i
LAPORAN PENELITIAN WAJIB
TAHUN ANGGARAN 2016/2017
TEMA: Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pembelajaran
PENGEMBANGAN LEARNING OBJECT MATERIALS (LOM) MATA
KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MENGACU
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
Tim Peneliti
Ketua : Dr. Mawardi, M.Pd.
NIDN : 0625106201
Anggota 1 : Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd
NIDN : 0610018501
Anggota 2 : Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd.
NIDN : 0603068703
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
TAHUN 2017
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : PENGEMBANGAN LEARNING OBJECT
MATERIALS (LOM) MATAKULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MENGACU KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
2. Identitas Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap
b. Jenis Kelamin
c. NIP/NIK
d. Jabatan Fungsional
e. Fakultas
f. Nomor HP
g. E_mail
:
:
:
:
:
:
:
Dr. Mawardi, M.Pd
L/P
1986015
Asisten Ahli/III-B
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
085866344475
3. Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap
b. NIDN
:
:
Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd
0610018501
Anggota Peneliti (2)
a. Nama Lengkap
b. NIDN
:
:
Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd.
0603068703
4.
Biaya yang diajukan
:
Rp.8.821.000
Mengetahui Salatiga, 27 - 06 - 2017,
Ketua Tim Peneliti
Dr. Mawardi, M.Pd
NIP/NIK: 1986015
Pembantu Rektor V
Neil. S. Rupidara, M.Sc., Ph.D
NIP/NIK: 1995017
Dekan FKIP
Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd.
NIP/NIK: 1989022
iii
IDENTITAS PENELITIAN
1. Judul Usulan : PENGEMBANGAN LEARNING OBJECT
MATERIALS (LOM) MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MENGACU KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap
b. Bidang Keahlian
:
:
Dr. Mawardi, M.Pd
Ilmu Pendidikan
3.
Anggota Peneliti
:
Anggota Peneliti (1)
c. Nama Lengkap
d. NIDN
:
:
Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd
0610018501
Anggota Peneliti (2)
c. Nama Lengkap
d. NIDN
:
:
Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd.
0603068703
4. Tema Penelitian : Inovasi dan Aplikasi Teknologi Pembelajaran
5. Lokasi Penelitian : Salatiga
6. Hasil yang ditargetkan : Hasil penelitian R & D yang ditargetkan berupa
LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
mengacu kompetensi pedagogik guru SD
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………..…………………………..… i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
DAFTAR ISI …………………………..…………………………..…………....
IDENTITAS PENELITIAN …………………………………………………….
RINGKASAN.....................................................................................................
iii
iv
v
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………............................ 1
1.1. Latar Belakang ..............……………………………………………...... 1
1.2. Tujuan Khusus ....................................................................................... 2
1.3. Urgensi (keutamaan) Penelitian ............................................................. 2
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA…………………………..................................... 3
2.1. Learning Object Materials (LOM) Kurikulum dan Pembelajaran
mengacu Kompetensi Pedagogik Guru ………………………………..
3
2.2.Model Pengembangan yang dipergunakan............................................. 9
BAB 3. METODE PENELITIAN…………………......................................... 13
3.1.Jenis Penelitian .......................................................................................
3.2.Tahapan Penelitian .................................................................................
13
13
1. Tahap Studi Pendahuluan ..............................................................
2. Tahap Pengembangan Produk LOM..............................................
3. Tahap Pengujian Produk LOM .....................................................
14
16
19
BAB. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 21
4.1. Hasil Penelitian Pendahuluan ..............................................................
4.2. Hasil Pengembangan LOM .................................................................
4.3. Hasil Pengujian LOM …………………………………………………
4.4. Pembahasan ..........................................................................................
4.5. Keterbatasan Penelitian.........................................................................
21
23
41
45
49
BAB. 5.PENUTUP ........................................................................................... 50
5.1. Simpulan .............................................................................................
5.2. Saran ....................................................................................................
50
51
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
52
54
v
RINGKASAN
Penelitian dan pengembangan (R & D) ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan LOM
Kurikulum dan Pembelajaran SD merngacu kompetensi pedagogik guru; 2) ingin
mengetahui sejauhmana tingkat validitas produk LOM tersebut; 3) untuk mengetahui tingkat
keefektifan LOM dalam meningkatkan kompetensi belajar mahasiswa sebagai cerminan
kompetensi pedagogiknya. Spesifikasi produk hasil R & D ini berupa LOM Kurikulum dan
Pembelajaran SD. Untuk mencapai tujuan jangka panjang maupun tujuan khusus penelitian
ini, peneliti melakukan tiga tahap kegiatan utama. Tahap pertama melakukan studi
pendahuluan. Tahap kedua, mendesain dan mengembangkan LOM. Tahap ketiga, melakukan
pengujian produk LOM tersebut. Pada tahap studi pendahuluan, peneliti melakukan kajian
pustaka tentang model penelitian dan pengembangan, teori desain pembelajaran, dan teori
pengembangan LOM. Langkah selanjutnya peneliti melakukan survei lapangan skala kecil
untuk memperoleh gambaran LOM Kurikulum dan Pembelajaran yang digunakan selama
ini, permasalahan, dan kebutuhan LOM untuk perkuliahan mendatang. Luaran kegiatan
studi pendahuluan menghasilkan deskripsi orientasi teoretik pengembangan LOM dan
kebutuhan LOM pembelajaran. Pada tahap desain dan pengembangan, peneliti merumuskan
draft awal LOM untuk divalidasi oleh 1ahli desain pembelajaran, dan 1 orang ahli teknologi
pembelajaran. Setelah model divalidasi, peneliti melakukan uji coba terbatas dan uji coba
lebih luas. Kemudian pada akhir dilakukan pengujian model, peneliti melakukan eksperimen
menggunakan model desain The Matching-only Pretest-posttest Control Group Disign.
Instrumen penelitian menggunakan soal tes untuk megukur variabel kompetensi hasil belajar
mahasiswa. Teknik analisis data menggunakan teknik Independent Sample t-Test, jika uji
asumsi terpenuhi; jika tidak akan menggunakan tenik uji beda rerata non-parametrik. Luaran
akhir tahap pengujian produk adalah LOM lengkap dengan program mapping yang siap u
diaplikasikan secara luas. Penelitian R & D ini berhasil menemukan: a) langkah-langkah
yang ditempuh dalam pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD mengacu
kompetensi pedagogik guru mencakup: tahap analisis kompetensi; tahap perancangan outline
LOM; tahap pengembangan dan produksi; tahap implementasi; dan tahap evaluasi; b) tingkat
penilaian ahli desain pembelajaran (Silabus/Program mapping) mencapai kategori sangat
tinggi (95.5); penilaian ahli materi (LOM) Kurikulum dan Pembelajaran secara keseluruhan
aspek sangat tinggi (96); dan hasil penilaian ahli e-learning secara keseluruhan mencapai
kategori tinngi (80); c) LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD mengacu kompetensi
pedagogik menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi daripada
LOM_konvensional (T=2,159, P=0,035, α = 0,050).
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keluarnya berbagai regulasi tentang pendidikan tinggi merupakan tantangan
sekaligus peluang bagi institusi pendidikan tinggi untuk melakukan rekonstruksi
matakuliah di perguruan tinggi. Pemerintah menetapkan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) untuk penyusunan kurikulum program studi di aras
pendidikan tinggi melalui Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2012 dan Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Dalam
rangka melaksanakan UU dan Perpres tersebut kemudian diterbitkan Permenristekdikti
No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Esensi ketentuan
tersebut menyatakan bahwa jenjang kualifikasi setiap lulusan harus setara dengan
jenjang KKNI, misalnya lulusan strata satu (S1) harus setara dengan deksripsi
capaian pembelajaran jenjang 6 KKNI.
Lahirnya berbagai ketentuan tentang pengemasan kurikulum pendidikan tinggi
seperti tersebut di atas, merupakan tantangan bagi PGSD – FKIP UKSW untuk
menangkap peluang sekaligus sebagai tantangan untuk melakukan rekonstruksi
matakuliah. Studi lapangan skala kecil yang dilakukan peneliti menemukan kondisi
faktual di lapangan bahwa pembelajaran matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran SD
telah menggunakan portal flexible learning (Flearn), namun belum menggunakan LOM
sebagai acuan perkuliahan berbasis e-learning. Memang telah ada portal perkuliahan
Kurikulum dan pembelajaran yang menggunakan flearn pada perkuliahan Kurikulum
dan Pembelajaran di PGSD, namun LOM dalam portal tersebut tidak dirancang dalam
kerangka acuan kompetensi pedagogik guru. Menurut hemat penulis, kekuatan
pembelajaran berbasis e-learning terletak pada desain dan pengembangan LOM yang
sistematis berdasarkan kerangka acuan tertentu, misalnya dalam kajian ini adalah
acuan kompetensi pedagogik guru. Capaian kompetensi pedagogik yang diperoleh para
guru dalam jabatan pasca sertifikasi, merupakan cerminan kurang sinkronnya konten
perkuliahan rumpun kependidikan dengan tuntutan kompetensi pedagogik guru
(KOMPAS.com-Kegagalan uji kompetensi guru (UKG), Senin, 30/7/2013).
2
Berangkat dari kesenjangan kondisi faktual sarana LOM dalam pembelajaran
matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran, serta belum tersedianya LOM yang
terintegrasi dengan kompetensi pedagogik guru, maka menjadi penting dilakukan
penelitian R & D yang menghasilkan LOM Kurikulum dan Pembelajaran terintegrasi
kompetensi pedagogik guru.
1.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini menghasilkan LOM matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran SD yang efektif mengembangkan kompetensi hasil belajar mahasiswa
Untuk mencapai tujuan tersebut dirumuskan permasalahan penelitian berikut: 1)
bagaimana prosedur mengembangkan LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD
mengacu kompetensi pedagogik guru?; 2) sejauhmana tingkat validitas produk LOM
tersebut ?; 3) sejauhmana tingkat keefektifan LOM dalam meningkatkan kompetensi
belajar mahasiswa sebagai cerminan kompetensi pedagogiknya?
1.3. Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Secara konseptual, urgensi penelitian ini menawarkan LOM Kurikulum dan
Pembelajarn SD alternatif sehingga mengakomodir peraturan Menteri tentang
penyelenggaran pendidikan tinggi. Produk LOM ini mampu mengeliminasi kelemahan
perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran yang sudah ada karena belum mengacu
kompetensi pegdagogik guru. Di samping itu, produk R & D ini bermaksud
menyediakan LOM bagi perkuliahan berbasis e-learning yang memang belum ada.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Learning Object Materials (LOM) Kurikulum dan Pembelajaran mengacu
Kompetensi Pedagogik Guru
2.1.1. Hakikat dan Komptensi Dasar Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
Seperti telah dipaparkan pada bagian pendahuluan, matakuliah Kurikulum
dan Pembelajaran merupakan matakuliah rumpun kependidikan berbobot 3 SKS yang
berisi kajian berbagai aspek teoritis maupun praktis yang berkaitan dengan konsep-
konsep kurikulum dan pembelajaran. Matakuliah ini berfungsi membekali mahasiswa
calon tenaga kependidikan dengan wawasan dan pemahaman tentang konsep-konsep
dan praktik yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran serta dapat
mengaplikasikannya dalam proses pendidikan/pembelajaran.
Kompetensi dasar matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran yang sekaligus
menjadi tujuan instruksional mencakup: 1) memahami hakikat kurikulum, 2)
memahami landasan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, 3)
mendeskripsikan cara mendesain kurikulum, 4) mendeskripsikan cara
mengorganisasikan kurikulum, 5) mendeskripsikan elemen-elemen perubahan
Kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013, 6) mendeskripsikan pembelajaran sebagai
implementasi kurikulum, 7) mampu memilih model-model pembelajaran berdasarkan
perspektif teori belajar dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran yang dikembangkan., 8) menganalisis komponen-komponen pembelajaran,
9) Mampu menyusun silabus dan RPP pembelajaran sesuai analisis komponen-
komponen pembelajaran yang telah dilakukan, dan 10) mampu mempraktikkan
rancangan pembelajaran yang telah dikembangkan.
2.1.2. Hakikat LOM dalam Pembelajaran berbasis e-Learning
LOM merupakan terminologi dalam teknologi pembelajaran yang sangat erat
kaitannya dengan e-learning, oleh karena itu paparan ini akan dimulai dengan apa,
mengapa dan bagimana e-learning digunakan dalam pembelajaran. Menurut Clark &
Mayer (2008: 10), e-learning adalah pembelajaran yang disampaikan melalui
komputer, internet ataupun intranet dengan berbagai spesifikasi: 1) berisi materi yang
relevan dengan tujuan pembelajaran, 2) menggunakan metode pembelajaran seperti
4
penggunaan contoh dan latihan untuk membantu mahasiswa belajar, 3) menggunakan
elemen media seperti teks, gambar dan suara untuk menyampaikan pesan
pembelajaran, 4) berupa pembelajaran terbimbing maupun mandiri, dan 5)
dikembangkan untuk mencapai tujuan belajar. Lebih khusus Smaldino, Lowther &
Russell (2005: 25), mengatakan bahwa e-learning adalah penyampaian konten
pembelajaran atau pengalaman belajar secara elektronik mengunakan komputer dan
media berbasis computer. E-learning tidak sekedar meng-upload bahan ajar ke
internet atau membaca konten pembelajaran dari internet, tetapi lebih merupakan
rekontektualisasi dan rekonseptualisasi proses pembelajaran ke dalam paradigma
baru, pedagogi digital. Pradigma ini memiliki implikasi pada perubahan kultur
pembelajaran konvensional ke kultur e-learning.
Pertanyaan mengapa e-learning digunakan dalam pembelajaran terjawab oleh
definisi e-learning yang dikemukakan Smaldino, Lowther & Russell bahwa tuntutan
global pembelajaran menghendaki perubahan paradigma kultur pembelajaran
konvensional ke kultur e-learning. Sedangkan pertanyaan bagaimana e-learning
dilakukan, jawabannya adalah dengan menggunakan langkah-langkah berikut: 1)
melakukan analisis instruksional: menentukan kompetensi dan materi pembelajaran
untuk mencapai kompetensi yang direncanakan sesuai dengan karakteristik maha-
siswa; 2) membuat Program Mapping: berisi rancangan pembelajaran sebagai
penjabaran analisis instruksional yang membuat daftar kompetensi, pokok bahasan
yang relevan, bahan-bahan ajar (teks, gambar/foto, animasi, video/film, audio, dll.),
aktivitas pembelajaran, evaluasi, dan sumber-sumber belajar yang relevan. Dalam
pembelajaran konvensional, Program Mapping ini sebenarnya adalah silabus; 3)
Mengembangkan LOM dalam bentuk file digital dalam format teks, gambar/foto,
animasi, audio, video/film, atau format lain yang dibuat sendiri atau diambil dari
sumber-sumber lain; 4) masuk ke kelas online sesuai LMS (Learning Management
System) yang telah disiapkan oleh dosen; 5) Mengunggah LOM ke LMS, mengatur
alur pembelajaran, mengelola administrasi mahasiswa, mengelola komunikasi
pembelajaran; dan 6) dan melakukan evaluasi pembelajaran secara online.
Berdasarkan uraian tentang langkah-langkah pembelajaran e-leraning tersebut
di atas, dapat dikemukakan bahwa hakikat LOM adalah rancangan materi perkuliahan
dalam berbagai format digital (doc, pdf, txt, gif, jpg, html, dll). Disamping itu, LOM
biasanya juga berisi pengantar perkuliahan (pengumuman, program mapping, forum,
5
dll). Mawardi (2014: 65-67) memberikan gambaran substansi LOM dalam
pembelajaran berbasis e-learning berikut.
a) Learning Object Material dalam bentuk Teks
LOM dalam bentuk teks umumnya dalam format ekstensi pdf, agar tidak berubah
lay out dan seting teksnya jika diunggah di portal e-learning. Rambu-rambu
pengembangan LOM dalam bentuk teks: 1) organisasikan materi dalam bentuk
topik-topik bahasan (misalnya: Topik 1. Hakikat Kurikulum), 2) berikan pengantar
tentang kompetensi sekaligus tujuan yang akan dicapai, 3) tuliskan judul materi
sesuai dengan kompetensi pembelajaran yang akan dicapai agar mahasiswa mudah
mengkaitkan tujuan dengan materi perkuliahan, 4) berikan pengantar tentang
saripati materi topik yang bersangkutan dan kompetensi yang akan dicapai, 5)
tuliskan sub judul sesuai kebutuhan luas sempitnya materi, 6) uraikan teks materi
dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti mahasiswa, 7) ubah format
materi dalam bentuk ekstensi pdf, 8) lengkapi dengan teks diskusi, teks tugas dan
soal tes yang akan diupload di direktori forum diskusi, assigment, dan quiz.
b) Learning Object Material dalam bentuk gambar
Gambar berupa foto-foto atau gambar ilustrasi berbagai macam obyek, dokumen
maupun aktivitas tertentu yang diambil dengan kamera digital atau diunduh dari
internet. Penyajiannya diuploag dalam direktori sumber materi tersendiri atau
diintegrasikan dengan LOM dalam bentuk teks. Gunakan ekstensi gambar yang
umum digunakan, misalnya file berekstensi .jpeg, .jpg, .gif, .png, .bmp. Hindari file
ekstensi yang tidak umum digunakan seperti .eps, .jpx.
c) Learning Object Material dalam bentuk Audio
Audio berupa narasi yang penyajiannya diintegrasikan dengan LOM dalam bentuk
suara dengan ekstensi file yang umum digunakan seperti: .mp3, .wav, .aif, .m3u
dan lain-lain. Hindari penggunaan atau penyimpanan file-file berekstensi .aac dan
.apf.
d) Learning Object Material dalam bentuk video
Video berupa kegiatan tertentu sesuai dengan topik atau materi perkuliahan.
Umumnya dalam format .3g2, .3gp, .mpg, .mp4., wmv, .avi dll. Hindari
penyimpanan atau penggunaan file .dv karena tidak umum. Penyajiannya
diintegrasikan dengan LOM dalam bentuk teks untuk memvisualisasikan materi.
6
Semua bahan atau material tersebut dituangkan ke dalam Program mapping (peta
program) yang sebenarnya analog dengan silabus atau garis-garis besar program pelajaran
dalam pembelajaran tradisional. Peta program merupakan hasil kegiatan desain
instruksional. Meskipun belum ada format baku untuk menyajikan peta program, untuk
memudahkan para dosesn membuat peta program, berikut disajikan format yang dapat
digunakan. Format ini pada dasarkan memuat beberapa komponen:
a) Identitas matakuliah (nama, kode, SKS)
b) Tujuan pembelajaran (kompetensi matakuliah dan kompetensi dasar serta
indikator- indikator pencapaiannya)
Hasil desain instruksional disajikan dalam bentuk tabel peta program, mencakup
kolom-kolom kompetensi dasar, indikator, materi (pokok & subpokok bahasan), learning
object materials/LOM (teks bacaan, gambar, foto, video, animasi, simulasi, soal-soal tes,
dll.), komunikasi/interaksi dosen – mahasiswa dan mahasiswa – mahasiswa, aktivitas belajar
mahasiswa, sumber belajar, dan alokasi waktu. Contoh format peta program tersedia pada
halaman berikut (Tabel 1).
7
Tabel 1.
FORMAT LOM TERINTEGRASI PROGRAM MAPPING
Nama Matakuliah : .................................................
Kode Matakuliah : .................................................
SKS : .................................................
Dosen : .................................................
Alamat URL e-learning : .................................................
Capaian Pembelajaran : 1. ............................................................................................................................. .............
2. ….....................................................................................................................................
3. .........................................................................................................................................................
No
CP Indikator
Materi
(PB &
SPB)
Learning Object Materials (LOM) Asess-
ment Interaksi
Aktivitas
Belajar
Sumber
Belajar
(URL)
Alo
kasi
Wa
ktu Teks
Gambar/
Foto Audio Video
1
2
3
8
Berikut petunjuk pengisian kolom-kolom dalam membuat peta program.
a) Nama Matakuliah: tuliskan nama matakuliah sesuai dengan kurikulum
b) Kode Matakuliah: tuliskan kode matakuliah sesuai dengan kurikulum.
c) SKS: tuliskan besar SKS matakuliah yang bersangkutan sesuai dengan kurikulum.
d) Capaian Pembelajaran (CP): tuliskan capaian pembelajaran yang ditetapkan.
e) Kolom Nomor CP: tuliskan nomor kompetensi dasar
f) Kolom indikator: tuliskan indikator-indikator yang terkait dengan pencapaian
kompetensi dasar
g) Kolom Materi: tuliskan pokok bahasan dan subpokok bahasan yang terkait
dengan topik pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang bersangkutan.
h) Kolom LOM bagian teks: tuliskan judul atau isi bacaan yang akan dipakai dalam
pembelajaran untuk topik yang bersangkutan.
i) Kolom Gambar/Foto: tuliskan deskripsi singkat gambar/foto yang akan dipakai
dalam pembelajaran untuk topik yang bersangkutan
j) Kolom Audio: tuliskan deskripsi singkat audio atau suara (jika diperlukan) yang
akan dipakai dalam pembelajaran untuk topik yang bersangkutan
k) Kolom Video/Animasi: tuliskan deskripsi singkat video/animasi (jika diperlukan)
yang akan dipakai dalam pembelajaran untuk topik yang bersangkutan
l) Kolom Assesment: tuliskan jenis dan bentuk instrumen assesment yang akan
digunakan
m) Kolom interaksi: isikan fitur teknologi interaksi dalam Moodle yang Anda
gunakan. Misalnya forum diskusi, chatting, pesan, dll).
n) Kolom aktivitas belajar: isikan kegiatan belajar mahasiswa. Misalnya
mengunduh dan membaca materi, mengejakan tugas, membuka link URL, dll).
o) Kolom sumber belajar: isikan sumber-sumber belajar yang digunakan,terutama
tautan URL.
Misalnya http://www.komnasham.com; http://www.deplu.go.id;
p) Kolom alokasi waktu: isikan agihan waktu yang dibutuhkan untuk setiap pokok
bahasan atau topik.
9
1.1.3 LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD yang mengacu Kompetensi Pedagogik
Guru
LOM Kurikulum dan Pembelajaran Terintegrasi Kompetensi Pedagogik Guru
adalah sebuah LOM yang disusun mengacu pada kompetensi pedagogik guru. Isi
atau materi LOM tersebut merupakan sumber acuan bagi mahasiswa untukmencapai
komptensi perkuliahan yang sekaligus kompetensi pedagogik guru.
Agar materi yang terdapat dalam LOM tersebut mengarah kepada
kompetensi pedagogik, maka terlebih dahulu dilakukan sinergi antara kompetensi
pedagogik guru dengan kompetensi dasar matakuliah. Tabel 2 berikut ini
memaparkan model sinergi antara kompetensi pedagogik guru dengan kompetensi
dasar matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran.
Tabel 2. Model sinergi antara kompetensi pedagogik guru dengan kompetensi
dasar matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran.
No Kompetensi Pedagogik Guru Isi kajian matakuliah Kurikulum
dan Pembelajaran
1. Menguasai karakteristik peserta didik hakikat kurikulum
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik.
hakikat belajar dan pembelajaran
berdasarkan perspektif
behaviorisme, kognitivisme dan
konstruktivisme,
3.
Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan
mata pelajaran/bidang pengembangan yang
diampu.
konsep dasar kurikulum
landasan dan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum,
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Praktik pembelajaran
5 Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Pengorganisasian kurikulum.
6
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimiliki
desain kurikulm
7 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik.
Praktik keterampilan dasar
mengajar
8 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses
dan hasil belajar. Menyusun silabus dan RPP
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran. Model pembelajaran inovatif
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan
kualitas pembelajaran. Perubahan kurikulum
2.2. Model Pengembangan yang dipergunakan
Menulis LOM dapat diidentikkan dengan kegiatan pengembangan sistem
pembelajaran. Terdapat banyak model pengembangan sistem pembelajaran, namun pada
10
hakikatnya kesemua model itu mengandung lima tahapan yaitu analysis, design,
development, implementation dan evaluation/ ADDIE (Branch, 2009: 2).
