Download - Makalah Akl 2 Bab 15

Transcript
Page 1: Makalah Akl 2 Bab 15

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

BAB XV

LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASI

(PERSOALAN-PERSOALAN KHUSUS)

Di Susun Oleh :

KELOMPOK III

Theresia Mentari (BCA 112 257)Winda Irawati (BCA 112 095)Yayu Yunita (BCA 112 096)Weni Oktaviani (BCA 112 093)Muslih Maulana (BCA 112 057)Arif Prastyadi (BCA 112 049)Rosalia (BCA 112 081)Sapta Hariandi (BCA 112 084)Elsa Amelia (BCA 111 145)Rovita Sari (BCA 111 118)Dian Ratna Sari (BCA 111 114)Dinni Yola Krisma (BCA 111 182)Riana Sari (BCA 111 181)

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

2015

Page 2: Makalah Akl 2 Bab 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya makalah Akuntansi Keuangan Lanjutan II dengan judul LAPORAN

KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASI (PERSOALAN-PERSOALAN KHUSUS) ini dapat

diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih kurang sempurna  oleh

karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan.

Akhirnya melalui kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusun mengharapkan

semoga makalah ini berguna bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Palangka Raya, Mei 2015

Tim Penyusun

Kelompok III

2

Page 3: Makalah Akl 2 Bab 15

DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................................1

KATA PENGANTAR ..............................................................................................2

DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................4

1.4 Metode Penulisan ................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5

2.1 Pembelian saham langsung dari perusahaan anak..............................................5

2.2 Perusahaan anak memiliki lebih dari satu jenis atau

golongan saham yang beredar .........................................................................7

2.3 Saham Bonus (stock deviden) dari perusahaan anak..........................................17

2.4 Laba (rugi) dari transaksi antar perusahaan

yang berafiliasi (Intercompany profit) .............................................................20

2.5 Pemilikan obligasi (surat-surat beharga lainnya)

antar perusahaan yang berafiliasi ....................................................................38

BAB III PENUTUP ...................................................................................................47

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................49

3

Page 4: Makalah Akl 2 Bab 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan konsolidasi persoalan khusus adalah laporan keuangan gabungan

antara perusahaan induk dan perusahaan anak, dimana dalam laporan keuangan tersebut terdapat

masalah-masalah khusus dalam pembukuan laporan keuangan induk dan anak.

Makalah ini akan membahas mengenai persoalan-persoalan khusus di dalam penyusunan neraca

konsolidasi masing-masing apabila metode harga perolehan dan metode equity dipakai.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang kami ambil dari persoalan-persoalan khusus laporan

keuangan konsolidasi yaitu sebagai berikut :

A. Pembelian saham langsung dari perusahaan anak.

B. Perusahaan anak memiliki lebih dari satu jenis atau golongan saham yang beredar.

C. Saham Bonus (stock deviden) dari perusahaan anak.

D. Laba (rugi) dari transaksi antar perusahaan yang berafiliasi (Intercompany profit).

E. Pemilikan obligasi (surat-surat beharga lainnya) antar perusahaan yang berafiliasi.

1.3 Tujuan Penulisan

Yang menjadi tujuan utama pembahasan dari makalah ini adalah:1. Memahami secara lebih mendalam mengenai pembahasan persoalan khusus.2. Dapat menjabarkan metode–metode ke dalam penerapan sesungguhnya.3. Menyimpulkan keseluruhan pokok pembahasan secara terperinci.

1.4 Metode Penulisan

Penulisan dalam makalah ini menggunakan metode kepustakaan dengan buku referensi yang

terkait.

4

Page 5: Makalah Akl 2 Bab 15

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PEMBELIAN SAHAM LANGSUNG DARI PERUSAHAAN ANAK

Untuk memperoleh posisi kontrol pada perusahaan lain melalui pemilikan saham-

sahamnya, selain dengan cara membeli saham-saham dari para pemegang saham dapat dilakukan

dengan cara membeli sebagian atau seluruhnya langsung dari perusahaan yang bersangkutan

pada waktu saham-saham dikeluarkan.

Adapun bentuk saham-saham yang dijual oleh perusahaan (anak) dapat berupa saham dalam

portepel maupun saham-saham yang dikeluarkan dalam rangka terjadi emisi saham.

Apabila hal ini terjadi maka saldo modal (hak-hak pemegang saham) perusahaan anak

bertambah dengan jumlah harga yang dibayar untuk saham-saham yang dijual tersebut. Oleh

sebab itu apabila neraca konsolidasi disusun oleh perusahaan induk, maka eliminasi terhadap

hak-hak pemilikan pada perusahaan anak bertitik tolak dari saldo modal setelah terjadinya

penjualan saham terakhir itu.

Contoh 1 :

Berikut ini adalah struktur permodalan PT PA pada tanggal 31 Desember 1977 :Modal Saham (10.000 lembar tanpa nilai nominal)............ Rp 100.000.000,00Laba Yang Ditahan .......................................................... Rp 25.000.000,00

Rp 125.000.000,00Dikurangi :Saham Yang Ditarik kembali dari peredaran, 2.800 lembar

@ Rp 12.500,00 ................................................................. Rp 35.000.000,00

Jumlah ....................................................... Rp 160.000.000,00

Transaksi jual-beli saham tidak saja mempunyai akibat financial pada PT PI melainkan juga

kepada PT PA. Akibat financial tersebut pada masing-masing perusahaan akan dicatat sebagai

berikut :

5

Page 6: Makalah Akl 2 Bab 15

Transaksi PT PI PT PA1. PT PI membeli 6.000 lembar

saham–saham PT PA dengan pemegang saham.

Investasi Saham-saham, PT PA Rp 90.000.000 Kas Rp 90.000.000 —

2. PT PI membeli 2.000 lembar saham-saham treasury dari PT PA dengan harga @ Rp 15.000,00/lbr

Investasi Saham-saham, PT PA Rp 30.000.000,00 Kas Rp 30.000.000,00

Kas Rp 30.000.000,00 Saham Ditarik dari Peredaran Rp 25.000.000,00 Modal Penjualan kembali saham diatas harga perolehannya Rp 5.000.000,00

Dengan adanya transaksi itu permodalan PT PA berubah pada tanggal 1 Januari 1978 menjadi

sebagai berikut :

Modal Saham, 10.000 lembar tanpa nilai nominal ...... Rp 100.000.000,00Modal Penjualan kembali saham-saham di atasharga perolehannya ..................................................... Rp 5.000.000,00Laba Yang Ditahan ..................................................... Rp 25.000.000,00

Jumlah ................................................... Rp 130.000.000,00

Apabila pada tanggal 1 Januari 1978, sesaat setelah terjadinya pemilikan saham-saham

PT PA disusun neraca konsolidasinya, maka bentuk daftar lajur untuk penyusunan neraca

konsolidasi baik atas dasar metode harga perolehan maupun metode equity dan dengan

mengabaikan pos-pos lain di dalam neraca individual masing-masing perusahaan, nampak

sebagai berikut :

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi - Partial

PT PI PT PAEliminasi Neraca konsolidasi

Debit Kredit Debit Kredit

Debit :Invetasi saham-saham, PT PA

Elim. 80% modal sahamElim. 80% modal penjualankembali Saham di atas Harga PerolehannyaElim. 80% Saldo Laba Yang Ditahan

Selisih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Saham

120.000.000─

──

──

80.000.0004.000.000

20.000.000

─ 16.000.000

Kredit :

6

Page 7: Makalah Akl 2 Bab 15

Modal Saham, PT PAElim 80%Hak Pemegang Saham Minoritas 20%

Modal penjualan kembali Saham di atas Harga Perolehan Elim 80%Hak Pemegang Saham Minoritas 20%

Laba Yabg Ditahan PT PAElim 80%

Hak Pemegang Saham Minoritas 20%

──

──

──

100.000.000─

5.000.000

25.000.000─

80.000.000

4.000.000

20.000.000

20.000.000

1.000.000

5.000.000

2.2 PERUSAHAAN ANAK MEMILIKI LEBIH DARI SATU JENIS (GOLONGAN)

SAHAM

Apabila posisi kontrol terhadap perusahaan anak dicapai melalui pemilikan saham-

sahamnya, dan perusahaan anak memiliki lebih dari satu jenis (modal) saham, maka harus

dibedakan besarnya bagian hak-hak pemegang saham menurut jenisnya masing-masing.

Ada beberapa jenis modal saham prioritas, yang satu sama lain mempunyai akibat yang berbeda-

beda khususnya dilihat dari segi hak-hak penyertaannya:

(a) Saham Prioritas, tidak komulatip dan tidak berpatisipasi

Hak pemilikan atau klaim terhadap kekayaan bersih perusahaan dari saham prioritas jenis

ini terbatas hanya sebesar nilai nominal (nilai yang ditetapkan); sedang saldo laba yang

ditahan seluruhnya merupakan bagian dari para pemegang saham biasa. Sebaliknya saldo

defisit seluruhnya menjadi tanggungan para pemegang saham biasa pula.

(b) Saham Prioritas, komulatip tidak berpatisipasi.

Saham prioritas ini memiliki hak/klaim terhadap kekayaan bersih sebesar nilai nominal

(nilai yang ditetapkan) jika semua dividen yang menjadi haknya sampai dengan tanggal

terakhir telah dibagikan.

(c) Saham Prioritas, tidak komulatip berpatisipasi penuh.

Saham prioritas jenis ini memiliki hak/klaim terhadap kekayaan bersih sebesar nilai

nominal.

7

Page 8: Makalah Akl 2 Bab 15

(d) Saham Prioritas, komulatip berpatisipasi penuh.

Saham prioritas jenis ini di samping memiliki hak/klaim terhadap kekayaan bersih seperti

halnya saham-saham prioritas yang lain, juga memiliki hak atas laba (dividen) yang

komulatip serta mempunyai hak atas partisipasinya di dalam jumlah modal yang ditetapkan

(sesuai dengan ketentuan yang berlaku) terhadap sisa laba jika ada.

Contoh 2 :

Berikut ini struktur permodalan PT PA pada tanggal 31 Desember 1977 :

6% Saham Prioritas, 5.000 lembar nominal @ Rp 10.000 Rp 50.000.000

Saham Biasa 10.000 lembar nominal @ Rp 10.000 Rp 100.000.000

Agio Saham Biasa Rp 5.000.000

Laba Yang Ditahan Rp 45.000.000

Saldo modal tersebut dapat dikelompokan sesuai dengan jenis (golongan) saham sebagai berikut :

Jenis Saham Prioritas Jumlah ModalHak Pemegang

Saham Prioritas

Hak Pemegang

Saham Biasa

1. Tidak komulatip tidak berpatisipasi2. Komulatip, tidak berpatisipasi penuh, dividen

menunggak tahun 1976 & 19773. Tidak komulatip, berpatisipasi penuh4. Komulatip berpatisipasi penuh, dividen

menunggak tahun 1975 sampai dengan 1977

200.000.000

200.000.000200.000.000

200.000.000

50.000.000

56.000.00065.000.000

69.000.000

150.000.000

144.000.000135.000.000

131.000.000

Penjelasan :

Hak-hak masing-masing kelompok pemegang saham, pada tiap-tiap kasus tersebut

dihitung sebagai berikut :

Saham Prioritas tidak komulatip, tidak berpatisipasi

Saham Prioritas Saham Biasa

1) Nominal Saham . . . . . . . . . . . . . . . Agio Saham . . . . . . . . . . . . . . . .. . .Saldo Laba Yang Ditahan . . . . . . .

