Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
2
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma positivistik karena ingin
mengetahui korelasi antara satu variabel dengan variabel yang lain dan seberapa besar
korelasi tersebut dalam suatu ruang lingkup populasi tertentu. Untuk itu diperlukan suatu
metode penelitian yang bisa menjawab dan memberikan penilaian secara general atau
umum yang dapat mewakili suatu wilayah dalam penelitian yang dilakukan.
Menurut Chilisa dan Kawulich (2012, hal.89) ada tiga hal yang perlu dipahami dalam
melihat suatu paradigma untuk penelitian yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Pertama, ontologi merupakan dasar dari suatu paradigma yaitu pertanyaan alami dari
suatu fenomena atau realitas yang ingin diuji. Metode positivistik melihat suatu fenomena
itu satu, terlihat (tangible), selalu tetap setiap waktu dan ada aturan-aturan yang menjadi
latar belakang terjadinya suatu fenomena. Peneliti dapat menemukan jawaban dari
fenomena tersebut melalui suatu tahap pengujian probalilitas atau kemungkinan-
kemungkinan terjadinya suatu fenomena. Masih dijelaskan bahwa paradigma positivitik
ini mempercayai bahwa fenomen tersebut objectif dan bebas nilai dari kepentingan
peneliti, fenomena tersebut juga dapat diukur dan dipecah dalam beberapa variabel.
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
3
Tabel 3.1 Paradigma Penelitian
Sumber : Neuman (2007) dalam Aliyu, Ahmad, dkk. (2014, hal. 81)
Chilisa dan Kawulich (2012, 89) juga mejelaskan bahwa epistemologi atau asal-usul
dari pengetahuan berdasarkan pada pola pikir ilmu pengetahuan alam. Dalam pandangan
Positivis pengetahuan atau kebenaran dan fakta dapat diuji secara empiris, dapat
dikonfirmasi, divalidasi, atau tidak teruji dengan baik, bersifat tetap dan dapat
digeneralisasi. Pengetahuan tersebut berupa data-data objektif dan bebas nilai dari
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
4
kepentingan peneliti. Peneliti hanya perlu cara yang tepat untuk mengumpulkan data
melalui instrumen atau alat yang dibuat untuk mendapatkan kebenaran suatu fenomena
yang dikaji. Teknik yang digunakan secara umum menggunakan kuesioner, observasi,
pengujian dan eksperimen. Melalui konteks tersebut penelitian bertujuan untuk
mendapatkan prinsip-prinsip umum atau hukum yang berlaku secara alami dan untuk
memprediksi perilaku dan situasi.
Masih dijelaskan oleh Chilisa dan Kawulich (2012, 90), perihal ketiga dalam
paradigma atau aksiologi merupakan nilai-nilai yang berlaku pada suatu paradigma
bersifat bebas nilai dalam penelitian yang menggunakan paradigma positivistik.
Artinyapeneliti seharusnya menggunakan penelitian saintifik dengan metode
pengumpulan data untuk mendapatkan data yang objektif dan netral bukan data yang
diolah sedemikian rupa untuk memberikan manfaat bagi peneliti secara personal.
Menurut Neuman (2014, 316) Metode yang digunakan dalam penelitian yang bersifat
positivitik atau kuantitatif bertujuan untuk memprediksi hasil, menguji suatu teori atau
hipotesa, mencari hubungan yang kuat antara variabel atau mencari sebab dan penyebab
hubungan dalam sebuah fenomena. Penelitian kuantitiaf dimulai dengan ide, teori atau
konsep yang telah didefinisikan sebagaimana digunakan dalam penelitian untuk
mendapatkan variabel-variabel yang dicari. Pertanyaan atau permasalahan penelitian
paling tidak harus menyatakan variabel-variabel yang akan diteliti dan hubungan antar
keduanya. Variabel juga digunakan untuk melakukan verifikasi dan konfirmasi hasil
sehingga hasil penelitian dapat dijadikan prinsip-prinsip umum untuk melihat fenomena
atau realitas yang sejenis.
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
5
3.2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah penelitian
kuantitatif. Menurut Bungin (2010, h.25), penelitian kuantitatif menggunakan teori atau
paradigma teori untuk menuntun peneliti dalam menemukan masalah penelitian,
menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi, dan
menemukan alat-alat analisis data.
