7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
1/25
Larutan salin hipertonis untuk mengatasi tekanan
intrakranial yang meningkat : kajian literatur dengan
meta-analisisMARTIN M. MORTAZAI! M.".!# AN"R$% &. ROM$O! M.".!# AMAN "$$'! M.".!(
)*RI+TO'* ,. RI$++$NA$R! M.".!# MO*AMMA"ALI M. +*O,A! M.".!( R.
+*AN$ T//+! M.+.! '.A.-).! '*.".!( dan %IN0I$L" 0I+*$R! M.".#
1Bagian Bedah Saraf, Universitas Alabama di Birmingham; dan 2Bedah Saraf Pediatri, Rumah
Sakit Anak, Birmingham, Alabama
Tujuan. Saat ini, manitol merupakan pilihan utama agen hiperosmolar yang direkomendasikan
untuk pasien-pasien dengan tekanan intrakranial (TIK) yang meningkat. Beberapa penulis
menyatakan bahwa cairan salin hipertonis (TS) dapat men!adi agen yang lebih e"ekti", namun
belum ada consensus tentang indikasi yang tepat untuk penggunaannya, konsentrasi dan metode
pemberian yang terbaik. #gar dapat men!awab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka penulis
melakukan ka!ian literature terhadap penggunaan larutan TS untuk mengurangi TIK.
Metode. $ilakukan pencarian data di %ub&ed untuk mendapatkan tulisan-tulisan yang
membahas tenang penggunaan TS. %encarian ini lalu dipersempit hanya untuk mendapatkan
ka!ian klinis yang berkaitan dengan penggunaan TS untuk menurunkan TIK.
*asil.Total sebanyak ' artikel dipilih untuk dika!i lebih lan!ut. %ada * artikel dilakukan u!i
dengan metode prospekti" terkontrol acak, artikel diu!i dengan metode prospekti" dan nonacak,
+ artikel diu!i dengan metode prospekti" obserasional, dan * artikel diu!i dengan metode
retrospekti". %enulis tidak membedakan antara ka!ian retrospekti" obserasional dan u!i
perbandingan retrospekti". Ka!ian prospekti" dipertimbangkan obserasional apabila e"ek dari
terapi diealuasi melebihi waktu namun tidak dibandingkan dengan terapi lainnya.
&esimpulan. $ata yang tersedia terbatas pada !umlah pasien, terbatasnya metode prospekti"
control acak, dan inkonsistensi metode diantara tiap-tiap ka!ian. amun sebagian besar data
menun!ukkan bahwa TS yang diberikan bolus atau in"us berkelan!utan lebih e"ekti" daripada
manitol dalam menurunkan episode meningkatnya TIK. Suatu meta-analisis dilakukan terhadap
1
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
2/25
ka!ian prospekti" control acak dan menun!ukkan tingkat kegagalan terapi atau insu"isiensi yang
tinggi dengan manitol atau larutan normal salin dibandingkan dengan TS. ($/I0
*.'123*.1.4S*353)
&ata &un1i :larutan salin hipertonis, manitol, agen hyperosmolar, tekanan intrakranial, trauma,
ealuasi terapi, cedera serebral akibat trauma
ipertensi intrakranial yang diikuti dengan gangguan neurologis seringkali berhubungan dengan
hasil yang buruk.'%eningkatan TIK menurunkan aliran darah serebral ke serebral dan memicu
ter!adinya herniasi serebral dan kematian. 6ayasan Trauma Serebral telah merekomendasikan
bahwa terapi untuk mengurangi TIK harus dimulai pada TIK 7 3* mmg. Terapi hyperosmolar
merupakan terapi yang sering digunakan untuk hipertensi intrakranial. Saat ini hanya 3 agen
yang digunakan0 manitol dan TS. 6ayasan Trauma Serebral merekomendasikan manitol
sebagai terapi dasar yang tetap dalam tatalaksana hipertensi intrakranial, namun TS
menggambarkan alternatie potensial yang mendekati manitol.8 Konsentrasi TS yang
dilaporkan untuk penggunaan klinis berkisar dari 39 to 3'.+9.
:dema serebral dibagi men!adi edema sitotoksik dan edema asogenik. :dema sitotoksik
merupakan pembengkakan sel sekunder oleh karena cedera, umumnya iskemia atau toksik.
