Download - Majalah ICT Edisi Desember 2012

Transcript
Page 1: Majalah ICT Edisi Desember 2012

All about ICT Indonesia

Edisi Desember 2012

Majalah ICTwww.majalahict.com

Beleid Baru Layanan Konten untuk Siapa

Telkomsel Bebas dari PailitBig Data Sudah di Depan Mata

Page 2: Majalah ICT Edisi Desember 2012

Ide lahirnya majalah ICT online (e-magazine) berawal dari

diskusi dengan sejumlah teman di dalam dan luar negeri mengenai menariknya perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology /ICT) di Indonesia.

Perkembangan ICT di Indonesia bak air bah yang sangat deras dan cepat mengalirnya. Setiap hari, selalu saja ada fenomena menarik, baik terkait dengan pertumbuhan industri, aksi korporasi, kebiasaan pelanggan, hingga regulasi dari pemerintah.

Kebutuhan akan konten ICT yang lebih tajam dan fokus melalui tulisan feature dan analisis yang tetap dikemas dengan luwes, investigatif, dan tidak kaku menjadi semakin mendesak, terutama bagi pelaku industri, pengamat, pengguna telekomunikasi, hingga bagi mereka penikmat isu saja.

Gayung bersambut, sambutan yang luar biasa pada edisi newsletter kami di dalam dan luar negeri membuat kami berhasrat memperkuat tim untuk penajaman dan lebih memperkaya konten agar lebih lengkap memberikan informasi mengenai perkembangan ICT di Indonesia.

Setelah dengan sedikit kerja keras dan dengan berbagai keterbatasan, akhirnya kami bisa merilis edisi perdana majalah ICT edisi online yang menyapa pembaca lewat peranti elektronik. Kami berharap, media ini bisa sedikit menjadi kotak Pandora bagi kemajuan industri ICT di Indonesia.

Memang masih banyak kekurangannya disana sini, tapi kami tak akan berhenti berbenah dan berinovasi. Tetap semangat!

• Heru Sutadi

Dari Editor

Indonesia ICT Institute merupakan lembaga yang hadir untuk bersama-

sama memajukan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) Indonesia melalui penelitian, pemberdayaan dan diskusi yang melibatkan stakeholder ICT. Sebab betapapun, ICT telah memberi dampak yang signifikan dalam kegiatan berbisnis, cara berkomunikasi baru serta perkembangan teknologi yang mau tidak mau membuat kebijakan dan pengaturan haruslah dinamis. Di sinilah Indonesia ICT Institute ingin menjadi bagian dari perjalanan pemanfaatan ICT yang pada gilirannya memberi manfaat bagi perkembangan ICT di Tanah Air dan masyarakat Indonesia.

Untuk mewujudkan visi dan misi ikut membangun ICT Indonesia yang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat Indonesia sebagai bagian dari masyarakat global, Indonesia ICT Institute menjalankan beberapa strategi dengan melakukan penelitian terkait dengan ICT, memberikan pemberdayaan, edukasi dan sosialisasi bagi stakeholder terkait dengan perkembangan dan kemajuan ICT serta melakukan berbagai diskusi yang bermanfaat bagi pengembangan ICT di Tanah Air, sehingga ICT bukanlah menjadi tujuan akhir melainkan alat untuk perubahan dan mendapatkan kehidupan serta peradaban yang lebih baik.

Tentang Indonesia ICT Institute

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 3: Majalah ICT Edisi Desember 2012

Laporan Utama

Surut sebelum pasang, atau layu sebelum berkembang, itu

lah kata-kata yang tepat untuk WiMAX yang di awal kemunculannya pada sekitar 2005 di Indonesia sangat fenomenal dan digadang-gadang bakal menggantikan peran seluler sebagai sarana komunikasi massal berbasis data atau Internet.

Nyatanya, sejak pengumuman pemenang tender WiMAX di pita 2,3 GHz pada Juli 2009, layanan berteknologi tinggi itu tak pernah menghampiri masyarakat pengguna Internet di Indonesia. Jangankan mewujudkan mimpi menjadikan WiMAX sebagai komunikasi mobile sehari-hari, menjadikannya sebagai backbone pun jauh

panggang dari api.Jumlah

penggunanya saat ini tak lebih dari puluhan ribu orang saja. Bandingkan dengan teknologi GSM/EDGE/3G yang muncul pada 1993 dan operator pertama hadir pada 1994, di mana hanya dalam selang waktu 19 tahun sudah memiliki pelanggan lebih dari 240 juta orang. Fantastis!

Jika dilihat dari best practise yang berhasil di dunia pun, bisa dihitung dengan jari, dan arahnya semua ke LTE (Long Term Evolution). Kemampuan WiMAX juga tidak seperti yang digembar-gemborkan, dalam hal kecepatan dan cakupan wilayah.

WiMAX sendiri merupakan pengembangan dari teknologi Wi-FI yang sudah biasa kita gunakan sehari-hari, salah satunya sebagai wireless pada komputer atau laptop.