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam
teknik pengumpulan data di lapangan. Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif
memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik untuk menghasilkan kesimpulan hasil
penelitian berupa hasil perhitungan yang bersifat penggambaran atau jalinan variabel
(Ardianto, 2010:47).
Berdasarkan tataran atau cara menganalisis data, terdapat beberapa jenis atau tipe
riset, eksploratif, deskriptif, eksplanatif dan evaluatif. Penelitian yang diteliti oleh penulis
bersifat eksplanatif dengan pendekatankuantitatif
Dalam penelitian yang bersifat eksplanatif, peneliti menghubungkan atau mencari
sebab akibat antara dua atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Peneliti
membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual dan kerangka teori (Kriyantono,
2014, h.69). Sedangkan menurut Ardianto (2016, h.50), penelitian eksplanasi adalah
penelitian untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan, ada hipotesis yang
akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua
variabel atau lebih, untuk mengetahui apakah suatu variabel berasosiasi atau tidak dengan
variable lainnya, atau apakah suatu variable disebabkan/dipengaruhi atau tidak oleh
variabel lainnya (Faisal, 2001, h.21). Menurut Bungin (2013, h.51), penelitian eksplanatif
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
6
menggambarkan suatu generalisasi atau menjelaskan hubungan satu variabel dengan
variabel lainnya.
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Di mana secara teori,
metode penelitian fokus terhadap dua rancangan, yakni rancangan metode survei dan
eksperimen untuk meneliti hubungan antar variabel sebagai syarat utama dalam
menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian (Creswell, 2014, h.215). Rancangan
survei merupakan deskripsi secara kuantitatif (angka-angka) yang menggambarkan
kecendrungan, perilaku, atau opini dari sampel yang diambil atas sebuah populasi
(Creswell, 2014, h.216).
Secara umum metode survei terdiri dari dua jenis, yaitu deskriptif dan eksplanatif
(analitik). Jenis survei ini digunakan apabila peneliti ingin mengetahui mengapa situasi
atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadinya sesuatu. Peneliti
tidak sekedar menggambarkan terjadinya fenomena tapi telah mencoba menjelaskan
mengapa fenomena itu terjadi dan apa pengaruhnya. Dengan kata lain, peneliti ingin
menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih (Kriyantono, 2014, h.60). Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan survei dengan jenis eksplanatif yang bersifat
asosiatif.
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
7
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Menurut Ardianto (2016, h.170) populasi adalah semua bagian atau anggota dari
objek yang akan diamati. Populasi dapat berupa orang,benda,objek, peristiwa atau
apapun yang menjadi objek dari survei. Populasi ditentukan oleh topik dan tujuan
survei. Populasi adalah konsep abstrak, tidak bisa ditunjuk secara langsung. Agar
lebih operasional (bisa dihitung, bisa diukur), populasi harus didefinisikan secara
jelas dan spesifik. Populasi yang sudah didefinisikan disebut populasi sasaran.
Populasi dari penelitian ini adalah follower dari media sosial Instagram Advan di
@advanindoneisa sejumlah 139.000 follower.
3.4.2 Sampel Penelitian
Dalam riset, seorang peneliti tidak harus meneliti seluruh objek yang dijadikan
pengamatan. Ini disebabkan oleh keterbatasan yang dimiliki peneliti, baik biaya,
waktu, atau tenaga. Kenyataannya peneliti dapat mempelajari, meprediksi, dan
menjelaskan sifat-sifat suatu atau fenomena tersebut. Peneliti dapat mengambil
sebagian saja dari populasi, syaratnya sampel harus memenuhi unsur representatif
atau mewakili dari seluruh sifat-sifat yang diriset (Kriyantono, 2014, h.153).
Supaya sampel penelitian dapat mewakili populasi, maka bisa menggunakan dua
jenis pengambilan sampel yaitu probability sampledan non-probability sample.
Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, maka Teknik sampel yang akan digunakan
adalah probability sample atau random sampling (sampel acak). Pada teknik sampel
acak setiap individu dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
8
menjadi sampel penelitian. Dengan Teknik pengambilan sampel ini, peneliti
berusaha untuk mengurangi atau meminimalkan kesalahan karena setiap populasi
diberikan kesempatan yang sama sehingga dapat mengurangi bias (Yusuf, 2017,
hal.153).
Penelitian ini menggunakan teknik sampling random sederhana. Menurut
Kriyantono (2006, hal.154-155) teknik ini adalah yang paling mudah dilakukan.
Disini setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi
sampel. Peneliti dalam menggunakan pengambilan sampel acak mengumpulkan
responden melalui fitur yang terdapat pada Instagram yang bernama Direct Message
yaitu peneliti menghubungi satu persatu secara acak kepada parafollowers
@advanindonesia.
Untuk melihat dan menentukan ukuran sampel dari penelitian, dapat digunakan
beberapa acuan ataupun rumus statistik. Untuk penelitian ini peneliti akan
menggunakan acuan dalam buku Marketing Research (3rd edition) yang ditulis oleh
Naresh K. Malhotra. Di dalam buku tersebut menjelaskan cara pengambilan sampel
tetapi juga memberikan acuan ukuran sampel yang sering digunakan dalam suatu
riset pemasaran. ukuran minimal sampel yang dianggap dapat mewakili populasi
adalah minimal 150 responden atau pada umumnya menggunakan rumus
perhitungan sampel pada tabelberikut :
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
9
Jumlah Sampel Yang Digunakan Dalam Studi Riset Pemasaran Jenis studi Ukuran Minimum Selang
Riset Identifikasi Masalah (misalnya potensi pasar) 500 1.000-2.500 Riset Penyelesaian Masalah 200 300-500 Pengujian Produk 200 300-500 Studi pengujian pasar 200 300-500 Periklanan TV/Radio/Cetak (per iklan yang diuji) 150 200-300 Audit pengujian pasar 10 toko 10-20 toko Focus group 6 kelompok 10-15 kelompok
Sumber : Naresh K. Malhotra (2007, hal. 409)
Merujuk pada perhitungan besaran sampel yang disebutkan diatas, maka dapat
diketahui bahwa besaran sampel pada penelitian ini minimal adalah 150 responden.
Namun, dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan selang 200responden yang
jumlahnya melebihi dari batas minimal responden yang ditentukan dari hasil
perhitungan tersebut. Sampel dalam penelitian ini tidak melebihi angka 200 karena
adanya keterbatasan waktu dalam penelitian dan keterbatasan dalam akses di
Instagram yang hanya membolehkan penggunanya untuk melakukan Direct Message
sebanyak 25 kali dalam sehari kepada akun Instagram lain yang bukan dari followers
atau following .
3.5 Operasionalisasi Variabel
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu konten media sosial dan minat beli.
Variabel adalah konsep dalam bentuk konkret atau operasional. Proses untuk mengubah
konsep menjadi variabel ada pada tahap operasionalisasi konsep. Variabel pengaruh
(Independent) merupakan variabel yang digunakan sebagai penyebab atau pendahulu dari
variabel lainnya dan divariasi oeh periset. Sedangkan variabel tergantung (dependent)
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
10
adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang
mendahuluinya, nilainya diasumsikan tergantung pada efek variabel pengaruh
(Kriyantono, 2009 : 20).
Adapun operasionalisasi masing-masing variabel tersebut adalah sebagaimana dalam
uraian berikut ini:
A. Konten Media Sosial
Seiring berkembanya teknologi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi
dengan masyarakat, maka tercetuslah berbagai macam cara baru untuk memudahkan
setiap individu memaparkan berbagai macam pesan serta informasi kepada khalayak,
melalui kanal media yang terhubung ke internet, media sosial adalah salah satu yang
paling digemari masyarakat saat ini dan di dalam media sosial, setiap konten yang di
publikasikan merupakan hal yang terpenting guna menyampaikan isi pesan secara
efektif kepada khalayak yang dituju. Sebagai variable independent atau variable X,
dengen dimensi dan indicator yang terdapat dalam buku Engage, Brian Solis (p. 259)
bahwa terdapat konsep 7C dalam berkomunikasi, yaitu :
a. Clear : Memastikan bahwa pesan yang disampaikan jelas, sehingga pesan
menjadi efektif.