:dema asogenik merupakan edema ekstraselular sekunder oleh karena gangguan kapiler,
sehingga menyebabkan gangguan pada BBB. Secara sederhana, edema asogenik lebih berkaitan
dengan cedera oleh karena trauma, tumor dan abses, meskipun data terbaru menun!ukkan bahwa
edema sitotoksik lebih menon!ol pada cedera oleh karena trauma.3Kedua !enis edema mungkin
sa!a ter!adi bersamaan dalam banyak keadaan patologis. :dema sitotoksik ter!adi dalam kisaran
menit hingga beberapa !am setelah cedera, sedangkan edema asogenik ter!adi ber!am-!am
hingga berhari-hari setelah ter!adinya cedera. 4enis edema yang ter!adi penting untuk diketahui
bagi pemilihan terapi, karena edema sitotoksik lebih cenderung resisten terhadap terapi.'
&ekanisme ker!a larutan TS dan agen hyperosmolar lainnya secara sederhana bertu!uan untuk
mengurangi kandungan air dalam serebral melalui e"ek osmotic, namun beberapa mekanisme
lainnya dapat ikut berkontribusi. atrium memiliki koe"isien bayangan mendekati , artinya
2
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
3/25
dengan BBB yang intak, maka sangat sedikit !umlah a yang dapat melewati barrier sehingga
a dapat menarik air keluar dari ruang interstisial.
&ekanisme ker!a lainnya !uga disarankan berdasarkan data klinis yang ada. Sebagai contoh,
;escot et al.35
membandingkan edema melalui gambaran
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
4/25
Metode
Pencarian Literatur
$ilakukan pencarian literature melalui %ub&ed untuk mengidenti"ikasi seluruh penelitian klinis
tentang penggunaan TS untuk terapi hipertensi intrakranial. Kata-kata yang digunakan untuk
mencari literature berupa0 @larutan salin hipertonis dan tekanan intrakranialA, @larutan salin
hipertonis dan hipertensi intrakranialA, @larutan salin hipertonis dan cedera serebral trumatikaA,
@larutan salin hipertonis dan perdarahan subaraknoidA, dan @larutan salin hipertonis dan bedah
sara"A. Tabel meringkas semua hasil tersebut. %enelitian yang dieliminasi adalah penelitian
yang tidak berhubungan dengan masalah bedah sara" atau yang tidak secara langsung terkait
terhadap e"ek TS pada hemodinamik serebral atau terapi TS pada pasien dengan bukti klinis
dan radiologi mengalami edema serebri. Sebanyak 1 penelitian yang menggunakan TS untuk
resusitasi pada pasien dengan keadaan hipotensi atau hemodinamiknya tidak stabil dieksklusi.
Sebanyak 5 penelitian dieksklusi karena tidak dilakukannya pengawasan TIK. Sebuah studi
retrospekti" !uga tidak melakukan pengawasan I
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
5/25
1 dieksklusi karena tekanan darah dipakai sebagai tu!uan terapi utama
5 dieksklusi karena kurangnya pemantauan TIK
1 artikel dieksklusi karena merupakan penelitian pada hewan
artikel opini 2 tin!auan dieksklusi
5 ka!ian tersisa sebagai inklusi
termasuk studi tambahan berasal dari tin!auan artikel.
kstraksi !ata
$ilakukan ekstraksi data-data berikut dari tiap penelitian0 bentuk penelitian, tu!uan, !umlah
pasien, konsentrasi TS yang digunakan, metode pemberian, waktu pengukuran, hasil utama
dari penelitian dan hasil follo"#u$. asil yang dinilai berupa TIK, aliran darah serebral,
oksigenasi !aringan serebral, kandungan air serebri, dan nilai C/S. Tiap percobaandikelompokkan berdasarkan bentuk penelitiannya seperti yang ditun!ukkan pada Tabel 3.
Ta2el (. &elompok literature 2erdasarkan 2entuk penelitian3
;aporan Kasus %enelitian Detro
E
%enelitian
%rospekti"
/bserasional
%enelitian
%rospekti"
Terkontrol #cak
%enelitian
%rospekti" on-
acak
>orthley et al.,
8
Fureshi et al.,
88'
Berger et al.,
3**3
Saltarini et al.,
3**3
:inhaus et al.,
88
Fureshi et al.,
88'3
SuareG et al.,
88
Fureshi et al.,
888
%eterson et al.,
3***
;arie et al.,
3**5
>are et al., 3**+
6ildiGdas et al.,
3**
Bentsen et al.,
Hrtl et al., 881
SchatGmann et
al., 88
orn et al., 888
Khanna et al.,
3***
&unar et al.,
3*** SchwarG et
al., 3**3
Tseng et al., 3**'
Bentsen et al.,
3**5
#l-Dawi et al.,
3**+
=isher et al.,
883
Simma et al.,
88
SchwarG et al.,
88
$e io et al.,
3**
ialet et al.,
3**'
arut!unyan et
al., 3**+
Battison et al.,
3**+
/ddo et al., 3**8
5
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
6/25
3**
Koenig et al.,
3**
Kerwin et al.,
3**8
uang et al.,
3**
;escot et al.,
3**
Tseng et al., 3**1
Dockswold et al.,
3**8
#l-Dawi et al.,
3**
BourdeauJ
Brown, 3**
Bentsen et al.,
3**
=rancony et al.,
3** Ichai et al.,
3**8
Detro L Detrospekti"
E tidak ada perbedaan yang dibuat antara penelitian retrospekti" obserasional dan u!i
perbandingan retrospekti". %enelitian prospekti" dianggap obserasional !ika e"ek terapi
diealuasi melebihi waktu namun tidak dibandingkan dengan terapi lainnya.
