Download - Lp Hemangioma

Transcript
Page 1: Lp Hemangioma

HEMANGIOMA

Definisi Hemangioma

Hemangioma adalah proliferasi dari pembuluh darah yang tidak normal dan dapat

terjadi pada setiap jaringan pembuluh darah (Anonim, 2005). Jadi, hemangioma dapat terjadi

di kutis, subkutis, otot, hepar, traktus gastrointestinal, otak, paru-paru, ataupun tulang.

Hemangioma merupakan tumor yang terdiri atas pembuluh darah. Ada tiga golongan

besar, yaitu jenis kapiler, jenis kavernosa dan campuran. Hemagioma jenis kapiler disebut

juga nervus kapiler.

Klasifikasi Hemangioma

Berdasarkan morfologinya, hemangioma dibagi menjadi hemangioma terlokalisir,

segmental, dan multiple. Hemangioma terlokalisir, yang merupakan jenis tersering,

mempunyai batas yang tegas,tumbuh dari fokus tunggal, tidak dijumpai tipe pertumbuhan

linier atau geometrik.

Gambar 1. Hemangioma terlokalisir

Hemangioma segmental tumbuh menyerupai plaque, yang tampak pada teritorial kulit

yang spesifik, tumbuh linier atau geometris. Jenis ini lebih sering mengalami ulserasi,

gangguan tumbuh kembang, dan dapat bersamaan dengan hemangioma visceral, dan

mempunyai prognosis yang lebih jelek.

Page 2: Lp Hemangioma

Gambar 2. Hemangioma segmental

Hemangioma multipel, Sebagai contoh jenis ini yaitu Neonatal hemangiomatosis,

merupakan hemangioma multipel pada kulit dengan ukuran keci-kecil (2 mm -2 cm). Sering

disertai hemangioma pada gastrointestinal, hepar, otak, dan paru-paru.

Klasifikasi lain membagi hemangioma berdasarkan kedalaman dari permukaan kulit.

Hemangioma superfisialis atau kutaneuskutaneus, yang merupakan 50-60% dari semua

hemangioma akan berwarna seperti strawberry pada saat matur. Hemangioma profunda atau

subkutaneus bila lokasinya cukup dalam akan tampak seperti daging tumbuh yang berwarna.

Dan bila lokasinya lebih ke superficial maka akan tampak seperti nodul kebirubiruan dan

terkadang dijumpai telangaktesi atau vena yang dilatasi pada kulit yang melingkupinya.

Masuk dalam kelompok ini yaitu hemangioma intramuskuler dan skeletal. Bila terdapat

hemangioma superficial (berwarna merah) dan dijumpai indurasi di bawahnya, maka jenis ini

masuk kedalam Hemangioma Campuran atau compound. Hemangioma viseralis,merupakan

hemangioma yang letaknya pada organ dalam seperti hepar, usus, paru ,otak.

Page 3: Lp Hemangioma

Gambar 3. Hemangioma terlokalisir.A,D. Hemangioma superficial, B. Hemangioma Profunda, dan C. Hemangioma Campuran

Gambar 4. Hemangioma hepar

Mulliken pada (1988) membagi hemangioma menjadi 3 tipe, yaitu tipe kapiler,

kavernosa, dan campuran. Hemangioma kapiler merupakan jenis yang paling umum, dengan

angka insidensi 1-1.5% pada bayi. Tipe ini mempunyai penampilan klinis menonjol

bulat,kadang lobulated, dan berwarna merah. Gambaran histologinya berupa pembuluh

kapiler dengan dinding yang tipis, yang dibatasi oleh satu lapis endotel yang gepeng atau

cembung, dan lapisan periendotel serta jaringan retikuler.

Hemangioma kavernosa secara histologis tersusun oleh chanel-chanel pembuluh darah

dermis yang irregular dan lokasinya di profunda. Pembuluh kavernosa dan sinusoid yang

Page 4: Lp Hemangioma

kusut dipisahkan oleh jaringan ikat stroma.Penampilan klinisnya biasannya merupakan lesi

dengan corakan warna merah keunguan pada kulit yang melingkupinya.

Hemangioma tipe campuran terdiri dari komponen kapiler dan kavernosa. Jenis ini

lebih sering dijumpai di banding tipe kavernosa.

