Download - LP Hipertensi Pada Lansia

Transcript
Page 1: LP Hipertensi Pada Lansia

LAPORAN KELOMPOK 12

MAKALAH TUTORIAL KOMUNITAS II

Disusun Oleh Kelompok 12

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013-1014

P a g e 1 | 27

Page 2: LP Hipertensi Pada Lansia

TIM PENYUSUN

NAMA NIM PARTISIPASI

1. Muhammad Badarudin 201110420311187 Ketua

2. Indrasari Widyastuti 201110420311188 Sekretaris

3. Dyar Ayu Azizzahrotunnisak 201110420311171 Anggota

4. Rysqadryanita Vembrya Wardany 201110420311172 Anggota

5. Irma Nurwijayanti 201110420311174 Anggota

6. Rini Anggraini 201110420311177 Anggota

7. Fahriza Eranita Sandiati 201110420311179 Anggota

8. Sri Fitriana 201110420311181` Anggota

9. Aldoufi Herdian Pratama 201110420311182 Anggota

10. Imam Ediyanto 201110420311183 Anggota

11. Fitrowaty 201110420311184 Anggota

12. Wafur Irawan 201110420311185 Anggota

13. Putri Larasati Meilyani 201110420311186 Anggota

14. Mochamad Amir 201110420311189 Anggota

15. Nike Ardiyanti 201110420311190 Anggota

P a g e 2 | 27

Page 3: LP Hipertensi Pada Lansia

BAB I

PENDAHULUAN

1. Kasus

Seorang laki-laki usia 70th datang ke Puskesmas. Saat dilakukan pengkajian klien

mengatakan “Saya sering pusing di kepala bagian belakang, kaki dan tangan kiri saya

kesemutan dada berdebar dan tubuh terasa lemas, sehingga saya sulit beraktivitas.

Dalam sehari saya merokok 12 batang. Sudah 4 tahun saya mengkonsumsi obat

Captopril 2x sehari, tetapi kadang saya lupa minum obat, makanan padang dan kopi

hitam merupakan favorit saya. Saya takut mati karena anak-anak saya masih sekolah”.

Dari hasil pemeriksan diketahui tekanan darah 200/100 mmHg, nadi 100x/menit,

respiration rate 22x/menit. Saat berdiri kaki dan tangan tremor, klien hati-hati saat

berpindah posisi, saat berjalan mundur mau jatuh karena pusing, ditanya disorientasi

waktu dan tempat, dimensia, terdapat gangguan IADL dan ADL, incontinensia urin, akral

dingin, cyanotik, tonus otot

2. Kata sulit

1) Captopril

2) Akral dingin

3) Cyanotic

4) Disorientasi

5) IADL dan ADL

3. Pertanyaan

1) Apakah hipertensi itu?

2) Apa saja macam macam hipertensi dan tanda tandanya?

3) Apakah hubungan merokok, kopi terhadap hipertensi?

4) Bagaimana penatalaksanaan hipertensi pada lansia?

P a g e 3 | 27

4 4

4 4

Page 4: LP Hipertensi Pada Lansia

5) Apa saja komplokasi pada penyakit hipertensi?

6) Apakah indikasi dan kontraindikasi pemberian obat captopril?

7) Apabila pasien minum obat tidak sesuai jadwal apa yang terjadi?

8) Apakah hubungan stress psikis dengan hipertensi?

9) Tindakan preventif apa yang dilakukan perawat untuk pasien hipertensi?

10)Patofisiolog

11)Prognosis dari hipertensi?

12)Bagaimana diet yang tepat pada pasien imi..??

13)Asuhan keperawatan pasien?

14)Apa saja pemeriksaan penunjang hipertensi?

P a g e 4 | 27

Page 5: LP Hipertensi Pada Lansia

BAB II

PENJELASAN

1. Kata Sulit

1) Captopril.

Obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi).

(amir syarif, dkk. 2011)

Captopril merupakan penghambat yang kompetitif terhadap enzim

pengubah angiotensin-I menjadi angiotensin-II / angiotensin converting enzyme

(ACE). Captopril mencegah terjadinya perubahan dari angiotensin-I menjadi

angiotensin II, salah satu senyawa yang dapat menaikkan tekanan darah. Captopril

dan metabolitnya diekskresi terutama melalui urin. Eliminasi waktu paruh

Captopril meningkat dengan menurunnya fungsi ginjal dimana kecepatan eliminasi

berhubungan dengan bersihan kreatinin.

