LAPORAN TAHUNAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAMBI
TAHUN ANGGARAN 2015 Percepatan Swasembada Pangan dan Bioindustri Pertanian Melalui Program Pendampingan, Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi, Diseminasi dan Kerjasama
Berwawasan Agribisnis Mendukung Kemandirian Pangan
Penanggung Jawab
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi
Disusun oleh: Rima Purnamayani, SP, M.Si
Bambang Heriyanto, S.IP
Dewan Redaksi: Ir. Julistia Bobihoe Ir. Nur Asni, MS
Dr. Zubir, S.Pt, M.Si Dr. Desi Hernita, SP, MP
Penyunting Pelaksana dan Tata Letak
drh. Sari Yanti Hayanti Kiki Suheiti, STP, M. Eng Desy Nofriati, SP, M. Si
Suci Primilestari, SP, M. Si
Desain Sampul Eva Salvia, SP
Penerbit:
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Jl. Samarinda Paal V, Kec. Kota Baru, Kota Jambi, Jambi 36128
Jl.Raya Jambi - Palembang km. 16, Desa Pondok Meja, Kec. Mestong, Kab. Muaro Jambi
Telp. (0741)7053525/40174, Fax. (0741) 40413 Email : [email protected]/[email protected]
Website: http://jambi.litbang.pertanian.go.id
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat izin dan rahmat-Nya Laporan Tahunan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Tahun 2015 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan tahunan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban institusi terhadap pelaksanaan kegiatan selama tahun anggaran 2015.
Tujuan penulisan laporan ini untuk melaporkan hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BPTP Jambi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPTP Jambi sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, baik itu tugas pendampingan, pengkajian, diseminasi maupun kerjasama. Diharapkan laporan tahunan ini dapat memberikan gambaran mengenai hasil-hasil pengkajian dan kegiatan umum di BPTP Jambi yang sudah dilaksanakan dan dapat memberi manfaat bagi para pengguna. Masukan dan saran membangun dari semua pihak sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan penyusunan laporan tahun berikutnya. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam penyusunan laporan ini, khusus kepada tim penyusun yang sudah dapat mewujudkan Laporan Tahunan BPTP Jambi Tahun 2015 ini dengan baik. Mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Jambi, 16 Januari 2016 Kepala Balai, Ir. Endrizal, M. Sc
NIP. 19580101 198503 1 005
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................... ii
DAFTAR TABEL ..................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................. viii
I. PENDAHULUAN ............................................................... 9 1.1. Visi dan Misi ............................................................ 12 1.2. Tugas ..................................................................... 12 1.3. Fungsi .................................................................... 13 1.4. Sasaran dan Tujuan ................................................. 14 1.5. Struktur Organisasi .................................................. 15
II. KETATAUSAHAAN ......................................................... 17 2.1. Kepegawaian .......................................................... 17
2.1.1. Ketenagaan......................................................... 17 2.1.2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala ................................ 20 2.1.3. Daftar Pegawai yang Cuti, Mutasi dan Naik Pangkat 20
2.2. Keuangan ............................................................... 20 2.3. Umum .................................................................... 21
2.3.1. Surat Menyurat ................................................... 21 2.3.2. Fasilitas .............................................................. 21
III. PENDAMPINGAN INOVASI PERTANIAN DAN PROGRAM TRATEGIS NASIONAL/PROGRAM TEROBOSAN ................ 22
3.1. Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional ................................................................. 22
3.1.1. Pendampingan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan (Padi dan Kedelai) Nasional di Dua Lokasi .. 22
3.1.2. Pendampingan Pengembangan Kawasan Hortikultura (Cabai dan Jeruk) Nasional di 5 Lokasi .................. 23
3.1.3. Pendampingan Pengembangan Kawasan Perkebunan (Karet) Nasional di 2 Lokasi .................................. 24
3.1.4. Pendampingan Pengembangan Kawasan Ternak (Sapi Potong) Nasional di 2 Lokasi ................................. 25
3.2. Pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan ............................................................... 26
3.3. Pendampingan Kalender Tanam Terpadu Padi Sawah, Jagung dan Kedelai di Provinsi Jambi ........................ 27
3.4. Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Provinsi Jambi ......................................................... 28
iii
3.5. Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas Utama Kementan ............................................................... 29
3.6. Pengembangan Nanas-Sapi Menuju Pertanian Bioindustri Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan di Provinsi Jambi 30
3.7. Pengembangan Model Usaha Tani Integrasi Sapi-Sawit pada Perkebunan Rakyat Menuju Pertanian Bioindustri Berkelanjutan .......................................................... 32
3.8. Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan Kebutuhan wilayahnya melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar Padi ....................................................... 33
3.9. Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan Kebutuhan Wilayahnya melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar Kedelai ................................................... 34
IV. TEKNOLOGI YANG TERDISEMINASI KE PENGGUNA ......... 36 4.1. Diseminasi Informasi Hasil Penelitian dan Pengkajian
Teknologi Spesifik Lokasi ......................................... 36 4.1.1. Visitor Plot Tanaman dan Ternak .......................... 36 4.1.2. Pengembangan Informasi Pertanian Melalui Media
Cetak ................................................................. 37 4.1.3. Pengelolaan Website ............................................ 39 4.1.4. Pengelolaan Perpustakaan Digital.......................... 39 4.1.5. Pengembangan Informasi Pertanian Melalui Media
Elektronik ........................................................... 40 4.2. Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi untuk Akselerasi
Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian di Provinsi Jambi ..................................................................... 41
4.3. Taman Agroinovasi .................................................. 43
V. TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI ....................................... 45 5.1. Kajian Teknologi Reklamasi Lahan Pasca Tambang
Batubara di Provinsi Jambi ....................................... 45 5.2. Kajian Inovasi Teknologi Budidaya Padi Lokal
Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan di Provinsi Jambi ..................................................................... 46
5.2.1. Kajian Potensi Hasil Beberapa Tanaman Padi Lokal (Sawah dan Ladang) ............................................ 46
5.2.2. Kajian Budidaya Tanaman Padi Lokal Ekonomis Tinggi Adaptif dengan Teknologi Input Kimia Rendah ....... 49
5.3. Inovasi Teknologi Untuk Peningkatan Produksi Tanaman Pangan di Provinsi Jambi .......................................... 50
iv
5.3.1. Pengkajian Penggunaan Pupuk Hayati Unggulan Nasional (PHUN) pada Tanaman Padi Lahan Sawah Irigasi Provinsi Jambi ........................................... 50
5.3.2. Penerapan Pupuk Hayati Unggulan Nasional (PHUN) pada Tanaman Kedelai di Lahan Rawa Pasang Surut Provinsi Jambi ..................................................... 51
5.4. Percepatan Pembangunan Pertanian Berbasis Inovasi di Lahan Sub Optimal Kab. Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi ..................................................................... 52
5.5. Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Zona Agroekologi II ( AEZ II) Skala 1 : 50.000 di Provinsi Jambi ..................................................................... 53
5.6. Pengelolaan Sumber Daya Genetik di Provinsi Jambi ... 56 5.7. Penerapan Inovasi Pascapanen dalam Upaya
Meningkatkan Kualitas dan Menekan Susut Hasil Padi di Provinsi Jambi ......................................................... 57
VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN .................... 59 6.1. Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi
Jambi dan Penyusunan Renstra 2015-2019 ............... 59
VII. PRODUKSI BENIH ......................................................... 61 7.1. Unit Pengelolaan Benih Sumber Padi
di Provinsi Jambi ..................................................... 61 7.2. Unit Pengelolaan Benih Sumber Kedelai
di Provinsi Jambi ..................................................... 62
VIII. KERJASAMA .................................................................. 63 8.1. Kerjasama Penelitian dan Pengembangan .................. 64
8.1.1. Pengembangan dan Kesehatan Hewan (Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak sapi) ... 66
8.1.2. Observasi Klinis Standar Operasional Prosedur pada Pelayanan Kesehatan Tradisional Urut Patah Tulang Provinsi Jambi ..................................................... 67
8.1.3. Kajian Rencana Pengembangan Sirsak Kota Sungai Penuh ................................................................. 68
8.2. Kerjasama Khusus ................................................... 69 8.2.1. Pengembangan Penangkar Benih Kedelai Mendukung
Penyediaan Benih Berkualitas di Pedesaan ............. 69 8.2.2. Pengembangan Agens Hayati sebagai Bagian Strategi
Pengendalian Penyakit Kanker Batang Duku Ramah Lingkungan ......................................................... 70
v
8.2.3. Kajian Peningkatan Angka Kelahiran pada Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan (SPIB) di Provinsi Jambi 71
8.2.4. Adaptasi Perubahan Iklim melalui Desain Model Simulasi Tanaman Padi di Lahan Rawa Provinsi Jambi 73
8.2.5. Pengelolaan Lahan Rawa Lebak Secara Berkelanjutan 74
8.3. Narasumber ............................................................ 76
IX. PERENCANAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL ............................................ 77
9.1. Perencanaan dan Penyusunan Program/Anggaran serta Revisi ..................................................................... 77
9.2. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan .............................. 77 9.3. Sistem Pengendalian Internal ................................... 78
X. PENGELOLAAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI ............. 80
XI. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ....................................... 83 11.1. Pelatihan Jangka Pendek .......................................... 83 11.2. Pelatihan Jangka Panjang ......................................... 85
XII. PENUTUP ..................................................................... 86
XIII. LAMPIRAN .................................................................... 88
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sebaran Tenaga pada BPTP Jambi Berdasarkan pada Disiplin Ilmu sampai dengan Desember 2015 ......................... 18 Tabel 2. Jumlah Surat Masuk dan Keluar per 31 Desember 2015 .......................................................................................... 21 Tabel 3. Keadaan Bangunan yang Dikelola BPTP Jambi sampai dengan 31 Desember 2015. ................................................. 21 Tabel 4. Judul Publikasi Tercetak Tahun 2015 ........................ 38 Tabel 5. MoU dan Perjanjian Kerjasama BPTP Jambi dan Mitra Tahun 2015 ........................................................................ 65 Tabel 6. Kerjasama yang tidak di Atur dalam MoU dan Perjanjian Kerjasama ........................................................................... 66 Tabel 7. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Magang/Pelatihan Jangka Pendek pada Tahun 2015 ............... 83 Tabel 8. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Pelatihan Jangka Panjang hingga T.A. 2015. ........................................ 85
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja BPTP Jambi ............................ 10 Gambar 2. Struktur Organisasi BPTP Jambi Tahun 2015 .......... 16 Gambar 3. Distribusi Tenaga Berdasarkan Tingkat Pendidikan sampai dengan Desember 2015 ............................................ 17 Gambar 4. Distribusi PNS dan CPNS Berdasarkan Golongan sampai dengan Desember 2015 ............................................ 17 Gambar 5. Jumlah Tenaga Fungsional BPTP Jambi sampai dengan Desember 2015 ........... Error! Bookmark not defined. Gambar 6. Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja dalam DIPA Tahun Anggaran 2015 ................................................. 20 Gambar 7. Nenas dan Hasil Olahannya dari Kegiatan Bioindustri .......................................................................................... 32 Gambar 8. Pelaksanaan Kegiatan Bioindustri Sapi Sawit .......... 33 Gambar 9. Kunjungan stakeholder ke Visitor Plot BPTP Jambi .. 37 Gambar 10. Perpustakaan digital sebagai sarana diseminasi berbasis IT .......................................................................... 40 Gambar 11. Taman Agro Inovasi sebagai Wahana Agro Edukasi .......................................................................................... 44 Gambar 12. Padi Lokal yang akan disimpan dengan Malai ....... 49 Gambar 13. Penerapan PHUN pada Tanaman Kedelai di Kabupaten Tanjung Jabung Timur......................................... 52 Gambar 14. Peta Satuan Lahan Kabupaten Muaro Jambi ......... 54 Gambar 15. Peta Satuan Lahan Kabupaten Muaro Jambi ......... 54 Gambar 16. Gudang UPBS .................................................... 62 Gambar 17. Benih Kedelai dalam Kemasan ............................ 63 Gambar 18. Foto Penandatanganan MoU BPTP Jambi dan Universitas Jambi................................................................. 65 Gambar 19. Jumlah Permintaan Narasumber Tahun 2014 dan 2015................................................................................... 76 Gambar 20. Jumlah Permintaan Narasumber Kategori Pertanian dan Non Pertanian Tahun 2014 dan 2015 .............................. 76
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Pegawai yang Naik Gaji Berkala pada Tahun 2015................................................................................... 88 Lampiran 2. Data Cuti Pegawai di BPTP Jambi pada Tahun 2015 .......................................................................................... 89 Lampiran 3. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat dan Diangkat Sampai Desember 2015 ...................................................... 95 Lampiran 4. Nama Pegawai PNS BPTP Jambi sampai dengan Desember T.A.2015 ............................................................. 97 Lampiran 5. Nama Pegawai Kontrak BPTP Jambi sampai dengan Desember T.A.2015 ........................................................... 100 Lampiran 6. Daftar Alat Laboratorium di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015 ................................................................. 101 Lampiran 7. Daftar Alat Lapangan/Mesin BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015 ................................................................. 101 Lampiran 8. Daftar Alat Pengolahan Data di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015 ............................................................ 103 Lampiran 9. Kendaraan Bermotor BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015. ................................................................ 103 Lampiran 10. Rekapitulasi Permintaan Sebagai Narasumber di BPTP Jambi Pada Tahun 2015 ............................................ 104
9
I. PENDAHULUAN Pembangunan pertanian tahun 2015 merupakan pelaksanaan
tahun pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019. Berdasarkan arahan dari kebijakan nasional,
maka upaya pemenuhan kebutuhan pangan masih menjadi hal
yang utama, disamping mulai memberikan perhatian terhadap
pemenuhan kebutuhan energi. Upaya pemenuhan kebutuhan
pangan dan energi juga harus dapat menjamin kesejahteraan
petani yang mengusahakannya, sehingga arah kebijakan adalah
mengembangkan nilai tambah kegiatan pertanian melalui
penerapan konsep pertanian bioindustri. Inovasi pertanian
merupakan komponen kunci dalam pembangunan pertanian,
terutama dalam menghadapi kondisi sumberdaya yang semakin
terbatas serta perubahan iklim global. Dinamika tersebut, ditambah
dengan perubahan lingkungan strategis serta respon terhadap
perubahan strategi pembangunan pertanian nasional, menuntut
ketersediaan inovasi pertanian yang semakin meningkat. Dengan
demikian BPTP sebgai institusi yang mendapatkan tugas untuk
melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian,
memiliki ruang yang besar untuk berkiprah dalam mendukung
pembangunan pertanian. BPTP Jambi merupakan Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
(Balitbangtan) di Provinsi Jambi. BPTP Jambi terus berupaya
mengatasi masalah dan kendala yang dihadapi petani dalam
berproduksi melalui pengkajian dan pengembangan inovasi
teknologi. Selain itu, BPTP Jambi sebagai suatu lembaga pengkajian
dengan wilayah kerja Provinsi Jambi dituntut untuk lebih berperan
dalam memberikan kontribusi pembangunan pertanian melalui
kerjasama dan sinergisme dengan pemerintah daerah, perguruan
tinggi maupun pihak swasta.
10
Berdasarkan Surat Keputusan Mentan Nomor:
350/Kpts/OT.210/6/2000 tanggal 12 Juni 2001, wilayah kerja BPTP
Jambi meliputi Provinsi Jambi yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 2
Kotamadya. Wilayah Provinsi Jambi dengan luas sekitar 53,435 km2
dengan bentuk wilayah mulai dari berbukit, pegunungan dan
sebagian tempat merupakan daerah dataran dan rawa pasang
surut. Wilayah kerja BPTP Jambi dapat dilihat pada Gambar 1.
Keterangan : Ibu kota Kabupaten dan Kota
BPTP Jambi diharapkan mampu menyediakan/merakit paket
teknologi spesifik lokasi berwawasan agribisnis dan berkelanjutan
sesuai dengan mandatnya. Pada Tahun 2015, program utama BPTP
Jambi masih melanjutkan program strategis Kementerian Pertanian
yang disesuaikan dengan program Nawa Cita Pemerintah Republik
Indonesia, terutama dalam pencapaian swasembada padi, jagung
dan kedelai dalam waktu 3 tahun. Program yang lebih dikenal
dengan sebutan UPSUS (Upaya Khusus) peningkatan swasembada
pajale (padi, jagung dan kedelai) ini merupakan program
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja BPTP Jambi
11
Kementerian Pertanian yang sangat didukung oleh BPTP Jambi
melalui koordinasi dan kerjasama dengan dinas pertanian dan
badan penyuluhan provinsi maupun kabupaten/kota. Program
pendampingan strategis lainnya adalah Pendampingan Kawasan
Pertanian Nasional (Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura,
Tanaman Perkebunan, Ternak) di 11 Kabupaten/Kota,
Pendampingan PUAP, Pendampingan Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL) serta Pendampingan Kalender Tanam Terpadu.
Penerapan program strategis ini juga bersinergi dengan instansi
terkait untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian di
Provinsi Jambi.
Selain melaksanakan program pendampingan, BPTP Jambi
sebagai unit pelaksana Balitbangtan yang berada di Provinsi Jambi,
juga harus mendukung dan mengembangkan potensi daerah
terutama sumber daya lahan dan komoditas spesifik lokasi.
Berdasarkan agroekosistem, Provinsi Jambi memiliki agroekosistem
lahan kering dataran rendah iklim basah, lahan kering dataran
tinggi iklim basah. Lahan basah terdiri dari lahan rawa lebak dan
lahan pasang surut. Pada Tahun 2015 pengkajian yang
dilaksanakan BPTP Jambi berbasis pada agroekosistem sehingga
bersifat spesifik lokasi, guna mendukung pembangunan pertanian
di Provinsi Jambi. Beberapa teknologi yang telah dihasilkan oleh
Balitbangtan, diterapkan secara spesifik lokasi oleh BPTP Jambi,
sehingga menghasilkan rekomendasi teknologi untuk berbagai
agroekosistem tersebut diatas.
Dalam melaksanakan mandat, tugas dan fungsinya, BPTP
Jambi didukung dengan dana dari DIPA BPTP Jambi T.A. 2015
yang bersumber dari APBN.
12
1.1. Visi dan Misi
Berdasarkan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian 2015-2019, maka visi BPTP Jambi adalah “Menjadi
lembaga penelitian dan pengembangan pertanian terkemuka di
dunia dalam mewujudkan sistem pertanian bio-industri tropika
berkelanjutan”. Untuk mencapai visi tersebut, terdapat beberapa
misi yang dijabarkan sebagai berikut:
1. Merakit, menguji dan mengembangkan inovasi pertanian
tropika unggul berdaya saing mendukung pertanian bio-
industri,
2. Mendiseminasikan inovasi pertanian tropika unggul dalam
rangka peningkatan scientific recognition dan impact
recognition.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya BPTP Jambi
menganut beberapa tata nilai yang menjadi pedoman dalam pola
kerja dan mengikat seluruh komponen yang ada di Balitbangtan.
Tata nilai tersebut antara lain:
1. Balitbangtan adalah lembaga yang terus berkembang dan
merupakan Fast Learning Organization,
2. Dalam melaksanakan pekerjaan selalu mengedepankan
prinsip efisiensi dan efektivitas kerja,
3. Menjunjung tinggi integritas lembaga dan personal sebagai
bagian dari upaya mewujudkan corporate management
yang baik,
4. Selalu bekerja secara cerdas, keras, ikhlas, tuntas dan
mawas.
1.2. Tugas
BPTP Jambi berperan sebagai jembatan teknologi pertanian
dari lembaga-lembaga penelitian komoditas nasional, perguruan
tinggi, swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), untuk dirakit
13
dan direkayasa sesuai dengan kondisi daerah Provinsi Jambi serta
didiseminasikan ke para pengguna. Berdasarkan peran tersebut,
BPTP Jambi bertugas melaksanakan pengkajian dan perakitan
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi.
1.3. Fungsi
Sebagai unit kerja yang berada di daerah, BPTP Jambi telah
menjadi salah satu sumber teknologi dan informasi teknologi
pertanian serta kebijakan pertanian, sehingga dapat memberi
masukan kepada pemerintah daerah dalam perencanaan dan
pengelolaan pembangunan pertanian di wilayah Provinsi Jambi.
BPTP Jambi sebagai UPT Balitbangtan di Provinsi Jambi,
melaksanakan tugas dan fungsi menyelenggarakan pengkajian
yang mengacu kepada Permentan No. 20 Tahun 2013 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja BPTP, Bab. I Pasal 2 menyebutkan
bahwa, BPTP mempunyai tugas pengkajian, perakitan dan
pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi
dengan fungsi:
1. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja,
anggaran, evaluasi, dan laporan pengkajian, perakitan dan
pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik
lokasi,
2. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi,
3. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi
pertanian tepat guna spesifik lokasi,
4. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil
pengkajian serta perakitan materi penyuluhan,
5. Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, serta
penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian,
14
perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna
spesifik lokasi,
6. Pemberian pelayanan teknik pengkajian, perakitan dan
pengembangan teknologi pertanian tepat guna,
7. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga
dan perlengkapan BPTP.
1.4. Sasaran dan Tujuan
Berdasarkan Renstra Balitbangtan 2015-2019, maka sasaran
penelitian/pengkajian yang ingin dicapai oleh BPTP Jambi adalah:
1. Tersedianya teknologi dan inovasi budidaya, pasca panen,
dan prototipe alsintan berbasis bioscience dan
bioenjinering dengan memanfaatkan advanced
techonology, seperti teknologi nano, bioteknologi, iradiasi,
bioinformatica dan bioprosesing yang adaptif,
2. Tersedianya data dan informasi sumberdaya pertanian
(lahan, air, iklim dan sumberdaya genetik) berbasis bio-
informatika dan geospasial dengan dukungan teknologi
informasi,
3. Tersedianya model pengembangan inovasi pertanian,
kelembagaan, dan rekomendasi kebijakan pembangunan
pertanian,
4. Tersedia dan terdistribusinya produk inovasi pertanian
(benih/bibit sumber, prototipe, peta, data, dan informasi)
dan materi transfer teknologi,
5. Penguatan dan perluasan jejaring kerja mendukung
terwujudnya lembaga litbang pertanian yang handal dan
terkemuka serta meningkatkan Hak Kekayaan Intelektual
(HKI).
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5
tahun ke depan adalah:
15
1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian
tropika unggul berdaya saing mendukung pertanian
bioindustri berbasis advanced technology dan bioscience,
aplikasi teknologi informasi, dan adaptif terhadap dinamika
iklim,
2. Mengoptimalkan pemanfaatan inovasi pertanian tropika
unggul untuk mendukung pengembangan iptek dan
pembangunan pertanian nasional.
1.5. Struktur Organisasi
BPTP Jambi adalah UPT Pusat Balitbangtan, Kementerian
Pertanian yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung
kepada Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian (BBP2TP). Struktur organisasi BPTP Jambi
dapat dilihat pada Gambar 2.
16
Gambar 2. Struktur Organisasi BPTP Jambi Tahun 2015
17
II. KETATAUSAHAAN 2.1. Kepegawaian 2.1.1. Ketenagaan
Ketenagaan pada BPTP Jambi hingga Desember 2015
adalah 104 orang yang terdiri dari 82 PNS/ASN dan 22 tenaga
kontrak. Perkembangan dan sebaran ketenagaan BPTP Jambi
berdasarkan tingkat pendidikan dan kepangkatan dapat dilihat pada
Gambar 3 dan 4. Sebaran ketenagaan berdasarkan disiplin ilmu,
dapat dilihat pada Tabel 1.