Seperti halnya WiMAX, LTE sering disebut sebagai jaringan 4G, meskipun lebih tepat disebut sebagai jaringan 3,9G. Sejumlah lembaga riset memperkirakan jumlah pelanggan pada akhir 2016 bakal

WiMAX temui ajalnya

LTE TDD jadi pilihan layanan akses data

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 4: Majalah ICT Edisi Desember 2012

Laporan Utama

mencapai 469 juta. WiMAX lahir sekitar

dua tahun mendahului LTE. Versi terbaru WiMAX dan LTE diyakini mampu memberikan kecepatan 1 Gbps untuk pemakaian tetap dan 100 Mbps untuk pemakaian bergerak. Keduanya juga sama-sama kandidat 4G. WiMAX berasal dari teknologi broadband Wi-FI, sedangkan LTE berasal dari teknologi bergerak 2G/3G.

Laporan Maravedis menyimpulkan bahwa pertumbuhan pesat LTE pada 2011 telah menahan pertumbuhan pelanggan WiMAX yang semula berkisar 25%-30% per tahun menjadi 14% saja.

Pada November 2009, pemerintah Indonesia menetapkan

pemenang tender lisensi WiMAX untuk 15 zona secara nasional. Beberapa pemenang

tender mundur hingga pada Agustus 2010 tinggal lima operator yang mengantongi lisensi tersebut, yaitu Telkom, Indosat Mega Media, Berca, Jasnita dan First Media.

Dari lima operator tersebut baru First Media dan Berca yang telah menggelar WiMAX secara komersial. Sedangkan Telkom, Indosat dan

Jasnita tampaknya ragu-ragu untuk melangkah lebih jauh.

First Media telah menggelar WiMAX di wilayah Jabotabek dengan 10 BTS. Penjualan komersial telah dimulai awal

2011 dengan merek

dagang

Sitra. Pada November 2011 Sitra menyatakan telah mempunyai 7.000 pelanggan.

Berca baru melakukan komersial pada Februari tahun ini dengan merk dagang WiGo. Jaringan WiGO tergelar di delapan kota yaitu Medan, Balikpapan, Batam, Denpasar, Makassar, Pekanbaru, Palembang, dan Pontianak. Sampai akhir 2012 WiGO merencanakan 400 BTS WiMAX.

Sejumlah operator pemenang tender ternyata sudah berancang-ancang memutar haluan berpindah ke teknologi Long Term Evolution (LTE) time division duplex (TDD). Mereka beralasan vendor-vendor pun mulai mengurangi produksi WiMAX sehingga harganya semakin mahal seiring dengan peminatnya di dunia yang makin berkurang. (MajalahICT/ap)

Sejumlah operator pemenang tender ternyata sudah

berancang-ancang memutar haluan berpindah ke

teknologi LTE.

RIPWImax

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 5: Majalah ICT Edisi Desember 2012

Laporan Utama

Sejak 2 operator besar wimax di dunia yaitu Clearwire USA dan Yota Rusoa

pindah ke LTE (Long Term Evolution) TDD (Time Division Duplex), masa depan WiMax menjadi tanda Tanya. Apalagi di Indonesia, di mana secara tersirat sepertinya vendor dan operator pemenang tender di pita 2,3 GHz ‘sepakat’ meninggalkan teknologi Internet berkapasitas tinggi itu.

Seperti yang diungkapkan Gatot Tetuko, Presdir PT

Teknologi Riset Global

(TRG), bahwa vendor WiMax harus

realistis dan mulai menyetop produksi perangkat

WiMax serta beralih ke LTE TDD.

Sejak pemerintah menerapkan teknologi netral di pita 2,3 GHz, vendor WiMax local pun menjerit, karena mereka mengaku sudah cukup banyak mengeluarkan biaya untuk penelitian, dan

mendapatkan Type Approval (TA) perangkat WiMax. Perolehan TA ini menunjukkan bahwa kandungan lokal perangkat tersebut sudah sesuai aturan, yaitu 40% untuk base station dan 30% untuk customer premise equipment (CPE).

Vendor lokal dan operator WiMax existing tersebut sudah telanjur mengeluarkan investasi besar untuk membangun dan belanja perangkat WiMax 16d. Belum lagi perangkat tersebut dipakai, pemerintah sudah mengubahnya menjadi teknologi netral, sehingga bisa memakai 16e bisa juga LTE.

Perubahan kebijakan yang mendadak tentulah tidak menguntungkan iklim investasi. Berbeda apabila pemerintah menggelar tender lagi untuk WiMax 16e atau LTE TDD di pita 2,3 GHz di bagian bawah yang belum dipakai 16d.