(ISO, 2008)

2) Akral dingin

Ujung jari kaki atau tangan dingin

(wulan, 2003)

3) Cianotik

Kulit berwarna ungu ke biruan yang di akibatkan oleh kurangnya suplai oksigen

dalam darah tetapi karbon dioksida meningkat (sel).

(hinchliff, 2007)

4) Disorientasi

P a g e 5 | 27

Page 6: LP Hipertensi Pada Lansia

Kehilangan daya untuk mengenal lingkungan terutama berkenaan dengan waktu

tempat dan orang

(KBBI, 2010)

5) IADL & ADL

IADL (instrument activities of daily living, sedangkan ADL(activities of daily living)

(wulan, 2003)

1. Pertanyaan

1. Apakah hipertensi itu?

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi

lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan

diastolik 90 mmHg.

(Rohaendi, 2008).

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada

pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh

darah, terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.

(Sustrani, 2006).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistole, yang tingginya tergantung

umur individu yang terkena. Tekanan darah berfluktasi dalam batas batas tertentu,

tergantung posisi tubuh, umur, dan tingkat stress yang di alami.

Normal tekanan darah bagi lansia adalah

1. Tekanan sistol 120-160 mmhg.

2. Tekanan diastol ≤ 90mmhg.

P a g e 6 | 27

Page 7: LP Hipertensi Pada Lansia

Normal tekanan darah bagi lansia adalah 1. Tekanan sistol 120-160 mmhg. Dan 2.

Tekanan diastol ≤ 90mmhg. (kesehatan usia lanjut dgan pendekatan asuhan kep

oleh tamher

(sustrani, 2006)

Kelompok usia Normal (mmHg) Hipertensi (mmHg

Bayi 80/40 90/60

Anak 7-11th 100/60 120/80

Remaja 12-17th 115/70 130/80

Dewasa 20-45 th

45-65th

˃65th

120-125/75-80

135-140/85

150/85

135/90

140/90 – 160/95

160/95

(Tambayong, 2000)

2. Apa saja macam macam hipertensi dan tanda tandanya?

Berdasarkan klasifikasi dari JNC-VI (Joint National Committee 7) 2008 maka

hipertensi pada usia lanjut dapat dibedakan:

a. Hipertensi sistolik saja (Isolated systolic hypertension), terdapat pada 6-12%

penderita di atas usia 60th, terutama pada wanita. Insioden meningkat seiring

bertambahnya umur.

b. Hipertensi diastolic saja (Diastolic hypertension), terdapat antara 12-14%

penderita di atas usia 60th, terutama pada pria. Insidensi menurun seiring

bertambahnya umur.

(JNC-VI, 2008)

Tanda tanda hipertensi :

Menurut Elizabeth J. Corwin 2006, sebagian besar tanpa disertai gejala yang

mencolok dan manifestasi klinis timbul setelah mengetahui hipertensi bertahun-

tahun berupa:

P a g e 7 | 27

Page 8: LP Hipertensi Pada Lansia

a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat

tekanan darah intrakranium.

b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi.

c. Ayunan langkah tidak mantap karena kerusakan susunan syaraf

d. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus.

e. Edema dependen akibat peningkatan tekanan kapiler.

f. sakit kepala

g. epistaksis

h. marah

i. telinga berdengung

j. rasa berat ditengkuk

k. sukar tidur, mata berkunang kunang

l. pusing.

(Corwin 2006)

3. Apakah hubungan merokok, kopi terhadap hipertensi?

Hubungan kopi terhadap munculnya hipertensi :

a. Minum kopi

Faktor kebiasaan minum kopi didapatkan dari satu cangkir kopi mengandung

75 – 200 mg kafein, di mana dalam satu cangkir tersebut berpotensi

meningkatkan tekanan darah 5 -10 mmHg.

Efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta

memberikan efek samping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur

(insomnia), dan denyut jantung tak berarturan (tachycardia).

