1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis,
rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia
diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang
tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan
konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam
hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos,
mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi
kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi
mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga
untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia).
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH SWT yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhlik lainnya. Karena manusia mempunyai akal dan
pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan
perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik
(positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri.
Firman Allah SWT dalam Q.S. At-Tin, 95: 4 :
نسانم في أحسن تقوي لقد خلقنا ال
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya”. (Q.S. At-Tin, 95: 4)
2
Firman Allah SWT, Q.S. Al-Hijr, 15: 29 :
وحي فقعو يته ونفخت فيه من ر ا له ساجدينفإذا سو
Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan
kedalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
(Q.S. Al-Hijr, 15: 29)
Imam Al Gazaly berpendapat bahwa roh itu mempunyai dua pengertian;
Roh Jasmaniah dan Roh Rohaniah. Roh jasmaniah ialah zat halus yang berpusat
di ruangan hati (jantung)serta menjalar pada semua urat nadi (pembuluh darah)
tersebut,- ke seluruh tubuh. Karenanya manusia bisa bergerak (hidup) dan dapat
merasakan berbagai perasaan serta bisa berpikir, atau mempunyai kegiatan-
kegiatan hidup kejiwaan. Sedangkan roh rohaniah adalah bagian dari yang ghoib.
Dengan roh ini manusia dapat mengenal cirinya sendiri, dan mengenal Tuhannya
serta menyadari keberadaan orang lain, (berkepribadian, ber-Ketuhanan dan
berperikemanusiaan), serta bertanggung jawab atas segala tingkah-lakunya. Roh
inilah yang memegang komando dalam seluruh hidup dan kehidupannya, karena
roh ini yang menerima perintah dari Allah dan larangan-Nya.
(http://www.nurisfm.blogspot.com/2012/03/pengertian-jiwa-dan-
roh.html#sthash.pp4eXX8y.dpuf)
Secara umum manusia adalah makhluk pribadi dan makhluk sosial. Sejak
dilahirkan, manusia membutuhkan bergaul dengan orang-orang di sekitarnya,
untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Dan sejak itulah sebenarnya manusia
sudah menerima kontak sosial, kemudian secara lambat laun ia mengalami
perkembangan yang bukan hanya segi biologisnya tetapi juga secara psikis.
Bahkan menurut para ahli, apabila manusia tidak ada hubungan psikis dengan
ibunya sejak bayi, perkembangan dan pertumbuhannya akan mengalami hambatan
untuk sekian lamanya. Kemudian, setelah ia mulai bergaul dengan kawan-kawan
sebayanya dan mengadakan interaksi dengan lingkungannya, ia tidak lagi hanya
menerima kontak sosial melainkan juga dapat memberikan kontak sosial. Dari situ
pula ia mulai mengerti bahwa di dalam interaksi sosial itu, di dalam kelompoknya
itu terdapat norma-norma yang harus dipatuhi dan memahami pula bahwa dirinya
3
ikut serta membentuk norma-norma dan peraturan tertentu, sehinga ia pun
menyadari keberadaannya dan bahwa dirinya mempunyai peranan, maka ia harus
beradaptasi dan bersosialisasi dengan cara mengebelakangkan keinginan dan
kepentingan indlividualnya demi kelompoknya.
(http://www.nurisfm.blogspot.com/2012/03/pengertian-jiwa-dan-
roh.html#sthash.pp4eXX8y.dpuf)
Namun, dalam kenyataannya banyak di antara manusia yang tidak lagi
memahami peranannya sebagai seorang makhluk sosial yang mengedepankan
keinginan pribadi sehingga melanggar aturan norma dan etika dalam kehidupan.