1) Tahap Analisis (Analysis).
Pada tahap ini ada tiga jenis kegiatan yang harus dilakukan oleh penulis yaitu (a) analisis
kompetensi, (b) analisis karakteristik siswa dan (c) analisis pembelajaran.
a) Analisis Kompetensi. Analisis kompetensi disebut juga seagai analisis kurikulum,
yaitu mencoba memahami dan mengukur tingkat kedalaman kompetensi yang
dituntut oleh kurikulum.
b) Analisis Karakteristik Siswa. Agar LOM yang disusun sesuai dengan kebutuhan
siswa, maka penulis harus memahami kondisi siswa yang akan menggunakan LOM
yang bersangkutan.
c) Analisis Pembelajaran. Penulis harus melakukan analisis pembelajarn dengan
cermat dalam rangka menjabarkan kompetensi yang ada dalam kurikulum menjadi
kompetensi-kompetensi khusus dan kemudian menentukan urutannya. Hasilnya
akan diperoleh peta kompetensi yang tertuang dalam sebuah bagan.
2) Tahap Perancangan (Design).
Berdasarkan hasil analisis di atas, kemudian dilakukan kegiatan perancangan, yang
mencakup tiga kegiatan khusus yaitu (a) menyusun outline, (b) menentukan sistematika
dan (c) merancang evaluasi.
a) Penyusunan Kerangka LOM (Outline). Berdasarkan peta kompetensi disusunlan
kerangka isi LOM, yang secara utuh menggambarkan keseluruhan isi materi yang
tercakup dalam LOM tersebut serta urutan penyajiannya.
b) Penentuan Sistematika. Penulis harus menentukan sistematika LOM yang akan
ditulis. Pada tahap ini ditentukan pula urutan strategi penyajian materi dan jenis
ilustrasi atau visualisasi yang akan digunakan.
c) Perancangan Alat Evaluasi. Penulis harus menentukan jenis dan alat evaluasi yang
digunakan dalam LOM yang hendak ditulisnya. Dalam tahap ini penulis juga
menentukan berbagai jenis tugas dan latihan yang akan ada dalam LOM. Selain itu
ditentukan pula uji kompetensi yang akan digunakan.
3) Tahap Pengembangan dan Produksi (Development & Production).
11
Tahap ini terdiri atas empat langkah khusus yaitu (a) pra penulisan, (b) penulisan draft,
(c) review-edit, dan (d) revisi.
a) Pra-penulisan. Langkah awal dalam tahap pengembangan adalah melakukan kajian
referensi dan bahan-bahan pustaka lainnya. Di samping itu penulis juga perlu
menyiapkan segala keperluan menulis.
b) Penulisan draft. Jika penelusuran referesnsi sudah dirasa cukup dan segala
keperluan yang diperlukan sudah tersedia maka penulis dapat memulai penulisan
draft LOM. Penulisan dilakukan bagian demi bagian sesuai kerangka yang telah
disusun..
c) Penyuntingan. Kegiatan ini disebut juga review-edit. Penulis LOM diharapkan
melakukan penyuntingan sendiri sebelum tulisannya disunting pihak ahli. Draft
LOM yang telah di lay-out itu kemudian perlu dikaji oleh ahli desain pembelajaran
yang berpengalaman. Mereka akan melakukan evaluasi formatif dalam rangka
memberikan saran dan masukan bagi penyempurnaan draft LOM ybs. Evaluasi dan
pengkajian terutama diarahkan pada aspek isi, penyajian, ilustrasi dan kualitas
fisik. Melalui penyuntingan ini maka LOM akan terhindar dari adanya kesalahan
baik kesalahan konsep mauapun kesalahan kebahasaaan.
d) Revisi. Berdasarkan hasil tahap penyuntingan penulis melakukan perbaikan atau
revisi seperlunya. Revisi dilakukan sesuai dengan masukan dari penyunting. Revisi
dilakukan terhadap semua aspek LOM pelajaran baik isi, metode penyajian,
ilustrasi, kelengkapan dan kualitas fisiknya.
Setelah revisi selesai dilakukan, maka selanjutnya dilakukan proses pengolahan
naskah yaitu pengaturan teks, judul dan sub judul dan ilustrasi dalam satu proses
produksi.
4) Tahap Implementasi (Implementation)
Setelah kegiatan penulisan naskah LOM menghasilkan suatu naskah final
langkah selanjutnya adalah melakukan ujicoba dan/atau langsung digunakan. Untuk
memperoleh masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan LOM, dapat
dilakukan ujicoba terbatas. Pihak yang diharapkan berpartisipasi dalam ujicoba adalah
siswa calon pengguna, tenaga pengajar, dan teman sejawat. Ujicona yang dilakukan para
siswa dibedakan dalam dua cara, yaitu dengan one to one dan dengan cara terintegrasi
dalam kelas (klasikal).
12
a) Cara one to one dilakukan dengan urutan sebagai berikut.
Dipilih sejumlah mahasiswa dari kelas yang sesuai, yang secara sukarela mau
membantu. Kemudian mahasiswa tersebut diminta untuk menggunakan LOM dalam
poprtal e-learning atau mempelajari LOM dan menjawab pertanyaan yang ada.
Setelah diberikan waktu yang cukup mahasiswa kemudian diwawancara atau diminta
untuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang lamanya waktu
yang diperlukan untuk mempelajarinya, tingkat kesulitan bahasa, kata-kata yang tidak
mereka pahami, ilustrasi, formatnya, dan sebagainya.
b) Cara klasikal dilakukan dengan urutan sebagai berikut.
Digunakan beberapa kelas. Selanjutnya tenaga pengajar dan mahasiswa diminta
untuk mempergunakan LOM yang diujicobakan. Mereka boleh mempelajarinya di
kelas atau di rumah. Pada akhir kegiatan, mahasiswa diminta menjawab kuesioner
tentang LOM tersebut. Jawaban yang diberikan oleh mahasiswa digunakan sebagai
dasar untuk menganalisis. Selain itu diperlukan pula informasi dari tenaga pengajar
tentang kinerja mahasiswa, serta informasi balikan dari tenaga pengajar tentang isi,
metode penyajian, ilustrasi, kelengkapan, dan kualitas LOM tersebut.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Setelah diujicoba dan digunakan sebaiknya LOM perlu dievaluasi menyangkut
efektivitasnya. Evaluasi ini biasanya dilakukan oleh pihak ketiga yang independen.
Hasil kegiatan evaluasi ini terutama digunakan oleh pengguna untuk kepentingan
pembuatan keputusan. Evaluasi mengenai kualitas LOM ini sebaiknya mengundang
partisipasi pihak-pihak yang terkait secara luas. Pihak-pihak yang perlu diperhatikan
pendapatnya dalam evaluasi LOM ini adalah siswa calon pengguna LOM, tenaga
pengajar, dan penulis LOM, serta para pakar.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (R&D).
Model penelitian mengadopsi model Borg, Gall & Gall (2007: 589), edisi revisi dari
Borg and Gall (2003:570). Langkah-langkah penelitian dan pengembangan model
Borg and Gall meliputi: 1). Research and Information colletion 2). Planning, 3).
Develop Preliminary form of Product, 4). Preliminary Field Testing, 5). Main Product
Revision, 6). Main Field Testing, 7). Operational Product Revision , 8). Operational
Field Testing, 9). Final Product Revision dan 10). Disemination and Implementasi.
Setelah mencermati kesepuluh langkah dalam siklus R & D di atas, selanjutnya
mengacu pendapat Sukmadinata (2007: 184) kesepuluh langkah tersebut dapat
disederhanakan menjadi tiga langkah utama, dimana masing-masing langkah
mencakup beberapa langkah operasional, dan satu langkah publikasi. Tiga langkah
utama tersebut adalah (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap desain dan
pengembangan model, (3) tahap pengujian model, dan tahap publikasi. Secara
skematik langkah-langkah penelitian dan pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar
1.
3.2. Tahapan Penelitian
Ketiga tahapan besar penelitian disertasi seperti tersaji dalam bagan 1, masing-
masing tahapan memiliki sub tahapan kegiatan tujuan, luaran, instrumen, sumber data,
teknik analisis, dan indikator pencapaian disajikan dalam Gambar2.
I. STUDI PENDAHULUAN
II. DESAIN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
Studi Pustaka
Analisis Kebutuhan Studi Lapangan
14
III. PENGUJIAN PRODUK
Gambar 1. Bagan Tahap-tahap Penelitian dan Pengembangan (diadopsi dari Borg and Gall. 2007)
Pada Gambar 2 berikut memaparkan prosedur pengembangan LOM Kurikulum
dan Pembelajaran mengacu Kompetensi Pedagogik Guru. Adapun tahapan penelitian
berdasarkan tiga langkah utama dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Tahap Studi pendahuluan
a) Studi pustaka dan studi lapangan
Studi pustaka dilakukan untuk untuk mengumpulkan bahan-bahan pendukung. Khususnya
berkaitan dengan: konsep/paradigma penelitian dan pengembangan, desain
pengembangan LOM dan kompeetensi pedagogik guru. Sasaran studi lapangan skala
kecil yang dilakukan dalam studi pendahuluan ini meliputi: model perkuliahan aktual
(silabus dan RPP lengkap, LOM yang digunakan), permasalahan yang muncul dalam
mendesain dan melaksanakan perkuliahan, dan analisis kebutuhan akan LOM
alternative.
Perancangan Model
Draft Learning Object Materials
(LOM) mata kuliah Kurikulum dan
Pembelajaran dilengkapi Program
Mapping
PRODUK HIPOTETIK
Validasi produk (Uji ahli)
Uji coba terbatas
Uji coba lebih luas
PRODUK
OPERASIONAL
Balikan pakar/ahli
Pretes Penerapan LOM Postes Analisis
Data
PRODUK AKHIR LOM Kurikulum dan Pembelajaran mengacu Kompetensi
Pedagogik Guru
PUBLIKASI
Uji Keefektifan Produk
Eksperimen
15
TAHAPAN
R&D
LUARAN INSTRUMEN SUMBER
DATA
ANALISIS
DATA
INDIKATOR
CAPAIAN
1. STUDI PENDAHULUAN
a. Studi pustaka
b. Survei
lapangan
c. Perancangan
blueprint LOM
Kurikulum dan
Pembelajaran
SD
Deskripsi LOM aktual,
defisitkompetensi,per
masalahan, kebutuhan
LOM alternatif serta
blueprint LOM
tersebut
Angket,
wawancara
dan studi
dokumen
silabus, RPP
dan daftar nilai
kompetensi
mhs
1 Dosen dan
15
mahasiswa
FKIP UKSW
Analisis
data
deskriptif
persentase
Daftar kebutuhan
perbaikan, potensi
masalah
Kerangka LOM
2. DESAIN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
a. Draft awal
b. Validasi Ahli
dan pengguna
c. Uji coba
terbatas
d. Uji coba luas
LOM Kurikulum dan
Pembelajaran (draft
awal)
Deskripsi validasi
produk dan masukan
ahli
Deskripsi perbaikan
model tahap uji
terbatas
Deskripsi perbaikan
model tahap uji coba
lebih luas
Skala penilaian
ahli
Angket
dipadukan
dengan FGD
terbatas
1 pakar
desain
pembelajaran
(Program
Mapping), 1
pakar e-
learning, 1
pakar materi
(LOM)
2 Dosen dan
20/30
mahasiswa
Analisis
data
deskriptif
kategoris
Produk LOM
valid
Penilaian ahli
minimal baik
Daftar perbaikan
model
Tingkat
keterlaksanaan
mahasiswa dan
dosen minimal
baik
Daftar perbaikan
3. PENGUJIAN PRODUK
Eksperimen
LOM Kurikulum dan
Pembelajaran
mnengacu Kompetensi
Pedagogik Guru yang
telah teruji efektif
meningkatkan
kompetensi belajar
mahasiswa dan
kompetensi
pedagogiknya.
Tes
kompetensi
mahasiswa.
FGD
1 klp
eksperimend
an 1 klp
kontrol
mahasiswa
PGSD FKIP
UKSW
10 orang
(penelitia,
pakar,
pengguna
dan
mahasiswa)
Analisis
deskriptif
kuantitatif
(mengguna
kan teknik
Independen
t Sample t-
Test)
Produk teruji
efektif
keterterimaan
produk berada
pada kategori
baik
Produk
memberikan
dampak
meningkatnya
hasil belajar
mahasiswa secara
signifikan.
Gambar 2. Tahapan, luaran, instrumen, sumber data, analisis data dan indikator Penelitian
Pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran mengacu Kompetensi Pedagogik Guru
b) Perancangan (blueprint) LOM Kurikulum dan Pembelajaran
16
Pada tahap ini dilakukan pengembangan blueprint LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD
mengacu kompetensi pedagogik guru yang terdiri dari peta kompetensi dan kerangka
LOM.
2) Tahap Pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran
Pada tahap ini dilakukan perancangan untuk mengembangkan LOM
menggunakan ADDIE model. ADDIE model merupakan model desain sistem
pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan pembelajaran yang sederhana dan
mudah dipelajari. Sesuai dengan namanya model ini terdiri dari lima tahap utama, yaitu
Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Tahapan R & D
Pengembangan LOM ini sinergi dengan tahapan Analysis, Design, Development pada
ADDIE model. Pada tahap analysis merupakan proses analisis kebutuhan untuk
menentukan masalah dan solusi yang tepat untuk menentukan kompetensi mahasiswa.
Dalam R & D ini masalah yang ditemukan adalah: a) perkuliahan Kurikulum dan
Pembelajaran berbasis e-learning (alamat: http://flearn.uksw.edu) yang dilakukan selama
ini belum dikembangkan menggunakan LOM yang dikembangkan melalui analisis
capaian pembelajaran matakuliah (CPMK) dan analisis karakteristik mahasiswa dan
pembelajaran; b) materi yang diunggah dalam laman portal flearn berlum disinergikan
dengan kompetensi pedagogik guru. Tahap design proses untuk merancang LOM yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran, yang mencakup tiga kegiatan khusus yaitu:
a) menyusun outline LOM; b) menentukan sistematika; dan c) merancang evaluasi.
Tahap pengembangan dan produksi ini menghasilkan empat hal yaitu: a) hasil pra
penulisan; b) hasil penulisan draft; c) hasil review-edit; dan d) hasil revisi. Hasil
pengembangan dituangkan dalam format LOM dalam bentuk tabel (lihat tabel 1) yang
terdiri dari materi bentuk teks, gambar/foto, audio dan video (LOM terlampir dalam
lampiran…)
Setelah LOM tersusun, selanjutnya dilakukan uji validasi ahli. Dalam model
ADDIE, tahapan ini sebenarnya sudah sampai pada tahapan evaluasi. Uji validasi ahli
mencakup uji ahli Program Mapping/Silabus, uji ahli materi (LOM), dan uji ahli e-
learning. Tujuan uji validasi produk LOM adalah untuk memperoleh validasi dari para
ahli bahwa produk layak untuk dikembangkan, juga dapat mengetahui kelebihan dan
kelemahan secara konseptual menurut para Ahli serta masukan-masukan perbaikan.
Instrumen uji validasi ahli menggunakan skala penilaian. Instrumen uji validasi ahli
desain pembelajaran (produk: Program Mapping/Silabus) sejumlah 20 item, terdiri dari
17
dua komponen, yaitu komponen Kelengkapan Program Mapping/ Silabus yang terdiri
dari 8 item dan Kesesuaian Komponen Program Mapping dengan Capaian Pembelajaran
Matakuliah (CPMK) terdiri dari 12 item.
Instrumen uji ahli materi (LOM) berbentuk skala penilaian tertutup sejumlah 27
item pernyataan, terdiri dari 3 item kesesuaian materi dalam LOM dengan CPMK; 2
item kekayaan pengalaman belajar yang ditawarkan; 5 item keakuratan materi dalam
LOM; 6 item aspek kemuthakiran materi dalam LOM; 6 item kelayakan penyajian materi
dalam LOM; dan 5 item aspek kualitas kebahasaan.
Instrumen uji ahli e-learning juga benbentuk skala penilaian, secara keseluruhan
berjumlah 24 item, terdiri dari lima aspek, yaitu aspek tampilan, akses, interaksi, desain
materi pembelajaran, dan kontrol. Aspek tampilan terdiri dari 6 item pernyataan, aspek
akses 3 pernyataan, aspek interaksi 5 item, aspek desain materi 6 item dan aspek kontrol
4 item. Prosedur penilaian dilakukan dengan mengakses dan menjalankan portal
pembelajaran e-learning.
Analisis data hasil uji validasi menggunakan teknik deskriptif kategoris untuk
menggambarkan tingkat kualitas LOM. Pada awalnya skor hasil pengukuran dari Ahli
dijumlahkan. Kemudian skor tersebut dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
AP : Angka Perolehan
Skor Aktual : Skor yang diberikan oleh validator ahli
Skor Ideal : Skor maksimal hasil kali antara jumlah item
ddengan skor maksimal masing-masing item
Angka presentase tersebut selanjutnya dikelompokan menjadi lima kategori
seperti berikut.
Interval Skor Kategori
81 – 100 Sangat tinggi
61 – 80 Tinggi
41 – 60 Cukup
21 – 40 Rendah
1 – 20 Sangat rendah
18
Berdasarkan kategori di atas, maka hasil uji validasi LOM matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran dapat dikatakan layak untuk diujicobakan apabila skor perolehan minimal
mencapai kategori tinggi yaitu ≥ 61 (Mawardi, 2014: 113).
Setelah LOM diperbaiki, langkah selanjutnya adalah uji coba lapangan terbatas
dan diperluas. Dalam model ADDIE, tahap uji coba ini sama dengan tahapan
implementation, merupakan tahap menerapkan LOM yang yang telah dikembangkan
dan diunggah di http://portalbelajarmandiri.net. Tahap evaluation merupakan tahapan
untuk mengevaluasi LOM yang dikembangkan dan capaian hasil belajar setelah
menggunakan LOM tersebut. Pada uji coba terbatas dan diperluas ini jenis penelitian
yang digunakan adalah pre-eksperimental designs (Gay, 1987: 285).
Desain penelitian dalam ujicoba ini menggunakan one shoot pretest and posttest.
Subjek yang ikut berpartisipasi dalam uji coba terbatas adalah mahasiswa PGSD
RS15B sejumlah 23 mahasiswa dan 1 orang dosen pengampu. Pada uji diperluas
melibatkan mahasiswa PGSD RS15E sejumlah 28 mahasiswa dan 1 orang dosen
pengampu. Instrumen utama yang digunakan adalah soal pretes dan postes bentuk pilihan
ganda sejumlah 40 item. Instrumen soal pretes dan postes telah dilakukan analisis
reliabilitas dan validitas item. Koefisien reliabilitas Alpha untuk pretes sebesar 0,83 dan
pstes 0,81 keduanya berada pada kategori reliabel dan dapat diunakan untuk
pengambilan data uji coba. Berkaitan dengan uji validitas, sebuah instrumen dinyatakan
valid apabila nilai Corrected Item –Total Correlation minimal sebesar 0,300 pada taraf
signifikansi 5% (Saifuddin Azwar, 2011: 158). Dalam analisis instrumen ini, koefisien
Corrected Item-Total Correlation yang menunjukkan angka koefisien validitas setiap
item pretes bergerak antara 0, 31 sd 0, 61, sehingga semua item dinyatakan valid.
Angka koefisien Corrected Item-Total Correlation setiap item postes bergerak antara 0,
30 sd 0, 59, sehingga semua item juga dinyatakan valid.
Dalam uji coba ini juga digunakan instrumen panduan wawancara bagi dosen
pengampu (10 item) dan angket untuk mahasiswa (10) item. Tujuan penggunaan
instrumen ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan masukan tentang keterlaksanaan
LOM dalam perkuliahan Kurikulum dan Pembelajaran. Tehnik analisis data yang
digunakan dalam uji coba ini adalah teknik deskriptif untuk memaparkan gambaran hasil
uji coba dan teknik komparatif pretes dan postes untuk mendapatkan gambaran gain skor
hasil belajar mahasiswa.
19
3) Tahap Pengujian Produk
Dalam kaitan dengan langkah pengembanagn LOM menggunakan model ADDIE,
tahap pengujian produk ini paralel dengan kegiatan tahap implementation dan evaluation.
Pengujian produk LOM dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik
eksperimen, dengan rancangan The Matching-only Pretest-posttest Control Group
Disign (Gall, Gall & Borg.2007:407). Tabel 3 berikut memaparkan model rancangan
eksperimen.
Tabel 3. Model Rancangan Eksperimen
KELOMPOK PRETEST PERLAKUAN POSTTEST
Kelompok eksperimen (R) O1 X O2
Kelompok kontrol (R) O3 - O4
Subjek yang ikut berpartisipasi dalam pengujian LOM matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran ini adalah mahasiswa PGSD RS15C sejumlah 30 mahasiswa dan 1 orang
dosen pengampu sebagai kelompok eksperimen dan mahasiswa PGSD RS15A sejumlah
30 mahasiswa serta 1 orang dosen pengampu untuk kelompok kontrol. Instrumen utama
yang digunakan adalah soal pretes dan postes bentuk pilihan ganda sejumlah 40 item.
Instrumen soal pretes dan postes untuk kedua kelompok telah dilakukan analisis
reliabilitas dan validitas item.
Koefisien reliabilitas Alpha untuk pretes sebesar 0,79 dan postes 0,80 keduanya
berada pada kategori reliabel dan dapat diunakan untuk pengambilan data pengujian
produk LOM. Sedangkan koefisien Corrected Item-Total Correlation soal pretes
bergerak antara 0,31 sd 0, 58, sehingga semua item dinyatakan valid. Angka koefisien
Corrected Item-Total Correlation setiap item postes bergerak antara 0,29 sd 0, 49,
sehingga semua item juga dinyatakan valid.
Sama seperti halnya dalam uji coba LOM, dalam pengujian produk ini juga
digunakan instrumen panduan wawancara bagi dosen pengampu (10 item) dan angket
untuk mahasiswa (10) item. Tujuan penggunaan instrumen ini adalah untuk mendapatkan
20
gambaran keterterimaan dan keterlaksanaan LOM dalam perkuliahan Kurikulum dan
Pembelajaran. Tehnik analisis data yang digunakan dalam uji coba ini adalah teknik
deskriptif untuk memaparkan gambaran hasil uji coba teknik analisis kuantitatif untuk
mengetahui perbedaan kompetensi hasil belajar mahasiswa dan tingkat kompetensi
pedagogik mahasiswa menggunakan teknik Independent Sample t-Test (Hair, 1995:256),
jika uji prasyarat eksperimen (uji normalitas data dan uji homogenitas data antar
kelompok) terpenuhi; Jika tidak terpenuhi akan digunakan teknik non-parametrik.
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Studi Pendahuluan
a. Hasil Identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan LOM
pembelajaran berbasis e-learning di lingkungan PGSD UKSW
Studi pendahuluan skala kecil yang dilakukan peneliti terhadap 6 (enam)
dosen pengampu matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dengan menggunakan
instrumen lembar panduan wawancara menemukan fakta berikut: 1) kondisi faktual
di lapangan bahwa pembelajaran matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran telah
menggunakan portal flexible learning (Flearn); 2) materi perkuliahan yang diunggah
di portal Flearn belum diorganisir dalam sebuah LOM sebagai acuan perkuliahan
berbasis e-learning; 3) materi online yang diunggah di portal 100% berupa teks; 4)
aktivitas belajar berupa mengeksplorasi teks materi dan mengerjakan tugas; 5)
interaksi pembelajaran baru serbatas mempelajari materi searah, belum nampak ada
forum diskusi; 6) penilaian menggunakan tugas dan kuis online bentuk pilihan ganda;
7) rerata skor tugas mencapai 83,4; dan 8) rerata hasil belajar mencapai 51,6.
