Download - Lapsus Gemeli

Transcript
  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    1/28

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Kehamilan kembar ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih.

    Kehamilan dan persalinan membawa risiko bagi janin. Bahaya bagi ibu tidak

    sebegitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan

    dan perhatian khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin.1,2

    Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandingan antara kehamilan kembar

    dan tunggal ialah 1:89, untuk triplet 1:892, dan untuk kuadruplet 1:893. Pada

    tahun 1948, Prawirohardjo mengumumkan diantara 16.288 persalinan, terdapat

    197 persalinan gemelli dan 6 persalinan triplet. Berbagai faktor mempengaruhi

    frekuensi kehamilan kembar, seperti bangsa, hereditas, umur dan paritas ibu.

    Bangsa Negro di Amerika Serikat mempunyai frekuensi kehamilan

    kembar yang lebih tinggi daripada bangsa kulit putih. Juga frekuensi kehamilan

    kembar berbeda pada tiap negara. Angka yang tertinggi ditemukan di Finlandia

    dan yang terendah di Jepang.

    Umur tampaknya mempunyai pengaruh terhadap frekuensi kehamilan

    kembar, makin tinggi umur, makin tinggi frekuensinya. Setelah umur 40 tahun

    frekuensi kehamilan kembar menurun lagi.

    Frekuensi kehamilan kembar juga meningkat dengan paritas ibu. Dari

    angka 9.8 per 1000 persalinan untuk primipara, frekuensi kehamilan kembar naik

    sampai 18.9 per 1000 untuk oktipara.

    Keluarga tertentu mempunyai kecenderungan untuk melahirkan bayi

    kembar. Walaupun pemindahan sifat herediter kadang kadang berlangsungsecara paternal, tetapi biasanya hal itu disini terjadi secara maternal, dan pada

    umumnya terbatas pada kehamilan dizigotik.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penyusun tertarik untuk

    membahas tentang gemelli dalam makalah ini.

    1.2.Rumusan Masalah

    1.2.1. Bagaimana etiologi dan patofisiologi kehamilan gemelli?

    1.2.2.

    Bagaimana diagnosis dan penatalaksanaan kehamilan gemelli?

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    2/28

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    3/28

    3

    BAB II

    STATUS PENDERITA

    2.1.Identitas Pasien

    Nama : Ny. C Nama Suami :Tn. A

    Usia : 33 tahun Usia : 40 Tahun

    Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani

    Agama : Hindu Agama : Hindu

    Alamat : Purworejo, RT 14/ RW 4, Donomulyo

    Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

    No. Reg. : 360267

    2.2.Anamnesa

    a. Keluhan Utama

    Rujukan Bidan Puskesmas Donomulyo dengan kehamilan gemelli.

    b. Riwayat Penyakit Sekarang

    Pasien datang ke poli Kandungan RSUD Kanjuruhan Kepanjen

    dengan rujukan dari bidan Puskesmas Donomulyo pada hari Senin, 13

    Oktober 2014 pukul 09.00 dengan kehamilan gemelli. Pasien mengaku

    hamil kembar dan mengetahuinya melalui hasil USG saat usia kehamilan 6

    bulan. Pasien mengeluh perut kram hilang timbul sejak 4 hari yang lalu.

    Pasien juga mengaku sering keputihan sejak usia kandungan 8 bulan

    namun tidak gatal ataupun berbau.

    c. Riwayat Penyakit Dahulu

    Kardiovaskuler : disangkal

    Hipertensi : disangkal Diabetes Melitus : disangkal

    TBC : disangkal

    Asma : disangkal

    Penyakit kelamin/HIV AIDS : disangkal

    Riwayat MRS : disangkal

    d. Riwayat Penyakit Keluarga

    Kanker : disangkal

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    4/28

    4

    Penyakit hati : disangkal

    Hipertensi : disangkal

    Diabetes melitus : disangkal

    Epilepsi : disangkal

    Penyakit jiwa : disangkal

    Kelainan bawaan : disangkal

    Hamil kembar : (+) bibi suami pasien punya anak kembar

    TBC : disangkal

    Alergi : disangkal

    e. Riwayat Menstruasi

    Menarche : 13 tahun

    Siklus menstruasi : 28 hari

    Lama menstruasi : 7 hari

    HPHT : 12 Februari 2014

    HPL : 19 November 2014

    Usia Kehamilan : 35-36 minggu

    Disminore (-), Spoting (-), Menorargia (-), Metrorargia (-), PMS (-)

    f. Riwayat Kehamilan

    Hamil muda : mual (+), muntah (+), perdarahan (-), TT I (-)