Hemangioma Kapiler (Superficial Hemangioma)

Terjadi pada kulit bagian atas. Jenis hemangioma kapiler terdiri atas hemangioma

simplek (nervus simplek) atau nervus buah arbei dan nervus flameus. Hemangioma

simplek jika sudah terbentuk tampak seperti buah arbei menonjol, berwarna merah

cerah dengan cekungan kecil, pada umumnya terjadi pada waktu lahir atau beberapa

hari setelah lahir. Sering terjadi pada bayi prematur dan biasanya akan menghilang

beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Gejalanya antara lain tampak bercak

merah yang lama-kelamaan makin besar. Lama-kelamaan warnanya menjadi merah

menyala, berbatas tegas, keras pada perabaan tegang dan berbentuk lobular. Involusi

spontan ditandai oleh memucatnya warna didaerah sentral, lesi menjadi kurang tegang

dan lebih mendatar.

Perkembangannya dimulai dengan titik kecil pada waktu lahir, membesar cepat,

dan menetap pada usia kira-kira delapan bulan. Kemudian akan mengalami regresi

spontan dan menjadi pucat karena fibrosis setelah usia satu tahun. Proses regresi

berjalan 6 – 7 tahun.

Selain hemangioma simplek, bentuk lain hemangioma kapiler (superficial

hemangioma) adalah granuloma piogenik. Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang

sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun

sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada semua umur,

terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang sering mengalami

trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat.

Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah.

Nervus flameus ada sejak lahir, menetap, dan rata dengan permukaan kulit,

kecuali bila teriritasi.

Page 5: Lp Hemangioma

Gambar 5. Hemangioma kapiler, Sumber : (capillary-

hemangioma.Wikipedia)http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3d/

Capillary_haemangioma.jpg/230px- Capillary_haemangioma.jpg

Hemangioma Kavernosum

Hemangioma kavernosum ini terdiri atas jalinan pembuluh darah yang

membentuk rongga. Kelainannya berada dijaringan yang lebih dalam dari dermis.

Hemangioma kavernosum biasanya tidak memiliki batas tegas berupa benjolan yaitu

makula eritematosa atau nodus yang berwarna merah keunguan. Bila ditekan

mengempis dan menggembung kembali bila dilepas. Kelainan ini terdiri dari elemen

vaskular (pembuluh darah) yang matang. Hemangioma kavernosum kadang-kadang

terdapat pada lapisan jaringan yang dalam, pada otot atau organ dalam. Berbentuk

papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran

1 cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah.

Hemangioma ini tidak dapat mengalami regresi spontan, malah sering progresif.

Jenis kavernosum bisa meluas dan menyusup ke jaringan sekitarnya. jaringan di atas

hemangioma dapat mengalami iskemia sehingga mudah rusak oleh iritasi, misalnya di

daerah perineum, dan menimbulkan tukak yang sulit sembuh dan kadang berdarah.

Page 6: Lp Hemangioma

Gambar 6. Hemangioma kavernosum, sumber : http://www.birthmarks.us/Vmphoto2.jpg

Epidemologi Hemangioma

Hemangioma merupakan neoplasma jinak yang sering ditemukan pada bayi yang baru

lahir. Dikatakan bahwa 10% dari bayi yang baru lahir dapat mempunyai hemangioma dimana

angka kejadian tertinggi terjadi pada ras kulit putih dan terendah pada ras asia. Hemangioma

lebih sering terjadi pada perempuan bila dibandingkan dengan laki-laki dengan perbandingan

5:1. Angka kejadian hemangioma meningkat menjadi 20-30% pada bayi-bayi yang dilahirkan

prematur. Bayi lahir prematur merupakan faktor resiko yang telah teridentifikasi, terutama

neonatus dengan berat badan lahir di bawah 1500 gram. 30% dari hemangioma terlihat saat

bayi lahir dan 70% dari hemangioma muncul pertama kali pada minggu-minggu pertama dari

kehidupan bayi. Walaupun dianggap sebagai penyakit yang tidak herediter, dari survey yang

dilakukan didapatkan adanya insiden sebesar 10% pada bayi-bayi dengan riwayat keluarga

menderita hemangioma. Dari literatur dikatakan 80% hemangioma terjadi pada daerah kepala

dan leher dan dapat mengalami pertumbuhan sampai kurang lebih 18 bulan sebelum akhirnya

akan mengalami regresi spontan yang dikenal dengan fase involusi yang dapat memakan

waktu 3-10 tahun.

