Download - LKPJ Desa Langut 2013

Transcript
Page 1: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN ( LKPJ KUWU LANGUT )

AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013

DESA LANGUT KECAMATAN LOHBENER KABUPATEN INDRAMAYU

2013

Page 2: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunian-NYA,

sehingga Kuwu Langut Kecamatan Lohbener bisa menyusun Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Kuwu Akhir Tahun Anggaran 2013 guna

untuk memenuhi kewajiban sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72

Tahun 2004. Bahwa pada akhir tahun anggaran, seorang kepala desa atau

kuwu berkewajiban membuat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

kepada BPD.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 pada pasal 14

sampai dengan 15 dengan tegas dijelaskan tugas, kewenangan, kewajiban

dan hak kepala desa. Antara lain bahwa kepala desa mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan, kepala desa mempunyai kewenangan memimpin

penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan

bersama BPD, kepala desa mempunyai kewajiban meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, termasuk, memberikan laporan keterangan

pertanggungjawaban (LKPJ) kepada BPD.

Kami yakin dan menyadari, bahwa Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) Kuwu Akhir Tahun Anggaran 2013 ini jauh dari

sempurna. Namun demikian, semoga kiranya bisa bermanfaat untuk kita

semua serta masyarakat pada umumnya.

Akhirnya pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih

kepada seluruh Anggota BPD, elemen dan lapisan masyarakat yang telah

ikut berperan serta bersama-sama dalam membangun Desa Langut tercinta .

Langut, Desember 2013 Kuwu Langut,

H. JUJU JUBERUDIN, ST

Page 3: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

1.1 Dasar Hukum 1.2 Gambaran Umum Desa

a. Kondisi Geografis b. Keadaan Penduduk c. Mata Pencaharian d. Pendidikan e. Dinamika Politik f. Sosial Budaya g. Kondisi Pemerintah Desa

1.3. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan Desa b. Pertumuhan Ekonomi

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA 1.2 Visi , Misi dan Nilai-nilai

a. Visi Desa b. Misi Desa c. Nilai-nilai

2.2 Strategi dan Arah Kebijakan Desa a. Strategi Pencapaian b. Arah Kebijakan Desa c. Pengelolaan Belanja Desa d. Kebijakan Umum Anggaran

2.3. Prioritas Desa BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

3.1 Pengelolaan Pendapatan Desa a. Intensifikasi dan Ekstensifikasi b. Target dan Realisasi Pendapatan c. Permasalahan dan Pemyelesaian

3.2 Pengelolaan Belanja Desa a. Kebijakan Umum Keuangan Desa

b. Target dan Realisasi Belanja c. Permasalahan dan Penyelesaian

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA

4.1 Urusan Hak Asal-Usul Desa a. Program dan Kegiatan b. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan c. Permasalahan dan Penyelesaian

Page 4: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

4.2 Urusan Pemerintahan Yang Diserahkan Kabupaten

a. Program dan Kegiatan b. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan c. Permasalahan dan Penyelesaian

BAB V PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

5.1 Kerjasama Antar Desa a. Kebijakan dan Kegiatan b. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan c P.ermasalahan dan Penyelesaian

5.2 Kerjasama Dengan Pihak Ketiga a. Kebijakan dan Kegiatan b. Pelaksanaan Kegiatan c. Permasalahan dan Penyelesaian

5.3 Batas Desa

a. Kebijakan dan Kegiatan b. Pelaksanaan Kegiatan c. Permasalahan dan Penyelesaian

5.4 Pencegahan dan Penanggulangan Bencana a. Bencana Yang Terjadi dan Penanggulannya

b. Status Bencana c. Sumber dan Jumlah Anggaran d. Antisipasi Desa e. Potensi Bencana yang Diperkirakan Terjadi

5.5 Penyelenggaraan Ketentraman dan Ktertiban Umum a. Gangguan Yang Terjadi

b. Satuan Pelaksan Kegiatan Desa c. Data Perangkat Desa d. Sumber dan Jumlah Anggaran

e. Penanggulangan dan Kendalanya f. Keikutsertaan Aparat Keamanan BAB VI PENUTUP

Page 5: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 pada pasal 14

sampai dengan 15 dengan tegas dijelaskan tugas, kewenangan, kewajiban

dan hak kepala desa. Antara lain bahwa kepala desa mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan

kemasyarakatan, kepala desa mempunyai kewenangan memimpin

penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan

bersama BPD, kepala desa mempunyai kewajiban meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, termasuk, memberikan laporan keterangan

pertanggungjawaban (LKPJ) kepada BPD.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun

Anggaran Kepala Desa yang selanjutnya disebut LKPJ Akhir Tahun

Anggaran adalah proses kegiatan pelaporan Kepala Desa kepada rakyat

melalui Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai bentuk

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi, meliputi keterangan

seluruh proses pelaksanaan peraturan-peraturan desa, termasuk

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)

Untuk Tahun Anggaran 2013 kiranya Pemerintah Desa

Langut telah melaksanakan program yang telah ditetapkan sesuai dengan

harapan. Hal ini tentu, tidak terlepas dari peran serta dan kerjasama yang

sinergis antara Pemerintah Desa dan BPD serta lembaga dan elemen

masyarakat yang ada. Kondusifitas seperti ini hendaknya terus terpelihara

sebagai modal dalam pelaksanaan pembangunan di masa-masa yang akan

datang.

Selanjutnya, uraian seluruh kegiatan serta kinerja Pemerintah Desa

selama tahun 2013 akan diuraikan dalam Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) Kuwu Akhir Tahun Anggaran 2013 ini.

Page 6: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

1.1. Dasar Hukum

Dasar hukum pembuatan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Kuwu Akhir Tahun Anggaran 2013, antara lain sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 14 tahun 1950 tentang Pembentukan Dearah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat ( Berita Negara Tahun 1950 ) ;

2. Undang - undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) ;

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ) ;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 126 Tahun 2005, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4587 ) ;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomoor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 35 Tahun 2007 Tentang Pedoman Umum Tata Cara Pelaporan dan Pertanggung Jawaban Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 5 Tahun 2004

tentang Teknik Penyusunan Peraturan Desa dan Keputusan Kuwu ( Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 13 Tahun 2004 Seri : D.6 ) ;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 6 Tahun 2004

tentang Bentuk Produk-produk Hukum di Lingkungan Pemerintahan Desa ( Lembaran Daerah Kabpaten Indramayu Nomor 14 Tahun 2004 Seri :D.7) ;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 8 Tahun 2006

tentang Pemerintahan Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 8 Tahun 2006 Seri : D.1 ) ;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 9 Tahun 2006

tentang Keuangan Desa ( Lembaran Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 9 Tahun 2006 Seri : E.6 ) ;

11. Peraturan Desa Langut Nomor 01 Tahun 2010 tentang APBDesa Tahun 2013.

Page 7: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

1.2. Kondisi Umum Desa

a. Kondisi geografis

Desa Langut adalah salah satu desa di Kecamatan Lohbener

yang mempunyai luas wilayah 529,803 ha/m2. Dilihat dari topografi

ketinggian wilayah Desa Langut berada pada 3 m ketinggian dari

permukaan air laut dengan keadaan curah hujan rata-rata 20 mm/tahun

serta suhu rata-rata antara 27-30 C dengan kelembaban udara rata-

rata 70 % per tahun,

Secara administrasi Desa Langut terletak di wilayah Kecamatan

Lohbener Kabupaten Indramayu. Adapun batas-batas wilayah Desa

Langut, yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukasari (

Kecamatan Arahan), sebelah selatan berbatasan dengan Desa

Cempeh (Kecamatan Lelea). Di sisi barat berbtasan dengan Desa

Kiajaran Wetan, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa

Larangan. Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa peruntukkan,

dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman,

pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain. Luas lahan yang

diperuntukkan, untuk perumahan kurang-lebih sekitar 59, 78 Ha, untuk

fasilitas jalan sekitar 13 Ha lahan pekarangan 88,62 Ha dan untuk

pemakaman umum 2,3 Ha. Sedangkan lahan untuk aktifitas pertanian

sekitar 462,43 Ha ; lahan irigasi teknis 88, 11 Ha ; lahan irigasi

setengah teknis 87,52 Ha ; lahan irigasi sederhana 111,51 dan lahan

irigasi tadah hujan 121,04 Ha

Wilayah Desa Langut terdiri 4 dusun, 4 RW dan 20 RT. Orbitasi

jarak tempuh ke ibukota kecamatan 5 km, dari Langut ke ibukota

kabupaten 15 km dan jarak ke ibu kota Negara adalah 220 Km.

Hasil sensus penduduk terakhir dapat diketahui, bahwa jumlah

penduduk Desa Langut 6030 Jiwa, terdiri dari 3060 laki-laki dan 2976

perempuan. Sementara jumlah Kepala Keluarga sebanyak 1951 KK .

Adapun jumlah penduduk Desa Langut semuanya beragama Islam.