    Hamil tua : pusing (-), sakit kepala (-), perdarahan (-), TT II (-)

    ANC : 9 x rutin ke bidan puskesmas

    Riwayat Oyok : 1 x saat usia kehamilan 6 bulan

    g. Riwayat Persalinan

    No. Tgl

    Partus

    Tempat

    Partus

    Usia

    Kehamilan

    Jenis

    Persalinan

    Penolong

    Persalinan

    Penyulit Jenis

    Kelamin

    BBL Keadaan

    Anak

    1. 24/3/2008 Rumah 9 bulan Normal Bidan - P 3200

    gr

    6,5 th

    2. Hamil ini

    h. Riwayat Perkawinan

    Pernikahan pertama, usia perkawinan 7 tahun, umur pertama kali kawin 27

    tahun.

    i. Riwayat Kontrasepsi

    Susuk 3 tahun

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    5/28

    5

    Suntik 1 bulanan selama 2 tahun

    Kondom 1 tahun

    Hamil sejak berhenti menggunakan kondom 5 bulan.

    j. Riwayat Kebiasaan

    Pola makan: 3 kali/hari

    Pola minum: 2000 cc/hari

    Pola eliminasi :

    o BAK : 1500 cc/hari, warna kuning jernih, BAK terakhir

    pukul 10.00 WIB

    o BAB : 1 kali/hari, konsistensi lunak, BAB terakhir pukul

    05.00 WIB

    Pola istirahat: tidur 10 jam/hari, terakhir pukul 04.00 WIB

    Psikososial: penerimaan klien terhadap kehamilan ini, social

    support dari suami (+), orang tua (+), mertua (+), keluarga lain (+)

    2.3.Pemeriksaan fisik

    a. General survey

    Keadaan umum : cukup

    Kesadaran : compos mentis

    Vital sign : TD : 120/80 mmHg

    Nadi : 80 x/menit

    RR : 18 x/menit

    S : 36,2 C

    Status antropometri : TB : 153 cm

    BB : 64 kg

    b.

    Head to toe

    Kulit : sawo matang, turgor baik

    Kepala :

    o Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),

    pandangan kabur (-/-)

    o Wajah : simetris, parese (-)

    o Mulut : oral higiene baik, stomatitis (-), hiperemi faring(-),

    pembesaran tonsil (-)

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    6/28

    6

    Leher : trakhea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-),

    pembesaran KGB (-)

    Thoraks :

    o

    Paru :

    Inspeksi : Mamae simetris (+/+), Hiperpigmentasi

    areola (+/+), Puting susu menonjol (+/+), Colostrum (-/-),

    pergerakan pernapasan simetris tipe pernapasan thorako

    abdominal, retraksi costa (-/-)

    Palpasi : teraba massa abnormal (-/-) pembesaran

    kelenjar axila (-/-)

    Perkusi : sonor (+/+)

    Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-)

    o Jantung :

    Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat

    Palpasi : thrill -/-

    Perkusi : batas jantung normal

    Auskultasi : suara jantung S1/S2 tunggal reguler

    Abdomen :

    o Inspeksi : Pembesaran perut membujur, Strie livide (-), Strie

    albican (+), Linea alba (-) Linea nigra (-) Bekas operasi (-)

    o Auskultasi : bising usus (+) normal

    Ekstremitas : Edema akral dingin

    c. Pemeriksaan khusus

    Palpasi : TFU 37 cm, puka/puki, letak kepala/ letak kepala,

    belum masuk PAP, DJJ I (+) 142 x/menit reguler, II (+) 148

    x/menit reguler, His (-)

    - -

    - -

    - -

    - -

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    7/28

    7

    Pemeriksaan Leopold

    o I : teraba dua bagian besar, bulat, lunak, tidak melenting.

