Download - LAPORAN RESMI

Transcript

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR II

LAPORAN RESMIPRAKTIKUM KIMIA DASAR II

Disusun Oleh :

Bella Seba Sirojul Umah (K3314008/B)Dita Eka Nugaheni(K3314014/B)Eva Nia Umi Cholifah (K3314016/B)Tomas Istantyo Putro(K3314050/B)

I.JUDUL Pembuatan Koloid dan Sifat-SifatnyaII.TUJUAN1.Menjelaskkan cara pembuatan koloid2.Menjelaskan beberapa sifat koloidIII.DATA PENGAMATANPembuatan Koloid Fe(OH)3Langkah KerjaHasil PengamatanMemasukkan 50 mL akuades ke dalam gelas beker 250 mL kemudian memanaskan hingga mendidihMenambahkan tetes demi tetes larutan FeCl3 jenuh sambil diaduk hingga terbentuk koloid yang berwarna coklat. Menyimpan larutan ini untuk percobaan selanjutnya.10 tetes FeCl3 & diaduk50mL akuades

Warna air setelah mendidih + 10 tetes FeCl3 adalah merah kecoklatan50mL akuades10 tetes FeCl3 & diadukb. Pembuatan Koloid secara dispersiMengambil satu sendok amilum kemudian memasukkan ke dalam gelas beker 50 mL yang berisi 10 mL akuades. Mengaduk campuran tersebut kemudian menyaring.Mengambil satu sendok amilum kemudian menggerus sampai halus dengan mortil. Menambahkan 10 mL akuades sambil diaduk kemudian menyaring.Membandingkan filtrat no. 1 dan 2 kemudian ke dalam masing-masing filtrat ditambahkan beberapa tetes larutan I2 dan mengamati perubahan yang terjadi.1.

2.

- Filtrate no.1 lebih bening ,warnanya coklat kehijauan - Filtrate no.2 sedikit keruh , warnanya cokelat kehijauan1 sendok amilum10mL akuades1 sendok amilum10mL akuadesAduk&saringAduk & saringPembuatan EmulsiLangkah KerjaHasil PengamatanDalam tabung reaksi bersih masukkan 1 mL minyak tanah, tambahkan 10 mL akuades, lalu kocok dengan kuat. Perhatikan hasilnya!Letakkan tabung reaksi tersebut pada rak tabung reaksi kemudian catat waktu yang diperlukan hingga terjadi pemisahan kedua zat /erbentuk lapisan kembali. Kepada campuran zat tersebut kemudian tambahkan 15 tetes larutan sabun lemak dan kocok dengan kuat, letakkan campuran tersebut pada rak tabung reaksi tersebut. Dan amati perubahan yang terjadi setelah selang waktu 10-15 menit. Bandingkan dengan hasil pada langkah no.2 Lapisan atas : minyak tanahLapisan bawah :airLapisan atas: sabun lemakLapisan tengah: minyak tanahLapisan bawah : akuades1 mL minyak tanah10mL akuades1 mL minyak tanah10mL akuadesSabun lemak kocokDikocokkPembuatan GelLangkah KerjaHasil PengamatanKedalam gelas beker 200 mL masukkan 15 mL larutan kalsium asetat jenuh, kemudian tambahkan segera 20 mL etanol 95 % , selang beberapa saat amati perubahan yang terjadi + 5 mL kalsium asetat+ 20 mL etanol 95%Catat perubahan!Warna agak keruh, dan agak kental Sifat-Sifat KoloidLangkah KerjaHasil PengamatanMasukkan 2 mL koloid Fe(OH)3 yang telah dibuat dalam tabung reaksi,kemudian tetes bertetes tambahkan larutan AlCl3 dan hitung jumlah tetesan hingga terjadi proses koagulasi. Catat pada table.Ulangi cara yang sama tetapi AlCl3 diganti dengan larutan MgCl2 0,001 M, 0,01 kemudian,larutan NaCl 0,006 M dan larutan NaCl 0,5 M Masukkan ke dalam 2 gelas beker 100 mL dengan 50 mL dan 10 mL akuades.Kedalam masing-masing gelas beker yang berisi akuades tersebut, kemudian tambahan 1 mL larutan AgNO3 encer, 1mL larutan CaCl2 encer dan 5 mL larutan HNO3 encer kemudian amati perubahan yang terjadi.Diamkan salah satu gelas beker beserta isinya,sedangkan yang lain panaskan hingga mendidih ,kemudian bandingkan kecepatan koagulasi dengan yang tidak dilakukan pemanasan.

