i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN KEPEGAWAIAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN JAKARTA PUSAT RIRI YULIANI 8105097393
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KONSENTRASI PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN JURUSAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2012
i
ABSTRAK RIRI YULIANI. 8105097393. Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Bagian Kepegawaian di Direktorat Jenderal Anggaran. Jakarta : Konsentrasi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ekonomi dan Administrasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Desember 2012. Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Direktorat Jenderal Anggaran pada Bagian Kepegawaian selama 1 bulan terhitung tanggal 2 Juli 2012 sampai dengan tanggal 27 Juli 2012 di Direktorat Jenderal Anggaran Jl. DR Wahidin Nomor 1 Jakarta. Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan adalah untuk mendapatkan gambaran dunia kerja yang sebenarnya, Membiasakan Praktikan dengan budaya bekerja pada perusahaan yang sangat berbeda dengan budaya belajar dari segi manajemen waktu, keterampilan berkomunikasi, serta kerjasama tim, serta Untuk menyiapkan diri menjadi sumber daya manusia yang berkualitas karena memiliki pengetahuan, keterampilan serta keahlian sesuai dengan perkembangan yang ada saat ini. Selama praktik kerja lapangan, praktikan menghadapi kendala-kendala dalam melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan diantaranya instruksi tugas yang berbeda – beda dan letak penyusunan alat – alat kantor yang tidak tepat. Dalam menghadapi kendala tersebut, praktikan melihat dari segi kekuasaan yang tertinggi di bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal Anggaran. Dengan adanya instruksi yang berbeda, praktikan berupaya untuk mengambil keputusan sendiri dengan melihat alternatif – alternatif pilihan yang ada. Praktikan berusaha bersikap profesional dengan menangani semua pekerjaan dengan cermat dan cepat sesuai prosedur yang ada. Penulisan laporan ini bertujuan untuk untuk memenuhi salah satu syarat akademik untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Dalam laporan ini diterangkan penempatan praktikan pada Sub bagian Umum Kepegawaian Bagian Sekretariat Jenderal Anggaran di Direktorat Jenderal Anggaran Jakarta Pusat.
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Praktikan dapat
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat mata kuliah Praktek
Kerja Lapangan dan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Strata
1 (S1). Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Direktorat
Jenderal Anggaran Jl. DR Wahidin Nomor 1, Jakarta Timur.
Dalam penyelesaian laporan Praktek Kerja Lapangan, Praktikan
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,
antara lain kepada:
1. Ibu Munawaroh, SE, M.Si sebagai dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan
Praktikan dalam membuat laporan Praktek Kerja Lapangan.
2. Ibu Dra. Sudarti selaku Ketua Konsentrasi Pendidikan Administrasi
Perkantoran.
3. Bapak Dr. Saparudin, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi.
4. Bapak Ari Saptono, SE, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ekonomi dan
Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.
5. Meriyam Megia Shahab, selaku Kabag Organisasi dan Tata
Laksana Direktorat Jendral Anggara.
iv
6. Untuk kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril
maupun materil.
7. Seluruh karyawan bagian Kepegawaian Direktorat Jenderal
Anggaran (Ibu Dwi Retno Hendarti, Bapak Yusuf, Bapak Sudia dll).
8. Teman-teman AP NonReguler 2009 terutama Dessy indarti dan
Pratiwi lestari yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
9. Serta semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan serta kesalahan dari
materi ataupun cara penyajiannya. Oleh karena itu, Praktikan
mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para
pembaca.
Jakarta, Desember 2012
Praktikan
v
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ................................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ............................................................. ii KATA PENGANTAR ................................................................................. iii DAFTAR ISI ................................................................................................ v DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ viii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL .............................................................. 1 B. Maksud dan Tujuan PKL ..................................................... 3 C. Kegunaan PKL ..................................................................... 4 D. Tempat PKL ......................................................................... 5
BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL A. Sejarah.... ............................................................................... 9 B. Filosofi Loga Kementerian Keuangan ................................. 11 B. Struktur Organisasi ................................................................ 13 C. Tugas dan fungsi .................................................................. 13 D. Kegiatan Umum Instansi ...................................................... 20 BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. Bidang Kerja ........................................................................ 21 B. Pelaksanaan Kerja ................................................................. 25 C. Kendala Yang Dihadapi ........................................................ 32 D. Cara Mengatasi Kendala ....................................................... 33 BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan ........................................................................... 38 B. Saran-Saran ........................................................................... 39 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Judul Tabel Halaman
Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek Kerja Lapangan 7 Tabel 1.2 Time Schedule Praktik Kerja Lapangan 8
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Logo Kementerian Keuangan
11
Gambar 3.1 Jendela Aplikasi Persuratan 25 Gambar 3.2 Jendela Scanning Button 26
viii
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Lampiran Judul Lampiran Halaman Lampiran 1 Surat Keterangan Permohonan Izin
PKL 41
Lampiran 2 Surat Keterangan Penerimaan Permohonan Izin PKL
42
Lampiran 3 Penilaian PKL 43 Lampiran 4 Daftar Hadir PKL 44 Lampiran 5 Log Harian 46 Lampiran 6 Surat Keterangan Praktik Kerja
Lapangan dari Direktorat Jenderal Anggaran
48
Lampiran 7 Struktur Organisasi 49 Lampiran 8 Pakta Integritas 51 Lampiran 9 SIMPEG Kepegawaian 52 Lampiran 10 Nota Dinas 53 Lampiran 11 Format Saran dan Perbaikan 54 Lampiran 12 Jadwal Kegiatan PKL 56 Lampiran 13 Komitmen Pegawai 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Saat ini, dunia kerja sangat kompetitif. Pasca krisis ekonomi global
yang terjadi secara massive memberikan pengaruh besar pada
permintaan tenaga kerja. Untuk tahun 2011 saja, banyak tenaga kerja
yang terpaksa “dirumahkan” (PHK), sehingga cukup sulit mencari
pekerjaan. Belum lagi banyaknya lulusan dari berbagai universitas, baik
dalam maupun luar negeri setiap tahunnya yang membuat dunia kerja
semakin sesak dengan persaingan yang semakin ketat. Jika pihak
Universitas tidak mampu mencetak sarjana-sarjana yang berkualitas maka
sulit untuk para lulusan berkompetisi di dunia kerja.