    memanjang, TFU 2 cm dibawah prosesus xyphoideus

    o

    II : teraba dua bagian yang memanjang di sisi kanan dan

    kiri, kesan puka-puki

    o III : teraba dua bagian besar, bulat, keras dan melenting di

    perut bagian bawah kanan dan kiri ibu, kesan letak

    kepala/letak kepala, belum masuk PAP

    o IV : 5/5

    Pemeriksaan dalam

    o

    Vaginal toucher : vulva/vagina tenang, portio menutup,

    penipisan portio belum dapat dievaluasi, kulit ketuban

    belum dapat dievaluasi, blood slym (-).

    2.4.Resume

    Ny. C, 33 tahun G2P1001AB000 UK35-36 minggu datang ke poli kandungan

    RSUD Kanjuruhan dengan keluhan perut kram hilang timbul sejak 4 hari yang

    lalu. Pasien mengaku hamil kembar dan mengetahuinya melalui hasil USG saat

    usia kehamilan 6 bulan.

    Dari pemeriksaan fisik didapatkan TFU 37 cm, puka/puki, letak

    kepala/kepala, belum masuk PAP, 5/5, DJJ I (+) 142 x/menit reguler, II (+) 148

    x/menit reguler, His (-). Pada pemeriksaan dalam didapatkan vulva/vagina tenang,

    portio menutup, penipisan portio dan kulit ketuban belum dapat dievaluasi, blood

    slym (-).

    2.5.Diagnosa

    G2P1001Ab000UK 35-36 minggu

    Anak 2 hidup intrauterin

    Presentasi kepala-kepala

    Belum masuk PAP

    Gemelli

    2.6.Penatalaksanaan

    Pengawasan vital sign dan DJJ

    USG

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    8/28

    8

    IVFD RL 20 tpm

    Pasang DC

    Ceftriaxon 2 x 1 gr

    Dexametason 6 mg/hari

    Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap (Hb, Eritrosit, Leukosit,

    Trombosit), waktu perdarahan, waktu pembekuan, imunoserologi

    (HBsAg).

    Pro sectio cesaria

    2.7.Prognosa

    Ibu : dubia ad bonam

    Fetus : dubia ad bonam

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    9/28

    9

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1.

    Definisi

    Kehamilan gemelli ialah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Sebagian

    besar kehamilan kembar ialah kembar dua atau gemelli. Selain itu dengan

    banyaknya jumlah janin, dinamakan triplet, kuadruplet, quintuplet, sextuplet, dan

    septuplet.3

    3.2.Epidemiologi

    Sejak ditemukannya obat obat dan cara induksi ovulasi maka dari

    laporan-laporan dari seluruh pelosok dunia, frekuensi kehamilan kembar condong

    meningkat.4 Insidensi dari kehamilan kembar di United States of America(USA)

    meningkat selama dekade terakhir ini. Ini dimungkinkan dengan semakin

    majunya tekhnologi reproduksi seperti fertilisasi in-vitro.5 Saat ini 3% dari

    kehamilan adalah kehamilan kembar dan sebagian besarnya adalah gemelli.6

    Angka kejadian kembar monozogit di seluruh dunia relatif konstan yaitu 4 dari

    1000 kehamilan. Kehamilan kembar dizigot berhubungan dengan ovulasi multipel

    dan angka kejadiannya bervariasi sesuai ras dan dipengaruhi oleh usia ibu dan

    paritasnya. Angka kembar dizigot tertinggi terdapat di negara negara Afrika

    yaitu 1040 per 1000 kehamilan, diikuti oleh Kaukasia sebesar 7 10 per 1000

    kehamilan, dan terendah di Asia sebanyak 3 per 1000 kehamilan.6

    3.3.Etiologi

    Bangsa, hereditas, umur dan paritas hanya mempunyai pengaruh terhadap

    kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur. Juga obat klomid dan hormone

    gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi dilaporkanmenyebabkan kehamilan dizigotik. Faktor faktor tersebut dan mungkin pula

    faktor lain dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2 atau lebih

    folikel de Graaf atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel.