Adapun manusia yang seperti ini telah mengalami penyakit rohani sehingga tidak
dapat mengenal lagi siapa dirinya, tidak lagi mengenal Tuhannya dan tidak
menyadari keberadaan orang lain disekitarnya, serta tidak bertanggung jawab atas
segala tingkah-lakunya.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka makalah ini disusun untuk
menjabarkan Faktor-Faktor Penyebab Sakit Rohani pada manusia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini yaitu:
1. Apa itu kesehatan jasmani dan rohani
2. Apa faktor penyebab penyakit rohani
3. Apa gejala-gejala penyakit rohani
4. Apa macam-macam penyakit rohani
5. Bagaimana metode pengobatan penyakit rohani
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor penyebab sakit rohani
4
2. Tujuan Khusus
a. Memahami kesehatan jasmani dan rohani
b. Mengetahui faktor penyebab penyakit rohani
c. Mengetahui gejala-gejala penyakit rohani
d. Mengetahui macam-macam penyakit rohani
e. Mengetahui metode pengobatan penyakit rohani
D. Manfaat
Sebagai bahan bacaan dan informasi yang dapat meningkatkan ilmu
pengetahuan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesehatan Jasmani dan Rohani
Manusia terdiri dari unsur jasmani dan rohani. Jasmani adalah bagian yang
kasar, yang diciptakan dari tanah, sebagaimana firman Allah dalam Q.S As-
Sajadah : 7, yang artinya :
“Dan ia Allah memulai penciptaan manusia itu dari pada tanah”.
Sedang rohani adalah bersifat halus, yang dirahasiakan Allah tentang
hakekatnya. Dalam Surat Al-Isra’ : 85, Allah berfirman :
“Mereka akan bertanya kepada Engkau (Muhammad) dari hal Roh, katakanlah
soal roh itu adalah urusan Tuhanku.”
1. Kesehatan Jasmani
Banyak orang yang salah paham terhadap identitas islam yang
memandang bahwa muslim yang baik adalah mereka yang lamban dalam
berjalan, menundukkan muka di hadapan publik, tidak cepat dan tidak lari
ketika berjalan, tidak mendatangi tempat olahraga, tidak bermain
sepakbola atau berenang dan bermain sepeda. Seorang muslim adalah
seorang yang menganggap bahwa olahraga merupakan suatu permainan
yang melenakan seseorang dari ibadah.
Pandangan seperti ini justru merupakan pandangan yang sepihak.
Islam datang untuk urusan duniawi dan ukhrowi secara bersamaan. Islam
memiliki syari’at dan orientasi untuk melindungi kekuatan dan
kesempurnaan jasmani. Untuk itu islam memotivasi umatnya untuk
menjaga kesehatan jasmani dengan berolahraga.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Qashash : 26, yang
artinya:
“karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk
bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”.
6
Kesehatan jasmani dipengaruhi oleh 2 faktor, diantaranya :
a. Makanan sehat
Islam tidak hanya sekedar memperhatikan kesehatan dari makanan
yang berbahaya, seperti bangkai, darah dan daging babi, akan tetapi
disamping itu islam juga memotivasi manusia untuk makan makanan
yang bergizi, seperti madu, susu dan qurma.
b. Olahraga
Para sahabat Rasulullah SAW telah mengidentifikasi bahwa beliau
memiliki tubuh yang kuat, lebar bahunya, besar kedua telapak
tangannya dan telapak kakinya, kuat memikul beban, kuat kulitnya dan
cepat langkahnya.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata :
“aku tak pernah melihat seorangpun yang lebih cepat jalannya dari
Rasulullah saw. Seolah olah bumi dilipat untuknya sedangkan saya
berjalan cepat tetapi tidak dapat melebihinya”
Dari hadist diatas tergambarkan bahwa Rasulullah SAW memiliki
fisik yang kuat dan tidak lamban ditunjukkan dengan jalannya yang
cepat dan tidak dapat ditandingi oleh sahabat.
Di zaman sekarang dengan kemajuan ilmu da teknologi, manusia
dimudahkan dengan berbagai alat transportasi, sehingga banyak di
antara manusia yang sedikit sekali melakukan aktifitas fisik untuk
kesehatan tubuh mereka. Maka, olahraga ringan seperti membiasakan
berjalan kaki, atau mungkin lari marathon adalah salah satu jenis
olahraga yang mudah dilakukan oleh siapa saja.
2. Kesehatan Rohani
Karena sifatnya yang halus, maka rohani sering tidak dihiraukan
oleh manusia. Sehat atau sakitnya rohani sering tidak dapat diketahui
secara pasti. Rohani pada asalnya adalah sehat, dan bisa menjadi sakit
dengan berbagai faktor penyebab. Sebagaimana firman Allah dalan Q.S
Al-Baqarah : 10 :
7
كذبون مرضا ولهم عذاب ألم بما كانوا ف قلوبهم مرض فزادهم للاه
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan
bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta”.(QS.2:10)
3. Dampak penyakit jasmani dan rohani
Dampak dari penyakit jasmani hanya dirasakan oleh orang yang
bersangkutan, tapi dampak penyakit rohani sangatlah hebat, yaitu dapat
menggangu kebahagiaan pribadi dan masyarakat manusia serta kehidupan
dunia dan akhirat. Firman Allah dalam Q.S Ar-Rum Ayat 41 :
دي كسبت بما والبحر البر ف الفساد ظهر ذقهم النهاس أ رجعون لعلههم عملوا الهذي بعض ل
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)”.
