1
1,599,386 1,579,073
1,144,678 641,163
486,529 473,460
425,620 375,150
337,198 293,036
199,891 165,286 163,571 126,879 119,707 106,585 94,894 92,628 91,705 89,965 89,056 86,532 71,363 68,626 64,232 60,417 58,360 49,456 35,314 24,951 19,900 14,678 9,820 3,471
9,262,580
0 1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 9,000,00010,000,000
JATIM
JATENG
JABAR
SUMUT
SULSEL
RIAU
BANTEN
LAMPUNG
SUMBAR
SUMSEL
NTB
ACEH
KALSEL
KEP.BABEL
KALBAR
JAMBI
BENGKULU
SULTARA
SULTENG
SULBAR
BALI
DIY
KALTIM
GORONTALO
KALTENG
KEPRIA
MALUT
DKI JAKARTA
NTT
SULUT
KALTARA
MALUKU
PAPUA BARAT
PAPUA
INDONESIA
JUMLAH KELUARGA DIKUNJUNGI DI PROV.KALTENG PADA APLIKASI KS
s.d TGL 8/4/18 PKL 9.18 PM SEBANYAK 64.232 KK, RANGKING KE-25 DARI 34 PROVINSI LAINNYA
DI INDONESIA
STATUS PENDATAAN KELUARGA SEHAT WILAYAH INDONESIA BERDASARKAN DATA PADA APLIKASI KS (TGL 8/4/2018, PKL. 9.18 PM)
TREND JUMLAH KELUARGA DIKUNJUNGI DAN INDEKS KELUARGA SEHAT DI PROV.KALTENG
PERIODE 5 JAN s/d 8 APRIL 2018
TREND TOTAL KELUARGA TERDATA
DENGAN STATUS IKS
TREND KELUARGA TERDATA LENGKAP DENGAN STATUS IKS
29,100
30,448
31,735
33,356
35,568
39,520
42,364
44,620
48,042
50,561
53,937
57,690
60,829
64,232
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
5 JAN'18 12 JAN'18 19 JAN'18 26 JAN'18
2 FEB'18 10 FEB'18 17 FEB'18 23 FEB'18
5 MAR'18 9 MAR'18 16 MAR'18 26 MAR'18
26,034
28,102
28,102
28,102
31,078
31,078
31,078
31,078
44,971
44,971
44,971
53,298
58,252
58,252
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
5 JAN'18 12 JAN'18 19 JAN'18
26 JAN'18 2 FEB'18 10 FEB'18
17 FEB'18 23 FEB'18 5 MARET'18
0.099
0.099
0.099
0.099
0.098
0.098
0.098
0.098
0.116
0.116
0.116
0.128
0.136
0.136
0.099
0.099
0.099
0.099
0.098
0.098
0.098
0.098
0.116
0.116
0.116
0.128
0.136
0.136
DATA KELUARGA YANG TELAH DIKUNJUNGI BERDASARKAN APLIKASI KS UTK WILAYAH KALTENG (PER TGL 8/4/2018, PKL. 9.27 PM)
TOTAL KELUARGA TERDATA 1
7,9
07
12
,92
8
12
,11
9
8,0
01
4,3
38
2,9
08
1,5
61
1,0
64
1,0
19
78
2
60
9
53
5
33
2
12
9
64
,23
2
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
PU
LPIS
KO
TIM
KO
BA
R
KA
PU
AS
PA
RA
Y
BA
RSE
L
LAM
AN
DA
U
SUK
AM
AR
A
MU
RA
GU
MA
S
BA
RU
T
SER
UYA
N
KA
TIN
GA
N
BA
RTI
M
KA
LTEN
G
JLH KELUARGA TERDATA LENGKAP
13
,75
1
10
,32
7
7,0
08
5,8
06
2,7
50
1,2
55
74
6
42
0
29
7
13
7
12
5
97
9
8
58
,25
2
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
PU
LPIS
KO
TIM
KA
PU
AS
KO
BA
R
BA
RSE
L
PA
RA
Y
LAM
AN
DA
U
MU
RA
GU
MA
S
SUK
AM
AR
A
BA
RTI
M
BA
RU
T
SER
UYA
N
KA
TIN
GA
N
KA
LTEN
G
PERBANDINGAN JUMLAH KELUARGA TERDATA DENGAN JUMLAH KELUARGA TERDATA LENGKAP DI APLIKASI KS UTK
WILAYAH KALTENG PER TGL 8 APRIL 2018; PKL 9.27 PM
17,907
12,928 12,119 8,001
4,338 2,908 1,561 1,064 1,019 782 609 535 332 129
64,232
13,751 10,327
5,806 7,008 1,255 2,750 746 137 420 297 97 9 8 125
58,252
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
