Download - LP HIPErtensi RAJU Fix Banget

Transcript

HIPERTENSIA. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Keluargaa. Defenisi keluarga1) Menurut Depkes. RI. 1988 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ke tergantungan.2) Menurut S .G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1989 Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yangtergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup bersama dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Nasrul Effendi ,1998 : 33).Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :1) Unit terkecil dari masyarakat.2) Terdiri atas dua orang atau lebih.3) Adanya ikatan perkawianan dan pertalian darah.4) Hidup dalam satu rumah tangga.5) Dibawah asuhan seorang kepala keluarga.6) Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga7) Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing.8) Menciptakan dan mempertahankan kebudayaanb. Keperawaatan kesehatan keluargaMenurut S.G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1978, perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana penyalur (Nasrul Effendi,1998:39) c. Tipe keluarga Terdiri dari :1) Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-anak.2) Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya .3) Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.4) Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.5) Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya berpoligami dan hidup secara bersamasama.6) Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga . d. Keluarga sebagai unit keperawatanAlasan keluarga sebagai unit pelayanan (R.B freedman, 1981) adalah sebagai berikut :1) Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat .2) Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah masalah dalam kelompoknya 3) Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu angota keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain.4) Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien) keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggota keluarganya yang menderita hipertensi.5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya kesehatan bagi anggota keluarga yang menderita sakit hipertensi. e. Factor yang mempengaruhi sehat sakitFaktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L Bloom yaitu 1) Faktor lingkungan Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi adalah dengan cara menghindari adanya stres2) Faktor social budaya Factor social budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi adalah :a) Kebiasaan merokokb) Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam c) Pola diet tidak teratur d) Bila sakit tidak segera berobat Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan pada kasus hipertensi adalah :a) Menghindari kebiasaan merokok.b) Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam .c) Menjaga berat badan dan olah raga yang terratur d) Melakukan konril yang teratur 3) Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi4) Faktor keturunan Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersifat genetic f. Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan Menurut Freedman (1981) keluarga mempunyai lima tugas memelihara kesehatan keluarga khususnya keluarga yang anggotanya menderita penyakit hipertensi yaitu :1) Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga tentang gejala hipertensi 2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap angota keluarga yang menderita penyakit hpertensi 3) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita hipertensi4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepada anggota keluarganya 5) Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan yang dapat mengatasi penyakit hipertensi.6) Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi. Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit hipertensi maka peran perawat diperlukan sebagai berikut : 1) Mengenal tentang gejala hipertensi. Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala penyakit hipertensi .2) Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi . Dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi, perawat memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mengembangkan kemampuam mereka dalam melaksanakan perawatan dan memberikan demonstrasi kepada keluarga bagaimana merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.3) Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang menderita penyakit hipertensi .Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita penyakit hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan keluarga serta mencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi4) Fasilitator Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi dan mencari alternatif pemecahanya .5) Pendidik kesehatan Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensi6) Penyuluh dan konsultasi Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar terhadap keluarga yang anggotanya mederita penyakit hipertensi.B. Konsep Medis1. Hipertensia. Pengertian Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah baik tekanan sistolik dan diastolic serta merupakan suatu faktor terjadinya kompilikasi penyakitt kardiovaskuler (Soekarsohardi,1999 : 151) Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolic diatas standar dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin,1993 : 191).Dari definisi definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolic diatas normal sesuai umur dan merupakan salah satu factor resiko terjadinya kompilkasi penyakit kardiovaskuler. b. Anatomi 1) Jantung Berukuran sekitar satu kepalan tangan dan terletak didalam dada, batas kanannya terdapat pada sternum kanan dan apeksnya pada ruang intercostalis kelima kiri pada linea midclavicular.