B. Pengertian Penyakit Rohani
Penyakit rohani adalah sifat dan sikap dalam hati yang tidak di ridhai
Allah, sifat dan sikap mental yang cenderung mendorong pribadi melakukan
perbuatan buruk dan merusak.
Firman Allah Q.S Al-Fajr : 27-39 :
رضية ﴾(٢٨) فادخل ف عبادي(٢٩) وادخل جنت ﴿٣٠﴾ ل ربك راضية متا النفس المطمئنة ﴿٢٧ارجعي ا ي أي
“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas
lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan
masuklah ke dalam surga-Ku” (QS al-Fajr [89]: 27-30).
Berdasarkan ayat tersebut, maka Allah meridhoi jiwa orang-orang yang
tenang (sehat) untuk masuk ke syurga-Nya Allah, jadi manusia harus berhati-
hati dan selalu menjaga agar rohani nya tetap sehat untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
8
C. Penyebab Penyakit Rohani
Setiap penyakit tidak akan timbul tanpa adanya penyebab. Penyebab dari
penyakit jasmani contohnya virus, bakteri dan lain-lain. Sedangkan penyakit
rohani disebabkan oleh 3 hal, yaitu :
1. Nafsu
Firman Allah Q.S Yusuf : 53
ئ وء إله ما رحم رب إنه رب غفور رحم وما أبر ارة بالس فس لمه نفس إنه النه
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena
sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu
yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha Penyanyang.”
Nafsu dapat menimbulkan sifat dan sikap yang buruk dalam bathin
seseorang serta mendorong manusia untuk berbuat kejahatan. Bahkan
Allah memperingatkan, bahwa nafsu yang tidak dikelola dengan baik akan
membawa kerusakan di langit dan di bumi dan yang ada pada keduanya,
sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Mu’minun : 71
ماوات والرض ومن فيو بع الحق أىواءه لفسدت الس ن بل أتيناه بذلره فيم عن ذلره معرضوهولو ات
”Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah
langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami
telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi
mereka berpaling dari kebanggaan itu.”
Nafsu adalah organ rohani yang paling besar pengaruhnya terhadap
sifat dan sikap seseorang. Macam-macam nafsu manusia diantaranya :
a. Nafsu Amarah, adalah jiwa yang belum bisa menentukan mana yang
baik dan mana yang buruk, mana manfaat dan mudharat, tidak mau
menerima nasehat orang lain. Orang lain hanya sebagai penghalang
b. Nafsu Lawwaromah, adalah jiwa menyesal setelah melakukan
kesalahan tetapi belum mampu mengekang nafsu bejatnya
9
c. Nafsu Musawwalah, adalah jiwa yang membedakan mana yang baik
dan buruk, malu jika kejahatannya diketahui orang lain tetapi tidak
malu di lihat Allah
d. Nafsu Mutmainnah, adalah jiwa yang telah mendapat tuntunan dan
pemeliharaan yang baik, ia mendapat ketenangan jiwa dengan penuh
zikir melahirkan sikap yang baik
e. Nafsu Mulhamah, adalah jiwa yang telah mendapat ilahm dari Allah
dikaruniai ilmu yang bermanfaat dan dihiasi akhlak mahmudah, sabar,
tabah dan bersyukur
f. Nafsu Rodiyah, adalah jiwa yang diridhoi Allah, selalu mensyukuri
nikamt, selalu bersikap qana’ah (merasa cukup dengan apa yang ada)
g. Nafsu Mardiyyah, adalah jiwa yang di ridhoi Allah, terlihat dari
anugerah Allah yang di augerahkan kepadanya, senantiasa berzikir,
ikhlas, memiliki kemuliaan dan selalu dihormati orang lain
h. Nafsu Kamilah, adalah jiwa yang telah sempurna betuk dan dasarnya.