Dalam memasuki dunia kerja, calon-calon lulusan universitas
(mahasiswa) tidak hanya dituntut untuk lulus berbekal kecerdasan
intelektual namun harus memiliki kemampuan dasar. Seperti kita ketahui
selama menempuh pendidikan di Universitas, mahasiswa hanya diberikan
bekal ilmu teori. Kemampuan dasar yang dimaksud antara lain
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude). Untuk
mendapatkan ketiga hal tersebut, tidak semua dapat diberikan melalui
kegiatan perkuliahan formal. Oleh karena itu, mahasiswa perlu melakukan
praktek kerja lapangan (PKL).
2
PKL merupakan salah satu mata kuliah yang ada dalam kurikulum
Fakultas ekonomi Universitas Negeri Jakarta (FE UNJ) yang bertujuan
untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif kepada mahasiswa
secara nyata mengenai dunia kerja sekaligus memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah mereka
dapatkan selama kegiatan perkuliahan. Setiap mahasiswa FE UNJ,
khususnya Jurusan Ekonomi dan Administrasi, diwajibkan untuk mengikuti
program ini, karena PKL merupakan salah satu prasyarat untuk
mendapatkan gelar sarjana ekonomi.
Dengan mengikuti program PKL, mahasiswa diharapkan dapat
lebih mengenal, mengetahui dan berlatih menganalisis kondisi lingkungan
dunia kerja yang ada sebagai upaya untuk mempersiapkan diri dalam
memasuki dunia kerja tersebut. Mahasiswa juga dapat mengetahui apa
yang sebenarnya dibutuhkan oleh perusahaan di bidang yang mahasiswa
pilih. Selain itu, jika mahasiswa tersebut memiliki penilaian kinerja yang
baik dari perusahaan/instansi tempat pelaksanaan PKL, maka bukan hal
yang mustahil mahasiswa tersebut memiliki kesempatan untuk bergabung
dengan perusahaan tempatnya bekerja setelah lulus nantinya.
Praktikan melakukan pengajuan permohonan PKL ke berbagai
perusahaan. Praktikan diterima untuk melakukan praktik kerja di Direktorat
Jenderal Anggaran Jl. DR Wahidin Nomor 1, Jakarta melalui bagian
Sekretariat Direktorat Jenderal Anggaran menempatkan Praktikan pada
unit kerja yang ada yakni di Bagian Kepegawaian.
3
B. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Adapun maksud Praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) antara lain adalah:
1. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama masa
perkuliahan dan membandingkannya dengan kenyataan pada
dunia kerja
2. Melakukan praktik kerja sesuai dengan latar belakang
pendidikan yang diambil oleh praktikan pada konsentrasi
administrasi perkantoran.
3. Mempelajari suatu bidang pekerjaan tertentu khususnya unit
kerja praktikan melaksanakan praktik kerja lapangan yaitu
pada Staff Bagian Kepegawaian.
4. Meningkatkan wawasan mengenai administrasi perkantoran.
Adapun tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan gambaran mengenai dunia kerja.
2. Memberikan kesempatan kepada Praktikan untuk mengetahui
dan memahami segala aktifitas operasional pada Direktorat
Jenderal Anggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal itu pada
Bagian Kepegawaian.
3. Membiasakan Praktikan dengan budaya bekerja pada
perusahaan yang sangat berbeda dengan budaya belajar dari
4
segi manajemen waktu, keterampilan berkomunikasi, serta
kerjasama tim.
4. Melatih kemampuan Praktikan untuk mampu bersikap mandiri,
serta bertanggung jawab.
5. Praktikan mampu memberikan berbagai kontribusi di tempat
PKL baik itu berupa kontribusi ide ataupun kontribusi lainnya.
Sesuai dengan kapasitas sebagai praktikan
6. Untuk menyiapkan diri menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas karena memiliki pengetahuan, keterampilan serta
keahlian sesuai dengan perkembangan yang ada saat ini.
C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan
Praktik kerja lapangan ini juga memiliki tujuan atau segi manfaat
bagi pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan
ini, termasuk bagi individu praktikan sendiri.
1. Bagi Mahasiswa
a. Melatih kemampuan yang dimiliki yang telah didapat
selama perkuliahan.
b. Meningkatkan rasa tanggungjawab dan kedisiplinan bagi
praktikan dalam melakukan setiap pekerjaan, serta dapat
bersosialisasi dengan dunia kerja nyata.
c. Mengembangkan ilmu yang telah didapat selama bangku
kuliah dan mendapatkan pelajaran-pelajaran baru yang
5
tidak didapatkan selama perkuliahan.
2. Bagi Universitas Negeri Jakarta
a. Menjalin kerjasama dan mendapatkan umpan balik untuk
menyempurnakan kurikulum yang sesuai dengan
kebutuhan di lingkungan instansi/perusahaan dan tuntutan
pembangunan pada umumnya, sehingga dapat
mewujudkan konsep link and match dalam meningkatkan
kualitas layanan bagi dunia kerja.
b. Mengetahui seberapa besar peran tenaga pengajar dalam
memberikan materi perkuliahan untuk mahasiswa sesuai
dengan perkembangan yang terjadi di dunia kerja.
3. Bagi Perusahaan
a. Praktikan dapat membantu pekerjaan di instansi atau
perusahaan tempat praktikan melaksanakan praktik kerja
lapangan.
b. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat antara pihak fakultas dengan perusahaan.
c. Adanya realisasi dan misi sebagai fungsi dan tanggung
jawab sosial kelembagaan instansi/kelembagaan.