Setali tiga uang, operator WiMax pun mulai banting setir mengubah teknologinya ke LTE TDD yang lebih menjamin kelangsungan persediaan

‘sepakat’Vendor & Operator Matikan WiMax

Arif Pitoyo

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 6: Majalah ICT Edisi Desember 2012

perangkat.“Kalau pasokan kurang,

artinya harga akan semakin mahal, karena secara economic of scale tidak memadai,” ujar Deputi CEO Berca Global Access Duta Subagio Sarosa.

Imbasnya sudah jelas, masyarakat pengguna secara tidak langsung akan dibebani mahalnya harga perangkat tersebut.

Operator WiMax di pita 2,3 GHz yang memilih berubah ke teknologi netral, bisa mengembangkan ke arah TDD-LTE, bukan FDD-LTE (LTE dari kubu 3GPP).

Menurut Duta, TDD LTE itu berbasis Time Domain, kalau yg jalur 3GPP disebut sebagai FDD LTE karena berbasis kepada Frequency Domain, sama-sama bisa untuk teknologi akses.

Berbeda dengan pemilik vendor WiMax, Xirca, bahwa

selama ini perangkat WiMax yang dibeli oleh operator dan yang dijual oleh vendor merupakan jenis hybrid, yaitu bisa disetel sebagai WiMax atau LTE.

Terlepas dari itu semua, vendor dan operator memang secara tersirat sudah sepkat meninggalkan WiMax, dan masyarakat pun tak banyak mempersoalkannya, mengingat dengan teknologi seluler, pengguna tetap bisa mengakses Internet dari mana pun, sedangkan untuk koneksi nirkabel murah bisa lewat Wi-Fi.

Tinggal ditunggu saja kiprah LTE TDD di pasaran, apakah akan sukses atau justru mati teratur juga tergerus

teknologi baru yang terus berubah.

Dari kubu LTE

FDD, yang merupakan pengembangan

3G WCDMA, layanan seluler

setara 4G tersebut

segera hadir di Indonesia mulai tahun depan di frekuensi 2,3 GHz, berbagi dengan teknologi 4G lainnya, WiMax atau LTE TDD.

Hal tersebut diungkapkan Menkominfo Tifatul Sembiring bahwa LTE untuk seluler 4G bisa hadir lebih cepat tanpa perlu menunggu migrasi TV analog ke TV digital tuntas di 2018.

Sebelumnya, LTE direncanakan dialokasikan di frekuensi 700 MHz, yang saat ini masih ditempati televisi free to air, seperti yang terjadi di negara lain yaitu AS dan sejumlah negara Eropa

Meskipun bakal menyediakan spektrum selebar 140 MHz, namun rentang waktu 6 tahun ke 2018 bisa dibilang terlalu lama. Itu sebabnya, Kementerian Kominfo mencari alternatif lain, yaitu menempatkannya di frekuensi 2,3 GHz.

Meski akan menerapkan LTE, pemerintah sendiri sebenarnya belum selesai membereskan frekuensi 3G yang tendernya terus molor. (MajalahICT/ap)

Laporan Utama

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Perubahan kebijakan yang mendadak tentulah tidak

menguntungkan iklim investasi.

Page 7: Majalah ICT Edisi Desember 2012

profiL

Nama Gatot S. Dewa Broto seakan tak asing lagi bagi pelaku industri telekomunikasi, terkhusus

lagi bagi media. Bahkan boleh dibilang, nama pria dengan satu putra tersebut hampir setiap hari muncul di media cetak maupun online. Bahkan wajahnya cukup

sering muncul di telebvisi sebagai narasumber

apabila ada isu besar di sektor telekomunikasi, seperti kartel SMS, penyedotan pulsa, RPM Konten Multimedia, bahkan kasus-kasus seperti video penghinaan nabi hingga video mesum Ariel-Luna Maya.Tugasnya sebagai

Kepala Humas Kemenkominfo

menuntutnya harus selalu siap sedia dalam menjawab pertanyaan wartawan kapan pun, di mana pun dalam kondisi apa pun. Bahkan, dia bercerita, saat berkunjung ke posko Merapi yang penuh bahaya pun, dia masih menyempatkan menjawab pertanyaan wartawan seputar telekomunikasi.

Memberi Pelayanan

Gatot S. Dewa Broto

Terbaik

Arif Pitoyo

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 8: Majalah ICT Edisi Desember 2012

Tak jarang, dalam tugas kesehariannya, Gatot, yang hampir menyelesaikan buku biografinya tersebut, menemui hal-hal yang penuh risiko, mulai dari ditelpon tengah malam dan didatangi

orang dari Bareskrim Polri, hingga diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk kasus-kasus korupsi.

Semua itu ternyata tak

membuat Gatot kapok, bahkan bertekad akan terus memberikan isu-isu panas kepada media selama hal itu bermanfaat bagi masyarakat. (MajalahICT/ap)

Tak jarang, dalam tugas

kesehariannya, menemui hal-

hal yang penuh risiko.

profiL

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 9: Majalah ICT Edisi Desember 2012

Hot issUe

Seperti sudah diduga sejak semula, operator seluler terbesar

di Indonesia Telkomsel selamat dari tuntutan pailit.

Keputusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dimentahkan oleh Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan permohonan kasasi PT Telkomsel terkait permohonan pailit yang diajukan PT Prima Jaya Informatika ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Telkomsel, merupakan angsa emas bagi Telkom dan Kementerian BUMN. Selain memiliki pelanggan terbanyak, berbagai catatan prestasi gemilang dari sisi kinerja perusahaan juga dicatat

anak usaha Telkom itu pada kuartal I/2012.

Selama 3 tahun terakhir (2009-2011) jumlah pelanggan Telkomsel tumbuh sangat signifikan sebesar lebih dari 41 juta hingga mencapai 109,9 juta pelanggan pada kuartal pertama 2012 yang mendorong peningkatan pendapatan sebesar Rp7,1 triliun. Sementara itu, jumlah pelanggan data melonjak dari 17 juta menjadi 40 juta.

Dengan kondisi seperti itu, wajar saja Telkom dan Kementerian BUMN menggunakan berbagai usaha agar angsa emas mereka bisa selamat.

Lalu, apa artinya selamatnya Telkomsel dengan tender 3G di dua kanal paling ujung tersebut? Tentu saja, peluang XL, Axis, dan Tri untuk mendapatkan satu atau dua kanal tambahan menjadi makin sulit.

Telkomsel, yang memang kebutuhan tambahan kanalnya sudah mendesak, tentu saja sangat berpeluang mendapat tambahan kanal, apalagi didukung pendanaan tak terbatas dari induknya serta dukungan secara tidak langsung dari pemerintah.

Dukungan itu sudah terasa sejak ditundanya tender demi anak usaha Telkom tersebut menyelesaikan kasus kasasinya agar bisa mengikuti seleksi penyelenggaraan 3G untuk kanal 11 dan 12.

Sebagai gambaran,

Bebas dari PailitHasil tender 3G Mudah Ditebak Arif Pitoyo

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 10: Majalah ICT Edisi Desember 2012

alokasi kanal operator 3G adalah Tri (kanal 1,6), Axis (2,3), Telkomsel (4,5), Indosat (7,8), dan XL (9,10).

Khusus untuk Indosat yang baru saja mendapatkan durian runtuh dengan tambahan 10 MHz di pita 900 MHz untuk 3G, diperkirakan tak ngotot lagi merebut 1 tambahan kanal, sehingga tinggal XL, Telkomsel, Axis, dan mungkin Tri.

Apabila dilihat dari jumlah pelanggan datanya, Telkomsel memiliki jumlah pelanggan data 51 juta dengan pertumbuhan volume trafik data 89% per kuartal ketiga 2012 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Akhir tahun ini, si merah bahkan menargetkan jumlah pengguna data hingga 67 juta nomor.

Tri, per semester 1 tahun ini, memiliki jumlah pelanggan data sebanyak 14,7 juta orang dari 21 juta total pelanggannya.

Sedangkan XL, jumlah pelanggan datanya per semester 1 tahun ini adalah 27,9 juta orang dengan jumlah pelanggan

data aktif sebanyak 7,7 juta orang. Adapun, Axis, pada semester 1 tahun ini, jumlah pelanggan datanya

baru menyentuh 6,8 juta orang.

Bila dilihat dari jumlah pelanggan data, maka urutan yang paling

mendesak

mendapatkan kanal tambahan adalah Telkomsel, XL, Tri, kemudian Axis.

Namun memang sayang, blok tersisa hanya dua blok, yaitu blok 11 dan 12, yang maksimal hanya untuk dua operator.

Lalu siapa yang paling berpeluang untuk dapat blok tambahan itu? Dari keberpihakan pemerintah terhadap Telkomsel, yang jelas sekali ketika pemerintah menunda proses seleksi, pasca Telkomsel dinyatakan pailit, nampaknya Telkomsel akan dapat bagian.

Dalam pandangan Indonesia ICT Institute, seleksi tetap harus digelar secara adil, transparan, dan menghasilkan pemenang yang membutuhkan frekuensi tambahan karena frekuensi yang ada tidak cukup. Apalagi, frekuensi juga telah alat berkompetisi karena berkorelasi dengan kualitas.

Dan saat ini kondisinya, alokasi frekuensi masing-masing operator tidak seimbang. Indosat memiliki 42,5 MHz, Telkomsel dengan 40 MHz, serta XL dan Axis yang sama-sama 25 MHz.(MajalahICT/ap)

Telkomsel dinilai masih

menjadi raksasa

yang susah ditaklukan.

Hot issUe

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 11: Majalah ICT Edisi Desember 2012

new trend

Pengelola dan pelaku bisnis cloud computing di Tanah Air bisa tersenyum

lebar saat ini, terutama setelah pemerintah, melalui PP No. 82/2012 tentang Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik yang disahkan oleh Presiden RI pada pertengahan Oktober lalu, mewajibkan pelaku usaha TI untuk menempatkan server dan datacenternya di Indonesia.