Hasil percobaan no. 3 & 4Koagulasi yang dipanaskan lebih cepat dari pada yang didiamkanGelas beker yang dipanaskan t: 1.45menitGelas beker yang didiamkan t: 7.59 menitNo.Larutan KoloidLarutan yg ditambahJumlah tetes elektrolit1.Fe(OH)3AlCl3 0,001M322.Fe(OH)3MgCl2 0,001 M503.Fe(OH)3MgCl2 0,01M304.Fe(OH)3NaCl 0,006M315.Fe(OH)3NaCl 0,5 M10IV. PEMBAHASANPembedaLarutan SejatiSistem KoloidSuspensi KasarJumlah fase123Distribusi partikelHomogenHeterogenHeterogenUkuran partikel< 107 cm107 105 cm> 105 cmPenyaringanTidakdapatDisaringTidak dapat disaring, kecuali dengan penyaring ultraDapat disaringKestabilanStabil, tidakMemisahStabil, tidak memisahTidak stabil, MemisahContoh- Larutan gula- Larutan gula- Tepung dalam air- SusuCampuran pasir dalam airPengertian koloidMacam-macam Koloid

Berdasarkan fase terdispersi maupun fase pendispersi suatu koloid dibagi sebagai berikut:

Fase terdispersiPendispersiNama koloidContohGasCairBusaBuih sabun, krim kocokGasPadatBusa padatBatu apung,kasur busaCairGasAerosol cairKabut,hairspray diudaraCairCairEmulsiSantan,air susu,mayonesCcairPadatGelMentega,agar-agarPadatGasAerosol padatDebu,asapPadatCairSolCat,tintaPadatPadatSol PadatTanah,Kaca,lumpurSifat-Sifat Koloid

Efek TyndallGejala penghamburan cahaya oleh partikel koloid 2. Gerak BrownGerak partikel koloid berupa gerak zig-zag3. AdsorpsiPenyerapan pada permukaan suatu zat koloid4. KoagulasiPeristiwa penggumpalan koloid5. KoloidPelindungKoloid yang ditambahkan untuk melindungi koloid lainnya dan memperlambat koagulasi6. DialisisProses penghilangan ion-ion penggangu yang dapat mengganggu kestabilan koloid7. ElektroforesisPergerakan partikel koloid dalam medan listrik

Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :Ukuran partikel terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi sehingga sistem koloid dapat dibuat dengan cara kondensasi dan dispersi.Kondensasi adalah ion atau atom dan molekul yang lebih kecil ukuran dari koloid diperbesar atau diubah menjadi partikel koloid. Atau partikel larutan sejati diubah menjadi partikel koloid.

Contoh:Reaksi Redoks, Reaksi Hidrolisis, Reaksi Subtitusi

2. Dispersi adalah menghaluskan partikel menjadi partikel berukuran koloidContoh :Cara mekanik, Cara peptisasi

PEMBUATAN KOLOID Fe(OH)3

Prinsip kerja pada percobaan ini adalah pertama-tama memasukkan 50 ml akuades kedalam gelas beker 250 ml kemudian memanaskan hingga mendidih. Selanjutnya menambahkan tetes demi tetes larutan FeCl3 jenuh sambil diaduk hingga terbentuk koloid yang berwarna merah cokelat. Larutan ini kemudian disimpan untuk percobaan selanjutnya.

PEMBUATAN KOLOID DENGAN PROSES DISPERSI

Pada percobaan ini prinsip kerjanya yaitu mengambil satu sendok amilum kemudian memasukkan kedalam gelas beker 50 ml yang telah berisi 10 ml akuades. Mengaduk campuran tersebut kemudian disaring. Kemudian mengambil satu sendok amilum kemudian menggerus sampai halus dengan mortir. Menambahan 10 ml akuades sambil diaduk. Kemudian membandingakn filtrat nomor 1 dan 2 lalu kedalam masing-masing filtrat ditambahkan beberapa tetes larutan I2 dan mengamati perubahan yang terjadi.PEMBUATAN EMULSI

Prinsip kerja dalam percobaan ini adalah pertama dalam tabung reaksi bersih dimasukkan 1 ml minyak tanah, menambahkan 10 ml akuades, lalu dikocok dengan kuat, memperhatikan hasilnya. Selanjutnya meletakkan tabung reaksi tersebut pada rak tabung kemudian mencatat waktu yang diperlukan hingga terjadi pemisahan kedua zat atau terbentuk lapisan kembali. Kepada campuran zat tersebut kemudian menambahkan 15 tetes larutan sabun lemak dan mengocok hingga kuat. Meletakkan campuran tersebut pada rak tabung reaksi dan mengamati perubahan yang terjadi setelah selang waktu 10-15 menit. Selanjutnya membandingkan dengan hasil pada langkah 2.PEMBUATAN GEL

Prinsip kerja pada pembuatan gel yaitu kedalam gelas beker 200 ml masukkan 5 ml larutan kasein asetat jenuh, kemudian tambahkan segera 20 ml etanol 95%, selang beberapa saat amati perubahan yang terjadi.

SIFAT-SIFAT KOLOID

Prinsip kerja percobaan sifat-sifat koloid yaitu memasukkan 2 ml koloid Fe(OH)2 yang telah dibuat dalam tabung reaksi, kemudian tetes bertetes tambahkan larutan AlCl3 dan hitung julmah tetesan hingga terjadi proses koagulasi, mencatat pada tabel. Mengulangi cara yang sama tetapi AlCl3 diganti dengan MgCl2 0,01 M, 0,01 M kemudian larutan NaCl 0,006 M dan larutan NaCl 0,5 M. Lalu masukkan kedalam dua gelas beker 100 ml dengan 50 ml dan 10 ml akuades. Kedalam masing-masing gelas beker beserta isinya, sedangkan yang lain dipanaskan hingga mendidih, kemudian bandingkan kecepatan koagulasi dengan yang tidak dipanaskan.

