Download - Majalah balipost edisi 105

Transcript

RP 20.000

105 |14 - 20 September 2015

Bentuk ArogansiPenghentian Proyek Tukad Mati

14 - 20 September 2015 3

D A F T A R I S I

PENDIDIKAN� Wajib PAUD Sebelum TK 18

MANCANEGARA� Anak-anak Timur Tengah Menjadi Korban Konflik 20DAERAH� Bansos dan Hibah Tak Jelas Sebaiknya Diatur dalam Perda 22KESEHATAN� TB Tak Sembuh, Disarankan Tes HIV 24

LENSA� Selamatkan Penyu 26

OLAHRAGA� Memetik Untung Bersama 28LINGKUNGAN� Pencemaran Sungai Buleleng Dari Sampah Organik Sampai Limbah Cair 36PEMERINTAHAN� Kunker Gubernur Bali di Badung Pastikan Pelaksanaan Seluruh Program Pro Rakyat 38PARIWISATA� Menarik Wisatawan ke Bali Lewat Kuliner 39TRADISI� Ritual Bertani di Bali Dari ”Mapag Toya” Hingga ”Mantenin” Padi 48

OPINI� Simalakama Transportasi Publik 6BALI SEPEKAN�Eks Lahan TG Diserahkan ke PD Pasar 7LAPORAN UTAMA�Penghentian Proyek Tukad Mati Bentuk Arogansi 8

�Abaikan Kepentingan Publik 9�”Penumpang Gelap” 11POLITIK�Krisis Kader ’’Petarung’’ 16�Presiden Isyaratkan Rombak 160 Aturan 17

4

14 - 20 September 20154

D A R I P E M B A C A

Bagi Anda yang ingin mengirimkan artikel/opini atau pikiran pembaca silakan kirimkan ke [email protected] atau [email protected]. Panjang artikel maksimal 2.500 karakter, sertakan foto, pikiran pembaca maksimal 1.000 karakter.

Pasar Seni Mengwi

Penghapusan PPn Jasa Hiburan

PerintisK Nadha

Pemimpin UmumABG Satria Naradha

Pemimpin Redaksi/Penanggung JawabWirata

Redaktur Pelaksana/Wakil Penanggung Jawab Alit Purnata

Sekretaris RedaksiSugiarthaRedaksi

Alit Susrini, Alit Sumertha, Daniel Fajry,Dira Arsana,Mawa, Suana, Sueca,

Yudi Winanto, Subrata, Budi Wiriyanto, Diah Dewi.Anggota Redaksi Denpasar

Giriana Saputra, Oka Rusmini, Umbu Landu Paranggi, Subrata, Sumatika, Asmara Putra, Yudi

Karnaedi, Pramana Wijaya, Eka Adhiyasa, Parwata, Rindra, Agustoni, Ngurah Kertanegara, Komang

Suryawan, Agung Dharmada. Bangli: Ida Ayu Swasrina,

Buleleng: Dewa Kusuma, Mudiarta, Gianyar: Manik Astajaya, Dedy Sumartana

Karangasem: Budana, Bagiarta Klungkung: Dewa Dedy Farendra, Negara: IB Surya Dharma, Tabanan: Dewi Puspawati, Wira Sanjiwani.

JakartaNikson, Hardianto, Ade Irawan

NTBAgus Talino,

Izzul Khairi, Raka Akriyani

SurabayaBambang Wiliarto

Kantor Redaksi

Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232. Telepon : (0361)225764,

Facsimile: 227418, Alamat Surat: P.O.Box:3010 Denpasar 80001.

Perwakilan Bali Post Jakarta, Bag.Iklan/Redaksi: Jl.Palmerah Barat 21F. Telp 021-5357602,

Facsimile: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalam Bangau No. 15 Cakranegara

Telp. (0370) 639543, Facsimile: (0370) 628257 Manajer Iklan: Suryanta,

Manajer Sirkulasi: Budiarta, Alamat Bagian Iklan: Jl.Kepundung 67A,

Denpasar 80232 Telp.: 225764, Facsimile : 227418 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00,

Sabtu 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers

SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 Tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP,

PenerbitPT Bali Post. Rek. BCA KCU Hasanudin Denpasar AC: 040-3070618 a/n PT. Bali Post. Rek. BRI Jl. Gajahmada Denpasar A/C: 00170 1000320 300 an

Pt.Bali Post.Dicetak di Percetakan BP

Pasar Seni Mengwi nantinya akan menampung hasil karya kerajinan dan seni seperti lukisan, patung, keramik, busana dan suvenir lainnya. Saya

mengusulkan, kalau bisa para perajin dan seniman yang ada di wilayah Ka-bupaten Badung diberi kesempatan memajang hasil karyanya di Pasar Seni tersebut. Karya-karya seni dibagi per kelompok, jangan dicampur aduk. Karena Pasar Seni itu terdiri dari beberapa gedung, khusus lukisan dipajang dalam satu gedung; patung dan kramik khusus satu gedung; busana, tas dan souvenir lainnya juga dipajang dalam satu gedung. Ditata sedemikian rupa agar elok dipandang mata dan tamu pun tertarik untuk berkunjung.

W. Beratha YasaKapal, Mengwi, Badung

Menteri Keuangan RI membuat kebijakan penghapusan PPn jasa hiburan yang termasuk di dalamnya adalah diskotik. Kebijakan tersebut menurut-

nya akan lebih memacu berkembangnya jasa hiburan dan kesenian. Walaupun sebenarnya DPR menilai kebijakan ini tidak tepat karena akan mengurangi penda-patan pemerintah, hal ini dikarenakan Indonesia menjadikan pajak sebagai salah satu sumber pendapatan terbesar untuk menunjang perekonomian negara.

Mengapa yang dipikirkan oleh banyak orang hanya bagaimana kebijakan tersebut berpengaruh terhadap perekonomian negara? Tidakkah mereka berpikir semakin menjamurnya jasa hiburan seperti diskotik juga akan berpengaruh terh-adap moralitas anak bangsa khususnya? Pasalnya, saat PPn masih diberlakukan saja moral anak bangsa saat ini sudah sangat parah. Bagaimana jika PPn untuk jasa hiburan ini dihapus?

Untuk kebaikan bersama, dan demi menyelamatkan moral anak bangsa, sudah saatnya tidak lagi memikirkan keuntungan yang mungkin sifatnya materi semata. Bukankah moral anak bangsa adalah aset berharga untuk menunjang bangsa ini di masa yang akan datang?

B. Cindi YuniartiMonang Maning Denpasar

5

14 - 20 September 2015 5

LAJU pertumbuhan pariwisata Bali berbanding lurus dengan kehancuran yang ditimbulkan. Tingginya arus modal investasi masuk Bali membuat terkoyaknya keseim-bangan alam dan ekosistem kehidupan di Bali. Pariwisata juga telah memicu aliran urban dan membuat persaingan memper-tahankan hidup makin sulit. Menyikapi hal ini, banyak kalangan mengusulkan agar dilakukan evaluasi terhadap pengelolaan sektor pariwisata. Langkah restorasi pun ditawarkan. Bahkan ada yang menyarankan agar Bali melakukan moratorium atau melakukan langkah penyetopan sementara pembangunan investasi untuk kepentingan pariwisata.

Pandangan ini terungkap saat Pusat Data Bali Post menggelar jajak pendapat terkait restorasi sektor pariwisata. Pada jajak yang dilakukan di seluruh Bali ini, tercatat 64,55 persen responden mendukung langkah ini. Responden berpandangan pertumbuhan wisatawan ke Bali telah menimbulkan stag-nasi dana pengelolaan ruang yang salah arah. Bahkan pertumbuhan sektor pariwisata juga dibarengi dengan peningkatan kemiskinan sebesar 0,04 persen.

Bali pun tidak bisa lagi berharap perkem-bangan sektor pariwisata dapat mengen-taskan kemiskinan. Pasalnya, 50 persen keuntungan dari sektor ini lari entah ke

mana. Bahkan, penetapan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan rencana reklamasi Teluk Benoa akan menjadi proses penghancuran Bali secara tersistem.

Atas kondisi itu, pemerintah pun disa-rankan lebih mengutamakan pembinaan desa adat atau mendorong wisatawan untuk datang ke agrowisata dan subak. Sedang-kan 34,36 persen responden mengatakan restorasi bahkan moratorium pariwisata belum perlu dilakukan di Bali. Sejumlah responden berpandangan masih ada ruang atau cara lain untuk menata pariwisata Bali. Responden berpandangan, jika pendapatan dari pariwisata tidak dinikmati krama Bali, yang peralu dilakukan menata regulasinya. Pemodal yang harus diwajibkan member-dayakan SDM orang Bali. Selain itu, pemodal yang tak mau mengakomodasi budaya Bali dan menjaga kawasan suci umat Hindu dalam pengelolaan investasi, izin usahanya agar jangan diperpanjang. Ke depan, investasi pariwisata harus diatur agar peluang kolusi antara pejabat dan investor nakal bisa diawasi.

Peluang pengusaha lokal harus diakomo-dasi. Alasannya, bila pengusaha lokal mati, orang Bali tersisih di Bali, maka tidak akan ada yang memelihara Bali ini. Tidak mung-kin orang dari luar Bali datang ke Bali untuk memelihara Bali. Untuk itu, kebijakan pen-

gelolaan pariwisata harus ditinjau ulang.Selebihnya, 1,09 persen responden tidak

memberikan jawaban terkait hal ini. Respon-den hanya berharap pemerintah mengenda-likan laju pertumbuhan investasi pariwisata agar tidak menjamah areal pertanian. Pem-prov Bali agar memerhatikan daya dukung Bali dalam merekomendasikan perizinan pembangunan hotel. Bahkan, Pemprov Bali didesak segera bersikap terkait rencana reklamasi Teluk Benoa dan mendesak agar pemerintah pusat mencabut kawasan Be-sakih dan sekitaranya dari KSPN.

� Dira Arsana

Restorasi Sektor Pariwisata

6

Beberapa waktu belakangan ini orang berduyun-duyun mendaf-tarkan diri untuk menjadi bagian dari Bisnis Transportasi yang

diberi label Go-Jek. Hal ini menyusul cerita sukses (?) beroperasinya Go-Jek di Jakarta. Bahkan orang rela mengantri untuk deregister sebagai operator Go-Jek. Fenomena itu rupanya merambah kemana-mana, termasuk sudah memasuki Bali. Bahkan ada yang menyebut Go-Jek ini adalah hasil kerativitas anak bangsa. Iming-iming penghasilan yang lumayan besar telah menghipnotis banyak orang. Dengan hanya bermodalkan sepeda mo-tor sendiri dan KTP, maka setiap orang yang berminat sudah dapat menjadi bagian dari bisnis ini. Bahkan setiap ang-gotanya akan menerima Jaket, Helm dan alat komuniksi (ponsel) untuk memper-lancar operasionalnya. Sebagian orang merasakan kehadiran jenis pelayanan ini sangat membantu, bahkan sangat super. Demikian juga operatornya, mungkin sudah merasakan adanya tambahan pen-gahasilan atas pekerjaan ini. Maka jadilah Go-Jek yang notabene tidak berbeda den-gan bisnis Ojek pada umumnya menjadi salah satu lapangan pekerjaan. Padahal kita semua tahu bahwa mereka yang berprofesi sebagai tukang Ojek adalah mereka yang sebenarnya sedang kesulitan untuk mencari jenis pekerjaan lainnya. Itu cerita yang didapat dari hasil wawancara bahwa keberadaan Ojek disuatu wilayah adalah karena tidak adanya pelayanan angkutan umum yang memadai. Jika ini adalah pekerjaan utama mereka, maka sepertinya bisnis ini merupakan solusi untuk mengurangi jumlah.

Kemajuan atau Kemunduran?Ketika terdapat pangkalan ojek di

suatu wilayah, maka kita langsung menduga bahwa pelayanan angkutan umum diwilayah tersebut belum ada atau belum baik. Ojeklah yang berfungsi sebagi alat transportasi publik untuk melancarkan lalu lintas perpindahan orang. Biasanya pangkalan ojek itu ada di sekitar pintu gerbang kawasan perumahan. Namun belakangan mulai berkembang pada sekitar kawasan per-

tokoan, pasar, rumah sakit atau sekitar perkantoran. Bahkan di stasiun kereta api dan terminal pun sekarang dapat ditemui pangkalan ojek. Bila melihat hal ini, tentu kita juga patut bersyukur, bahwa keterbatasan pelayanan untuk transportasi publik yang wajib disedia-kan pemerintah telah dapat dilengkapi, ditutupi dan dilayani oleh kelompok ini. Namun, penyediaan ojek oleh kelompok tertentu juga menyediakan alternatif pilihan cara bertransportasi terutama untuk pertimbangan kecepatan (pada wilayah macet), kemudahan (pada jalan sempit/gang) dan mungkin juga secara keseluruhan akan lebih murah (?). Namun yang belum bisa dijanjikan atau dijamin adalah faktor kenyamanan dan terutama keselamatannya. Seiring dengan berjalannya waktu keberadaan ojek semestinya semakin berkurang. Hal ini bisa disebabkan semakin luasnya ketersediaan dan jangkauan pelayanan transportasi publik yang disiapkan oleh pemerintah. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Keberadaan ojek bahkan dengan sebutan yang lebih keren go-jek telah menjadi fenomena baru belakan-gan ini. Apakah ini sebuah kemajuan

atau suatu kemunduran? Bagaimana seharusnya menyikapi.

Kita dapat memandang dan menganalisis situasi ini dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Demikian juga siapa yang memandangnya dan apa kepentin-gannya. Dari sudut pandang pengguna angkutan (mungkin juga yang komuter), keberadaan ojek (atau go-jek) sangat diperlukan. Mereka berpendapat bahwa keberadaan jenis pelayanan ini sangat membantu mereka dalam beraktifitas. Mereka yang berada dalam kelompok ini tentu memiliki persoalan pada ke-tiadaan pelayanan transportasi publik yang memadai atau karena pertimbangan kecepatan pelayanan dan kelancaran (wilayah macet). Untuk urusan biaya perjalanan (ongkos ojek) mereka tidak punya pilihan. Biasanya relatif lebih mahal dibandingkan dengan jika mereka menggunakan transportasi publik.

Dari sudut pandang peraturan pe-rundang-undangan beserta peraturan pelaksanaanya, keberadaan ojek (go-jek) bertentangan dengan ketentuan yang ada. Tidak ada yang membenarkan adanya transportasi publik dengan cara mem-bayar (disebut angkutan umum) dengan menggunakan sepeda motor. Ketentuan ini dengan jelas dibuat dengan pertim-bangan faktor keselamatan. Namun yang terjadi adalah ketidakberdayaan pemer-intah dalam mengatasi hal ini. Situasi yang menempatkan pemerintah pada situasi simalakama. Jika dilarang hal ini sudah berurat berakar dan dibutuhkan masyarakat, namun jika tidak dilarang, maka konsep pengembangan transportasi publik massal akan mengalami kendala dan tantangan. Jika pelayanan ojek (go-jek) dibiarkan berkembang secara bebas, maka suatu saat nanti pemerintah akan mengalami kesulitan dalam menata trans-portasi publik yang baik, karena harus kembali mempertimbangkan masyarakat yang telah menggantungkan hidupnya pada profesi sebagai tukang ojek atau pebisnis go-jek.

Penulis, Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)

Wilayah Bali

O P I N I

14 - 20 September 20156

Oleh I Made Rai Ridartha, ATD, Dipl.UG, M.Eng.Sc.

Simalakama Transportasi Publik

7

KONDISI air di Danau Beratan Baturiti, Tabanan, diketahui adanya pencemaran yang melebihi ambang ba-tas. Pencemaran ini terjadi di air danau yang dekat dengan kawasan pertanian dan hutan. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Tabanan A.A. Ngurah Raka Icwara, Selasa (1/9) memaparkan, pada pemeriksan yang dilakukan Juni 2015 lalu beberapa parameter masih dibawah ambang batas kecuali kadar BOD (Biological Oxygen Demand) atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan di dalam air.

Menurut Raka Icwara, kadar BOD yang melebihi ambang batas terjadi di kawasan danau yang dekat dengan areal pertanian dan hutan. Adapun hasil pen-gukurannya adalah kadar BOD dekat hutan mencapai 3,23 mg/L, dekat areal pertanian (3,23 mg/L), dekat rekreasi (1,19 mg/L) dan di outlet (1,21 mg/L). Sementara ambang batas BOD adalah 2 mg/L sehingga dari pemeriksaan tersebut air danau Beratan yang dekat areal pertanian dan hutan kadar BOD nya melebihi ambang batas.

� Wira Sanjiwani

14 - 20 September 2015 7

B A L I S E P E K A N

SETELAH menunggu beberapa bulan, akhirnya pengelolaan lahan eks Tiara Grosir telah ditentukan. Sesuai dengan SK Wali Kota No. 188.45/1236/HK/2014 tentang Penetapan Peng-gunaan Tanah HPL No. 1 Pemecutan Kaja tertanggal 19 Desember 2014, menetapkan PD Pasar diberikan hak un-tuk mengelolanya. Setelah SK tersebut dikantongi PD Pasar, langsung ditindak-lanjuti dengan membuat desain gambar bangunan. Rancangan yang disetujui,

bangunan dengan empat lantai ditambah basement.

Dirut PD Pasar I Made Westra yang ditemui di kantornya, Selasa (1/9) men-gakui telah menerima SK Wali Kota terkait dengan hak pengelolaan lahan eks Tiara Grosir. Bahkan, pihaknya sudah menyusun fisibility study (FS) terkait dengan pemanfaatan lahan itu. “Kami telah bekerja sama dengan Unud untuk menyusun FS-nya,” ujar Westra.

� Asmara Putera

PROYEK penanggulangan banjir yang sedang berlangsung di Tukad Mati, dihentikan kegiatannya. Ala-sannya, karena masuk dalam Blok Perlindungan Taman Hutan Raya (Ta-hura) Ngurah Rai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Dinas Kehutanan Provinsi Bali menghetikan pemban-gunan long storage di Muara Tukad Mati. Padahal, proyek yang terletak di wilayah Pata Sari, Lingkungan Jaba Jero, Kuta itu diperuntukkan menang-gulangi banjir yang kerap melanda wilayah Kuta dan sekitarnya.

Proyek senilai lebih dari Rp 47 miliar tersebut didanai APBD Badung tahun 2015, dan telah berjalan sejak 2013. Namun secara resmi, proyek dihentikan sejak Sabtu (29/8). Saat

itu, belasan anggota Polisi Kehutanan (Polhut) Dinas Kehutanan Provinsi Bali datang untuk menghentikan proyek. Bahkan, personel Polhut lang-sung melakukan penjagaan di lokasi.

Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Badung I.B. Surya Suamba mengatakan, poin kedua dalam surat tersebut dengan jelas menyebutkan, pembangunan long storage dipandang perlu dan strategis dalam penanganan sampah, pencega-han banjir, dan pengelolaan Tahura, sehingga perlu mendapat dukungan dari Kementerian LHK dan Pengelola Tahura Ngurah Rai c.q. Dinas Kehu-tanan Provinsi Bali dan UPTD Tahura Ngurah Rai.

� Parwata

WILAYAH yang mengalami krisis air bersih di Kabupaten Bangli semakin mel-uas. Setelah beberapa dusun di Desa Sut-er, Desa Abang Batudinding Kintamani dan sejumlah dusun di Desa Yangapi Ke-camatan Tembuku, kini giliran sejumlah desa lain yang memohon adanya suplai air bersih. Kepala Badan Penanggulan-gan Bencana Daerah (BPBD) Bangli I Wayan Karmawan, Selasa (1/9) men-jelaskan beberapa bulan musim kemarau berlangsung, daerah yang mengalami krisis air semakin meluas.

Berdasarkan data terakhir, daerah yang mengajukan permohonan suplai air, yakni Dusun Palaktiying Desa Landih Kecama-tan Bangli, Dusun Puseh Desa Trunyan, Dusun/Desa Bantang, Dusun Alengkong Desa Songan A Kecamatan Kintamani dan Dusun Sidaparna serta Dusun Penaga Desa Yangapi. “Krisis air semakin meluas. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya permohonan suplai air bersih,” jelasnya didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa.

� Sosiawan

Eks Lahan TG Diserahkan ke PD Pasar

Proyek Penanggulangan Banjir di Tukad Mati Dihentikan

Daerah Krisis Air Makin Meluas

Air Danau Beratan Tercemar

MBP/san

8 14 - 20 September 2015

L A P O R A N U T A M A

Proyek long storage di Muara Tukad Mati, Badung telah dihentikan oleh Dinas Kehutanan Bali. Alasannya, proyek yang telah dimulai 2013

tersebut tidak mengantongi izin. Alasan penghentian itu dipertanyakan anggota Komisi I DPRD Bali, IGK Kresna Budi. Ia bahkan menilai penghentian itu sebagai bentuk arogansi.

