Download - LAPORAN PKL

Transcript
Page 1: LAPORAN PKL

i

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN JAKARTA PUSAT RIRI YULIANI 8105097393

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KONSENTRASI PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2012

Page 2: LAPORAN PKL

i

ABSTRAK RIRI YULIANI. 8105097393. Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Bagian Kepegawaian di Direktorat Jenderal Anggaran. Jakarta : Konsentrasi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ekonomi dan Administrasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Desember 2012. Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Direktorat Jenderal Anggaran pada Bagian Kepegawaian selama 1 bulan terhitung tanggal 2 Juli 2012 sampai dengan tanggal 27 Juli 2012 di Direktorat Jenderal Anggaran Jl. DR Wahidin Nomor 1 Jakarta. Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan adalah untuk mendapatkan gambaran dunia kerja yang sebenarnya, Membiasakan Praktikan dengan budaya bekerja pada perusahaan yang sangat berbeda dengan budaya belajar dari segi manajemen waktu, keterampilan berkomunikasi, serta kerjasama tim, serta Untuk menyiapkan diri menjadi sumber daya manusia yang berkualitas karena memiliki pengetahuan, keterampilan serta keahlian sesuai dengan perkembangan yang ada saat ini. Selama praktik kerja lapangan, praktikan menghadapi kendala-kendala dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan diantaranya instruksi tugas yang berbeda – beda dan letak penyusunan alat – alat kantor yang tidak tepat. Dalam menghadapi kendala tersebut, praktikan melihat dari segi kekuasaan yang tertinggi di bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal Anggaran. Dengan adanya instruksi yang berbeda, praktikan berupaya untuk mengambil keputusan sendiri dengan melihat alternatif – alternatif pilihan yang ada. Praktikan berusaha bersikap profesional dengan menangani semua pekerjaan dengan cermat dan cepat sesuai prosedur yang ada. Penulisan laporan ini bertujuan untuk untuk memenuhi salah satu syarat akademik untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Dalam laporan ini diterangkan penempatan praktikan pada Sub bagian Umum Kepegawaian Bagian Sekretariat Jenderal Anggaran di Direktorat Jenderal Anggaran Jakarta Pusat.

Page 3: LAPORAN PKL

ii

Page 4: LAPORAN PKL

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Praktikan dapat

menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan tepat pada waktunya.

Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat mata kuliah Praktek

Kerja Lapangan dan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Strata

1 (S1). Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Direktorat

Jenderal Anggaran Jl. DR Wahidin Nomor 1, Jakarta Timur.

Dalam penyelesaian laporan Praktek Kerja Lapangan, Praktikan

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,

antara lain kepada:

1. Ibu Munawaroh, SE, M.Si sebagai dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan

Praktikan dalam membuat laporan Praktek Kerja Lapangan.

2. Ibu Dra. Sudarti selaku Ketua Konsentrasi Pendidikan Administrasi

Perkantoran.

3. Bapak Dr. Saparudin, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi.

4. Bapak Ari Saptono, SE, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ekonomi dan

Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

5. Meriyam Megia Shahab, selaku Kabag Organisasi dan Tata

Laksana Direktorat Jendral Anggara.

Page 5: LAPORAN PKL

iv

6. Untuk kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril

maupun materil.

7. Seluruh karyawan bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal

Anggaran (Ibu Dwi Retno Hendarti, Bapak Yusuf, Bapak Sudia dll).

8. Teman-teman AP NonReguler 2009 terutama Dessy indarti dan

Pratiwi lestari yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

9. Serta semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung

maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan serta kesalahan dari

materi ataupun cara penyajiannya. Oleh karena itu, Praktikan

mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan

laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para

pembaca.

Jakarta, Desember 2012

Praktikan

Page 6: LAPORAN PKL

v

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK ................................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ............................................................. ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................ v DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL .............................................................. 1 B. Maksud dan Tujuan PKL ..................................................... 3 C. Kegunaan PKL ..................................................................... 4 D. Tempat PKL ......................................................................... 5

BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL A. Sejarah.... ............................................................................... 9 B. Filosofi Loga Kementerian Keuangan ................................. 11 B. Struktur Organisasi ................................................................ 13 C. Tugas dan fungsi .................................................................. 13 D. Kegiatan Umum Instansi ...................................................... 20 BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. Bidang Kerja ........................................................................ 21 B. Pelaksanaan Kerja ................................................................. 25 C. Kendala Yang Dihadapi ........................................................ 32 D. Cara Mengatasi Kendala ....................................................... 33 BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan ........................................................................... 38 B. Saran-Saran ........................................................................... 39 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 7: LAPORAN PKL

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek Kerja Lapangan 7 Tabel 1.2 Time Schedule Praktik Kerja Lapangan 8

Page 8: LAPORAN PKL

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo Kementerian Keuangan

11

Gambar 3.1 Jendela Aplikasi Persuratan 25 Gambar 3.2 Jendela Scanning Button 26

Page 9: LAPORAN PKL

viii

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Lampiran Judul Lampiran Halaman Lampiran 1 Surat Keterangan Permohonan Izin

PKL 41

Lampiran 2 Surat Keterangan Penerimaan Permohonan Izin PKL

42

Lampiran 3 Penilaian PKL 43 Lampiran 4 Daftar Hadir PKL 44 Lampiran 5 Log Harian 46 Lampiran 6 Surat Keterangan Praktik Kerja

Lapangan dari Direktorat Jenderal Anggaran

48

Lampiran 7 Struktur Organisasi 49 Lampiran 8 Pakta Integritas 51 Lampiran 9 SIMPEG Kepegawaian 52 Lampiran 10 Nota Dinas 53 Lampiran 11 Format Saran dan Perbaikan 54 Lampiran 12 Jadwal Kegiatan PKL 56 Lampiran 13 Komitmen Pegawai 57

Page 10: LAPORAN PKL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Saat ini, dunia kerja sangat kompetitif. Pasca krisis ekonomi global

yang terjadi secara massive memberikan pengaruh besar pada

permintaan tenaga kerja. Untuk tahun 2011 saja, banyak tenaga kerja

yang terpaksa “dirumahkan” (PHK), sehingga cukup sulit mencari

pekerjaan. Belum lagi banyaknya lulusan dari berbagai universitas, baik

dalam maupun luar negeri setiap tahunnya yang membuat dunia kerja

semakin sesak dengan persaingan yang semakin ketat. Jika pihak

Universitas tidak mampu mencetak sarjana-sarjana yang berkualitas maka

sulit untuk para lulusan berkompetisi di dunia kerja.

