Download - Laporan Prakerin Kebun Holtikultura Ranukitri Pendem Karanganyar

Transcript
  • Halaman 1 dari 29 Created By : @RdianNet

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sejauh ini sektor pertanian merupakan hal terpenting dalam kehidupan manusia

    karena tanpa adanya pertanian manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok

    makanannya, karena itu pembangunan pertanian harus mendapatkan dukungan

    serta penerapan yang baik dari SDM dan SDA yang bijak, maka dari itu untuk

    meningkatkan kualitas sumber daya manusia, SMK N 1 KEDAWUNG berusaha

    untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjadi wirausahawan muda serta

    berwawasan global. Untuk mewujudkan itu semua, maka siswa SMK N 1

    KEDAWUNG melakukan Praktik Kerja Industri di luar sekolah SMK N 1

    KEDAWUNG selama 3 bulan yang telah diprogramkan oleh pihak sekolah dalam

    kurikulumnya yang bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan, pendidikan,

    keterampilan, dan memiliki jiwa semangat wirausaha serta mampu mengelola usaha

    secara profesional di bidang pertanian.

    Selain melakukan Praktek Kerja Industri (Prakerin) utama perbanyakan tanaman

    secara vegetatif pada tanaman buah hortikultura, juga dilakukan budi daya tanaman

    pangan sebagai Prakerin pilihan. Budi daya tanaman pangan dan hortikultura yang

    merupakan sumber karbohidrat, protein, serta mineral yang penting bagi

    masyarakat luas.

    Perbanyakan tanaman secara vegetatif mempunyai prospek yang baik apabila

    dikembangkan dengan baik, karena dapat memperbaiki keturunan sebelumnya.

    Perbanyakn tanaman secara vegetatif ada beberapa cara yaitu, okulasi, sambung

    pucuk, setek, cangkok, sisipan, dan penyusuan. Perbanyakan tanaman secara

    vegetatif biasa dilakukan pada tanaman buah hortikultura, namun juga biasa

    dilakukan pada tanaman perkebunan.

    Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilakukan juga kegiatan

    Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) sebagai apresiasi dalam adaptasi

    selama mengikuti kegiatan. Di mana peserta Prakerin diharapkan mampu

    berinteraksi dalam mengadakan timbal balik dengan masyarakat sekitarnya.

  • Halaman 2 dari 29 Created By : @RdianNet

    B. Tujuan Prakerin

    Adapun tujuan yang dicapai dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri adalah :

    a. Agar memiliki jiwa dan semangat wirausaha dan mampu mengelola suatu usaha

    dibidang pertanian secara profesional khususnya pada perbanyakan tanaman

    secara vegetatif.

    b. Melatih menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat, khususnya

    petani agar menjadi mitra kerja yang mampu menyebarkan teknologi pertanian.

    c. Memantapkan, mengembangkan wawasan, dan keterampilan dalam usaha tani

    berorientasi agribisnis.Melatih untuk menghayati kehidupan warga, khususnya

    yang bergerak di bidang agribisnis guna untuk menanamkan jiwa wirausaha.

    d. Melatih melakukan kegiatan di unit usaha tani yang berhasil dalam mengelola

    usahanya.

    e. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan secara global dalam melakukan

    budi daya Tanaman Pangan dan Hortikultura.

    C. Manfaat Prakerin

    Manfaat yang kami dapat selama kegiatan prakerin adalah sebagai berikut :

    a. Belajar untuk beradaptasi lingkungan yang baru.

    b. Mempelajari dan mengetahui adat istiadat serta budaya masyarakat yang ada di

    lingkungan setempat.

    c. Mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat setempat sehingga

    menumbuhkan rasa keakraban yang baik.

    d. Meningkatkan keterampilan secara teknis cara perbanyakan tanaman secara

    vegetatif khususnya tanaman buah-buahan Hortikultura.

    e. Pengetahuan menjadi bertambah akan ilmu budi daya tanaman pangan dan

    hortikultura.

    f. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru dalam bidang pertanian

    khususnya budi daya tanaman pangan dan hortikutura.

  • Halaman 3 dari 29 Created By : @RdianNet

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kerja Pengalaman Utama Perbanyakan Tanaman Durian Secara

    Vegetatif

    Durian merupakan tanaman pohon asli nusantara, dengan pusat keragaman di

    Pulau Kalimantan. Kata Durian mengacu pada bentuk kulit buahnya yang berduri

    sehingga diberi nama duri dengan akhiran an, jadilah kata durian.

    Di Indonesia, pada awalnya durian merupakan tanaman hutan. Oleh karena

    rasanya yang luar biasa, durian lalu berkembang menjadi tanaman pekarangan,

    selanjutnya dikebunkan. Tanaman durian memang memberikan banyak manfaat,

    selain daging buahnya yang enak untuk dinikmati, tanaman, kulit, dan biji durian

    juga ternyata memberikan nilai manfaat.

    Dalam budi daya tanaman durian yang banyak dilakukan adalah melalui

    perbanyakan secara vegetatif untuk mendapatkan benih bersifat unggul serta sifat

    unggul durian dapat dipertahankan. Hasil perbanyakan itu kelak akan memiliki sifat

    identik dengan induknya. Benih tersebut tidak tercampur dengan varietas lain.

    Perbanyakan vegetatif tanaman durian yang dilakukan adalah melalui sambung

    pucuk, Okulasi, pencangkokan, penyusuan, penyambungan samping (inarching), dan

    penyambungan celah (cleft grafting).

    1. Taksonomi Tanaman Durian

    Kingdom : Plantae-Plants

    Subkingdom : Tracheobionata-Vascular plants

    Superdivision : Spermatophyta-Seed plants

    Division : Magnoliophyta-Flowering plants

    Kelas : Magnoliopsida-Dicotyledons

    Subkelas : Dillenniidae

    Ordo : Malvales

    Family : Bombacaceae-Kapok-tree family

    Genus : Durio Adanson-durio

    Spesies : Durio zibethinus Murray

  • Halaman 4 dari 29 Created By : @RdianNet

    2. Morfologi Tanaman Durian

    Menurut Sobir,PhD dan Rodame M.Napitupulu Bertanam Durian

    Unggul.Tanaman durian merupakan jenis pohon tahunan, hijau abadi

    (pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi ada saat tertentu untuk

    menumbuhkan daun-daun baru (periode flushing atau peronaan) yang terjadi

    setelah masa berbuah selesai. Ketinggian tanaman dapat mencapai 25-50 m

    tergantung varietasnya. Pohon durian sering memiliki banir (akar papan).