Ditinjau dari substansi materi yang disajikan dalam portal flearn, belum ada
upaya untuk mensinergikan antara tuntutan kompetensi guru menurut Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dan sajian materi matakuliah
Kurikulum dan Pembelajaran. Kesinergian tuntutan kompetensi guru dengan sajian
materi ini penting karena PGSD UKSW melalui matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran akan membekali lulusannya dengan kompetensi yang sejalan dengan
tuntutan kompetensi guru menurut Permendiknas No. 16/2007. Tujuannya agar para
calon guru ini kelak ketika sudah mengemban tugas profesinya dapat
menjalankannya dengan baik. Pensinegian tersebut misalnya tuntutan kompetensi
pedagogik guru dalam Permendiknas No. 16/2007 yang menyatakan: “Memfasilitasi
pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki” akan disinergikan dengan menyajikan materi “Desain kurikulum”. Contoh
yang lain, tuntutan kompetensi pedagogik: “Berkomunikasi secara efektif, empatik,
dan santun dengan peserta didik” dipenuhi dengan materi “Praktik keterampilan
dasar mengajar”.
22
Berpijak pada temuan berbagai permasalahan berkaitan dengan
pengembangan LOM dalam pembelajaran berbasis e-learning di PGSD UKSW dan
mensinergikan antara tuntutan kompetensi pedagogic guru dengan sajian materi
perkuliahan perlu dilakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan pembelajaran
hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan instrumen untuk
mengidentifikasi permasalahan pembelajaran guna menentukan tindakan
pembelajaran yang tepat (Dick, Carey, & Carey, 2009: 22; Morrison, Ross & Kemp,
2004: 27). Ada tiga langkah logis dalam analisis kebutuhan dalam mengembangkan
perkuliahan berbasis e-learning, yaitu:
1) menetapkan standar atau tujuan pembelajaran sebagai acuan pencapaian
tujuan yang diharapkan (desired status). Misalnya, minimal 65% mahasiswa
mencapai skor hasil belajar matkuliah Kurikulum dan Pembelajaran ≤ 60;
rerata skor mencapai ≤ 60. Standar tersebut dapat juga dinyatakan secara
kualitatif, misalnya pengembangan materi perkuliahan dalam pembelajaran
berbasis e-learning dilakukan secara sistematis dan dituangkan dalam format
LOM; jenis materi beragam, mulai dari materi berbentuk teks, gambar, audio
dan video, dan seterusnya.
2) Menentukan kenyataan pencapaian tujuan pembelajaran (actual status).
Misalnya: hanya 50% mahasiswa yang dapat mencapai skor hasil belajar
matkuliah Kurikulum dan Pembelajaran ≤ 60; rerata skor mencapai 51,6;
pengembangan materi perkuliahan dalam pembelajaran berbasis e-learning
belum sistematis dan belum dituangkan dalam format LOM; jenis materi
hanya berupa teks.
3) Mengidentifikasi gap (kesenjangan) antara standar yang diharapkan (desired
status) dengan kenyataan pencapaian tujuan pembelajaran (actual status).
Dengan demikian rumus untuk menghitung kebutuan adalah: Need = desired status –
actual status (Dick, Carey, & Carey, 2009: 22).
Morrison, Ross & Kemp (2010: 27), mengatakan bahwa kebutuhan berbeda
dengan keinginan. Kebutuhan adalah gap(s) antara apa yang diharapkan dengan
kondisi yang sebenarnya. Keinginan merupakan harapan yang ingin dicapai. Dalam
konteks desain pembelajaran berbasis e-learning, istilah kebutuhan lebih tepat
dibandingkan dengan keinginan. Berkaitan dengan gap ini, Dick, Carey, & Carey
(2009: 22), menyatakan bahwa kesenjangan adalah sebuah permasalahan yang harus
23
dipecahkan, oleh karena itu kesenjangan hakikatnya merupakan suatu kebutuhan
yang harus dipenuhi.
Berdasarkan permasalahan dan kesenjangan dalam pengembangan materi
Kurikulum dan Pembelajaran berbasis e-learning seperti tersebut di atas serta pola
pikir yang dikemukakan oleh Dick, Carey, & Carey, maka dapat dikatakan bahwa
pengembanagan Learning Object Materials (LOM) matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran sangat dibutuhkan. Pengembangan LOM ini akan memecahkan
permasalahan yang dialami dalam pembelajaran menggunakan Flearn menjadi lebih
baik seperti berikut: 1) materi perkuliahan yang diunggah di portal Flearn lebih
sistematis dan terorganisir dalam sebuah LOM sebagai acuan perkuliahan; 2) jenis
materi lebih variatif (teks, gambar, video) sehingga tidak hanya teks saja; 3) aktivitas
belajar lebih memperkaya pengalaman belajar mahasiswa yang semula hanya
mengeksplorasi teks materi dan mengerjakan tugas; 4) interaksi pembelajaran lebih
hidup karena diperkaya dengan forum diskusi; baru serbatas mempelajari materi
searah, belum nampak ada forum diskusi; dan 5) rerata hasil belajar dapat
ditingkatkan dari semula 51,6 menjadi ≥ 60 (KKM PGSD).
4.2. Hasil Pengembangan LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
a. Langkah-langkah pengembangan
Seperti telah dikemukakan pada bab II bahwa pengembangan LOM martakuliah
Kurikulum dan Pembelajaran menggunakan ADDIE model, mencakup tahapan
analysis, design, development, implementation dan evaluation (Branch, 2009: 2).
1) Tahap Analisis (Analysis).
Pada tahap ini ada tiga jenis kegiatan yang dilakukan, yaitu analisis
kompetensi, analisis karakteristik siswa dan analisis pembelajaran. Analisis
kompetensi merupakan analisis kurikulum untuk memahami dan mengukur
tingkat kedalaman kompetensi yang dituntut oleh kurikulum. Berkaitan dengan
pemberlakuan kurikulum PGSD tahun 2016 sesuai KKNI, maka dokumen yang
dianalisis adalah dokumen Capaian pembelajaran matakuliah (CPMK). Hasil
analisis kompetensi pada CPMK matakuliah Kurikulum dan pembelajaran
mendapatkan informasi bahwa tingkat kedalaman kompetensi yang dituntut
tertera pada tabel 3 berikut.
24
Tabel 3. Tingkat kedalaman kompetensi matakuliah
Kurikulum dan Pembelajaran
Capaian pembelajaran matakuliah (CPMK) Kurikulum dan Pembelajaran
Tingkat
kedalaman
(Bloom)
Mahasiswa mampu:
1) menerapkan prinsip dan teori pendidikan melalui
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah
secara bertanggung jawab;
2) menerapkan konsep tentang karakteristik perkembangan
peserta didik baik perkembangan fisik, psikologis, dan
sosial melalui perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
di sekolah dasar;
3) menganalisis, merekonstruksi, dan memodifikasi
kurikulum, pendekatan, strategi, model, metode, teknik,
bahan ajar, media dan sumber belajar yang inovatif
sebagai guru kelas di sekolah dasar secara mandiri;
4) merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil
pembelajaran di sekolah dasar secara berkelanjutan.
C3
C3
C4
C5
Analisis karakteristik siswa peserta matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran menghasilkan informasi bahwa karakteristik mahasiswa yang
akan mengikuti perkuliahan adalah mahasiswa tahun pertama. Oleh karerna itu
meskipun tuntutan kompetensi kurikulum KKNI sampai pada tingkat kedalaman
C5, namun akan ditekankan pada penguasaan konsep-konsepnya terlebih dahulu
(C2). Untuk itulah maka diperlukan materi dalam bentuk teks yang memadai
untuk memenuhi sumber belajar mahasiswa.
Analisis pembelajaran hakikatnya melakukan kegiatan menjabarkan
kompetensi yang ada dalam kurikulum menjadi kompetensi-kompetensi khusus
dan kemudian menentukan urutannya. Dalam kaitan dengan pemberlakuan
kurikulum PGSD tahun 2016 sesuai KKNI, maka penjabaran kompetensi ini
menghasilkan sub-CPMK yang kemudian akan difungsikan menjadi indikator
pencapaian pembelajaran. Hasilnya penjabaran kompetensi tersebut tertuang
dalam tabel 4.
Tabel 4. Kompetensi khusus
Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
Kompetensi khusus dan urutan penyajian
Mahasiswa mampu:
1. Memahami hakikat Kurikulum
2. Memahami landasan dan prinsip-prinsip pengembangan
kurikukum
25
3. Mendeskripsikan macam-macam desain kurikulum
4. Mendeskripsikan organisasi kurikulum.
5. Mendeskripsikan elemen-elemen perubahan Kurikulum
KTSP ke Kurikulum 2013
6. Mendeskripsikan pembelajaran sebagai implementasi
kurikulum
7. Memilih Model-model pembelajaran berdasarkan
perspektif teori belajar dan pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang dikembangkan.
8. Menganalisis komponen-komponen pembelajaran
9. Menyusun silabus dan RPP pembelajaran sesuai analisis
komponen-komponen pembelajaran yang telah dilakukan.
10. Mempraktikkan rancangan pembelajaran yang telah
2) Tahap Perancangan (Design).
Berdasarkan hasil analisis kompetensi matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran seperti di atas, kemudian dilakukan kegiatan perancangan, yang
mencakup tiga kegiatan khusus yaitu (a) menyusun outline LOM, (b) menentukan
sistematika dan (c) merancang evaluasi.
Penyusunan kerangka LOM (Outline). Berdasarkan peta kompetensi
disusunlan kerangka isi LOM, yang secara utuh menggambarkan keseluruhan isi
materi yang tercakup dalam LOM tersebut serta urutan penyajiannya. Outline LOM
matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dan urutan materinya terlihat pada tabel 5.
Tabel 5. Outline LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
dan urutan materinya
Ururan Materi
LEARNING OBJECT MATERIALS (LOM)
Teks Gambar/Foto Audio Video Simulasi
1. Hakikat kurikulum
√ Gambar peta konsep
Kurikulum dan Pembelajaran
- - -
2. Landasan dan prinsip-
prinsip pengembangan
kurikukum
√ - - -
3. Desain Kurikulum √ - - - -
4. Organisasi Kurikulum √
5. Elemen-elemen
perubahan Kurikulum
KTSP ke Kurikulum
2013
√
-
6. Pembelajaran sebagai
implementasi kurikulum
√ Gambar keterkaitan
Kurikulum dan Pembelajaran
- -
7. Komponen-komponen
pembelajaran
√ - -
26
8. Model-model
Pembelajaran
√ Gambar contoh
hasil analisis model-
model pembelajaran
9. Rambu-rambu
penyusunan RPP
√
- -
Video
panduan
penyu-
sunan
RPP
-
10. Praktik Pembelajaran
- -
Video
pembe-
lajaran
-
Berdasarkan tabel 5, langkah penentuan sistematika LOM sekaligus
menentukan urutan strategi penyajian materi dan jenis ilustrasi atau visualisasi yang
akan digunakan. Urutan materi seperti tertera dalam tabel 5 akan disajikan dalam dan
dikelompokkan menjadi 7 Topik sesuai dengan model topicly dalam portal moodle.
Topik 1. Hakikat kurikulum sajikan dengan strategi eksplorasi materi teks,
dipadukan dengan gambar peta konsep Kurikulum dan Pembelajaran.
Selanjutkan dilakukan diskusi tentang peran guru dalam pengembangan
Kurikulum SD Tahun 2013 melalui Forum diskusi.
Topik 2. Landasan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikukum dilakukan
dengan strategi eksplorasi dalam bentuk full teks materi dipadukan dengan
Forum Chatting landasan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
Topik 3. Organisasi kurikulum juga dilakukan dengan strategi eksplorasi materi
berupa teks dipadukan juga dengan Forum Chatting: Tukar pikiran tentang
desain kurikulum
Topik 4. Elemen-elemen perubahan Kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013,
dilakukan dengan strategi eksplorasi materi bentuk .ppt.
Topik 5. Pembelajaran sebagai implementasi kurikulum dilakukan dengan
strategi eksplorasi dan project.
Topik 6. Rambu-rambu penusunan RPP dilakukan dengan strategi eksplorasi
materi dalam bentuk tesks dipadukan dengan video, dan penugasan menyusun
RPP.
Topik 7. Praktik pembelajaran dilakukan dengan strategi pemutaran video
pembelajaran dan dilanjutkan dengan praktik pembelajaran untuk melatih
keterampilan dasar mengajar. Aktivitas ini direkan dan diunggah di portal
moodle.
27
Berkaitan dengan perancangan alat evaluasi, dikemukakan bahwa instrumen
evaluasi yang digunakan berupa tes bentuk pilihan ganda, penilaian Project
penyusunan RPP dan performance test dalam bentuk pengiriman file rekaman
pembelajaran secara kelompok. Gambar 1 dan gambar 2 berikut merupakan contoh
penggalan soal tes pilihan ganda dan penilaian project yang telah diupload di portal
moodle.
Gambar 1 berikut merupakan contoh penggalan soal tes pilihan ganda yang
telah diupload di portal moodle
Gambar 2 berikut merupakan contoh penggalan soal tes pilihan ganda yang
telah diupload di portal moodle
28
3) Tahap Pengembangan dan Produksi (Development & Production).
Tahap pengembangan dan produksi ini menghasilkan empat hal yaitu (a) hasil pra
penulisan, (b) hasil penulisan draft, (c) hasil review-edit, dan (d) hasil revisi.
Kegiatan pra-penulisan menghasilkan kajian referensi dan bahan-bahan pustaka
yang telah dikumpulkan dan digunakan untuk penelitian, diantaranya tertera dalam tabel
6 berikut:
Tabel 6. Judul bahan-bahan pustaka utama yang digunakan dalam pengembangan
LOM
Judul bahan pustaka Kontribusi
Borg, Walter R., Gall, P.,Joyce, and Gall, Meredith D. (2007).
Educational research. An instroduction. Eighth
edition.New York: Pearson
Memberikan wawasan
tentang penelitian
R&D
Clark, R. Colvin & Mayer, Richard E. (2008). E-Learning and
the science of instruction (second edition). San
Francisco : Pfeiffer
Memberikan
gambaran dalam
menyusun LOM
Dick, Walter; Carey, Lou & Carey, James .O. (2009). The
systematic design of instruction,(seventh edition).Upper
Saddle River, N.J : Pearson Education, Inc.
Memberikan
gambaran dalam
mendesain
pembelajaran
Mawardi, Haris Mudjiman & Sri Anitah. (2015). The Model of
Instructional Design Based on Self-Regulated Learning
using Modular Object Oriented Dynamic Learning
Environment (MOODLE). Journal of Education and
Practice, 5 (22), 131 – 140. Available at:
http://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/
article/view/14551/14860.
Memberikan
gambaran dalam
mendesain
pembelajaran berbasis
e-Learning
Morrison, G. R., Ross, S. M., Kemp, J. E., & Kalman,
H.(2010). Designing effective instruction: Applications
of instructional design (6th. Ed.), New York, NY:
Wiley
Memberikan
gambaran tentang
model pembelajaran
Januszewski, A. & Molenda, M. (2008). Educational
technology (a definition with commentary). New York:
Lawrence Erlbaum Associates.
Memberikan
gambaran tentang
media pembelajaran
Smaldino, S.E., Lowther, D.L., Russell, J.D. (8ed).(2005).
Instructional technology and media for learning. New
Jersey: Merrill Prentice Hall
Memberikan
gambaran tentang
media pembelajaran
Penulisan draft LOM dilakukan dengan menulis materi pokok berdasarkan
jenisnya (teks, audio, gambar, video) sesuai outline LOM Kurikulum dan Pembelajaran
29
yang telah dfitetapkan. Tabel 7 berikut merupakan contoh penulisan drfat LOM
Kurikulum dan Pembelajaran.
Tabel 7. Contoh penulisan draft LOM Kurikulum dan Pembelajaran.
Ururan Materi
LOM jenis Teks
1. Hakikat kurikulum
LOM gambar peta konsep
Ururan Materi
LOM jenis video
8. Praktik Pembelajaran
Video pembelajaran menggunakan model Tulang
Napier di kelas 5 SD
30
Kegiatan review-edit dalam penelitian ini dilakukan oleh ahli (validasi ahli) yang
terdisi dari ahli desain pembelajaran Dr. Heny Dewi K, M.Pd., ahli materi Kurikulum
dan pembelajaran ke-SD-an: Indri, M.Pd., dan ahli pembelajaran e-Learning: Stefanus
R, Ms.Ed. Hasil review draft LOM terlampir. Berdasarkan masukan dari para ahli,
kemudian dilakukan revisi seperlunya (hasil revisi terlampir). Selanjutnya komponen-
komponen materi LOM tersebut disatukan menjadi satu dokumen utuh dan siap untuk
diimplementasikan.
4) Tahap Implementasi (Implementation)
Setelah kegiatan penulisan naskah LOM menghasilkan suatu naskah lengkap,
langkah selanjutnya adalah melakukan implementasi LOM Kurikulum dan
Pembelajaran. Tujuannya untuk memperoleh masukan dari pihak-pihak yang
berkepentingan dengan LOM. Implementasi dilakukan dalam bentuk ujicoba terbatas.
Pihak yang dilibatkan dalam ujicoba adalah mahasiswa calon pengguna, tenaga pengajar
yang melakukan ujicoba, dan teman sejawat. Mahasiswa yang dilibatkan merupakan
mahasiswa yang secara sukarela mau mengikuti kegiatan ujicoba ini. Langkah-langkah
implementasi mencakup persiapan, pelaksanaan dan refleksi. Kegiatan persiapan
mencakup kegiatan menetapkan portal pembelajaran berbasis moodle yang akan
digunakan. Dalam hal ini ditetapkan portal flexible learning yang beralamat di
http://flern.uksw.edu. Langkah selanjutnya mengatur LMS moodle menjadi topicly, agar
lebih mudah mengunggah komponen-komponen materi dalam portal. Kemudian
langkah pelaksanaan pembelajaran diawali dengan pengantar perkuliahan dilanjutkan
perkuliahan topik1. Hakikat Kurikulum, penayangan peta konsep dan menginisiasi
untuk melakukan diskusi, demikian seterusnya sampai dengan topik 8 dan diakhiri
dengan kuis (untuk keperluan ujicoba ini tidak semua topik diujicobakan). Selanjutnya
dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran berdasarkan hasil penilaian mahasiswa.
Laporan lengkap tentang ujicoba LOM Kurikulum dan Pembelajaran ini akan
dipaparkan pada bagian hasil ujicoba terbatas.
Tahap selanjutnya dilakukan implementasi secara klasikal. Urutan kegiatan sama
seperti implementasi atau ujicoba terbatas seperti di atas. Pada akhir kegiatan,
mahasiswa diminta menjawab kuesioner tentang LOM tersebut. Jawaban yang diberikan
oleh mahasiswa digunakan sebagai dasar untuk menganalisis. Selain itu diperlukan pula
informasi dari tenaga pengajar tentang kinerja mahasiswa, serta informasi balikan dari
tenaga pengajar tentang isi, metode penyajian, ilustrasi, kelengkapan, dan kualitas LOM
31
tersebut. Secara lengkap laporan implementasi ujicoba LOM Kurikulum dan
Pembelajaran ini akan dipaparkan pada bagian hasil ujicoba luas.
5) Tahap Evaluasi (Evaluation)
Setelah diujicoba terbatas dan luas LOM Kurikulum dan Pembelajaran dievaluasi
menyangkut efektivitasnya. Evaluasi ini biasanya dilakukan oleh pihak ketiga yang
independen. Namun berdasarkan pertimbangan efisiensi kegiatan dilakukan oleh Tim
peneliti. Hasil kegiatan evaluasi ini terutama digunakan oleh pengguna untuk
kepentingan pembuatan keputusan. Evaluasi mengenai kualitas LOM ini mengundang
partisipasi pihak-pihak yang terkait secara luas dalam bentuk FGD. Pihak-pihak yang
perlu diperhatikan pendapatnya dalam evaluasi LOM ini adalah mahasiswa calon
pengguna LOM, tenaga pengajar, dan penulis LOM, serta para pakar. Laporan lengkap
tentang evaluasi LOM akan dipaparkan pada bagian hasil pengujian. Pengujian akan
menggunakan portal belajar mandiri yang beralamat di http://belajarmandiri.net.
b. Spesifikasi Produk
Penelitian dan pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran ini
menghasilkan produk berupa LOM Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran yang
dilengkapi folder dan file materi perkuliahan dan Silabus Program Mapping. LOM yang
terdapat di dalam Program Mapping terlampir pada lampiran 1 halaman 55.
c. Hasil Validasi Produk LOM Kurikulum dan Pembelajaran
LOM Kurikulum dan Pembelajaran yang telah selesai dikembangkan selanjutnya
dilakukan penilaian atau uji validasi ahli. Penilaian dilakukan oleh ahli desain
pembelajaran, ahli materi pembelajaran (learning object) dan ahli LOM e-learning.
Validator ahli desain pembelajaran (Program Mapping/Silabus) adalah Dr. Heni Dewi
Koeswanti, M.Pd, validator ahli materi Indri Anughaheni, S.Pd., M.Pd, dan validator
ahli e-Learning Stefanus Reilmasera, S.Pd., MS.Ed. Ketiganya dosen Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar - FKIP UKSW Salatiga.
1) Tingkat Validitas Program Mapping/Silabus
Seperti telah dikemukakan pada bagian metode penelitian bahwa produk
desain pembelajaran akan divalidasi dengan menggunakan instrumen skala
penilaian tertutup yang dikombinasikan dengan angket terbuka untuk
32
memberikan saran-saran perbaikan. Jumlah item instrumen skala penilaian secara
keseluruan mencapai 20 item, terdiri dari dua komponen, yaitu komponen
Kelengkapan Program Mapping/ Silabus yang terdiri dari 8 item dan Kesesuaian
Komponen Program Mapping dengan Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK)
terdiri dari 12 item. Hasil penilaian ahli desain pembelajaran tersebut dirangkum
dalam Tabel 8 dan 9.
Tabel 8
Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap Silabus/Program mapping
matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
Aspek: Kelengkapan Komponen Program Mapping/ Silabus
Komponen Skor
1. Program Mapping/ Silabus matakuliah dilengkapi identitas matakuliah (kode
matakuliah, besaran sks, nama pengembang dan alamat portal e-learning) 5
2. Program Mapping dilengkapi rumusan Capaian pembelajaran matakuliah
(CPMK) 5
3. Program Mapping dilengkapi rumusan Capaian pembelajaran khusus
matakuliah (Sub-CPMK) 5
4. Program Mapping dilengkapi indikator pembelajaran 5
5. Program Mapping dilengkapi urutan pokok bahasan dan sub-pokok bahasan. 5
6. Program Mapping dilengkapi komponen utama Learning Object Materials
(LOM). 5
7. Program Mapping dilengkapi komponen asesmen, interaksi, aktivitas belajar
dan sumber URL. 4
8. Program Mapping dilengkapi alokasi waktu. 4
Jumlah skor 38
Skor Akhir 95
Hasil penilaian ahli desain pembelajaran (Silabus/Program mapping) seperti pada
Tabel 8 memberikan informasi bahwa skor penilaian ahli desain pembelajaran pada aspek
kelengkapan komponen Program Mapping/ Silabus mencapai 95. Skor tersebut berada
pada kategori sangat tinggi. Pada Tabel 9. skor penilaian ahli desain pembelajaran pada
aspek kesesuaian Komponen Program Mapping dengan Capaian Pembelajaran Matakuliah
(CPMK) mencapai 96, juga berada pada kategori sangat tinggi.
Ahli desain pembelajaran terhadap Silabus/Program mapping, disamping
memberikan penilaian terhadap Silabus/Program mapping, juga memberikan saran-saran
perbaikan berikut:
a) Alokasi waktu untuk praktik pembelajaran apakah cukup 3 sesi, karena mahasiswa
diminta untuk praktik.
33
b) Penilaian (asesmen) bisa ditambahkan non tes (seperti rubrik penilaian
keterampilan membuat RPP).
