LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PREPARAT SMEAR DARAH
Muhammad Dzaky Al Fawwaz
1147020044
Kelompok 5
Tanggal praktikum : 11 November 2014
Tanggal pengumpulan : 18 November 2014
JURUSAN BIOLOGI / 1 B
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dan mahasiswi melakukan
pengamatan beberapa contoh sel dan jaringan hewan, meliputi struktur morfologi umum
dan struktur khas dengan menggunakan mikroskop cahaya secara benar.
1.2 Dasar Teori
Darah adalah cairan yang mengalir dari pembuluh darah. Jarak semua sel tubuh dari
sumber nutrisi ini tidak pernah melebihi dari satu millimeter. Jantung adalah pompa
muscular untuk menggerakkan darah. Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya
tertahan dan dibawa dalam matriks cairan. Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih
kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta pH 7,4. Warna darah bervariasi
dari merah sampai terang sampai kebiruan merah tua, berganting pada kadar oksigen
yang dibawa sel darah merah (Sloane, 1994).
Fungsi darah adalah sebagai transpor makanan, gas, hormone, mineral, enzim, dan
zat-zat vital lainnya dibawa darah ke seluruh tubuh, mempertahankan suhu tubuh,
perlindungan terhadap cedera dan invasi benda asing melalui sistem imun,dan
pendaparan yaitu memberikan sistem buffer asam-basa untuk mempertahankan pH
optimum darah (Sloane, 1994).
Komponen darah terdiri dari plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit). Plasma darah adalah cairan bening yang unsur
pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma darah terdiri dari 92 % air dan mengandung
campuran kompleks zat organik dan anorganik. Plasma darah terdiri dari protein plasma,
albumin, globulin, da fibrinogen (Sloane, 1994).
Sel-sel butir darah merupakan sel-sel terkecil di dalam tubuh dengan garis tengah
0,007 mm. Bentuk sel-sel darah merah mencekung di kedua sisi. Sel darah merah dibuat
di sumsum tulang belakang dimana mereka kehilangan inti-inti mereka selama 3-4 bulan
di dalam darah. Sel darah putih dikenal sebagai leukosit. Warnanya sebenarnya tidak
benar-benar putih, melainkan pucat seperti hantu (Parker, 1997).
Sel darah merah atau eritrosit merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan
lekukan pada sentralnya dan berdiameter 7,65 Ʋm. Setiap eritrosit mengandung sekitar
300 juta molekul hemoglobin. Fungsi hemoglobin adalah mengikat molekul oksigen
dengan rantai alfa dan beta yang akan membentuk oksihemoglobin. Leukosit jumlah
normalnya adalah 7.000-8.000 per Ʋm3. Infeksi atau kerusakan jaringan mengakibatkan
peningkatan jumlah total leukosit. Fungsinya adalah melindungi tubuh dari invasi benda
asing. Keping darah (trombosit) berjumlah 250.000 sampai 400.000 per Ʋm3. Bagian ini
merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari megakarosit. Fungsinya adalah
hemostatis dan perbaikan pembuluh darah yang robek (Sloane, 1994).
Sebelum lahir, protein molekul yang ditentukan secara geneik disebut antigen.
Antigen ini meneyebabkan reaksi antigen-antibodi, dan dari situ terdapat aglutinasi atau
penggumpalan darah. Antigen disebut aglutinigen dan antibody pasangannya disebut
agglutinin. Darah dibagi menjadi 4 berdasarkan klasifikasi ABO, yaitu darah golongan A
(mengandung aglutinogen tipe A dan aglutinin tipe anti-B), darah golongan B
(mengandung aglutinogen tipe B dan aglutinin tipe anti-A), darah golongan AB
(mengandung aglutinogen tipe A dan B dan tidak mengandung aglutinin tipe anti-A dan
anti-B), dan darah gologan O (tidak mengandung aglutinogen tipe A dan B dan
amengandung aglutinin tipe anti-A dan anti-B). Berbeda dengan sistem ABO, sistem Rh
adalah kelompok antigen lain yang diwariskan dalam tubuh manusia. Jika faktor RhD
ditemukan, individu yang memilikinya disebut Rh positif. Apabila yang tidak
memilikinya disebut Rh negatif (Sloane, 1994).
