Library Interior Design
Miyarso Dwi Ajie, M.I.Kom
[LM108] Planning & Design Library Facilities
definisi
Desain interior merupakan karya perancang yang khusus menyangkut
bagian dalam dari suatu bangunan, bentuk-bentuknya sejalan dengan
perkembangan teknologi yang dalam proses perancangan selalu dipengaruhi
unsur-unsur geografi setempat & kebiasaan2 sosial yang diwujudkan dalam
gaya2 kontemporer (J. Pamudji Suptandar)
Desain Interior adalah merencanakan, menata, & merancang
ruang-ruang interior dalam bangunan (Ching,1994).
Desain interior gagasan awal, perencanaan, pola yang dapat diperuntukan
bagi suatu ruangan atau sudut perancangan dari bagian dalam suatu
bangunan sehingga ruangan tersebut memiliki nilai keindahan (estetika).
Tujuan Desain Interior?
Maksud & Tujuan Desain Interior
Memvisualisasikan keinginan, emosi & perasaan pengguna ruang
dengan ruangan yang ia tempati.
memberikan perlindungan, keamanan, kenyamanan, dan
menimbulkan rasa betah dalam suasana yang terjalin dengan
lingkungan sekitarnya.
menciptakan suasana akrab dengan lingkungan sekitar,
menyediakan fasilitas-fasilitas, serta keterkaitannya antara
lingkungan & elemen keindahan (Suptandar, 1999:9).
Awalnya desain interior hanya menitikberatkan pada fungsi semata
mencangkup semua unsur-unsur keindahan dari berbagai
macam aspek sehingga pada akhirya memberikan kepuasan fisik &
spiritual bagi pengguna ruang
Desain Interior
Desain interior dapat dibagi atas dua faktor yaitu;
1. Faktor Fisik meliputi kenyamanan pelayanan dari benda-
benda perabot yang mendukung fungsi ruang, sistem
pencahayaan, dan sistem pengudaraan.
2. Faktor Emosional meliputi segi-segi estetika seperti
pemilihan warna, tekstur, bahan, keharmonisan, keseimbangan
dsb.
(Pamudji Suptandar)
Aspek-aspek Desain Interior Perpustakaan
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Ruang
Ruangan "wadah dari objek-objek yang adanya dapat dirasakan secara objektif, dibatasi baik
oleh elemen-elemen buatan seperti garis, dan bidang elemen-elemen alam seperti:
langit horizon dan lantai" (Suptandar, 1999:94).
Aristoteles ruang adalah wadah dari objek-objek kegiatan.
Ruang hasil pemikiran yang memasukkan faktor estetis yang digunakan
sebagai tempat untuk menampung aktivitas atau kegiatan manusia.
Ruang dapat dikatakan sebagai suatu wadah tempat manusia hidup atau sebagai
lingkungan hidup manusia.
Ruang yang baik pengguna dapat menghayati keleluasaannya, merasakan
besaran-besaran ruang, bebas bergerak dan menikmati pelayanan. Oleh karenanya
dalam pembentukan ruang harus dapat memenuhi kebutuhan pemakai ruang.
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Ruang
Ditinjau dari segi fungsi, ruang dapat dibedakan menjadi 2 :
1. Ruang Sosiofugal Ruang ini mempunyai fungsi sebagai pemisah/memisahkan masing-
masing individu sehingga tercipta suasana yang lebih privat.
Ruang sosiofugal dapat dibentuk dengan:
Membuat sekat/dinding sebatas pandangan mata
Pengaturan furnitur, tempat duduk diatur agar tidak saling berhadapan satu
sama lain dengan menghadapkan ke dinding atau saling membelakangi, tetapi
juga saling berhadapan dengan jarak yang cukup jauh
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Ruang
Ditinjau dari segi fungsi, ruang dapat dibedakan menjadi 2 :
2. Ruang Sosiopetal
Ruang ini menyatukan masing-masing individu sehingga tercipta interaksi sosial.
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Ruang
Kondisi ruang perpustakaan mempertimbangkan aspek
lingkungan & pengaturan kelengkapan fasilitas belajar belajar
dengan baik akan mampu memberikan rasa nyaman, aman,
serta berdaya guna bagi pemakainya kondisi ruangan harus
mampu memberikan susasana yang dapat membangkitkan
semangat dalam belajar / mengajar.