    Pepagan (kulit batang) berwarna cokelat kemerahan, mengelupas tak beraturan.

    Tajuknya rindang dan renggang.

    a. Daun

    Berbentuk jorong hingga lanset dengan panjang 10-17 cm dan lebar 3-

    12,5 cm. Daun umumnya terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip

    atau tumpul dan berujung lancip melandai. Sisi bagian atas berwarna hijau

    terang, sedangkan sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna perak atau

    keemasan dengan bulu-bulu bintang.

    b. Bunga

    Bunga muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau cabang-cabang

    yang tua di bagian pangkal (proximal) secara berkelompok. Bunga-bunga

    tersebut berkelompok dalam karangan berisi 3-10 kuntum berbentuk tukal

    atau malai rata. Kuncup bunganya membulat, diameternya sekitar 2 cm, dan

    bertangkai panjang. Kelopak bunga berbentuk tabung sepanjang 3 cm.

    Daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 cuping, berbentuk bundar telur.

    Mahkota berbentuk sudip, panjangnya kira-kira 2 kali panjang kelopak,

    berjumlah 5 helai, dan berwarna keputihan-putihan. Benang sarinya banyak,

    terbagi dalam 5 berkas. Sementara kepala putiknya menbentuk bongkol

    dengan tangkai yang berbulu.

    c. Buah

    Buah bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur, hingga lonjong dengan

    panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal serta

    berwarna hijau kekuning-kuningan, kecokelatan, hingga keabu-abuan. Setiap

    buah memiki lima ruang yang menunjukkan jumlah daun buah yang dimiliki.

    Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau

  • Halaman 5 dari 29 Created By : @RdianNet

    lebih. Biji tersebut berbentuk lonjong dengan panjang kira-kira 4 cm.

    Warnanya merah muda kecokelatan dan tampak mengilap. Biji dengan salut

    biji dalam perdagangan disebut pongge.

    3. Syarat Tumbuh

    a. Iklim

    Tanaman durian umumnya membutuhkan ketersediaan air yang cukup

    sehingga banyak tumbuh di daerah dengan tipe iklim A dan B. Kedua tipe

    iklim ini memiliki 7-10 bulan basah, 2-4 bulan kering, curah hujan 1.500-

    2.500 mm/tahun atau merata sepanjang tahun, dan suhu udara 28-29o C.

    Ketinggian tempat yang diinginkan oleh setiap varietas berbeda-beda.

    Namun demikian, secara umum ketinggian tempat yang optimum untuk

    pertumbuhan dan produktivitas durian berkisar 400-600 meter di atas

    permukaan air laut. Durian juga bisa ditanam di dataran rendah dengan curah

    hujan merata sepanjang tahun. Umumnya, waktu berbunga pada tanaman

    durian yang ditanam didataran tinggi akan lebih lambat dibandingkan dengan

    durian yang ditanam di dataran rendah.

    b. Intensitas Matahari

    Sinar matahari sangat diperlukan oleh tanaman durian dalam

    pertumbuhannya. Oleh daun, air dan karbondioksida dengan bantuan sinar

    matahari akan diubah menjadi energi dan oksigen. Untuk mampu melakukan

    tugasnya dengan baik, daun membutuhkan intensitas matahari yang tepat.

    Pada tanaman durian, intensitas cahaya yang tepat untuk proses fotosintesis

    sekitar 40-50%. Oleh karenanya, sebaiknya lokasi untuk berkebun durian

    dipilih di lahan yang terbuka walaupun durian relatif tahan naungan.

    c. Jenis Tanah

    Tanaman durian akan tumbuh dengan baik jika ditanam di tanah yang

    lempung berpasir, subur, gembur, dan tidak bercadas. Pertumbuhan durian

    tidak bagus jika ditanam di tanah yang liat karena pengeringannya sulit,

    terutama pada musim hujan. Sementara saat musim kemarau, tanah liat

    menjadi keras dan susah mempertahankan air di sekitar perakaran. Keasaman

    (pH) tanah yang baik untuk tanaman durian adalah mendekati netral atau

    netral, yaitu berkisar 6,0-7,0. Lahan yang baik untuk mengebunkan durian

    adalah lahan yang miring, berkisar 5-20o. sebaiknya kemiringan lahan tidak

  • Halaman 6 dari 29 Created By : @RdianNet

    melebihi 30o untuk mengantisipasi terjadinya erosi. Jika lahan yang

    digunakan terpaksa miring, sebaiknya diterapkan teknik konservasi dengan

    sistem surjan atau berundak.

    4. Ragam Varietas Unggul

    Varietas durian yang banyak dibudi dayakan dan menjadi buah unggulan di

    Indonesia anatara lain :

    a. Durian otong

    Meski durian ini berhasil dimuliakan di Thailand namun sejatinya bibit

    berasal dari pulau Kalimantan. Buahnya terlihat menonjol dan ukurannya

    besar sehingga menggoda iman. Memiliki rasa manis legit dan aroma harum

    yang disukai kebanyakan konsumen durian. Durian otong banyak disukai

    petani durian karena mampu berproduksi pada umur 4-5 tahun sejak ditanam.

    Mampu beradaptasi pada berbagai tempat, bentuk buah bervariasi, dari bulat

    panjang sampai hamper persegi. Kulit durinya besar dan tersusun jarang.

    Bobot buahnya mampu mencapai 13 kg. Durian otong disebut juga durian

    montong.

    b. Durian Petruk

    Durian ini berasal dari Randusari, Jepara, Jawa Tengah. Buahnya

    berbentuk bulat telur dengan warna hijau kekuningan. Dari kulitnya

    berbentuk kerucut kecil dan rapat. Sifat buah agak sukar dibelah. Buahnya

    berukuran sebesar kelapa gading dengan penampilan yang sangat menarik.