Rp 50.000.000──

Rp 100.000.000Rp 5.000.000Rp 45.000.000

Jumlah . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 50.000.000 Rp 150.000.000

Saham Prioritas komulatip, tidak berpartisipasi Saham Prioritas Saham Biasa

8

Page 9: Makalah Akl 2 Bab 15

2) Nominal Saham . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Agio Saham . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Saldo Laba Yang Ditahan: Rp 45.000.000Deviden kepada Saham Prioritas :- Tahun 1976 :

6% x Rp 50.000.000= (Rp 3.000.000)Tahun 1977 :6% x Rp 50.000.000= (Rp 3.000.000)Sisa untuk Saham Biasa Rp 39.000.000

Rp 50.000.000──

Rp 3.000.000

Rp 3.000.000

Rp 100.000.000Rp 5.000.000

─Rp 39.000.000

Jumlah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 56.000.000 Rp 144.000.000

Saham Prioritas tidak komulatip berpatisipasi penuh Saham Prioritas Saham Biasa

3) Nominal Saham . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Agio Saham . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Saldo Laba Yang Ditahan Rp 45.000.000Deviden untuk Saham Prioritas :

Deviden untuk Saham Biasa :

Rp 50.000.000─

Rp 15.000.000

Rp 100.000.000Rp 5.000.000

Rp 30.000.000

Jumlah 0 Rp 65.000.000 Rp 135.000.000

9

Page 10: Makalah Akl 2 Bab 15

Saham Prioritas komulatip, berpatisipasi penuh Saham Prioritas Saham Biasa4) Nominal Saham . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Agio Saham . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Saldo Laba Yang Ditahan, Rp 45.000.000─ Untuk Saham Prioritas :

Tahun 1975 :(6% x Rp 50.000.000) = Rp 3.000.000

Tahun 1976 :(6% x Rp 50.000.000) = Rp 3.000.000

Tahun 1977 :(6% x Rp 50.000.000) = Rp 3.000.000

─ Untuk Saham Biasa, denganTarip sama dengan SahamPrioritas, tahun 1977 :

(6% x Rp 100.000.000) = Rp 6.000.000Sisa dibagi untuk : Rp 30.000.000

- Saham Prioritas :( 5.000 x Rp 30.000.000) = Rp 10.000.000 15.000

- Saham Biasa :( 10.000 x Rp 30.000.000) = Rp 20.000.000 15.000

Jumlah 0

Rp 50.000.000─

Rp 3.000.000

Rp 3.000.000

Rp 3.000.000

Rp 10.000.000

Rp 69.000.000

Rp 100.000.000Rp 5.000.000

Rp 6.000.000

Rp 20.000.000

Rp 131.000.000

Contoh 3 :

Apabila pada contoh nomor 2 PT PA dalam keadaan defisit sebesar RP 45.000.000,00, maka pembagian (alokasi) terhadap saldo modal sebesar Rp 110.000.000,00 kepada masing-masing kelompok pemegang saham adalah senagai berikut :

Jenis Saham Prioritas Jumlah ModalHak Pemegang

Saham Prioritas

Hak Pemegang

Saham Biasa

1. Tidak komulatip tidak berpatisipasi2. Komulatip, tidak berpatisipasi penuh, dividen

menunggak tahun 1976 & 19773. Tidak komulatip, berpatisipasi penuh4. Komulatip berpatisipasi penuh, dividen

menunggak tahun 1975 sampai dengan 1977

200.000.000200.000.000

200.000.000

200.000.000

50.000.00056.000.000

65.000.000

69.000.000

150.000.000144.000.000

135.000.000

131.000.000

10

Page 11: Makalah Akl 2 Bab 15

Pada kasus nomor 4, hak pemegang saham prioritas sebesar Rp 59.000.000dan hak pemegang saham biasa sebesar Rp 51.000.000 dari jumlah modal seluruhnya sebesar Rp 110.000.000tersebut di atas dihitung dengan cara sebagai berikut :

Jumlah Modal(Hak Pemegang) Saham Prioritas

(Hak Pemegang) Saham Biasa

1. Nominal Saham . . . . . . . . . . .2. Agio Saham . . . . . . . . . . . . . .3. Defisit . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Deviden menyunggak, tahun 1975 sampai dengan 1977 = (3 x 6% x 50.000.000 = 9.000.000)

Rp 150.000.000Rp 5.000.000

(Rp 45.000.000)

Rp 50.000.000──

Rp 9.000.000

Rp 150.000.000Rp 5.000.000

(Rp 45.000.000)

(Rp 9.000.000)

Jumlah Rp 110.000.000 Rp 59.000.000 Rp 51.000.000Alokasi semacam ini diperlukan apabila oleh perusahaan induk akan disusun neraca

konsolidasi, di mana perusahaan anak memiliki lebih dari satu jenis modal saham yang beredar.

Hasil alokasi ini dipakai sebagai titik tolak di dalam melakukan eliminasi hak-hak pemiliknya

pada peruahaan anak di dalam daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi. Untuk memperoleh

gambaran yang kongkrit berikut ini diberikan contohnya :

Contoh 4 :

Pada tanggal 1 Januari 19778 PT PI membeli saham-saham PT PA di Pasar Modal masing-

masing sebagai berikut :

- 2.000 lembar Saham Prioritas dengan kurs 120

- 8.000 lembar Saham Biasa dengan kurs 125

Posisi modal PT PA pada tanggal 31 Desember 1977 adalah sebagai berikut:

6% Saham Prioritas, 5.000 lembar nominal @ Rp 10.000 Rp 50.000.000Saham Biasa, 10.000 lembar, nominal @ Rp 10.000 . . . . Rp 100.000.000Agio Saham Biasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 5.000.000Laba Yang Ditahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 45.000.000

Jumlah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 200.000.000

Saham Prioritas adalah komulatip tidak berpatisipasi. Meskipun dalam dua tahun terakhir (tahun 1976 dan tahun 1977) PT PA memperoleh keuntungan, akan tetapi mengingat kebutuhan modal kerja dalam rangka ekspansi direksi para pemegang saham memutuskan untuk tidak membagikan deviden. Apabila pada tanggal 1 Januari 1978 di saat setelah terjadi pemilikan saham-saham oleh PT PI kemudian disusun neraca konsolidasi, maka alokasi hak-hak para pemegang saham, pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut (lihat juga contoh 2; kasus nomor 2).

11

Page 12: Makalah Akl 2 Bab 15

Elemen Modal Jumlah Modal(Hak Pemegang) Saham Prioritas

(Hak Pemegang) Saham Biasa

Nominal SahamAgio SahamLaba Yang Ditahan- Untuk Saham Prioritas- Deviden tahun 1976 & 1977

(2 x 6% x 50.000.000)- Sisa untuk Saham Biasa

Rp 150.000.000Rp 5.000.000Rp 45.000.000

──

Rp 50.000.000───

Rp 6.000.000─

Rp 100.000.000Rp 5.000.000

──

─Rp 39.000.000

Saldo per 1 Januari 1978 Rp 200.000.000 Rp 56.000.000 Rp 144.000.000Adapun eliminasi hak-hak pemilikan PT PI di dalam daftar lajur penyusunan neraca

konsolidasinya pada tanggal 1 Januari 1978nampak sebagai berikut : (lihat halaman 379).Atas dasar komposisi modal dari msing-masing kelompok/jenis saham yang telah

dipisahkan tersebut kemudian, eliminasi terhadap hak-hak pemilikan perusahaan induk dapat dilakukan di dalam daftar lajur seperti terlihat di atas. Adapun jurnal eliminasinya adalah sebagai berikut :

(1) Modal Saham Prioritas, PT PA Rp 20.000.000Laba Yang Ditahan, PT PA Rp 2.400.000Selisih Lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Saham Rp 1.600.000

Investasi Saham-saham Prioritas Rp 24.000.00(2) Modal Saham Biasa, PT PA Rp 80.000.000

Agio Saham Biasa Rp 4.000.000Laba Yang Ditahan, PT PA Rp 31.200.000

Investasi Saham-saham Biasa Rp 100.000.000Selisih Lebih Nilai Buku di atas Harga Perolehan Saham Rp 15.200.000

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi - Partial

PT PI

(Rp)

PT PA

(Rp)

Eliminasi Neraca konsolidasi

D

(Rp)

K

(Rp)

D

(Rp)

K

(Rp)Debit

Invetasi saham-saham Priorits, PT PA 24.000.000 Elim. 40% modal saham ─ 20.000.000 Elim. 40% saldo Laba Yang ditahan, 1-1-1978 ─ 2.400.000Selisih Lebih Harga Pero-lehan di atas Nilai Buku Saham

─ ─ 1.600.000Investasi Saham-saham Biasa, PT PA

100.000.000 Elim. 80% Modal Saham ─ 80.000.000

12

Page 13: Makalah Akl 2 Bab 15

Elim. 80% saldo Laba Yang ditahan, 1-1-1978 ─ 31.200.000 Elim. 80% Agio Saham ─ 4.000.000Selisih Lebih Nilai Buku di atas Harga Perolehan ─ ─ ─ 15.200.000

KreditModal Saham Prioritas ─ 50.000.000 Eliminasi 40% 20.000.000Hak Pemegang Saham Minoritas 60%

30.000.000Laba Yang Ditahan, untuk Saham Prioritas 6.000.000 Elim. 40% seperti diatas 2.400.000Hak Pemegang Saham Minoritas 60%

3.600.000Modal Saham Biasa 100.000.000 Eliminasi 80% 80.000.000Hak Pemegang Saham Minoritas 20%

20.000.000Agio Saham (Biasa) 5.000.000 Eliminasi 80% 4.000.000Hak Pemegang Saham Minoritas 20%

1.000.000Laba Yang Ditahan, untuk Saham Biasa 39.000.000 Elim. 80% seperti diatas 31.200.000Hak Pemegang Saham Minoritas 20% 7.800.000

Pemisahan khususnya terhadap (saldo) Laba Yang Ditahan atau Defisit perusahaan anak

juga penting untuk menentukan jumlah selisih lebih (kurang) harga perolehan dari nilai buku

sahamnya.

Di lain pihak para pemegang saham biasa akan berkurang haknya atas (saldo) laba yang

ditahan tidak hanya dengan seluruh jumlah rugi yang diderita melainkan ditambah juga dividen

untuk saham prioritas. Apabila saham prioritas mempunyai hak atas dividen kumulatif, maka

dilihat dari segi kepentingan para pemegang saham biasa masih harus ditambah dengan dividen

yang diperhitungkan untuk pemegang saham prioritas. Dengan demikian dalam contoh ini saldo

lada yang ditahan sebesar Rp15.000.000 pada akhir tahun 1978 akan alokasikan sebagai berikut :

- Untuk (pemegang) saham prioritas =

Rp 9.000.000 [ ( Rp 6.000.000 + 6%(Rp 50.000.000)]

13

Page 14: Makalah Akl 2 Bab 15

- Untuk (pemegang ) saham biasa =

Rp 6.000.000 [ Rp 39.000.000 – (Rp 30.000.000 + 6% x Rp 50.000.000) ]

Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut di atas, posisi hak pemegang saham pada

tanggal 31 Desember 1978, akan menjadi sebagai berikut:

Hak-hak pemegang saham Jumlah Saham prioritas Saham biasa

1) Nominal saham2) Agio saham 3) Laba yang ditahan (45.000.000-30.000.000) - Untuk saham prioritas: (3x 6% x50.000) - Untuk saham Biasa: (15.000.000-9.000.000

Rp 150.000.000Rp 5.000.000

Rp 15.000.000

-

Rp 50.000.000-

Rp9.000.000

Rp 100.000.000Rp 5.000.000

Rp 6.000.000

Saldo per 31 Desember 1978 Rp 170.000.000 Rp 59.000.000 Rp 111.000.000

Apabila kemudian pada tanggal 31 Desember 1978, disusun neraca konsolidasi, maka

bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi, maka bentuk daftar lajur penyusunan neraca

konsolidasinya tergantung pada metode pencatatan yang dipakai terhadap investasi saham-saham

pada perusahaan anak, seperti ternyata di bawah ini :

Metode harga perolehan (Cost Method)

Jika metode harga perolehan dipakai (pada contoh nomor 4), maka tidak ada mutasi

apapun yang dicatat oleh PT PI, selama PT PA tidak membagi dividen. Namun demikian untuk

penyusunan neraca konsolidasi, saldo laba yang ditahan PT PA pada tanggal 32 Desember 1978

harus dialokasikan. Hal ini diperlukan untuk menentukan besarnya kenaikan (penurunan) saldo

laba ditahan (Defisit) sejak terjadinya pemilikan saham oleh PT PI.

