BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Data Perusahaan
1. Nama Perusahaan :Dyscha Laundry
2. Bidang Usaha :Pelayanan Jasa
3. Jenis Jasa :Layanan Cuci dan Setrika Pakaian
4. Alamat Perusahaan :Jl. Gedung Arca
5. Nomor telepon :06176949907
6. Alamat Email :[email protected]
7. Bank Perusahaan :Bank Mandiri
8. Mulai Berdiri :6 Januari 2012
2.2 Biodata Pemilik
1. Nama :Dwischa Febrina
2. Jabatan :Pemilik Usaha
3. Tempat dan Tanggal Lahir :Pangkalan Susu, 28 Februari 1991
4. Alamat Rumah :Jl. Mustafa Gg.8 Bilal, Glugur Darat
5. Nomor Telepon :085297835522
6. Alamat Email :[email protected]
7. Pendidikan Terakhir :Diploma III
Universitas Sumatera Utara
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
Dibutuhkan 1 orang pekerja di tempat penerima cucian merangkap
Admistrasi, 2 orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan
1 orang lagi untuk setrika pakaian.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.4.1 Jasa yang Dihasilkan
1. Jasa Cuci dan Kering
Menyediakan layanan jasa menyuci dan mengeringkan pakaian. Untuk
jasa menyuci dan mengeringkan ini di kenakan biaya Rp. 5000/kg.
Dengan metode-metode pencucian yang baik, seperti :
Dwischa Febrina, AMd
Pemilik
Rosnaini , AMd
Administrasi
Alwanda
Karyawan 2
Zelicha
Karyawan 1
Universitas Sumatera Utara
• Memilih pakaian sebelum mencuci berdasarkan tingkat
kekotorannya. Dyscha Laundry tidak menggabungkan pakaian
yang berlumpur dengan baju-baju yang di pakai sehari-hari
karena pakaian yang tadinya bersih bisa terkontaminasi
kotoran.
• Tidak merendam kaos, celana, baju, dan lain-lain yang disablon
terlalu lama lebih dari satu jam di dalam larutan detrjen agar
tidak rusak.
• Apabila kami menerima baju bekas/second yang pernah dipakai
orang lain maka kami cuci pakaian tersebut dengan deterjen
yang dapat membunuh kuman agar penyakit-penyakit yang
menempel di baju tersebut dapat bersih.
• Pada bilasan terakhir, Laundry kami biasanya menggunakan
cairan pelembut dan pewangi pakaian untuk hasil pencucian
yang terbaik.
Gambar 2.2 Jasa laundry
Universitas Sumatera Utara
2. Jasa Cuci, Kering dan Setrika
Menyediakan layanan jasa mencuci, mengeringkan dan menyetrika.
Dikenakan biaya Rp 6000/kg untuk jasa cuci, kering dan setrika ini.
Untuk jasa setrika, Dyscha Laundry akan memberikan pelayanan yang
terbaik seperti:
• Menggunakan cairan pelicin pakaian agar hasil setrikaan lebih
bagus, tidak kusut dan harum baunya.
• Untuk kaos dan pakaian lain yang ada sablon, disetrika setelah
di balik dimana yang tersetrika adalah bagian sisi yang lainnya
agar sablonan awet tidak ngelotok, rusak atau luntur terkena
suhu panas.
• Menyetrika baju sesuai aturan yang tertera pada label pesan
perlakuan pakaian yang biasanya ada di bagian leher atau
pinggang. Mempelajari suhu-suhu yang perlu di atur untuk
setiap jenis bahan agar tidak salah setrika.
Gambar 2.3 Jasa Setrika
Universitas Sumatera Utara
3. Layanan Antar Jemput
Dyscha laundry juga menyediakan jasa layanan antar jemput untuk
memudahkan pelanggannya. Untuk jasa ini dikenakan biaya sebesar Rp.
3000.