b. Concise : Dengan hal yang singkat, disitu terdapat kejelasan, menyampaikan
melalui kata yang diinginkan oleh khalayak yang dituju, tidak lebih dan
kurang dari informasi yang mutlak diperlukan.
c. Concrete : Memiliki pilihan menulis secara konkrit atau abstrak dalam kata-
kata, karena masing-masing memiliki kepentingan tergantung tempatnya,
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
11
dalam hal ini informasi yang disajikan secara konkret biasanya lebih akurat
dan dapat dipercaya.
d. Correct : Rentang konten yang akurat dan benar dalam karakteristik dari nilai
dan kelengkapan secara ahli yang dibagikan kepada tiap subjek yang diberikan
dalam ejaan, tata bahasa, tanda baca dan format.
e. Coherent : Pesan harus masuk akal, pesan yang dapat dicerna adalah pesan
yang terkoneksi antara pemberi pesan dengan khalayak yang datang atau
ditujukan secara langsung, alur dan pemrosesan pesan harus mulus
f. Complete : Informasi dalam pesan harus lengkap dan definitive guna
memastikan bahwa lebih banyak pertanyaan yang dijawab daripada yang
bertambah.
g. Courteous : Membangun itikad baik sama fungsinya seperti penyampaian
informasi. Pastikan pesan dan cerita dipikirkan dengan cermat dan layak dari
kecerdasan dan emosi khalayak yang di jangkau
B. Minat Beli
Variabel Kedua atau dependennya adalah minat beli. Menurut Kotler dan
Susanto (200, h.165) minat itu dorongan, rangsangan internal yang kuat yang
memotivasi tindakan, dimana dorongan ini dipengaruhi oleh stimulus dan perasaan
positif akan produk dan diukur dengan menggunakan indikator sebagai berikut :
1. Minat Transaksional
Minat transaksional adalah kecenderungan seseorang untuk membeli produk.
Operasionalisasi minat transaksional adalah :
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
12
• akan membeli produk smartphone Advan dalam waktu dekat
2. Minat Referensial
Kecenderungan seseorang untuk mereferensikan sebuah produk kepada orang
lain. Operasionalisasi minat referensial adalah :
• akan merekomendasikan smartphone Advan kepada keluarga dan orang
terdekat
3. Minat Preferensial
Minat yang menggambarkan perilaku individu yang memiliki kesukaan utama
pada sebuah produk. Kesukaan ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan
produk tersebut. Operasionalisasi minat Preferensial adalah:
• akan menjadikan smartphone advan sebagai prioritas pilihan pertama
dalam daftar pembelian smartphone dibandingkan smartphone merk
lainnya.
4. Minat Eksploratif
Perilaku seseorang yang selalu mencari informasi tentang produk yang di minati
dan untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut. Operasionalisasi Minat
Eksploratif adalah;
• akan mencari tahu tentang harga-harga smartphone Advan
• akan mencari tahu tentang bermacam-macam pilihan smartphoneadvan
• akan mencari tahu pengalaman menggunakan smartphone advan melalui
teman-teman yang menggunakan produk smartphone advan saat ini.
• akan mencari tahu tentang penggunaan smartphone Advan melalui
testimoni-testimoni di internet.
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
13
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR
Content Media Social
(Engage, Brian Solis
2010)
Clear
IG @AdvanIndonesia memberikan informasi
produk secara jelas dan mudah dipahami
Konten @AdvanIndonesia disampaikan secara
lengkap dan rinci
Foto, Video, Gambar atau grafis
@AdvanIndonesia lengkap penjelasannya di
caption
Concise Konten @AdvanIndonesia menyampaikan
informasi ringkas
Concrete Konten @AdvanIndonesia menyampaikan
informasi ringkas
Konten @AdvanIndonesia menyampaikan
informasi yang terpercaya
Correct
Konten @AdvanIndonesia memberikan
informasi sesuai dengan kebutuhan saya
Konten @AdvanIndonesia memberikan
informasi bermanfaat kepada saya
Coherent Konten @AdvanIndonesia masuk akal dan
konsisten
Complete Konten @AdvanIndonesia menyampaikan
indormasi tentang keunggulan produk
Corteous IG @AdvanIndonesia memberikan produk
sesuai dengan kebutuhan followers
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
14
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Dataprimer digunakan sebagai bahan untuk melakukan analisis variabel –
variabel penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara memberikan
daftarpertanyaan berupa kuesioner kepada responden yang berisi tentang konten
pemasaran media sosial dan minat beli. Daftar pertanyaan akan dibuat dalam bentuk
google sheet dan disebarkan ke follower instagram @advanindonesia melalui Direct
Message (DM) atau tagke setiap follower akan tetapi keterbatasan kuota DM dan tag
perhari akan membuat pengisian kuesioner membutuhkan waktu.