Kafein mengikat pada reseptor pada permukaan sel-sel otot jantung, yang

menyebabkan peningkatan tingkat cAMP dalam sel (dengan memblokir enzim

yang mendegradasi cAMP), meniru efek dari epinefrin (yang mengikat ke

reseptor pada sel yang mengaktifkan cAMP produksi). cAMP bertindak sebagai

"utusan kedua," dan mengaktifkan sejumlah besar protein kinase A (PKA; cAMP-

dependent protein kinase). Hal ini memiliki efek keseluruhan meningkatkan laju

glikolisis dan meningkatkan jumlah ATP yang tersedia untuk kontraksi otot dan

P a g e 8 | 27

Page 9: LP Hipertensi Pada Lansia

relaksasi. Menurut sebuah studi, kafein dalam bentuk kopi, secara signifikan

mengurangi risiko penyakit jantung pada studi epidemiologi. Namun, efek

perlindungan hanya ditemukan pada partisipan yang tidak parah hipertensi

(misalnya, pasien yang tidak menderita tekanan darah sangat tinggi).

Dengan meningkatnya aktivitas otot termasuk otot jantung menyebabkan

jantung memompa darah lebih cepat dan darah yang keluar dari jantung

menuju ke seluruh tubuh akan mempunyai tekanan yang tinggi. Tetapi apa bila

kafein dalam tubuh telah habis kadarnya dalam tubuh jantung akan kembali

normal

Sedangkan pada penyakit hipertensi tekanan akan terjadi terus menerus dan

sangat sensitif dengan peningkatan yang lebih tinggi. Tingginya tekanan

disebabkan adanya sumbatan dalam pembuluh darah oleh lemak yang

mengeras atau aterosklerosis, kelainan pada ginjal, kelainan jantung dll. Maka

bagi anda yang tidak mempunyai penyakit darah tinggi tidak masalah dengan

rutin mengkonsumsi kopi karena efek kafein hanya sementara selama kafein

berada dalam tubuh. Walaupun efek kafein hanya sesaat tetapi bagi anda yang

mempunyai penyakit darah tinggi haram untuk icip-icip kopi karena peningatan

tekanan darah pada penderitanya akan sangat berbahaya bahkan bisa

menyebabkan stroke dan kematian karena pecahnya pembuluh darah yang

sudah mengalami gangguan sebelumnya.

(JNC-VI (Joint National Committee 7) 2008).

b. Rokok

Walaupun mekanisme secara pasti belum diketahui. Rokok mengandung

nikotin sebagai penyebab ketagihan yang akan merangsang jantung, saraf, otak

dan bagian tubuh lainnya sehingga bekerja tidak normal, nikotin juga

merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut

nadi dan tekanan kontraksi jantung.

(Sianturi, 2004)

Menurut Dr. Logan Clending (dalam Sianturi, 2004), tembakau mempunyai

efek yang cukup besar. Pada prinsipnya efek tersebut merupakan penyempitan

P a g e 9 | 27

Page 10: LP Hipertensi Pada Lansia

pembuluh darah, melalui lapisan otot pembuluh itu dan kenaikan tekanan

darah. Sedangkan menurut Dr. Emil Bogen, Profesor Kesehatan Masyarakat,

University of Cincinnati dan pengarang banyak kajian ilmiah dan biokimia

sehubungan dengan tembakau mengungkapkan pendapat bahwa sirkulasi

darah bereaksi terhadap nikotin dengan penyempitan pembuluh darah yang

diikuti dengan kenaikan tekanan darah. Bermacam peralatan yang digunakan

untuk merekam tekanan darah menunjukkan perubahan pada catatan sistolik

setelah seorang merokok beberapa batang. Juga ada bukti positif bahwa

merokok menyebabkan sekresi kelenjar adrenalin yang pada gilirannya

menaikkan tekanan darah.

(Sianturi, 2004).

Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah. Perokok berat dapat

dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko

terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis. Dalam

penelitian kohort prospektif oleh dr. Thomas S Bowman dari Brigmans

and Women’s Hospital,Massachussetts terhadap 28.236 subyek yang awalnya

tidak ada riwayat hipertensi, 51% subyek tidak merokok, 36% merupakan

perokok pemula, 5% subyek merokok 1-14 batang rokok perhari dan 8%

subyek yang merokok lebih dari 15 batang perhari. Subyek terus diteliti dan

dalam median waktu 9,8 tahun. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu kejadian

hipertensi terbanyak pada kelompok subyek dengan kebiasaan merokok lebih

dari 15 batang perhari.