4. Fasilitas kupon untuk Konsumen yang sering Menggunakan Layanan
Dyscha Laundry menyediakan jasa fasilitas kupon bonus untuk
konsumen yang sering menggunakan layanan laundry kami. Konsumen
yang sudah memiliki 10 kupon, akan di berikan potongan dalam
menggunakan jasa-jasa yang kami tawarkan.
2.4.2 Keunggulan Produk
1. Tempat yang nyaman dan nyaman.
2. Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan
kualitas).
3. Harga terjangkau.
4. Menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan
warna atau bahan pakaian.
5. Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu
proses pencucian, proses pengeringan dan proses setrika.
6. Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika
pakaian dari bahan khusus.
7. Sabun bermutu baik.
Universitas Sumatera Utara
8. Menggunakan pewangi pakaian tahan lama.
9. Cucian tidak di campur dengan orang lain.
10. Control terhadap kepemilikkan baju yang baik, sehinngga tidak
ada baju yang hilang.
11. Perawatan warna baju yanga baik.
12. Diskon untuk 10 kali cuci.
2.4.3 Gambaran Pasar
Gambar 2.4 Pengeringan Pakaian
Di Indonesia ada beberapa jenis usaha yang masih termasuk
kedalam kategori bisnis Laundry alias cuci mencuci baju.
Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan
cuci-setrika. Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat
kos-kosan atau rumah kontrakkan, dimana penyewa kos atau kontrakkan
tak sempat atau tak bias melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya
ini di kerjakan oleh pembantu atau panjaga kos-kosan itu.
Universitas Sumatera Utara
Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu
dikenal dengan istilah binatu. Dalam bahasa modern saat ini dikenal
dengan istilah Laundry and Dry Clean, dimana untuk laundry pakaian di
cuci menggunakan mesin cuci. Sedangkan untuk Dry Clean pakaian
dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang bias membersihkan dan
merontokkan kotoran di pakain tanpa di cuci secara biasa.
Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau di
hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya. Lalu mulai , menjamur di
tahun 1990-an, sejak dimulainya Franchise (waralaba) bisnis ini dari luar
negeri.
Dalam kurun waktu beberapa tahun terkhir juga menjamur bisnis
sejenis yang menggunakan waralaba lokal dan sistem agensi yang bisa
memberikan layanan dengan harga lebih terjangkau. Layanan, yang
tadinya hanya di peruntukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bias
dinikmati masyarakat kelas menengah kebawah.
Tak berhenti sampai di situ, kombinasi antar layanan murah
dengan layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan
munculnya Laundry kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang
dibayarkan berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).
Banyak orang di kota besar yang tidak bias membagi waktunya untuk
mencuci pakaiannya sendiri, rasanya sangat sedikit. Karena mereka
umumnya sejak pagi sudah bergelut dengan pekerjaannya ataupun kuliah,
pulang larut malam, dan hanya ada satu dibenak pikiran yaitu istirahat.
Universitas Sumatera Utara
Masyarakat merasa sangat terbantu oleh jasa Laundry tersebut.
Tinggal taruh barang, dua atau tiga hari kemudian bisa di ambil dalam
keadaan sudah disetrika rapi. Lebih praktis, tidak repot dan murah.
Pakaian pun siap di pakai.
Laundry juga sangat membantu warga yang bersiap ditinggal
mudik pembantu. Banyak warga mulai mencari-cari Laundry yang tetap
buka saat lebaran. Selain itu, Laundry juga banyak menerima cucian bagi
anak kos khususnya para mahasiswa, karena dirasa harga laundry kiloan
murah dan sangat terjangkau untuk kantong mahasiswa. Berdasarkan
keterangan di atas kami yakin bahwa bisnis akan memiliki prospek yang
jelas.