Gambar 3. Distribusi Tenaga Berdasarkan Tingkat Pendidikan sampai dengan Desember 2015
Gambar 4. Distribusi PNS dan CPNS Berdasarkan Golongan sampai dengan
Desember 2015
18
Tabel 1. Sebaran Tenaga pada BPTP Jambi Berdasarkan pada Disiplin
Ilmu sampai dengan Desember 2015
NO. DISIPLIN ILMU TINGKAT PENDIDIKAN
S3 S2 S1/D4 D3 D2 SMA SMP
1. Budidaya Pertanian
5
2. Ilmu Tanah
4 1
3. Nutrisi Tanaman
1
4. Crop Science
1 5. Biologi
1
6. Penyuluhan
1 2 7. Teknologi
Pascapanen
1
8. Ilmu Pertanian 1
1 9. PWD
1
10. Bahasa Indonesia
1
11. Pengelolaan
Sumber Daya
1 12. Fitopatologi 1
13. Agronomi 2 2 2 14. Ilmu Ternak 1
15. Manajemen
2
16. Produksi Ternak
2
17. Administrasi Negara
1
18. Komunikasi Pembangunan
Pertanian
1
19. Peternakan
1 20. Entomologi 1 1
21. Agroklimatologi 1 22. Teknologi
Benih
1
23. Teknologi Hasil Pertanian
1 2
24. Sosial Ekonomi Pertanian
2
25. Teknik Pertanian
1
26. Kedokteran
Hewan
1
19
Tabel 1. Lanjutan
NO. DISIPLIN
ILMU TINGKAT PENDIDIKAN
S3 S2 S1/D4 D3 D2 SMA SMP
27. Pemuliaan
Tanaman
1 28. Sosek
Peternakan
1
29. Agribisnis
1 30. Akuntansi
1
31. Aquakultur
1 32. Teknik
Komputer
1 33. Perpustakaan
1
34. SPMA
3
35. Tata Usaha
1 36. Mesin Umum
1
37. Produksi Pertanian
1
38. Tata Buku
1
39. TPH
2 40. IPA
5
41. IPS
7 42. Pertanian
1
43. Agribisnis
Produksi Tanaman
1
44. SMP
4
Jumlah 7 16 28 3 1 23 4
Tenaga fungsional BPTP Jambi terdiri dari 36 peneliti, 6
penyuluh, 2 Teknisi litkayasa, dan 1 pustakawan. Sebaran dari
masing-masing jabatan fungsional tersebut dapat dilihat pada
Gambar 5.
Gambar 5. Jumlah Tenaga Fungsional BPTP Jambi sampai dengan
Desember 2015
20
Kenaikan gaji berkala merupakan hal yang rutin
dilaksanakan dalam kegiatan kepegawaian BPTP Jambi. Daftar
Kenaikan Gaji Berkala staf BPTP Jambi selama tahun 2015 dapat
dilihat pada Lampiran 1.
2.1.2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala
Kenaikan gaji berkala merupakan hal yang rutin
dilaksanakan dalam kegiatan kepegawaian BPTP Jambi. Daftar
Kenaikan Gaji Berkala staf BPTP Jambi selama tahun 2015 dapat
dilihat pada Lampiran 1.
2.1.3. Daftar Pegawai yang Cuti, Mutasi dan Naik Pangkat
Dinamika kegiatan kepegawaian BPTP Jambi dapat dilihat
dari pegawai yang cuti, mutasi dan naik pangkat. Cuti dan naik
pangkat merupakan hak PNS seperti halnya dengan kenaikan gaji
berkala. Daftar pegawai cuti dan naik pangkat sampai Desember
2015 dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.
2.2. Keuangan
BPTP Jambi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya pada
T.A. 2015 didukung oleh dana APBN yang bersumber dari DIPA
T.A. 2015. Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja dalam
DIPA T.A. 2015 disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja dalam DIPA
Tahun Anggaran 2015
21
2.3. Umum 2.3.1. Surat Menyurat
Rincian surat masuk dan keluar tahun 2015 disajikan pada
Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Surat Masuk dan Keluar per 31 Desember 2015
No. Jenis Surat Masuk Keluar
1. Biasa 1414 366 2. Penting - -
3. Rahasia - -
J u m l a h 1414 366
2.3.2. Fasilitas
Fasilitas yang dikelola BPTP Jambi meliputi tanah, bangunan
kantor, rumah dinas, fasilitas lapang dan mesin pertanian,
laboratorium tanah dan tanaman, laboratorium pasca panen dan
fasilitas pendukung lainnya yaitu kendaraan roda dua, kendaraan
roda empat dan komputer. Informasi tentang keadaan bangunan
yang dikelola disajikan pada Tabel 3. Selain itu terdapat fasilitas-
fasilitas penunjang kegiatan balai, diantaranya laboratorium
(Lampiran 6), alsintan (Lampiran 7), alat pengolah data (Lampiran
8) serta kendaraan bermotor (Lampiran 9).
Tabel 3. Keadaan Bangunan yang Dikelola BPTP Jambi sampai dengan 31 Desember 2015.
No. Uraian Volume Lokasi
1. TANAH: Komplek Kantor
Komplek Kantor
8.100 m2
34.264 m2
Kotabaru
Sungai Tiga
2. BANGUNAN: Kantor Kotabaru
Kantor Sungai Tiga Perumahan
Perumahan
Rumah Dinas
Guest House
Laboratorium Garasi
Ruang Sholat
891m2
520 m2 4 Unit x 70 m2
4 Unit x 50 m2
1 Unit x 120 m2 4 Unit x 70 m2
1 Unit x 70 m2 5 Unit x 50 m2
120 m2
110 m2 50 m2
30 m2 36 m2
Kotabaru
Sungai Tiga Kotabaru
Kotabaru
Kotabaru Sungai Tiga
Sungai Tiga Sungai Tiga
Kotabaru
Sungai Tiga Kotabaru
Kotabaru Sungai Tiga
22
III. PENDAMPINGAN INOVASI PERTANIAN DAN PROGRAM TRATEGIS NASIONAL/PROGRAM TEROBOSAN
3.1. Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional
3.1.1. Pendampingan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan (Padi dan Kedelai) Nasional di Dua Lokasi
3.1.1.1. Pendampingan Pengembangan Kawasan Padi Nasional di Kabupaten Merangin
Tujuan kegiatan 1) mendampingi pengembangan kawasan
padi di Kabupaten Merangin dengan muatan teknologi PTT padi, 2)
meningkatkan kemampuan petani untuk mengelola usahatani
secara terpadu dan berwawasan agribisnis, 3) meningkatkan
kinerja kelembagaan usahatani, 4) mengsingkronisasikan program
dinas/instansi terkait dalam suatu kawasan. Kegiatan
Pendampingan Pengebangan Kawasan padi Nasional di Provinsi
Jambi dilaksanakan di Kabupaten Merangin yang penetapannya
sesuai dengan Permentan 50/2012 tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian. Luas yang dijadikan sebagai
lokasi pengembangan kawasan padi minimal 2.500 ha.
Prosedur dan tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut 1) mengadakan koordinasi dengan dinas terkait 2)
penentuan dan identifikasi kawasan yang akan didampingi, 3)
perencanaan kegiatan pendampingan kasawan pengembangan padi
dan 4) baseline data kawasan pengembangan padi. Hasil display
VUB padi pada kawasan pendampingan Inpara 3 sebesar 4,8 t/ha,
Inpari 12 sebesar 4,73 t/ha, Inpari 30 4,18 t/ha, sedangkan
sebagai pembanding dipakai ciherang dengan hasil 2,56 t/ha.
Usahatani padi yang dilakukan layak untuk diusahakan dengan nilai
R/C 1,97-2,23. Pendapatan usahatani berkisar mulai dari Rp
5.758.000, - sampai Rp 12.162.000,-. Tingkat adopsi teknologi
dasar dan pilihan berkisar dari 25-100%. Penyebaran publikasi
kepada penyuluh dan petani 4 judul dan satu kali sosialisasi Katam
23
telah dilaksanakan. Pendampingan Pengembangan Kawasan
Kedelai Nasional di Kabupaten Tebo
Pengkajian bertujuan untuk melakukan pendampingan
kawasan nasional kedelai Kabupaten Tebo, meningkatan adopsi
dan difusi terhadap budidaya kedelai, meningkatan produktivitas
kedelai, meningkatkan kemampuan petani untuk mengelola
kelembagaan usahatani secara agribisnis, mengsinkronkan program
dinas/instansi terkait dalam kawasan.
Bentuk pendampingan yang telah dilakukan berupa
koordinasi, sosialisasi, sebagai nara sumber, memberikan pelatihan,
penerapan teknologi PTT spesfik lokasi, memberikan kalender
tanam, melaksanakan display VUB kedelai, menyebar luaskan
distribusi publikasi melalui media cetak dan elektronik. Hasil
pendampingan menunjukkan bahwa kawasan kedelai mampu
meningkatkan adopsi dan difusi terutama dalam penggunaan
varietas unggul, benih bermutu, pengaturan populasi tanaman,
penyiapan lahan dan pengendalian organisme pengganggu
tanaman (OPT).
3.1.2. Pendampingan Pengembangan Kawasan Hortikultura (Cabai dan Jeruk) Nasional di 5 Lokasi
Pengembangan Kawasan Pertanian Hortikultura di Provinsi
Jambi dilaksanakan di lima kabupaten yaitu: Kabupaten Kerinci dan
Tanjung Jabung Barat untuk komoditas jeruk serta Kabupaten
Merangin, Muaro Jambi dan Kota Jambi untuk cabai merah.
Pendekatan kegiatan melalui koordinasi dan keterpaduan program
dari Pemerintah Daerah, Dinas dan Instansi terkait komoditas yang
dikembangkan dari hulu – ilir.
Pengembangan kawasan ini direncanakan 5 tahun yang
dimulai tahun 2015 – 2019, dengan menerapkan pendampingan
yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Bentuk pendampingan
24
yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 berupa narasumber
tentang teknologi budidaya jeruk dan cabai ramah lingkungan,
pelatihan pemanfaatan limbah kopi dan ternak sebagai kompos,
penyediaan materi informasi tentang budidaya jeruk dan cabai,
serta demplot teknologi budidaya jeruk dan cabai ramah
lingkungan.
3.1.3. Pendampingan Pengembangan Kawasan Perkebunan (Karet) Nasional di 2 Lokasi
Kegiatan pendampingan kawasan perkebunan dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengimplentasikan inovasi teknologi Badan
Litbang Pertanian dan rekayasa kelembagaan serta singkronisasi
program dan kegiatan dari dinas /instansi terkait dengan pertanian
secara luas dari hulu sampai hilir. Secara spesifik dengan adanya
kegiatan ini diharapkan didapatkan model pengembangan kawasan
perkebunan karet rakyat, meningkatnya produktivitas tanaman
karet rakyat, meningkatnya kemampuan petani untuk mengelola
usahatani karet secara terpadu dan berwawasan agribisnis,
meningkatnya kinerja kelembagaan usahatani karet rakyat, dan
mensingkronisasikan program dinas/instansi terkait dalam suatu
kawasan pengembangan karet rakyat.
Pendampingan dilaksanakan di Desa Tanjung Marwo, Kec.
Muara Tembesi, Kab. Batang Hari dan di Desa Sungai Gelam, Kec.
Sungai Gelam, Kab. Muaro Jambi. Pada ke 2 lokasi dibuat Demplot
masing-masing 1 unit dengan luas 1 ha. Kegiatan Demplot
difokuskan untuk mengaplikasikan teknologi pemupukan dan
pengendalian JAP. Khusus di Kab. Muaro Jambi pada Demplot juga
dilakukan penanaman jahe sebagai tanaman sela. Pendampingan
juga dilakukan terhadap pembinaan kelembagaan kelompok tani,
teknologi panen, pasca panen dan pemasaran.
25
Pemeliharaan kebun seperti penyiangan, pemupukan dan
pengendalian penyakit terutama penyakit JAP belum banyak petani
yang melakukan dan mengakibatkan jumlah tegakan rendah (200-
300 pohon/ha). Pemasaran bokar, petani juga tidak punya posisi
tawar karena harga ditentukan sepihak oleh pedagang. Khusus
petani di Desa Sungai Gelam, petani menjual hasil panen dalam
bentuk basah atau dijual setiap hari dengan kandungan kadar karet
(KKK) rendah berkisar 28-35%, rata-rata harga jual 25-30 %
dibawah harga normal dibanding apabila bokar dijual per
mingguan. Kelompok tani masih kurang aktif dan belum mampu
untuk menggerakkan anggotanya menghasilkan bokar berkualitas,
KKK karet petani rendah berkisar 40 sampai 50 %. Kedepan, untuk
meningkatkan KKK dan posisi tawar petani, peran Kelompok tani
sangat diharapkan.
3.1.4. Pendampingan Pengembangan Kawasan Ternak (Sapi Potong) Nasional di 2 Lokasi
Kegiatan pendampingan kawasan ternak bertujuan
1) mendampingi pengembangan kawasan ternak sapi potong di
Kabupaten Sarolangun dan Kerinci dengan muatan sistem integrasi
sapi tanaman, 2) meningkatkan kemampuan petani untuk
mengelola usahatani secara terpadu dan berwawasan agribisnis, 3)
meningkatkan kinerja kelembagaan usahatani, dan 4)
mengsinkronisasikan program dinas/instansi terkait dalam suatu
kawasan. Kegiatan di Kabupaten Bungo dilaksanakan di Desa Teluk
Pandak Kecamatan Tanah Sepenggal, dengan inovasi teknologi
perbaikan kandang dari sistem lantai biasa menjadi sistem kandang
komunal dengan lantai menggunakan litter dari serbuk gergaji.
Pelaksanaan kegiatan di Kabupaten Sarolongun yaitu di Desa
Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam dilakukan dengan
melaksanakan kegiatan temu teknologi, demonstarsi pembuatan
26
pupuk cair berbahan limbah ternak sapi, pendampingan
pemeliharaan sapi induk, pelayanan kesehatan ternak sapi,
pendampingan usaha ternak sapi-padi, dan pendampingan usaha
ternak sapi-sawit.
Hasil kegiatan berupa pendampingan perbaikan dua unit
kandang peternak di Desa Teluk Pandak dan produksi kompos di
panen sebanyak kurang lebih satu ton. Temu lapang 53 peserta
dengan materi kelembagan penyuluhan, sosialisai sapi sawit,
manajemen usaha ternak rakyat pengolahan limbah sapi menjadi
pupuk oranik dan tanaman tahan terhadap naungan.
Pendampingan pelayanan kesehatan ternak sapi dilakukan dengan
pemeriksaan betina yang diduga bunting dan pemberian vitamin
dan obat cacing pada sapi pejantan dan bakalan bibit. Pada
pendampingan sapi padi, dilaksanakan pemberian pupuk kandang
sebanyak 2 ton/ha pada satu petani padi.
3.2. Pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
Program PUAP bertujuan untuk 1) penanggulangan
kemiskinan, 2) penurunan tingkat pengangguran, dan 3)
penciptaan lapangan kerja di perdesaan, serta 4) meningkatkan
fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra
lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan. Pada tahun
tahun 2015, Provinsi Jambi mendapat alokasi program PUAP
sebanyak 63 Desa/Gapoktan yang berlangsung dalam 6 (enam)
tahapan penetapan Daftar Nominatif Sementara (DNS).
Sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam mendukung
keberhasilan pelaksanaan program PUAP, BPTP Jambi telah
berkontribusi dan berperan aktif dalam melaksanakan fungsi
kesekretariatan PUAP di tingkat provinsi, mengkoordinasikan
pelaksanaan PUAP dengan tim teknis PUAP kabupaten/kota,
27
memfasilitasi dan verifikasi administrasi biaya operasional PMT,
verifikasi Rencana Usaha Bersama (RUB) dan dokumen administrasi
Gapoktan, pendampingan/monitoring Gapoktan, dan evaluasi
kinerja Penyelia Mitra Tani, serta pelaporan pelaksanaan kegiatan
PUAP.
Dana BLM-PUAP telah dimanfaatkan oleh petani untuk
kegiatan: 1) budidaya pertanian (on farm) meliputi: tanaman
pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan, dan 2) non
budidaya (of farm) meliputi: industri rumah tangga pertanian,
pemasaran hasil pertanian skala mikro (bakulan), dan usaha lain
berbasis pertanian. Sementara itu ditinjau dari aspek sistem
pengelolaan dana BLM-PUAP, Gapoktan PUAP Provinsi Jambi telah
berhasil menumbuhkan sebanyak 110 (seratus sepuluh) Lembaga
Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A).
3.3. Pendampingan Kalender Tanam Terpadu Padi Sawah, Jagung dan Kedelai di Provinsi Jambi
Tahap awal penyusunan Katam Terpadu lebih difokuskan
pada agroekosistem lahan sawah irigasi, dan saat ini sudah tersedia
Katam Terpadu untuk agroekosistem lahan rawa. Pendampingan
Katam Terpadu MT I/MH dan MT II/MK Tahun 2015 di Provinsi
Jambi sudah dilakukan dalam bentuk sosialisasi, verifikasi, dan
validasi.
Sosialisasi dan verifikasi Katam Terpadu MT I/MH dan MT
II/MK Tahun 2015 sudah dilakukan di tingkat Provinsi, yaitu pada
acara Sekolah Lapang Iklim (SLI) dan pada acara sarasehan indeks
kepuasan pelayanan yang diselenggarakan oleh Badan Meteorologi
Klimatologi (BMKG) Provinsi Jambi. Pada tingkat Kabupaten
sosialisasi Katam Terpadu MT I/MH dan MT II/MK telah dilakukan di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Muaro
Jambi, Kerinci, Merangin, Tebo, dan Batanghari. Tingkat kecamatan
28
sosialisasi sudah dilakukan di Kecamatan Berbak, Dendang, dan
Kumpeh Ulu. Sosialisasi juga dilaksanakan dalam bentuk FGD dan
seminar Katam Terpadu MT II/MK serta Standing Crop dengan
kepala BPTP Jambi dan koordinator wilayah seluruh
Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. Verifikasi dan validasi dilakukan
di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan melakukan persiapan
tanam dan penyemaian benih Inpara 3.
3.4. Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Provinsi Jambi
Kegiatan pendampingan KRPL merupakan salah satu solusi
untuk mensingkronkan antara program PEMDA Provinsi Jambi
khususnya KRPL P2KP dan KRPL Mitra dengan kegiatan KRPL yang
ada di BPTP Jambi. Pada TA 2015, BPTP Jambi melaksanakan
pendampingan KRPL sebagai model pemanfaatan lahan
pekarangan pada empat lokasi di tiga kabupaten/kota di Propinsi
Jambi sesuai dengan pemetaan hasil kegiatan Pendampingan KRPL
BPTP Jambi TA 2014. Lokasi kegiatantersebut berada di Kabupaten
Sarolangun, Tanjung Jabung Barat dan Kota Sungai Penuh.
Kabupaten/Kota memiliki masing-masing satu lokasi, kecuali
Kabupaten Sarolangun 2 lokasi. Sejalan dengan kegiatan tersebut
dilakukanjuga pendampingan terhadap kegiatan KRPL P2KP dan
KRPL Mitra se Provinsi Jambi yang berada pada 9 kabupaten dan 2
kota.
Pendampingan KRPL dilakukan dengan cara sosialisasi,
pertemuan, pelatihan, pembangunan kebun bibit, pemutaran film,
pembagian leafleat, brosur, dan buku yang berhubungan dengan
KRPL serta pembinaan kelembagaan kelompok. Komoditi yang
dibudidayakan seperti sayuran penghasil daun (bayam, kangkung,
seledri, selada, pakcoy, kailan, sawi, bawang daun, kemangi dan
lain-lain), sayuran penghasil buah (cabai, tomat, terong, pare,
29
mentimun, gambas, kembang kol, kubis, kacang panjang dan lain-
lain) tanaman toga (kunyit, serai, jahe, lengkuas, kumis kucing,
protowali, sambiloto, sirih dan lain-lain), dan tanaman buah-buahan
(jambu, sirsak, pepaya, jeruk, stroberi, buah naga dan lain-lain).
Pendampingan KRPL mampu memberikan kontribusi positif
terhadap penghematan dan penambahan penghasilan rumah
tangga. Manfaat langsung dari kegiatan ini adalah terpilihnya KRPL
Desa Semau, Kecamatan Bramitam, Kabupaten Tanjung Jabung
Barat sebagai penerima Piagam Penghargaan Prakarti Utama II
Tingkat Nasional, Pelaksana Terbaik Pemanfaatan Halaman
Pekarangan Hatinya PKK Kategori Kabupaten Tahun 2014dan pada
tanggal 11-12 Desember 2015 dipercaya sebagai tuan rumah
Peringatan Hari Bumi tahun 2015 Tingkat Nasional Regional I
Sumatera.
3.5. Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas Utama Kementan
Tujuan pengkajian a) melakukan pendampingan UPSUS
Pajale, analisis fluktuasi harga Pajale, pendampingan pencapaian
program UPSUS bersama-sama dengan dinas/instansi terkait, b)
mendiseminasikan teknologi PTT Pajale, c) memotivasi petani untuk
mengintensifkan penerapan teknologi untuk peningkatan
produktivitas padi 19,45%, jagung 12,60%, dan kedelai 67,39%.
Prosedur pengkajian pendampingan dilaksanakan di
11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dari Januari s/d Desember
2015. Pendampingan dilaksanakan melalui kegiatan koordinasi,
display VUB, penerapan teknologi perangkap tikus, teknologi Salibu,
narasumber/pelatihan, penyebaran inovasi teknologi melalui media
cetak dan elektronik.
30
Hasil pelaksanaan kegiatan yaitu ditetapkannya BPTP Jambi
sebagai Posko UPSUS Pajale Provinsi Jambi, terbentuknya
what’sapp (WA) group UPSUS Pajale tingkat provinsi dan nasional,
transfer teknologi melalui nara sumber sebanyak 17 kali, temu
lapang 1 kali, penerapan jajar legowo padi pada MK 2015 di 8
kabupaten/kota sebesar 9,7-76,20 % atau seluas 429,50-5.318,0
ha dengan peningkatan produktivitas 22,67-28,60%%. Hasil display
VUB Inpari 6 di Sungai Penuh sebesar 7,92 t/ha. Hasil display VUB
Inpari 30, dan Inpari 17 di sawah bukaan baru Kota Jambi masing-
masing 3,36 ton/ha, dan 3,04 ton/ha. Teknologi Hazton di Tebo
dengan VUB Inpara 3, menghasilkan produkstivitas 3,7-4,6 ton/ha.
Penerapan pengendalian tikus menggunakan TBS dan LTBS dapat
memerangkap 200-an ekor tikus betina di setiap lokasi, sehingga
potensi pengendalian sebesar 16.000-an ekor tikus sawah
permusim tanam. Fluktuasi harga beras menunjukkan harga
tertinggi Rp 10.250,- dan terendah Rp. 9.425, -. Sementara tingkat
kenaikan tertinggi harga beras sebesar Rp 150,- dan tingkat
penurunan tertinggi harga beras sebesar Rp 700,-. Terkait dengan
pelaksanaan pelaporan, pengiriman laporan harga Pajale
perminggu ke BBP2TP sejak Mei-Desember 2015, dan data RJI
sejak November-Desember 2015.
3.6. Pengembangan Nanas-Sapi Menuju Pertanian Bioindustri Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan di Provinsi Jambi
Kegiatan bioindustri nanas yang dintegrasikan dengan sapi
di Provinsi Jambi bertujuan untuk mendapatkan model
pengembangan tanaman nanas menuju pertanian bioindustri
berkelanjutan dan ramah lingkungan di Provinsi Jambi. Metode
yang digunakan dengan pendekatan identifikasi wilayah,
partisipatif, onfarm dan kawasan (luas lahan, jumlah petani/poktan,
31
jumlah peternak dan pengrajin). Lingkup kegiatan meliputi:
identifikasi sumberdaya usaha tani nanas di Desa Tangkit Baru,
pengkajian potensi tanaman nanas sebagai tanaman bioindustri,
pengkajian tanaman nanas dan integrasi sapi, inventarisasi GRK
dan pengkajian upaya penurunan GRK pada pertanaman nanas di
lahan gambut.
Identifikasi/baseline menunjukkan bahwa kepemilikan lahan
nanas berkisar 1 - 3 hektar dengan status milik sendiri 83,3 % dan
menanam nanas turun temurun tanpa disertai tenologi budidaya
yang dianjurkan. Nanas Tangkit yang ditanam merupakan jenis
Queen, menggunakan pupuk hanya Urea dan KCl. Produksi buah
nanas mencapai 20.000 – 22.000 per hari. Kelompok ternak di
Desa Tangki telah memanfaatan limbah untuk pakan dan sudah
ada rumah kompos serta mesin penggiling kompos (bantuan dari
dinas Pertanian Muaro Jambi). Pengolahan pupuk kompos sudah
dilakukan dan hasilnya sudah dijual oleh peternak dengan harga
Rp. 1000/kg dan sudah di kemas dengan karung plastik.
Kegiatan inovasi teknologi dibidang pengolahan buah nanas
telah menghasilkan jelly nanas, permen jelly nanas, leather fruit.
Verifikasi pengolahan yang dilakukan adalah menentukan formulasi
jelly dan jenis bahan jelly yang digunakan yaitu agar dan jelly. Hasil
verifikasi pengolahan minuman jelly nanas yang disukai (dari uji
organoleptik) adalah dengan formulasi: konsentrasi gula 25%,
bahan jelly 0,25% dan pengenceran sari nanas dan air 1:2.