6
D. Tempat Praktik Kerja Lapangan
Praktikan memperoleh kesempatan untuk melaksanakan PKL
pada:
Nama Perusahaan : Kementrian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Anggaran
Tempat : Gedung Sutikno Slamet. Jl. DR Wahidin
Nomor 1, Jakarta 10710
Nomor Telepon : (021) 3666117
Nomor Fax : (021) 3505118
Email : www.anggarandepkeu.go.id
Divisi Tempat PKL : Staff Bagian Kepegawaian, Sekretariat
Direktorat Jenderal Anggaran
E. Jadwal Waktu Praktik Kerja Lapangan
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan
melaksanakan kegiatan praktik kurang lebih selama satu bulan, dimulai
sejak tanggal 2 Juli 2012 sampai dengan 27 Juli 2012. Hari dan jam kerja
Praktikan adalah dari hari senin – jumat dengan jam kerja mulai dari 08.00
– 17.00 WIB. Waktu tersebut merupakan waktu yang efektif bagi Praktikan
untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan karena pada saat itu tidak ada
mata kuliah yang diambil oleh Praktikan.
Alasan mengapa Praktikan memilih Direktorat Jenderal Anggaran
sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah Direktorat Jenderal
7
Anggaran merupakan salah satu Instansi Pemerintahan di Indonesia dan
menggunakan fasilitas berbasis teknologi dan informasi dalam kegiatan
operasionalnya.
Adapun jadwal pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah
sebagai berikut :
Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktik Kerja Lapangan
Hari Jam Kerja Keterangan
Senin s.d Jumat
08.00 – 12.00
12.00 – 13.00 Istirahat
13.00 – 17.00
Dalam proses pelaksanaan Praktik Kerja lapangan (PKL) dibagi
dalam 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan PKL
Sebelum melaksanakan praktik kerja lapangan, praktikan harus
mendapat izin terlebih dahulu dari fakultas dan universitas.
Permohonan izin tersebut dari fakultas hingga BAAK memerlukan
waktu satu minggu. Surat PKL yang telah selesai diproses
kemudian disampaikan kepada perusahaan tujuan tempat
praktikan PKL dan ketua Jurusan atau ketua Konsentrasi.
8
2. Tahap Pelaksanaan PKL
Praktikan melaksanakan praktik kerja lapangan selama satu
bulan, terhitung sejak tanggal 2 Juli sampai dengan tanggal 27
Juli, dengan pelaksanaan kerja mulai hari senin sampai dengan
hari jum’at, pukul 08.00-17.00 WIB.
3. Tahap Penulisan Laporan PKL
Pada tahap ini, proses penulisan laporan praktik kerja lapangan
dimulai setelah tahap pelaksanaan PKL berakhir. Hal pertama
yang dilakukan praktikan adalah mencari data-data yang
dibutuhkan dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan.
Kemudian data tersebut diolah dan akhirnya diserahkan sebagai
tugas akhir praktik kerja lapangan.
Tabel 1.2 Time Schedule Praktik Kerja Lapangan
No Jenis Kegiatan Waktu Kegiatan
Juni Juli Agustus
1 Tahap persiapan PKL
2 Tahap pelaksanaan PKL
3 Tahap penulisan laporan PKL
9
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
A. Sejarah Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Anggaran adalah unit eselon 1 di bawah
Kementerian Keuangan. Direktorat Jenderal Anggaran, biasa disingkat
DJA memiliki peran penting dalam penyusunan Anggaran Pendapatan
Belanja Negara Indonesia. DJA memiliki kewenangan Menteri Keuangan
untuk menentukan Belanja Kementerian dan Lembaga.
Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dibentuk berdasarkan Peraturan
Presiden No. 66 Tahun 2006 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan
Presiden No. 10 Tahun 2005 tentang unit Organisasi dan Tugas Eselon I
Kementerian Negara Republik Indonesia. Berdasarkan Keputusan Menteri
Nomor 466/KMK.02/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Keuangan, Direktorat Jenderal Anggaran adalah salah satu unit eselon I
yang melaksanakan sebagian fungsi dari Kementerian Keuangan. Sentra
dari peran Direktorat Jenderal Anggaran tersebut terletak pada tugasnya
untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi
teknis di bidang penganggaran. Sesuai dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM), kebijakan di bidang fiskal diarahkan pada
keseimbangan antara peningkatan alokasi anggaran dengan upaya untuk
memantapkan kesinambungan fiskal melalui pengingkatan penerimaan
10
negara dan efisiensi belanja negara, serta dengan tetap mengupayakan
penurunan defisit anggaran.
1. VISI Direktorat Jenderal Anggaran
Dalam mengemban tugas dan fungsi. Direktorat Jenderal
Anggaran mempunyai Visi sebagai berikut :
Menjadi pengelola anggaran negara yang profesional, kredibel,
transparan, dan akuntabel.
2. MISI Direktorat Jenderal Anggaran
Direktorat Jenderal Anggaran mempunyai Misi sebagai berikut:
1. Mewujudkan perencanaan kebijakan APBN yang sehat,
kredibel, dan berkelanjutan
2. Mewujudkan pengeluaran negara dan pengamanan
keuangan negara yang efektif dan efisien
3. Mewujudkan penerimaan negara bukan pajak yang optimal
dengan tetap menjaga pelayanan kepada masyarakat
4. Mewujudkan norma dan sistem penganggaran yang
kredibel, transparan, dan akuntabel
5. Mewujudkan sumber daya manusia yang profesional dan
sumber daya lainnya yang berkualitas, efektif dan efisien.
11
3. Filosofi Logo Kementerian Keuangan
Gambar 2.1 ( Logo Kementerian Keuangan )
Motto : Negara Dana Rakca
Bentuk : Segi Lima
Tata : Biru kehitam-hitaman, kuning emas, putih dan
warga hijau
Lukisan :- Padisepanjang 17 butir
- Kapas sepanjang 8 butir, terdiri dari : 4 buah
berlengkung 4:4 buah berlengkung 5;
- Sayap
- Gada
- Seluruh unsur-unsur tersebut tergambar
dalam ruang segi lima
Susunan : - Dasar segi lima berwarna biru kehitam-
hitaman
- Padi kuning emas
12
- Kapas putih dengan kelopak hijau
- Sayap kuning emas
- Gada kuning emas
- Bokor kuning emas
- Pita putih
- Motto (semboyan) biru kehitam-hitaman
Makna :- Padi dan kapas melambungkan cita – cita
upaya kita untuk mengisi kesejahteraan
bangsa dan sekaligus diberi arti sebagai
tanggal lahirnya Negara Republik Indonesia
- Sayap melambangkan ketangkasan dalam
menjalankan tugas
- Gada melambungkan daya upaya
menghimpun, mengerahkan, mengamankan
keuangan negara
- Ruang segi lima melambungkan dasar
negara Pancasila
Arti Keseluruhan : Makna dari lambang tersebut adalah
ungkapan suatu daya yang mempersatukan
dan menyerasikan dalam gerak kerja, untuk
melaksanakan tugas kementerian keuangan.