2.4.4 Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki
seperangkat keinginan yang sama. Dengan mengetahui dan mengenali
segmen pemasar, maka akan lebih mudah untuk memuaskan keinginan
target. Secara umum target market dari laundry ini adalah masyarakat
Medan yang berdomisili di jalan Gedung Arca, Jalan Halat,Jalan Teladan,
Jalan HM Joni, Jalan Pasar Merah dan sekitarnya. Orang-orang yang
berusia 16-45 tahun, para pelajar atau mahasiswa, pasangan rumah tangga
baru, yang berpenghasilan Rp. 700.000-Rp. 5.000.000 per bulan.
Pergeseran gaya hidup serta tuntutan kebutuhan ekonomi
menyebabkan sebagaian besar penghuni Medan menjadi keluarga super
Universitas Sumatera Utara
sibuk. Hampir semua anggota keluarga, baik suami maupun istri dituntut
memiliki mobilitas tinggi dan menghabiskan sebagian besar waktunya
pada aktifitas di luar rumah. Hal itu tidak ayal menyebabkan beberapa
urusan di dalam rumah kurang menjadi perhatian karena setelah lelah
seharian bekerja yang terpikir sesampai di rumah adalah istirahat.
Pekerjaan mencuci dan menyetrika baju misalnya, kerap kali menjadi
urusan yang merepotkan sehingga butuh orang lain sebab mau tidak mau
penampilan yang bersih dan trendy diperlukan untuk mendukung setiap
kegiatan.
Maka tidak salah apabila laundry merupakan salah satu bisnis jasa
yang pasti akan terus berkembang. Tidak hanya di Medan, di kota-kota
besar lainnya pun, pasarnya cukup menggiurkan. Secara garis besar, saat
ini berkembang dua jenis binatu berdasarkan model penghitungan biaya.
Yang terlebih dahulu ada yakni berdasarkan jumlah pakaian per potong,
kemudian menyusul model laundry dengan menghitung berat cucian atau
laundry kiloan yang belakangan mulai marak. Sebelum usaha ini didirikan,
telah dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang peluang dan market
yang ada. Lewat informasi yang didapat tersebut, maka dapat dilihat
siapakah konsumen potensial dari usaha ini dan bagaimana cara
memuaskan konsumen tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Target Pasar
1. Mahasiswa yang tinggal di daerah Jl. Gedung Arca dan sekitarnya
2. Pelajar
3. Keluarga Muda.
4. Para pekerja.
5. Masyarakat.
Analisis tentang target market dari laundry ini melalui aspek geografis
dan demografis :
• Mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah Jl. Gedung Arca
dan sekitarnya.
Geografis
• Pelajar yang bertempat tinggal di daerah Jl. Gedung Arca
maupun daerah sekitarnya.
• Para pekerja muda yang sibuk dengan aktifitas kerja.
• Para keluarga muda yang suami dan istri sibuk dengan kegiatan
masing-masing.
• Masyarakat medan yang bertempat tinggal di medan pada
umumnya, namun khususnya bertempat tinggal di Gedung
Arca.
Universitas Sumatera Utara
Demografis
• Mahasiswa baik pria maupun wanita.
• Pelajar baik pria maupun wanita.
• Masyrakat Medan yang berprofesi sebagai karyawan.
• Umur antara 16-45 tahun. Pada usia tersebut, para mahasiswa
dan pelajar akan mulai berbagai aktifitas perkuliahan dan
kemahasiswaan yang sangat tidak memiliki waktu untuk
mencuci sendiri pakaian mereka. Sedangkan untuk para
karywan maupun pekerja, karena kesibukkan mereka
2.4.5 Trend Perkembangan Pasar
Hampir seluruh perusahaan ataupun bidang usaha sangat terkait
atau di pengaruhi oleh tiga hal dalam prospek kedepannya, demikian juga
Dyscha Laundry. Ketiga hal tersebut anatara lain : perumbuhan ekonomi,
inflasi dan Tingkat suku bunga.
Ketika pertumbuhan ekonomi membaik maka tingkat pendapatan
masyarakat akan lebih membaik, sehingga permintaan masyarakat
terhadap jasa laundry ini lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
2.5 PROYEKSI PENJUALAN
Proyeksi Penjualan dengan menggunakan Pertumbuhan Pasar
Growth Market = Revenue tahun ini – Revenue tahun lalu
Revenue tahun lalu
x 100%
= Rp 1.400.000.000 – Rp 1.000.000.000
Rp 1.000.000.000
x 100 %
= 40%
2.6 STRATEGI PEMASARAN
• Strategi Produk
Bisnis Laundry ini di didirikan karena alasan tuntutan zaman yang serba
instan, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan rapi
mulai memegang peran penting di masyarakat, terutama di musim
penghujan, ketika kebanyakan rumah tangga akan sangat sulit untuk
mencuci dan menjemur di saat jarang terdapat matahari. Kualitas
pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau laundry
merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada
konsumen. Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra
yang baik pada usaha laundry. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari
dimensi kehandalan, keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud.
Dalam bidang pemasaran, pengembangan suatu produk jasa sangatlah
penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jasa pada dasarnya
bersifat tidak berwujud, maka setiap orang yang mengkonsumsinya
Universitas Sumatera Utara
memiliki pengalaman yang berbeda-beda terhadap produk yang sama.
Untuk itulah kualitas jasa pelayanan harus menjadi hal yang terpenting
karena kualitas sangatlah mempengaruhi terhadap kepuasan pelayanan
konsumen.
• Strategi Promosi
Perusahaan akan melakukan strategi promosi menggunakan berbagai
macam media promosi yang ada. Iklan yang disampaikan bersifat
informative advertising. Metode yang paling sederhana dalam strategi
promosi adalah dengan melakukan promosi dari mulut ke mulut.
Perusahaan meyakini walaupun strategi ini sangat sederhana namun
efektifitas penyampaian pesannya juga cukup signifikan. Strategi yang
lain adalah melalui median promosi, seperti :
1. Dengan selebaran ataun flyer, iklan murah dan dapat dilakukan
untuk member informasi terhadap calon konsumen.
2. Dengan media banner yang akan di letakkan di berbagai tempat
strategis yang tentunya pesan atau isinya dapat tersampaikan
kepada calon konsumen.
3. Poster akan di tempel di berbagai tempat yang dapat terbaca oleh
calon konsumen.
4. Spanduk akan di letakkan pada tempat-tempat yang dinilai efektif
dalam menyampaikan pesan yang akan terkandung di dalamnya.
5. Koran yang dipilih adalah Koran lokal yang sesuai dengan
segmen pasar yang akan dicapai oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
6. Radio. Media radio ini adalah salah satu media informasi yang
cukup informatif untuk mencapai calon konsumen.
Melalui media-media komunikasi dan special offers tersebut,
perusahaan berharap informasi-informasi yang disampaikan akan dapat
ditangkap oleh calon konsumen. Dengan melakukan promosi di media-
media iklan tersebut perusahaan juga bertujuan untuk menciptakan brand
awareness dan memperkenalkan produk.
• Strategi Pemasaran Harga
Dalam menentukan harga salah satunya yang kami pertimbangkan
adalah harga yang merujuk pada target pasar dan pesaing. Target pasar
kami adalah mahasiswa dan pelajar yang notabene memiliki uang saku
yang terbatas, adapun jumlah pesaing dalam bisnis yang serupa disekitar
lokasi usaha kami cukup banyak, sehingga dalam penetapan harga Dyscha
Laundry tidak menentukan pada harga yang tinggi.
2.7 ANALISIS PESAING
Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun
keberhasilan pemasaran kadang kala kita merasa bahwa produk/jasa yang kita
ciptakan sudah baik, akan tetapi perusahaan lain mungkin menciptakan
produk yang lebih baik. Apalagi pada era copycat ini orang tinggal gampang
meniru dan membuat produk dengan lebih baik serta lebih murah dari produk
yang di tirunya.