Page 8: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

b. Kependudukan

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

1. Laki-laki 3060 51,0 %

2. Perempuan 2976 49,0 %

Jumlah 6036

Tabel 1. Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin

No. Kelompok

Umur

L P Jumlah Persentase

1. 0 - 4 270 248 518 9 %

2. 5 - 9 421 367 788 14 %

3. 10 - 14 300 287 587 10 %

4. 15 - 19 203 209 412 7 %

5. 20 - 24 193 159 352 6 %

6. 25 - 29 199 186 385 7 %

7. 30 - 34 198 197 395 6 %

8. 35 - 39 281 298 579 9 %

9. 40 - 44 193 193 386 6%

10. 45 - 49 183 213 396 6 %

11. 50 - 54 127 179 306 4 %

12. 55 - 59 197 192 389 6 %

13. 60 - 64 148 143 291 5 %

14. > 65 147 105 252 5 %

Jumlah 3060 2976 6030 100%

Tabel 2. Jumlah penduduk berdasarkan umur

Page 9: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

c. Mata Pencaharian

Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa

Langut dapatteridentifikasi kedalam beberapa bidang mata

pencaharian, seperti petani,buruh tani,PNS/TNI/POLRI, karyawan

swasta, pedagang, buruh bangunan/tukang, peternak.

Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

No.

Macam Pekerjaan

Jumlah

Persentase dari total Jmlh penduduk

1. PNS 39

1 %

2. TNI/POLRI 10

0 %

3. PENSIUNAN 6

0 %

4. SWASTA 501

8 %

5. INDUSTRI KECIL 41

1 %

6. PEDAGANG 370

6 %

7. NELAYAN 0

0 %

8. PETANI 870

14 %

9. BURUH TANI 1022

17 %

10 PELAJAR 1957

33 %

11. MAHASISWA 85

1 %

12 BELUM KERJA 1068

18 %

13 LAIN-LAIN 67

Jumlah 6030

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Berdasarkan tabulasi data tersebut dapat dijelaskan, di Desa

Langut jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian ada

47,17 %. Dari Jumlah tersebut kehidupannya bergantung di sektor

pertanian dan peternakan, ada sekitar 28,98 % dari total jumlah

penduduk.

Page 10: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

d. Pendidikan

Pendidikan adalah merupakan suatu hal penting dalam

memajukantingkat Kesejahteraan pada umumnya dan tingkat

oerekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi

akan mendingkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan akan

mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan. Pada gilirannya

mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan

sendirinya membantu program pemerintah untuk pembukaan

lapangan kerja baru guna mengatasi penggangguran. Pendidikan

biasanya akan dapat mempertajam sistemaka pikir atau pola pikir

individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih maju.

Dibawah ini tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan

warga Desa Langut :

No.

Keterangan

Jumlah

Persentase dari total Jumlah penduduk

1. Tamat SD 1336 22,55 %

2. Tamat SLTP 827 13,96 %

3. Tamat SLTA 492 8,30 %

4. Tamat Universitas/Akademi

76 1,28 %

Jumlah 2731 46,09 %

Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Langut Yang menamatkan sekolah

Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh menunjukkan bahwa

di Langut kebanyakan penduduk hanya memiliki bekal pendidikan

formal pada level pendidikan SD sebanyak 22,55 %, pendidikan SLTP

sebenyak 13,96 % dan SLTA sebanyak 8,30 %. Sementara yang

dapat menikmati pendidikan di Peguruan Tinggi hanya sebesar 1,28 %.

e. Dinamika Politik Desa

Seiring dengan perubahan dinamika politik dan system politik di

Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada

Page 11: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme poltik yang

dipandang lebih demokratis.

Dalam dinamika politik, memang mengalami perkembangan

yang cukup signifikan . Jabatan Kuwu sejak lama ditentukan dengan

cara dipilih secara langsung oleh masyarakat Desa Langut. Biasanya

para calon Kuwu yang akan ikut pemilihan kuwu adalah orang yang

punya kaitan dengan elit lama desa tersebut, misalnya anak kuwu

terdahulu atau turunan dan keluarganya

Kuwu merupakan suatau jabatan yang tidak serta merta dapat .

ditawarkan kepada putra seorang Kuwu. Kuwu diplih berdasarkan etos

kerja, kejujuran serta kedekatan dengan warga sekitar. Seorang Kuwu

bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika seorang Kuwu

melakukan hal-hal yang melanggar peraturan maupun norma-norma

yang berlaku. Kuwu juga bisa digantikan jika berhalangan tetap.

Saat ini, siapa saja yang merasa mampu meskipun dari latar

belakang apapun asal berani mencalonkan diri, bisa menjadi calon

Kuwu asal memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam

perundangan yang berlaku. Pilihan jabatan Kuwu yang terakhir

dilaksanakan pada bulan Oktober 2001. Pada pilihan Kepala Desa saat

itu tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi. Tercatat jumlah hak

pilih sebanyak 5.317 pemilih, dari jumlah itu sebanyak 3.983 orang

menggunakan hak pilihnya. Terdapat dua orang calon Kuwu yang

mengikuti pemilihan Kepala Desa. Pilihan Kepala Desa bagi warga

masyarakat desa Langut bagaikan acara perayaan desa.

Pada bulan Agustus 2010, warga masyarakat desa Langut juga

terlibat dalam mengikuti pemilihan kepala daerah kabupaten

indramayu. Saat itu tercatat jumlah pemilih yang mempunyai hak pilih

sebesar 5.278 orang. Sebanyak 3.380 orang menggunakan hak

pilihnya, Pemilihan bupati diikuti oleh tiga orang calon.Pasca semua

pemilihan situasi kembali berjalan normal, masyarakat tidak terus

menerus bersekat-sekat dalam kelompok-kelompok pilihannya. Hal ini

terbukti kehidupan tolong menolong maupun gotong royong tetap

berjalan dengan baik.

Page 12: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

Pola kepemimpinan penduduk di wilayah Desa Langut dalm

pengambilan keputusan berada di tangan Kuwu. Namun semua

dilakukan dengan mekanisme yang melibatkan pertimbangan dari

masyarakat. Keterwakilan masyarakat ditingkat desa, diwadahi BPD.

Badan Permusyawaratn Desa (BPD) merupakn lembaga ditingkat

desa. BPD berfungsi sebagai badan perwakilan warga masyarakat

Desa yang bertugas mirip dengan legislative.Kebjakan-kebijakan

pemerintahan desa harus mendapat persetujuan dari BPD. Dengan

demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di wilayah Desa Langut

mengendapkan pola kepemimpinan yang demokratis.

Berdasarkan deskripsi dari fakta-fakta diatas, dapat disimpulkan

bahwa Desa Langut mempunyai dinamika politik local yang bagus. Hal

ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan

kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam

menerapkan system politik demokratis kedalam politik lokal.

f. Sosial Budaya

Prerspektif budaya masyarakat di Desa Langut masih sangat

kental dengan budaya jawa. Hal ini dapat dimengerti karena hampir

semua desa di Kabupaten Indramayu masih kuat terpengaruh dengan

budaya jawa.

Dari latar belakang budaya, kita bisa melihat aspek budaya dan

social yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Di dalam

hubungannya dengan agama yang dianut misalnya, Islam sebagai

agama mayoritas dianut masyarakat , dalam menjalankannya sangat

kental dengan tradisi budaya jawa.

Tradisi budaya jawa sendiri berkembang dan banyak

dipengaruhi ritual-ritual agama atau kepercayaan masyarakat sebelum

agama islam masuk. Hal ini menjelaskan mengapa peringatan-

peringatan keagamaan yang ada di masyarakat, terutama Islam karena

dianut masyarakat, dalam menjalankannya muncul kesan nuansa

tradisinya. Contoh yang bisa kita lihat adalah peringatan Tahun baru

Hijriyah, sejak zaman Sultan Agung menciptakan kalender Islam/jawa.

Page 13: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

Tahun Baru Hijriyah dimaknai sebagai tahun baru Suro atau yang

dikenal Suroan. Nama ini diambil dari bulan Asyuro dalam kalender

Hijriyah/Islam. Dalam memperingatinya pun bercampur antara doa-doa

agama Islam dan laku-laku yang biasa yang dijalankan tradisi

masyarakat Jawa.

Secara individual di dalam keluarga masyarakat Desa Langut,

tradisi jawa lama dipadu dengan agama terutam Islam, juga masih

tetap dipegang. Tradisi dilakukan selain sebagai kepercayaan yang

masih diyakini sekaligus digunakan sebagai bagian cara untuk

bersosialisasi dan berinteraksi di masyarakat. Misalkan, tradisi

mengirim doa untuk orang tua atau leluhur dilakukan dengan

mengundang tetangga dan kenalan yang disebut Selametan.