13
B. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Anggaran
Struktur organisasi pada, Direktorat Jenderal Anggaran, pimpinan
yang paling atas dikelola oleh Direktur Jenderal Anggaran sebagai
pembuat keputusan. Di bawah Direktur Jenderal Anggaran terdapat para
Direktur, Sekretaris Ditjen Anggaran, Kabag, Kasubag dan Pelaksana
yang masing- masingnya memiliki tugasnya masing- masing yang telah
dirinci pada job description yang telah ditetapkan.
1. Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Anggaran
Uraian tugas beberapa jabatan atau pekerjaan penting yang ada di
dalam Direktorat Jendral Anggaran Kementerian Keuangan RI itu sendiri,
yaitu:
1). Direktorat Jenderal Anggaran
Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang penganggaran.
Fungsi :
1. perumusan kebijakan di bidang penganggaran;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran;
3. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
penganggaran;
4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang
penganggaran;
14
2). Sekretariat Direktorat Jenderal
Tugas : Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada
semua unsur di lingkungan direktorat jenderal.
Fungsi :
1. koordinasi kegiatan direktorat jenderal;
2. perumusan peraturan di bidang kesekretariatan;
3. pengelolaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan
direktorat jenderal;
4. koordinasi penyusunan rencana strategik, dan laporan
kinerja direktorat jenderal;
5. penyelenggaran urusan kepegawaian direktorat jenderal;
6. koordinasi penyusunan rencana kerja dan pengelolaan
keuangan direktorat jenderal;
7. pengelolaan urusan tata usaha, kearsipan, dokumentasi,
perpustakaan, rumah tangga, pengadaan, dan pengelolaan
Barang Milik Negara serta kesekretariatan pimpinan;
8. koordinasi dan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan
aparat pengawasan fungsional dan pengawasan
masyarakat;
15
3. Direktorat Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara
Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara.
Fungsi :
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang penyusunan Anggaran Pendatapan dan
Belanja Negara;
4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
4. Direktorat Anggaran I
Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang penganggaran belanja
pemerintah pusat, sesuai penugasan yang diatur lebih lanjut
oleh Direktur Jenderal.
16
Fungsi :
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penganggaran
belanja pemerintah pusat;
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran
belanja pemerintah pusat;
3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang penganggaran belanja pemerintah pusat;
4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang penganggaran belanja pemerintah pusat;
5. Direktorat Anggaran II
Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang penganggaran belanja
pemerintah pusat, sesuai penugasan yang diatur lebih lanjut
oleh Direktur Jenderal.
Fungsi :
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penganggaran
belanja pemerintah pusat;
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran
belanja pemerintah pusat;
17
3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang penganggaran belanja pemerintah pusat;
4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang penganggaran belanja pemerintah pusat;
6. Direktorat Anggaran III
Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang penganggaran belanja
pemerintah pusat, dan Bagian Anggaran Bendahara Umum
Negara (BA BUN) kecuali jenis belanja transfer ke daerah serta
penyusunan laporan keuangan Belanja Subsidi dan Laporan
Keuangan Belanja Lainnya, sesuai penugasan yang diatur lebih
lanjut oleh Direktur Jenderal.
Fungsi :
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penganggaran
belanja pemerintah pusat, dan Bagian Anggaran Bendaha
Umum Negara (BA BUN)
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran
belanja pemerintah pusat, dan Bagian Anggaran
Bendahara Umum Negara (BA BUN)
18
3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang penganggaran belanja pemerintah pusat,
dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)
4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang penganggaran belanja pemerintah pusat, dan
Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN)
7. Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak
Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang penerimaan negara bukan pajak
(PNBP) serta subsidi yang ditugaskan pada direktorat.
Fungsi :
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penerimaan
negara bukan pajak (PNBP) serta subsidi yang ditugaskan
pada direktorat;
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penerimaan
negara bukan pajak (PNBP) serta subsidi yang ditugaskan
pada direktorat;
3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
serta subsidi yang ditugaskan pada direktorat;
19
4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang penerimaan negara bukan pajak (PNBP) serta
subsidi yang ditugaskan pada direktorat;
8. Direktorat Sistem Penganggaran
Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang sistem penganggaran.
Fungsi :
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang system
penganggaran;
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sistem
penganggaran;
3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang sistem penganggaran;
4. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang sistem penganggaran
9. Direktorat Harmonisasi Sistem Penganggaran
Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standarisasi teknis di bidang harmonisasi peraturan
penganggaran.
Fungsi :
20
1. penyiapan perumusan kebijakan di bidang harmonisasi
peraturan penganggaran;
2. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang harmonisasi
peraturan penganggaran;
3. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang harmonisasi peraturan penganggaran;
D. Kegiatan Umum Direktorat Jendral Anggaran
Direktorat Jenderal Anggaran melaksanakan sebagian fungsi dari
Kementerian Keuangan. Sentra dari peran Direktorat Jenderal Anggaran
tersebut terletak pada tugasnya untuk merumuskan serta melaksanakan
kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran. Sesuai
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), kebijakan di
bidang fiskal diarahkan pada keseimbangan antara peningkatan alokasi
anggaran dengan upaya untuk memantapkan kesinambungan fiskal
melalui pengingkatan penerimaan negara dan efisiensi belanja negara,
serta dengan tetap mengupayakan penurunan defisit anggaran.
Maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan kegiatan umum
Direktorat Jenderal Anggaran adalah mengatur kegiatan keuangan
anggaran Republik Indonesia.
21
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A. Bidang Kerja
Dalam pelakasanaan praktik kerja lapangan di Direktorat Jendral
Anggaran, Kementerian Keuangan RI yang berlokasi di Jl. Wahidin,
Jakarta., praktikan ditempatkan di Sekretariat Direktorat Jenderal
Anggaran, Bagian Kepegawaian pada staff Subbagian Umum
Kepegawaian yang menyelenggarakan fungsi :
(a) Melaksanakan urusan dokumentasi kepegawaian di
lingkungan DJA.