70,000
TERDATA TERDATA LENGKAP
INDEKS KELUARGA SEHAT DI PROV.KALTENG (TGL 8 APRIL 2018; PKL 9.27 PM)
0.25
0.204
0.186
0.131
0.121
0.117
0.116
0.114
0.112
0.111
0.105
0.088
0.087
0.078
0.136
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
KATINGAN
KOBAR
BARUT
GUMAS
MURA
SUKAMARA
PARAY
KOTIM
BARTIM
SERUYAN
KAPUAS
PULPIS
LAMANDAU
BARSEL
KALTENG
PERBANDINGAN ANTARA ∑ KELUARGA YG TELAH DIDATA LENGKAP DENGAN ∑ KELUARGA DENGAN IKS > 0,800 (PER TGL 8 APRIL 2018; PKL 9.27 PM)
7
13,751
10,327
7,008
2,750
5,806
746
1,255
137
420
297
9
125
97
8
58,252
1,212
1,174
734
214
1,183
65
145
16
51
39
1
14
18
2
7,911
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
PULPIS
KOTIM
KAPUAS
BARSEL
KOBAR
LAMANDAU
PARAY
SUKAMARA
MURA
GUMAS
SERUYAN
BARTIM
BARUT
KATINGAN
KALTENG
JLH KLG JLH IKS >0.800
PROSENTASI KELUARGA SEHAT DIANTARA KELUARGA YANG TERDATA LENGKAP (PER TGL 8 APRIL 2018; PKL 9.27 PM)
9.9%
7.8%
7.8%
7.8%
8.7%
9.1%
11.1%
11.2%
11.6%
11.7%
11.7%
12.1%
17.8%
18.6%
25.0%
0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0
KALTENG
BARSEL
LAMANDAU
PULPIS
KAPUAS
SERUYAN
BARTIM
KOTIM
PARAY
SUKAMARA
MURA
GUMAS
BARUT
KOBAR
KATINGAN
REKAPITULASI INDEKS KELUARGA SEHAT TINGKAT PROVINSI KALTENG (PER TGL 8 APRIL 2018; PKL 9.27 PM)
No Indikator BARSEL BARTIM BARUT GUMAS KAPUAS KATINGAN PARAY KOBAR KOTIM LAMANDAU MURA PULPIS SERUYAN SUKAMARA
% Cakupan
Prov.KALTE
NG
A B C D E F G H I J K L M N O P Q1 Keluarga mengikuti program KB *) 57.9% 37.5% 57.1% 60.0% 49.9% 50.0% 37.5% 68.9% 47.1% 46.3% 53.8% 37.5% 33.3% 43.0% 50.0%2 Persalinan Ibu di fasil itas pelayanan kesehatan 34.9% 50.0% 36.4% 6.7% 77.0% 100.0% 79.2% 89.4% 63.0% 73.7% 35.7% 64.2% 0 41.7% 71.0%3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *) 88.8% 100.0% 85.7% 60.0% 83.9% 0 83.1% 87.2% 79.8% 89.7% 94.4% 88.4% 0 81.8% 85.5%4 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif 68.1% 83.3% 30.8% 61.1% 72.3% 0.0% 65.2% 70.5% 73.1% 72.2% 57.1% 81.0% 0 40.0% 72.0%5 Pertumbuhan Balita dipantau 65.7% 71.4% 50.0% 55.2% 75.3% 100.0% 63.8% 76.6% 69.5% 93.3% 38.0% 85.7% 100.0% 37.2% 74.8%6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 39.6% 50.0% 100.0% 42.9% 39.2% 0 41.2% 44.5% 33.4% 34.8% 26.7% 34.9% 0 66.7% 37.1%7 Penderita hipertensi yang berobat teratur 34.4% 68.4% 22.7% 17.6% 32.1% 0 21.0% 20.6% 22.5% 30.7% 28.8% 41.8% 0 43.3% 27.9%8 Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan 40.7% 0.0% 0 50.0% 20.9% 0 11.8% 10.3% 11.0% 25.0% 0.0% 22.8% 0.0% 0 18.2%9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 32.1% 34.4% 55.7% 31.6% 44.6% 25.0% 40.2% 49.7% 44.0% 38.1% 33.1% 37.9% 77.8% 26.3% 45.1%
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 21.2% 32.8% 60.4% 39.4% 37.2% 75.0% 47.0% 37.6% 36.0% 28.7% 33.5% 29.7% 50.0% 63.5% 36.4%11 Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 86.3% 99.2% 99.0% 90.2% 60.0% 87.5% 93.9% 94.4% 84.3% 85.1% 99.3% 85.7% 100.0% 95.6% 84.1%12 Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 76.8% 73.4% 99.0% 97.0% 85.7% 100.0% 88.3% 92.2% 85.0% 76.0% 91.1% 92.9% 100.0% 64.7% 88.4%