    Bobot buahnya antara 1-2,5 kg. Kulit buah tebalnya 3 mm. Terdapat 5 juring

    pada setiap buah dengan 5-10 pongge. Biji lonjong berukuran kecil. Daging

    tebal, berlemak, berwarna kuning, bertekstur agak lembek, berserat halus,

    beraroma sedang atau tidak begitu tajam. Pohon durian petruk yang berumur

    150 tahun dapat menghasilkan produksi buah antara 50-150 buah per tahun

    per pohon. Varietas ini sangat tahan terhadap penyakit busuk akar dan hama

    penggerek buah.

    c. Durian Sunan

    Durian unggul ini berasal dari Gendol, Boyolali, Jawa Tengah. Buahnya

    berbentuk bulat telur terbalik dengan warna hijau kecokelatan. Duri kulit

    buahnya berbentuk kerucut, kecil, dan jarang. Sifat buahnya mudah dibelah.

    Berat buah 1,5-2,5 kg. Kulit buah tipis, kurang dari 5 mm. Setiap buahnya

  • Halaman 7 dari 29 Created By : @RdianNet

    terdapat 5 juring dengan pongge ada 20-35 buah. Bentuk biji sempurna pada

    setiap buahnya hanya ada 1-2 butir, sedangkan lainnya kempes. Bentuk biji

    lonjong dan berukuran kecil. Daging buahnya sangat tebal, kering berlemak,

    bertekstur halus, beraroma harum dan tajam, serta rasanya manis. Pada

    tanaman berumur 200 tahun dapat berproduksi sebanyak 200-800 buah per

    pohon per tahun. Varietas ini memiliki daya tahan terhadap penyakit busuk

    akar dan hama penggerek buah.

    d. Durian Sitokong

    Varietas ini berasal dari Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    Bentuk tajuknya seperti kerucut menjulang. Buah durian sitokong berbentuk

    bulat panjang dengan warna hijau kekuningan. Benruk duri kulit buah seperti

    kerucut dengan tersusun rapat. Sifat buah sukar dibelah, sekitar 5-8 mm.

    Dalam satu buah terdapat lima juring dengan jumlah pongge 5-25 buah.

    Bijinya berbentuk lonjong dan berukuran kecil. Daging buahnya tebal,

    kering, bertekstur halus, berwarna kuning, berlemak, beraroma harum cukup

    tajam, dan rasanya manis. Pada pohon yang berumur 100 tahun produksi

    buahnya dapat mencapai 50-200 buah per tahun. Varietas ini memiliki daya

    tahan terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.

    e. Durian Sawah Mas

    Durian ini berasal dari Mabah, Kalimantan Barat. Tinggi pohon dapat

    mencapai 25 m dengan tajuk menyerupai payung sampai kerucut. Bentuk

    buah bulat dengan ujung meruncing. Warna kulit buah berwarna hijau

    dengan ketebalan 1-1,3 cm. Duri buah berbentuk kerucut dengan susunan

    agak jarang. Berat buah 2,5-4 kg. sifat buah mudah dibelah. Pada setiap

    buah terdapat 5 juring yang berisi 12-16 pongge. Warna daging buah kuning,

    kering, bertekstur halus, berasa manis gurih dan beraroma harum. Pada

    setiap buah terdapat 12-14 biji sempurna dengan bentuk bulat lonjong. Pada

    pohon yang berumur 100 tahun, produksi buahnya dapat mencapai 150-200

    buah per tahun. Varietas ini tahan terhadap penyakit busuk akar.

    f. Durian sukun

    Durian sukun berasal dari Gempolan, Karanganyar, Jawa Tengah.

    bentuk buahnya lanset atau bulat panjang dan berwarna kekuningan. Duri

    kulit buahnya berbentuk kerucut, kecil dan rapat. Sifat buah agak tebal,

    sekitar 10 mm. Pada setiap buah terdapat lima juring dengan 5-15 pongge.

  • Halaman 8 dari 29 Created By : @RdianNet

    Bentuk biji sempurna ada satu butir terkadang tidak ada, sedangkan yang

    lainnya kempes. Daging buah sangat tebal, kering berlemak, tekstur halus,

    putih kekuningan, beraroma harum dan manis. Pada pohon yang beumur 100

    tahun produksi buahnya sebanyak 100-300 buah per tahun. Varietas ini

    memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit busuk akar dan hama

    penggerek buah.

    g. Durian kani

    Durian Kani diintroduksi dari Thailand berasal dari varietas chanee.

    Tajuk tanaman tidak cepat melebar karena percabangannya cenderung

    mengarah ke atas. Buahnya berbentuk bulat dan beralur 4-5. Warna kulit

    kuning kecokelatan. Sifat buahnya sukar dibelah. Duri kulit buahnya

    berbentuk kerucut tersusun agak rapat. Berat buah 1-1,5 kg. Kulit buahnya

    tebal, sekitar 4-6 mm. Setiap buahnya terdapat 4-6 juring dengan pongge ada

    5-18 butir. Biji sempurna ada 5-12 butir. Bentuk biji lonjong dan berukuran

    kecil. Daging buahnya cukup tebal, kering, berlemak, bertekstur halus,

    berwarna kekuningan, beraroma sedang tidak begitu tajam, serta rasanya

    manis pahit. Durian kani mulai berproduksi 5-8 tahun dan pada pohon yang

    berumur 7 tahun dapat berproduksi sebanyak 15-50 buah per tahun dan

    kemampuan berbuahnya dapat beberapa kali dalam setahun. Varietas ini

    agak peka terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.

    5. Manfaat Tanaman Durian

    Manfaat durian selain sebagai makanan buah segar dan olahan lainnya,

    terdapat manfaat dari bagian lainnya, yaitu :

    a. Tanamannya sebagai pencegah erosi di lahan-lahan yang miring.

    b. Batangnya untuk bahan bangunan/perkakas rumah tangga. Kayu durian

    setaraf dengan kayu sengon sebab kayunya cenderung lurus.

    c. Bijinya yang memiliki kandungan pati cukup tinggi, berpotensi sebagai

    alternatif pengganti makanan (dapat dibuat bubur yang dicampur daging

    buahnya).

    d. Kulit dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus, dengan cara dijemur

    sampai kering dan dibakar sampai hancur, selain itu, dapat juga sebagai

    pengganti kayu bakar.

  • Halaman 9 dari 29 Created By : @RdianNet

    B. Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M)

    Dalam melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri ( Prakerin) yang kami lakukan

    Integrasi dan Partisipasi dengan masyarakat telah membantu kami dalam belajar

    berinteraksi dengan masyarakat.

    kegiatan Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) yaitu kegiatan yang

    dilakukan supaya kita bisa mengenal dan lebih dekat lagi dengan masyarakat dan

    perkembangan yang ada di desa yang kita tempati itu, karena tanpa adanya kegiatan

    Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) maka kita tidak akan dapat mengetahui

    kegiatan apa saja yang ada didalam masyarakat.