Hubungan jantung adalah:a) Atas : pembuluh darah besarb) Bawah : diafragmac) Setiap sisi : parud) Belakang : aorta desendens, oesophagus, columna vertebralis 2) ArteriAdalah tabung yang dilalui darah yang dialirkan pada jaringan dan organ. Arteri terdiri dari lapisan dalam: lapisan yang licin, lapisan tengah jaringan elastin/otot: aorta dan cabang-cabangnya besar memiliki laposan tengah yang terdiri dari jaringan elastin (untuk menghantarkan darah untuk organ), arteri yang lebih kecil memiliki lapisan tengah otot (mengatur jumlah darah yang disampaikan pada suatu organ).Arteri merupakan struktur berdinding tebal yang mengangkut darah dari jantung ke jaringan. Aorta diameternya sekitar 25mm(1 inci) memiliki banyak sekali cabang yang pada gilirannya tebagi lagi menjadi pembuluh yang lebih kecil yaitu arteri dan arteriol, yang berukuran 4mm (0,16 inci) saat mereka mencapai jaringan. Arteriol mempunyai diameter yang lebih kecil kira-kira 30 m. Fungsi arteri menditribusikan darah teroksigenasi dari sisi kiri jantung ke jaringan. Arteri ini mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastic yang terdiri dari 3 lapisan yaitu :a) Tunika intima. Lapisan yang paling dalam sekali berhubungan dengan darah dan terdiri dari jaringan endotel.b) Tunika Media. Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya elastic dan termasuk otot polosc) Tunika Eksterna/adventisia. Lapisan yang paling luar sekali terdiri dari jaringan ikat gembur yang berguna menguatkan dinding arteri (Syaifuddin, 2006)3) ArteriolAdalah pembuluh darah dengan dinding otot polos yang relatif tebal. Otot dinding arteriol dapat berkontraksi. Kontraksi menyebabkan kontriksi diameter pembuluh darah. Bila kontriksi bersifat lokal, suplai darah pada jaringan/organ berkurang. Bila terdapat kontriksi umum, tekanan darah akan meningkat.