    Kemungkinan pertama dibuktikan dengan ditemukannya 21 korpora lutea pada

    kehamilan kembar. Pada fertilisasi in vitro dapat pula terjadi kehamilan kembar,

    jika telur telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih dari satu dan jika semua

    embrio yang kemudian dimasukkan ke dalam rongga rahim ibu tumbuh

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    10/28

    10

    berkembang lebih dari satu. Pada kembar yang berasal dari satu telur, faktor

    bangsa, hereditas, umur dan paritas tidak atau sedikit sekali mempengaruhi

    terjadinya kehamilan kembar itu. Diperkirakan di sini sebabnya ialah faktor

    penghambat yang mempengaruhi segmentasi sebelum blastula terbentuk,

    menghasilkan kehamilan kembar dengan 2 amnion, 2 korion, dan 2 plasenta

    seperti pada kehamilan kemar dizigotik. Bila faktor penghambat terjadi setelah

    blastula tetapi sebelum amnion terbentuk, maka akan terjadi kehamilan kembar

    dengan 2 amnion, sebelum primitive streaktampak, maka akan terjadi kehamilan

    kembar dengan 1 amnion. Setelah primitive streak terbentuk, maka akan terjadi

    kembar dempet dalam berbagai bentuk.1

    3.4.

    Faktor resiko

    Faktor faktor yang menyebabkan matangnya 2 atau lebih folikel de

    Graaf atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel :

    1. Ras

    Ras Afrika Amerika memiliki kecenderungan untuk kehamilan

    kembar paling besar dibandingkan ras lain. Myrianthopoulus (1970)

    mendapatkan bahwa pada wanita kulit putih terdapat 1 kehamilan

    kembar dari 100 kehamilan, dan 1 banding 80 pada wanita kulit hitam.

    Kehamilan kembar di Asia lebih sedikit. Di Jepang angka kejadian

    angka kejadian hanya 1 dari 155 kehamilan.

    2. Usia

    Kejadian kehamilan kembar mulai dari pubertas di mana aktivitas

    ovarium minimal, dan mencapai puncaknya pada usia 37 tahun. Dari

    penelitianpenelitian disimpulkan bahwa wanita berusia lebih dari 30

    tahun mempunyai kesempatan lebih besar mendapatkan hasil konsepsiganda. Setelah usia 40 tahun frekuensi kehamilan kembar menurun

    kembali.

    3. Paritas

    Wanita yang telah hamil satu kali atau lebih sebelumnya, terutama

    kehamilan kembar meningkatkan risiko hamil kembar.

    4. Hereditas

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    11/28

    11

    Riwayat kehamilan kembar pada keluarga meningkatkan kemungkinan

    untuk kehamilan kembar, genotip ibu jauh lebih penting daripada ayah

    dan pada umumnya terbatas pada kehamilan dizigotik.

    5.

    Faktorfaktor lain

    Induksi ovulasi dengan menggunakan preparat gonadotropin (FSH +

    chorionic gonadotropin) atau klomifen, akan meningkatkan secara

    nyata kemungkinan ovulasi ovum yang jumlahnya lebih dari satu, yang

    jika dibuahi akan menghasilkan janin kembar. Obat klomid dan

    hormon gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi

    dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigotik. Tekhnologi reproduksi

    yang berkembang, seperti in vitro fertilization (IVF) dan tekhnik

    tekhnik lain menghasilkan telur multipel yang kemudian dibuahi dan

    dikembalikan ke dalam uterus memiliki kemungkinan kehamilan

    kembar yang tinggi.

    3.5.Jenis Kehamilan

    a.Kehamilan kembar monozigotik

    Kehamilan kembar yang terjadi dari satu telur disebut kemar

    monozigotik atau disebut juga identik, homolog, atau uniovuler. Kirakira

    sepertiga kehamilan kembar adalah monozigotik. Kehamilan ini terjadi 1

    dari 250 kehamilan.7 Jenis kehamilan kedua anak sama, rupanya sama, atau

    bayangan cermin; mata, kuping, gigi, rambut, kulit, dan ukuran antropologik

    pun sama. Sidik jari dan telapak tangan sama, atau terbalik satu terhadap

    yang lainnya. Satu bayi kembar mungkin kidal dan yang lainnya biasa

    karena lokasi daerah motorik di korteks serebri pada kedua bayi itu

    berlawanan. Kira kira satu pertiga kehamilan kembar monozigotikmempunyai 2 amnion, 2 korion, dan 2 plasenta. Kadangkadang 2 plasenta