    Integrasi dan Partisipasi Masyarakat (I P M) merupakan hal penting dalam

    penyuluhan pertanian dan salah satu kegiatan dari Praktik Kerja Industri (Prakerin).

    IPM juga merupakan pengembangan usaha beradaptasi oleh peserta saat melakukan

    Prakerin. IPM dapat menjadi wadah atau batu loncatan bagi peserta Prakerin untuk

    bisa terjun langsung memberikan konstribusi di dalam kehidupan bermasyarakat.

  • Halaman 10 dari 29 Created By : @RdianNet

    BAB III

    PELAKSANAAN

    A. Waktu dan Lokasi

    1. Waktu

    Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Kebun Benih

    Hortikultura (KBH) Ranukitri Pendem dilakukan selama 92 hari, dari tanggal 26

    Desember sampai 26 Maret 2015

    2. Lokasi

    Lokasi yang ditetapkan sekolah sebagai tempat Pelaksanaan Praktik Kerja

    Industri (Prakerin) pada tahun ajaran 2014 / 2015 berlokasi di Kebun Benih

    Hortikultura (KBH), Dukuh Sukorejo, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang,

    Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.

    B. Potensi Wilayah

    Berdasarkan hasil data monorafi di desa Pendem, kecamatan Mojogedang

    kabupaten Karanganyar mempunyai potensi dan prospek yang baik untuk

    dikembangkan sebagai daerah yang cocok dibudi dayakan tanaman Hortikultura

    tanaman Durian.

    C. Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Utama Perbanyakan Tanaman

    Durian Secara Vegetatif (Sambung/enting)

    1. Jadwal Kegiatan

    Tabel 1 Praktek Kerja Industri (Prakerin) Utama perbanyakan vegetatif tanaman durian.

    N

    O Jenis Kegiatan

    Tahun 2013

    Juli Agustus September Ket.

    Mingg

    u Minggu Minggu

    II II

    I

    IV I II II

    I

    I

    V

    V I II II

    I

    I

    V

    1. Survei Lahan X

  • Halaman 11 dari 29 Created By : @RdianNet

    2. Persiapan dan

    Pembibitan

    a. Persiapan Lahan

    b. Pendederan Benih

    c. Penanaman Batang

    Bawah

    d. Pemeliharaan

    3. Proses Perbanyakan

    Benih

    a. Persiapan Lahan

    Sambung

    b. Pembuatan Naungan

    c. Pembuatan Rangka

    Sungkup

    X

    d. Proses Sambung

    Pucuk

    X X X X X

    4. Pemeliharaan Benih

    a. Penyiraman X

    b. Pengajiran X X X X X X X

    c. Penyiangan X X X X

    d. Pemupukan X

    e. Pelepasan Tali X X X

    f. Penyeleksian X X

    g. Penggantian polybag X X X

    h. Pengendalian OPT X X

    5. Pemeliharaan

    - Tanaman Belum

    Menghasilkan

    a. Penyulaman

    b. Penyiangan X X X

    c. Pemupukan

    d. Penyeleksian

    e. Pengendalian OPT

  • Halaman 12 dari 29 Created By : @RdianNet

    f. Tanaman Penutup

    Tanah

    - Tanaman

    Menghasilkan

    a. Penyiangan X

    b. Pemupukan

    c. Peremajaan

    d. Pengendalian OPT X

    6. Panen

    7. Pengolahan Hasil

    Yang Terlaksana = x Tidak Terlaksana = O

    Tabel 2 Realisasi Kegiatan Prakerin Utama.