%etode %eta#analisis
$elapan penelitian prospekti" terkontrol acak melaporkan kegagalan terapi atau adanya
insu"isiensi. $ilakukan perbandingan tingkat keseluruhan kegagalan terapi atau insu"isiensi
dengan penggunaan TS berbanding manitol atau S untuk hipertensi intrakranial. &eta-
analisis berbasis homogen dilakukan dengan Revie" %anager for &indo"s 'ersi+, (ochrane
(ollaboration and U$date Soft"are) untuk penelitian prospekti" terkontrol acak. omogenitas
diantara penelitian tersebut dinilai dengan statistik standar
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
7/25
Secara total dari 11 artikel yang diidenti"ikasi pada awalnya, sebanyak 15 artikel dieksklusi
dan menyisakan 5 studi klinis untuk dianalisis. Tabel menyimpulkan hasilnya. $ari 5 studi
yang dipakai, * studi merupakan penelitian prospekti" terkontrol acak, studi merupakan
penelitian prospekti" terkontrol non-acak, + studi merupakan penelitian prospekti"
obserasional, * studi merupakan penelitian retrospekti", dan + lainnya merupakan studi kasus
(Tabel 3). Mntuk tu!uan dari meta-analisis ini maka + artikel studi kasus tersebut tidak dianggap
dan menyisakan ' artikel yang men!adi bagian terbesar dalam ka!ian ini.
Konsentrasi dan olume TS yang digunakan berariasi secara signi"ikan, berkisar dari ,+9
hingga 3',+9 dalam konsentrasi dan *-'* ml2kgBB perolume. $alam 1 studi, TS diatur
dengan agen onkotik seperti dekstran atau :S.'-,+,,'%ada + studi lainnya, TS diatur dengan
anion dasar seperti asetat, laktat, atau bikarbonat.,8,3','3,''
Percobaan ks$erimental * +S vs %anitol
$uabelas artikel dari ' artikel membandingkan TS dengan manitol.',*,5,,8,3*,3',38,',55,5+,5al
ini dirangkum dalam Tabel '. Tu!uh artikel merupakan penelitian prospekti" terkontrol acak,
artikel merupakan penelitian prospekti" terkontrol non-acak, dan 5 artikel merupakan penelitian
retrospekti". :nam dari 3 artikel tersebut melakukan studi silang pada manitol dan TS yang
digunakan pada pasien yang sama.',3*,3',38,',5+ Sedangkan pada artikel lainnya dilakukan
perbandingan pasien yang menerima TS atau manitol (tidak digunakan bersamaan pada satu
pasien).*,5,,8,55,5Ichai et al.8dan 6ildiGdas et al.5keduanya melakukan pembagian kelompok
berupa kelompok silang dan kelompok non-silang. ;ima dari penelitian prospekti" terkontrol
acak tidak melalui studi silang. Sebuah penelitian retrospekti" !uga tidak di studi silang.5$ua
perbandingan membandingkan dosis ekuimolar TS dan manitol,',5 dan penelitian
membandingkan olume yang sama dari manitol dan TS.55
$ari 3 perbandingan antara TS and manitol, ' artikel tidak menemukan bahwa TS lebih
unggul dibandingkan dengan manitol dalam kontrol TIK atau berdasarkan hasil klinisnya.*,5,3'
%ercobaan terkontrol acak pertama menggunakan TS untuk relaksasi serebral intraoperatie
dan sebagai kontrol TIK postoperati". Tidak ada perbedaan yang signi"ikan dalam TIK yang
ditemukan antara kedua kelompok studi selama waktu 13 !am postoperati".*$alam percobaan
kedua, =rancony et al.5mengacak pasien yang menerima dosis ekuimolar manitol atau larutan
salin 1.5+9 untuk mengobati episode TIK 7 3* mm g yang bertahan 7 * menit. %enurunan
7
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
8/25
TIK yang setara didapati selama periode waktu 3 !am obserasi dan tekanan per"usi serebral