Formulasi ini memberikan citarasa yang paling disukai sesuai
karakterisitik nanas tangkit.
Upaya mengurangi kerusakan buah selama pasca panen
dilakukan dengan membuat satu contoh rumah “pre cooling”
(tempat penampungan sementara). Limbah nanas berupa kulit
dimanfaatkan sedangkan kotoran sapi menjadi pupuk untuk
pertanaman nanas. Inovasi teknologi yang ditetapkan pada
32
budidaya nanas terdiri dari pemupukan berimbang dan ramah
lingkungan.
Diseminasi dan sosialisasi yang sudah dilakukan melalui
media cetak leaflet, media elektronik (RRI, Jambi TV, DVD), serta
seminar nasional dan internasional. Pembinaan petani juga
dilakukan oleh instansi lain seperti Universitas Jambi, Dinas
Pertanian Kabupaten Muaro Jambi, BP3K/Penyuluh dan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, tetapi belum
membentuk jejaring yang masif.
3.7. Pengembangan Model Usaha Tani Integrasi Sapi-Sawit pada Perkebunan Rakyat Menuju Pertanian Bioindustri Berkelanjutan
Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk
mengimplementasikan prinsip-prinsip bioindustri pertanian dalam
pengelolaan komoditas sapi dan sawit secara integratif sehingga
membentuk model yang sesuai bagi usaha perkebunan dan
peternakan rakyat. Pelaksanaan kegiatan bersifat multiyears, pada
tahun pertama dilakukan inventarisasi dan karakterisasi
sumberdaya yang ada, perancangan dan simulasi model, introduksi
beberapa komponen teknologi dasar terkait integrasi sapi-sawit
serta sosialisasi.
Introduksi teknologi pemanfaatan daun dan pelepah sawit
sebagai pakan merupakan titik ungkit dari model ekspektasi yang
akan dicapai. Hal ini telah dilakukan sehingga dari sebelumnya
Gambar 7. Nenas dan Hasil Olahannya dari Kegiatan Bioindustri
33
tidak ada, saat ini tidak kurang dari 20 ekor sapi yang terbiasa
dengan konsumsi bahan tersebut. Beberapa teknologi lain yang
juga diintroduksikan adalah teknik silase dalam pengawetan pakan
basal, dan teknologi alternatif akselerasi dekomposisi tankos.
Seiring dengan itu juga telah dibangun unit pengolahan pakan
beserta beberapa trench silo (Gambar 8).
Perbibitan ternak juga sudah dilakukan aktualisasi kartu-
kartu pelayanan IB dan rekording ternak, penanganan kasus-kasus
kegagalan reproduksi dan pelayanan kesehatan hewan. Selain itu
juga dilakukan pembinaan tata kelola organisasi kelompok tani
seperti pembukuan dan pengelolaan keuangan. Secara umum
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pada tahun
pertama telah diintroduksikan dan diterapkannya beberapa
teknologi dasar integrasi sapi-sawit dan dilakukannya penataan
kelompok tani yang menjadi pelaksana model tersebut.
3.8. Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan Kebutuhan wilayahnya melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar Padi
Kegiatan Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan
Kebutuhan Wilayahnya melalui Peningkatan Kemampuan Calon
Penangkar bertujuan untuk 1) meningkatkan kemampuan calon
penangkar benih padi dalam memenuhi kebutuhan benih di
kawasan setempat, 2) mengembangkan model kawasan mandiri
padi berbasis masyarakat. Model kawasan mandiri benih
Gambar 8. Pelaksanaan Kegiatan Bioindustri Sapi Sawit
34
menggunakan referensi Model Sistem Perbenihan Berbasis
Masyarakat yang dikembangkan oleh Consortium Unfavourable Rice
Environment (CURE), IRRI mengembangkan model yang
melibatkan jaringan Balitkomoditas, BPTP dan Calon Penangkar
berkoordinasi dengan Dinas terkait di daerah.
Mandiri Padi Berbasis Masyarakat dilaksanakan di Desa
Seling Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin dengan
agroekosistem sawah irigasi VUB Inpari 30. Sedangkan di lahan
rawa pasang surut dengan VUB Inpara 3 dilaksanakan di Desa
Margamulia, Kecamatan Rantau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Paket teknologi yang diterapkan dalam kegiatan mandiri benih padi
adalah teknologi produksi/perbanyakan benih sumber padi sawah
mengacu kepada pedoman umum produksi benih sumber padi.
Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pertumbuhan padi
varietas Inpari 30 cukup baik dengan produksi 2500 kg.
Penyebaran varietas tersebut di beberapa kelompok tani desa.
Model pengembangan mandiri benih padi dalam bentuk pelatihan
dan penyuluhan tentang teknologi produksi benih padi; membina
calon penangkar dengan mengadakan pertemuan dan
pendampingan di lapangan. Pengembangan dan penguatan
kelembagaan calon penangkar dilakukan dengan harapan sehingga
mereka bisa bekerja secara berkelompok dalam suatu sistem.
3.9. Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan Kebutuhan Wilayahnya melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar Kedelai
Tujuan kegiatan ini adalah: 1) mengembangkan model
kawasan mandiri benih kedelai yang mampu memproduksi benih
berkualitas untuk memenuhi kebutuhan benih di kawasan
pengembangan kedelai secara mandiri melalui perbaikan mutu
benih calon penangkar dan 2) memantapkan kelembagaan
35
perbenihan di kawasan pengembangan kedelai untuk menjamin
penyediaan dan pendistribusian benih berkualitas varietas unggul
spesifik lokasi secara cukup.
Kegiatan dilaksanakan di Desa Dusun Baru Kecamatan VII
Koto, Kabupaten Tebo seluas 1 ha. Teknologi budidaya yang
diterapkan penyiapan lahan, tanam, pengendalian OPT, rouging
fase vegetatif dan fase generatif, panen dan pasca panen. Varietas
yang digunakan ada 10 jenis (Anjasmoro, Grobogan, Paderman,
Argomulyo, Tanggamus, Wilis, Dering, Gema, Sinabung dan
Burangrang). Petani yang dibina ada 11 orang penangkar. Hasil
kegiatan menunjukkan bahwa Varietas yang disenangi adalah 4
varietas yaitu Anjasmoro, Grobogan, Paderman dan Argomulyo.
36
IV. TEKNOLOGI YANG TERDISEMINASI KE PENGGUNA
4.1. Diseminasi Informasi Hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi
4.1.1. Visitor Plot Tanaman dan Ternak
Tujuan kegiatan adalah membentuk petak
percontohan/display teknologi: 1) pembibitan dan pemeliharaan
tanaman buah, budidaya sayur, pemeliharaan kambing, budidaya
ternak sapi, budidaya ikan, budidaya tanaman pangan dan
budidaya ayam KUB, 2) mensosialisasikan hasil kegiatan kepada
petani, PPL, peneliti, mahasiswa, pelajar dan masyarakat lain yang
membutuhkan.
Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu pembuatan demplot
percontohan teknologi budidaya tanaman sayuran seluas 500 m²,
dengan komoditas yang ditanam cabe rawit, cabe keriting, tomat,
terong, sawi, slada, kangkung dan bayam yang dilakukan terus
menerus. Pembentukan demplot teknologi budidaya tanaman
palawija seluas 1500 m² dengan komoditas yang ditanam yaitu
kacang tanah varietas kelinci, jagung pulut, jagung manis dan
kacang hijau yang dilakukan 3 kali musim tanam. Pada demplot
pembibitan buah-buahan telah melatih siswa PKL sebanyak 41
siswa praktek penyambungan batang bawah duku dan durian
masing-masing siswa 10 batang. Sisa batang bawah durian, duku
dan sirsak masih dalam proses penyambungan.
Pada demplot ternak mendatangkan kambing jenis boerka
dari Loka Kambing Potong Sumatera Utara sebanyak 6 ekor terdiri
dari induk betina 5 ekor dan pejantan 1 ekor. Tingkat adaptasi dan
perkembangan kambing boerka cukup baik, telah beranak 4 induk
kambing borka. Akhir tahun 2015 perkembangan demplot kambing
dari 5 induk kambing telah menghasilkan 15 anak kambing. Sapi
berasal dari Grati tahun 2015 sebanyak 6 ekor, masing-masing
betina 5 ekor dan jantan 1 ekor. Sapi telah menghasilkan 1 ekor
37
anak sapi betina. Saat ini sedang bunting 1 ekor induk betina. Pada
demplot unggas dipelihara ayam KUB sebanyak 22 ekor masing-
masing 18 ekor betina dan 4 ekor jantan telah menghasilkn telur
sebanyak 280 butir.
Semua demplot yang terdapat divisitorplot, telah di kunjungi
oleh 674 orang berasal dari taman kanak kanak, sekolah dasar,
sekolah kejuruan, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi.
4.1.2. Pengembangan Informasi Pertanian Melalui Media Cetak
BPTP Jambi terus mengupayakan agar inovasi teknologi
pertanian sampai ke pengguna, salah satunya adalah alam bentuk
diseminasi melalui publikasi, dengan membuat barang cetakan
seperti poster, flier, brosur, leaflet, dan kalender. Tujuan kegiatan
ini adalah menyebarkan hasil-hasil pengkajian spesifik lokasi dan
penelitian Balitbangtan dalam bentuk media tercetak dan
memperoleh umpan balik dari pengguna mengenai efektivitas
media cetak yang didiseminasikan.
Gambar 9. Kunjungan Stakeholder ke Visitor Plot BPTP Jambi
38
Kegiatan media cetak mengkoordinasikan seluruh
pencetakan di setiap kegiatan yang dilaksanakan di BPTP Jambi.
Tahun 2015 dicetak 12 leaflet, 3 buku saku, 3 brosur dan 3 buku
serta kalender tahun 2016 (Tabel 4) Kegiatan Pengembangan
Informasi melalui Media Cetak menghasilkan 14 teknologi yang
terdiseminasikan ke pengguna.
Tabel 4. Judul Publikasi Tercetak Tahun 2015
NO. JUDUL/TEMA BENTUK
1.
Pupuk Hayati Unggul Nasional: Solusi
Produktivitas Tinggi Ramah Lingkungan di Lahan Rawa
Leaflet
2. Teknologi Budidaya Kelinci: Alternatif Protein
Hewani
Leaflet
3. Teknologi Pengendalian Jamur Akar Putih pada
Areal Peremajaan Karet
Leaflet
4. Deteksi Dini Kebuntingan pada Sapi Leaflet
5. Teknologi Budidaya Nanas di Lahan Gambut Leaflet
6. Aplikasi dan Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Kelapa Sawit
Leaflet
7. Layanan BPTP Jambi (Vistor plot, Taman Agroinovasi, Pustaka, Web)
Leaflet
8. Merubah Gulma Menjadi Pestisida Nabati Leaflet
9. Teknologi Produksi Kedelai di Lahan Pasang Surut Tipe C dan D Provinsi Jambi
Leaflet
10. Teknologi Produksi Kedelai di Lahan Kering Provinsi Jambi
Leaflet
11. Teknologi Produksi Kedelai di Lahan Kering Masam Provinsi Jambi
Leaflet
12. Teknologi Produksi Kedelai di Lahan Sawah
Provinsi Jambi
Leaflet
13. Teknologi Produksi Benih Padi Buku Saku
14. Rekomendasi Teknologi Padi, Jagung dan Kedelai
Buku Saku
15. Olahan Pangan Lokal Spesifik Jambi Buku Saku
16. Succes Story Pengembangan Lahan Sub Optimal Tanjung Jabung Timur
Buku
17. Teknologi Pembuatan Kompos Limbah Kulit Kopi
Brosur
18. Teknologi Penangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Kopi Liberika Tungkal
Komposit
Brosur
19. Budidaya Jeruk Produktif di Lahan Pasang Surut
Brosur
20. Memori Jabatan Kepala BPTP Jambi 2008-2015 Buku
39
4.1.3. Pengelolaan Website
Kegiatan pengelolaan website memiliki peranan sebagai
solusi tepat dalam mendiseminasikan teknologi pertanian hingga ke
pelosok wilayah kerja BPTP Jambi dengan biaya murah. Kegiatan
pengelolaan website telah melakukan pembaharuan informasi
berupa berita sebanyak 155 judul, artikel singkat berupa infomasi
teknologi 28 judul, video 5 judul, rekaman RRI berupa audio
sebanyak 32 judul, daftar harga pangan sebanyak 34 minggu dan
kliping sebanyak 8 judul.
Penggantian templet dari versi 2.1 ke 2.5 pada tahun 2015
dilakukan untuk memberikan tampilan yang menarik bagi
pengguna. Tampilan baru tersebut telah diupayakan untuk
melakukan tautan antara website instansi terkait dengan BPTP
Jambi sebanyak 12 tautan yaitu Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah (Balitbanda) Provinsi Jambi dan Dinas
Perkebunan Provinsi Jambi, Kota Jambi, Muaro Jambi, Balitbangda
Muaro Jambi, Batanghari, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung
Barat, Merangin dan Sarolangun serta Pusat Penelitian Teknologi
Reklamasi Lahan.
4.1.4. Pengelolaan Perpustakaan Digital
Perpustakaan BPTP Jambi adalah perpustakaan khusus
tugas utama menunjang dan mendukung penelitian, pengkajian
dan kegiatan lain yang ada pada BPTP Jambi. Perpustakaan telah
dimanfaatkan oleh 828 orang pengguna terdiri dari pegawai 80
orang, pelajar 34 orang, mahasiswa 239 orang dan online 475
pengunjung. Upaya untuk meningkatkan jumlah pengguna dengan
melaksanankan sosialisasi ke tiga sekolah SPMA yaitu Sengeti,
Sungai Bahar dan Kerinci. Perpustakaan BPTP Jambi juga telah
melengkapi koleksi dengan pengadaan buku 104 judul dan 185
eksemplar.
40
4.1.5. Pengembangan Informasi Pertanian Melalui Media Elektronik
Tujuan dari kegiatan ini adalah 1) menyebarluaskan hasil-
hasil pengkajian spesifik lokasi dan kegiatan penting BPTP Jambi
dalam bidang pertanian yang diperlukan secara cepat kepada
pengguna, 2) menyediakan inovasi dan informasi pertanian baru
untuk memperbaiki/meningkatkan usaha pertanian, pemanfaatan
inovasi dan informasi pertanian baru dalam usaha pertanian oleh
pengguna.
Hasil yang telah dicapai pada tahun 2015 adalah tayangan
Siaran Berita di RRI Jambi dalam acara “Siaran Membangun Desa”
dengan nara sumber dari peneliti BPTP Jambi sebanyak 20 kali
tayang, siaran TV sebanyak 2 kali dengan judul 1) Dialog Interaktif
Pertanian Bioindustri Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan dan 2)
Liputan Khusus Pengembangan Integrasi Nanas – Sapi Menuju
Pertanian Bioindustri. Hasil lain berupa 1 DVD berjudul Teknologi
Pengolahan Pascapanen Jeruk Pamelo Astano.
Hasil Kegiatan media elektronik telah dapat diaplikasikan di
lapangan, terbukti dengan respon pemirsa dan pendengar dalam
acara dialog yang diselenggarakan di radio, dan juga tingginya
permintaan kepada BPTP Jambi untuk menyediakan materi siaran
di RRI Jambi berupa wawancara, leaflet, liptan dan brosur, serta
dimanfaatkannya DVD hasil-hasil pengkajian BPTP Jambi oleh
petani, dinas pertanian dan stakeholder lain.
Gambar 10. Perpustakaan digital sebagai sarana diseminasi berbasis IT
41
4.2. Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi untuk
Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian di Provinsi Jambi
Kegiatan ini bertujuan untuk: 1) mengkomunikasikan/
mendiseminasikan hasil-hasil LITKAJI kepada stakeholder melalui
berbagai metoda dan media diseminasi (pameran/ekspose, temu
teknis, gelar teknologi, temu lapang, dan cyber extension), 2)
Mmningkatkan kapasitas BPP melalui scalling up inovasi teknologi
pertanian dan 3) Menyediakan data/informasi tentang efektivitas
metoda dan media yang digunakan dalam kegiatan diseminasi.
Kajian Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi untuk Akselerasi
Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian dikemas dalam
beberapa bentuk kegiatan meliputi: a) temu teknologi, b) gelar
teknologi, c) temu lapang, d) scalling up inovasi teknologi
pertanian, e) pemasyarakatan hasil litkaji melalui media cyber
extension, f) pameran/ekspose, dan g) efektivitas media informasi.
Materi yang diusung pada kegiatan temu teknologi adalah:
1) dukungan Penyuluh terhadap Upsus, 2) teknologi perangkap
tikus pada pertanaman padi, 3) teknologi pemupukan pada
tanaman padi, dan 4) diseminasi inovasi teknologi pertanian. Gelar
teknologi yang dilaksanakan adalah Pengendalian Hama Tikus
Sawah. Gelar teknologi dilaksanakan dengan melibatkan Kelompok
Tani Rengas Krumpung, yang beranggotakan sebanyak 39 orang
dan penyuluh dari BPP Kumpeh Ulu, dan BPP Tanggo Rajo dengan
nara sumber dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Padi dan BPTP Jambi.
Kegiatan yang dilakukan adalah membuat demonstrasi plot
berupa petak lahan penanaman padi sebagai tanaman perangkap.
Teknologi yang diaplikasikan melalui gelar teknologi budidaya
budidaya padi adalah: a) penggunaan varietas unggul (sesuai
dengan permintaan petani), b) penggunaan pupuk organik, c)
42
penggunaan arak tanam Jajar Legowo, d) pemanfaatan teknologi
pengendalian hama tikus sawah TBS dan LTBS, e) pemeliharaan
tanaman berdasarkan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).
Kegiatan Scalling-up Inovasi Teknologi Pertanian
dilaksanakan bekerjasama dengan Balai Penyuluhan Pertanian
Perikanan dan Kehutanan Bajubang Kab. Batanghari di lahan BP3K
tersebut, berupa demplot budidaya tanaman semangka dengan
penggunaan mulsa serta budidaya paria. Hasil kegiatan ini adalah
upaya optimalisasi lahan BP3K, meningkatkan keterampilan
Penyuluh Pertanian, serta meningkatkan skala produksi yaitu hasil
panen semangka digunakan untuk musim tanam berikutnya,
sehingga berkelanjutan. Hasil kegiatan demplot semangka antara
varietas 1 dengan yang lain mempunyai umur panen yang tidak
sama. Varietas semangkat Quality, Meanfull, superior, Geem,
Diamond, dan Top Quality rata-rata dipanen pada umur 75-85 HST.
Varietas Fengshan dipanen pada umur yang sedikit lebih awal,
sedangkan varietas Orchids Sweet dipanen pada umur 65-75 HST
Kegiatan Pemasyarakatan hasil litkaji melalui media cyber
extension bekerjasama dengan Sekretariat Bakorluh Provinsi Jambi,
dimana BPTP Jambi menyediakan materi dan Bakorluh mengupload
di situs PPSDMP. Materi yang disampaikan sebanyak 10 materi,
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Pameran dilaksanakan pada Hari Krida Pertanian ke 43
Provinsi Jambi tanggal 30 Mei – 1 Juni 2015 di Sarolangun. Materi
yang ditampilkan adalah vertiminaponik, olahan kulit jeruk pamelo,
kopi liberika tungkal komposit, kompos tankos dan bahan
pembuatannya, kompos kulit kopi dan bahan pembuatnya, silase
asal pelepah kelapa sawit, display benih padi dan kedelai serta
media cetak dan media elektronik berupa video yang langsung bisa
disaksikan di stand pameran. Dari hasil survey tingat efektivitas
temu teknologi dan gelar teknologi, diperoleh bahwa tingkat
43
kepuasan responden terhadap temu teknologi adalah: 152/200 x
100% = 76%, atau dengan kata lain sikap petani menerima temu
teknologi (61 ℅ -100 ℅). Sedangkan untuk kegiatan gelar
teknologi, dari 40 responden didapatkan skor 182 yang terletak di
daerah yang baik berarti kegiatan gelar teknologi dalam upaya
penyebaran informasi diterima dengan sangat puas oleh reponden.
Kegiatan Pameran/Ekspose, Temu Teknologi, Gelar
Teknologi, Temu Lapang, dan Cyber Extension telah
mendiseminasikan 20 teknologi kepada para pengguna.
4.3. Taman Agroinovasi
Tujuan kegiatan ini adalah 1) mendiseminasikan inovasi
teknologi pertanian yang telah dihasilkan oleh BPTP maupun
Balitbangtan dalam 1 hamparan yang strategis, 2) menjadi tempat
pembelajaran melalui konsultasi dan pelatihan, 3) menjadi sumber
benih/bibit yang dapat disebarluaskan ke pengguna dan 4)
menginisiasi terbentuknya Agro Inovasi Mart (Agri Mart). Kegiatan
dilaksanakan di BPTP Jambi Desa Pondok Meja, Kecamatan
Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.
Komoditas utama yang ditanam di Tagrinov adalah buah
naga, melon, terong, cabai keriting, cabai rawit, bawang merah,
sawi, selada, bayam, kangkung dan pakcoy. Teknologi yang
didisplay pada taman agro inovasi adalah teknologi budidaya
tanaman hortikultura (sayuran, biofarmaka dan buah), teknologi
pengendalian hama dengan metode perangkap kuning dan
petrogenol, teknologi konservasi dengan tanaman penguat teras
setaria, teknologi pemberian MPHP pada tanaman hortikultura,
teknologi pencegahan penyakit.
Inisiasi pembentukan agrimart sedang pada tahap
pembangunan rancangan bentuk agri mart yang telah dibuat.
44
Penjualan dilakukan secara sederhana dan konsultasi di klinik
agribisnis dilakukan di kantor sebelum agrimart selesai.
Gambar 11. Taman Agro Inovasi sebagai Wahana Agro Edukasi
45
V. TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI 5.1. Kajian Teknologi Reklamasi Lahan Pasca Tambang
Batubara di Provinsi Jambi
Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah 1) mengetahui
karakteristik kimia tanah pada lahan reklamasi pasca pertambangan
batubara 2) mengkaji teknologi peningkatan kualitas kesuburan
lahan reklamasi pasca pertambangan batubara. Survey karakteristik
lahan dilakukan dengan pengambilan sampel tanah dan air analisis
sifat kimia dan fisik tanah serta air existing. Rancangan yang
digunakan adalah RAK dengan 3 ulangan dan 3 perlakuan
ameliorant yaitu pupuk kandang, asam humat dan mikoriza.
Tanaman yang digunakan adalah tanaman jagung, kacang
panjang, setaria sp dan legume cover crop, yang ditanam diantara
tanaman akasia milik perusahaan. Parameter yang diamati adalah
persentase tumbuh, berat berangkasan basah dan berat
berangkasan kering.
Kegiatan survei dilaksanakan di Kabupaten Muaro Jambi,
Batanghari, Sarolangun dan Muaro Bungo. Hasil survei diperoleh
bahwa tingkat kesuburan lahan yang direklamasi tergolong rendah
sampai sangat rendah. Mayoritas perusahaan tidak menempatkan
kembali tanah ke dalam lubang galian sesuai dengan
penempatannya, yaitu subsoil di bagian bawah dan topsoil di
bagian atas. Sehingga kesuburan tanah sangat rendah.
Kegiatan kajian dilaksanakan di PT. Gea Lestari Desa
Tanjung Pauh Kec. Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Persentase
tumbuh tanaman jagung, kacang panjang dan legume pada semua
ameliorant mencapai 100% sedangkan kontrol 80%. Amelioran
pupuk kandang memberikan berat berangkasan basah dan kering
tanaman jagung yang terbesar yaitu 137,98 g dan 45,71 g. Hal ini
juga terjadi pada tanaman kacang panjang, ameliorant pupuk
kandang menghasilkan berat basah terbesar (52,71 g) dan berat
46
kering terbesar (15,22 g). Tanaman legume dengan pemberian
pupuk kandang juga menghasilkan berat basah terbesar (10,54 g)
dan berat kering terbesar (8,36 g) jika dibandingkan dengan
ameliiorant lain.
Rekomendasi teknologi peningkatan kualitas kesuburan
lahan tambang batubara yang dapat diberikan yaitu pengolahan
tanah sempurna, pengapuran 2 ton/ha, dan pupuk kandang 20
ton/ha.
5.2. Kajian Inovasi Teknologi Budidaya Padi Lokal Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan di Provinsi Jambi
5.2.1. Kajian Potensi Hasil Beberapa Tanaman Padi Lokal (Sawah dan Ladang)
Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil
beberapa padi lokal baik padi sawah maupun ladang dan
keunggulan spesifik lainnya. Pengkajian dilaksanakan di 6
Kabupaten (Kerinci, Sarolangun, Merangin, Bungo, Tebo, dan
Tanjung Jabung Barat) dengan metode survei dan desk study.