Dalam memasuki dunia kerja, calon-calon lulusan universitas

(mahasiswa) tidak hanya dituntut untuk lulus berbekal kecerdasan

intelektual namun harus memiliki kemampuan dasar. Seperti kita ketahui

selama menempuh pendidikan di Universitas, mahasiswa hanya diberikan

bekal ilmu teori. Kemampuan dasar yang dimaksud antara lain

pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Untuk

mendapatkan ketiga hal tersebut, tidak semua dapat diberikan melalui

kegiatan perkuliahan formal. Oleh karena itu, mahasiswa perlu melakukan

praktek kerja lapangan (PKL).

Page 11: LAPORAN PKL

2

PKL merupakan salah satu mata kuliah yang ada dalam kurikulum

Fakultas ekonomi Universitas Negeri Jakarta (FE UNJ) yang bertujuan

untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif kepada mahasiswa

secara nyata mengenai dunia kerja sekaligus memberikan kesempatan

kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah mereka

dapatkan selama kegiatan perkuliahan. Setiap mahasiswa FE UNJ,

khususnya Jurusan Ekonomi dan Administrasi, diwajibkan untuk mengikuti

program ini, karena PKL merupakan salah satu prasyarat untuk

mendapatkan gelar sarjana ekonomi.

Dengan mengikuti program PKL, mahasiswa diharapkan dapat

lebih mengenal, mengetahui dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan

dunia kerja yang ada sebagai upaya untuk mempersiapkan diri dalam

memasuki dunia kerja tersebut. Mahasiswa juga dapat mengetahui apa

yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan di bidang yang mahasiswa

pilih. Selain itu, jika mahasiswa tersebut memiliki penilaian kinerja yang

baik dari perusahaan/instansi tempat pelaksanaan PKL, maka bukan hal

yang mustahil mahasiswa tersebut memiliki kesempatan untuk bergabung

dengan perusahaan tempatnya bekerja setelah lulus nantinya.

Praktikan melakukan pengajuan permohonan PKL ke berbagai

perusahaan. Praktikan diterima untuk melakukan praktik kerja di Direktorat

Jenderal Anggaran Jl. DR Wahidin Nomor 1, Jakarta melalui bagian

Sekretariat Direktorat Jenderal Anggaran menempatkan Praktikan pada

unit kerja yang ada yakni di Bagian Kepegawaian.

Page 12: LAPORAN PKL

3

B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Adapun maksud Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) antara lain adalah:

1. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama masa

perkuliahan dan membandingkannya dengan kenyataan pada

dunia kerja

2. Melakukan praktik kerja sesuai dengan latar belakang

pendidikan yang diambil oleh praktikan pada konsentrasi

administrasi perkantoran.

3. Mempelajari suatu bidang pekerjaan tertentu khususnya unit

kerja praktikan melaksanakan praktik kerja lapangan yaitu

pada Staff Bagian Kepegawaian.

4. Meningkatkan wawasan mengenai administrasi perkantoran.

Adapun tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai

berikut:

1. Memberikan gambaran mengenai dunia kerja.

2. Memberikan kesempatan kepada Praktikan untuk mengetahui

dan memahami segala aktifitas operasional pada Direktorat

Jenderal Anggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal itu pada

Bagian Kepegawaian.

3. Membiasakan Praktikan dengan budaya bekerja pada

perusahaan yang sangat berbeda dengan budaya belajar dari

Page 13: LAPORAN PKL

4

segi manajemen waktu, keterampilan berkomunikasi, serta

kerjasama tim.

4. Melatih kemampuan Praktikan untuk mampu bersikap mandiri,

serta bertanggung jawab.

5. Praktikan mampu memberikan berbagai kontribusi di tempat

PKL baik itu berupa kontribusi ide ataupun kontribusi lainnya.

Sesuai dengan kapasitas sebagai praktikan

6. Untuk menyiapkan diri menjadi sumber daya manusia yang

berkualitas karena memiliki pengetahuan, keterampilan serta

keahlian sesuai dengan perkembangan yang ada saat ini.

C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan

Praktik kerja lapangan ini juga memiliki tujuan atau segi manfaat

bagi pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan

ini, termasuk bagi individu praktikan sendiri.

1. Bagi Mahasiswa

a. Melatih kemampuan yang dimiliki yang telah didapat

selama perkuliahan.

b. Meningkatkan rasa tanggungjawab dan kedisiplinan bagi

praktikan dalam melakukan setiap pekerjaan, serta dapat

bersosialisasi dengan dunia kerja nyata.

c. Mengembangkan ilmu yang telah didapat selama bangku

kuliah dan mendapatkan pelajaran-pelajaran baru yang

Page 14: LAPORAN PKL

5

tidak didapatkan selama perkuliahan.

2. Bagi Universitas Negeri Jakarta

a. Menjalin kerjasama dan mendapatkan umpan balik untuk

menyempurnakan kurikulum yang sesuai dengan

kebutuhan di lingkungan instansi/perusahaan dan tuntutan

pembangunan pada umumnya, sehingga dapat

mewujudkan konsep link and match dalam meningkatkan

kualitas layanan bagi dunia kerja.

b. Mengetahui seberapa besar peran tenaga pengajar dalam

memberikan materi perkuliahan untuk mahasiswa sesuai

dengan perkembangan yang terjadi di dunia kerja.

3. Bagi Perusahaan

a. Praktikan dapat membantu pekerjaan di instansi atau

perusahaan tempat praktikan melaksanakan praktik kerja

lapangan.

b. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan

bermanfaat antara pihak fakultas dengan perusahaan.

c. Adanya realisasi dan misi sebagai fungsi dan tanggung

jawab sosial kelembagaan instansi/kelembagaan.

Page 15: LAPORAN PKL

6

D. Tempat Praktik Kerja Lapangan

Praktikan memperoleh kesempatan untuk melaksanakan PKL

pada:

Nama Perusahaan : Kementrian Keuangan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Anggaran

Tempat : Gedung Sutikno Slamet. Jl. DR Wahidin

Nomor 1, Jakarta 10710

Nomor Telepon : (021) 3666117

Nomor Fax : (021) 3505118

Email : www.anggarandepkeu.go.id

Divisi Tempat PKL : Staff Bagian Kepegawaian, Sekretariat

Direktorat Jenderal Anggaran

E. Jadwal Waktu Praktik Kerja Lapangan

Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan

melaksanakan kegiatan praktik kurang lebih selama satu bulan, dimulai

sejak tanggal 2 Juli 2012 sampai dengan 27 Juli 2012. Hari dan jam kerja

Praktikan adalah dari hari senin – jumat dengan jam kerja mulai dari 08.00

– 17.00 WIB. Waktu tersebut merupakan waktu yang efektif bagi Praktikan

untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan karena pada saat itu tidak ada

mata kuliah yang diambil oleh Praktikan.