Penataan ruang tidak hanya berupa aturan geometrik, tetapi
lebih pada suatu kondisi dimana setiap bagian dari seluruh
komposisi saling berhubungan dengan bagian lain susunan
elemen yang harmonis.
Penataan tanpa variasi dapat mengakibatkan sikap monoton
& membosankan.
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Furnitur
Faktor2 yang harus diperhatikan dalam penyusunan
perabotan yaitu:
Penyusunan perabotan harus disesuaikan dengan kebutuhan
demi kenyamanan pengguna sedang fungsi perabotan tidak
dapat dipisahkan dengan faktor estetika.
Dalam perencanaan harus mengetahui terlebih dahulu jenis
aktivitas gambaran bentuk perabotan yang akan dibuat
terhadap luas ruang, sistem pencahayaan, pemilihan warna,
serta kondisi-kondisi lainnya.
Penyusunan perabotan akan menimbulkan berbagai aspek yang
berhubungan dengan jenis aktivitas, fungsi, maupun segi-segi
visual. (Suptandar, 1999:173).
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Furnitur
DESAIN PERABOTAN AKAN TERKAIT DENGAN ASPEK:
Siapa yang akan mempergunakan perabotan dalam ruangan
tersebut
Terhadap bentuk ruang berpengaruh terhadap bentuk
maupun ukuran perabotan
Bagaimana bentuk yang diinginkan atau suasana yang ingin
dicapai: setiap orang mempunyai keinginan yang berbeda,
fungsi tiap ruang, problem ruang, peralatan, pembuatan dsb.
Biaya yang dibutuhkan. (Suptandar, 1999:173-174).
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Lighting
Dalam ruang harus dirancang pembagian lighting sedemikian
rupa sehingga memberikan efek-efek eksklusif, nyaman &
menarik.
Berbagai perasaan dalam keadaan yang berbeda-beda dapat
ditimbulkan oleh faktor pencahayaan dengan menyesuaikan pada
warna-warna, suasana ruang dalam yang tersendiri.
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Lighting
2 sistem pencahayaan:
1. Cahaya alam (Natural Lighting) pencahayaan yang berasal dari
sinar matahari, sinar bulan, sinar api & sumber-sumber lain dari alam
seperti fosfor dan sebagainya.
2. Cahaya buatan (Artificial Lighting) pencahayaan yang berasal dari
cahaya buatan manusia. Misalnya: Lilin, Sinar Lampu, dan lain-lain. Lampu
atau pencahayaan bisa mempunyai dua fungsi, yaitu:
– sebagai cahaya untuk kegiatan sehari-hari
– untuk memberi keindahan dalam desain suatu ruangan Suptandar (1999)
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Lighting
Pengertian pencahayaan yang baik jika:
Tidak menyebabkan keletihan pada mata
Tidak banyak membuang-buang sinar secara percuma
(efisien), sesuai dengan kebutuhan.
Sesuai dengan ruang tersebut dan suasana yang akan
diciptakan.
(Suptandar, 1999:224).
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Lighting
Hal yang harus diperhatikan pada Pencahayaan dalam
ruang perpustakaan;
jika menggunakan sistem pencahayaan alami, cahaya sinar matahari
tidak langsung mengenai koleksi (buku),
pantulan sinar benda bergerak di luar gedung tidak mengganggu
suasana ruangan
jika menggunakan pencahayaan buatan (sinar lampu listrik)
pergunakan jenis lampu yang tidak menyilaukan serta penempatan
diupayakan jatuh di sela-sela rak atau menyilang di atas rak
Aspek-Aspek dalam Desain Interior – Tata Udara
Untuk mengatur kesejukan udara di dalam ruangan, dikenal 2 jenis sistem
pengaliran udara yaitu sistem alami dan sistem mekanis. Sistem alami
antara lain cross ventilation, sedang sistem mekanis yaitu sistem yang
dibuat oleh manusia.
a) Sistem mekanis yaitu suatu sistem pengkondisian udara dalam ruang yang
mempergunakan alat mekanis (listrik)
ex: kipas angin yang digunakan untuk mempercepat pergerakan udara dengan tidak menggunakan derajat
kelembaban udara alam sekitar.
b) Sistem air conditioning yaitu suatu sistem pengatur udara dalam ruang yang
dilakukan secara teratur dan konstan. Adapun unsur-unsur udara yang diatur oleh
AC yaitu: Kecepatan aliran udara penggantian dan pembersihan udara
Pengaturan temperatur
Kelembaban dan pendistribusian aliran udara pada tingkat atau kondisi yang diinginkan secara
teratur dan konstan.