    tersebut menjadi satu. Keadaan ini tidak dapat dibedakan dengan kembar

    dizigotik. Dua pertiga mempunyai 1 plasenta, 1 korion, dan 1 atau 2

    amnion. Pada kehamilan kembar monoamniotik, kematian bayi sangat

    tinggi karena lilitan tali pusat.2

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    12/28

    12

    Gambar 1. Jenis kembar monozigotik

    Hasil akhir proses pembentukan kembar monozigot bergantung pada

    kapan pemisahan terjadi.

    1.

    Jika terjadi dalam 72 jam pertama setelah pembuahan, akanberkembang dua mudigah, dua amnion dan dua korion dan kehamilan

    akan bersifat diamnion dan dikorion. Mungkin terdapat dua plasenta

    yang terpisah atau satu plasenta.

    2. Jika pemisahan terjadi antara hari keempat dan kedelapn, akan

    berkembang dua mudigah, masing masing di kantong amnion yang

    berbeda, dan satu korion sehingga terbentuk kehamilan kembar

    diamnion monokorion.

    3.

    Jika amnion telah terbentuk, yang terjadi sekitar 8 hari setelah

    pembuahan, pemisahan akan menghasilkan dua mudigah dalam satu

    kantong amnion atau kehamilan kembar monoamnion monokorion.

    4. Jika pemisahan terjadi lebih belakangan lagi, yaitu setelah terbentuk

    diskus embrio, pemisahan berlangsung tidak sempurna dan terbentuk

    kembar siam.

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    13/28

    13

    Gambar 2. Saat segmentasi dan ketuban pada kehamilan kembar monozigotik

    Gambar 3. Plasenta dan membran pada kehamilan kembar

    b.

    Kehamilan kembar dizigot

    Kira kira dua pertiga kehamilan kembar adalah dizigotik yang

    berasal dari 2 telur, disebut juga heterolog, binovuler, atau fraternal. Jenis

    kelaminsama atau berbeda, mereka berbeda seperti anak anak lain dalam

    keluarga. Kembar dizigotik mempunyai 2 plasenta, 2 korion, dan 2 amnion.

    Kadangkadang 2 plasenta menjadi satu.1,2

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    14/28

    14

    Gambar 4. Plasenta pada kembar dizigotik

    Gambar 5. Monozigotik dan Dizigotik

    c. Superfekundasi dan Superfetasi

    Superfekundasi ialah pembelahan dua telur yang dikeluarkan pada

    ovulasi yang sama pada 2 koitus yang dilakukan dengan jarak waktu

    pendek. Kehamilan ini sukar dibedakan dengan kehamilan dizigotik. Pada

    tahun 1910 oleh Archer dilaporkan bahwa seorang wanita kulit putih yang

    melakukan koitus berturutturut dengan seorang kulit putih dan kemudian

    dengan seorang Negro melahirkan bayi kembar dengan satu bayi berwarna

    putih dan yang lainnya berupa mullato.1,2,12

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    15/28

    15

    Gambar 6. Superfekundasi

    Superfetasi adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa minggu

    atau beberapa bulan setelah kehamilan pertama terjadi. Keadaan ini padamanusia belum pernah dibuktikan, akan tetapi dapat ditemukan pada kuda.1

    3.6.Pertumbuhan Janin

    Berat badan janin pada kehamilan kembar lebih ringan daripada janin pada

    kehamilan tunggal pada umur kehamilan yang sama. Sampai kehamilan 30

    minggu kenaikan berat badan janin kembar sama dengan janin kehamilan tunggal.