4) Pembuluh darah utama dan kapilerPembuluh darah utama adalah pembuluh berdinding tipis yang berjalan langsung dari arteriol ke venul. Kapiler adalah jaringan pembuluh darah kecil yang membuka pembuluh darah utama.Kapiler merupakan pembuluh darah yang sangat halus. Dindingnya terdiri dari suatu lapisan endotel. Diameternya kira-kira 0,008 mm. Fungsinya mengambil hasil-hasil dari kelenjar, menyaring darah yang terdapat di ginjal, menyerap zat makanan yang terdapat di usus, alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena. 5) SinusoidTerdapat limpa, hepar, sumsum tulang dan kelenjar endokrin. Sinusoid tiga sampai empat kali lebih besar dari pada kapiler dan sebagian dilapisi dengan sel sistem retikulo-endotelial. Pada tempat adanya sinusoid, darah mengalami kontak langsung dengan sel-sel dan pertukaran tidak terjadi melalui ruang jaringan. Saluran Limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali cairan limfe ke dalam darah yang ke luar melalui dinding kapiler halus untuk membersihkan jaringan. Pembuluh limfe sebagai jaringan halus yang terdapat di dalam berbagai organ, terutama dalam vili usus.6) Vena dan venulVenul adalah vena kecil yang dibentuk gabungan kapiler. Vena dibentuk oleh gabungan venul. Vena memiliki tiga dinding yang tidak berbatasan secara sempurna satu sama lain. (Gibson, John. Edisi 2 tahun 2002, hal 110)Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atau alat-alat tubuh masuk ke dalam jantung. Vena yang ukurannya besar seperti vena kava dan vena pulmonalis. Vena ini juga mempunyai cabang yang lebih kecil disebut venolus yang selanjutnya menjadi kapiler. Fungsi vena membawa darah kotor kecuali vena pulmonalis, mempunyai dinding tipis, mempunyai katup-katup sepanjang jalan yang mengarah ke jantung.c. EtiologiPenderita hipertensi bertambah dengan bertambahnya usia. (Darmojo, 1999). Penyebab hipertensi diantaranya karena faktor keturunan, ciri dari perseorangan serta kebiasaan hidup seseorang.Seseorang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orangtuanya adalah penderita hipertensi. Sedangkan ciri perseorangan yang berupa umur, jenis kelamin dan ras juga mempengaruhi timbulnya hipertensi. Umur yang bertambah menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan darah. Tekanan darah pria umumnya lebih tinggi dibandingkan wanita. Ras kulit hitam hampir dua kali lebih banyak dibanding dengan orang kulit putih. Kebiasaan hidup seseorang dengan konsumsi garam tinggi, kegemukan atau makan berlebihan, stres atau ketegangan jiwa, kebiasaan merokok, minum alkohol dan obat-obatan akan memicu terjadinya hipertensi. (lany, 2001). Dapat dikatakan kebiasaan yang buruk akan memperberat resiko terjadinya hipertensi.Pada Usia lanjut, penyebab perubahan tekanan darah adalah karena adanya aterosklerosis, hilangnya elastisitas pembuluh darah, menurunnya distensi dan daya regang pembuluh darah.Hipertensi dapat dikelompokan dalam dua kategori :1) Hipertensi primer artinya belum diketahui penyebabnya yang jelas.Berbagai faktor yang turut berperan sebagai penyebab hipertensi seperti berrtambahnya usia , factor psikologis, dan keturunan. Sekitar 90 % hipertensi tidak diketahui penyebabnya .2) Hipertensi sekunder telah diketahui penyebabnya seperti stenosis arteri renalis, penyakit parekim ginjal, Koartasio aorta. Hiperaldosteron, pheochromositoma dan pemakaian oral kontrasepsi.3) Adapun factor pencetus hipertensi seperti, keturunan, jenis kelamin, umur, kegemukan, lingkungan, pekerjaan, merokok, alcohol dan social ekonomi (Susi Purwati , 2000 : 25)d. Manifestasi KlinisTanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : (Menurut : Edward K Chung, 1995 )1) Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.2) Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :1) Mengeluh sakit kepala, pusing2) Lemas, kelelahan3) Sesak nafas4) Gelisah5) Mual muntah6) Epistaksis7) Kesadaran menurune. PatofisiologiJantung adalah sistim pompa yang berfungsi untuk memompakan darah keseluruh tubuh, tekanan teresebut bergantung pada factor cardiac output dan tekanan peririfer. Pada keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan tubuh yang meningkat diperlukan peningkatan cardiac output dan tekanan perifer menurun . Konsumsi sodium (garam) yang berlebihan akan mengakibatkan meningkatnya volume cairan dan pre load sehingga meningkatkan cardiac aouput. Dalam sistim Renin - Angiotensien - aldosteron pada patogenesis hipertensi, glandula supra renal juga menjadi factor penyebab oleh karena faktor hormon Sistim Renin mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angitensin I menjad angiotensin II oleh Angitensi Convertion Ensym (ACE)Angiotensin II mempengaruhi Control Nervus Sistim dan nervus pereifer yang mengaktifkan sistim simpatik dan menyebabkan retensi vaskuler perifer meningkat . Disamping itu angiotensin II mempunyai efek langsung terhadap vaskuler smoot untuk vasokonstruksi renalis. Hal tersebut merangsang adrenal untuk mengeluarkan aldosteron yang akan meningkatkan extra Fluid volume melalui retensi air dan natrium. Hal ini semua akan meningkatkan tekanan darah melalui peningkatan cardiac output. (Jurnlistik international cardiovaskuler,1999 ).f. Pemeriksaan Penunjang1) Hemoglobin / hematokritUntuk mengkaji hubungan dari sel sel terhadap volume cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan factor factor resiko seperti hiperkoagulabilitas, anemia. BUN : memberikan informasi tentang perfusi ginjal2) Glukosa. Hiperglikemi (diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi) dapat diakibatkan oleh peningkatan katekolamin (meningkatkan hipertensi)3) Kalium serum. Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama ( penyebab ) atau menjadi efek samping terapi diuretik.4) Kalsium serum. Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi5) Kolesterol dan trigliserid serum. Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk / adanya pembentukan plak ateromatosa (efek kardiovaskuler)6) Pemeriksaan tiroid. Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi7) Kadar aldosteron urin/serum. Untuk mengkaji aldosteronisme primer ( penyebab )8) Urinalisa. Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau adanya diabetes.9) Asam urat. Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi10) Steroid urin. Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme11) IVP. Dapat mengidentifikasi penyebab hieprtensiseperti penyakit parenkim ginjal, batu ginjal / ureter12) Foto dada. Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran jantung13) CT scan. Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopati14) EKG. Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi.g. Pencegahan 1) Pencegahan PrimerFaktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya hipertensi pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan konsumsi garam yang berlebihan dianjurkan untuk:a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.b. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.c. Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.d. Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.

