Download - LP 3 (ANC)

Transcript
Page 1: LP 3 (ANC)

TUGAS INDIVIDU

BAGIAN KEPERAWATAN MATERNITAS

Laporan Pendahuluan

Kehamilan

di Ruang Ante Natal Care (ANC)

Puskesmas Batua, Makassar

NAMA : NAJIHAH, S. Kep.

NIM : 11 3145 201 036

KELOMPOK : VII (Tujuh)

CI Institusi CI Institusi CI

Lahan

( Ayu Lestari, S. Kp.) (Ns. Hj. Andi Herawati, S. Kep.) (Evita

Taliding, S. Kep. Ns.)

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN (NERS)

Page 2: LP 3 (ANC)

STIKes MEGA REZKY MAKASSAR

2011-2012

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. DEFENISI

ANC (Antenatal Care) adalah Pengawasan sebelum

persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim.

ANC atau pemeriksaan/pengawasan antenatal adalah

pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan

mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi

persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya

kesehatan reproduksi secara wajar.

Asuhan Antenatal adalah suatu program yang

terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik

pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan

dan persalinan yang aman dan memuaskan

Tujuan

- Tujuan Ante Natal Care

a. Pengawasan hamil untuk mendapatkan hal sebagai

berikut:

- Kesehatan umum ibu

- Penegakkan secara dini penyakit yang menyertai

kehamilan

- Menegakkan secara dini komplikasi kehamilan

- Menerapkan resiko kehamilan (tinggi, meragukan,

rendah)

b. Menyiapkan persalinan menuju Well Boren Baby dan

Well Health Monther

Page 3: LP 3 (ANC)

c. Mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi

d. Mengantarkan pulihnya kesehatan ibu optimal saat

akhir kala nifas

- Tujuan Pre Natal Care

a. Pengawasan janin dalam rahim yang dapat ditentukan

dengan pemeriksaan khusus

b. Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan

gangguan neonates

c. Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren

Baby dan Well Health Monther

Kebijakan Program

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh

tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum,

bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama

masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal

pelayanan antenatal

Pelayanan Asuhan Standar Minimal "7T"

1. Timbang berat badan

2. Tekanan Darah

3. Tinggi Fundus Uteri (TFU)

4. TT lengkap (imunisasi)

5. Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan

6. Tengok / periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung

kaki

7. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan

Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4

kali selama kehamilan yaitu :

- 1 kali pada trimester I

- 1 kali pada trimester II

Page 4: LP 3 (ANC)

- 2 kali pada trimester III

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui

terlambat haid.

Kunjungan ANC yang ideal adalah :

- Setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu

- Setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu

- Setiap 1 minggu sejak kehamilan 32 minggu sampai

terjadi kelahiran.

Pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu.

Kehamilan

Kehamilan ialah pertumbuhan dan perkembangan janin

intra uterin mulai konsepsi dan berakhir sampai permulaan

persalinan.

Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira-kira

40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300

hari). Kehamilan berlangsung antara 28 dan 36 minggu

disebut kehamilan prematur, sedangkan bila lebih dari 43

minggu disebut kehamilan postmatur

Menurut usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi

1. Kehamilan trimester pertama (0-14 minggu)

2. Kehamilan trimester kedua (14-28 minggu)

3. Kehamilan trimester ketiga (28-42 minggu)

B. ETIOLOGI

Kehamilan dapat terjadi karena pertemuan ovum dan

sperma di dalam tuba falopi. Pada coitus air mani terpancar

kedalam ujung dari vagina sebanyak 3cc. Dalam air mani

terdapat spermatozoa atau sel-sel mani sebanyak100-200

juta tiap cc. Di dalam tuba sperma menunggu kedatangan

ovum, jika terjadi ovulasi maka mungkin terjadi fertilisasi, jadi

Page 5: LP 3 (ANC)

kehamilan dapat dihasilkan bila coitus dilaksanakan pada

saat ovulasi.

C. PATOFISIOLOGI

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur

(ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh

umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu

persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan

berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga

rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh

sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh

tuba falofi.

Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang

mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang

melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah

dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian

bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan

(konsepsi = fertilitas).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri

sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang

rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari

pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk

menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,

dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk

setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa

(sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas),

nidasi dan plasenta.

1. Sel telur (ovum)

Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi

ovum terjadi di geneta-bridge.

Page 6: LP 3 (ANC)

2. Sel mani (spermatozoa)

Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala,

berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher

yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan

ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat

bergerak dengan cepat.

3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)

Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel

mani dengan sel telur di tuba pallofi.

4. Nidasi (implantasi )

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi

ke dalam endometrium.

D. MANIFESTASI KLINIS

- Gejala kehamilan tidak pasti

1. Amenorea

2. Nausea dan Vomitus (Morning Sicknes)

3. Mengidam (Menginginkan makanan atau minuman

tertentu)

4. Konstipasi/obstipasi

5. Sering berkemih

6. Pingsan dan mudah lelah

7. Anoreksia

- Tanda kehamilan tidak pasti

1. Pigmentasi kulit,

2. Leukore, peningkatan sekret serviks

3. Epulis (hipertropi papila gingiva)

4. Perubahan payudara, payudara tegang dan membesar

5. Pembesaran abdomen

Page 7: LP 3 (ANC)

6. Suhu basal sesudah ovulasi meningkat terus (37,2-

37,8oC)

7. Perubahan organ dalam pelvik

- Tanda Chadwick : Vagina livid, minggu ke-6

- Tanda Hegar : Segmen bawah uterus

lembek

- Tanda Piscaseck : Uterus membesar ke satu arah

- Tanda Braxton Hicks : Uterus berkontraksi bila

dirangsang

8. Tes Kehamilan (+)

- Tanda Pasti Kehamilan

1. Pada palpasi dirasakan bagian janin, ballotement

(lentingan janin) dan gerakan janin

2. Pada auskultasi terdengar denyut jantung janin (DJJ)

- Dengan Doppler terdengar pada kehamilan 12

minggu

- Dengan Laennec terdengar pada kehamilan 18-20

minggu

3. Dengan USG atau scanning dapat dilihat gambaran

janin

4. Pada pemeriksaan sinar-x tampak kerangka janin

E. KOMPLIKASI

- Kelainan pada kehamilan

1. Hiperemesis Gravidarum

2. Preeklamsia/Eklampsia

3. Abortus

4. Kehamilan ektopik

5. Plasenta previa

6. Solusio plasenta

Page 8: LP 3 (ANC)

- Penyakit dalam kehamilan

1. Penyakit jantung pada kehamilan

2. Diabetes melitus gestasional

3. Asma brokhial

4. Tuberkulosis

5. Anemia

- Anemia defesiensi besi

- Anemia akibat perdarahan

- Anemia megaloblastik

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Laboratorium

1. Darah

Hb, glukosa darah, golongan darah, VDRL

2. Urin

- Warna, bau dan kejernihan

- Protein, glukosa, nitrit

3. Biakan

Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik)

- Radiologi

1. USG

- Jenis kelamin

- Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion

2. Pelvimetri

G. PEMERIKSAAN KEHAMILAN

- Pemeriksaan Leopold

Pemeriksaan leopold I, untuk menentukan bagian janin

yang berada dalam fundus uteri.

Page 9: LP 3 (ANC)

Petunjuk cara pemeriksaan :

Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien,

menghadap kearah kepala pasien. Kedua tangan

diletakkan pada bagian atas uterus dengan mengikuti

bentuk uterus. Lakukan palpasi secara lembut untuk

menentukan bentuk, ukuran konsistensi dan gerakan

janin. Tentukan bagian janin mana yang terletak di fundus.

Hasil: Jika kepala janin yang nerada di fundus, maka

palpasi akan teraba bagian bulat, keras dan dapat

digerakkan (balotemen). Jika bokong yang terletak di

fundus,maka pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang

tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari kepala,

tidak dapat digerakkan, serta fundus terasa penuh. Pada

letak lintang palpasi didaerah fundus akan terasa kosong.

Pemeriksaan Leopold II, untuk menentukan bagian

janin yang berada pada kedua sisi uterus.