Minat Beli
(Ferdinand , 2002)
Transaksional
Saya berminat membeli telepon seluler Advan
karena promosi dari sosial media
@AdvanIndonesia
Saya Tertarik Melakukan Pembelian ADVAN
setelah melihat Instagram @AdvanIndonesia
Referensial
Saya suka memberikan informasi Advan dari IG
Advan
Akan membagikan akun Instagram
@AdvanIndonesia ke teman
Mengetahui akun Instagram @AdvanIndonesia
dari teman
Prefensial Produk yang dihasilkan oleh advan selalu
berkualitas dan terjangkau
Eksploratif Saya akan mencari tahu informasi ADVAN
Melalui Instagram @AdvanIndonesia
Saya mencari review produk ADVAN di internet
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
15
Dalam melakukan penelitian perlu mengumpulkan data primer sebagai acuan
utama untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam menjawab pertanyaan
penelitian. Menurut Kriyantono (2012, h. 95) Metode dalam pengumpulan data
merupakan teknik atau cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.
Penelitian ini menggunakan pengumpulan data primer dan sekunder.
1. Data primer adalah data yang langsung diambil dari responden menggunakan
kuesioner. Kuesioner digunakan pada survei terhadap follower Instagram
@advanindonesia yang termasuk dalam sampel penelitian ini. Kuesioner ini
menggunakan skala likert sebagai instrumen pengukurannya. Skala likert
biasanya digunakan untuk mengukur sikap, pendapat ataupun persepsi dari
responden atau kelompok dalam melihat sebuah fenomena sosial.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data ordinal sebagi data daalam
penelitian. Data ordinal adalah dimana jawaban dari kuesioner bernilai 1,2,3
dan 4 sebagai frekuensinya.Setelah data didapat kemudian akan diuji dalam
pengujian instrumentberupa uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner ini
menggunakan 4 parameter dalam skala pengukurannya yaitu:
a) Sangat Setuju,
b) Setuju,
c) Tidak Setuju,
d) Sangat Tidak Setuju.
2. Data Sekunder adalah data pendukung yang didapatkan dari kajian literatur
atau melalui telaah pustaka seperti jurnal ilmiah, laporan penelitian lain dalam
bentuk cetak maupun online serta bahan-bahan yang sudah dipublikasi secara
umum.
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
16
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.7.1.1 Uji Validitas
Validitas merupakan tingkat keakuratan suatu data dalam sebuah
pengukuran dalam penelitian. Widodo (2009,hal.67) menjelaskan bahwa
instrumen pengukuran variabel dalam penelitian kuantitatif harus memenuhi
beberapa persyaratan agar menghasilkan data pengukuran variabel penelitian
yang akurat. Nasution mengatakan bahwa alat pengukur dikatakan valid jika alat
itu benar mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu.
Kriyantono berpendapat bahwa ada beberapa kriteria dalam validitas
penelitian kuantitatif. Kriyantono (2014, h.70) menjelaskan jenis validitas dalam
riset kuantitatif terbagi menjadi dua yaitu validitas internal dan validitas
eksternal.
1. Validitas Internal mencakup :
Apakah alat ukur sesuai dengan apa yang diukur
a) Pemilihan teori/konsep
b) Pengukuran konsep (reliabilitas), yaitu pada definisi operasional.
