Download - Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

Transcript
Page 1: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

MakalahAgama Islam

[Akhlak]

Oleh:

Asep Ardianto (1110020048) Cahaya Karisma Wilani (1110020020)

Candra Arsyawan (1110020021)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Jurusan Teknik Konstruksi Bangunan Sipil [1 Sipil 1 Pagi]

Akhlak,Etika & Moral 1

Page 2: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang bejudul “Ahklak” secara baik sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan makalah seperti ini, tugas yang di kerjakan dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita pelajari kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita terutama dalam bidang Agama Islam.

Bersama ini saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada Ibu Darul Nurjanah sebagai dosen mata kuliah bahasa indonesia yang telah memberikan banyak saran, petunjuk dorongan serta bimbingan dalam melaksanakan tugas ini, juga teman – teman lainnya. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari Alloh SWT.

Dalam penyusunan tugas makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat saya harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Depok, November 2010

Penulis

Akhlak,Etika & Moral 2

Page 3: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. ..................................................................................................... 1 KATA PENGANTAR ................................................................................................... . 2 DAFTAR ISI ................................................................................................................ . 3 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... . 4

a. Latar Belakang ............................................................................................... . 4 b. Rumusan Masalah ......................................................................................... . 4 c. Pembatasan Masalah .................................................................................... . 4 d. Tujuan ............................................................................................................ . 5

BAB II PENGERTIAN AKHLAK .................................................................................. . 5 BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................... . 6

A. AKHLAK TERHADAP ALLOH SWT .................................................................. . 6 a. Ikhlas ketika beribadah & menjauhi kesyirikan ............................................. . 6 b. Bersyukur terhadap Alloh & bersabar karena-Nya ....................................... . 7 c. Bertaubat kepada Alloh SWT ....................................................................... . 9 B. AKHLAK TERHADAP ROSULULLOH .............................................................. . 9 a. Mencintainya ................................................................................................. . 9 b. Mentaati perintah dan menjauhi laranganya ................................................ . 10 c. Bersholawat kepada Rosululloh ................................................................... . 10 C. AKHLAK TERHADAP ORANG TUA ................................................................... 11 a. Berusaha mendapat keridhoanya ................................................................... 11 b. Tidak mendurhakainya ................................................................................... 12 D. AKHLAK TERHADAP KAUM MUSLIMIN ........................................................... 13 a. Akhlak terhadap teman ................................................................................... 13 b. Akhlak terhadap tetangga ............................................................................... 14 c. Akhlak terhadap anak kecil & orang yang lebih dewasa ................................ 14 E. AKHLAK YANG MULIA ....................................................................................... 15 a. Menjaga lisan dan betutur kata yang baik ....................................................... 15 b. Menyebarkan salam ........................................................................................ 16 c. Sifat malu ......................................................................................................... 16 d. Pemurah,Pemaaf dan Tawadu’ ....................................................................... 17 e. Ar Rifq (lemah lembut) ..................................................................................... 17 F. AKHLAK TERCELA ............................................................................................. 18 a. Sifat sombong .................................................................................................. 18 b. Dengki (hasad) dan permusuhan .................................................................... 18 c. Perkataan Dusta .............................................................................................. 18 d. Mencela ............................................................................................................ 19 e. Ghibah .............................................................................................................. 19 BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 20 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 21

Akhlak,Etika & Moral 3

Page 4: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebehagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut.

Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.

Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.

B. Rumusan masalah

1. Apakah itu Akhlak ? 2. Bagaimana cara berakhlak kepada Alloh SWT. ? 3. Bagaimana cara berakhlak kepada Nabi Muhammad SAW.? 4. Bagaimana cara berakhlak kepada Orang tua,masyarakat,dan diri sendiri? 5. Apa saja macam – macam Akhlak ? 6. Apa perbedaan Akhlak,moral dan etika?

C. Pembatasan Permasalahan

Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan tujuan dalam hal ini pembuatan makalah ini, maka dengan ini kami membatasi masalah hanya pada pengertian,pengaplikasian akhlak dan macam – macam akhlak.

Akhlak,Etika & Moral 4

Page 5: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

D. Tujuan

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang Agama Islam sehingga mendapatkan nilai yang sempurna.

BAB II PENGERTIAN AKHLAK

Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, artinya tingkahlaku, perangai, tabi’at. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnung lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil, rendah hati, pemurah, santun dan sebagainya. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah. Misalnya kikir, zalim, dengki, iri hati, dusta dan sebagainya. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul.

Di samping akhlak dikenal pula istilah moral dan etika. Moral berasal dari bahasa

Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan. Misalnya berpakaian minim di pantai Kuta Bali itu biasa saja,dianggap tidak melanggar norma karena budaya itu diterima masyarakat.

Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral, maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau khusus dan etika bersifat umum.