Petunjuk pemeriksaan :

Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien,

menghadap kepala pasien. Kedua telapak tangan

Page 10: LP 3 (ANC)

diletakkan pada kedua sisi perut, dan lakukan tekanan

yang lembut tetapi cukup dalam untuk meraba dari kedua

sisi. Secara perlahan geser jari-jari dari satu sisi ke sisi

lain untuk menentukan pada sisi mana terletak pada sisi

mana terletak punggung, lengan dan kaki.

Hasil : Bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu

benda yang keras pada beberapa bagian lunak dengan

bentuk teratur,sedangkan bila teraba adanya bagian –

bagian kecil yang tidak teratur mempunyai banyak

tonjolan serta dapat bergerak dan menendang, maka

bagian tersebut adalah kaki, lengan atau lutut. Bila

punggung janin tidak teraba di kedua sisi mungkin

punggung janin berada pada sisi yang sama dengan

punggung ibu (posisi posterior) atau janin dapat pula

berada pada posisi dengan punggung teraba disalah satu

sisi.

Pemeriksaan Leopold III, untuk menentukan bagian

janin apa yang berada pada bagian bawah.

Petunjuk cara memeriksa:

Dengan lutut ibu dalam posisi fleksi, raba dengan

hati-hati bagian bawah abdomen pasien tepat diatas

simfisis pubis. Coba untuk menilai bagian janin apa yang

berada disana. Bandingkan dengan hasil pemeriksaan

Leopold.

Page 11: LP 3 (ANC)

Hasil : bila bagian janin dapat digerakkan kearah cranial

ibu, maka bagian terbawah dari janin belum melewati

pintu atas panggul. Bila kepala yang berada diabagian

terbawah, coba untuk menggerakkan kepala. Bila kepala

tidak dapat digerakkan lagi, maka kepala sudah

“engaged” bila tidak dapat diraba adanya kepala atau

bokong, maka letak janin adalah melintang.

Pemeriksaan Leopold IV, untuk menentukan presentasi

dan “engangement”.

Petunjuk dan cara memeriksa :

Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu. Kedua lutut

ibu masih pada posisi fleksi. Letakkan kedua telapak

tangan pada bagian bawah abdomen dan coba untuk

menekan kearah pintu atas panggul

Hasil: pada dasarnya sama dengan pemeriksaan Leopold

III, menilai bagian janin terbawah yang berada didalam

panggul dan menilai seberapa jauh bagian tersebut masuk

melalui pintu atas panggul.

- Hubungan umur kehamilan, besar uterus, dan tinggi

fundus uteri:

Page 12: LP 3 (ANC)

Akhir bulan Besar uterus Tinggi

fundus uteri

1 Lebih besar dari biasa Belum

teraba (palpasi)

2 Telur bebek Di belakang

simfisis

3 Telur angsa 1-2 jari

diatas simfisis

4 Kepala bayi

Pertengahan simfisis-pusat

5 Kepala dewasa 2-3 jari di

bawah pusat

6 Kepala dewasa Kira-kira

setinggi pusat

7 Kepala dewasa 2-3 jari di

atas pusat

8 Kepala dewasa

Pertengahan pusat-Proc.X

9 Kepala dewasa 3 jari di

bawah Px/sampai

setinggi Px

10 Kepala dewasa Sama

dengan kehamilan 8

bulan namun

melebar ke

samping

- Penentuan masa gestasi berdasarkan pengukuran Tinggi

fundus uteri:

1. Spiegelberg’s Measurement

Page 13: LP 3 (ANC)

Biasanya Tfu dalam cm – mingg ,setelah mgg 22, Tfu

naik 1 cm/mgg

22-28 mgg 24-25 cm diatas simfisis

28 mgg 26,7 cm diatas simfisis

30 mgg 29,5-30 cm diatas simfisis

32 mgg 29,5-30 cm diatas simfisis

34 mgg 31 cm diatas simfisis

38 mgg 33 cm diatas simfisis

40 mgg 37,7 cm diatas simfisis

2. Mac Donald’s Measurement

Tfu (cm) x 2/7 = masa gestasi ( bulan )