2. Validitas eksternal mencakup :
Pemilihan sampel, apakah sudah representatif atau belum, karena riset
kuantitatif dimaksudkan untuk melakukan generalisasi hasil riset, artinya
temuan data pada kelompok sampel tertentu akan dianggap mewakili populasi
yang lebih besar.
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
17
Uji validitas adalah suatu metode pengukuran data supaya dapat dipercaya
kebenarannya sesuai dengan kenyataan. Uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Ghozali (2011) menyatakan suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Menurut
Sugiyono (2015) bahwa instrumen bisa dikatakan valid jika dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Valid menunjukan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi
pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Uji validitas
dalam penelitian ini menggunakan teknis analisis faktor dengan menggunakan
bantuan software SPSS. Penelitian ini menggunakan korelasi Pearson Validity
yaitu two tailed test of significance yakni product moment, pada setiap skor tiap
item dikorelasikan dengan skor total. Dikatakan valid jika nilai instrumen < 0,05
dan r hitung lebih besar dari r tabel. Ghozali (2011) mengatakan bahwa proses
pengujian validitas menggunakan uji signifikansi yaitu dengan membandingkan
r hitung dan r tabel dengan degree of freedom df=n-2. Menggunakan tingkat
toleransi kesalahan 5%. Bila melihat distribusi nilai R tabel untuk df 148 maka
didapat angka 0,1603 dengan signifikansi level 0,05.
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
18
Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel X
Uji Validitas Variabel X
Item Pertanyaan R hitung R tabel Signifikansi Keterangan
X1 0,428
0,1603
0,000 Valid
X2 0,533 0,000 Valid
X3 0,470 0,000 Valid
X4 0,276 0,000 Valid
X5 0,604 0,000 Valid
X6 0,648 0,000 Valid
X7 0,435 0,000 Valid
X8 0,609 0,000 Valid
X9 0,522 0,000 Valid
X10 0,609 0,000 Valid
Valid, jika r hitung > r tabel ; sig. < .005
Tidak Valid, jika r hitung < r tabel ; sig. > .005
(Ghozali, 2011, h. 53)
Sumber: Olah Data Primer 2019
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
19
Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Y
Uji Validitas Variabel Y
Item Pertanyaan R hitung R tabel Signifikansi Keterangan
Y1 0,770
0,1603
0,000 Valid
Y3 0,669 0,000 Valid
Y4 0,669 0,000 Valid
Y5 0,331 0,000 Valid
Y6 0,770 0,000 Valid
Y7 0,481 0,000 Valid
Y8 0,241 0,000 Valid
Y9 0,432 0,000 Valid
Y10 0,535 0,000 Valid Valid, jika r hitung > r tabel ; sig. < .005
Tidak Valid, jika r hitung < r tabel ; sig. > .005
(Ghozali, 2011, h. 53)
Sumber: Olah Data Primer 2019
3.7.1.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yangmerupakan
indikator dari variabel. Ghozali (2011, h.35) menyatakan suatukuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadappertanyaan
adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalampenelitian ini
menggunakan bantuan software SPSS. Reliabel instrumenmerupakan syarat
untuk pengujian validitas instrumen.uji reliabilitasdalam penelitian ini
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
20
menggunakan teknik Cronbach Alpha, untukmengetahui tingkat reliabilitas
instrumen dari variabel sebuah penelitian.Suatu kuesioner dikatakan handal jika
nilai Cronbach Alpha> 0,70 (Nunnally,1994 dalam Ghozali,2011,36).Sebelum
digunakan untuk penelitian, akan dilakukan uji cobakuesioner. Survei ini
menggunakan sampel follower Instagram @advanindonesiamaka ujicoba
kuesioner juga akan dilakukan pada follower akun instagram tersebut.
Berdasarkan pada hasil tes reliabilitas maka instrumen pada penelitian ini
dapat dikatan memiliki tingkat kehandalan yang tinggi karena angka reliabilitas
untuk variabel X sebesar 0,717 dan Variabel Y sebesar 0,736. Hasil lengkap tes
reliabilitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
A. Tes Reliabilitas untuk variabel X atau
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
,717 11
B. Tes Reliabilitas untuk variabel Y atau minat beli
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
,736 10
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
21
3.7.1.3 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2012, h.29), uji normalitas adalah salahsatutahap awal
yang lebih baik dilakukan untuk setiap analisis regresi.Bila terdapat normalitas,
maka residual akan terdistribusi dengan normaldan independen. Uji normalitas
variabel bukan sesuatu yang harusdilakukan dalam penelitian, tetapi akan lebih
baik jika semua variabel terdistribusi secara normal.