    No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan Lokasi

    1. Rabu/10-07-2013 07.00-12.00 Penyerahan Peserta

    Prakerin

    Bal

    ai B

    enih

    Hort

    ikult

    ura

    Pen

    dem

    2. Kamis/11-07-2013 07.0012.00 Survei Lahan, Materi &

    Sambung Pucuk

    3. Jumat/12-07-2013 07.00-11.30 Pembuatan Drainase

    4. Sabtu/13-07-2013 07.00-12.00 Sambung Pucuk

    5. Senin/15-07-2013 07.00-12.00 Pembuatan Drainase

    6. Selasa/16-07-2013 07.00-12.00 Pergantian Media

    7. Rabu/17-07-2013 07.00-12.00 Perbaikan Jalan

    8. Kamis/18-07-2013 07.00-12.00 Mencangkok Klengkeng

    9. Jumat/19-07-2013 06.30-11.00 Diskusi

    10. Sabtu/20-07-2013 07.00-12.00 Sambung Pucuk

    11. Senin/22-07-2013 07.00-12.00 Top Working

    12. Selasa/23-07-2013 07.00-12.00 Pemangkasan

    13. Rabu/24-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk

    14. Kamis/25-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk

    15. Jumat/26-07-2013 06.30-11.00 Sanitasi Pohon Induk

    16. Sabtu/27-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk

  • Halaman 13 dari 29 Created By : @RdianNet

    17. Senin/29-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk

    18. Selasa/30-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk

    19. Rabu/31-07-2013 07.00-12.00 Sanitasi Pohon Induk

    20. kamis/01-08-2013 07.00-12.00 Pengendalian OPT

    21. Jumat/02-08-2013 06.30-11.00 Penyisipan & Mencangkok

    22. Sabtu/03-08-2013 07.00-12.00 Pengajiran

    23. Senin/12-08-2013 07.00-13.00 Sambung Pucuk

    24. Selasa/13-08-2013 07.00-13.00 Pengajiran & Pelepasan

    Tali

    25. Rabu/14-08-2013 07.00-13.00 Penyiraman TBM &

    Sanitasi Lahan Rambutan

    26. Kamis/15-08-2013 07.00-13.00 Sanitasi

    27. Jumat/16-08-2013 06.30-11.00

    Penyiraman TBM &

    Pembongkaran Polybag

    28. Senin/19-08-2013 07.00-13.00 Pelepasan Tali & Sanitasi

    29. Selasa/20-08-2013 07.00-13.00 Pergantian Media &

    Sanitasi Lahan Rambutan

    30. Rabu/21-08-2013 07.00-13.00 Mencangkok Pucuk Merah

    & Pembongkaran Polybag

    31. kamis/22-08-2013 07.00-13.00 Sanitasi Pohon Induk

    32. Jumat/23-08-2013 06.30-11.00 Sanitasi & Pemupukan

    33. Sabtu/24-08-2013 07.00-13.00 Pengendalian OPT,

    Penyeleksian, Pemupukan

    & Pembongkaran Polybag

    34. Senin/26-08-2013 07.00-13.00 Penyiraman TBM

    35. Selasa/27-08-2013 07.00-13.00 Diskusi & Pengajiran

    36. Rabu/28-08-2013 07.00-13.00 Pengajiran & Sanitasi

    Lahan Rambutan

    37. Kamis/ 29-08-2013 07.00-13.00 Sambung Pucuk

    38. Jumat/30-08-2013 06.30-11.00 Pengajiaran, Pelepasan

    Tali & Sanitasi Lahan

    Rambuatan

    39. Sabtu/31-08-2013 07.00-13.00 Pengajiaran, Pelepasan

  • Halaman 14 dari 29 Created By : @RdianNet

    Tali & Sanitasi Lahan

    Rambuatan

    40. Senin/02-09-2013 07.00-12.00 Sambung Pucuk

    41. Selasa/03-09-2013 07.00-12.00 Sambung Pucuk

    42. Rabu/04-09-2013 07.00-12.00 Sanitasi Lahan Rambutan

    43. Kamis/05-09-2013 07.00-12.00 Sanitasi Lahan Rambutan

    44 Jumat/06-09-2013 06.30-11.00 Sanitasi Pohon Induk

    45 Senin/09-09-2013 07.00-13.00 Penyusuan

    2. Teknik Produksi KP Utama

    a. Survei Lahan

    Kegiatan ini kami lakukan untuk melihat kondisi dan keadaan lapangan

    yang ada di Kebun Benih Hortikultura sebagai tempat praktik. Namun

    karena waktu yang sangat terbatas hingga survey lokasi hanya kami

    laksanakan di Kebun Benih Hortikultura Pendem. Di mana kegiatan ini

    kami hanya melihat dan tidak melaksanakan penebasan seperti pembukaan

    lahan baru karena lokasi sudah siap sebagai tempat praktik kami.

    b. Teknik seleksi biji durian yang baik

    Batang bawah yang akan dipakai menggunakan biji atau apa saja

    (sapuan) yang artinya biji yang diambil dari durian lokal, lalu dikumpulkan

    menjadi satu. Sebelum biji disemai sebaiknya diseleksi dengan baik, pilih

    biji yang ukurannya besar dan gemuk, bentuknya normal tidak pipih, warna

    kulit biji krem mengkilap, padat berisi, biji durian yang sudah diseleksi

    kemudian dicuci dengan air sampai bersih dari sisa-sisa daging buah yang

    melekat pada biji durian kemudian biji yang sudah bersih siap untuk ditanam

    di persemaian.

    Waktu perbanyakan durian sambung pucuk biasanya bersamaan waktu

    musim durian dan musim penghujan.

    c. Penyiapan bedengan perkecambahan

    Tempat untuk persemaian biji durian sebaiknya dipersiapkan beberapa

    waktu sebelum biji-biji durian terkumpul, penting diketahui bahwa biji durian

    termasuk biji rekalsitran yaitu biji yang tidak mempunyai masa dormansi.

    Membuat persemaian biji durian dapat dilakukan dengan membuat bedengan

  • Halaman 15 dari 29 Created By : @RdianNet

    lebar 1 m, panjang menyesuaikan. Cara penanaman biji durian ke dalam

    bedengan, ditanam atau dimasukkan setengahnya dari biji kebedengan posisi

    berjajar searah lebar dengan jarak biji 5x10 cm. Biji durian ditanam di

    tanah dengan posisi bekas melekatnya daging buah di bawah. Seperti gambar

    1.

    Setelah penanaman biji durian dipersemaian selesai kemudian ditutup

    dengan daun kelapa tujuannya agar permukaan biji durian tidak terbakar oleh

    sinar matahari dan perkecambahan biji durian sempurna, sehingga waktu

    keping lembaga terangkat lebih ringan. Waktu keping lembaga terangkat

    segera penutup atau daun kelapa dibuang agar nanti pertumbuhannya tidak

    bengkok. Seperti gambar 2.

    d. Pemindahan benih durian ke polibag

    Setelah berumur 1 bulan dalam persemaian / bedengan atau tanaman

    sudah membentuk tunas daun pertama, kemudian dicabut akar tunggang

    dipotong setengah lalu ditancapkan atau ditanam ke media polybag ukuran

    10x15. Untuk media tanah polybag adalah campuran tanah dan pupuk

    kandang/kompos dan pupuk dasar SP.36, dengan perbandingan : tanah 1

    bagian, pupuk kandang : 1 bagian, SP . 36 = 2 genggam tangan setelah

    batang bawah di media polybag berumur 1 bulan. Batang bawah berdaun

    23 helai siap untuk disambung. Seperti gambar 3.

  • Halaman 16 dari 29 Created By : @RdianNet

    e. Memilih batang atas

    Syarat batang atas yang dijadikan batang atas (entris) diambil dari

    pohon induk yang yang memiliki keunggulan dan sudah dibakukan oleh

    BPSB. Kalau sudah ditentukan pohon induk yang memenuhi persyaratan

    langkah berikutanya adalah memilih cabang dewasa yang sehat dan

    produktif. Ranting yang berada diujung cabang dewasa yang sehat dan

    produktif. Ranting yang berda di ujung cabang umumnya cukup baik

    sebagai penghasil tunas pucuk untuk digunakan sebagai batang atas (entris).

    Batang atas diambil dari dari pohon induk yang unggul dan sehat, bebas

    dari hama dan penyakit. Unggul dalam hal rasa dan ketebalan daging buah.

    Batang atas (entris) diambil dalam keadaan dorman. Ciriciri dorman bila

    dipijit batangnya terasa padat bila dilengkungkan tidak lentur sudah kaku

    tegas dan daun dibawah kuncup telah dewasa atau warna daun hijau tua,

    perlu diperhatikan tunas pucuk dalam kondisi dorman belum mekar bila

    dipijit dengan tangan terasa keras dan padat.

    Batang atas mempunyai ukuran diameter yang sama atau lebih kecil dari

    batang bawah dab dipotong sepanjang 1520 cm kemudian dikurangi

    daunnya hingga tersisa 23 daun dan dikurangi setengahnya tiap helai daun.