hanya meningkat pada kelompok pasien yang menerima manitol. 6ang terakhir adalah penelitian
retrospekti" dan hanya insiden e"ek samping yang dibandingkan antara satu kohort yang
menerima manitol dan yang lainnya menerima TS. $ari penelitian tersebut tidak ditemukan
adanya perbedaan, namun TS e"ekti" dalam menurunkan TIK hingga di bawah leel target 3*
mmg.3'
$apat disimpulkan bahwa 8 dari 3 perbandingan antara TS dan manitol, termasuk 1
percobaan terkontrol acak menyatakan bahwa TS memiliki kontrol yang lebih baik terhadap
TIK deibandingkan manitol. $alam percobaan didapati penurunan TIK yang lebih besar
setelah pemberian TS daripada setelah pemberian manitol dalam waktu menit hingga beberapa
!am setelah pemberian cairan tersebut dilakukan. :"ek durasi yang lebih lama didapati dalam 3
percobaan. $alam percobaan acak terkontrol, !umlah episode hipertensi intrakranial perhari
lebih rendah pada pasien yang menerima TS dibandingkan dengan pasien yang menerima
manitol. asil pemeriksaan tidak konsisten selama percobaan berlangsung. $alam percobaan
acak terkontrol yang ber!umlah '5 pasien, skor C/S lebih baik tahun didapatkan dalam
kelompok TS.8asil pemeriksaan yang lebih baik !uga didapati pada penelitian retrospekti"
yang terdiri dari 1 pasien. Crup TS memiliki mortalitas yang rendah dan durasi keadaan koma
yang lebih pendek daripada pasien yang menerima manitol.5Tetapi percobaan acak terkontrol
lainnya yang terdiri dari 3* pasien tidak menun!ukkan adanya perbedaan dalam tingkat
mortalitas atau hasil neurologis selama 8* hari di antara kelompok TS dan kelompok manitol,
meskipun tampak adanya kontrol TIK yang lebih baik dengan TS.55%erubahan dalam tekanan
arterial rata-rata berariasi antara tiap penelitian setelah pemberian manitol dan TS, tetapi tidak
ada risiko hipotensi yang signi"ikan ter!adi pada penelitian-penelitian tersebut setelah pemberian
manitol atau TS.
-nfus Berkelan.utan vs Bolus
;arutan salin hipertonis diberikan dalam bentuk in"us berkelan!utan dalam penelitian, yang
dirangkum dalam Tabel 5.*,+,,3,3','*,'3N'5,5*,5 anya ' dari penelitian yang merupakan
penelitian terkontrol acak, ' lainnya merupakan percobaan prospekti" obserasional, dan +
sisanya adakah penelitian retrospekti". $alam percobaan ke-, in"us dititrasi untuk men!aga
8
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
9/25
target batasan serum a,3','3N'5,5*,5dalam percobaan ke-5 in"us dititrasi untuk mencapai leel
target TIK,+,,3,'*dan pada in"us berkelan!utan terakhir melalui penurunan per ' hari digunakan
untuk pasien-pasien postoperati".*In"us bertahan dari beberapa menit hingga beberapa hari.
$ua penelitian terkontrol acak mendemonstrasikan kontrol TIK yang lebih baik dengan TS
dibandingkan dengan cairan kontrol.,5* arut!unyan et al.menitrasi in"us TS2:S untuk
men!aga TIKO 3* mmg. >aktu in"usan hanya bertahan selama beberapa menit. Data-rata waktu
in"usan lebih pendek pada kelompok TS2:S dan rata-rata TIK rendah saat !am setelah
dilakukan in"us. %ada penelitian terkontrol acak lainnya, Simma et al.5*membandingkan in"us
TS dengan larutan Dinger ;aktat yang diberikan lebih dari 13 !am. S$ikesTIK lebih rendah
pada kelompok TS dan ditemukan adanya korelasi antara serum a dan TIK.