Tfu (cm) x 8/7 = masa gestasi ( minggu )

3. Selain itu dapat dengan cara sebagai berikut

- Terabanya ballotement di simpisis à 12 mgg

- DJJ (+) dg Dopller à 10-12 mgg

- DJJ (+) dg fetoscop à 18-20 mgg

- Quickening à 20 mgg

- USG

- Perhitungan Taksiran Partus

Menurut Neagle

H + 7

B (1-3) + 9, bila tanggal > 24 + B 1

B (4-12) – 3

T (1-3) + 0

T (4-12) + 1

- Taksiran berat janin:

1. Mac Donald:

TBJ = TFU (cm) x lingkar perut

2. Johnson-toschack (standar):

TBJ= TFU (cm) – N x 155

Page 14: LP 3 (ANC)

N= 13 bila kepala belum masuk PAP

N= 12 bila kepala masih berada diatas spina ischiadica

N= 11 bila kepala dibawah spina ischiadica

- Cara menghitung DJJ

Dihitung 3 x 5 detik secara berurutan, dengan cara ini

dapat diketahui teratur tidaknya DJJ, contoh:

11 12 13 --- djj = 4x (11+12+13)= 136 per

menit teratur

10 14 9 --- djj= 4x(10+14+9)=132 per menit

tidak teratur

- Frekuensi Kehamilan

a. Kunjungan I (12-24 mgg)

Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri,

Pemeriksaan lab., Antopo metri, penilaian resiko

kehamilan, KIE

b. Kunjungan II ( 28 – 32 mgg )

Anamnesis, USG, Penilaian resiko kehamilan, Nasehat

perawatan payudara & Senam hamil), TT I

c. Kunjungan III ( 34 mgg)

Anamnesis, pemeriksaan ulang lab. TT II

d. Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 mgg)

Anamnesis , perawatan payudara & persiapan

persalinan

Page 15: LP 3 (ANC)

BAB II

TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

1. Aktivitas atau istirahat

Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 –

12 minggu), kembali pada tingkat pra kehamilan selama

setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 –

15 cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan

dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema

ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada

trimester terakhir).

2. Integritas ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri

3. Eliminasi

Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi,

peningkatan frekuensi perkemihan, urinalisis, peningkatan

berat jenis, hemoroid

4. Makanan/cairan

Mual dan muntah terutama apada trimester pertama :

nyeri ulu hati umum terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg

trimester pertama.

5. Nyeri/ketidaknyamanan

Page 16: LP 3 (ANC)

Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara,

kontraksi Braxton hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri

punggung.

6. Pernapasan

Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal,

frekuensi pernapasan dapat meningkat relative terhadap

ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.

7. Keamanan

Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin

terdengar dengan daptone (mulai 10 – 12 minggu) atau

fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa pada

pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin

pada abdomen diantara 16 – 20 minggu, ballottement ada

pada bukan keempat dan kelima.

8. Seksualitas

Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas

seksual, leukarea mungkin ada, peningkatan progresif

pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran

jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di

palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan

pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae gravidarum,

tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick positif.

9. Interaksi Sosial

Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi,

tahap maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat

mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota

keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung

sampai disfungsional.

10. Penyuluhan/pembelajaran

Page 17: LP 3 (ANC)

Harapan individu terhadap kehamilan,

persalinan/melahirkan tergantung pada usia, tingkat

pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak,

stabilitas ekonomik.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko

khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik

disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan

tujuan hidup, kurang informasi

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal

peningkatan kebutuhan metabolic

3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output

berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan

4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan

penekanan/pergeseran diafragma

5. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan

penekanan kandung kemih oleh pembesaran uterus

6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress

psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.

7. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik,

pengaruh hormonal

C. INTERVENSI

1. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko

khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik

disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan

tujuan hidup, kurang informasi

Intervensi Rasional

Page 18: LP 3 (ANC)

1. Kaji, sifat, sumber dan

manifestasi kecemasan

2. Berikan informasi tentang

penyimpangan genetic khusus,

resiko yang dalam reproduksi

dan ketersediaan

tindakan/pilihan diagnosa.