    Seperti gambar 4.

  • Halaman 17 dari 29 Created By : @RdianNet

    entris sebelum dikurangi daunnya entis yang sudah dikurangi daunnya

    f. Sambung pucuk (grafting)

    a. Alat alat yang digunakan :

    1. Gunting pangkas

    2. Pisau Cutter

    3. Silet

    4. Tali plastic Pe 0,3 mm

    5. Plastic (untuk membuat sungkup) PE 0,8 mm

    6. Bambu buat rangka sungkup

    7. Fungisida

    b. Teknik sambung pucuk

    1. Pertamatama sebelum melakukan pekerjaan sambung pucuk harus

    membuat sungkup dan rangka sungkup dari bambu, seperti gambar 5.

    Membuat sungkup sebaiknya di bawah pohonpohon yang rindang.

    Untuk memudahkan membuat naungan atau di bawah paranet.

    gambar 5

    2. Setelah sungkup selesai dibuat, plastik sungkup sudah terpasang serta

    naungan sudah terpasang kemudian melakukan pekerjaan sambung

  • Halaman 18 dari 29 Created By : @RdianNet

    pucuk. Batang bawah yang sudah siap disambung batang dipotong

    melintang dengan silet, kemudian dibuat belahan, pembelahan

    dengan silet pula membujur ke bawah. Sedalam silet 2 cm tepat di

    tengah-tengah.

    3. Langkah berikutnya kita mengambil batang atas/entris yang sudah

    dipilih atau diambil sesuai dengan persyaratan.

    4. Ruas paling bawah atau pangkal entris kemudian disayat pada kedua

    sisinya, sehingga membentuk pasak atau menyerupai huruf V

    meruncing tipis di bagian pangkal.

    5. Hasil sayatan entris yang berbentuk huruf V tadi berukuran 2 cm

    kemudian diselipkan ke dalam celah belahan batang tersebut.

    Setelah itu sambungan antara bawah dan batang bawah dan batang

    atas diikat dengan tali plastik yang sudah dipotong-potong selebar 1

    cm panjang 10 cm.

    6. Cara pengikatan dari bawah ke atas kembali ke bawah membentuk

    susunan genting. seperti gambar 6.

    7. Setelah selesai panalian pada bekas sambungan kemudian hasil

    sambungan dimasukkan ke dalam sungkup yang telah disediakan.

    Setelah hasil sambungan sudah masuk ke dalam sungkup dan sudah

    penuh, lalu dilakukan penyemprotan dengan fungisida yang

    fungsinya untuk mencegah timbulnya jamur, kemudian sungkup

    ditutup rapat selama satu bulan penuh.

    8. Untuk masa kritis sambungan di dalam sungkup yaitu pada umur 7

    14 setelah penyambungan. Bila mana dalam pengamatan 7 s/d 14

    hari ada jamur maka harus disemprot dengan fungisida caranya

    dibuka sedikit sebesar pergelangan tanagan, lalu tangkai hand sprayer

  • Halaman 19 dari 29 Created By : @RdianNet

    dimasukkan kemudian disemprotkan merata pada batang atau daun

    yang terkena jamur.

    9. Setelah sambungan berumur 1 bulan, kemudian plastik sungkup bisa

    dibuka, hasil sambungan yang mati kemudian diambil/dibuang.

    Setelah buka sungkup segera dilakukan penggantian media polybag

    ukuran yang lebih besar, dengan ukuran 18x25 cm.

    10. Untuk campuran media tanah perbandingannya 2 tanah 1 pupuk

    kandang ditambah pupuk dasar SP36 secukupnya.

    11. Kemudian ditempatkan pada areal atau lahan yang mendapat panas

    metahari penuh.

    g. Pemeliharaan

    a. Penyiraman

    Penyiraman pada sambungan dalam usia muda perlu diatur dengan

    baik, agar hasil sambungan dapat bertahan hidup. Penyiraman dapat

    dilakukan setiap hari jika tidak hujan, jika udara panas dan kering

    penyiraman dapat dilakukan 1 kali sehari pada pagi hari.

    b. Penyiangan

    Penyiangan dimaksudkan untuk membersihkan gulma yang ada di

    polybag atau pun di lingkungan sekitar petak lahan perbanyakan benih.

    Penyiangan dapat dilakukan secara manual maupun memakai alat mesin

    rumput, penyiangan dapat dilakukan kapan san saja. Tujuan penyiangan

    untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara

    tanaman durian dengan gulma, penyiangan juga bermanfaat untuk

    mencegah hama dan penyakit.

    c. Pemupukan

    Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan laju petumbuhan

    tanaman pada saat masa pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk buatan

    dilakukan pada umur 12 bulan sesudah buka sungkup. Pemupukan

    dapat dilakukan 1 bulan dua kali yaitu NPK atau urea dengan dosis 12

    gr/l liter air. Cara pemupukan pupuk dilarutkan kemudian disiramkan.

  • Halaman 20 dari 29 Created By : @RdianNet

    d. Pembukaan tali sambung dan pengajiran

    Untuk membuka tali sambungan dilakukan pada umur sambungan 2

    bulan setelah buka sungkup.

    Pemberian ajir dalam pemeliharaan benih durian muda akan dapat

    membantu pertumbuhan dan perkembangan benih, pengajiran dilakukan

    pada umur 2 bulan. Fungsi pemberian ajir adalah :

    1) Menegakkan benih durian, menyangga tajuk tanaman.

    2) Mengoptimalkan penerimaan sinar matahari.

    3) Memperlancar proses penyiraman, pemupukan dan penyiangan.

    Ajir dibuat dari potongan bambu sebesar jari telunjuk yang

    panjangnya 80 cm. Pengajiran ini dilakukan dengan cara memasukkan 20

    cm batang ajir ke dalam tanah polybag. Penalian ajir dengan batang

    seperti angka 8 dengan tujuan agar pertumbuhan batang tidak terganggu.

    e. Pembongkaran polybag

    Pembongkaran polybag dilakukan setelah sambungan mati,

    bertujuan menghemat polybag untuk digunakan kembali.

    f. Penggantian media

    Penggantian media yang pertama dilakukan dua hari setelah

    pembukaan sungkup dan pergantian selanjutnya melihat kondisi

    tanaman.

    g. Pengendalian Hama dan Penyakit

    a. Hama

    Hama yang paling banyak menyerang benih durian adalah

    belalang, embun tepung, dan ulat. Hama ini menyerang daundaun

    benih durian sehingga daun menjadi rusak. Pengendalian terhadap

    hama ini dengan cara penyemprotan dengan insektisida.