2) Pencegahan sekunderPencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi berupa:a. Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.b. Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal dan stabil mungkin.c. Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol.d. Batasi aktivitas.h. KomplikasiKomplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi seperti , penyakit jntung koroner, gagal jantung ,gagal ginjal ,kerusakan mata, dan kerusakan pembuluh darah otak ( Sri Rahayu, 2000 : 22,23 dan patologi penyakit jantung RSUD.dr Soetomo,1997). i. Perawatan pada penderita hipertensi adalah sebagai berikut :1) Pengaturan diet2) Berolah raga3) Menghilangkaan rasa takut4) Obat-obatan penurun tekanan darah antara lain a) Diuretik : Hidrochlortiasid,Furosemid dll. b) Betabloker :Proparnolol, dllc) Alfabloker : Prazosin dll.d) Penghambat ACE : Kaptopril dll.e) Antagonis Kalsium : Diltiasem dll.(farmakologi FKUI,1995)j. NutrisiDalam merencanakan menu makanan untuk penderita hipertensi ada beberapa factor yang perlu diperhatikan yaitu keadaan berat badan, derajat hipertensi,aktifitas dan ada tidaknya komplikasi. Sebelum pemberian nutrisi pada penderita hipertensi, diperlukan pengetahuan tentang jumlah kandungan natrium dalam bahan makanan. Makan biasa (untuk orang sehat rata-rata mengandung 2800 6000 mg per hari). Sebagian besar natrium berasal dari garam dapur. Untuk mengatasi tekanan darah tinggi harus selalu memonitor kadaan tekanan darah serta cara pengaturan makanan sehari-hari. Secara garis besar ada 4 (empat) macam diit untuk menanggulangi atau minimal mempertahankan tekanan darah yaitu :1) Diet rendah garamDiet rendah garam pada hakekatnya merupakan diet dengan mengkonsumsi. Garam dapur mempunyai kandungan 40% Natrium. Sumber sodium lainnya antara lain makanan yang mengandung soda kue, baking powder, MSG (Mono Sodium Glutamat),Pengawet makanan atau natrium bensoat biasanya terdapat dalam saos,kecap,selai,jelli,makanan yang terbuat dari mentega.Penderita tekanan darah tinggi yang sedang menjalankan diet pantang garam memperhatikan hal sebagai berikut :a) Jangan menggunakan garam dapurb) Hindari makanan awetan seperti kecap, margarie, mentega, keju, trasi, petis, biscuit, ikan asin, sardensis, sosis dan lain-lain.c) Hindari bahan makanan yang diolah dengan menggunakan bahan makanan tambahan atau penyedap rasa seperti saos.d) Hindari penggunaan beking soda atau obat-obatan yang mengandung sodium.e) Batasi minuman yang bersoda seperti cocacola, fanta, seperait 2) Diet rendah kolesterol / lemak.Didalam tubuh terdapat tiga bagian lemak yaitu kolesterol, trigliserida, dan pospolipid. Sekitar 25 50 % kolesterol berasal dari makanan dapat diarsorbsi oleh tubuh sisanya akan dibuang lewat faeces. Beberapa makanan yang mengandung kolestero tinggi yaitu daging, jeroan, keju keras, susu, kuning telur, ginjal, kepiting, hati dan kaviar. Tujuan diet rendah kolesterol adalah menurunkan kadar kolestero serta menurunkan berat badan bila gemuk. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengatur nutrisi pada hypertensi adalah :a) Hindari penggunaan minyak kelapa, lemak, margarine dan mentega.b) Batasi konsumsi daging, hati, limpa dan jenis jeroan.c) Gunakan susu full cream.d) Batasi konsumsi kuning telur, paling banyak tiga butir per minggu. e) Lebih sering mengkonsumsi tahu, tempe, dan jenis kacang-kacang lainnya.f) Batasi penggunaan gula dan makanan yang manis-manis seperti sirup, dodol.g) Lebih banyak mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah buahan.3) Diet kalori bila kelebihan berat badanHipertensi tidak mengenal usia dan bentuk tubuh seseorang. Meski demikian orang yang kelebihan berat badan akan beresiko tinggi terkena hypertensi. Salah satu cara untuk menanggulanginya dengan melakukan diet rendah kalori, agar berat badannya menurun hingga normal. Dalam pengaturan nutrisi perlu diperhatikan hal berikut :a) Asupan kalori dikurangi sekitar 25 % dari kebutuhan energi atau 500 kalori untuk penurunan 0,5 kg berat badab per minggu.b) Menu makanan harus seimbang dan memenuhi kebutuhan zat gizi.c) Perlu dilakukan aktifitas olah raga ringan.Contoh menu untuk penderita hypertensi :1 piring nasi ( 100 gram ), 1 potong daging ( 50 gram ), 1 mangkok sup ( 130 gram ), 1 potong tempe ( 50 gram ), 1 potong pepaya ( 100 gram ), ( Sri Rahayu, 2000 ).k. Dampak masalah1) Terhadap individu.a) Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat.Hypertensi merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya oleh penderita. Kurangnya pengetahuan klien terhadap penyakit hypertensi, sebagian besar timbul tanpa gejala yang khas.b) Pola nutrisi dan metabolismPada penderita hypertensi sering mengalami keluhan kepala pusing dan bila berlangsung lama disertai mual-mual dan muntah.c) PsikologiPenderita hypertensi biasanya iritabel, mudah marah dan tersinggungd) Pola tidur dan istirahatPada klien hypertensi mengalami gangguan tidur sering terbangun karena sering sakit kepala dan tegang pada leher bagian belakang.e) Pola persepsi dan pengetahuan.Pada klien hipertensi sering terjadi kebosanan akan prosedur pengobatan yang lama ,diet, olah raga, merokok, minuman beralkohol.f) Pada pola tata nilai dan kepercayaanKlien akan merasa cemas akan kesembuhan penyakitnya dan merasa tidak berdaya dengan keberadaan sekarang.2) Terhadap keluargaa) Merepotkan dalam memberikan perawatan, pengaturan diet, mengantar kontrol dan manambah beban biaya hidup yang terus menerus.b) Produktifitas menurun.Apabila hipertensi mengena kepala keluarga yang berperan sebagai pencari nafkah untuk kebutuhan keluarga ,maka akan menghambat kegiatannya sehari-hari untuk kegiatan seperti semula.c) Psikologi. Peran kepala akan diganti oleh anggoata keluarga yang lain.3) Terhadap masyarakat. Dengan adanya klien hipertensi dimasyarakat memungkinkan terjadi perubahan peran dalam masyarakat Selain itu akan menimbulkan kecemasan terhadap masyarakat dan akan terjadi ancaman kehilangan salah satu anggotanya.4) Pelayanan kesehatan Mengamati prevalensi penyakit hipertensi yang semakin meningkat,maka akan terjadi beban pelayanan kesehatan di masa yang akan datang.