Ta2el 4. 'enelitian tentang *T+ 5s Manitol
'enulis dan Tahun /entuk 'enelitian ,umlah
'asien
*asil Neurologis 6 Mortalitas
Ichai et al., 3**8
=rancony et al., 3**
arut!unyan et al.,
3**+
Battison et al., 3**+
ialet et al., 3**'
$e io et al., 3**
SchwarG et al., 88
penelitian terkontrol acak
penelitian terkontrol acak
penelitian terkontrol acak
penelitian terkontrol acak, u!i
silang
penelitian terkontrol acak
penelitian terkontrol acak
penelitian terkontrol acak, u!i
'5
3*
'3
8
3*
'*
8
skor C/S lebih baik tahun
dalam kelompok TS
tidak ditentukan
+89 bertahan hidup dalam
kelompok TS2:S , 5*9bertahan hidup dalam kelompok
manitol
skor C/S + pada ' pasien
skor ' pada pasien saat
dipulangkan
tidak ada perbedaan dalam
tingkat mortalitas atau hasil
neurologis selama 8* hari
skor C/S pada 33 pasien
skor 3 pada pasien saat
dipulangkan
skor C/S + (3 minggu) pada '
9
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
10/25
/ddo et al., 3**8
Kerwin et al., 3**8
6ildiGdas et al., 3**
>are et al., 3**+
;arie et al., 3**5
silang
prospekti" non-acak dengan
u!i silang
retrospekti" u!i silang
retrospekti" u!i silang
retrospekti"
retrospekti" u!i silang
3
33
1
'
3
pasien, pasien lainnya dengan
skor C/S '
5 pasien meninggal
tidak ditentukan
tingkat mortalitas dan durasi
keadaan koma yang rendah
pada kelompok TS
dibandingkan dengan kelompok
manitol
$isabilitas sedang ekstremitas
atas sebesar '9? disabilitas
sedang ekstremitas bawah
sebesar 9? '9 meninggal?
'9 tidak ditindaklan!uti
(dengan skor :C/S )
39 meninggal, rata-rata
dirawat di DS selama 5 hari
#da penelitian obserasional yang menggunakan TS sebagai in"us berkelan!utan. +,3,3','*,'3,'5
ilai rata-rata maksimal serum a berkisar dari 55 N 1* mmol2;. Korelasi antara serum a
dan TIK ditemukan dalam ' percobaan dalam studi penelitian.3,'*,'3 $alam 3 penelitian
obserasional, in"us !angka pendek diberikan dalam !angka waktu beberapa menit hingga
beberapa !am.+,'5$alam 5 penelitian obserasional lainnya, in"us !angka pan!ang diberikan lebih
dari beberapa hari.3,3','*,'3Sebuah u!i obserasional retrospekti" yang didiskusikan di atas hanya
menemukan kecenderungan yang baik terhadap penurunan TIK pada pasien dengan cedera
serebral karena trauma dan pasien-pasien postoperati".Rebound TIK tampak pada penelitian ini
setelah 35 !am pertama in"us'3dan reboundTIK tidak didapati pada penelitian lainnya.
Ta2el 7. 'enelitian yang menggunakan *T+ in8us 2erkelanjutan.
'enulis dan Tahun /entuk 'enelitian ,umla *asil Neurologis 6 Mortalitas
10
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
11/25
h
'asien
arut!unyan et al.,
3**+
$e io et al., 3**
Simma et al., 88
Dockswold et al.,3**8
Khanna et al., 3***
Hrtl et al., 881
6ildiGdas et al., 3**
;arie et al., 3**5
%eterson et al., 3***
Fureshi et al., 888
Fureshi et al., 88'3
penelitian terkontrol
acak
penelitian terkontrol
acak
penelitian terkontrol
acak
prospekti"obserasional
prospekti"
obserasional
prospekti"
obeserasional
retrospekti"
analisis kohort
retrospekti"
retrospekti"
retrospekti", kasus
kontrol
retrospekti"
'3
'*
'3
3+
*
1
3
'
31
4umlah pasien meninggal di kelompok
TS 59 dan *9 di kelompok
manitol
Skor C/S pada 33 pasien skor 3
pada pasien saat dipulangkan
Kelompok yang menerima Dinger
;aktat lebih lama tinggal di I
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
12/25
pada pasien trauma kepala, 3. pada
pasien postoperasi, 5. pada perdarahan
intrakranial dan 5 pada pasien-pasien
in"ark serebri
Keuntungan klinis dari kontrol TIK dengan menggunakan in"us TS tidak ditemukan pada 5 dari
artikel.*,'3,'',5Satu dari 5 artikel tidak melakukan pemantauan TIK, namun pasien dengan
TS menun!ukkan tingkat mortalitas yang lebih rendah daripada pasien yang hanya diberikan
manitol sa!a.5Studi lainnya hanya menun!ukkan kecenderungan yang baik dalam penurunan
TIK setelah diberikan TS pada kelompok pasien cedera serebral akibat trauma dan pasien-
pasien postoperati", namun tidak berlaku pada kelompok pasien dengan perdarahan intrakranial
atau in"ark serebri. Tingkat serum a yang lebih tinggi didapati pada kelompok pasien cedera
serebral akibat trauma dan pasien-pasien postoperati".'3$alam sebuah penelitian terkontrol acak,
$e io et/al*mendemonstrasikan bahwa tidak ada perbedaan yang signi"ikan pada TIK pasien-
pasien postoperati" yang diberikan in"us TS selama ' hari dibandingkan dengan pasien yang
diberi manitol. 6ang terakhir, studi retrospekti" dengan kasus kontrol menemukan bahwa tidak
ada perbedaan TIK yang signi"ikan antara pasien trauma kepala yang menerima in"us TS
selama 13 !am dengan pasien trauma kepala yang menerima S. &ortalitas di DS lebih tinggi
pada kelompok yang menerima TS.''
