LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI
TUMBUHAN
“JARINGAN PADA DAUN MONOKOTIL DAN
DIKOTIL”
DISUSUN OLEH:
NAMA : RIKI RISANDI
NIM : F05110028
KELOMPOK : VII
PRODI : PEND. BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TANJUNGPURA
2012
JARINGAN PADA DAUN MONOKOTIL DAN DIKOTIL
ABSTRAK
Perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil tidak hanya terletak pada
susunan anatomi batang dan akarnya, tetapi juga terdapat pada susunan anatomi
daunnya. Karena itu, praktikum tentang jaringan pada daun monokotil dan dikotil
ini dilakukan. Metode percobaan yang dilakukan adalah dengan melakukan
pengamatan terhadap slide awetan daun Zea mays dan Ficus elestica serta
preparat segar Carica papaya dan Leucaena glauca. Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan, terdapat 3 jarinan dasar penyusun daun yaitu: jaringan
episermis, jaringan mesoofil, dan jaringan pengangkut serta alat tambahan
berupa stomata. Daun monokotil tergolong dalam tipe isolateral sedangkan daun
dikotil tergolong dalam tipe dorsiventral. Perbedaan antara jaringan daun
monokotil dan dikotil terletak pada susunan urat daunnya dimana susunan urat
daun pada monokotil lebih teratur biasanya sejajar sedangkan pada tumbuhan
dikotiil susunannya tidak beraturan dan bercabang-cabang.
Kata kunci : Sistem jaringan, daun, monokotil, dikotil
A. Pendahuluan
Tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan dikotil dan tumbuhan
monokotil. Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbiji belah atau
berkeping dua. Tumbuhan dikotil memiliki sepasang daun lembaga yang
sudah terbentuk sejak dalam tahap biji. Sementara tumbuhan monokotil
adalah tumbuhan berbiji tungga, yaitu bijinya tidak menmbelah karena
hanya memiliki daun lembaga. Tumbuhan monokotil bberguna bagi
manusia karena dapat dijadikan sumbber panngan, sumber bahan baku
industri, zat pewarna, dan sumber energi nabati (Ahira, 2012). Secara
umum, perbedaan antara tumbuhan monokotil dan dikotil bisa dilihat pada
gambar di bawah ini.
Sumber: Campbell, 2003
Gambar 1. Perbandingan tumbuhan monokotil dan dikotil
Daun merupakan organ penting bagi tumbuhan. Biasanya berbentuk
pipih dengan posisi mendatar, sehingga mudah memperoleh sinar matahari
dan gas CO2 untuk mendukung fungsinya yang khusus sebagai tempat
fotosisntesis.
Daun sangat penting ssecara ekonomis. Daun membuat makanan yang
akan disimpan di berbagai bagiann lain tumbuhan, tetapi seringakali daun
itu sendirikaya akan makanan. Perbedaan yang signifikan antara daun
monokotil dan dikotil adalah dalam hal distribusi urat daun atau vena
(berkas fibrovaskular). Pada dikotil, sebuah vena utama, biasanya di
bagian tengah daun, menyebar dalam pola saling-menyilang rumit yang
dikenal sebagia venasi jala. Pada monokotil, terdapat pola teratur venasi
paralel, di mana vena-vena yang mirip membujur secara paralel di
sepanjang daun (Fried and Hademenos, 2005).
Secara anatomi, penampang melintang daun terdiri atas beberapa
jaringan yaitu epidermis atas, mesofil, dan epidermis bawah (Mauseth,
1988 dalam Witono).
Sumber: http://www.pustakasekolah.com/jaringan-pada-daun.html
Gambar 2. Struktur Anatomi Daun
Pada tumbuhan dikotil, misalnya Acalypha indica L., Pada
penampang lintang lamina daun terlihat tiga jaringan penyusun, yaitu
epidermis, mesofil dan berkas pengangkut. Epidermis sebagai jaringan
terluar pada permukaan adaksial dan abaksial, yang masing-masing terdiri
dari selapis sel yang tersusun rapat. Di sebelah luar dari epidermis
dijumpai lapisan kutikula yang merupakan lapisan non seluler. Mesofil
terletak di atara kedua lapis epidemis, terdiferensiasi menjadi jaringan
spon parenkim dan palisade. Palisade berbatasan langsung dengan
epidermis adaksial, sel-selnya berbentuk memanjang dengan arah vertikal,
tersusun sangat rapat dan banyak mengandung kloroplas. Lebih ke dalam
dari palisade ini terdapat spon parenkim yang tersusun oleh sel-sel dengan
banyak ruang antar sel diantaranya dan mempunyai kloroplas lebih sedikit
dibandingkan dengan palisade. Dilihat dari susunan mesofil yang
demikian ini, maka daun Acalypha indica L termasuk tipe dorsiventral
(Darmanti, 2009).