Seseorang yang bergolongan darah O dikenal dengan donor universal, karena sel
darah merah orang ini tidak mengandung zat kimia A maupun B. Tetapi orang ini tidak
dapat menerima darah orang lain kecuali yang bergolongan darah O, karena serum
darahmya berisi unsur anti-A dan anti-B sekaligus. Disisi lain, seseorang yang
bergolongan darah AB dapat menerima transfuse darah dari donor kelompok manapun
sehingga disebut resipen universal. Tetapi ia hanya bisa menyumbangkan darahnya pada
yang bergolongan AB saja (Ebrahim, 2001).
Pembuluh darah adalah saluran yang bersambung ke jantung. Pembulih darah
membawa darah ke setiap bagian tubuh. Terdapat 3 jenis pembuluh darah, yaitu arteri,
vena, dan kapilari. Fungsi arteri adalah membawa darah keluar dari jantung, vena
membawa darah kembali ke jantung, dan kapilari adalah pembuluh darah kecil yang
bersambung dengan arteri dan vena (Barraclough, 2012).
Sistem peredarah darah terbagi menjadi 2, yaitu sistem peredaran terbuka dan
tertutup. Sistem peredaran darah terbuka tidak ada perbedaan antara darah dengan cairan
interstitial, dan cairan tubuh umum sebenranya jauh lebih tepat disebut hemolimfa.
Dalam peredaran tertutup, darah hanya terdapat terbatas dalam pembuluh dan
terpisahkan dari cairan interstitial (Campbell & Reece, 1999).
BAB II
METODE KERJA
2.1 Alat dan Bahan
Daftar alat dan bahan yang telah dipakai selama praktikum berlangsung adalah
sebagai berikut.
Alat Jumlah Bahan Jumlah
Kaca Penutup 1 buah Darah Manusia Secukupnya
Kaca Objek 1 buah Alkohol 70% Secukupnya
Mikroskop Cahaya 1 buah Kapas Secukupnya
Jarum Loncet 1 buah Giemsa Secukupnya
Blood Loncet 1 buah
Pipet Tetes 1 buah
Tabel 2.1 Daftar alat dan bahan
2.2 Cara Kerja
1. Dibersihkan dengan kapas yang telah
dibasahi 70 % dan dibiarkan hingga
kering.
2. Ditusuk dengan blood lancet dan
darah pertama yang keluar dihapus
dengan kapas.
1. Diteteskan ke atas slide A tanpa
ditekan jarinya.
2. Slide B disentuh sehingga
membentuk sudut 30o dengan slide A.
3. Didorong dengan slide B ke ujung
lain dengan cepat dan merata.
4. dikeringkan bayangan tipis yang
timbul dan dibiarkan di udara.
Jari Keempat Tangan Kiri
Tetesan Darah
5. Diberi tanda dengan dermatograph
pada bagian slide A yang terdapat
smear darah.
6. Diteteskan dengan giemsa
secukupnya ke atas smear tersebut
dan membiarkannya selama beberapa
menit.
7. Ditutup dengan kaca penutup lalu
diamati dengan mikroskop cahaya
dan diambil gambar hasil
pengamatannya.
Preparat Smear Darah
EritrositPlasma darah Leukosit
Leukosit
Eritrosit
Plasma Darah
Plasma Darah
Leukosit
Eritrosit
BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Gambar Hasil Pengamatan
No Gambar Keterangan
1
Sumber : (Dzaky,Kelompok 5,2014) (10’x10’)
2
Sumber : (Sawitri ,Kelompok 4,2014) (10’x10’)3
Eritrosit
Leukosit
Plasma Darah
Sumber : (Khayasar,2012)
4
Tabel 3.1 Gambar Hasil Pengamatan Beserta Gambar literatur
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita membahas mengenai preparat smear darah. Darah berasal
dari bahasa yunani yakni hemo, hemato dan haima yang berarti darah. Darah merupakan
cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup tingkat tinggi (kecuali tumbuhan) dengan
fungsi khusus. Darah juga seperti jaringan ikat dengan struktur khas yang mengalir di dalam
tubuh.melalui pembuluh darah Jadi dapat didefinisikan bahwa darah adalah cairan sejenis
jaringan ikat yang mengalir dalam tubuh melalui pembuluh darah dengan struktur khas dan
fungsi tersendiri. Seperti yang diutarakan Sloane (1994) bahwa Darah adalah cairan yang
mengalir dari pembuluh darah.yang sejenis jaringan ikat yang sel-selnya tertahan dan dibawa
dalam matriks cairan.