Adapun daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi per 31 Desember 1978, apabila metode harga

perolehan dipakai akan tampak sebagai berikut :

Daftar lajur penyusunan Neraca konsolidasi - Partial

Rekening-rekening PT PI PT PA Eliminasi Neraca KonsolidasiNeraca (Rp) (Rp) D (Rp) K (Rp) D (Rp) K (Rp)

Debit :            Investasi saham-saham            prioritas, PT PA 24.000.000 - - - - -Eliminasi 40% saham-saham - - - 20.000.000 - -

14

Page 15: Makalah Akl 2 Bab 15

Eliminasi 40% saldo laba            yang ditahan 1-1-1978 - - - 2.400.000 - -Selisih lebih harga            perolehan di atas nilai buku - - - - 1.600.000 -Investasi saham biasa, PT PA 100.000.000 - - - - -Eliminasi 80% saham-saham - - - 80.000.000 - -Eliminasi 80% laba yang            ditahan 1-1-1978 - - - 31.200.000 - -Eliminasi 80%, Agio modal            Saham - - - 4.000.000 - -Selisih lebih nilai buku di            atas harga perolehan - - - - - 15.200.000                          Kredit :            Modal saham prioritas - 50.000.000 - - - -Eliminasi 40% seperti di atas - - 20.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 60% - - - - - 30.000.000Laba yang ditahan, untuk            saham prioritas - 9.000.000 - - - -Eliminasi 40% seperti di atas - - 2.400.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 60% - - - - - 5.400.000Kenaikan saldo laba yang            ditahan untuk PT PI            (40% x Rp 3.000.000) - - - - - 1.200.000Modal saham biasa - 100.000.000 - - - -Eliminasi 80% seperti di atas - - 80.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 20.000.000Agio saham - 5.000.000 - - - -Eliminasi 80% seperti di atas - - 4.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 1.000.000Laba yang ditahan, saham            Biasa - 6.000.000 - - - -Eliminasi 80% seperti di atas - - 31.200.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 1.200.000Penurunan saldo laba yang            ditahan untuk PT PI (80% x            (Rp 39.000.000-Rp 6.000.000) - - - - 26.400.000 -

Metode Equity

Pada contoh ini hubungan afiliasi antara PT PI dengan PT PA, timbul sebagai akibat

pemilikan sebagian besar saham biasa PT PA oleh PT PI. Namun demikian dimungkinkan pula

15

Page 16: Makalah Akl 2 Bab 15

untuk melakukan pencatatan terhadap investasi saham-saham prioritas seperti pada umumnya

metode-metode pencatatan terhadap saham-saham perusahaan anak.

Apabila metode equity dipakai sebagai dasar pencatatan terhadap investasi saham-saham

perusahaan anaknya, maka pencatatan yang harus dilakukan oleh PT PI berhubungan dengan

investasi saham-sahamnya pada PT PA selama tahun buku 1978 ialah; pengakuan terhadap

bagian atas kerugian yang diderita (untuk saham-saham biasa) dan pengakuan terhadap bagian

atas deviden untuk saham-saham prioritasnya.

Adapun jurnal untuk mencatat pengakuan rugi dan bagian deviden tersebut adalah

sebagai berikut :

(1) investasi saham-saham prioritas, PT PA …..Rp 1.200.000

Rugi – Laba, PT PA Rp 1.200.000

[ 40% x (6% x Rp 50.000.000)]

(2) Rugi – Laba, PT PA Rp 26.400.000

Investasi saham-saham biasa, PT PA Rp 26.400.000

[ 80% x (Rp 30.000.000 + Rp 3.000.000)]

Jika pada tanggal 31 Desember 1978 dibuat neraca konsolidasi, maka bentuk daftar lajur penyusunan

neraca konsolidasi yang didasarkan atas metode equity nampak sebagai berikut:

Rekening-rekening PT PI PT PA Eliminasi Neraca KonsolidasiNeraca (Rp) (Rp) D (Rp) K (Rp) D (Rp) K (Rp)

Debit :            Investasi saham-saham            prioritas, PT PA 25.200.000 - - - - -Eliminasi 40% modal saham - - - 20.000.000 - -Eliminasi 40% saldo laba            yang ditahan 1-1-1978 - - - 3.600.000 - -Selisih lebih harga            perolehan di atas nilai buku - - - - 1.600.000 -Investasi saham biasa, PT PA 73.600.000 - - - - -Eliminasi 80% modal saham - - - 80.000.000 - -Eliminasi 80% laba yang            ditahan 1-1-1978 - - - 4.000.000 - -Eliminasi 80%, Agio modal            Saham - - - 4.000.000 - -Selisih lebih nilai buku di            atas harga perolehan - - - - - 15.200.000                          Kredit :            

16

Page 17: Makalah Akl 2 Bab 15

Laba yang ditahan (defisit)            PT PI (25.200.000) - - - 25.200.000 -Modal saham prioritas - 50.000.000 - - - -Eliminasi 40% seperti di atas - - 20.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 60% - - - - - 30.000.000Laba yang ditahan, untuk            saham prioritas - 9.000.000 - - - -Eliminasi 40% seperti di atas - - 3.600.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 60% - - - - - 5.400.000Modal saham biasa - 100.000.000 - - - -Eliminasi 80% - - 80.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 20.000.000Agio saham - 5.000.000 - - - -Eliminasi 80% - - 4.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 1.000.000Laba yang ditahan, saham            Biasa - 6.000.000 - - - -Eliminasi 80% seperti di atas - - 4.800.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 1.200.000

2.3 SAHAM BONUS (STOCK DEVIDEN) YANG DIBAGIKAN OLEH PERUSAHAAN

ANAK

Apabila saham bonus (stock deviden) dibagikan oleh perusahaan anak, maka pada

perusahaan anak terjadi perubahan posisi modalnya, karena hal ini berarti terjadi perubahan

status dari sebagian (seluruh) saldo laba yang ditahan menjadi modal statuair.

Adanya perubahan komposisi modal pada perusahaan anak (khususnya berkurangnya saldo

laba yang ditahan tanpa diikuti dengan berkurang aktiva dari saat terjadinya pemilikan saham)

menimbulkan masalah tersendiri apabila setelah terjadi pembagian bonus saham disusun neraca

konsolidasi. Masalah tersebut terutama berhubungan dengan proses eliminasi terhadap hak-hak

pemilikan pada perusahaan anak di dalam penyusunan daftar lajur.

Akan tetapi oleh karena persoalan eliminasi hak-hak pemilikan pada perusahaan anak berbeda-

beda dan sangat dipengaruhi oleh metode pencatatannya, maka untuk lebih jelasnya akan dilihat

satu persatu pada masing-masing metode pencatatan berlaku.

17

Page 18: Makalah Akl 2 Bab 15

Contoh 5 :

Pada tanggal 1 Januari 1977 PT Wijaya membeli 400 lembar saham-saham PT Dian dengan kurs 175. Pada saat tersebut posisi modal PT Dian adalah sebagai berikut :

Modal saham, 500 lembar nominal @ RP 100.000 Rp 50.000.000Laba yang ditahan Rp 27.500.000

Dalam tahun 1977 PT Dian melaporkan laba sebesar Rp 12.500.000 dan membagikan bonus

saham sebanyak 50% dari modal yang telah beredar. Dengan bertitik tolak pada data tersebut

apabila sesaat setelah terjadinya pembelian saham PT Dian kemudian disusun neraca konsolidasi

, maka bentuk daftar Lajur penyusunan neraca konsolidasinya akan Nampak sebagai berikut :

Daftar lajur penyusunan Neraca konsolidasi - Partial

Rekening-rekening PT Wijaya PT Dian Eliminasi Neraca KonsolidasiNeraca (Rp) (Rp) D (Rp) K (Rp) D (Rp) K (Rp)

Debit            Investasi saham-saham,            PT Dian 70.000.000 - - - - -Eliminasi 80% modal saham - - - 40.000.000 - -Eliminasi 80% laba yang            Ditahan - - - 22.000.000 - -Selisih lebih harga perolehan            di atas nilai buku saham - - - - 8.000.000 -                          Kredit :            Modal saham PT Dian - 50.000.000 - - - -Eliminasi 80% - - 40.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 10.000.000Laba yang ditahan PT Dian - 27.500.000 - - - -Eliminasi 80% - - 22.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 5.500.000

Metode Harga Perolehan

Apabila metode harga perolehan dipakai, maka tidak ada penghasilan apapun yang harus

diakui dari bonus saham yang dibagikan. Di lain pihak nilai investasi juga tidak berubah

meskipun dalam hal ini diterima saham yang sama sebanyak 200 lembar (50% x 400 lembar).

Oleh sebab itu tidak ada satu alasan pun untuk menaikkan nilai investasi saham-saham

bagi PT Wijaya. Oleh karena pembagian saham bonus berakibat pengurangan terhadap saldo

laba yang ditahan dan kenaikan jumlah modal statuair dari jumlah pada saat terjadi pembelian

18

Page 19: Makalah Akl 2 Bab 15

saham, maka apabila setelah terjadi pembagian saham bonus ini disusun neraca konsolidasi;

eliminasi hak-hak pemilikan dari perusahaan induk diatur sebagai berikut :

(1) Eliminasi terhadap modal saham, dipakai titik tolak dari modal terakhir (setelah

pembagian bonus saham) sebesar persentase kepemilikannya.

(2) Eliminasi terhadap saldo laba yang ditahan bertitik tolak dari saldo laba yang ditahan pada

saat/tanggal terjadinya pembelian saham-saham dikurangi dengan jumlah yang dikapitalisasi

sebagai modal saham (statuair).

Atas dasar ketentuan tersebut maka bentuk daftar laju penyusunan neraca konsolidasi pada

tanggal 31 Desember 1977, menurut metode harga perolehan akan nampak sebagai berikut :

Daftar lajur penyusunan Neraca Konsolidasi

Rekening-rekening PT Wijaya PT Dian Eliminasi Neraca KonsolidasiNeraca (Rp) (Rp) D (Rp) K (Rp) D (Rp) K (Rp)

Debit            Investasi saham-saham,            PT Dian 70.000.000 - - - - -Eliminasi 80% modal saham - - - 60.000.000 - -Eliminasi 80% laba yang            ditahan (Rp 27.500.000 -          Rp 25.000.000 - - - 2.000.000 - -Selisih lebih harga perolehan            di atas nilai buku saham - - - - 8.000.000 -                          Kredit :            Modal saham PT Dian - 75.000.000 - - - -Eliminasi 80% seperti diatas - - 60.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 15.000.000Laba yang ditahan PT Dian - 15.000.000 - - - -Eliminasi 80% seperti diatas - - 2.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 5.500.000Kenaikan saldo laba yang            ditahan untuk PT Wijaya            (80% x Rp 12.500.000) - - - - - 10.000.000             

Metode Equity

Apabila metode equity dipakai, mak investasi saham perusahaan anak harus didebit

sebesar RP 10.000.000 = (80% X Rp 12.500.000) sebagai pengakuan terhadap bagian atas laba

19

Page 20: Makalah Akl 2 Bab 15

yang diperoleh PT Dian dalam tahun 1977, dengan rekening lawan kredit pada Rugi-laba PT

Dian (Laba yang ditahan)

Dengan demikian apabila setelah terjadi pembagian bonus saham kemudian disusun

neraca konsolidasi, eliminasi terhadap hak-hak pemilikan pada perusahaan anak di dalam daftar

lajur dilakukan seperti biasa dalam metode equity, yaitu bertitik tolak pada posisi keuangan

perusahaan anak pada saat neraca konsolidasi disusun. Adapun bentuk daftar lajur penyusunan

neraca konsolidasi yang disusun dengan berdasarkan dari data pada contoh nomor 5 adalah

sebagai berikut :

Daftar lajur Penyusunan neraca konsolidasi - Partial

Rekening-rekening PT Wijaya PT Dian Eliminasi Neraca KonsolidasiNeraca (Rp) (Rp) D (Rp) K (Rp) D (Rp) K (Rp)

Debit            Investasi saham-saham,            PT Dian 80.000.000 - - - - -Eliminasi 80% modal saham - - - 20.000.000 - -Eliminasi 80% laba yang            Ditahan - - - 12.000.000 - -Selisih lebih harga perolehan            di atas nilai buku saham - - - - 8.000.000 -             Kredit :            Laba yang ditahan PT Wijaya - - - - - 10.000.000Modal saham - 75.000.000 - - - -Eliminasi 80% - - 60.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 15.000.000Laba yang ditahan - 15.000.000 - - - -Eliminasi 80% - - 12.000.000 - - -Hak pemegang saham            minoritas 20% - - - - - 3.000.000

2.4 LABA (RUGI) DARI TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN BERAFILIASI (INTER

COMPANY PROFIT)

Selama di antara perusahaan yang berafiliasi sebagai unit usaha masih tetap melanjutkan

usahanya masing-masing, maka tidak merupakan suatu hal yang mustahil jika di antara unit-unit

usaha tersebut melakukan jual-beli baik berupa barang (dagangan)/ jasa yang dihasilkan maupun

harta tak bergerak (aktiva tetap) untuk fasilitas pabriknya.

Apabila hal ini terjadi berarti akan mengakibatkan timbulnya laba (rugi) bagi pihak yang

menjual, dan sudah semestinya apabila laba (rugi) yang terjadi diakui dan dilaporkan dalam

20

Page 21: Makalah Akl 2 Bab 15

Laporan Rugi laba individual. Dalam hal ini jual-beli barang jasa maupun harta tak bergerak itu

semata-mata sebagai perpindahan pengelolaan saja, dan oleh karenanya tidak ada alasan apapun

untuk menaikkan/menurunkan nilai ataupun mengakui timbulnya laba (rugi) sari barang, jasa

maupun harta tak bergerak yang bersangkutan. Kecuali apabila barang, jasa maupun harta tak

bergerak itu oleh pihak yang membeli telah dijual kembali kepada pihak lain di luar hubungan

afiliasinya.

Di dalam laporan keuangan yang dikonsolidasikan, laba (rugi) serta kenaikan

(penurunan) nilai barang, jasa maupun harta tak bergerak yang telah diakui oleh masing-masing

pihak harus dihapuskan (dieliminasi).

Berikut akan diberikan contoh-contoh penyusunan neraca yang di konsolidasikan apabila di

antara perusahaan-perusahaan yang berafiliasi masih tetap memiliki sebagian atau seluruh dari

barang-barang (dagangan) dan harta tak bergerak (aktiva tetap) sebagai akibat transaksi antar

kedua belah pihak, masing-masing dilihat apabila pemilikan oleh perusahaan induk atas saham-

saham perusahaan anak meliputi keseluruhan induk atas saham-saham perusahaan anak meliputi

keseluruhan dan atau hanya sebagian besar modal saham yang beredar.

Laba (Rugi) dari transaksi jual beli barang antar perusahaan afiliasi

Adapun barang dagangan yang dibeli dari pihak yang ada hubungan afiliasi, dan barang

tersebut masih termasuk di dalam persediaan di pihak pembeli pada saat laporan keuangan

konsolidasi disusun, berarti bahwa laba (rugi) dan kenaikan (penurunan) nilai barang dagangan

yang telah diakui, (dalam laporan keuangan individual) pihak penjual belum (tidak) seluruhnya

direalisasikan. Sebab hal ini hanya merupakan perpindahan (tempat) pengelolaan saja apabila

dilihat dari segi ekonomi untuk perusahaan induk dan anaknya

Masalah eliminasi ini berhubungan dengan jumlah laba yang harus dieliminasi;

mengingat kemungkinan masih adanya pihak lain (Pemegang Saham Minoritas) di antara

perusahaan yang berafiliasi tersebut, di mana jumlah (eliminasi) itu dipengaruhi oleh:

a) Presentase pemilikan oleh perusahaan induk atas saham-saham perusahaan anaknya.

b) Pihak yang melakukan penjualan atau pihak yang telah mengakui terjadinya laba (rugi)

dan kenaikan (penurunan) aktiva; perusahaan indukkah atau perusahaan anak.

Dalam hubungannya dengan masalah tersebut, berlaku ketentuan yang berikut:

21

Page 22: Makalah Akl 2 Bab 15

1) Apabila penjualan barang (dagangan) dilakukan oleh perusahaan induk, berarti pula

perusahaan induk yang telah mengakui terjadi laba (rugi) dan atau kenaikan (penurunan)

nilai barang tersebut dengan demikian tidak melibatkan kepentingan para pemegang

saham minoritas.

2) Apabila pihak yang menjual barang adalah perusahaan anak yang telah mengakui

timbulnya laba (rugi) atas barang (dagangan) tersebut. Di lain pihak juga kenaikan

(penurunan) terhadap harta kekayaannya. Jika pemilikan saham oleh perusahaan induk

kurang dari 100% berarti hal ini menyangkut kepentingan (hak-hak) para pemegang

saham minoritas.

Dalam hal ini ada dua pendapat yang saling bertentangan.

Pendapat pertama mengatakan, oleh karena para pemegang saham minoritas mempunyai

hak pembagian atas laba (rugi) maka baginya tidak perlu dibedakan tentang pembeli

barang (dagangan) tersebut apakah kelmpok anggota perusahaan afilisi atau pihak ketiga

(diluar afiliasi). Menurut pendapat ini mengakui bagian laba (rugi) dan kenaikan

(penurunan) nilai barang dagangan dari harga pokoknya semula yang merupakan hak

para pemegang saham minoritas di dalam laporan keuangan yang dikonsolidasi dapat

dibenarkan. Oleh sebab itu menurut pendapat ini eliminasi terhadap jumlah laba (rugi)

atas barang (dagangan) di dalam laporan keuangan yang dikonsolidasi terbatas hanya

sebesar bagian (haknya) perusahaan induk sebagai controlling interest.

Pendapat lain yang mengatakan bahwa sesuai dengan tujuan penyusunannya, seluruh

jumlah laba (rugi) sebagai akibat transaksi jual-beli barang (dagangan) tersebut harus

dihapuskan di dalam laporan keuangan yang di konsolidasi. Menurut pendapat ini tidak

ada laba (rugi) yang timbul dari barang (dagangan) tersebut, yang harus diakui baik untuk

para pemegang saham minoritas maupun untuk perusahaan induk; selama barang

(dagangan) yang bersangkutan masih berada di dalam lingkungan anggota-anggota

perusahaan berafiliasi.

Contoh 6 : Penjualan barang dagangan oleh Perusahaan Induk kepada Perusahaan

Anaknya.

22

Page 23: Makalah Akl 2 Bab 15

PT Dani memiliki 100% saham-saham (yang berdar dari) PT Wijaya. Pada tanggal 31

Desember 1977, PT Wijaya melaporkan persediaan barang dagangan sebesar Rp 2.500.000di

mana termasuk di antaranya barang-barang yang dibeli dari PT Dani sebesar Rp 1.000.000.

Harga pokok barang dagangan tersebut menurut catatan PT Dani adalah sebesar Rp 750.000.

Atas dasar data tersebut, apabila pada tanggal 31 Desember 1977 disusun neraca

konsolidasi maka terhadap persediaan garang dagangan yang ada pada PT Wijaya harus

dikurangi menjadi sebesar harga pokoknya semula yaitu Rp 750.000.

Di lain pihak saldo – Laba Yang Ditahan dari PT Dani juga harus dikurangi sebesar laba yang

telah diakui atas barang dagangan yang dijual kepada PT Wijaya sebesar Rp 250.000.Adapun

jurnal eliminasinya adalah sebagai berikut:

Laba Yang Ditahan, PT Dani Rp 250.000

Persediaan Barang Dagangan, PT Wijaya Rp 250.000

Sedang kedua rekening tersebut dalam hubungannya dengan transaksi antar perusahaan yang

berafiliasi ini, akan nampak dalam daftar lajur penyusunan neraca konsolodasi sebagai berikut:

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi – Partial

Rekening-rekening neraca PT Dani PT Wijaya Eliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K Debit:            Persediaan barang dagangan - Rp2.500.000 - Rp250.000 Rp2.250.000  

     Kredit: Laba Yang Ditahan,PT Dani Rp250.000 - Rp250.000 - - -

Contoh 7: Penjualan barang dagangan oleh Perusahaan Anak, kepada Perusahaan Induk,

apabila Perusahaan Induk 100% saham-saham Perusahaan Anak.

PT Dani memiliki 100% saham-saham PT Wijaya. Persediaan barang dagangan PT dani

pada tanggal 31 Desember 1977 menunujukkan saldo sebesar Rp 5.000.000,00 termasuk

diantaranya barang dagangan sebesar Rp 3.000.000,00 dibeli dari PT Wijaya. Atas barang

dagangan tersebut PT Wijaya memperhitungkan tingkat laba kotor sebesar 20% dari harga

pokoknya.

23

Page 24: Makalah Akl 2 Bab 15

Berdasar data tersebut di atas apabila pada tanggal 31 Desember 1977 disusun neraca

konsolidasi, maka laba yang timbul dari penjualan atas barang dagangan harus dihapuskan,

demikian sebaliknya nilai persediaan barang dagangan harus dikurangi menjadi harga pokoknya

semula. Oleh karena ada dua metode pencatatan atas investasi saham-saham perusahaan anak

yang masing-masing mempunyai ketentuan sendiri-sendiri, maka prosedur eliminasi terhadap

saldo Laba Yang Ditahan (PT Wijaya) dan nilai persediaan barang pada PT Dani juga tergantung

pada metode pencatatan yang dipakai.

(1) Metode Harga Pokok Perolehan

Apabila metode harga pokok perolehan dipakai berarti bahwa laba atas barang dagangan

baru diakui pada buku-buku perusahaan anak, sedang perusahaan induk belum mengakui

bagian atas laba yang terjadi. Oleh sebab itu sebagai rekening lawan atas kredit pada

Persediaan Barang Dagangan (PT Dani) seluruhnya dibebankan pada saldo Laba Yang

Ditahan, PT Wijaya.

Adapun jurnal eliminasinya sebagai berikut:

Laba Yang Ditahan, PT Wijaya Rp 500.000

Persediaan Barang Dagangan, PT Dani Rp 500.000,

Sedang rekening-rekening yang terlibat dalam hubungannya dengan transaksi tersebut, akan

nampak di dalam daftar lajur penyusunan neraca konsolidasinya sebagai berikut:

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi – Partial

Metode Harga Perolehan

Rekening-rekening neraca

PT Dani PT Wijaya Eliminasi Neraca Konsolidasi

(Rp) (Rp) D K D K    (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

 Debit:            Persediaan barang dagangan 5.000.000 - - 500.000 4.500.000 -Investasi saham-saham, PT      Wijaya 125.000.000 - - - - - Elim. 100% modal saham -  -  -  100.000  -  - pada tanggal pembelian Saham - - - 15.000.000 - -Selisih Lebih Harga - - - - 10.000.000 -

24

Page 25: Makalah Akl 2 Bab 15

Perolehan di atas nilai buku saham

Kredit:       

Modal Saham, PT Dani 250.000.000 - - - - 250.000.000Laba Yang Ditahan PT Dani 50.000.000 - - - - 50.000.000

Modal Saham, PT Wijaya - 100.0

00 - - - - 

Elim. 100% - - 100.000.00

0 - -  -Laba Yang Ditahan PT Wijaya -

23.000.000

500.000 - -  -

Elim. 100 % seperti di atas - - 15.000.00

0 - -  -Kenaikan Saldo Laba Untuk PT Dani - - - - -

7.500.000

Catatan : diumpamakan pada saat terjadi pembelian saham-saham oleh PT Dani, Saldo Laba Yang Ditahan, PT Wijaya sebesar Rp 15.000.000

(2) Metode Equity

Apabila metode equity dipakai berarti bahwa pengakuan terhadap laba atas barang

dagangan tidak saja pada buku-buku PT Wijaya melainkan juga PT Dani telah mengakui seluruh

jumlah laba tersebut.

Oleh sebab itu eliminasi terhadap laba atas barang dagangan tersebut dan penurunan nilai

persediaan barang dagangan dilakukan sebagai berikut:

Laba Yang Ditahan, PT Wijaya Rp 500.000Persediaan Barang Dagangan, PT Dani Rp 500.000

Sedangkan eliminasi terhadap hak-hak pemilikan PT Dani pada PT Wijaya dilakukan

seperti biasanya dengan bertitik tolak dari posisi akhir Hak-hak Pemegang Saham PT Wijaya .