Sebagai ringkasan, banyaknya studi termasuk 3 dari ' percobaan terkontrol acak menyarankan
pemberian TS sebagai in"us berkelan!utan sebegai metode yang e"ekti" dalam menurunkan
TIK. amun sebuah penelitian retrospekti" menun!ukkan tingkat mortalitas yang tinggi pada
pasien yang menerima TS dibandingkana dengan pasien yang menerima S, seperti yang telah
dibahas sebelumnya.''asil pemeriksaan yang buruk setelah pemberian TS tidak tampak pada
penelitian dengan menggunakan bolus. Selain itu pula, hanya 3 dari ' percobaan terkontrol acak
yang mendukung penggunaan TS sebagai in"us berkelan!utan. Sebanyak dari 1 percobaan
terkontrol acak menggunakan TS dalam bentuk bolus.
$ua puluh enam penelitian yg menggunakan TS dalam bentuk bolus dengan dosis yang
ditentukan ditun!ukkan pada tabel +. $ari 3 penelitian, 1 penelitian berupa percobaan terkontrol
acak, penelitian berupa percobaan prospekti" non-acak, ' penelitian merupakan penelitian
12
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
13/25
obserasional dan + sisanya merupakan penelitian retrospekti". 4umlah pasien berkisar dari N
pasien. Sembilan penelitian menggunakan TS 3'9, TS '9 digunakan dalam '
penelitian,3,,8TS 1,+9 2 :S 9 atau dekstran digunakan dalam + penelitian,'N,'dan TS
1.+9 digunakan dalam + penelitian.5,1,3,38,55 %enelitian lainnya yang tersisa menggunakan
ariasi konsentrasi TS yang berkisar dari .+ - 3*9. $osis sekitar '* - '** m;2olume dan .+
- * m;2kgBB, dengan dosis umum 3 m;2kgBB.
Ta2el 9. 'enelitian yang menggunakan terapi *T+ 2olus.
'enulis dan Tahun /entuk 'enelitian ,umla
h
'asien
*asil Neurologis 6 Mortalitas
Ichai et al., 3**8
=rancony et al., 3**
Bentsen et al., 3**
Battison et al., 3**+
ialet et al., 3**'
SchwarG et al., 88
=isher et al., 883
/ddo et al., 3**8
BourdeauJ
Brown, 3**
#l-Dawi et al., 3**
penelitian terkontrolacak
penelitian terkontrol
acak
penelitian terkontrol
acak
penelitian terkontrol
acak, u!i silang
penelitian terkontrol
acak
penelitian terkontrol
acak, u!i silang
penelitian terkontrol
acak, u!i silang
prospekti" non-acak
prospekti"
obserasional
prospekti"
obserasional
'5
3*
33
8
3*
8
3
1
55
Skor C/S lebih baik setelah tahunpada kelompok TS
Tidak ditentukan
Tidak ditentukan
Tidak ditentukan
Tidak ada perbedaan tingkat mortalitas
atau perbaikan neurologis 8* hari
' pasien dengan skor C/S + pada
minggu ke-3, pasien lainnya dengan
skor C/S '
Tidak ditentukan
5 pasien meninggal
Tidak ditentukan
Berdasarkan skor mDS didapatkan
hasil kurang baik yaitu sebesar 59
13
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
14/25
Dockswold et al.,
3**8
Tseng et al., 3**1
;escot et al., 3**
uang et al., 3**
#l-Dawi et al., 3**+
Bentsen et al., 3**5
Tseng et al., 3**'
SchwarG et al., 3**3
&unar et al., 3***
orn et al., 888
SchatGmann et al.,
88
Kerwin et al., 3**8
Koenig et al., 3**
Bentsen et al., 3**
prospekti"
obserasional
prospekti"
obserasional
prospekti"
obserasional
prospekti"
obserasional
prospekti"
obserasional
prospekti"
obserasional
prospekti"
obserasional
prospekti"
obserasional
prospekti"
obserasional
prospekti"
obserasional
prospekti"
obserasional
retrospekti"
retrospekti"
retrospekti"
3+
'+
5
5
1
*
5
*
33
3*
setelah tahun
5 pasien dengan skor C/S yang baik
pada 3 bulan
Berdasarkan skor mDS didapatkan
hasil yang baik sebesar 5*9 saat
pulang? '9 meninggal
Tidak ditentukan
Tidak ditentukan
Tidak ditentukan
Tidak ditentukan
Tidak ditentukan
%adafollo" u$ minggu ke-3, 5 pasien
meninggal dan 5 pasien memiliki skor
C/S 'asil yang buruk setelah bulan pada
5'9 pasien
Skor C/S 5 pada 3 pasien saat bulan,
3 pada pasien, pada 1 pasien