(Suptandar, 1999: 275).
Aspek-Aspek dalam Desain Interior – Tata Udara
Sistem pengudaraan alami atau cross ventilation disebut juga
ventilasi pasif atau penghawaan alam.
Perpustakaan yang dirancang dengan memanfaatkan ventilasi
pasif harus direncanakan dengan pertimbangan kondisi angin
area terbuka & jenis vegetasi, tinggi bangunan perpustakaan
sangat mempengaruhi ventilasi dalam ruangan.
Kerugiannya dengan penggunaan ventilasi pasif ini : Pengaturan dan pergantian udara tidak sempurna.
Tingkat kelembaban tidak dapat dikendalikan dengan baik.
Untuk mendapatkan udara segar, harus buka jendela & celah-celah
udara lebar-lebar tetapi hal ini akan mengundang debu, bakteri &
serangga.
Udara luar yang masuk kedalam tidak selamanya udara segar, mungkin
udara tersebut akan terlalu panas & berbau.
Aspek-Aspek dalam Desain Interior – Tata Udara
Cross ventilation
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Warna
• Tujuan pewarnaan interior tidak terbatas hanya sekedar
menyenangkan mata saja, tetapi mempunyai tujuan lain,
misalnya untuk peningkatkan efisiensi kerja, penyembuhan,
& mengundang selera.
• Penataan harus dirancang dengan baik, sehingga baik dari
segi keindahan maupun dari segi fungsi keduanya tercapai.
Aspek-Aspek dalam Desain Interior
"Warna merupakan salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual & kenyataannya warna lebih berdaya tarik kepada emosi dari pada akal. Orang menyenangi warna dan mereka bereaksi di bawah sadar terhadap warna, suatu pembawaan menyenangi warna merupakan bagian dari kejiwaan manusia" (Danger, 1991:51).
Warna adalah kekuatan, yang berpengaruh terhadap manusia dan
menyebabkan rasa riang gembira atau rasa lesu.
Pengaruh warna terhadap manusia terjadi secara langsung atau
tidak langsung melalui pengaruh fisiologi mereka sendiri, untuk
memperluas atau mempersempit ruangan.
Try this site!
http://edupaint.com/
Aspek-Aspek dalam Desain Interior
Para ahli membedakan tiga (3)
warna pokok, yaitu :
Aspek-Aspek dalam Desain Interior Warna
Categories of Color
Primary Colors- Red, Yellow, Blue. Merupakan warna dasar yang tidak dicampur dgn warna lain.
Secondary Colors- Orange, Violet, Green, merupakan hasil pencampuran 2 warna primer dengan perbandingan 1:1 (orange merah & kuning; hijau biru & kuning; ungu merah & biru)
Tertiary / Intermediate Colors- Red Orange, Yellow Green, Blue Violet, etc.; pencampuran antara warna primer dan warna sekunder
Primary
Red
Yellow
Blue
Secondary
Orange
Violet
Green
Tertiary Red
Orange
Yellow
Green
Blue
Violet
Colo
r W
hee
l
Visual Elements - Color
Analogous colors – terdiri dari warna yg saling
berdekatan dalam lingkaran
warna
Contrass
Complementary Colors - skema warna yg saling
berseberangan 1800 pada
lingkarang warna
Analogous
Orange
Red
Cherry
Complementary
Yellow Blue
Green Pink
Visual Elements - Color
Monochromatic
Warm colors
Cool colors
Warm colors
Monochromatic
Dark
Brown
Brown
Light
Brown
Warm colors
Red
Orange
Yellow
Cool colors
Blue Green Violet
Aspek-Aspek dalam Desain Interior – karakter warna
1. Merah warna yang menggambarkan panas, kegembiraan, dan kegiatan
beraktifitas. Sebagai alat untuk merangsang panca inderadan jiwa agar
bersemangat daiam melaksanakan suatu pekeijaan, warna merah tepat untuk
dipergunakan. Tapi jika terlalu banyak dipergunakan juga tidak baik.