Tabel 9
Penilaian ahli desain pembelajaran terhadap Silabus/Program mapping
Aspek: Kesesuaian Komponen Program Mapping dengan Capaian Pembelajaran
Matakuliah (CPMK)
Komponen Skor
1. Rumusan indikator pembelajaran sesuai dengan CPMK 5
2. Penentuan pokok bahasan/sub pokok bahasan dalam pembelajaran sesuai
dengan CPMK
5
3. Pengembangan materi (bentuk teks, gambar, dan video) relevan untuk
mencapai CPMK
5
4. Pengembangan materi dalam bentuk teks relevan untuk mencapai CPMK 5
5. Pengembangan materi berupa gambar/foto relevan untuk mencapai CPMK 5
6. Pengembangan materi berupa video relevan untuk mencapai CPMK 5
7. Perumusan tugas relevan dengan indikator pencapaian pembelajaran 5
8. Penentuan jenis asesment relevan dengan indikator pencapaian
pembelajaran 4
9. Penentuan jenis interaksi relevan dengan indikator pencapaian
pembelajaran 5
10. Perumusan aktivitas belajar relevan dengan indikator pencapaian
pembelajaran 5
11. Sumber belajar berupa alamat situs internet tertentu (URL) relevan dengan
indikator pencapaian pembelajaran 5
12. Penentuan alokasi waktu setiap topik pembelajaran mencukupi untuk
mencapai CPMK.
4
Jumlah skor 58
Skor Akhir 96
2) Tingkat Validitas Materi dalam LOM
Produk desain materi dalam LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
divalidasi dengan menggunakan instrumen angket tertutup dan terbuka. Instrumen
skala penilaian tertutup terdiri 27 item pernyataan, terdiri dari 3 item kesesuaian
materi dalam LOM dengan CPMK; 2 item kekayaan pengalaman belajar yang
ditawarkan; 5 item keakuratan materi dalam LOM; 6 item aspek kemuthakiran materi
dalam LOM; 6 item kelayakan penyajian materi dalam LOM; dan 5 item aspek
kualitas kebahasaan. Hasil penilaian ahli materi (LOM) matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran dirangkum dalam Tabel 10.
34
Tabel 10
Penilaian ahli materi (LOM) matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
No Komponen Skor
A Kesesuaian materi dalam LOM dengan CPMK 100
1. Secara keseluruhan, learning object yang dikembangkan sesuai dengan CPMK 5
2. Kedalaman learning object (materi) yang dikembangkan sesuai CPMK. 5
3. Keluasan learning object (materi) yang dikembangkan sesuai tuntutan CPMK. 5
B Kekayaan pengalaman belajar yang ditawarkan 100
4. Learning object yang dikembangkan dalam LOM akan meperkaya pengalaman belajar 5
5. Learning object yang dikembangkan memungkinkan mahasiswa mendapatkan
pengalaman otentik meskipun termediasi melalui internet.
5
C Keakuratan materi dalam LOM 92
6. Fakta/data yang dipaparkan dalam materi akurat. 5
7. Konsep atau definisi yang digunakan dalam pengembangan materi akurat. 5
8. Prinsip atau pernyataan kaidah yang digunakan dalam mengembangkan materi akurat. 5
9. Materi berupa prosedur yang digunakan akurat. 4
10. Materi yang digunakan dalam menyususn tugas/soal akurat. 4
D Kemuthakiran materi dalam LOM 93
11. Fota/gambar yang digunakan dalam mengembangkan materi mutakhir 4
12. Video yang digunakan dalam mengembangkan materi mutakhir 4
13. Contoh-contoh yang digunakan dalam mengembangkan materi mutakhir 5
14. Kutipan pustaka yang digunakan dalam mengembangkan materi mutakhir 5
15. Secara umum materi yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terbaru.
5
16. Sistematika penyajian materi konsisten 5
E Kelayakan penyajian materi dalam LOM 96
17. Keruntutan sajian materi yang dikembangkan 5
18. Kualitas gambar yang digunakan untuk mengembangkan materi. 5
19. Ukuran gambar yang digunakan tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil 4
20. Kualitas materi dalam bentuk .ppt yang digunakan untuk mengembangkan materi. 5
21. Kualitas video yang digunakan untuk mengembangkan materi. 5
22. Kualitas struktur kalimat yang digunakan dalam mengembangkan materi 5
F Kualitas Kebahasaan 100
23. Keefektifan kalimat yang digunakan dalam mengembangkan materi 5
24. Kekomunikatifan pesan yang disampaikan 5
25. Keruntutan dan keterpaduan antar paragraf 5
26. Kekonsistenan dalam penggunaan istilah 5
27. Kekonsistenan dalam menggunakan simbul atau tanda baca 5
Jumlah skor 130
Skor Akhir 96
Tabel 10 tersebut memberikan informasi bahwa penilaian ahli materi (LOM)
Kurikulum dan Pembelajaran secara keseluruhan aspek mencapai 96, berada pada
35
kategori sangat tinggi. Jika skor keseluruhan tersebut diperinci setiap aspek, diperoleh
data berikut: a) pada aspek kesesuaian materi (LOM) dengan CPMK mencapai skor
100; b) pada apek kekayaan pengalaman belajar yang ditawarkan mencapai skor 100;
c) pada aspek keakuratan materi dalam LOM mencapai 92; d) aspek kemuthakiran materi
mencapai 93; e) pada aspek kelayakan penyajian materi mencapai 96; dan pada aspek
kualitas kebahasaan mencapai 96. Artinya bahwa baik secara keseluruhan maupun per-
aspek materi (LOM) matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran ini layak dan siap untuk
diuji-cobakan.
3) Tingkat Validitas e-Learning
Produk LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran yang telah diuanggah di
alamat portal e-leraning: http://portalbelajarmandiri.net kemudian divalidasi dengan
menggunakan instrumen skala penilaian. Instrumen angket secara keseluruhan
sebanyak 24 item, terdiri dari lima aspek, yaitu aspek tampilan, akses, interaksi, desain
materi pembelajaran, dan kontrol. Aspek tampilan terdiri dari 6 item pernyataan, aspek
akses 3 pernyataan, aspek interaksi 5 item, aspek desain materi 6 item dan aspek
kontrol 4 item. Prosedur penilaian dilakukan dengan mengakses dan menjalankan
portal pembelajaran e-learning. Hasil penilaian ahli e-learning tersebut dirangkum
dalam tabel 11.
Hasil penilaian ahli e-learning seperti pada tabel 11 memberikan informasi
bahwa secara keseluruhan skor penilaian ahli e-learning mencapai 80. Jika dilihat per-
aspek, diperoleh skor berikut: skor untuk aspek tampilan mencapai 77, untuk aspek
akses mencapai 80, untuk aspek interaksi mencapai 92, untuk aspek desain materi
pembelajaran mencapai 80, dan untuk aspek kontrol mencapai 70.
Tabel 11
Penilaian ahli e-learning
No. Aspek yang dinilai Skor
A. Tampilan 77
1. Gambar background atau latar pada laman portal menarik 4
2. Warna pada background tidak mencolok sehingga tidak silau atau melelahkan mata. 4
3. Gambar atau foto relevan dengan konten pembelajaran. 4
4. Teks menggunakan jenis huruf yang mudah dibaca. 4
5. Ukuran huruf pada teks tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar. 4
6. Tata letak gambar menarik. 3
B. Akses 80
1. Kemudahan dalam mengakses perkuliahan online 4
2. Kemudahan dalam mengoperasikan fitur perkuliahan 4
36
3. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami. 4
C. Interaksi 92
1. Terdapat fasilitas message untuk interaksi dengan fasilitator atau dosen. 4
2. Terdapat fasilitas chatting untuk interaksi dengan peserta lain. 4
3. Terdapat fasilitas forum diskusi untuk memperdalam pemahaman materi perkuliahan. 5
4. Ada fitur untuk memberikan umpan balik 5
5. Ada fitur yang dapat diakses oleh mahasiswa untuk mengetahui skor belajarnya. 5
D. Desain Materi Pembelajaran 80
1. Tugas-tugas perkuliahan mengarah kepada tujuan perkuliahan. 4
2. Desain materi mendorong keaktivan belajar mahasiswa. 4
3. Desain tugas-tugas perkuliahan mendorong keaktivan belajar mahasiswa. 4
4. Desain forum diskusi mendorong keaktivan belajar mahasiswa. 4
5. Rancangan materi perkuliahan online memperhatikan fleksisibilas waktu belajar 4
6. Rancangan kuis diacak sedemikian rupa sehingga dapat nenumbuhkan kejujuran
mahasiswa dalam mengerjakan. 4
E. Kontrol 70
1. Panel navigasi untuk akses materi mudah digunakan oleh mahasiswa. 3
2. Tombol navigasi untuk tugas mudah digunakan. 4
3. Panel navigasi untuk akses kuis mudah ditemukan. 4
4. Terdapat menu bantuan untuk mengetahui tombol yang harus ditekan. 3
Jumlah Skor 96
Skor Akhir 80
Validator e-learning disamping memberikan penilaian juga memberikan saran-saran
perbaikan berikut: a) tampilan home page perlu dibuat lebih menarik, b) tata letak supaya
ditata lebih menarik, c) gambar background ditata lebih menarik, d) warna yang digunakan
sebaiknya disesuaikan dengan gambar dan “analogous”, e) gunakan gambar berlisensi
“creative common”,dan f) penggunaan hyperlink sebagai tombol navigasi perlu
memperhatikan “common language”.
4) Tingkat Kualitas LOM berdasarkan Penilaian Pengguna
Berbeda dengan uji vaidasi ahli yang lebih formal, validasi LOM Kurikulum dan
Pembelajaran oleh teman sejawat dilakukan dengan diskusi dan sharing tentang LOM
yang terintegrasi dalam Program Mapping dan portal moodle
http://portalbelajarmandiri.net. Ada tiga teman sejawat sebagai pengguna yang dilibatkan
dalam diskusi dan sharing ini. Berikut saran-saran yang muncul dalam diskusi dan sharing
tersebut.
a) Sejawat 1 menyatakan bahwa secara umum desain pembelajaran matakuliah
Kurikulum dan Pembelajaran yang dituangkan dalam Program Mapping/Silabus
sudah baik. Namun beberapa hal perlu diperbaiki. Saran-saran perbaikan menyangkut
37
hal-hal berikut: ada beberapa kesalahan tata tulis, sebaiknya diperbaiki; rancangan
media pembelajaran perlu ditambah variasinya; indikator pembelajaran sebaiknya
disesuaikan dengan KD.
b) Sejawat 2 memberikan masukan berikut: sistematika materi perlu ditata supaya
sinkron dengan rumusan indikator, serta paparan materi sebaiknya divariasi dengan
gambar atau bagan agar lebih menarik dan tidak terkesan full text.
c) Sejawat 3 setelah mencoba membuka portal e-learning matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran di alamat http://portalbelajarmandiri.net menyatakan bahwa secara
umum akses portal berjalan dengan baik. Beberapa hal perlu diperbaiki, perlu
ditambah ilustrasi gambar, audio dan video/animasi pada sajian materi supaya tidak
monoton teks.
Berdasar uraian lengkap tentang hasil uji validasi para ahli desain pembelajaran
Program Mapping/Silabus, ahli materi (LOM), dan ahli e-learning, serta masukan dari
teman sejawat, dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan LOM matakuliah Kurikulum
dan Pembelajaran ini sudah valid dan siap untuk dicobakan dalam pembelajaran yang
sesungguhnya. Meskipun beberapa aspek, seperti disarankan oleh para ahli tersebut, perlu
dilakukan perbaikan. Berikut saripati saran-saran dan rekomendasi perbaikan LOM
Kurikulum dan Pembelajaran: 1) secara umum perlu dibenahi kesalahan-kesalahan tata
tulis; 2) perlu variasi multimedia; 3) pada komponen materi pembelajaran, perlu
diperbaiki: sistematika sajian materi sesuaikan rumusan indikator; 4) Pada komponen
desain e-learning, perlu dipertimbangkan untuk memperbaiki: tata warna supaya lebih
menarik, ditambah ilustrasi gambar, audio dan video/animasi pada sajian materi supaya
tidak monoton teks.
d. Revisi LOM
Pada bagian hasil uji validasi LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
telah dinyatakan bahwa secara LOM sudah valid. Artinya sahih dan siap untuk dicobakan
dalam pembelajaran berbasis e-learning, namun perlu direvisi. Revisi LOM sesuai
dengan masukan para ahli ada pada lampiran.
4.3. Hasil uji coba terbatas dan uji luas Produk LOM Kurikulum dan Pembelajaran
Uji coba terbatas LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dilaksanakan di
kelas online RS15B di portal http://flearn.uksw.edu. Melibatkan 23 mahasiswa dan
seorang dosen. Sub Capaian Pembelajaran matakuliah (sub CPMK) yang ingin dicapai
38
adalah: Mampu memahami hakikat kurikulum dan Mampu memahami landasan dan
prinsip-prinsip pengembangan kurikukum. Proses perkuliahan diawali dengan pretes
untuk 2 topik (Hakikat Kurikulum dan Landasan dan prinsip-prinsip pengembangan
kurikukum) dilanjutkan inisiasi oleh dosen untuk membuka Sub Capaian Pembelajaran
matakuliah (sub CPMK) yang ingin dicapai. Selanjutnya mahasiswa diminta
mengeksplorasi materi yang telah diunggah di portal, melakukan diskusi, chatting dan
mengerjakan tugas. Kegiatan uji coba ini diakhiri dengan postes untuk 2 topik tersebut
di atas.
Uji coba lebih luas LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dilaksanakan
di kelas online RS15E juga di portal http://flearn.uksw.edu. Uji coba melibatkan 28
mahasiswa dan seorang dosen. Sub Capaian Pembelajaran matakuliah (sub CPMK)
yang ingin dicapai adalah: Mampu mendeskripsikan macam-macam desain kurikulum
dan Mampu mendeskripsikan organisasi kurikulum. Proses perkuliahan diawali dengan
pretes untuk 2 topik (Desain Kurikulum dan Organisasi Kurikulum) dilanjutkan inisiasi
oleh dosen untuk membuka Sub Capaian Pembelajaran matakuliah (sub CPMK) yang
ingin dicapai. Seperti halnya uji coba terbatas, dalam uji coba diperluas ini mahasiswa
diminta mengeksplorasi materi yang telah diunggah di portal, melakukan diskusi,
chatting dan mengerjakan tugas. Kegiatan uji coba ini diakhiri dengan postes untuk 2
topik Desain Kurikulum dan Organisasi Kurikulum tersebut di atas.
a) Deskripsi Hasil Pretes dan Postes pada Uji coba terbatas
Deskripsi statistik pretes dan postes serta distribusi frekuensi hasil uji
coba terbatas dirangkum dalam Tabel 12 dan Tabel 13 berikut.
Tabel 12
Deskripsi Satatistik Pretes dan Postes Uji coba terbatas
pretes postes
N Valid 23 23
Missing 0 0
Mean 48,17 59,00
Standar Deviation 9,717 9,487
Minimum 28 38
Maximum 63 78
Tabel 12 menunjukkan bahwa ada kenaikan yang berarti antara pretes
dan postes. Pada pretes rerata skor hanya 48,17, naik menjadi 59,00. Skor
minimal pretes 28 dan postes 30; Skor maksimum pretes 63 dan postes 78.
39
Meskipun nampak ada kenaikan hasil belajar, namun LOM matakuliah
Kurikulum dan Pembelajaran belum mampu meningkatkan capaian
pembelajaran minimal (≥ 60) KKM PGSD.
Tabel 13
Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Uji coba terbatas
No Interval skor Pretes Postes
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1 ≥ 80 0 0% 0 0%
2 60 - 79 3 13% 13 56,5%
3 40 -59 16 69,6% 9 39,1%
4 20 - 39 4 17,4% 1 4,4%
5 < 20 0 0% 0 0%
Total 23 100% 23 100%
Tabel 13 memberikan informasi bahwa distribusi data skor mahasiswa
pada pretes maupun postes tidak ada mahasiswa yang memperoleh skor ≥ 80.
Pada pretes ada 16 mahasiswa (69,6%) hanya mampu mencapai skor 40 – 59.
Pada postes ada 13 mahasiswa (56,5%) yang mencapai angka 60 - 79. Data
tersebut menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi mahasiswa mengalami
peningkatan yang cukup drastis.
b) Deskripsi Hasil Pretes dan Postes pada Uji coba luas
Deskripsi statistik pretes dan postes serta distribusi frekuensi hasil uji
coba lebih luas dirangkum dalam Tabel 14 dan Tabel 15 berikut.
Tabel 14
Deskripsi Satatistik Pretes dan Postes Uji coba luas
pretes postes
N Valid 28 28
Missing 0 0
Mean 52,75 60,75
Standar Deviation 9,582 9,852
Minimum 33 41
Maximum 73 81
40
Tabel 13 menunjukkan bahwa ada kenaikan yang berarti antara pretes dan postes.
Pada pretes rerata skor hanya 52,75, naik menjadi 60,75. Skor minimal pretes 33 dan postes
41; Skor maksimum pretes 73 dan postes 81. Kenaikan capaian hasil belajar ini cukup
berarti, baik dilihat dari reratanya maupun dari capaian skor maksimum yang mencapai 81.
Maknanya LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran sudah mampu meningkatkan
hasil belajar mahasiswa, meskipun belum mampu meningkatkan capaian pembelajaran
minimal (≥ 60) KKM PGSD secara signifikan.
Tabel 15
Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Uji coba luas
No Interval skor Pretes Postes
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1 ≥ 80 0 0% 1 3,6%
2 60 - 79 9 32,1% 15 53,6%
3 40 -59 15 53,6% 12 42,8%
4 20 - 39 4 14,3% 0 0%
5 < 20 0 0% 0 0%
Total 28 100% 28 100%
Tabel 15 memberikan informasi bahwa distribusi data skor mahasiswa
pada postes ada 1 mahasiswa (3,6%) yang memperoleh skor ≥ 80. Pada
pretes ada 9 mahasiswa (32,1%) mampu mencapai skor 60 – 79. Pada postes
ada 15 mahasiswa (53,6%) yang mencapai angka 60 - 79. Data tersebut
menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi mahasiswa mengalami
peningkatan yang berarti.
4.4. Hasil Pengujian Produk LOM Kurikulum dan Pembelajaran
Pengujian LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dilaksanakan di kelas
online RS15C sebagai kelas eksperimen dan RS15A sebagai kelas kontrol. Alamat
portal e-learning untuk pengujian LOM ini ada di portal http://portalbelajarmandiri.net.
Mahasiswa yang dilibatkan sejumlah 60 mahasiswa dan 2 orang dosen. Sub Capaian
Pembelajaran matakuliah (sub CPMK) yang ingin dicapai adalah: a) Mampu
mendeskripsikan pembelajaran sebagai implementasi kurikulum; b) Mampu memilih
Model-model pembelajaran berdasarkan perspektif teori belajar dan pembelajaran yang
41
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang dikembangkan; c) Mampu menganalisis
komponen-komponen pembelajaran; dan d) Mampu mendeskripsikan rambu-rambu
penyusunan silabus dan RPP pembelajaran sesuai analisis komponen-komponen
pembelajaran yang telah dilakukan.
Proses pengujian LOM dalam perkuliahan online matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran diawali dengan pretes untuk 2 topik (Pembelajaran sebagai implementasi
kurikulum dan Rambu-rambu penyusunan silabus dan RP) dilanjutkan inisiasi oleh
dosen untuk membuka Sub Capaian Pembelajaran matakuliah (sub CPMK) yang ingin
dicapai. Langkah-langkah pembelajaran online sama seperti pada tahap uji coba,
mahasiswa diminta mengeksplorasi materi yang telah diunggah di portal, melakukan
diskusi, chatting dan mengerjakan tugas. Kegiatan eksplorasi materi, diskusi dan
mengerjakan tugas ini diakhiri dengan postes untuk 2 topik tersebut di atas.
a. Deskripsi Hasil Belajar Mahasiswa
Deskripsi statistik pretes, postes dan distribusi frekuensi hasil pengujian untuk
kelompok eksperimen dirangkum dalam Tabel 16, 17. Deskripsi statistik pretes,
postes dan distribusi frekuensi hasil pengujian untuk kelompok kontrol dirangkum
dalam Tabel 18 dan 19.
Tabel 16
Deskripsi Satatistik Pretes dan Postes Pengujian LOM Kelompok Eksperimen
pretes postes
N Valid 30 30
Missing 0 0
Mean 52,97 67,50
Standar Deviation 9,456 5,882
Minimum 28 57
Maximum 65 77
Tabel 16 menunjukkan rerata skor pretes dalam pengujian LOM pada
kelompok eksperimen hanya mencapai 52,97; sedangkan pada postes mencapai
67,50. Skor minimal pretes 28 dan postes 57; Skor maksimum pretes 65 dan postes
77. Kenaikan capaian hasil belajar ini cukup berarti, baik dilihat dari reratanya
maupun dari capaian skor maksimum yang mencapai 77. Maknanya dalam
pengujiam ini LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran mampu meningkatkan
hasil belajar mahasiswa.
42
Tabel 17
Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Pengujian LOM Kelompok Eksperimen
No Interval skor Pretes Postes
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1 ≥ 80 0 0% 0 0%
2 60 - 79 8 26,7% 28 93,3%
3 40 -59 19 63,3% 2 6,7%
4 20 - 39 3 10,0% 0 0%
5 < 20 0 0% 0 0%
Total 30 100% 30 100%
Tabel 17 memberikan informasi bahwa distribusi data skor mahasiswa tidak
satupun yang memperoleh skor ≥ 80. Pada pretes ada 8 mahasiswa (26,7%) mampu
mencapai skor 60 – 79. Pada postes ada 28 mahasiswa (93,3%) yang mencapai angka
60 - 79. Data tersebut menunjukkan bah wa pencapaian kompetensi mahasiswa
mengalami peningkatan yang berarti.
Tabel 18
Deskripsi Satatistik Pretes dan Postes Uji coba luas
pretes postes
N Valid 30 30
Missing 0 0
Mean 53,53 63,70
Standar Deviation 9,547 7,639
Minimum 38 50
Maximum 73 80
Tabel 18 menunjukkan rerata skor pretes dalam pengujian LOM pada
kelompok eksperimen hanya mencapai 53,53; sedangkan pada postes mencapai
63,70. Skor minimal pretes 38 dan postes 50; Skor maksimum pretes 73 dan postes
80. Kenaikan capaian hasil belajar ini cukup berarti, baik dilihat dari reratanya
maupun dari capaian skor maksimum yang mencapai 80. Maknanya dalam
pengujiam ini LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran mampu meningkatkan
hasil belajar mahasiswa.
43
Tabel 19
Distribusi Frekuensi Pretes dan Postes Pengujian LOM Kelompok Kontrol
No Interval skor Pretes Postes
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
1 ≥ 80 0 0% 2 6,7%
2 60 - 79 8 26,7% 20 66,6%
3 40 -59 20 66,6% 8 26,7%
4 20 - 39 2 6,7% 0 0%
5 < 20 0 0% 0 0%
Total 30 100% 30 100%
Tabel 19 memberikan informasi bahwa distribusi data skor mahasiswa pada
postes ada 2 mahasiswa (6,7%) yang memperoleh skor ≥ 80. Dalam interval skor 60
– 79, pada pretes ada 8 mahasiswa (26,7%) mampu mencapai skor 60 – 79, pada
postes ada 20 mahasiswa (66,6%). Data tersebut menunjukkan bahwa pencapaian
kompetensi mahasiswa mengalami peningkatan yang berarti.
b. Hasil uji T
Sebagaimana lazimnya uji T, tehnik statistik ini dilakukan untuk mengetahui
keefektifan LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran dibandingkan LOM
konvensional yang selama ini digunakan. Penerapan Uji T mensyaratkan dilakukan
terlebih dahulu uji normalitas data penelitian dan uji homogenitas varian data. Uji
normalitas merupakan uji untuk melihat sebaran data hasil pengukuran. Tenik uji
normalitas yang dipergunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik
Kolmogorov-Smirnov.
Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran adalah
jika nilai P > 0,05 maka sebarannya normal, sebaliknya jika nilai P < 0,05 maka
sebarannya tidak normal. Tabel 20 berikut merangkum hasil uji normalitas data. Uji
normalitas ini dilakukan terhadap skor hasil belajar mahasiswa. Berdasarkan data
dalam tabel 20 nampak bahwa nilai P untuk kedua kelompok data sebesar 0,099
(LOM terintegrasi) dan 0,325 (LOM konvensional). Oleh karena nilai P (0,099; 0,
325 > 0,05, maka sebaran data normal.