Alasan mengapa Praktikan memilih Direktorat Jenderal Anggaran

sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah Direktorat Jenderal

Page 16: LAPORAN PKL

7

Anggaran merupakan salah satu Instansi Pemerintahan di Indonesia dan

menggunakan fasilitas berbasis teknologi dan informasi dalam kegiatan

operasionalnya.

Adapun jadwal pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah

sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktik Kerja Lapangan

Hari Jam Kerja Keterangan

Senin s.d Jumat

08.00 – 12.00

12.00 – 13.00 Istirahat

13.00 – 17.00

Dalam proses pelaksanaan Praktik Kerja lapangan (PKL) dibagi

dalam 3 tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan PKL

Sebelum melaksanakan praktik kerja lapangan, praktikan harus

mendapat izin terlebih dahulu dari fakultas dan universitas.

Permohonan izin tersebut dari fakultas hingga BAAK memerlukan

waktu satu minggu. Surat PKL yang telah selesai diproses

kemudian disampaikan kepada perusahaan tujuan tempat

praktikan PKL dan ketua Jurusan atau ketua Konsentrasi.

Page 17: LAPORAN PKL

8

2. Tahap Pelaksanaan PKL

Praktikan melaksanakan praktik kerja lapangan selama satu

bulan, terhitung sejak tanggal 2 Juli sampai dengan tanggal 27

Juli, dengan pelaksanaan kerja mulai hari senin sampai dengan

hari jum’at, pukul 08.00-17.00 WIB.

3. Tahap Penulisan Laporan PKL

Pada tahap ini, proses penulisan laporan praktik kerja lapangan

dimulai setelah tahap pelaksanaan PKL berakhir. Hal pertama

yang dilakukan praktikan adalah mencari data-data yang

dibutuhkan dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan.

Kemudian data tersebut diolah dan akhirnya diserahkan sebagai

tugas akhir praktik kerja lapangan.

Tabel 1.2 Time Schedule Praktik Kerja Lapangan

No Jenis Kegiatan Waktu Kegiatan

Juni Juli Agustus

1 Tahap persiapan PKL

2 Tahap pelaksanaan PKL

3 Tahap penulisan laporan PKL

Page 18: LAPORAN PKL

9

BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

A. Sejarah Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI

Direktorat Jenderal Anggaran adalah unit eselon 1 di bawah

Kementerian Keuangan. Direktorat Jenderal Anggaran, biasa disingkat

DJA memiliki peran penting dalam penyusunan Anggaran Pendapatan

Belanja Negara Indonesia. DJA memiliki kewenangan Menteri Keuangan

untuk menentukan Belanja Kementerian dan Lembaga.

Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dibentuk berdasarkan Peraturan

Presiden No. 66 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan

Presiden No. 10 Tahun 2005 tentang unit Organisasi dan Tugas Eselon I

Kementerian Negara Republik Indonesia. Berdasarkan Keputusan Menteri

Nomor 466/KMK.02/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen

Keuangan, Direktorat Jenderal Anggaran adalah salah satu unit eselon I

yang melaksanakan sebagian fungsi dari Kementerian Keuangan. Sentra

dari peran Direktorat Jenderal Anggaran tersebut terletak pada tugasnya

untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi

teknis di bidang penganggaran. Sesuai dengan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM), kebijakan di bidang fiskal diarahkan pada

keseimbangan antara peningkatan alokasi anggaran dengan upaya untuk

memantapkan kesinambungan fiskal melalui pengingkatan penerimaan

Page 19: LAPORAN PKL

10

negara dan efisiensi belanja negara, serta dengan tetap mengupayakan

penurunan defisit anggaran.

1. VISI Direktorat Jenderal Anggaran

Dalam mengemban tugas dan fungsi. Direktorat Jenderal

Anggaran mempunyai Visi sebagai berikut :

Menjadi pengelola anggaran negara yang profesional, kredibel,

transparan, dan akuntabel.

2. MISI Direktorat Jenderal Anggaran

Direktorat Jenderal Anggaran mempunyai Misi sebagai berikut:

1. Mewujudkan perencanaan kebijakan APBN yang sehat,

kredibel, dan berkelanjutan

2. Mewujudkan pengeluaran negara dan pengamanan

keuangan negara yang efektif dan efisien

3. Mewujudkan penerimaan negara bukan pajak yang optimal

dengan tetap menjaga pelayanan kepada masyarakat

4. Mewujudkan norma dan sistem penganggaran yang

kredibel, transparan, dan akuntabel

5. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional dan

sumber daya lainnya yang berkualitas, efektif dan efisien.

Page 20: LAPORAN PKL

11

3. Filosofi Logo Kementerian Keuangan

Gambar 2.1 ( Logo Kementerian Keuangan )

Motto : Negara Dana Rakca

Bentuk : Segi Lima

Tata : Biru kehitam-hitaman, kuning emas, putih dan

warga hijau

Lukisan :- Padisepanjang 17 butir

- Kapas sepanjang 8 butir, terdiri dari : 4 buah

berlengkung 4:4 buah berlengkung 5;

- Sayap

- Gada

- Seluruh unsur-unsur tersebut tergambar

dalam ruang segi lima

Susunan : - Dasar segi lima berwarna biru kehitam-

hitaman

- Padi kuning emas

Page 21: LAPORAN PKL

12

- Kapas putih dengan kelopak hijau

- Sayap kuning emas

- Gada kuning emas

- Bokor kuning emas

- Pita putih

- Motto (semboyan) biru kehitam-hitaman

Makna :- Padi dan kapas melambungkan cita – cita

upaya kita untuk mengisi kesejahteraan

bangsa dan sekaligus diberi arti sebagai

tanggal lahirnya Negara Republik Indonesia

- Sayap melambangkan ketangkasan dalam

menjalankan tugas

- Gada melambungkan daya upaya

menghimpun, mengerahkan, mengamankan

keuangan negara

- Ruang segi lima melambungkan dasar

negara Pancasila

Arti Keseluruhan : Makna dari lambang tersebut adalah

ungkapan suatu daya yang mempersatukan

dan menyerasikan dalam gerak kerja, untuk

melaksanakan tugas kementerian keuangan.