Perbedaan antara akhlak, moral dan etika

Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang dibuat oleh suatu masyarakat jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu. Dengan demikian standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar akhlak bersifat universal dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya :

Akhlak,Etika & Moral 5

Page 6: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

“ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.”(Hadits riwayat Ahmad) Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari aqidah dan syari’at yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah mendorong pelaksanaan syari’at akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak merupakan perilaku yang tampak apabila syari’at Islam telah dilaksanakan berdasarkan aqidah.

BAB III PEMBAHASAN

A. AKHLAK TERHADAP ALLAH

Allah telah mengutus Rasul-Nya, Muhammad , untuk mengajarkan akhlak yang mulia kepada manusia. Berakhlak yang baik kepada Allah merupakan perkara yang paling penting sebelum seorang hamba itu berakhlak kepada yang selain-Nya. Di antara akhlak-akhlak yang harus dimiliki seorang hamba ketika bermu’amalah (berhubungan) dengan Rabbnya antara lain:

a. Ikhlas ketika beribadah kepada Allah dan menjauhi kesyirikan

Allah adalah Dzat yang menciptakan, yang mengatur, dan yang memiliki alam semesta ini. Dia tidak butuh terhadap sesuatu apa pun. Dia jugalah yang memberi rizki dan segala macam kenikmatan kepada makhluk-Nya. Maka sudah seharusnya bagi seorang hamba untuk beribadah hanya kepada Allah dan tidak mencampurinya dengan kesyirikian sedikit pun. Itulah hak Allah yang paling besar yang harus ditunaikan oleh hamba-hamba- Nya, sebagaimana dalam hadits Rasulullah :

Dari shahabat Mu’adz bin Jabal ia berkata: “Suatu hari aku dibonceng nabi di atas keledai, beliau berkata kepadaku: “Wahai Mu’adz! Tahukah kamu apa hak Allah atas hamba-Nya dan apa hak hamba atas Allah?” Aku pun berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebihtahu.” Maka beliau pun berkata: “Hak Allah atas hamba-Nya adalah agar mereka beribadahhanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Sedangkan hak hamba atas Allah adalah Dia tidak akan mengadzab orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Akhlak,Etika & Moral 6

Page 7: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

Allah menjanjikan kepada hamba-hamba-Nya yang bertauhid (memurnikan ibadah hanya kepada Allah ) berupa kenikmatan Al Jannah, maka ikhlaskanlah niatmu dalam beribadah kepada Allah , yakni kamu beribadah kepada Allah semata-mata hanya mengharapkan ridha-Nya, bukan karena dilihat atau didengar orang lain, atau ingin dipujidan dikatakan kepadamu bahwa engkau seorang yang rajin beribadah, jauhilah sifat-sifat seperti itu, karena itu semua termasuk kesyirikan kepada Allah .Tahukah kamu bahwa kesyirikan itu bisa menghapuskan amalan kebaikan yang telah kamu kerjakan? Allah berfirman:

"Sungguh jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan terhapuslah amalanmu dan kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az Zumar: 65)

Berhati-hatilah dari perbuatan riya', karena hal itu bisa menggugurkan nilai ibadahmu.Berusahalah untuk selalu mengikhlaskan niat hanya untuk Allah dan berdo'alah kepada-Nya agar engkau dijauhkan dari perbuatan syirik kepada Allah . Karena barangsiapa yang berbuat syirik, Allah tidak akan mengampuni dosa syirik itu selama dia belum bertaubat kepada-Nya.Di antara do'a yang diajarkan oleh Rasulullah adalah:

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik dan aku mengetahuinya, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari apa-apa yang tidak aku ketahui."

b. Bersyukur kepada Allah dan bersabar karena-Nya Allah dengan ilmu-Nya telah menetapkan bagi hamba-hamba-Nya segala

ketentuan yang penuh dengan hikmah dan keadilan yang sempurna. Terkadang Allah menetapkan bagi seorang hamba berbagai kenikmatan baik berupa kekayaan, kecerdasan, kesehatan dan lain-lain. Di lain waktu Allah juga memberikan berbagai cobaan bagi hamba tersebut baik berupa kemiskinan, rasa sakit, kesulitan dan sebagainya.

Sebagai seorang muslim yang baik, sudah seharusnya bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah Allah berikan, dan bersabar tatkala tertimpa musibah. Tidaklah Allah menetapkan sesuatu, kecuali ada hikmah yang baik di balik itu semua. Itulah sifat seorang mu'min sebagaimana yang disabdakan Rasulullah dalam haditsnya.