Dengan demikian rekening-rekening yang terlibat dalam hubungannya dengan laba yang

terjadi atas transaksi penjualan barang antara PT Wijaya dengan PT Dani di dalam daftar lajur

neraca konsolidasi menurut konsep/metode equity nampak sebagai berikut :

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi – Partial

Metode Equity

25

Page 26: Makalah Akl 2 Bab 15

Rekening-rekening neraca PT Dani PT Wijaya Eliminasi Neraca Konsolidasi

(Rp) (Rp) D K D K    (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

 Debit:            Persediaan barang dagangan 5.000.000 - - 500.000 4.500.000 -Investasi saham-saham, PT      Wijaya 125.000.000 - - - - - Elim. 100% modal saham -  -  -  100.000  -  - 

Elim. 100% laba Yang Ditahan - - - 23.000.000 -  Selisih Laba Harga Perolehan        di atas nilai buku saham - - - - 10.000.000  -         

             Kredit:        Modal Saham, PT Dani 250.000.000 - - - - 250.000.000Laba Yang Ditahan PT Dani 28.000.000 - 500.000 - - 57.500.000Modal Saham, PT Wijaya - 100.000 - - - - Elim. 100% - - 100.000 - -  -Laba Yang Ditahan PT Wijaya - 23.000.000   - -  -Elim. 100% - - 23.000.000 - -  

             

Dari contoh ini baik pada metode harga perolehan maupun metode equity kedua-duanya

di dalam neraca konsolidasi Perusahaan induk mengakui laba yang diperoleh perusahaan anak

sebesar Rp.7.500.000 yaitu sebesar kenaikan saldo Laba yang ditahan pada perusahaan anak

selama pemilikan saham-saham perusahaan anak dikurangi dengan laba atas transaksi jual beli

barang dagangan atau [ Rp 23.000.000– (Rp 15.000.000+ Rp 500.000) ].

Contoh 8 : Penjualan barang dagangan oleh perusahaan anak kepada perusahaan induk,

apabila Perusahaan Induk memiliki kurang dari 100% saham-saham

Perusahaan Anak.

Diumpamakan pada contoh nomor 7, PT Dani hanya memiliki 80% dari jumlah saham-

saham PT Wijaya. Dengan bertitik tolak pada dasar-dasar pemikiran yang telah disebutkan di

muka, maka eliminasi terhadap laba yang telah diakui atas laba dari transaksi antara PT Wijaya

dan PT Dani harus dialokasikan sesuai dengan hak atas laba dari masing-masing kelompok

pemegang saham.

26

Page 27: Makalah Akl 2 Bab 15

Dalam hal ini PT Dani sebagai perusahaan induk mempunyai hak atas laba sebesar : Rp

400.000 (80% x Rp 500.000), sedang Rp 100.000 selebihnya dibebankan kepada para

pemegang saham Minoritas pada PT Wijaya.

Adapun prosedur eliminasinya apabila disusun neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember

1977, tergantung pada metode pencatatan terhadap investasi saham yang bersangkutan, yang

dapat dijelaskan sebagai berikut :

(1) Metode Harga Pokok Perolehan

Pada metode harga perolehan dipakai berarti bahwa bagian atas barang dagangan

sebesar : Rp 400.000 (80% x Rp 500.000) tersebut belum diakui/dicatat pada buku-buku

PT Wijaya. Oleh sebab itu seluruh jumlah laba yang timbul harus dikurangkan dari saldo

Laba Yang Ditahan PT Wijaya pada tanggal 31 Desember 1977, sebagai rekening lawan

dari penurunan nilai barang dagangan yang ada pada PT Dani menjadi harga pokoknya

semula.

Baru kemudian atas dasar Laba Yang Ditahan setelah dikurangi dengan Rp 500.000

tersebut eliminasi terhadap hak-hak pemilikan perusahaan induk itu dilakukan, namun

demikian sebagai konsekuensi dari laba atas barang dagangan tersebut kepada masing-

masing kelompok pemegang saham, maka untuk menentukan hak para pemegang saham

minoritas terhadap saldo Laba Yang Ditahan PT Wijaya pada tanggal 31 Desember 1977

dipakai titik tolak dari saldo Laba Yang Ditahan setelah dikurangi jumlah laba yang harus

dihapuskan tersebut. Dalam hal ini hak para pemegang saham minoritas terhadap saldo

Laba Yang Ditahan dari PT Wijaya pada tanggal 31 Desenber 1977 harus sebesar Rp

4.500.000 (20% x (Rp 23.000.000 - Rp 500.000) atau hasil perhitungan dari :

- Saldo Laba Yang Ditahan pada tanggal :

31 Desember 1977 ............................ ........... Rp 23.000.000

- Bagian pemilikan pemegang saham minoritas ..... 20%

Hak atas Saldo Laba Yang Ditahan, dalam

neraca individual ..................................... Rp 4.600.000

Dikurangi :

27

Page 28: Makalah Akl 2 Bab 15

Alokasi jumlah laba atas barang dagangan

20% x Rp 500.000,00 yang dihapuskan ( Rp 100.000)

Hak atas Saldo Laba Yang Ditahan, dalam

neraca yang dikonsolidasikan Rp 4.500.000

Sedangkan rekening-rekening yang terlibat dalam transaksi antara PT Dani dengan PT Wijaya

sebagai perusahaan afiliasi, dan prosedur eliminasinya dalam daftar lajur neraca konsolidasi

menurut metode harga perolehan, nampak sebagai berikut :

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi – Partial

Metode Harga Perolehan

Rekening-rekening neraca

PT Dani PT Wijaya Eliminasi Neraca Konsolidasi

(Rp) (Rp) D K D K    (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

 Debit:            Persediaan barang dagangan 5.000.000 - - 500.000 4.500.00 -Investasi saham-saham, PT      Wijaya 125.000.000 - - - - - Elim. 80% modal saham -  -  -  80.000 -  - 

Elim. 80% saldo laba Yang Di        

tahan, (Rp 15.000.000,00) - - - 12.000.000 - -Selisih Lebih Harga Perolehan        di atas nilai buku saham - - - - 10.000.000 -Kredit:        Modal Saham, PT Dani 250.000.000 - - - - 250.000.000Laba Yang Ditahan PT Dani 50.000.000 - - - - 50.000.000Modal Saham, PT Wijaya - 100.000.000 - - - - Elim. 80% modal saham - - 80.000.000 - -  -Hak pemegang saham        minoritas 20% - - - - - 20.000.000Laba Yang Ditahan PT Wijaya - 23.000.000 500.000 - -  -Elim. 80 % seperti di - - 12.000.000 - -  -

28

Page 29: Makalah Akl 2 Bab 15

atasHak pemegang saham minoritas        (20% x Rp 22.500.000,00) - - - - - 4.500.000Kenaikan Saldo Laba Untuk PT Dani - - - - - 6.000.000

(2) Metode Equity

Pada metode equity berarti bahwa pada buku-buku PT Dani telah pula diakui bagian atas

laba dari barang dagangan tersebut sebesar Rp 400.000 (80% x Rp 500.000). Oleh sebab itu

pada metode equity sebagai rekening lawan dari pengurangan nilai persediaan barang dagangan

sebesar Rp 500.000 adalah debit masing-masing saldo Laba Yang Ditahan, PT Dani sebesar Rp

400.000 dan saldo Laba Yang Ditahan PT Wijaya sebesar Rp 100.000yang merupakan hak atas

bagian laba para pemegang saham minoritas. Dengan demikian jurnal eliminasi terhadap laba

yang terjadi dari transaksi jual beli barang dagangan antar PT Dani dengan PT Wijaya, sebagai

perusahaan afiliasi pada metode equity adalah sebagai berikut:

Laba Yang Ditahan, PT Dani Rp 400.000

Laba Yang Ditahan, PT Wijaya Rp 100.000

Persediaan Barang Dagangan Rp 500.000

Menurut metode equity bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31

Desember 1977 adalah sebgai berikut:

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi – Partial

Metode Equity

Rekening-rekening neraca  PT Dani PT Wijaya Eliminasi Neraca Konsolidasi(Rp) (Rp) D K D K

    (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Debit:            Persediaan barang dagangan 5.000.000 - - 500.000 4.500.00 -Investasi saham-saham, PT      Wijaya 131.400.000 - - - - - 

29

Page 30: Makalah Akl 2 Bab 15

Elim. 80% modal saham -  -    80.000  -  - Elim. 80% saldo laba Yang Di        Tahan - - - 18.400.000 - -Selisih Lebih Harga Perolehan        di atas nilai buku saham - - - - 33.000.000 -Kredit:        Modal Saham, PT Dani 250.000.000 - - - - 250.000.000Laba Yang Ditahan PT Dani 56.400.000 - - 400.000 - 56.000.000Modal Saham, PT Wijaya - 100.000.000 - - - - Elim. 80% modal saham - - 80.000.000 - -  -Hak pemegang saham        minoritas 20% - - - - - 20.000.000Laba Yang Ditahan PT Wijaya - 23.000.000 500.000 - -  -Elim. 80 % seperti di atas - - 18.400.000 - -  -Hak pemegang saham minoritas        [(20% x Rp 23.000.000)-        Rp100.000 - - - - - 4.500.000

Contoh 9 : Penjualan barang dagangan antar (transaksi) Perusahaan Anak

PT Dani memiliki 80% saham-saham PT Wijaya dan 75% saham-saham PT Anon. Pada

tanggal 31 Desember 1977 yaitu pada saat disusun neraca konsolidasi diketahui bahwa dalam

Persediaan Barang Dagangan PT Anon termasuk sebesar Rp 3.000.000di antaranya barang-

barang yang semula dibeli dari PT Wijaya. Untuk setiap penjualannya dalam tahun buku 1977

PT Wijaya memperhitungkan tingkat laba kotor sebesar 20% dari harga pokoknya.

Dalam hal ini PT Dani mempunyai hak atas laba dari barang dagangan tersebut sebesar

Rp 400.000 (80% x Rp 500.000) sedang Rp 100.000selebihnya adalah hak dari para pemegang

saham minoritas PT Wijaya. Di dalam neraca konsolidasi seluruh jumlah laba tersebut harus

dieliminasi sebagai imbangan dari penurunan nilai persediaan barang yang ada pada PT Anon.

Adapun jurnal eliminasinya, dalam rangka penyusunan neraca konsolidasi adalah sebagai berikut

:

Metode Harga Perolehan

Laba Yang Ditahan, PT Wijaya (80% untuk

30

Page 31: Makalah Akl 2 Bab 15

PT Dani 20% pemegang saham minoritas) Rp 500.000

Persediaan Barang Dagangan PT Anon Rp 500.000

Metode Equity

Laba Yang Ditahan, PT Dani Rp 400.000

Laba Yang Ditahan, PT Wijaya (Untuk Pemegang

Saham Minoritas Rp 100.000

Persediaan Barang Dagangan (PT Anon) Rp 500.000

Contoh 10 : Transfer barang dagangan dua kali atau lebih, didalam lingkungan

perusahaan afiliasi.

Sangat dimungkinkan bahwa masalah penentuan jumlah laba (rugi) antar transaksi yang

harus dialokasikan kepada masing-masing pihak menjadi lebih kompleks. Ini terjadi apabila

sejumlah atau sebagian dari jumlah barang yang sama diperjual-belikan lebih dari satu kali di

antara perusahaan-perusahaan afiliasi. Misalnya pada contoh nomor 9, PT Anon kemudian

menjual semua barang dagangan yang dibeli semula dari PT Wijaya kepada PT Dani, dengan

harga Rp 3.250.000 dan sampai dengan tanggal penyusunan neraca konsolidasi barang tersebut

masih termasuk dalam persediaan PT Dani.