Responden adalah pejabat terkait lingkup pertanian, BMKG, BPS
dan instansi lainnya serta petani.
Setiap Kabupaten memiliki jenis padi lokal tertentu yang
bisa sama ataupun berbeda dengan Kabupaten lain. Jenis padi
ladang lokal yang ditemukan di Kabupaten Tebo yaitu Kuku Balam
Putih, Renik, Dayang Rindu, Seribu Naik, Rias, Klemas, Merah,
Knong, Bungin, Duku, Grentel dan padi sawah lokal adalah Rimbun
Daun. Di Kabupaten Bungo hanya padi ladang lokal yang
ditemukan yaitu Saigon, Perak Halus, Seni Bungin, Seni Murai,
Silang, Ketan Hitam, Ketan Merah, Kuku Balam, Serai Air, Rias. Di
Kabupaten Merangin padi sawah lokal adalah Silang Rotan, Silang
Payo, Silang Putih, Silang Merah, Pulut Hitam, Pulut Putih, Pulut
Merah, Padi Lai, Payo Tinggi, Pulut Ijo (ketan putih), Pulut Arang
47
(Ketan hitam), Padi Jambu, Payo Likad, Silang, Silang Jambu, Payo,
Payo Putih, Ranai dan padi ladang lokal adalah Seni Bungin, Pulut
Santan Gulo, Tunggung, Seni Bungin Putih, Seni Bungin Kuning,
Kuning, Perak, Sungkai, Kubu, Ugan, Pihak, Sigading, Halus, Ijo,
Puyuh, Pandan. Di Kabupaten Sarolangun, padi ladang lokal yang
diperoleh adalah Padi Gedang, Padi Mayang, Padi Bulu Buluh, Padi
Rejang, Ketan Hitam, Ketan Kuning, Silang, Godang, Kasah, Sawah
Duku, Seni, Seni Lentik, Seni Air Mas, Sepulut Minyak, Sepulut
Tani, Ekor Kuda, Padi Umoh, Padi Udang, Padi Seni Lamo, Seni
Baru, Seni Kuku Balam, Seni Pandan, Seni Kuning, Seni Ekor Kuda,
Seni Rejang, Seni Pauh dan Seni Letup, Kasah Kuning dan Kasah
Biasa (agak putih), Pulut (ketan) Putih, Pulut Tali, Pulut Peram,
Padi Halus, Padi Klemas, Seribu Bali dan Selakah. Padi sawah lokal
di Kabupaten Sarolangun adalah padi Nipah Panjang, Padi Jambi,
Padi Rendah Tangkui, Sawah Duku. Di Kabupaten Kerinci
ditemukan padi sawah lokal yaitu Payo, Payo Dukung, Payo Silang,
Surian, Payo Serampas. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
ditemukan padi lokal pasang surut yaitu bendera (wangi
aromanya), kuatik putih (padi lokal) dan karya (unggul lokal), serta
padi ladang 1000 naik, Kuku Balam Halus, Silumat, Padi merah,
Pulut Putih dan Pulut Hitam, Kuku Balam, Rias, dan Sungut.
Kondisi produksi tiap jenis padi lokal sangat sulit diperoleh.
Informasi produksi yang diperoleh merupakan hasil rata-rata. Data
produksi masing-masing padi lokal yang disurvey sangat berbeda.
Di Kabupaten Bungo, rata-rata hasil ubinan Padi Kuku Balam putih
3,2 ton/Ha. Padi lokal Seribu Naik diinformasikan hasil panennya
hanya mencapai 1,8 ton per ha, sementara dari hasil ubinan adalah
1,9 ton/ha. Produksi ubinan padi lokal di Kabupaten Tebo berkisar
1,9-3,2 ton/ha dengan rata-rata 2,37 ton/ha. Di Kabupaten Bungo
produksi padi Kuku Balam ditingkat petani adalah 2,5 ton/ha
dengan hasil ubinan 3,5 ton/ha. Rata-rata hasil panen padi lokal
48
petani berkisar 2,33 ton/ha dan hasil ubinan 3,7 ton/ha. Di
Kabupaten Kerinci, rata-rata hasil panen padi Payo ditingkat petani
adalah 3,5 ton/ha, dan rata-rata hasil ubinan adalah 4 ton/ha. Di
Kabupaten Merangin, hasil padi lokal rata-rata 3,2 ton/ha dan rata-
rata hasil ubinan 4 ton/ha. Di Kabupaten Sarolangun rata-rata hasil
padi ladang (Rendah Tangkui, Padi Mayang, Duku Sawah, Padi
Halus) adalah 2,7 Ton/Ha. Hasil panen padi halus berkisar antara
3,3-3,5 ton/ha. Rata-rata hasil panen padi lokal menurut petani
adalah 2,7 ton/ha dan hasil ubinan 3,75 ton/ha. Di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, hasil ubinan padi lokal Kuatik Putih adalah
7,5 ton/Ha, hasil ubinan padi lokal karya 5,4 ton/Ha. Rata-rata
hasil ubinan adalah 4,97 ton/ha. Rata-rata hasil padi lokal menurut
petani dan hasil ubinan masih dibawah 5 ton/ha pada enam
Kabupaten. Potensi hasil bisa mencapai lebih besar dari 5 ton/ha.
Keunggulan penanaman padi melalui nilai LQ adalah padi ladang
lokal yang memiliki nilai LQ lebih besar dibanding padi sawah lokal.
Penanaman padi lokal masih terus dipertahankan oleh petani
karena memiliki rasa yang enak, disukai keluarga, benih tersedia,
tahan hama dan penyakit. Selain itu, nilai-nilai kearifan lokal yang
dipertahankan oleh petani dalam budidaya padi lokal adalah sistem
tanam secara gotong royong yang dikenal dengan beberapa istilah,
penyimpanan benih bisa lebih lama jika disertakan dengan malai,
waktu tanam disepakati bersama dan biasanya dilakukan setiap
setelah lebaran haji.
49
5.2.2. Kajian Budidaya Tanaman Padi Lokal Ekonomis Tinggi Adaptif dengan Teknologi Input Kimia Rendah
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan kultivar padi lokal
ekonomis tinggi adaptif masukan kimia rendah, serta mendapatkan
teknologi budidaya padi dengan input kimia rendah mendukung
pertanian ramah lingkungan. Penelitian dilakukan di Desa Rengas
Bandung Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi
Provinsi Jambi.Lahan sawah merupakan lahan sawah lebak, dimana
kondisi air tergantung pada curah hujan. Penelitian ini merupakan
penelitian 2 faktor dimana faktor 1) adalah Varietas (V1-6) yang
terdiri dari 1) Padi Merah 2) Padi Arang 3) Padi Putih 4) Padi Telur
Bujuk 5) Padi Silang Rotan dan 6) Padi Batang Piaman. Faktor 2)
adalah Teknologi Input kimia Rendah yaitu 1. Teknologi Petani (Tp)
= Sistem tanam tegel jarak tanam 25 - 30 cm x 25 cm,
penggunaan Pupuk Urea 200 kg + SP-36 50 kg + KCl 50 kg/ha,
serta penggunaan pestisida kimia; 2. Teknologi Introduksi (Ti) =
Sistem tanam legowo 4:1, Penggunaan pupuk Urea 150 kg/ha +
SP-36 50 Kg/ha + KCl 50 kg/ha + kompos 3 ton/ha, serta
penggunaan pestisida nabati. Perlakuan disusun secara RAK. Data
agronomis yang dikumpulkan adalah data pertumbuhan tanaman,
Gambar 12. Padi Lokal yang akan disimpan dengan Malai
50
hasil serta komponen hasil. Data unsur cuaca dan data serangan
hama dan penyakit dikumpulkan sebagai data penunjang.
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa terdapat interaksi
antara varietas yang diuji dengan teknologi yang diaplikasikan.
Hasil tertinggi diperoleh pada varietas padi Merah dengan teknologi
Introduksi, sedangkan yang terendah adalah padi Arang dengan
teknologi Petani. Paket Teknologi Introduksi (Ti) = Sistem tanam
legowo 4:1, Penggunaan pupuk Urea 150 kg/ha + SP-36 50 Kg/ha
+ KCl 50 kg/ha + kompos 3 ton/ha + penggunaan pestisida nabati,
dapat menjadi alternatif teknologi input kimia rendah yang
mendukung pertanian ramah lingkungan.
5.3. Inovasi Teknologi Untuk Peningkatan Produksi Tanaman Pangan di Provinsi Jambi
5.3.1. Pengkajian Penggunaan Pupuk Hayati Unggulan Nasional (PHUN) pada Tanaman Padi Lahan Sawah Irigasi Provinsi Jambi
Pupuk hayati adalah mikroorganisme hidup yang
ditambahkan ke dalam tanah dalam bentuk inokulan atau bentuk
lain untuk memfasilitasi atau menyediakan hara tertentu bagi
tanaman. Tujuan adalah 1) menerapkan paket teknologi PHUN
pada tanaman padi di lahan sawah irigasi, 2) meningkatkan
produktivitas dan pendapatan usahatani tanaman padi di lahan
sawah irigasi.
Pengkajian ini dilaksanakan pada lahan sawah irigasi di
Desa Sri Agung Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung
Jabung Barat Provinsi Jambi pada MK 2015. Pengkajian
dilaksanakan di lahan petani seluas 1.200 m2 dan varietas yang
digunakan Inpari 30. Penanaman padi dengan sistem jajar legowo
4:1 dan umur bibit 15 hari setelah semai (HSS). Adapun perlakuan
PHUN padi adalah: A) 150 kg/ha Urea+100 kg/ha SP36+50 kg/ha
KCl+1000 kg/ha Pukan. B) 150 kg/ha Urea+200 kg/ha SP36+50
51
kg/ha KCl, C) 150 kg/ha Urea+100 kg/ha SP36+50 kg/ha
KCl+2000 kg/ha Pukan, D) 75 kg/ha Urea+50 kg/ha SP36+25
kg/ha KCl+1000 kg/ha Pukan+Agrimeth, E) 75 kg/ha Urea+50
kg/ha SP36+25 kg/ha KCl+1000 kg/ha Pukan+Biovam, F) 75
kg/ha Urea+50 kg/ha SP36+25 kg/ha KCl+1000 kg/ha
Pukan+Provibio, G) 75 kg/ha Urea+50 kg/ha SP36+25 kg/ha
KCl+1000 kg/ha Pukan+Nutrifarm.
Dari beberapa perlakuan yang diujicobakan menunjukkan
bahwa pertumbuhan tanaman padi terlihat pada perlakuan F dan G
terlihat keragaan tanaman padi lebih baik dibanding perlakuan
lainnya kemudian diikuti pada perlakuan C. Hal ini menunjukkan
bahwa tanaman padi membutuhkan pupuk yang dapat
diaplikasikan ke tanah maupun ke tanamannya. Penggunaan pupuk
setengah dosis anjuran dan PHUN memberikan pertumbuhan dan
hasil berkisar 6,06 t/ha – 6,96 t/ha, sedangkan perlakuan
pemupukan dan tanpa pemberian PHUN memberikan hasil berkisar
5,90 t/ha – 6,30 t/ha. Kombinasi penggunaan PHUN dan pupuk
anorganik mampu menghemat penggunaan pupuk anorganik 50
persen. Hasil tertinggi yang diperoleh dengan penggunaan pupuk
setengah dosis anjuran dan PHUN Provibio adalah 6,96 t/ha. Secara
finansial pemberian PHUN dan setengah dosis anjuran pupuk
anorganik layak untuk diusahakan.
5.3.2. Penerapan Pupuk Hayati Unggulan Nasional (PHUN) pada Tanaman Kedelai di Lahan Rawa Pasang Surut Provinsi Jambi
Tujuan kegiatan adalah menerapkan paket teknologi PHUN
pada tanaman kedelai di lahan pasang surut dan meningkatkan
produktivitas dan pendapatan usahatani tanaman kedelai di lahan
pasang surut.
52
Pengkajian dilaksanakan pada lahan pasang surut di Desa
Simpang Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Provinsi Jambi pada MK 2015 dengan perlakuan PHUN (agrisoy,
kedelai plus, probio dan agrimeth), pupuk kandang, pupuk
anorganik, herbisida, pestisida dan alat pendukung kegiatan
lapangan, seluas 2 ha.
Hasil yang diperoleh menunjukan perlakuan PHUN dapat
menghemat penggunaan pupuk an-organik sampai dengan
50 %.
5.4. Percepatan Pembangunan Pertanian Berbasis Inovasi di Lahan Sub Optimal Kab. Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi
Optimalisasi pemanfaatan dan keberlanjutan sisten usaha
tani di lahan rawa pasang surut dilakukan oleh Balitbangtan dengan
menyusun model pengembangan lahan rawa pasang surut, yang
implementasinya dilaksanakan bersama dengan pemerintah daerah
Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Kegiatan pengkajian dan pengembangan dilaksanakan di
Desa Karya Bakti Kecamatan Rantau Rasau pada kelompok tani
Karya Baru dengan luas hamparan sawah 25 ha, dimana 10 ha
merupakan hamparan pengkajian dan 15 ha merupakan kegiatan
pengembangan dan Penerapan. Pada hamparan pengkajian
diterapkan teknologi pengelolaan tanah dan air, dimana
membandingkan antara teknologi eksisting (cara petani) dengan
Gambar 13. Penerapan PHUN pada Tanaman Kedelai di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
53
teknologi introduksi (pendekatan PTT). Teknologi tata air mikro
(TAM) dengan 3 model yaitu: 1) Model-1, 2) Model-2, dan 3)
Model-3. Kegiatan ini dilaksanakan pada MT II (musim kering)
tahun 2015. Teknologi diintroduksi ialah pengelolaan tanaman
secara terpadu (PTT) dengan komponen teknologi varietas Impara
3, penyiapan lahan dengan baik, rekomendasi pemupukan
berdasarkan status hara P dan K tanah dan pemupukan N
berdasarkan bagan warna daun (BWD), dimana Urea 75 kg/ha
sebagai pupuk dasar dan pemupukan selanjutnya berdasarkan
BWD, SP36 50 kg/ha, rock fosfat 100 kg/ha, KCl 50 kg/ha, jerami
dikembalikan ke tanah, dolomit 500 kg/ha, pengendalian gulma,
hama dan penyakit tanaman sesuai kebutuhan. Dengan sistem
tanam legowo 2:1 diperoleh hasil padi 3,46 ton/ha, legowo 4:1
hasil 3,37 t/ha, dan sistem tegel 3,16 t/ha GKP. Produksi padi pada
Tam model-1 diperoleh hasil rata-rata 3,319 t/ha gabah kering
panen (GKP), TAM model-2 diperoleh hasil 3,111 t/ha GKP, dan
pada TAM model-3 hasil 2,870 t/ha GKP. Dari hasil pengkajian
diperoleh bahwa pengelolaan air dengan model-1 memberikan hasil
tertinggi dibandingkan model-2 dan model-3.
5.5. Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Zona Agroekologi II ( AEZ II) Skala 1 : 50.000 di Provinsi Jambi
Tujuan Kegiatan ini 1) menyusun peta sumberdaya lahan
skala 1:50.000 dan 2) menyusun peta pewilayahan komoditas
pertanian skala 1:50.000. Keluaran dari kegiatan ini adalah: 1) Peta
potensi sumberdaya lahan skala 1:50.000, 2) peta pewilayahan
komoditas pertanian Kabupaten Batanghari, Muaro Jambi dan Kota
Jambi skala 1:50.000. Pengkajian berlangsung dari bulan Januari
sampai Desember 2015.
54
Gambar 14. Peta Satuan Lahan Kabupaten Muaro Jambi
Gambar 15. Peta Satuan Lahan Kabupaten Muaro Jambi
55
Hasil Pengkajian diperoleh bahwa satuan lahan Kabupaten
Batanghari dengan luas wilayah 566.782 ha terdiri dari 30 satuan
lahan. Lahan di Kabupaten Batanghari umumnya mempunyai relief
berombak sampai bergelombang (64,07%), berbukit (18,29%), dan
datar sampai agak datar (16,26%). Tanah terdiri dari tanah atasan
(upland) dan tanah bawahan (lowland) yang berkembang dari
bahan aluvium (sungai), batupasir, dan batuliat, menghasilkan 5
ordo yaitu histosols, entisols, inceptisols, oxisol dan ultisols.
Berdasarkan zona agro ekologi Kabupaten Batanghari terdiri
dari 6 zona, dimana peruntukan hutan lindung zona Iax1 (6.361
ha) dan hutan produksi terdiri zona Iax2 (19.507 ha), peruntukan
Perkebunan (budidaya tanaman perkebunan dan
wanatani/budidaya lorong) terdiri dari zona IIax dan IIIax (238.466
ha), peruntukan pertanian lahan basah (intensifikasi padi sawah)
yaitu zona IVax1 dan IVax1i (54.339 ha) dan lahan kering
(komoditas pagi gogo, palawija dan sayuran) yaitu zona IVax2
(215.303 ha). Peruntukan budidaya tanaman buah-buahan dan
sayuran yaitu zona V1 1.985 ha) dan peruntukan hutan lindung
(vegetasi alami) berupa tanah gambut (422 ha). Satuan lahan
Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi 578.913 ha terdiri dari 21
satuan lahan.
Lahan di Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi umumnya
mempunyai relief datar sampai agak datar (70,13%), berombak
sampai bergelombang (25,93%), dan berbukit (2,85%). Tanah
terdiri dari tanah atasan (upland) dan tanah bawahan (lowland)
yang berkembang dari bahan aluvium (sungai), liat marin, organik,
batupasir, dan batuliat, menghasilkan 5 ordo yaitu histosols,
entisols, inceptisols, oxisol dan ultisols.
Berdasarkan zona agro ekologi Kabupaten Muaro Jambi dan
Kota Jambi terdiri dari 6 zona, dimana zona peruntukan hutan
produksi Iax2 (2.548 ha), peruntukan Perkebunan (budidaya
56
tanaman perkebunan) zona IIax (25.436 ha) dan
wanatani/budidaya lorong) zona IIIax (49.680 ha), peruntukan
pertanian lahan basah (intensifikasi padi sawah) yaitu zona IVax1
dan IVax1i (56.076 ha) dan lahan kering (komoditas padi gogo,
palawija dan sayuran) yaitu zona IVax2 (163.251 ha). Peruntukan
budidaya tanaman buah-buahan yaitu zona V1 (80.793 ha) dan
peruntukan hutan lindung (vegetasi alami) berupa tanah gambut
yaitu zona V2 dan VI (167.297 ha). Berdasarkan sifat-sifat tanah
dan topografi lahan di kabupaten Batanghari maupun kabupaten
Muaro Jambi dan Kota Jambi, maka teknologi aplikasi pengelolaan
lahan untuk pengembangan komoditas pertanian pada topografi
lahan datar sampai agak datar dengan tingkat kesuburan tanahnya
rendah, maka untuk pengembangan tanaman pangan (tanaman
semusim) perlu perbaikan kesuburan tanah dengan penerapan
teknologi pemupukan spesifik lokasi berdasarkan jenis komoditas
yang akan dikembangkan dan karakteristik tanahnya. Sedangkan
pada lahan dengan topografi berombak-bergelombang sampai
berbukit diutamakan untuk pengembangan tanaman tahunan yang
dibarengi dengan teknologi konservasi lahan dalam bentuk
budidaya lorong (alley cropping) dan teras.
5.6. Pengelolaan Sumber Daya Genetik di Provinsi Jambi
Kegiatan pengelolaan Sumber Daya Genetik di Provinsi
Jambi bertujuan 1) mengkarakterisasi sumber daya genetik
tanaman padi lokal, dan hortikultura spesifik lokasi Jambi, 2)
mengkoleksi SDG tanaman padi lokal, dan tanaman hortikultura.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah jenis tanaman
buah lokal yang eksplorasi dan karakterisasi di Kabupaten Kerinci
antara lain; langsat satu asesi, pisang 4 asesi (pisang telur, pisang
telur panjang, pisang dingin dan pisang rajo), durian 2 asesi
(durian tembago/hiang dan durian pulau tengah), jeruk 2 asesi
57
(jeruk pulau tengah dan jeruk sehring), jambu air pulau tengah 1
asesi, alpokat susu 1 asesi dan manggis semerap 1 asesi. Tanaman
Hortikultura di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang sudah
dikarakterisasi yaitu Duku Badang, Nanas Paun, Jeruk Kunci dan
Manggis. Buah-buahan spesifik lokasi yang diperoleh dari hasil
eksplorasi dan sudah dikarakterisasi di Kabupaten Tebo yaitu 10
spesies tanaman yaitu Durio sp, Spondias sp, 4 species Garcinia, 2
species Nephelium, dan 2 species Artocarpus. Buah-buahan
tersebut umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar. Penanaman
padi lokal untuk dikarakterisasi dilaksanakan secara ex situ di
kebun koleksi BPTP Jambi. Untuk melakukan karakterisasi dilakukan
penanaman padi lokal sejumlah 20 jenis padi lokal dengan
menggunakan media tanam ember plastik, daya kecambah benih
padi lokal rata-rata 70-80 persen. Hasil karakterisasi menunjukkan
bahwa pada umumnya padi lokal yang diuji mempunyai tinggi
tanaman antara 80,25 - 123 cm. Dimana tinggi tanaman tertinggi
terdapat pada padi lokal Tupai (123 cm) dan terendah pada padi
lokal Botol (80,25 cm). Jumlah anakan masing-masing padi lokal
yang karakterisasi menunjukkan jumlah anakan yang beragam
antara 19,25 – 45,5 anakan. Jumlah anakan tertinggi terdapat
pada padi lokal Botol (45,5 anakan) dan jumlah anakan terendah
pada padi lokal Semi Tupai (19,25 anakan).
5.7. Penerapan Inovasi Pascapanen dalam Upaya Meningkatkan Kualitas dan Menekan Susut Hasil Padi di Provinsi Jambi
Penerapan prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP)
diantaranya melalui penerapan teknologi, sistem dan cara panen
yang tepat, penggunaan mesin perontok, teknologi pengeringan
(sinar matahari dan alat pengering), dan teknologi penyimpanan
(cara dan lama penyimpanan), dengan tujuan utama meningkatkan
58
kualitas dan menekan susut hasil. Tujuan kegiatan ini adalah : 1).
perbaikan teknologi pascapanen (teknologi panen, perontokan dan
teknologi pengeringan) padi spesifik lokasi untuk meningkatkan
kualitas dan menekan susut hasil, 2. mendapatkan padi yang
berkualitas memenuhi standar mutu perdagangan di Provinsi Jambi.
Pengkajian dilaksanakan di salah satu daerah sentra produksi padi
di lahan pasang surut yaitu Desa Marga Mulya Kecamatan Rantau
Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi.
Masalah utama yang umum dihadapi petani pada usahatani
padi adalah susut hasil yang masih tinggi dalam penanganan pasca
panen. Besarnya tingkat kehilangan hasil padi mencapai 17,79%.
Hasil kajian memperlihatkan bahwa susut panen padi dengan cara
GHP adalah 1,6% (varietas Inpara 3), 1,5% (varietas Ciherang),
susut panen padi dengan Combine Harvester 1,47 % (Inpara 3),
sedangkan dengan cara petani susut panen cukup tinggi yaitu
5,1% (Inpara 3) dan 4,5% (Ciherang). Susut perontokan dengan
menggunakan thresser dengan cara GHP adalah 3,44% dan
dengan cara petani susut perontokan lebih tinggi lagi yaitu 5,67%.
Sedangkan susut pengeringan tidak terlalu berbeda antara cara
GHP dan cara petani yaitu masing-masing 1,28% dan 2,14%. Pada
pengamatan analisa mutu gabah memperlihatkan bahwa mutu
gabah yang dihasilkan dengan cara penanganan GHP memperoleh
mutu 1.
59
VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi
Jambi dan Penyusunan Renstra 2015-2019
Kegiatan analisis kebijakan pembangunan pertanian di
Provinsi Jambi, terfokus kepada analisis kebijakan pengembangan
lahan rawa pasang surut sebagai sentra produksi tanaman pangan
utama di Provinsi Jambi dengan tujuan menganalisis potensi dan
identifikasi permasalahan dan dukungan kebijakan yang diperlukan
bagi pengembangan lahan pasang surut sebagai sentra produksi
utama komoditas padi dan kedelai di Provinsi Jambi.