3. Kembangkan sikap berbagi

rasa secara terus menerus.

4. Berikan bimbingan antisipasi

dalam hal perubahan

fisik/psikologis.

Mengidentifikasi perhatian pada

bagian khusus dan menentukan

arah dan kemungkinan pilihan /

intervensi.

Dapat menghilangkan ansietas

berkenaan dengan ketidaktahuan

dan membantu keluarga mengenai

stress, membuat keputusan, dan

beradaptasi secara positif terhadap

pilihan.

Kesempatan bagi klien/pasangan

untuk memuji pemecahan situasi.

Dapat menghilangkan kecemasan/

depresi pada pasangan

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal

peningkatan kebutuhan metabolic

Intervensi Rasional

1. Jelaskan penyebab klien kurang

nafsu makan.

2. Anjurkan ibu untuk makan

sedikit demi sedikit tapi sering.

3. Beritahukan ibu tentang

pentingnya nutrisi bagi ibu dan

janin

4. Anjurkan pada ibu untuk makan

makanan yang bergizi dan

Menambah pemahaman ibu

tentang penyebab kurang nafsu

makan

Memenuhi kebutuhan nutrisi yang

kurang

Meningkatkan kesadaran dan

pentingnya nutrisi bagi ibu dan

perkembangan janin yang

dikandungnya

Page 19: LP 3 (ANC)

bervariasi

5. Timbang BB ibu setiap kali

kunjungan.

Makanan yang bergizi membantu

perkembangan janin dan untuk ibu

Memantau perkembangan nutrisi

pada ibu dan janin

3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output

berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan

Intervensi Rasional

1. Tentukan frekuensi/beratnya

mual/muntah.

2. Tinjau ulang riwayat

kemungkinan masalah medis

lain (ex ; ulkus peptikum,

gastritis, kolesistitis)

3. Kaji suhu dan turgor kulit,

membrane mukosa, TD, suhu,

masukan/haluran.

4. Anjurkan klien

mempertahankan

masukan/haluaran, tes urin dan

penurunan BB setiap hari.

5. Anjurkan peningkatan masukan

minuman berkarbonat, makan

enam kali sehari dengan

jumlah yang sedikit dan

makanan tinggi karbohidrat.

Peningkatan kadar hormone

gonadotropin khorionik (HCG),

perubahan metabolisme KH, dan

penurunan motilistas gastric

memperberat mual dan muntah

Membantu dalam

mengenyampingkan penyebab

lain.

Indikasi dalam membantu untuk

mengevaluasi tingkat/kebutuhan

hidrasi.

Membantu dalam menentukan

adanya muntah yang tidak dapat

dikontrol.

Membantu dalam meminimalkan

mual/muntah dengan menurunkan

keasaman lambung

Page 20: LP 3 (ANC)

4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan

penekanan/pergeseran diafragma

Intervensi Rasional

1. Kaji status pernapasan (mis:

sesak)

2. Dapatkan riwayat dan pantau

masalah medis yang terjadi/

ada sebelumnya (mis : alergi,

rhinitis, asthma, masalah sinus,

dan tuberculosis).

3. Anjurkan sering istirahat,

tambah waktu untuk

melakukan aktivitas tertentu,

dan latihan ringan seperti

berjalan.

4. Tinjau ulang tindakan yang

dapat dilakukan pasien untuk

mengurangi masalah mis ;

postur yang baik, menghindari

merokok, makan sedikit tapi

lebih sering, dengan

menggunakan posisi semi –

fowler, untuk duduk atau tidur

bila gejala berat.

Menentukan luas/beratnya masalah

yang terjadi pada kira-kira 60%

klien normal

Masalah lain dapat terus

mengubah pola pernapasan dan

menurunkan oksigenasi jaringan

ibu/janin.

Menurunkan kemungkinan gejala-

gejala pernapasan yang

disebabkan oleh kelebihan

aktivitas.