    Setelah itu, kenaikan berat badan kecil, mungkin karena regangan yang berlebihan

    menyebabkan peredaran darah plasenta mengurang. Berat badan satu janin pada

    kehamilan kembar rata rata 1000 gram lebih ringan daripada janin kehamilan

    tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir umumnya pada kehamilan kembar

    kurang dari 2500 gram, pada triplet kurang dari 2000 gram, dan untuk kuadruplet

    kurang dari 1500 gram. Suatu faktor penting dalam hal ini adalah kecenderungan

    terjadinya partus prematus.1,2,10

    Selain itu, berat badan kedua janin pada kehamilan kembar tidak sama,

    dapat berbeda antara 50 sampai 1000 gram. Pada kehamilan dizigotik plasenta

    yang satu dapat berimplantasi lebih menguntungkan, dipandang dari sudut tempat

    pada dinding uterus dan penyediaan darah, daripada plasenta yang lain. Dengan

    demikian, pertumbuhan plasenta itu serta janinnya lebih baik daripada plasenta

    yang lainserta janinnya. Demikian juga pada kehamilan kembar monozigotik

    pembagian darah pada plasenta untuk kedua janin tidak sama, sehingga yang satu

    kurang bertumbuh dibandingkan dengan yang lain.1,2,10

    Pada kembar monozigotik tidak jarang pembuluh darah dalam plasenta

    yang satu beranastomosis dengan pembuluh darah untuk janin yang lain. Karena

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    16/28

    16

    hal ini, setelah bayi pertama lahir dan tali pusat dipotong ujung bagian tali pusat

    yang menuju ke plasenta harus diikat dengan teliti untuk menghindarkan

    perdarahan berasal dari janin yang lain.1,2

    Pada kehamilan kembar monozigotik, bila terdapat peredaran darah yang

    tidak seimbang karena anastomosis pembuluh darah, pada hamil muda dapat

    terjadi berbagai anomaly. Jantung janin yang satu, karena peredaran darah yang

    lebih sempurna, menguasai jantung serta system peredaran darah janin yang lain

    melalui pembuluh pembuluh darah yang beranastomosis, dengan akibat bahwa

    janin yang terakhir terganggu pertumbuhannya dan menjadi suatu monstrum yang

    dinamakan akardiakus. Akardiakus asefalus adalah monstrum yang hanya terdiri

    atas panggul dan ekstremitas bawah. Akardiakus akornus adalah monstrum tanpa

    badan. Akardiakus amorfus adalah monstrum tanpa bentuk yang terdiri atas

    jaringan ikat yang mengandung berbagai alat rudimenter dan diliputi kulit. Bila

    tidak keseimbangan terjadi pada kehamilan yang lebih tua, dapat terjadi sindroma

    trasnfusi fetal.2,9 Pada janin yang mendapat darah lebih banyak terdapat

    hidramnion, polisitemia, edema dan pertumbuhan janin yang baik. Janin kedua

    kecil, menderita anemia, dehidrasi, oligohidramnion dan mikokardia.

    Gambar 7. Akardius asefalus Gambar 8. Sindrom transfuse fetus

    Bila segmentasi terhambat dan baru terjadi primitive streak terbentuk

    (lebih kurang 13 hari setelah fertilisasi), maka pemisahan mudigah tidak

    sempurna, sehingga terjadilah kembar dempet (kembar siam). Kembar siam

    sangat jarang dijumpai, yaitu 1:70.000 persalinan. Kembar siam dapat dibagi atas

    beberapa jenis sesuai lokasi anatomis, yaitu torakopagus (40%), sifo-omfalopagus

    (35%), pisopagus (18%), iskiopagus (6%), dan kraniopagus (12%).

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    17/28

    17

    Gambar 9. Kembar Siam (Conjoined Twins)

    Pada kehamilan kembar dizigotik janin dapat juga mengalami kelainan.

    Kadang kadang satu janin meninggal dan yang lainnya tumbuh terus sampai

    matur. Janin yang mati dapat diresorbsi sama sekali atau masih ditemukan dalam

    uterus. Dalam hal terakhir, cairan amnion dapat diserap semua dan janin berubah

    menjadi gepeng (fetus papiraseus atau kompresus). Pada persalinan fetus

    papiraseus dapat mendahului janin yang normal, sehingga menyebabkan

    kesukaran diagnosis, atau dapat tertinggal dalam uterus yang menyebabkan

    infeksi dan perdarahan. Plasemta fetus papiraseus biasanya berwarna putih, keras,

    fibrotic dan berbatas tegas.1,2,12

    3.7.Letak dan Presentasi Janin

    Pada umumnya janin kembar tidak besar dan cairan amnion lebih banyak

    daripada biasa, sehingga sering terjadi perubahan presentasi posisi dan janin.