(Rahyani, 2007)

4. Bagaimana penatalaksanaan hipertensi pada lansia?

a. Farmakologik

Joint National Committee VII merekomendasikan konsep terapi yang terbaru

yaitu :

P a g e 10 | 27

Page 11: LP Hipertensi Pada Lansia

a) Pasien dengan tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan tekanan darah

diastolic 80-89 mmHg hanya memerlukan penatalaksanaan

nonfarmakologis dengan cara modifikasi gaya hidup.

b) Pasien yang tidak memiliki komplikasi hipertensi, diperlukan

penatalaksanaan secara farmakologis dengan diberikan obat golongan

diuretik atau bisa juga diberikan obat dari golongan lain.

c) Lebih memperhatikan tekanan darah sistolik dan penanganannya harus

dimulai jika tekanan darah sistolik meningkat walaupun tekanan darah

diastoliknya tidak.

d) Sebagian besar pasien hipertensi memerlukan obat kombinasi

antihipertensi, salah satunya adalah obat dari golongan diuretik tiazid.

e) Kebanyakan pasien hipertensi memerlukan 2 atau lebih pengobatan untuk

mencapai tekanan darah ± 20/10 mmHg di atas tekanan darah yang

diinginkan.

f) Golongan ACE Inhibitor sendiri atau kombinasi dengan golongan diuretic

masih merupakan terapi pilihan yang terbaik untuk pasien dengan

hipertensi yang sudah mengalami komplikasi penyakit jantung.

(JNC-VI, 2008)

b. Non farmakologis

a) Mempertahankan berat badan ideal

b) Mengurangi asupan garam sebanyak 60 mmol/ hari, berarti tidak ada

tambahan garam di waktu makan, memasak tanpa garam menghindari

makanan yang sudah diasinkan, menggunakan mentega bebas garam.

Pengurangan garam dalam makanan mengakibatkan pengurangan natrium

yang akan menyebabkan peningktan asupan kalium dan akan mengurangi

efek hipertensi.

c) Olah raga ytang teratur, dibuktikan dapat menurunkan tekanan perifer,

sehingga dapat menurunkan tekanan darah serta dapat pula menurunkan

berat badan.

d) Menghindarkan faktor resiko seperti merokok, minum alkohol, dan stress.

P a g e 11 | 27

Page 12: LP Hipertensi Pada Lansia

(soeparman,1998)

5. Apa saja komplokasi pada penyakit hipertensi?

Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, karena jika

tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya.

Akibatnya bisa fatal karena sering timbul komplikasi, misalnya stroke

(pendarahan otak), penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal.

(Gayon, dkk, 2011)

Membiarkan hipertensi membiarkan jantung bekerja lebih keras dan

membiarkan proses perusakan dinding pembuluh darah berlangsung dengan lebih

cepat. Hipertensi meningkatkan resiko penyakit jantung dua kali dan meningkatkan

resiko stroke delapan kalindibanding dengan orang yang tidak mengalami

hipertensi.

Selain itu hipertensi juga menyebabkan terjadinya payah jantung, gangguan

pada ginjal dan kebutaan. Penelitian juga menunjukkan bahwa hipertensi dapat

mengecilkan volume otak, sehingga mengakibatkan penurunan fungsi kognitif dan

intelektual. Yang paling parah adalah efek jangka panjangnya yang berupa kematian

mendadak.

a.    Penyakit jantung koroner dan arteri

      Ketika usia bertambah lanjut, seluruh pembuluh darah di tubuh akan semakin

mengeras, terutama di jantung, otak dan ginjal. Hipertensi sering diasosiasikan

dengan kondisi arteri yang mengeras ini.

b.    Payah jantung

Payah jantung (Congestive heart failure) adalah kondisi dimana jantung tidak

mampu lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini terjadi karena

kerusakan otot jantung atau system listrik jantung.

P a g e 12 | 27

Page 13: LP Hipertensi Pada Lansia

c.    Stroke

Hipertensi adalah faktor penyebab utama terjadinya stroke, karena tekanan

darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah lemah

menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah di otak, maka terjadi

perdarahan otak yang dapat berakibat kematian. Stroke juga dapat terjadi akibat

sumbatan dari gumpalan darah yang macet di pembuluh yang sudah menyempit.

d.    Kerusakan ginjal

      Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran darah yang menuju

ginjal, yang berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh. Dengan adanya gangguan

tersebut, ginjal menyaring lebih sedikit cairan dan membuangnya kembali kedarah.

Gagal ginjal dapat terjadi dan diperlukan cangkok ginjal baru.

e.    Kerusakan penglihatan

      Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di mata, sehingga

mengakibatkan mata menjadi kabur atau kebutaan.