Ditemui di gedung DPRD Bali, pekan lalu, Kresna Budi, membeberkan sejumlah fakta terkait proyek yang didanai APBD Badung puluhan miliar rupiah. Kata dia, Di-shut sudah menerima surat dari Direktorat Jenderal Konservasi SDA dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tertanggal 29 Juni 2015 terkait normalisasi Tukad Mati. “Da-lam surat itu terungkap bahwa sudah ada pertemuan tanggal 17 Juni 2015 yang me-libatkan Pemkab Badung, Dishut Provinsi Bali, perwakilan warga, ahli dari ITB dan berbagai pihak lainnya yang menyepakati perlunya penataan Tukad Mati itu sebagai upaya penanganan sampah, pencegahan banjir dan pengelolaan Tahura. Bahkan

anggarannya sudah disiapkan melalui APBD Tahun 2015,” ungkap Politisi Golkar ini yang sebelumnya melakukan sidak ke proyek tersebut.

Kresna Budi melanjutkan, dalam surat itu juga tertulis, karena ada ganjalan soal penetapan blok pengelolaan Tahura, Dinas Kehutanan Provinsi Bali diminta melaku-kan review atau revisi dan mengusulkan pe-rubahan penetapan blok Tahura itu kepada Dirjen KSDAE. Sambil menunggu proses revisi, proyek masih bisa dilanjutkan mela-lui mekanisme kerja sama antara Dishut Provinsi Bali dengan Pemkab Badung.

Sementara anggota DPRD Bali I Nyo-man Adnyana meminta Pemprov Bali tidak kaku dalam proyek long storage di Muara Tukad Mati. Pasalnya, penghentian proyek lantaran berada di Blok Perlindungan Ta-man Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai justru akan menimbulkan persoalan. Lingkungan di sekitar Tukad Mati akan terancam banjir sehingga merugikan masyarakat. “Perso-alannya tidak saja bagi mereka yang tinggal di sana, tapi lebih luas. Dampaknya mung-kin jauh ke tempat lain, bisa banjir. Itu yang

kita pikirkan karena banjir juga menjadi persoalan pemerintah, harusnya pemerintah yang mencarikan solusinya. Maka, jangan kaku,” ujarnya, Kamis (3/9).

Politisi PDIP ini menambahkan, Pem-prov Bali melalui Dinas Kehutanan juga tidak perlu sampai merevisi rencana pen-gelolaan Tahura Ngurah Rai. Utamanya terkait blok pemanfaatan dan perlindun-gan. Masalah Tahura memang menjadi kewenangan provinsi. Namun, untuk kasus long storage yang tujuannya untuk mitigasi bencana, hal itu seharusnya bisa dikom-promikan.

“Bisa dikompromikan dulu itu, kebi-jakan kita di daerah antara Badung dengan Provinsi. Ini kan persoalannya beda dengan persoalan lain. Kalau kasus yang lain, seper-ti investor, perorangan kan lain itu. Ini tidak hanya menyangkut satu orang, tapi banyak orang, kepentingan umum. Pemerintah berkewajiban ngurusin rakyatnya dengan bikin regulasi, mensejahterakan rakyatnya,” tegas Adnyana.

� Rindra

Muara Tukad Mati pascadikeruk menjelang

dimulainya proyek.Penghentian Proyek Tukad Mati

Bentuk Arogansi

8

9

14 - 20 September 2015 9

DINAS Kehutanan (Dishut) Provinsi Bali menyebut Pemkab Badung belum mengantongi izin pembangunan long stor-age di Muara Tukad Mati. Apalagi, proyek itu masuk dalam blok perlindungan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai. Itu se-babnya, Dishut Bali menghentikan proyek penanggulangan banjir di wilayah Kuta dan sekitarnya tersebut. Dishut akan merevisi rencana pengelolaan Tahura Ngurah Rai.

“Ya..karena belum ada izin, salah dia. Mestinya, maksud dan tujuan yang baik harus dilakukan dengan cara-cara dan prosedur yang baik pula, kita dukung. Itu karena blok perlindungan, kan perlu proses. Jangan serta merta langsung saya punya ini, tahun ini harus, siapa yang bisa,” ujar Kepala Dinas Kehutanan Bali I G.N. Wiranatha saat dimintai konfirmasi terkait penghentian proyek di Muara Tukad Mati, pekan lalu.

Wiranatha menegaskan, tidak boleh ada pembangunan atau kegiatan apapun di blok perlindungan Tahura Ngurah Rai. Sekalipun, pembangunan itu tujuannya untuk menanggulangi banjir. Kecuali, ada perintah dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Salah dong kalau saya me-labrak prosedur, kecuali Menteri menyuruh.

Tapi, ternyata Menteri melalui Dirjennya mengembalikan ke kita. Siapapun di posisi saya, jawabannya pasti sama,” jelasnya.

Apalagi, lanjut Wiranatha, pihaknya telah mewanti-wanti Pemkab Badung agar jangan dulu membangun long storage pada 2014 lalu. Kemudian saat Dishut Bali me-nyusun rencana pengelolaan Tahura Ngurah Rai tahun 2012, Pemkab Badung juga tidak ikut memberi masukan soal rencana proyek tersebut. Hal ini kemudian menjadi salah satu alasan bagi pihaknya untuk merevisi Rencana Pengelolaan Tahura. Utamanya, terkait pembagian blok perlindungan dan blok pemanfaatan.

“Secara normatif, kita mengevaluasi Tahura itu 5 tahun sekali. Dulu 2012 kita nyusun, mestinya 2017 kan? Tapi kalau di tengah-tengah terjadi, artinya perubahan fungsi dan lain sebagainya, atau ada usulan, atau ada kepentingan yang mendesak, mesti-nya perencanaan ini kita revisi,” paparnya.

Wiranatha mengatakan, proses revisi tidak bisa dilakukan dengan serta merta. Namun, harus melalui proses konsultasi publik. Pihaknya akan menjaring masukan dari masyarakat, termasuk Pemkab Badung dan Pemkot Denpasar seandainya memiliki program lain agar dapat terakomodasi.

Proyek senilai lebih dari Rp 47 miliar itu didanai APBD Badung tahun 2015 dan telah berjalan sejak 2013. Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Kabupaten Badung menyebut, kebijakan Pemprov Bali menghentikan proyek bertentangan dengan surat dari Dirjen Konservasi SDA dan Eko-sistem Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No.S.431/VII-KKBHL/2015 tanggal 29 Juni 2015 perihal Normalisasi Sungai Tukad Mati di Blok Perlindungan Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Kabupaten Badung.

“Ini sudah dikoordinasikan langsung dan disarankan untuk mohon izin pelaksanaan ke Kementrian Lingkungan Hidup dan Ke-hutanan, mengingat aliran sungai tersebut berada pada kawasan Tahura Ngurah Rai blok perlindungan. Dan itu sudah kami lakukan. Sekarang kami tidak bisa berbuat apa-apa. Maunya kami membersihkan sampah, tetapi juga tidak boleh. Kalau begini, kami khawatir musim hujan nanti Kuta akan kena dampak banjir lagi seperti yang sudah-sudah,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Badung, I.B. Surya Suamba.

� Rindra

PENGHENTIAN proyek penanggulangan banjir di Muara Tukad Mati menuai banyak protes. Bahkan, puluhan warga, pekan lalu, turun ke lapangan menolak sikap Pemprov Bali yang tidak prokepentingan publik. “Kami di sini merasa waswas, jika proyek ini tidak dilanjutkan akan berakibat banjir di Kuta, Legian, Seminyak hingga ke Monang-Maning akan berpotensi kembali terjadi,” ungkap Ketua Kelompok Nelayan Prapat Agung Mangening Patasari I Nyoman Sukra.

Menurutnya, Dinas Kehutanan merupakan institusi resmi pemerintahan, yang tentunya mengutamakan legalitas dan transparansi prose-dural? Apalagi, diketahuinya pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI juga mendukung proses penataan tersebut.

“Ini kan sudah 50 persen berjalan, kenapa tidak dari awal ditegaskan. Setelah proyek ber-jalan di tengah jalan baru di stop, ini kan sem-brawut jadinya. Apalagi tanda-tanda musim penghujan sudah mulai muncul, di tengah proses penataan yang belum rampung ini,” terangnya.

Selama ini, kata dia, perjuangan untuk menormalisasi sudah sangat luar biasa dilakukan.

Bahkan menteri pun juga sudah turun memantau. ”Mungkin yang bersangkutan belum turun ke lapangan, jadi kami harap mereka bisa turun me-mantau dan melihat kondisi nyatanya seperti apa serta kesusahan warga selama ini,” pintanya.

Mantan anggota DPRD Badung, I Wayan Puspa Negara mengatakan, harusnya yang dilihat dari penataan dilakukan oleh Pemkab Badung semata-mata menyelematkan kawasan pari-wisata agar terbebas dari ancaman banjir. Karena itu, Polhut dinilai tidak memahami hakekat pembangunan untuk kepentingan publik. “Ini menunjukkan arogansi sektoral yang tidak memahami hakikat pembangunan kepentingan publik dalam penanggulangan banjir di kawasan destinasi pariwisata Kuta,” tegasnya.

Dia mengakui, setiap tahunnya Kuta terkena banjir, karena muara Tukad Mati tersumbat sedi-mentasi. Kini kondisi ini sedang ditata oleh Pemkab Badung, karena musim hujan sudah dekat. “Semen-tara proyek distop. Padahal proyek itu memiliki dasar hukum yang ditetapkan oleh DPRD dan Bupati dalam APBD Badung 2015,” ucapnya.

� Parwata

Abaikan Kepentingan Publik

Dishut Tuding Badung Salah

14 - 20 September 201510

L A P O R A N U T A M A

MBP/edi

Tumpukan sampah di muara Tukad Mati sebelum dibersihkan oleh Pemkab Badung.

10

“PEMDA janganlah tidak berpihak kepada kepentingan rakyat. Tapi kalau ada proyek dengan investor besar, yang sudah jelas-jelas melanggar peraturan malah diam,” ujar Prof. Dr. Rumawan Salain, pekan lalu. Guru besar Unud ini pun mempertanyakan keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan rakyat dengan penghentian proyek long storage di muara Tukad Mati. Mengingat, proyek ini dirancang untuk menanggulangi banjir di wilayah Kuta dan sekitarnya. Di sisi lain, sudah ada ketok palu anggaran dari APBD Badung tahun 2015 senilai lebih dari Rp 47 miliar. Selain itu, proyek juga telah berjalan sejak 2013.

Sementara Direktur Eksekutif Walhi Bali Suriadi Darmoko menyoroti rencana Dinas Kehutanan Bali untuk merevisi rencana pengelolaan Tahura Ngurah Rai. Sebelumnya, Dishut dikatakan pernah merevisi hal serupa pada rencana pengelo-laan tahun 2007 ke 2012. Kala itu, revisi blok-blok di Tahura cenderung hanya untuk mengakomodir proyek.

“Saya tidak yakin saja kalau misalkan perubahan blok di Tahura itu hanya untuk mengakomodir normalisasi Tukad Mati.

Mengakomodir kepentingan umum, itu saya nggak yakin karena ada tren tidak baik. Sama kayak yang terakhir kita mencurigai bahwa perubahan Tahura diduga kuat untuk memuluskan rencana reklamasi Teluk Benoa,” ujarnya.

Suriadi menambahkan, bila proyek long storage murni bertujuan untuk penanggulangan banjir, pemerintah se-harusnya bisa melihat itu dalam konteks penanggulangan bencana. Tidak penting siapa yang menggarap, entah Pemkab Ba-dung atau Pemkot Denpasar. Yang penting adalah bagaimana melakukan mitigasi bencana untuk kepentingan masyarakat.

“Jangan melakukan revisi atas nama kepentingan umum, tapi kemudian di balik itu ada banyak maksud lain atau istilahnya ‘penumpang gelap’. Saya bilang kita curiga, karena mereka tidak pernah terbuka. Belajar dari kasus Ta-hura sebelumnya, mereka tertutup tapi kemudian kalah di Komisi Informasi. Itu kan pukulan telak, karena merencanakan sesuatu tapi tidak terbuka atau pura-pura terbuka,” jelasnya.

� Rindra

”Penumpang Gelap”

Alat berat tak lagi beroperasi pasca-distopnya proyek

tersebut oleh Dishut Bali karena berada

pada zona perlindun-gan Tahura.

14 - 20 September 201512

A K T I V I TA S

MBP/ist

GENERASI LESTARI - Yunita Suijantari (22) merupakan salah satu siswa yang merasakan bagaimana mahalnya biaya pendidikan. Lulus SMA di pertengahan tahun 2011, anak su-lung dari pasangan Ketut Suija (alm) dan Agung Damarwati

ini sempat mengalami kebimbangan saat berniat melanjutkan ke perguruan tinggi. Kebahagiaan yang berlipat ia rasakan

saat namanya termasuk dalam 12 orang Generasi Lestari angkatan ke-2. Generasi Lestari mendukung dari biaya

kuliah, hingga uang saku selama delapan semester. Pengeta-huan tambahan juga ia dapatkan dengan pelatihan-pelatihan

yang diadakan oleh program Generasi Lestari.

MBP/ist

PERSINGKAT - Keberadaan Bali yang sarat beban, sehar-usnya membuat pemimpin di desa untuk lebih bercermin

terhadap kondisi rakyat, apalagi kondisi ekonomi Indonesia dan Bali yang saat ini sedang terpuruk. Sehingga perlu

diberikan solusi agar ketahanan ekonomi orang Bali tetap kuat dan salah satu caranya adalah dengan penyederha-naan upacara, termasuk mempersingkat waktu upacara

(aedan karya) di pura atau desa. Demikian diungkapkan Senator DPD-RI Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna

MWS III saat menghadiri undangan di Pura Dalem Sayan Mengwi, Badung.

MBP/ist

HARMONIS LAND - Sebagian besar penghasilan dari bisnis vila mengalir ke kantong-kantong pemilik vila. Sedan-gkan orang-orang Bali yang berprofesi sebagai karyawan di

vila tersebut hanya bisa mendapatkan penghasilan berupa gaji. Melihat fenomena ini, I Gede Dermawan merasa ter-tantang dan terpanggil mencari solusi bagaimana caranya

agar banyak orang bisa menjadi pemilik vila. Dengan modal keyakinan, keberanian dan tekad yang bulat, akhirnya pada 24 Mei 2013 I Gede Dermawan bersama Ni Ketut Suciarini

mendirikan PT Pengembang Properti Harmonis dengan brand Harmonis Land yang berkantor pusat di Denpasar.

MBP/ist

PROMO - Menyemarakkan kemeriahan Sanur Village Festival (SVF) ke-10, Piaggio-Vespa Bali berpartisipasi

dengan memberikan banyak promo hadiah di acara terse-but, serta tidak luput juga untuk pertama kalinya me-

mamerkan icon-icon skuter premiumnya. Pada kesempatan ini Piaggio-Vespa Bali berbagi voucher pembelian Vespa yang berhadiah beraneka macam yang bisa dipilih oleh

para pecinta skuter asal Italia ini untuk setiap pembelian di Sanur Village Festival. Piaggio-Vespa Bali juga memamer-

kan Vespa 946 Bellissima dan Piaggio Beverly 350i.e di dalam lokasi stan mereka.

14 - 20 September 2015 13

MBP/ist

MAHASISWA BARU - Mahasiswa baru Universitas Warmadewa (Unwar) sejak tahun lalu melebihi angka 2.000

orang. Tahun ini Unwar menerima 2.537 mahasiswa baru, sedangkan yang mengikuti PKKMB (Pengenalan Kehidu-

pan Kampus Mahasiswa Baru) sebanyak 1.987 orang. PKKMB dibuka Rektor Unwar Prof. Dewa Putu Widjana di

GOR Lilabhuwana, Senin (31/8), ditandai dengan penye-matan atribut PKKMB. Acara juga dihadiri Ketua Yayasan

Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali Dr. A.A. Gede Oka Wis-numurti, M.Si., Sekretaris Made Johny Sanger, B.T., S.H.,

M.H. dan Bendahara Cok. Istri Raka Indrawati, S.E.

MBP/ist

KUNJUNGAN - Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Den-pasar dikunjungi oleh Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah

Arya Wedakarna MWS III, Kamis (27/8). Anggota DPD-RI Komite III Bidang Pendidikan Tinggi tersebut sempat

memberikan ceramah kepada calon mahasiswa baru Unhi tahun akademik 2015/2016 yang sedang mengikuti kegiatan

Mahasisya Upanayana di Auditorium Unhi. Hadir dalam acara tersebut Wakil Rektor I Unhi Prof. Dr. I Ketut Suda,

M.Si. dan Wakil Rektor III Dr. Ir. Euis Dewi Yuliana, M.Si.

MBP/ist

YUDISIUM - Universitas Dhyana Pura (Undhira) Bali menggelar yudisium di kampus setempat di kawasan Tegal-jaya, Dalung, Kuta pada Kamis (27/8) lalu untuk Program

Pendidikan dan Latihan Pariwisata. Jumat (28/8) lalu untuk lulusan Fakultas Ekonomika dan Humaniora Prodi Manaje-

men dan Fakultas Ilmu Kesehatan, Sains dan Teknologi. Ketua Panitia Yudisium I Made Darmayasa, S.E., M.M.

menyampaikan, total mahasiswa yang lulus dan berhak diyu-disium yakni untuk mahasiswa dari program PPLP ada 254 orang. Sebanyak 130 orang dari program pelatihan 2 tahun

dan 8 orang untuk program pelatihan 3 tahun.

MBP/ist

MUDRA - Ratusan mahasiswa baru Unversitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar mengikuti kuliah umum tentang

terapi mudra, Jumat (28/8). Narasumbernya yaitu ahli mudra langsung datang dari India Dr. R. Pasukkanna, MCA.

didampingi Dr. A. Raja Retinam dan A.S. Kobalen. Mereka tergabung dalam Kanna Foundation. Rektor Unhi Dr. Ida

Bagus Dharmika, M.A. mengungkapkan, dalam kuliah umum tersebut mahasiswa akan diberikan beberapa materi

perkuliahan tentang terapi mudra. Menurut Dharmika, Pasukanna memberikan kuliah umum tentang bagaimana

melakukan terapi dengan cara mudra.

14 - 20 September 201514

A K T I V I TA S

MBP/ist

KOKOH - Mesin politik pasangan calon (paslon) I Nyoman Giri Prasta - I Ketut Suiasa (Giriasa) makin kokoh. Giriasa yang sebelumnya didukung partai besar, PDI Perjuangan,

Golkar dan NasDem, kini giliran Partai Hanura yang mera-pat. Hanura mendeklarasikan dukungannya ke Giriasa, Senin (31/8) di kediaman Sekretaris DPC Hanura Nga-

kan Putu Sukarma di Banjar Binong, Desa Werdi Buana, Kecamatan Mengwi. Deklarasi sekaligus penyerahan surat mandat dukungan dilakukan langsung Ketua DPC Hanura Badung I Wayan Laya, disaksikan Sekretaris Ngakan Putu Sukarma, anggota Fraksi Hanura DPRD Badung I Wayan Subawa, ketua-ketua PAC serta ranting se-Badung. Ketua

Dewan Penasihat Partai Hanura I Wayan Reta juga sempat membacakan mandat dukungan.

MBP/ist

TERAYOMI - Impian dan cita-cita rakyat Bali khususnya kalangan guru bahasa daerah dan praktisi kesenian di

Bali untuk bisa terayomi dalam rangka pelestarian bahasa daerah akhirnya terjawab lewat kepastian pembahasan RUU

Kesenian dan Bahasa Daerah yang merupakan inisiatif dari DPD-RI khusus Komite III. Dan tentu, perjuangan

ini tidak lepas dari usaha Senator RI termuda dari Bali Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III yang dikenal sebagai tokoh pendidikan di Bali. Semua aspirasi khususnya

dari kalangan guru bahasa daerah dan komponen peng-giat bahasa Bali kini telah diakomodir lewat Rancangan

UU Kesenian dan Bahasa Daerah yang merupakan inisiatif DPD-RI.

MBP/ist

KOMPETISI - Ganesha OPERATION (GO) yang memiliki visi menjadi bimbingan belajar terbaik dan terbesar se-

Indonesia, selalu membuat terobosan untuk menumbuhkan motivasi dan membangun budaya belajar siswa. Di Kota Denpasar, bekerja sama dengan Pemerintah Kota, Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, GO Bali melaksanakan “GO Competition” pada Minggu, 30 Agustus

2015 bertempat di SMA Negeri 1 Denpasar. “GO Competi-tion” menyasar siswa-siswi kelas VI SD, IX SMP, dan XII

SMA se-Kota Denpasar. Menariknya, GO Competition dis-elenggarakan dalam bentuk kompetisi dan merebutkan Piala Wali Kota Denpasar, Piala Kepala Dinas Dikpora, dan Piala

Kepala Cabang GO Bali.

MBP/ist

IRINGI - Lapangan Kopral Wayan Surem, Blahkiuh, Abi-ansemal, Kamis (27/8) dipenuhi oleh massa yang mengiringi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Badung I Nyoman

Giri Prasta dan I Ketua Suiasa (Giriasa). Uniknya, dalam kampanye damai itu, paket nomor urut 1 ini mampu mem-buat suasana hidup dengan penampilannya yang berbeda. Ratusan massa Giriasa yang hadir tidak hanya membawa

baleganjur untuk memeriahkan perhelatan tersebut, namun juga membawa rombongan sekaa genjek dan penari joged.