2. kuning menggambarkan kehangatan matahari. Warna ini terutama
merangsang mata dan syaraf. Pengaruh mental yang dapat ditimbulkan ialah
perasaan riang gembira dengan melenyapkan perasaan tertekan. Oleh karena
itu, warna ini tepat dipakai pada kamar-kamar atau lorong yang gelap.
3. biru warna adem, sebagai warna dan langit dan samudera. Warna biru
menggambarkan keluasan dan ketentraman. Oleh karena itu, warna ini
mempunyai pengaruh mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan
darah. Sebagai alat untuk meaimbulkan suasana dingin dan tenang dalam
ruangan untuk beraktifitas, warnabiru baik sekali dipergunakan. (Gie, 1992:216).
Aspek-Aspek dalam Desain Interior
Maksud dan tujuan penggunaan warna dalam desain interior :
Penciptaan suasana emosional & pembentukan karakter ruang
Memfokuskan & mengalihkan perhatian
Mengatur ruang agar terkesan lebih luas atau menjadi lebih
sempit
Menyusun & mempertegas ruang
Mengelompokan & hubung antar ruang
Menciptakan rasa panas, dingin, teduh & riang. (Pritehard, 1986:75-79).
Aspek-Aspek dalam Desain Interior
Pengaruh Warna terhadap Ruangan:
Biru kesan dingin & sejuk.
Hijau kesan alami, bersahabat dan tenang.
Merah, kuning, jingga kesan panas, ramah & menarik
perhatian.
Ungu kesan introvert (menarik diri).
Coklat kesan hangat, menyenangkan dan sederhana.
Campuran warna kuat akan mempertinggi ketegangan &
sempit (Alien, 1972:104)
Aspek-Aspek dalam Desain Interior
Setiap warna memiliki perlambangan yang disimbolkan terhadap sesuatu sifat
seperti berikut:
a. Merah w arna terkuat dan paling perhatian, agresif lambang primitif.
Diasosiasikan sebagai darah, marah, bahaya, kekuatan, cinta, dan
kebahagiaan.
b. Merah keunguan berkarakteristik mulia, agung, kaya, bangga dan
mengesankan.
c. Ungu berkarakteristik sejuk, negatif, mundur, hampir sama dengan biru
tetapi lebih tenggelam dan khidmat, serta mempunyai karakter murung dan
menyerah.
d. Biru berkarakteristik sejuk, pasif, tenang dan damai. Goethe warna
yang mempesona, spiritual, monotesis, & kesepian. Dilambangkan sebagai
kesucian harapan dan kedamaian
e. Hijau berkarakter hampir sama dengan biru, dibandingkan dengan warna
lain, warna hijau lebih netral. Pengaruh terhadap emosi hampir mendekati
pasif, istirahat. Dilambangkan sebagai perenungan, kepercayaan, dan
keabadian.
Aspek-Aspek dalam Desain Interior
f. Kuning merupakan dua fenomena penting dalam kehidupan
manusia,yaitu kehidupan yang diberikan oleh matahari dan emas
sebagai kekayaan bumi. Kuning adalah warna cerah, karena itu
dilambangkan sebagai kesenangan dan kelincahan.
g. Putih berkarakter positif, merangsang, cemerlang, ringan dan
sederhana. Melambangkan kesucian, polos, jujur, dan murni.
h. Abu-abu melambangkan ketenangan, sopan, dan sederhana, oleh
karena itu, abu-abu sering dilambangkan sebagai orang yang telah
berumur, pasif, sabar, dan rendah hati.
i. Hitam kegelapan dan ketidak hadiran cahaya. Menandakan kekuatan
yang gelap, lambang misteri, warna malam dan selalu diindikasikan
dengan kebalikan dari sifat warna putih atau berlawanan dengan
cahaya terang. Sering dilambangkan sebagai kehancuran, atau
kekeliruan. Diasosiasikan dengan sifat negatif
Next Chapter
Library Lay Out & Furniture
Top Related