Untuk pemanfaatan lahan pasang surut sebagai areal
pertanian yang produktifi, dewasa ini telah tersedia paket teknologi
usaha pertanian, secara umum paket teknologi yang dihasilkan
tersebut di atas berisikan: a) pengelolaan lahan dan tata air; b)
teknik budidaya (Tanaman, ikan dan ternak) dan; c) teknik
reklamasi lahan. Tipe luapan air yang dominan adalah B dan C,
pada tipe luapan ini penataan lahah diarahkan sebaagai surjan
yang memiliki kelebihan: 1) stabilitas produksi terutama untuk padi
lebih mantap; 2) pengolahan tanah dan pemeliharaan tanaman
lebih murah; (intensitas tanam lebih tinggi dan; 4) kemungkinan
diversifikasi lebih tinggi.
Peran pasang surut terhadap total produksi tanaman
pangan utama terutama padi, jagung dan kedelai Provinsi Jambi,
cukup signifikan. Dalam kurun waktu 2010 – 2014, kontribusinya
berkisar antara 20,41 % - 27,77 % untuk padi, 10, 56 % - 16,16 %
untuk jagung, dan 19, 90 % - 37,78 % untuk kedelai. Salah satu
karakterisitik lahan pasang surut yang mengharuskan
pengelolaannya dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan konsep
konservasinya adalah struktur lahannya masih sangat labil (Fragile).
Strukur ini relative mudah berubah kearah yang kurang baik,
60
seperti terjadinya oksidasi lapisan pirit yang bersifat racun bagi
tanaman. Oksidasi lapisan pirit ini berakibat kualitas/kesuburan
lahan menjadi sangat berkurang yang seterusnya, produksi dan
produktivitas tanaman yang ditanam menjadi rendah. Akibatnya
adalah petani tidak bergairah untuk mengelola lahannya sebagai
areal pertanaman pangan, bahkan sebagian menjadi semak
belukar.
Disamping menurunnya kualitas/kesuburan lahan akibat
pengelolaan yang kurang hati-hati, terjadinya alih fungsi lahan dari
areal pertanaman pangan menjadi areal perkebunan kelapa sawit
juiga menjadi masalah tersendiri. Untuk itu, sejalan dengan telah
berlakunya UU. No 41 tahun 2009 tetang Perlindungan Lahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan yang telah dilengkapi dengan PP
No. 1 tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur,
telah memiliki Pertaturan Daerah No. 18 Tahun 2013 Tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan. Luas lahan yang
ditetapkan meliputi 17.001,49 ha dan potensi lahan cadangan
pertanian pangan berkelanjutan seluas 5.682,00 ha sehingga total
luas lahan pertanian pangan berkelanjutan 22.683,49 ha. Program-
program yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur dalam kerangka
meningkatkan produksi padi melalui peningkatan indeks
pertanaman dari 100% menjadi 200% adalah Gertak Paduka dan
Gertak Tanpa Dusta. Peningkatan produksi tanaman pangan
utama ini seyogyanya di dukung dengan kebijakan pembangunan
dan pengembangan infrastruktur pertanian pada khususnya dan
infrastruktur perekonomian pada umumnya.
61
VII. PRODUKSI BENIH 7.1. Unit Pengelolaan Benih Sumber Padi
di Provinsi Jambi
Tujuan kegiatan UPBS adalah 1) memproduksi benih padi
sebanyak 44,5 ton terdiri dari FS (6 ton), dan SS (38,5 ton), 2)
mempercepat pengembangan varietas unggul baru yang mampu
meningkatkan produksi, produktivitas serta mewujudkan
pengembangan sistem perbenihan yang efisien dan handal. Luaran
kegiatan UPBS adalah 1) tersedianya benih padi sejumlah 44,5 ton
terdiri dari FS/label putih (6 ton), dan SS/label ungu (38,5 ton), 2)
berkembangnya pengguna VUB yang sesuai dengan preferensi
konsumen.
Kegiatan UPBS pada tahun 2015 dilaksanakan di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, Batanghari, Merangin, dan Kerinci. Varietas
Unggul Baru (VUB) padi yang digunakan adalah Inpara 3 (BS/label
kuning), Inpari 30 (FS/label putih), Inpari 28 (FS/label putih),
Inpara 3 (FS/label putih). Paket teknologi yang diterapkan adalah
teknologi produksi/perbanyakan benih sumber padi sawah
mengacu kepada pedoman umum produksi benih sumber padi
Badan Litbang Pertanian (2013). Produksi benih yang dihasilkan
dari kegiatan UPBS pada tahun 2015 sampai bulan Oktober 2015
sejumlah 22,56 ton, terdiri dari 1,7 ton (FS/Label Putih) dan 20,86
(SS/Label Ungu).
Pada musim tanam MH 2015 (Oktober 2015-Maret 2016)
penananam padi dilaksanakan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Batanghari, Merangin dan Kerinci. Varietas unggul baru (VUB) padi
yang digunakan adalah Mekongga (BS), Inpara 3 (FS), Inpari 30
(FS) dengan total luas pertanaman seluas 20 ha. Diharapkan dari
pertanaman ini akan memperoleh produksi benih sebanyak 30 ton
dengan rincian kelas benih FS (label putih) sebanyak 6 ton dan
kelas benih SS (label ungu) sebanyak 24 ton. Distribusi dan
62
penyebaran benih hasil kegiatan UPBS sudah menyebar hampir ke
setiap kabupaten di Provinsi Jambi. Penyebarluasan informasi
tentang kegiatan UPBS telah dilaksanakan melalui kegiatan
koordinasi, dan pertemuan denganpetani dan petugas lapang baik
formal maupun informal. Penggunaan varietas unggul baru padi
mendapat respon yang baik dari petani dan pengguna lainnya baik
varietas untuk lahan sawah maupun lahan rawa lebak, dan pasang
surut.
7.2. Unit Pengelolaan Benih Sumber Kedelai di Provinsi Jambi
Kegiatan bertujuan untuk memproduksi dan
menyebarluaskan benih varietas unggul kedelai kelas FS dan SS;
Meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani penangkar dalam
memproduksi benih kedelai; Analisis preferensi petani kedelai
terhadap varietas unggul kedelai; Analisis sistem penyediaan benih
kedelai serta pola kebutuhan dan ketersediaan benih kedelai di
Provinsi Jambi. Kegiatan perbanyakan benih unggul kedelai dengan
target kelas Foundation Seed (FS) 1,0 ton, Stock Seed (SS) 42,19
ton, menggunakan varietas Anjasmoro dilaksanakan di Desa Dusun
Baru, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.
Kegiatan perbanyakan benih kedelai dilaksanakan secara
partisipatif bekerjasama dengan petani sejak perencanaan,
Gambar 16. Gudang UPBS
63
pelaksanaan sampai dengan evaluasi dan prosesing awal sehingga
petani memahami setiap tahapan kegiatan penangkaran.
Hasil pertanaman kedelai BS-FS seluas 2 hektar diproses
menjadi benih bersertifikat sebanyak 2,5 ton. Perbanyakan benih
FS melebihi target (2,5 t), sedangkan target benih SS 42,19 t
seluas 40 hektar belum panen. Kemampuan dan kapasitas petani
penangkar meningkat, hal ini dilihat dari keberhasilan memproduksi
benih dan diperolehnya penghargaan sebagai kelompok penangkar
terbaik Provinsi Jambi. Benih sumber dari UPBS BPTP Jambi mejadi
harapan bagi pemenuhan benih kedelai bagi program-program
Pemerintiah Provinsi maupun kabupaten/kota.
VIII.
Gambar 17. Benih Kedelai dalam Kemasan
64
KERJASAMA 8.1. Kerjasama Penelitian dan Pengembangan
Pedoman kerja sama telah diatur melalui Peraturan Menteri
Pertanian No: 53/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman
Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Merujuk pada
peraturan ini yang dimaksud dengan kerja sama adalah
kesepakatan antara UK/UPT dan mitra kerja sama dari dalam
maupun luar negeri untuk bidang penelitian dan pengembangan.
Sedangkan Mitra kerja sama adalah lembaga penelitian, pihak
swasta, instansi pemerintah, perguruan tinggi, badan hukum, LSM
dan perseorangan dari dalam maupun luar negeri. Ruang lingkup
kegiatan meliputi; penelitian, perekayasaan, pengkajian, dan
pengembangan dalam bidang pertanian. Adapun sasaran
kerjasama ditujukan untuk menghasilkan keluaran antaralain
berupa teknologi, formula, data, informasi, prototype, rekomendasi,
varietas dan lain-lain.
Kerjasama yang dilakukan dengan mitra dalam negeri dan
atau dalam bentuk konsorsium untuk kepentingan para pihak yang
bertujuan mempercepat invensi, mempercepat diseminasi,
memperkuat invensi dan alih teknologi non lisensi. Semua pihak
berkontribusi pada kegiatan dan diatur dalam suatu perjanjian.
Pada Tahun 2015, BPTP Jambi telah menjalin kerjasama melalui
Memorandum of Understanding (MoU) maupun Perjanjian
Kerjasama, disajikan pada Tabel 5.
65
Tabel 5. MoU dan Perjanjian Kerjasama BPTP Jambi dan Mitra Tahun 2015
No. Judul Mitra
1. Pengembangan Pusat Penelitian Teknologi
Reklamasi Lahan di Provinsi Jambi
Lembaga Penelitian Universitas Jambi, BPTP Jambi, Badan
Penelitian dan Pengembangan Daerah Prov. Jambi
2. Model pengembangan Pertanian Pedesaan Melalui
Sistem Inovasi Daerah (SIDA)
di Provinsi Jambi
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Prov.
Jambi, Pemda Tanjung Jabung
Barat, Lemlit UNJA, Puslit Kakao Indonesia, Ass. Deputi
Jaringan IPTRK Pusat dan Daerah Kemeristek
3. Penempatan Siswa Praktek
Kerja Industri (Prakerin)
SMKN 6 Merangin
4. Penempatan Siswa Praktek
Kerja Industri (Prakerin)
SMKN 2 Muaro Jambi
5. Penempatan Siswa Magang Politani Payakumbuh
6. Penelitian dan Peningkatan SDM di Bidang Pertanian
(2015-2020)
Fakultas Pertanian Universitas Jambi
7. Perjanjian Kerjasama Kajian Teknologi Reklamasi Lahan
Pasca Tambang Batubara
PT. Gea Lestari
Kerjasama pelayanan yang dilaksanakan berupa pemanfaatan
dan pendayagunaan tenaga peneliti BPTP Jambi dengan
Balitbangda, Pemerintah Kota Sungai Penuh dan Dinas Kesehatan
Provinsi Jambi. Kerjasama pelayanan yang tidak diatur melalui MoU
maupun Perjanjian Kerjasama pada tahun 2015 disajikan pada
Tabel 6.
Gambar 18. Foto Penandatanganan MoU BPTP Jambi dan Universitas
Jambi
66
Tabel 6. Kerjasama yang tidak di Atur dalam MoU dan Perjanjian
Kerjasama
No. Mitra Judul Kegiatan Peneliti
Terkait
1. Badan Penelitian dan Pengembangan
Daerah Prov. Jambi
Pengembangan dan Kesehatan Hewan
(Pengembangan Inseminasi Buatan
Ternak Sapi)
Dr. Zubir, S. Pt, M. Si
2. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
Observasi Klinis Standar Operasional
Prosedur pada Pelayanan Kesehatan
Tradisional Urut Patah
Tulang di Provinsi Jambi
Dr. Desi Hernita
Ir. Linda Yanti, M. Si
3. Bappeda Sungai Penuh
Kajian Rencana Pengembangan Sirsak
Kota Sungai Penuh
Dr. Araz Meilin
8.1.1. Pengembangan dan Kesehatan Hewan (Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak sapi)
Kegiatan ini akan menguraikan berbagai permasalahan
pengembangan program IB di Provinsi Jambi guna menjadi
pedoman bagi pengambil kebijakan di daerah. Penelitian
dilaksanakan dengan metode survei. Data yang dikumpulkan
berupa data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui
wawancara terstruktur menggunakan daftar pertanyaan.
Responden adalah 1 orang pejabat yang mengkoordinasi kegiatan
IB di kabupaten, 2 orang petugas IB dan 20 orang peternak sapi di
setiap wilayah pelayanan IB. Survei dilakukan di 5 kabupaten dan
masing-masing kabupaten setidaknya ditentukan 2 ULIB/SPIB
sebagai wilayah survei. Kelima kabupaten tersebut adalah Kerinci,
Sarolangun, Tebo, Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur. Hasil
survei menyimpulkan hal-hal sebagai berikut 1). secara umum
pendataan sapi potong di Provinsi Jambi selama lima tahun terlihat
belum konsisten serta sangat berfluktuasi, 2). kinerja
perkembangan sapi dilihat dari jumlah sapi dianggap mati (sapi
67
diesemblih untuk konsumsi dan mati karena penyakit) cenderung
lebih besar dari jumlah sapi yang lahir, 3). skala usaha peternak
sapi potong sebagian besar masih dibawah skala usaha yang
menguntungkan (74,77%), 4). tingkat keberhasilan pelaksanaan
inseminasi buatan di Provinsi Jambi masih rendah terlihat dari S/C
dengan nilai 2,18 atau masih diatas 2 sedangkan CR dengan nilai
50,07% atau masih di bawah 70%, dan 5). kondisi induk sapi,
deteksi birahi, keterampilan inseminator dan motivasi peternak
berpengaruh negatif terhadap S/C dan berpengaruh positif
terhadap CR. Artinya semakin baik kondisi induk sapi, deteksi
birahi, keterampilan inseminator dan motivasi peternak maka
semakin kecil nilai S/C dan sebaliknya nilai CR semakin besar.
8.1.2. Observasi Klinis Standar Operasional Prosedur pada Pelayanan Kesehatan Tradisional Urut Patah Tulang Provinsi Jambi
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian Tahun
2014 yang telah mendapatkan informasi tentang metode
pengurutan, ramuan (tanaman obat) yang digunakan dan
perawatan yang dilakukan. Metode pengurutan yang dilakukan
dijadikan dasar untuk pembuatan SPO dan dikaji dengan merujuk
pada persyaratan secara ilmu kedokteran dan kesehatan.
Metode penelitian merupakan penelitian analitik eksperimen
ausai dengan post test only control group design dengan memilih
sampel penelitian yaitu pengurut tradisional yang menggunakan
SOP dan pengurut tradisional yang tidak menggunakan SOP
sebagai pembanding. Penelitian dilaksanakan di 4 Kabupaten yaitu
Muaro Jambi, Batanghari, Bungo dan Kerinci. Pasien yang menjadi
objek pengamatan adalah yang berobat pada masing-masing
pengurut. Pengamatan dilakukan pada pasien 2 kali yaitu pada saat
68
awal dan 3 bulan setelah pengurutan. Intsrumen pengamatan
disusun berupa kuesioner berdasar SOP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan
untuk penyembuhan pasien dengan menggunakan SOP patah
tulang lebih cepat dibandingkan yang tidak menggunakan SOP.
Efek samping tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Efek
samping lebih ditentukan oleh jenis patah tulang, yaitu patah 1
atau lebih disertai remuk/hancur, retak dan tidak rata, umumnya
tidak sembuh sempurna atau menimbulkan efek samping seperti
ngilu, kesemutan, tonjolan, bengkak, tidak lurus atau mengecil
sedangkan patah 1 utuh (tidak remuk) dapat sembuh sempurna.
8.1.3. Kajian Rencana Pengembangan Sirsak Kota Sungai Penuh
Kerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Pemerintah Kota Sungai Penuh sebagai tenaga
peneliti kajian rencana pengembangan produk sirsak Kota Sungai
Penuh, berdasarkan Keputusan Kepala Bappeda Sungai Penuh
Nomor 105 Tahun 2015 tanggal 13 Juli 2015. Kegiatan yang
dilakukan adalah terlibat aktif dalam tim untuk penyusunan
proposal, pengumpulan data, pengolahan data, persentase hasil
kegiatan dan pelaporan. Tujuan kegiatan adalah merupakan
bagian/salah satu kegiatan dari implementasi road map SIDa Kota
Sungai Penuh dalam Peningkatan Ekonomi Kerakyatan berbasis
Produk Sirsak.
Maksud dan tujuan penyusunan roadmap pengembangan
sida peningkatan ekonomi rakyat berbasis produk sirsak Kota
Sungai Penuh adalah sebagai berikut 1) meningkatkan kapasitas
Pemerintah Daerah dengan mensinergiskan unsur lembaga/instansi
lain agar dapat mendorong tumbuhnya industri di daerah dan
meningkatkan daya saing yang berujung pada pertumbuhan
69
ekonomi kerakyatan sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah
dapat tumbuh lebih cepat, 2) pelaksanaan MP3EI (Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi), 3)
meningkatkan daya tambah suatu komoditas/produk sehingga
secara ekonomi mempunyai nilai lebih besar (produk hulu menjadi
produk hilir), dan 4) SIDa dilakukan secara bersama-sama dan
saling berkoordinasi antara Pemda, Perguruan Tinggi dan
Swasta/Perbankan dan unsur lainnya sehingga manfaatnya akan
dirasakan oleh pelaku sendiri dan masyarakat umum dikemudian
hari.
8.2. Kerjasama Khusus
Pada tahun 2015, terdapat kerjasama khusus yaitu kegiatan
yang didanai KKP3SL dan KKP3N yaitu:
8.2.1. Pengembangan Penangkar Benih Kedelai Mendukung Penyediaan Benih Berkualitas di Pedesaan
Penelitian ini bertujuan pemetaan perbenihan kedelai di
Provinsi Jambi, menumbuh kembangkan penangkar benih kedelai,
dan menerapkan teknologi perbanyakan benih kedelai. Penelitian
dilaksanakan di daerah sentra produksi kedelai yaitu Kabupaten
Tanjung Jabung Timur, Tebo dan Bungo. Penelitian survei
dilaksanakan di tiga kabupaten tersebut, tetapi untuk penelitian
berbentuk on-farm hanya dilaksanakan di Kabupaten Tanjung
Jabung Timur dari bulan Maret-Nopember 2015. Hasil penelitian
menunjukan bahwa; kebutuhan benih kedelai di Provinsi Jambi
defisiit sebanyak 321.780 kg atau kemampuan menyediakan benih
hanya 22% saja, kurangnya kelompok tani penangkar, yang
menyebabkan kurangnya pasok benih adalah masih rendahnya
tingkat kelulusan benih yang diajukan, pangsa pasar sebahagian
besar tergantung pada proyek pemerintah.
70
Masih rendahnya tingkat kelulusan benih bersertifikat
disebabkan oleh teknik penjemuran oleh petani yang belum
dipahami dengan baik. Petani untuk mengurangi kadar air
melakukan penjemuran 4-5 jam/hari pada panas terik, hal ini akan
mematikan daya tumbuh kedelai. Hasil analisis komparatif
usahatani produksi benih kedelai layak dan lebih menguntungkan
dibandingkan usahatani kedelai konsumsi. R/C usahatani konsumsi
2,45 dan usaha benih 2,69. Penerimaan dari usahatani konsumsi
sebesar Rp. 10.850.000,- /ha/MT atau Rp. 2.712.500,- /bln dan dari
usahatani produksi benih sebesar Rp. 17.700.000,- /ha/MT atau Rp.
4.425.000/bulan. Penerimaan dari usahatani produksi benih
bersumber dari penjualan dalam bentuk benih sebesar Rp.
15.900.000 dan dalam bentuk konsumsi sebesar Rp. 1.800.000,-,
hal ini terjadi karena tidak semua produksi dalam usahatani benih
yang menjadi benih, tetapi ada bagian sortilan yang tidak bisa
dijadikan benih sehingga dijual dalam bentuk konsumsi. Dengan
demikian maka, keuntungan yang diperoleh dari usahatani
konsumsi sebesar Rp. 6.427.500,-/ha/MT, sedangkan pada
usahatani produksi benih memberikan keutungan sebesar Rp.
11.113.500,-/ha/MT.
8.2.2. Pengembangan Agens Hayati sebagai Bagian Strategi Pengendalian Penyakit Kanker Batang Duku Ramah Lingkungan
Kajian ini bertujuan untuk 1) memperoleh agens hayati
yang dapat digunakan sebagai pengendali penyakit kanker batang,
sekaligus sebagai pemacu pertumbuhan tanaman di pembibitan
duku, dan 2) memperoleh kombinasi kerapatan efektif agens hayati
yang dapat menekan perkembangan penyakit kanker batang di
pembibitan duku. Kajian merupakan penelitian eksplorasi yang
dilanjutkan dengan pengujian skala rumah kasa yang mengikuti
71
rancangan acak kelompok faktorial, terdiri dari 1) Bakteri endofit,
2) Jamur mikoriza (Glomus spp.), dan 3) Jamur antagonis
(Trichoderma spp.) masing-masing 3 taraf. Variabel yang diamati
berupa masa inkubasi penyakit kanker batang, gejala penyakit
kanker batang duku yang mengikuti perkembangan seiring dengan
waktu pengamatan, dan pertumbuhan bibit duku.
Hasil kajian menunjukkan diperoleh dan berhasil
mengisolasi agens hayati yang terdiri dari jamur mikoriza (Glomus
spp.), jamur Trichoderma spp., bakteri endofit (Serratia spp.) yang
berpotensi dapat digunakan sebagai agens hayati pengendali
penyakit tanaman. Hasil pengujian skala rumah kasa memperoleh
kombinasi agens hayati yang paling baik dalam menekan
perkembangan penyakit kanker batang duku sekaligus dapat
memacu pertumbuhan tanaman bibit duku yaitu No. 59-E2M3T3
(inokulum bakteri endofit 25 ml, inokulum jamur mikoriza 10 g,
inokulum T. harzianum 5 g), dan No. 91-E2M1T2 (inokulum bakteri
endofit 10 ml, inokulum jamur mikoriza 3 g, inokulum T. harzianum
3 g). Penambahan agens hayati dalam pembibitan duku berpotensi
dapat meningkatkan pertumbuhan bibit duku paling tinggi sebesar
293 % dari pada kontrol.
8.2.3. Kajian Peningkatan Angka Kelahiran pada Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan (SPIB) di Provinsi Jambi
Kegiatan ini mengidentifikasi karakteristik faktor yang
mempengaruhi tingkat kelahiran di wilayah SPIB, merancang model
peningkatan angka kelahiran, melaksanakan dan mengevaluasinya.
Survei atau karakterisasi dilaksanakan di empat SPIB/ULIB yaitu 1)
SPIB Rimbo Ulu, 2) SPIB Pamenang, 3) SPIB Hitam Ulu dan 4) SPIB
Pelawan-Singkut. Model ekspektasi diimplementasikan dalam suatu
72
kawasan yang menjadi bagian suatu SPIB yaitu Desa Bunga Antoi
Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.
Keberhasilan kelahiran sangat tergantung pada
keberhasilan-keberhasilan melewati tahapan reproduksi
sebelumnya. Keberhasilan melahirkan berawal pada keberhasilan
bunting dan estrus. Keberhasilan bunting pada kawasan IB
merupakan ukuran utama keberhasilan pelaksanaan IB sehingga
parameter keberhasilan IB menjadi layak dicermati dalam meninjau
tingkat kelahiran. Keberhasilan IB pada kawasan SPIB yang disurvei
ditunjukkan dengan nilai parameter berikut service per conception
1,91, conception rate 53%, calving interval 13,21 bulan dan calving
rate 57,49%.
Angka kelahiran pedet pada suatu kawasan pelayanan IB
dipengaruhi beberapa faktor. Namun dari semua faktor yang telah
dianalisis, diperoleh 2 faktor dominan yang berpengaruh nyata
terhadap peningkatan angka kelahiran. Kedua faktor tersebut
adalah intensitas pengamatan status reproduksi dan penanganan
gangguan reproduksi. Pelaksanaan kedua hal tersebut secara
optimal perlu diupayakan oleh sejumlah tindakan yang menjadi
faktor pendukung layanan seperti aktualisasi kartu IB dan
aktualisasi fungsi petugas IB menurut hirarki. Jenis-jenis gangguan
reproduksi yang banyak ditemukan adalah kawin berulang dan
tidak munculnya berahi pasca melahirkan. Sebanyak 82 %
penanganan gangguan reproduksi berhasil diatasi hingga hingga
ternak menjalani tahapan reproduksi berikutnya. Pencapaian target
kegiatan ini baru akan terlihat pada tahun kedua kegiatan, dimana
angka kelahiran nyata dapat diperoleh.