Massa Giriasa yang datang dari segala penjuru pun terbawa dalam suasana penuh kegembiraan. Bahkan, Giri Prasta

bersama Suiasa larut dalam kegembiraan itu dan turut menari bersama para kader yang hadir.

14 - 20 September 2015 15

MBP/ist

RESTU - Komitmen pasangan calon (paslon) I Nyoman Giri Prasta -I Ketut Suiasa untuk memajukan sektor pertanian

patut tidak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan, berbagai kebijakan pertanian sudah disiapkan. Di antaranya, subsidi

gagal panen, membeli hasil produksi petani khususnya beras. Komitmen itu disampaikan dihadapan ratusan krama

subak Pedadakan, Desa Sedang, Kecamatan Abiansemal, Rabu (2/9). Sebelum melakukan dialog di Balai Subak

Pededekan, Giriasa sempat mendampingi Penglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung melakukan persembahyan-

gan di Pura Pededekan. Restu dari penglinsir puri yang dikenal sangat dekat dengan petani ini, untuk Giriasa tam-

pak saat Gde Agung yang notabena mantan Bupati Badung ini, memberikan wejangan dan arahkan kepada pasangan

Giriasa.

MBP/ist

BERKAH - Sanur Village Festival merupakan berkah bagi para perajin Bali. Namun festival 5 hari tersebut tidaklah

cukup bagi para perajin yang harus mengais rejeki sepan-jang tahun dan fenomena ini mendorong pindahnya fokus

para perajin ke toko-toko dan juga online yang tentunya bisa setiap saat melayani pembeli. Masyarakat Hindu Bali sudah

biasa memakai benang tridatu sebagai gelang. Sebagai ak-sesoris ia kelihatan unik, namun lebih jauh dari itu benang

ini memiliki nilai filosofis yang mendalam dan bahkan banyak meyakini kekuatan magisnya. Tri artinya tiga dan

datu berarti elemen atau warna. Jadi tridatu adalah tiga warna terdiri dari merah, hitam dan putih sebagai lambang

Brahma, Wisnu dan Iswara (Siwa).

MBP/ist

FOOD FESTIVAL - Salah satu program yang menarik pada Sanur Village Festival (SVF) ke-10 adalah Bali Food Festival yang menghadirkan aneka kuliner Bali. Di bawah

naungan Kementerian Pariwisata RI, Bali Food Festival dalam ajang SVF ini menghadirkan replika warung, kafe, dan restoran terkenal di arena Sanur. Pengunjung diman-

jakan dengan aneka sajian makanan dan minuman dengan harga terjangkau atau lebih murah dari tempat aslinya. Pengunjung bisa menikmati menu di antara lalu-lalang

pengunjung lainnya seraya menikmati hiburan di panggung utama. Selain bercengkrama bersama keluarga, momen ini juga dimanfaatkan pengunjung untuk menjamu tamu dan

kolega.

MBP/ist

KEBULATAN TEKAD - Kesenian okokan dan bleganjur menyemarakkan kebulatan tekad yang disampaikan warga

empat desa di Puri Agung kerambitan. Kebulatan tekad dibacakan perwakilan 4 desa yakni Tista, Kukuh, Baturiti, Kerambitan. Acara semakin penting karena dihadiri para

tokoh masyarakat seperti Penglingsir Puri, Ratu Anglurah Puri Agung kerambitan dan elit Partai Golkar seperti Made

Meliani. Sekitar 2000 warga menyambut pasangan Eka-Jaya. Anak agung Rai Budi utama menyampaikan terima kasihnya atas kehadian Eka Jaya dalam acara kebulatan

tekad. ‘’Kami akan Mendukung dan mensukseskan Tabanan Serasi JIlid dua, ini bukti dan bukan janji,’’ kata Agung Rai.

16

Ini sebuah anomali. Dengan modal suara

yang dimiliki sudah cukup besar, apalagi jika mereka berkoalisi, tetap tidak berani mengajukan pasangan calon. Ini ada apa?

Adhi Ardana

14 - 20 September 201516

P O L I T I K

Krisis calon pemimpin di tingkat parpol sempat menjadi perdebatan hangat saat Pilkada Kota Denpasar nyaris gagal. Parpol besar yang mendudukan sejumlah kadernya di kursi VIII DPRD malah gagal mengajukan calon. Parpol ini pun dituding gagal melakukan

regenerasi calon pemimpin dan krisis kader bermental petarung.Anggota DPRD Bali A.A. Ngurah Adhi Ardhana, S.T. mengatakan, parpol

semestinya malu jika sampai gagal merekomendasikan calon pemimpin. Pilkada sejatinya merupakan sebuah pesta yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat dengan sukacita. Tentunya akan menjadi sangat tidak elok jika pesta itu harus ditunda-tunda. Kegembiraan masyarakat itu seharusnya didukung oleh seluruh peserta pesta, dalam hal ini parpol.

Kata Adhi Ardhana, adalah sebuah keanehan jika ada parpol yang tidak memiliki keinginan untuk berkuasa. “Ini sebuah anomali. Dengan modal suara yang dimiliki sudah cukup besar, apalagi jika mereka berkoalisi, tetap tidak berani mengajukan pasangan calon. Ini ada apa?” katanya.

Ia memprediksi ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya kasus seperti yang saat ini terjadi di Denpasar. Pertama, faktor regulasi yang memang terkesan membuat situasi itu dapat dipermainkan dengan memanfaatkan aturan. Kedua, faktor di mana kaderisasi daripada parpol tersebut tidak menyisipkan jiwa petarung kepada kader-kadernya.

Mantan anggota KPU Kota Denpasar IGA Diah Yuniti juga menangkap kesan ada keengganan sejumlah parpol yang sejatinya memenuhi persyaratan untuk mendorong kader-kader terbaiknya untuk bertarung di arena pilkada. Parahnya lagi, ada kesan mereka keder duluan untuk bertarung dengan pasan-gan calon yang diusung parpol pesaingnya yang dinilai sudah sangat mengakar di masyarakat. Padahal, mereka sejatinya memiliki waktu yang sangat panjang untuk mempersiapkan kader-kadernya untuk diterjunkan dalam pilkada.

Akademisi dari Universitas Udayana Dr. Drs. Putu Gede Suwitha, S.U. mengatakan saat ini perangkat-perangkat yang ada sebenarnya belum siap termasuk mengantisipasi hal-hal yang sebelumnya tidak bisa diprediksi. Misalnya, minimnya pasangan calon seperti kasus di Kota Denpasar yang membuat pilkada berpotensi tertunda. “Terus terang, saya juga miris melihat fenomena ini,” kata Suwitha. Dia juga mengaku heran melihat undang-undang yang berulang kali diubah. Pada perkembangan terakhir, kehadiran calon perseorangan atau independen untuk bertarung di arena pilkada terkesan dipersulit. Persyaratannya sangat berat. Padahal, kehadiran calon indepen-den itu sejatinya menjadi salah satu alternatif untuk mendapat calon-calon pemimpin yang berkualitas.

Sumber kekisruhan lain, katanya, adanya ketentuan yang mensyaratkan pejabat birokrasi, legislatif dan PNS yang maju menjadi pasangan calon harus mengundurkan diri dari jabatan dan status PNS-nya

secara permanen. Tentu hal ini sangat memberatkan dan penuh risiko. Jika gagal memenangkan pilkada, berarti lenyap sudah karier yang telah mereka rintis dari sejak lama. ‘’Ketentuan yang ada sekarang sangat berisiko. Itu secara tidak langsung akan menghambat kemunculan calon-calon pemimpin berkualitas dari kalangan pejabat birokrasi, PNS termasuk lembaga pergu-ruan tinggi yang sejatinya merupakan gudangnya calon-calon pemimpin berkualitas.

� Sumatika

Krisis Kader ’’Petarung’’

17

14 - 20 September 2015 17

EKONOMI nasional terpuruk. Rupiah anjlok dan sejumlah sektor mengalami guncangan. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bahkan menjadi plihan pelaku usaha untuk menghindari kerugian. Target pertumbuhan ekonomi nasional bahkan jauh dari target yang dipatok pemerintah. Menyikapi hal ini, Presiden menerbitkan paket besar mengatasi pelambatan ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution bahkan mengisyaratkan paket kebijakan yang segera diterbitkan pemerintah untuk mengatasi berbagai per-soalan ekonomi saat ini akan terdiri dari empat kelompok.

Empat kelompok paket kebijakan terse-but di antaranya terkait fiskal dan keuangan, deregulasi peraturan terkait investasi dalam sektor industri dan perdagangan, insentif untuk percepatan pembangunan smelter serta penanganan masalah pangan. Darmin mengatakan paket kebijakan yang terkait fiskal dan keuangan terdiri dari sekitar enam atau tujuh poin yang di antaranya memuat aturan mengenai kepemilikan asing di sek-tor properti hingga pengaturan rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio).

“Mulai dari soal mendirikan rumah atau apartemen oleh asing hingga pengaturan debt to equity ratio kalau ingin meminjam

ke luar negeri. Kalau modalnya kecil jan-gan meminjam yang banyak, karena kita semuanya jadi ikut susah,” jelasnya.

Selain itu, ada aturan agar pemanfaatan dana untuk pembangunan desa dapat lebih fokus penggunaannya, terutama pada dua atau tiga kegiatan yang paling penting dan bermanfaat bagi masyarakat pedesaan, seperti irigasi, jembatan atau jalan.

Darmin menambahkan, inti dari pener-bitan kebijakan deregulasi peraturan adalah untuk me-review peraturan yang selama ini masih menghambat investasi dalam bidang industri dan perdagangan, termasuk sektor energi. “Ada yang diubah sebagian, ada yang total, itu menyangkut kalau tidak salah 160 peraturan. Ada juga yang disederhana-kan dalam peraturannya,” katanya.

Untuk paket kebijakan terkait masalah pangan, Darmin mengatakan salah satunya adalah pemberian raskin ke 13 dan 14, sebagai upaya mengatasi masalah kebutuhan pangan bagi penduduk miskin ketika terjadi masa paceklik. “Situasi tekanannya akan lebih berat. Oleh karena itu pemerintah menyediakan dua bulan tambahan raskin. Satu kali September, satu kali November atau Desember, pada saat puncak pacekliknya datang,” ujarnya.

Darmin memastikan pemerintah mung-kin akan mengumumkan paket kebijakan

kelompok dua yang terkait dengan deregu-lasi peraturan untuk mempercepat investasi sektor industri dan perdagangan terlebih dahulu, paling lambat minggu depan.

� Hardianto

Pengaturan mengenai kepemilikan asing di sektor properti hingga pengaturan rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio).

Pemanfaatan dana untuk pembangunan desa dapat lebih fokus penggunaannya. Pembangunan harus bermanfaat untuk rakyat seperti irigasi, jembatan atau jalan.

Penerbitan kebijakan deregulasi peraturan untuk me-review peraturan yang selama ini masih menghambat investasi dalam bi-dang industri dan perdagangan, termasuk sektor energi.

Terkait masalah pangan, salah satunya adalah pemberian raskin ke-13 dan ke-14, sebagai upaya mengatasi masalah kebutuhan pangan bagi penduduk miskin ketika terjadi masa paceklik.

PAKET KEBIJAKAN

Presiden IsyaratkanRombak 160 Aturan

14 - 20 September 201518

P E N D I D I K A N

Mulai tahun 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewajibkan orangtua mengikutsertakan

anaknya ke jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), setahun sebelum didaftarkan ke sekolah Taman Kanak Ka-nak (TK). Untuk menggulirkan program tersebut, pemerintah telah menyediakan dana alokasi khusus (DAK) untuk PAUD tahun 2016 sebesar Rp 2,4 triliun. Besaran anggaran ini jauh lebih tinggi dibanding-kan anggaran serupa pada tahun anggaran 2015 yang nilainya Rp 800 miliar dan Rp 600 miliar pada tahun anggaran 2014.

Kepala Bidang Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar Drs. I Nyoman Gde Arnawa M.Pd. men-gaku menyambut positif digulirkannya program Wajib PAUD tersebut. Menurut dia, urgensi pelaksanaan program Wajib PAUD itu selalu menjadi pembahasan utama pada pertemuan-pertemuan na-sional khususnya bidang pendidikan luar sekolah. “Kami di Disdikpora Denpasar siap melaksanakan program wajib PAUD ini. Ini program yang sangat bagus seh-ingga wajib didukung. Apalagi, pemerin-tah telah mempersiapkan dana yang besar

untuk mendukung pelaksanaan program ini,” tegas Arnawa.

Arnawa mengatakan, dukungan dana dari pemerintah itu tentu saja akan sangat membantu masyarakat kurang mampu untuk tetap bisa memberikan pendidikan yang layak bagi putra-putrinya yang masih berusia dini. Selama ini, ada ke-cenderungan keluarga kurang mampu langsung menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan SD tanpa melewati pendidikan TK maupun PAUD. “Dengan digilirkannya program Wajib PAUD ini, anak-anak dari kalangan keluarga kurang mampu yang selama ini langsung masuk SD, tentunya punya harapan untuk mengi-kutsertakan anak-anaknya pada program PAUD. Saya optimis, program ini akan sangat didukung oleh masyarakat,” ujarnya.

Arnawa menambahkan, jumlah lem-baga PAUD di Denpasar saat ini sekitar 640 lembaga yang terdiri dari Kelompok Belajar, Play Group, Taman Penitipan Anak dan TK. Mengingat banyaknya lem-baga PAUD di Denpasar, pihaknya tidak lagi berkonsentrasi untuk mendirikan lembaga PAUD tapi lebih memfokuskan perhatian pada aspek peningkatan kuali-tas proses pembelajarannya. “Guru-guru

PAUD pada dasarnya mereka sudah siap. Apalagi, sekarang diberikan kesempatan kepada guru yang memenuhi syarat bisa mengikuti sertifikasi. Jadi, wajib huku-mnya mengikuti aturan. Salah satunya, mereka harus linier dengan bidang yang ditangani,” katanya memaparkan.

Arnawa mengingatkan agar jumlah siswa atau peserta PAUD dalam satu rombongan belajar atau kelas tidak sampai overload. Idealnya, dalam satu rombongan belajar terdiri dari 20 orang atau paling maksimal 25 orang siswa. “Jangan sampai lebih dari itu, karena proses pembelajaran di PAUD menuntut perhatian yang sangat tinggi. Jadi, guru harus memiliki catatan perkembanagan individu setiap anak secara cermat,” tegasnya.

Arnawa menambahkan, keberadaan PAUD di Denpasar tersebar merata di empat kecamatan. Dikatakan, keberadaan PAUD di setiap desa sudah lebih dari cukup. “Saat ini, mayoritas di satu banjar sudah ada satu paud. Bahkan, ada yang sampai memiliki dua lembaga PAUD. Itu belum termasuk lembaga PAUD yang dikelola oleh pihak swasta,” katanya.

� Sumatika

MBP/dok

Mulai tahun 2016 mendatang, orangtua diwajibkan mengikutsertakan anaknya ke jenjang PAUD, setahun sebelum didaftarkan ke TK.

Wajib PAUD Sebelum TK

14 - 20 September 2015 19

KELUHAN masyarakat terkait keru-sakan sejumlah fasilitas pendidikan khususnya gedung sekolah di Bali me-mang masih sering terdengar. Menyikapi realita itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana meminta Pemprov Bali dan pemkab/pemkot se-Bali untuk memprioritaskan pembiayaan perbaikan ruang kelas rusak itu pada APBD 2016 mendatang.

“Pemprov Bali maupun pemkab/pemkot wajib memprioritaskan alokasi anggaran pada APBD 2016 untuk meper-baiki gedung sekolah maupun ruang kelas rusak. Jangan menunggu ruang kelas itu sampai rusak parah baru diperbaiki,” kata Kariyasa Adnyana.

Kariyasa Adnyana memahami bahwa kemampuan anggaran pemkab/pemkot sangat terbatas. Tentunya, akan sangat kesulitan jika tanggung jawab untuk memperbaiki ruang-ruang kelas rusak itu dibebankan sepenuhnya kepada ka-bupaten/kota semata. Oleh karena itu,

wakil rakyat asal Buleleng ini meminta pemkab/pemkot dan Pemprov Bali kembali menerapkan pola sharing pen-danaan dengan pemerintah pusat guna memperbaiki ruang-ruang kelas rusak itu seperti yang diterapkan beberapa tahun lalu. “Pemprov Bali dan pemkab/pemkot se-Bali pernah menerapkan pola sharing pendanaan dalam memperbaiki gedung-gedung sekolah rusak di Bali selama beberapa tahun anggaran. Ada baiknya, pola sharing pendanaan ini bisa diterapkan kembali guna mempercepat proses perbaikan ruang-ruang kelas rusak tersebut,” katanya.

Agar ketiga komponen pemerintahan itu memiliki tanggung jawab yang jelas dan bersifat mengikat, kata dia, Menteri Pendidikan, Gubernur Bali dan bupati/wali kota se-Bali wajib menandatangani memorandum of understanding (MoU) yang intinya sepakat bersama-bersama mendanai program yang di-MoU-kan tersebut. Dalam MoU juga ditetapkan

secara tegas berapa persentase anggaran yang jadi tanggung jawab pemerin-tah pusat, Pemprov Bali dan pemkot/pemkot di Bali. “Sebagai contoh, pemerintah pusat bertanggung jawab untuk menyiapkan 50 persen dana dan Pemprov Bali dan pemkab/pemkot di Bali masing-masing bertanggung jawab menyiapkan anggaran 25 persen dari total anggaran yang diperlukan,” ujarnya.

Menurut wakil rakyat asal Buleleng ini, pola sharing itu bisa diterapkan untuk mempercepat penuntasan gedung-gedung sekolah di Bali. Dengan adanya MoU tersebut, tentu saja masing-masing komponen pemerintah punya kewajiban dan tanggung jawab yang jelas. “Jika pola sharing ini kembali diterapkan, saya opti-mis upaya penuntasan perbaikan gedung sekolah rusak akan lebih cepat tercapai,” tegasnya.

� Sumatika

“Sharing” Pendanaan untuk Gedung Sekolah Rusak

Guna mempercepat perbaikan gedung seko-lah rusak, pola sharing

pendanaan antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah bisa dijadikan alternatif.

MBP/dok

14 - 20 September 201520

M A N C A N E G A R A

Konflik berkepanjangan mem-buat sedikitnya 13 juta anak-anak di kawasan Timur Tengah tidak bisa mengenyam pen-

didikan di bangku sekolah, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa. Berdasar-kan data yang dihimpun dalam laporan bertajuk Education Under Fire, badan PBB yang menangani anak-anak (Uni-cef) menyebut 13,7 juta anak yang tak bersekolah mewakili 40 persen murid di Suriah, Irak, Yaman, Libia, dan Sudan.

Angka itu dikhawatirkan terus mem-bengkak hingga mencapai 50 persen dalam beberapa bulan mendatang. Unicef mengatakan jumlah itu kian bertambah lantaran ribuan sekolah hancur akibat konflik berkepanjangan. Data terkini menunjukkan hampir 9.000 sekolah di Suriah, Irak, Yaman, dan Libia tidak bisa digunakan.

Bahkan, pada 2014, terdapat 214 insiden serangan ke sekolah di Suriah, Irak, Libia, wilayah Palestina, Sudan, dan Yaman. Khusus di Suriah, satu dari empat sekolah tutup sejak Maret 2011. Hal ini langsung berdampak pada dua juta anak-anak usia sekolah.

”Imbas konflik yang menghancurkan dirasakan oleh anak-anak di kawasan. Bu-kan hanya kerusakan fisik pada sekolah-sekolah, melainkan rasa putus asa yang dirasakan satu generasi anak-anak usia sekolah yang melihat harapan dan masa depan mereka hancur,” kata Peter Salama, direktur Unicef di kawasan Timur Tengah dan Afrika.

Menurut Salama, imbas juga dirasakan para guru. Dalam laporan terlihat bahwa pembunuhan dan penculikan murid, guru, dan staf pendidik telah menjadi hal biasa di kawasan Timur Tengah. Oleh sebab itu, ribuan guru meninggalkan pekerjaan mereka karena risikonya besar.

Selain itu semakin banyak anak-anak di Suriah direkrut oleh kelompok-kelompok bersenjata yang terlibat konflik.

Anak-anak digunakan sebagai buruh,

pengawal, pemberi informasi dan tentara, dan dalam beberapa kasus perisai manu-sia, kata Salama.

Sekitar dua juta anak membutuhkan pertolongan di Suriah dan konflik di negara itu telah berdampak pada semua aspek kehidupan mereka. Para peneliti dari Turki menemukan bahwa tiga dari setiap empat anak Suriah yang mereka wawancarai kehilangan seorang anggota keluarga karena perang. Banyak yang tidak memiliki akses ke pelayanan kes-ehatan dan hidup dalam kondisi dengan kebersihan minim dan risiko terjangkit penyakit sangat tinggi.

Keluarga mereka berjuang mendapat-kan makanan di tengah melambungnya harga bahan makanan dan tidak terjang-kau oleh keluarga miskin. Anak-anak Suriah adalah “korban konflik yang terlupakan, mereka menghadapi kema-tian, trauma dan penderitaan dan tidak mendapat bantuan kemanusiaan dasar,” kata laporan Unicef.