0.078 0.112 0.186 0.131 0.105 0.25 0.116 0.204 0.114 0.087 0.121 0.088 0.111 0.117 0.136
214 14 18 39 734 2 145 1183 1174 65 51 1212 1 16 7911
2750 125 97 297 7008 8 1255 5806 10327 746 420 13751 9 137 58252
Indeks Keluarga Sehat (IKS)
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800
∑ Keluarga
REKAPITULASI INDEKS KELUARGA SEHAT TINGKAT PROPINSI
CAKUPAN INDIKATOR KELUARGA SEHAT PROVINSI KALTENG (PER TGL 8 APRIL 2018; PKL 9.27 PM)
18.2%
27.9%
36.4%
37.1%
45.1%
50.0%
71.0%
72.0%
74.8%
84.1%
85.5%
88.4%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%100%
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak…
Penderita hipertensi yang berobat teratur
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *)
Keluarga mengikuti program KB *)
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
Pertumbuhan Balita dipantau
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air…
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban…
ANALISIS & INTERVENSI
4/8/2018 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 12
RANKING UPAYA/KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN
IKS MASALAH
I. KELUARGA SEHAT
1 Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan
100% 18,2% Ada sekitar 81,8% penderita gangguan jiwa berat belum diobati & masih ditelantarkan
2 Penderita hipertensi yang berobat teratur
100% 27,9% Ada sekitar 72,1% penderita hipertensi belum berobat teratur
3 Keluarga sudah menjadi anggota JKN
100% 36,4% Ada sekitar 63,6% keluarga belum menjadi anggota JKN
4 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
100% 37,1% Ada sekitar 62,9% penderita TB tidak mendapatkan pengobatan sesuai standar
5 Anggota keluarga tidak ada yang merokok *)
70% 45,1% Ada sekitar 24,9% ada anggota keluarga yg masih merokok
6 Keluarga mengikuti program KB *)
65% 50% Ada sekitar 15,0% keluarga belum mengikuti program KB
RANKING UPAYA/KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN
IKS MASALAH
7 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
100% 71% Ada sekitar 29% persalinan ibu tidak dilayani di faskes
8 Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
100% 72% Ada sekitar 28% bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif
9 Balita dipantau pertumbuhannya
100% 74,8% Ada sekitar 25,2% balita tdk dipantau pertumbuhannya
10 Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
100% 84,1% Ada sekitar 15,9% keluarga belum memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
11 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)
100% 85,5% Ada sekitar 14,5% bayi belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap
12 Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga
100% 88,4% Ada sekitar 11,6% keluarga belum memiliki akses/ menggunakan jamban keluarga
INDEKS NO. 8 PENDERITA GANGGUAN JIWA BERAT, DIOBATI DAN TIDAK DITELANTARKAN (masalah rangking 1)
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
45%
50%50.0%
30%
25% 22.8%
20.9%
11.8% 0% 0%
0% 0% 0% 0% 0% 0%
18.2%
ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA BERAT
• Berdasarkan data Program PTM thn 2017, capaian kasus ODGJ yg diobati sebesar 72% (1.031 jiwa) dari sby 1.431 kasus yg ditemukan sangat jauh perbedaannya dari capaian indikator KS yg masih sangat sedikit yaitu 18,2%→ pendataan KS masih belum “total coverage”, data ini masih akan terus berubah seiring dg bertambahnya jumlah keluarga yg terdata lengkap
• Kegiatan proaktif ke keluarga menemukan penderita baru yang selama ini “disembunyikan” keluarganya
• Benarkah kewenangan dokter hanya menegakkan diagnosis sedangkan terapi masih menjadi kewenangan spesialis? Bila ini yang terjadi, maka intervensinya adalah dirujuk ke RSJ.
• Info dari lapangan: obat tidak tersedia di Puskesmas? • Obat anti psikosis masuk dalam DOEN tergantung Dinkes
Kab/Kota dalam pengadaannya • Perlu dikembangkan Upaya Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat
INDEKS NO. 7 PENDERITA HIPERTENSI YANG BEROBAT TERATUR (masalah rangking 2)
68
.4%
43
.3%
41
.8%
34
.4%
32
.1%
30
.7%
28
.8%
22
.7%
22
.5%
21
%
20
.6%
0%
0%
0%
27
.9%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
HIPERTENSI • Berdasarkan data Program PTM jumlah kasus hipertensi yg ditemukan di Prov.Kalteng th
2017 sby 82.293 kasus (18%) dari target capaian kasus sby 466.867 kasus • Dari jumlah kasus yang ditemukan ini (82.293 kasus) harus diketahui lagi berapa % capaian
utk penderita Hipertensi yg berobat scr teratur, berdasarkan data PIS_PK capaian utk kasus Hipertensi berobat teratur hanya sebesar 27,9% dari target 100%
• Pro-aktif menjangkau keluarga menemukan kasus baru hipertensi yg pasti belum berobat teratur cakupan relative jelek (18%) → sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM (hipertensi) → deteksi dini → pendataan KS
• Diperkirakan jumlah kasus hipertensi akan naik 3 kali lipat perlu diantisipasi oleh pemegang program
• Penderita hipertensi dianjurkan menjadi anggota JKN beban ekonomis berkurang, ikut prolanis layanan komprehensif
• Jumlah Posbindu PTM masih sangat kurang di Kalteng saat ini ada 354 Posbindu PTM dari 1.577 desa (belum dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat) → kembangan deteksi dini dg memperbanyak Posbindu PTM, Upaya Kesehatan Masjid/Gereja, Pemeriksaan gratis PTM di Mall & Tempat2 Umum
• Pada saat survei data KS ke keluarga, kemungkinan petugas tdk membawa Tensimeter → capaian temuan kasus ↓