Universitas Sumatera Utara
Persaingan dalam usaha ini memang sudah sangat ramai, baik oleh
laundry-laundry kecil hingga laundry-laundry yang bisa dikatakan sudah
cukup besar dan memiliki nama. Dengan berbekalkan pelayanan yang baik
serta harga layanan yang terjangkau, usaha ini diyakini dapat memiliki
market growth yang tinggi. Terlebih potensi pasar untuk jasa laundry ini
sangat besar sehingga dengan memberikan layanan yang baik, konsumen
potensial akan didapatkan dan meningkatkan tingkat pertumbuhan pasar dari
laundry ini.
Table 2.1 Analisis Pesaing
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Cantiq Laundry Letaknya yang strategis
berada tepat didepan
Kampus UMSU.
Harga yang di tawarkan
mahal.
Daffa Laundry Tampilan fisik yang
menarik.
Hasil pencucian kurang
bersih.
Alma Laundry Harga yang murah. Perawatan Baju warna
yang kurang baik,
sehingga banyak
pelanggan yang kecewa.
Universitas Sumatera Utara
2.8 ASPEK PRODUKSI
Tabel 2.2 Bahan Baku
Nama Barang Kebutuhan Rata-rata per Bulan
Unit Harga/unit Total Harga
Detergent Bubuk 18 Kg 7.500/Kg 135.000
Detergent Cair 5 liter 8.500/liter 42.500
Detergent
cair+pewangi
5 liter 9000/liter 45.000
Pewangi 5 liter 7.500/liter 37.500
Softener 5 liter 7.000/liter 35.000
Total 295.000
Tabel 2.3 Peralatan
Nama Barang Kebutuhan Rata-rata per Bulan
Unit Harga/unit Total Harga
Mesin Cuci 3 unit 2.000.000/unit 6.000.000
Mesin Pengering 1 unit 4.000.000/unit 4.000.000
Setrika Uap 1 unit 450.000/unit 450.000
Mesin Spoting 1 unit 1.000.000/unit 2.000.000
Mesin Steamer 1 unit 1.500.000/unit 2.500.0000
Total 14.950.000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Perlengkapan
Nama Barang Kebutuhan Rata-rata per Bulan
Unit Harga/unit Total Harga
Timbangan 1 unit 40.000/unit 40.000
Hanger 50 unit 2000/unit 10.000
Jepit Buaya untuk
kemeja
1 Plastik 10.000/plastik 10.000
Botol Spray 2 Unit 10.000/unit 20.000
Plastik 240 lembar 2.500/lembar 600.000
Total 860.000
2.9 ANALISIS SDM
Kompetensi SDM
Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang sehingga
dia dapat mencapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan, jadi
anda dapat menelusuri untuk bidang pekerjaan Anda karakteristik apakah yang
diperlukan agar dapat mencapai prestasi. Misalnya untuk bidang marketing
kemampuan untuk mempersuasi pelanggan. Untuk bidang keuangan
kemampuan membaca dan menganalisis laporan keuangan dsb.
Adapun perencanaan Sumber Daya Manusia Dyscha Laundry meliputi
aktivitas : job analysis dan job design, standar kompetensi dan job description,
rekrutmen dan seleksi, orientasi, pelatihan dan development, sistim penilaian
kinerja dan sistim kompensasi.
Universitas Sumatera Utara
Untuk meningkatkan produktivitas karyawan direncanakan program
pelatihan dan pengembangan secara berkala tiap tahun. Di sisi lain untuk
membuat karyawan bertahan untuk bekerja, dirancang sistem kompensasi
yang memadai. Dengan demikian, diperkirakan tidak ada karyawan yang
keluar dalam perencanaan lima tahun beroperasinya Dyscha Laundry dan
karyawan yang bekerja akan makin ahli sehingga bekerja makin cepat dengan
kualitas yang makin meningkat sehingga meningkatkan tingkat produktivitas.
Peningkatan pendapatan akan memberikan dampak terhadap peningkatan
kebutuhan karyawan terutama adalah karyawan staf produksi dan quality
control. Untuk efisiensi, rekrutmen hanya dilakukan untuk memenuhi
peningkatan kebutuhan tersebut.