Unicef memperingatkan bahaya ‘gen-

erasi yang hilang’ di Suriah, dan menga-takan bahwa anak-anak di bawah usia 18 tumbuh dewasa tanpa mengetahui apa pun selain kekerasan. Mereka tidak mendapat pendidikan yang menjadi hak mereka dan menderita trauma yang akan melukai mereka seumur hidup.

Sementara itu sedikitnya hampir 400 anak-anak tewas di Yaman sejak per-tempuran pecah Maret lalu. “Konflik ini merupakan tragedi bagi anak-anak di Yaman,” ujar Julien Harneis, perwakilan Unicef di Yaman.

Menurut Harneis, anak-anak terbunuh dengan bom maupun peluru. Adapun mereka yang selamat harus menghadapi ancaman penyakit dan malnutrisi. “Hal ini tidak boleh terus berlanjut,” ujarnya. Salama mengatakan, Unicef memerlukan dana tambahan senilai USD300 juta tahun ini untuk memperbaiki akses pendidikan bagi anak-anak di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

� Gugiek Savindra

Anak-anak Timur Tengah Menjadi Korban Konflik

14 - 20 September 2015 21

A K T I V I TA S

MBP/ist

JUARA - Siswa SMAN 3 Denpasar (Trisma) kembali meraih juara I pada lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang diadakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Siswa SMAN 3 Denpasar meraih juara I LKIR

bidang kebumian dan maritim. Prestasi itu diukir Ni Putu Intan Apsari (XI-MIA7) dan Cok. Laksmi Pradna Paramita

(XI-MIA1). Mereka mengalahkan 93 karya tulis yang masuk final dari 2.000 proposal ikut di ajang ini. Dengan prestasi Intan Apsari dan Cok. Laksmi Pradna Paramita akan diseleksi lagi untuk menjadi duta Indonesia ke Intel

ISEF di AS dan Inggris yang rencananya dilaksanakan Mei 2016.

MBP/ist

DIBERANGKATKAN - Belasan tenaga magang ke Jepang, Senin (31/8) dilepas keberangkatannya ke Jepang

oleh Bupati I Putu Artha bertempat di Aula Jimbarwana Pemkab Jembrana. Mereka akan dikirim untuk magang ke Hibaraki dan Hirosima, Jepang. Bupati Artha didampingi

Wabup Jembrana, I Made Kembang Hartawan, Sekda Gde Gunadnya dan para pimpinan SKPD meminta kepada para pemagang asal Jembrana ini setelah melakukan pemagan-

gan nantinya mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Paling tidak, sistem dan pola kerja yang dilakukan dan

diserap di Jepang bisa mereka terapkan saat selesai masa kontraknya.

MBP/ist

SEDIKIT LAGI - Surat persetujuan pengunduran diri ang-gota DPRD Karangasem yang juga Cabup (Calon Bupati) I Gusti Ayu Mas Sumatri, S.Sos. MAP., sudah di meja Ketua DPRD Karangasem. Itu berarti SK penetapan pemberhen-

tian dari Gubernur Bali tinggal diproses sedikit lagi. Dengan sudah jelasnya surat itu, tampaknya semangat tim kampanye

dan mendukungnya terus terlecut. Pasangan Cabup/Cawabup Mas Sumatri-Wayan Artha Dipa (MasDipa) pun kian ber-semangat. Ketua Tim Kampanye MasDipa, Kadek Sujana

Yasa, Selasa (1/9) di sela-sela mengikuti MasDipa nyeluksuk (blusukan) di Kecamatan Sidemen, Karangasem mengatakan, MasDipa menyambut baik proses persetujuan pemberhentian

Cabup Mas Sumatri sebagai anggota DPRD Karangasem.

14 - 20 September 201522

D A E R A H

Terbitnya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerin-tah Daerah, yang mengatur penerima bantuan sosial atau hibah harus berbadan hukum, disesalkan Ketua Fraksi PDI-P DPRD Karangasem Gede Dana. Lem-

baga dewan sebagai representasi rakyat tentu merasa dirugi-kan dengan aturan itu, karena aspirasi yang mereka tampung selama ini menjadi sia-sia. Namun, meski demikian pihaknya mendukung pemberian bansos hibah kepada penerima yang tidak berbadan hukum bisa diatur dalam perda.

Menurut Gede Dana, semua pihak tentu harus turut kepada perintah undang-undang. “Kalau melihat dampaknya di Bali, tentu kami dan masyarakat merasa dirugikan. Namun karena sudah aturan seperti itu, sekarang mari cari solusinya,” ujarnya. Gede Dana mengaku kasihan melihat kelompok masyarakat kecil, yang berharap banyak dari bansos hibah untuk memper-baiki puranya hingga desa adat, jadi tidak terakomodir. “Sudah banyak aspirasi yang ditampung, namun ditengah jalan men-jadi sia-sia, karena terbentur aturan tersebut. Kalau nanti ada upaya problem ini bisa diatur dalam perda, tentu kami sangat mendukung,” tegasnya.

Pura Pasek Gelgel Kreteg, Karangasem, menjadi salah satu penerima hibah dari pemerintah daerah tahun ini. Pemberian hibah, setelah dilakukan monitoring kepada lokasi penerima hibah.

Bansos dan Hibah Tak Jelas

Sebaiknya Diatur dalam

Perda

NASIB anggaran bansos dan hibah di APBD Perubahan Tahun 2015 semakin tak jelas. Pasalnya, konsultasi antara pimpinan DPRD dan tim anggaran eksekutif Gianyar dengan Biro Hukum Pemprov Bali tak membuahkan hasil lantaran masih harus menunggu petun-juk lebih lanjut dari Mendagri. Meski demikian, kalangan DPRD Gianyar tetap akan menganggarkan bansos dan hibah di RAPBD Perubahan 2015. “Kita sudah konsultasikan dengan pemprov. Tapi belum ada jawaban atau kepastian untuk bansos dan hibah di APBD Perubahan. Kita hanya dapat kepastian tentang pen-cairan yang untuk di APBD induk 2015,” ujar Ketua DPRD Gianyar Wayan Tagel Winarta baru-baru ini.

Tagel Winarta mengatakan, pihak Pemprov Bali belum bisa memberikan jawaban apakah anggaran bansos dan hibah di APBD Perubahan 2015 termasuk di APBD induk 2016 nanti bisa dicairkan atau tidak tanpa harus mengikuti aturan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 khususnya mengenai persyaratan pen-erima dana yang harus berbadan hukum. Pihak Pemprov, kata dia, masih harus berkonsultasi lagi ke Kementerian Dalam Negeri.

Meski demikian, dari hasil konsultasi tersebut, pihak Pemprov Bali, kata Tagel, tetap akan menganggarkan dana hibah dan bansos dalam APBD Perubahan 2015 dan APBD Induk 2016. Dengan pertimbangan ini, kalangan DPRD Gianyar, tetap akan menganggarkan dana hibah dan bansos ini di APBD Perubahan 2015 dan APBD Induk 2016 dengan merujuk pada meka-nisme penganggaran sebelumnya. Kalau

pun nantinya anggaran tak bisa dicairkan, secara otomatis akan menjadi Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) dalam APBD. “Jadi, kita tetap akan memasuk-kan dana hibah dan bansos ini dalam APBD perubahan 2015 dan APBD induk 2016,” tegasnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, sikap tersebut diambil pihaknya lantaran tidak ingin nantinya salah penganggaran dan malah terlambat jika nantinya dana hibah dan bansos yang langsung dirasakan man-faatnya oleh masyarakat itu bisa dicairkan dengan mekanisme yang lebih sederhana. Apalagi mengingat jika merujuk pada ketentuan UU No. 23 Tahun 2014, banyak lembaga atau organisasi adat yang bakal kesulitan mendapatkan bantuan dana pemerintah.

Untuk diketahui, masalah rumitnya persyaratan bagi penerima dalam UU No. 23 Tahun 2014 menyebabkan pemerintah daerah banyak yang kesulitan mencairkan dana bansos dan hibah termasuk di Gian-yar. Mendagri sendiri sebenarnya sudah mengeluarkan surat edaran untuk mem-berikan “kemudahan” syarat penerima. Namun sayang, petunjuk dari Mendagri melalui Surat Edaran (SE) No. 900/4627/SJ tertanggal 18 Agustus 2015 itu justru menimbulkan multi tafsir khususnya di poin 9 huruf a angka 2 yang menye-butkan, badan, lembaga dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia adalah badan dan lembaga kemasyarakatan yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang telah memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang diterbitkan oleh Mendagri, Gubernur atau Bupati/Walikota. Ini masih menjadi

teka-teki apakah SE ini juga berlaku untuk APBD Perubahan 2015 atau justru hanya untuk APBD induk 2015 saja.

Sementara terkait pencairan anggaran APBD induk 2015, hingga kemarin, dana bansos yang telah dicairkan sebesar Rp 2.347.322.435 dari yang dianggarkan sebesar Rp 5.173.630.000. Sedang-kan dana hibah kelompok masyarakat yang dianggarkan Rp 14.473.760.000, hingga kemarin terealisasi sebesar Rp 9.682.000.000. Terhadap masih ban-yaknya bansos dan hibah di APBD induk 2015 yang belum dicairkan, Tagel Winarta meminta eksekutif untuk segera memrosesnya.

� Dedy Sumartana

14 - 20 September 2015 23

Gianyar Tetap Anggarkan

Legislator asal Desa Datah ini men-egaskan, Bali ini berbasis budaya, pari-wisata juga ditopang oleh budaya. Kalau tidak dilestarikan bagaimana kedepan bisa melestarikan budaya untuk dampak yang lebih besar. Sebab, diakui selama bansos hibah cukup banyak membantu masyarakat mewujudkan berbagai ke-pentingan program dan agenda pemban-gunan infrakstruktur. Sehingga, problem ini tentu harus segera disikapi Pemerintah Provinsi Bali, guna menyikapi wacana yang berkembang bahwa persoalan ini bisa diatasi dengan menerbitkan perda.

Lantas, bagaimana isi perda tersebut,

ini harus bisa dipikirkan bersama. Mis-alnya seperti wacana yang berkembang, bahwa desa bisa dibuat agar berbadan hu-kum. Atau misalnya syarat desa budaya, sehingga mekanismenya tinggal pihak desa yang mengajukan proposal, apa yang mereka butuhkan untuk pengembangan budaya di desa setempat. Atau mungkin ada opsi-opsi lain yang bisa mengako-modir kepentingan masyarakat banyak.

Meski mengaku menyesalkan, namun melihat esensinya, pihaknya juga sep-endapat keluarnya aturan tersebut untuk memperketat penggunaan dana hibah bansos agar dapat dipertanggung jawab-

kan. Sehingga, ke depannya menjadi lebih selektif dalam penggunaan anggaran. Dengan terbitnya aturan ini, boleh pemer-intah daerah memberikan hibah bansos asalkan kepada lembaga yang berbadan hukum. Rekap bantuan dana hibah pada APBD Induk 2015 tercatat hibah untuk Organisasi kepada 4 penerima dengan nilai bantuan Rp 155.000.000. Hibah untuk pembangunan fisik/agama kepada 313 penerima dengan nilai bantuan Rp 4.608.250.000. Sehingga, total anggaran-nya mencapai Rp 4.763.250.000.

� Bagiarta

Wayan Tagel Winarta

14 - 20 September 201524

K E S E H ATA N

Jangan pernah mengabaikan Tuberkulo-sis (TB). Sesungguhnya, penyakit TB ini relatif berbahaya. Penyakit ini bukan saja berpeluang disebarkan dari proses

ditularkan, tetapi TB ini dapat sebagai agen yang sifatnya berbahaya, yakni membunuh. Bahkan jika TB tidak sembuh-sembuh disa-rankan untuk melakukan tes HIV.

Menghindari agar TB tidak menjadi fak-tor destruktif, pencegahan lebih dini perlu dilakukan. Caranya, mata rantai penularan itu harus diputus. Itulah strategi untuk men-gurangi angka kematian. Selain itu, harus diupayakan pengobatan efektif. Penyediakan dukungan keuangan dan sosial cukup pada masyarakat, berdampak sangat berarti, agar dapat akses layak pelayanan. Keberhasilan diagnosis dan pengobatan serta stabilitas ekonomi, juga memegang peran penting.

Kabid P2PL Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. Gede Wira Sunetra mengatakan pada program sosialisasi dan penanggulangan TB kepada petugas kesehatan seluruh Bali. Dikatakan, kebijakan pengendalian TB di Indonesia lebih diprioritaskan pada kelom-pok miskin dan kelompok rentan terhadap TB lainnya. Cara menangani relatif longgar. Pasien pun tidak dijauhkan dari keluarga dan pekerjaannya. Memperhatikan komitmen pencapaian target strategi global pengenda-lian TB, dilaksanakan sesuai asas desentral-isasi dalam kerangka otonomi kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen program,

pengendalian TB, dengan strategi DOTS (directly observed treatment short course) dan memperhatikan Global Stop TB Partner-ship, penguatan kebijakan ditujukan untuk meningkatkan daerah terhadap program pengendalian TB. Penguatan pengendalian TB terimplementasi pada peningkatan mutu pelayanan, kemudahan akses penemuan dan pengobatan. Dengan metode itu, diyakini mampu memutuskan mata rantai penularan maupun pencegahan TB MDR. “Pengoba-tan TB tanpa penyulit dilaksanakan di FKTP. Sedangkan dengan penyulit di FKRTL. Mekanisme rujukan balik, bila penyulit itu telah ditangani,” ujarnya. Kerja sama sektor pemerintah, non pemerintah, swasta dan masyarakat memiliki poin penting dalam pengendalian TB. Peningkatan kemampuan laboratorium, Obat Anti Tuberkulosis (OAT) untuk pengendalian TB itu disediakan cuma-cuma dengan manajemen logistik efektif, demi menjamin ketersediaannya. Ketersedi-aan tenaga kompeten dan jumlah memadai untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja program.

Target global strategi penanggulangan TB tahun 2035 yaitu, dunia bebas TB, tanpa penyakit, kematian dan penderitaan yang disebabkan oleh TB, menghentikan epidemic TB secara global, mortalitas turun 95 persen dibandingkan 2015, insiden turun 90 persen. Sementara pencapaian antara tahun 2025 yaitu, mortalitas turun 75 persen, diband-

ingkan 2015, insiden turun 50 persen. Tidak ada keluarga mengalami bencana ekonomi yang ditimbulkan pengobatan TB.

Jika melihat gambaran situasi TB tahun 2014 di Bali, jumlahnya 4.056.270 kasus. Kasus tertinggi terjadi di Kota Denpasar 846.190 kasus. Sedangkan kasus terendah di Klungkung sebanyak 173.900. Penca-paian target tersebut, membutuhkan kerja keras dan kerja sama dengan semua lapisan masyarakat. Karena kata Wira, permasalahan yang menyebabkan Indonesia khususnya Bali belum bisa bebas TB, adalah penemuan kasus yang belum mencapai target nasional baik Case Notification Rate (CNR) maupun Case Detection Rate (CDR). Penyebab lainnya adalah masih ada kabupaten yang belum mencapai target Success Rate (SR) minimal 85 persen, angka konversi belum mencapai minimal 80 persen. “Kita akui, konversi lab kita lemah. Untuk memeriksa TB melalui dahak,” ujarnya. Permasalahan lainnya adalah meningkatnya beban TB yaitu TB Multi Drug Resistant (MDR), TB yang kebal terhadap obat. Dan beban kedua adalah TB HIV. “Jika seorang penderita TB tidak sembuh-sembuh, maka disarankan tes HIV saja,” sarannya. Terbatasnya tenaga dan fasilitas kesehatan yang melayani TB MDR, juga menjadi salah satu faktor pe-nyebabnya.

� Citta Maya

TB Tak Sembuh, Disarankan Tes HIV

14 - 20 September 2015 25

A K T I V I TA S

MBP/ist

SUKSES - Lomba foto bertajuk “SUKSES Menuju Karan-gasem Mahottama” sesi pertama berhasil menyedot para

pecinta fotografi di Bali. Hasil jepretan para fotografer mampu menghasilkan karya-karya terbaik. Sesi pertama

sudah ditentukan para pemenang kategori foto on stage dan kategori foto candid. Bagi para fotografer yang belum ikut serta, tidak perlu menyesal. Karena lomba foto sesi kedua masih berlangsung hingga 22 September nanti. Penangg-

gung jawab lomba Yuda Suparsana, Rabu (2/9), mengumum-kan para pemenang lomba sesi pertama dari acara deklarasi pasangan I Made Sukerana-Komang Kisid Yes (SUKSES) di

Desa Sukadana, Kecamatan Kubu.

MBP/ist

YUDISIUM - Sekolah Tinggi Pariwisata (Stipar) Triatma Jaya kembali menggelar yudisium untuk para maha-

siswanya yang akan diwisuda. Sebanyak 62 orang calon wisudawan dari Program Studi Kepariwisataan dan Perho-

telan diyudisium di aula kampus setempat, Jumat (28/8). Yu-disium tersebut juga dihadiri Ketua Yayasan Triatma Surya

Jaya Ketut Putra Suartana serta para pejabat dan dosen di lingkungan Yayasan Triatma Surya Jaya. Ketua Panitia

Yudisium Putu Agus Prayogi dalam sambutannya men-gungkapkan, yudisium ini merupakan rangkaian kegiatan

wisuda yang akan digelar 4 September 2015.

MBP/ist

BERSAMA - Kampanye bersama tiga pasangan calon bupati-wakil bupati Karangasem, Kamis (27/8), menjadi ajang menarik minat publik. Pasangan Sudirta-Sumiati

(SMS) yang tampil di urutan pertama, membedah problem Karangasem, seperti tingginya angka kemiskinan, lapangan

kerja langka, potensi alam belum sepenuhnya tergarap, masalah kesehatan dimana angka kematian bayi lahir 66 tahun 2013, kematian ibu melahirkan di Puskesmas 10%

(2013), pengangguran 1,34% (2012), pertumbuhan ekonomi 5,81% (2013) dan terendah di Bali, indeks pembangunan manusia 67,07 (2011) dan terendah di Bali, dan lainnya.

MBP/ist

SRIKANDI - Pemandangan menarik pekan-pekan ini adalah munculnya ‘’dua Srikandi’’ khusus mendampingi calon Bu-

pati Karangasem Wayan Sudirta saat turun ke beberapa pasar tradisional digabung dengan pengobatan gratis. Dua Srikandi

itu adalah Dokter Sulili Indawati, istri Wayan Sudirta, dan Dokter Wayan Indriani Eka Putri, Sp.OG., putri sulung dari kandidat bupati PDI-P tersebut. Masih ada lagi Dokter Agus

Antara, Sp.S. dan Dokter Eka Hariyadi. Pengobatan gratis digelar di Pasar Kecamatan Abang, lalu Pasar Kecamatan

Selat, Pasar Kota Amlapura, dan Rabu (2/9) di Pasar Rubaya Kecamatan Kubu.

14 - 20 September 201526

L E N S A

Aksi penyelamatan penyu dengan melepasliarkan satwa langka ini ke tengah laut menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan berkunjung ke Bali. Nampak sejumlah wisatawan melakukan pelepasliaran penyu di pantai.

MBP/Nyoman Hendra Adhi Wibowo

SELAMATKAN PENYU

A K T I V I TA S

14 - 20 September 2015 27

MBP/ist

BERBEDA - Orang Bali memiliki sudut pandang berbeda terhadap Australia dan penduduknya. Bali sebagai provinsi

yang mayoritas beragama Hindu memikiki tingkat keter-bukaan yang tertinggi di Indonesia. Persahabatan orang Bali dengan negara sahabat adalah contoh terbaik, jika

dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia yang masih menaruh curiga terhadap keberadaan bangsa-bangsa yang

dianggap ‘Barat’. Itu yang disampaikan oleh Senator DPD- RI asal Bali, Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS

III ketika bertemu dengan Duta Besar Australia yang baru, yakni H.E Paul Grigson dan H.E Majel Hind (Konsulat

Jenderal Australia) di Sanur.

MBP/ist

PEREMAJAAN - Setelah selesai tahapan terakhir proyek peremajaan PLTDG 200 MW Pesanggaran, Jumat (28/8),

Gubernur Bali Made Mangku Pastika meresmikan pen-goperasian pembangkit listrik berbahan bakar gas yang

akan menjadi tulang punggung pasokan kelistrikan Bali, khususnya di Bali Selatan. PLTDG 200 MW Pesanggaran merupakan wujud nyata dari komitmen PLN Group untuk menjaga pasokan daya di Sistem Kelistrikan Bali. Perema-jaan Pembangkit PLTD Gas 200 MW Pesanggaran adalah

upaya mengganti sejumlah pembangkit diesel yang telah beroperasi sejak 1974 dengan bahan bakar minyak menjadi

PLTD baru dengan bahan bakar gas.