• Pada saat kasus hipertensi ditemukan,dilakukan intervensi langsung→ jika anggt.klg sdh berobat teratur (misal min 3 bln berturut-turut), data ini harusnya segera diperbaiki (edit) pada form Prokesga → data berubah mnjd penderita hipertensi berobat teratur → status IKS berubah/ meningkat
INDEKS NO. 10 KELUARGA SUDAH MENJADI ANGGOTA JKN
(masalah rangking 3)
75%
63.5%
60.4%
50%
47%
39.4%
37.6%
37.2%
36.0%
33.5%
32.8%
29.7%
28.7%
21.2%
36.4%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
KATINGAN
SUKAMARA
BARUT
SERUYAN
P.RAYA
GUMAS
KOBAR
KAPUAS
KOTIM
MURA
BARTIM
PULPIS
LAMANDAU
BARSEL
KALTENG
JKN Cakupan JKN 35,4%, jauh lebih rendah dari cakupan peserta menurut data
BPJS Kesehatan 1.574.936 peserta (sekitar 60,78%), disebabkan oleh:
• Unit analisis pada PIS_PK adalah keluarga sedangkan unit kepesertaan
JKN adl jiwa, bila ada satu keluarga dengan 5 anggota keluarga, 4 orang
sudah ikut JKN dan 1 orang belum ikut keluarga ini belum tergolong
ikut JKN
• Anggota JKN PBI belum menerima KIS, sehingga mereka tidak
mengetahui kalau menjadi peserta JKN
• Apabila ada selisih data dg data kepesertaan JKN riil, hal ini
dimungkinkan karena utk status IKS hy menghitung data yg tlh lengkap
pengisiannya (acapkali sekali kunjungan pendataan tdk cukup utk
melengkapi data 1 KK)
• Cakupan pendataan lengkap pada aplikasi KS baru sebaynak 53.298 KK
dari sbyk 2.591.247 jlh pddk Kalteng, jadi belum sepenuhnya
menggambarkan cakupan JKN
INDEKS NO. 6 PENDERITA TB PARU YANG BEROBAT SESUAI STANDAR (masalah rangking 4)
100%
66.7%
50%
44.5%
42.9%
41.2%
39.6%
33% 34.9%
34.8%
10% 0%
0% 0%
37.1%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
TUBERKULOSIS • Pro-aktif menjangkau keluarga ditemukan kasus baru yang belum
menjalani pengobatan sesuai standar
• Belum bisa diperkirakan berapa persen kenaikan jumlah kasus TB
yang ditemukan, tetapi tidak sebanyak hipertensi
• Teknik diagnosis dengan TCM (Tes Cepat Molekular) mempunyai
akurasi yang lebih bagus walaupun mahal kebijakan untuk
optimalisasi penggunaan TCM?
• Kerjasama dengan Dokter Praktek / FKTP sekitar 40% kasusTB
yang berobat ke swasta belum terintegrasi dengan SITT (Sistem
Informasi Tuberkulosis Terpadu)
• Perlu regulasi bahwa Puskesmas adalah koordinator FKTP di
wilayahnya kegiatan UKM bisa dikoordinasikan oleh Puskesmas
(PIS_PK, TB, Hipertensi, KIA, Gizi, dll)
INDEKS NO. 9 ANGGOTA KELUARGA TIDAK ADA YANG MEROKOK (masalah rangking 5)
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
SERUYAN
BARUT
KOBAR
KAPUAS
KOTIM
P.RAYA
LAMANDAU
PULPIS
BARTIM
MURA
BARSEL
GUMAS
SUKAMARA
KATINGAN
KALTENG
77.8% 55.7%
49.7%
44.6%
44.0%
40.2% 38.1%
37.9%
34.4%
33.1%
30%
31.6%
26.3%
25.0%
45.1%
TAR
GET
70
%
MEROKOK
• Merupakan masalah berat, karena berlaku untuk seluruh
keluarga bila ini membaik, dampaknya pada IKS juga
besar (berbeda dengan ODGJ misalnya, bila indikator ini bisa
mencapai 100%, dampaknya pada IKS tidak besar karena
jumlahnya yang sedikit).