(b) Menyusun daftar hadir pegawai negeri sipil di lingkungan DJA
untuk pembayaran TKPN, uang makan, uang lembur, dan
keperluan lainnya.
(c) Memproses surat izin pegawai di lingkungan DJA
(d) Memproses urusan kesejahteraan dalam pengurusan
pembuatan Taspen para pegawai dilingkungan DJA
(e) Menyusun rekomendasi penjatuhan surat peringatan atau
hukuman disiplin terkait kehadiran.
(f) Menyiapkan usulan untuk menjalin kerja sama dengan institusi
lain baik dalam maupun luar negeri dalam hal
pengembangan pegawai
22
(g) Mengoordinasikan penyusunan rencana kebutuhan diklat
pegawai di lingkungan DJA
(h) Melaksanakan seleksi pegawai yang akan mengikuti
pendidikan dan pelatihan (diklat) serta ujian jabatan
(i) Mengoordinasikan penyiapan bahan pelaksanaan assesment
center bagi pegawai di lingkungan DJA
(j) Melaksanakan urusan administrasi cuti pegawai di lingkungan
DJA agar proses pelaksanaan cuti pegawai dapat berjalan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(k) Menyelia pengambilan sumpah PNS serta pelantikan pejabat
eselon III dan IV lingkup DJA.
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada staff Sub
bagian Umum Kepegawaian, bermacam-macam kegiatan telah dilakukan
oleh praktikan. Semua kegiatan tersebut sesuai dengan latar belakangan
ilmu pendidikan yang praktikan ambil, yaitu Administrasi Perkantoran.
Disini praktikan dapat membandingkan dan mengaplikasikan ilmu yang
didapat selama perkuliahan serta berkesempatan berinteraksi dengan
pegawai Bagian Kepegawaian Ditjen Anggaran.
Di bagian Kepegawaian ini praktikan sangat membutuhkan
ketelitian yang tinggi untuk melakukan prosedur adminstrasi di bagian
Kepegawaian. Selama PKL pembimbing memberikan informasi kepada
Praktikan terhadap pekerjaan dan tugas yang diberikan. Selain itu,
23
pembimbing juga mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukan oleh
Praktikan. Sehingga Praktikan dapat memperbaiki kesalahan dalam
melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik dan karena hal tersebut pula
Praktikan mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan yang sangat
bermanfaat.
Adapun Pekerjaan yang dilakukan oleh Praktikan di Subbagian Umum
Kepegawaian yaitu :
1. Melakukan kegiatan penerimaan surat masuk melalui aplikasi
Surat yang telah di terima di bagian kepegawian, diterima lagi
melalui aplikasi persuratan. Surat yang di terima melalui aplikasi
ini hanya surat yang berasal dari dalam lingkup Direktorat
Jenderal Anggaran.
2. Melakukan scanning surat masuk
Proses scanning surat ini merupakan proses konversi surat yang
berbentuk hardcopy menjadi softcopy, agar mudah disimpan dan
ditemukan kembali jika di perlukan.
3. Melakukan kegiatan penanganan telepon masuk
Kegiatan penanganan telepon masuk ini hampir setiap hari
praktikan lakukan, dikarenakan telepon masih menjadi sarana
komunikasi yang penting dalam lingkup dunia kerja.
4. Menginput data-data pegawai
Kegiatan menginput data-data pegawai melalui SIMPEG yang
diberikan oleh Staff Subag Umum Kepegawaian untuk
24
menyempurnaan data pegawai. Sistem SIMPEG ini sangat
membantu pekerjaan di bagian Kepegawaian dalam
merencanakan, melaksanakan serta memonitoring dan
mengevaluasi manajemen dan administrasi kepegawaian secara
cepat, akuntabel dan terintegrasi. Dengan adanya sistem ini
menciptakan pelaksanaan tugas yang lebih efektif dan efisien
dan terwujudnya tertib administrasi dan tertib pengarsipan guna
mendukung pelaksanaan tugas-tugas administrasi kepegawaian.
5. Melakukan Pengetikan Dokumen
Kegiatan pengetikan dokumen biasanya menggunakan Ms.Word
maupun Ms.Excel. maka itu praktikan harus menguasai program
tersebut demi kelancaran pekerjaan yang diberikan.
6. Melakukan penggandaan dokumen
Dalam melaksanakan tugas menggandakan dokumen, alat yang
digunakan praktikan yaitu mesin fotocopy. Memperbanyak
dokumen sangat diperlukan dalam proses penyebaran informasi
/ pesan dalam rangka untuk mencapai tujuan penyelesaian
pekerjaan.
Selain pekerjaan di atas banyak pekerjaan lainnya yang Praktikan
lakukan seperti melakukan pengecekan laporan assessment yang akan di
kirim dari bagian kepegawaian.
25
B. Pelaksanaan Kerja
Praktikan melaksanakan Praktik kerja lapangan di Direktorat
Jenderal Anggaran selama empat minggu. Terhitung mulai tanggal 02 Juli
2012 sampai dengan tanggal 31 Juli 2012. Dalam melaksanakan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan, praktikan banyak di bantu oleh para staff yang
ada di bagian kepegawaian dalam hal pekerjaan. Pada pelaksanaan PKL
ini, Praktikan mendapat beberapa tugas untuk mengerjakan pekerjaan
berikut ini:
1. Melakukan kegiatan penerimaan surat masuk melalui aplikasi
Melalui aplikasi ini praktikan hanya mengerjakan pekerjaan
menerima surat masuk, yang sebenarnya hardcopy surat itu
telah diterima oleh bagian kepegawaian. Sebelum hardcopy
surat itu disimpan, praktikan wajib menerima surat melalui
aplikasi tersebut.