Berkas pengangkut dijumpai pada tulang daun, terdiri atas xilem di
bagian adaksial dan floem di sebelah abaksial, dengan kambium terletak
diantaranya. Berkas pengangkut yang demikian ini termasuk tipe kolateral
terbuka. Pada epidermis adaksial maupun abaksial dijumpai derivat
epidermis berupa stomata, sedang trikoma hanya dijumpai pada epidermis
abaksial. Stoma mempunyai sel penutup berbentuk ginjal, dikelilingi oleh
dua sel tetangga dengan arah panjang sejajar dengan sel penutup. Stoma
yang demikian itu termasuk tipe parasitik. Trikoma pada daun Acalypha
indica L ini merupakan trikoma non glanduler yang masing-masing
tersusun atas satu sel atau lebih yang berbentuk memanjang (Darmanti,
2009).
Sumber: Darmanti, 2009
Gambar 3. Penampang Lintang Lamina Daun A indica L.
Jaringan dasar pada daun diapit oleh epidermis bagian atas dan
epidermis bagian bawah pada daerah yang disebut mesofil. Jaringan ini
sebagian besar terdiri dari sel-sel parenkima yang dilengakapi dengan
kloroplas dan dikhususkan untuk melakukan fotosintesis. Kebanyakan
daun tumbuhan dikotil memiliki dua wilayah mesofil yang dapatt
dibedakan dengan jelas. Pada bagian atas daun terdapat 1 atau lebih
lapisan parenkima palisade, yang terdiri dari sel-sel yang berbentuk
kolumnar. Di bawah daerah palisade adalah parenkimma berspon, disebut
demikian karena mengandung labirin ruangan bersirkulasi di sekitar sel-sel
yang berbentuk tak beraturan sampai daerah palisade. Ruangan udara itu
khususnya berukuran besar di sekitar stomata, dimana terjadi pertukaran
gas degnan udara luar (Campbell, 2003).
Epidermis daun memiliki struktur yang padat dan diperkuat oleh
kutikula. Dinding selnya sering kali tebal atau banyak mengandung silika
dan memberikan sokongan pada helaian daun. Jaringan penyokong yang
lain adalah kolenkim. Pada daun dikotil, kolenkim sering ditemukan di
dekat ibu tulang daun, di bawah epidermis,dan juga pada tepi daun. Selain
kolenkim, pada mesofil daun dikotil juga ditemukan sklerida. Tulang daun
berukuran sedang, dikelilingi oleh sekelompok serabut. Pada daun
monokotil, berkas pengangkut dikelilingi oleh banyak serabut. Pada
kebanyakan monokotil yang lain, terdapat serabut menutupi satu atau dua
sisi berkas pengangkut, dan ebrhubungan ke epidermis (Mulyani, 2006).
Sumber: Mulyani, 2006
Gambar 4.
Umumnya ada sua tipe daun, yaitu
1. Daun dorsiventral atau bifasial umumnya pada dikotil
2. Daun isobilatelar disebut juga isolateral atau ekuifasial umumnya
pada tumbuhan monokotil.
Daun dorsiventral biasanya tubuh dalam arah horizontal dengan
permukaan atas dan bawah yang berbeda, permukaan atas memperoleh
penyinaran yang lebih kuat dibanding permukaan bawah. Sebagian besar
daun dikotil dorsiventral.
a) Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi,
dinding terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas.
Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas.
b) Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan
terdiri dari satu atau lebih lapisan yang agak sempit, sel – sel berdinding
tipis yang sangat berdekatan, sel – sel persegi memanjang ke arah
epidermis. Masing – masing sel terdiri dari banyak kloroplas. Ada system
yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini.
c) Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel
berdinding tipis, longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar
sel. Kloroplas ada di sel – sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit
dibandingkan dengan sel palisade.
d) Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi
memiliki banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar
sel besar yang disebut ruang substomata atau cavity.
e) Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan
bentuk xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem
ke arah permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di
sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel –
sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis daun.
Daun isobilateral menggantung vertikal sehingga kedua permukaan
daun menerima sinar matahari langsung dengan jumlah yang seimbang.
Daun isobilateral mempunyai struktur yang seragam pada permukaan atas
dan bawah. Sangat sedikit tumbuhan dikotil dan sebagian besar tumbuhan
monokotil mempunyai daun isobilateral (Darwis, 2011).
Dengan demikian untuk mengetahui secara langsung perbedaan
jaringan dan jenis-jenis jaringan pada daun monokotil dan dikotil, maka
dilakukanlah praktikum ini. Adapun masalah yang ingin dipecahkan dalam
melakukan praktikum kali ini adalah bagaimana sistem dan jenis-jenis
jaringan pada daun monokotil dan dikotil?
B. Tujuan
Pengamatan pada praktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari
sistem dan jenis-jenis jaringan daun, mempelajari tipe daun monokotil dan
dikotil, mempelajari posisi dari beberapa jaringan daun, dan
membandingkan struktur anatomi daun monokotil dan dikotil.
C. Material dan Metoda
a. Waktu dan Tempat
Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Biologi FKIP Untan pada
hari Sabtu, 31 Maret 2012 pada pukul 07.30 WIB sampai 09.30 WIB.
b. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain
mikroskop, silet, pipet tetes, object glass dan cover glass, serta alat
tulis. Sementara bahan yang digunakan antara lain slide awetan daun
Zea mays (monokotil) dan Ficus elestica (dikotil) serta preparat segar
daun Carica papaya (monokotil) dan Leucaena glauca (dikotil), serta
air/aquades.
c. Cara Kerja
Praktikum dimulai dengan memeriksa jaringan pada daun dikotil
dengan perbesaran yang paling kecil menggunakan mikroskop elektrik.
Selanjutnya dilakukan perbesaran yang kuat pada satu sektor pada
irisan tersebut. Kemudian gambar yang tampak pada pada mikroskop
digambar pada buku kerja dan diberikan keterangan pada bagian-
bagiannya. Perlakuan yang sama dilakukan pada pengamatan slide
awetan daun monokotil.
Dalam hal mengamati preparat segar daun monokotil dan dikotil,
tanaman yang digunakan adalah tanaman yang ada disekitar
lingkungan Lab. Biologi FKIP Untan. Selanjutnya mengiris tipis
tanaman tersebut lalu meletakkannya di atas kaca benda dan ditutup
dengan cover glass. Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop
dengan perbesaran lemah terlebih dahulu dan berikutnnya dengan
perbesaran yang lebih kuat. Setelah menemukan objek pengamatan
tersebut, objek tersebut digambar di buku kerja dan diberi keterangan
setiap bagian-bagiannya.
D. Data Pengamatan
GAMBAR KETERANGAN
Slide Awetan daun monokotil Arthocarpus
integra
1. Porus2. Sel penjaga3. Sel penjaga
Tipe stomata : kriptofor
Sel penjaga : Stomata tipe anomesitik
lide Awetan Daun Dikotil Ficus sp.
1. Porus2. Sel tetangga3. Sel penjaga
Tipe Stomata : kriptofor
Preparat Segar Daun Dikotil Leucaena
glauca
1. Porus
2. Sel penjaga
3. Sel tetangga
Preparat Segar Daun Monokotil Carica
papaya
1. Epidermis adaxial2. Jaringan Palisade3. Jaringan Spongy4. Jaringan Mesofil5. Stomata
6. Stele
7. Xylem
8. Floem
9. Epidermis abaxial
E. Pembahasan
Perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil tidak hanya terletak
pada perbedaan struktur anatomi akar dan batangnya, tetapi jugaterletak
pada susunan anatomi daunnnya.Seperti yang diungkapkan oleh Fried dan
Hademenos, bahwa perbedaan yang signifikan antara daun monokotil dan
dikotil adalah dalam hal distribusi urat daun atau vena (berkas
fibrovaskular).