    Demikian pula letak janin kedua dapat berubah setelah kelahiran bayi pertama,

    misalnya dari letak lintang menjadi letak sungsang. Berbagai kombinasi letak

    serta presentasi dapat terjadi. Yang paling sering ditemukan ialah kedua janin

    dalam letak memanjang dengan presentasi kepala, kemudian menyusul presentasi

    kepala dan bokong, keduanya presentasi bokong, presentasi kepala dan bahu,

    presentasi bokong dan bahu, dan yang paling jarang keduanya presentasi

    bahu.1,2,12

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    18/28

    18

    Gambar 10. Letak dan presentasi janin kembar

    3.8.Diagnosis

    a. Gejala dan Tanda

    Gangguan yang biasanya muncul pada kehamilan akan meningkat pada

    kehmilan kembar. Efek dari kehamilan kembar pada pasien antar lain: tekanan

    pada pelvis yang lebih berat dan lebih awal, nausea, sakit punggung, varises,konstipasi, hemoroid, distensi abdominal dan kesulitan bernafas. Aktivitas

    fetus lebih banyak dan persisten pada kehamilan kembar.1,2,7

    Diagnosis kehamilan kembar 75% didapatkan dari penemuan fisik,

    tanda-tanda yang harus diperhatikan pada kehamilan kembar adalah:

    1. Uterus lebih besar (>4 cm) dibandingkan usia kehamilannya.

    2. Penambahan berat badan ibu yang mencolok yang tidak disebabkan

    oleh edema atau obesitas

    3. Polihidramnion

    4. Ballotement lebih dari satu fetus

    5. Banyak bagian kecil yang teraba

    6. Uterus terdiri dari tiga bagian besar janin

    7.

    Terdengarnya denyut jantung janin yang letaknya berjauhan dengan

    perbedaan kecepatan paling tidak 8 dpm

    8. Palpasi satu atau lebih fetus pada fundus setelah melahirkan satu bayi.

  • 8/10/2019 Lapsus Gemeli

    19/28

    19

    b. Laboratorium

    Nilai hematokrit dan hemoglobin dan jumlah sel darah merah menurun,

    berhubungan dengan peningkatan volume darah. Anemia mikrositik hipokrom

    seringkali muncul pada kehamilan kembar. Kebutuhan fetus terhadap besi (Fe)

    melebihi kemampuan maternal untuk mensuplai Fe didapatkan pada trimester

    kedua.

    Pada tes toleransi glukosa didapatkan gestasional DM dan gestasional

    hipoglikemi sering ditemukan pada kehamilan kembar. Pada kehmilan kembar

    chorionic gonadotropin pada urin, estriol dan pregnanendiol meningkat.

    Kehamilan kembar juga dapat didiagnosis dengan pemeriksaan peningkatan

    serum alfa fetoprotein ibu walaupun pemeriksaan ini tidak dapat berdiri

    sendiri. Tidak ada tes biokimia yang dapat membedakan kehamilan tunggal

    atau kembar.2

    c. Ultrasonografi

    Dengan pemeriksaan USG yang teliti, kantung gestasional yang terpisah

    dapat diidentifikasi pada awal kehamilan kembar. Identifikasi masingmasing

    kepala fetus harus bisa dilakukan dalam bidang tegak lurus sehingga tidak

    tertukar dengan potongan lintang badan janin dengan kepala janin yang kedua.2

    Pada kehamilan kembar dikhorionik: jenis kelamin berbeda, plasenta

    terpisah dengan dinding pemisah yang tebal (> 2mm) atau twin peak sign

    dimana membran melekat pada dua buah plasenta yang menjadi satu.2

    Pada kehamilan monokhorionik, mempunyai membran pemisah yang

    sangat tipis sehingga tidak terlihat sampai trimester kedua. Tebal membran