Postur yang baik dan makan sedikit

membantu memaksimalkan

penurunan diafragmatik

meningkatkan ketersediaan ruang

untuk ekspansi paru. Merokok

menurunkan persediaan oksigen

untuk pertukaran ibu-janin,

pengubahan posisi tegak dapat

meningkatkan ekspansi paru sesuai

penurunan uterus gravid.

5. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan

penekanan kandung kemih oleh pembesaran uterus

Page 21: LP 3 (ANC)

Intervensi Rasional

1. Berikan informasi tentang

perubahan perkemihahan

2. Anjurkan ibu untuk tidak

menahan keinginan untuk

berkemih

3. Anjurkan ibu minum lebih

banyak pada siang hari

4. Hindari minum yang

mengandung kafein

Pembesaran uterus menurunkan

kapasitas kandung kemih,

mengakibatkan sering berkemih.

Mencegah ISK, kandung kemih

yang penuh sebagai media tumbuh

bagi mikro-organisme

Pola berkemih pada ibu lebih

banyak pada siang hari,

meningkatkan istirahat ibu pada

malam hari

Kafein mempunyai sifat diuretic

yang dapat memperberat masalah

frekuensi berkemih

6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress

psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.

Intervensi Rasional

1. Tinjau ulang kebutuhan

perubahan tidur normal

berkenaan dengan kehamilan,

teruskan pola tidur saat ini.

2. Kaji tingkat insomnia dan

respons klien terhadap

penurunan tidur

3. Perhatikan keluhan kesulitan

bernapas karena posisi.

Anjurkan tidur pada posisi semi

Membantu mengidentifikasi

kebutuhan menetapkan pola tidur

yang berbeda waktu tidur malam

dan tidur siang lebih dini.

Ansietas yang berlebihan,

kegembiraan, ketidaknyamanan

fisik, nokturia, dan aktivitas janin

dapat mempersulit tidur.

Penggunaan posisi semi fowler

memungkinkan diafragma

menurun, membantu

Page 22: LP 3 (ANC)

fowler.

4. Ealuasi tingkat kelelahan, anjurkan

klien untuk istirahat 2 jam dan

dapatkan 8 jam tidur per malam.

mengembangkan ekspansi paru

dengan optimal.

Peningkatan retensi cairan,

penambahan berat badan dan

pertumbuhan janin semua

memperberat perasaan lelah,

khususnya pada multipara dengan

anak lain dan atau kebutuhan lain.

7. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik,

pengaruh hormonal

Intervensi Rasional

1. Kaji secara terus menerus

ketidaknyamanan klien.

2. Kaji status pernapasan klien.

3. Perhatikan adanya keluhan

ketegangan pada punggung

dan perubahan cara jalan.

4. Perhatikan adanya kram pada

kaki, Anjurkan klien untuk

meluruskan kaki dan

mengangkat telapak kaki

bagian dalam ke posisi

dorsofleksi, sering mengganti

Data dasar terbaru untuk

merencanakan perawatan

Penurunan kapasitas pernapasan

saat uterus menekan diafragma,

mengakibatkan dispnea

khususnya pada multigravida

Lordosis dan regangan otot

disebabkan pengaruh hormone

(relaxing-progesteron) pada

sambungan pelvis dan perpindahan

pusat gravitasi sesuai dengan

pembesaran uterus.

Menurunkan ketidaknyamanan

berkenaan dengan perubahan

kadar kalsium, ketidakseimbangan

kalsium-fosfor atau karena tekanan

Page 23: LP 3 (ANC)

posisi dan menghindari

berdiri/duduk lama.

5. Kaji adanya/frekuensi

konsistensi Braxton hicks.

Berikan informasi mengenai

fisiologi aktivitas uterus.

dari pembesaran uterus pada saraf

yang menyuplai ekstremitas

bawah.

Kontraksi ini dapat menciptakan

ketidaknyamanan pada

multigravida pada trimester II

maupun ke-III.

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn & Mary Frances Moorhouse. 2001. Rencana

Perawatan Maternal/Bayi “Pedoman untuk

Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien”

Ed. 2. EGC. Jakarta.