Selametan ini biasanya dilakukan mulai dari satu sampai tujuh hari

keluarga yang ditinggal mati, yang disebut Tahlilan. Selanjutnya

selametan hari keseratus dari tanggal kematian yang disebut

Selametan Nyatus, memperingati hari yang ke satu tahun disebut

Mendak dan memperingati hari yang ke tiga tahun namanya

Nyewu.Peringatan tanggal kegiatan dilakukan dengan menggunakan

kalender atau tanggalan Jawa. Bersyukur kepada Tuhan karena

dikaruniai anak pertama pada tradisi masyarakat Desa Langut juga

masih berjalan, disebut Mitung Wulan ketika kandungan ibu menginjak

usia tujuh bulan.

Kegiatan tradisi yang masih dilakukan oleh Masyarakat Desa

Langut yang lainnya seperti Mapag sri. Kegiatan Mapag Sri biasanya

dilakukan pada saat menjelang masa panen tiba. Sebagai wujud

ucapan syukur masyarakat terutama para petani atas berkah yang

diterimanya, biasanya kegiatan Mapag Sri dilakukan dengan

menyelenggarakan nanggap wayang. Dan biasanya lakon yang

mainkan oleh Ki Dalang dalam acara tersebut adalah cerita Dewi Sri.

Selanjutnya, ada tradisi yang terbilang cukup popular dan masyarakat

sangat antusias memperingatinya, yaitu kegiatan unjung-unjungan.

Kegiatan ini adalah salah satu kegiatan bersama yang dilakukan untuk

menghormati para leluhur yang telah berjasa dalam merintis tumbuh

Page 14: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

dan berkembangnya Desa. Pada acara tersebut masyarakat membuat

nasi tumpeng yang kemudian dikumpulkan di pusat kegiatan, yaitu di

Pemakaman Blok Kr Anyar. Dalam kegiatan unjung-unjungan ini

biasanya juga diselenggarakan tontonan rakyat semisal wayang

purwa, sandiwara atau bahkan organ tunggal. Masyarakat Desa Langut

tumplek bleg dalam kegiatan ini, sebab warga masyarakat yang sedang

merantau di daerah lain pun ikut pulang untuk merayakan acara sakral

ini. Suasananya pun persis seperti lebaran Idul Fitri.

g. Kondisi Pemerintahan Desa

Terkait dengan keberadaan Pemerintah Desa dan lembaga-

lembaga yang ada, berikut disampaiakan daftar nama-nama aparatur

Pemerintah Desa dan lembaga serta komposisi personalia

kepengurusannya dalam bentuk table :

No Nama Jabatan

1. H. Juju Juberudin, ST Kuwu

2. Zainal Abidin, SE Sekretaris Desa

3. Subhan, A.Md Tata Usaha

4. Udi Suhandi Bendahara Desa

5. Fathur rohman Kliwon

6. Fahrurrozi Lurah

7. Fathuri, Spd.I Lebe

8. Masja Raksabumi

9. Abd. Hanan Modin

10. Sumardi Kasatgas

11. Warga Kasatgas

12. Carmin Kasatgas

13. Faizin Hansip

14. Junedi Hansip

Tabel 5. Nama Kuwu dan Pamong Desa Langu

Page 15: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

No. Nama Jabatan

1. H. Sonadi Ketua BPD

2. Suwarjo Wk Ketua

3. Rumsiah Sekretaris

4. Caslikin Anggota

5. Ato Karnoto Anggota

6. Sanaji Anggota

7. Warnadi Anggota

8. Sakim Anggota

9. Nanang Mahbubi Anggota

10. Mujahidin Anggota

11. Teguh Dedi Anggota

Tabel 6. Nama Badan Permusyawaratan Desa Langut

No. Nama Jabatan

1. Warga Kepala Dusun I

2. Sumardi Kepala Dusun II

3. Carmin Kepala Dusun III

4. Kamad Kepala Dusun IV

Tabel 7. Tabel Nama Kepala Dusun Langut

No. Nama Jabatan

1. H. Hambali Ketua

2. Abdul Somad Sekretaris

3. H. Khaerudin Bendahara

4. Taslim, S.PdI Anggota

5. Ny. Suminah Anggota

6. Hisyamudin Anngota

Tabel 8. Nama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat

Page 16: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

No. Nama Jabatan

1. Rasmanto Ketua

2. Yasir Sekretaris

3. Iim Qoimah Farhatun Bendahara

4. Eno Wadrinoto Seksi Olah Raga

5. Mudzakir Seksi Organisasi

6. Faizudin Seksi Krjasama antar lembaga

Tabel 9. Nama Pengurus Karang Taruna

No. Nama Jabatan

1 Samin Ketua Rw. 01

2. Daiman Ketua Rw. 02

3. Caslikin Ketua Rw. 03

4 Ato Karnoto Ketua Rw. 04

Tabel 10. Tabel Nama-nama Ketua RW Desa Langut

No. Nama Jabatan

1. Solikin Talmin Ketua RT. 01

2. Tariman Ketua RT. 02

3. Takim Ketua RT. 03

4. Waris Ketua RT. 04

5. Tarsono Ketua RT. 05

6. Tarsidi Ketua RT. 06

7. Subakir Ketua RT. 07

8. Samudin Ketua RT.08

9. Usman Ketua RT. 09

10. Husni Ketua RT. 10

11. Akhmad Ketua RT. 11

12. Maknun Ketua RT. 12

13. Khafidin Ketua RT. 13

14. Kuseri Ketua RT. 14

15. Sarja Ketua RT. 15

Page 17: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

16. Cimin Ketua RT. 16

17. Kusna Ketua RT. 17

18. Suwarjo Ketua RT. 18

19. Ato Karnoto Ketua RT. 19

20. Sumana Ketua RT. 20

Tabel 11. Tabel Nama-nama Ketua RT/RW Desa Langut

No. Nama Jabatan

1. Muzi Ketua

2. Fathudin Sekretaris

3. Ahid Anwar Bendahara

4. Tarsidi Seksi

5. Ahid Anwar Seksi

6. Fatimah Seksi

7. Linda Seksi

8. Sunengsih Seksi

Tabel 12. Nama Pengurus PIK-KRR

No. Nama Jabatan

1. Caslikin Ketua

2. Subhan Sekretaris

3. Faturrohman Bendahara

4. Tarsidi Divisi Keorganisasian

5. Solikn Divisi Keagamaan

6. Sumardi Divisi

Tabel 13. Nama Pengurus Fokorgaki

Page 18: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

1.3 . Kondisi Ekonomi

a. Potensi Unggulan Desa.

Kegiatan ekonomi desa selama ini masih didominasi sektor

pertanian, mengingat luas lahan pertanian Desa Langut memang

cukup luas. Ada sekitar 75 % masyarakat masih menggantungkan

nasibnya pada sektor ini. Sebagai Desa yang mempunyai areal

pertanian paling luas di Kecamatan Lohbener, Desa Langut

sebenarnya berpotensi sebagai pemasok hasil-hasil pertanian di

Kabupaten Indramayu ini. Sayangnya, modal dasar yang cukup

potensial ini kemudian tidak menjadi berarti karena sumber daya air

yang tidak mendukung. Hal ini disebabkan karena posisi Desa Langut

berada pada akhir hulu sungai.

Kondisi seperti ini, secara langsung berpengaruh pada tingkat

penghasilan masyarakat Desa Langut.. Akibatnya Tingkat pendapatan

mereka belum seutuhnya mencukupi kebutuhan hidup, karena harga

barang tidak sebanding dengan penghasilan yang diperoleh .

b. Pertumbuhan ekonomi desa

Pertumbuhan perekonomian desa Langut sepanjang 2013

tahun terakhir mengalami kenaikan. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi

sikap mereka yang tidak lagi melirik sektor pertanian sebagai

pekerjaan. Mereka lebih tertarik dengan menjadi Tenaga Kerja

Indonesia (TKI) di Luar negeri. Penghasilan para TKI ini berpengaruh

pada tingkat ekonomi secara menyuluruh di Desa. Uang yang

dihasilkan para TKI selain untuk membangun rumah, ternyata banyak

juga dimanfaatkan untuk modal usaha. Keluarga para TKI banyak yang

berpindah profesi menjadi peternak dan pedagang.

Page 19: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

2.1. Visi, Misi dan Nilai-nilai

a. Visi Desa

“ Terwujudnya Desa Langut Yang Agamis, Mandiri Dan Sejahtera

( Langut Aman Sejahtera )”

AGAMIS : Diartikan bahwa masyarakat Desa Langut diharapkan

memiliki tingkat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai

agama secara baik dan benar sehingga dapat tercermin

dalam pola fIkir sesuai dengan nilai - nilai agama yang di

yakininya.