MBP/ist

LANTIK - Ketua Umum Partai Golkar Versi Munas Ancol, Agung Laksono, melantik Gde Sumarjaya Linggih (Demer)

sebagai Ketua DPD I dan Dewa Widiyasa Nida sebagai Sekretaris Partai Golkar Provinsi Bali di Hotel Inna Grand

Bali Beach, Sanur, Minggu (30/8). “Pelantikan jajaran pengurus ini dilakukan dalam rangka melaksanakan UU

Nomor 2 Tahun 2011 tentang Parpol berdasarkan amanat Keputusan Mahkamah Partai dan dikuatkan oleh Surat

Keputusan Menkum HAM No. M.HH-01.AH.11.01 tahun 2015, tanggal 23 Maret tentang Pengesahan Perubahan

AD/ART dan Susunan Kepengurusan Partai Golkar,” ujar Agung Laksono. Menurutnya, pelantikan pengurus tersebut setelah melakukan Musda Provinsi Bali dan musda tingkat

kabupaten/kota se-Bali.

MBP/ist

KAMPANYE DAMAI - Penjabat Bupati Badung I Nyoman Harry Yudha Saka membuka kampanye damai pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Badung di Lapangan Kopral Wayan Surem, Blahkiuh, Abiansemal, Kamis (27/8). Kampa-

nye bersama diisi dengan pertunjukan tarian kolosal Sekar Jepun sebagai maskot Kabupaten Badung yang dibawakan sekitar 300 penari dari sejumlah sekolah di Badung. Dalam sambutannya, I Nyoman Harry Yudha Saka berharap para

kandidat dapat melaksanakan kampanye damai, santun dan bermartabat. Terlebih, Kabupaten Badung dan Kota Suraba-

ya merupakan pilot project dalam penyelenggaraan pilkada yang mendapatkan pendampingan dari KPK guna menjadi-

kan pilkada serentak ini berkualitas dan berintegritas.

14 - 20 September 201528

O L A H R A G A

Siapa bilang hanya AS Monaco yang menikmati keuntungan dari penjualan Anthony Martial ke Manchester United dalam bursa

transfer pemain musim panas ini. Klub-klub lain pun kecipratan dana yang tak sedikit dari proses ini.

Penyerang muda Martial dibeli dengan harga 55,5 juta dolar AS dan menjadi pemain termuda termahal dalam sejarah transfer sepak bola. Martial merupakan didikan klub CO Kes Ulis, kota yang terletak 20 km barat daya Paris.

Pemain berusia 19 tahun itu meng-enyam pendidikan sepak bola di Les Ulis pada 2001 hingga 2009. Klub amatir yang didirikan pada 1977, ini sebelumnya juga telah menghasilkan pemain top seperti mantan bintang Arsenal Thierry Henry dan bek Juventus Patrice Evra.

Di bawah aturan FIFA, klub yang membantu mengembangkan talenta

pemain muda berhak mendapatkan kompensasi atas biaya pelatihan dan pengembangan pendidikan saat pemain tersebut ditransfer ke klub yang lebih besar. Namun aturan itu hanya dibatasi pada usia 12 tahun keatas.

Martial meninggalkan Les Ulis pada usia 14 tahun untuk bergabung dengan akademi sepak bola milik Lyon. Klub Liga Prancis itu kemudian mendapatkan kompensasi sebesar 0,75 persen dari nilai transfer Martial ke MU yakni sebesar 410 ribu dolar. Ini sebagai biaya atas proses pengembangan talenta pemain tersbeut selama tiga tahun.

Pelatih Les Ulis Mamadou Niakate menjelaskan klub memang tidak menda-patkan apa-apa saat Thierry (Henry) meninggalkan klub tersebut pada usia 11 tahun. “Tapi dia kemudian menyumbang pembangunan lapangan artifisial untuk klub ini,” katanya.

Sedangkan pada kasus Evra klub mendapatkan 38 ribu euro atau 43 ribu dolar AS. Meski tidak mendapatkan apa-apa dari transfer Martial, namun Les Ulis memetik keuntungan luar biasa dari transfer anak didiknya. “Kami puas kar-ena produk dari Les Ulis bisa bergabung dengan Manchester United,” katanya yang siap-siap menerima pendaftaran anak-anak baru yang mencari peruntun-gan di klub amatir ini.

Martial yang baru 52 kali bermain bersama klub Lyon dan AS Monaco, diprediksi bisa bernilai 80 juta euro oleh media Prancis. Ini yang menjadi kebang-gaan tersendiri bagi klub di kota yang berpenduduk 25 ribu jiwa ini.

“Tak berbeda dengan Thierry, Martial juga punya amunisi untuk menjadi juara,” tegas Niakate kepada Reuters.

� Yudi Winanto

MBP/ap

Pemain timnas Prancis Anthony Martial tak lagi mengenakan seragam klub AS Monaco setelah direkrut klub Liga Inggris Manchester United.

Memetik Untung Bersama

14 - 20 September 2015 29

TAK banyak olahragawan Mesir yang meroket namanya di kancah internasional. Salah satunya adalah Raneem El Welily. Atlet cabang squash itu ternyata adalah pemain peringkat satu dunia versi Aso-siasi Pemain Squash Profesional (PSA).

Dalam daftar yang dirilis September ini, Mesir benar-benar menguasai papan atas ranking dunia squash. Bila Raneem menempati peringkat pertama putri, di katagori putra posisi teratas juga dikuasai pemain Mesir : Mohamed Elshorbagy. Total tiga pemain putra dan putri berada di 10 ranking dunia.

Tak bisa dipungkiri sepak bola men-jadi olahraga yang paling populer di negeri sepanjang singai Nil itu. Tapi se-jak dahulu semasa pemerintahan Hosni

Mubarak sebelum digulingkan pada 2011, squash mendapat tempat di negeri ini. Bahkan olahraga tersebut dipromosikan besar-besaran. Maka tak aneh jika atletnya menempati peringkat satu dunia. “Saya benar-benar terkejut menjadi pemain nomor satu dunia,” ujar El Welily seperti dikutip PSA.

“Saya tahu jikalau saya hanya akan menempati posisi itu setidaknya sebu-lan. Tapi itu tak masalah. Karena pada dasarnya saya masih perlu berbuat lebih banyak lagi untuk bisa berada di posisi 1 dunia,” lanjut atlet peraih gelar Pemain Terbaik Dunia 2015.

Sebelumnya, El Welily yang dibe-sarkan di kota pesisir utara Alexandria, menempati posisi no.2 dunia selama

delapan bulan. Ia menggeser Nicol Ann David asal Malaysia yang 9 tahun berada di posisi puncak.

“Meroketnya pamor El Welily dikar-enakan dia mencetak tiga kemenangan beruntun di J.P. Morgan Tournament of Champions, Guggenheim Partners Windy City Open dan Alexandria Open,” laporan PSA seperti dikutip Associated Press.

Meski mendominasi ranking dunia, tidak berarti cabor squash ini tanpa masalah di Mesir. Federasi Squash Dunia (WSF), gagal menggelar kejuaraan dunia yunior musim panas lalu di Mesir, lantaran keamanan negeri itu yang tak kondusif.

� Yudi Winanto

MBP/Al-Ahram

Raneem El Welily

Nomor Satu Dunia

14 - 20 September 201530

TIM HOWARD menikmati konsekuensi dari ucapannya sendiri. Lantaran ingin istirahat sementara di ajang internasional, ia harus merelakan dirinya menempati posisi kedua dan hanya menjadi pendukung saja di timnas AS.

Pelatih timnas AS Juergen Klinsmann mengumumkan Howard sebagai kiper nomor dua. Ia menjadi pelapis bagi Brad Guzan jika cedera atau absen pada pertandingan persahabatan melawan Peru dan Brazil.

Howard yang berusia 36 tahun dan dua kali tampil di Piala Dunia, mengumumkan istirahat selama setahun paska kegagalan AS DI Piala Dunia 2014 di Brazil lalu. Posisinya digantikan Gusan yang lebih muda 6 tahun.

Guzan tampil mengesankan terlebih saat AS mengalahkan Belanda dan Jerman pada pertandingan persahabatan beberapa waktu lalu. Aibanya adalah saat AS kalah di babak semifinal atas Jamaika di turnamen Piala Emas Concacaf. Meksiko meme-nangkan turnamen itu dan akan menghadapi AS untuk perebutan tiket ke turnamen Piala Konfederasi 2017.

Klinsman mengaku telah berbicara dengan Howard perihal posisinya di timnas, termasuk sebagai pengganti Guzan bila terjadi cedera atau halangan. “Tim menerima itu. Ini semua memerlukan konsistensi dan penuntasan tugas bagi pemain pada Oktober nanti,” tegas pelatih asal Jerman itu.

Dia juga berniat untuk memisahkan di antara kedua kiper itu setelah pertandingan ekshibisi melawan Peru dan Brazil. Terlebih Howard telah melontarkan perasaannya yang kurang nyaman dengan statusnya sebagai kiper pendukung saja.

Klinsmann sebelumnya juga membuat kejutan dengan tidak menyertakan pemain senor dan sarat pengamanan Landon Dono-van di timnas pada Piala Dunia 2014. Pengumuman itu dilakukan empat bulan sebelum putaran final turnamen itu digelar.

Itu semua bermula dari keputusan Donovan yang istirahat empat bulan dari aktifitas sepak bola baik di klub maupun timnas.

Ironinya setelah kembali Donovan mengungkapkan bahwa ia kehilangan hasrat bermain sepak bola lagi. Maka diputuskan untuk pensiun pada 2014.

Pada kasus Howard kondisi berbeda. Dia mengaku melaku-kan jeda internasional demi urusan keluarga dan memburu tempat sebagai kiper utama di klubnya Everton di kompetisi Liga Utama Inggris.

“Jadi, saya tidak pernah kehilangan hasrat. Saya justru bersu-kacita bersama timnas. Saya merindukan situasi semacam itu,” kata kiper yang membuat sederet penyelamatan gemilang saat AS menghadapi Jerman di Piala Dunia di Brazil lalu.

“Saya istirahat setahun dengan alasan khusus dan salah satu alasan yang tidak adalah saya kehilangan hasrat,” lanjutnya.

Klinsmann pun menanggapi bahwa pengalaman Howard sangat berharga bagi timnas terutama jelang pembentukan skuad untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 pada Oktober mendatang.

“Apa yang dimiliki akan membuat keseimbangan pada tim. Dia pandai untuk menenangkan rekan-rekannya. Dia juga bu-kan tipikal orang yang membuat anda berfikir dua kali,” puji Klinsmann yang menyebut Howard sebagai kiper hebat yang pernah dimiliki AS.

� Yudi Winanto

O L A H R A G A

MBP/ap

Kiper timnas AS Tim Howard

Menjadi Nomor Dua

14 - 20 September 2015 31

MASIH belia tepatnya baru berumur 14 tahun. Meski begitu, Meva Schmit ikut andil meloloskan tim golf putri Bali ke ajang PON XIX/2016 di Jawa Barat. Tampil dalam kondisi kurang fit karena mual, sakit perut, dan demam, Meva meraih tiket PON pada Pra-PON di Da-mai Indah Golf, Bumi Serpong Damai, Jakarta, pertengahan Agustus lalu.

Bali juga meloloskan tiga pegolf putri lainnya, yakni Ida Ayu Indira Melati Putri, Victoria Vicky Candra Tjiong, dan Ines Putri. Akan tetapi kuota pegolf putri di PON maksimal tiga atlet. Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Golf Indonesia (PGI) Bali bebas menentukan pegolf yang akan diturunkan, sebab entry by number merupakan hak daerah.

Melati, Vicky, dan Marcella Pranovia merupakan skuad mumpuni buat tim golf Bali di PON 2016 karena kemampuan-nya berimbang. Ketiga atlet ini kuliah di Amerika Serikat sambil berlatih dan

memperkuat tim kampusnya dalam ber-bagai ajang. Ines Putri tidak kalah hebat dan pernah menyandang predikat Putri Indonesia.

Meva tidak mempermasalahkan apak-ah dirinya diterjunkan atau tidak pada hajatan multievent nasional empat tahu-nan nanti. ‘’Yang jelas, didaftarkan atau tidak, saya akan tetap mendampingi rekan setim untuk memberikan semangat di ajang PON. Jika perlu, saya siap menjadi cady,’’ tutur atlet kelahiran Denpasar, 26 Maret 2001 ini.

Ia turun membela tim Bondues yang bermaterikan pegolf U-17 pada event bergengsi France Championship di Pran-cis, 24 Juli sampai 1 Agustus lalu. Tiap tim berkekuatan lima atlet, tetapi yang tampil hanya tiga pegolf. Alhasil, Meva membawa tim Bondues menduduki juara dua atau runner-up.

Hebatnya lagi, di nomor peroran-gan junior (13-14 tahun), Meva yang

bertanding di negeri asal ayahnya, sukses merebut gelar juara. Padahal, pesertanya mencapai 4.440 atlet yang diambil dari berbagai lapangan golf ternama di Pran-cis. ‘’Seperti di Bali, ada lapangan golf Tanah Lot, Sanur, Nusa Dua, Bedugul, dan Pecatu. Atlet andalan yang berlatih di lapangan tersebut dikirim berlaga pada ajang France Championship. Kami berkompetisi sangat ketat,’’ tutur siswi kelas III SMP ini.

Meva mulai belajar golf sejak usia 4 ta-hun. Ia kini keranjingan cabang olahraga yang tergolong mahal ini. ‘’Saya merasa kurang enak, kalau tidak berlatih,’’ ucap remaja yang bercita-cita menjadi pegolf pro ini. Sempat dipoles pelatih Robert asal Australia yang kini hijrah ke Kamboja, ia sekarang berlatih sendiri lima sampai enam kali dalam sepekan.

� Daniel Fajry

MBP/ist

Meva Schmit

Meva Schmit

Loloskan Bali ke PON

14 - 20 September 201532

A K T I V I TA S

MBP/ist

DIGELAR - Lomba Karang Taruna dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) berprestasi Kabupaten Badung mulai digelar. Pembukaan penilaian lomba dilakukan di Kantor

Desa Cemagi yang dibuka oleh Penjabat Bupati Badung yang diwaliki Staf Ahli I Made Witna, Rabu (2/9). Pembu-kaan penilaian tersebut sekaligus menilai Karang Taruna

Yowana Saka Mandala dan Pekerja Sosial Masyarakat Desa Cemagi. Karang Taruna dan PSM Desa Cemagi menjadi

duta Kecamatan Mengwi untuk bersaing meraih juara tingkat kabupaten. Dalam lomba kali ini melibatkan enam karang taruna dan PSM di Kabupaten Badung. Ketua Tim

Penilaian Lomba Karang Taruna dan PSM Berprestasi I.B. Oka Dirga mengatakan lomba kali ini diikuti oleh enam

karang taruna dan PSM di Kabupaten Badung.

MBP/ist

SEMANGAT - Universitas Tabanan (Untab) memasuki usia ke-34 pada tanggal 26 Agustus 2015. Dies natalis tersebut diperingati dengan acara apel bendera yang dihadiri oleh

Ketua Yayasan, Ketua BPH, Rektor dan seluruh pejabat serta dosen di lingkup Untab. Ketua Panitia Dies Natalis Untab 2015 Ir. Dewa Gede Suratha, M.Agb. melaporkan,

berbagai kegiatan telah diselenggarakan di antaranya jalan santai, donor darah, bakti sosial, ceramah kewirausahaan

dan Rektor-Cup. Dalam sambutannya, Rektor Untab Gede Made Rusdianta mengatakan, Untab tetap melaju melak-sanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan baik dan

benar, berdasarkan motto Efisiensi yang berkualitas seman-gat Rawe–rawe lantas malang–malang putung dan falsafah

Nyata Dharma Stata Jaya.

MBP/ist

PARADE BUDAYA - Parade budaya yang menampilkan kreativitas warga desa dan industri pariwisata, akan mewar-nai hari terakhir rangkaian Sanur Village Festival 2015. Pa-

rade budaya ini selalu menyedot perhatian para wisatawan dan warga Sanur. Sepanjang rute parade, dari Jalan Danau

Tambingan, di depan Hotel Lataverna menuju Maisonette Grand Bali Beach Sanur, dipastikan dipadati massa seperti

tahun-tahun sebelumnya. Koordinator Parade Budaya SVF 2015, I Gusti Alit Kencana mengatakan, parade budaya

perwakilan dari banjar dan Desa Sanur akan merefleksikan perjalanan sepuluh tahun SVF. Menurut Alit Kencana,

keikutsertaan warga dalam parade ini merupakan kebang-gaan, karena merupakan kesempatan untuk menunjukkan

kreativitas kepada khalayak.

MBP/ist

BTA - Gala Dinner Bali Tourism Awards yang diadakan pada 26 Agustus 2015 adalah sebuah ajang penghargaan bergengsi di bidang Travel and Tourism. Ini dapat dilihat

dengan banyaknya perusahaan perhotelan di Bali yang lebih dari 150 perusahaan masuk nominasi menjadi yang terbaik.

Selama lebih dari lima tahun, ITTA Foundation telah me-nyelenggarakan Indonesia Travel and Tourism Awards yang

menjadi satu-satunya lembaga yang memberikan penghar-gaan untuk pariwisata di Indonesia. Selama bertahun-tahun

ITTA Foundation telah banyak mengangkat berbagai kota wisata di Indonesia dan memberikan berbagai penghar-

gaan atas pencapaian pada industri travel dan pariwisata Indonesia.

14 - 20 September 2015 33

MBP/ist

KIAN TERANGKAT - Sejak masuknya sejumlah investor menanamkan modalnya di Kuta Selatan (Kutsel), khususnya

di Banjar Kutuh, perekonomian masyarakat setempat kian terangkat. Pun dengan kehadiran investor PT Bali Raga

Wisata (BRW), memberikan andil besar bagi warga terlibat langsung di sektor wisata maupun membuka lapangan

pekerjaan. Hal itu dikatakan Bendesa Adat Kutuh Made Wena didampingi Perbekel Wayan Purja, Klian Saba Desa Nyoman Rika, dan Klian Dinas Banjar Panti Giri Kt. Len-

cana Yasa, Selasa (1/9). Wena menegaskan hal itu terkait maraknya pemberitaan di media massa mengenai pemoton-

gan tebing di Kutsel yang dituding merusak lingkungan.

MBP/ist

BERHASIL - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Wilayah (Kanwil) Denpasar berhasil menjual 8.500 kartu BRIZZI

pada event Sanur Village Festival (SVF) 2015, yang berlang-sung selama lima hari. Dibandingkan SVF tahun sebelum-

nya, hanya terjual 2.000 kartu. Sedangkan SVF tahun 2015, BRI mampu menjual 8.500 kartu BRIZZI. ‘’Kalau SVF

tahun lalu, masih perkenalan pemakaian uang elektronik yang notabene menjadi budaya baru dalam kegiatan budaya

pembayaran,’’ ujar Widodo Januarso, Pemimpin Wilayah BRI Denpasar, Senin (31/8). Diakui, pemakaian BRIZZI

pada tahun lalu tidak terlalu tinggi, karena antara penjual dan pembeli merupakan sesuatu hal baru.

MBP/ist

PENGABDIAN - Serangkaian acara Pengenalan Program Studi (PPS), para mahasiswa baru STIKES Bina Usada Bali

yang berjumlah 200 melakukan pengabdian masyarakat di SOS Children’s Village di Desa Bantas, Kecamatan Sele-

mandeg Timur Tabanan. Dalam aksi tersebut, panitia PPS dan mahasiswa baru melakukan pengabdian masyarakat

dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan, mengecat permainan anak-anak, memberikan sumbangan berupa

makanan dan buku pelajaran serta membersihkan lingkun-gan di sekitar area SOS Children’s Village. Ketua STIKES Bina Usada Bali Dr. Ir. I Putu Santika, M.M. mengatakan,

sebagai calon tenaga kesehatan yang nantinya akan menjadi pelayan publik di masyarakat, calon mahasiswa diharapkan

sedini mungkin membiasakan diri untuk selalu berbagi kepada orang lain.

MBP/ist

BMBM - Lebih dari 5.000 peserta dari 37 negara meramai-kan BII Maybank Bali Marathon (BMBM) 2015, Minggu (30/8). Namun seakan menjadi tradisi, ajang bergengsi ini kembali menjadi milik sejumlah pelari asal Kenya. Hal ini terbukti dari full Marathon open dan half marathon open, yang semuanya direbut pelari asal benua hitam itu. Lokasi BMBM 2015, Gianyar menjadi salah satu tempat yang pal-ing cocok untuk pelaksanaan lomba lari tersebut. Mengam-

bil start dan finis di Bali Safari Marine Park, namun rute dari BMBM yang melewati areal pedesaan menghibur

peserta.

14 - 20 September 201534

A K T I V I TA S

MBP/ist

KESEJAHTERAAN - Guna menekan angka kematian bayi lahir serta angka kematian ibu melahirkan yang cukup

tinggi di Karangasem, pasangan “SMS” (Sudirta-Made Sumiati) dari PDI Perjuangan, ancang-ancang mening-

katkan kesejahteraan 3360 lebih tenaga Posyandu di 672 dusun/lingkungan dan 160 tenaga Kader Kesehatan Desa

Siaga (KKDS) di 80 Desa/Lingkungan seluruh Karangasem. Sudirta dan Made Sumiati sangat prihatin terhadap ting-

ginya angka kematian bayi lahir yang jumlahnya 66 orang (2013) dan angka kematian ibu melahirkan berjumlah 10

orang (2013), yang disebabkan oleh banyak faktor. Nampak dalam foto Wayan Sudirta, ketika menjenguk warga miskin

di beberapa dusun se-Karangasem.