  • Halaman 21 dari 29 Created By : @RdianNet

    b. Penyakit

    1. Kanker bercak (Phytophora Palmivora Vuth.)

    a). Gejala penyakit

    - Kulit pangkal batang mengeluarkan blendok (bom) berwarna

    gelap

    - Banyak bagian kulit yang mati dan Nampak jelas karena

    menarik serangga penggerek.

    - Warna kulit batang menjadi merah kelam, coklat tua atau

    mati

    - Daun rontok dan ranting mati.

    b). Penyebab penyakit

    - Jamur Phytophora Palmivora.

    - Jamur Phytophora Batryosa.

    - Jamur Phytophora Catorum.

    c). Pengendalian

    1. Pembuatan system drainase yang baik.

    2. Mencegah infeksi pada pangkal batang.

    3. Kulit yang terinfeksi dikelupas dan dibakar, sedang luka pada

    kulit diobati dengan fungisida.

    4. Sanitasi lingkungan.

    2. Busuk akar (Pythium Complectens Braun)

    a). Gejala penyakit

    1. Ujung ujung cabang pohon mati.

    2. Kulit pangkal batang menjadi cokelat dan membusuk.

  • Halaman 22 dari 29 Created By : @RdianNet

    3. Akarakar membusuk.

    4. Tumbuh tunas baru diatas cabang yang mati ujungnya.

    b). Penyebab

    - Jamur pythium complete ns braun

    c). Pengendalian

    - Pembuatan drainase yang baik

    - Tanaman yang sakit dibongkar sampai akarnya kemudian di

    bakar.

    h. Pemeliharaan Pohon Induk

    1. Pemupukan

    Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan

    tanaman pada saat masa pertumbuhan. Sementara pemupukan pada

    masa berbuah adalah untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

    Pemupukan didasarkan pada kondisi tanah setempat.

    a. Pemupukan untuk pertumbuhan

    Pemupukan masa pertumbuhan dilakukan sejak awal

    pertumbuhan tanaman hingga tahun ke-3. Jenis pupuk yang

    digunakan adalah pupuk NPK yang memiiki kadar nitrogen (N)

    tinggi.

    b. Pemupukan untuk pembuahan

    Jenis pupuk yang digunakan bisa berupa pupuk cair atau pupuk

    organik. Jika menggunakan pupuk cair, bisa dilakukan pada saat

    mulai pembungaan hingga 60 hari setelah pembentukan buah atau

    setelah panen (akhir musim hujan). Pemeberiannya setiap 15 hari.

    Sementara jika menggunakan pupuk organik, aplikasinya bisa

    melalui tanah. Caranya dengan membuat lingkaran parit dengan

    lebar 20 cm dan kedalaman 20 cm pada radius 75 cm di sekeliling

    pohon (di bawah kanopi tanaman). Pupuk organik tersebut

    dimasukkan ke dalam parit, kemudian ditimbun lagi dengan tanah

  • Halaman 23 dari 29 Created By : @RdianNet

    bekas galian. Pupuk organik diberikan setiap tahun pada musim

    kemarau. Dosis yang digunakan adalah 60-100 kg per pohon.

    2. Penyiangan

    Penyiangan dilakukan pada saat gulma di sekitar tanaman induk

    sudah banyak, penyiangan bertujuan untuk menghindari persaingan

    dalam penyerapan air dan unsur hara tanaman durian dengan gulma.

    Selain itu, penyiangan juga bermanfaat untuk mencegah hama dan

    penyakit. Umumnya penyiangan dilakukan pada awal, pertengahan,

    dan akhir musim hujan.

    Cara penyiangan bisa dilakukan dengan cara menebas

    mengunakan parang atau arit.

    3. Pembumbunan

    Pembumbunan bertujuan untuk memperbaiki aerasi daerah

    perakaran menjadi baik dan drainase tetap terjaga. Pembumbunan

    dilakukan dengan cara membentuk lingkaran dalam radius 1 m dari

    pohon dan meninggikan tanahnya 25 cm di pangkal pohon.

    4. Pengairan

    Pengairan merupakan faktor penting dalam pertanaman awal di

    lapangan (kebun). Pengairan akan membantu penyerapan unsur hara

    bagi tanaman dan mempertahankan pertumbuhan tanaman.

    Kebutuhan air akan meningkat pada awal penanaman. Tanaman

    durian membutuhkan banyak air pada perumbuhannya, tetapi tanah

    tidak boleh tergenang terlalu lama oleh air atau sampai terlalu basah.

    Penyiraman dilakukan 3 kali sehari. Penyiraman dilakukan pada

    pagi hari agar air siraman segera digunakan oleh tanaman untuk

    proses fotosintesis. Penyiraman dilakukan menggunakan selang dan

    ember.

  • Halaman 24 dari 29 Created By : @RdianNet

    5. Pengendalian hama dan penyakit

    Alat dan bahan :

    1. Air

    2. Power Sprayer

    3. Drum besar

    4. Pengaduk

    5. Penyaring

    6. Dithane M-45

    7. Yasithrin (Supermetrin)

    8. Selang

    Cara aplikasi :

    Semprotkan cairan tersebut pada pohon induk durian yang sudah

    menghasilkan sampai bagian tanaman terkena semua dengan

    menggunakan power sprayer.

  • Halaman 25 dari 29 Created By : @RdianNet

    BAB IV

    MASALAH DAN PEMECAHAN

    A. Masalah

    1. Batang yang sudah disayat mudah kering.

    2. Pada saat menyayat entris untuk membentuk huruf V, ujung entrisnya kurang

    tipis.

    3. Pada saat menali sambungan ikatannya kurang rapat dan kurang rapi.

    4. Sambungan cepat kering sebelum dimasukkan dalam sungkup.

    5. Susunan polybag yang terlalu rapat pada saat pengajiran.

    6. Hasil penyambungan banyak yang kering.

    7. Tidak tersedia biji durian sehingga tidak dapat melakukan penyemaian.

    8. Pemupukan kurang terukur karena dilakukan pada skala besar.

    B. Pemecahan

    1. Batang entris yang sudah tersayat segera disambunkan dengan batang bawah

    (zailling) dan segera diikat dengan plastik tali.