Tidak ditentukan
Tidak ditentukan
5 pasien meninggal? skor mDS saat
pulang pada 33 pasien lainnya adalah
-' pada + pasien, 5N+ pada 1 pasien
+9 hasil yang buruk berdasarkan skor
C/S saat ' bulan
14
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
15/25
>are et al., 3**+
SuareG et al., 88
retrospekti"
retrospekti"
'
Skor :C/S saat bulan pada 5
pasien, pada 5 pasien, + pada
pasien? 5 pasien tidak terfollo"#u$
1 pasien meninggal, 1 pasien
mengalami diabilitas ringan saat bulan
ketiga
$iantara 1 percobaan terkontrol acak, hanya penelitian yang tidak menun!ukkan perbaikan TIK
dengan TS dibandingkan dengan cairan kontrol.5=rancony et al/5memberikan secara acak
kepada 3* pasien masing-masing dosis tunggal sebesar 3++ m/sm TS 1.5+9 atau 3++ m/sm
manitol 3*9 untuk TIK 7 3* mmg. #da penurunan TIK yang setara pada tiap waktu selama
periode pengamatan 3* menit. ;ima percobaan terkontrol acak menun!ukkan TIK yang
membaik dengan TS daripada dengan manitol,',5,8,',55 dan hanya yang menggunakan TS
dan manitol dalam dosis ekuimolar.'Terakhir, percobaan terkontrol acak membandingkan *
m;2kgBB TS '9 dengan in"us S pada pasien anak dan menemukan bahwa ter!adi penurunan
TIK yang lebih baik saat 3 !am setelah diberikan in"us. 3 %enurunan TIK yang signi"ikan dari
nilai batas tampak pada ' penelitian prospekti" obserasional. Data-rata maksimal penurunan
TIK berkisar dari '9 - 8'9 dari penelitian yang dilakukan. %enurunan TIK yang signi"ikan
tampak !uga pada percobaan retrospekti". Konsentrasi serum a setelah diberikan in"us TS
sangat berariasi di antara penelitian yang menggunakan bolus. Setengah dari 3 studi
menun!ukkan nilai serum a rata-rata (dalam mmol2;) berkisar pada nilai 5*-an.,5,1N
8,33,35,3,38,'1,',55,5+$alam beberapa penelitian, rata-rata serum a berada pada kisaran +*-an,,',5
dan dalam studi kisarannya adalah *-an.'5 Tidak ditemukan insiden komplikasi yang
signi"ikan ter!adi oleh karena hipernatremia dalam penelitian manapun. Berdasarkan data-data
yang diperoleh, pemberian TS dengan cara bolus lebih signi"ikan dibandingkan dengan
penggunaan in"us berkelan!utan? namun data-data yang ada menyarankan bahwa kedua rute
tersebut dapat e"ekti" menurunkan TIK.
raumatic Brain -n.ur0
15
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
16/25
:nam belas dari ' studi yang termasuk trauma cedera otak (Traumatic Brain In!ury2TBI)
(Tabel ). :mpat yang diambil secara penelitian terkonrol secara acak, adalah u!i coba non-
acak, 1 dengan prospekti" obserasional, dan 5 adalah studi retrospekti". Total pasien di setiap
studi berkisar antara sampai . $alam 3 studi diberikan in"us singkat untuk keadaan spike
akut pada I
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
17/25
Secara obserasional periode waktu yang dibutuhkan kebanyakan adalah !am atau kurang.
>aktu untuk mendapatkan e"ek puncak berkisar antara * menit sampai + !am postin"us. Satu
kelompok diberikan in"us kontinu selama 13 !am dan digunakan untuk analisis Iaktu untuk mendapatkan e"ek puncak dalam penelitian yaitu 5 !am. Tidak ter!adi
rebound peningkatan Iare et al. memperoleh hasil :C/S !angka pan!ang pada 8
dari 5 pasien dengan TBI0 5 pasien meninggal, 5 memiliki cacat sedang bagian atas, dan
memiliki cacat sedang rendah. %ara penulis ini menggunakan :C/S, yang terdiri dari skala2
tingkatan, skala 2 -tingkat tersebut dide"inisikan sebagai berikut0 tewas, 3 keadaan egetati",
' cacat berat yang lebih rendah, 5 cacat berat atas, kecacatan + moderat lebih rendah, epper
cacat sedang, pemulihan yang baik 1 lebih rendah, dan atas pemulihan yang baik.