MANDIRI : Diartikan bahwa segala sumber daya yang dimiliki sudah

dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Langut

sehingga sesuai dengan nafas dan hakiki

penyelenggaraan otonomi desa

SEJAHTERA : Diartikan bahwa masyarakat Indramayu memiliki

rata- rata tingkat pendapatan yang memadai, tingkat

pindidikan yang cukup dan derajat kesehatan yang

baik sehingga dapat hidup layak

b. Misi Desa

1. Mendorong dan meningkatkan Sumber Daya Manusia berbasis nilai

agama dan budaya

2. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan Desa yang

akuntabel, transparan, partisipatif dan demokratis

Page 20: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

3. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik

formal atau non formal yang mudah diakses dan dinikmati oleh

warga masyarakat

4. Menjamin dan mendorong usaha-usaha untuk terciptanya

pembangunan di segala bidang yang berwawasan lingkungan,

sehingga terjadi keberlanjutan usaha-usaha pembangunan dan

pemanfaatannya

5. Membangun dan mendorong usaha-usaha untuk optimalisasi sektor

pertanian baik tahap produksinya maupun pengolahan hasilnya

c. Nilai - nilai

Nilai adalah hal-hal yang dijunjung tinggi oleh sebuah kesatuan

masyarakat dalam perjalananmewujudkan visi seperti saat ini yang

sedang dilakukan oleh Pemerintah Desa dan seluruh warga

masyarakat Langut. Dengan kata lain nilai merupakan prinsip

sosial, tujuan, ataupun norma yang diterima oleh individu organisasi

atau masyarakat

Nilai memberikan batasan dan tuntutan dalam pemilihan cara-

cara yang ditempuh dalam mewujudkan visi. Atas dasar nilai itu tidak

semua cara boleh ditempuh. Untuk mencapai Visi Desa Langut maka

nilai utama yang dijadikan pedoman antara lain asas kebersamaan,

keterbukaan, jujur, adil, demokratis, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Nilai-nilai tersebut harus melandasi jalannya roda

pemerintahan maupun Semua Warga masyarakat Desa Langut,

sehingga menjadi sebuahkomunitas

tingkat Desa yang baik dengan karakteristik sebagai berikut: :

1. Transparan.

Transparan dibangun atas dasar kebebasab arus informasi

adanya sifat keterbukaan bagisemua pihak yang berkepentingan

terhadap semua informasi terkait, seperti berbagai aturan, kebijakan

pemerintah desa diberbagai kegiatan.

Page 21: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

Proses-proses, lembaga-lembaga dan informasi sacar langsung

dapat diterimaoleh mereka yang membutuhkan. Informasi harus

dapat dipahami dan dapatdimonitor. Pemerintah Desa dalam

memberikan pelayanan umum tidakmembedakan perlakuan atas

dasar suku, agama dan ras

2. Dapat dipertanggungjawabkan (akuntabel).

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan

pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja

dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu

organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk

meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Para pembuat

kepusan dalam pemerintahan, sector swasta dan masyarakat

bertanggungjawab kepada publik dan lembaga-lembaga yang

berkepentingan, Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan sifat

keputusan yang dibuat, apakah keputusan tersebut kepentingan

internal atau ekdsternal organisasi.

3. Demokrasi.

Dalam arti masyarakat diberikan kebebasan dalam

mengemukakan pendapat, berbeda pendapat dan menerima pendapat

orang lain. Akan tetapi apabila sudah terjadi Keputusan harus

dilaksanakan bersama-sama dengan penuh rasa tanggung jawab.

4. Partisipatif.

Setiap warga masyarakat Langut mempunyai suara dalam

pembuatan Keputusan baik secara langsung ,maupun tidak langsung

melalui perantaraan lembaga yang mewakili kepentingannya.

Partisipasi tersebut dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan

berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif. Prinsip pembangunan

adalah dari, oleh, dan untuk rakyat. Oleh karenanya rakyat harus

dilibatkan dalam setiap proses pembangunan yaitu dari perencanaan,

pelaksanaan, sampai kepada pemeliharaan/pasca konstruksi

Page 22: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

5. Profesional.

Bagi pemerintah desa melayani kepentingan dan kebutuhan

masyarakat danharus secara konsisten, terbuka terhadap kritik

dan saran dalam rangkaperbaikan kinerja pelayanan kepada

warga masyarakat Langut dan para pihakyang berkepentingan.

6. Keadilan.

Bagi semua pemerintahan desa Langut, proposional dalam

pembagian beban kerjaan perolehan pendapatan dengan

mengingat aturan yang berlaku. Bagi seluruh warga Masyarakat,

proposional dalam menerima pembagian beban tanggungjawab dan

keuntungan baik langsung maupun tidak langsung dari kegiatan

pembangunan desa yang ada.

7. Kesastraan dan keadilan gender.

Seluruh warga masyarakat desa Langut tidak diperbolehkan

membeda beda-kan perlakuan dan kesempatan atas dasar jenis

kelamin dan orientasi seksual.

8. Egaliter.

Seluruh warga masyarakat Langut mengakui bahwa pada

dasarnya setiap orang mempunyai posisi dan kedudukan yang sama.

9. Kelestarian lingkungan.

Seluruh warga masyarakat desa Langut berkewajiban

menciptakan situasi dan kehidupan sosial yang ramah lingkungan.

10. Merdeka.

Seluruh warga masyarakat desa Langut, terutama

pemerintahan desa harus bebas dari campur tangan manapun,

tertama pihak yang tidak berhak, dan selektif dalam melaksanakan

kerjasama dengan pihak lain..

Page 23: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

2.2. Strategi Dan Arah Kebijakan Desa

a. Strategi Pencapaian

Berdasarkan gambaran kondisi umum potensi dan hambatan

yang ada di Desa Langut serta memperhatikan visi dan Desa Langut,

maka diperlukan strategi pencapaian, diantaranya sebagai berikut :

1. Mengapliksikan kebijakan pembangunan berkelanjutan

2. Melaksanaan pembangunan sarana dan prasarana bidang

pendidikan

3. Melaksanakan pembangunan infrastruktur jalan dan irigasi

4. Meningkatan pelayanan bidang Kesehatan

5. Meningkatkan serta mengupayakan kebangkitan ekonomi, sehingga

akan berpengaruh langsung terhadap daya beli masyarakat

6. Memelihara dan mempertahankan adat sosial budaya yang ada

7. Meningkatkan serta mewujudkan keamanan dan ketentraman

Strategi pencapaian sasaran sebagaimana dikemukakan diatas

memerlukan keterlibatan pemangku hajat (stakeholders) , konsistensi

pelaksanaan, evaluasi dan dukungan segenap sumber daya untuk

mewujudkan pencapaian visi dan misi tersebut.

b. Arah Kebijakan Desa

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang

Desa pasal 67, disebutkan bahwa ;

1. Penyelenggaraan urusan Pemerintah Desa yang menjadi

kewenangan desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Desa, Bantuan Pemerintah dan bantuan Pemerintah Kabupaten.

2. Penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah yang diselenggarakan

oleh Pemerintah Desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah.

Page 24: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

3. Penyelenggaraan urusan Pemerintah Pusat yang diselenggarakan

oleh Pemerintah Desa didanai dari Anggaran dan Pendapatan Belanja

Negara.

4. Keuangan desa merupakan semua hak dan kewajiban desa dalam

rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai

dengan uang, Dan Keuangan Desa merupakan bagian dari Proses

Musrenbangdes. Kebijakan Pemerintah desa Langut dilakukan dengan

mempertimbangkan keuangan desa yang ada. Untuk itu Harapan dari

Pemerintahan Desa Langut masalah dana-dana bantuan dari

Pemerintah Kabupaten Indramayu maupun dari Pemerintah Pusat

terus diperbesar untuk menyelesaikan beberapa kegiatan

pembangunan yang ada di Desa baik yang fisik maupun non fisik.

Semua kegiatan pembangunan desa harus sepenuhnya didukung oleh

masyarakat sesuai dengan kemampuan masyarakat itu sendiri.

2.2.3 Pengelolaan Belanja Desa A. Pendapatan Desa

Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan

uang melalui rekening Desa yang merupakan hak Desa dalam 1 (satu)

tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Desa. Perkiraan

pendapatan Desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan

Desa tahun sebelumnya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan

potensi yang menjadi smber pendapatan asli Desa . Bagian dana

perimbangan , bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Pripinsi

dan Pemerintah Kabupaten, Hibah dan sumbangan Pihak ketiga.

B. Belanja Desa

Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua

pengeluaran dari rekening Desa yang merupakan kewajiban Desa

dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh

pembayaranya kembali oeh Desa. Belanja sesuai dengan

Page 25: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

Permendagri Nomor 37/2007 terdiri dari Belanja, Langsung dan Belanja

Tidak Langsung.

Belanja langsung meliputi : Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan

Jasa dan Belanja Modal. Sedangkan Belanja tidak langsung meliputi :

Belanja Pegawai/ Penghasilan tetap belanja Subsidi; belanja Hibah (

Pembatasan Hibah); belanja Bantuan Sosial; belanja Bantuan

Keuangan dan belanja tak terduga.

C. Pembiayaan

Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud mliputi semua

Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/ pengeluaran yang akan

diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan

maupun pada tahun anggaran berikutnya.

Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud terdiri dari Penerimaan

Pembiayaan dan Pengeluaran Pembiayaan.Penerimaan Pembiayaan

sebagai -mana diatas, meliputi :

a. Sisa lebih Perhitungan anggaran (SIPA) tahun sebelumnya;

b. Pencarian Dana Cadangan

c. Hasil penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan; dan

d. Penerimaan Pinjaman.