• Pendekatan yang sering digunakan adalah penerapan KTR
(Kawasan Tanpa Rokok). Sudah banyak Pemda Kab/Kota
yang memberlakukan ini, tetapi konsistensi dalam
penerapan yg belum mantap, termasuk pemberian hukuman
bagi yg melanggar
• Cukupkah pendekatan kawasan sampai tingkat kab/kota ini?
Bisakah pendekatan KTR sampai desa melalui Perdes?
• Cara lain, intervensi P2TMBM
INDEKS NO. 1 KELUARGA MENGIKUTI PROGRAM KB (masalah rangking 6)
24
68.9%
60.0%
57.9%
57.1%
53.8%
50.0%
49.9%
46.3%
46.3%
43.0%
37.5%
37.5%
37.5%
33.3%
50.0%
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
KOBAR
GUMAS
BARSEL
BARUT
MURA
KATINGAN
KAPUAS
KOTIM
LAMANDAU
SUKAMARA
PULPIS
P.RAYA
BARTIM
SERUYAN
KALTENG
KELUARGA BERENCANA
• Cakupan KB sebesar 50% memang lebih rendah dibandingkan data dari Program Kesga sebesar 75,49%.
• Cakupan kunjungan keluarga yang masih kecil memang belum menggambarkan kondisi lapangan yg sebenarnya, namun perlu dilakukan diskusi dg pengelola program KB & BKKBN untuk mencari jawaban mengapa terjadi gap yg relative banyak ini.
INDEKS NO. 2 PERSALINAN IBU DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN (masalah rangking 7)
10
0%
84
.9%
79
.2%
77
.0%
73
.7%
71
.0%
64
.2%
63
.0%
50
.0%
36
.4%
36
.4%
35
.7%
34
.9%
6.7
%
71
.0%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
PERSALINAN IBU DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
• Cakupan persalinan ibu di faskes sebesar 71%, namun data cakupan program hanya sebesar 47,41%.
• Perbedaan besar ini kemungkinan disebabkan oleh belum terlatihnya petugas bina keluarga dalam melakukan interview kepada keluarga. Mereka memang bukan peneliti sehingga validitasnya dan reliabilitasnya belum bagus, apalagi kalau ditelusuri lagi terkait dg DO KS yg sedikit berbeda dg DO Program.
• Kesadaran akan pentingnya data yg makin tinggi akan menggiring temuan sesuai dengan keadaan di lapangan
83
.3%
81
.0%
73
.1%
72
.3%
72
.2%
70
.5%
68
.1%
65
.2%
61
.1%
57
.1%
40
.0%
30
.8%
0.0
%
0.0
%
72
.0%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
INDEKS NO. 4 BAYI MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIF
(masalah rangking 8)
ASI Eksklusif
• Cakupan pemberian ASI Eksklusif sebesar 72 % relative tinggi bila dibandingkan dengan hasil Lap.Program Gizi (thn 2017) sebesar 55,72%.
• Perbedaan besar ini kemungkinan disebabkan oleh belum terlatihnya petugas bina keluarga dalam melakukan interview kepada keluarga. Mereka memang bukan peneliti sehingga validitasnya dan reliabilitasnya belum bagus.
• Kesadaran akan pentingnya data yg makin tinggi akan menggiring temuan sesuai dengan keadaan di lapangan.
INDEKS NO. 5 PERTUMBUHAN BALITA DIPANTAU (masalah rangking 9)
100%
100%
93.3%
93.3%
85.7%
75.3%
71.4%
74.8%
85.7%
65.7%
63.8%
55.2%
50.0%
38.0%
74.8%
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
KATINGAN
SERUYAN
LAMANDAU
KOBAR
PULPIS
KAPUAS
BARTIM
SUKAMARA
KOTIM
BARSEL
P.RAYA
GUMAS
BARUT
MURA
KALTENG
PERTUMBUHAN BALITA DIPANTAU • Cakupan pertumbuhan balita dipantau sebesar 74,8% relative tinggi bila
dibandingkan dengan hasil Lap.Program Gizi (thn 2017) sebesar 45,3% (berdasarkan denominator sasaran balita Pusdatin).