73
8.2.4. Adaptasi Perubahan Iklim melalui Desain Model Simulasi Tanaman Padi di Lahan Rawa Provinsi Jambi
Peningkatan produksi padi dapat dilakukan dengan
memanfaatkan lahan marginal (rawa pasang surut). Lahan pasang
surut di Provinsi Jambi mencapai 39.538 ha. Usahatani dan
produktivitas padi sangat dipengaruhi oleh perubahan cuaca dan
iklim. Perubahan tersebut dapat dianalisis dan diprediksi lebih lanjut
dengan menggunakan model. Adaptasi dampak perubahan iklim
diperlukan melalui penggunaan model simulasi tanaman padi yang
didesain. Hasil pengujian dengan uji t berpasangan antara prediksi
model dan observasi kedua varietas padi di Simbur Naik
menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) pada peubah
umur tanaman, dan LAI. Pengujian pada parameter pertumbuhan
dan hasil seperti biomassa akar, batang, dan daun menunjukkan
perbedaan yang tidak nyata (P>0,05).
Model simulasi tanaman padi rawa pasang surut di Simbur
Naik dapat mensimulasi proses dari setiap periode fase
perkembangan tanaman, produksi biomassa dari masing-masing
organ tanaman padi berupa akar, batang, daun, serta LAI sesuai
dengan pengukuran lapang pada percobaan pertama dan kedua.
Berdasarkan uji grafik hubungan antara prediksi model dengan
pengukuran lapang menghasilkan koefisien determinasi (R2) yang
lebih besar dari 0,80 untuk semua peubah yang diuji. Berdasarkan
validasi tersebut, model simulasi tanaman padi dapat mensimulasi
proses dari setiap periode fase perkembangan tanaman, produksi
biomassa dari masing-masing organ tanaman padi sesuai dengan
pengukuran lapang dalam penelitian ini. Model simulasi yang
disusun dapat diaplikasikan untuk menentukan waktu tanam yang
optimal, antisipasi dampak perubahan iklim akibat kenaikan suhu
74
udara atau perubahan curah hujan terhadap produksi padi pasang
surut.
Hasil aplikasi model menunjukkan bahwa waktu tanam padi
pertama di lahan pasang surut Simbur Naik dapat dilakukan pada
musim hujan mulai Oktober III secara sebar benih langsung.
Tanam padi kedua pada musim hujan ini dengan penerapan
teknologi masih bisa dilakukan pada Januari I – Januari II. Model
memprediksi penanaman padi pada waktu ini dapat memberikan
peluang hasil tertinggi mencapai 6,6 ton/ha. Tanam padi ketiga
pada MK/MT II dapat dilakukan pada Mei II sampai Juli I.
Penanaman padi pada musim tanam ini berdasarkan prediksi model
dapat memberikan potensi hasil tertinggi sekitar 6,5 ton/ha. Pola
pengembangan teknologi usahatani tanaman padi ramah
lingkungan di lahan rawa dapat dilakukan melalui aplikasi paket
inovasi teknologi yang dimulai dari penentuan waktu tanam yang
tepat, pengolahan lahan yang baik dan efisien (dapat
menggunakan hand traktor), pengelolaan muka air tanah,
pengunaan VUB Inpara 1 dan 2, penanaman jajar legowo 2 : 1 dan
4 : 1, waktu pemindahan bibit sekitar 2 minggu, pemupukan
spesifik lokasi dengan dosis sesuai uji tanah, penerapan PHT dan
penggunaan biopestisida, mekanisasi saat pembersihan lahan dan
panen.
8.2.5. Pengelolaan Lahan Rawa Lebak Secara Berkelanjutan
Tujuan kegiatan adalah mengidentifikasi, memetakan dan
menyusun strategis pengolahan lahan rawa berbasis konservasi
pada skala nasional (1:250.000) dan lahan terpilih (1:50.000) dan
menyusun paket teknologi pengelolaan rawa lebak dalam
meningkatkan produktivitas tanaman padi dan penurunan GRK.
75
Penelitian dilaksanakan di lahan rawa lebak Kabupaten
Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Waktu pelaksanaan penelitian dari
bulan Maret sampai Nopember 2015. Penelitian dilakukan melalui
dua kegiatan utama yaitu mengidentifikasi, memetakan dan
menyusun strategi pengelolaan lahan rawa berbasis konservasi
pada skala nasional (1:250.000) serta lahan terpilih (1:50.000) dan
menyusun paket teknologi pengelolaan rawa lebak dan penurunan
GRK dalam meningkatkan produkstivitas tanaman padi. Penelitian
identifikasi dan pemetaan dilakukan dalam bentuk survei dan
penerapan paket teknologi dilakukan dengan membuat demplot
seluas lebih 1 ha di lahan petani.
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan analisis peta
pengelolaan lahan rawa berbasis konservasi, maka lahan rawa
lebak di Kabupaten Muaro Jambi dapat diusahakan untuk budidaya
tanaman pangan (padi dan jagung), tanaman buah (duku, durian,
dan nenas) dan hortikultura (cabe, tomat, dan terong), dan ketela
pohon. Hasil identifikasi peta dan verifikasi lapang penanaman padi
di lahan rawa lebak Kabupaten Muaro Jambi ini dilakukan pada
lahan rawa lebak dangkal dan tengahan, terletak di sepanjang DAS
Batanghari, dengan lereng 0-3%. Budidaya tanaman padi masih
menggunakan teknologi sederhana dan manual, pemupukan tidak
dilakukan, dan benih yang digunakan adalah varietas lokal atau raja
hitam. Atas pertimbangan identifikasi ini maka diperlukan sentuhan
inovasi teknologi dan aplikasi komponen teknologi budidaya padi
spesifik lokasi, berkelanjutan dengan memberikan hasil optimal.
Komponen teknologi yang akan diterapkan adalah introduksi VUB,
aplikasi amelioran/pengapuran dan pemupukan spesifik lokasi
berdasarkan analisis tanah dengan dosis dan waktu pemberian
yang tepat, aplikasi mekanisasi berupa alat tanam padi,
pengendalian hama penyakit terpadu, mekanisasi panen dan pasca
panen.
76
8.3. Narasumber
BPTP Jambi dipercaya menjadi narasumber pada berbagai
kegiatan dan stakeholder, baik intansi terkait maupun petani. Pada
Tahun 2015 ini permintaan sebagai narasumber meningkat, karena
BPTP Jambi semakin dikenal eksistensinya dalam bidang teknologi
pertanian. Perbandingan jumlah narasumber 2014 dan 2015 serta
persentase permintaan pertanian dan non pertanian disajikan pada
Gambar 19 sedangkan narasumber terkait disajikan pada Lampiran
10.
Gambar 19. Jumlah Permintaan Narasumber Tahun 2014 dan 2015
Gambar 20. Jumlah Permintaan Narasumber Kategori Pertanian dan Non Pertanian Tahun 2014 dan 2015
77
IX. PERENCANAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
9.1. Perencanaan dan Penyusunan Program/Anggaran serta Revisi
Perencanaan kegiatan yang dilakukan pada Tahun 2015
adalah Perencanaan dan Penyusunan Program/Anggaran untuk
Tahun 2016. Proses perencanaan dimulai dengan penyusunan
matrik, RPTP, RKTM, RDHP, dan penyusunan proposal yang
digunakan sebagai bahan untuk aplikasi I-Program (Intranet
Program). Proses evaluasi proposal dilakukan oleh tim evaluator
dari BBP2TP). Hasil evaluasi disampaikan secara tertulis yang
memuat nilai tiap-tiap proposal RPTP dan RDHP. Berdasarkan hasil
evaluasi dilakukan penetapan kegiatan yang diusulkan melalui
Perencanaan Pagu Indikatif. Pemantapan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2016 di finalkan melalui penyusunan
anggaran pada Pagu Defenitif. Proses revisi juga terjadi selama
tahun 2015.
9.2. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Monitoring dan evaluasi (monev) pengkajian dan diseminasi
adalah suatu proses pemantauan dan penilaian kemajuan serta
keberhasilan suatu kegiatan pengkajian dan diseminasi.
Pelaksanaan kegiatan monev dilakukan selama tiga kali dalam
setahun, yang meliputi monev perencanaan (ex-ante), monev
pelaksanaan (on going) dan monev akhir kegiatan (ex-post).
Tujuan kegiatan monev adalah menganalisis kinerja
pengkajian dan diseminasi T.A. 2015, mengidentifikasi
permasalahan dan keberhasilan (peluang) sebagai bahan
pertimbangan untuk perbaikan selanjutnya dan merumuskan bahan
masukan kepada pimpinan dalam perbaikan arah kebijakan
pengkajian dan diseminasi teknologi. Luaran yang diharapkan
dalam monev adalah kinerja kegiatan pengkajian dan diseminasi
78
teknologi T.A. 2015. Permasalahan dan keberhasilan (peluang)
kegiatan pengkajian dan diseminasi serta bahan masukan kepada
pimpinan (Kepala BPTP) dalam memperbaiki arah kebijakan
pengkajian dan diseminasi teknologi.
Hasil evaluasi kinerja seluruh kegiatan (RKTM, RPTP, RDHP)
sudah berjalan dengan baik. Hasil evaluasi dituangkan dalam
Laporan Monev Ex Ante, Monev On Going dan Monev Ex Post
Tahun 2015.
Kegiatan yang diwadahi RKTM yang merupakan kegiatan
rutin BPTP Jambi sudah berjalan sesuai dengan perencanaan dan
perkembangan pada setiap bulan. Kegiatan yang diwadahi RPTP
terdiri dari kegiatan APBN dan SMARTD. Kinerja kegiatan APBN dan
SMARTD baik di lapangan maupun pada laporan rutin telah sesuai
dengan perencanaan yang ada. Kegiatan yang diwadahi oleh
RDHP, kinerja kegiatannya cukup baik dan telah sesuai dengan
perencanaan yang ada. Kinerja kegiatan perbenihan di Provinsi
Jambi melalui UPBS dapat memenuhi 64,5% dari target produksi
benih padi tersertifikasi dan 47,31% dari target produksi benih
tersertifikasi yang sudah ditetapkan.
Kegiatan diseminasi lainnya (Visitor Plot/Petak Percontohan,
Pameran/Eskpose, Pengelolaan Website, Pengembangan Pustaka
digital) sudah berjalan dengan sangat baik. Kegiatan ini sudah rutin
dilaksanakan dan berjalan sesuai dengan perencanaan demikian
pula dengan laporan rutin. Seluruh kegiatan yang perlu mendapat
perbaikan adalah ketepatan waktu penyerahan laporan rutin
(bulan, triwulan, laporan tengah tahun dan laporan akhir kegiatan).
9.3. Sistem Pengendalian Internal
Tahun 2015 ini kegiatan Satuan Pelaksana Pengendalian
Intern BPTP Jambi telah berupaya semaksimal mungkin untuk
melaksanakan tugasnya, yang difokuskan pada hasil audit Itjentan
79
2014 dan audit implementasi ISO 9001:2008. Berkaitan dengan hal
tersebut, telah dilakukan tindak lanjut untuk kedua audit tersebut
yaitu memberi tanggapan LHP Itjentan dan perbaikan hasil audit
sesuai dengan saran perbaikan yang ada. Disamping itu
pemantauan yang dilakukan Satlak PU sehubungan pada awal
tahun anggaran adalah mencoba memantau terhadap persiapan
pelaksanaan kegiatan yang sangat berkaitan dengan kegiatan
perencanaan. Pada akhir tahun, pemantauan lebih ditekankan pada
kegiatan tinjauan manajemen dan arah perbaikan dan penyelesaian
tanggung jawab pelaporan akhir pada setiap kegiatan.
80
X. PENGELOLAAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI
Indonesia telah menjadikan transparansi sebagai parameter
keberhasilan, mulai dari pemerintah pusat hingga ke daerah. Tak
terkecuali Kementerian Pertanian sebagai Badan Publik, menjadikan
transparasnsi sebagai simbol keberhasilan dan kesuksesan. Apalagi
dengan dikeluarkannya UU No. 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang merupakan sarana
pengawasan dari publik terhadap penyelenggaraan negara dan
badan publik dalam memberikan pelayanan umum kepada
masyarakat.
BPTP Jambi sebagai unit pelaksana teknis Kementerian
Pertanian yang juga merupakan badan publik, wajib mengikuti UU
KIP ini. Salah satunya adalah dengan melakukan pelayanan publik
serta memberikan informasi secara terbuka kepada pengguna
informasi kecuali informasi yang dikecualikan. Pelaksanaan UU KIP
ini diimplementasikan dengan kegiatan Pengelolaan Informasi dan
Dokumentasi, dengan pelaksananya adalah pejabat pengelola
informasi dan dokumentasi sebagai PPID Pelaksana UPT dari
Kementerian Pertanian.
Pada tahun 2015 ini, BPTP Jambi sudah melakukan
pembenahan terhadap pelayanan public diantaranya adalah
membuat SK organisasi pelayanan informasi dan dokumentasi,
menerbitkan Standar Pelayanan Publik dan mempublikasikan
informasi mengenai layanan public melalui.
Dalam upaya menjadikan BPTP Jambisebagai instansi
pemerintah yang memberikan pelayanan secara baik, bersih,
transparan, dan akuntabel sesuai dengan tusi, maka perlu
ditetapkan nilai-nilai budaya, maklumat dan komitmen pelayanan
sebagai arah dan langkah tahapan yang perlu dituangkan dalam
standar pelayanan publik (SPP) dan dilaksanakan dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi BPTP Jambi dalam memberikan
81
pelayanan. Yang tercakup dalam SPP ini adalah :
1. VISI: Terwujud dan berfungsinya pengelolaan layanan
publik yang nyaman, tepat dan bertanggungjawab.
2. MISI:
a. Mendorong keterbukaan penyelenggaraan pelayanan
dibidang pertanian
b. Mewujudkan pelayanan publik yang nyaman, tepat dan
bertanggungjawab
c. Membangun dan mengembangkan sistem pelayanan
yang ramah pengguna melalui pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi
3. MOTTO: NyaMAN, Tepat dan BertanggungjawAB
(MANTAB)
4. MAKLUMAT PELAYANAN: “PROSES PELAYANAN
DILAKSANAKAN SECARA NYAMAN, TEPAT DAN
BERTANGGUNGJAWAB DENGAN MENGOPTIMALKAN
SEMUA KEMAMPUAN DAN SUMBERDAYA UNTUK
MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK”
Dalam memberikan pelayanan jasa dan penyediaan
produk, UPP Kementerian Pertanian menerapkan SPP yang
meliputi persyaratan administratif dan persyaratan teknis
tentang tolok ukur layanan yang diberikan kepada pengguna
jasa. SPP wajib mempertimbangkan beberapa hal yaitu jenis
pelayanan, bentuk pelayanan, waktu pelayanan, sumber daya
manusia (SDM) pelaksana dan sarana pelayanan indikator
pencapaian pelayanan.
Produk layanan yang dihasilkan adalah :
1. Layanan jasa: informasi,konsultasi dan
narasumber,analisis laboratorium tanah dan
tanaman, pembuatan peta, perpustakaan
pengolahan hasil pertanian,
82
2. Layanan penyediaan produk: benih padi dan kedelai,
bibit karet, produk ayam KUB, jamur tiram, bibit
sayuran dan buah,pupuk organik, jasa pengolahan
hasil pertanian.
Sepanjang kurun waktu 2015 telah masuk sejumlah ….
permintaan konsultasi dan 41 orang yang melaksanakan
magang untuk siswa dan mahasiswanya, pembelian benih padi
dan kedelai, serta permintaan pelatihan pengolahan hasil
pertanian. Selain itu jasa layanan perpustakaan juga aktif
melayani penggunanya. Permintaan konsultasi masuk melalui 2
metode yaitu secara langsung dan melalui website BPTP Jambi.
Telah disiapkan pula resepsionis dengan formulir layanan publik
serta kotak saran sebagai sarana pengaduan dan saran.
83
XI. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 11.1. Pelatihan Jangka Pendek
Penyelenggaraan kegiatan latihan bagi peneliti, penyuluh dan
teknisi sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam suatu bidang tertentu. Tahun 2015 beberapa
staf BPTP Jambi telah mengikuti pelatihan jangka pendek yang
dilaksanakan di dalam dan luar negeri (Tabel 7).
Tabel 7. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti
Magang/Pelatihan Jangka Pendek pada Tahun 2015
No. Nama Diklat Peserta Lokasi Nama
1. Magang SDG 1 Bogor Eva Salvia,
SP
2. Diklat Alsintan 1 Serpong Kiki Suheiti, S. TP., M.
Eng. 3. Short Course
Agricultural in Transition
1 Netherland Kiki Suheiti,
S. TP., M. Eng.
4. Pelatihan dan Ujian
Sertifikasi Keahlian pengadaan/B/J
3 Bogor Dr. Zubir, S.
Pt., MP, Suartika, Hj.
Emi Nursanti 5. Pelatihan Bahasa
Inggris Kelas
Internet Based TOEFL (IBT)
Preparation Tkt Intermediate
2 Bogor drh.Sari YH,
Kamalia M,
S. TP
6. Pelatihan Teknis
Meningkatkan Produksi Benih dan
Penguatan Penangkar Benih
Padi dan Pelatihan Teknis Model
Kawasan Mandiri
Benih Padi Berbasis Masyarakat
2 Sukamandi Ir. Julistia B,
Ir. Jumakir
7. Sosialisasi Pengembangan
Pemetaan Produksi
Padi, Jagung dan Kedelai
1 Serpong Hendri P, SP., M. Si
84
Tabel 7. Lanjutan
No. Nama Diklat Peserta Lokasi Nama
8. Training of Trainer (T0T) Calon Pelatih
Mekanisasi Pertanian
1 Serpong Parulian, SST
9. Pelatihan dan
Symposium Katam Terpadu
3 Jakarta Ir. Endrizal,
M. Sc.; Hendri P,
SP., M. Si,
Dr.Salwati, SP., M. Si
10. Pelatihan Aplikasi SAIBA (Sistem
Akuntansi Berbasis
Akrual)
1 Cipayung Ike Yudi W, SE
11. Sosialisasi Sistem
Informasi PNBP Online
2 Jakarta Ike Yudi W,
SE; Yesi Fransiska
12. Pelatihan Agribisnis 1 Lembang Ir. Muzirman, M. Si
13. Short Course Lost
Harvest and Wasted Food
1 Netherland Desy Nofriati,
Sp., M. Si
14. Regional Workshop on Improvement and
Development of
Country-Spesific Emission Factor for
Methane from Enteric Fermentation
(Training)
1 Cibedug-Ciawi,
Bogor-
Jabar
drh.Sari YH
15. Workshop “
Strengthening
Impact Assesment in CGIAR (SIAC)
1 Bandung-
Jawa Barat
Syafri Edi, SP
16. Workshop Daya Saing dan Indeks
Produktivitas
Pertanian
1 UGM-Yogyakarta
Ir. Nur Imdah M
85
11.2. Pelatihan Jangka Panjang
Pelatihan jangka panjang bertujuan untuk peningkatan
kualitas SDM di BPTP Jambi ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi. Pada tahun 2015, terdapat 1 orang staf sedang mengikuti
pelatihan jangka panjang untuk jenjang pendidikan S2 di Perguruan
Tinggi dalam negeri yang dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Pelatihan Jangka
Panjang hingga T.A. 2015.
No. Nama Jenjang
Pendidikan Tahun Mulai
Tempat
1. Widya Sari Murni,
SP Program S2
September
2014
Universitas
Brawijaya
86
XII. PENUTUP
Kegiatan pedampingan, pengkajian, diseminasi dan
kerjasama BPTP Jambi pada tahun 2015 sangat progresif
dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dalam kegiatan UPSUS
Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai. BPTP Jambi
menjadi tumpuan dalam hal pendampingan teknologi, koordinasi,
serta database yang berkaitan dengan hal tersebut. Keberadaan
Koordinator Wilayah di tiap kabupaten/kota menjadi ujung tombak
pendampingan teknologi di daerah. Kegiatan pendampingan
semakin memantapkan posisi BPTP Jambi dari Provinsi Jambi
dengan banyaknya permintaan narasumber/tenaga ahli di BPTP
Jambi. Kegiatan pengkajian dan diseminasi yang menghasilkan
teknologi spesifik lokasi dan teknologi yang terdiseminasi ke
pengguna telah berjalan dengan baik dan mecapai Indikator Kinerja
Utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam DIPA 2015. Jumlah
kegiatan kerjasama BPTP Jambi meningkat tajam. Hal ini
membuktikan bahwa BPTP Jambi telah melaksanakan program
pendampingan, pengkajian, diseminasi, kerjasama serta
manajemen perkantoran yang hasilnya diharapkan dapat
memberikan sumbangan/kontribusi teknologi secara optimal bagi
kepentingan pembangunan pertanian di daerah, khususnya dalam
bidang pengkajian komoditas spesifik lokasi, serta mempercepat
dan memperlancar proses alih teknologi dari sumber teknologi
kepada pengguna.
Sistem pengendalian internal telah berjalan baik dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, sehingga pelaksanaan manajemen,
kegiatan dan administrasi lebih tertib. Pelayanan publik masih harus
ditingkatkan lagi terutama dari segi kejelasan biaya. Hal ini
terungkap dari hasil survey indeks kepuasan masyarakat yang
dilaksanakan di 2 semester dengan nilai 72,504 (Baik) untuk
87
semester 1 dan 76,262 untuk semester 2 yang merupakan
pencapaian nilai IKM terbaik selama ini.
BPTP Jambi harus lebih meningkatkan diseminasi agar tingkat
adopsi dan difusi teknologi pertanian yang dihasilkan oleh BPTP
maupun Balitbangtan dapat meningkat dan meluas di Provinsi
Jambi. Selain itu sinergisitas BPTP Jambi dengan instansi terkait
harus lebih ditingkatkan dengan dieratkan untuk mencapai tujuan.
Pelaksanaan pembangunan zona integritas WBK/WBBM menjadi
salah satu fokus kegiatan di tahun mendatang.
88
XIII. LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pegawai yang Naik Gaji Berkala pada Tahun 2015
NO. NAMA GOLONGAN TMT
BERKALA
1. Ir. Firdaus Penata Tk. I / III d 1 Februari 2. Purnomo Sidhi, A. Md Pengatur Tk. I / II d 1 Maret
3. Hery Nugroho, SP, MP
Penata / III c Sda
4. Dr. Sigid Handoko,
SP, M. Si
Penata Tk. I / III d Sda
5. Endang Susilawati, S.
Pt
Penata / III c Sda
6. Dr. Lutfi Izhar, SP,
M. Sc
Penata / III c Sda
7. Dr. Desi Hernita, SP, MP
Penata Tk. I / III d Sda
8. Erika Siahaan Penata Muda Tk. I / III b
Sda
9. Hasniarti, A.MD Penata / III c Sda
10. Fitriyana Penata Muda Tk. I / III b
Sda
11. Barwanto Pengatur Muda Tk. I / II c
Sda
12. Hedi Hermawan Penata Muda / III a Sda 13. Ir. Linda Yanti, M.Si
Penata Tk. I / III d 1 April
14. Karmiden Sitorus Penata Muda Tk. I / III b
Sda
15. Raden Acep Penata Muda Tk. I / III b
Sda
16. Drs. Suharyon Pembina Tk. I / IV c Sda
17. B. Heryanto, S.IP Penata Tk. I / III d Sda 18. Hj. Emi Nursanti Penata Muda Tk. I / III
b
Sda
19. Ir. Yardha Pembina Utama Muda /
IV c
Sda
20. Farida Penata Muda / III a Sda
21. Animar Penata Muda / III a 1 Mei
22. Syamsurizal SY Penata Muda Tk. I / III b
Sda
23. Kusningsih Penata Muda Tk. I / III b
1 Juli
24. Wasito Pengatur Muda Tk. I / II
b
Sda
25. Yondrizal Juru Tk. I / I d Sda
89
Lampiran 1. Lanjutan
NO. NAMA GOLONGAN TMT
BERKALA
26. Amaldy Juru Tk. I / I d Sda
27. Ir. Adri, M. Si Pembina / IV a 1 September
28. Hendri Purnama, SP, M. Si
Penata Muda Tk. I / III b
Sda
29. Tri Kunto Prihono, SP Penata / III c 1 Oktober
30. Ir. Endrizal, M. Sc Pembina Utama Muda / IV c
Sda
31. Jon Hendri, SP Penata Muda Tk. I / III b
Sda
32. Rusman Pengatur Muda Tk. I / II
b
1
November 33. Dewi Novalinda, SP Penata Muda Tk. I / III
b
1 Desember
34. Widya Sari Murni, SP Penata Muda / III a Sda
35. Masito, S.Pt Penata Muda / III a Sda 36. Defira Suci
Gusfarina, SP
Penata Muda / III a Sda
37. Eva Salvia, SP Penata Muda Tk. I / III b
Sda
38. Rima Purnamayani, SP,M.Si
Penata / III c Sda
39. Syafri Edi, SP Pembina Tk. I/IV b 1 Januari
40. Muslim BS Pengatur Tk. I/ II d Sda 41. Ir. Busyra BS., M. Si Pembina Utama Muda,
IV c
Sda
42. Sapriadi Pengatur Muda Tk. I, II
b
Sda
43. Dr. Erwan W, SP., M.
Si
Penata, III c Sda
Lampiran 2. Data Cuti Pegawai di BPTP Jambi pada Tahun 2015
No. Nama Lama Cuti
(Hari
Kerja/Bulan)
Tanggal Cuti
Jenis Cuti
I. Januari
1. Defira Suci G,
SP
3 Bulan 1-17 Cuti Bersalin
(mulai 17 Nov’ 14)
2. Ir. Yardha 1 HK 2 Cuti Tahunan
3. Erika Siahaan 1 HK 2 Cuti Tahunan 4. Dewi Novalinda,
SP
1 HK 2 Cuti Tahunan
5. Karmiden
Sitorus
1 HK 2 Cuti Tahunan
90
Lampiraan 2. Lanjutan
No. Nama Lama Cuti
(Hari
Kerja/Bulan)
Tanggal
Cuti Jenis Cuti
I. Januari
6. Tri Kunto
Prihono, SP
3 HK 2 – 6 Cuti Tahunan
7. Purnomo Sidhi 1 HK 7 Cuti Tahunan 8. Ir. Bustami 1 HK 12 Cuti Tahunan
9. Ir. Nur Imdah M 1 HK 15 Cuti Tahunan 10. Dr. Erwan
Wahyudi, SP.,
M. Si
5 HK 26 – 30 Cuti Tahunan
11. drh. Sari Yanti H 3 HK 22, 26 - 27 Cuti Tahunan
12. Romanti Sitanggang. A.
Ma
1 HK 23 Cuti Tahunan
13. Rima
Purnamayani,
SP., M. Si
1 HK 23 Cuti Tahunan
14. Kiki Suheiti, S.
TP., M. Eng.