Hampir semua hemangioma pada anak-anak akan mengalami regresi spontan dan

menghilang tanpa terapi apapun. Akan tetapi, hemangioma juga dapat menjadi massif

sehingga menimbulkan komplikasi yang mengancam nyawa seperti perdarahan dan gagal

jantung sehingga diperlukan terapi sejak dini.

Mortalitas dan morbiditas terjadi apabila hemangioma berhubungan dengan struktur-

struktur penting seperti saluran pernafasan dan menggangu fungsi pernafasan penderita,

ataupun apabila terjadi perdarahan yang masif. Akan tetapi hal ini sangat jarang terjadi.

Page 7: Lp Hemangioma

Etiologi Hemangioma

Hingga saat ini apa yang menjadi penyebab hemangioma masih belum diketahui,

namun diperkirakan berhubungan dengan mekanisme dari kontrol pertumbuhan pembuluh

darah. Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah.

Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth

Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor

pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-

interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam

etiologi terjadinya hemangioma.

Gambaran klinis Hemangioma

Gambaran klinis merupakan faktor terpenting dalam menegakan diagnosis

hemangioma. Pada umumnya hemangioma tidak langsung tampak pada saat lahir tetapi

beberapa minggu pertama setelah lahir. Beberapa jenis hemangioma dapat tampak pada saat

lahir sebagai lesi samar-samar di kulit, yang bervariasi dari makula merah sampai nevus

pucat yang menyerupai memar. Sangat jarang hemangioma yang sudah terbentuk penuh pada

saat lahir.

Pada fase proliferasi, Hemangioma tumbuh cepat selama 6 – 8 minggu pertama setelah

lahir. Hemangioma yang terletak di permukaan kulit, maka kulit akan menonjol dan berwarna

merah muda menyala. Akan tetapi bila lesi ini tumbuh pada lapisan lebih dalam dari dermis,

subkutis, atau otot, maka kulit yang menutupinya dapat berwarna kebiruan, dan hanya sedikit

menonjol, juga terjadi dilatasi vena atau telangiektase.

Dalam fase involusi, hemangioma mencapai puncak proliferasi pada akhir tahun

pertama. Setelah itu hemangioma tumbuh proporsional terhadap pertumbuhan bayi. Warna

yang menyala berangsur-angsur berubah menjadi samar. Kulit mulai memucat, dan

konsistensi tumor menjadi lunak. Fase ini pada umumnya berlangsung sampai anak usia 5-10

tahun. Kecepatan regresi hemangioma tidak berhubungan dengan gender, lokasi, ukuran, dan

morfologi. Masa involusi akan berakhir pada saat anak usia 5 tahun (50%), dan pada usia 7

tahun (70%). Berakhirnya masa involusi terjadi pada usia 10-12 tahun.

Page 8: Lp Hemangioma

A B C

Gambar 7. Perjalanan klinis hemangiomaA. Fase Proliferasi, B. Fase Involusi, dan C. Fase involusi berakhir

Hemangioma kapiler

Bercak merah tidak menonjol dari permukaan kulit. Salmon patch berwarna lebih

muda sedang Port wine stain lebih gelap kebiru-biruan, kadang-kadang

membentuk benjolan di atas permukaan kulit.

Hemangioma kavernosum

Tampak sebagai suatu benjolan, kemerahan, terasa hangat dan compressible

(tumor mengecil bila ditekan dan bila dilepas dalam beberapa waktu membesar

kembali).

Gambaran Histologis

Hemangioma kapiler terdiri atas kapiler-kapiler baru yang berisi darah dan membentuk

suatu anyaman. Tumor ini hanya mengenai satu segmen dari pembuluh darah. Dari segmen

tersebut sel-sel endotel tumbuh keluar membentuk kapiler-kapiler baru yang merupakan suatu

anyaman. Sel-sel endotel dari kapiler tersebut sering berproliferasi sehingga lumennya

tertutup. Pada fase involusi tampak penyempitan dan oklusi lumen kapiler dan terjadi

peningkatan stroma jaringan ikat. Hemangioma kavernosa terdiri atas ruang-ruang sinusoid

yang dibatasi oleh sel endotel berisi darah yang lebar dan berdinding tipis, bentuk ireguler,

terletak pada dermis bagian bawah serta subkutis, dilapisi oleh selapis endotel, serta dikelilingi

oleh jaringan fibrosa yang tebal.