• Perbedaan besar ini kemungkinan disebabkan oleh belum terlatihnya petugas bina keluarga dalam melakukan interview kepada keluarga. Mereka memang bukan peneliti sehingga validitasnya & reliabilitasnya belum bagus, pemantauan pertumbuhan balita perlu diikuti dg pembuktian hasil status penimbangan balita pada Buku KIA yg dimiliki anak.
• Kesadaran akan pentingnya data yg makin tinggi akan menggiring temuan sesuai dengan keadaan di lapangan.
• Balita normal, harus terus dijaga agar tetap normal, tidak menjadi stunting pemantauan berkala sangat diperlukan
• Bayi/balita stunting, harus segera diintervensi agar kembali normal deteksi dini stunting mutlak diperlukan
• Cakupan penimbangan posyandu cenderung turun mengandalkan posyandu saja tidak cukup
• Perlu pendekatan keluarga secara total
INDEKS NO. 11 KELUARGA MEMILIKI AKSES/MENGGUNAKAN SARANA AIR BERSIH
(masalah rangking 10) 1
00
%
99
.3%
99
.2%
99
%
95
.6%
94
.4%
93
.9%
90
.2%
87
.5%
86
.3%
85
.7%
85
.1%
84
.3%
60
.0%
84
.1%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
KELUARGA MEMILIKI AKSES/MENGGUNAKAN SARANA AIR BERSIH
• Cakupan IKS utk keluarga memiliki akses/sarana air bersih sebesar 84,1%, bila dibandingkan dengan hasil Lap.Prog.Kesling (thn 2017) yaitu ttg jlh penduduk dg akses berkelanjutan dg air minum berkualitas (layak) sebesar 36,66% (932.791 jiwa).
• Unit analisis pada PIS_PK adalah keluarga sedangkan unit analisis akses berkelanjutan penggunaan air minum berkualitas (layak) adl penduduk (jiwa).
• Perbedaan besar ini disebabkan oleh DO KS yg sedikit berbeda dg DO Program → data program hanya mendata ttg jlh penduduk dg akses berkelanjutan dg air minum berkualitas, sedangkan IKS menggunakan indikator ttg kepemilikan akses/sarana air bersih (tdk hanya utk keperluan minum saja).
• Bandingkan data hasil KS dengan data program dengan menggunakan unit analisis yang sama sehingga terlihat jelas GAP yang terjadi
• Kesadaran akan pentingnya data yg makin tinggi akan menggiring temuan sesuai dengan keadaan di lapangan.
100%
94,4%
89.7%
88.8%
88.4%
87.2%
85.7%
83.9%
83.1%
81.8%
79.8%
60.0%
0.0%
0.0%
85.0%
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
BARTIM
MURA
LAMANDAU
BARSEL
PULPIS
KOBAR
BARUT
KAPUAS
P.RAYA
SUKAMARA
KOTIM
GUMAS
KATINGAN
SERUYAN
KALTENG
INDEKS NO. 3 BAYI MENDAPAT IMUNISASI DASAR LENGKAP
(masalah rangking 11)
BAYI MENDAPAT IMUNISASI DASAR LENGKAP
• Cakupan bayi mendapat imunisasi dasar lengkap sebesar 85% sudah setara bila dibandingkan dengan hasil Lap.Program Imunisasi (thn 2017) sebesar 85% (43.855 bayi).
• Kompilasi data ini untuk melihat sejauhmana data hasil penelusuran di lapangan dengan data capaian program→ perlu dipertahankan.