1 HK 26 Cuti Tahunan
15. Ir. Endrizal. M.
Sc
1 HK 30 Cuti Tahunan
16. Ir. Julistia Bobihoe
1 HK 30 Cuti Tahunan
17. Salwati 1 HK 30 Cuti Tahunan
II Pebruari
1. Eva Salvia. SP 1 HK 2 Cuti Tahunan
2. Rima Purnamayani,
SP., M. Si
1 HK 2 Cuti Tahunan
3. Dr. Salwati, SP., M. Si
9 HK 2 – 12 Cuti Besar
4. Drs. Suharyon 4 HK 10 – 13 Cuti Tahunan 5. Dr. Zubir, S. Pt.,
MP
2 HK 5 – 6 Cuti Tahunan
6. Masito, S. Pt 3 HK 2,3,4 Cuti Alasan Penting
7. Masito, S. Pt 3 HK 5,6,10 Cuti Tahunan 8. Endang
Susilawati, S. Pt
3 HK 5, 18 dan
20
Cuti Tahunan
9. Ir. H. Ahmad
Yusri, M. Si
3 HK 18-23 Cuti Tahunan
91
Lampiran 2. Lanjutan
No. Nama
Lama Cuti
(Hari
Kerja/Bulan)
Tanggal Cuti
Jenis Cuti
II Pebruari
10. Desy Nofriati,
SP., M. Si
1 HK 20 Cuti Tahunan
11. Syafri Edi, SP 1 HK 20 Cuti Tahunan
12. Ir. H. Syafrial 1 HK 20 Cuti Tahunan 13. Defira Suci G,
SP
1 HK 23 Cuti Tahunan
14. Ir. Muzirman, M. Si
2 HK 25-26 Cuti Tahunan
15. Erika Siahaan 3 HK 25-27 Cuti Tahunan 16. Wasito 1 HK 26 Cuti Tahunan
III Maret
1. Raden Acep 1 HK 2 Cuti Tahunan 2. Masito 1 HK 13 Cuti Tahunan
3. Romanti
Sitanggang, A. Ma
3 HK 16-18 Cuti Alasan
Penting
4. Romanti Sitanggang, A.
Ma
2HK 19-20 Cuti Tahunan
5. Ir. H. Ahmad
Yusri, M. Si
4 HK 26 – 31 Cuti Besar
6. Erika Siahaan 2 HK 30-31 Cuti Tahunan
IV April
1. Masito, S. Pt 3 Bulan (Bulan
I)
6-30 (6
April – 6 Juli)
Cuti Bersalin
2. Ir. H. Ahmad
Yusri, M. Si
4 HK 1 - 7 April Cuti Besar
3. Kiki Suheiti, S.
TP., M. Eng.
2 HK 16-17 Cuti Tahunan
4. Syamsurizal SY 4 HK 21-24 Cuti Tahunan
5. Fitriyana 1 HK 22 Cuti Tahunan 6. Ir. Syafrial 1 HK 24 Cuti Tahunan
V Mei
1. Masito, S. Pt 3 Bulan (Bulan
II)
1 - 31 Cuti Bersalin
2. Ike Yudi
Winarni, SE
3 HK
12-15 Cuti Tahunan
3. Endi Putra, SP 2 HK 15-18 Cuti Tahunan
4. Fitriyana 1 HK 15 Cuti Tahunan 5. Defira Suci G 1 HK 15 Cuti Tahunan
6. Kusningsih 3 HK 18-19 & 21 Cuti Tahunan
7. Suartika 3 HK 20-22 Cuti Tahunan
92
Lampiran 2. Lanjutan
No. Nama Lama Cuti
(Hari
Kerja/Bulan)
Tanggal
Cuti Jenis Cuti
V Mei
8. Siti Fatimah 3 HK 20-22 Cuti Tahunan
9. Farida 1 HK 27 Cuti Tahunan
10. Ir. Syafrial 2 HK 28-29 Cuti Tahunan
VI Juni
1. Masito, S. Pt 3 Bulan (Bulan
III)
1 - 30 Cuti Bersalin
2. Defira Suci G,
SP
1 HK 1 Cuti Tahunan
3. Kiki Suheiti, S.
TP., M. Eng.
1 HK 1 Cuti Tahunan
4. Hasniarti, A. Md 1 HK 1 Cuti Tahunan
5. Romanti Sitanggang, A.
Ma
2 HK 4 - 5 Cuti Tahunan
6. Muzirman 3 HK 8-10 Cuti Tahunan 7. Hasniarti, A. Md 3 HK 8-10 Cuti tahunan
8. Emi Nursanti 3 HK 15-17 Cuti Tahunan 9. Hasniarti, A. Md 2 HK 18-19 Cuti Tahunan
10. Endang S, S. Pt 1 HK 19 Cuti Tahunan 11. Animar 1 HK 22 Cuti Tahunan
12. Romanti S, A.
Ma
2 HK 24-25 Cuti Tahunan
VII Juli
1. Masito, S. Pt 3 Bulan 1 - 6 Cuti Bersalin
4 HK 13-14 dan 23-24
Cuti Tahunan
2. Farida 1 HK 6 Cuti Tahunan
3. Endang Susilawati, S. Pt
1 HK 13 Cuti Tahunan
4. Desi Nofriati, SP., M. Si
2 HK 13-14 Cuti Tahunan
5. Ir. Nur Asni, MS 4 HK 13-14 dan 23 -24
Cuti Tahunan
6. Ir. Busyra BS,
M. Si
4 HK 13-14 dan
23 -24
Cuti Tahunan
7. Mildaerizanti,
SP., M. Si
2 HK 13-14 Cuti Tahunan
8. Dr. Araz Meilin,
SP., M. Si
2 HK 13-14 Cuti Tahunan
9. Endi Putra, SP 4 HK 23-28 Cuti Tahunan 10. Ir. Linda Yanti,
M. Si
2 HK 23-24 Cuti Tahunan
93
Lampiran 2. Lanjutan
No. Nama Lama Cuti
(Hari
Kerja/Bulan)
Tanggal
Cuti Jenis Cuti
VII Juli
11. Jon Hendri, SP.,
M. Si
4 HK 23-28 Cuti Tahunan
12. Ir. H. Ahmad Yusri, M. Si
2 HK 23-24 Cuti Tahunan
13. Erika Siahaan 1 HK 23 Cuti Tahunan 14. Drs. Suharyon 4 HK 28-31 Cuti Tahunan
15. Dewi Novalinda,
SP
2 HK 27-28
16. Defira Suci G,
SP
3 HK 2,28,30 Cuti Tahunan
17. Purnomo Sidhi,
A. Md
5 HK 23,24,27,
28, 31
Cuti Tahunan
1. Jainal Abidin
Hutagaol, SP
3 HK 18-20 Cuti Tahunan
2. Suci Primilestari, SP., M. Si
2 HK 28, 31 Cuti Tahunan
3. Fitriyana 1 HK 18 Cuti Tahunan 4. Ir. Marlina Susy
R
1 HK 27 Cuti Tahunan
IX September
1. Suci Primilestari,
SP., M. Si
1 HK 1 Cuti Tahunan
2. Ir. Syafrial 3 HK 17-18 dan 21
Cuti Tahunan
3. Ir. Nur Asni, MS 1 HK 14 Cuti Tahunan 4. Ir. Busyra BS,
M. Si
1 HK 14 Cuti Tahunan
5. Purnomo Sidhi, A. Md
2 HK 1, 29 Cuti Tahunan
6. Fitriyana 2 HK 15-16 Cuti Tahunan 7. Syamsurizal 4 HK 14-17 Cuti Tahunan
8. Dr. Araz Meilin,
SP., M. Si
1 HK 28 Cuti Tahunan
9. Hery Nugroho,
SP., MP
3 HK 21-23 Cuti Tahunan
10. Endang
Susilawati
2 HK 8, 18 Cuti Tahunan
11. Dewi Novalinda,
SP
1 HK 14 Cuti Tahunan
X Oktober
1. Ir. H. Ahmad Yusri, M. Si
3 HK 8-12 Cuti Tahunan
2. Kiki Suheiti, S.TP., M. Eng.
2 HK 6, 19 Cuti Tahunan
94
Lampiran 2. Lanjutan
No. Nama
Lama Cuti
(Hari
Kerja/Bulan)
Tanggal Cuti
Jenis Cuti
X Oktober
3. Purnomo Sidhi,
A. Md
3 HK 9-13 Cuti alasan
penting 4. Dr. Araz Meilin,
SP., M. Si
1 HK 12
5. Ike Yudi
Winarni, SE
2 HK 15-16
6. Ir. Nur Imdah M 1 HK 19 7. Ir. Linda Yanti,
M. Si
1 HK 19
8. Wasito 1 HK 20
9. Hj. Emi Nursanti 2 HK 29-30 Cuti Tahunan (berlanjut ke
Bln Nov)
10. Endang Sunandar, SE
8 HK 6-16 Cuti Tahunan
XI November
1. Dr. Araz Meilin, SP., M. Si
1 HK 5 Cuti Tahunan
2. Hj. Emi Nursanti 2 HK 2-3 Cuti Tahunan 3. Dewi Novalinda,
SP
4 HK 2, 20,
23,24
Cuti Tahunan
4. Defira Suci Gusfarina, SP
2 HK 3,4 Cuti Tahunan
6. Farida 7 HK 11-19 Cuti Tahunan 7. Dr. Erwan W,
SP., M. Si
2 HK 17-18 Cuti Tahunan
8. Wasito 1 HK 18 Cuti Tahunan 9. Ir. Nur Asni, MS 3 HK 23-25 Cuti Tahunan
10. Ir. Busyra BS, M. Si
2 HK 20 Cuti Tahunan
11. Kiki Suheiti, SP.,
M. Eng.
1 HK 25 Cuti Tahunan
12. Fitriyana 3 HK 20-24 Cuti Tahunan
13. Ir. Linda Yanti, M. Si
2 HK 26, 27 Cuti Tahunan
14. Romanti Sitanggang, A.
Ma
1 HK 26 Cuti Tahunan
15. Hasniarti, A. Md 1 HK 30 Cuti Tahunan 16. Desy Nofriati,
SP., M. Si
1 HK 30 Cuti tahunan
95
Lampiran 2. Lanjutan
No. Nama Lama Cuti
(Hari
Kerja/Bulan)
Tanggal
Cuti Jenis Cuti
XII Desember
1. Linda Yanti 3 HK 1-3 Cuti Tahunan
2. Desy Nofriati,
SP., M. Si
2 HK 1,15 Cuti tahunan
3. Mildaerizanti,
SP, M. Sc
3 HK 10-14 Cuti Tahunan
4. Suci Primilestari,
SP, M. Si
1 HK 11 Cuti Tahunan
5. Siti Fatimah 1 HK 10 Cuti Tahunan 6. Drs. Tukimin 8 HK 14-23 Cuti Tahunan
7. Rusman 8 HK 14-23 Cuti Tahunan 8. Animar 4 HK 15-18 Cuti Tahunan
9. drh. Sari Yanti H 1 HK 17 dan 31 Cuti Tahunan 10. Ir. Yardha 1 HK 18 Cuti Tahunan
11. Emmy
Manurung
4 HK 28 – 31 Cuti Tahunan
12. Karmiden
Sitorus
7 HK 21 – 23
dan 28 - 31
Cuti Tahunan
13. Yesi Fransiska 4 HK 28 – 31 Cuti Tahunan
14. Agusnadi 8 HK 18 – 23
dan 28 - 31
Cuti Tahunan
15. Syafri Edi, SP 7 HK 21 – 23
dan 28-31
Cuti Tahunan
16. Dr. Desi Hernita,
SP., MP
8 HK 18 – 23
dan 28-31
Cuti Tahunan
17. Kusningsih 5 HK 14-18 Cuti Tahunan
18. Firdaus 7 HK 21 – 23
dan 28 - 31
Cuti Tahunan
19. Hasniarti, A. Md 1 HK 30 Cuti Tahunan
20. Raden Acep 2 HK 28-29 Cuti Tahunan 21. Tri Kunto
Prihono, SP
4 HK 28-31 Cuti tahunan
22. Barwanto 2 HK 30-31 Cuti Tahunan
Lampiran 3. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat dan Diangkat Sampai
Desember 2015
NO. NAMA PANGKAT / GOLONGAN
TMT PANGKAT
1. Tri Kunto Prihono,
SP
Penata, III/b ke
Penata Tk. I, III/c
1 April 2015,
Masa Kerja 27 Tahun 6 Bulan
2. Endang Susilawati, S. Pt
Penata, III/b ke Penata Tk. I, III/d
1 April 2015, Masa Kerja 16
Tahun 1 Bulan
96
Lampiran 3. Lanjutan
NO. NAMA PANGKAT / GOLONGAN
TMT PANGKAT
3. Jainal Abidin
Hutagaol, SP
Penata, III/b ke
Penata Tk. I, III/c
1 April 2015,
Masa Kerja 12 Tahun 4 Bulan
4. Desy Nofriati, SP., M. Si
Penata, III/b ke Penata Tk. I, III/c
1 April 2015, Masa Kerja 4
Tahun 3 Bulan
5. Rustan Hadi Penata Muda, III/A Ke Penata Muda Tk.
I, III/B
1 April 2015, Masa Kerja 23
Tahun 0 Bulan 6. Ike Yudi Winarni,
SE
Penata Muda, III/A
Ke Penata Muda Tk.
I III/B,
1 April 2015,
Masa Kerja 4
Tahun 3 Bulan 7. Endi Putra, SP Penata Muda, III/A
Ke Penata Muda Tk. I , III/B
1 April 2015,
Masa Kerja 4 Tahun 3 Bulan
8. Yesi Fransiska Pengatur Muda Tk. I, Ii/B Ke Pengatur ,
II/ C
1 April 2015, Masa Kerja 15
Tahun 8 Bulan
9. Barwanto
Pengatur Muda Tk. I, II/B Ke Pengatur ,
II/ C
1 April 2015, Masa Kerja 13
Tahun 1 Bulan 10. Robby Hariyanto Pengatur Muda Tk. I,
Ii/B Ke Pengatur, II
/ C
1 April 2015,
Masa Kerja 13
Tahun 3 Bulan 11. Sapriadi Pengatur Muda, II/ A
Ke Pengatur Muda Tk. I, II/B
1 April 2015,
Masa Kerja 10 Tahun 3 Bulan
12. Kamalia Muliyanti, S.Tp
Penata Muda, III/A Ke Penata Muda Tk.
I III/B,
1 April 2015, Masa Kerja 4
Tahun 3 Bulan
13. Ir. Nur Asni, MS Pembina, IV/A Ke Pembina Tk. I, IV/B
1 April 2015, Masa Kerja 31
Tahun 0 Bulan 14. Rima Purnamayani,
SP., M.Si
Penata, III/C Ke
Penata Tk. I, III/D
1 Oktober 2015,
Masa Kerja 11
Tahun 10 Bulan 15. Dr. Araz Meilin, SP.,
M.Si
Penata, III/C Ke
Penata Tk. I, III/D
1 Oktober 2015,
Masa Kerja 10 Tahun 9 Bulan
16. Suci Primilestari, Penata Muda Tk. I,
III/B
1 Juli 2015
(Pengangkatan PNS)
97
Lampiran 4. Nama Pegawai PNS BPTP Jambi sampai dengan Desember
T.A.2015
No. N a m a Pangkat/Gol. JABATAN
1. Ir. Endrizal, M.
Sc
Pembina Utama Muda,
IV/c
Kepala BPTP
Jambi/Peneliti Madya
2. Ir. Julistia Bobihoe
Pembina Utama Muda, IV/c
Peneliti Utama
3. Ir. Yardha Pembina Utama Muda, IV/c
Peneliti Madya
4. Ir. Busyra BS,
M. Si
Pembina Utama Muda,
IV/c
Peneliti Madya
5. Ir. Syafrial Pembina Utama Muda,
IV/c
Peneliti Madya
6. Drs. Suharyon Pembina Utama Muda,
IV/c
Peneliti Madya
7. Syafri Edi, SP Pembina Tk. I, IV/b Peneliti Madya 8. Ir. Nur Asni, MS Pembina Tk. I, IV/b Peneliti Madya
9. Ir. H. Ahmad Yusri, M.Si
Pembina, IV/a Penyusun Laporan
10. Ir. Muzirman, M. Si
Pembina, IV/a Penyuluh Pertanian Muda
11. Ir. Nur Imdah
Minsyah
Pembina, IV/a Peneliti Madya
12. Ir. Adri, M. Si Pembina, IV/a Peneliti Madya
13. Ir. Marlina Susy Rangkuti
Penata Tk. I, III/d Penyuluh Pertanian Pertama/Koord.
Kepegawaian
14. Drs. Tukimin Penata Tk. I, III/d Pramu Pameran dan Peragaan
15. Ir. Firdaus Penata Tk. I, III/d Peneliti Muda 16. Dr. Desi
Hernita, SP, MP
Penata Tk. I, III/d Peneliti Muda
17. Dr. Zubir, S.Pt,
MP
Penata Tk. I, III/d Peneliti Pertama
18. Dr. Sigid Handoko, SP,
M.Si
Penata Tk. I, III/d Peneliti Pertama
19. Ir. Bustami Penata Tk. I, III/d Peneliti Muda
20. Endang
Sunandar, SE
Penata Tk. I, III/d Pengadministrasi
Keuangan 21. Ir. Jumakir Penata Tk. I, III/d Peneliti Madya
22. B. Heryanto, S. IP
Penata Tk. I, III/d Kasub Bag. TU
23. Ir. Linda Yanti,
M. Si
Penata Tk. I, III/d Peneliti Muda
24. Hasniarti, A.Md Penata, III/c Pengumpul Data
98
Lampiran 4. Lanjutan
No. N a m a Pangkat/Gol. JABATAN
26. Dr. Lutfi Izhar,
SP, M.Sc
Penata, III/c Peneliti Muda
27. Dr. Salwati, SP, M.Si
Penata, III/c Peneliti Muda
28. Hery Nugroho, SP, MP
Penata, III/c Peneliti Muda
29. Rima
Purnamayani, SP., M.Si
Penata Tk. I, III/d Peneliti Muda
30. Dr. Erwan Wahyudi, SP,
M.Si
Penata, III/c Peneliti Muda
32. Endang
Susilawati, S. Pt
Penata, III/c Peneliti Muda
33. Jainal Abidin Hutagaol, SP
Penata, III/c Penyuluh Pertanian Muda
34. Tri Kunto Prihono, SP
Penata, III/c Penyuluh Pertanian Pertama
35. Desy Nofriati,
SP., M. Si
Penata, III/c Peneliti Muda
36. Fitriyana Penata Muda Tk. I, III/b Pengumpul Data
37. Syamsurizal SY Penata Muda Tk. I, III/b Agendaris 38. Erika Siahaan Penata Muda Tk. I, III/b Agendaris
39. Dewi Novalinda, SP
Penata Muda Tk. I, III/b Peneliti Pertama
40. Hendri
Purnama, SP., M. Si
Penata Muda Tk. I, III/b Peneliti Pertama
41. Hj. Emi Nursanti
Penata Muda Tk. I, III/b Penghimpun dan Pengolah Data
42. Kiki Suheiti, S.
TP., M. Eng.
Penata Muda Tk. I, III/b Peneliti Pertama
43. drh. Sari Yanti
Hayanti
Penata Muda Tk. I, III/b Peneliti Pertama
44. Romanti
Sitanggang,
A.Ma
Penata Muda Tk. I, III/b Pustakawan
Pelaksana Lanjutan
45. Kusningsih Penata Muda Tk. I, III/b Teknisi Lit.
Pelaksana Lanjutan 46. Suartika Penata Muda Tk. I, III/b Penghimpun dan
Pengolah Data 47. Raden Acep Penata Muda Tk. I, III/b Penghimpun dan
Pengolah Data
48. Emmy Manurung
Penata Muda Tk. I, III/b Pengadministrasi Keuangan
49. Jon Hendri, SP., M. Si
Penata Muda Tk. I, III/b Peneliti Pertama
99
Lampiran 4. Lanjutan
No. N a m a Pangkat/Gol. JABATAN
50. Karmiden
Sitorus
Penata Muda Tk. I, III/b Pengadministrasi
Keuangan 51. Eva Salvia, SP Penata Muda Tk. I, III/b Peneliti Pertama
52. Ike Yudi Winarni, SE
Penata Muda Tk. I, III/b Petugas SAK
53. Endi Putra, SP Penata Muda Tk. I, III/b Penyuluh Pertanian
Pertama 54. Rustan Hadi Penata Muda Tk. I, III/b Teknisi Lit.