Mansjoer, Arif dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1

Ed.3. Media Aesculapius FK UI. Jakarta.

http://www.scribd.com/myoyok/d/37779582-Askep-Pada-Ibu-

Hamil-Ngetop

Page 24: LP 3 (ANC)

http://www.docstoc.com/docs/85088743/ASKEP-Ante-Natal-Care

http://ilmu-ilmukeperawatan.blogspot.com/2011/01/askep-ante-

natal-care.html

Perubahan-Perubahan Dan Adaptasi Fisiologis Pada

Masa Kehamilan

1. Trimester I (0-12 mg)

Seseorang yang mengalami kehamilan akan

menunjukkkan gejala-gejala yang berasal dari buah

kehamilan yaitu dari janin dan plasenta.

a. Adanya human chorionic gonadotropic ( HCG) dalam air

kemih.

b. Masalah gastrointestinal

Page 25: LP 3 (ANC)

- Mual dan muntah(4-6 minggu)

- Morning sickness

- Anoreksia

- Saliva berlebihan\ Tak tahan terhadap bau–bau

tertentu

c. Pengaruh hormon estrogen

Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan

kontipasi.

d. Perubahan janin 

- Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih

sebesar telur itik

- Pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih

sebesar jeruk keprok

- Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih

sebesar kepalan tangan

e. Tanda-tanda piscaseck

Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi

f. Tanda-tanda hebat

Pada pemeriksaan dalam secara bimanual didapatkan

seolah-olah jari-jari yang diluar bertemu dengan jari-jari

yang ada didalam, hal ini sebabkan oleh bertambahnya

jumlah pembuluh darah pada rahim. 

g. Traktus urinarius

Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan

menekan kandung kemih sehingga didapatkan ibu

sering kencing

h. Kardiovaskuler

- Diafragma terdorong kearah atas oleh karena

pembesaran uterus posisi jantung pada bagian kiri

atas

Page 26: LP 3 (ANC)

- Kardiak output

1) Denyut jantung meningkat

2) Nadi meningkat ± 10-15  x /menit

3) Filtrasi ginjal meningkat

4) Transportasi oksigen meningkat

i. Uterus

- Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram,

volumenya 10 cc

- Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10

liter

- Ismus hipertropi, panjang, lunak

j. Payudara

Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan

pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang

duktus alveoli payudara

k. Vagina

- Peningkatan vaskularisasi

- Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam

l. Respirasi

- Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan

jaringan ikat

- Progesteron meningkat menyebabkan penurunan

resistensi dengan relaksasi, penurunan otot polos

yang memudahkan mengalirnya carbon dioksida dari

janin ke ibu

- Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa

bergerak

m. Muskuluskeletal

- Relaksasi persendian

Page 27: LP 3 (ANC)

- Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada

ligamen rotundum

- Perubahan postural

1) Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan

tarikan tulang belakang

2) Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan

dada terdsorong kedepan

n. Kulit

Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami

hiperpigmentasi, kloasma, linianigra dan strie

gravidalum 

2. Trimester II (12-28 minggu)

Perubahan fisiologis

a. Uterus

- Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot

- Dinding uterus tipis dan lunak

- Fetus dapat di palpasi pada abdomen

- Uterus jadi bentuk ovale

- Adanya kontraksi” braxson his” 

b. Servik

- Terus memanjang

- Adanya mucous plag

- Sel otot hipertropi

- Kelenjar serviks aktif

c. Vagina

- Sel otot hipertropi

- Mukosa tebal

- Adanya lorchea

- PH asam : 3,5-6,0 

d. Payudara

Page 28: LP 3 (ANC)