Page 22: LAPORAN PKL

13

B. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Anggaran

Struktur organisasi pada, Direktorat Jenderal Anggaran, pimpinan

yang paling atas dikelola oleh Direktur Jenderal Anggaran sebagai

pembuat keputusan. Di bawah Direktur Jenderal Anggaran terdapat para

Direktur, Sekretaris Ditjen Anggaran, Kabag, Kasubag dan Pelaksana

yang masing- masingnya memiliki tugasnya masing- masing yang telah

dirinci pada job description yang telah ditetapkan.

1. Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Anggaran

Uraian tugas beberapa jabatan atau pekerjaan penting yang ada di

dalam Direktorat Jendral Anggaran Kementerian Keuangan RI itu sendiri,

yaitu:

1). Direktorat Jenderal Anggaran

Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standardisasi teknis di bidang penganggaran.

Fungsi :

1. perumusan kebijakan di bidang penganggaran;

2. pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran;

3. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang

penganggaran;

4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

penganggaran;

Page 23: LAPORAN PKL

14

2). Sekretariat Direktorat Jenderal

Tugas : Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta

pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada

semua unsur di lingkungan direktorat jenderal.

Fungsi :

1. koordinasi kegiatan direktorat jenderal;

2. perumusan peraturan di bidang kesekretariatan;

3. pengelolaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan

direktorat jenderal;

4. koordinasi penyusunan rencana strategik, dan laporan

kinerja direktorat jenderal;

5. penyelenggaran urusan kepegawaian direktorat jenderal;

6. koordinasi penyusunan rencana kerja dan pengelolaan

keuangan direktorat jenderal;

7. pengelolaan urusan tata usaha, kearsipan, dokumentasi,

perpustakaan, rumah tangga, pengadaan, dan pengelolaan

Barang Milik Negara serta kesekretariatan pimpinan;

8. koordinasi dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan

aparat pengawasan fungsional dan pengawasan

masyarakat;

Page 24: LAPORAN PKL

15

3. Direktorat Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara

Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standardisasi teknis di bidang penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara.

Fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang penyusunan Anggaran Pendatapan dan

Belanja Negara;

4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara;

4. Direktorat Anggaran I

Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standardisasi teknis di bidang penganggaran belanja

pemerintah pusat, sesuai penugasan yang diatur lebih lanjut

oleh Direktur Jenderal.

Page 25: LAPORAN PKL

16

Fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penganggaran

belanja pemerintah pusat;

2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran

belanja pemerintah pusat;

3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang penganggaran belanja pemerintah pusat;

4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang penganggaran belanja pemerintah pusat;

5. Direktorat Anggaran II

Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standardisasi teknis di bidang penganggaran belanja

pemerintah pusat, sesuai penugasan yang diatur lebih lanjut

oleh Direktur Jenderal.

Fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penganggaran

belanja pemerintah pusat;

2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran

belanja pemerintah pusat;

Page 26: LAPORAN PKL

17

3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang penganggaran belanja pemerintah pusat;

4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang penganggaran belanja pemerintah pusat;

6. Direktorat Anggaran III

Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standardisasi teknis di bidang penganggaran belanja

pemerintah pusat, dan Bagian Anggaran Bendahara Umum

Negara (BA BUN) kecuali jenis belanja transfer ke daerah serta

penyusunan laporan keuangan Belanja Subsidi dan Laporan

Keuangan Belanja Lainnya, sesuai penugasan yang diatur lebih

lanjut oleh Direktur Jenderal.

Fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penganggaran

belanja pemerintah pusat, dan Bagian Anggaran Bendaha

Umum Negara (BA BUN)

2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran

belanja pemerintah pusat, dan Bagian Anggaran

Bendahara Umum Negara (BA BUN)

Page 27: LAPORAN PKL

18

3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang penganggaran belanja pemerintah pusat,

dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)

4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang penganggaran belanja pemerintah pusat, dan

Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)

7. Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak

Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standardisasi teknis di bidang penerimaan negara bukan pajak

(PNBP) serta subsidi yang ditugaskan pada direktorat.

Fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penerimaan

negara bukan pajak (PNBP) serta subsidi yang ditugaskan

pada direktorat;

2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penerimaan

negara bukan pajak (PNBP) serta subsidi yang ditugaskan

pada direktorat;

3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang penerimaan negara bukan pajak (PNBP)

serta subsidi yang ditugaskan pada direktorat;

Page 28: LAPORAN PKL

19

4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) serta

subsidi yang ditugaskan pada direktorat;

8. Direktorat Sistem Penganggaran

Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standardisasi teknis di bidang sistem penganggaran.

Fungsi :

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang system

penganggaran;

2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem

penganggaran;

3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang sistem penganggaran;

4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di

bidang sistem penganggaran

9. Direktorat Harmonisasi Sistem Penganggaran

Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan

standarisasi teknis di bidang harmonisasi peraturan

penganggaran.

Fungsi :

Page 29: LAPORAN PKL

20

1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang harmonisasi

peraturan penganggaran;

2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang harmonisasi

peraturan penganggaran;

3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang harmonisasi peraturan penganggaran;

D. Kegiatan Umum Direktorat Jendral Anggaran

Direktorat Jenderal Anggaran melaksanakan sebagian fungsi dari

Kementerian Keuangan. Sentra dari peran Direktorat Jenderal Anggaran

tersebut terletak pada tugasnya untuk merumuskan serta melaksanakan

kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran. Sesuai

dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), kebijakan di

bidang fiskal diarahkan pada keseimbangan antara peningkatan alokasi

anggaran dengan upaya untuk memantapkan kesinambungan fiskal

melalui pengingkatan penerimaan negara dan efisiensi belanja negara,

serta dengan tetap mengupayakan penurunan defisit anggaran.

Maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan kegiatan umum

Direktorat Jenderal Anggaran adalah mengatur kegiatan keuangan

anggaran Republik Indonesia.

Page 30: LAPORAN PKL

21

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Bidang Kerja

Dalam pelakasanaan praktik kerja lapangan di Direktorat Jendral

Anggaran, Kementerian Keuangan RI yang berlokasi di Jl. Wahidin,

Jakarta., praktikan ditempatkan di Sekretariat Direktorat Jenderal

Anggaran, Bagian Kepegawaian pada staff Subbagian Umum

Kepegawaian yang menyelenggarakan fungsi :

(a) Melaksanakan urusan dokumentasi kepegawaian di

lingkungan DJA.