Aturan ini diharapkan bisa

mengikat para pemain Over The Top (OTT) yang selama ini banyak bermain di bisnis Internet dan telekomunikasi Indonesia, termasuk Google, Research in Motion (RIM), Yahoo, dan masih banyak lagi yang kini sudah resmi berbisnis di Indonesia.

Dampak dari aturan tersebut ternyata sangat luas, diantaranya memicu perkembangan bisnis penyedia jasa cloud computing dan penyediaan ruang datacenter.

Big DataArif Pitoyo

Mencermati Fenomena

Cloud computing terdongkrak PP No. 82/2012

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 12: Majalah ICT Edisi Desember 2012

Menurut data yang dilansir Indonesian Cloud Forum (ICF), pasar bisnis cloud computing di Indonesia pada 2013 diperkirakan mencapai sekitar Rp3,6 triliun, tumbuh sekitar 70% dari perkiraan pada 2012 sebesar Rp2,1 triliun.

"Cloud Computing" atau komputasi awan adalah pemanfaatan teknologi komputer berbasis Internet dengan memanfaatkan server yang berada jauh dari lokasi komputer pengguna (client), termasuk juga notebook, tablet, dan bahkan ponsel pintar.

Ketua ICF Teguh Prasetya mengungkapkan pasar cloud computing yang tumbuh sebesar 20% pada tahun ini untuk segmen korporasi, bisa disebut melebihi pertumbuhan industri teknologi informasi (IT) nasional yang hanya 19%.

Apabila mengacu pada tren pertumbuhan cloud pada 2013 sebesar 70%, maka Indonesia masuk kategori negara dengan tingkat adopsi cloud tertinggi di Asia Pasifik.

Pertumbuhan cloud seharusnya juga didukung data center yang bisa

diandalkan sejalan dengan munculnya fenomena 'Big Data' di Indonesia.

Big Data merupakan lonjakan penggunaan

akses komunikasi data dalam aktivitas sehari-hari, baik korporat maupun ritel, membuat trafik dan pengelolaan data menjadi kian tak terbendung.

Big Data bisa digambarkan dengan miliaran pengguna teknologi informasi yang terhubung satu sama lain baik di Internet maupun perangkat komunikasi

lainnya.Ledakan 'Big Data'

tidak hanya didorong pertumbuhan pengguna sosial media, tetapi juga

Mengutip Big Data Market

Forecast 2012-

2017, pada tahun 2012 pasarnya mencapai

US$5,1 miliar.

Majalah ICT Edisi Desember 2012

new trend

Page 13: Majalah ICT Edisi Desember 2012

data terstruktur dari entreprise.

Social data yang tidak terstruktur seperti konten, teks, audio, video, dan gambar, bercampur menjadi satu dengan enterprise data yang terstruktur mulai dari data klien, produk, hingga transaksi perdagangan.

Berdasarkan catatan ICT Institute, tercatat, Indonesia menempati peringkat ke empat dunia untuk pengguna Facebook (50,5 juta), Twitter (19,5

juta). Selain di jejaring sosial, pengguna Internet di Indonesia juga termasuk aktif di sejumlah forum, salah satunya Kaskus (3,7 juta anggota dengan 463,6 miliar posting).

Tidak itu saja, Indonesia juga saat ini memiliki jumlah pelanggan seluler yang telah mencapai sekitar 262,5 juta dan pengguna data/Internet dari lima operator sekitar 117,5 juta pelanggan.

Ledakan Big Data bisa menjadi peluang bisnis

yang besar jika diantisipasi dengan tepat dan cepat. Mengutip Big Data Market Forecast 2012-2017, pada tahun 2012 pasarnya mencapai US$5,1 miliar, dan diproyeksikan meningkat sekitar 10 kali lipat menjadi US$53,4 miliar pada 2017.

Namun sebaliknya, jika penyedia infrastruktur dan operator komunikasi gagal atau terlambat mengantisipasi risikonya bisa menjadi bencana.(MajalahICT/ap)

Apa kata Vendor soal

Big Data?Tak hanya

perusahaan dan pengembang

lokal saja yang ikut menikmati fenomena ledakan Big Data dan meningkatnya

pertumbuhan cloudcomputing, produsen chip dunia, Intel pun merasakan hal serupa.

"Big Data sudah mulai masuk ke Indonesia. Intel

telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi era Big Data ini," kata Director Strategic Business Development Intel Indonesia, Harry K. Nugraha, di sela-sela

Arif Pitoyo

Majalah ICT Edisi Desember 2012

new trend

Page 14: Majalah ICT Edisi Desember 2012

seminar "Big Data Trend 2nd Round: Infrastructure and Demand Challenges", di Jakarta, Kamis.

Sebagai penyedia platform Intel siap menjalankan perannya untuk mendistribusikan analisa ke sensor terakhir atau perangkat dan mendorong arsitektur yang terstandarisasi,dapat dikelola, dan aman.