Ghozali (2012, h.34) mengatakan normal atau tidaknya suatu datadapat
dideteksi juga lewat plot grafik histogram.data dapat dikatakanberdistribusi
normal jika data menyebar disekitaran garis diagonal danmengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya. Sebaliknya, datadinyatakan tidak
berdistribusi normal jika data menyebar jauh dari arahgaris atau tidak mengikuti
diagonal atau grafik histogramnya.
Uji Normalitas dapat dilakukan dengan beberapa cara dapat melalui Uji
Kolmogorov-Smirnov atau dengan melakukan Run Test melalui Non-
parametrik tes. Uji Normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Run
Tes melalui Non-Parametrik Tes.
Tabel 3.5 Hasil Uji Normalitas
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea ,20116
Cases < Test Value 74
Cases >= Test Value 76
Total Cases 150
Number of Runs 89
Z 2,133
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
22
Asymp. Sig. (2-tailed) ,330
a. Median Sumber: Olah Data Primer 2019
3.7.3 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan kondisi atau keadaan yang
didapatkan melalui proses pengukuran yang kemudian dilakukan serangkaian proses
dan dianalisa. Hasil dari analisis ini akan dipaparkan dalam bentuk persentase atau
diagram untuk memudahkan pembaca memahami hasil penelitian. Analisis deskriptif
berfungsi untuk memberikan gambaran latar belakang suatu fenomena atau keadaan
secara padat dan jelas. Untuk melakukan analisa deskriptif dapat dilakukan dengan
cara berikut:
1. Memberikan bobot pada jawaban responden
2. Melakukan penghitungan total pada skor bobot jawaban
3. Mendeskripsikan jawaban yang mayoritas dijawab olehresponden
3.7.4. Uji Korelasi
Uji korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan linier antara dua
variabel. Analisis korelasi juga tidak membedakan antara variabel dependen dan
independen (Ghozali, 2012, h.96).
Uji korelasi sendiri memiliki tiga metode sederhana, diantaranya Pearson
Correlation, Kendall’s tau-b dan Spearman, menurut Sarwono (2006), Pearson
Correlation cocok digunakan untuk data berskala interval atau rasio, sedangkan
Kendall’s tau-b dan spearman cocok digunakan untuk skala ordinal, untuk itu
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
23
penelitian ini menggunakan teknik Pearson dengan kriteria nilai 1 untuk korelasi kuat
dan 0 untuk tidak ada korelasi.
3.7.5 Uji Regresi
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menguji hipotesis
yangmenyatakan pengaruh konten sosial media terhadap minat beli. Penelitian ini
menggunakan regresi sederhana karena variabel independent hanya satu yaitu brand
ambassador.Persamaan regresi dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Y=a+bX
Dimana :
Y : Variabel Dependen
X : Variabel Independen
a : konstanta
b : koefisien regresi
Jika dijabarkan maka akan menjadi
Minat beli = konstanta + koefisien . konten sosial media
Dalam melakukan analisa data, peneliti akan melakukan input data setelah
menyebarkan kuesioner kepada seluruh responden dan diolah menggunakan SPSS.
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
24
3.7.6 Uji Hipotesis (Uji t)
Pengujian Hipotesis atau Uji t ini digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh
variabel bebas (konten sosial media) secara individual terhadap variabel terikat
(minat beli).
Kriteria pengujiansebagai berikut:
Ho : p = 0 artinyaBrand ambassador tidak berpengaruh positifterhadap minat beli.
Ha : p ≠ 0 artinyaBrand ambassador berpengaruh positif terhadap minat beli.
Kriteria pengambilan keputusan:
Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% dan signifikansi t hitung lebih besar
dari 0,05.
Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5% dan signifikansi t hitung lebih kecil
dari 0,05.
Pengaruh konten media..., Ikbal Fajar Yudha, FIK UMN, 2019
Top Related