Pengeluaran pembiayaan sebagaimana diatas , mencakup :

a. Pembentukan dana cadangan;

b. Penyertaan modal Desa; dan

c. Pembayaran utang.

Page 26: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

2.2.4 Kebijakan umum Anggaran

Kebijakan Anggaran baik Langsung maupun Tidak

Langsung sepenuhnyamengacu pada kemampuan keuangan Desa

Langut yang tertuang dalam APBDes yang besarnya disesuaikan

dengan kemampuan keuangan Desa serta memperhatikan hasil

Musrenbangdes dan skala prioritas. Kegiatan ini dilakukan dengan

melihat Indek Anggaran kegiatan yang dikeluarkan Pemerintah

Kabupaten Indramayu. Dan tidak boleh bertentangan dengan kebijakan

Pemerintah. Mengingat dana yang ada di Alokasi Dana Desa

merupakan dana Stimulan yang harus didukung dengan Pendapatan

Asli Desa serta partisipasi masyarakat sepenuhnya. Karena Prinsip

Pembangunan Desa adalah dari masyarakat oleh masyarakat dan

semata- mata untuk kesejahteraan masyarakat Desa Langut

khususnya.

Program – program pembangunan Desa dilakukan dengan

Usulan – usulan dari tingkat Dusun yang di musyawarahkan. Dan

ditampung pada kegiatan Musyawarah Desa / MUSRENBANGDES.

Semua program kegiatan ini dijadikan Bank Data Kegiatan

Pembangunan berkala.Kegiatan pembangunan fisik untuk Desaa

Langut masih sekitar sarana dan prasarana Pemerintahan,

Perhubungan yang mengacu pada Dokumen Musrenbangdes.

Mengingat bahwa Desa Wadungasri merupakan desa yang potensial

maka kegiatan sarana dan prasarana masih menjadi Prioritas ataupun

Agenda Kegiatan Pembangunan Fisik Desa. Yang pelaksanaanya

sepenuhnya oleh masyarakat itu sendiri. Dari Pemerintah Desa hanya

menampung/ menfasilitasi kemudian usulan tersebut di masukan dalam

Agenda Pembangunan. Dan yang lebih penting lagi adalah melihat

Keuangan yang ada. Karena Faktor ini yang mendukung sepenuhnya

berbagai kegiatan yang ada. Setelah semua kegiatan sarana dan

prasarana desa sukses dilaksanakan, kegiatan yang akan dilaksanakan

adalah kegiatan Non fisik dalam desa Langut [ tertuang dalam

Dokumen Musrenbangdes ] Semua Program ini sukses sepenuhnya

Page 27: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

harus didukung dengan Profesional dan tidak melanggar ketentuan.

Karena semua kegiatan ini harus mendapatkan dukungan dari berbagai

pihak khususnya Masyarakat , instansi- instansi terkait yang ada serta

Pemerintah Kabupaten Indramayu pada umumnya.

2.2.5 Prioritas Desa

Pelaksanaan pembangunan dalam desa untuk tahun 2013 tidak

banyak yang dilaksanakan kegiatanya. Pekerjaan tersebut masih

mengandalkan dana dari Pemerintah yaitu dana ADD dan PNPM-MD (

untuk tahun 2010 tidak memperoleh dana PNPM). Prioritas desa selalu

dimusyawarahkan dalam Musrenbangdes di setiap tahun dan mengacu

pada RPJMDesa.

Sebenarnya semua pelaksanaan perencanaan pembangunan

didesa sudah dituangkan dalam Berita acara Musrenbangdes dan

RPJMDes.

Semua pelaksanaan pembangunan di desa menggunakan ketentuan

sekala prioritas, desa (pekerjaan fisik/bangunan umum, jalan desa,

drainase dan lain-lain, dan pelaksanaan pekerjaan non fisik. (

Penguatan ekonomi masyarakat, kelompok ekonomi desa, kegiatan

perekonomian desa ) Setelah semua pelaksanaan pembangunan fisik

dan non fisik dalam desa selesai, maka kegiatanya diarahkan pada

Peningkatan Sumber Daya Masyarakat Desa Langut

Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Langut yang

tersusun dalam RKP Desa tahun 2013 sepenuhnya didasarkan pada

berbagai permasalahan sebagaiman tersebut dalam rumusan masalah

diatas. Sehingga diharapkan prioritas program pembngunan yang akan

dilaksanakan pada tahun 2013 nantinya benar-benar berjalan efektif

untuk menanggulangi permasalahn dimasyarakat, terutama upaya

meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap kebutuhan hak-

hak dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, dll.

Dengan demikian arah dan kebijakan pembangunan desa secara

Page 28: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemskinan pada level

desa.

Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan Desa

Langut secara detail dikelompokkan sebagai berikut:

a. Prioritas Program Pembangunan Sekala Desa

Prioritas program pembanguanan sekala desa merupakan

program pembangunan yang sepenuhnya mampu dilaksanakan oleh

desa. Kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan anggaran

desa, kewenangan desa, dan secara teknis dilapangan desa

mempunyai sumber daya.

Adapun program dana kegiatan pembangunan tersebut meliputi:

1. Bidang pengembangan wilayah :

- Perkerasan jalan Desa

- Perbaikan Jalan Lingkungan dan gang

- Senderan / TPT

2. Bidang Ekonomi :

- Pelatihan Menjahit

- Kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

3. Bidang Sosial Budaya

- Bantuan Kepada kegiatan Posyandu

- Bantuan Beasiswa bagi anak SD/MI bagi keluarga tidak

mampu.

- Santunan anak yatim

- Bantuan Kegiatan social PHBI & Bencana alam

Page 29: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

b. Prioritas Program Pembangunan Sekala Kecamatan/ Kabupaten

Prioritas program pembangunan sekala kecamatan / kabupaten

merupakan program dan kegiatan pembangunan yang merupakan

kebutuhan riil masyarakat desa Langut tetapi Pemerintah Desa tidak

mampu melaksanaka. Hal ini disebbkan pertama kegiatan tersebut

secara peraturan perundangan bukan wewenang Desa. Kedua secara

pembiayaan desa tidak mampu membiayai karena jumlahnya terlalu

besar dan yang ketiga, secara sumber daya di desa tidak tersedia

secara mencukupi , baik SDM maupun prasarana pendukung lainnya.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka perioritas pembangunan

tersebut akan dibawah melalui forum musyawarah perencanaan

pembangunan di tingkat kecamatan (Musrengbangcam) oleh delegasi

peserta Desa Languti yang dipilih secara partisipatif pada forum

musrenbangdes dan ditetapkan dengan keputusan Kuwu.

Page 30: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

BAB III

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

3.1. Pengelolaan Pendapatan Desa

a. Intensifikasi dan Ekstensifikasi

Untuk lebih mengintensifkan pendapatan Desa tentunya di

tunjang dengan berbagai aspek,sehingga target perencanaan

pendapatan dapat tercapai.Adapun aspek – aspek tersebut adalah :

1. Menyusun rancangan kebutuhan sehingga pengeluarandisesuaikan

dengan pendapatan.

2. Mendahulukan kepentingan yang sangat mendesak

3. Melakukan evaluasi di setiap dana yang telah dikeluarkan /

dibelanjakan.

Tidak hanya mengintensifkan dana tetapi juga perlu penambahan

ekstensifikasi penambahan dana guna menunjang dan meminimalisir

kekurangan Defisit anggaran. Adapun yang perlu dilakukan yaitu,

dengan cara sebagai berikut :

1. Melaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga.

2. Meningkatkan budaya gotong – royong guna mengurangi beban

pemerintah dalam melaksanakan program bagi masyarakat.

3. Meningkatkan kapasitas Perangkat Desa melalui kunjungan ke

Desa di kebupaten lain yang lebih maju dalam hal pembangunan fisik

maupun non fisik.

4. Membuat permohonan – permohonan bantuan kepada pemerintah

guna meningkatkan pembangunan baik fisik maupun non fisik di Desa.

Page 31: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

3.1.2 Target dan Realisasi Pendapatan

Semua anggaran yang telah dituangkan dalam APBDesa sering kali

belum bisa sesuai rencana. Kejadian ini tidak hanya terjadi di Desa Langut di

Desa / wilayah yang lain juga keadaanya tidak jauh berbeda. Semua

pelaksanaan kegiatan di desa, dana di alokasikan pada pekerjaan yang

dianggap perlu dan darurat. Pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan

dana yang besar diajukan ke Pemerintah Kabupaten Indramayu, dan

Pemerintah Propinsi.

Realisasi pekerjaan pembangunan didesa menunggu Anggaran yang telah di

tetapkan. Dan apabila masih kurang/ lebih diadakan perubahan anggaran

sesuai ketentuan.

Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang

melalui rekening Desa yang merupakan hak Desa dalam 1 (satu) tahun

anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh Desa.Perkiraan pendapatan

Desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan Desa tahun

sebelumnya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi

smber pendapatan asli Desa . Bagian dana perimbangan , bantuan keuangan

dari Pemerintah, Pemerintah Pripinsi dan Pemerintah Kabupaten, Hibah dan

sumbangan Pihak ketiga.