• Kesadaran akan pentingnya data yg makin tinggi akan menggiring temuan sesuai dengan keadaan di lapangan.
INDEKS NO. 12 KELUARGA MEMILIKI AKSES/MENGGUNAKAN JAMBAN KELUARGA (masalah rangking 12)
10
0%
10
0%
10
0%
99
%
92
.9%
92
.2%
91
.1%
88
.3%
85
.7%
85
.0%
76
.8%
76
.0%
73
.4%
64
.7%
88
.1%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
KELUARGA MEMILIKI AKSES/MENGGUNAKAN JAMBAN KELUARGA
• Cakupan keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga
sebesar 88,1% perbedaanya sangat signifikan bila dibandingkan
dengan hasil Lap.Program Kesling (thn 2017) yang hanya sebesar
58,81% (438.016 KK).
• Perbedaan besar ini dapat pula disebabkan oleh pemahaman
petugas bina keluarga terkait DO KS yg sedikit berbeda dg DO
Program.
• Kemungkinan lain dapat pula disebabkan oleh belum terlatihnya
petugas bina keluarga dalam melakukan interview kepada
keluarga. Mereka memang bukan peneliti sehingga validitasnya
dan reliabilitasnya belum bagus
• Kesadaran akan pentingnya data yg makin tinggi akan menggiring
temuan sesuai dengan keadaan di lapangan.
KESIMPULAN
• Data diambil dari aplikasi KS tiap minggu, sehingga status IKS tidak ada perubahan (±2 mg stts IKS stagnan kemungkinan sdh merupakan status IKS thn 2017 yg sudah FIX, yang berubah hanyalah status pendataan/ kunjungan keluarga, karena memang utk data ini terakumulasi s.d tahun berjalan(2018)
• Data status pendataan merupakan data tahun 2018 yang dapat selalu berubah setiap saat.
• Data status IKS merupakan data terakhir tahun 2017 (berdasarkan data yg tercalculate oleh Pusdatin spt yg ada pada aplikasi KS, belum ada status IKS tahun 2018 → belum tercalculate)
• Data di lapangan lebih besar dari yang tercatat pada aplikasi karena:
Hambatan jaringan sehingga belum bisa entry data.
Sudah dientry, tetapi ada faktor delay, karena banyaknya data yang masuk
• Hasil peringkat ini bisa berubah setiap saat, karena aplikasi memang didisain "real time monitoring“.
• Angka capaian IKS dan 12 indikator KS masih bisa berubah, karena data yang masuk belum total coverage.
• Dari 12 indikator keluarga sehat, ada 4 indikator yang sasaran yang berubah (4 dari 5 indikator Kesga): 1. Ibu bersalin di faskes 2. Bayi mendapat imunisasi dasar
lengkap 3. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6
bulan 4. Pertumbuhan balita dipantau
tiap bulan • 4 dari 5 indikator kesga di atas harus
tetap diintervensi walaupun cakupannya sudah tinggi, karena sasarannya akan terus berganti, jadi pada tahun berikutnya selalu dimulai dari 0 (nol)
KESIMPULAN
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat yang diobati / tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/Askes
IKS SEBAGAI MEDIA ADVOKASI
Dengan IKS dapat dibuat: • Ranking provinsi setiap tahun • Ranking kab/kota setiap tahun untuk meningkatkan APBD
Kesehatan • Rangking Puskesmas setiap tahun untuk meningkatkan
efektivitas pemanfaatan dana BOK, BOP, Kavitasi JKN • Rangking desa/kelurahan setiap tahun untuk
memanfaatkan dana desa bagi kesehatan • Membandingkan cakupan PIS_PK dg Pogram • Lokus PIS_PK & rencana akreditasi sinkronisasi • Kerjasama bagus antara ban putih (petugas pendata/
surveior KS) & ban hitam (pengelola program terkait indikator KS)
40
41
TERIMA KASIH
Top Related