Harry mengaku tengah mendorong inovasi aplikasi terkait Big Data dengan meningkatkan kemampuan dan layanan peranti lunak.

Big Data dapat digambarkan dengan miliaran pengguna teknologi informasi yang terhubung satu sama lain baik di internet maupun perangkat komunikasi

lainnya.Intel

memperkirakan lonjakan trafik data

ini sudah lebih dari 1.500 exabytes yang lalu lalang di jaringan komputer berjaringan

ibarat di awan (cloud computing) dan sekitar 1.400 exabytes di sistem data terintegrasi.

Dengan lonjakan trafik ini, maka media penyimpanan (storage capacity) yang dibutuhkan untuk menampung data bisa melonjak 690% dalam 3 tahun ke depan atau pada 2015.

Pertumbuhan Big Data dipicu data yang tidak terstruktur pada komunikasi media sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram.

Data dari media sosial yang tidak terstruktur bercampur menjadi satu dengan data korporasi yang memang sudah terstruktur mulai dari data klien, produk, hingga transaksi perdagangan.

Untuk mengambil peluang tersebut, harus diantisipasi dengan terus membangun storage yang merupakan faktor intelligence dan pergerakan ke penyimpanan terdistribusi. (MajalahICT/ap)

Pertumbuhan Big Data dipicu

dari data yang tidak terstruktur pada jenis

komunikasi media sosial,

seperti Facebook, Twitter,

Instagram.

Majalah ICT Edisi Desember 2012

new trend

Page 15: Majalah ICT Edisi Desember 2012

regULasi

Setelah molor lebih dari setahun, pemerintah akhirnya mengeluarkan

draf Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika sebagai pengganti Peraturan Menteri No. 1/2009 tentang Penyelenggaraan Jasa Pesan Premium dan Pengiriman Jasa Pesan Singkat (Short Messaging Service/SMS) ke Banyak

Tujuan (Broadcast). Sebagaimana diketahui, masyarakat begitu heboh di Juli 2011 lalu, ketika marak terjadinya kasus pencurian pulsa. Dimana salah satu desakannya, termasuk disampaikan Panja Pencurian Pulsa Komisi I DPR RI, adalah perlunya perbaikan aturan yang selama ini ada.

Jika dibandingkan antara PM No. 1/2009 dengan draft RPM yang berganti judul menjadi RPM Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten Pada Jaringan Telekomunikasi Bergerak Seluler dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas, ada beberapa hal yang berbeda. Di antaranya:

1. Jika pada PM No. 1/2009 adalah tentang Penyelenggaraan Jasa Pesan Premium dan Pengiriman Jasa Pesan

Layanan Konten untuk Siapa?

Heru Sutadi

Beleid Baru

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 16: Majalah ICT Edisi Desember 2012

Singkat (SMS) ke Banyak Tujuan (Broadcast ), maka dalam RPM ini adalah berjudul Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten Pada Jaringan Telekomunikasi Bergerak Seluler dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas.

2. Jika pada PM No. 1/ 2009 dinyatakan, bahwa penyelenggara jasa pesan premium harus memiliki izin yang cukup dalam bentuk pendaftaran sebelum beroperasi, maka dalam RPM ini jauh lebih ketat, yaitu dengan tahapan sebagai

berikut:a. Pemberian

izin dilakukan melalui tahapan izin prinsip dan izin penyelenggaraan.

b. Berdasarkan hasil evaluasi dan jika dianggap memenuhi persyaratan dalam evaluasinya, akan diterbitkan izin prinsip.

c. Setelah izin prinsip, akan diterbitkan izin penyelenggaraan jasa penyediaan konten, setelah pemilik izin prinsip dinyatakan lulus uji laik operasi.

3. Jika pada PM No. 1/2009 penyelenggaraan jasa pesan premium adalah jasa SMS dan atau MMS yang diselenggarakan melalui mekanisme berlangganan dan atau tidak berlangganan, dengan tarif yang lebih tinggi dari SMS dan atau MMS. Dalam RPM ini, yang dimaksud dengan penyelenggaraan jasa penyediaan konten adalah kegiatan usaha penyelenggaraannya dilakukan melalui jaringan bergerak seluler atau jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas.

4. Jika pada PM No. 1/ 2009 jasa pesan premium diselenggarakan oleh penyelenggara jasa pesan premium berdasarkan kerja sama dengan penyelenggara jaringan telekomunikasi yang menyelenggarakan jasa teleponi dasar. Sedangkan dalam RPM ini, penyelenggaraan jasa penyediaan konten dilakukan oleh penyelenggara jasa penyediaan konten yang merupakan badan usaha yang berbadan hukum Indonesia. Selain itu, penyelenggaraan jasa penyediaan konten dapat

Pemberian izin dilakukan melalui tahapan izin prinsip dan izin penyelenggaraan.

