Download - MAKALAH ANNELIDA X6

Transcript

ANNELIDA

A. Morfologi AnnelidaAnnelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai dari di bawah satu milimeter sampai tiga meter.Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia.Habitat annelida umumnya berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di tanah atau tempat-tempat lembap.Annelida hidup diberbagai tempat dengan membuat liang sendiri.Yang membedakan annelida dengan filum cacing lain yaitu rongga tubuhnya, segmentasi yang berupa metemeri, sistim saraf dan bagian tubuh lainya.Tubuh annelida simetri bilateral, tripoblastik, pada bagian anterior terdapat ruas pra oral, terdapt rongga tubuh, tubuhnya dilapisi katikula, terdapat sekat chitin pada rongga tubuhnya, sistim sarafnya tangga tali dan hermaprodit.B. Ciri-ciri dari annelida: bilateral simetris dan berbentuk ulat. Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri dari alat ekskresi(nefridium) lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah.

Badan memiliki lapisan sel lebih dari dua, jaringan dan organ. rongga Badan adalah coelom benar, sering dibagi dengan septa internal. Badan memiliki melalui usus dengan mulut dan anus. Badan memiliki 3 bagian terpisah, prosomium sebuah, batang dan sebuah pygidium. Memiliki sistem saraf dengan saraf anterior cincin, ganglia dan akord saraf ventral. Memiliki sistem peredaran darah benar tertutup. Tidak memiliki organ pernapasan yang benar. Reproduksi seksual normal dan gonochoristic atau hermaphoditic. tergolong triploblastik selomata

hidupnya diperairan dan parasit

annelida mempunyai kepala

panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.C. KlasifikasiAnnelida dibagi menjadi tiga kelas (berdasarkan keadaan rambut di permukaan tubuh), yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea :TERBAGI MENJADI 3 KELAS (berdasarkan keadaan rambut di permukaan tubuh), yaitu :

POLYCHAETA Habitatnya di lautan, tubuhnya terdiri dari banyak rambut (poly = banyak, chaeta = rambut/bulu).

Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia. Contoh cacing tersebut adalah : Nereis viren, Eunice viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele (cacing palolo). Dua jenis terakhir sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan maluku.

OLIGOCHAETA Habitatnya di tanah, memiliki sedikit rambut (oligo = sedikit, chaeta = rambut/bulu).

Oligochaeta tidak memiliki parapodia (dayung), namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.

Contoh cacing tersebut adalah : Lumbricus terestris dan Pheretima sp. (keduanya disebut cacing tanah).

HIRUDINAE Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya tetapi menghasilkan zat antikoagulasi (anti pembekuan darah) yang dinamakan Hirudin.

Panjang Hirudinae bervariasi dari 1 30 cm.

Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing

Contoh cacing tersebut adalah:Hirudo medicinalis (lintah)Hirudinaria javanica (lintah kuning)Haemadipsa zeylanica /pacet)

Polychaeta

Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin. Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo). Oligochaeta

Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.Contoh Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.Berikut ini adalah famili dari Oligochaeta, penemu dan tahun penemuannya.

FamiliPenemuTahun

RandiellidaeErsus & Strehlow1986

TubificidaeVejdovsky1884

EnchytraeidaeVejdovsky1879

MoniligastridaeClaus1880

AlluroididaeMichaelsen1900

SyngenodrilidaeSmith and Green1919

TumakidaeRighi1995

AiloscolecidaeBouch1969

MoniligastridaeClaus1880

AlluroididaeMichaelsen1900

HirudineaHirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.D. Gambar Annelida

E. Struktur tubuh Annelida Anatomi annelida

Annelida mempunyai kepala. Tubuhnya berbentuk bilateral simetris dan berbentuk ulat, Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri dari alat ekskresi (nefridium) lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah. Rongga Badannya adalah coelom benar, sering dibagi dengan septa internal. Badan Annelida memiliki melalui usus dengan mulut dan anus dan memiliki 3 bagian terpisah, prosomium sebuah, batang dan sebuah pygidium. Gbr. Struktur tubuh Annelida Fisiologi AnnelidaAnnelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.Antara satu segmen dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling berhubungan menembus septa.Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal nefridium ) merupaka organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh.Nefrotor merupaka npori permukaan tubuh tempat kotoran keluar.Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya.