Dengan hal ini terhadap barang dagangan yang untuk terakhir kalinya berada di dalam

pengurusannya PT Dani telah diakui laba oleh perusahhan induk sebesar Rp 587.500 dengan

perincian sebagai berikut ini :

- Bagian laba atas penjualan barang, oleh PT Wijaya kepada PT Anon

(80% x Rp 500.00,00) Rp.400.000

- Bagian laba atas penjualan barang, oleh PT Anon kepada PT Dani

(75% x Rp 250.000,00) Rp.187.500

Jumlah Rp.587.500

Dengan demikian ayat jurnal eliminasi terhadap laba atas barang dagangan pada masing-masing

metode pencatatan (investasi saham) untuk penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31

Desember 1977 adalah sebagai berikut :

1) Metode Harga Perolehan (Cost Method)

31

Page 32: Makalah Akl 2 Bab 15

Laba Yang Ditahan, PT Wijaya (80% PT Dani, 20% Pemegang Saham

Minoritas)………………………………… Rp 500.000

Laba Yang Ditahan, PT Anon (75% PT Dani, 25% Pemegang Saham

Minoritas)………………………………… Rp 250.000

Persediaan Barang Dagangan……………………… Rp 750.000

2) Metode Equity

Laba Yang Ditahan, PT Dani…………………………………… Rp.587.500

Laba Yang Ditahan, PT Wijaya (Pemegang Saham Minoritas)… Rp 100.000

Laba Yang Ditahan, PT Anon (Pemegang Saham Minoritas)….. Rp 62.500

Persediaan Barang Dagangan………………………………… Rp 750.000

Laba (rugi) yang terjadi dari transaksi Penjualan Aktiva Tetap antar Perusahaan Afiliasi

Apabila salah satu pihak di dalam perusahaan afiliasi menjual Aktiva tetapnya (yang

dibuat/dimilikinya) kepada pihak pembeli aktiva tetap tersebut akan dipakai sendiri didalam

aktivitas perusahaannya, maka timbul laba (rugi) dari transaksi antar perusahaan tersebut. Laba

(rugi) antar transaksi demikian, seperti halnya pada jual beli barang dagangan merupakan

masalah tersendiri di dalam rangka penyusunan laporan keuangan yang dikonsolidasi.

Contoh 11 : Aktiva Tetap yang dibuat oleh Perusahaan Induk, dijual kepada dan untuk

digunakan oleh Perusahaan Anak, Perusahaan Induk memiliki 100% saham-

saham perusahaan Anak.

PT Dani memiliki 100% saham-saham PT Wijaya. Untuk memnuhi kebutuhan akan

mesin-mesin pabriknya agar terdapat kesesuaian produk yang dihasilkan oleh perusahaan anak,

PT Dani membuat sendiri mesin-mesin tersebut dan dijual kepada perusahaan-perusahaan

anaknya. Sebuah mesin seharga Rp 2.500.000 telah dijual kepada PT Wijaya pada awal tahun

1977. Biaya yang telah diperlukan untuk membuat mesintersebut termasuk biaya

pemasangannya oleh PT Dani telah dikeluarkan sebesar Rp 2.000.000. Mesin ditaksir akan dapat

dipakai selama 5 tahun.

Apabila sesaat setelah terjadinya penjualan mesin tersebut disusun neraca konsolidasi,

maka seluruh jumlah laba yang telah diakui oleh PT Dani harus dieliminasi, berhubung dari

mesin yang bersangkutan belum ada manfaat yang dikonsumsi. Demikian pula (rekening) mesin

32

Page 33: Makalah Akl 2 Bab 15

harus dilaporkansesuai dengan harga peolehannya, sehingga jurnal eliminasinya adalah sebagai

berikut :

Laba Yang Ditahan, PT Dani……………………. Rp 500.000

Mesin dan Alat Pabrik…………………… Rp 500.000

Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasinya, khususnya yang menyangkut

rekening-rekening yang terlibat dalam transaksi ini akan nampak sebagai berikut :

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi – Partial

Rekening-rekening Neraca PT Dani

(Rp)

PT Wijaya

(Rp)

Eliminasi Neraca Konsolidasi

D

(Rp)

K

(Rp)

D

(Rp)

K

(Rp)

Debit :

Mesin dan Alat-alat Pabrik

Kredit :

Laba Yang Ditahan, PT Dani

-

-

2.500.000

-

-

500.000

500.000

-

2.000.000

500.000

-

-

Dengan demikian dari data pada contoh tersebut di atas, jurnal eliminasi yang harus

dilakukan dalam hubungannya dengan transaksi penjualan aktiva tetap oleh PT dani kepada PT

Wijaya untuk penyusunan neraca konsolidasi pada setiap akhir periode akuntansi selama umur

pemakaiannya dapat diikhtisarkan seperti tabel yang berikut :

Tanggal Penyusunan Neraca

Konsolidasi

Saldo Laba Yang

Ditahan, PT Dani

(Debit)

Akumulasi

Penyusutan Mesin

& Alat Pabrik

(Debit)

Mesin dan Alat-alat

Pabrik

(Kredit)

1) Pada saat terjadi penjualan

2) Akhir tahun ke 1

3) Akhir tahun ke 2

4) Akhir tahun ke 3

5) Akhir tahun ke 4

Rp 500.000

Rp 400.000

Rp 300.000

Rp 200.000

Rp 100.000

-

Rp 100.000*1)

Rp 200.000

Rp 300.000 *2)

Rp 400.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

33

Page 34: Makalah Akl 2 Bab 15

6) Akhir tahun ke 5 - Rp 500.000 Rp 500.000

*1) Dihitung dari [1/5 x (Rp 2.500.000 – Rp 2.000.000)]

*2) Dihitung dari [3/5 x (Rp 2.500.000 – Rp 2.000.000)]

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi – Partial

Rekening-rekening Neraca PT Dani

PT WijayaEliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K

Debit :Mesin dan Alat-alat Pabrik

Kredit :Akumulasi PenyusutanLaba Yang Ditahan, PT Dani

-

--

2.500.000

1.500.000-

-

300.000200.000

500.000

--

2.000.000

-200.000

-

1.200.000-

Contoh 12 : Aktiva Tetap yang dibuat oleh perusahaan Anak dijual kepada dan untuk

perusahaan Induk. Apabila Perusahaan Induk memiliki 100% saham-saham Perusahaan

Anak.

Dengan demikian apabila pada contoh nomor 11 tersebut mesin dibuat oleh PT Wijaya

dan kemudian dijual kepada PT Dani, jurnal eliminasi yang dibuat untuk penyusunan neraca

konsolidasi pada saat terjadinya transaksi jual beli, dan berturut-turut pada setiap akhir periode

akuntansi berikutnya akan sama pada contoh nomor 11 sebagai berikut :

Tanggal Penyusunan Neraca

Konsolidasi

Saldo Laba Yang

Ditahan, PT Dani

(Debit)

Akumulasi

Penyusutan Mesin

& Alat Pabrik

(Debit)

Mesin dan Alat-alat

Pabrik

(Kredit)

1) Pada saat terjadi jual-beli

2) Akhir tahun ke 1

3) Akhir tahun ke 2

4) Akhir tahun ke 3

Rp 500.000

Rp 400.000

Rp 300.000

Rp 200.000

-

Rp 100.000

Rp 200.000

Rp 300.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

34

Page 35: Makalah Akl 2 Bab 15

5) Akhir tahun ke 4

6) Akhir tahun ke 5

Rp 100.000

-

Rp 400.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Adapun bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada akhir tahun ke 4 akan nampak

sebagai berikut :

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi – Partial

Rekening-rekening Neraca

PT Dani PT

Wijaya

Eliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K

Debit :

Mesin & Alat Pabrik

Kredit :

Akumulasi Penyusutan

Laba Yang Ditahan, PT Dani

2.500.000

2.000.000

-

-

-

-

-

400.000

100.000

500.000

-

-

2.000.000

-

100.000

-

1.600.000

-

Contoh 13 : Aktiva Tetap yang dibuat oleh Perusahaan Anak dijual kepada dan dipakai oleh

Perusahaan Induk. Apabila Perusahaan Induk memiliki saham-saham Perusahaan anak

kurang dari 100%.

Jika pada contoh nomor 12 di muka, pemilikan saham oleh PT Dani atas saham-saham

PT Wijaya hanya berjumlah 75% dari seluruh saham yang beredar, maka dalam neraca

konsolidasi (yang disusun sesaat setelah terjadinya transaksi jual beli) Mesin & Alat-alat Pabrik

harus dilaporkan sebesar harga perolehan mula-mula (dalam hal ini sebesar Rp 2.000.000). Laba

antar transaksi dihapuskan dengan mengurangkannya dari saldo Laba Yang Ditahan PT Dani

sebesar Rp 375.000 (75% x Rp 500.000) dari saldo Laba Yang Ditahan PT Wijaya yang menjadi

hak para pemegang saham minoritas sebesar Rp 125.000 (25% x Rp 500.000).

Dalam neraca konsolidasi yang disusun setiap akhir tahun (periode) berikutnya setelah terjadinya

transaksi jual beli, Mesin & Alat Pabrik dilaporkan sesuai dengan nilai bukunya (berdasar harga

35

Page 36: Makalah Akl 2 Bab 15

perolehan mula-mula). Oleh sebab itu sebagai rekening lawan kredit dari rekening Mesin & Alat-

alat Pabrik sebesar Rp 500.000 adalah debit pada rekening Akumulasi Penyusutan sebesar selisih

antara jumlah menurut rekening pembukuan PT Dani dengan jumlah yang dihitung menurut

harga perolehan semula. Laba dan transaksi antar perusahaan itu secara berturut-turut menjadi

berkurang sebesar Rp 100.000 (1/5 x Rp 500.000), yaitu hasil alokasi dari jumlah laba antar

transaksi selama umur pemakaian mesin. Dengan demikian secara berturut-turt jumlah yang

harus didebit pada rekening saldo Laba Yang Ditahan PT Dani (Perusahaan Induk) dan PT

Wijaya (Perusahaan Anak) masing-masing akan semakin berkurang dengan Rp 75.000 (75% x

Rp 100.000) untuk PT Dani dan Rp 25.000 (25% x Rp 100.000) untuk PT Wijaya, seperti ternyata pada

tabel yang berikut :

Tanggal Penyusunan Neraca

Konsolidasi

Saldo Laba Yang

Ditahan, PT Dani

(Perusahaan Induk)

(Debit)

Akumulasi

Penyusutan Mesin &

Alat Pabrik

(Perusahaan Anak)

(Debit)

Akumulasi

Penyusutan

(Debit)

Mesin dan Alat-

alat Pabrik

(Kredit)

1) Pada saat terjadi penjualan

2) Akhir tahun ke 1

3) Akhir tahun ke 2

4) Akhir tahun ke 3

5) Akhir tahun ke 4

6) Akhir tahun ke 5

Rp 375.000

Rp 300.000

Rp 225.000

Rp 150.000

Rp 75.000

-

Rp 125.000

Rp 100.000

Rp 75.000

Rp 50.000

Rp 25.000

-

-

Rp 100.000

Rp 200.000

Rp 300.000

Rp 400.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Rp 500.000

Sedang bentuk daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi pada akhir tahun (periode) ke 1

setelah terjadinya transaksi penjualan mesin dan peralatan oleh PT Wijaya sebagai perusahaan

anak kepada PT Dani sebagai perusahaan induk tergantung dari metode pencatatan terhadap

investasi saham pada perusahaan anak yang digunakan oleh PT Dani. Agar memperoleh

gambaran yang yang konkrit berikut ini akan diberikan serangkaian contoh-contoh sebagai

berikut :

- Metode Equilty :

36

Page 37: Makalah Akl 2 Bab 15

Pada metode Equilty, PT Dani akan akan melakukan pencatatan atas bagian keuntungan

yang dilaporkan PT Wijaya yang timbul dari transaksi antar kedua perusahaan berikut :

Investasi Saham-saham, PT Wijaya………. Rp 375.000,00

Laba/Rugi, PT Wijaya (Saldo Laba Yang Ditahan)

75% x Rp 500.000,00……………… Rp 375.000,00

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi, Partial

Metode Equilty

Rekening-rekening Neraca

PT Dani

(Rp)

PT Wijaya

(Rp)

Eliminasi Neraca Konsolidasi

D

(Rp)

K

(Rp)

D

(Rp)

K

(Rp)

Debit :

Investasi Saham-saham, PT Wijaya

Mesin dan Peralatan

Kredit :

Akumulasi Penyusutan

Laba Yang Ditahan, PT Dani

Laba Yang Dtahan, PT Wijaya

Eliminasi 75%

375.000

2.500.000

500.000

375.000

-

-

-

-

-

-

500.000

-

-

-

100.000

300.000

100.000

a)375.000

a) 375.000

500.000

-

-

-

-

-

2.000.000

-

-

-

-

-

-

400.000

75.000

25.000

-

Dalam contoh ini untuk masa lima tahun PT Dani telah membebankan biaya penyusutan

mesin pada pendapatan yang bersangkutan sebesar RP 500.000 sedang seharusnya hanya sebesar

hanya sebesar Rp 400.000 (1/5 x Rp 2.000.000) atau terlalu besar Rp 100.000 per tahun. Dengan

denikian dalam tahun ke 1 begitu juga untuk tahun-tahun berikutnya masih harus diakui biaya

sebesar Rp 25.000 (Rp 100.000 – Rp 75.000) oleh PT Dani sebagai akibat pembelian mesin dari

PT Wijaya. Di lain pihak jumlah yang sama (RP 25.000) tersebut merupakan bagian laba para

pemegang saham minoritas pada PT Wijaya, sebagai nampak dalam daftar lajur diatas.