Sustrani (2006)

6. Apakah indikasi dan kontraindikasi pemberian obat hipertensi?

No. Class of

drug

C ompelling

indications

Possible

indications

C ompelling

contraindicatio

n

Possible

Contraindications

1. Diuretika Gagal jantung

Penderita

lansia

Hipertensi

sistolik

diabetes Gout Dislipidemia

lansia laki-laki

aktif

seksual

P a g e 13 | 27

Page 14: LP Hipertensi Pada Lansia

2. Beta-

bloker

Agina

penyakit

Pasca infark

Miokard

Takhiariatmia

Gagal

jantung

Kehamilan

Diabetes

Asma dan

Penyakit paru

obstruktif

kronik

Blok jantung

Dislipidemia

Atlit dan

Penyakit vakuler

perifer

3. Angiotensi

n –

Convertin

g (ACE)

inhibitor

(termasuk

obat

Captorpil)

Gagal jantung

Disfungsi

ventrikel kiri

Pasca infark

Diabetik

nefropati

Kehamilan

Stenosis arteri

renal bilateral

hiperkalemia

4. Kalsium

antagonis

Angina

Pasien lansia

Hipertensi

sistolik

Penyakit

vaskuler

perifer

Blok jantung Gagal jantung

Kongestif

5. Alfa

bloker

Hipertrofri

prostat

Intoleransi

perifer

Dislipidemi

a

Hipertensi

6. Angotensi

n II

Antagonis

t

Timbul efek

samping bila

gunakan obat

lain, contoh

ACE inhibitor

batuk

Kehamilan

Stesonosis

arteri

Renalis bilateral

(Nosaria Gayon, dkk, 2011)

P a g e 14 | 27

Page 15: LP Hipertensi Pada Lansia

7. Apabila pasien minum obat tidak sesuai jadwal apa yang terjadi?

Ketika meminum obat secara teratur maka tekanan darah dapat dikontrol. Dan

ketika melakukan aktivitas yang dapat meninggikan tekanan darah, tekanan darah

naik tidak secara drastis karena tekanan darah telah turun. Dan ketika minum obat

tidak teratur maka tekanan darah tidak terkontrol dan ketika darah dalam posisi

tinggi dan ditambah melakukan aktivitas yang dapat meninggikan tekanan darah

maka dikhawatirkan penyakitnya semakin parah sesuai prognosisnya.

8. Apakah hubungan stress psikis dengan hipertensi?

Sudah lama di ketahui bahwa stress atau ketenangan jiwa (rasa tertekan,

murung, rasa marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar

anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih

cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Hal itu

menyebabkan seseorang dapat mengalami hipertensi.

Dalam kehidupan dunia modern yang penuh dengan persaingan, tuntutan atau

tantangan yang menumpuk menjadi tekanan atau beban stress (ketegangan) bagi

setiap orang. Jika tekanan stress terlampau besar sehingga melampaui daya tahan

individu, akan menimbulkan sakit kepala, suka marah, tidak bisa tidur, ataupun

timbul hipertensi. Agar terhindar dari efek negative tersebut, orang harus berusaha

membina hidup yang positif. Beberapa cara untuk membina hidup yang positif

adalah sebagai berikut:

a. Mengeluarkan isi hati dan memecahkan masalah

b. Membuat jadwal kerja, menyediakan waktu istirahat atau waktu untuk kegiatan

santai.

P a g e 15 | 27

Page 16: LP Hipertensi Pada Lansia

c. Menyelesaikan satu tugas pada satu saat saja, biarkan orang lain menyelesaikan

bagiannya.

d. Sekali-sekali mengalah, belajar berdamai.

e. Cobalah menolong orang lain.

f. Menghilangkan perasaan iri dan dengki.

(gunawan, 2001)

9. Tindakan preventif apa yang dilakukan perawat untuk pasien hipertensi?

Bagi profesi perawat, perlu adanya sosialisasi berupa terapi relaksasi meditasi

bagi pelaksaan tindakan asuhan keperawatan pada lansia dengan hipertensi,

sehingga terapi relaksasi meditasi menjadi alternative intervensi mandiri untuk

menurunkan hipertensi.

(sudiarto, 2007)

10.Patofisiologi

Lampiran

11.Prognosis dari hipertensi?

Berbagai macam komplikasi yang tidak ditindaklanjuti seperti: stroke pada

penderita hipertensi berat dan resisten, gagal ginjal pada penderita dengan

retinopati lanjut dan kerusakan ginjal, dan penyakit jantung pada sebagian besar

penderita dengan hipertensi sedang akan berakibat pada kematian.