- Duktus dan alveoli hipertropi

- Areola dan putting membesar

- Mulai ada sekresi kolostrum

e. Sistem kardiovaskuler

- Volume darah meluas 

- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari

pada sel darah merah

- Output meningkat 30-50 %

- Stroke volume meningkat

- Tekanan darah sama dan cenderung sedikit

menurun

- Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter

kedua akhir

f. Sistem respiratory

- Oksigen dalam darah meningkat

- Pernafasan lebih dalam 

- Volume darah stabil

- Kebutuhan oksigen meningkat

- Uterus membesar dan menekan diagfragma

menyebabkan sulit/sesak nafas

g. Sistem Urinary

- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat

- Udema fisiologis pada kandung kemih

- Frekuensi berkemih menurun

- Dilatasi ginjal dan ureter

- Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius

- Filtrasi glomerolus meningkat 50 %

- Aliran plasma renal meningkat

- Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin

yang larut dalam air meningkat

Page 29: LP 3 (ANC)

h. Sistem muskulus keletal

- Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya

uterus, lordosis fisiologis

- Kram pada kaki

i. Sistem integument

- Hiperpigmentasi terutama pada putting dan

perineum

- Adanya linianigra

- Vaskuler adanya palmar eritema

- Rambut menjadi lebih halus

- Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan

meningkat

j. Sistem gastrointestinal

- Mulut dan gigi

Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan

- Esofagus dan gaster

1) Kapasitas lambung menurun

2) Sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam

lambung menurun

- Liver

Meningkatnya serum phospotase, menurunnya

albumin dan globulin

- Pankreas

1) Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering

terjadi pada sel-sel beta

2) Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus

diabetus gestasional

- Intestinal

1) Pengosongan lambung meningkat

2) Absorbsi  nutrien dan air meningkat

Page 30: LP 3 (ANC)

k. Sistem endokrin

- Pituitary

1) Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating

hormone

2) Prolaktin meningkat

- Tiroid

1) Vaskularisasi meningkat

2) Meningkatnya T3 dan T4

3) BMR meningkat

- Paratiroid

Hiperplasia, sekresi hormon meningkat

- Adrenal

1) Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH)

meningkat

2) Level kortisol meningkat

3) Level aldesteron meningkat

- Plasenta

Fungsi utuh dan komplek

Perubahan Psikologis

a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya,

perasaan “Well being” menyadari bahwa kehamilan

akan mudah dikenal orang lain.

b. Penerimaan terhadap kehamilan.

“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan

kehamilan dapat diterima.

c. Maternal role attainment

Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk

pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.

d. Fantasi

Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.

Page 31: LP 3 (ANC)

e. Hubungan dengan ibu

Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu

penerimaan ibunya yang membutuhkan support.

f. Hubungan dengan janin

Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai

perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan

sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.

g. Body image

Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-

tanda kehamilan mulai dapat diobservasi.

h. Waktu dan jarak

Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus

pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain

3. Trimester ketiga ( 28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42

minggu )

Perubahan fisiologis

a. Sistem reproduksi

- Uterus

Ukuran bertambah besar, distensi miometrium,

dinding menipis, kontraksi “broxon hicks” semakin

jelas.

- Serviks

Effousment, pengeluaran mukosa.

- Vagina

Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea

- Payudara

Membesar, tegang, colusterum keluar.

b. Sistem kardiovaskuler

- COP meningkat 40 %

- Volume darah ibu meningkat 30 – 50 %

Page 32: LP 3 (ANC)

- HR meningkat 15 kali/menit

- Stroke volume meningkat

- Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko

pada ibu dengan masalah jantung

c. Sistem pernafasan

- Diafragma tertekan karena pembesaran uterus

keatas

- Iga-iga ekspansi

- Kebutuhan oksigen meningkat

d. Sistem perkemihan

- Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat

- Frekwensi miksi meningkat

- Kosentrasi albumin plasma menurun

e. Sistem muskuloskeletal

Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas

f. Sistem integument

- Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat

- Rambut tipis dan rontok

- Kuku cepat tumbuh dan mudah patah

g. Sistem gastrointestinal

- Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitive

- Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun

- Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap

konstipasi

h. Sistem endokrin

- Pituitary

Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat

- Tiroid

BMR meningkat

- Plasenta

Page 33: LP 3 (ANC)

Fungsi maksimal

Perubahan Psikologis Ibu

a. Penerimaan terhadap janin meningkat

b. Fantasi terhadap perubahan peran

c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat

d. Fokus perhatian pada persalinan

e. Menaruh perhatian pada persalinan

Perubahan Psikologis Ayah

a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa

kehilangan, personal freedom, covvod sindrom berat

b. Parent hood, fantasi, bicara dengan  calon ayah lain