Tabel 2.5 Analisis Kebutuhan Kompetensi SDM
JABATAN Tingkat
Pendidikan
Pengalaman
Kerja
Keterampilan Khusus
Administrasi Sarjana Minimal 6 bulan - Bersifat jujur
Mampu mengoperasikan
komputer, terkhusus
Microsoft word dan
Excel
Karyawan 1 SMK Minimal 6 bulan - Bersifat jujur dan
ramah
Universitas Sumatera Utara
- Memahami cara
mencuci dengan baik
Karyawan 2 SMK Minimal 6 bulan - Bersifat jujur
Memahami cara
menyetrika dengan
baik
Analisis Kebutuhan Pengembangan SDM
Untuk menciptakan kadar profesionalitas dalam melaksanakan misi
perusahaan adalah tersedianya sumber daya manusia yang andal, pekerjaan
yang terprogram dengan baik, dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan
program tersebut serta adanya dukungan dana yang memadai. Sedangkan bagi
seorang pimpinan yang profesional di tuntut persyaratan antara lain
mengakomodir seluruh potensi yang dimiliki oleh sumber daya yang tersedia
(atau meningkatkan keandalan staf), bisa menempatkan staf sesuai dengan
keterampilan dan keahlian (sehingga menghasilkan kinerja yang sinergis), dan
mempunyai sikap disiplin terhadap waktu yang telah ditetapkan sebagai batas
penyelesaian serta prioritas sebuah program, serta memberikan peluang bagi
system untuk meningkatkan kesejahteraan.
Universitas Sumatera Utara
2.10 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
Setelah menjelaskan aspek pasar dan pemasaran, produksi serta SDM
langkah selanjutnya adalah rencana pengembangan usaha.
• Strategi Produksi
Produk utama kami adalah jasa pencucian (laundry).
Strategi yang kami siapkan untuk bisnis laundry ini adalah dengan
harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, efektif, efisien,
proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak
dicampur), tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen,
memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan
transaksi bagi konsumen. Selain jasa tersebut diatas perusahaan
juga memberikan fasilitas tambahan untuk antar jemput pakaian
(delivery) dan service cepat atau ‘one day service’. Produk layanan
utama dan layanan tambahan diyakini dapat meningkatkan nilai
produk terhadap konsumen.
• Strategi Organisasi dan SDM
Dyscha Laundry akan melakukan perluasan usaha dan
meningkatkan kuantitas ataupun kualitas Sumber Daya Manusia
dengan tujuan agar mempunyai kompetensi yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
• Strategi Marketing
Strategi adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan
organisasi. Jasa laundry ini mempunyai strategi diferensiasi,
dimana produk akan berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang
terbaik dalam memberikan manfaat bagi pelanggan. Sasaran utama
dari marketing ini adalah memperkenalkan kepada konsumen
tentang jasa laundry yang menggunakan cara tradisional (manual)
tetapi professional. Dalam upaya marketing ini, diusahakan untuk
meyakinkan konsumen bahwa jasa ini benar-benar berkualitas dan
mereka dapat menerima. Untuk mencapai sasaran itu maka
perusahaan melakukan strategi untuk meningkatkan konsumen
awareness. Proses strategi ini dimulai dengan membangun
interaksi dan komunikasi produk melalui periklanan. Kegiatan
periklanan ini akan terus dievaluasi dengan melihat pengaruhnya
terhadap brand awareness. Strategi ini akan dilakukan secara
periodik dan continue.
• Strategi Keuangan
Untuk melakukan perluasan usaha, Dyscha Laundry ini
akan menambah jumlah modal, dengan cara melakukan pinjaman
Bank maupun dari Investor. Pada saat melakukan rencana
pembangunan sebuah usaha yang baru, akan dilakukan analisis
keuangan yang berdasarkan kegiatan yang berkaitan di dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
Analisis keuangan dilakukan supaya usaha dapat dijalankan dengan
terkontrol dan terencana.