C. Asuhan KeperawatanProses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistimatis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga,melaksanakan asuhan keperawatan ,serta implementasi keperawatan terhadap keluarga sesuai rencana yang telah direncanakan/dibuat serta mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan .1. Pengkajiana. Penjajakan pertamaTujuan penjajakan tahap pertama adalah untuk mengetahui masalah yang dihadapi oleh keluarga.1) Pengumpulan dataMerupakan informasi yang diperlukan untuk mengukur masalah kesehatan ,status kesehatan, kesanggupan keluarga dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga . Struktur dan sifat anggota keluarga a) Anggota anggota keluarga dan hubungan dengan kepala keluarga. b) Data demografi : umur,jenis kelamin, kedudukan dalam keluarga.c) Tempat tinggal masing-masing anggota keluarga,d) Macam struktur anggota keluarga apakah matrikat,patrikat berkumpul atau menyebar.e) Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan keputusan.f) Hubungan dengan anggota keluarga termasuk dalam perselisihan yang nyata ataupun tidak nyata.g) Kegiatan dalam hidup sehari-hari,kebiasaan tidur,kebiasaan makan dan penggunaan waktu senggang2) Faktor sosial budaya dan ekonomia) Pekerjaanb) Penghasilanc) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer d) Jam kerja ayah dan ibue) Siapa yng menentukan keuangan dan penggunaannya 3) Faktor lingkungana) Perumahan Luas rumah Pengaturan dalam rumah Persediaan sumber air Adanya bahan kecelakaan Pembuangan sampahb) Macam lingkungan / daerah rumah Fasilitas social dan lingkungan Fasilitas transportasi dan kesehatan4) Riwayat kesehatana) Riwayat kesehatan dari tiap anggota keluargab) Upaya pencegahan terhadap penyakitc) Sumber pelayanan kesehatand) Perasepsi keluarga terhadap peran pelayanan dari petugas kesehatan.e) Pengalaman yang lalu dari petugas kesehatan.5) Cara pengumpulan data a) Oservasi langsung : dapat mengetahui keadaan secara langsung. Keadaan fisik dari tiap anggota keluarga Komunikasi dari tiap anggota keluarga Peran dari tiap anggota keluarga Keadaan rumah dan lingkunganb) Wawancara: Dapat mengetahui hal-hal : Aspek fisik Aspek mental Sosial budaya Ekonomi Kebiasaan Lingkunganc) Studi dokumentasi antara lain Perkembangan kesehatan anak Kartu keluarga Catatan kesehatan lainnyad) Dilakukan terhadap angota keluarga yang mengalami masalah kesehatan dan keperawatan antara lain : Tanda-tanda penyakit Kelainan organ tubuh2. Analisa dataAnalisa data bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga. Dalam menganalisis data dapat menggunakan Typologi masalah dalam family healt care.Permasalahan dapat dikategorikan sebagai berikut :a) Ancaman kesehatan adalah : keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit,kecelakaan atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.Contoh :1) Riwayat penyakit keturunan dari keluarga seperti hipertensi2) Masalah nutrisi terutama dalam pengaturan dietb) Kurang atau tidak sehat adalah : kegagalan dalam memantapkan kesehatan.Contoh:1) Adakah didalam keluarga yang menderita penyakit hipertensi2) Siapakah yang menderita penyakit hipertensic) Krisis adalah : saat- saat keadaan menuntut terlampau banyak dari indivdu atau keluarga dalam hal penyesuaian maupun sumber daya mereka.Contoh :Adakah anggota keluarga yang meninggal akibat hipertensi.3. Penentuan prioritas masalah Di dalam menentukan prioritas masalah kesehatan keluarga menggunakan sistim scoring berdasarkan tipologi masalah dengan pedoman sebagai berikutK riteria Bobot