Page 9: Lp Hemangioma

Gambar.3 Hemangioma bibir, terlihat peningkatan jumlah pembuluh darah venous yang terisi blood clot (tanda panah) di bawah mukosa hingga ke permukaan otot

Patofisiologi Hemangioma

Pada tahun 1982, John Mulliken dan Julie Glowacki membuat klasifikasi tentang

anomali vaskular yang terjadi di kulit anak yang didasarkan pada gambaran histologi dan

perilaku biologi lesi. Dua kelompok utama yaitu : Malformasi vaskular dan Hemangioma.

Vaskularisasi kulit mulai terbentuk pada hari ke-35 gestasi, yang berlanjut sampai

beberapa bulan setelah lahir. Maturasi sistem vaskular terjadi pada bulan ke-4 setelah lahir.

Faktor angiogenik kemungkinan mempunyai peranan penting pada fase proliferasi dan

involusi hemangioma. Pertumbuhan endotel yang cepat pada hemangioma mempunyai

kemiripan dengan proliferasi kapiler pada tumor. Proliferasi endotel dipengaruhi oleh agen

angiogenik. Angiogenik bekerja melalui dua cara :

a. Secara langsung mempengaruhi mitosis endotel pembuluh darah,

b. Secara tidak langsung mempengaruhi makrofag, mast cell , dan sel T helper.

Heparin yang dilepaskan makrofag menstimuli migrasi sel endotel dan pertumbuhan

kapiler. Disamping heparin sendiri berperan sebagai agen angiogenesis. Efek angiogenesis ini

dihambat oleh adanya protamin, kartilago, dan beberapa kortikosteroid. Konsep inhibisi

kortikosteroid ini diterapkan untuk terapi pada beberapa jenis hemangioma pada fase

involusi. Angioplastin, salah fragmen internal dari plasminogen merupakan inhibitor potent

dan spesifik untuk proliferasi endotel.

Makrofag meghasilkan stimulator ataupun inhibitor angiogenesis. Pada fase proliferasi,

jaringan hemangioma di infiltrasi oleh makrofag dan mast cell, sedangkan pada fase involusi

terdapat infiltrasi monosit. Diperkirakan infiltrasi makrofag dipengaruhi oleh Monocyte

chemoattractant protein-1 (mcp-1), suatu glikoprotein yang berperan sebagai kemotaksis

mediator. Zat ini dihasilkan oleh sel otot polos pembuluh darah pada fase proliferasi, tetapi

tidak dihasilkan oleh hemangioma pada fase involusi ataupun malformasi vaskuler.

Page 10: Lp Hemangioma

Keberadaan mcp-1 dapat di down-regulasi oleh deksametason dan interferon alfa. Interferon

alfa terbukti menghambat migrasi endotel yang disebabkan oleh stimulus kemotaksis. Hal ini

memberikan efek tambahan interferon alfa dalam menurunkan jumlah dan aktifitas makrofag.

Hemangioma umumnya tidak tampak atau samar-samar pada saat lahir. Kemudian akan

mengalami fase pertumbuhan yang cepat yang dimulai sekitar umur 6 minggu dan akan

berlanjut terus sampai umur antara 6-20 bulan. Setelah itu hemangioma akan mengalami

involusi sampai umur antara 5-7 tahun.Secara radiologis, tampak banyak jaringan parenkim

lobuler dan berbatas tegas. Histologis, terdapat epitel tipe fetal yang mempunyai turnover

cepat, peningkatan jumlah mast cell, dan membrane basalisnya multilaminer

Hemangioma superfisial dan dalam akan mengalami periode pertumbuhan yang sangat

cepat dalam waktu 8 sampai dengan 10 bulan. Fase ini dikenal sebagai fase proliferasi. Pada

fase ini, lesi superfisial akan tampak sebagai bercak berwarna merah terang dengan sedikit

mengalami peninggian pada kulit, sedangkan pada lesi yang lebih dalam, akan terlihat

sebagai benjolan biru keunguan yang sering terdiagnosa sebagai malformasi vaskuler.