(b) Menyusun daftar hadir pegawai negeri sipil di lingkungan DJA

untuk pembayaran TKPN, uang makan, uang lembur, dan

keperluan lainnya.

(c) Memproses surat izin pegawai di lingkungan DJA

(d) Memproses urusan kesejahteraan dalam pengurusan

pembuatan Taspen para pegawai dilingkungan DJA

(e) Menyusun rekomendasi penjatuhan surat peringatan atau

hukuman disiplin terkait kehadiran.

(f) Menyiapkan usulan untuk menjalin kerja sama dengan institusi

lain baik dalam maupun luar negeri dalam hal

pengembangan pegawai

Page 31: LAPORAN PKL

22

(g) Mengoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan diklat

pegawai di lingkungan DJA

(h) Melaksanakan seleksi pegawai yang akan mengikuti

pendidikan dan pelatihan (diklat) serta ujian jabatan

(i) Mengoordinasikan penyiapan bahan pelaksanaan assesment

center bagi pegawai di lingkungan DJA

(j) Melaksanakan urusan administrasi cuti pegawai di lingkungan

DJA agar proses pelaksanaan cuti pegawai dapat berjalan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(k) Menyelia pengambilan sumpah PNS serta pelantikan pejabat

eselon III dan IV lingkup DJA.

Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada staff Sub

bagian Umum Kepegawaian, bermacam-macam kegiatan telah dilakukan

oleh praktikan. Semua kegiatan tersebut sesuai dengan latar belakangan

ilmu pendidikan yang praktikan ambil, yaitu Administrasi Perkantoran.

Disini praktikan dapat membandingkan dan mengaplikasikan ilmu yang

didapat selama perkuliahan serta berkesempatan berinteraksi dengan

pegawai Bagian Kepegawaian Ditjen Anggaran.

Di bagian Kepegawaian ini praktikan sangat membutuhkan

ketelitian yang tinggi untuk melakukan prosedur adminstrasi di bagian

Kepegawaian. Selama PKL pembimbing memberikan informasi kepada

Praktikan terhadap pekerjaan dan tugas yang diberikan. Selain itu,

Page 32: LAPORAN PKL

23

pembimbing juga mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan oleh

Praktikan. Sehingga Praktikan dapat memperbaiki kesalahan dalam

melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik dan karena hal tersebut pula

Praktikan mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan yang sangat

bermanfaat.

Adapun Pekerjaan yang dilakukan oleh Praktikan di Subbagian Umum

Kepegawaian yaitu :

1. Melakukan kegiatan penerimaan surat masuk melalui aplikasi

Surat yang telah di terima di bagian kepegawian, diterima lagi

melalui aplikasi persuratan. Surat yang di terima melalui aplikasi

ini hanya surat yang berasal dari dalam lingkup Direktorat

Jenderal Anggaran.

2. Melakukan scanning surat masuk

Proses scanning surat ini merupakan proses konversi surat yang

berbentuk hardcopy menjadi softcopy, agar mudah disimpan dan

ditemukan kembali jika di perlukan.

3. Melakukan kegiatan penanganan telepon masuk

Kegiatan penanganan telepon masuk ini hampir setiap hari

praktikan lakukan, dikarenakan telepon masih menjadi sarana

komunikasi yang penting dalam lingkup dunia kerja.

4. Menginput data-data pegawai

Kegiatan menginput data-data pegawai melalui SIMPEG yang

diberikan oleh Staff Subag Umum Kepegawaian untuk

Page 33: LAPORAN PKL

24

menyempurnaan data pegawai. Sistem SIMPEG ini sangat

membantu pekerjaan di bagian Kepegawaian dalam

merencanakan, melaksanakan serta memonitoring dan

mengevaluasi manajemen dan administrasi kepegawaian secara

cepat, akuntabel dan terintegrasi. Dengan adanya sistem ini

menciptakan pelaksanaan tugas yang lebih efektif dan efisien

dan terwujudnya tertib administrasi dan tertib pengarsipan guna

mendukung pelaksanaan tugas-tugas administrasi kepegawaian.

5. Melakukan Pengetikan Dokumen

Kegiatan pengetikan dokumen biasanya menggunakan Ms.Word

maupun Ms.Excel. maka itu praktikan harus menguasai program

tersebut demi kelancaran pekerjaan yang diberikan.

6. Melakukan penggandaan dokumen

Dalam melaksanakan tugas menggandakan dokumen, alat yang

digunakan praktikan yaitu mesin fotocopy. Memperbanyak

dokumen sangat diperlukan dalam proses penyebaran informasi

/ pesan dalam rangka untuk mencapai tujuan penyelesaian

pekerjaan.

Selain pekerjaan di atas banyak pekerjaan lainnya yang Praktikan

lakukan seperti melakukan pengecekan laporan assessment yang akan di

kirim dari bagian kepegawaian.

Page 34: LAPORAN PKL

25

B. Pelaksanaan Kerja

Praktikan melaksanakan Praktik kerja lapangan di Direktorat

Jenderal Anggaran selama empat minggu. Terhitung mulai tanggal 02 Juli

2012 sampai dengan tanggal 31 Juli 2012. Dalam melaksanakan kegiatan

Praktik Kerja Lapangan, praktikan banyak di bantu oleh para staff yang

ada di bagian kepegawaian dalam hal pekerjaan. Pada pelaksanaan PKL

ini, Praktikan mendapat beberapa tugas untuk mengerjakan pekerjaan

berikut ini:

1. Melakukan kegiatan penerimaan surat masuk melalui aplikasi

Melalui aplikasi ini praktikan hanya mengerjakan pekerjaan

menerima surat masuk, yang sebenarnya hardcopy surat itu

telah diterima oleh bagian kepegawaian. Sebelum hardcopy

surat itu disimpan, praktikan wajib menerima surat melalui

aplikasi tersebut.

Berikut adalah langkah – langkahnya :

a. Praktikan masuk ke dalam aplikasi persuratan yang ada di

komputer.

b. Setelah itu akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini

Gambar 3.1 Sumber: data diolah oleh praktikan

Aplikasi Persuratan

Disposisi Terima Surat

Page 35: LAPORAN PKL

26

c. praktikan memasukkan no agen surat yang akan diterima

lewat aplikasi.

d. Lalu mencocokkan nama pengirim dengan melihat di surat.

e. Jika cocok. Klik TERIMA

2. Melakukan scanning surat masuk

Praktikan diminta untuk scanning surat-surat yang masuk ke

bagian kepegawaian, untuk di simpan ke dalam folder surat

masuk. Surat – surat yang pernah praktikan scan diantaranya

surat dari lingkup intern. Surat perjanjian dan nota dinas.