2. Syetan
Firman Allah Q.S An Nur : 21
ها ا أ بع خطوات ته طان ومن بعوا خطوات الشه لهذن آمنوا ل تته
كم ورحمته ما عل ؤمر بالفحشاء والمنكر ولول فضل للاه ه طان فإنه االشه
سم شاء وللاه من زك كنه للاه ع علم زكى منكم من أحد أبدا ول
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan,
maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang
keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan
rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu
bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya,
tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
10
Dari ayat diatas jelaslah bahwa syetan menyeru manusia untuk
berbuat keji dan mungkar, maka dengan seruan syetan manusia dapat
tergoda untuk berbuat keburukan.
3. Orang Kafir
Untuk menghalangi rahmat Allah kepada umat Islam orang kafir
selalu memerangi umat islam, sebagaimana firman Allah Q.S Al-Baqarah :
105, sebagai berikut :
كم ر رب كم من خ ل عل نزه ود الهذن كفروا من أهل الكتاب ول المشركن أن ما من
ذو الفضل العظم شاء وللاه ختص برحمته من وللاه
“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada
menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu.
Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi)
rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
Dan Q.S al-baqarah :217, yang artinya :
"Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah:
"Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia)
dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan
mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah . Dan
berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-
hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari
agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang
murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka
mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah
penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (al-Baqarah: 217)
Perang yang dimaksudkan dari ayat di atas adalah :
1. Perang panas dengan senjata api
2. Perang dingin dengan senjata kebudayaan
Orang kafir memerangi umat islam dengan mempengaruhi kebudayaan
umat islam,dengan membuat sarana-sarana yang mengobarkan nafsu dan
11
menyenangkan syetan, sehingga umat islam larut dalam kehidupan yang
bergelimang dengan kemaksiatan. Tanpa di sadari oleh umat islam, bahwa
perkembangan zaman hingga saat ini telah dipengaruhi oleh orang-orang
kafir yang ingin meruntuhkan iman umat islam. Dengan memasukkan
budaya berpakaian, budaya bergaul dan budaya bekerja yang membuat
umat islam terlena dengan indah dan bahagianya kehidupan dunia,
sehingga untuk meraih kebahagiaan itu umat islam akan melakukan apa
saja.
D. Gejala Penyakit Rohani
Setiap penyakit memiliki gejala, begitu pula dengan penyakit rohani
memiliki gejala-gejala sebagai berikut :
1. Gelisah dan keluh kesah
Firman Allah Q.S Al-Ma’Rij : 22
ر منوعا (٢١) ه الخ ه الشهر جزوعا (٢٠)وإذا مسه إنه اإلنسان خلق هلوعا (١٩)إذا مسه
“19. Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh 20. Apabila dia
ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, 21. dan apabila mendapat
kebaikan (harta) dia jadi kikir.”
2. Tidak mensyukuri nikmat Allah
3. Tidak senang dengan kebenaran
4. Berburuk sangka
5. Suka menghasut
6. Lemah dalam beramal
E. Macam-macam Penyakit Rohani
1. Hubbud Dunya (cinta terhadap dunia)
Secara etiomologi Hubbud Dunya berarti perasaan cinta yang berlebihan
terhadap semua hal yang berbau materi, utamanya terhadap harta benda.
Kecintaan yang berlebihan terhadap dunia bisa memicu timbulnya penyakit
rohani lainnya seperti tamak, dengki, iri dan kufur. Firman Allah Q.S Ali
Imran : 14
12
ة ىب والفض ساء والبنني والقناطري المقنطرة من اذل يوات من الن زين للناس حب الش
هعام والحرث مة وال عنده حسن المآب والخيل المسو هيا والل ذ ل متاع الحياة ادل
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).”
2. Bakhil (tamak atau rakus)
Bakhil berasal dari kata “Al Bukhlu” yang berarti menahan sesuatu yang
wajib dan tamak (rakus) terhadap apa yang menjadi milik orang lain. Atau
bisa juga disebut pelit.
Al Quran sesungguhnya telah memberikan peringatan tentang bakhil
melalui kisah seorang Qarun pada zaman Nabi Musa. Konon, karna
kekayaannya yang berlimpah, qarun menjadi sombong dan merasa dengan
kebakhilannya kekayaan nya tidak akan berkurang atau akan bertambah.