Berikut adalah langkah – langkahnya :
a. Praktikan masuk ke dalam aplikasi persuratan yang ada di
komputer.
b. Setelah itu akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini
Gambar 3.1 Sumber: data diolah oleh praktikan
Aplikasi Persuratan
Disposisi Terima Surat
26
c. praktikan memasukkan no agen surat yang akan diterima
lewat aplikasi.
d. Lalu mencocokkan nama pengirim dengan melihat di surat.
e. Jika cocok. Klik TERIMA
2. Melakukan scanning surat masuk
Praktikan diminta untuk scanning surat-surat yang masuk ke
bagian kepegawaian, untuk di simpan ke dalam folder surat
masuk. Surat – surat yang pernah praktikan scan diantaranya
surat dari lingkup intern. Surat perjanjian dan nota dinas.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan scanning surat
masuk adalah sebagai berikut:
a. Praktikan memasukkan surat yang akan di scan.
b. Lalu kemudian Praktikan menekan tombol scan.
c. Setelah itu, akan muncul toolbar scan
d. Lalu pilih adobe acrobat
e. Setelah itu akan muncul toolbar scanning button
Gambar 3.2 Sumber : data diolah oleh praktikan
Color
Document
Color Image Black & White
Scanning Button Scanning Button
Black & White Color
27
f. Lalu pilih Black & White
g. Dan, klik save dengan nama file sesuai tahun, bulan dan
tanggal surat yang di scan dengan nomor urut belakangnya
(contoh: 2012.12.10.01)
3. Melakukan kegiatan penanganan telepon masuk
Telepon yang masuk ke bagian kepegawaian berasal dari
dalam maupun luar lingkup Direktorat Jenderal Anggaran.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang praktikan lakukan.
Telepon masuk yang sering praktikan tangani biasanya dari
bagian lain di Direktorat Jenderal Anggaran, seperti staff
Direktorat APBN, Direktorat Anggaran I, Direktorat Anggaran II,
Direktorat Anggaran III, Direktorat PNBP, Direktorat SP, dan
Direktorat HPP. Banyak hal yang mereka tanyakan mulai dari
ingin berbicara dengan Kabag Kepegawaian, Subbag
Kepegawaian sampai menanyakan tentang cuti, absensi juga
uang makan.
Ada beberapa hal yang praktikan lakukan pada saat
menerima telepon masuk yaitu:
a. Menyiapkan alat tulis atau buku catatan, jika ada pesan atau
informasi yang perlu dicatat agar tidak terjadi kesalahan
dalam memberikan informasi.
b. Mengangkat telepon. Jangan membiarkan telepon berbunyi
28
lebih dari 3 kali. Praktikan mengangkat gagang telepon,
mengucapkan salam lalu menyebut nama bagian tempat
praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (Bagian
Kepegawaian - Direktorat Jenderal Anggaran)
c. Jika penelpon ingin berbicara dengan seseorang, praktikan
memohon penelpon untuk menunggu. tetapi jika orang
tersebut tidak berada di tempat, maka praktikan akan
menanyakan kepada penelpon nama dan isi pesan yang
ingin disampaikan.
d. Jika sudah selesai, Praktikan mengucapkan terima kasih
serta menunggu penelpon untuk menutup teleponnya
terlebih dahulu, kemudian barulah praktikan menutup
gagang telepon tersebut.
4. Menginput surat izin pegawai ke dalam aplikasi
Praktikan juga ditugaskan untuk menginput surat izin
karyawan. Pekerjaan ini tidak setiap hari dilakukan dikarenakan
tidak setiap hari surat izin ada. Surat izin pegawai yang masuk
ke bagian kepegawaian harus di input ke dalam sistem simpeg,
untuk mengukur kinerja pegawai maupun untuk menghitung
uang makan dll. Untuk itu praktikan harus teliti untuk menginput
tanggal surat izin tersebut agar tidak terjadi kesalahan dan
mengurangi resiko pegawai lain untuk memprotes kinerja Bagian
Kepegawaian. Tugas yang ada di bagian kepegawaian sangat
29
berhubungan dengan semua karyawan karena itu ketelitian
sangat diperlukan disini.
Adapun langkah-langkah dalam menggunakan aplikasi
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pertama-tama Praktikan masuk ke SISTEM SIMPEG DJA
b. Lalu, Praktikan pilih nama pada KRITERIA CARI
c. Paktikan isi pada kotak KATA KUNCI
d. Setelah itu akan keluar nama yang akan di cari.
e. Lalu klik SIP (surat izin pegawai)
f. Lalu masukkan tanggal berapa pagawai itu melakukan izin
dan alasannya apa.
5. Melakukan pengetikan dokumen
Praktikan di tugaskan mengetik pakta integritas untuk
seluruh pegawai DJA oleh Kasubag Umum Kepegawaian.
Sebelum itu Kasubag memberikan instruksi yang mendalam
terlebih dahulu agar praktikan tidak melakukan kesalahan yang
berarti karena pakta integritas ini akan diberikan keseluruh
pegawai di Direktorat Jenderal Anggaran untuk ditandatangani
atas nama masing-masing pegawai.
Pakta integritas sendiri merupakan surat pernyataan yang
berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi,
nepotisme dan perbuatan tercela.
30
Selain itu praktikan ditugaskan mengetik daftar nama seluruh
pegawai di DJA untuk memenuhi sampul depan ordner
penyimpanan riwayat hidup pegawai. Sebelumnya Kasubag
memberikan pengarahan tugas ini agar praktikan tidak membuat
kesalahan.
Dalam melakukan tugas ini praktikan harus bisa menguasai
program Ms.word ataupun Ms.Excel jika praktikan tidak
menguasai akan memperlambat pekerjaan yang diberikan
kepada praktikan yang sebenarnya sangat mudah untuk
dikerjakan.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan kegiatan
pengetikan ini adalah sebagai berikut:
a. Praktikan menyiapkan konsep dokumen yang akan diketik
b. Kemudian Praktikan menghidupkan komputer dengan
menekan tombol power pada monitor.
c. Setelah itu, Praktikan membuka program Microsoft Excel
d. Praktikan memulai pengetikan
e. Lalu yang terakhir, Praktikan mengedit hasil ketikan.