1. Sifat masalah Skala : ancaman kesehatan Tidak/kurang sehat Krisis2311

2. Kemungikan masalah dapat diubah Skala : Dengan mudah Hanya sebagian Tidak dapat210

2

3. Potensia masalah untuk dicegah Skala : Tinggi Cukup Rendah3211

4. Menonjolnya masalah Skala : Masalah berat harus ditanganiAda masalah tapi tidak perlu segera ditanganiMasalah tidak dirasakan

21

01

Skoring :1) Tentukan skor untuk tiap kriteria2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot

3) Jumlahkanlah skor untuk semua criteria ,skor tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot 2. Penjajakan pada tahap keduaTahap ini menggambarkan sampai dimana keluarga dapat melaksanakan tugas-tugas kesehatan yang berhubungan dengan ancaman kesehatan,kurang /tidak sehat dan krisis yamg dialami oleh keluarga yang didapat pada penjajakan tahap pertama.Pada tahap kedua menggambarkan ketidakmampuan keluarga untuk melaklasanakan tugas-tugas kesehatan serta cara pemecahan masalah yang dihadapi. Karena ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan keperawatan,maka dapat dirumuskan diagnosa keperawatan secara umum pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi antara lain :1) Ketidak sanggupan keluarga mengenal masalah penyakit hipertensi berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi2) Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat kesarana kesehatan3) Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit hipertensi ,cara perawatan dan sifat penykit hipertensi . 4) Keitdaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan keluarga berhubungan dengan tadak dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta kitidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi.5) Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada di masyarakat guna memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tersedianya fasilitas kesehatan Adapun diagnosa keperawatan yang berhubungan pengaturan diet pada klien hipertensi adalah :1) Ketidaktahuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara pengaturaan diet yang benar.2) Ketidaksanggupan keluarga memilih tindakan yang tepat dalam pengaturan diet bagi penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar.3) Ketidakmampuan untuk penyediaan diet khusus bagi klien hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang tepat.4) Ketidakmampuan meenyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam 5) Ketidaktahuan menggunakan manfaat tanaman obat keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahan tentang manfaat tanaman obat tersebut.3. PerencanaanRencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan keperawatan yang ditentukan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi (Nasrul Effendi,1998 : 54 ) Rencana tindakan dari masing masing diagnosa keperawatan khusus diet pada klien hipertensi adalah :a. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagai salah satu penyebab terjadinya hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengaturan diet yang benar.1) TujuanKeluarga mampu mengenal cara pengaturan diet bagi anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.2) Kriteria hasila) Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana batas pengaturan diet bagi anggota kelurga yng menderita hipertensi.b) Keluarga dapat memahami danmampu mengambil tindakan sesuai anjuran.1) Rencana tindakan a) Beri penjelasan kepada keluarga cara pengaturan diet yang benar bagi penderita hipertensi.b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga ,bagaiman caranya menyediakan makan-makanan rendah garam bagi penderita hipertensi .2) Rasional a) Dengan diberikan penjelasan diharapkan keluarga menimbulkan peresepsi yang negatip sehingga dapat dijadikan motivasi untuk mengenal masalah khususnya nutrisi untuk klieh hiperetensib) Dengan diberikan penjelasan keluarga mampu menyajikan makanan yang rendah garam.b. Ketidak mampuan dalam mengambil keputusan untuk mengatur diet terhadap anggota keluarga yang menderita hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang manfaat dari pengaturan diet 1) TujuanKeluarga dapat memahami tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi2) Kriteria hasila) Keluarga mampu menjelaskan tentang manfaat pengaturan diet bagi klien hiperetensi b) Keluarga dapat menyediakan makanan khusus untuk klien hipertensi3) Rencana tindakana) Beri penjelasan kepada keluarga tentang manfaat pengaturan diet untuk klien hipertensi.b) Beri penjelasan kepada keluarga jenis untuk klien hipertensi.4) Rasionalisasia) Dengan diberi penjelasan diharapkan keluarga mampu melaksanakan cara pengaturan diet untuk klien hipertensib) Keluarga diharapkan mengetahui jenis makanan untuk penderita hipertensi.c. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipertensi berhubungan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan makanan dalam jumlah yang benar.1) Tujuan Keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.2) Kriteria hasila) Kilen dan keluarga mampu menyediakan diet khusus untuk penderita hipertensi.b) Keluarga mampu menyajikan makanan dalam jumlah yang tepat bagi klien hipertensi.3) Rencana tindakan a) Beriakan penjelasan kepada klien dan keluarga cara pengolahan makanan untuki klien hipertensi.b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jumlah makanan yang dikonsumsi oleh klien hipertensi.c) Beri contoh sederhana kepada klien dan keluarga untuk memnbuat makanan dengan jumlah yang tepat. 4) Rasionalisasia) Dengan diberikan penjelasan diharapkan klien dan keluarga dapat cara pengolahan makanan untuk klien hipertensi.b) Diharapkan klien dapat mengkonsumsi makanan sesuai yang dianjurkan.c) Dengan diberikan contoh sederhana caara membuat makanan dalam jumlah yang tepat kilen dan keluarga mampu menjalankan/ melaksanakaannya sendiri.d. Ketidakmampuan menyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam. 1) TujuanSeluruh anggota keluarga membiasakan diri setiap hari mengkonsumsi makanan yang rendah garam.2) Kriteria hasila) Klien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat makanan yang rendah garamb) Klien dan keluarga dapat menjelaskan jenis makanan yang banyak mengandung garam.c) Klien dan keluarga mau berubah kebiasaan dari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam.3) Rencana tindakana) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga tentang pengaruh garan terhadap klien hipertensi. b) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga jenis makana yang banyak mengandung garam.c) Beri motivasi kepada klien dan keluarga bahwamereka mampu untuk merubah kebiasaan yang kurang baik tersebut yang didasari padea niat dan keinginan untuk merubah.4) Rasionala) Diharapkan klien dan keluarga memahami dan mengerti tentang pengaruh garam terhadap klien hipertensib) Diharapkan klien dan keluarga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung garam.c) Dengan diberi motivasi diharapkan klien dan kelarga mau merubah sikapnya dari yang tidak sehat menjadi sehat e. Ketidakmampuan menggunakan sumber pemanfaatan tanaman obat keluarga berhubungan dengan kurang pengetahuan guna dari tanaman obat keluarga. 1) TujuanDiharapkan klien dan keluarga mampu memanfaatkan sumber tanaman obat keluarga.2) Kriteria hasil Klien dan keluarga dapat menyebutkan tanaman obat yang dapat membantu untuk pengobatan hipertensi 3) Rencana tindakan1) Beri penjelasan kepada klien dan keluarga manfaat Toga.2) Beri penjelasan kepada klien keluarga macam dan jenis tumbuhan/tanaman yang dapat membantu menurunkan tekanan darah 3) Anjurkan kepada kepada klien dan keluarga agar berusaha memiliki tanaman obat keluarga .4) Rasionala) Agar klien dan keluarga dapat memahami manfaat Toga.b) Klien dan keluarga dapat mengetahui jenis tanaman yang dapat menurunkan tekanan darah.c) Dengan memiliki Toga sendiri klien dapat mengkonsumsi tanaman obat tersebut kapan saja diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistim kardiovasculer. Editor Ni Luh Gede Yasmin SKp. Penerbit buku kedokteran EGC I 1993 Jakarta

Patologi hipertensi Lab. SMF. Penyakit jantung RSUD.Dr.Soetomo 1997 Surbaya

Jurnalistik Guedilines for the management hipertention 1997

Jurnalistik International of Cardiovasculer Medicine,Surgery and patology 1997

Farmakologi dan terapi .Edisi IV FKUI 1995 Jakarta

Nutrisi untuk klien hipertensi Ir.Sri Rahayu dkk. 2000 Jakarta

Keperawatan Komunitas dan kesehatan rumah ,pengkajian intervensi dan penyuluhan .Pengarang Marcia Stanhope dan Ruth N. Knollmueler.Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta 1997

Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas edisi II Nasrul Effendi editor Yasmin Asih penerbit buku kedokteran EGC Jakarta 1998

Masalah hipertensi Prof.Dr.Moerdono penerbit Bhrata Karya Aksara Jakarta. 1994

15