Majalah ICT Edisi Desember 2012

regULasi

Page 17: Majalah ICT Edisi Desember 2012

dilakukan oleh: penyelenggara jaringan bergerak selular dan penyelenggara jaringan tetap lokal dengan mobilitas terbatas.

5. Jika pada PM No. 1 Tahun 2009 dinyatakan, bahwa penyelenggara jasa pesan premium dilarang menyediakan jasa pesan premium yang isinya bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan dalam RPM ini

konteks yang menjadi

larangannya jauh sangat terperinci dan jelas.

6. Jika pada PM No.1/2009

penyelenggaraan jasa pesan premium diselenggarakan melalui mekanisme berlangganan dan tidak berlangganan, maka dalam RPM ini dinyatakan jasa penyediaan konten dapat dilakukan dengan mekanisme: berlangganan-berbayar, berlangganan-tidak berbayar, tidak berlangganan-berbayar, dan/atau tidak berlangganan-tidak berbayar.

7. Jika pada PM No. 1/2009 tidak diatur mengenai kewajiban penyimpanan data, maka dalam RPM ini diatur penyelenggara Jasa

penyediaan konten dan penyelenggara jaringan sebagai mitranya wajib menyimpan data rekaman transaksi dan trafik konten sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Jika pada PM No. 1 Tahun 2009 tidak diatur tentang penyediaan konten berhadiah, maka dalam RPM ini diatur mengenai penyediaan konten berhadiah dan undian gratis berhadiah (yang tentu saja setelah mendapatkan izin dari Kementerian Sosial).

9. Dalam RPM ini diatur mengenai perlindungan pengguna terhadap: gangguan privacy, penawaran yang mengganggu, penipuan dan kejahatan melalui jaringan telekomunikasi, dan atau tagihan pemakaian yang tidak wajar (bill-shock).

10. Dalam RPM ini diatur mengenai kewajiban pe nyelenggara jasa penyediaan konten untuk memberikan laporan penyelenggaraan jasa penyediaan konten kepada BRTI secara berkala setiap tahun. Laporan itu paling sedikit meliputi: jumlah pengguna dan pelanggan, jenis konten yang disediakan, statistik konten yang diakses oleh pengguna dan pelanggan, jumlah sumber daya manusia, jumlah aduan dari pengguna dan pelanggan, dan pendapatan (revenue).

11. Yang paling penting adalah, dalam RPM ini

Majalah ICT Edisi Desember 2012

regULasi

Page 18: Majalah ICT Edisi Desember 2012

ketentuan yang terkait mengenai UNREG diatur secara lengkap dan terperinci

sehingga hak pengguna benar-benar terlindungi. Misalnya pengguna yang menggunakan jasa penyediaan konten melalui mekanisme berlangganan berbayar,

maka penghentian layanan meliputi:

a. Setiap pelanggan yang ingin berhenti berlangganan tidak dikenakan biaya.

b. Penyelenggara jasa penyediaan konten wajib menghentikan layanan konten selambat-lambatnya 1x24 jam sejak permintaan berhenti berlangganan diterima.

c. Penyelenggara jasa penyediaan konten wajib mengirimkan notifikasi bahwa pelanggan telah berhenti berlangganan.

d. Apabila permintaan berhenti berlangganan gagal, pelanggan dapat meminta berhenti berlangganan melalui pusat kontak layanan milik penyedia konten.

e. Apabila permintaan berhenti berlangganan gagal, pelanggan dapat melaporkan kepada pusat pengaduan BRTI.

Dengan diujipublikan RPM ini, dalam waktu tidak terlalu lama lagi, industri akan punya aturan baru yang mengatur bukan hanya SMS Premium tapi konten secara lebih luas. Dan pada gilirannya diharapkan industri konten yang disebut sebagai pilar layanan broadband ke depan dapat bergairah kembali, dengan mengutamakan perlindungan konsumen di sisi yang lain.

Yang disayangkan, dalam RPM ini naskahnya masih ada yang dicorat-coret, padahal sebagai dokumen publik yang siap mendapat masukan maupun kritikan dari publik, bersih dari coret-coretan seperti itu. Sementara secara isi, masih ada bahasa hukum yang harusnya tidak berupa catatan, namun sudah harus masuk ke dalam norma.

Perdebatan pembahasan RPM ini tentu akan ramai. Operator telekomunikasi punya kepentingan, penyelenggara jasa konten juga punya kepentingan, sementara masyarakat dan pemerintah juga berkepentingan terhadap peraturan ini ada nantnya. Siapa yang akan dimenangkan, tentunya akan bergantung hasil akhir dari RPM ini hingga ditandatangani MenKominfo dan menjadi Peraturan Menteri.