Adapun langkah-langkah dalam melakukan scanning surat

masuk adalah sebagai berikut:

a. Praktikan memasukkan surat yang akan di scan.

b. Lalu kemudian Praktikan menekan tombol scan.

c. Setelah itu, akan muncul toolbar scan

d. Lalu pilih adobe acrobat

e. Setelah itu akan muncul toolbar scanning button

Gambar 3.2 Sumber : data diolah oleh praktikan

Color

Document

Color Image Black & White

Scanning Button Scanning Button

Black & White Color

Page 36: LAPORAN PKL

27

f. Lalu pilih Black & White

g. Dan, klik save dengan nama file sesuai tahun, bulan dan

tanggal surat yang di scan dengan nomor urut belakangnya

(contoh: 2012.12.10.01)

3. Melakukan kegiatan penanganan telepon masuk

Telepon yang masuk ke bagian kepegawaian berasal dari

dalam maupun luar lingkup Direktorat Jenderal Anggaran.

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang praktikan lakukan.

Telepon masuk yang sering praktikan tangani biasanya dari

bagian lain di Direktorat Jenderal Anggaran, seperti staff

Direktorat APBN, Direktorat Anggaran I, Direktorat Anggaran II,

Direktorat Anggaran III, Direktorat PNBP, Direktorat SP, dan

Direktorat HPP. Banyak hal yang mereka tanyakan mulai dari

ingin berbicara dengan Kabag Kepegawaian, Subbag

Kepegawaian sampai menanyakan tentang cuti, absensi juga

uang makan.

Ada beberapa hal yang praktikan lakukan pada saat

menerima telepon masuk yaitu:

a. Menyiapkan alat tulis atau buku catatan, jika ada pesan atau

informasi yang perlu dicatat agar tidak terjadi kesalahan

dalam memberikan informasi.

b. Mengangkat telepon. Jangan membiarkan telepon berbunyi

Page 37: LAPORAN PKL

28

lebih dari 3 kali. Praktikan mengangkat gagang telepon,

mengucapkan salam lalu menyebut nama bagian tempat

praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (Bagian

Kepegawaian - Direktorat Jenderal Anggaran)

c. Jika penelpon ingin berbicara dengan seseorang, praktikan

memohon penelpon untuk menunggu. tetapi jika orang

tersebut tidak berada di tempat, maka praktikan akan

menanyakan kepada penelpon nama dan isi pesan yang

ingin disampaikan.

d. Jika sudah selesai, Praktikan mengucapkan terima kasih

serta menunggu penelpon untuk menutup teleponnya

terlebih dahulu, kemudian barulah praktikan menutup

gagang telepon tersebut.

4. Menginput surat izin pegawai ke dalam aplikasi

Praktikan juga ditugaskan untuk menginput surat izin

karyawan. Pekerjaan ini tidak setiap hari dilakukan dikarenakan

tidak setiap hari surat izin ada. Surat izin pegawai yang masuk

ke bagian kepegawaian harus di input ke dalam sistem simpeg,

untuk mengukur kinerja pegawai maupun untuk menghitung

uang makan dll. Untuk itu praktikan harus teliti untuk menginput

tanggal surat izin tersebut agar tidak terjadi kesalahan dan

mengurangi resiko pegawai lain untuk memprotes kinerja Bagian

Kepegawaian. Tugas yang ada di bagian kepegawaian sangat

Page 38: LAPORAN PKL

29

berhubungan dengan semua karyawan karena itu ketelitian

sangat diperlukan disini.

Adapun langkah-langkah dalam menggunakan aplikasi

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pertama-tama Praktikan masuk ke SISTEM SIMPEG DJA

b. Lalu, Praktikan pilih nama pada KRITERIA CARI

c. Paktikan isi pada kotak KATA KUNCI

d. Setelah itu akan keluar nama yang akan di cari.

e. Lalu klik SIP (surat izin pegawai)

f. Lalu masukkan tanggal berapa pagawai itu melakukan izin

dan alasannya apa.

5. Melakukan pengetikan dokumen

Praktikan di tugaskan mengetik pakta integritas untuk

seluruh pegawai DJA oleh Kasubag Umum Kepegawaian.

Sebelum itu Kasubag memberikan instruksi yang mendalam

terlebih dahulu agar praktikan tidak melakukan kesalahan yang

berarti karena pakta integritas ini akan diberikan keseluruh

pegawai di Direktorat Jenderal Anggaran untuk ditandatangani

atas nama masing-masing pegawai.

Pakta integritas sendiri merupakan surat pernyataan yang

berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi,

nepotisme dan perbuatan tercela.

Page 39: LAPORAN PKL

30

Selain itu praktikan ditugaskan mengetik daftar nama seluruh

pegawai di DJA untuk memenuhi sampul depan ordner

penyimpanan riwayat hidup pegawai. Sebelumnya Kasubag

memberikan pengarahan tugas ini agar praktikan tidak membuat

kesalahan.

Dalam melakukan tugas ini praktikan harus bisa menguasai

program Ms.word ataupun Ms.Excel jika praktikan tidak

menguasai akan memperlambat pekerjaan yang diberikan

kepada praktikan yang sebenarnya sangat mudah untuk

dikerjakan.

Adapun langkah-langkah dalam melakukan kegiatan

pengetikan ini adalah sebagai berikut:

a. Praktikan menyiapkan konsep dokumen yang akan diketik

b. Kemudian Praktikan menghidupkan komputer dengan

menekan tombol power pada monitor.

c. Setelah itu, Praktikan membuka program Microsoft Excel

d. Praktikan memulai pengetikan

e. Lalu yang terakhir, Praktikan mengedit hasil ketikan.

6. Mencetak Pakta Integritas

Setelah Praktikan selesai mengerjakan pakta integritas,

kegiatan selanjutnya adalah Praktikan mencetak pakta integritas

tersebut dengan menggunakan mesin. Mesin yang biasa

Page 40: LAPORAN PKL

31

digunakan yaitu mesin printer. Adapun cara mencetak adalah

sebagai berikut :

a. Praktikan harus menghidupkan mesin printer terlebih dahulu

yaitu dengan menekan tombol power pada mesin printer

b. Kemudian Praktikan memastikan bahwa mesin printer yang

digunakan telah tersambung dengan komputer yang sedang

digunakan

c. Setelah itu, praktikan pilih office button , lalu pilih print dan

klik ok

7. Menggandakan Dokumen

Tugas ini sering sekali praktikan lakukan, baik dalam jumlah

banyak maupun jumlah sedikit. Dalam menggandakan dokumen,

praktikan memakai mesin fotocopy.