    2. Terus berlatih, pelan-pelan dan pada saat menyayat, pisau harus tajam.

    3. Plastik yang digunakan harus berukuran lebar serta penalian dilakukan dengan

    teliti.

    4. Setelah menyambung segera hasil sambung pucuk dimasukkan ke dalam

    sungkup.

    5. Diusahakan pengajiran dilakukan pada posisi tengah yang terlebih dahulu lalu

    pinggiran.

    6. Diusahakan tempat perbanyakan benih sambung pucuk di tempat yang teduh.

    7. Tidak tersedianya pongge karena pada saat pelaksanaan Praktek Kerja Industri

    pohon durian sudah tidak berproduksi dan penyemaian hanya sebatas teori.

    8. Seharusnya pada saat pemupukan kita lebih terdahulu mengetahui konsentrasi per

    tanaman.

  • Halaman 26 dari 29 Created By : @RdianNet

    BAB V

    PEMBAHASAN

    1. Kelebihan Perbanyakan Vegetatif-Generatif

    a. Bahan-bahan heterozigot dapat dilestarikan tanpa pengubahan pembiakan.

    b. Pembiakan vegetatif-generatif lebih baik dibandingkan dengan

    pembiakan secara generatif, karena pada pembiakan vegetatif-generatif

    suatu tumbuhan induk dapat menghasilkan beberapa individu baru dalam

    waktu yang cukup singkat. Vegetatif-Generatif.

    c. Pada dasarnya memperpendek masa Juvenil (masa pembungaan dan masa

    pembuahan.

    2. Kekurangan perbanyakan Vegetatif-Generatif

    a. Tanaman dari hasil pembiakan akan lebih rentan terhadapap serangan

    hama dan penyakit.

    b. Jumlah buah yang diproduksi tidak sebanyak dengan perbanyakan

    generatif.

    c. Perakaran dari hasil perbanyakan Vegetatif-Generatif tidak terlalu kuat

    disebabkan tanaman tidak mempunyai akar tunggang.

  • Halaman 27 dari 29 Created By : @RdianNet

    BAB VI

    PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA

    Setelah kami melakukan praktik perbanyakan tanaman Durian secara vegetatif-

    generatif dengan baik dan benar, dapat dianalisakan bahwa usaha perbanyakan tanaman

    durian yang dilakukan secara vegetatif-generatif dapat memberikan peluang usaha yang

    baik, karena perbanyakan secara vegetatif-generatif durian cepat dalam memproduksi

    hasil buah serta mudah untuk dilakukan dalam perbanyakan.

    Untuk prospek pengembangan usaha di daerah Kalimantan Timur sangatlah

    baik, karena adanya beberapa faktor yang dapat mendukung prospek perkembangan

    usahannya, yaitu :

    1. Area yang cukup luas.

    2. Sarana produksi yang mudah didapat.

    3. Kualitas sumber daya manusia yang mumpuni.

    4. Peralatan yang cukup memadai

    5. Pemasaran yang dapat menunjang untuk hasil perbanyakan.

    6. Banyaknya permintaan konsumen dalam mengusahakan perbanyakan

    tanaman durian.

    Apabila usaha ini dikembangkan dan dilakukan benar-benar dengan baik, akan

    mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi.

    Dari hasil Praktik Kerja Industri (Prakerin) serta dengan melihat peluang usaha

    di atas, maka sangatlah perlu untuk mengembangkan usaha tersebut.

  • Halaman 28 dari 29 Created By : @RdianNet

    BAB VII

    SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan

    1. Perkembangbiakan secara vegetatif atau secara buatan adalah perkembangbiakan

    yang sengaja dilakukan oleh manusia. Perkembangbiakan secara vegetatif

    buatan, contohnya adalah mencangkok, setek, merunduk, dan kultur jaringan.

    Menempel dan menyambung termasuk perkembangan vegetatif-generatif, karena

    menghasilkan individu baru dan juga menyambung dan menempel merupakan

    suatu usaha untuk menggabungkan sifat-sifat unggul dari kedua macam

    tumbuhan induknya.

    2. Perbanyakan vegetatif umumnya bisa menghasilkan turunan yang sifatnya sam

    dengan induknya dan bisa juga merubah turunan menjadi varietas varietas baru

    yang lebih baik.

    3. Ada dua cara yang termasuk dalam perbanyakan vegetatif-generatif yaitu: okulasi

    dan penyambungan. Penyambungan adalah suatu cara menggabungkan dua

    jaringan tanaman hidup yang secara kompatibel sehingga keduanya bergabung

    dan tumbuh serta berkembang sebagai satu tanaman gabungan, sedangkan

    okulasi adalah menempel tunas pada batang tanaman sejenis yang akan menjadi

    tanaman baru.

    4. Durian adalah salah satu jenis buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi yang

    tinggi, yang sangat digemari oleh manyarakat luas dan durian dapat dikonsumsi

    dengan cara dimakan sebagai buah segar dan menjadi olahan lainnya.

    5. Durian bisa ditanam dipekarangan atau secara kebun. Jarak tanam 12x12 m.

    ukuran lubang tanam 60x60x60 cm.

    6. Pada umur 5-6 tahun durian yang berasal dari okulasi dan sambungan sudah

    berbunga.

  • Halaman 29 dari 29 Created By : @RdianNet

    7. Bila buah terlalu lebat dapat dilakukan penjarangan dengan menyisahkan 40-50%

    saja.

    8. Pemanenan buah durian dilakukan dengan mengikat durian yang berada dipohon,

    agar buah durian jika matang tidak langsung jatuh.

    B. Saran

    1. Dalam melaksanakan kegiatan Prakerin dilapangan, dibutuhkan kerjasama yang

    kompak dari setiap anggota kelompok.

    2. Setelah siswa mengikuti kegiatan Prakerin, siswa diharapkan dapat menciptakan

    inovasi tentang perbanyakan durian secara vegetatif atau pun vegetatif-generatif.

    3. Sebelum melaksanakan Prakerin, siswa diharapkan telah mengerti teknik-teknik

    dasar budi daya durian dan perbanyakan tanaman durian.

    4. Setelah siswa mengikuti kegiatan Prakerin, siswa diharapkan bisa berinteraksi

    dengan baik dengan masyarakat luas.

    5. Selalu diutamakan kedipsilinan, ketelitian, ketepatan, dan tanggung jawab dalam

    pelangsanaan kegiatan Prakerin.