Namun, ketetapan Allah telah jelas bahwa barangsapa yang berbuat bakhil dan
tidak mau bersedekah, maka Allah akan membinasakan hartanya juga. Dan
karna kebakhilannya itu Qarun harus menerima azab Allah yaitu, terkubur
hidup-hidup ke dalam bumi beserta seluruh kekayaannya. Kisah Qarun adalah
sebuah pembelajaran bagi seluruh umat manusia bahwa kekikiran terhadap
harta benda sekali-kali tidak akan memberikan manfaat bagi manusia. Firman
Allah dalam Q.S An-Nisa’ : 37
من فضله وأعتدنا كتمون ما آتاهم للاه ؤمرون النهاس بالبخل و بخلون و الهذن
للكافرن عذابا مهنا
“(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan
menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka.
Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang
menghinakan.”
13
3. Takabbur (sombong)
Takabbur adalah sikap yang merasa diri lebih (super) dari yang lain,
seperti lebih pandai, lebih kaya, dan lebih segala-galanya. Sikap ini akan
melahirkan sikap meremehkan orang lain, tidak bisa menerima kebenaran
yang datang dan pada akhirnya menyebabkan kekufuran.
Kesombongan juga bisa disamakan dengan ujub (memuji diri sendiri), merasa
bangga dengan dirinya sekaligus menganggap bahwa tidak ada orang lain
yang bisa melakukan hal yang sama.
Firman Allah Q.S Al-A’raf : 146
رو ر الحق وإن تكبهرون ف الرض بغ الهذن ات سؤصرف عن آ
روا س إمنوا بها وإن ة ل ا كله آ روا سبل الغ خذوه سبل وإن ته شد ل بل الر
اتنا وكانوا عنها غافلن بوا بآ هم كذه لك بؤنه خذوه سبل ذ ته
“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka
bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika
melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka
melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau
menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus
memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan
ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.”
4. Riya
Riya adalah melakukan kebajikan karena selain Allah, misalnya karena
ingin dipuji, disanjung atau demi mencari keuntungan lain selain keuntungan
yang berasal dari Allah. Riya adalah ambisi seseorang untuk meraih simpati di
hati orang lain, dengan menggunakan ibadah dan perbuatan baik lainnya
sebagai sarana.
Sifat riya dapat memicu timbulnya penyakit hati yag lain seperti dengki
dan iri. Iri melihat orang lain melakukan hal yang lebih baik dari apa yang
telah dilakukannya merupakan salah satu indikasi bahwa orang tersebut telah
riya.
14
5. Hasad
Hasad artinya membakar, maksudnya membakar perasaan atau emosi
orang lain melalui berbagai cara, seperti menyebarkan berita yag tidak baik
untuk mencelakakan orang lainatau bahkan menyebarkan berita bohong
(fitnah) untuk menjatuhkan seseorang. Biasanya prilaku hasad muncul karena
didahului oleh sifat dengki.
Hasad merupakan sikap tidak mensyukuri nikmat Allah karena membenci
kelebihan yang dimiliki orang lain, melahirkan tuduhan atau prasangka buruk
kepada Allah karena merasa Allah tidak adil telah memberikan nikmat yang
lebih kepada orang lain. Firman Allah Q.S Ali Imran : 120
قوا ل فرحوا بها وإن تصبروا وتته ئة إن تمسسكم حسنة تسإهم وإن تصبكم س
ده كم ك ضر عملون محط بما ئا إنه للاه ش
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu
mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kamu bersabar dan
bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan
kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.”
6. Marah
Marah adalah bagian dari emosi yang negatif atau tidak sehat. Penyebab
marah berbeda-beda, tapi pada umumnya terjadi karena frustasi, tersinggung
atau bisa juga karena faktor hormon.
Menurut Al Ghazali marah dapat dikategorikan menjadi dua, marah yang
positif dan marah yang negatif. Marah dikatakan positif apabila marah karena
Allah, seseorang tidak akan marah kecuali bila melihat kekufuran,
kemaksiatan dan berbagai kejahatan yang menyimpang dari agama Allah.
Marah yag positif ini juga bisa disebut marah konstruktif, yaitu marah yang
dikelola agar ekspresi yang keluar tidak berlebih. Marah jenis ini bahkan bisa
memberikan maaf pada orang lain yang membuatnya marah, sebagaimana
firman Allah Q.S Asy-Syuura : 37
غفرون جتنبون كبائر اإلثم والفواحش وإذا ما غضبوا هم والهذن
“Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan
keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.”
15
Sedangkan marah yang negatif adalah marah karena syetan yang biasanya
terdorong karena syahwat duniawi. Marah ini biasanya dilatarbelakangi oleh
hal-hal yang lebih bersifat egoisme yang cenderung ingin menguasai sarana
kehidupan di dunia atau karena merasa dilecehkan atau dikalahkan.