$ari artikel yang telah diulas, termasuk 5 penelitian terkontrol secara acak dan
beberapa penelitian obserasional, data mendukung penggunaan TS sebagai metode yang
e"ekti" untuk mengurangi I
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
18/25
ontraumatic eurological -n.ur0
Sebelas studi yang meneliti pasien dengan cedera neurologis non-traumatik (Tabel 1).
cedera neurologis berariasi dari S# nontraumatic, perdarahan intrakranial, dan in"ark tumor
serta in"eksi. Tiga studi yang diteliti dengan ramdom terkontrol secara acak, yang prospekti"
percobaan obserasional, dan 3 adalah retrospekti". 4umlah seluruh pasien di setiap studi berkisar
1-1 pasien. Terapi bolus digunakan untuk mengobati lon!akan akut pada I
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
19/25
intraoperati" dan kontrol dan I
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
20/25
%ied raumatic and ontraumatic eurological -n.ur0
Sembilan studi termasuk pasien dengan kedua traumatis dan cedera neurologis
nontraumatic. Ini dirangkum dalam Tabel . Tiga studi dengan terkontrol secara acak, 3 yang
prospekti" obserasional, dan 5 adalah retrospekti". 4umlah total pasien berkisar antara sampai
. olume in"us memberikan hasil yang baik pada I
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
21/25
Tidak ada pemantauan I
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
22/25
Pediatric Studies
;ima penelitian pediatrik yang menggunakan TS diidenti"ikasi. Ini dirangkum dalam
Tabel 8. $ua penelitian yang terkontrol secara acak, percobaan pengamatan prospekti" dan 3
adalah retrospekti". Sebuah man"aat klinis pada kontrol I
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
23/25
O3*9 dari nilai dasar dalam * menit setelah terapi? ') I
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
24/25
penyebabnya, dan perhatian khusus diberikan untuk studi dengan terkontrol secara acak yang
membandingkan cairan salin hiperosmotik dengan manitol. $idokumentasikan peran cairan salin
hiperosmotik terhadap hipertensi intrakranial sekunder pada trauma, penyebab nontraumatic
seperti S#, dan lesi massa. Kami !uga bertanya apakah konsentrasi tertentu cairan salin
hiperosmotik yang paling optimal. Saline hipertonik !uga telah diberikan sebagai in"us terus
menerus atau sebagai bolus. &eskipun beberapa studi telah memiliki tu!uan penurunan tekanan
intrakranial, dan memiliki target serum a untuk pemberian cairan salin hiperosmotik.
Singkatnya, kurangnya signi"ikan dari protokol pengobatan standar dengan sehubungan dengan
konsentrasi optimal, rute administrasi, dan lamanya pengobatan serta mungkin Debound untuk
penggunaan TS dalam pengobatan peningkatan tekanan intracranial.
$alam reiew kami, kami menemukan bahwa mayoritas studi menun!ukkan hasil
penurunan tekanan intracranial !angka pendek yang lebih menguntungkan untuk cairan salin
hiperosmotik, tidak peduli konsentrasi atau pemberian !enis (bolus atau drip kontinyu). 4uga,
belum ada laporan dari e"ek samping yang serius dari cairan salin hiperosmotik dan karenanya
terlalu cepat kenaikan dari a akan diperbaiki. 4uga, cairan salin hiperosmotik muncul memiliki
hasil yang menguntungkan dalam semua !enis hipertensi intrakranial. amun, tidak ada
konsensus pada konsentrasi yang paling optimal, karena semua konsentrasi tampaknya memiliki
e"ek menguntungkan pada penurunan tekanan intrakranial. Kami mengasumsikan bahwa, pada
akhirnya, serum a yang e"ekti" menyebabkan e"ek osmotik akhir pada otak. /leh karena itu,
tidak peduli apa !enis in"us, apakah tetes terus menerus atau bolus, tetap harus memonitor serum
a. Studi melihat adanya risiko Debound cairan salin hiperosmotik dibandingkan dengan manitol
!uga berkurang. Beberapa studi menyebutkan "enomena rebound yang telah dipantau.
K:SI&%M;#
Beberapa studi, termasuk studi dengan terkontrol secara acak, menun!ukkan e"ektiitas
unggul TS dibandingkan dengan manitol dalam mengurangi I
7/25/2019 Larutan Salin Hipertonis Untuk Mengatasi Tekanan Intracranial Yang Meningkat (1)
25/25
positi" minor untuk TS. Selan!utnya, TS tidak menyebabkan hipotensi terlihat ketika manitol
digunakan.
25
Top Related