Metode Harga Perolehan

37

Page 38: Makalah Akl 2 Bab 15

Pada metode harga perolehan laba antar transaksi yang dilaporkan PT Wijaya

belum/tidak diakui oleh PT Dani di dalam laporan keuangan individual sampai dengan ada

realisasi melalui pembagian deviden. Oleh sebab itu eliminasi terhadap laba antar transaksi pada

akhir tahun ke 1 setelah terjadinya trnsaksi akan nampak seperti pada daftar lajur yang berikut :

Daftar Lajur Penyusunan Neraca Konsolidasi – Partial.

Metode Harga Perolehan

Rekening-rekening Neraca

PT Dani

(Rp)

PT

Wijaya

(Rp)

Eliminasi Neraca Konsolidasi

D

(Rp)

K

(Rp)

D

(Rp)

K

(Rp)

Debit :

Mesin dan Peralatan

Kredit :

Akumulasi Penyusutan

Laba Yang Ditahan, PT Dani

Laba Yang Dtahan, PT Wijaya

Pemegang Saham Minoritas 25%

Kenaikan Saldo Laba untuk PT Dani

2.500.000

500.000

-

-

-

-

-

-

-

500.000

-

-

-

100.000

300.000

100.000

-

-

500.000

-

-

-

-

-

2.000.000

-

300.000

-

-

-

-

400.000

-

-

25.000

375.000

2.5 PEMILIKAN OBLIGASI ANTAR PERUSAHAAN-PERUSAHAAN BERAFILIASI

(INTER COMPANY BOND HOLDING)

Seperti halnya transaksi jual beli baik berupa barang-barang dagangan, jasa-jasa maupun

fasilitas-fasilitas produksi lainnya, maka sangat dimungkinkan terjadinya pemilikan (Surat

Hutang) Obligasi dari suatu perusahaan oleh perusahaan lain didalam lingkungan perusahaan

yang berafiliasi. Apabila hal ini terjadi berarti akan timbul hutang-piutang antar perusahaan-

perusahaan yang berafiliasi. Di dalam neraca yang dikonsolidasi hutang-piutang tersebut harus

38

Page 39: Makalah Akl 2 Bab 15

dieleminasi (dihapuskan), sehingga hanya obligasi-obligasi yang dimiliki oleh pihak-pihak diluar

perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dilaporkan sebagai “Hutang Obligasi”.

Pada mulanya Obligasi dapat dijual/dikeluarkan dengan kurs di atas maupun di bawah nilai

nominalnya. Oleh karenanya nilai buku hutang obligasi sebelum jatuh temponya kelak,

kemungkinan berbeda dengan jumlah yang harus dibayar pada saat pelunasan hutang yang

bersangkutan.

Perbedaan antara harga jual obligasi dengan nilai nominalnya, disebabkan oleh karena

tingkat bunga nominal (Obligasi) tidak sama dengan tingkat bunga efektipnya. Akan tetapi pada

saat jatuh temponya (hutang) obligasi akan dibayar sebesar nilai nominalnya. Oleh sebab itu nilai

buku (hutang) obligasi harus disesuaikan secara periodik sehingga pada saat jatuh tem[ponya

nilai buku hutang obligasi persis sama dengan nilai nominalnya.

Contoh 14: Pemilikan obligasi oleh perusahaan anak atas obligasi yang dikeluarkan perusahaan

induk.

PT Dani mengeluarkan 10 lembar 6% obligasi nominal @ Rp. 10.000.000 pada tanggal 1

januari 1975. obligasi tertanggal 1 januari 1975, dijual seluruhnya dengan kurs 110. bunga

dibayar tiap-tiap setengah tahun masing-masing tiap tanggal 1 januari dan 1 juni 1975. empat

tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 1 januari 1979 PT Wijaya yang merupakan salah satu

perusahaan anak dari PT Dani membeli 5 lembar obligasi PT Dani dari pemegang saham

sebelumnya dengan harga seluruhnya rp. 5.450.000.

Atas dasar alasan tersebut (rugi) pelunasan obligasi itu dihitung sebagai berikut:

Nominal, 10 lembar obligasi..............................................................Rp.10.000.000

Premium ( 10%xRp. 10.000.000).......Rp. 1.000.000

Amortisasi, 1 januari 1975 sampai

Dengan 1 januari 1979

(4%xRp. 1.000.000)............................Rp. 400.000

Rp. 600.000

Nilai buku, 1 januari 1979............................................................Rp.10.600.000

Nilai buku untuk 5 lembar (Rp.10.600.000:2)=.................................Rp. 5.300.000

39

Page 40: Makalah Akl 2 Bab 15

Dilunasi dengan harga........................................................................Rp. 5.450.000

Rugi pelunasan obligasi...............................................................Rp. 150.000

Daftar Lajur Penyusunan neraca Konsolidasi - Partial

    Eliminasi Neraca Konsolidasi

Rekening PT Dani

PT

Wijaya D K D K

Neraca (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Debit:            

Investasi 6% Obligasi PT Dani            

(nominal Rp. 5.000.000) - 5.450.000 - 5.450.000 - -

           

Kredit:            

Hutang Obligasi 10.000.000 - 5.000.000 - - 5.000.000

Premium Obligasi 600.000 - 300.000 - - 300.000

Laba Yang Ditahan, PT Dani - - 150.000 - 150.000 -

Prosedur Alternatip

Apabila suatu perusahaan menarik kembali (membeli kembali) obligasinya sendiri tidak

pada saat jatuh temponya mungkin sekali tidak bertujuan untuk pelunasan, melainkan semata-

mata sebagai investasi sementara dengan harapan setiap saat dapat terjual kembali jika

diperlukan uang tunai.transaksi pemilikan obligasi demikian disebut “obligasi yang ditarik dari

peredaran (Treasury Bond)”. Sehingga penyajian obligasi yang dimiliki oleh salah satu atau lebih

anggota dalam lingkungan perusahaan-perusahaan yang berafiliasi di dalam neraca konsolidasi

adalah sebagai berikut:

Hutang obligasi..................................Rp. 10.000.000Dikurangi:

Obligasi yang dimiliki olehPerusahaan dalam lingkungan Afiliasi Rp. 5.000.000

Obligasi yang beredar Rp. 5.000.000Apabila pada contoh nomor 14, obligasi PT Dani yang dimiliki oleh PT Wijaya dianggap

sebagai obligasi yang ditarik dari peredaran maka eliminasi di dalam daftar lajur penyusunan

40

Page 41: Makalah Akl 2 Bab 15

neraca konsolidasi yang diperlukan hanya terbatas pada saldo premium obligasi. Atas dasar

tersebut bentuk lajur pada tanggal 1 januari 1979, dimana obligasi yang dimiliki oleh PT Wijaya

dianggap sebagai obligasi yang ditarik dari peredaran akan tampak sebagai berikut ;

Daftar Lajur Penyusunan neraca Konsolidasi - Partial

Rekening Neraca PT Dani PT Wijaya Elliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K

Debit:

Investasi 6% obligasi, PT Dani

(nominal Rp. 5.000.000)

Kredit:

Hutang Obligasi

Premium obligasi

Laba Yang Ditahan, PT Dani

-

10.000.000

600.000

-

5.450.000

-

-

-

-

-

300.000

150.000

5.450.000

-

-

-

5.000.000

-

-

150.000

-

10.000.000

300.000

-

Apabila obligasi PT Dani yang dimiliki oleh PT Wijaya dianggap sebagai obligasi yang

ditarik dari peredaran, maka jumlah premium/diskonto obligasi diamortisasi/diakumulasi

sepanjang umur obligasinya. Oleh karena amortisasi premium secara periodik menurut buku-

buku PT Dani berbeda dengan amortisasi premium pada buku-buku PT Wijaya, maka secara

periodik laba (rugi) tersebut akan semakin berkurang sebesar selisih amortisasi premium obligasi

menurut buku-buku PT Dani dengan amortisasi premium pada buku-buku PT Wijaya.

Dengan demikian eliminasi secara periodik terhadap premium obligasi yang belum

diamortisasi dan laba (rugi) yang harus diakui sejak tanggal pembelian sampai dengan tanggal

jatuh tempo obligasinya di dalam neraca konsolidasi, akan nampak seberti berikut:

Tanggal Penyusunan Neraca

Konsolidasi

Premium Obligasi

(Debit)

Laba Yang

Ditahan PT Dani

(Debit)

Investasi Obligasi

(Kredit)

1 Januari 1979

31 Desember 1979

Rp. 300.000

Rp. 250.000

Rp. 150.000

Rp. 125.000

Rp. 450.000

Rp. 375.000

41

Page 42: Makalah Akl 2 Bab 15

31 Desember 1980

31 Desember 1981

31 Desember 1982

31 Desember 1983

31 Desember 1984

Rp. 200.000

Rp.150.000

Rp. 100.000

Rp. 50.000

-

Rp. 100.000

Rp. 75.000

Rp. 50.000

Rp. 25.000

-

Rp. 300.000

Rp. 225.000

Rp. 150.000

Rp. 75.000

-

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa amortisasi premium secara periodik akan

mengurangi nilai buku hutang obligasi pada buku PT Dani sebesar Rp. 100.000 (premium

Rp.1.000.000 diamortisasi dalam waktu 10 tahun). Sehingga untuj hutang obligasi sebesar

Rp.5.000.000 nilai bukunya akan berkurang secara periodik sebesar Rp.50.000 ( ½ x

Rp.100.000). disisi lain pihak amortisasi premium investasi obligasi pada buku PT Wijaya secara

periodik akan mengakibatkan penurunan nilai bukunya sebesar Rp.75.000 (premium sebesar

Rp.450.000 diamortisasi dalam waktu 6 bulan).

Laba (rugi) yang terjadi sebagai akibat transaksi tersebut adalah perbedaan nilai buku

hutang obligasi (menurut PT Dani) dengan harga perolehan (nilai buku) obligasi pada PT

Wijaya. Oleh sebab itu eliminasi laba (rugi0 yang terjadi secara periodik akan berkurang sebesar

selisih amortisasi premium periodik menurut PT Wijaya dengan amortisasi periodik PT Dani

yaitu : Rp. 25.000 (atau 1/6 x xRp. 150.000).

Dengan demikian apabila sampai dengan akhir periode tahun buku 1982 obligasi PT Dani

yang dimiliki PT Wijaya tidak dijual kembali, maka daftar lajur neraca konsolidasinya sebagai

berikut :

Daftar Lajur Penyusunan neraca Konsolidasi - Partial

Rekening Neraca PT Dani PT Wijaya Elliminasi Neraca Konsolidasi

D K D K

Debit:

Investasi 6% obligasi, PT Dani (nominal Rp.