6. Mencetak Pakta Integritas
Setelah Praktikan selesai mengerjakan pakta integritas,
kegiatan selanjutnya adalah Praktikan mencetak pakta integritas
tersebut dengan menggunakan mesin. Mesin yang biasa
31
digunakan yaitu mesin printer. Adapun cara mencetak adalah
sebagai berikut :
a. Praktikan harus menghidupkan mesin printer terlebih dahulu
yaitu dengan menekan tombol power pada mesin printer
b. Kemudian Praktikan memastikan bahwa mesin printer yang
digunakan telah tersambung dengan komputer yang sedang
digunakan
c. Setelah itu, praktikan pilih office button , lalu pilih print dan
klik ok
7. Menggandakan Dokumen
Tugas ini sering sekali praktikan lakukan, baik dalam jumlah
banyak maupun jumlah sedikit. Dalam menggandakan dokumen,
praktikan memakai mesin fotocopy.
Adapun cara-cara praktikan dalam menggunakan mesin
fotocopy yaitu :
1) Lembar kertas yang akan digandakan diletakkan di atas
mesin photocopy
2) Selanjutnya praktikan mengatur tata letak kertas
berdasarkan ukuran kertas yang diinginkan
3) Tekan tombol angka yang diinginkan untuk jumlah berapa
banyaknya penggandaan
4) Tekan tombol “Start”
5) Tunggu beberapa detik, maka hasilnya akan keluar
32
C. Kendala yang Dihadapi
Selama menjalani PKL, banyak hal yang praktikan dapatkan,
termasuk kendala yang praktikan temui di tempat praktik kerja. Kendala
tersebut terjadi karena tentunya kegiatan PKL tidak berjalan dengan
lancar, sehingga dibutuhkan waktu ekstra dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Beberapa kendala Praktikan ketika melaksanakan PKL, yaitu:
1. Instruksi dalam pemberian tugas yang tidak jelas. Dalam
menjalankan tugas instruksi yang jelas dari seseorang yang
menugaskan sangat diperlukan demi kelancaran dalam
menjalankan tugas tersebut. Dalam hal ini praktikan mendapatkan
banyak instruksi yang berbeda-beda untuk menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan. Banyaknya instruksi yang beragam dan
berbeda - beda mengakibatkan pekerjaan yang praktikan kerjakan
menjadi lambat juga terhambat.
Pemberian instruksi yang berbeda –beda terjadi pada saat
praktikan diberikan instruksi untuk mengerjakan tugas oleh
Kasubag Umum Kepegawaian, praktikan pun mendapatkan
instruksi lagi yang berbeda dari bawahan Kasubbag Umum
Kepegawaian dengan tugas yang sama tetapi cara pelaksanaan
tugas tersebut berbeda. Hal ini yang membuat praktikan
kebingungan dalam menjalankan instruksi yang mana
33
2. Letak penyusunan alat – alat kantor yang tidak tepat sangat
mempengaruhi kinerja praktikan. Dalam hal ini adalah peletakan
meja telepon yang kurang tepat dan sulit terjangkau oleh praktikan
maupun pegawai yang ada di bagian kepegawaian. Apalagi pada
saat praktikan mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan
konsentrasi dan pada saat itu pula telepon berdering sedangkan
letak telepon sulit dijangkau. Karena itu letak penyusunan alat –
alat kantor sangat penting dalam menunjang kinerja praktikan.
D. Cara Menghadapi Kendala
Hambatan yang praktikan hadapi tidak membuat praktikan menjadi
kurang baik dalam bekerja. Justru hal ini menjadi cambukan bagi diri
praktikan untuk menghadapi kendala-kendala tersebut. Bagaimanapun
diperlukan usaha untuk mencapai tujuan yang ingin kita capai. Berikut
adalah cara yang praktikan lakukan dalam menghadapi kendala yang
praktikan temui dilapangan.
1. Instruksi tugas yang bertentangan
Instruksi tugas yang berbeda-beda atau bertentangan
menyebabkan praktikan kebingungan dalam melaksanakan
tugas yang diberikan. banyaknya instruksi yang berbeda yang
disebabkan perbedaan persepsi diantara pemberi tugas,
menyebabkan praktikan harus menyaring instruksi yang
34
diberikan kepada praktikan, tidak semuanya di terima tetapi
praktikan saring terlebih dahulu mana yang praktikan perlukan.
Seperti yang dikatakan Herbert persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman”1.
Jadi perbedaan persepsi inilah yang menyebabkan
instruksi yang didapat oleh praktikan berbeda – beda atau
bertentangan. Dalam hal ini cara praktikan menyelesaikan
kendala ini yaitu praktikan lebih melihat pada pemegang
kekuasaan tertinggi.
Seperti yang di katakan oleh Greenberg dan Baron “kekuasaan di definisikan sebagai kapasitas untuk mengubah perilaku dan sikap pihak lain berkaitan dengan cara yang dikehendaki organisasi”2.
Dalam hal ini, praktikan melihat siapa yang memegang
kekuasaan tertinggi dari orang - orang yang memberikan
instruksi, karena tugas yang diberikan kepada praktikan
merupakan tanggung jawab orang yang memberikan tugas itu.
Selain itu, pemegang kekuasaan tertinggi di bagian
kepegawaian mempunyai kehendak memberi perintah sesuai
dengan cara yang ia kehendaki. Maka praktikan lebih melihat
1 Thoha, Miftah. 2010. Perilaku organisasi. Jakarta : Rajawali Pers hal 54 2 Poerwanto. 2008. Budaya Perusahaan. Yogyakarta : pustaka belajar hal 78
35
pada siapa yang memegang kekuasaan tertinggi di Bagian
Kepegawaian.
Pengambilan keputusan sendiri pun perlu praktikan
lakukan, jika kedua instruksi yang ada masih membingungkan
praktikan. pengambilan keputusan yang dihadapi praktikan
akan mempengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan.
Menurut James A.F Stoner “Pengambilan keputusan melukiskan proses pemilihan suatu arah tindakan sebagai cara untuk memecahkan sebuah masalah tertentu”3.
Berbeda dengan G.R Terry pengambilan keputusan didefinisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”4.
Dengan melihat teori diatas, praktikan harus bersikap
bijaksana mengambil keputusan dalam mengatasi kendala
adanya instruksi yang bertentangan demi kelancaran pekerjaan
yang telah diberikan.