MBP/ist

MENDOMINASI - Di luar dugaan, dalam kampanye perdana di Lapangan Kopral Surem, Blahkiuh, Abiansemal,

Kamis (27/8), pendukung pasangan calon Made Sudiana, S.H. dan Drs. Nyoman Sutrisno mendominasi lapangan.

Bahkan, panggung yang sebelumnya diperuntukkan panitia untuk acara seremonial, berubah menjadi ajang pentas dan unjuk kekuatan pendukung Made Sudiana-Nyoman Sutris-

no. Tidak saja mendominasi dari sisi jumlah, kreativitas pendukung Sudiana-Sutrisno juga lebih variatif. Ditambah kehadiran sekaa genjek yang konstan mengumandangkan lagu-lagu kemenangan buat paslon Sudiana-Sutrisno, me-

nambah suasana kian meriah dan penuh semangat.

MBP/ist

PPS - Langkah positif dilakukan oleh pihak kampus Atro Bali dalam Pengenalan Program Studi (PPS) Akademi

Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Bali. Ketika mengakhiri kegiatan PPS ini, pihak Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali, Minggu (30/8) melakukan tirtayatra

ke Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta, Badung. Ketua Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali Ir. Wayan Adnyana, S.H., M.Kn. didampingi para dosen dan staf di wantilan Pura Uluwatu mengatakan, PPS Angkatan VIII

telah terlaksana dengan baik. “Kami ucapkan selamat pada adik-adik mahasiwa baru, karena sudah lebih men-

genal Atro Bali,” katanya.

MBP/ist

RAKER - Jajaran Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, Jumat (28/8) menggelar rapat kerja (raker) 2015.

Raker diikuti pimpinan di lingkungan Unmas berlangsung sehari, dibuka Ketua Badan Pengurus Yayasan PR Saraswa-ti Pusat Denpasar Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S. Ketua Panitia Raker Dr. I Gede Wiryawan, S.H., M.H. melaporkan, raker

ini merupakan kelanjutan rapim sebelumnya mengambil tema ’’Optimalisasi tata kelola dalam mendukung panca-paian visi dan misi Unmas Denpasar’’. Rapat membahas

beberapa hal, di antaranya merevisi statuta, RIP, renstra dan rencana operasional.

14 - 20 September 2015 35

MBP/ist

WISUDA - Ketua Stikes Bali Drs. I Ketut Widia, BN.Stud., M.M., Sabtu (29/8) lalu mewisuda 183 ahli madia kepera-

watan lulusan D-3 Keperawatan. Yang membanggakan, dari jumlah itu 40,98% lulus dengan pujian, sisanya dengan

predikat sangat memuaskan. Saat itu Ketua Stikes Bali Ketut Widia juga menyerahkan penghargaan bagi lulusan terbaik. Lulusan terbaik I diraih I Gede Arnawa (3,97), terbaik II Ni Putu Della Miranti Indah (3,87) dan terbaik III Made Dian

Komarawati (3,86). Saat ditanya soal kesiapan Stikes Bali meningkatkan status menjadi institut, dia mengatakan jelas tidak selamanya Stikes Bali tampil begini-begini saja. Saat ini sedang dipikirkan penambahan prodi baru yang langka

dan diperlukan di dunia kerja.

MBP/ist

KARYA - Masyarakat Desa Adat Blahkiuh melaksanakan upacara yang tergolong besar yakni Karya Memungkah, Ngusaba Desa, Ngusaba Nini, Mapadudus Agung Nawa

Ratna lan Tawur Balik Sumpah Uttama di Pura Desa, Desa Adat Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal yang puncaknya

pada anggara kliwon tambir, 8 September 2015 mendatang. Karya seperti itu pernah dilaksanakan krama desa adat

Blahkiuh pada tahun 1972 silam, atau 43 tahun yang lalu. Masyarakat Blahkiuh begitu suka cita menyambut upacara yang megah ini. Kesibukan krama banjar dari tujuh banjar

adat di Blahkiuh sudah tampak sejak sebulan lalu.

PRESTASI - Sudah men-

jadi budaya di SMAN 1

Denpasar (Smansa).

Tidak hanya siswa dan guru

yang men-gukir prestasi,

namun juga kepala sekolah-

nya. Prestasi prestius 2015

ini, Kepala SMAN 1

Denpasar Drs. I Nyoman Pur-

najaya, M.Pd. menerima

penghargaan Indonesian

Figure of Edu-cation 2015 di Jakarta, Sabtu (29/8) lalu. Bahkan Purnajaya

tercatat satu-satunya tokoh Bali yang menerima penghar-gaan ini. Penganugerahan gelar ini diberikan oleh Lemba-

ga Citra Prestasi Anak Bangsa yang dipimpin oleh Prof. Dr. Jumarno, S.E., MBA. Nampak dalam foto Kepala SMAN 1 Denpasar Drs. Nyoman Purnajaya, M.Pd. dan medali yang diterima saat menerima penghargaan ‘’Indonesian Figure

of Education 2015’’.

MBP/ist

GELAR DOKTOR - Ni Gusti Ayu Dewi Paramita Arisandi, S.S., M.Par. meraih gelar doktor pada Program Doktor,

Program Studi Doktor Pariwisata, Program Pascasarjana Universitas Udayana (Unud) Denpasar. Doktor pariwisata

yang merupakan putri pertama dari pasangan I Gusti Ngu-rah Berlin Adnyana dan I Made Indayati ini juga mem-

punyai pengalaman studi short course di bidang business communication di Entrepreneurship Development Institutes

of India, setelah berhasil mendapatkan beasiswa dari pemer-intah India dalam program Beasiswa ITEC. Ia juga memiliki pengalaman research S3-nya di Science Engineering Depart-

ment Queensland University of Technology Brisbane Aus-tralia. Nampak dalam foto Dr. Ni Gusti Ayu Dewi Paramita

Arisandi bersama keluarga.

MBP/mud

Tim BLH Buleleng melakukan pengamatan kondisi aliran sungai (tukad) Buleleng. Pengamatan ini sebagai langkah awal pemerintah mengatasi pencemaran aliran sungai akibat sampah maupun pembuangan limbah.

14 - 20 September 201536

L I N G K U N G A N

Dulu, sungai memang dianggap sebagai sarana pembuangan sehingga mindset itu mem-buat sungai dijadikan tempat

pembuangan limbah organik maupun anorganik oleh manusia. Bahkan seiring dengan meningkatnya sektor industri, sungai pun harus rela diakrabi limbah berbahan kimia yang tentu bisa merusak ekosistem sungai itu sendiri.

Keberadaan sungai merupakan hal yang penting dan berpengaruh bagi kehidupan manusia. Sungai (tukad) Buleleng yang merupakan salah satu sungai terbesar di Bali Utara belakangan ini mulai menda-pat penanganan serius dari pemerintah daerah. Mungkin saja eksploitasi sungai secara berlebihan mulai terjadi di bumi

panji sakti. Sebagai dampaknya, kondisi tercemarnya aliran sungai pun tidak dapat dihindari yang akhirnya berdampak buruk bagi kehidupan manusia.

Atas dasar itu Badan Lingkungan Hidup (BLH) Buleleng melakukan pembersi-han sampah plastik dan sampah kiriman. Selanjutnya BLH melakukan penelitian terhadap tingkat pencemaran di sungai yang bermuara di Pelabuhan Buleleng ini. Penelitian ini barangkali dilatari adanya kesan kondisi sungai yang kotor, sampah bertebaran, bau, dan lain sebagainya. Karena itu BLH Buleleng saat ini tengah mengumpulkan data dengan menelusuri bantaran sungai tersebut dari Desa Amben-gan, Kecamatan Sukasada hingga di Kelu-rahan Kampung Tinggi, Singaraja. Upaya

menelurusi sungai tersebut paling tidak diharapkan untuk mengetahui apakah ada limbah berbahaya yang mencemari sungai. Secara saderhana, pencemaran sungai diar-tikan sebagai kondisi dimana air pada sun-gai terkontaminasi limbah industri, limbah peternakan, limbah penduduk, bahan kimia serta unsur hara yang bisa menimbulkan gangguan klinis bagi manusia. Pencemaran sungai ini bisa saja disebabkan buangan limbah organik, buangan zat kimia bahkan senyawa bersifat asam dan basa. Karena itu ada pencemaran organik, pencemaran anorganik, pencemaran radioaktif dan pencemaran asam/basa.

Namun, sejauh mana pencemaran tersebut terjadi di sungai Buleleng? Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH)

Pencemaran Sungai Buleleng

Dari Sampah Organik Sampai Limbah Cair

14 - 20 September 2015 37

MBP/ist

MAHASABHA - Mahasabha IV Pasemetonan Pratisen-tana Shri Nararya Kreshna Kepakisan, dilaksanakan di

Dalem Agung Pura Kawitan Shri Nararya Kreshna Kepaki-san, Banjar Dukuh, Nyuhaya Desa Gelgel, Klungkung,

Minggu (30/8). Forum pertemuan ini untuk memilih Mang-gala Utama, atau Ketua Umum Pasemetonan Pratisentana. Dalam Mahasabha IV ini, I Gusti Agung Putu Yadnya asal

Blahbatuh, Gianyar terpilih sebagai Manggala Utama. Sek-retaris, Ketua Panitia Prawantaka, I Gusti Agung Ngurah

Widiatra mengungkapkan, setelah melakukan pengambilan keputusan dari perwakilan pasemetonan di seluruh Bali, terpilihlah I Gusti Agung Putu Yadnya sebagai manggala

utama. Selanjutnya manggala utama terpilih ini dapat membentuk tim formatur.

MBP/ist

PENGHARGAAN - Bali Safari & Marine Park kembali ber-hasil membuktikan keunggulan kualitasnya dengan menyabet 3 penghargaan sekaligus dalam Malam Puncak Penghargaan

Bali Tourism Awards di Bali Nusa Dua Convention Centre. Tiga kategori yang berhasil diraih Bali Safari & Marine Park, Bali Leading Themed Park, Mara River Safari Lodge sebagai

Bali Leading Thematic Resort, dan tentunya tidak ketinggalan Bali Agung Show sebagai Bali Leading Tourism Show. Malam

puncak penganugerahan berlangsung meriah dan disambut antusias kalangan hospitality di Pulau Bali. Dari Bali Safari & Marine Park, hadir di antaranya Mr. William Santoso se-

laku General Manager, Wellah Hatta yang merupakan Show & Entertainment Manager serta Mr. Sumitra Jaya selaku

Room Division Manager Mara River Safari Lodge yang seka-ligus mewakili Bali Safari & Marine Park.

Buleleng Drh. Nyoman Surta Temaja belum lama ini mengatakan, tim khusus yang ditugaskan masih melakukan pen-elusuran. Tim khusus ini yang melakukan pengamatan mulai dari Desa Ambengan, Desa Padangbulia, dan Desa Runuh. Aliran sungai di sepanjang sungai ini secara umum kondisinya masih cukup baik. Hal ini terlihat dari badan sungai masih bebas dari ancaman pencemaran sampah plastik maupun sampah yang sengaja dibuang oleh masyarakat hampir tidak ditemukan. Hanya bantaran sungai ini ditemukan sampah alamiah, seperti ranting dan dahan pohon yang menumpuk di aliran sungai. Itu berarti pencemaran bahan organik lebih menonjol di bantaran sungai. Bantaran sungai situasinya masih tertutupi pohon yang tumbuh subur dan tidak ditemukan adanya erosi pada ban-taran sungai. ‘’Dari pengamatan awal di beberapa desa sepanjang aliran sungai itu kondisinya masih cukup bagus dan kami tidak temukan adanya indikasi pence-maran oleh sampah plastik. Hanya ada sampah yang timbul secara alamiah kami temukan di sungai itu,’’ katanya.

Untuk menuntaskan pengamatan di sepanjang sugai ini, kata Mantan Sekretaris

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Buleleng ini, tim BLH Buleleng kembali melanjutkan pengamatannya dengan meny-usuri bantaran sungai dari Desa Alasangker, Banyuning, hingga berakhir di Kelurahan Kampung Tinggi. Dari pengamatan awal, tim BLH mulai menemukan adanya sampah atau pembuangan limbah cair yang sengaja dibuang ke sungai. Bahkan, diper-kirakan ancaman pencemaran sungai ini paling parah terjadi dari wilayah Banyun-ing hingga di Kampung Tinggi, Singaraja. Hanya saja, seberapa parah tingkat pence-marannya belum bisa dipastikan karena tim masih melanjutkan pengamatannya. ‘’Tim kami masih melanjutkan mengamati kondisi bantaran sungai dari Alasangker hingga ke Kampung Tinggi. Prediksi kami ancaman pencemaran terjadi mulai dari Banyuning ke utara hingga di pantai dan seberapa parah pencemarannya kita masih menunggu hasil pengamatan,’’ tegasnya.

Bukan hanya melakukan pengamatan, lanjut Surya Temaja, BLH akan berkoor-dinasi dengan instansi teknis untuk meny-usun program untuk penanganan pencema-ran sungai. Program yang memungkinkan dilakukan mulai dari penanaman bibit pohon pada bantaran sungai. Membuat jar-

ingan instalasi pengelolaan limbah (IPAL) Komunal untuk wilayah pemukiman yang berada di dekat bantaran sungai. Selain itu, perlu dibuatkan bak penampungan sampah yang menyasar pemukiman di dekat bantaran sungai, sehingga kebiasaan buruk masyarakat mejadikan sungai untuk tempat sampah, dapat dicegah karena sampah yang dihasilkan itu dibuang pada bak sampah yang sudah disiapkan. ‘’Sesuai perintah dari pimpinan setelah pengamatan ini kami akan koordinasikan untuk langkah pencegahan pencemaran bersama instanasi teknis, sehingga sungai dengan perlahan akan bisa dicegah dari ancaman pence-maran lingkungan,’’ imbuh Surya Temaja. Sementara bagi masyarakat untuk merubah mindset agar tak membuang sampah ke sungai tampaknya mesti berangkat dari diri sendiri untuk sadar akan keharusan menjaga dan merawat sungai dengan mindset sungai-sungai ini adalah milik kita bersama agar kita dapat memanfaat-kan kembali aliran sungai tersebut untuk mensejahterakan kehidupan secara luas baik untuk sekarang maupun di masa mendatang.

� Mudiarta

14 - 20 September 201538

P E M E R I N T A H A N

PENJABAT Bupati Badung Ir. Nyoman Harry Yudha Saka, M.M., Senin (31/8) me-nerima kunjungan kerja (Kunker) Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Kabupaten Badung. Dalam kunker ke Badung ini Gubernur didampingi langsung oleh Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta serta pimpi-nan SKPD Pemerintah Provinsi Bali. Acara yang dilaksanakan di Ruang Kertha Gosana Puspem Badung tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta, Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta, Sekda Badung, Kompyang R. Swandika, pimpinan SKPD, para Camat dan Perbekel/Lurah se-Badung.

Pada kesempatan tersebut Pj. Bupati Badung melaporkan secara umum kon-disi Kabupaten Badung mulai dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang selalu di atas 6 persen, PDRB, pendapatan perkapita, IPM, tingkat pengangguran terbuka, tingkat kemiskinan serta perlindungan sosial melalui program Jaminan Kesehatan Krama Badung Manguwaras. Dijelaskan pula, anggaran yang dialokasikan untuk pemerintah desa pada APBD induk dan Perubahan tahun 2015 sebesar Rp 327 miliar lebih. Desa yang mendapat alokasi dana terbesar yakni Desa Dalung Rp 9,8 miliar lebih dan alokasi terkecil diterima Desa Selat sebesar Rp 4,8 miliar lebih. Selain itu Pj. Bupati juga me-nyampaikan bahwa sejak dilantik menjadi penjabat Bupati Badung, beliau langsung melakukan konsolidasi internal dengan

seluruh SKPD, serta melakukan kunjungan ke sejumlah SKPD dalam rangka evaluasi kinerja, khususnya terhadap SKPD yang tupoksinya berorientasi pada pelayanan pub-lik. Langkah lain yakni kunjungan lapangan ke objek-objek kegiatan strategis Pemkab Badung tahun 2015. Ditambahkan, salah satu bagian dari tugas dan tanggung jawab penjabat bupati yaitu mengawal proses pelaksanaan Pemilukada Badung.

Terkait dengan hal tersebut Bupati telah menerbitkan Instruksi Bupati Badung No. 6 tahun 2015 tentang netralitas aparatur sipil negara dalam Pemilukada Badung 2015, serta mengikuti tahapan-tahapan pemilukada Badung yang telah berjalan. Yudha Saka mengharapkan Kabupaten Badung selalu berada dalam suasana tenang dan aman, serta siap menyelenggarakan pemilihan kepala daerah yang demokratis serta men-junjung tinggi semangat manyama braya, sebagaimana yang telah disepakati dalam “deklarasi asta brata”.

Sementara, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam pengarahannya mengatakan, dalam triwulan kedua tahun 2015 ini akan melakukan kunjungan kerja ke seluruh Kabupaten/Kota di Bali, dan Badung ada-lah kabupaten pertama yang dikunjungi Gubernur. Dijelaskan, sebagai wakil pe-merintah pusat dan sebagai Kepala Daerah, Gubernur berkewajiban memantau tahapan pemilukada dan memastikan semua daerah melaksanakan tahapan tersebut. Selain

itu, sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi atas penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan di Kab. Badung yang saat ini dipimpin oleh Penjabat Bupati. “Sudah hampir satu bulan Penjabat Bupati mengemban tugas, saya ingin memastikan tiga tugas pokok penjabat bupati yaitu me-nyelenggarakan pemerintahan, memfasilitasi penyelenggaraan pemilukada dan menjaga netralitas PNS. Saya ingin memastikan tidak terjadi stagnasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dari bupati definitif sebelum-nya, dengan penjabat bupati dan nanti terpilih bupati definitif,” jelasnya.

Gubernur mengakui, dengan APBD Badung yang tinggi sangat memungkinkan menyelanggarakan pembangunan secara mandiri, logikanya dengan anggaran yang besar akan menjamin pelaksanaan seluruh program yang pro rakyat. Tingkat kes-ejahteraan masyarakat Badung memang paling tinggi di Bali dan tingkat kemiskinan terendah, namun ketersediaan anggaran yang besar belum menjamin dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, semua tergantung pada komitmen penyelenggara pemerintahan yaitu kepala daerah dan DPRD. Untuk itu, Gubernur mengajak jajaran pemerintah kabupaten badung untuk bekerja lebih keras, pro aktif dan responsif dengan kon-disi masyarakat. “Kedepan kami harapkan adanya kombinasi, sinergisitas yang lebih intensif dan mantap dapat terbangun,” pung-kasnya. (adv)

Penjabat Bupati Badung Ir. Nyoman Harry Yudha Saka,

M.M. didampingi Sekkab Badung

Kompyang R. Swandika di saat menerima Kun-

jungan Gubernur Bali Made Mangku

Pastika bersama Wakil Gubernur Bali

I Ketut Sudikerta di Kabupaten Badung.

Kunker Gubernur Bali di Badung

Pastikan Pelaksanaan Seluruh Program Pro Rakyat

14 - 20 September 2015 39

P A R I W I S A T A

Keragaman masakan dan sajian (kuliner) tradisional di Bali, mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkun-

jung ke Bali. Terlebih, kuliner adalah sebuah sisi yang menarik dan cukup penting dalam dunia pariwisata.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, mengatakan, perkembangan kuliner, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional yang dapat dikemas sebagai salah satu daya tarik pariwisata Bali.

“Saat sekarang ini, dunia kulinari sudah memiliki peminat khusus, baik pelaku mau-pun penikmatnya. Melalui berbagai media, ketertarikan masyarakat dalam dunia olah makanan semakin tinggi,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Cok Ace ini mengatakan, dalam kepariwisataan di Indonesia, khususnya di Bali, kuliner menjadi salah satu daya tarik yang su-dah tentu memberikan nilai tambah

dalam mempromosikan sebuah objek pariwisata. Dunia memasak juga ramai dipromosikan dan diperkenalkan kepada masyarakat melalui berbagai even-even yang bertajuk food festival.

“Salah satu tujuannya untuk ikut berperan aktif memperkenalkan dan memperkaya keragaman daya tarik wisata melalui dunia masak memasak, khususnya dunia perhotelan dan kepari-wisataan,” ucapnya.

Festival kuliner yang diselenggarakan di Bali akan menjadi ajang promosi pari-wisata yang efektif serta sebagai upaya mempertahankan salah satu budaya tra-disional tentang olah makanan warisan le-luhur untuk kemudian menjadi daya tarik tersendiri dalam dunia kepariwisataan.

Ketua Indonesian Chef Association, Henry Bloom, mengatakan, sangat sulit untuk menentukan kuliner Nusantara yang akan menjadi ikon dan dipromosi-kan di pasar pencinta kuliner luar negeri. Maklum, Indonesia memiliki kekayaan

kuliner berlimpah dari setiap budaya serta daerah yang tersebar. Terlebih, katanya, makanan ini nantinya akan dibawa ke mancanegara sehingga harus benar-benar bisa memiliki banyak penggemar.