Mengingat pronosis yang buruk ini, maka evaluasi untuk penderita hipertensi

sangat diperlukan untuk mencegah keadaan semakin memburuk.

(kedokteran UI, 2004)

12.Bagaimana diet yang tepat pada pasien ini..??

a. Mengurangi asupan garam

P a g e 16 | 27

GenderGenderRealitaRealita

Negara Lain

Negara Lain

Page 17: LP Hipertensi Pada Lansia

Mengurangi garam sering juga diimbangi dengan asupan lebih banyak

kalsium, magnesium, dan kalium (bila diperlukan untuk kasus tertentu).

b. Memperbanyak serat

Mengkonsumsi banyak sayur atau makanan rumahan yang mengandung

banyak serat akan memperlancar buang air besar dan menahan sebagian

asupan natrium. Sebaiknya penderita hipertensi menghindari makanan

kalengan dan makanan siap saji dari restoran, yang dikuatirkan mengandung

banyak pengawet dan kurang sehat.

c. Menghentikan kebiasaan buruk

Menghentikan rokok, kopi, dan alkohol dapat mengurangi beban jantung,

sehingga jantung dapat bekerja dengan baik. Rokok dapat meningkatkan risiko

kerusakan pembuluh darah dengan mengendapkan kolesterol pada pembuluh

darah jantung koroner, sehingga jantung bekerja lebih keras. Kopi dapat

memacu detak jantung. Menghentikan dan mengurangi kopi berarti menyayangi

jantung agar tidak terbebani lebih berat.

d. Perbanyak asupan kalium

Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi 3500 miligram kalium

dapat membantu mengatasi kelebihan natrium, sehingga dengan volume darah

yang ideal dapat dicapai kembali tekanan yang normal. Sumber kalium mudah

didapatkan dari asupan makanan sehari-hari. Misalnya sebutir kentang rebus

mengandung 838 miligram kalium sehingga 4 butir kentang (3352 miligram).

e. Penuhi kebutuhan magnesium

Juga ditemukan hubungan antara rendahnya asupan magnesium dengan

hipertensi. Tetapi belum dapat dipastikan berapa banyak magnesium yang

dibutuhkan untuk mengatasi hipertensi. Kebutuhan magnesium menurut

kecukupan gizi yang dianjurkan atau RDA (Recommended Dietary Allowance)

adalah sekitar 350 miligram. Sumber makanan yang kaya magnesium antara

lain kacang tanah, bayam, kacang polong, dan makanan laut.

P a g e 17 | 27

Page 18: LP Hipertensi Pada Lansia

MAKANAN YANG DI PERBOLEHKAN

1. Bayam

Bayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik. Tidak hanya

melindungi dari penyakit jantung, tetapi juga dapat mengurangi tekanan darah.

Selain itu, kandungan folat dalam bayam dapat melindungi tubuh dari

homosistein yang membuat bahan kimia berbahaya. Penelitian telah

menunjukkan bahwa tingkat tinggi asam amino (homosistein) dapat

menyebabkan serangan jantung dan stroke.

2. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah

mengandung magnesium dan potasium. Potasium dikenal cukup efektif

menurunkan tekanan darah tinggi.

3. Pisang

Buah ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga membuat

tekanan darah lebih sehat. Pisang mengandung kalium dan serat tinggi yang

bermanfaat mencegah penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa

satu pisang sehari cukup untuk membantu mencegah tekanan darah tinggi.

4. Kedelai

Banyak sekali keuntungan mengonsumsi kacang kedelai bagi kesehatan

Anda. Salah satunya dalah menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah

tinggi. Kandungan isoflavonnya memang sangat bermanfaat bagi kesehatan.

5. Kentang

Nutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak

sehat. Padahal kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang sangat

tinggi yang sangat baik untuk menstabilkan tekanan darah.

P a g e 18 | 27

Page 19: LP Hipertensi Pada Lansia

6. Coklat pekat

Pecinta cokelat pasti akan senang, karena kandungan flavonoid dalam

cokelat dapat membantu  menurunkan tekanan darah dengan merangsang

produksi nitrat oksida. Nitrat oksida membuat sinyal otot-otot sekitar

pembuluh darah untuk lebih relaks, dan menyebabkan aliran darah meningkat.