Akhlak,Etika & Moral 7

Page 8: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

Dari shamenakjhal tersbersyukpun bai

untuk kkenikmaNya. Dalapang Sesungdalam mdenganfirman-N

"Dan teBersyukberibadAdapunmengucmembakepadadalam f

"Jika ka

dalam mAllah tebesabadalam A'Azmul

ahabat Abujubkan urussebut kecuakur, maka hik bagi dia.“

Maka setelkaum mukmatan dengaan bersabadada dan ta

gguhnya kaumensyukurin menyebut Nya:

erhadap nikmkur kepada

dah kepada n bersyukurcapkan Jaz

alas kebaikaa-Nya dan firman-Nya:

alian bersyumengingka Sabar itu ameninggalkelah menjan

ar. Allah puAl Qur'an. Dl Umur, yak

u Yahya Shusan orang mali bagi oranhal itu baik b“ (HR. Musl

ah engkau minin itu seluan mengerjarlah tatkala anpa berkeum muslimi nikmat Allanikmat-nikm

mat RabbmAllah pun Allah dan

r kepada mazakumullahuannya.Allahmengancam

ukur pasti akari (nikmat te

da tiga mackan larangannjikan pahan telah men

Di antaranyakni perkara y

uhaib bin Smukmin, karng beriman ybaginya, daim)

mengetahuuruhnya ba

akan segalakamu ditimluh kesah.n adalah or

ah , baik demat yang di

mu hendaklajuga bisa dsebagainyaanusia bisa u khairan ath akan mem orang-or

kan Aku tamersebut), se

cam: sabar n Allah , da

ala yang besnyebutkan ta ada tiga ayang sanga

Sinan berkatrena seluruhyang jika din jika dia di

ui bahwa seik, maka be

a perintah Ampa musibah

rang-orang ngan lisanniberikan ole

ah kamu meilakukan de

a. dilakukan d

tau dengan enambah nrang yang

mbah (nikmesungguhny

dalam menn sabar dalsar dan tidatentang sabayat yang mat dianjurka

ta: “Rasulullh perkaranyia mendapaitimpa musi

eluruh perkaersyukurlah

Allah dan mh dengan m

yang palingnya berupa eh Allah ter

enyebutnya.engan perbu

dengan lisaperbuatan,

nikmat bagmengingka

mat tersebut)ya adzab-Ku

njalankan keam mengha

ak terbatas bbar ini di 90 menyatakan

n dan ditek

Akhlak,E

llah bersabdya baik. Danatkan kesenibah dia ber

ara yang diteketika kam

menjauhi segmenerima m

g bersemanucapan Alh

rsebut, seba

." (Adh Dhuuatan, sepe

an seperti yaitu dengi orang ya

ari nikmat-N

) untuk kaliau sangat ke

etaatan kepadapi taqdirbagi orang (sembilan pbahwa sabankan oleh

tika & Moral

da: “Sunggun tidak akannangan dia rsabar mak

etapkan olemu mendapagala laranga

musibah itu d

ngat di hamdulillah,agaimana d

uha: 11) erti banyak

an berusahng mau be

Nya. Sebag

an. Dan jikaeras." (Ibrah

pada Allah , r Allah . yang puluh) tempbar termasu

Allah

l 8

uh n terjadi

ka hal itu

eh Allah atkan an- dengan

atau dalam

ha ersyukur gaimana

a kalian him: 7)

sabar

pat di k

8

Page 9: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

"Dan jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya itu adalah termasuk 'Azmul Umur." (Ali 'Imran: 186) Oleh karena itulah, hendaknya kita selalu berupaya untuk bersabar dengan ketiga macam sabar yang telah kita ketahui itu.

c. Banyak bertaubat kepada Allah .

Seorang muslim yang baik adalah yang selalu melihat dan mengkoreksi dirinya. Ketikadia melihat dirinya telah berbuat kesalahan atau dosa maka dia pun dengan segera bertaubat dan meminta ampun kepada Allah . Begitulah perintah Nabi kepada umatnya sebagaimana dalam hadits:

Dari shahabat Al Aghor bin Yasar Al Muzani ia berkata: “Rasulullah bersabda: “Wahai kaum muslimin! bertaubatlah kalian kepada Allah dan minta ampunlah kepada-Nya. Karena sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah dan minta ampun kepada-Nya seratus kali dalam sehari.” (HR. Muslim)

Atas dasar itulah maka sudah sepantasnya bagi kita semua untuk bertaubat kepada

Allah dengan sebenar-benarnya taubat (Taubatan Nashuha) dan meminta ampun kepada- Nya setiap waktu sebagaimana yang Allah perintahkan dalam Al Qur'an3. Adapun syarat-syarat bertaubat adalah menyesali perbuatan salah yang dilakukan, meninggalkan perbuatan itu, dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Dan Allah Maha menerima taubat hamba-hamba-Nya.

B. AKHLAK TERHADAP RASULULLAH

a. Mencintainya

Di antara bukti kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya adalah diutusnya Rasulullah kepada manusia untuk memberikan petunjuk dan hidayah kepada mereka ke jalan yang diridhai Allah .Beliau adalah seorang rasul yang sangat kasih sayang dan cinta kepada umatnya,sangat bersemangat dalam membimbing umatnya ke jalan yang benar, dan berat bagi beliauapa-apa yang memberatkan umatnya.4 Maka sudah sepantasnya bagi kaum muslimin untuk mencintai Rasulullah melebihi kecintaannya terhadap orang tuanya, anaknya bahkan terhadap dirinya sendiri.Mendahulukan kecintaan terhadap Rasulullah merupakan tanda kesempurnaan iman seorang muslim, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

Akhlak,Etika & Moral 9

Page 10: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

Dari shahabat Anas bin Malik ia berkata: “Rasulullah bersabda: “Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia menjadikan aku lebih dia cintai daripada kecintaannya terhadap anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Kecintaan terhadap Rasulullah dapat dilakukan dengan membela sunnahnya, yaitu mempelajari, mengamalkan kemudian mendakwahkannya kepada manusia.

b. Mentaati perintahnya dan menjauhi semua larangannya. Mentaati Rasulullah dan meninggalkan semua perkara yang menyelisihi ajaran

Rasulullah adalah jalan untuk mendapatkan hidayah5 dan wujud kecintaan6 serta ketaatan terhadap Allah .Rasulullah menjanjikan Al jannah kepada umatnya yang mau mentaatinya

sebagaimana dalam hadits:

Dari shahabat Abu Hurairah ia berkata: “Rasulullah bersabda: “Seluruh umatku akan masuk jannah kecuali orang yang enggan.” Dikatakan kepada Rasulullah : “Siapakahorang yang enggan tersebut wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: ”Barangsiapa yang mentaatiku akan masuk jannah dan barangsiapa yang bermaksiat kepadaku berarti dia telah enggan.” (HR. Al Bukhari)

Maka kemaksiatan atau ketidaktaatan kepada Rasulullah adalah sebab binasanya

seseorang di dunia dan akhirat, dan pelakunya akan dimasukkan ke dalam An Naar. Kita berlindung kepada Allah darinya. Di antara cara mentaati Rasulullah adalah dengan mendahulukan seluruh perkataannya terhadap perkataan seluruh manusia, bersegera melaksanakan perintahnya,mencintai apa-apa yang beliau cintai dan membenci apa-apa yang beliau benci.

c. Bershalawat kepada Rasulullah Makna shalawat Allah kepada Rasulullah adalah pujian Allah kepada beliau di

hadapan para Malaikat-Nya. Sehingga makna bershalawat kepada Nabi adalah berdo'a kepada Allah agar Dia memberikan pujian-Nya kepada Nabi Muhammad di hadapan para Malaikat-Nya.Beliau memerintahkan kepada umatnya untuk banyak bershalawat kepadanya dan hal itu merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah . Nabi bersabda:

Akhlak,Etika & Moral 10

Page 11: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

"Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim)

Bahkan Rasulullah mensifati orang-orang yang enggan bershalawat ketika mendengar nama beliau disebutkan dengan sebutan orang-orang yang bakhil (kikir) sebagaimana dalam hadits:

Dari shahabat Al Husain bin ‘Ali , ia berkata: "Bersabda Rasulullah : “Orang yang bakhil adalah orang yang disebutkan namaku di sisinya namun dia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. At Tirmidzi dan Ahmad)

Maka sepantasnya bagi orang yang mengaku mencintai Rasulullah untuk memperbanyak shalawat kepada beliau dengan shalawat yang telah dianjurkan oleh Rasulullah , seperti ketika masuk masjid, ketika berdo’a di waktu pagi dan petang, ketika bertasyahhud dalam shalat, pada hari Jum'at, dan sesudah adzan, serta waktu-waktu yang lainnya.

C. AKHLAK TERHADAP ORANG TUA a. Berusaha mendapatkan keridhaannya

Allah telah memerintahkan hamba-Nya untuk berlomba-lomba dalam menggapai

ridha-Nya, dan Rasulullah telah menunjukkan kepada umatnya tentang perkara-perkara yang bisa mengantarkan kepada keridhaan Allah . Di antara perkara yang bisa mengantarkan kepada keridhaan-Nya adalah dengan berbuat baik kepada kedua orang tua dan menjauhi perbuatan durhaka terhadap keduanya. Hal ini disebabkan karena keridhaan kedua orang tua merupakan sebab datangnya keridhaan Allah dan perilaku/sikap durhaka terhadap orang tua bisa menyebabkan kemurkaan Allah terhadap hamba tersebut, sebagaimana disebutkan di dalam hadits:

Dari shahabat Abdullah bin 'Amr , ia berkata: "Rasulullah bersabda: “Ridha Allah ada pada keridhaan kedua orang tua, dan kemurkaan Allah ada pada kemurkaan kedua orang tua.” (HR. Al Bukhari dalam kitab Al Adabul Mufrod dan At Tirmidzi)

Akhlak,Etika & Moral 11

Page 12: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

Di antara akhlak terpuji yang bisa mendatangkan keridhaan kedua orang tua adalah membantu pekerjaannya, lemah lembut terhadapnya, menghormatinya, mencintainya, mendo'akan kebaikan bagi keduanya, mentaatinya selama tidak memerintahkan untuk bermaksiat, dan memuliakan teman kedua orang tua.

b. Tidak mendurhakainya

Durhaka kepada orang tua merupakan bagian dari dosa besar yang paling besar.

Bagaimana seorang anak tega mendurhakai kedua orang tuanya padahal merekalah yang memeliharanya sejak lahir, menjaganya, mendidiknya, menyayanginya dan mencintainya?

Dari shahabat Abu Bakrah ia berkata: “Suatu hari kami bersama Rasulullah , kemudian beliau bersabda: ”Perhatikanlah! Aku akan mengabarkan kepada kalian tentang dosa besar yang paling besar (beliau mengatakannya tiga kali), yaitu: syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, persaksian palsu atau perkataan dusta.” (HR. Muslim)

Rasulullah sangat mengkhawatirkan umatnya terjatuh kepada perbuatan durhaka

kepada orang tua, sampai-sampai beliau menempatkan dosa durhaka terhadap orang tua setelah dosa syirik terhadap Allah , dan beliau senantiasa memperingatkan para shahabatnya dari hal tersebut.Di antara bentuk durhaka terhadap orang tua adalah sombong terhadap keduanya,menyakiti mereka, baik dengan perkataan atau perbuatan, tidak mau membantu dan mendengar nasehatnya.

c. Tidak mencela keduanya

Ada kalanya perbuatan durhaka kepada orang tua dilakukan tanpa disadari yaitu

mencela orang tua. Bagaimana mungkin seseorang mencela kedua orang tuanya? Pertanyaan ini langsung dijawab oleh Rasulullah dalam sebuah sabdanya, sebagaimana dalam hadits:

Dari shahabat 'Abdullah bin 'Amr bin Al ‘Ash , bahwasanya Rasulullah bersabda: “Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela kedua orang tuanya.” Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah mungkin seseorang itu mencela kedua orang tuanya?” Rasulullah menjawab: “Mungkin saja, yaitu bila seseorang mencela ayah orang lain

Akhlak,Etika & Moral 12

Page 13: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

kemudian orang tersebut membalas dengan mencela ayahnya, demikian juga jika seseorang mencela ibu orang lain dan orang tersebut membalas dengan mencela ibunya.” (Muttafaqun‘Alaihi)

Jadi yang dimaksud dengan mencela kedua orang tua adalah mencela orang tua orang lain yang menyebabkan orang tersebut mencela kedua orang tuanya, maka perbuatan tersebut menjadi sebab dicelanya orang tuanya.

D. AKHLAK TERHADAP KAUM MUSLIMIN

a. Akhlak terhadap teman

Agama Islam telah mengatur cara bergaul dengan sesama muslim, baik ketika belajar,bekerja, berdakwah, maupun aktivitas yang lainnya. Kaum muslimin itu bersaudara, maka tidaklah pantas bagi seorang muslim untuk menyakiti saudaranya baik dengan perbuatan ataupun dengan perkataan yang menyakitkan. Allah telah berfirman:

"Sesungguhnya kaum mukminin adalah bersaudara." (Al Hujurat: 10) Hendaklah kamu tolong-menolong dalam kebaikan, dan jika kamu melihat aib pada

dirisaudaramu janganlah mencela dan merendahkannya, atau menzhaliminya dan mengambil harta miliknya, karena hal itu adalah perbuatan yang tercela yang telah diharamkan di dalam agama kita sebagaimana dalam hadits:

Dari shahabat Abu Hurairah ia berkata: Bersabda Rasulullah : “Orang muslim terhadap muslim yang lainnya adalah bersaudara, maka dia tidak boleh menzhaliminya, tidak boleh mencelanya, dan tidak boleh merendahkannya. Takwa itu tempatnya di sini (Rasulullah menunjuk ke dadanya tiga kali), cukup seseorang dikatakan berbuat kejelekan dengan sekedar merendahkan kehormatan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lainnya haram darah, harta dan kehormatannya.” (HR. Muslim)

Akhlak,Etika & Moral 13

Page 14: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

b. Akhlak terhadap Tetangga Setiap orang membutuhkan bantuan orang lain, dan orang yang paling dekat dengan

kita adalah tetangga, maka merekalah orang yang pertama kali akan membantu ketika kita memerlukan bantuan. Agama Islam telah mengajarkan pemeluknya untuk saling hidup berdampingan dengan damai, saling menghormati, tolong-menolong dan menasehati dalam kebaikan.