“Nanti akan didorong terus, seperti hotel-hotel harus memasang menu itu. Keluar negeri, menu itu juga harus dibawa. Kalau kuliner Indonesia sudah ada ikonnya, maka kita semakin mampu sejajar dengan negara-negara lain,” tukasnya.

Dia mengakui, faktor kebersihan berstandar internasional juga belum sepenuhnya dimiliki restoran atau tempat-tempat makan di Indonesia. Karena itu, banyak hal harus dilakukan untuk menen-tukan ikon kuliner Indonesia.

“Sebenarnya, makanan di Indonesia sudah bagus, cuma masalahnya adalah Indonesia belum siap dengan fasilitas tempat makan yang bersih dan berstan-dar,” pungkasnya.

�Parwata

Menarik Wisatawan ke Bali Lewat Kuliner

Kuliner tidak hanya berfungsi mengenyangkan

perut, namun juga dapat

dikemas menjadi daya tarik pari-

wisata Bali.

14 - 20 September 201540

A K T I V I T A S

MBP/ist

PKKMB - Program Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Warmadewa (Unwar) 2015 benar-

benar semarak. Selain semarak karena jumlah mahasiswa Unwar tahun ini naik tajam yakni 2.537 orang, dari segi pelaksanaanya

juga semarak. Panitia bekerja all out untuk menseting pembukaan PKKMB Unwar, Senin (31/8), lebih semarak dengan mengambil

lokasi di Gedung Lila Bhuwana Denpasar. Praktis, semua tempat duduk di GOR Lila Bhuwana itu penuh dengan mahasiswa berjas

biru. Merekalah calon-calon pemimpin masa depan Bali yang diproses lewat pendidikan tinggi di Unwar.

MBP/ist

POSITIF - Lahirnya sejumlah program jaminan kesehatan yang digulirkan pemerintah memberi dampak positif bagi upaya pemenu-

han kebutuhan layanan kesehatan masyarakat. Tetapi di sisi lain, pemanfaatan jaminan kesehatan ini juga memberi sejumlah tantan-gan tersendiri bagi pemerintah. Salah satunya dalam menyediakan

ruang rawat inap yang memadai. Di Kabupaten Tabanan, upaya ini sejatinya telah dilakukan dengan mengembangkan pelayanan

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Tabanan ke Rumah Sakit Nyitdah dengan status tipe B. Selain itu, membuka

layanan rawat inap di lima Puskesmas. Namun, tetap saja harus diakui upaya ini belum membuahkan hasil yang maksimal. Senin

(31/8), lokasi pembangunan rumah sakit itu ditinjau langsung oleh Penjabat Bupati Tabanan I Wayan Sugiada yang kebetulan sedang

melakukan sidak pelayanan publik ke wilayah Tabanan Barat.

MBP/ist

WISUDA - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, melepas 1.816 wisudawan dan wisudawati pada sidang senat terbu-ka wisuda XLVII periode Agustus tahun 2015. Seluruh wisudawan/wisudawati terlihat bersuka cita merayakan momentum bersejarah

tersebut. Pada hari istimewa itu, mereka pun melibatkan kerabat dan anggota keluarganya. Yang berhasil lulus pada wisuda XLVII terdiri 441 magister (S-2) dan 1.264 sarjana (S-1), 111 ahli madya

(D-3). Artinya, Undiksha hingga kini total meluluskan 47.394 wisudawan hingga sebelum bernama Undiksha. Keberhasilan yang

diraih mahasiswa/mahasiswi menuntaskan studi kuliah di Undiksha ini merupakan perjuangan dan kerja keras mereka melawan rintan-

gan selama menempuh masa pendidikan.

MBP/ist

TERUSIK - Ulah pengembang menggarap proyek perumahan di luar prosedur dan merugikan konsumen, membuat REI Bali terusik.

Seperti nasib konsumen perumahan yang digarap PT BPM di Banjar Puana, Tegak Badeng Barat, Negara, hingga sekarang terkatung-

katung. Menyikapi masalah itu, Ketua DPD REI Bali I Gusti Made Aryawan, S.E. menegaskan PT BPM bukan anggota REI Bali. Oleh

karena itu pihaknya tidak bisa campur tangan untuk membantu kon-sumen properti tersebut. “Selama ini anggapan masyarakat, semua pengembang itu adalah (anggota - red) REI. Itu tidak benar. Saya

pun berkeberatan ketika citra kami dirusak pengembang yang bukan anggota REI,” tegas Aryawan, Selasa (1/9).

14 - 20 September 2015 41

MBP/ist

PESAMUAN - Gerbong organisasi Pasemetonan Agung Nara-rya Dalem Benculuk Tegeh Kori (PANDBTK) kembali bergerak,

khususnya menjelang Pesamuan Agung PANDBTK yang akan berlangsung 9 September 2015 di Wantilan Pura Besakih, Karan-gasem. Terpilihnya Karangasem untuk menyelenggarakan acara

tahunan ini, disepakati dalam pertemuan Pengurus Pusat dan Kabupaten/Kota se-Bali di Gedung Agung Perpustakaan Bung

Karno, Renon. Dalam acara yang difasilitasi Sekjen PANDBTK, Senator RI Shri I Gst Ngrh Arya Wedakarna MWS III juga

dihadiri oleh pimpinan PANDBTK dan Sabha Pandhita secara lengkap yakni Ratu Shri Bhagawan Nabe Wira Kerti, Ratu Shri Bhagawan Dwija Putra Yoga Wiswa, Ratu Shri Bhagawan Agra

Sagening dan Ratu Shri Bhagawan Hari Wira Ratu Manik.

LEPAS KONTINGEN - Penjabat Bupati Badung Ir. Harry Yudha Saka, M.M. mengukuhkan dan melepas Kontingen Porprov Kabu-paten Badung yang akan tampil di arena Pekan Olahraga Provinsi

(Porprov) Bali XII, September 2015 di Buleleng. Pelepasan dilaksanakan di lapangan Puspem Badung, Jumat (28/8). Pasukan

Keris Badung yang bertempur di Buleleng dipimpin Ketua Kon-tingen I Nyoman Sukirta, berkekuatan 832 orang, terdiri dari 616

atlet putra dan putri, 216 orang offisial dan pelatih, serta penitia pendamping 33 orang. Kontingen Badung mengikuti 33 cabang

olahraga (cabor) resmi yang dipertandingkan dan tiga cabor ekshibisi. Pelepasan atlet ditandai penyerahan bendera kontingen

kepada Ketua Kontingen.

MBP/ist

PELESTARIAN - Pelaksanaan Sanur Village Festival (SVF) ke-10 tahun 2015 yang dikemas dengan tema “Dasawarsa” meru-

pakan ajang pelestarian seni budaya serta kreativitas masyarakat Sanur dalam upaya mempertahankan jati diri di tengah kehidu-

pan budaya modern. Hal ini dikatakan Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara di sela-sela pembukaan SVF yang dibuka secara resmi

oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Menteri Koperasi dan UKM A.A. Ngurah Puspayoga di Maisonette, Segara Beach

Sanur, Rabu (26/8). Dikatakannya, Pemkot Denpasar sangat mengapresiasi ide dan gagasan dari Ketua Yayasan Pembangu-

nan Sanur I.B. Sidharta dalam mengangkat dan mempromosikan destinasi kawasan wisata Sanur dalam sebuah event yang sangat

apik dan monumental.

MBP/ist

TANGKIL - Usai mohon doa restu ibunya beberapa hari lalu, pasangan Cabup-Cawabup Made Sukerana-Komang Kisid

(Sukses) masimakrama dan matirtayatra ke sejumlah pura. Seperti Rabu (26/8), Made Sukerana pedek tangkil ke Pura Pasucian

Singkong Banjar Komala, Desa Buana Giri, Karangasem. Usai sembahyang di Pura Singkong, suami Ni Ketut Sumawati itu tang-

kil di patirtaan gangga. Di depan arca di pintu goa di partirtaan berupa goa itu, Sukerana dengan khusyuk bersimpuh dengan

kening disentuhkan ke arca di dalam goa. Patirtaan Gangga masih satu palebahan pura dengan pura pasucian Singkong. Usai itu,

Sukerana bertemu dengan sekitar 60 KK krama pangempon pura setempat di balai lantang.

MBP/ist

Raih sukses dengan menginformasikan kegiatan/usaha, tanggung jawab sosial pe-rusahaan (CSR), peluncuran produk, dan promosi lainnya melalui rubrik Event dengan

menghubungi bagian Iklan Bali Post - (0361) 225764. Penyampaian materi dilakukan dua minggu sebelum penerbitan.

14 - 20 September 201542

A K T I V I T A S

MBP/ist

PARADE BUDAYA - Rangkaian peringatan HUT ke-120 Kota Negara di Jembrana yang berlangsung sebulan penuh di bulan

Agustus ini, Minggu (30/8) ditutup dengan menggelar parade budaya di sepanjang Jalan Ngurah Rai hingga Jalan Gatot Subroto

Negara. Ribuan massa memadati sepanjang jalan tersebut untuk menyaksikan penampilan seniman lokal Jembrana dari 5 kecama-tan, seniman kabupaten/kota se-Bali termasuk seniman dari Kediri

Jawa Timur. Mereka menyuguhkan aksi memukau di lima pang-gung yang disiapkan panitia, dan panggung di pusat kota Negara

menjadi serbuan ribuan penonton dan merangsek panggung.

MBP/ist

SEMINAR - PSMIL PPs Unud dan Ryuskyus University Jepang menyelenggarakan seminar internasional bertema ‘’Environ-mental Resources Management for Sustainable Tourism De-

velopment’’ di ruang sidang Fakultas Kedokteran Unud, Sabtu (29/8) lalu. Seminar yang dibuka oleh Asisten Direktur II PPs

Unud Prof. M. Sudiana Mahendra mewakili Direktur Pascasa-rjana Unud, merupakan langkah awal rencana kolaborasi di

bidang lingkungan hidup. Seminar yang dihadiri oleh mahasiswa Pascasarjana dari Prodi S-2 Ilmu Lingkungan, Prodi S-2 Kajian

Pariwisata dan Prodi S-2 Biologi, menampilkan keynote speak-ers Prof. Jun-Ichiro Giorgios Tsutsumi dengan topik ‘’Beautiful

Environment for Tourism from the Bottom Society’’.

MBP/ist

CSR - Penyerahan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangki-tan Bali di lingkungan Pesanggaran, Kamis (27/8) diserahkan

langsung oleh Sekretaris Perusahaan PT Indonesia Power, Ria Tri Sakya, Kepala Satuan Audit Internal PT Indonesia Power,

Rachmad Handoko dan General Manager PT Indonesia Power UPJP Bali, I.G.A.N Subawa Putra. Acara yang berlangsung di banjar Pesanggaran tersebut dihadiri oleh Manajer Keuangan

dan Administrasi, Sudharto, Staf Bidang Humas dan Community Development, Kepala Lingkungan Banjar Pesanggaran, Putu

Gede Sucipta dan Kelian Adat banjar Pesanggaran, Wayan Widi-ada serta tokoh masyarakat dan warga setempat.

MBP/ist

BUKTI - Beberapa bulan lalu, usai mengadakan Rapat Kerja Komite III Bidang Pemuda dan Olahraga DPD-RI di Senayan, Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III

menggandeng Menteri Pemuda Olahraga (Menpora RI) ke Bali untuk bertemu dengan sejumlah stakeholder olahraga di Bali.

Bertempat di Istana Mancawarna Tampaksiring, Senator RI Gusti Wedakarna mengatakan Bali membutuhkan perhatian di

bidang olahraga, baik itu infrastruktur maupun dijadikan venue sejumlah event olahraga nasional. Bukti keseriusan perjuangan

DPD-RI sebagai wakil rakyat dan daerah di Senayan akhirnya membuahkan hasil, yakni dengan digelarnya Piala Presiden di

Stadion Dipta Gianyar pada Minggu (30/8) lalu.

14 - 20 September 2015 43

MBP/ist

LANKKA - Dalam rangka penerimaan mahasiswa baru, Po-liteknik Negeri Bali (PNB) menggelar Pengenalan Kehidupan

Kampus (Lankka) di lapangan kampus setempat. Acara tersebut dibuka Direktur PNB Ir. Made Mudhina, M.T. dan diikuti 1.120 mahasiswa baru, Selasa (1/9). Kegiatan Lankka ke-26 bertajuk

“Penguatan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Menuju Mahasiswa Berdaya Saing Internasional”. Kegiatan tersebut berlangsung

sejak 31 Agustus hingga 4 September 2015, diikuti mahasiswa baru dari semua jurusan yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elek-tro, Akuntansi, Adminstrasi Niaga dan Pariwisata. Menurut Direk-

tur PNB Ir. Made Mudhina, PNB memiliki istilah berbeda dalam penerimaan calon mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya.

MBP/ist

SOSIALISASI - Wakil Rakyat asal Tabanan yang menjabat empat periode sebagai anggota Komisi IV DPR-RI dari Fraksi

PDI Perjuangan Drs. I Made Urip, M.Si. selaku anggota MPR-RI kembali menggemakan sosialisasi empat pilar kebangsaan,

yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Kali ini, Gema Empat Pilar Kebangsaan digaungkan oleh Made

Urip untuk memperkuat persatuan dan kebersamaan masyarakat di Balai Dusun Petiga Kangin, Desa Petiga, Kecamatan Marga,

Tabanan, Minggu (30/8) lalu. Kedatangan Made Urip didampingi anggota DPRD Tabanan Putu Eka Nurcahyadi yang juga Ketua PAC Marga bersama Sekretaris PAC Marga Gede Oka Winaya, S.E. Nampak hadir Tim Pemenangan Paket Eka-Jaya, mantan

anggota DPRD Tabanan Wayan Gunadi dan kader lumutan PDI-P Wayan Dika Sumantra.

MBP/ist

DUKUNG - Indosat, anggota Grup Ooredoo, menjadi official partner Bali United pada perhelatan kompetisi sepak bola Piala

Presiden 2015. Salah satu bentuk kerjasama tersebut adalah support kebutuhan telelekomunikasi team dan managemen Bali United serta membantu promosi di berbagai saluran promosi Indosat kepada pe-langgan dan masyarakat. Di samping itu Indosat juga memberikan dukungan dalam bentuk mempromosikan team Bali United melalui media yang dimiliki Indosat. “Kami bangga dapat kembali mendu-

kung salah satu klub sepak bola terbaik di tanah air. Semoga hal ini juga dapat mendukung terciptanya iklim kompetisi yang semakin

baik di dunia persepakbolaan Indonesia sehingga sepak bola Indo-nesia selalu menjadi kebanggaan negeri ini,” demikian disampaikan

Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat. President Di-rector & CEO Indosat Alexander Rusli (baju merah) saat memberi-

kan dukungan dalam laga pembuka Piala Presiden 2015 .

MBP/ist

USAI - Sanur Village Festival ke-10 yang berlangsung selama lima hari telah usai, Minggu (30/8). Rangkaian penutupan, diwarnai

penampilan parade budaya dan diakhiri dengan pesta reggae hingga tengah malam. Sebanyak 10 peserta diberangkatkan dari depan Hotel La Taverna, Jalan Danau Tamblingan menuju lokasi utama festival di Area Maisonette Inna Grand Bali Beach. Peserta yang mengekspresi-

kan berbagai tema SVF kesatu hingga kesepuluh berjalan perlahan melewati warga yang menyemut dan berdesakan antusias menonton parade. Peserta melakukan penghormatan dan atraksi di panggung

kehormatan sebelum memasuki arena festival. Peserta pawai di antaranya SMP Wisata dan Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Selain itu ada The Santrian Experience dengan tema ‘’The New Spirit

of Heritage’’, Sanur Paradise Plaza mengusung ‘’Going Green’’, Se-gara Village Hotel dan Puri Kelapa Garden Cottage dengan tema ‘’Ma-

rine Life’’, Desa Sanur Kaja mengekspresikan tema ‘’Saha Nuhu’’.

14 - 20 September 201544

A K T I V I T A S

MBP/ist

MENGGELIAT - Pergelaran kesenian dan budaya di Kabupaten Buleleng terus menggeliat. Bahkan, kehidupan berkesenian mulai

merambah di wilayah kecamatan. Seperti yang dilaksanakan Pemerintah Kecamatan Busungbiu. Pergelaran seni dan budaya

yang bertemakan ‘’Gita Merdangga Santi’’ itu berlangsung meriah. Event itu dimulai Rabu (26/8) malam lalu dan berakhir 30 Agustus

2015. Sejak dibuka oleh Asisten III Drs. Ketut Asta Semadi mewaki-li Bupati Buleleng, acara ini dipadati pengunjung. Saat pembukaan

itu, dihadiri Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna beserta anggota, Forum Komunikasi Daerah, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng, Ny. Aries Suradnyana, anggota DPRD Bali Ketut Karyasa

Adnyana, pimpinan SKPD, Camat dan Perbekel serta Klian Desa Pakraman se- Kabupaten Buleleng.

MBP/ist

KULIAH PERDANA - Program Pasca Sarjana Universitas Udayana (Unud) menggelar kuliah perdana program magister dan doktor pada Selasa (1/9) di Kampus Sudirman, Denpasar.

Kuliah perdana dibuka secara resmi oleh Rektor Unud, Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD., yang sekaligus juga menjadi

pembicara pada kuliah perdana tersebut. Sebanyak 767 maha-siswa dari program magister dan 197 mahasiswa dari program doktor mengikuti kuliah perdana tersebut. Ada beberapa topik

pembahasan yang disampaikan yaitu strategi dan tujuan sasaran pendidikan, pendidikan karakter, visi dan misi serta struktur

organisasi, kewajiban mahasiswa, pengenalan akademik berbasis IT, dll. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan soft launching

lagu Udayana yang baru berjudul ‘’Jayalah Udayana.’’

MBP/ist

TEROBOSAN - Satu lagi terobosan yang dilakukan duet pemimpin Buleleng, Bupati Putu Agus Suradnyana, S.T. dan

wakilnya dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG. Caranya, menginjak tahun ketiga masa kepemimpinan pasangan ini meningkatkan fasilitas

dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Bali Utara. Diawali membuka pelayanan Buleleng Emergency Service (BES) tahun 2012, lalu membangun Instalasi Rawat Daruat (IRD) di RSUD

Buleleng. Setelah resmi beroperasi 2014 lalu, layanan BES ditun-jang sepuluh unit ambulans yang siaga 24 jam penuh. Ambulans

ini untuk menjemput pasien. Selain itu, informasi ketersediaan kamar rawat inap di puskesmas, rumah sakit pemerintah, serta rumah sakit swasta, kini ditunjang akses pelayanan call centre.

MBP/ist

BUKA - Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Ngurah Puspayoga membuka secara resmi Sanur Village Festival (SVF) ke-10, Rabu (26/8).

Pembukaan festival yang akan berlangsung hingga Minggu (30/8) itu ditandai melepas anak panah oleh kedua menteri,

didampingi patron SVF I Gde Ardika dan Ketua Yayasan Pem-bangunan Sanur Ida Bagus Gede Sidharta Putra. Begitu anak panah lepas dari busur disambut pergelaran sendratari ‘’Sam-

udera Kerthi’’ garapan seniman Sidia. Arief mengatakan Sanur dengan branding ‘’Morning of the World’’ akan terus dipromo-

sikan ke seluruh dunia bersama branding pariwisata nasional ‘’Wonderful Indonesia’’. Kata dia, sejumlah publikasi di media

cetak dan elektronik internasional telah dilakukan.

4514 - 20 September 2015

MBP/ist

PKKMB - Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK-KMB) Akademi Farmasi Saraswati Denpasar 2015 dipusatkan di

kampus setempat. Sebanyak 142 mahasiswa baru mengikuti PKKMB sejak 24 Agustus dan berakhir Kamis lalu. PKKMB Akademi Farmasi

Saraswati Denpasar dibuka Ketua Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar, Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S., ditandai dengan penyematan

atribut peserta dan ditutup Direktur Akademi Farmasi Saraswati Denpasar, Drs. I Gede Made Saskara Edi, M.Psi.,Apt. PKKMB 2015 menurut Ketua Panitia Made Agus Sunadi Putra, S.Si.,M.

Biomed.,Apt., diisi dengan wawasan kebangsaan, studi pendidikan tinggi, informasi soal akademik, layanan adminstrasi dan kemaha-

siswaan, etika keilmuwan, serta lebih banyak materi motivasi diri. Usai penutupan PPKMB mahasiswa baru dilatih melakukan pemada-

man api ringan untuk keselamatan kerja di lab.

MBP/ist

NEW ARRIVAL - Benelli Motorcycles, pabrikan tertua asal Italia, terus mengepakkan sayapnya di Indonesia. Setelah sukses melun-

curkan Zafferano 250 untuk kelas big scooter matik dan Python 200 di lini trail. New arrival adalah Benelli Motorcycles TnT250 yang langsung menghentak publik roda dua di Indonesia. Men-

gusung mesin injeksi dua silinder 4 tak khas Italia dengan cita rasa dan raungan knalpot midship layaknya moge 4 silinder. Ini tentu menjadi nilai lebih TnT250 dibandingkan kompetitor lain. Genre street fighter makin terlihat dengan aplikasi sasis twinspar teralis

decomposable frame, aplikasi shock depan up side down, mono-shock spring preload adjusment di bagian belakang, berpendingin cairan, enam percepatan, ban gembot, serta depan mengaplikasi-

kan double cakram, TnT250 terlihat begitu kekar.