Adapun cara-cara praktikan dalam menggunakan mesin

fotocopy yaitu :

1) Lembar kertas yang akan digandakan diletakkan di atas

mesin photocopy

2) Selanjutnya praktikan mengatur tata letak kertas

berdasarkan ukuran kertas yang diinginkan

3) Tekan tombol angka yang diinginkan untuk jumlah berapa

banyaknya penggandaan

4) Tekan tombol “Start”

5) Tunggu beberapa detik, maka hasilnya akan keluar

Page 41: LAPORAN PKL

32

C. Kendala yang Dihadapi

Selama menjalani PKL, banyak hal yang praktikan dapatkan,

termasuk kendala yang praktikan temui di tempat praktik kerja. Kendala

tersebut terjadi karena tentunya kegiatan PKL tidak berjalan dengan

lancar, sehingga dibutuhkan waktu ekstra dalam menyelesaikan

pekerjaan.

Beberapa kendala Praktikan ketika melaksanakan PKL, yaitu:

1. Instruksi dalam pemberian tugas yang tidak jelas. Dalam

menjalankan tugas instruksi yang jelas dari seseorang yang

menugaskan sangat diperlukan demi kelancaran dalam

menjalankan tugas tersebut. Dalam hal ini praktikan mendapatkan

banyak instruksi yang berbeda-beda untuk menyelesaikan

pekerjaan yang diberikan. Banyaknya instruksi yang beragam dan

berbeda - beda mengakibatkan pekerjaan yang praktikan kerjakan

menjadi lambat juga terhambat.

Pemberian instruksi yang berbeda –beda terjadi pada saat

praktikan diberikan instruksi untuk mengerjakan tugas oleh

Kasubag Umum Kepegawaian, praktikan pun mendapatkan

instruksi lagi yang berbeda dari bawahan Kasubbag Umum

Kepegawaian dengan tugas yang sama tetapi cara pelaksanaan

tugas tersebut berbeda. Hal ini yang membuat praktikan

kebingungan dalam menjalankan instruksi yang mana

Page 42: LAPORAN PKL

33

2. Letak penyusunan alat – alat kantor yang tidak tepat sangat

mempengaruhi kinerja praktikan. Dalam hal ini adalah peletakan

meja telepon yang kurang tepat dan sulit terjangkau oleh praktikan

maupun pegawai yang ada di bagian kepegawaian. Apalagi pada

saat praktikan mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan

konsentrasi dan pada saat itu pula telepon berdering sedangkan

letak telepon sulit dijangkau. Karena itu letak penyusunan alat –

alat kantor sangat penting dalam menunjang kinerja praktikan.

D. Cara Menghadapi Kendala

Hambatan yang praktikan hadapi tidak membuat praktikan menjadi

kurang baik dalam bekerja. Justru hal ini menjadi cambukan bagi diri

praktikan untuk menghadapi kendala-kendala tersebut. Bagaimanapun

diperlukan usaha untuk mencapai tujuan yang ingin kita capai. Berikut

adalah cara yang praktikan lakukan dalam menghadapi kendala yang

praktikan temui dilapangan.

1. Instruksi tugas yang bertentangan

Instruksi tugas yang berbeda-beda atau bertentangan

menyebabkan praktikan kebingungan dalam melaksanakan

tugas yang diberikan. banyaknya instruksi yang berbeda yang

disebabkan perbedaan persepsi diantara pemberi tugas,

menyebabkan praktikan harus menyaring instruksi yang

Page 43: LAPORAN PKL

34

diberikan kepada praktikan, tidak semuanya di terima tetapi

praktikan saring terlebih dahulu mana yang praktikan perlukan.

Seperti yang dikatakan Herbert persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman”1.

Jadi perbedaan persepsi inilah yang menyebabkan

instruksi yang didapat oleh praktikan berbeda – beda atau

bertentangan. Dalam hal ini cara praktikan menyelesaikan

kendala ini yaitu praktikan lebih melihat pada pemegang

kekuasaan tertinggi.

Seperti yang di katakan oleh Greenberg dan Baron “kekuasaan di definisikan sebagai kapasitas untuk mengubah perilaku dan sikap pihak lain berkaitan dengan cara yang dikehendaki organisasi”2.

Dalam hal ini, praktikan melihat siapa yang memegang

kekuasaan tertinggi dari orang - orang yang memberikan

instruksi, karena tugas yang diberikan kepada praktikan

merupakan tanggung jawab orang yang memberikan tugas itu.

Selain itu, pemegang kekuasaan tertinggi di bagian

kepegawaian mempunyai kehendak memberi perintah sesuai

dengan cara yang ia kehendaki. Maka praktikan lebih melihat

1 Thoha, Miftah. 2010. Perilaku organisasi. Jakarta : Rajawali Pers hal 54 2 Poerwanto. 2008. Budaya Perusahaan. Yogyakarta : pustaka belajar hal 78

Page 44: LAPORAN PKL

35

pada siapa yang memegang kekuasaan tertinggi di Bagian

Kepegawaian.

Pengambilan keputusan sendiri pun perlu praktikan

lakukan, jika kedua instruksi yang ada masih membingungkan

praktikan. pengambilan keputusan yang dihadapi praktikan

akan mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan.

Menurut James A.F Stoner “Pengambilan keputusan melukiskan proses pemilihan suatu arah tindakan sebagai cara untuk memecahkan sebuah masalah tertentu”3.

Berbeda dengan G.R Terry pengambilan keputusan didefinisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”4.

Dengan melihat teori diatas, praktikan harus bersikap

bijaksana mengambil keputusan dalam mengatasi kendala

adanya instruksi yang bertentangan demi kelancaran pekerjaan

yang telah diberikan.

2. Letak penyusunan alat – alat kantor yang tidak tepat

Tata ruang sangat bermanfaat bagi perusahaan yang

bersangkutan dalam menyelesaikan pekerjaan. Penyusunan

alat – alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan

tempat kerja yang tepat pula dapat menimbulkan kepuasan

bekerja bagi para pegawai dan akan mempengaruhi hasil dari

3 Stoner, James. Wankel, Charles. 2003. Perancanaan & pengambilan keputusan. Jakarta: PT Rineka Cipta hal 115 4 Drs. N Malayu Sp Hasibuan. 2001. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara

Page 45: LAPORAN PKL

36

seluruh aktivitas pekerjaan karena dengan penataan yang baik

seluruh karyawan akan mampu mengerjakan pekerjaan masing

– masing secara efektif dan aktifitas kantor akan lancar.