Di antara akhlak yang baik terhadap tetangga yang harus kita tunaikan antara lain: memuliakannya, mengucapkan salam ketika bertemu, menengoknya ketika sakit, mengunjunginya, dan membantunya.Rasulullah telah memperingatkan umatnya dengan peringatan yang keras untuk tidak mengganggu, menyakiti, serta menzhalimi tetangga, sehingga mengakibatkan mereka tidak merasa aman dari gangguan saudaranya, sebagaimana disebutkan di dalam hadits:

Dari shahabat Abu Hurairah , bahwasanya Rasulullah bersabda: "Tidak akan masuk Jannah orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.” (HR. Muslim) Di antara perbuatan yang bisa mengganggu tetangga antara lain: berbuat gaduh, mengotori rumah atau pekarangannya, menzhaliminya dan menghinanya.

c. Akhlak terhadap anak kecil dan orang yang lebih tua

Rasulullah adalah orang yang sangat penyayang terhadap anak-anak. Beliau

sangat lembut ketika bergaul dengan mereka, Hal itu beliau lakukan bukan hanya kepada keluarga beliau saja akan tetapi juga kepada anak-anak shahabat beliau. Begitu juga terhadap orang yang lebih tua, walaupun beliau manusia yang paling mulia akan tetapi beliau tidak pernah berbuat sombong dan merendahkan orang lain. Beliau tetap memuliakan orang yang pantas dimuliakan dari kalangan orang yang lebih tua usianya ataupun dari para pemuka kaum dan orang-orang yang berilmu. Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

Dari shahabat Anas bin Malik , ia berkata: Rasulullah bersabda: “Bukan dari golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati yang lebih tua.” (HR.At Tirmidzi dan Abu Dawud)

Di antara cara menyayangi orang yang lebih muda adalah dengan mendahulukan

kepentingan mereka, mengajarinya dengan hal-hal yang baik, tidak mengganggunya, dan berlemah lembut terhadap mereka. Adapun cara menghormati orang yang lebih tua di antaranya dengan memuliakan mereka, tidak berkata dengan perkataan yang kasar, berlaku sopan, tawadhu’ dan tidak sombong di hadapan mereka.

Akhlak,Etika & Moral 14

Page 15: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

Janganmembim

E. a.

dalam f

“Wahai yang ba

Bila kamRasulul

“Barangdiamlah

Allah jusebaga

kebanyAllah pDi antaberbuatAllah p

yang bemengatSalah s

lupa, kita smbing dan m

AKHLAK

Menjaga L Allah memfirman-Nya: orang-oran

aik.” (Al Ah mu belum bllah kepada gsiapa yangh.” (HR. Al B uga memer

aimana firma “Dan jauhila

Berkata kotakan karen

pun membera sifat seot keji, dan

perintahkanu Allah akanertutur kata takan perkasatu sifat se

sebagai seomengarahka

YANG MU

Lisan dan B

merintahkan

ng yang berzab: 70)

bisa berkataa kita dalam

g beriman kBukhari, M

intahkan kean-Nya:

ah perkataa

tor merupaka lisannya nci orang yarang mu’miberkata kejuntuk menc

n membalasdengan ba

ataan jelek, eorang musl

orang pelajaan kita kepa

ULIA

Bertutur Ka

kepada kita

riman, berta

a yang baik,m sebuah sa

kepada AllahMuslim, dari

epada kita u

an kotor.” (A

kan dosa be(yakni digunang berbuan yang baikji.Setiap apcatat setiap

s setiap ucaaik, akan dib

akan dibalalim yang ba

ar untuk meada kebaika

ata Yang Ba

a untuk ber

akwalah kep

maka diamabdanya:

h dan hari a shahabat A

untuk menja

Al Hajj: 30)

esar, seseonakan untu

at keji dan juk adalah tidapa yang kam

apa yang k

apan hambabalas dengaas dengan kaik adalah d

emematuhi oan.

aik

rtutur kata y

pada Allah d

mlah. Demik

akhir, makaAbu Huraira

auhi perkata

orang dimask berkata kouga orang yak suka memu ucapkakamu ucapk

a-Nya di akhan kebaikankejelekan pia bisa men

Akhlak,E

orang-orang

yang baik se

dan katakan

kianlah petu

katakanlahah )

aan kotor

sukkan ke dotor).

yang berkatencela, melan, di sana kan tersebu

hirat kelak. n pula. Baraula.

njaga lisann

tika & Moral

g yang telah

ebagaimana

nlah perkata

unjuk

h yang baik

dalam An Na

a keji. aknat, ada Malaikt.