5.000.000)

Kredit:

Hutang Obligasi

Premium obligasi

Laba Yang Ditahan, PT Dani

-

10.000.000

200.000

-

5.150.000

-

-

-

-

-

100.000

50.000

150.000

-

-

-

5.000.000

-

-

50.000

-

10.000.000

100.000

-

42

Page 43: Makalah Akl 2 Bab 15

Pemilikan obligasi oleh perusahaan induk atas obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan

anak

Apabila obligasi perusahaan anak yang semula dimiliki oleh pihak lain diluar anggota

perusahaan yang berafiliasi, kemudian dibeli oleh perusahaan induk dengan harga yang berbeda

dengan nilai bukuhutang obligasi pada buku perusahaan anak, maka timbul laba (rugi) yang

harus diakui oleh perusahaan afiliasisebagai satu kesatuan ekonomis. Dalam hal ini laba (rugi)

yang terjadi seluruhnya merupakan beban bagi perusahaan anak. Oleh sebab itu laba (rugi)

tersebut akan dibebankan kepada saldo laba yang ditahan dari perusahaan induk atau dari

perusahaan anak tergantung di samping dari bagian pemilikan atas saham perusahaan anak, juga

metode pencatatan investasi saham-saham pda perusahaan anak yang dipakai.

Contoh 15:

PT Dani memiliki 75% saham-saham PT Wijaya sejak beberapa tahun yang lalu. Untuk

memenuhi kebutuhan akan modal kerja dalam rangka perluasan usahanya, pada tanggal 1 januari

1975 PT Wijaya mengeluarkan 10 lembar 6% oblugasi niminal @ Rp. 1.000.000 dengan kurs

110. obligasi tertanggal 1 januari 1975 dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Januari 1985. Bunga

obligasi dibayar tiap-tiap setengah tahun masing-masing pada tanggal 1 januari dan 1 juli.

Empat tahun kemudian yaitu pada tanggal 1 januari 1979 PT Dani membeli 5 lemmbar

obligasi PT Wijaya dari para pemegang saham sebelumnya dengan harga seluruhnya sebesar Rp.

5.450.000.

Dilihat sebagai satu kesatuan ekonomis transaksi pembelian obligasi oleh PT Dani

mengakibatkan kerugian yang harus diakui sebesar Rp. 150.000 yaitu merupakan selisih anntara

nilai buku hutang obligasi dengan jumlah yang dibayar untuk menarik kembali obligasi tersebut

dengan perhitungan sebagai berikut:

Nominal Obligasi(5 lembar@ Rp. 1.000.000) =Rp.5.000.000Premium Obligasi:10% x Rp. 5.000.000..................................Rp.500.000Amortisasi premium (1 januari 1975 sampai dengan 1 januari 1979= 4/10 x 500.000) Rp.200.000

Rp. 300.000

43

Page 44: Makalah Akl 2 Bab 15

Nilai buku, 1 januari 1979.................................. Rp.5.300.000Dilunasi dengan harga...................................................Rp.5.450.000

Rugi pelunasan obligasi............................................Rp. 150.000

Dalam hal ini rugi yang terjadi sebesar Rp. 150.000 harus dialokasikan masing-masing

Rp. 112.500 untuk PT Dani sebagai perusahan induk dan Rp.37.500 untuk PT Wijaya sebagai

kerugian yang dibebankan kepada pemegang saham minoritas.

Akan tetapi apabila pemilikan obligasi oleh PT dani atas PT Wijaya tidak merupakan pelunasan

hutang dan obligasimasih tetap dipegang oleh PT Dani berarti hubungan hutng piutang masih

tetap berlangsung sebagai unit usaha yang terpisah, meskipun didalam neraca yang

dikonsolidasikan harus ditiadakan.

Apabila hal terakhir ini yang terjadi, Maka atas dasar contoh nomor 15 eliminasi terhadap

premium obligasi serta pengakuan rugi di dalam neraca yang dikonsolidasi sejak saat pemilikan

obligasi oleh PT Dani sampai dengan tanggal jatuh tempo obligasi akan tampak sebagai berikut:

Tanggal Penyusunan Neraca Konsolidasi

Premium Obligasi (Debit)

Laba Yang Ditahan PT Dani (Debit)

Laba Yang Ditahan PT

Wijaya (Debit)

Investasi Obligasi (Kredit)

1 Januari 197931 Desember 197931 Desember 198031 Desember 198131 Desember 198231 Desember 198331 Desember 1984

Rp. 300.000Rp. 250.000Rp. 200.000Rp.150.000Rp. 100.000Rp. 50.000

-

Rp. 112.000Rp. 93.750Rp. 75.000Rp. 56.250Rp. 37.500Rp. 18.750

-

Rp. 37.500Rp. 31.250Rp. 25.000Rp. 18.750Rp. 12.500Rp. 6.250

-

Rp. 450.000Rp. 375.000Rp. 300.000Rp. 225.000Rp. 150.000Rp. 75.000

-Metode Harga Perolehan :

Pada dasarnya laba (rugi) yang terjadi sebagai akibat pemilikan obligasi oleh perusahaan

induk atas obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan anak sepenuhnya menadi beban

perusahaan anak. Akan tetapi oleh karena perusahaan induk mempunyai bagian atas laba (rugi)

pada perusahaan anak maka laba (rugi) yang terjadi juga harus dialokasikan.dengan demikian

pada contoh ini bagian rugi sebesar Rp. 112.500 pada 1 januari belum nampak diakui pada buku-

buku PT Dani. Oleh sebab itu pada cost method seluruh jumlah kerugian yang terjadi (Rp.

150.000) harus didebiit (dikurangkan) dari saldo laba yang ditahan PT Wijaya, dengan perincian

= Rp. 112.500 harus ditanggunng oleh PT dani sebagai contrilling interest dan Rp. 37.500

44

Page 45: Makalah Akl 2 Bab 15

ditanggung para pemegang saham minoritas pada PT Wijaya. Adapun bentuk lajurnya akan

nampak sebagai berikut:

Daftar Lajur Penyusunan neraca Konsolidasi – Partial

Metode harga perolehan

Rekening Neraca PT Dani PT Wijaya Elliminasi Neraca KonsolidasiD K D K

Debit:Investasi 6% obligasi, PT Wijaya (nominal Rp. 5.000.000)

Kredit:Hutang Obligasi Premium obligasiLaba Yang Ditahan, PT DaniLaba Yang Ditahan, PT WijayaEliminasi 75% seperti diatasHak pemegang saham minoritas (25% x Rp. 2.350.000)Kenaikan saldo laba yang ditahan untuk PT Dani (75% x Rp. 300.00)-Rp. 112.500

5.450.000

--

4.525.000--

-

-

-

10.000.000600.000

-2.500.000

-

-

-

-

-300.000

-150.000

1.650.000

-

-

450.000

--

---

-

-

5.000.000

-----

-

-

-

10.000.000300.000

4.525.000--

587.500

112.500Metode Equity :

Apabila metode equity dipakai dalam pencatatan investasi saham pada perusahaan anak

berartibahwa PT Dani telah mengakui bagian ruugi yang diderita oleh PT Wijaya. Oleh sebab itu

apabila neraca konsolidasi disusun pada tanggal 1 januari 1979, maka eliminasi terhadap

premium obligasi harus disertai dengan pengakuan rugi masing-masing sebesar Rp. 112.500

dibebankan pada saldo laba yang ditahan PT Dani sebagai contrilling interest dan Rp. 37.500

dibebankan pada saldo yang ditahan PT Wijaya sebagai bagian rugi yang harus dibebankan para

pemegang saham minoritas perusahaan anak. Adapun bentuk lajurnya akan nampak sebagai

berikut:

Daftar Lajur Penyusunan neraca Konsolidasi – Partial

Metode equity

45

Page 46: Makalah Akl 2 Bab 15

Rekening Neraca PT Dani PT Wijaya Elliminasi Neraca KonsolidasiD K D K

Debit:Investasi 6% obligasi, PT Dani (nominal Rp. 5.000.000)

Kredit:Hutang Obligasi Premium obligasiLaba Yang Ditahan, PT Dani Laba Yang Ditahan, PT WijayaEliminasi 75% Hak pemegang saham minoritas (25% x Rp. 2.500.000)- Rp. 37.500

5.450.000

--

4.750.000--

-

-

10.000.000600.000

-2.500.000

-

-

-

-300.000112.50037.500

1.875.000

-

450.000

-----

-

5.000.000

-----

-

-

10.000.000300.000

4.637.500--

587.500

Catatan:

1. Saldo Laba Yang Ditahan PT Dani diumpamakan sebesar Rp. 4.525.000 tidak termasuk bagian atas laba

yang diperoleh PT Wijaya sejak terjadi pemilikan saham yaitu sebesar 75% x (Rp. 2.500.000 _ Rp.

2.200.000) atau sebesar Rp. 225.000

2. Kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT Wijaya sejak pemilikan sahamnya oleh PT Dani sampai dengan

tanggal 1 januari 1979 sebesar Rp. 300.000

Pada dua contoh terakhir pembelian/pemilikan obligasi oleh perusahaan anak maupun

induk atas obligasi-obligasi perusahaan afiliasi tersebut masing-masing dilakukan dengan harga

diatas nilai buku hutang obligasi perusahaan yang mengeluarkan obligasi.

Akan tetapi apabila pembelian/pemilikan obligasi dilakukan dengan harga dibawah nilai

buku hutang obligasi, maka didalam laporan keuangan yang dikonsolidasi tidak boleh segera

diakui terjadinya laba. Melainkan harus dilaporkan sebagai “laba atas pemilikan obligasi antar

perusahaan afiliasi yang belum direallisasi” sesuai dengan konsep konservatisme.

46

Page 47: Makalah Akl 2 Bab 15

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

- Persoalan khusus didalam menyusun neraca konsolidasi apabila membutuhkan metode

harga perolehan dan metode equity yaitu :

1) Pembelian saham langsung dari perusahaan anak.

2) Perusahaan anak memiliki lebih dari satu jenis atau golongan saham yang beredar.

3) Saham Bonus (stock deviden) dari perusahaan anak.

4) Laba (rugi) dari transaksi antar perusahaan yang berafiliasi (Intercompany profit).

5) Pemilikan obligasi (surat-surat beharga lainnya) antar perusahaan yang berafiliasi.

- Untuk memperoleh posisi kontrol pada perusahaan lain melalui pemilikan saham-

sahamnya, selain dengan cara membeli saham-saham dari para pemegang saham dapat

dilakukan dengan cara membeli sebagian atau seluruhnya langsung dari perusahaan yang

bersangkutan pada waktu saham-saham dikeluarkan.

- Adapun bentuk saham-saham yang dijual oleh perusahaan (anak) dapat berupa saham

dalam portepel maupun saham-saham yang dikeluarkan dalam rangka terjadi emisi saham.

- Pada masalah obligasi antar perusahaan, metode pencatatannya hanya dibedakan

berdasarkan pada :

Penjualan oleh Induk

Penjualan oleh Anak

- Jenis saham prioritas :

Tidak kumulatif dan tidak berpartisipasi (TKTB),

Kumulatif dan tidak berpartisipasi (KTB),

Tidak kumulatif dan berpartisipasi penuh (TKB),

Kumulatif dan berpartisipasi penuh (KB),

- Saham bonus yang dibagikan peusahaan anak

Eliminasi modal saham dari posisi terakhir (setelah pembagian bonus saham/deviden

saham anak) sebesar persentase kepemilikan.

47

Page 48: Makalah Akl 2 Bab 15

Eliminasi saldo Laba Yang Ditahan dari saldo LYD pada saat tanggal terjadinya

pembelian saham dikurangi dengan jumlah modal saham statutair.

- Di dalam laporan keuangan yang dikonsolidasikan, laba (rugi) serta kenaikan (penurunan)

nilai barang, jasa maupun harta tak bergerak yang telah diakui oleh masing-masing pihak

harus dihapuskan (dieliminasi).

- Perbedaan antara harga jual obligasi dengan nilai nominalnya, disebabkan oleh karena

tingkat bunga nominal (Obligasi) tidak sama dengan tingkat bunga efektipnya. Akan tetapi

pada saat jatuh temponya (hutang) obligasi akan dibayar sebesar nilai nominalnya. Oleh

sebab itu nilai buku (hutang) obligasi harus disesuaikan secara periodik sehingga pada saat

jatuh tem[ponya nilai buku hutang obligasi persis sama dengan nilai nominalnya.

48

Page 49: Makalah Akl 2 Bab 15

DAFTAR PUSTAKA

Hadori Yunus dan Harnanto. 1981. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta

49