MAKANAN YANG TIDAK DI PERBOLEHKAN

1. Roti, kue yang dimasak dengan garam dapur atau soda.

2. Ginjal, hati, lidah, sardin, keju, otak, semua makanan yang diawetkan dengan

menggunakan garam dapur; seperti daging asap, ham, ikan kaleng, kornet,

dan ebi.

3. Sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur; seperti sawi asin,

asinan, acar.

4. Garam dapur, soda kue, baking powder , MSG (penyedap rasa).

5. Margarin dan mentega biasa.

6. Bumbu yang mengandung garam dapur yaitu terasi, kecap, saus tomat, petis,

tauco.

(gunawan, 2001)

13.Apa saja pemeriksaan penunjang hipertensi?

PEMERIKSAAN PENUNJANG

a) Hemoglobin / hematokrit Untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan( viskositas ) dan dapat mengindikasikan factor – factor resiko seperti hiperkoagulabilitas, anemia

b) BUN : memberikan informasi tentang perfusi ginjalc) Glukosa Hiperglikemi ( diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi ) dapat

diakibatkan oleh peningkatan katekolamin ( meningkatkan hipertensi )

P a g e 19 | 27

Page 20: LP Hipertensi Pada Lansia

d) Kalium serum Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama( penyebab ) atau menjadi efek samping terapi diuretik.

e) Kalsium serumPeningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensif

f) Kolesterol dan trigliserid serum. Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk / adanya pembentukan plak ateromatosa ( efek kardiovaskuler )

g) Pemeriksaan tiroid Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi.

h) Kadar aldosteron urin/serum Untuk mengkaji aldosteronisme primer ( penyebab )

i) Urinalisa Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau adanya diabetes.

j) Asam urat Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensik) Steroid urin Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme.l) IVP Dapat mengidentifikasi penyebab hieprtensiseperti penyakit parenkim

ginjal, batu ginjal / ureter m) Foto dada Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran

jantungn) CT scan Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopatio) EKG Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan

konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi

(gleadlejo jonathan, 2005)

14.Asuhan keperawatan pasien

Lampiran

P a g e 20 | 27

Page 21: LP Hipertensi Pada Lansia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KASUS LANSIA

Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN

Ds:

- Pasien mengeluh

sering pusing di kepala

dibagian belakang

- Pasien mengeluh kaki

dan tangan kiri

kesemutan, dada

berdebar dan tubuh

merasa lemah

- Pasien merasa sulit

beraktifitas

Do:

- TD: 200/100 mmHg

- RR: 22x/menit

- Akral dingin

- Berjalan mundur mau

jatuh karena pusing

- Cyanotic

- Tangan dan kaki

tremor saat berdiri

- Tonus otot 4 4

4 4

Faktor risiko:

- Kurang pengetahuan

tentang faktor pemberat

(mis:merokok, gaya

hidup monoton,

imobilitas)

- Hipertensi

- merokok

Ketidakefektifan Perfusi

Jaringan Perifer (00204)

P a g e 21 | 27

Page 22: LP Hipertensi Pada Lansia

Ds:

- Pasien mengatakan

merasa lemah

- Pasien mengatakan sulit

beraktivitas

- pasien merasa lemah

Do:

- TD: 200/100 mmHg

- RR: 22x/menit

- Klien hati-hati saat

berpindah posisi

Kelemahan umum Intoleran Aktivitas (00092)

Ds:

- Pasien mengatakan sulit

beraktivitas

Do:

- Klien tampak tremor

pada kaki dan tangan

- klien tampak hati-hati

saat berpindah posisi

- Saat klien berjalan

mundur tampak mau

Faktor risiko:

- Cara

pemindahan/transport

- Fisik (gangguan mobilitas)

Risiko cedera (00035)

P a g e 22 | 27

Page 23: LP Hipertensi Pada Lansia

jatuh karena pusing.

Ds:

- Pasien mengatakan

merokok 12 batang

perhari

- Pasien mengatakan

sering lupa minum obat

- Pasien mengatakan

makanan padang dan

kopi hitam merupakan

favoritnya

Do:

- IADL (instrumental

activity daily living)

- ADL (activity daily

living)

- Keterbatasan kognitif

- Kurang dapat mengingat

Defisiensi Pengetahuan

(00126)

Prioritas Diagnosa :