Adapun asumsi Pendapatan Desa Langut Tahun Anggaran 2013

sebesar Rp.340,300,000.00 , yang berasal dari :

1. Pendapatan asli Desa sebesar (PADes) :Rp 23.500.000,-

2. Bagi Hasil Pajak Kabupaten : Rp -

3. Bagian dari Retribusi Kabupaten : Rp -

4. Alokasi Dana Desa :Rp119.000.000,-

5. Bantuan keuangan dari Pemerintah,

Pemprop dan Pemerintah kabupaten :Rp197.800.00,-

6. Hibah dan sumbangan pihak ketiga yang tidak

mengikat : RP -

Page 32: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

3.1.3. Permasalahan dan Penyelesaian

a. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi terkait pengelolaan keuangan Desa Langut yaitu, diantaranya :

1. Tidak terealisasinya sebagian target yang direncanakan melalui

APBDes. 2. Sarana dan prasarana kurang menunjang.Masih terbatasnya dana

yang dimiliki desa, dan juga masih sangat minimnya proyek-proyek pemerintah yang dikucurkan didesa untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang menjadi skala prioritas didesa.

3. Tidak terealisasinya sebagian target yang direncanakan melalui

APBDes.

4. Sarana dan prasarana kurang menunjang 5. Masih terbatasnya dana yang dimiliki desa, dan juga masih sangat

minimnya proyek-proyek pemerintah yang dikucurkan didesa untuk

memenuhi kebutuhan pembangunan yang menjadi skala prioritas

didesa.

6. Masih sangat terbatasnya sumber daya manusia dalam

memenfaatkan potensi-potensi yang ada didesa serta masih sangat

sulit untuk memprediksi swadaya masyarakat guna mendukung

atau melaksanakan proyek -proyek pembangunan di desa.

7. Faktor human error sehingga menimbulkan dampak – dampak

negatif terhadap pandangan publik mengenai pengelolaan

keuangan.

b. Penyelesaian

Tindak lanjut Penyelesaian yang sedang dihadapi diantaranya :

a) Melalui pengembangan dan penggalian potensi sehingga

mendapatkan income guna menunjang dan memenuhi target yang

tidak terealisasi.

Page 33: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

b) Memenuhi sebagian – sebagian sarana dan prasarana dengan

memprioritaskan yang dibuuhkan sangat mendesak.

c) Perlunya penambahan Dana melalui APBDesa.

d) Mengadakan pembinaan dan pelatihan guna menambah ilmu dan

pengetahuan baik dibidang administrasi maupun teknis lapangan.

e) Perlu peraturan desa mengenai besarnya dan intensitas dari

swadaya

masyarakat.

f) Mencoba menerapkan sistem transparansi dalam hal pengelolaan

keuangan dengan melaporkan kegiatan dengan secara berkala.

3,2. Pengelolaan Belanja Desa

a. Kebijakan Umum Keuangan Desa

Pengelolaan keuangan Desa selama 1 tahun anggaran telah

dituangkan dalam Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa dan telah dijabarkan pula melalui Peraturan Kepala Desa

sehingga dapat dilaksanakan, dengan tidak menuntup kemungkinan

apabila ada hal-hal yang dipandang lebih mendesak yang

mempengaruhi pendapatan maupun belanja desa maka Peraturan Desa

tersebut akan dilakukan Perubahan guna penyesuaian melalui sutu

mekanisme yang telah ditetapkan.

b. Target dan Belanja Desa

Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran

dari rekening Desa yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun

anggaran yang tidak akan diperoleh pembayaranya kembali oleh Desa.

Belanja sesuai dengan Permendagri Nomor 37/2007 terdiri dari

Belanja, Langsung dan Belanja Tidak Langsung.

Page 34: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

Belanja langsung meliputi , yaitu :

1. Belanja Pegawai :Rp 99.000.000,-

2. Belanja Barang, dan Jasa : Rp.27.000.000,-

3. Belanja Modal. :Rp131.000.000,-

Sedangkan Belanja tidak langsung meliputi :

1. Belanja Pegawai/ Penghasilan tetap : Rp.58.800.000,-

2. Belanja Subsidi : Rp -

3. Belanja Hibah) : Rp -

4. Belanja Bantuan Sosial : Rp 34.000.000,-

5. Belanja Bantuan Keuangan : Rp

6. Belanja tak terduga : Rp -

Selain Belanja Desa dalam RAPBDes juga memuat Pembiayaan.

Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud adalah meliputi semua

Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/ pengeluaran yang akan diterima

kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun

anggaran berikutnya. Tetapi berdasarkan Perhitungan APBDes Tahun 2013

untuk pos pembiayaan tidak ada transaksi atau kegiatan yang terjadi.

Sesuai dengan Permendagri Nomor 37/2007Pembiayaan Desa

sebagaimana dimaksud terdiri dari :

a. Penerimaan Pembiayaan; dan

b. Pengeluaran Pembiayaan.

Penerimaan Pembiayaan sebagaimana diatas, meliputi :

a. Sisa lebih Perhitungan anggaran (SIPA) tahun sebelumnya;

b. Pencarian Dana Cadangan

c. Hasil penjualan kekayaan Desa yang dipisahkan; dan

d. Penerimaan Pinjaman.

Page 35: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

Pengeluaran pembiayaan sebagaimana diatas , mencakup :

a. Pembentukan dana cadangan;

b. Penyertaan modal Desa; dan

c. Pembayaran utang.

c. Permasalahan Yang dihadapi

Terkait dengan penyusunan serta kebijakan keuangan desa

Langut,

permasalahan yang dihadapi adalah :

1. Waktu penyusunan Perdes tentang APBDesa sudah sangat molor

sehingga menyulitkan pelaksanaan di lapangan, solusi agar

penyusunan dilaksanakan lebih cepat.

2. Terbatasnya Sarana dan SDM Petugas/perangkat Desa dalam

Menyusun dan Meng SPJkan dana yang diterima, solusinya Perlu

penambahan Sarana kerja dan peningkatan SDM melalui Bintek-

bintek.

3. Permasalahan yang ada dalam pengelolaan keuangan di Desa

Langut saat ini adalah perubahan harga yang tidak stabil dalam

malaksanakan kegiatan pembangunan- pembangunan di Desa

Langut. Hal ini mengakibatkan dalam pelaksanaan kebijakan

Anggaran yang telah ditetapkan banyak yang dirubah. Namun hal

ini tidak menjadi persoalan yang berarti.

Page 36: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DESA

4.1. Urusan Hak Asal Usul Desa a. Program dan Kegiatan

Program kegiatan yang ada di Desa saat ini masih belum memiliki

tolak ukur yang memadai, namun dalam pelaksanaan

penyelenggaraan urusan Pemerintahan Desa sudah berjalan dan

meliputi hal-hal seperti dibawah ini :

1. Memimpin Penyelenggaraan Perintahan Desa

2. Membina kehidupan Masyarakat Desa,

3. Mengkoordinir seluruh Pembangunan yang ada di Desa

4. Memelihara ketentraman dan Ketertiban masyarakat,

5. Melaksanakan kehidupan Demokrasi

6. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

7. Menjalin Hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja Pemerintah

Desa

8. Menyelenggarakan Administrasi Pemerintahan Desa

9. Mendamaikan Perselisihan masyarakat Desa

10. Membina, Mengayomi dan Melestarikan Nilai-Nilai sosial Budaya

dan Adat Istiadat

11. Mengembagkan Potensi Sumber daya alam dan melesttarikan

lingkungan hidup.

12. Menyusun dan mengajukan Rancangan Peraturan Desa

13. Menetapkan Peraturan Desa

14. Hal-hal lain yang bersifat isidentil.

b. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Pembangunan yang dilaksanakan di Desa Langut dilaksanakan

dengan azas gotong – royong atas kerjasama Permerintah Desa,

Lembaga Desa dan partisipasi Masyarakat, Sehingga hasilnya

maksimal.