7. Munafik
Ciri-ciri orang munafik adalah selalu berdusta, suka mengingkari sumpah
dan janji, menutupi kesalahan, plin-plan, berpura-pura, memalingkan muka
dari kebaikan dan menyombongkan diri, bahkan suka mengajak atau
menghasut orang lain untuk meninggalkan ajaran Rasulullah dan bahkan
menindas orang lain yang lebih lemah.
F. Metode pengobatan penyakit rohani
Metode mengobati penyakit rohani, sebagai berikut :
1. Beriman/beragama
Firman Allah Q.S Yunus : 57
ا أي دور وهدى ورحمةللمإمنن كم وشفاء لما ف الص ها النهاس قد جاءتكم موعظة من رب
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
2. Tobat, menyesali segala kesalahan, meninggalkan kesalahan dan bertekad
tidak akan mengulangi nya. Allah mengganti kejahatan orang-orang yang
bertobat dengan kebaikan, sehingga rohani nya pun akan kembali sehat.
Firman Allah Q.S Furqan : 70
ئك إله من تاب وآمن وعمل عمل صالحا فؤول ئاتهم حسنات وكان للاه غفورا رحما س ل للاه بد
“kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal
saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan
adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
3. Mawas diri dari perbuatan yang buruk
4. Sadar artinya mengerti dan menghayati bahwa penyakit rohani hanya akan
mendatangkan keburukan.
5. Ibadah, terutama shalat, sikir dan doa
16
6. Melakukan amal-amal sholeh lainnya.
Firman Allah Q.S Al Hajj : 32
ها من تقوى القلوب فإنه م شعائر للاه عظ لك ومن ذ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi´ar-
syi´ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.”
17
BAB III
KESIMPULAN
1. Kesehatan jasmani adalah kesehatan dari unsur tubuh manusia yang
bersifat kasar mudah di amati dan ditentukan obatnya apabila mengalami
gangguan sakit, seperti, fisik tubuh yang sehat, kuat, mampu mengangkat
beban yang berat, sedangkan kesehatan rohani adalah kesehatan dari unsur
dari tubuh manusia yang bersifat halus, tidak dapat diamati, apabila
mengalami gangguan akan menimbulkan penyakit rohani.
2. Faktor penyebab penyakit rohani, diantaranya : nafsu, syetan dan orang
kafir
3. Gejala-gejala penyakit rohani, diantaranya gelisah dan keluh kesah, tidak
mensyukuri nikmat Allah, tidak senang dengan kebenaran, berburuk
sangka, suka menghasut, dan lemah dalam beramal.
4. Macam-macam penyakit rohani, diantaranya : Hubbud dunya (cinta
terhadap dunia), bakhil (tamak atau rakus), takabbur (sombong), riya,
hasad, marah dan munafik
5. Metode pengobatan penyakit rohani ada 3 (tiga) cara, yaitu, dengan
agama, tobat, mawas diri, sadar, ibadah, terutama shalat, sikir dan doa, dan
melakukan amal-amal sholeh lainnya.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Yakin, M.Ag, Drs.Nur’I. 2010. Penyakit Rohani.
http://klinikrumahsehatthibunnabawi.blogspot.com/2010/02/penyakit-rohani.html
2. Idris, M.Idris. 2011. Penyakit Rohani yang Berbahaya.
http://sosbud.kompasiana.com/2011/10/05/penyakit-rohani-yang-berbahaya-
400999.html
3. Aunilla, Rafie. 2010. Terapi Penyakit Hati. Khazanah Media Ilmu : Surabaya
4. Syauqi Al Fanjari, Dr. Ahmad. 1993. Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam. Bumi
Aksara:Jakarta
5. Mohamed, Drs.Hanafi. 2009. Penyakit Rohani dan Rawatannya Dalam Islam.
http://bookkeeper-uwise.blogspot.com/2009/12/penyakit-rohani-dan-rawatannya-
dalam.html
6. Riyadh, Dr.Sa’ad. 2007. Jiwa dalam Bimbingan Rasulullah,SAW. Gema Insani
Press:Jakarta
7. Drs.H.Muzani Zahri, SH, MH. 2013. Jauhi Penyakit Hati dan Rohani.
http://pta-jambi.go.id/2-beritapta/157-kpta-jambi-jauhi-penyakit-hati-dan-rohani.
Top Related