2.11 PEMANFAATAN IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT
memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Teknologi kini
semakin marak diperbincangkan karena diyakini dapat memberi
keuntungan bersaing. Pemanfaatan IT dalam bisnis yaitu untuk
meningkatkan kualitas informasi, kontrol kinerja dan peningkatan layanan
untuk memenangkan pasar. Dalam pengaplikasiannya, Dyscha Laundry
gencar memanfaatkan TI untuk berpromosi, baik itu via situs jejaring
sosial ataupun via blog.
Keunggulan bersaing ini dapat dicapai melalui banyak cara
misalnya, harga terjangkau, kualitas terjamin, keramahan, kecepatan
layanan, dan lain sebagainya. Berkaitan dengan pemanfaatan TI dalam
perusahaan, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan TI untuk
meningkatkan kualitas informasi, control kinerja perusahaan, dan
peningkatan layanan unuk memenangkan pasar. Ide dasarnya adalah
perusahaan menggunakan TI baik sebagai alat bantu maupun strategi yang
tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan
akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing
untuk menghadapi kompetisi.
Universitas Sumatera Utara
2.12 ANALISIS KEUANGAN
Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Uraian Jumlah
a. Sewa Bangunan 12.000.000
b. Peralatan 14.950.000
c. Biaya Pra Operasi 500.000
Jumlah 27.450.000
Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Kedepan Dyscha Laundry
Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan
sebesar 40% per tahun).
Uraian Tahun
1 2 3 4 5
a. Total Penerimaan 77.600.000 108.640.000 152.096.000 212.934.400 298.108.160
b. Total Pengeluaran 76.690.000 92.028.000 128.839.200 180.374.880 252.524.832
c. Selisih Kas ( a – b) 910.000 16.612.000 23.256.800 32.559.520 45.583.328
d. Saldo kas awal 239.580.000 240.690.000 257.302.000 280.558.800 313.118.320
e. Saldo kas akhir (c + d) 240.690.000 257.302.000 280.558.800 313.118.320 358.701.684
Universitas Sumatera Utara
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)
Dyscha Laundry
UNTUK TAHUN 2012
Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII Tahun 1
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 5.400 5.500 6.000 6.000 6.000 6.000 6.500 6.500 9.000 6.700 7.000 7.000 77.600
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Penerimaan 5.400 5.500 6.000 6.000 6.000 6.000 6.500 6.500 9.000 6.700 7.000 7.000 77.600
Universitas Sumatera Utara
B. PENGELUARAN
Sewa Bangunan 4000 0 0 0 4000 0 0 0 4000 0 0 0 12.000
Pembelian Bahan Baku 295 295 295 295 295 295 295 295 295 295 295 295 3.540
Peralatan 14.950 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14.950
Gaji Pegawai 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800 33.600
Biaya Pemasaran 600 0 600 0 600 0 600 0 600 0 600 0 4.200
Listrik, Air, Telepon 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 550 6.600
Biaya Perlengkapan Kantor 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 1.800
Biaya Administrasi Lain-
Lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Universitas Sumatera Utara
Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Pengeluaran 23.345 3.795 4.395 3.795 8.395 3.795 4.395 3.795 8.395 3.795 4.395 3.795 76.690
C. SELISIH KAS (17.945) 1.705 1.605 2.205 (2.395) 2.205 2.105 2.705 605 2.905 2.405 3.005 1.110
D. SALDO KAS AWAL 12.055 13.760 13.760 15.365 17.570 15.175 17.380 19.485 22.190 22.795 25.700 28.105 239.58
SALDO KAS AKHIR 12.055 13.760 15.365 17.570 15.175 17.380 19.485 22.190 22.795 25.100 28.105 31.110 240.690
Universitas Sumatera Utara
Break Even Point
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.