No Diagnosa

1Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b. d Kurang pengetahuan tentang faktor

pemberat (mis:merokok, gaya hidup monoton, imobilitas), hipertensi, merokok

2 Intoleran Aktivitas b.d kelemahan umum

3 Defisiensi Pengetahuan b.d Keterbatasan kognitif, Kurang dapat mengingat

P a g e 23 | 27

Page 24: LP Hipertensi Pada Lansia

Intervensi

NO Diagnosa NOC NIC

1 Ketidakefektifan Perfusi

Jaringan Perifer (00204)

Tissue perfusion : Peripheral

Setelah diberikan intervensi selama

1 x 45 menit, diharapkan pasien mampu

meminimalkan penyakitnya dengan

indikator :

1. Pengisian kembali capiler tangan

1 2 3 4 5

2. Pengisian kembali capiler kaki

1 2 3 4 5

3. Tekanan darah sistolik

1 2 3 4 5

4. Tekanan darah diastolik

1 2 3 4 5

Cardiac Care

- Catat tanda dan gejala penurunan curah

jantung

- Pantai tanda vital terus-menerus

- Pantau status kardiovaskuler

- Pantau status pernafasan untuk tanda dari

gagal jantung

- Pantau abdomen untuk indikasi penurunan

perfusi

- Pantau keseimbangan cairan (contoh :

intake/output dan berat setiap hari)

- Kenali efek psikologi yang memperparah

kondisi

P a g e 24 | 27

Page 25: LP Hipertensi Pada Lansia

- Pantai toleransi aktivitas pasien

- Pertimbangkan pengurangan stress

2 Intoleran Aktivitas

(00092)

Activity Tolerance

Definisi : respon konsumsi energi untuk

berpindah dengan aktivitas sehari-hari

Setelah diberikan intervensi selama 1 x

60 menit pasien mampu untuk memulai

aktivitas seperti biasanya dengan

indikator :

1. Kecepatan nafas dengan aktivitas

1 2 3 4 5

2. Tekanan darah sistolik dengan

aktivitas

1 2 3 4 5

3. Tekanan darah diastolik dengan

aktivitas

1 2 3 4 5

4. Memudahkan kemampuan untuk

Activity Therapy

- Kolaborasikan yang berhubungan dengan

fisik dan terapi hiburan dalam perencanaan

dan pemantauan program aktivitas, jika

diperlukan

- Bantu untuk memilih aktivitas sesuai dengan

fisik, psikologi dan kemampuan sosial

- Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas

pilihan

- Bantu pasien/keluarga utnuk

mengidentifikasi ketidakmampuan dalam

level aktivitas

- Ajarkan pasien/keluarga mengenai peran

fisik, sosial, dan terapi kognitive dalam

memelihara fungsi kesehatan

- Bantu pasien untuk mengembangkan

motivasi diri dan penguatan

P a g e 25 | 27

Page 26: LP Hipertensi Pada Lansia

aktifitas sehari-hari

1 2 3 4 5

- Pantau emosi, fisik, sosial, dan respon

spiritual dalam aktivitas

3 Defisiensi Pengetahuan

(00126)

Knowladge : Hypertension

Management

Definisi : ada pengertian tentang

penyampaian tentang tekanan darah

tingggi, pengobatannya dan pencegahan

dari komplikasinya.

Setelah diberikan intervensi selama 1 x

45 menit pasien memahami penyakit

dan pencegahan dengan indikator :

1. Normal jarak dari tekanan darah

sistolik

1 2 3 4 5

2. Normal jarak dari tekanan darah

diastolik

1 2 3 4 5

3. Manfaat dafi modifikasi gaya

hidup

Coping Enhancement

- Hargai dampak dari situasi kehidupan pasien

dalam peran dan hubungan

- Hargai pemahaman pasien tentang proses

penyakit

- Hargai dan diskusikan alternative respon dari

situasi

- Cari pemahaman perspektive pasien tentang

situasi stress

- Berikan informasi nyata berfokus pada

diagnosa, pengobatan dan prognosis

- Anjurkan pasien untuk mengevaluasi tingkah

lakunya.

Health Education

P a g e 26 | 27

Page 27: LP Hipertensi Pada Lansia

1 2 3 4 5

4. Sarankan modifikasi diet

1 2 3 4 5

5. Manfaat aktivitas dan latihan

1 2 3 4 5

- Identifikasi faktor internal & eksernal yang

mungkin merubah atau mengurangi motivasi

untuk tingkah laku sehat

- Ajarkan strategi yang bisa digunakan untuk

menentang tingkah laku tidak sehat atau

resiko cukup untuk nasehat untuk

menghindar atau merubah tingkah laku

P a g e 27 | 27