Ditegaskan oleh The Liang Gie pada bukunya yang berjudul

Administrasi Perkantoran Modern ia menjelaskan bahwa tata

ruang perkantoran adalah penyusunan alat-alat kantor pada

letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang

menimbulkan kepuasan bekerja bagi para pegawai.5

Dalam hal ini penyusunan alat – alat kantor di Bagian

Kepegawaian seperti peletakan meja telepon tidak

menimbulkan penataan ruang yang baik. Karena peletakan

meja telepon yang cukup sulit dijangkau dari meja kerja para

pegawai akan mempengaruhi kinerja pegawai tersebut.

Begitupun yang di alami praktikan, letak praktikan duduk

dengan meja telepon di bagian kepegawaian sangat jauh,

sehingga praktikan harus bisa bersikap profesional.

Seperti yang dikemukakan oleh Siagian (2009:163) profesionalisme adalah, “Keandalan dan keahlian dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan”.6

Sedangkan PROFESIONAL adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup

5 The Liang Gie.2007. Adminstrasi Perkantoran Modern, Edisi keempat. Yogyakarta : Liberty 6 Siagian, Sondang P, 2009 Administrasi Pembangunan. Jakarta: Bumi aksara hal 163

Page 46: LAPORAN PKL

37

dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. 7

Dari pendapat diatas terlihat bahwa profesional dalam bekerja

itu sangat diperlukan demi kelancaran suatu pekerjaan. Pada

saat praktikan sedang mengerjakan pekerjaan yang

membutuhkan konsentrasi, pada saat itu pula telepon

berdering, maka praktikan mencoba untuk bersikap profesional

dalam bekerja. Dalam hal ini praktikan sigap dalam menangani

telepon yang berdering sehingga tidak mengecewakan

penelpon dan melanjutkan kembali pekerjaan yang diberikan.

7 ibid hal 163

Page 47: LAPORAN PKL

38

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

PKL (Praktik Kerja Lapangan) merupakan salah satu syarat untuk

mendapat gelar Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

PKL sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena dapat memperoleh

keterampilan, pengalaman kerja dan pengetahuan yang tidak pernah

mahasiswa dapatkan sebelumnya. Selain itu, dengan diadakannya PKL

mahasiswa akan memperoleh gambaran mengenai dunia kerja khususnya

dalam bidang Administrasi. PKL merupakan bentuk aplikasi dari

perkuliahan yang telah berlangsung.

Setelah praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di

Direktorat Jenderal Anggaran dan membuat laporan ini, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Direktorat Jenderal

Anggaran Jl. Wahidin Nomor 1 Jakarta Pusat

2. Praktikan ditempatkan pada Bagian Kepegawaian. Di dalam praktik

kerja lapangan ini dibutuhkan kedisiplinan dan ketelitian yang tinggi.

3. Selama menjalani PKL, praktikan melakukan kegiatan penerimaan

surat masuk melalui aplikasi, melakukan scanning surat, menginput

surat izin pegawai, menggandakan dokumen dan mengetik dokumen.

Page 48: LAPORAN PKL

39

4. Selama menjalankan PKL, praktikan menemukan beberapa kendala

yang cukup menghambat pekerjaan praktikan. Kendala tersebut yaitu :

a. Instruksi tugas yang bertentangan yang diberikan oleh pemberi

tugas.

b. Letak penyusunan alat – alat kantor yang tidak tepat.

5. Cara mengatasi kendala – kendala tersebut yakni:

a. Praktikan mengambil keputusan dan melihat siapa pemegang

kekuasaan tertinggi dari orang – orang yang memberikan tugas

tersebut.

b. Praktikan lebih bisa bersikap profesional dalam melakukan semua

pekerjaan yang diberikan.

B. Saran

Bedasarkan kesimpulan diatas, praktikan mencoba untuk

memberikan beberapa saran kepada pihak industri dan pihak universitas

yang sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna

kemajuan dimasa mendatang, diantaranya:

1. Dengan adanya praktik kerja lapangan ini diharapkan terjadi hubungan

kerja sama yang baik antara pihak Universitas Negeri Jakarta dengan

perusahaan tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan (Direktorat

Jenderal Anggaran).

Page 49: LAPORAN PKL

40

2. Direktorat Jenderal Anggaran khususnya bagian kepegawaian

sebaiknya lebih memperhatikan tata ruang yang baik agar para staff

karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan secepat mungkin.

3. Untuk staff karyawan khususnya di Bagian Kepegawaian sebaiknya di

tingkatkan lagi komunikasi antara karyawan dengan mahasiswa dalam

membimbing agar tidak terjadi kesalahan dan dapat membantu

mempercepat penyelesaian pekerjaan.

Page 50: LAPORAN PKL

41

DAFTAR PUSTAKA

Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi. Jakarta : Rajawali Pers, 2010 Hasibuan, Malayu. Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara, 2001 Poerwanto. Budaya Perusahaan. Yogyakarta : pustaka, 2008 Stoner, James. Wankel, Charles. Perancanaan & pengambilan keputusan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003 Siagian, Sondang P. Administrasi Pembangunan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009 The Liang Gie. Adminstrasi Perkantoran Modern. Edisi keempat. Yogyakarta : Liberty, 2007

Page 51: LAPORAN PKL

41

Lampiran 1

Page 52: LAPORAN PKL

42

Lampiran 2

Page 53: LAPORAN PKL

43

Lampiran 3

Page 54: LAPORAN PKL

44

Lampiran 4

Page 55: LAPORAN PKL

45

Page 56: LAPORAN PKL

46

Lampiran 5

Page 57: LAPORAN PKL

47

Page 58: LAPORAN PKL

48

Lampiran 6

Page 59: LAPORAN PKL

49

Lampiran 7

Page 60: LAPORAN PKL

50

Page 61: LAPORAN PKL

51

Lampiran 8

Page 62: LAPORAN PKL

52

Lampiran 9

Page 63: LAPORAN PKL

53

Lampiran 10

Page 64: LAPORAN PKL

54

Lampiran 11

Page 65: LAPORAN PKL

55

Page 66: LAPORAN PKL

56

Lampiran 12

Page 67: LAPORAN PKL

57

Lampiran 13