44
Tabel 20
Hasil Uji Normalitas data dalam Pengujian LOM
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pretes_LOM terintegrasi
,168 30 ,080 ,926 30 ,099
Pretes_LOM konvensional
,111 30 ,200(*) ,961 30 ,325
* This is a lower bound of the true significance. a Lilliefors Significance Correction
Uji homogenitas merupakan uji statistik untuk mengetahui homogen tidaknya
varian dari variabel-variabel yang akan diuji. Uji homogenitas varian dilakukan
dengan menggunakan teknik Levene statistik. Kaidah yang digunakan adalah jika
nilai P < 0,5 maka variansinya tidak homogen. Uji homogenitas varian ini digunakan
untuk mengetahui varian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berkaitan
dengan hasil belajar mahasiswa. Tabel 21 merangkum Hasil Uji Homogenitas data
dalam pengujian LOM.
Tabel 21
Hasil Uji Homogenitas data dalam Pengujian LOM
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
postes2desain
Based on Mean 2,944 1 58 ,092
Based on Median 1,491 1 58 ,227
Based on Median and with adjusted df 1,491 1 48,654 ,228
Based on trimmed mean
2,853 1 58 ,097
Dari data dalam tabel 21 nampak bahwa nilai P dari hasil uji statistik Lavene
sebesar 0,092 , Oleh karena nilai P (0,092 > 0,05, maka variansinya homogen.
Berdasrkan uji normalitas dan homogenitas data yang telah terbukti data penelitian
normal dan kedua variansinya homogen maka dapat dilakukan uji T. Tabel 22
merangkum hasil Uji T.
Dari tabel 22 dapat dilihat bahwa nilai T tabel pada sumber Equal variances
assumed sebesar 2,159 dengan nilai P= 0,035. Jika dirumuskan hipotesis:
45
H0: μ-LOM_integratif ≤ μ-LOM_konvensional
LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa tidak lebih
lebih tinggi daripada LOM_konvensional
Ha: μ-LOM_integratif >μ-LOM_konvensional
LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi
daripada LOM_konvensional.
dan diuji dengan taraf kepercayaan 0,05, maka diperoleh hasil P lebih kecil dari 0,05,
sehingga H0 yang menyatakan LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar
mahasiswa tidak lebih lebih tinggi daripada LOM_konvensional ditolak dan diterima
Ha yang menyatakan LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa
lebih tinggi daripada LOM_konvensional. Artinya LOM_integratif menghasilkan
kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi daripada LOM_konvensional
Tabel 22
Hasil Uji T dalam Pengujian LOM
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Lower Upper Lower Upper Lower Upper
postes
Equal variances assumed 2,944 ,092 2,159 58 ,035 3,800
Equal variances not assumed 2,159 54,446 ,035 3,800
4.4. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian R & D ini diarahkan untuk membahas temuan-
temuan berkaitan dengan a) bagaimana prosedur mengembangkan LOM Kurikulum
dan Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik guru; b) sejauhmana tingkat
validitas produk LOM tersebut ; dan c) sejauhmana tingkat keefektifan LOM dalam
meningkatkan kompetensi belajar mahasiswa sebagai cerminan kompetensi
pedagogiknya.
46
a. Prosedur Pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD mengacu
kompetensi pedagogik guru
Prosedur atau Pembahasan langkah-langkah pengembangan LOM Kurikulum
dan Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik guru merupakan jawaban atas
pertanyaan penelitian: “Bagaimana prosedur mengembangkan LOM Kurikulum dan
Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik guru? Langkah-langkah yang
ditempuh dalam pengembangan LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD mengacu
kompetensi pedagogik guru adalah: 1) tahap analisis kompetensi, analisis
karakteristik siswa dan analisis pembelajaran; 2) tahap perancangan outline LOM,
menentukan sistematika dan merancang evaluasi; 3) Tahap pengembangan dan
produksi mencakup pra penulisan, penulisan draft, review-edit, dan revisi; 4) tahap
implementasi melalui ujicoba terbatas dan uji luas; dan 5) tahap evaluasi LOM
melalui pengujian keefektifan produk dan melalui FGD.
Analisis kompetensi merupakan analisis kurikulum untuk menetapkan tingkat
kedalaman kompetensi yang dituntut oleh kurikulum (.kurikulum PGSD tahun 2016
sesuai KKNI). Kedalaman capaian pembelajaran matakuliah (CPMK) ditetapkan C3
(penerapan) sampai dengan C5 (evaluasi). Analisis karakteristik siswa peserta
matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran menghasilkan informasi bahwa
karakteristik mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan adalah mahasiswa tahun
pertama. Oleh karerna itu meskipun tuntutan kompetensi kurikulum KKNI sampai
pada tingkat kedalaman C5, namun akan ditekankan pada penguasaan konsep-
konsepnya terlebih dahulu (C2). Analisis pembelajaran hakikatnya melakukan
kegiatan menjabarkan kompetensi yang ada dalam kurikulum menjadi kompetensi-
kompetensi khusus (sub-CPMK) yang akanberfungsi menjadi indikator pencapaian
pembelajaran.
Tahapan penyusunan kerangka LOM (Outline) menetapkan 7 topik
pembelajaranyang mencakup materi dalam bentuk teks, foto/gambar dan video,
sitematikanya muli dari hakikat kurikulum sampai dengan urutan yang terakhir
praktik pembelajaran. Berkaitan dengan perancangan alat evaluasi, ditetapkan bahwa
instrumen evaluasi yang digunakan berupa tes bentuk pilihan ganda, penilaian
Project penyusunan RPP dan performance test dalam bentuk praktik pembelajaran
(diupload dalam bentuk file).
47
Pada tahap Pengembangan dan Produksi, dilakukan kegiatan pra-penulisan
menghasilkan kajian referensi dan bahan-bahan pustaka yang telah dikumpulkan dan
digunakan untuk penelitian. Penulisan draft LOM dilakukan dengan menulis materi
pokok berdasarkan jenisnya (teks, audio, gambar, video). Kegiatan review-edit dalam
penelitian ini dilakukan oleh ahli (validasi ahli) yang terdisi dari ahli desain
pembelajaran Dr. Heny Dewi K, M.Pd., ahli materi Kurikulum dan pembelajaran ke-
SD-an: Indri, M.Pd., dan ahli pembelajaran e-Learning: Stefanus R, Ms.Ed.
Berdasarkan masukan dari para ahli, kemudian dilakukan revisi seperlunya.
Pada tahap Implementasi dilakukan melalui kegiatn uji coba skala terbatas
dan skala diperluas. Kegiatan ujicoba mencakup kegiatan menetapkan portal
pembelajaran berbasis moodle yang akan digunakan. Dalam hal ini ditetapkan portal
flexible learning yang beralamat di http://flern.uksw.edu. Langkah selanjutnya
mengatur LMS moodle menjadi topicly, agar lebih mudah mengunggah komponen-
komponen materi dalam portal.
Tahap teakhir adalah tahap Evaluasi yang dilakukan oleh Tim peneliti. Hasil
kegiatan evaluasi ini terutama digunakan oleh pengguna untuk kepentingan
pembuatan keputusan. Evaluasi mengenai kualitas LOM ini mengundang partisipasi
pihak-pihak yang terkait secara luas dalam bentuk FGD. Pihak-pihak yang perlu
diperhatikan pendapatnya dalam evaluasi LOM ini adalah mahasiswa calon
pengguna LOM, tenaga pengajar, dan penulis LOM, serta para pakar. Evaluasi
pembelajaran secara online dilakukan menggunakan portal belajar mandiri yang
beralamat di http://belajarmandiri.net.
Tahapan pengembangan ini diadaptasikan dari ADDIE model. Keefektifan
dalam setiap langkah pengembangan modul ini sejalan dengan pandangan Branch
(2009: 1); Januszewski & Molenda (2008: 108) dan Atwi Suparman (2012: 108)
mengatakan bahwa model ADDIE memiliki kelebihan yaitu model ADDIE
berorientasi pada sistem, sudah familier di kalangan para praktisi pendidikan,
langkah-langkah-nya lebih sederhana karena prosedur kerjanya sistematik, yakni
pada setiap langkah selalu mengacu pada langkah sebelumnya yang sudah diperbaiki,
sehingga diperoleh produk yang efektif.
48
b. Tingkat validitas produk LOM
Pembahasan hasil validasi ahli ini, menjawab rumusan masalah kedua, yaitu
bagaimana tingkat validitas LOM matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
terintegrasi kompetensi pedagogi guru. Pada bagian terdahulu telah disebutkan
bahwa validasi ahli yang memvalidasi LOM ini terdisi dari ahli desain pembelajaran
Dr. Heny Dewi K, M.Pd., ahli materi Kurikulum dan pembelajaran ke-SD-an: Indri,
M.Pd., dan ahli pembelajaran e-Learning: Stefanus R, Ms.Ed.
Hasil penilaian ahli desain pembelajaran (Silabus/Program mapping) seperti
pada Tabel 8 dan 9 memberikan informasi bahwa skor penilaian ahli desain
pembelajaran pada aspek kelengkapan komponen Program Mapping/ Silabus
mencapai 95. Skor tersebut berada pada kategori sangat tinggi. Skor penilaian ahli
desain pembelajaran pada aspek kesesuaian Komponen Program Mapping dengan
Capaian Pembelajaran Matakuliah (CPMK) mencapai 96, juga berada pada kategori
sangat tinggi.
Tabel 10 tersebut memberikan informasi bahwa penilaian ahli materi (LOM)
Kurikulum dan Pembelajaran secara keseluruhan aspek mencapai 96, berada pada
kategori sangat tinggi. Jika skor keseluruhan tersebut diperinci setiap aspek,
diperoleh data berikut: a) pada aspek kesesuaian materi (LOM) dengan CPMK
mencapai skor 100; b) pada apek kekayaan pengalaman belajar yang ditawarkan
mencapai skor 100; c) pada aspek keakuratan materi dalam LOM mencapai 92; d)
aspek kemuthakiran materi mencapai 93; e) pada aspek kelayakan penyajian materi
mencapai 96; dan pada aspek kualitas kebahasaan mencapai 96. Artinya bahwa baik
secara keseluruhan maupun per-aspek materi (LOM) matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran ini layak dan siap untuk diuji-cobakan.
Hasil penilaian ahli e-learning seperti pada tabel 11 memberikan informasi
bahwa secara keseluruhan skor penilaian ahli e-learning mencapai 80 berada pada
kategori tinggi. Jika dilihat per-aspek, diperoleh skor berikut: skor untuk aspek
tampilan mencapai 77, untuk aspek akses mencapai 80, untuk aspek interaksi
mencapai 92, untuk aspek desain materi pembelajaran mencapai 80, dan untuk aspek
kontrol mencapai 70. Semua aspek (kecuali aspek interaksi = 92, kategori sangat
tinggi) berada pada kategori tinggi.
49
c. Sejauhmana tingkat keefektifan LOM dalam meningkatkan kompetensi belajar
mahasiswa sebagai cerminan kompetensi pedagogiknya
Seperti telah dikemukakan pada bagian Bab. III, bahwa teknik analisis uji T
dilakukan untuk melihat keefektifan LOM dalam meningkatkan kompetensi belajar
mahasiswa dengan bantuan program SPSS.
Dari tabel 22 dapat dilihat bahwa nilai T tabel pada sumber Equal variances
assumed sebesar 2,159 dengan nilai P= 0,035.Jika dilakukan pengujian dengan taraf
kepercayaan 0,05, maka diperoleh hasil P lebih kecil dari 0,05, sehingga H0 yang
menyatakan LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa tidak lebih
lebih tinggi daripada LOM_konvensional ditolak dan diterima Ha yang menyatakan
LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi daripada
LOM_konvensional. Artinya LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar
mahasiswa lebih tinggi daripada LOM_konvensional.
Temuan kefektifan LOM ini sejalan dengan pandangan Smaldino, Lowther &
Russell (2005: 25), mengatakan bahwa e-learning adalah penyampaian konten
pembelajaran atau pengalaman belajar secara elektronik mengunakan komputer dan
media berbasis computer. E-learning tidak sekedar meng-upload bahan ajar ke
internet atau membaca konten pembelajaran dari internet, tetapi lebih merupakan
rekontektualisasi dan rekonseptualisasi proses pembelajaran ke dalam paradigma
baru, pedagogi digital. Pradigma ini memiliki implikasi pada perubahan kultur
pembelajaran konvensional ke kultur e-learning. Pertanyaan mengapa e-learning
digunakan dalam pembelajaran terjawab oleh definisi e-learning yang dikemukakan
Smaldino, Lowther & Russell bahwa tuntutan global pembelajaran menghendaki
perubahan paradigma kultur pembelajaran konvensional ke kultur e-learning.
4.4. Keterbatasan penelitian
Berikut uraian tentang keterbatasan penelitian dan pengembangan LOM
matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran terintegrasi kompetensi pedagogi guru:
a) Pengambilan sampelnya yang digunakan tidak diambil secara random tapi terpilih
(purposive sampling), sampel hanya dipilih berdasarkan mahasiswa peserta
matakuliah yang dibuka.
b) Dalam uji coba produk tidak melibatkan teman sejawat yang berasal dari program
studi lain di lingkungan FKP di luar PGSD.
50
BAB V
PENUTUP
5.1.Simpulan
Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil R & D seperti dipaparkan pada bagian
hasil penelitian, dapat disimpulkan empat hal sesuai dengan permasalahan penelitian yang
telah dirumuskan.
1. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengembangan LOM Kurikulum dan
Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik guru adalah: 1) tahap analisis
kompetensi, analisis karakteristik siswa dan analisis pembelajaran; 2) tahap
perancangan outline LOM, menentukan sistematika dan merancang evaluasi; 3)
Tahap pengembangan dan produksi mencakup pra penulisan, penulisan draft, review-
edit, dan revisi; 4) tahap implementasi melalui ujicoba terbatas dan uji luas; dan 5)
tahap evaluasi LOM melalui pengujian keefektifan produk dan melalui FGD.Tingkat
kualitas model desain pembelajaran KDPKn-BM-Moodle berada pada kategori baik,
dan tingkat validitasnya berada pada kategori tinggi. Simpulan ini didasarkan pada
hasil validasi ahli desain pembelajaran, ahli materi PKn dan ahli e-Learning, serta
penilaian dari pengguna.
2. Tingkat penilaian ahli desain pembelajaran (Silabus/Program mapping) mencapai
kategori sangat tinggi dengan rerata 95.5; penilaian ahli materi (LOM) Kurikulum
dan Pembelajaran secara keseluruhan aspek mencapai 96; hasil penilaian ahli e-
learning secara keseluruhan mencapai 80. Semua skor tersebut berada pada kategori
sangat tinggi kecuali validasi e-learning mencapai kategori tinggi saja.
3. LOM Kurikulum dan Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik
menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi daripada
LOM_konvensional. Artinya LOM_integratif menghasilkan kompetensi belajar
mahasiswa lebih tinggi daripada LOM_konvensional. Simpulan ini didasarkan hasil
uji T,dimana T tabel pada sumber Equal variances assumed sebesar 2,159 dengan
nilai P= 0,035. Jika dilakukan pengujian dengan taraf kepercayaan 0,05, maka
diperoleh hasil P lebih kecil dari 0,05. sehingga H0 yang menyatakan LOM_integratif
menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa tidak lebih lebih tinggi daripada
LOM_konvensional ditolak dan diterima Ha yang menyatakan LOM_integratif
51
menghasilkan kompetensi belajar mahasiswa lebih tinggi daripada
LOM_konvensional.
5.2. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian dan pengembangan LOM Kurikulum dan
Pembelajaran SD mengacu kompetensi pedagogik guru di atas, berikut disampaikan
saran-saran kepada pengelola Program Studi PGSD, para dosen, para mahasiswa PGSD
dan para peneliti bidang desain pembelajaran.
1. Bagi pengelola Program Studi PGSD, disarankan memfasilitasi para dosen untuk
melakukan workshop tentang langkah-langkah mengembangkan LOM dalam rangka
pembelajaran berbasis e-learning.
2. Bagai para dosen, disarankan mengembangkan LOM dalam rangka mengembangkan
perkuliahan berbasis e-learning.
3. Bagi peneliti yang berminat dalam penelitian & pengembangan LOM, hasil penelitian
tentang LOM ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian
lanjutan. Terutama temuan tentang dampaknya terhadaphasil belajar mahasiswa.
52
DAFTAR PUSTAKA
Atwi Suparman, M. (2012). Desain Intruksional Modern. Jakarta : Erlangga
Borg, Walter R. and. Gall, Meredith D. (2003). Educational research. New York: Pearson.
Borg, Walter R., Gall, P.,Joyce, and Gall, Meredith D. (2007). Educational research. An
instroduction. Eighth edition.New York: Pearson.
Branch, R.M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. New York: Springer
Science & Business Media, LLC.
Clark, R. Colvin & Mayer, Richard E. (2008). E-Learning and the science of instruction
(second edition). San Francisco : Pfeiffer
Dick, Walter; Carey, Lou & Carey, James .O. (2009). The systematic design of
instruction,(seventh edition).Upper Saddle River, N.J : Pearson Education, Inc.
Hair, Joseph F. (1995). Multivariate data with reading.New Jersey : Prentice Hall
Januszewski, A. & Molenda, M. (2008). Educational technology (a definition with
commentary). New York: Lawrence Erlbaum Associates.
Mawardi, Haris Mudjiman & Sri Anitah. (2015). The Model of Instructional Design Based
on Self-Regulated Learning using Modular Object Oriented Dynamic Learning
Environment (MOODLE). Journal of Education and Practice, 5 (22), 131 – 140.
Available at: http://www.iiste.org/Journals/index.php/JEP/article/view/14551/14860.
Mawardi (2014). Model Desain Pembelajaran Konsep Dasar PKn Berbasis Belajar Mandiri
Menggunakan Moodle. Salatiga: Widya Sari Press.
Morrison, G. R., Ross, S. M., Kemp, J. E., & Kalman, H.(2010). Designing effective
instruction: Applications of instructional design (6th. Ed.), New York, NY: Wiley
Nana Syaodih Sukmadinata. (2005). Metode penelitian pendidikan. Bandung : Roda
Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Divapress.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi
Guru. Jakarta:Depdiknas.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan. Jakarta:
Kemendiknas.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas
Saifuddin Azwar. (2011). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
53
Smaldino, S.E., Lowther, D.L., Russell, J.D. (8ed).(2005). Instructional technology and
media for learning. New Jersey: Merrill Prentice Hall.
Tim Penyusun Pedoman Penulisan Buku Pelajaran.(2005). Pedoman Penulisan Buku
Pelajaran. Jakarta: Depdiknas.
54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 LOM terintegrasi Program Mapping matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran ........................................................................................
55
Lampiran 2 Contoh materi Topik 6. Pembelajaran Sebagai Implementasi
Kurikulum ............................................................................................
61
Lampiran 3 Instrumen Validasi Ahli Program Mapping/ Silabus Matakuliah
Kurikulum dan Pembelajaran ..............................................................
77
Lampiran 4 Instrumen Validasi Ahli LOM E-Learning Matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran..........................................................................................
80
Lampiran 5 Instrumen Validasi Ahli E-Learning Matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran.......................................................................................
83
Lampiran 6 Contoh Instrumen Tes.......................................................................... 85
Lampiran 7 Print Screen Laman http://portalbelajarmandiri.net..................... 95
55
LEARNING OBJECT MATERIALS (LOM)
TERINTEGRASI DALAM PETA PROGRAM (PROGRAM MAPPING) Nama Matakuliah : Kurikulum dan Pembelajaran
Kode Matakuliah/SKS : MK 117/3 SKS
Dosen Pengembang : Dr. Mawardi, M.Pd dan Tim
Alamat URL e-learning : portalbelajarmandiri.net
Capaian pembelajaran
matakuliah (CPMK)
: 6) Mampu menerapkan prinsip dan teori pendidikan melalui perancangan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah
secara bertanggung jawab.
7) Mampu menerapkan konsep tentang karakteristik perkembangan peserta didik baik perkembangan fisik, psikologis,
dan sosial melalui perancangan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dasar.
8) Mampu menganalisis, merekonstruksi, dan memodifikasi kurikulum, pendekatan, strategi, model, metode, teknik,
bahan ajar, media dan sumber belajar yang inovatif sebagai guru kelas di sekolah dasar secara mandiri.
9) Mampu merancang dan melaksanakan evaluasi proses dan hasil pembelajaran di sekolah dasar secara berkelanjutan
Capaian pembelajaran
khusus matakuliah (Sub-
CPMK)
: 1. Mampu memahami hakikat Kurikulum
2. Mampu memahami landasan dan prinsip-prinsip pengembangan kurikukum
3. Mampu mendeskripsikan macam-macam desain kurikulum
4. Mampu mendeskripsikan organisasi kurikulum.
5. Mampu mendeskripsikan elemen-elemen perubahan Kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013
6. Mampu mendeskripsikan pembelajaran sebagai implementasi kurikulum
7. Mampu memilih Model-model pembelajaran berdasarkan perspektif teori belajar dan pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang dikembangkan.
8. Mampu menganalisis komponen-komponen pembelajaran
9. Mampu menyusun silabus dan RPP pembelajaran sesuai analisis komponen-komponen pembelajaran yang telah
dilakukan.
10. Mampu mempraktikkan rancangan pembelajaran yang telah dikembangkan.
Lampiran 1. LOM terintegrasi Program Mapping matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
56
To
-
pi
k
Indikator Materi
(PB & SPB)
LEARNING OBJECT MATERIALS (LOM) Asessm
en Interaksi
Aktivitas
Belajar
Sumbe
r
Belaja
r
(URL)
Aloka
si
Waktu Teks Gambar/F
oto Audio Video
Simul
a-si
1
Mampu memahami
hakikat kurikulum
Hakikat
kurikulum
Pengertian
kurikulum dari
beberapa ahli
Kurikulum
Peran dan
Fungsi
Kurikulum
Kurikulum
tersembunyi
Peran guru
dalam
pengembangan
kurikulum
Pengertia
n
kurikulum
dari
beberapa
ahli
Kurikulu
m
Peran dan
Fungsi
Kurikulu
m
Kurikulu
m
tersembu
nyi
Peran guru
dalam
pengemban
gan
kurikulum
Gambar
peta
konsep
Kurikulum dan
Pembelajar
an
-
-
Tes
Tes
Tes
Diiskusi
tentang peran
guru dalam
pengembanga
n Kurikulum
SD Tahun
2013 mel
alui Forum
diskusi
Eksplorasi
materi
dengan
membaca
materi
hakikat
pengertian
kurikulum
http://
reposit
ory.ut.
ac.id/4
040/1/
PKOP
4303-
M1.pd
f
1 sesi
2
Mampu memahami
landasan dan prinsip-
prinsip
pengembangan
kurikukum
Landasan dan prinsip-
prinsip
pengembangan
kurikukum
Landasan
pengembangan
kurikulum
Prinsip-
prinsippengemba
Landasan
pengemba
ngan
kurikulum
Prinsip-
prinsip
pengemba
ngan
kurikulum
- - -
Forum
Chatting:
Landasan dan
prinsip-
prinsip
pengembanga
n kurikulum
Eksplorasi
materi
dengan
membaca
materi
landasan
dan
prinsip-
prinsip
pengemban
1 sesi
57
ngan
kurikulum
Tes
gan
kurikukum
Mengerjaka
n tugas
membandin
gkan macam-
macam
desain
kurikulum
3
Mampu
mendeskripsikan
macam-macam
desain kurikulum
Desain Kurikulum
Desain kurikulum
disiplin
ilmu
Desain kurikulum
berorientasi
Pada masyarakat
Desain kurikulum
berorientasi
pada siswa
Desain kurikulum
teknologis
Desain
kurikulu
m disiplin
ilmu
Desain
kurikulu
m
berorienta
si
Pada
masyarak
at
Desain
kurikulu
m
berorienta
si
pada
siswa
Desain
kurikulu
m
teknologi
s
-- - -
Forum
Chatting:
Tukar pikiran
tentang
desain
kurikulum
2 sesi
4
Mampu
mendeskripsikan
organisasi kurikulum.