Pelaksana Lanjutan 55. Suci
Primilestari,
SP., M. Si
Penata Muda Tk. I, III/b Pengadministrasi
Umum
56. Joko
Supriyanto, SP
Penata Muda, III/a Peneliti Pertama
57. Agusnadi, SE Penata Muda, III/a Pengadministrasi
dan Penyaji Data 58. Widya Sari
Murni, SP
Penata Muda, III/a Peneliti Pertama
59. Defira Suci Gusfarina, SP
Penata Muda, III/a Peneliti Pertama
60. Masito, S.Pt Penata Muda, III/a Peneliti Pertama 61. Kamalia
Muliyanti, S.TP
Penata Muda Tk. I, III/b Peneliti Pertama
62. Alvan Ronald Sinaga
Penata Muda, III/a Petugas Satpam
63. Animar Penata Muda, III/a Pembuat Daftar Gaji 64. Farida Penata Muda, III/a Pengadministrasi
Umum 65. Siti Fatimah Penata Muda, III/a Bendahara
Pengeluaran
66. Muslim BS Pengatur Tk. I, II/d Petugas Operasional Kenderaan Dinas
67. Purnomo Sidhi, A. Md
Pengatur Tk. I, II/d Pengadministrasi dan Penyaji Data
68. Hedi Hermawan Pengatur Tk. I, II/d Pramu Pameran dan
Peragaan 70. Yesi Fransiska Pengatur, II/c Bendahara
Penerimaan 71. Robby
Hariyanto
Pengatur, II/c Petugas Satpam
72. Barwanto Pengatur, II/c Pengemudi 73. Wasito Pengatur Muda Tk. I,
II/b
Petugas Kandang
Hewan Percobaan 74. Posma Siagian Pengatur Muda Tk. I,
II/b
Petugas Satpam
100
Lampiran 4. Lanjutan
No. N a m a Pangkat/Gol. JABATAN
75. Rusman Pengatur Muda Tk. I, II/b
Pramu Publikasi
76. Siswadi Pengatur Muda Tk. I, II/b
Petugas Satpam
77. Sapriadi Pengatur Muda Tk. I,
II/b
Penghimpun dan
Pengolah Data 78. Amaldy Juru Tk. I, I/d Petugas Satpam
78. Yondrizal Juru Tk. I, I/d Pekarya Kebun 79. Ratna Rubiana,
SP., M. Si
CPNS, III/b Pengadministrasi
Umum 80. Parulian
Simarmata, SST
CPNS, III/a Pengadministrasi
Umum
81. Uus Effendi CPNS, II/a Caraka 82. Bayu Oktareza CPNS, II/a Operator Mesin
Lampiran 5. Nama Pegawai Kontrak BPTP Jambi sampai dengan
Desember T.A.2015
No. N a m a Jabatan
1. Slamet Winarko Cleaning Service
2. Supangatno Cleaning Service 3. Defriyanto Darman Cleaning Service
4. Umar Petugas Satpam 5. Marito Petugas Satpam
6. Wega Laksana Pengemudi
7. Mediyanto Pengemudi 8. Bambang Heryatno Petugas Satpam
9. Chandra Toba PS Petugas Satpam 10. Dendy Ruliyanda Pengemudi
11. Sintya Maulana Cleaning Service 12. Ira Manda Sari Cleaning Service
13. Mu'Amra Cleaning Service
14. Dedi Kurniawan Petugas Satpam 15. Heri Agus Triawan Petugas Satpam
16. Hendri Gunawan Petugas Satpam 17. Abi Muhamad Mukti Cleaning Service
18. Feny Tialonawarmi, SE Pramu Bakti
19. Adliati H. A. Md Pramu Bakti
20. Dilah Rita Nikara, SP Pengumpul dan Pengolah
Data
21. Yerry Irmaliasari, S. Kom Pengumpul dan Pengolah
Data
22. Sherly Agustine, S. TP Pengumpul dan Pengolah
Data
101
Lampiran 6. Daftar Alat Laboratorium di BPTP Jambi hingga 31 Desember
2015
No.
Jenis Peralatan
Jenis Peralatan Jumlah Tahun
Perolehan Kondisi
1. Spectrofotometer UV-Vis 1 2001 Rusak
2. pH meter 1 2001 Baik
3. Timbangan digital 2 2001 Baik 4. Timbangan analitik 1 2001 Baik
5. Autoclave 1 2001 Baik 6. Mikroskop binocular 2 2001 Baik
7. Shaker 1 2001 Baik 8. Mesin kocok 1 2001 Baik
9. Hot plate 1 2001 Baik
10. Oven 1 2001 Baik 11. Hydrometer 2 2001 Baik
12. Mesin penggiling 1 2001 Baik 13. Muffle Furnace 1 2001 Rusak
14. Vacum 1 2001 Baik
15. Hot plate with stirer 1 2001 Baik 16. Laboratory Blender 1 2001 Baik
17. Water bath 2 2001 Baik 18. Wood moisture meter 1 2001 Baik
19. Stop watch 2 2001 Baik 20. Water distillation 1 2001 Baik
21. Bor gambut 1 2011 Baik
22. Bor tanah mineral 3 2011 Baik 23. Flame photometer 1 2011 Baik
24. pH meter 2 2011 Baik 25. Lemari asam 1 2011 Baik
26. UPS 1 2011 Baik
27. Gas Chromatography 1 2011 Baik 27. Enkas 1 2011 Baik
Lampiran 7. Daftar Alat Lapangan/Mesin BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015
NO URAIAN KUANTITAS
1. Sterilisator 1
2. Tonsil Dissector/Henke 1 3. Timbangan Elektronik 1
4. Alat Pengukur Kadar Air 2
5. Alat Pengukur Kelembaban 4 6. Sieve 1
7. Mortar (Alat Laboratorium Umum) 1 8. Vacum Pump 1
9. Kjeldahl Set 2
102
Lampiran 7. Lanjutan
NO URAIAN KUANTITAS
10. Alat Laboratorium Umum Lainnya 5
11. Desicator 2 12. Water Distiling 1
13. Peralatan Pencampur Kompos &
Bio Stabilizer 2
14. Miscroscope Binoculair 1
15. Top Loading Balance (Alat Laboratorium Farmasi)
2
16. Weather Station 1
17. Analitycal Balance 1 18. Autoclave (Alat Laboratorium
Pertanian) 1
19. Dehumidifier (Alat Laboratorium
Pertanian) 1
20. Flamephotometer 1
21. Fumehood 1
22. Generator 4 23. Germinator 1
24. Grain Moisture Tester 6 25. Hot Plate (Alat Laboratorium
Pertanian) 1
26. Hot Plate Stirer 1 27. Moisture Tester (Alat
Laboratorium Pertanian) 2
28. Multichannel Pippete Dispenser 2
29. Oven (Alat Laboratorium Pertanian)
2
30. PH Meter Digital 1
31. PH Meter Portable 1 32. Seed Divider 2
33. Us-Vis Spectrophotometer 1 34. Vortex Mixer 1
35. Alat Laboratorium Pertanian
Lainnya (Alat Laboratorium Pertanian)
4
36. Digital Thermometer 1 37. Disseting Set 1
38. Uninterupted Power Supply (UPS) 1
39. DC Calibration Set 1 40. Soil Permeameter 1
41. Signal Generator (Alat Lab. Elektronika & Telekomunikasi
Pelayaran)
1
103
Lampiran 7. Lanjutan
NO URAIAN KUANTITAS
42. Alat Laboratorium Uji Perangkat Lainnya
3
43. PH Meter Digital Portable 1 44. Bor 2
45. Tractor Tangan Dengan Perlengkapannya
2
46. Penyemprot Tangan (Hand
Sprayer) 5
47. Alat Perontokan (Thesser Pedal) 2
48. Alat Perontokan Mesin (Power Thresser)
4
49. Alat Pemipil Jagung 2
50. Alat Pengering (Dryer) 1 51. Alat Pengambil Sample Tanah 2
52. Reaper 2
Lampiran 8. Daftar Alat Pengolahan Data di BPTP Jambi hingga 31
Desember 2015
NO MERK/TYPE KUANTITAS
1. Komputer 45 2. Hp All In One 22'' 1
3. Hp All In One 22'' 1 4. Hp All In One 22'' 1
5. Hp All In One 22'' 1 6. Laptop Merk Lain 17
7. Asus 14'' 1
8. Asus 14'' 1 9. Asus 14'' 1
10. Asus 14'' 1 11. Asus 14'' 1
Lampiran 9. Kendaraan Bermotor BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015.
NO URAIAN KUANTITAS
1. Mini Bus (Penumpang 14 Orang Kebawah)
3
2. Mini Bus Ford (Penumpang 14 Orang Kebawah)
1
3. Pick Up 2
4. Sepeda Motor 11 5. Sepeda Motor Honda 1
6. Kendaraan Bermotor Angkutan Barang Lainnya
2
104
Lampiran 10. Rekapitulasi Permintaan Sebagai Narasumber di BPTP Jambi Pada Tahun 2015
No. Asal Surat Materi Narasumber
1. Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah (LITBANGDA) Tanjung Jabung Barat
Melalui Diseminasi kita Tingkatkan SDM dan Ekonomi Masyarakat
Rima Purnamayani, SP., M. Si
2. Bank Indonesia Pelatihan Teknologi Pertanian Padi di Lahan Gambut (Pengelolaan Tata Air Mikro dan
Pemupukan)
Hendri Purnama, SP., M. Si
3. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi Pertanian
Potensi, Pemanfaatan dan Hasil
Kajian/Penelitian Teknologi dan Kelembagaan
Lahan Pasang Surut di Provinsi Jambi
Ir. Busyra BS, M. Si
4. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP)
Jambi
Budi Daya Tanaman Jagung di Daerah Aliran
Sungai (DAS)
Ir. Adri, M. Si
5. Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Pemanfaatan Tanaman Pekarangan di Lahan
Pasang Surut
Syafri Edi, SP
6. Sekretariat Daerah Provinsi Jambi Evaluasi Pelaksanaan Diklat dalam Pelaksanaan Program UPSUS Peningkatan Produksi Padi,
Jagung dan Kedelai Tahun 2015
Ir. Endrizal, M. Sc
7 Sekretariat Daerah Tanjung Jabung Timur Kajian Terapan dan Rekomendasi
Pengembangan Teknologi Pasang Surut
Ir. Busyra, M. Si
8. Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan
Kehutanan Kota Jambi
Pasca Panen dan Pengemasan Produk
Hortikultura (Sayuran Daun dan Buah)
Ir. Linda Yanti, M. Si
9. Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah (LITBANGDA) Tanjung Jabung Barat
Pengelolaan Hama dan Penyakit Utama pada Tanaman Kopi Liberika dengan Konsep PHT
(Pengendalian Hama Terpadu)
Dr. Araz Meilin, SP., M. Si
105
Lampiran 10. Lanjutan
No. Asal Surat Materi Narasumber
10. Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi
Pemanfaatan Pekarangan pada Daerah Perkotaan
Syafri Edi, SP
11. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Jambi
Peningkatan Daya Saing Daerah Melalui
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan yang Berwawasan Lingkungan
Rima Purnamayani,
SP., M. Si
12. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jambi
Melalui Forum Komunikasi Kelitbangan Daerah (FKKD) Kita Integritaskan Program Provinsi
Dengan Kabupaten/Kota yang Berbasis
Kelitbangan
Dr. Zubir, S. Pt, MP
13. Teknologi Pertanian dan Kemandirian Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi
Peran BPTP dalam Diseminasi dan Aplikasi
Hasil-hasil Penelitian di Bidang Pertanian dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan
Ir. Endrizal, M. Sc
14. Universitas Batanghari KKN Tematik Posdaya Penyuluhan Mengembangkan Kelompok Wanita Tani dan Peningkatan Produksi Pertanian dan
Perikanan, serta Program Kerja pada Bidang
Lingkungan yaitu Penyuluhan tentang Pupuk Organik
Joko Supriyanto, SP dan Hendri Purnama,
SP., M.Si
15. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Jambi
Penggunaan Informasi Iklim untuk Mengatur Pola dan Jadwal Tanam
Dr. Salwati, SP., M.Si
16. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kuala
Tungkal
Prospek Pengembangan Teknologi Pengolahan
Buah-buahan Berbasis Sumber Daya Lokal
Dr. Desi Hernita
17. Dinas Pertanian Sarolangun Teknik Budidaya dan Pasca Panen Kacang
Tanah
Ir. Yardha
106
Lampiran 10. Lanjutan
No. Asal Surat Materi Narasumber
18. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi Evaluasi Pelaksanaan PUAP Tahun 2008 - 2014
di Provinsi Jambi
Ir. Syafrial
19. Balai Pelatihan Pertanian Jambi Melakukan Pengolahan Calon Benih
20. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi Teknis Penanganan Pasca Panen (Good
handling Practices/GHP)
21. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Sungai Penuh
Kajian Rencana Pengembangan Produk Sirsak
untuk Pengembangan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)
Dr. Araz Meilin, SP, M.
Si
22. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan
Sungai Penuh
Pemanfaatan Pekarangan dengan Konsep K-
RPL
Ir. Bustami
23. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Jambi
Bibit dan Pemilihan Bibit Ternak Unggas,
Kandang dan Manajemen Perkandangan, Manajemen Pemeliharaan Itik
Dr. Zubir, S. Pt., MP
24. Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Thaha Jambi Informasi BMKG untuk Mendukung Ketahanan Pangan
Dr. Salwati, SP., M. Si
25. Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Hasil Pengkajian BPTP Jambi dalam Mendukung
Pengembangan Kedelai di Jambi
Ir. Yardha
26. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP)
Jambi
Pengenalan dan Praktek Penggunaan BWD dan
Soil Tester
Jon Hendri, SP / Syafri
Edi, SP 27. Sekretariat Daerah Tanjung Jabung Timur Mitigasi Iklim Dr. Salwati, SP., M. Si
/ Hendri
28. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi Pemanfaatan Pekarangan Berbasis KRPL Syafri Edi, SP
107
Lampiran 10. Lanjutan
No. Asal Surat Materi Narasumber
29. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pangan Muaro Jambi
Pengelolaan Kebun Bibit, Media Tanam dan
Budidaya
Syafri Edi, SP
30. Bank Indonesia Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu dan
Pemupukan
Dr. Sigid Handoko,
SP., M. Si Ir. Bustami 31. Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Desiminasi Teknologi Pertanian Pada Upsus
Pajale di Provinsi Jambi
Ir. Adri, M. Si
32. Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi
Peran BPTP dalam Peningkatan Produktivitas dan Olahan Karet Jambi
Ir. Endrizal, M. Sc
33. Sekretariat Daerah Kabupaten Tebo Kebijakan Penelitian Komoditas Perkebunan Ir. Adri, M. Si 34. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Batang Hari
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan (P2KP) Melalui Konsep KRPL
35. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi Rekomendasi dan Kesesuaian Pengembangan Kawasan Hortikultura di Provinsi Jambi
Dr. Desi Hernita, SP., MP
36. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Jambi
1. Teknologi Pengendalian Hama Tikus dengan TBS (Trap Barrier System) dan LTBS (Linear
Trap Barrier System), 2. 2. Teknologi Penetapan Dosis Pemupukan Padi, Jagung dan
Kedele
Dr. Sigid Handoko, SP., M. Si dan Ir.
Busyra BS, M. Si
37. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Sungai Penuh
Sosialisai Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan bagi Kader PKK
Lingkup Kota Sungai Penuh Tahun 2015
108
Lampiran 10. Lanjutan
No. Asal Surat Materi Narasumber
38. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi 1. Implementasi dan Sinergis Program Model
kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) 2. Teknologi Pengolahan Pangan Berbahan Baku
Lokal
Syafri Edi, SP
39. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Batang Hari
Pelatihan Olahan Pangan Lokal Ir. Linda Yanti, M. Si
dan Dewi Novalinda, SP
40. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Batang Hari
Gapoktan PUAP menuju LKMA Ir. Syafrial
41. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi Percepatan Kegiatan APBN-P Tahun 2015 Ir. Adri, M.Si
42. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Rekomendasi Teknologi dan Kalender Tanam Padi, Jagung, Kedele Tahun 2015
Dr. Salwati
43. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pangan Kota Sungai Penuh
Pengolahan Pangan Lokal Dewi Novalinda, SP
44. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo
Program Kegiatan BPTP Tahun 2015 Ir. Yardha
45. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP)
Jambi
Praktek Pengolahan Pangan Lokal Dewi Novalinda, SP
46. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Teknologi Budidaya Tanaman Padi (Mulai dari
Pengolahan Tanah Sampai Panen dan Pasca
Panen)
Ir. Busyra BS, M. Si
47. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP)
Jambi
Konsep KRPL Syafri Edi, SP
109
Lampiran 10. Lanjutan
No. Asal Surat Materi Narasumber
48. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Jambi
Praktek Pengolahan Pangan Lokal Dewi Novalinda, SP
49. Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Kebijakan Pembangunan Pertanian Sub Sektor Perkebunan Tahun 2015 dan Perencanaan
2016
Dr. Araz Meilin, SP, M. Si
50. BBKPP Jambi 1. Teknologi Hidroponik Sederhana yang dapat
dilaksanakan dengan Pekarangan Terbatas
serta Praktek Cara Membuatnya 2. Penggunaan Teknologi Bagan Warna Daun (BWD) dan PH
Tanah
Syafri Edi, SP dan Ir.
Jumakir
51. BKPPJambi Praktek Pengolahan Pangan Lokal Dewi Novalinda, SP
52. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP)
Jambi
Praktek Pengolahan Pangan Lokal Dewi Novalinda, SP
53. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan Kabupaten Bungo
Dukungan Pelaksanan Program Upaya Khusus
Swasembada Padi, Jagung dan Kedele
Ir. Adri, M. Si
54. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP)
Jambi
1. Inovasi Teknologi Budidaya Padi Rawa /
Sawah Lebak, 2. Karakteristik Lahan dan Sumberdaya Air / KATAM
Ir. Julistia Bobihoe
Hendri dan Purnama, SP., M. Si
55. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Jambi
Tingkatkan Fungsi dan Kualitas Riset BPTP Jambi
56. Balitbangda Provinsi Jambi Melaksanakan Penelitian yang Berkualitas Dr. Araz Meilin, SP.,
M. Si 57. BKPP Kota Jambi Pelatihan Pangan Lokal Dewi Novalinda, SP
110
Lampiran 10. Lanjutan
No. Asal Surat Materi Narasumber
58. Posko KKN Tematik Posdaya Univ. Batanghari Teknologi Pertanian Hendri P, SP., M. Si 59. Posko KKN Tematik Posdaya Univ. Batanghari Teknologi Pertanian Hedi Hermawan
60. Badan Ketahanan Pangan dan Pengolahan Lokal (BKPP) Kota Jambi
Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal Dewi Novalinda, SP
61. Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perkebunan (Musrenbangbun) Tahun 2016
Dr. Araz Meilin, SP., M. Si
62. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Kota
Jambi
Pelatihan Pangan Lokal Dewi Novalinda, SP
63. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan
dan Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Gertaktanpadusta Tanaman Padi Tahun 2015 Ir. Busyra BS, M. Si
64. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan
dan Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Temu Teknis Penyuluhan Pertanian Tingkat
Kabupaten
Dr. Salwati, SP., M. Si
65. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pangan Kab. Batanghari
Apresiasi Gapoktan PUAP se- Kabupaten
Batanghari
Ir. Syafrial
66. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan
Pemerintah Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pemerintah Kabupaten Batanghari
Pelatihan Olahan Pangan Lokal Ir. Nur Asni, MS
67. UPTD BPSDMP Dinas Pertanian Prov. Jambi Pelatihan Peningkatan Kompetensi Petani POS
IPAH
Dr. Sigid Handoko,
SP., M. Si 68. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi
Jambi
Sosialisasi Penyusunan Masterplan Dr. Desi Hernita, SP.,
MP
111
Lampiran 10. Lanjutan
No. Asal Surat Materi Narasumber
69. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pemerintah Provinsi Jambi
Temu Teknologi dan Temu Aplikasi Teknologi se – Provinsi Jambi Tahun 2015
Dr. Sigid Handoko, SP., M. Si
70. Balai Besar Mekanisasi Pertanian Pengembangan Pemetaan Mekanisasi Produksi Padi, Jagung dan Kedelai yang akan
diintegrasikan dengan KATAM terpadu dalam rangka survey data alsin produksi Padi, Jagung,
dan Kedelai di Provinsi Jambi
Dr. Salwati, SP.M. Si
71. Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi
Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu dan Pemupukan
Dr. Sigid Handoko, SP, M. Si
72. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil dan Perbaikan Kemasan dan Pelabelan
Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Ir. Nur Asni, MS
73. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Fasilitasi Good Farming Practice (GFP) Dr. Zubir, S. Pt., MP 74. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov.
Jambi
Kegiatan Bimbingan Teknis Penanganan
Pascapanen Tanaman Pangan
Ir. Nur Asni, MS
75. Kepala Pusat Penelitian dan Pe ngembangan
Peternakan
Kegiatan Pelatihan Inovasi Pertanian dengan
materi pascapanen
Ir. Nur Asni, MS
76. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Kabupaten Tanjung Jabung
Prospek Pengembangan Teknologi Pengolahan
Buah-Buahan Berbasis Sumberdaya Lokal
Ir. Nur Asni, MS
77. Kepala Kepala Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah (Litbangda) Kabupaten
Jabung Barat
Pengelolaan Hama dan Penyakit Utama pada Tanaman Kopi Liberika dengan Konsep PHT
Dr. Araz Meilin, SP., M. Si
112
Lampiran 10. Lanjutan
No. Asal Surat Materi Narasumber
78. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa
Gerakan Penghijauan melalui Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (Hatinya PKK)
Syafri Edi, SP
79. Kantor Penelitian dan pengembangan Daerah (Litbangda) Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Diseminasi dan Sosialisasi Hasil- Hasil Penelitian dan Pengembangan
Purnama, SP., M. Si
80. Ketua Kelompok Tani Melati Kelurahan Penyengat Rendah Kecamatan Telanaipura Jambi
Pelatihan Teknologi Pengendalian Hama Tikus Dr. Sigid Handoko, SP., M. Si
81. RRI Jambi Siaran Pedesaan Syafri Edi, SP
82. RRI Jambi Siaran Pedesaan Dr. Desi Hernita, SP., MP
83. RRI Jambi Siaran Pedesaan Ir. Bustami 84. RRI Jambi Siaran Pedesaan Suci Primilestari, SP.,
M. Si
85. RRI Jambi Siaran Pedesaan Dewi Novalinda, SP 86. RRI Jambi Siaran Pedesaan Kiki Suheiti, S. TP
87. RRI Jambi Siaran Pedesaan Kamalia Muliyanti, S. TP
88. RRI Jambi Siaran Pedesaan Dr. Sigid Handoko, SP, M. Si
89. RRI Jambi Siaran Pedesaan drh. Sari Yanti Hayanti
90. RRI Jambi Siaran Pedesaan Jon Hendri, SP., M. Si 91. RRI Jambi Siaran Pedesaan Hedi Hermawan
92. RRI Jambi Siaran Pedesaan Drs Suharyon 93. RRI Jambi Siaran Pedesaan Ir. Nur Imdah Minsyah
113
Lampiran 10. Lanjutan
No. Asal Surat Materi Narasumber
94. RRI Jambi Siaran Pedesaan Defira Suci Gusfarina, SP
95. RRI Jambi Siaran Pedesaan Endi Putra, SP 96. RRI Jambi Siaran Pedesaan Hendri Purnama, SP.,
M. Si 97. RRI Jambi Siaran Pedesaan Jainal Abidin
Hutagaol, SP
98. RRI Jambi Siaran Pedesaan drh. Sari Yanti Hayanti 99. RRI Jambi Siaran Pedesaan Endi Putra, SP
100. RRI Jambi Siaran Pedesaan Syafri Edi, SP 101. RRI Jambi Siaran Pedesaan Mildaerizanti, SP., M.
Sc
102. RRI Jambi Siaran Pedesaan Suci Primilestari, SP., M. Si
103. RRI Jambi Siaran Pedesaan Joko Supriyanto, SP 104. RRI Jambi Siaran Pedesaan Ir. Linda Yanti, M. Si
105. RRI Jambi Siaran Pedesaan Desy Nofriati, SP., M. Si
106. RRI Jambi Siaran Pedesaan Dewi Novalinda, SP
107. RRI Jambi Siaran Pedesaan Kiki Suheiti, S. TP 108. RRI Jambi Siaran Pedesaan Dr. Araz Meilin, SP.,
M. Si
114
Lampiran 10. Lanjutan
No. Asal Surat Materi Narasumber
109. RRI Jambi Siaran Pedesaan Rima Purnamayani, SP., M. Si
110. RRI Jambi Siaran Pedesaan Hendri Purnama, SP., M. Si
111. RRI Jambi Siaran Pedesaan Jon Hendri, SP., M. Si
112. RRI Jambi Siaran Pedesaan Drs Suharyon
113. RRI Jambi Siaran Pedesaan Defira Suci Gusfarina, SP
114. RRI Jambi Siaran Pedesaan Endi Putra, SP
115. RRI Jambi Siaran Pedesaan Hendri Purnama, SP., M. Si
116. RRI Jambi Siaran Pedesaan Ir. Julistia Bobihoe 117. RRI Jambi Siaran Pedesaan Ir. Nur Imdah Minsyah
118. RRI Jambi Siaran Pedesaan Dr. Desi Hernita, SP.,
MP 119. RRI Jambi Siaran Pedesaan Dr. Zubir, S. Pt., MP
120. RRI Jambi Siaran Pedesaan Ir. Bustami 121. RRI Jambi Siaran Pedesaan Hendri Purnama, SP.,
M. Si 122. RRI Jambi Siaran Pedesaan Dr. Sigid Handoko,
SP., M. Si
123. RRI Jambi Siaran Pedesaan Dr. Erwan Wahyudi, SP., M. Si
115
Lampiran 10. Lanjutan
No. Asal Surat Materi Narasumber
124. RRI Jambi Siaran Pedesaan Hendri Purnama, SP., M. Si
125. RRI Jambi Penangan Pedet Pada Masa Awal drh. Sari Yanti Hayanti 126. RRI Jambi 1. Pembuatan Sekat Kanal Dilahan Gambut, 2.
Teknis pembuatan Sekat Kanal
Jon Hendri, SP., M. Si
127. RRI Jambi Empat Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan di
Lahan Pasang surut
Hendri Purnama, SP,
M. Si
Top Related