F. Reproduksi

Reproduksi Seksual Diperkirakan bahwa Annelida awalnya hewan terpisah dengan dua jenis kelamin , yang mengeluarkan telur dan sperma ke dalam air. Telur yang dibuahi berkembang menjadi trochophore

HYPERLINK "http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Larva&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiwdTaAgS18RYmPd18vYqXCxalMRQ" \o "Larva"larva , yang hidup sebagai plankton . Kemudian mereka tenggelam ke laut dan bermetamorfosis menjadi dewasa : bagian dari trochophore antara seberkas apikal prototroch menjadi prostomium (kepala) putaran area kecil trochophore's anus menjadi pygidium (ekor-sepotong) sebuah band sempit langsung di depan yang menjadi zona pertumbuhan yang menghasilkan segmen baru sisa dari trochophore yang menjadi peristomium (segmen yang berisi mulut).Beberapa polychaetes berkembang biak hanya sekali dalam hidup mereka, sementara yang lain berkembang biak secara terus menerus atau melalui beberapa musim perkembangbiakan. Sementara kebanyakan polychaetes tetap dari satu jenis kelamin sepanjang hidup mereka, persentase yang signifikan spesies yang penuh waria atau seks berubah selama hidup mereka. Kebanyakan polychaetes reproduksi yang telah dipelajari kurang permanen , dan tidak pasti bagaimana mereka menghasilkan telur dan sperma. Pada beberapa spesies bagian belakang tubuh split off dan menjadi individu yang terpisah yang hidup cukup lama untuk berenang ke lingkungan yang sesuai, biasanya dekat permukaan, dan bibit. Sebagian jatuh tempo clitellates (kelompok yang mencakup cacing tanah dan lintah ) adalah waria penuh, meskipun dalam beberapa spesies lintah dewasa muda fungsi sebagai laki-laki dan menjadi perempuan pada saat jatuh tempo. Semua memiliki gonad berkembang dengan baik, dan semua bersanggama . Cacing tanah menyimpan 'mitra sperma mereka di spermathecae (toko sperma "") dan kemudian clitellum menghasilkan kokon yang mengumpulkan ovum dari ovarium dan kemudian sperma dari spermathecae tersebut. Pemupukan dan pengembangan telur cacing terjadi dalam kepompong tersebut. Lintah telur 'yang dibuahi dalam ovarium, dan kemudian ditransfer ke kokon tersebut. Dalam semua clitellates kokon juga baik menghasilkan kuning telur ketika telur yang dibuahi atau nutrisi saat mereka berkembang. Semua clitellates menetas sebagai miniatur orang dewasa daripada larva. Reproduksi aseksual

Polychaetes dapat mereproduksi secara aseksual, dengan membagi ke dalam dua atau lebih bagian (fregmentasi) sementara orangtua tetap merupakan organisme lengkap.Beberapa Oligochaeta , seperti Aulophorus furcatus, tampaknya mereproduksi seluruhnya aseksual, sementara yang lain mereproduksi aseksual dan seksual di musim panas di musim gugur. Reproduksi aseksual di Oligochaeta selalu dengan membagi menjadi dua atau lebih bagian, bukan oleh budding. Namun, lintah tidak pernah melihat reproduksi aseksual. Kebanyakan Oligochaeta polychaetes dan juga menggunakan mekanisme yang sama untuk menumbuhkan setelah mengalami kerusakan. Dua polychaete genera , Chaetopterus dan Dodecaceria , dapat regenerasi dari segmen tunggal, dan lain-lain dapat regenerasi bahkan jika kepala mereka dihapus.Annelida adalah hewan yang paling kompleks yang dapat regenerasi setelah kerusakan parah seperti itu.Pada sisi lain lintah tidak dapat regenerasi.G. Manfaat Annelida Bagi Kehidupan Cacing tanah dapat menggemburkan tanah, membantu aerasi tanah, serta membantu pembentukan humus.

Cacing sutera untuk makana ikan hias. Cacing tanah untuk makanan ternak

Cacing wowo dan cacing palolo biasa dikonsumsi oleh kepulauan maluku.

Hirudin dari lintah sering digunakan dokter-dokter dahulu untuk mengeluarkan darah dan nanah dari bisul.