Barangsiapangsiapa ya

nya dari

l 1

h

a

aan

atau

aar

kat yang

pa ang

15

Page 16: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

ucapan-ucapan buruk yang bisa menyakiti dan mengganggu orang lain sebagaimana dalam hadits berikut:

Dari shahabat Abu Musa Al Asy‘ari , ia berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah : “Wahai Rasulullah, siapakah orang Islam yang paling utama?” Rasulullah menjawab: “Seorang muslim yang kaum muslimin selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Tidakkah kamu bercita-cita menjadi seorang muslim yang paling utama? Tentunya

kamu menginginkannya bukan? Maka dari itu jagalah lisanmu dari ucapan-ucapan buruk karena orang yang bisa menjaga lisannya akan dijamin untuk masuk Al Jannah.12

Rasulullah pernah bersabda (artinya): “Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat adalah orang yang banyak bicara, suka mengobrol, dan bermulut besar.”Jagalah lisanmu, semoga Allah memasukkan kita semuanya ke dalam Jannah-Nya.

b. Menyebarkan Salam

Seorang muslim dengan muslim yang lainnya adalah bersaudara. Maka sudah

sepantasnya untuk saling mencintai satu dengan yang lainnya, karena Allah menjadikan diantara syarat sempurnanya iman seseorang adalah dengan mencintai saudaranya sesamamuslim.Di antara sebab agar kita saling mencintai adalah dengan mengucapkan salam ketika bertemu. Sebagaimana dalam hadits:

Dari shahabat Abu Hurairah ia berkata: “ Rasulullah bersabda (artinya): “Kalian tidak akan masuk jannah sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku beritahukan sesuatu yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Muslim)

Maka sebagai penuntut ilmu sudah sepatutnya bagimu untuk bersemangat dalam

menyebarkan salam, baik kepada orang yang kamu kenal ataupun yang tidak kamu kenal, baik di rumah ataupun di jalan.Di antara ucapan salam yang diajarkan Rasulullah:

Dan kamu bisa menjawabnya dengan mengucapkan :

Akhlak,Etika & Moral 16

Page 17: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

c. Sifat Malu Seorang muslim yang mempunyai sifat malu akan berusaha menjaga dirinya dari

hal-hal yang bisa menjatuhkan muru’ah (harga dirinya), seperti menjauhi kemaksiatan atau perbuatan yang bisa mendatangkan celaan dari orang lain. Rasulullah telah mengabarkan bahwa malu itu merupakan bagian dari keimanan, sebagaimana disebutkan dalam hadits:

Dari shahabat 'Abdullah bin 'Umar , ia berkata: Bersabda Rasulullah : “Malu itu termasuk bagian dari iman.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Sifat malu seorang hamba terhadap Allah menjadikan dia selalu berhati-hati dalam beramal sehingga tidak sampai terjatuh ke dalam perbuatan maksiat. Sifat malu terhadap manusia akan menjaga seseorang dari perbuatan-perbuatan rendah yang tidak selayaknya dilakukan. Misalnya seorang thalibul ‘ilmi akan selalu berusaha berakhlak sebagaimana akhlaknya thalibul ‘ilmi. Dia akan merasa malu bila orang di sekitarnya melihat dirinya

melakukan perbuatan yang tidak baik, seperti banyak bermain atau memakai pakaian yang kotor dan berbau.Tapi bukan merupakan malu yang terpuji jika kamu malu untuk melakukan kebaikan.Bahkan itu sifat malu yang tercela yang harus dihindari.

d. Pemurah, pemaaf, dan tawadhu’

Dalam kehidupan sehari-hari, kita diperintahkan untuk berta’awun (tolong-menolong) agar terjalin rasa kasih sayang terhadap sesama muslim, sehingga ketika melihat saudara kita kekurangan, kita harus segera membantunya, misalnya dengan memberikan shodaqoh dan sebagainya.

e. Ar Rifq (lemah lembut)

Allah adalah Dzat Yang Maha Indah dan mencintai keindahan15, dan Allah telah

menjadikan sifat Ar rifq (lemah lembut) sebagai perhiasan bagi kaum muslimin, yang dengan kelembutan tersebut menjadi sebab munculnya rasa kasih sayang dan saling mencintai.

Akhlak,Etika & Moral 17

Page 18: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

F. AKHLAK YANG TERCELA a. Sifat Sombong

Tahukah kamu, apakah sombong itu? Perhatikan sabda Rasulullah berikut:

“Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.” (HR. Muslim, dari shahabat 'Abdullah bin Mas'ud)

Sifat sombong walaupun sedikit dapat menjadi penghalang seseorang untuk masuk

Al Jannah16. Dan Allah telah menyediakan tempat bagi orang-orang yang sombong di An Naar.Memang, An Naar banyak dihuni oleh orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri

b. Dengki (hasad) dan Permusuhan

Allah dengan keadilan-Nya memberikan karunia kepada siapa saja dari hamba-

Nya yang Dia kehendaki. Tidak seorang pun yang bisa menghalangi pemberian Allah kepada hamba-Nya. Maka tidaklah pantas bagi seorang muslim untuk timbul sifat hasad dalam hatinya, yaitu mengharapkan hilangnya nikmat yang ada pada saudaranya. Misalnya ketika ada seseorang mendapatkan nilai yang baik dalam ujian, dia merasa iri dan mengharapkan hilangnya kepandaian yang ada pada temannya tersebut. Hasad bukanlah sifat seorang muslim yang baik. Bahkan hasad adalah sifat orang Yahudi.