Organisasi
Kurikulum
Organisasi
Horisontal
Organisasi
Vertikal
Organisasi
Organisas
i
Horisonta
l
Organisas
i Vertikal
Organisas
i
Tes
Tes
Forum
Chatting:
Tukar pikiran
dan
pengalaman
tentang
organisasi
kurikulum
Eksplorasi
materi
dengan
membaca
materi
organisasi
kurikulum
2 sesi
58
Horisontal dan
Vertikal
Horisonta
l dan
Vertikal
5
Mampu
mendeskripsikan
elemen-elemen
perubahan Kurikulum
KTSP ke Kurikulum
2013
Elemen-elemen
perubahan
Kurikulum KTSP
ke Kurikulum
2013
Substansi
kurikulum
tahun 2013
Elemen-elemen
perubahan
Kurikulum
KTSP ke
Kurikulum
2013Penilaian
pembelajatran
Substansi
kurikulu
m tahun
2013
Elemen-
elemen
perubahan
Kurikulu
m KTSP
ke
Kurikulu
m
2013Penil
aian
pembelaja
tran
-
Tes
Tes
Diiskusi
tentang
elemen-
elemen
perubahan
Kurikulum
SD Tahun
2013
Eksplorasi
materi
dengan
membaca
materi
Elemen-
elemen
perubahan
Kurikulum
KTSP ke
Kurikulum
2013
2 sesi
QUIZ SUB SUMATIF 1 Tes sub sumatif 1 secara online bentuk pilihan ganda
6
Mampu
mendeskripsikan
pembelajaran sebagai
implementasi
kurikulum
Pembelajaran
sebagai
implementasi
kurikulum
Pengertian
pembelajaran
Prinsip-prinsip
pembelajaran
Pengertia
n
pembelaja
ran
Prinsip-
prinsip
pembelaja
ran
Gambar
keterkaitan
Kurikulum dan
Pembelajar
an
- -
Tes
Tes
-
http://
reposit
ory.ut.
ac.id/4
040/1/
PKOP
4303-
M1.pd
f
3 sesi
Mampu memilih
Model-model
pembelajaran
berdasarkan
perspektif teori
Model-model
Pembelajaran
Model-
modelpe
mbelajara
n inovatif
Pemetaan
Gambar
contoh
hasil
analisis model-
model
-
Project
analisis
kompon
en-
kompon
59
belajar dan
pembelajaran yang
sesuai dengan
karakteristik mata
pelajaran yang
dikembangkan.
sintak
pembelaja
ran
pembelajaran
en
model
pembelaj
aran
Mampu menganalisis
komponen-komponen
pembelajaran
Komponen-
komponen
pembelajaran
Tujuan
pembelajar
an
Materi
pembelajar
an
Model
Pmbelajara
n
Media
Pembelajar
an
Penilaian
pembelajat
ran
Tujuan
pembelaja
ran
Materi
pembelaja
ran
Model
Pmbelajar
an
Media
Pembelaj
aran
Penilaian
pembelaja
tran
- -
Tes
-
Eksplorasi
materi
dengan
membaca
materi
komponen-
komponen
pembelajar
an
7
Mampu menyusun
silabus dan RPP
pembelajaran sesuai
analisis komponen-
komponen
pembelajaran yang
telah dilakukan.
Rambu-rambu
penyusunan
silabus dan RPP
Langkah-
langkah
penyusuna
n
pembelajar
an tematik
integratif,
termasuk
silabus
Langkah-
langkah
penyusuna
- -
Vide
o
pan-
duan
peny
u-
sunan
RPP
-
Project
penyusun
an RPP Eskplanasi 2 sesi
60
n RPP
8
Mampu
mempraktikkan
rancangan
pembelajaran yang
telah dikembangkan
Praktik
Pembelajaran
- - -
Vide
o
pemb
e-
lajara
n
- Perform
ance test
Forum
diskusi
Keefektifan
pembelajaran
3 sesi
QUIZ SUB SUMATIF 2 Tes sub sumatif 2 secara online bentuk pilihan ganda
61
TOPIK 6
PEMBELAJARAN SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM1
Oleh: Dr. Mawardi, M.Pd2
PENGANTAR
Salah satu indikator dosen profesional adalah sejauh mana dosen tersebut
memiliki kemampuan merancang pembelajaran dengan baik. Rancangan pembelajaran
yang baik akan efektif mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kualitas
rancangan pembelajaran ditentukan oleh kemampuan dosen dalam mempersiapkan
sebaik-baiknya komponen-komponen pembelajaran berdasarkan teori-teori belajar dan
pembelajaran tertentu. Komponen-komponen tersebut mencakup tujuan pembelajaran,
bahan pembelajaran, model/strategi/metode pembelajaran, media pembelajaran dan
evaluasi pembelajaran.
Pertanyaan mendasar berkaitan dengan kegiatan merancang pembelajaran adalah
Apakah pembelajaran itu? Bagaimanakah merancang suatu pembelajaran? Pembelajaran
merupakan istilah terjemahan dari kata instruction, yang kadang-kadang diartikan sama
dengan pengajaran, meskipun hakikatnya berbeda. Istilah pengajaran berkaitan dengan
konteks interaksi dosen-mahasiswa di dalam kelas. Istilah pembelajaran lebih
menekankan pada kegiatan belajar mahasiswa melalui usaha yang terencana dengan
memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar. Maknanya bahwa
istilah pembelajaran lebih luas dibandingkan dengan kata pengajaran yang hanya
menekankan pada aspek interaksi dosen-mahasiswa saja.
Secara terminologis, Knirk & Gustafson (1986: 7) menjelaskan bahwa
pembelajaran merupakan kegiatan yang dirancang oleh dosen untuk membantu
mahasiswa mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru dalam suatu proses
yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan belajar
mengajar. Definisi ini lebih menekankan adanya langkah sistematis yang dilakukan oleh
dosen dalam mengembangkan instructional design (ID), yang mencakup tiga tahapan,
yaitu tahap desain, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.
Clark & Mayer (2008: 7) menyatakan bahwa hakikat pembelajaran mencakup apa
yang dilakukan oleh dosen dalam rangka membelajarkan mahasiswanya. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa termasuk dalam cakupan pengertian pembelajaran ini adalah
komponen dosen, model/metode, strategi, permainan yang mendidik, buku, proyek
penelitian dan penyampaian pembelajaran berbasis Web.
Rumusan legal formal tentang pembelajaran dapat ditemukan dalam Pasal 1
angka (4) Permendikbud No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi, yang menyatakan bahwa Pembelajaran merupakan proses interaksi mahasiswa
dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari berbagai
1 Disampaikan dalam workshop Kurikulum Pendidikan Tinggi mengacu KKNI dan Pengembangan Teknologi
Pembelajaran bagi Dosen UKAW, tanggal 9 – 11 Mei 2016 di UKAW Kupang. 2 Staff Pengajar FKIP UKSW Salatiga
Lampiran 2. Contoh materi Topik 6. Pembelajaran Sebagai Implementasi Kurikulum
62
pengertian pembelajaran yang dikemukakan oleh Knirk & Gustafson (1986: 7), Clark &
Mayer (2008: 7), dan pengertian legal formal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014
di atas, dapat diinventarisasikan komponen-komponen pembelajaran berikut: a) tujuan
sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran; b) bahan pembelajaran, c)
model/strategi/metode pembelajaran; d) media dan teknologi penyampaian materi
pelajaran; dan e) evaluasi pembelajaran.
Merancang pembelajaran hakikatnya merupakan upaya pengembangan secara
sistematis komponen-komponen pembelajaran dengan menggunakan teori belajar dan
pembelajaran tertentu untuk menjamin kualitas pembelajaran. Batasan ini sejalan dengan
pandangan Joyoatmodjo (2011: 66) yang menyatakan bahwa pembelajaran menurut
pemahaman modern merupakan suatu proses sistematik yang memandang semua
komponen (pengajar, peserta didik, materi, kegiatan pembelajaran, proses belajar, dan
lingkungan untuk unjuk kerja hasil belajar) sebagai bagian yang sama pentingnya untuk
saling berinteraksi dan bekerjasama bagi keberhasilan pencapaian tujuan belajar yang
diinginkan. Prosedur sistematis dalam merancang pembelajaran ini dapat berpedoman
pada model mendesain pembelajaran dari Dick, Carey and Carey (2009: 6) seperti pada
gambar 1.
Gambar 1. Model desain pembelajaran Dick, Carey & Carey (2009: 1)
INTEGRASI MATERI - MODEL – MEDIA PEMBELAJARAN
1. Komponen-komponen Pembelajaran
Ibrahim & Sukmadinata (2010: 4) memerinci komponen sistem pembelajaran
mencakup tujuan, bahan ajar, metode, media dan evaluasi. Secara lebih terperinci
Revisi program
pembelajaran
Identifikasi tujuan
pembe-
lajaran
Melakukan analisis
pembe-
lajaran
Menganalisis
siswa dan
konteks
Merumuskan
tujuan
pembelajaran
khusus
Merancang
dan
mengem-
bangkan
evaluasi
sumatif.
Merancang & mengem-
bangkan
evaluasi
formatif
Mengem-
bangkan
instrumen
penilaian
Mengem-bangkan
strategi
pembela-
jaran
Memilih dan
mengembang-
kan bahan
pembelajaran
63
dibandingkan dengan pandangan Ibrahim dan Sukmadinata ini, Davis, Alexander dan
Yelon (2001: 25) menyatakan bahwa dalam rancangan sistem pembelajaran (learning
system design) setiap komponen sistem saling terkait satu dengan yang lainnya.
Sebagai sebuah sistem, masing-masing komponen pembelajaran berkontribusi
membentuk integritas menjadi satu kesatuan yang utuh. Interaksi komponen-
komponen sistem pembelajaran dapat dicermati dalam gambar 2. Prosedur sistematis
untuk memperoleh
Gambar 2. Skema interaksi komponen-komponen pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan sasaran atau target yang akan dicapai dalam
suatu pembelajaran. Umumnya, tujuan pembelajaran dipilah menjadi dua kategori,
yaitu tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Tujuan
pembelajaran umum sifatnya masih umum, belum menggambarkan perilaku spesifik
yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran khusus sudah lebih spesifik dan operasional
(Mawardi, 2014).
Materi pembelajaran hakikatnya adalah isi pembelajaran yang diperinci
menjadi pokok bahasan dan sub pokok bahasan. Mawardi dan Sulasmono (2011: 33)
memerinci jenis-jenis materi pembelajaran ke dalam lima kategori, yaitu fakta,
konsep, prinsip, prosedur, serta nilai dan sikap.
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual untuk merancang dan
melaksanakan pembelajaran, mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan/kompetensi, dan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran karena berisi
langkah-langkah (sintak) pembelajaran yang sistematis. Model pembelajaran
lazimnya berkait erat dengan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan
64
segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menyalurkan pesan dan
informasi materi pembelajaran sehingga terjadi proses belajar.
Berkaitan dengan komponen evaluasi, terdapat tiga peristilahan yang sering
dipertukarkan, yaitu evaluasi, penilaian, dan pengukuran. Evaluasi lebih berfungsi
sebagai sarana untuk mengidentifikasi apakah suatu program yang telah direncanakan
telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat
efisiensi pelaksanaannya. Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan
beragam teknik untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar atau
kompetensi siswa telah tercapai. Pengukuran merupakan proses pemberian angka
terhadap suatu fenomena tertentu yang merupakan gambaran kompetensi hasil belajar
seseorang.
2. Model Pembelajaran
Dalam terminologi teknologi pembelajaran, ada tiga istilah yang sering
diperdebatkan oleh karena pemakaiannya kadang tumpang tindih, yaitu model
pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran. Joyoatmojo (2011:
102) menguraikan perbedaan antara model, strategi dan metode pembelajaran. Model
pembelajaran merupakan kerangka konseptual untuk merancang dan melaksanakan
pembelajaran, mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan, dan
sebagai pedoman dalam proses pembelajaran karena berisi langkah-langkah (sintak)
pembelajaran yang sistematis. Strategi pembelajaran merupakan spesifikasi untuk
memilih dan mengatur urutan kejadian atau peristiwa dan aktivitas selama
pembelajaran berlangsung. Metode pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan
dalam pembelajaran dalam kondisi tertentu untuk mencapai hasil tertentu. Dari
definisi secara terminologi tersebut, maka model pembelajaran merupakan kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar, sedangkan strategi dan metode
pembelajaran merupakan bagian dari model tersebut.
Hal penting yang harus dipahami dosen adalah bahwa proses terjadinya tindak
belajar yang dialami oleh mahasiswa tidaklah secara otomatis, meskipun hakikat
belajar dimaknai sebagai interaksi mahasiswa dengan lingkungan. Tidak semua
interaksi mahasiswa dengan lingkungan merupakan tindak belajar yang efektif untuk
mencapai tujuan tertentu. Lingkungan harus ditata, model dan media pembelajaran
harus dipilih dan diintegrasikan dengan materi atas dasar pandangan teori belajar dan
pembelajaran tertentu.
Salah satu pertanyaan yang muncul berkaitan dengan pengintegrasian materi,
model/metode (soft technology) dengan teknologi (hard technology) yang terus
berkembang adalah apakah metode-metode pembelajaran tradisional masih relevan?
Banyak instruktur dalam pelatihan dosen yang mengkritik penggunaan metode-
metode tradisional sudah tidak relevan dengan perkembangan jaman, kuno dan
menempatkan ceramah sebagai kambing hitam kegagalan karena dianggap usang serta
terlalu berpusat pada guru. Pandangan seperti ini harus dihindari karena bisa menjadi
doktrin yang berbahaya. Ukuran tepat tidaknya pilihan model pedagogik tergantung
65
seberapa jauh efektifitas model tersebut. Bahkan metode pembelajaran langsung
(direct instruction) seperti ceramah bervariasi dengan presentasi dianggap efektif
untuk mengajarkan keterampilan dasar dan konsep-konsep baru (Pujiriyanto, 2011: 8).
Pandangan dosen mengenai proses bagaimana tindak belajar terjadi akan
berimplikasi terhadap pilihan model dan teknologi penyampaian materi yang
akan diterapkan. Ada dua pandangan yang berbeda secara ekstrim mengenai
epistemologi pengetahuan dan cara pemerolehan pengetahuan seorang mahasiswa,
meskipun keduanya terhubung melalui garis kontinum berlawanan kutub. Kedua
pandangan tersebut adalah: a) pandangan obyektivistik (direct instruction) yang
banyak dipengaruhi teori belajar behavioristik dan teori kognitif terutama teori
pemrosesan informasi; b) pandangan konstruktivistik. Pandangan obyektivistik
melahirkan model-model pembelajaran: 1) presentasi berbantuan media visual, 2) drill
and practice (latihan dan pengulangan), 3) tutorial, dan 4) demonstrasi. Pandangan
konstruktivistik melahirkan model pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa,
diantaranya: 1) diskusi, 2) cooperatif learning, 3) games, 4) simulasi, 5) inquiry –
discovery, 6) problem solving, 7) problem based learning, dan 8) project based
learning (Pujiriyanto, 2011: 105-125).
Slavin (2009) terilhami pandangan Vigotsky (pendukung teori konstruktivisme
sosial) menawarkan model-model pembelajaran kooperatif. Menurutnya pembelajaran
kooperatif lebih efektif dan mempunyai dampak sosial dibandingkan pembelajaran
kempetitif dan individual. Slavin mengembangkan serangkaian teknik pembelajaran
kooperatif yang diwujudkan dalam kolaborasi kelompok kecil dan penghargaan
berdasarkan kemampuan kelompok. Konsep utama utamanya adalah akuntabilitas
individu, penghargaan kelompok dan kesempatan yang sama untuk berhasil. Berikut
lima tipe model pembelajaran kooperatif menurut Slavin: 1) Student Teams
Achievement Divisions (STAD); 2) Team Games Tournament (TGT); 3) JIGSAW; 4)
Teams Accerated Instruction (TAI); dan 5)Cooperative Integrated Raeding and
Composition (CIRC).
Berbeda dengan Pujiriyanto dan Slavin, Joyce, Weil, & Calhoun (2009),
mengelompokkan model pembelajaran ke dalam empat family, yaitu: 1) kelompok
model Pengolahan Informasi (The Information Processing Family) mencakup: model
Pencapaian Konsep, Berpikir Induktif, Latihan Penelitian, Pemandu Awal,
Memorisasi, Pengembangan Intelek, dan Penelitian Ilmiah; 2) kelompok model
Personal (Personal Models) mencakup: Pengajaran tanpa Arahan, Sinektiks, Latihan
Kesadaran, dan Pertemuan Kelas; 3) kelompok Model Sosial (Social Models)
mencakup: Investigasi Kelompok, Bermain Peran, Penelitian Yurisprudensial, Latihan
Laboratoris, dan Inkuiri Ilmu Sosial; 4) kelompok Model Sistem Perilaku (Behavioral
System Models) mencakup: model Belajar Tuntas, Pembelajaran Langsung, Belajar
Kontrol Diri, Latihan Pengembangan Keterampilan dan Konsep, serta Latihan Asertif.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Joyce, Weil, & Calhoun, bahwa setiap model
pembelajaran memiliki komponen-komponen model yang dapat dianalisis dan
kemudian diimplementasikan dalam pembelajaran. Komponen-komponen itu
mencakup: Syntax, Social System, Principles of Reaction, Support System, dan
66
Instruction and Nurturant Effects. Syntax merupakan langkah-langkah operasional
pembelajaran; Social System merupakan situasi atau suasana dan norma yang berlaku
dalam pembelajaran jika diterapkan suatu model pembelajaran tertentu; Principles of
Reaction adalah pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya para
dosen memandang mahasiswanya – bagaimana memperlakukan mahasiswa dalam
perkuliahan, termasuk bagaimana dosen memberikan respon terhadap perilaku
mahasiswa di kelas (dalam awal perkuliahan lazimnya para dosen menjelaskan
bagaimana aturan main dalam perkuliahan – pen); Support System ialah segala sarana,
bahan dan alat yang diperlukan dalam menerapkan suatu model tertentu; Instruction
and Nurturant Effects adalah hasil belajar yang diperoleh secara langsung berdasarkan
rancangan tujuan yang telah ditetapkan (dampak instruksional) dan hasil belajar di
luar tujuan yang telah ditetapkan (dampak ikutan).
3. Media Pembelajaran
Di abad ke 21 ini, pendidikan menjadi semakin penting untuk menjamin
peserta didik memiliki Life and Career skills (keterampilan hidup dan berkarir),
Learning and innovation skills (keterampilan belajar dan berinovasi), dan Information
media and technology skills (keterampilan teknologi dan media informasi).
Selanjutnya, tiga konsep tersebut diadaptasi untuk mengembangkan pendidikan
menuju Indonesia Kreatif tahun 2045 (Kuntari Eri Murti, 2015). Adaptasi dilakukan
untuk mencapai kesesuaian konsep dengan kapasitas peserta didik dan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikannya. Dalam kaitannya dengan semangat melakukan
peninjauan kurikulum program studi sesuai SNPT dan KKNI, maka adaptasi
keterampilan abad 21 menjadi suatu keniscayaan agar tidak ketinggalan jaman.
Dua komponen keterampilan abad 21 yang strategis untuk dikembangkan
melalui pemilihan media/teknologi pembelajaran adalah keterampilan belajar dan
berinovasi serta Information and Communication Technology Literacy. Keterampilan
belajar merupakan ketrampilan penting dalam membangun pengetahuan baru.
Pengetahuan dibangun oleh seseorang dengan caranya sendiri dengan segala
otoritasnya. Peran dosen dalam kaitan dengan komponen media pembelajaran agar
mampu menjadi sarana bagi mahasiswa memiliki keterampilan belajar dan berinovasi
serta melek Information and Communication Technology (ICT) adalah memilih dan
mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik strategi dan materi
pembelajarannya.
Media pembelajaran hakikatnya sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana
untuk menyalurkan pesan dan informasi materi pembelajaran sehingga dalam diri
siswa terjadi proses belajar dalam rangka mencapai tujuan. Smaldino, Lowther, &
Russell (2005: 9-10) mengatakan bahwa pada dasarnya ada enam bentuk media
pembelajaran, yaitu: 1) Teks berupa huruf-huruf maupun angka yang disajikan dalam
format seperti buku, poster, tulisan di papan tulis maupun di layar komputer. 2)
Audio, meliputi segala sesuatu yang dapat didengar seperti suara orang, musik, suara
mekanik, dan sebagainya. 3) Visual, seperti diagram, poster, gambar, foto, grafik, dan
sebagainya. 4) Media gerak yang bisa menunjukkan gerakan seperti video, animasi,
67
televisi, dan sebagainya. 5) Media tiruan, berupa media tiga dimensi yang bisa
disentuh dan dipegang. 6) Orang, yaitu narasumber seperti doden, mahasiswa, ahli
materi, dan sebagainya.
Januszewski & Molenda (2008: 226) menyebutkan bahwa media dalam
terminologi teknologi pembelajaran mencakup: 1) materi cetak, seperti buku, majalah
pendidikan, lembar kerja, dan sebagainya. 2) Media audio, seperti kaset audio, siaran
radio, sound film, dan CD audio pembelajaran. 3) Media audio-video, seperti televisi,
video, dan e-learning berbasis internet.
Sekedar sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran,
sekarang ini sedang terjadi transisi dan adaptasi dari kelas tradisional ke kelas digital.
Proses transisi dan adaptasi dari kelas tradisional ke kelas digital tentu saja berbeda-
beda capaiannya dari PT yang satu dengan PT yang lain. Ada PT yang mulai
menempatkan perangkat media/teknologi digital dalam ruang kelas atau perpustakaan,
ada yang sudah memiliki pangkalan data, ada juga para dosen di PT yang lebih suka
menggunakan presentasi powerpoint untuk menggantikan transparansi menggunakan
OHP; Bahkan ada juga yang telah menerapkan pembelajaran berbasis e-learning
secara penuh maupun model blended e-learning. Terlepas dari PT kita berada pada
posisi mana perkembangan transisi dan adaptasi media/teknologi pembelajaran, para
dosen berkewajiban mengkolaborasikan berbagai media belajar agar mahasiswanya
mengalami tindak belajar secara kreatif dan produktif. Dosen yang baik semestinya
menjadi co-learner, rela mengurangi dominasinya dan memberikan porsi yang lebih
kepada mahasiswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Esensi mengajar pada era
teknologi bergeser dari transfer pengetahuan menjadi proses transformasi budaya
belajar secara mandiri dan bertanggung jawab. Misalnya mengkolaborasikan materi
pembelajaran di kelas melalui penyajian multi media yang kaya rangsangan dan
bersifat interaktif memberikan peluang pengembangan dimensi belajar pada ranah
kogniti, afektif maupun psikomotorik.
Pertanyaan berkaitan dengan potensi media dalam konstruksi pengetahuan
adalah bagaimana pengetahuan diperoleh? Bagimana proses menerima pengetahuan,
penyimpanan, pelacakan dan pemanggilan kembali ketika diperlukan? Clark & Mayer
(2008: 35) menggambarkan proses akuisisi pengetahuan berdasarkan cognitive theory
of multimedia learning melalui skema berikut (Gambar 3). Pemerolehan pengetahuan
didasarkan pada empat asumsi dasar berikut: Pertama, asumsi dual‐channel, yaitu
elearners memiliki dua kanal terpisah untuk memproses materi.
68
Gambar 3 Cognitive Theory of Multimedia Learning (Clark & Mayer, 2008: 35)
Kanal pertama menangkap materi dalam bentuk kata-kata (disuarakan maupun
dalam bentuk teks) melalui pendengaran ataupun penglihatan, kemudian
diorganisasaikan melalui model verbal ataupun piktorial. Kanal kedua, mahasiswa
menangkap materi dalam bentuk gambar visual melalui penglihatan, kemudian
diorganisasaikan melalui model piktorial saja.