Darah pun memiliki komponen-komponen penyusunnya tersendiri. Darah tersusun
dari 4 komponen berbeda, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping
darah (trombosit), dan plasma darah. Hal ini serupa dengan yang diutarakan Sloane (1994)
bahwa komponen darah terdiri dari plasma darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit).
Di dalam tabel gambar hasil pengamatan terdapat gambar literatur dan gambar hasil
pengamatan. Di dalam gambar hasil pengamatan terdapat sel-sel yang berhasil ditemukan
seperi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan plasma darah. Serupa dengan
gambar hasil pengamatan, di dalam gambar literature pun terdapa beberapa sel yang
ditemukan seperti sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan plasma darah.
Pada kedua gambar tidak ditemukan keping darah (trombosit), hal tersebut dikarenakan
ukuran keping darah terlalu kecil sehingga tidak dapat diamati dengan mikroskop cahaya
biasa. Pada kedua gambar, warna plasma darah nampak terlihat sama yaitu krem dan warna
leukosit adalah putih pucat dengan nukleus berwarna kehitaman di tengah-tengahnya.
Sedangkan untuk warna eritrosit pada gambar hasil pengamatan berwarna merah kecoklatan
dan pada gambar literature berwarna ungu kebiruan. Hal ini dikarenakan dalam gambar
literatur, darah pada preparat diberi tetesan giemsa sehingga merubah warna aslinya.
Seperti yang telah diutarakan bahwa darah memiliki struktur khas dari komponen-
komponen penyusunnya, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping
darah (trombosit), dan plasma darah. Eritrosit merupakan 45% dari volume darah dan
mengandung hemoglobin, yang membuat berwarna merah darah. Eritrosit berbentuk pipih,
bulat, bikonkaf (cekung tengahnya). Selain itu juga eritrosit bersifat fleksibel, tidak berinti,
berdiameter 6-9 Ʋm, dan berjumlah 4,8-5,4 juta per Ʋm3 di dalam tubuh. Fungsi prinsipnya
adalah untuk memberikan oksigen ke jaringan tubuh yang berbeda. Leukosit merupakan 1%
volume total darah. selain itu juga leukosit bersifat seperti amoeba, berinti, memilki banyak
jenis, yaitu granulocyte , lympocyte , monocyte, berdiameter 5-15 Ʋm, dan berjumlah 7.000-
8.000 per Ʋm3.. Fungsi prinsipnya adalah sebagai alat pertahanan tubuh atau kekebalan
terhadap benda asing, infeksi mikroorganisme, virus, dst. Plasma darah Memiliki warna
jernih kekuning-kuningan (terletak dibagian atas dari darah yg mengendap), terdiri atas 95%
garam & air, memiliki pH 6,8-7,7, dan berisi molekul kecil dari nutrien. Trombosit berbentuk
berupa serpihan, tak berinti, berdiameter rata-rata 3 Ʋm, dan berjumlah 250.000 sampai
400.000 per Ʋm3 di dalam tubuh. Fungsi prinsipnya yaitu menghentikan pendarahan pada
jaringan. Seperti yang diutarakan Sloane (1994) bahwa sel darah merah atau eritrosit
merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya dan
berdiameter 7,65 Ʋm. Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin.
Fungsi hemoglobin adalah mengikat molekul oksigen dengan rantai alfa dan beta yang akan
membentuk oksihemoglobin. Leukosit jumlah normalnya adalah 7.000-8.000 per Ʋm3.
Infeksi atau kerusakan jaringan mengakibatkan peningkatan jumlah total leukosit. Fungsinya
adalah melindungi tubuh dari invasi benda asing. Keping darah (trombosit) berjumlah
250.000 sampai 400.000 per Ʋm3. Bagian ini merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang
berasal dari megakarosit. Fungsinya adalah hemostatis dan perbaikan pembuluh darah yang
robek, dan plasma darah terdiri dari 92 % air dan mengandung campuran kompleks zat
organik dan anorganik. Plasma darah terdiri dari protein plasma, albumin, globulin, dan
fibrinogen.
Darah pun memiliki fungsi tersendiri yaitu sebagai alat transportasi (mengangkut
oksigen, karbodioksida, nutrien ,dan sisa metabolisme di dalam tubuh), sebagai alat
komunikasi (mengalirkan hormon dari suatu kelenjar ke jaringan sasaran), sebagai alat
pertahanan tubuh (membawa antibodi dan sel darah putih untuk melawan infeksi atau benda
asing), mengatasi perdarahan saat terjadi luka, dan mengatur suhu tubuh. Hal ini serupa
dengan yang diutarakan Sloane (1994) bahwa fungsi darah adalah sebagai transpor makanan,
gas, hormone, mineral, enzim, dan zat-zat vital lainnya dibawa darah ke seluruh tubuh,
mempertahankan suhu tubuh, perlindungan terhadap cedera dan invasi benda asing melalui
sistem imun,dan pendaparan yaitu memberikan sistem buffer asam-basa untuk
mempertahankan pH optimum darah.