Daun memiliki 3 jaringan dasar yang menjadi penyusunnya, yaitu:
jaringan epidermis yang terdiri atas epidermis adaxial (epidermis atas) dan
abaxial (epidermis bawah), jaringan mesofil yang terbagi menjadi jaringan
palisade dan jaringan spongy, serta jaringan pengangkut yaitu xylem dan
floem. Pada jaringan epidermis abaxial terdapat celah-celah yang disebut
dengan stomata. Stomata ini berada di bawah permukaan daun bertujuan
untuk memperlambat penguapan. Namun, pada beberapa jenis tumbuhan,
misalnya pada tumbuhan hydrofit, stomata berada di permukaan daun dan
selalu aktif membuka untuk mempercepat penguapan.
Tumbuhan dikotil yang diamati termasuk dalam tipe dorsiventral
dikarenakan daun Ficus electica hanya mendapat penyinaran matahari
pada bagian permukaannya. Sementara pada daun Zea mays tergolong ke
dalam tipe Isolateral karena seluruh permukaan daun (baik bagian atas
maupun bawah) memperoleh penyinaran matahari. Seperti yang dikatan
oleh Darwis, bahwa pada umumnya tipe Dorsiventral ditemukan pada
tumbuhan dikotil sementara tipe Isolateral ditemukan pada tumbuhan
monokotil.
Jaringan epidermis pada daun berada di bawah dan atas permukaan
daun. Jaringan epidermis yang berada di atas permukaan daun disebut
jaringan epidermis adaxial, sedangkan jaringan epidermis yang berada di
bawah permukaan daun disebut epidermis abaxial. Di bawah lapisan
epidermis terlapat jaringan mesofil yang mengisi bagian dalam daun.
Jaringan mesofil ini berfungsi sebagai jaringan penyokong. Jaringan
mesofil pada daun dibedakan menjadi jaringan palisade yang bedara di
bawah lapisan epidermis atas dan bawah, memiliki struktur yang lebih
rapat. Kemudian di bawah lapisan palisade ter dapat jaringan spongy yang
berupa ruangan-ruangan yang lebih jarang. Di bagian epidermis abaxial
terdapat celah yang dinamakan stomata yang berfungsi sebagai tempet
terjadinya pertukaran gas dengan lingkungan luar yang berguna bagi
tanaman untuk melakukan fotosintesis. Pada pertulangan daun terdapat
jaringan jaringan pengangkut yang sangat penting bagi berlangsungnya
proses fotosintesis di daun.
Perbedaan jaringan antara daun monokotil dan dikotil terlihat jelas
pada susunan urat daun (vena). Pada tumbuhan dikotil susunan urat daun
tidak teratur dan bercabang-cabang, sedangkan pada daun monokotil,
susunan urat daun lebih teratur dan tersusun sejajar.
F. Kesimpulan dan Rekomendasi
Terdapat tiga jaringan dasar penyusun daun yaitu, jaringan epidermis
(abaxial dan adaxial), jaringan mesofil (palisade dan spongy),dan jaringan
pembuluh (Xylem dan Floem). Tumbuhan dikotil tergolong dalam tipe
daun isolateral dan daun dikotil tergolong dalam tipe dorsaventral.
Perbedaan antara daun monokotil dan dikotil adalah pada susunan vena
(urat daun).
Rekomendasi yang dapat saya berikan dalam praktikum kali ini adalah
sayatlah daun setipis mungkin agar jaringan yang akan diamati dengan
mikroskop bisa terlihat dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Ahira, Anne. 2012. Klasifikasi Tumbuhan : Tumbuhan Monnokotil dan
Dikotil. http://www.anneahira.com/tumbuhan-dikotil.htm (diakses: 03 April
2012)
Campbell, Neil A. 2003. Biologi. Jakarta: Erlangga
Darmanti, Sri. 2009. Struktur dan Perkembangan Daun Acalypha indica L
yang Diperlakukan dengan Kombinasi IAA dan GA pada Konsentrasi
yang Berbeda. Jurnal.
http://eprints.undip.ac.id/1999/1/Bioma_darmanti_Juni_2009.pdf (diunduh:
08 April 2012).
Darwis. 2012. Anatomi Daun.
http://darwisbiosfer.blogspot.com/2011/11/anatomi-daun.html (diakses: 09
April 2012)
Fried, George H and George J. Hademeson. 2005. Biologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius
Witono, Joko R. 2003. Struktur Epidermis Daun Pinanga coronata (Blume ex
Mart.) Blume (Palmae) di Jawa dan Bali. Jurnal.
http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/D/D0402/D0402pdf/D040204.pdf
(diunduh: 08 April 2012)
Top Related