Hemangioma superfisial akan mencapai ukuran terbesarnya pada saat bayi berusia 8

bulan sedangkan pada lesi yang lebih dalam hemangioma dapat terus tumbuh sampai usia

bayi 2 tahun. Selanjutnya akan terjadi fase involusi, dimana lesi akan mengalami regresi

secara perlahan. Fase ini dapat berlangsung selama 1 tahun sampai dengan 5 tahun. Pada fase

ini sel-sel endotel akan mengalami apoptosis dan lesi akan menjadi jaringan ikat dan jaringan

parut. Lesi yang mula-mula berwarna merah terang akan mengalami perubahan warna

menjadi bercak abu-abu dan peninggian pada kulit menjadi berkurang. Fase involusi ini

berakhir pada usia 5 tahun pada 50% bayi dan 70% terjadi pada saat bayi berusia 7 tahun.

Pada sebagian besar penderita pada akhir fase involusi ini, kulit akan kembali terlihat seperti

jaringan kulit normal, sedangkan pada sebagian penderita akan meninggalkan jaringan kulit

yang rusak berupa jaringan parut dengan terdapat telengiektasis pada permukaan kulit.

Pemeriksaan Penunjang Hemangioma

Secara klinis diagnosis hemangioma tidak sukar, terutama jika gambaran lesinya khas,

tapi pada beberapa kasus diagnosis hemangioma dapat menjadi susah untuk ditegakkan,

terutama pada hemangioma yang letaknya lebih dalam.

Diagnosis hemangioma selain dengan gejala klinis, juga dapat ditegakkan dengan

pemeriksaan penunjang lain. Penggunaan teknik pencitraan membantu dalam membedakan

kelainan pembuluh darah dari beberapa proses neoplasma yang agresif. Ultrasonografi

Page 11: Lp Hemangioma

dengan Doppler merupakan cara yang efektif, karena tidak bersifat invasif dan dapat

menunjukkan gambaran aliran darah yang tinggi antara hemangioma dengan tumor solid.

Pada penggunaan X-ray, hemangioma jenis kapiler, X-ray jarang digunakan karena

tidak dapat menggambarkan masa yang lunak, sedangkan pada hemangioma kavernosum

biasanya dapat terlihat karena terdapat area kalsifikasi. Klasifikasi ini terjadi karena

pembekuan pada cavitas cavernosum (phleboliths). Isotop scan pada hemangioma kapiler

dapat menunjukkan peningkatan konsistensi dengan peningkatan suplai darah, tapi cara ini

jarang digunakan. Angiografi menunjukkan baik tidaknya pembuluh darah juga untuk

mengetahui pembesaran hemangioma karena neo-vaskularisasi.

Magnetic Resonance Imaging (MRI) menunjukkan karakteristik internal dari suatu

hemangioma dan lebih jelas membedakan dari otot-otot yang ada di sekitarnya.

Hemangioma dapat didiagnosa dengan pemeriksaan fisik. Pada kasus hemangioma

dalam atau campuran, CT Scan atau MRI dapat dikerjakan untuk memastikan bahwa struktur

yang dalam tidak terlibat.

Komplikasi Hemangioma

a. Perdarahan

Komplikasi ini paling sering terjadi dibandingkan dengan komplikasi lainnya.

Penyebabnya ialah trauma dari luar atau ruptur spontan dinding pembuluh darah

karena tipisnya kulit di atas permukaan hemangioma, sedangkan pembuluh darah

di bawahnya terus tumbuh.

b. Ulkus

Ulkus menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan resiko infeksi, perdarahan, dan

sikatrik. Ulkus merupakan hasil dari nekrosis. Ulkus dapat juga terjadi akibat

ruptur. Hemangioma kavernosa yang besar dapat diikuti dengan ulserasi dan

infeksi sekunder.

c. Trombositopenia

Jarang terjadi, biasanya pada hemangioma yang berukuran besar. Dahulu dikira

bahwa trombositopenia disebabkan oleh limpa yang hiperaktif. Ternyata kemudian

bahwa dalam jaringan hemangioma terdapat pengumpulan trombosit yang

mengalami sekuesterisasi.

d. Gangguan Penglihatan

Pada regio periorbital sangat meningkatkan risiko gangguan penglihatan dan harus

lebih sering dimonitor. Amblyopia dapat merupakan hasil dari sumbatan pada

Page 12: Lp Hemangioma

sumbu penglihatan (visual axis). Kebanyakan komplikasi yang terjadi adalah

astigmatisma yang disebabkan tekanan tersembunyi dalam bola mata atau desakan

tumor ke ruang retrobulbar. Hemangioma pada kelopak mata bisa mengganggu

perkembangan penglihatan normal dan harus diterapi pada beberapa bulan pertama

kehidupan.

Penatalaksanaan Hemangioma

Penatalaksanaan hemangioma secara umum ada 2 cara, yaitu :

a. Cara Konservatif

Pada perjalanan alamiahnya lesi hemangioma akan mengalami pembesaran dalam

bulan-bulan pertama, kemudian mencapai pembesaran maksimum dan sesudah itu

terjadi regresi spontan sekitar umur 12 bulan, lesi terus mengadakan regresi sampai

umur 5 tahun. Hemangioma superfisial atau hemangioma kapiler sering tidak

diterapi karena hemangioma jenis ini bila dibiarkan akan hilang dengan sendirinya

dan kulit terlihat normal.

Cara konservatif memanfaatkan proses alamiah dari hemangioma tersebut.

Dilakukan observasi untuk melihat hemangioma mengalami pembesaran dalam

bulan-bulan pertama, kemudian mencapai besar maksimum dan ber-regresi sampai

umur 5 tahun.Hemangioma buah arbei sebaiknya dibiarkan mengalami regresi

spontan. Jadi walaupun besar, mencolok, dan tampak menakutkan, jenis ini tidak

memerlukan tindakan selain pemasangan pembalut elastis dengan sedikit

penekanan secara terus-menerus. Tindakan ini membantu mempercepat proses

regresi.

b. Cara Aktif

Penatalaksanaan secara aktif dilakukan dengan pembedahan, terapi kortikosteroid,

atau radiasi. Perawatan dengan tindakan bedah beberapa diantaranya adalah eksisi,

bedah krio dan laser. Pembedahan biasanya diindikasikan pada hemangioma yang

tidak mengalami regresi spontan selama lebih dari 9 tahun, terdapat tanda-tanda

pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4

kali lebih besar dan pada hemangioma raksasa dengan trombositopenia.

Hemangioma yang memerlukan terapi secara aktif, antara lain adalah

hemangioma yang tumbuh pada organ vital, seperti pada mata, telinga, dan

tenggorokan; hemangioma yang mengalami perdarahan; hemangioma yang

Page 13: Lp Hemangioma

mengalami ulserasi; hemangioma yang mengalami infeksi; hemangioma yang

mengalami pertumbuhan cepat dan menimbulkan deformitas (kelainan) jaringan.

Tindakan eksisi jarang dilakukan karena hemangioma cenderung mengalami

perdarahan hebat. Untuk mengurangi perdarahan, eksisi dilakukan dengan cara

dikombinasikan dengan skleroterapi. Teknik lainnya adalah dengan bedah krio.

Prinsip kerja dari bedah krio yaitu menyebabkan nekrosis dari sel-sel yang

diakibatkan oleh pembekuan dan melunaknya sel-sel. Metode ini diperkenalkan

pada tahun 1940-an dengan menggunakan nitrogen cair yang diaplikasikan dengan

kapas. Lalu pada tahun 1961, Copper memperkenalkan sistem tertutup dengan

menyemprotkan cairan nitrogen. Penggunaan laser bisa juga digunakan sebagai

terapi hemangioma, tetapi biaya perawatannya relatif mahal.

Penatalaksanaan hemangioma secara aktif, antara lain :

1) Pembedahan

Indikasi operasi eksisi pada hemangioma adalah involusi inkomplet. Pengaruh

kosmetik pada wajah, Hemangioma yang berlokasi pada region periorbita,

hidung, mulut, saluran nafas bagian atas, kanal telinga, dan hemangioma yang

mengancam jiwa anak. Hemangioma yang terlokalisir jelas atau hemangioma

tipe pedunkular, terutama yang mengalami ulserasi dan perdarahan berulang,

dapat dipertimbangkan untuk dilakukan eksisi pada masa bayi. Perdarahan

selama eksisi biasanya dapat di kontrol dengan kauterisasi. Debulking

hemangioma pada kelopak mata atas diperlukan bila hemangioma

menyebabkan astigmat dan tak berespon terhadap pemberian terapi obat. Eksisi

dengan laser CO2 dapat membuka jalan napas yang megalami obstruksi oleh

karena hemangioma subglottis.

Indikasi :

Terdapat tanda-tanda pertumbuhan hemangioma yang terlalu cepat

Hemangioma raksasa dengan trombositopenia.

Tidak ada regresi spontan-spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan

hemangioma sesudah 6-7 tahun.

Lesi yang terletak pada wajah, leher, tangan atau vulva yang tumbuh

cepat, mungkin memerlukan eksisi lokal untuk mengendalikannya.

Page 14: Lp Hemangioma

Gambar 8. A dan B. Perempuan, 2 Th dengan hemangioma nasal tipC dan D. 3 Th kemudian setelah operasi eksisi

2) Kortikosteroid

a. Kortikosteroid lokal

Kutaneus hemangioma dengan batas yang jelas yang terletak di ujung

hidung, pipi, bibir, kelopak mata dapat di terapi dengan injeksi

kortikosteroid intralesi. Triamcinolone (25mg/cc) di suntikan secara

berlahan dengan tekanan rendah pada lesi (Syringe 3 cc, jarum no 25).

Dosis setiap kali pemberian tidak boleh melebihi 3-5 mg/kgBB. Biasanya

dibutuhkan 3 sampai 5 injeksi diperlukan.

Dengan interval pemberian 6 – 8 minggu. Respon terapi local injeksi

sama dengan sistemik terapi.

b. Kortikosteroid sistemik

Kortikosteroid sistemik masih merupakan fist-line terapi untuk

hemangioma yang besar, destruktif, atau mengancam jiwa. Prednison atau

Page 15: Lp Hemangioma

prednisolone oral dosis 2 mg/kgBB/hari diberikan pagi hari selama 4 – 6

minggu.

Selanjutnya dilakukan tapering dosis selam beberapa bulan.

Hemangioma yang sensitif akan memperlihatkan respon terapi pada beberapa

hari pemberian kortikosteroid. Pada kondisi akut, misalnya pada sumbatan

airway atau gangguan visual karena hemangioma, diberikan dosis yang setara

berupa injeksi intravena. Terapi ini akan memberikan respon yang cepat pada

hemangioma yang sensitif.

Dengan penggunaan kortikosteroid oral, intravena, atau intralesi, 30%

hemangioma memberikan regresi yang cepat, 40% repon lambat, dan 30%

tidak berespon sama sekali. Jika tidak ada respon yang berupa memudarnya

warna, menjadi lembut, atau berkurangnya pertumbuhan maka terapi harus

dihentikan. Jika respon terapi tampak, maka dosis dan durasi pemberian

kortikosteroid dipertahankan sesuai dengan lokasi dan maturitas hemangioma.

Pertumbuhan biasanya akan kembali tampak bila tapering dosis dilakukan

secara cepat. Pemberian kortikosteroid dilanjutkan sampai pasien usia 8 – 10

bulan. Pemberian terapi dua hari sekali akan menurunkan kejadian komplikasi

berupa anoreksia, penurunan berat badan, Gangguan pertumbuhan, dan facies

cushingoid. Pemberian imunisasi polio, measles, mumps, rubella, dan varicella

sebaiknya ditunda selama terapi

Kriteria pengobatan dengan kortikosteroid ialah :

Apabila melibatkan salah satu struktur yang vital.

Tumbuh dengan cepat dan mengadakan destruksi kosmetik.

Secara mekanik mengadakan obstruksi salah satu orifisium.

Adanya banyak perdarahan dengan atau tanpa trombositopenia.

Menyebabkan dekompensasio kardiovaskular.

Hemangioma kavernosum yang tumbuh pada kelopak mata dan

mengganggu penglihatan umumnya diobati dengan steroid injeksi yang

menurunkan ukuran lesi secara cepat, sehingga perkembangan penglihatan

bisa normal. Hemangioma kavernosa dapat diobati bila steroid diberikan

secara oral dan injeksi langsung pada hemangioma.

Page 16: Lp Hemangioma

Penggunaan kortikosteroid peroral dalam waktu yang lama dapat

meningkatkan infeksi sistemik, tekanan darah, diabetes, iritasi lambung, serta

pertumbuhan terhambat.

3) Radiasi

Pengobatan dengan radiasi dewasa ini sudah banyak ditinggalkan karena

berakibat kurang baik pada tulang, juga menimbulkan komplikasi berupa

keganasan yang terjadi pada jangka waktu lama dan dapat menimbulkan fibrosis

pada kulit yang sehat.

Jenis flameus ditanggulangi dengan eksisi, kalau perlu ditambah dengan

cangkok kulit. Dapat juga dilakukan perajahan (tatoasi) untuk menyamarkan

warna. Penanggulan dengan laser Argon umumnya cukup memuaskan.

Untuk hemangioma kavernosum, satu-satunya cara terapi ialah ekstripasi.

Pada jenis yang luas dapat dibantu dengan panduan angiografi. Embolisasi

membantu memperkecil tumor untuk memudahkan tindakan bedah. Kadang

infiltrasi menyusup jauh ke dalam sehingga diperlukan pembedahan luas.

Kelainan ini dapat kambuh dari sisa hemangioma yang sukar dicapai pada

pembedahan.

Di daerah leher, hemagioma biasanya berjenis kavernosa yang merupakan

benjolan lunak yang mengempis bila ditekan dan melembung saat dilepaskan

lagi. Tumor ini ditangani dengan ektripasi. Bila besar, perlu perispan berupan

arteriografi atau flebografi.

4) Terapi Laser

Terapi laser cukup popular untuk penaganan hemangioma yang letaknya

superfisial. Beberapa peneliti mengatakan bahwa fotokoagulasi, bila diberikan

seawal mungkin pada hemangioma, akan mencegah penyebaran atau

pembesaran hemangioma, dan timbulnya komplikasi. Chantal et al (1988)

menyatakan bahwa tidak ada perbedaan nyata terapi ini apabila diberikan pada

lebih awal atau tidak.

Flashlamp pulsed dye laser (585 nm) Memberikan hasil yang baik untuk

terapi hemangioma superficial maupun profunda, juga hemangioma dengan

ulserasi. Kemungkinan laser ini menyebabkan fotothermolisis yang

mengakibatkan berhentinya perkembangan hemangioma dan mempercepat

Page 17: Lp Hemangioma

regresi.Laser ini menembus kulit sampai ketebalan 0.75 – 1 cm.Tindakan ini

akan memudarkan warna hemangioma. Sampai saat ini, belum ada bukti

pemberian laser berulang akan menghancurkan sebgian besar lesi atau

menpercepat fase involusi.

Gambar 9. Hasil terapi Flashlamp pulsed dye laserkiri : Sebelum terapi, dan Kanan : Sesudah terapi

Page 18: Lp Hemangioma

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. (terjemahan). Penerbit

buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume 2,

(terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Hamzah, M. 1999 Hemangioma, dalam Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Balai Penerbit FK UI, Edisi Ketiga, Jakarta, 220-22.

Junadi, Purnawan. (1982). Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta: Media Aesculapius Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Katz, D. A., & Damron, T. August 1, 2002 Hemangioma, Available at : http://www.emedicine.com/orthoped/topic499.htm. Accessed at 6 Juni 2013

Lehrer, M. D. April 17, 2003 Hemangioma, dalam Available at : http://www.nlm.nih.gov/medineplus/ency/article/001459.htm#Definition. Accessed at 6 Juni 2013

Long, Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Volume I. (terjemahan). Yayasan

Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.

Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Media

Aescullapius.

Olmstead, P. M., & Graham, W. P. 1994 Kelainan Bedah pada Kulit, dalam Buku Ajar Bedah Sabiston, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Cetakan I Bagian 2, Jakarta, 426-427.

Sjamsuhidajat, Wim de Jong Buku Ajar Ilmu Bedah. 2004. Edisi 2. Jakarta : EGC. Hal. 330,

380, 592.