c. Perkataan Dusta

Dusta merupakan perbuatan tercela yang akan menyebabkan kejelekan. Di akhirat

kelak Allah akan membalas kejelekan ini dengan balasan yang jelek pula. Orang yang senantiasa berdusta akan dicatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta. Perhatikan dan hafalkan hadits berikut:

Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya kejujuran itu mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan itu mengantarkan kepada Al Jannah. Dan sesungguhnya seseorang akan selalu berkata jujur, sehingga dia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan kepada kejelekan dan kejelekan akan mengantarkan kepada An Naar. Dan sesungguhnya seseorang akan selalu berdusta

Akhlak,Etika & Moral 18

Page 19: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

sehingga dia dicatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

d. Mencela Mencela orang lain apalagi terhadap sesama muslim merupakan perbuatan yang

diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya . Sama saja apakah bentuk celaan itu berupa mengumpat, mengolok-olok, mencaci maki, atau menghina dan merendahkan orang lain. Tidaklah pantas seorang muslim mencela saudaranya karena hal itu merupakan kefasikan. Rasulullah telah bersabda: “Mengumpat seorang muslim adalah suatu kefasikan.” (HR. Muslim)

e. Ghibah

Ghibah adalah membicarakan aib dan kekurangan yang ada pada seorang muslim

yang ia tidak ada di hadapannya. Tentunya tidak ada seorang pun yang senang bila aibnya sampai diketahui oleh orang lain. Rasulullah menjelaskan tentang makna ghibah sebagaimana dalam hadits berikut:

Dari shahabat Abu Hurairah , ia berkata: “Bahwasanya Rasulullah berkata : “Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan ghibah?” Para shahabat menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Berkata Rasulullah : “Engkau menyebutkan sesuatu (kejelekan) tentang saudaramu yang tidak disukainya.” Dikatakan kepada Rasulullah : “Apa pendapatmu wahai Rasulullah jika sesuatu yang aku katakan memang ada pada saudaraku?” Berkata Rasulullah : “Jika memang ada berarti engkau telah mengghibahinya dan jika sesuatu tersebut tidak ada pada saudaramu berarti engkau telah berdusta tentangnya”. (HR. Muslim)

Seorang yang berbuat ghibah itu seperti orang yang memakan daging saudaranya

sendiri yang telah mati.Tentunya kamu merasa jijik, bukan? Ghibah adalah perbuatan kotor yang seandainya dimasukkan ke dalam lautan, niscaya akan terkotorilah air laut itu semuanya.23

Rasulullah pernah melihat An Naar, di dalamnya ada orang-orang yang mempunyai kuku dari tembaga kemudian mereka mencakar muka dan dada-dada mereka sendiri. Mengapa mereka bisa seperti itu? Ya, itulah adzab atau hukuman bagi orang yang suka berbuat ghibah.Tutuplah aib saudaramu sebagaimana kamu berusaha untuk menutup aibmu sendiri,jangan bicarakan kekurangan yang ada padanya kepada orang lain, niscaya Allah akanmenutup aib-aibmu di dunia dan juga di akhirat kelak.Adapun seseorang yang membicarakan aib orang lain yang sebenarnya tidak adapada orang tersebut maka hal itu dinamakan buhtan (kedustaan), dan ini lebih jelekdaripada ghibah.

Akhlak,Etika & Moral 19

Page 20: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

BAB IV PENUTUP

Akhirnya dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa etika, moral, susila dan akhlak sama, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik-buruknya. Kesemua istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriyah.

Perbedaaan antara etika, moral, dan susila dengan akhlak adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam etika penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan susila berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik buruk itu adalah al-qur'an dan al-hadis.

Perbedaan lain antara etika, moral dan susila terlihat pula pada sifat dan kawasan pembahasannya. Jika etika lebih banyak bersifat teoritis, maka pada moral dan susila lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral dan susila bersifat local dan individual. Etika menjelaskan ukuran baik-buruk, sedangkan moral dan susila menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan.

Namun demikian etika, moral, susila dan akhlak tetap saling berhubungan dan membutuhkan. Uraian tersebut di atas menunjukkan dengan jelas bahwa etika, moral dan susila berasala dari produk rasio dan budaya masyarakat yang secara selektif diakui sebagai yang bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sementara akhlak berasal dari wahyu, yakni ketentuan yang berdasarkan petunjuk Al-Qur'an dan Hadis. Dengan kata lain jika etika, moral dan susila berasal dari manusia sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.

Akhlak,Etika & Moral 20

Page 21: Makalah Akhlaq (Kel 1) PDF

Akhlak,Etika & Moral 21

Daftar Pustaka http://google.com (search : “Akhlak”) http://google.com (search : “Perbedaan Akhlak,moral dan etika”) http://wizanies.blogspot.com http://dewon.wordpress.com/janji-matahari/