Kedua, limited capacity, yaitu bahwa mahasiswa memiliki kapasitas memori
yang terbatas (kapasitas working memory atau short term memory terbatas) untuk dapat
memproses secara aktif informasi yang diterimanya pada setiap kanal dalam satu
waktu. Analogi proses ini mirip seperti cache memory dalam central processing unit
(CPU) komputer, ketika cache memory sudah penuh maka komputer menjadi hank.
Ketiga, active processing, bahwa belajar terjadi ketika mahasiswa terlibat
dalam proses kognitif secara aktif seperti memilah materi pembelajaran,
mengorganisasikan materi tersebut dalam struktur yang koheren dalam peta mentalnya,
dan mengintegrasikan materi dengan apa yang telah diketahui sebelumnya (prior
knowledge).
Keempat, transfer new knowledge and skills, yaitu bahwa pengetahuan dan
keterampilan baru yang telah terintegrasi dalam sistem kognitif mahasiswa disimpan
dalam long term memory, dan dapat dipanggil kembali (dalam wujud kinerja
kompetensi mahasiswa) bilamana diperlukan. Analogi proses long term memory ini
seperti proses penyimpanan file data dari cache memory ke hard disk dalam CPU
komputer, dan dapat dibuka kembali bilamana diperlukan.
Mencermati proses pemerolehan pengetahuan berdasarkan cognitive theory of
multimedia learning, maka konsekuensi implikatif dalam pembelajaran berbasis
multimedia adalah: 1) pilih materi esensial sebagai bahan pembelajaran untuk
“menghemat” working memory, 2) organisasaikan materi pembelajaran dalam
penggalan unit-unit dan sub-sub unit, serta alokasikan waktu pembelajaran tidak terlalu
lama (maksimal 2 jam perkuliahan setiap penggalan RPP), 3) kelola kapasitas working
memory yang terbatas dengan cara melakukan ulangan-ulangan formatif dan latihan
untuk setiap penggal materi perkuliahan sesuai kebutuhan, 4) integrasikan materi
69
perkuliahan bersifat auditori dan visual dalam working memory dengan pengetahuan
yang telah ada dalam long term memory, caranya dengan melakukan review bahan yang
telah dipelajari melalui ulangan yang memadukan teks dan gambar, 5) ungkap kembali
pengetahuan dan keterampilan baru yang telah tersimpan dalam long term memory ke
dalam short term memory dengan cara melakukan tes akhir terhadap materi-materi
perkuliahan yang baru.
4. Contoh Analisis Komponen Model Pembelajaran
a. Model Pencapaian Konsep
Model Pencapaian Konsep berpijak pada pandangan bahwa sebuah konsep
baru dapat diajarkan melalui pengenalan elemen-elemen konsep tersebut,
mencakup nama, contoh positif dan contoh negatif, atribut esensial dan tidak
esensial, serta nilai dari atribut tersebut. Nama merupakan istilah yang dipakai
untuk suatu kategori benda, fenomena, makluk hidup, dan lain-lain; misalnya
manusia, binatang, buah, pemerintah, demokrasi, agama, penduduk, dan
seterusnya. Contoh merupakan gambaran atau bentuk nyata dari konsep itu, bukan
contoh merupakan bentuk nyata yang tidak sesuai dengan konsep tersebut.
Misalnya konsep keluarga, keluarga Pak Doremi terdiri dari Ibu Doremi, Fasola
dan Sido sebagai anak-anaknya (anggota keluarga) merupakan contoh positif
konsep keluarga. Sedangkan Tambur adalah tetangga Pak Doremi merupakan
contoh negatif dari konsep keluarga. Dalam contoh ini atribut esensial dari konsep
keluarga adalah ada orang tua (ayah dan ibu atau salah satu dari mereka kalau
merupakan orang tua tunggal). Atribut tidak esensial (ciri-ciri lain yang
melengkapi gambaran nyata sebuah konsep, jika ciri-ciri tersebut tidaka ada, tidak
mengurangi makna dari konsep tersebut; Misalnya anak, merupakan atribut tidak
esensial karena banyak keluarga yang hanya terdiri dari suami dan istri saja. Nilai
atribut merupakan kualitas dari masing-masing atribut; misalnya untuk konsep
keluarga: tingkat kesejahteraan, tingkat pendidikan, usia perkawinan, dan lain-lain.
1) Syntax
Tahap pertama: Penyajian data dan identifikasi konsep
Dosen menyajikan contoh yang telah diberi label
Mahasiswa membandingkan contoh positif dan contoh negatif
Mahasiswa menyusun dan menguji hipotesis
Mahasiswa menyusun definisi konsep atas dasar atribut yang ada.
Tahap Kedua: Melakukan tes pencapaian konsep
Mahasiswa mengidentifikasi contoh lain yang tidak diberi label dengan
menyatakan ya atau bukan.
Dosen menegaskan hipotesis, nama konsep, dan menyatakan kembali
definisi konsep sesuai dengan ciri-ciri atau atribut esensial.
Tahap Ketiga: Menganalisis Strategi Berpikir
70
Mahasiswa mengungkapkan pemikirannya
Mahasiswa mendiskusikan hipotesis dan ciri-ciri konsep
Mahasiswa mendiskusikan tipe dan jumlah hipotesis
2) Social System
Model pencapaian konsep ini memiliki struktru yang moderat. Dosen
memegang kendali aktivitas pembelajaran, tetapi dapat juga dikembangkan
menjadi pembelajaran dengan dialog bebas dan terbuka. Dosen mendorong
interaksi antar mahasiswa. Dosen memancing agar mahasiswa berinisiatif untuk
melakukan proses berpikir induktif berdasarkan pengalaman belajar yang
dialaminya.
3) Principles of Reaction
Berikan dukungan kepada mahasiswa untuk melakukan diskusi
Berikan bantuan bagi mahasiswa yang meminta penjelasan
Pusatkan perhatian mahasiswa untuk fokus pada atribut-atribut konsep
Berikan bantuan kepada mahasiswa untuk menemukan strategi berpikir
yang efektif.
4) Support System
Data yang telah diberi label
Kertas kerja dan spidol besar
5) Instruction and Nurturant Effects
Gambar 4. Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pencapaian Konsep
Tabel 1. Skenario pembelajaran model Pencapaian Konsep
Kegiatan Dosen Langkah
Pokok Kegiatan Mahasiswa
Model
Pencapaian
Konsep
Dialog terbuka, Toleran
terhadap pandangan teman dalam berlogika
Inisiatif, Kepekaan
berlogika
Memahami
konsep spesifik
Melakukan
penalaran induksi
Memilih strategi
pembentukan
konsep
Memahami
hakikat konsep
Instr
uction E
ffects
Nurt
ura
nt
Eff
ects
71
Sajikan contoh yang
diberi label
Meminta mhs
menyusun hipotesis
Meminta mhs
menyusun definisi
Penyajian data
dan identifikasi
konsep
Membandingkan
contoh positif dan
negatif
Menyusun hipotesis
Menyusun definisi
Meminta contoh lain
Meminta nama
konsep
Meminta contoh
yang lain lagi
Melakukan tes
pencapaian konsep
Mencari contoh lain
Memberi nama
konsep
Mencari ontoh yang
lain lagi
Tanya jawab
Membimbing
diskusi
Menganalisis
Strategi Berpikir
Mengungkapkan
pikiran
Melakukan diskusi
b. Model Investigasi Kelompok (Group Invertigation/GI)
Model GI merupakan model pembelajaran yang mengambil seting model yang
terjadi dalam masyarakat, terutama cara anggota masyarakat melakukan proses
mekanisme sosial melalui serangkaian kesepakatan sosial. Melalui model-model
kesepakatan sosial inilah mahasiswa mempelajari pengetahuan akademis sekaligus
mengalami sendiri proses pemecahan masalah sosial. Terdapat tiga konsep utama
dalam model GI ini, yaitu penelitian atau inquiry, pengetahuan, dan dinamika
belajar kelompok. Konsep penelitian merupakan proses di mana mahasiswa
dirangsang dengan suatu permasalahan sosial. Mahasiswa merespon untuk mencari
cara pemecahan masalah berdasarkan prosedur tertentu. Pengetahuan maksudnya
adalah pengalaman yang tidak dibawa lahir tetapi diperoleh oleh individu melalui
pengalamannya. Sedangkan dinamika kelompok menunjuk pada suasana yang
menggambarkan sekelompok individu saling berinteraksi tentang suatu hal. Dalam
interaksi ini terjadi berbagai proses berbagi ide dan pendapat berdasarkan suatu
argumentasi serta saling tukar pengalaman.
1) Syntax
Tahap pertama : Mahasiswa dihadapkan pada suatu situasi yang
problematik
Tahap kedua : Mahasiswa melakukan eskplorasi sebagai respon
terhadap situasi problematik tersebut
Tahap ketiga : Mahasiswa merumuskan tugas-tugas belajar atau
learning task dan mengorganisasikannya untuk
membangun suatu proses penelitian
Tahap keempat : Mahasiswa melakukan kegiatan belajar individual dan
72
kelompok
Tahap kelima : Mahasiswa menganalisis kemajuan dan proses yang
dilakukan dalam proses penelitian kelompok
Tahap keenam : Mahasiswa melakukan proses pengulangan kegiatan
2) Social System
Sistem sosial yang terjadi dalam model ini bersifat demokratis yang
ditandai adanya keputusan-keputusan sebagai bentuk konsensus
berdasarkan permasalahan yang akan dipecahkan.
Kegiatan kelompok dirancang sedapat mungkin pada bagian awal saja
bertolak dari arahan dosen.
Suasan kelas tidak begitu terstruktur dan formal.
Dosen dan mahasiswa memiliki status yang sama menghadapi masalah
yang akan dipecahkan, meskipun memiliki peran berbeda.
Iklim kelas ditandai oleh proses interaksi yang bersifat konsensus.
3) Principles of Reaction
Dosen berperan sebagai konsultan
Berikan arahan kepada mahasiswa
Berikan kritikan yang bersifat bersahabat dan membangun
Berikan bantuan kepada mahasiswa kalau ada yang kesulitan atau
bertanya
4) Support System
Film/vodeo pendek
Kertas kerja
5) Instruction and Nurturant Effects
Model Group
Investigation
(GI)
Menghormati HAM
Demokratis
Komitmen
Kehangatan
Keterikatan antar manusia
Memecahkan
masalah sosial
Memiliki sikap
mendukung
ketaraturan dalam
masyarakat
Memahami
prosedur
penelitian sosial
Memahami
hakikat makhluk
sosial
Instr
uction E
ffects
Nurt
ura
nt
Eff
ects
73
Gambar 5. Dampak Instruksional dan Pengiring Model Pencapaian Konsep
Tabel 2. Skenario pembelajaran model Group Investigation
Kegiatan Dosen Langkah
Pokok Kegiatan Mahasiswa
Menyajikan permasalahan
sosial yang problematik
melalui tayangan video
Meminta mhs mencermati
tayangan
Mahasiswa dihadapkan
pada suatu situasi yang
problematik
Milihat tayangan video
tentang permasalahan sosial
yang problematik
Mencermati tayangan
Meminta mahasiswa
melakukan eksplorasi materi
lebih lanjut
Meminta mahsiswa
merumuskan situasi
problematik
Mahasiswa melakukan
eskplorasi sebagai respon
terhadap situasi problematik
tersebut
Mahasiswa melakukan
eksplorasi materi lebih
lanjut
Mahsiswa merumuskan
situasi problematik
Memfasilitasi mahasiswa
dalam merumuskan tugas
belajar
Membimbing mahasiswa
merancang proses
investigasi
Mahasiswa merumuskan
tugas-tugas belajar atau
learning task dan
mengorganisasikannya untuk
membangun suatu proses
penelitian
Mahasiswa dalam
merumuskan tugas belajar
dengan bimbingan dosen
Mahasiswa merancang
proses investigasi
Memberikan tugas
individual
Memberikan tugaskelompok
Mahasiswa melakukan
kegiatan belajar individual
dan kelompok
Melakukan tugas individual
Melakukan tugas kelompok
Memeriksa kemajuan
mahasiswa dalam
menganalisis permasalahan
Memeriksa hasil kerja
kelompok
Mahasiswa menganalisis
kemajuan dan proses yang
dilakukan dalam proses
penelitian kelompok.
Mengkonsultasikan
kemajuan mahasiswa dalam
menganalisis permasalahan
Merefleksikan hasil kerja
kelompok
Meminta mahasiswa
melakukan proses
investigasi siklus berikutnya
Mahasiswa melakukan proses
pengulangan kegiatan
Mahasiswa melakukan
proses investigasi siklus
berikutnya
c. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Student Team Achievement Division (STAD) pertama kali dikembangkan oleh
Robert Slavin (1995) di Johns Hopkins University. Menurut Slavin (2011: 21) STAD
merupakan penempatan mahasiswa ke dalam tim-tim yang berbeda jenis kelamin, tingkat
kinerja, dan suku bangsa. Dosen menyajikan materi dan kemudian mahasiswa berdiskusi
untuk memahami materi tersebut. Setelah semua anggota kelompok memahami seluruh
materi, mahasiswa diuji kemampuannya secara individu. Dengan kata lain, STAD
74
merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang memberi kesempatan kepada kelompok
dengan kemampuan mahasiswa yang berbeda-beda untuk mempelajari suatu materi.
1) Syntax
Fase 1: Penyajian informasi
Fase 2: Membagi mahasiswa ke dalam tim-tim secara heterogen
Fase 4: Kerja tim
Fase 5: Memberikan penghargaan
2) Social System
Sistem sosial yang terdapat dalam model ini adalah kerjasama dalam
kelompok.
Mahasiswa saling membantu dalam menguasai materi yang diberikan
dosen.
Perbedaan tingkat intelektual, jenis kelamin, dan suku sangat berpengaruh
dalam melatih mahasiswa menerima perbedaan di lingkungan sekitar.
Rasa tanggung jawab bersama-sama untuk memperoleh prestasi kelompok
terbaik. Dosen bertindak sebagai teman sebaya yang sedang memberikan
tutor kepada anggotanya.
3) Principles of Reaction
Dosen bertindak sebagai fasilitator; menjelaskan aturan yang berlaku pada
pembelajaran dan mengelompokkan mahasiswa secara heterogen.
Dosen juga berperan sebagai konselor akademik bagi setiap kelompok.
Dosen berkeliling memantau aktivitas mahasiswa dalam kelompok, juga
memberikan bimbingan jika diperlukan.
Dosen mengecek kemampuan mahasiswa dalam kelompok dengan cara
memberikan pertanyaan/soal.
Dosen melakukan klarifikasi atas hasil diskusi/kerja tim.
4) Support System
Hand out materi perkuliahan Statistik
Kuis
5) Instruction and Nurturant Effects
(Statistika:Tendensi Sentral)
Student Team
Achievement
Division
(STAD)
Kerjasama tim Menerima
perbedaan
Tanggung jawab
Aktif
Menghitung
median
Menghitung
modus
Menghitung mean
Memahami
hakikat tendensi
sentral
Instr
uction E
ffects
Nurt
ura
nt
Eff
ects
75
Gambar 6. Dampak Instruksional dan Pengiring Model STAD
Tabel 3. Skenario pembelajaran model STAD
Kegiatan Dosen Langkah
Pokok Kegiatan Mahasiswa
Dosen menyampaikan tujuan
pembelajaran
Menyajikan data statistik
Penyajian
informasi (materi)
Mencermati tujuan
pembelajaran
Menyimak data statistik
Dosen membagi mhs ke dalam
kelompok secara heterogen.
Dosen membagikan hand out
materi tendensi sentral
Dosen membimbing kelompok
dalam memahami materi
Pembentukan
kelompok
heterogen
Mahasiswa berkelompok secara
heterogen.
Menerimadan membaca hand
out materi tendensi sentral
Meminta bantuan dosen dalam
memahami materi
Dosen membagikan Lembar Kerja
Kelompok
Membimbing kelompok dalam
memahami dalam mengerjakan
lembar kerja
Memberikan skor hasil kerja
kelompok
Kerja dalam Tim
Dosen membagikan Lembar
Kerja Kelompok
mengerjakan lembar kerja
Merefleksikan skor hasil kerja
kelompok
Dosen membagikan lembar soal
individual.
Mengoreksi pekerjaan mhs.
Menghitung skor rata-rata tim
Evaluasi
Mengerjakan lembar soal
secara individual.
Menerima hasil evaluasi.
Mememberikan penghargaan
kepada kelompok berdasarkan
peringkat
Pemberian
Penghargaan
Menerima penghargaan dan
merayakan dalam kelompok
PENUTUP
Sebagai penutup, berikut beberapa catatan rekomendatif bagi para dosen yang akan
menerapkan model pembelajaran dan media berbasis e-learning. Pertama, walaupun secara
teoretik tersedia cukup banyak model pembelajaran yang dapat dipakai oleh dosen, sebaiknya
memilih model pembelajaran yang dianggap paling efektif. Kedua, Pertimbangkan faktor-
faktor berikut: 1) domain dan ranah tujuan pembelajaran yang akan disasar, 2) kondisi awal
mahasiswa, 3) ekspektasi kemampuan mahasiswa yang akan dikembangkan, 4) jumlah waktu
yang tersedia, 5) sarana dan prasarana yang ada, 6) kemampuan dalam mengambil keputusan
instruksional, 7) kemampuan mengelola kelas. Ketiga, jika akan menggunakan media
pembelajaran berbasis e-learning lakukan secara blended (campuran pembelajaran tatap
76
muka dan menggunakan e-learning). Pilih perangkat lunak yang bersifat open source, tetapi
cukup stabil, agar menghemat biaya yang dikeluarkan oleh lembaga, sekaligus tetap menjaga
mutu pembelajaran. Kenali fitur-fitur perangkat lunak dengan melihat aspek-aspek berikut:
1) fiturnya suport dengan teknologi internet yang mutakhir, 2) navigasinya mudah dimengerti
dan dijalankan, 3) memiliki konten yang dinamis, 4) tersedia fitur untuk mengembangkan
pembelajaran yang aktif dan kolaboratif, 5) memiliki fitur khusus untuk administrator, guru
(course creator) dan siswa, 6) telah tertanam (embedded) perangkat e-mail, chatting, forum
diskusi dan fitur grup, 7) dapat diandalkan sebagai media pembelajaran berbasis e-learning di
PT.
REFERENSI
Clark, R. C. & Mayer, R., E. (2008). E-Learning and the science of instruction (second
edition). San Francisco: Pfeiffer.
Dabbagh, N. & Bannan-Ritland, B. (2005). Online learning, concepts, strategies, and
application.Upper Saddle River, N.J: Pearson Education, Inc.
Davis, R. H., Alexander, L., T. & Yelon, S., L. (2001). Learning system design: An approach
to the improvement of instruction. New York: Mcgraw Hill.
Dirjen Dikti. (2010). Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT).Jakarta:
Kemendiknas.
Dick, W; Carey, L & Carey, J .O. (2009). The systematic design of instruction,(seventh
edition).Upper Saddle River, N.J : Pearson Education, Inc
Joyce, B; Weil, M., & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching: Model-Model
Pengajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Knirk, Frederick G., & Gustafson, Kent L. (1986). Instructional technology: A systematic
approach to education. New York: Holt, Rinehart, and Winston.
Kemendikbud RI. 2014. Permendikbud No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. Jakarta: Kemendikbud.
Kuntari Eri Murti. (2015). Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya Pada Pembelajaran di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk Paket Keahlian Desain Interior. Tersedia
di:http://P4tksb-Jogja.Com/Arsip/Images/Wi/Pendidikan%20abad%2021%20dan%20
Implementasinya%20pada%20Pembelajaran%20di%20SMK%20untuk%20Paket%20
Keahlian%20Desain%20Interior.pdf
Mawardi dan Sulasmono, B., S. (2011). Bahan ajar cetak: Kajian kurikulum Pendidikan
Kewarganegaraan SD. Salatiga: Widya Sari.
Mawardi. (2014). Model Desain Pembelajaran Konsep Dasar PKn Berbasis Belajar Mandiri
Menggunakan Moodle. Salatiga: Widya Sari Press.
Slavin, R.E. (2009). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media
77
INSTRUMEN VALIDASI AHLI
PROGRAM MAPPING/ SILABUS
MATAKULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Yth Bp/Ibu validator,
Dalam rangka mengembangkan Silabus atau Program Mapping matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran, kami membutuhkan masukan-masukan, oleh karena itu mohon perkenan mengisi form
penilaian mengikuti panduan berikut
a. Mohon Bp/Ibu mengisi identitas pada bagian identitas di bawah ini.
b. Mohon Bp/Ibu memberikan penilaian dan masukan terhadap LOM e-learning dalam
pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.
c. Pada bagian pertama, silakan menentukan pilihan dengan melingkari angka 1= kualitasnya
sangat tidak baik (STB), 2 = kualitasnya tidak baik (TB), 3 = kualitasnya kurang baik
(KB), 4 = kualitasnya baik (B) dan 5 = kualitasnya sangat baik (SB) pada kolom yang
tersedia.
d. Pada bagian kedua, mohon Bp/Ibu memberikan saran dan masukan terhadap LOM e-learning
dalam pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.
e. Masukan dan komentar Bp/Ibu sangat bermanfaat untuk penyempurnaan LOM e-learning
dalam pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.
Terima kasih atas bantuan Bp/Ibu.
Salam, Tim Pengembang
Dr. Mawardi, M.Pd
Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd
Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd
A. IDENTITAS
Nama : ......................................................................
Unit Kerja : ......................................................................
1. Lingkari angka 1, 2, 3, 4 atau 5 pada skala penilaian berikut sesuai pilihan Bp/Ibu.
NO ASPEK YANG DINILAI
SKALA PENILAIAN
STB
(1)
TB
(2)
KB
(3)
B
(4)
SB
(5)
A. Kelengkapan Komponen Program Mapping/ Silabus
Lampiran 3. Instrumen Validasi Ahli Program Mapping/ Silabus Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
78
matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
7. Program Mapping/ Silabus matakuliah Kurikulum
dan Pembelajaran dilengkapi identitas matakuliah
(kode matakuliah, besaran sks, nama pengembang
dan alamat portal e-learning)
1 2 3 4 5
8. Program Mapping dilengkapi rumusan Capaian
pembelajaran matakuliah (CPMK) 1 2 3 4 5
9. Program Mapping dilengkapi rumusan Capaian
pembelajaran khusus matakuliah (Sub-CPMK) 1 2 3 4 5
10. Program Mapping dilengkapi indikator
pembelajaran 1 2 3 4 5
11. Program Mapping dilengkapi urutan pokok
bahasan dan sub-pokok bahasan. 1 2 3 4 5
12. Program Mapping dilengkapi komponen utama
Learning Object Materials (LOM). 1 2 3 4 5
13. Program Mapping dilengkapi komponen asesmen,
interaksi, aktuivitas belajar dan sumber URL. 1 2 3 4 5
14. Program Mapping dilengkapi alokasi waktu. 1 2 3 4 5
B. Kesesuaian Komponen Program Mapping dengan Capaian Pembelajaran
Matakuliah (CPMK)
4. Rumusan indikator pembelajaran sesuai dengan
CPMK 1 2 3 4 5
5. Penentuan pokok bahasan/sub pokok bahasan
dalam pembelajaran sesuai dengan CPMK 1 2 3 4 5
6. Pengembangan materi (bentuk teks, gambar, dan
video) relevan untuk mencapai CPMK 1 2 3 4 5
7. Pengembangan materi dalam bentuk teks relevan
untuk mencapai CPMK 1 2 3 4 5
8. Pengembangan materi berupa gambar/foto relevan
untuk mencapai CPMK 1 2 3 4 5
9. Pengembangan materi berupa video relevan untuk
mencapai CPMK 1 2 3 4 5
10. Perumusan tugas relevan dengan indikator
pencapaian pembelajaran 1 2 3 4 5
11. Penentuan jenis asesment relevan dengan 1 2 3 4 5
79
indikator pencapaian pembelajaran
12. Penentuan jenis interaksi relevan dengan indikator
pencapaian pembelajaran 1 2 3 4 5
13. Perumusan aktivitas belajar relevan dengan
indikator pencapaian pembelajaran 1 2 3 4 5
14. Sumber belajar berupa alamat situs internet
tertentu (URL) relevan dengan indikator
pencapaian pembelajaran
1 2 3 4 5
15. Penentuan alokasi waktu setiap topik
pembelajaran mencukupi untuk mencapai CPMK. 1 2 3 4 5
2. Saran dan Masukan
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ...............................