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Yang disayangkan, dalam RPM

ini naskahnya masih ada

yang dicorat-coret,

regULasi

Page 19: Majalah ICT Edisi Desember 2012

gadget review

Produk Apple yang selalu fenomenal di setiap

peluncurannya ini kembali siap menjadi trendsetter di pasar smartphone. Tidak ada yang menyangkal bahwa Apple dengan iPhone-nya banyak mengubah dan menginspirasi smartphone masa kini. Reputasi itu kini diemban oleh iPhone 5. Sejumlah fitur-fitur baru diusung iPhone 5, mulai dari bentuh tubuh yang lebih panjang hingga dibenamkannya sistem operasi iOS 6. Apakah iPhone 5 dapat meneruskan kesuksesan para pendahulunya?

Meski dari sisi desain, iPhone 5 tampak mirip dengan pendahulunya, iPhone 4S dan iPhone 4, tetapi sangat jelas terlihat jika ponsel ini memiliki tubuh yang

lebih panjang. Ini akibat dari dibenamkannya layar berukuran 4 inci. Kehadiran layar 4 inci ini menjadi begitu bersejarah, karena untuk pertama kalinya Apple keluar dari pakem layar 3,5 di produk iPhone-nya.

Layar iPhone 5 tak sekedar lebih besar, selain berukuran 4 inci, layar LED-backlit IPS TFT ini mampu menampilkan 16 juta warna dengan resolusi 1136 x 640 pixel. Layar berteknologi

Retina Display memiliki kepadatan pixel mencapai 326ppi yang mampu menampilkan

gambar secara halus dan jernih. Dengan ukuran layar

yang lebih lebar, susunana ikon menu

yang dulunya hanya empat baris, di iPhone 5 menjadi lima baris.

Product Facts• Mengusung layar 4 inci dengan teknologi Retina Display.• Desain ramping dan bobotnya ringan.• Dilengkapi prosesor dual-core 1,2GHz dan kartu grafis triple-core.• Memiliki teknologi 4G LTEiOS 6 menghadirkan beberapa fitur baru.• Masih belum mengusung fitur radio FM.• Tidak dilengkapi slot MicroSD• Hanya mendukung nano SIM card

iPhone 5Menyambangi Indonesia

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 20: Majalah ICT Edisi Desember 2012

gadget review

• Dimensi: 123,8 x 58,6 x 7,6 mm• Berat: 112 gram

• Layar: LED-backlit IPS TFT, capacitive touchscreen, 16 juta warna, 640 x 1136 pixel,

326ppi, 4 inci• Kamera: 8 megapixel, LED flash, full HD

1080p @30fps video recording, kamera depan 1,2 megapixel, HD 720p @30fps

• OS: iOS 6• Prosesor: Apple A6, dual-core 1,2GHz

• Fitur: GSM 850 / 900/1800/1900 MHz, LTE 700 MHz Class 17/1700/2100, GPRS, EDGE, HSDPA, LTE, WiFi, PowerVR SGX 543MP3 (triple-core graphics), Siri, FaceTime, iCloud, iBooks, Port ligthning connector, Apple Maps,

GPS, Bluetooth 4.0, jack audio 3,5mm, nano SIM• Memori: 16/32/64 GB, 1 GB RAM

• Baterai: Li-Po 1440 mAh

Spesifikasi Apple iPhone 5

Kelemahan Meski iPhone 5 hadir

dengan sejumlah fitur-fitur unggulan yang menarik, dan disebut-sebut akan menjadi tren di pasar smartphone, namun ponsel ini juga tak luput dari kekurangan. Berikut beberapa kekurangan iPhone 5 yang menjadi sempat jadi bahasan di masyarakat.

1. Peta digital Apple Maps

Langkah Apple untuk membuat aplikasi peta sendiri dan membuang Google Maps dari iPhone,

ternyata tak langsung berbuah manis. Kinerja Apple Maps dianggap mengecewakan karena menggunakan data peta lama, sehingga kerap terjadi kesalahan dalam menampilkan informasi di peta.

2. GoresanSejumlah pembeli

iPhone 5 terkejut ketika mendapati tubuh iPhone 5 ternyata sangat rentan goresan, bahkan diantara mereka sudah menemukan goresan di tubuh iPhone 5 saat dibuka dari kotaknya.Menurut sejumlah pengamat, hal ini

disebabkan tubuh aluminium iPhone 5 tidak dilapisi materi pelindung sehingga mudah tergores.

3. iOS 6 boros batere Meski saat ini masih

dalam perdebatan, sejumlah pengguna iPhone yang melakukan update ke iOS 6 mengatakan bahwa OS ini membuat perangkat mereka jadi boros batere. Karena itu banyak pengguna iPhone yang menunggu Apple untuk melakukan update iOS terbaru untuk memperbaiki hal ini. (MajalahICT/ap)

Majalah ICT Edisi Desember 2012

Page 21: Majalah ICT Edisi Desember 2012

Majalah ICTDiterbitkan oleh:

Indonesia ICT Institute

All about ICT in Indonesia

Alamat Redaksi: Villa Cemara No. 22 Jl. Sawangan Raya-DepokEmail: [email protected] www.majalahict.com