Page 37: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

Realisasi kegiatan pembangunan di Desa Langut Tahun

Anggaran 2013 terbagi menjadi dua bagian yaitu berupa fisik dan

non fisik diantaranya, sebagai berikut :

a. Pembangunan Fisik

- Perkerasan jalan lingkungan di RT 16

- Perkerasan jalan lingkungan di RT 17

- Perkerasan Jalan menuju TPU Degrig

- Senderan/TPT di RT 18

- Senderan di RT 09 - Langgen

- Senderan/TPT di RT 09 - Sawah

- Pemasangan PJU di RT 16

-

b. Pembangunan Non Fisik

- Pelatihan Menjahit

- Pelatihan dan pembinaan aparatur pemerintah Desa

- Pemberdayaan Lembaga Masyarakat

- Peringatan Hari Besar nasional

- Peningkatan kapasitas Perangkat Desa

- Pelatihan untuk Kader Posyanadu dan PKK

- Bulan Bakti Gotong Royong

c. Permasalahan dan Penyelesaian

Permasalahan yang terjadi ketika melaksanakan kegiatan

tersebut diatas adalah ketika menggerakan swadaya masyarakat,

kadang suatu program berbenturan dengan rutinitas yang dikerjakan

masyarakat. Maka, penyelesaian yang dilakukan yaitu memilih waktu

yang tepat dan memberi penyuluhan dan arahan kepada masyarakat

tentang pentingnya bergotong – royong. Pada Umumnya

Pemerintahan Desa sudah dapat berjalan dengan baik, walaupun tidak

dipungkiri masih ada kekurangan dalam peyelenggaraan

pemerintahan desa yang disebabkan oleh masih rendahnya Sumber

Page 38: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

Daya Manusia (SDM) para Aparatur Pemerintah maupun lembaga-

lembaga yang ada di Desa, untuk itu diperlukan suatu bimbingan terus

menerus dari Pemerintah yang lebih tinggi baik dalam upaya

peningkatan kapasitas para aparat Pemerintahan Desa.

Hubungan antar lembaga yang ada didesa cukup baik sehingga

didalam penyelenggaraan urusan Pemerintah desa, Kepala desa

beserta perangkat Desa cukup terbantu dengan adanya Lembaga-

lembaga Kemasyarakatan di Desa, namun lembaga-lembaga

kememasyarakatan tersebut belum disertai dengan dasar hukum yang

memadai berupa Peraturan Desa, kedepan akan diupayakan

penerbitan Peraturan Desa terutama terhadap pembentukan PKK

Desa, Lembaga Adat, RT dan sebagainya.

4.2 Urusan Pemerintahan yang diserahkan Kabupaten

a. Program dan Kegiatan

Kegiatan Pemerintahan yang diserahkan ke pemerintah Desa

pada tahun 2013 adalah sebagai berikut :

- Alokasi Dana Desa ( ADD )

- Tunjangan Aparatur Pemerintah Desa ( TAPD )

- Pelaksanaan penyaluran raskin tepat sasaran.

- Kegiatan PNPM -MP

Kegiatan lain yang diserahkan ke Desa adalah penagihan Pajak Bumi

dan Bangunan ( PBB ) yang dilaksanakan oleh kolektor yang dibentuk

oleh pemerintah Desa. Untuk Tahun Anggaran 2013 jumlah target PBB

adalah sebesar Rp 107.000.000,- dengan jumlah Wajib Pajak sebanyak

3114 WP

b.Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Semua kegiatan diatas telah dilaksanakan serta sebagian tertuang pada

APBDes tahun 2013

Page 39: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

4.3 Permasalahan dan Penyelesaian

Penyelesaian Semua kegiatan diatas diselesaikan ata kerjasama

antara Permerintah Desa, Lembaga Desa dan partisipasi Masyarakat,

Sehingga tidak ada permasaalahan yang timbul karena semua kegiatan

tersebut sudah hasil kesepakatan dan perenganaan bersama yang

tertuang dalam Rencana Kegiatan Pemerintah Desa (RKPDes) dan

telah sesuai dengan RPJMDes.

Untuk menyelesaikan pelaksanaan kegiatan tersebut diadakan

musyawarah agar masyarakat mendukung sepenuhnya dan partisipasi

lebih ditekankan kepada masyarakat. Agar semua masyarakat merasa

ikut memiliki pada pekerjaan tersebut dan diharapkan sesuai rencana

kerja yang ada. Semua keputusan diserahkan kepada masyarakat

dalam penggalian dana ataupun swadaya. Partisipasi dan gotong

royong ditekankan pada masyarakat dan dilakukan sosialisasi pada

masyarakat agar semua pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai

dengan rencana dan dapat selesai tepat waktu

Page 40: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

BAB V

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

5.1 Kerjasama Antar Desa

a. Kegiatan yang dilaksanakan

Selama ini hubungan kerjasama antar desa sudah berjalan dengan

baik antara lain gotong royong dalam perbaikan jalan atau sarana umum

yang ada keterkaitan dalam penggunaannya, penyelesaian kasus sengketa

batas antar warga, namun sejauh ini pula belum ada suatu perjanjian

kerjasama atau perjanjian lainnya yang dibuat secara tertulis antar desa.

b. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan tersebut secara berkesinambungan dengan mengadakan

musyawarah antar desa sesuai dengan peraturan yang mengatur tentang

hal tersebut.

c. Permasalahan dan Penyelesaian

Setiap permasalah yang timbul dalam penyelesainya dilaksanakan

dengan azas kekeluargaan. Saat ini yang sering dilaksanakan kerja sama

antar desa masih sekitar penyelesaian sengketa warga yang melibatkan

beberapa instansi terkait dalam menyelesaikan permasalahan. Dan apabila

dalam musyawarah tersebut belum berhasil maka diselesaikan ketingkat

atasnya.

5.2 Kerjasama Dengan Pihak Ketiga

a. Kebijakan dan Kegiatan

Secara khusus Desa belum pernah melakukan ikatan kerjasama

dengan pihak ketiga, namun apabila ada suatu perusahaan

/perorangan yang berinvestasi diwilayah desa maka desa wajib

dilibatkan dalam MOU atau ikut mengetahui perjanjian yang dibuat

antara perusahaan dengan pihak warga desa.

Page 41: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

b.Pelaksanaan Kegiatan

Dalam melaksanakan kerjasama antar desa, untuk tugas yang

diberikan kepada perangkat desa atupun masyarakat desa, dari desa

membentuk tim untuk melaksanakan suatu kegiatan baik yang dikerja

samakan maupun yang bekerja didalam desa. Tim – tim tersebut

bekerjasama dengan instansi yang terkait dalam bidangnya masing-

masin. Tim desa terdiri dari Perangkat desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh

Perempuan, BPD, LPMD dan jumlahnya disesuaikan dengan

kebutuhan kegiatan. Dalam melaksanakan kegiatan suatu kerjasama

dana maupun anggaran diambil dari dana desa maupun dana lainya

yang sah. Besaran dana tersebut disesuaikan dengan kegiatan yang

akan dilaksanakan .Kerjasama Antar desa memerlukan pemikiran

waktu yang panjang, karena semua perencanaanya melalui beberapa

tahapan dan persetujuan khususnya dari masyarakat. Karena dalam

penentuan pendapat serta persetujuan sering ada permasalahan

maupun kendala. Untung ruginya juga diperhitungkan dalam

melaksanakan kerjasama tersebut. Untuk kerjasama di tingkat

kecamatan difasilitasi oleh pihak Kecamatan.

Jangka waktu pelaksanaan kerjasama antar desa saat ini belum

ditentukan karena belum ada pelaksanaan kerjasama antar desa.

Waktu ataupun jangka waktu pelaksanaan disesuaikan dengan tingkat

dan jenis kebutuhan pekerjaan yang akan dilaksanakan bersama.

Kerjasama yang dilaksanakan dengan pihak lain akan menumbuhkan

rasa saling membutuhkan. Bahwa suatu desa membutuhkan

kepentingan tertentu dengan desa lain. Hal ini sesuai dengan program

PNPM-Mpd yang sedang dilaksanakan saat ini. Terkadang dalam desa

sendiri permasalahan juga ada. Namun dengan adanya kerjasama

bersama pihak lain maka permasalahan tersebut berkurang

c. Permasalahan dan penyelesaian

Dalam suatu kerjasama permasalahan yang timbul biasanya

karena kurang sepemahaman dalam pelaksanaan pekerjaan. Lokasi

dan tempat juga bisa menjadi permasalahan. Untuk mengantisipasi

Page 42: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

kejadian tersebut maka pihak yang akan diajak kerjasama supaya

diadakan sosialisasi kepada masing- masing wilayah sebelum

melaksanakan kegiatan tersebut. Permasalahan yang timbul di tulis

dalam Berita Acara dan dimasukan ke dalam agenda kegiatan

dimasing- masing kelompok yang akan mengadakan kerjasama.

Kemudian dari instansi terkait diikutkan untuk memfasilitasi kejadian-

kejadian tersebut.

5.3. Batas Desa

a. Kebijakan dan Kegiatan

Batas desa merupakan batas wilayah administratif didalam

pemerintahan desa yang dikuatkan dengan perundang- undangan yang

berlaku. Berikut disampaikan Batas- batas desa Langut, yaitu :

1. Batas desa sebelah Utara : Desa Sukasari

Batas desa sebelah Timur : Desa Larangan

Batas desa sebelah Selatan : Desa Cempeh

Batas desa sebelah Barat : Desa Kiajaran Wetan.

Untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul akibat perbatasan desa

diantara beberapa desa yang berkepentingan diadakan sosialisasi.

b.Pelaksanaan Kegiatan

Untuk tugas yang pembantuan dalam mengantisipasi permasalahan

batas desa, pihak Pemerintah Desa memberikan tugas kepada

perangkat desa dan dibantu masyarakat desa setempat yang

berkepentingan dengan hal tersebut, di desa di bentuk tim untuk

melaksanakan suatu kegiatan baik yang dikerja samakan maupun yang

bekerja didalam desa. Tim – tim tersebut bekerjasama dengan instansi

yang terkait dalam bidangnya masing- masin. Tim desa terdiri dari

Perangkat desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, BPD, LPMD dan

jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan. Untuk menguatkan

Tim tersebut Kepala Desa membuat Keputusan Kepala Desa tentang

pengangkatan Tim tersebut

Page 43: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

d. Permasalahan dan Penyelesaian

Dalam mengantisipasi permasalahan maupun sengketa batas

desa yang dilakukan masyarakat, pihak desa selalu berkoordinasi

dengan masyarakatnya. Dan untuk menjaga hal yang tidak diinginkan

Desa Langut mengadakan Koordinasi dengan Desa yang berbatasan

langsung dengan Tanah Desa Langut, Jika terjadi permasalahan

diadakan musyawarah mufakat.

5,4 Pecegahan dan Penanggulangan Bencana

a. Bencana dan Penanggulangannya

Dalam keadaan darurat koordinasi dengan Instansi terkait dioptimalkan

dalam rangka penanganan bencana tersebut. Sepanjang Tahun 2013

relatif tidak ada bencana yang terjadi di Desa Langut, namun demikian

Pemerintah Desa dan Masyarakat tetap waspada menjaga

kemungkinan bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Sebagaimana umumnya desa-desa yang ada dikabupaten Indramayu

tidaklah berada di kawasan rawan bencana seperti di pulau-pulau lain ,

hanya banjir kecil yang mengakibatkan gagal panen

b. Status Bencana

Pelaksanaan penanggulangan bencana di desa Langut telah dibentuk

Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat ( FKDM ). Tim tersebut

bertugas mengkoordinir penanganan bencana alam dan sejenisnya

dengan instansi yang terkait. Anggota tim terdiri dari Perangkat Desa,

Lembaga Desa, Bidan Desa dan Tokoh Masyarakat. Koordinasi

dilakukan dengan melihat jenis bencana yang terjadi. Apabila bencana

alam tersebut terjadi dan tidak bisa bisa diatasi oleh pihak Tim Desa

maka pihak desa berkoordinasi dengan pihak Kecamatan untuk

diteruskan ke Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan bencana di

Kabupaten Indramayu

Page 44: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

Penanganan bencana tersebut melihat Status Bencana dan serta

bahaya dan penanggulangannya. Dalam keadaan demikian Koordinasi

dengan instansi terkait sangat diperlukan.

c.Sumber dan Jumlah Anggaran

Dalam penanganan semua Bencana Alam memerlukan biaya, Di Desa

Langut Anggaran untuk penanganan bencana dituangkan kedalam

APBDesa tetapi belum dianggarkan . Namun apabila terjadi bencana

Pemerintah Desa akan Mencairkan karena keadaan darurat, dana yang

diambil sumbernya dari Pendapatan Asli Desa. Dan apabila terjadi dan

tingkat kerusakan bencana tersebut besar maka biaya penanganan

tersebut diserahkan pada Pihak Kabupaten.

d.Antisipasi Desa

Dalam mengantisipasi kejadian bencana alam desa Langut

menyediakan alat komunikasi berupa Kentongan . Ketua RT diwajibkan

melapor apabila terjadi bencana alam maupun bencana yang lainya

kepada Satgas atau Aparat Desa setempat. Dan dilaporkan kepada

Instansi terkait dan yang berkepentingan.

5.5 .Penyelenggaraan Ketentraman Dan Ketertiban Umum

a. Gangguan yang Terjadi

Gangguan yang terjadi dalam penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban Desa Desa Langut cukup relativ aman, itu dapat dilihat di

catatan kepolisian yang jarang sekali laporan – laporan gangguan

keamanan. Hal ini berkat kerjasama antara Muspika Kecamtan Parindu

dengan Pemerintah Desa yaitu melalui Babinmas, Babinsa, Kasi Trantib

Kecamatan dan Masyarakat pada umumnya.

b. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa

Pedesaan biasanya diidentikkan dengan situasi damai, tenang dan

bersahabat dimana jarang terjadi kekacauan, gangguan Kamtibmas

maupun gangguan lainnya. Seiring dengan kemajuan dan kelancaran

hubungan antar desa, desa ke kota sehingga pengaruh dari luar bisa

Page 45: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

saja masuk ke desa, maka diperlukan langkah-langkah antisipasi,

dengan membentuk satuan kemanan desa yaitu Hansip desa,

mengaktifkan siskamling, dan menerapkan hukum adat maupun hukum

positif maka ganguan ketertiban umum dapat ditekan menjadi sekecil

mungkin.

c. Data Perangkat Desa

Nama Kuwu dan Pamong Desa Langut

No Nama Jabatan

1. H. Juju Juberudin, ST Kuwu

2. Zainal Abidin, SE Sekretaris Desa

3. Subhan Tata Usaha

4. Udi Suhandi Bendahawan Desa

5. Fathur rohman Kliwon

6. Fahrurrozy Lurah

7. Fathuri, Spd.I Lebe

8. Masja Raksabumi

9. Abd. Hanan Modin

10. Sumardi Kasatgas

11. Warga Kasatgas

12 Carmin Kasatgas

13 Faizin Hansip

14 Junedi Hansip

d. Sumber dan Jumlah Anggaran

Pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum dalam APBDesa tidak

dicantumkan. Tetapi untuk kegiatan sosialisai Ketertiban Umum

dicantumkan, Mengingat permasalahan tersebut sifatnya lokal maka

Pemerintah desa hanya membantu seadanya dalam penyediaan

Anggaran Dana untuk program tersebut. Anggaran tersebut mengikuti

dengan melihat kejadian yang ada.

Page 46: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

e. Penanggulangan dan Kendalanya

Penanggulangan ketertiban umum sering kali mendapat hambatan,

disini dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan proses mendamaikan

perselisihan warga sering kali pihak Pelaksana mendapat kecaman

maupun yang lainya. Namun dalam hal ini tidak menjadi permasalahan

yang berarti bagi tim tersebut.

Kendala yang ada biasanya dalam teknis menyelesaikan sengketa

warga. Karena keterbatasan Tim pelaksana dan apabila terjadi

permasalahan yang serius koordinasi dengan pihak Muspika

Kecamatan.

f. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam penanggulangan

Dalam menyelenggarakan Ketertiban umum, pihak Pemerintah Desa

Kemamang selalu berkoordinasi dengan Muspika Kecamatan Balen.

Terutama untuk Babinsa dan Babinkamtibmas.

Page 47: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

BAB VI

PENUTUP

Dengan disusunnya Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban

(LKPJ) Desa Langut Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu ini

diharapkan segala kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Langut

atas dasar musyawarah dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), LPM,

RT/RW serta seluruh stakeholder yang ada di Desa Langut dapat menjadi

dasar bagi tercapainya suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa yang

mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Semoga Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Desa

Langut Kecamatan Lohbener Tahun 2013 ini dapat dijadikan bahan kajian

untuk pelaksanaan tugas yang akan datang.

Kuwu Langut,

H. JUJU JUBERUDIN, ST

Page 48: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

BERITA ACARA

RAPAT PARIPURNA BPD

Pada hari ini Senin tanggal Enam Bulan Januari Tahun Dua Ribu

Empat Belas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Langut, bertempat

di Aula Kantor Desa Langut BPD telah mengadakan Rapat Paripurna Badan

Permusyawaratan Desa dengan agenda :

- Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD)

- Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Desa

T.A. 2013

Rapat dihadiri oleh Ketua dan seluruh anggota BPD (Daftar Hadir

terlampir). Dalam rapat tersebut telah diperoleh kata sepakat mengenai

pokok-pokok hasil pembicaraan para peserta sebagai berikut :

Menyetujui :

- Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD)

- Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Kepala Desa

T.A. 2013

Demikian Berita Acara Rapat Badan Permusyawaratan Desa Langut

ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Langut, 06 Januari 2013

Badan Permusyawaratan Desa

Ketua,

H. SHONADI

Page 49: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013

DAFTAR HADIR

Agenda Rapat : Rapat Paripurna Badan Permusyawaratan Desa

Hari, tanggal : Senin, 06-01-2013

Waktu : Pukul 09.00 s.d. 11.00 Wib

Tempat : Aula Kantot Desa Langut

NO N A M A JABATAN TANDA

TANGAN

1. H. SHONADI Ketua

2. SUWARJO Wakil Ketua

3. RUMSIAH Sekretaris

4. CASLIKIN Bendahara

5. ATO KARNOTO Anggota

6. SANAJI Anggota

7. WARNADI Anggota

8. SAKIM Anggota

9. NANANG MAHBUBI Anggota

10 MUJAHIDIN Anggota

11 TEGUH DEDE PRAYOGI Anggota

Badan Permusyawaratan Desa

Ketua,

H. SHONADI

Page 50: LKPJ Desa Langut 2013

LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2013