............................................................................................................................. ...............................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ...............................
.................................................................................................................................................. ..........
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ...............................
............................................................................................................................................................
Salatiga, 2017
tanda tangan dan nama lengkap
(..................................................)
80
INSTRUMEN VALIDASI AHLI
LEARNING OBJECT MATERIALS (LOM) E-LEARNING
MATAKULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Yth Bp/Ibu validator,
Dalam rangka mengembangkan Learning Object Materials (LOM) matakuliah Kurikulum dan
Pembelajaran, kami membutuhkan masukan-masukan, oleh karena itu mohon perkenan mengisi form
penilaian mengikuti panduan berikut.
a. Mohon Bp/Ibu mengisi identitas pada bagian identitas di bawah ini.
b. Mohon Bp/Ibu memberikan penilaian dan masukan terhadap LOM e-learning dalam
pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.
c. Pada bagian pertama, silakan menentukan pilihan dengan melingkari angka 1= kualitasnya
sangat tidak baik (STB), 2 = kualitasnya tidak baik (TB), 3 = kualitasnya kurang baik
(KB), 4 = kualitasnya baik (B) dan 5 = kualitasnya sangat baik (SB) pada kolom yang
tersedia.
d. Pada bagian kedua, mohon Bp/Ibu memberikan saran dan masukan terhadap LOM e-learning
dalam pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.
e. Masukan dan komentar Bp/Ibu sangat bermanfaat untuk penyempurnaan LOM e-learning
dalam pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.
Terima kasih atas bantuan Bp/Ibu.
Salam, Tim Pengembang
Dr. Mawardi, M.Pd
Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd
Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd
B. IDENTITAS
Nama : ......................................................................
Unit Kerja : ......................................................................
1. Lingkari angka 1, 2, 3, 4 atau 5 pada skala penilaian berikut sesuai pilihan Bp/Ibu.
NO ASPEK YANG DINILAI
SKALA PENILAIAN
STB
(1)
TB
(2)
KB
(3)
B
(4) SB (5)
A. Kesesuaian Materi dalam LOM dengan Capaian Pembelajaran Matakuliah
(CPMK)
15. Secara keseluruhan, learning object (materi) yang 1 2 3 4 5
Lampiran 4. Instrumen Validasi Ahli LOM E-Learning Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
81
dikembangkan sesuai dengan CPMK.
16. Kedalaman learning object (materi) yang
dikembangkan sesuai CPMK.
17. Keluasan learning object (materi) yang
dikembangkan sesuai tuntutan CPMK.
B. Kekayaan pengalaman belajar yang ditawarkan
16. Learning object yang dikembangkan dalam LOM
akan meperkaya pengalaman belajar mahasiswa 1 2 3 4 5
17. Learning object yang dikembangkan
memungkinkan mahasiswa mendapatkan
pengalaman otentik meskipun termediasi melalui
internet.
1 2 3 4 5
C. Keakuratan materi dalam LOM
6. Fakta/data yang dipaparkan dalam materi akurat. 1 2 3 4 5
7. Konsep atau definisi yang digunakan dalam
pengembangan materi akurat. 1 2 3 4 5
8. Prinsip atau pernyataan kaidah yang digunakan
dalam mengembangkan materi akurat. 1 2 3 4 5
9. Materi berupa prosedur yang digunakan akurat. 1 2 3 4 5
10. Materi yang digunakan dalam menyususn
tugas/soal akurat. 1 2 3 4 5
D. Kemuthakiran materi dalam LOM
1. Fota/gambar yang digunakan dalam
mengembangkan materi mutakhir 1 2 3 4 5
2. Video yang digunakan dalam mengembangkan
materi mutakhir
3. Contoh-contoh yang digunakan dalam
mengembangkan materi mutakhir 1 2 3 4 5
4. Kutipan pustaka yang digunakan dalam
mengembangkan materi mutakhir 1 2 3 4 5
5. Secara umum materi yang dikembangkan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi terbaru.
1 2 3 4 5
E. Kelayakan penyajian materi dalam LOM
7. Sistematika penyajian materi konsisten 1 2 3 4 5
8. Keruntutan sajian materi yang dikembangkan 1 2 3 4 5
9. Kualitas gambar yang digunakan untuk
mengembangkan materi. 1 2 3 4 5
10. Ukuran gambar yang digunakan tidak terlalu besar
dan tidak terlalu kecil 1 2 3 4 5
11. Kualitas materi dalam bentuk .ppt yang digunakan
untuk mengembangkan materi. 1 2 3 4 5
12. Kualitas video yang digunakan untuk 1 2 3 4 5
82
mengembangkan materi.
E. Kualitas kebahasaan
5. Kualitas struktur kalimat yang digunakan dalam
mengembangkan materi 1 2 3 4 5
6. Keefektifan kalimat yang digunakan dalam
mengembangkan materi 1 2 3 4 5
7. Kekomunikatifan pesan yang disampaikan 1 2 3 4 5
8. Keruntutan dan keterpaduan antar paragraf 1 2 3 4 5
9. Kekonsistenan dalam penggunaan istilah 1 2 3 4 5
10. Kekonsistenan dalam menggunakan simbul atau
tanda baca 1 2 3 4 5
2. Saran dan Masukan
............................................................................................................................. ...............................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................. ...............................
............................................................................................................................. ...............................
...........................................................................................................................................................
Salatiga, 2017
tanda tangan dan nama lengkap
(..................................................)
83
INSTRUMEN VALIDASI AHLI E-LEARNING
MATAKULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
Yth Bp/Ibu validator,
Dalam rangka mengembangkan e-learning untuk mengunggah Learning Object Materials (LOM)
matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran, kami membutuhkan masukan-masukan, oleh karena itu
mohon perkenan mengisi form penilaian mengikuti panduan berikut.
a. Mohon Bp/Ibu mengisi identitas pada bagian identitas di bawah ini.
b. Mohon Bp/Ibu memberikan penilaian dan masukan terhadap e-learning yang berisi LOM
Kurikulum dan Pembelajaran ini.
c. Pada bagian pertama, silakan menentukan pilihan dengan melingkari angka 1= kualitasnya
sangat tidak baik (STB), 2 = kualitasnya tidak baik (TB), 3 = kualitasnya kurang baik
(KB), 4 = kualitasnya baik (B) dan 5 = kualitasnya sangat baik (SB) pada kolom yang
tersedia.
d. Pada bagian kedua, mohon Bp/Ibu memberikan saran dan masukan terhadap e-learning dalam
pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.
e. Masukan dan komentar Bp/Ibu sangat bermanfaat untuk penyempurnaan e-learning dalam
pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran ini.
f. URL: http://portalbelajarmandiri.net/course/view.php?id=8
Terima kasih atas bantuan Bp/Ibu.
Salam, Tim Pengembang
Dr. Mawardi, M.Pd
Elvira Hoesein Radia, S.Pd., S.Mus., M.Pd
Eunice Widyanti S., S.Pd., M.Pd
C. IDENTITAS
Nama : ......................................................................
Unit Kerja : ......................................................................
1. Lingkari angka 1, 2, 3, 4 atau 5 pada skala penilaian berikut sesuai pilihan Bp/Ibu.
NO ASPEK YANG DINILAI
SKALA PENILAIAN STB
(1)
TB
(2)
KB
(3)
B
(4) SB (5)
B. TAMPILAN
18. Gambar background atau latar pada laman portal
menarik 1 2 3 4 5
19. Warna pada background tidak mencolok sehingga
tidak silau atau melelahkan mata. 1 2 3 4 5
20. Gambar atau foto relevan dengan konten
pembelajaran. 1 2 3 4 5
Lampiran 5. Instrumen Validasi Ahli E-Learning Matakuliah Kurikulum dan Pembelajaran
ran. Instrumen Uji validasi ahli e-learning
84
21. Teks menggunakan jenis huruf yang mudah dibaca.
1 2 3 4 5
22. Ukuran huruf pada teks tidak terlalu kecil dan
tidak terlalu besar. 1 2 3 4 5
23. Tata letak gambar menarik. 1 2 3 4 5
B. AKSES 18. Kemudahan dalam mengakses perkuliahan online 1 2 3 4 5
19. Kemudahan dalam mengoperasikan fitur
perkuliahan 1 2 3 4 5
20. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah
dipahami. 1 2 3 4 5
F. INTERAKSI
11. Terdapat fasilitas message untuk interaksi dengan
fasilitator atau dosen. 1 2 3 4 5
12. Terdapat fasilitas chatting untuk interaksi dengan
peserta lain. 1 2 3 4 5
13. Terdapat fasilitas forum diskusi untuk
memperdalam pemahaman materi perkuliahan. 1 2 3 4 5
14. Ada fitur untuk memberikan umpan balik 1 2 3 4 5
15. Ada fitur yang dapat diakses oleh mahasiswa
untuk mengetahui skor/grade kemajuan
belajarnya.
1 2 3 4 5
G. DESAIN MATERI PEMBELAJARAN
13. Tugas-tugas perkuliahan mengarah kepada tujuan
perkuliahan. 1 2 3 4 5
14. Desain materi mendorong keaktivan belajar
mahasiswa. 1 2 3 4 5
15. Desain tugas-tugas perkuliahan mendorong
keaktivan belajar mahasiswa. 1 2 3 4 5
16. Desain forum diskusi mendorong keaktivan
belajar mahasiswa. 1 2 3 4 5
17. Rancangan materi perkuliahan online
memperhatikan fleksisibilas waktu belajar
mahasiswa.
1 2 3 4 5
18. Rancangan kuis diacak sedemikian rupa sehingga
dapat nenumbuhkan kejujuran mahasiswa dalam
mengerjakan.
1 2 3 4 5
E. KONTROL
11. Panel navigasi untuk akses materi mudah
digunakan oleh mahasiswa. 1 2 3 4 5
12. Tombol navigasi untuk tugas mudah digunakan. 1 2 3 4 5
13. Panel navigasi untuk akses kuis mudah ditemukan. 1 2 3 4 5
14. Terdapat menu bantuan yang dapat digunakan
untuk mengetahui tombol yang harus ditekan. 1 2 3 4 5
85
2. Saran dan Masukan
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
Salatiga, Juni 2017
tanda tangan dan nama lengkap
(..................................................)
86
Lampiran 6. Contoh Instrumen tes
MK117A - KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN TTS Kurikulum dan pembelajaran
Question 1 Berikut ini bukan merupakan kekuatan konsep kurikulum sebagai hasil belajar adalah ...
Select one:
a. akuntabilitas pendidik dan manajemen sekolah yang harus profesional dalam
merealisasi hasil yang akan dicapai sekolah
b. konsep kurikulum ini lebih memosisikan mata pelajaran dan materi ajar sebagai alat
c. meletakkan banyak perhatian pada hasil yang di rencanakan sehingga mengabaikan
hasil yang tidak direncanakan
d. fokus pada pencapaian suatu perubahan pada diri siswa
Question 2 Berikut ini yang bukan merupakan bentuk organisasi kurikulum yang berorientasi pada
disiplin ilmu adalah ...
Select one:
a. orriented curriculum
b. subject centered curriculum
c. correlated curriculum
d. integrated curriculum
Question 3 Berikut ini yang bukan merupakan elemen kurikulum 2013 yang mengalami perubahan
adalah ...
Select one:
a. standar proses
b. standar penilaian
c. standar pengelolaan
d. standar kompetensi lulusan
Question 4 Berikut ini yang bukan merupakan prinsip organisasi kurikulum yang dikembangkan oleh
Posner dan Strike (1976) adalah ... Select one:
a. learner-related
b. concep-related
c. inquiry-related
d. behavior-related
87
Question 5 Berikut ini yang bukan termasuk dimensi hidden curriculum adalah ...
Select one:
a. menggambarkan tujuan yang harus dicapai sesuai yang telah direncanakan
b. menunjukkan suatu hubungan atau interaksi guru, peserta didik, struktur kelas, dan
keseluruhan pola organisasional
c. menjelaskan sejumlah proses perencanaan di dalam dan di luar sekolah
d. mencakup perbedaan tingkat kesengajaan atau intensionalitas seperti halnya yang
dihayati oleh para peneliti, tingkat yang berhubungan dengan hasil yang bersifat insidental
Question 6 Berikut ini yang bukan termasuk fungsi kurikulum dilihat dari cakupan dan tujuannya adalah
...
Select one:
a. elaborasi
b. eksplorasi
c. pendidikan umum
d. suplementasi
Question 7 Berikut ini yang bukan termasuk kandungan tujuan pendidikan adalah ...
Select one:
a. equity
b. survival
c. universal
d. autonomy
Question 8 Berikut ini yang menjadi landasan pengembagan kurikulum adalah ...
Select one:
a. filosofis, psikologis, dan sosiologis-matematis
b. filosofis, psikologis, dan sosiologis-axiologis
c. filosofis, psikologis, dan sosiologis-teknologis
d. filosofis, psikologis, dan sosiologis-biologis
Question 9 Berikut ini yang merupakan lima prinsip cakupan atau scope adalah ...
Select one:
a. mata pelajaran, bidang luas, proyek, kurikulum inti, dan fused plan
b. mata pelajaran, bidang luas, proyek, kurikulum inti, dan kurikulum korelasi
c. mata pelajaran, bidang luas, proyek, kurikulum inti, dan integrasi
88
d. mata pelajaran, bidang luas, proyek, kurikulum inti, dan pembelajaran tema
Question 10 Cakupan instruksional kurikulum sebagai rencana pembelajaran antara lain ...
Select one:
a. ruang lingkup pelajaran, urutan materi dan kegiatan belajar, strategi, metode, dan
teknik membelajarkan siswa
b. ruang lingkup pelajaran, strategi, pendekatan, metode, dan teknik membelajarkan
siswa
c. ruang lingkup pelajaran, kedalaman materi dan kegiatan belajar, strategi, metode, dan
teknik membelajarkan siswa
d. ruang lingkup pelajaran, urutan materi dan kegiatan belajar, strategi, model, dan teknik
membelajarkan siswa
Question 11 Cakupan penilaian dalam kurikulum 2013, kompetensi inti atau KI ke 3 adalah pada aspek ...
Select one:
a. pengetahuan
b. sikap sosial
c. sikap spiritual
d. keterampilan
Question 12 Faktor yang paling memberikan pengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran antara lain ...
Select one:
a. lingkungan belajar, tingkah laku guru, dan iklim akademik
b. pengetahuan awal, keterampilan belajar, dan iklim akademik
c. pengetahuan awal, keterampilan belajar dan sikap positif siswa terhadap mata
pelajaran
d. lingkungan belajar, tingkah laku guru, dan kegiatan ko-kurikuler
Question 13 Guru memegang peran penting dalam implementasi kurikulum, yaitu sebagai ...
Select one:
a. implementers, developers, researchers, dan trainers
b. implementers, adapters, developers, dan researchers
c. implementers, developers, researchers, dan managers
d. implementers, adapters, developers, dan trainers
Question 14 Hasil sampingan atau side effects dari interaksi antar siswa, guru dan materi serta lingkungan
belajar disebut ...
Select one:
89
a. kurikulum tidak tertulis
b. kurikulum tertulis
c. kurikulum tersembunyi
d. kurikulum sampingan
Question 15 Komponen kurikulum yang memuat materi dan kegiatan belajar dilengkapi uraian tentang
bagaimana materi ajar itu dipelajari siswa agar ia dapat merekonstruksi materi itu menjadi
pengetahuannya merupakan definisi kurikulum sebagai ...
Select one:
a. konten
b. mata pelajaran
c. hasil belajar
d. rencana pembelajaran
Question 16 Kurikulum harus memberikan ruang gerak bagi guru untuk mengembangkan program
pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada dan harus menyediakan berbagai
kemungkinan program pilihan sesuai dengan bakat dan minat siswa, merupakan prinsip ... Select one:
a. efektifitas
b. flekibilitas
c. relevansi
d. kontinuitas
Question 17 Kurikulum harus mengandung hal-hal yang baru agar tetap relevan dengan kebutuhan dan
tuntutan masyarakat. Hal ini sesuai dengan peran kurikulum ...
Select one:
a. kreatif
b. inovatif
c. evaluatif
d. konservatif
Question 18 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar,
merupakan definisi kurikulum menurut ...
Select one:
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
c. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2006
90
d. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
Question 19 Kurikulum humanistik menekankan kepada integrasi atau kesatuan pribadi secara utuh antara
...
Select one:
a. intelektual, emosional, dan tindakan
b. intelektual, sikap, dan spiritual
c. intelektual, emosional, dan spiritual
d. intelektual, tindakan, dan spiritual
Question 20 Kurikulum memungkinkan kaburnya garis batas antar mata pelajaran atau bidang studi
sehingga menghasilkan curriculum synthesis tanpa menghilangkan independensi masing-
masing mata pelajaran atau disiplin ilmu, merupakan fungsi organisasi kurikulum ...
Select one:
a. vertikal
b. spiral
c. horizontal
d. vertikal dan horizontal
Question 21 Kurikulum menanamkan kepada siswa ide pokok struktur disiplin ilmu yang dikembangkan,
sehingga pengetahuan siswa makin lama makin dalam (deepened) dan makin luas (widened),
merupakan konsep kurikulum ...
Select one:
a. articulations
b. synthesis
c. balance
d. spiral
Question 22 Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pendidikan. Berikut ini
yang termasuk peranan kurikulum adalah ...
Select one:
a. konservatif, inovatif, kritis, dan evaluatif
b. konservatif, kreatif, kritis dan evaluatif
c. konservatif, inovatif , kreatif, dan evaluatif
d. konservatif, kreatif, inovatif, dan kritis
Question 23 Melalui pengalaman pendidikan yang diperoleh siswa, artinya siswa sudah mendekati
kepemilikan sebuah ...
91
Select one:
a. pengetahuan
b. kompetensi
c. kepribadian
d. keterampilan
Question 24 Melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu merupakan salah satu peran
kurikulum yang disebut ...
Select one:
a. evaluatif
b. inovatif
c. konservatif
d. kritis
Question 25 Mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan keahliannya yang didasarkan atas minat
dan bakat siswa, merupakan fungsi kurikulum ...
Select one:
a. elaborasi
b. keahlian
c. eksplorasi
d. pendidikan umum
Question 26 Menurut Jhon Locke, manusia itu seperti kertas putih, hendak ditulisi apa kertas itu sangat
tergantung pada orang yang menulisnya. Pandangan ini melahirkan aliran belajar ...
Select one:
a. stimulus-respon
b. kognitif-wholistik
c. behavioristik-elementeristik
d. konstruktivistik
Question 27 Organisasi kurikulum meletakkan konten, kegiatan belajar atau pengalaman belajar dalam
suatu susunan yang berkembang secara akumulatif dan berkesinambungan, makin lama
makin luas dan makin dalam, merupakan prinsip organisasi vertikal ...
Select one:
a. sequence
b. scope
c. continuity
92
d. integration
Question 28 Pandangan bahwa setiap individu memiliki kelemahan-kelemahan namun demikian setiap
individu dapat memperbaiki dirinya sendiri sesuai dengan norma-norma dan keyakinan yang
ditentukan sendiri. Pandangan tersebut merupakan salah satu aliran filsafat yaitu ...
Select one:
a. realisme
b. idealisme
c. pragmatisme
d. eksistensialisme
Question 29 Pandangan tentang hakikat kebenaran menurut Nasution adalah ...
Select one:
a. idealisme, realisme, performatis, dan pragmatisme
b. idealisme, realisme, scholatisis, dan pragmatisme
c. idealisme, realisme, pragmatisme, dan eksistensialisme
d. idealisme, realisme, pragmatisme, dan fanatisme
Question 30 Pengebangan kurikulum sedapat mungkin dilakukan dengan sarana, biaya, dan waktu yang
seminimal mungkin. Hal itu merupakan prinsip ...
Select one:
a. kontinuitas
b. efektifitas
c. relevansi
d. efisiensi
Question 31 Perubahan kurikulum 2013 juga merubah struktur kurikulum pada jenjang sekolah dasar,
yaitu ...
Select one:
a. terjadi penambahan mapel yang harus diikuti siswa
b. terjadi pengurangan mapel yang harus diikuti siswa
c. konstruksi yang holistik berbasis sains atau alam, sosial, dan budaya)
d. pengembangan diri terintegrasi pada setiap mapel dan ekstrakurikuler
Question 32 Perubahan kurikulum 2013 pada elemen penilaian hasil belajar adalah ...
Select one:
a. penilaian melalui tes
93
b. penilaian otentik
c. mengesampingkan pemanfaatan portofolio yang di buat siswa
d. penilaian hanya pada level KD
Question 33 Perubahan kurikulum 2013 pada elemen proses pembelajaran yaitu ...
Select one:
a. penanaman sikap diajarkan secara verbal
b. menggunakan pendekatan saintifik atau 5M
c. pembelajaran fokus pada interaksi di lingkungan sekolah saja
d. terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
Question 34 Prinsip organisasi horizontal atau widening of knowlodge yang harus dipenuhi dalam
mengembangkan efektivitas pengalaman belajar adalah ...
Select one:
a. integration dan continuity
b. integration dan sequence
c. integration dan scope
d. integration dan correlated
Question 35 Prinsip organisasi vertikal yang berkaitan dengan pengaturan konten, kegiatan belajar, atau
pengalaman belajar siswa adalah ...
Select one:
a. sequence dan continuity
b. correlated dan continuity
c. scope dan continuity
d. sequence dan scope
Question 36 Proses sosial bagi pendalaman pemahaman diri sendiri, orang lain, dan lingkungan melalui
proses rekonsepsualisasi merupakan definisi kurikulum menurut ...
Select one:
a. Schubert
b. Oliva
c. Dwayne Huebner
d. Grumet
Question 37 Suatu kurikulum harus dievaluasi dan direvisi secara terus menerus, hal ini dikerenakan ...
94
Select one:
a. adanya kebijakan pemerintahan yang baru
b. pengetahuan yang dahulu dianggap kuno
c. pengetahuan yang dahulu dianggap tidak penting karena tertutupi oleh ilmu yang baru
d. pengetahuan bersifat dinamis sehingga banyak dan cepat pula pengetahuan yang
sekarang dianggap benar akan menjadi usang
Question 38 Tahap perkembangan kognitif operasional konkret menurut Peaget, berkembang dari usia ...
Select one:
a. 8 sampai 11 tahun
b. 8 sampai 12 tahun
c. 7 sampai 11 tahun
d. 7 sampai 10 tahun
Question 39 Terdapat dua komponen kurikulum yang apabila terjadi pemisahan salah satu dari keduanya,
menyebabkan terjadinya disfungsional kurikulum. Komponen tersebut adalah ...
Select one:
a. konten dan kegiatan siswa
b. strategi dan teknik membelajarkan siswa
c. konten dan metode
d. strategi dan metode
Question 40 Tingkat perkembangan moral anak, dimana anak patuh pada arahan orang tua, dan anak
mulai berbuat berdasarkan peraturan yang berlaku, artinya anak tersebut berada pada tingkat
...
Select one:
a. pra kondisional
b. pasca konvensional
c. konvensional
d. kondisional
Customized by Mawardi
You are logged in as System Administrator (Logout)
Moodle Docs for this page
95
Lampiran 7.Print Screen Laman http://portalbelajarmandiri.net
Print Screen: Portal belaja
mandiri.
http://portalbelajar
mandiri.net
Gambaar 1.
Home page
portalbelajanman
diri.net
96
Gambar 2. Direktori
matakuliah Kurikulum
dan Pembelajaran
Gasmbar 3. Peta
konsep
Pembelaj
aran
97
Gasmbar 4.
Topik 1. Hakikat
Kurikulum
Gambar 5.
Halaman materi
Topik 1. Hakikat
Kurikulum
98
Gambar 6.
Gambar untuk
Topik 6.
Hubungan
kurikulum dan
Pembelajaran
Gambar 7. Rambu-rambu
penyusunan
Silabus dan
RPP
99
Gambar. Penggalan Soal TTS
Gambar 8. Tugas
Upload Video
pembelajaran
Top Related