2. Letak penyusunan alat – alat kantor yang tidak tepat
Tata ruang sangat bermanfaat bagi perusahaan yang
bersangkutan dalam menyelesaikan pekerjaan. Penyusunan
alat – alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan
tempat kerja yang tepat pula dapat menimbulkan kepuasan
bekerja bagi para pegawai dan akan mempengaruhi hasil dari
3 Stoner, James. Wankel, Charles. 2003. Perancanaan & pengambilan keputusan. Jakarta: PT Rineka Cipta hal 115 4 Drs. N Malayu Sp Hasibuan. 2001. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara
36
seluruh aktivitas pekerjaan karena dengan penataan yang baik
seluruh karyawan akan mampu mengerjakan pekerjaan masing
– masing secara efektif dan aktifitas kantor akan lancar.
Ditegaskan oleh The Liang Gie pada bukunya yang berjudul
Administrasi Perkantoran Modern ia menjelaskan bahwa tata
ruang perkantoran adalah penyusunan alat-alat kantor pada
letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang
menimbulkan kepuasan bekerja bagi para pegawai.5
Dalam hal ini penyusunan alat – alat kantor di Bagian
Kepegawaian seperti peletakan meja telepon tidak
menimbulkan penataan ruang yang baik. Karena peletakan
meja telepon yang cukup sulit dijangkau dari meja kerja para
pegawai akan mempengaruhi kinerja pegawai tersebut.
Begitupun yang di alami praktikan, letak praktikan duduk
dengan meja telepon di bagian kepegawaian sangat jauh,
sehingga praktikan harus bisa bersikap profesional.
Seperti yang dikemukakan oleh Siagian (2009:163) profesionalisme adalah, “Keandalan dan keahlian dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan”.6
Sedangkan PROFESIONAL adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup
5 The Liang Gie.2007. Adminstrasi Perkantoran Modern, Edisi keempat. Yogyakarta : Liberty 6 Siagian, Sondang P, 2009 Administrasi Pembangunan. Jakarta: Bumi aksara hal 163
37
dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. 7
Dari pendapat diatas terlihat bahwa profesional dalam bekerja
itu sangat diperlukan demi kelancaran suatu pekerjaan. Pada
saat praktikan sedang mengerjakan pekerjaan yang
membutuhkan konsentrasi, pada saat itu pula telepon
berdering, maka praktikan mencoba untuk bersikap profesional
dalam bekerja. Dalam hal ini praktikan sigap dalam menangani
telepon yang berdering sehingga tidak mengecewakan
penelpon dan melanjutkan kembali pekerjaan yang diberikan.
7 ibid hal 163
38
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
PKL (Praktik Kerja Lapangan) merupakan salah satu syarat untuk
mendapat gelar Sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.
PKL sangat bermanfaat bagi mahasiswa karena dapat memperoleh
keterampilan, pengalaman kerja dan pengetahuan yang tidak pernah
mahasiswa dapatkan sebelumnya. Selain itu, dengan diadakannya PKL
mahasiswa akan memperoleh gambaran mengenai dunia kerja khususnya
dalam bidang Administrasi. PKL merupakan bentuk aplikasi dari
perkuliahan yang telah berlangsung.
Setelah praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di
Direktorat Jenderal Anggaran dan membuat laporan ini, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di Direktorat Jenderal
Anggaran Jl. Wahidin Nomor 1 Jakarta Pusat
2. Praktikan ditempatkan pada Bagian Kepegawaian. Di dalam praktik
kerja lapangan ini dibutuhkan kedisiplinan dan ketelitian yang tinggi.
3. Selama menjalani PKL, praktikan melakukan kegiatan penerimaan
surat masuk melalui aplikasi, melakukan scanning surat, menginput
surat izin pegawai, menggandakan dokumen dan mengetik dokumen.
39
4. Selama menjalankan PKL, praktikan menemukan beberapa kendala
yang cukup menghambat pekerjaan praktikan. Kendala tersebut yaitu :
a. Instruksi tugas yang bertentangan yang diberikan oleh pemberi
tugas.
b. Letak penyusunan alat – alat kantor yang tidak tepat.
5. Cara mengatasi kendala – kendala tersebut yakni:
a. Praktikan mengambil keputusan dan melihat siapa pemegang
kekuasaan tertinggi dari orang – orang yang memberikan tugas
tersebut.
b. Praktikan lebih bisa bersikap profesional dalam melakukan semua
pekerjaan yang diberikan.
B. Saran
Bedasarkan kesimpulan diatas, praktikan mencoba untuk
memberikan beberapa saran kepada pihak industri dan pihak universitas
yang sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna
kemajuan dimasa mendatang, diantaranya:
1. Dengan adanya praktik kerja lapangan ini diharapkan terjadi hubungan
kerja sama yang baik antara pihak Universitas Negeri Jakarta dengan
perusahaan tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan (Direktorat
Jenderal Anggaran).
40
2. Direktorat Jenderal Anggaran khususnya bagian kepegawaian
sebaiknya lebih memperhatikan tata ruang yang baik agar para staff
karyawan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan secepat mungkin.
3. Untuk staff karyawan khususnya di Bagian Kepegawaian sebaiknya di
tingkatkan lagi komunikasi antara karyawan dengan mahasiswa dalam
membimbing agar tidak terjadi kesalahan dan dapat membantu
mempercepat penyelesaian pekerjaan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi. Jakarta : Rajawali Pers, 2010 Hasibuan, Malayu. Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara, 2001 Poerwanto. Budaya Perusahaan. Yogyakarta : pustaka, 2008 Stoner, James. Wankel, Charles. Perancanaan & pengambilan keputusan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003 Siagian, Sondang P. Administrasi Pembangunan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009 The Liang Gie. Adminstrasi Perkantoran Modern. Edisi keempat. Yogyakarta : Liberty, 2007
41
Lampiran 1
42
Lampiran 2
43
Lampiran 3
44
Lampiran 4
45
46
Lampiran 5
47
48
Lampiran 6
49
Lampiran 7
50
51
Lampiran 8
52
Lampiran 9
53
Lampiran 10
54
Lampiran 11
55
56
Lampiran 12
57
Lampiran 13