Pada saat terjadi luka darah akan mengalir keluar dari luar tubuh, maka terdapatlah
suatu proses dimana darah akan di bekukan dengan tujuan agar mencegah pendarahan
berlebihan yang berbahaya bagi tubuh. Pada saat kulit terluka, maka menyebabkan darah
keluar dari pembuluh. Trombosit ikut keluar juga bersama darah kemudian menyentuh
permukaan-permukaan kasar dan menyebabkan trombosit pecah. Trombosit akan
mengeluarkan zat (enzim) yang disebut trombokinase. Trombokinase akan masuk ke dalam
plasma darah dan akan mengubah protrombin menjadi enzim aktif yang disebut trombin.
Perubahan tersebut dipengaruhi ion kalsium (Ca²+) di dalam plasma darah. Protrombin
adalah senyawa protein yang larut dalam darah yang mengandung globulin. Zat ini
merupakan enzim yang belum aktif yang dibentuk oleh hati. Pembentukannya dibantu oleh
vitamin K. Trombin yang terbentuk akan mengubah firbrinogen menjadi benang-benang
fibrin. Terbentuknya benang-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup sehingga darah
tidak mengalir keluar lagi. Seperti yang diutarakan Sloane (1994) bahwa pembekuan darah
dimulai dari faktor eksternal pembuluh darah itu sendiri. Tromboplastin yang dilepas sel-sel
jaringan yang rusak mengaktivasi protombin dengan bantuan ion kalsium untuk membentuk
trombin. Thrombin mengubah fibrinogen yang dapat larut menjadi fibrin yang tidak dapat
larut. Benang-benang fibrin pun membentuk bekuan yang menangkap sel darah merah dan
trombosit serta menutup aliran darah yang melalui pembuluh yang rusak.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, maka dapat kita ambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut.
1. Darah adalah cairan sejenis jaringan ikat yang mengalir dalam tubuh melalui
pembuluh darah dengan struktur khas dan fungsi tersendiri.
2. Darah pun memiliki komponen-komponen penyusunnya tersendiri. Darah
tersusun dari 4 komponen berbeda, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), keping darah (trombosit), dan plasma darah.
3. Fungsi darah yaitu sebagai alat transportasi (mengangkut oksigen, karbodioksida,
nutrien ,dan sisa metabolisme di dalam tubuh), sebagai alat komunikasi
(mengalirkan hormon dari suatu kelenjar ke jaringan sasaran), sebagai alat
pertahanan tubuh (membawa antibodi dan sel darah putih untuk melawan infeksi
atau benda asing), mengatasi perdarahan saat terjadi luka, dan mengatur suhu
tubuh.
4. Pembekuan darah dimulai dari faktor eksternal pembuluh darah itu sendiri.
Tromboplastin yang dilepas sel-sel jaringan yang rusak mengaktivasi protombin
dengan bantuan ion kalsium untuk membentuk trombin. Thrombin mengubah
fibrinogen yang dapat larut menjadi fibrin yang tidak dapat larut. Benang-benang
fibrin pun membentuk bekuan yang menangkap sel darah merah dan trombosit
serta menutup aliran darah yang melalui pembuluh yang rusak.
DAFTAR PUSTAKA
Barraclough, S. (2012). Sistem Peredaran Darah. Kuala Lumpur: Cekapi Berhad.
Campbell, N. A., & Reece, J. B. (1999). Biologi Edisi Ke 5 Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Ebrahim, A. F. (2001). Kloning, Eutanasia, Transfusi Darah : Dalam Pandangan Islam. Kuala Lumpur: Leicester.
Khayasar. (2012, October 4). Khayasar : Membaca Untuk Berpikir. Retrieved November 10, 2014, from Khayasar : Membaca Untuk Berpikir: http://khayasar.wordpress.com/2012/10/04/preparat-darah
Parker, S. (1997). Jendela Iptek : Tubuh Manusia. Jakarta: Balai Pustaka.
Sloane, E. (1994). Anatomi dan Fisiologi : Untuk Pemula . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran GEC.