Rumus nya:
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)
Estimasi dalam 1 bulan:
Qty = 30 kg x 30 hari = 900 kg
Harga = 900 kg x Rp 6000 = Rp 5.400.000
Biaya Variabel =Rp 3.955.000
Biaya Tetap = Rp 17.250.000
Estimasi BEP
= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel)
= Rp 17.250.000 / (5.400.000 – Rp 3.955.000)
= 12 bulan atau 1 tahun
Universitas Sumatera Utara
Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas
penjualan atas suatu produk bertambah.
Biaya Variabel
Biaya variabel pada bisnis laundry ini:
1. Detergent bubuk
2. Detergent cair
3. Detergent cair + Pewangi
4. Pewangi
5. Softener
6. Hanger
7. Jepit Buaya untuk Kemeja
8. Botol Spray
9. Plastik
10. Gaji Karyawan
Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan
kuantitas penjualan atas suatu produk.
Biaya Tetap
Biaya tetap pada bisnis laundry ini:
1. Peralatan
2. Sewa Bangunan
Universitas Sumatera Utara
3. Biaya Pemasaran
4. Biaya Listrik
5. Biaya Air
6. Biaya Telepon
7. Biaya Perlengkapan Kantor
2.13 ANALISIS RESIKO
Resiko yang dihadapi oleh Dyscha Laundry juga beragam, tidak jarang
pelanggan mengeluh tentang baju mereka yang terkena noda. Beberapa resiko
yang dihadapi oleh Dyscha Laundry adalah:
1. Terkena luntur.
2. Baju yang tertukar dengan pelanggan lain atau menyelip ke pelanggan
lain.
3. Baju putih yang tidak lagi putih.
4. Bau apek pada baju.
5. Keterlambatan proses laundry.
Untuk mengatasi resiko yang timbul:
1. Untuk mengatasi keluhan pelanggan tetang kelunturan baju, Dyscha
Laundry mengambil langkah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk
membersikan atau menghilangkan kelunturan baju tersebut. Dan
Universitas Sumatera Utara
sebelumnya Dyscha Laundry telah menetapkan aturan bahwa bila ada baju
yang luntur harus diberi tahu, dan bila tidak diberitahu maka bila terjadi
kelunturan maka bukan dari tanggung jawab dari Dyscha Laundry.
2. Untuk mengatasi keadan baju pelanggan yang tertukar, maka Dyscha
Laundry memberikan tanda – tanda berupa nama pada baju – baju
pelanggan dan terkadang atas permintaan pelanggan Dyscha Laundry
memisahkan pencucian pakaian berdasarkan nama. Dan membedakan
pakaian yang berwarna dan putih sekaligus mendata pada awal pemasukan
cucian.
3. Untuk mengatasi cucian yang berwarna putih, biasanya Dyscha Laundry
memisahkan cucian tersebut dengan pakaian yang berwarna. Kemudian
menambahkan pemutih sehingga baju tersebut tetap putih dan tidak
berubah warna.
4. Bau apek yang terjadi pada pakaian pelanggan diatasi dengan memberikan
pengharum, dan menjemur pakaian dengan kering di bawah sinar
matahari. Sedangkan pada saat musim hujan, Dyscha Laundry lebih ekstra
keras karena mereka menggunakan mesin cuci yang sekaligus dengan
pengering. Sehingga tidak jarang karyawan dari Dyscha Laundry harus
lembur dan berusaha untuk memuaskan karyawannya.
5. Dan terakhir yang menjadi resiko dari Dyscha Laundry adalah
keterlambatan proses laundryan terutama pada saat musim hujan. Selain
jumlah laundrian yang membludak dan kondisi cuaca yang tidak
Universitas Sumatera Utara
bersahabat yang dapat menyebabkan keterlambatan, hal ini sangat
mengecewakan konsumen. Dan untuk mengatasinya Dyscha Laundry
berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi keterlambatan itu
dengan cara menggunakan pengering dan lembur pada malam hari supaya
pada keesokan harinya saat matahari terbit, pakaian itu sudah dapat di
keringkan.
Universitas Sumatera Utara