MBP/ist

MOGI - Tingginya kebutuhan masyarakat akan produk dan layanan komunikasi yang berkualitas ditanggapi Telkomsel melalui 19 unit

Mobile GraPARI (MoGi) baru di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Secara total kini Telkomsel telah

mengoperasikan 40 MoGi di wilayah Bali Nusra. Demikian dike-mukakan GM Sales Telkomsel Regional Bali Nusra, Ihsan, Rabu

(2/9). Dijelaskan MoGi merupakan mobil pelayanan Telkomsel yang menyediakan berbagai solusi komunikasi yang dibutuhkan

pelanggan, di antaranya kartu perdana, voucher pulsa elektronik, dan aktivasi beragam paket internet dan value added service (VAS).

MoGi juga dilengkapi dengan televisi LCD yang menayangkan video edukasi mengenai layanan komunikasi. Nampak dalam foto Petugas pelayanan Telkomsel sedang menjelaskan layanan Telkomsel kepada

pelanggan di area beroperasinya Mobile GraPARI (MoGi) di Pasar Umum Klungkung, Kota Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali.

MBP/ist

LELANG - Mandiri Dagang Untung sesi I tahun 2015 kembali diadakan dengan konsep mini lelang, Jumat (28/8) lalu, di Madam

Tan Restaurant Jl. Cok Agung Tresna No. 55 Renon, Denpasar. Acara ini dipersembahkan untuk para nasabah Bank Mandiri,

terutama yang berada pada cluster pasar, di mana akan dibagikan hadiah-hadiah menarik guna menambah antusiasme nasabah. Kali

ini Mini Lelang Mandiri Dagang Untung mengambil tema “Se-mangat Merah Putih”. Nasabah yang hadir mengenakan pakaian

bernuansa merah putih, sekaligus dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70. Acara lelang dibuka

Rully Setiawan selaku Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Area Denpasar, yang kemudian langsung dilanjutkan dengan

proses lelang. Nampak dalam foto dari kanan-kiri: Rizal, Perwakilan Value Chains Departemen Bank Mandiri Pusat, Made Ruki meme-

gang kunci secara simbolis, dan Nengah Sudaya, Area Business Head PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Denpasar.

14 - 20 September 201546

A K T I V I T A S

MBP/ist

SENDRATARI - Pementasan sendratari Maha Mandari Giri oleh mahasiswa Stikom Bali, berkolaborasi dengan Sanggar Seni Makara-

dhwaja, Desa Singapadu, Sukawati Gianyar, Selasa (25/8) malam lalu, di panggung terbuka Arda Candra, Denpasar memukau sekitar

4.000 penonton. Ketua Stikom Bali Dr. Dadang Hermawan mengata-kan, kegiatan ini melibatkan UKM Tari, UKM Tabuh dan UKM Voice

Of Stikom Bali (VOS) berkolaborasi dengan sanggar seni Makarad-hwaja, pimpinan Dr. Swasthi Bandem, SS.T., M. Hum. yang diayomi

oleh Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti Prof. Dr. I Made Bandem, MA. Dr. Swasthi Bandem menjelaskan, pentas sendratari

ini diawali penampilan Tabuh Kebyar Gitamertam. Selanjutnya, Tari Kebesaran Stikom Bali Widya Prakrti. Widya berarti ilmu pengeta-

huan, termasuk teknologi dan seni.

MBP/ist

REWARD - PT BPR Pasarraya Kuta yang lebih dikenal sebagai Bank Raya Kuta memberi reward kepada nasabah dalam acara

Launching Simpanan Arisan Bank Raya atau lebih dikenal seba-gai SIMARA, serta Gala Dinner dan Customer Gathering sekali-gus Buka Puasa Bersama pada 26 Juni 2015 lalu. Acara tersebut

dihadiri oleh pejabat bank dan staf serta lebih dari 100 orang nasabah prioritas. ‘’Tujuannya lebih mempererat ikatan kekelu-argaan dengan nasabah,’’ kata Temmy Harris Saputra, MP.Acc., Komisaris. Acara ini juga disponsori oleh Raya Kuta Clinic yang

berlokasi di sebelah bank. ‘’Ini momen yang tepat untuk nasabah mengenal lebih dekat tentang Bank Raya Kuta beserta program

barunya,’’ sebut Sudarto, S.Kom., Direktur Utama.

MBP/ist

KUNJUNGAN - Penasaran dengan angka 33 juta wisatawan di Turki membuat Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Weda-

karna MWS III mengunjungi Istana Topkapi, sebuah istana yang terkenal dengan kisah King Sulaiman dan Putri Hureem. Di sana

Gusti Wedakarna dipandu oleh asosiasi pemandu wisata terkait. Keberhasilan Turki mendapatkan pundi–pundi dolar hanya dari

pemanfaatan Istana Topkapi. Harapan agar puri–puri di Bali bisa meniru manajemen wisata sejarah Turki, disampaikan Senator RI

Gusti Wedakarna.

MBP/ist

BANTUAN - Universitas Udayana (Unud) menerima bantuan beasiswa dari The Allen Zecha Family Scholarship. Bantuan bea-

siswa yang diberikan selama ini untuk mahasiswa kurang mampu, namun kini The Allen Zecha Family Scholarship membiayai

pertukaran mahasiswa Unud ke Hawaii. Kamis (27/8), Dr. Allen Louis Zecha melakukan pertemuan dengan pihak Unud yang ter-

diri dari Pembantu Dekan (PD) I Fakultas Kedokteran Unud Prof. I Putu Gede Adiatmika, M.D., Ph.D. didampingi Ketua Program

Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Unud Dr. dr. Dewa Putu Gde Purwa Samatra, Sp.S.(K), dan Ketua Unit Internasional Fakultas

Kedokteran Unud Dr. dr. Desak Made Wihandini, M.Kes.

4714 - 20 September 2015

MBP/ist

MAJU - Undiknas University Denpasar selangkah lebih maju. Kini kampus ini mempersiapkan diri meraih akreditasi interna-

sional untuk menuju kampus berkelas internasional. Untuk mem-persiapkan mental dan pemahaman bersama, Rektor Undiknas

University Prof. Gede Sri Darma, DBA., Jumat (28/8) saat HUT ke-45 dosen yang juga Direktur Direktorat Akademik dan Sistem Informasi Dr. Sri Subawa, mengumpulkan semua pimpinan unit

dalam sebuah lokakarya. Dalam lokakarya, Rektor didampingi Wakil Rektor Prof. Nyoman Budiana dan Dekan FEB Prof. IB

Raka Suardana. Semua jajaran Undiknas diberi arahan oleh Rektor Prof. Gede Sri Darma untuk mempersiapkan diri memberi

pembelajaran dan pelayanan berkelas internasional.

KEGIATAN - Morinaga menyelenggarakan kegiatan untuk mengasah kecerdasan majemuk anak dengan bermain, bereksplorasi dan berbagi di Dunia Generasi Platinum Morinaga, bertempat di Clandy’s Buluh Indah, Den-pasar, tanggal 28-30 Agustus, pukul 09.00-22.00 Wita. Di Dunia Generasi Platinum Morinaga terdapat beberapa stan permainan anak dan stan seputar informasi pertum-buhan anak. Ada stan pusat tumbuh kembang, Multiple Intelligence (MI) Playplan, permainan tangga petualang, lintasan sains, kolase persa-habatan, sinem animasi, dan loket susu.Kepala Cabang Morinaga Denpasar Dicky Kristyan Wahyudi, Jumat (28/8) mengatakan, kegiatan Dunia Generasi Platinum Morinaga merupakan bentuk eksperi-mental yang disajikan Kalbe Nutrition lewat bermacam-macam permainan.

MBP/ist

WORKSHOP - Jajaran Jurusan Manajemen FE Unwar, Jumat (28/8) hingga Sabtu (29/8) menggelar Workshop Peninjauan Kuri-kulum KBK yang mengacu pada KKNI. Workshop tersebut diikuti

seluruh dosen Jurusan Manajemen dan IESP, para wakil dekan, mahasiswa, alumni, kajur (ketua jurusan) dan pengguna lulusan. Workshop dibuka Dekan Fakultas Ekonomi Unwar I Gst. Lanang

Putu Tantra, S.E., M.Si. di ruang Theater Universitas Warmade-wa. Kegiatan workshop ini mendapat dukungan penuh dekan,

rektor dan Yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali. Dekan FE Unwar I Gusti Lanang Putu Tantra, S.E., M.Si. menekankan adanya kesenjangan kebutuhan tenaga kerja dengan pendidikan

yang diberikan di perguruan tinggi.

MBP/ist

PENELITIAN - Warisan kesenian yang begitu beragam di Kabu-paten Buleleng belakangan ini mulai mengundang perhatian dari pihak akademisi di Bali. Untuk mengembangkan potensi kesenian di Bali Utara, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menawarkan

kepada pemerintah daerah melakukan penelitian dalam rangka menggali dan mengembangkan potensi kesenian di daerah ini. Tahap awal, penggalian akan menyasar 14 desa. Desa-desa ini dipilih karena dari catatan sejarah hinga fakta memiliki wari-

san kesenian original namun pengembangannya belum optimal. Demikian diungkapkan Rektor ISI Denpasar Dr. I Gede Arya Sug-iartha, SS.Kar., M.Hum. saat menghadiri penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ratusan mahasiswanya di Puri Seni Sesana Budaya

Singaraja, Rabu (2/9).

MBP/ist

T R A D I S I

14 - 20 September 201548

BERTANI bagi masyarakat Hindu Bali, tidak sekadar menanam benih tanamam. Ada proses ritual mengiringi. Ada kearifan nilai budaya yang dijadikan pijakan. Mulai dari kegiatan mapag toya (menjemput air dari sumber mata air), membajak, menanam benih padi, hingga panen, tak lepas dari ritual. Aktivitas tanam padi dengan mengikuti pakem tradisional itu masih kita jumpai di Bali, termasuk di wilayah Kabupaten Tabanan, daerah yang menyandang predikat lumbung berasnya Bali itu.

Meski sudah memasuki zaman modern dengan peralatan pertanian yang canggih, sejumlah petani di Tabanan masih men-gandalkan alat-alat pertanian tradisional. Pola tanamnya juga mengikuti tradisi yang diwariskan para leluhur, lengkap dengan rentetan ritualnya. Made Joni (50), salah seorang petani di wilayah Kecamatan Penebel, Tabanan mengakui, para petani di Tabanan masih eksis melakukan be-ragam upacara yang berkaitan dengan pertanian.

“Kami percaya melalui ritual pertanian ini akan diberikan kemudahan dan kelan-caran mulai dari proses tanam hingga masa panen,” ujarnya. Beragam upacara pertanian tetap dilakukan, mulai dari upacara Mapag Toya, yaitu upacara men-jemput air ke sumber mata air. Upacara ini biasanya diikuti oleh seluruh anggota subak dan dilakukan pada Sasih Ketiga atau sekitar bulan September. Selanjutnya, Kempelan, yaitu kegiatan membuka salu-

ran air ke sumber aliran air di hulu subak, selanjutnya air mengaliri sawah (bulan September).

Kemudian upacara Ngendag Tanah Carik, yaitu upacara memohon kesela-matan kepada Tuhan saat membajak tanah sawah dan dilakukan oleh masing-masing anggota subak. Prosesi ini masih dilak-sanakan pada Sasih Ketiga (bulan Sep-tember). Ngurit, yaitu upacara pembibitan yang dilakukan oleh semua anggota subak pada masing-masing tanah garapannya. Biasanya dilakukan pada Sasih Kelima (sekitar bulan November).

Lalu, upacara Ngerasakin, yaitu upac-ara membersihkan kotoran (leteh). Konom ketika melakukan pembajakan sawah ada leteh (kotor) dan prosesi ini dilakukan setelah pembajakan selesai di masing-masing tanah garapan pada awal Sasih Kepitu (awal bulan Januari). Upacara Pangawiwit, yaitu upacara mencari hari baik untuk mulai tanam padi yang juga dilakukan sekitar Sasih Kepitu.

Upacara Ngekambuhin, yaitu upacara meminta keselamatan anak padi yang baru tumbuh yang dilakukan pada saat padi berumur 42 hari pada Sasih Kewulu (bulan Februari). Upacara Pamungkah, yaitu up-acara memohon keselamatan agar tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Upacara ini juga dilakukan pada Sasih Kawulu. Up-acara Penyepian, yaitu upacara memohon keselamatan agar tanaman padi terhindar dari hama/penyakit dan dilakukan Sasih Kesanga sekitar bulan Maret.

Pangerestitian Nyegara Gunung, yaitu melaksanakan upacara nyegara gunung yang dilakukan di Pura Luhur Petali dan Pura Luhur Pekendungan. Biasanya dilak-sanakan di bulan Maret atau April.

Kemudian, upacara Masaba, yaitu up-acara sebelum panen yang dilakukan Sasih Kedasa oleh anggota subak di sawahnya masing-masing. Lalu, Ngadegang Batari Sri (Batara Nini), yaitu upacara secara simbolis memvisualisasikan beliau se-bagai Lingga-Yoni. Upacara Nganyarin, yaitu upacara mulai panen yang dilakukan pada Sasih Sada (bulan Juni) oleh anggota subak pada masing-masing sawahnya. Baru akhirnya manyi, yaitu kegiatan me-manen padi di bulan Juli.

Tahapan-tahapan upacara tersebut tidak hanya hingga padi siap dipanen. Usai kegiatan panen padi pun para petani juga melakukan sejumlah ritual upacara seperti upacara Mantenin, yaitu upacara menaik-kan padi ke lumbung atau upacara meny-impan padi di lumbung yang dilaksanakan pada Sasih Karo atu bulan Agustus. “Sebe-narnya ini rutinitas dilakukan oleh petani di areal garapan mereka. Hanya mungkin tidak bersamaan,” ujar Made Joni.

Kegiatan bertani yang masih mem-pergunakan cara-cara tradisional seperti mencangkul, nampadin (membersihkan pematang sawah), membajak sawah, meratakan tanah sawah, bahkan kegiatan nandur atau tanam padi.

� Puspawati

Di Bali, ada ritual yang disebut Ngendag Tanah Carik, yaitu mohon keselamatan kepada Ida

Sang Hyang Widi Wasa agar petani diberi kesela-matan saat membajak tanah sawah.

Ritual Bertani di Bali

Dari ”Mapag Toya” Hingga ”Mantenin” PadiMBP/dok

14 - 20 September 2015 49

P R O P E R T I

WACANA pemberian izin kepemilikan properti oleh warga negara asing (WNA) ibarat bola panas di tengah lesunya ekonomi Indonesia yang diproyeksikan di kisaran 4,7 % oleh Bank Indonesia (BI). Selagi bola panas itu menggelinding, nilai tukar rupiah terus terpuruk. Tambah parah lagi, banyak pejabat korup di pusat (Jakarta) diduga melakukan pencucian uang di Bali. Tak heran, harga properti di daerah pariwisata dunia ini kian meroket. Berapa pun orang lokal Bali melepas harga tanahnya, pastilah langsung diambil para calo/broker untuk ditawarkan kepada investor, entah itu WNA yang ingin berbsnis atau menginvestasikan dananya, maupun para pencuci uang yang ingin dananya aman.

Diizinkannya asing memiliki properti di tanah air, menurut praktisi properti John Sadewa, cukup berpengaruh terhadap sektor riil. Kondisi ini mirip seperti yang diterapkan oleh Singapura dan Malaysia. “Tidak sedikit kalangan yang skeptis dan pesimis, dengan diizinkannya WNA punya properti akan ber-dampak buruk terhadap kepemilikan rumah oleh penduduk lokal, jelasnya.

Masyarakat lokal yang berpenghasilan rendah, diprediksi akan kian terpinggirkan dengan masuknya asing yang sudah dipas-tikan memiliki dana lebih besar, terlebih

saat ini nilai tukar rupiah sangat merosot.Dengan nilai dolar yang naik begitu tinggi

sekarang ini, jelas akan berdampak pada harga komponen properti yang kebanyakan masih impor. Sementara, kemampuan asing yang berbasis dolar jelas kian tak tertandingi. Kondisi ini jelas mamacu harga properti akan kian meroket. “Harga properti khususnya ta-nah sebagai bahan baku pokok industri prop-erti akan kian meroket naik sehingga akan sangat menghambat kepemilikan properti oleh masyarakat WNI khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” jelasnya.

Terlebih di Pulau Bali, lahan kian terbatas, sementara mereka yang tertarik menanam-kan modalnya terutama di bisnis properti begitu tinggi. Kondisi ini akan membuat harga properti terutama tanah semakin ma-hal. Terakhir, santer isu beredar salah satu orang terkaya di Amerika bahkan dunia bakalan membangun properti/perumahan ribuan unit yang dikhususkan menyasar kaum ekspatriat. Kian habislah tanah dan properti di daerah ini dikuasai asing.

Kondisi ini jelas sebuah peluang empuk yang akan dimanfaatkan para investor dan economic opportunities (spekulan properti). Mereka pun mulai mengincar lahan-lahan kosong di daerah pariwisata maupun pinggirannya. Sebut saja jalur Nusa Dua, Pererenan, hingga Tanah Lot,

kini mulai jadi incaran. Belum lagi mereka yang mau melakukan pencucian uang, akan menginvestasikan dana kotornya itu di sector property karena dinilai cukup aman dan masih “bisa dipermainkan” antara yang tertulis di notaries dengan yang dibayarkan sebenarnya. “Sekarang kalau mau investasi di tanah, harus arahkan ke daerah Canggu dan Pererenan ke barat, harganya dipastikan akan segera melonjak hingga keuntungan besar bisa di tangan,” kata salah seorang spekulan yang juga mulai mengembangkan beberapa petrumahan di daerah Keramas, Gianyar dan Lepang, Klungkung.

Bagaimana dengan daerah pinggiran seperti Petang (Badung), Penebel (Ta-banan) atau Keramas (Gianyar) dan Lepang (Klungkung)? Pengembang yang menggarap beberapa perumahan di Lepang, Klungkung dan Keramas, Gianyar itu mengatakan, peluang bagi masyarakat (pebisbis) lokal masih terbuka. Selain harga lahan masih tidak semahal daerah Canggu, Pererenan dan sekitarnya, incaran asing untuk wilayah ini masih tergolong sedikit. “Tidak tahu jika daerah pinggiran wisata tadi sudah habis dan jenuh, mereka (investor asing) pastinya akan menyasar daerah ini juga. Ya…sejalan dengan perkembangan pariwisata juga,” jelasnya.

� Sugiarta/Kerta Negara

Dolar Membumbung Tinggi

Harga Properti Kian Meroket

MBP/ist

HARGA DIRI - Salah satu misi Gerakan Ekonomi Hindu Satyagraha yang digagas oleh Senator RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III di bidang sosial budaya adalah meningkatkan harga diri Panti Asuhan Hindu se-bagai salah satu stakeholder sosial utama di Bali. Selama ini, Panti Asuhan Hindu dianggap tertinggal dari segala aspek, baik aspek in-frastruktur, legal standing, kehumasan dan termasuk pengelolaan data base. Maka dari itu, ke depan Panti Asuhan Hindu di Indonesia

harus mengubah strategi sehingga bisa menjadi lembaga terpercaya umat. Demikian diungkapjab Senator DPD-RI Dr. Arya Wedakarna saat menutup acara Konferensi II Paguyuban Panti Asuhan dan Yayasan Hindu di Kantor DPD-RI.

A K T I V I T A S

A K T I V I T A S

MBP/ist

HUT - Warga SMAN 7 Denpasar (Sisma) mengadakan puncak HUT ke-26, Selasa (1/9). HUT sederhana namun berlangsung meriah

karena berbagai acara memang diformat lebih rekreatif. Lomba antar-siswa pun lebih banyak bersifat rekreasi untuk menghilangkan kesan rutinitas. Puncak HUT ditandai dengan pemotongan tumpeng ultah oleh Kepala SMAN 7 Denpasar, Drs. Ida Bagus Suyasaputra, M.Si.

diserahkan kepada Sekretaris Disdikpora Kota Denpasar, Wayan Su-kana, Ketua DW Disdikpora, Nyonya IGN Eddy Mulya, Kabid Dikmen

Wayan Supartha dan wakil komite. Saat itu Ketua Osis Sisma Nanda Priantara menyerahkan penghargaan kepada Kepala SMAN 7 Ida

Bagus Suyasaputra yang telah mengabdi 32 tahun di sekolah ini. Dia bermula menjadi guru SPGN Denpasar hingga enam tahun menjabat

sebagai kepala sekolah.

MBP/ist

SESUAI PERATURAN - Selama ini mekanisme dan prosedur pengesahan produk hukum daerah di Kabupaten Badung telah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun ketentuan yang dimaksud di antaranya Undang-undang

No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Undang-undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan Permendagri No. 1 Tahun 2014 tentang Pemben-tukan Produk Hukum Daerah. Demikian antara lain penjelasan Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Badung A.A. Gd. Raka

Yuda bersama Kabag Hukum Komang Budi Argawa terkait adanya sejumlah produk hukum Kabupaten Badung yang belum diklarifikasi oleh Pemprov Bali, Senin (31/8) di Puspem Badung.