Hasil Percobaan & Pembahasan

PEMBUATAN KOLOID Fe(OH)3

Pada proses pembuatan koloid Fe(OH)3 ini hasil akhir yang terbentuk berupa sol Fe(OH)3 dimana secara teori sol merupakan sistem koloid dimana partikel padat terdispersi dalam zat cair. Cara pembuatan sol Fe(OH)3 ini dilakukan dengan cara kondensasi melalui reaksi hidrolisis yaitu pembuatan koloid yang dilakukan dengan mencampurkan suatu zat yang dalam percobaan ini larutan FeCl3 dengan air, persamaan reaksinya sebagai berikut:

FeCl3 (aq) + 3 H2O Fe(OH)3 (s) (koloid) + 3HCl

Bukti jika sesuai dengan teori yaitu penghamburan berkas cahaya dari lampu senter oleh Fe(OH)3, yang secara teori hal yang terjadi tersebut disebut efek tyndall.

PEMBUATAN KOLOID DENGAN PROSES DISPERSI

Percobaan ini dilakukan dengan proses dispersi melalui cara mekanik ukuran partikel suspensi diperkecil dengan cara penggilingan zat padat (yang dalam percobaan ini yaitu amilum) dengan menghaluskan butiran padat menggunakan alu dan mortir kemudian diaduk dengan medium pendispersinya dalam percobaan ini yaitu 10 ml akuades.

PembandingFiltrat no.1Filtrat no.2DigerusTidakDigerusVolumeLebih sedikitLebih banyakWarna filtratJernihKeruhSetelah ditetesi I2Warna cokelat kehijauanWarna coklat kehijauan pekatPEMBUATAN EMULSI

1 mL minyak tanah10mL akuades1 mL minyak tanah10mL akuadesSabun lemak kocokDikocokkTerjadinya pemisahan antara minyak tanah dan akuades ini dikarenakan perbedaan kepolaran diantara keduanya sehingga sulit untuk bercampur. t 1=18 menit. t2 =10 menit. Terjadinya yang stabil dikarenakan fungsi dari emulgator adalah untuk menstabilkan emulsi minyak dan akuades. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, dapat disimpulakan belum sesuai dengan teori yang ada, karena seharusnya emulsi ditambah sabun lebih stabil sehingga, untuk terjadi pemisahan larutan lebih lama, jika dibandingkan dengan larutan yang tidak ditambah dengan sabun lemak.

PEMBUATAN GELCampuran larutan menjadi agak keruh dan agak kental. Larutan ini tidak bisa menjadi gel secara sempurna karena larutan yang digunakan jenuh. Pencampuran larutan kalsium asetat jenuh dengan etanol 95% membentuk gel berwarna putih bening. Hal ini menunjukkan adanya pembentukan sistem koloid yaitu dengan cara penggantian pelarut, dan termasuk cara kondensasi. Reaksi yang terjadi: Ca(CH3COO)2 + C2H5OH CH3COO(C2H5) + Ca(OH)2

karena konsentrasi larutan elektrolit, maka daya tarik antar partikel elektrolit dan partikel koloid semakin kuat. Sehingga koagulasi berlangsung lebih cepat. AlCl3 karena memiliki muatan negatif 3, MgCl2 muatannya negatif 2 dan NaCl negatif 1. Percobaan sesuai teori karena AlCl3 meskipun konsentrasinya kecil namun lebih efektif untuk mempercepat terjadinya koagulasi dibandingkan dengan MgCl2 yang sama-sama memiliki konsentrasi 0,001 M. NaCl memiliki konsentrasi paling besar sehingga, jika dilihat dari hasil percobaan jumlah tetesan paling sedikit ini menunjukkan bahwa konsentrasi sangat mempengaruhi keefektifan untuk mempercepat koagulasi. Reaksi yang terjadi pada percobaan sifat-sifat koloid:Fe(ON)3 (aq) + AlCl3 (aq) FeCl3 (aq) + Al(OH)3 (aq)2Fe(OH)3 (aq) + 3MgCl2 (aq) 2 FeCl3 (aq) + 3Mg(OH)2 (qa)Fe(OH)3 (aq) + 3NaCl (aq) FeCl3 (aq) + 3 Na(OH) (aq)SIFAT-SIFAT KOLOIDNo.Larutan Koloid Larutan yang ditambahkanJumlah tetes elektrolit1Fe(OH)3AgCl3 0,001 M322Fe(OH)3MgCl2 0,001 M503Fe(OH)3MgCl2 0,01 M314Fe(OH)3NaCl 0,006 M305Fe(OH)3NaCl 0,5 M10Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil percobaan sebagai berikut: