A~C#~~(){,.q'
rll· 7:J ~~ J /. . LAPORAN PENELITIAN t .,
BANGUNAN KUNO DAN BANGUNAN BERSEJARAH DI·DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
..•
. , ' _.' . .' ~ .. ( { ··" ..
. r>t ·.'.t '! .,. -~-- ;· : ..
"j . . ' "( ~ .,._ ·,
...,~ 't • . ' ( . . . ' .. '""'-.;., ,
•. ·-··-· _,. __ ....... ·. ... .. ',_, ...... , ...• -.. :- ... ~ ,,;o,·~-.-.··---.... - .............. ~----•-.... -. <·•·~- ,-.,.
.. .... . ,. : .
•• , .. __ , •.. _ • .., ......... , . .,, ...... ..,_._ ........... 1';,.,-t>.~tM' ...... ,. ~ ·-· ........... :
' . " .. ~· Dl ... un · Oleft :
Thn FakutUI autra··UGM;·~tt.
MENGETAHUI
. .r.
PIIOYIIK PENELITIAN MASALAH DAN POTKNSI DAERAH
' 8APPBDA DIY 069811/ B.VI I ,882
" .
Kata iPenganta.r
"'•llclpua bal'r11c li~N-&&ku _.., a.M •laautl .a til• V~· . •
.... Mild• ke•J•-• ....... I"'EDA ,DJY ""',.. .. ,: ... 1 ... Un1ve~:"t .. '-d""' ."-.. ••uante ••.i.~i··-
. Kuno . .._ O.nU~Mt•" e .. -... .. 111 .._..li1lirr· t .,_,._ .. , ' ' ' ~ ' '
'•tep! •trl~ny• plllta••• tal ••' cll..S. .. •tll.. .llll.. ••• .,_,k,.,. •• rant 'alllh ••»• .. •· ••••• . ..._ ••aih ................. ka ...... _. ttell.AIA .,_ p.-attdua-pn•edul' -.ddr.alavaur t.a. ... _ .a•t .. .....,. ba~R: dl. ~·• ,.,.ral ... lan p•cJaen. llllk• ... .,. I~J•-ln.\ ........ ,.-.1 ... , • .a ... ·-·--~- ,... ... ···- •• ._ .. -..., t»ei• .... , ...... ill~ tuQ •• ,. .... Hlent~e•' lt~Poa.n ,."V ••l'*an• ·. . '
"•fttJ.ngat wek\U l'ah9 •uc:Ja ..,..., ••••aile ..... le-ponn ,_.Q till• •d•-.1 ...,... b.., ,.., la .. Ml did U. Fakul~ lai!IUa UC.. ltlllcJp• ••lkl• clld--·I&At&. .... dil.,.en o1• u. -•n lal.. cfl"•-"• .,.....,. ... ,... Aj ·t t
· "'*'fc· 1--•n btu:plJak d dill• .... h .. .,..ha •~'-•• _.. aueJ.·a•c.n 'uJ•tt ,. .. , • ._.,..11811 ..,. ........ ,J•J•;,_.. 1••'-~lan banguraan.a.ngyn~ lcutiD deft ...... ,...._ ...... Ill••• aeja~ah ld . OIYe
... 01• kal'ana bel'ha.UII)ta p-.I.IU.n 1.& e&ct• ,J.•• •~1 t~IJnt.uefl better_. J.naunal deft IJ•t·o••-. lldke _. k ..
e.Mpotan .1ni kui U• rot~tgyc•lc• ._. ... ·wu. "•'"'-·"' Pet:lu diket.ehu.l ~llhwa tu pe,.llti •• ,ekul'- sa ..
tra terdlrl e11u:la . ,_, 1. Tenaga ahll S PnJft U1:t SUl .. Un &utd.,. .. ...... on. Ojoko le*iMn ... ~ ......
'tf ~.. Ph., lllb•tlll ••• v 2e. T_,.ga Pelake-1 h.. 1, , ......
on • ......, o~a. R&ratll at•uan Ora. a.w&cta Abaa
l. Tanaue a~lnia\~:a,lft Don Oarto f.itlt dMQan ,....,...._, ..
r.u•h-laudahan lapou• inl ...... , •••••1 -~~~ ,.. ~1 Plcaplnan proyek.
Yoo,......_ .._.,.,. 11M ...........
j
r ~; !
I 'l I
' , t
liAI
I.
l%
Ill
....
n • r r 1 ; I
• P endllbulwan
'\• L•tat bfll'li<MQ Me.aalnta r~\1 n C~o~ J-;,...,., Vcmcd.l
\lan
B .. !M .. I'N't ~'1 IA•tode PMallt.1«
.; .1;-UPQi.Jlt.U,.......~ .,.n t'JU.lin W' ... Ol \UlU . i
l
J.
1l
14
14
• r.. ' . .:..~lH:JL.Hw;• b«,~a.ua ~;,,~df.r,..,'J .Tenrh-el Sltd11r·'''n 1.4
o, ~~ nk.:nuttn di. ;:.~ t..at fj ~·~i 11
13
...
. ...
..
l
8.AB I
P E N 0 A ~ U L U A N
A. LATAR BELAKANG MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN
Tiaak dapat dimungkiri, ••hwa gerak laju pembangun-
an di Indonesia san.gat pesat sekali. Haapi:r di s-ua tMt
pat, berbagai jenis ~angunan metah aarmunculan .aenaaaab
semaraknya suasana. Namun sangat disayangkan, aahwa ba-
ngunan-aangunan aaru yang serba megah dan ••darn tersebut
kadang-kaeang didirikan di ates puing-puing bangunaA kuna
yang •amiliki nilai sejarah ••n arkealo9is yang •apat • ..
berikan bukti ketin1gian tingkat peradaban aangsa In-.ne
sia mesa la•pau. ~emang apabila ditinjau aari seti kepen4
tingan umum terutama dari segi kepraktisan dan keekeneaiaa
banguna11 aaru yang liirancang untwk keperluan tertentu(kan
tcr, ge•ung •tosko,, partekaan, pasar, ~en~gan ds•.) ja-
.~h lebih ber•anfaat dibandingkan ban9Unan kune yang r~ub
dan auraa. Tetapi harus diingat, bah-a keeutuhan •anusia
hidup tidak hanya taraatas pade hal-hal yang praktia ._n
ekonoais saja, seringkali aereka m~erlukaa "santapan ~a-1
tin" di lu•.r keper~ayaan yang aereka anut. Ditinjau dari
segi "santapaD •atin", peninggalan histeris dan arkHlogia
m .. iliki nilai yang tak terhingga besarnya.
Pengetahuan tentang aasa lalu dapat dijadikan car
min bagi kehidupan di aasa sekarang daR dapat dipakai a.
bagai dasar untuk melangkah ke aasa dapan. Keberhesilan ,
kegagalan, kemetahan, kehancuran dan pengal~•an. t•n~asi
terdahulu merupakan pelajaran su .. er inapirasi. dan dapat n·
.membangunkan semangat patriatisme bagi kite yang hidup di·
2
masa aekarang. Oala• hal ini fungsi bangunan bersejarab a
dalah s.,agai "tugu paringatan" yang mengarahkan kita un
tuk selalu berpaling, menengek ke belakang, melihat keade
andiri sendiri sebelum •alangkah ke depan.
Di samping apa yang sudah dikemukakan di atas,sebu-
ah banC)unan bersejarah yang •••iliki ciri khas aerupakaD
obyek wisata yang cukup manarik baik bagi wisatawan .aaint
maupun do•estik. Kunjungan ~isatawan secara tidak langsung
akan ikut meningkatkan penghasilan daerah.
Kota Yogyakarta selain diberi predikat aebagai kota
pelajar dan kota budaya, tarkenal juga dangan obyak Mise
tanya. Sebagia~ dari obyek wisata tersabu~ berb•ntuk pe
ninggalan kuna oaik yang •asih berstatws .. nuaen hidup ·-
upun yang berstatus sa~agai aonu.en •ati. Yang •i•akaU8kan
sebagai aenumen hidup adalah·bangunan yang sampai sekarant
masih dipakai seperti halnya kratan Yogyakarta,aedang yant
..• di•aksud sebagai aenuaen aati adalah bangunan kuno yang
secara praktis tidak digunakan lagi oleh p .. iliknya (nega
ra, perseorangan) misalnya istana air Ta•ansari. Selain ke-
dua ebyek yang·dikemukakan di atas, di Yagyakarta •aaib
banyak te~~apat peninggalan-pen.inggalan lain baik yang
bersifat monu•en hidup maupun monumen mati.
Seperti terjadi di keta-kota lain, e•rap laju p .. -
bangunan di Yogyakarta juga cukup pesat. Apabila gerak
pertumbuhan bangunan baru tidak terkendalikan, barangkali
beberapa bangunan yang bernilai sejarab dan arkeol•gis a
ken ikut tergusur oleh kahadiran bangunan aodern.Kalau hal ·
ini sampai ter j'adi bukan hanya p•inat sejarah dan pu.rba
kala yang hidup di mase sekarang saja yang kehilangan, na-
l !'
••
' .
3
~un generasi yang akan datang tidak akan mendapat kesem -
patan untuk menyaksikan sendiri bukti hasil prestaai gene
rasi sebelumnya pada kurun waktu tertentu. Kejadian aaaa-
cam ini tentunya tidak diharapken.
~engingat arti, fungal dan pentingnya p enino1alan
historis-arkeologis dan kekuatiran, babwa be~erapa bangun
an kuoo aken targusur aleh bangunan baru, •aka BAPPEDA DIY
bekarja same aen9an Fakultas Sastra dan Fakultas tekaik Ba-. . gian Arsitektur mangadakan penelitian te~hadap ~ebe~apa i-
byek di Yogyakarta yang dianggap m .. iliki nilai aaja~ala.
dan a~keolegis. Dalaa tahap ini penelitian ~ar~ •enjangkau
empat wilayah kecaaaatan yaitu: Kacamatan Denurejan, Kac-
matan Kratoa, Kecaaatan Pakualaman aan Kecaaatan Kotaga ...
Haail penelitian akan dipakai sebatai bahan .partia~antaA
untuk aenyatakan s.Duah bangunan 8apat dit•tapkan aebagai
monuaan atau tidak (•onu.ent verkla.tinSI). Apabila setluah
Jlangunan sudah ditetapkaA· sebatai 111onuaen, •aka ada landaa-
an hukum untuk tetap mempertahankan keberaoaan ban gun an
dari gusuran bangunan baru •
Oari ke.-pat kecamatan teraebut, aasing-•asing akan
dipilih sat'!. bangunan (ko•pleks bangunan) yang· diangeap da
pat mewakili tingkat kebutuhan penelitian. Adapun alesan
dan perti.Oangan yang dipakai seaagai dasar untuk ... ilih
empat wilayeh keca•atan tersabut adalah sebagai berikut :
1. Keca•atan Oanurejan
Wilayah Kecaaatan Danurejan kini merupakan pusat ke
ta Yogyakarta. Di kawasan ini banyak tardapat perkantoran,
pertokoan, hotel dan paru•ahan yan9 satiap saat aengala•i
perluasan dan renovasi. Apabila gerak laju pertua~buhan b-
t f ,,
r
...
. '
s 2. Kecamatan Kraton
Di wilayah kecaaatan Kraton, banyak tarllapat ba
n~unan yang mempunyai nilai historis-arkealogis. Oari se-
luruh bangunan yanQ ada yang paling aendesak untuk diaman-
kan adalah kompleks istana air Taaansari. Istana air Ta
mansari yang dibangun paaa aasa p .. erintahanPSUltan Ha•ang
ku ~weans II sudah masuk di aalam selah satu ebyek tujuan
wisata baik nasional •aupun internasional. Na•un sangat di- ·
sayangkan, bahwa di linfkungan ini tarus bertu•buban ba-
ngunan-bangunan baru yang makin la•a teresa makin aer116esak
eksistensi bangunan la•a. Meskipun pihak kraton Yogyakarta
sudah mengeluarkan peraturan, baht~~a para matersari hanya
diperkenankan me~abangun rumah paling baik 8erbantuk ketant
~ {separuh tembok separuh papan/geoag), Naaun .. laa ke
nyataa~ di lokasi tarsebut talah bertuabuhan bangunan ken
struksi beten (teabek). Jalas, bahwe peraturan kraten tar-
sebut kurang diperhatikan oleh para ••oersari, atau baraat-'(·
kali·mereka tidak mengetahui adanya peraturan te~sebut.
PertumDuhan bangunan tembok makin pesat ketika usa
ha para mager~ari dalam bidan~ peabuatan dan penjualan lu-·• 'J•,
kisan batik mengalami peningkatan. Oi tinjau dari segi pe-
ningkatan kesajahteraan dan taraf hidup keluarga aaagarsari
hal tersebut jelas menggembirakan, tetapi sebaliknya jika
di tinJa_u dari segi keselama~an peninggalan sejarah- ark eo-
logis teresa sangat memprihatinkan.
Karena situasi dan kQndisi istana air Ta11ansari su-
dah sangat menggelisahkan bagi para pecinta peninggalan
sejarah dan instansi yang ber .. enang ••lindungi sarta me-
lestarikannya, make sudah selayaknya,bangunan tersebut se-
' il
' . . \· I I
j I ~ '
6
kali lagi perlu diteliti untuk aencari jalan keluar yang
paling tepat •
3. Kecamatan Pakualaman
Dari wilayah kecamatan Pakualaaaa talah dipilih •a-kas rumah kediaman Jendral Soedir.aa di aasa perjuangaA
mempertehankan ke•erdekaan sebagai o~Yek penelitian. Sebe-'
narnya ditinjau dari segi keselaaatah/kelestarian bangunen
tidak ada yang perlu dirisaukan, labab bangunan tersebut
kini digunakan sebagai museum Soedir.an dan telah mendapat
perawatan yan·g selayeknya.
~eskipun kondisi bengunannye sendiri aaaih sangat
baik dan keutuhannya sebagai auseu• parjuangen telah ter-
jamin, na•un penelitian terhaOap bangunan tersebut. masih
diperlukan, terutama penelitian yang bertujuan untuk· aen-
deskripsi bangunan •itinjau dari segi historis- arkeologis
-dan arsi tektonis •. Pen eli ti•n secara terpadu ini diharapkan
membawa hasil berupa gamberen yang lebih utuh mengenai ao-
numen tersebut di atas.
4. Ke6aaatan KotaQede
Ditinjeu dari segi historis=arkeo.logis, arsitekto
nis dan penge•bangan seni kerajinan dalaa hubungannya de
ngan pariwisata, Kotagede memiliki potensi yang cukup ting-
gi.
a.nKota-gede adalah bekas ibukota k•r•Jean Matera• Is
lam yang berdiri pada abaa 16 ~asehi. Sebagian paninggalan
masa tersebut sekarang aasih dapat disaksikan, ada yang
I j
I
• I
~asih terpelihara eangah balk dan aea yang sudah rusak •an
tidak tara~at lagl. Bangunan yang rel~tif masih t•rpeliha
ra dengan balk adalah kompleks mesjid-aakam karana bangun-
an tersebut sampai sekarang maslh ~erfungsi dan aiperguna-
kan. Tentu saja bangunan yang aa~ai sekarang aasih
bukan seluruhnya asli dari •asa 1'1atar- Isla• ·tatapi aerll
pakan hasil peaugaran paaa masa yahg lebih kemudian.
Seperti terfadi di daarah pe•uki••• lainnya. Kota
gede juga mengalami perkembangan yang lam~at laun akan ma-
rubah suasana se.buah kota yang llHpunyai ciri-ciri tradi
sional •enjadi sebuab kota yang DersuaaaAa aodern. . Gent
gang s .. pit diantara te•bok yang tinggi, ruaah-ruaah~ tra
disional dengan pager t .. bok dan regolnya aecara bertaDap
akan aeru8ah •enjadl jalan-jalan yang laDar dangeR ru•ah-
ruaah bergaya aodern ai kanan kir1 jalan. Ga.baran peru-
bah an auasana di ·atas benar-benar · akan tar ja.U apabila p e
merintah tidak mentambil langkah untuk aengendalikannya • .. b. 01 Kota gede masln •anyak terdapat ~angunan
" rUJDab
tlnggBl yang meapunyai ciri bangunan tradislonal Jawa. Ba
ngunan semaca11 ~ni hampir tidak pernah dibangun lagi seeaD
•i sa•ping rpahal cita rasa ganerasi sekarang sudah aenga-
laai perubahan. Generas~ sekarangblebih senang a .. bangun
ru•ah tinggalnya •enurut selera modern yang praktis dan e
konomis. Oleh ~ebab itu perlu dicari upaya agar ekaistensi
bangunan tradisional tersabut dapat terja•in.
c. Oi Kotagede, terutama di sebelah baret sungei Gajah
uwong, masih terdapa,t bengunan yang meaailiki ciri bangunaA
Inoo-Eropa. Yang dimaksud dengan bangunan Indo-Eropa ••alah Dangunan yang ko~onen-komponennya aerupakan perpaeuaR
,.
l
..
8
dari bangunan tradisional Jawa dan bangunan bergaya Eropa.
Bangunan semacam ini banyak didirikan pada jaman penjajah-
an Belanda ketika para sau•agar barang-8arang kerajinan e-
mas, perak dan batik roengalaroi mesa kejayaannya. Saudagar-
saudagar kaye karena hubungannya dengan orang Balan•• lam-
bat laun terpengaruh kebudayaan Eropa. Oengan membangun
rumah yang memiliki ciri-ciri bangunan Eropa, mereka lngin
menunjukkan harte kekayaan serta status aareka sebagai o
rang yang "terpelajar". Bangunan yang·mempunyei gaya sa••
cem ini sebagian perlu dipertahankan sebagai bukti mats
rantai perkam8angan seni bangunan di Indonesia. dalam kurun
waktu tert8ntu.
d. Kotagede sejak dahulu saapai sekarang terkenal de-
ngan seni kerajinannye terutama yang terbuat dari perak '
sahingga dalam auku-buku petunjuk wisata Kotagede sering
disebut sebagai "Ko~a Perak 8 •
... Karena potensi wilayah tersebut di etas, Kotaoede
sering mendapat kunjungan dari para wisatawan asing ~aupun "
aomestik serta para ahli yang'ber11inat terhadap studi se-
jarah dan purba~ala.
letak Kotagede tidak jauh dari pusat kota Yogyakar-
ta, sehingga apabila tarjadi perluasan kota, ada k•ung
kinan pertuiDbuhan bangunan baru akan mendesak dan menggu
sur bangunan-bangunan lama yang meapunyai nilai hiatoris,
arkeologis dan arsitektonis. Jika hal ini benar-benar ter
jadi ciri Kotagecfe selrtagai kota la•a akan ••udar. Kekha
watiran di etas cukup beralasan sebab dengan dibangunnya
terminal bis baru yang lokasinya berdekatan ~engan Kotage
de, secara bertahap !ertumbuhan ban;unan baru ~i wileyab
I .
9
ini juga akan meluas sampai di wilayah kota lama.
~engingat berbagai hal yang telah dike•ukakan di a-
tas, usaha inventarisasi bangunan yang ~emiliki nilai his-
toris, arkeologis dan arsitektonis sangat diperlukanryang
hasilnya akan dapat11dipakai sebagai bahan pertimbangan da-
lam merancang kebijaksanaan pengembangan •ilayah.
Berangkali ada yang berang;apan, bahwa usaha inven
tarisasi bangunan yang mampunyai nilai historis, erkeelo
gis dan arsitektonis sekarang ini merupakan suatu p .. bo
rosan dana, sebab; (1) penelitian semacam ini sudah seriRg
dilakukan oleh berbagai instansi pemerintah yang tu9asnya
langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan paning,al
an kuno; (2) Kekhawatiran targusurnya bangunan kano tidak
beralasan sebab pada dasarnya ·satiap bangunan kuno secara
otomatis sudah Derada dalam lindungan·Monumenten Dreonan
~ ~ Ne. 238/1931 dan berbagai aturan perlindungan la-
innya. .
Oitinjau sepintas lalu, anggapan diaatas •••ang ~e-
nar, namun apabila diaoakan pangamatan langsung di lapant-
an nampak dengan jelas, bahwa pelaksanaan ~.o. secara mur-
ni banyak sekali ham•atannya. (l). Hambatan saring terjadi ~
~
pada peninggalan yang masih berupa menumen hidup karena .
peailik/penghuni/pemakai pada dasarnya tidak bersedia be
gitu saja menuruti ketentuan yang termuat dalam ~.o. (2)
~asalah dana. Sela•a ini dana yang disediakan kurant men-
cukupi untuk membebaskan tanah serta memindahkan penduduk
di sekitar seluruh monumen yang ada. Karena dana yang tar
bates, usaha perlindungan terpaksa dilakukan dengan skala
prioritas, sehingga " untuk sementara " beberapa bangu~an
, . . . i
' t I l I
I
l.
I
. .
10
yang memiliki nilai historis, arkeologis dan arsitektonis,
terpaksa berdiri berdesakkan dengan bangunan baru yang per
tumbuhannya seringkali sulit dikendalikan.
Piengingat kedua hal di etas, terutama untuk menja9a
jangan sampai bangunan kuno dibongkar atau didesak eksie-
tensinya ·oleh bangunan baru, diperlukan uluran tangan dari
instansi yang berwenang mangendalikan pengembangan wilayah.
Prakarsa BAPPEDA untuk •••buat progra• Penel~tian 8anguaan
Kuno dan Bangunan Bersejarah di DIY sangatuaenggaiiiDirakan.
Perhatian Badao Perencanaan P.-bangunan Daerah Prop. DIY
terhadap bangunan kunc dan bersejarah teresa S8D8CJ8i angill
segar bagi usaha perlindungan dan penyelaaatan •onu•en.De
ngan wewenang yang dimilikinya BAPPEDA akan maapu •engen-
dalikan dan mengarahkan pertu•buhan banguaan Daru ~i saki-
tar •useua. Hal ini tent.u saja akan meng-birakan kita
aeaua.
Akhirnya dengan 8erhasil dilestarikannya bangunan ... kuno dan bersejarah di Yogyakarta, identi tea k;, ~WOtyakart.a
f..·
sebagai kota budaya dapat dipe~tahankan.
I
J-.
I
I l
ll a. Sas!ran dan ~etede Penelitian
1. Faedah. Yang Dapat Diharapkan
l'fl.enginget potensi keta Y.ogyakarta yat:ag sangat ka
ya akan bangunan-bangunan kuna bersejarah, make sudah aen
jadi tugas dan kewajiban kite semua untuk aemelihara dan
mengamankan warisan budaya nanek aoyang kite~ Tugaa ean
kewajiDan i.ni perlu segera di tangani •engingat kenyataan,
bahwa di dalam ira Pembangunan dewasa ini, haail kabu.da-
yaan dan peninggalan arkeologis lainnya yang dapat aenun-
jukkan identitas kota Y.ogyakarta, aea kecenderungan aakin
terdesak oleh bangunan-bangunan yang aooern. Le.ih mkha-
watirkawatirkan lagi apabila bangunan-bangunan tradisio -
nal yang m.-punyai nilai arkeologis dan historis tersebu~
terpaksa dibongkar d .. i kepentingan peabaRgunan yang si
fatnya l~bih modern. Untuk tujuan itulah •aka inventari
sasi bangunan-banguaan kuna di daerah:'Jtota•adya logyakar-""' ta p erlu dil.akukan dengan aaksud :
a. ~engetahui jumlah, maca• dan kondisi bangunan- ba-
ngunan kuno serta lingkungannya.
b. ~en~umpulkan data yang berhubungan dengan nilai
sejarah, nilai arkeologis dan nilai arsitektonis.
c. Data tersebut akan meapermudah penQanaliaaan dari
segi perkembangan kultur.
a. Data· dan analise kultur yang telah·diolah marupa
kan bahan yang cukup aerbobo·' untuk 11enyuaun Monu-
ment \lerklaring.
e. Data dan analise kul tur merupakan ba.han pula untuk
menyu.sun petunjuk pelaksanaan ltagi usaha preserve-
r '
t til
{ ~
1
! I l
f I f
~
f I
I . I·
...
12
si dan konseruaai.
f. Usulan tersebut merupakan salah satu care untuk da-
pat mempertahankan identitas Yogyak~rta sebagai ke-
ta budaya.
g. Identitas ini penting untuk tetap dipertahankan ti-
dak saja beraanfaat untuk pengeabangan obyek pari-
wisata, tetapi juga untuk melestarikan warisan bu-
daya bangsa.;
2. ~etode Penelitian
a. Pengumpulan Data
1). Untuk kepantingan teoritis, khususRya yaAt
aerhubungan dangan nilai sejarah dan arkeo
logisnya, dan untuk peabandin~ akan dilaka -
k an studi Kepus.takaan.
2). Untuk meaperoleh gambaran abyektif aentenai
sifat arkeologis dan arsitaktonisnya,akan ·di-
lakukan survey ke obyek-obyak oengan •enitik-
aeratkan pada deskripsi data phisik dan data
historis - arkeglogis.
3). Untuk me•peroleh gambaran sejarah bengunannya
akan di~akukan vawancara.
a. Analise Data .
1)~ Unit analise yang dipakai adalah satu kesa-
tuan tate ruang spesifik dipandano dari su
du.t ~aasinl}-masing bidJng : Sejarah, Arkeala-
gi dan Arsitaktur.
2). Masing-masing bidang di9abungkan dan disin -
kronkan untuk kepentingan generalisasi.
r ..
, ~ ·.1
t ~ l I
t
t . I !j
~ I
I I
3). Bahan pem~anding berupa maket, miniatur
lain-lain akar. dipergunaKan.
c. Tolak Ukur Hasil Penelitian
l. Umur bangunan;
2. Batasan Kawasan;
3. F.ungsi Kranologis ~angunan;
4. Kondisi bengunan saet ini;
5. Analise pengaruh kultur dari bangunan;
6. Karakter dan Langgam Arsitektur;
7. Informasi status pemilikan bangunan/tanah.
..
13 J
dan
f I
I
,.
BAS II
BANGUNAN-BANGUNAN YANG OITELITI
A. KO~PLEKS KEPATIHAN
Kompleks Kepatihan yang kini digunakan sebagai pu-
sat pemerintahan wilayah propinsi Oaerah Istimewa Yogya -
karta secara administratif berada di wilayah kecamatan Da-
nurejan. Kompleks berada di dalam lingkungan temQok dengan
bates: sebelah utara kampung Srosrokusuman, sebelah selat
an kampung Suryatmajan, sebelah timur jalan ~atara• dan
kampung Suryatmajan dan sebelah' barat jala~ Plalioboro, ho-
tel ~utiara serta toko Samijaya.
Sebagai bekas kantor len tempat kediaman patih Da -
nurejo (pejabat patih kraton Yogyakar~e), letek kompleks
ini tioak jauh dari kraton yaitu berada dalam jarak lebih
kurang 500 meter Qi sebelah utara kraton. Dengan demikian
je~aslah bahwa kompleks Kepatihan terletak di pusat kota
-Yogyaka~ta yang setiap kali pasti menjadi perhatian pendu-
duk kota maupun para pendatang.
Sebagai pusat pemerintahan daerah yang letaknya di
pusat kota, penampilan kompleks Kepatihan seharusnya men
. cerminkan wajah Yogyakarta sebagai kota budaya dan berse-
jarah. Namun kenyataannya, di lingkungan ini telah bertum
buhan beberapa bangunan baru yang kehadirannya telah meru-
sak suasana tradisional yang dahulu pernah menjadi ciri
khas Kepatihan.
· ~emang harus diakui bahwa tumbuhnya berbagai macam
gaya bangunan di lingkungan kompleks Kepatihan juga meru
pakan gejala jaman yang memiliki nilai tersendiri jika di
pandang dari segi sejarah sosial dan arsitektur. Sehingga
15
dalam hal ini kita dihadapkan pada dua pilihan yaitu:
(l) membiarkan keadaan tetap seperti sekatang dengan resi
ko masih akan bertambahnya bangunan baru yang kurang sera
si, atau (2) menertibkan bangunan-bangunan yang ada· sehing-
ga memiliki citra estetis yang seimbang. Oitinjau dari segi
manapun alternatif kedualah yang paling tepat untuk dilak -
sanakan.
Apabila alternatif kedua yang dipilih ternyata masih
ada masalah yang perlu mendapat perhatian. Berdasarkan Mo -
numenten Ordonantie Stbl. No.238 tahun 1931, make semua. ba
ngunan yang mempunyai nilai sejarah atau kesenian dan yang
umurnya telah lebih dari 50 tahun harus dilindur.agi. Oitin-
jau dari segi historis dan persyaratan umur bangunan, ko•-
pleks · Kepatihan telah meaenuhi syarat untuk dimasukkan di
dalam katagori monumen sehingga secara otomatis bangunan
yang berada di lingkungan kompleks harus dilindungi. Kini ...
kita dihad~pkan pada persoalan yaitu melindungi dan meles-
' ' tarikan-bangunan seperti apa adanya atau mengadakan pemba-
haruan agar selaras dengan perkembangan jaman?
Oalam menghadapi persoalan di etas ternyata pihak
. Pemerintah Daerah Propinsi DIY telah menga•bil jalan te -
ngah. Mengingat daya tampung bangunan lama dirasa telah ti
dak mencukupi ~ntuk melayani pertambahan jumlah karyawan
serta keadaan bangunan yang sudah tidak sesuai lagi dengan
persyaratan perkantoran modern make secara selektif bebe
rapa ·bangunan lama terpaksa dikorbankan untuk diganti ba -
ngunan baru yang lebih representatif. Usaha menata ke•bali
(memodernisir) pusat pemerintahan DIY dinyatakan dalam ben
tuk master plan yang penyusunannya dilakukan Pemerintah Oa-
16
erah Propinsi DIY bekerjasama dengan Universitas Gadjah ~a-
da Laboratorium Perancangan Bagian Teknik Arsitektur.
Keputusan .pemerintah Daerah untuk memoder~isi.r ko~r~ -
pleks Kepatihan nampaknya sudah tidak dapat ditawar lagi
te~bukti bahwa secara bertahap di lingkungan ini telah ber-
miri bangunan baru di atas bekas bangunan lama yang dibong-
kar.
~emang dalam pembangunan selalu dibutuhkan pengorban-
an, dan kali ini yang menjadi korban adalah bangunan lama
yang memiliki nilai sejarah. Bangunan yang sudah dibongk~r
atau akan dibongkar tidak perlu disesali sebab barangkali
hal itu sudah menjedi kehendak jaman. Namun untuk kepenting-
an ilmu pengetahuan khususnya sejarah kebudayaan, kite ti -
dak boleh berdiam diri sebab masih ada sesuatu hal yang ha-
rus dan dapat dilakukan yaitu membuat dokumentasi kompleks
Kepatihan sebelumnyasemuanya nampak baru. Dokumentasi ini ...
pada suatu saat akan· sangat berguna bagi geherasi mendatang .,,
khususnya bagi mereka yang berminat terhadap studi sejarah
dan kebudayaan.
Oi bawah nanti secara berturut~~urut akan diuraikan
mengenai sejar~h singkat kompleks Kepatihan serta deskripsi
bangunan-bangunan di l.ingkungan kompleks.
1. Sejarah Singkat
Kesulitan awal yang kami temui untuk meneliti kom -
pleks Kepatihan Yogyakarta adalah sangat sedikitnya orang
orang yang mengetahui dengan pasti bagaimana bentuk bangun
an awal di lingkungan kompleks ini. Menurut sejarahnya ke -
hadiran bangunan k~mpleks Kepatihan ini tidak dapat dilepas-
I 1
17
- kan dari kehadiran kr~ton Kasultanan Yogyakarta. 1 Pola su-
sunan rumah dapat dikatakan sama dengan pole susunan go -
longan ningrat ma~yarakat Jawa. Bangunan utamanya menghadap
ke selatan, berbentuk joglo dengan bagian depannya merupa
kan pendapa yang dikelilingi halaman. Di dalam kompleks ada
alun~alun kecil dengan dikelilingi tembok bergapura dan di
bagian' baratnya ada .sebuah masjid. Di tengah alun-alun ada
bangsal de• .ai. sebalah selatan alun-alun terdapat gapura
sebagai jalan masuk-keluar alun-alun.
Kesluruhan kompleks merupakan tempat tinggal patih
dalam yang dikenal sebagai trah Danurejo. Pepatih dalag
atau Rijksbestuurder ini yang merupakaa perabantu uta•a ra
ja dalam proses sejarahnya semenjak Oalilureja I hingga Da -
nureja VIII cukup unik, oleh karena tak dapat dingkari
ada masa-masa tertentu hubungan antara raja yang sedang
m~merintah dan Patih Oalem terjadi kerjasama yang kurang
baik. 2 Patih Daiem yang bergelar Danure)a I ya~g •erupakan
kepercayaan Sultan Hamengku Buwono I pede mulanya adalah
Bupati Banyumas ya.ng bernama Raden Tumenggung Y.udonegara.
1untuk menambah informasi tentang koapleks Kepatihan kami juga melakukan serangkaian wewancara dengan mereka yang dianggap banyak mengetahui tentang masalah di etas. Hal ini kami lakukan untuk melengkapi kekurangan atas sumber-sumber tertulis yang kami per~unakan. Para informan : KPH. Soedarisman Poerwokoesoemo, KRT. Partohadiningrat,KRT. Poespaningrat.
2Kejadian ini terjadi etas diri Patih Oanurejo II yang memihak Kompeni. Lihat P.J. Veth, l.!.!!!. Geografisch, Historisch {Batavia: Harlem de Erven F.Bohn, G• Kalf & Co. ,1907), hal. 617 - 625.
! t
I I
f
i
I ! I I I
·, •'
18
3 Menurut Poerwokoesoemo, ada delapan orang yang pernah men-
jabat posisi patih di Kas~ltanan Yogyakarta. Ke delapan
orang ini secara berturut-turut memerintah administrasi ke-
rajaan, dan urutannya sebagai berikut:
- Daneerejo I dari tahun 1755 - 1799
, , II , , , , 1799 - 1811
, ' III , ' , ' 1811 - 1847
, , IV , ' , , 1847 - 1879
, ' v· , ' , ' 1879 -1899
, ' VI ' ' '' 1899 1911
t ' VII
' ' , ' l9ll - 1933
' ' VIII ' ' ' ' 1933 - 1945
Posisi dan kedudukan seorang pepatih dale•, dalam konsepsi
pikiran masyarakat Jawa4sebenarnya menunjuk pada pengertian
gambaran. Warongko Dalem 5 sehingga pengertian telah.menun
juk bagaimana sebenarnya peranan individu yang bersangkutan
d~1am hubungannya dengan raja dan rakyat di samping sebagai
perantara antara Raja dan penguasa kolonial. 6
Kini se1uruh bangunan kompleks Kepatihan telah men-7 jadi mi1ik P~erintah Deerah Istimewa Yogyakarta. Ternyata
selama ini te1ah terjadi perubahan atas bangunan-bangunan
di lingkuhgan kompleks sehingga menjadi semakin luas dan pa-
3K.P.H. S.Poerwokoesoemo, Sebuah Tinjauan tentang Papatih Oalem (Yogyakarta: Proyek Javanologi, 1983) hal.l8-I9; P.B.R. Carey (ed.), The Archive~ Yogyakarta, Vol.I (Oxford: Oxford University Press, 1980) , hal.l-69.
4c1aire Holt (ed.), Culture and Polities in Indonesia (London: Cornell University Press, 1972), hal. 1=69. ·
5K.P.H. S.Poerwokoesoemo, Qa.£!!, hal. 43. 6Politik Kontrak ~ pasal ~ ~ pasal ! 7Lihat, Surat Keputusan Kepala Daerah Istime~a Yogye
karta tanggal 26 Agustus 1971.
F'" t t
19
dat. Uraian menQenai bangunan-bang~nan di lingkunga~ kom -
pleks Kepatihan dapat diikuti dalam deskripsi di bawah ini.
2. Gambaran Umum
Dari uraian latar belakang sejarah dapat·diketahui
bahwa kompleks Kepatihan sejak mulai didirikan oleh patih
Danurejo I (tahun 1755-1799) sampai sekarang selalu dibuna-
kan tetus menerus sehingga dapat dimengerti bahwa selama itu
telah ter jadi perbaikan bangunan lama maup'un penambahan ba -
ngunan baru.Perbaikan bangunan lama maupun pendirian bangun-
an baxu tentu saja telah menyulitkan usaha untuk mengetahui
bagian ~ana yang asli didirikan oleh patih Oanu~ejo I. "es
kipuri bangunan yang didirikan oleh patih Danurejo I sudah
ti dak dapat dilacak lagi namun hal ini tidak menjadi halang-
an yang serius sebab titik berat penelitian bukan hanya pa
da bangunan yang didrikan oleh patih Danureje I saja tetapi
j4~a pada bangunan periode berikutnya.
Data yang akan diuraikan di bawa~ ini bersumber dari
hasil pengamatan lapangan, hasil" wewancara, peta si tuasi Ke-
patihan yang dibua~ oleh .Dines Pekerjaan Umum Propinsi Oae -
rah Istimewa ~Yogyakarta tahun 1972, serta master plan Kantor
Pemerintah Daerah Propinsi DIY.
Kompleks Kepatihan dikelilingi tembok yang cukup ting-
gi yang di beberapa tempat diberi regal atau gapura. Halaman
berdenah empat persegi panjang yang di sisi baret i••* daya
nya ada tambahan halaman sehingga keseluruhan denahnya ber-
bentuk seperti huruf L terbalik. Di dalam lingkungan tembok
keliling terdapat sejumlah bangunan dengan Bangsal dan Delem
Ageng sebagai intinya. Bangunan inti yang menghadap.ke arah
selatan ini tidak tepat berada di tengah halaman namun agak
j
I
20
bergeser ke utara. Di sebelah selaten halaman bangsal terda-
pat sebuah alun-alun kecil yang sekarang ditengah-tengahnya
berdiri sebuah bangunan yang disebut Bale Mengu. Oi sebelah
barat alun-alun terdapat masjid dan di sebelah timur alun -
alun terdapat Bale Pidono. Kombinasi Bangsal, Dalem Ageng,
alun-alun, •asjid dan Bale Pidono (penjara) seperti terse -
but di atas merupakan ciri khas rumah bangsawan Jaws teruta
ma yang menduduki jabatan patih dan bupati~pada masa Kasul-
tanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.
Di samping bangunan inti, di lingkungan tembok Kepa-
tihan terdapat beberapa buah bangunan lain baik yang ber
fungsi sebagai kantor pemerintah daerah, rumah tinggal ser-
ta warung makan. Bangunan-bangunan tersebut diletakkan de~.-
lam blok-blok terpisah yang satu sama lain dihubungkan de -
ngan lorong-lorong.
Untuk memasuki lingkungan kompleks Kepatihan terda -
pat beberapa 1alan dengan pintu gerbangnya. Di sebelah ba -
rat·menghadap ke jalan ~aliobo~o terdapat tiga pintu gerbang
(regol). Pintu gerbang paling utara khusus dipruntukkan bagi
kep entingan_.kantor Ni tour, pintu gerabng tengah khusus un -,...
tuk kantor Dinas Pari~isata sedang pintu gerbang selatan
sekarang merupakan pintu utama menuju bangsal serta kantor
kantor lainnya sepeiti Bappeda, Direktorat Agraria, Oipenda
dsb. Di sebelah selatan menghadap ke jalan Suryataajan ter-
dapat dua buah pintu gerbang9 Pintu gerbang barat menuju ke
alun-alun sedang pintu gerbang timur khusus d~peruntukkan
bagi kepentingan Dinas P&K DIY, Kantor Agama, Kantor Urusan
Pegawai. Di sebelah utara ~erdapat mulut gang yang menghu -. .
bungkan bagian dalam kompleks dengan jalan kampung Sosroku-
suman.
l l
I f .
I I
i
' I .t
}
I
21
Gambaran umum di atas diperoleh dari hasil pembaca-
an peta situasi Kepatihan yang dibuat oleh Dinas PU DIY ta-
hun 1972. Tentu saja kompleks Kepatihan di tahun 197~ $¥dah
-berbeda keadaannya dengan keadaan sekarang. Perbedaan teru-
tama disebabkan oleh adanya perubahan fungsi bangunan dan
munculnya bangunan baru.
' 3. Bangunan-bangunan di lingkungan kompleks Kepatiijen
( 1) Oalem ·Ageng
Dalem Ageng merupakan bangunan utama di dalam ko• -
pleks Kepatihan. Bangunan ini mempunyai etap berbentuk jo-
glo yang keliling keempat sisinya diberi tambahan atap ber-
bentuk limasan. Sebagai penutup atap ~igunakan genteng. Pin
tu, jendela yang berukuran besar serta bentuk pilaster din-
ding temboknya memberi kesan adanya pengaruh Eropa pads gaQ
ya bangunannya. Seperti lajimnya rumah tradisional Jawa,
lantai tengah qalem ·Ageng sengaja dibuat lebih tinggi dibaa
dingkan .lantai di · seki tarnya sebab men6rut konsep Jewa be-
gian banguaan ini dianggap suci. Kesucian Oalem Ageng di -
nyatakan dengan ditempatkannya Pedaringan di tengah bangun-..
an. Dalam ~asyarakat petani di Jawa, Pedaringan sering di -
sebut dengan istil~h Pasren artinya tempat dewi Sri yaitu
dewi kemakmuran/kesuburan para petani. Dalam rumah seorang
bangsawan, pedaringan meskipun dilengkapi dengan tenpat ti-
dur beserta perlengkapan l ainnya tidak pernah digunakan o
leh penghuninya sebab bagianrini memang khusus diperuntuk
kan bagi kekuatan supernatural {baurekso) yang dianggapnya
menguasai lingkungan tersebut.
Oahulu fungsi Oalem Ageng adalah untuk menyimpan pu-
saka, sedang sekarang di samping untuk menyimpan gam elan
I I I \
22
dipakai pula untuk menyimp·an beberapa meja kursi. Emper u..:
tara dan timur Dalem hgeng yang cukup lebar sekarang dibe
ri dinding penye~at sehingga emper yang aslinya terbuka ki-
ni berubah menjadi ruangan-ruangan perkantoran.
Dalem Ageng merupakan selah satu bangunan di ling-
kungan Kompleks Kepatihan yang menurut ~aster Plan tidak a-
kan dipugar. Namun apabmla bangunan ini dipertahankan seba
iknya dinding penyekat emper dihilangkan sehingga penampil-11- n
an bangunan oampak esli •
·( 2) Bangsal
Di depan Dalern Ageng (selatan) terdapat bangsal atau
pendopo. Sebenarnya di antara Oalem Ageng dan Bangsal ter
dapat pringgitan, namun karena bates Bangsal dan Pringgitan
tidak diberi dinding, maka seolah-olah Pringgitan telah men
jadi satu dengan Bangsal. Seperti Dalem Ageng, Bangsal j•ga
memiliki atap joglo yang ke~iling keempat sisinya diberi ... tambahan atap bbrbentuk limasan. Sebagai penutup atap di-
*'·
gunakanngenteng.
Bangsal mer~pakan bangunan konstruksi kayu (tiang )
yang dibuat te~buka tanpa dinding penyekat. Sejak ·dalulu
sampai sekarang bangsal digunakan s.ebagai temp·at pertemuan,
rapat dan berbagai pertunjukkan kesenian. Bangunan inti
yang beratap joglo mempunyai 1antai yang lebih tinggi diaan
dingkan ba.gian bangsal yang beratap limasan. Perbedaan ke
tinggian lantai pendopo (bangsal) sangat rnenguntungkan apa-
.bila ada pertunjukkan kesenian sebab para penari (pelaku )
yang berada di bagian yang lebih tinggi akan mudah terlihat
oleh penonton yang ·duduk di tempat yang lebih rendah.
23
Tiang-tiang kayu bangsal diberi umoak batu yang ber
hiaskan bentuk kelopak bungs teratai. Ujung atas dan bawah
batang tiangnya sendiri juga diberi hiasan bermotif ceplok
bungs dan tumpal. Lan~it-lamgit joglo (uleng) diberi hias-
an berupa ukiran dan lukisan dengan motdf. sulur-suluran dan
bintang. Keseluruhan bangunan bangsal memberi kenampakan
sebuah bangunan tradisional Jawa yang cukup· mengesankan.
Oi lantai pendopo bagian selatan terdapat angka ta
hun 1919. Angka tahun ini barangkali dimaksudkan untuk me~
beri penjelasan, bahwa bangsal (termasuk Oalem Ageng, ge
dung Willis dll.'?) telah d~bangun (diperbaruhi '?) pada ta
hun tersebut, jadi pada masa patih Oanurejo VII.
Di depan bangsal terdapat bangunan kuncung dengan a-
tap berbentuk kampung. Fungsi kuncung adalah sebagai pelin
dung bagi pejabat atau tamu yang turun dari kendaraan ter-
hadap guyuran hujan atau sengatan matahari. Kombinasi kun-
cung dan pendopo merupakan sesuatu yang lajim dalam arai-
tektur Jawa.
Mengingat latar belakabt sejarah dan arsitekturnya ,
sudah tepat apabila dalam Master Plan, Bangsal termasuk sa-
lah satu bangu~an yang tidak dipugar. Mengingat hemat kami,
citra tradisional kompleks Kepatihan sebenarnya terletak pe-
da Bangsalr,tya.
(3) Gedono Wilis
Di sebelah barat 6alem Ageng terdapat .bangunan yang
disebut Gedong Wilis yang dahulu berfu~gsi sebagai pavilyun.
Sekarang bangunan ini digunakan sebagai kantor Kepala Dae-
rah/ Wakil Kepale Daerah.
24
Gedong Wilis menghadap ke selataG dan b~ngunannya -
terdiri atas bagian kuncung, pendopo kecil beratap limasan
dan bangunan induk yang juga beratap limasan. Meskipun te-
ta letak bagian-bagian bangunannya berciri tradisional Je
wa Namun pengaruh bangunan Eiopa dapat dirasakan kehadir -
annya.
Oi depan Gedong Wilis terdapat regol yang bentuk ba-
gian atasnya·murip Tympanun arsitektur Yunani. Regol dalam
bentuk yang sama juga terdapat di sebelab timur Bangsal.
Dalam Master Plan~ Gedong Wilis direncanakan tidak
akan dipugar.
(4) G a d r i
Gadri dahulu merupakan ruang makan, namun sekarang .
telah berubah fungsi menjadi ruang rapat. Bangunan ini b•r-
ada di sebelah utara (belakang) Gedong Wills. Ban gun an
menggunakan konstuuksi tembok dengan atap berbentuk limas--an.
Menurut Master Plan, Gadri akan direnovasi
tambahan kuncung {teras) di bagian depannya {utara).Ditin-
jau dari segi nilai a~sitekturnya, Gadri memang kurang me-
ngesankan oleh sebab itu modifikasi bentuk Gadri untuk
mencapa~ keseimbangan estetis dengan bangunan baru di se-
belah utaranya nampaknya memang diperlukan. Mengingat Ga-
dri merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Bangsal,
Dalem Ageng dan Gedong Wilis usaha untuk tetap memperta-
hankan eksistensinya sangat menggembirakan.
(5) Gedong Pasiraman
1
I
'
..
25
Gedong Pasiraman dahulu dipakai sebagai tempat pon-
dokan para sentono, pernah dipakai sebagai gudang dan se-
karang sudah te.rgusur oleh adanya bangunan baru. Bagaimana
bentuk bangunan tersebut belu~ sempat didokumen•asikan.Na-
mun berdasarkan peta situasi tahun 1972 dapat diketahui,
bahwa Gedong Pasiraman merupakan banguna~ berdenah empat
persegi panjan9 yang m·embujur ke arah timur-barat. letak
bangunah ini berada di sebelah utara Dalem Ageng. Antara
Gedong Pasiraman dan Dalem Ageng dihubungkan dengan door-
loop yang kini masih tersisa sebagian.
(6) ~ Tundo
Bale tundo terletak di sebelah barat Gandri.Bangun-
an ini dahulu berf~ngsi sebagai kamar keluarga sentono,ke-
mudian menjadi Kantor Urusan Rumah Tangga Kepatihan. Ba
ngunan berdenah empat persegi panjang, berdinding tembok ,
betPtap genting dengan bentuk atap limasan. ~enurut ~aster
Plan, Bale Tundo a.kan direnovasi dan di~dikan £!.!:.!.
Gubernur dan Wakil Gubernur.
(7) ~Kenya..
Bale Kenya terletak tepat di sebelah selatan Bale
Tundo. Dahu~u bangunan ini dipakai sebagai tempat menabuat
surat keputusan, kemudian difungsikan menjadi kantor Oworo
pure dan kini ditempati 8agian Santel. Bangunan berdenah
empat persegi panjang, be~dinding tembok, beratap genting
dengan bangun atap limasan dan menghadap ke selatan. Menu
rut Master Plan, ·bangunan ini akan dibongkar dan. bekasnya
dibiarkan menjadi halaman terbuka tanpa bangunan.
l f
I ,
26
{8) Pacar Binatur
Pacar Binatur terletak di sebelah selatan Bale Ke-
nyc dan berada di seblab baret Gedong Wilis •. Bangunan ini
dahulu berfungsi sebagai kantor BPH, Ramun sekarang diko-
songkan.Bangunan berdenak empat persegi panjang, berdin-
ding tembok, beratap genteng dengan bentuk atap limasan dan . .
menghadap ke timur. Menurut Master.Plan, setelah direaovasi
bangunan ini akan dig~nakan sebagai kantor Sek~llda.
(9) Bale £!!.n!_
Bale Rini terletak di sebelah selatan Pacar Binetur.
·sangunan ini berdenak ampat persegi panjang, berdinding tem
bok,beratap genteng dengan bentuk atap limasan. Bahulu ba
ngunan ini berfungsi sebagai kantor Asisten. BPH dan seke
rang menjadi kantor bagian Protokol. ~enurut Master Plan ,
setelah direnovasi bangunan ini akan dipakai sebagai ruang
tamu Gubsrnur dan Wakil Gubernur.
(10) Praclmosono
Bangunan ini. terletak di sebelah selatan Bale Rini
dan di sebelah barat bangsal. Pracimosono dahulu digunakan • J·,
se9agai tempat tidur patih Danurejo VIII, kemudian menjadi
kantor Sekre~ariat Pemda da~ Oinas Keua~gan serta kini men
jadi Biro Umum, kantor Sekwilda dan Ass. Sekwilda serta ru-
ang pertemuan. Bangunan berdenah huruf L, berdidnding tem -
bok, betatap genteng dengan atap berbentuk limasan. ~enurut
master plan bangunan ini akan dibongkar dan diganti bangun:-. an baru ~ang akan digun~kan sebagai Puskom.
27
(11) Bale Wore --Bale Wore terletak di sebelah selatan Pracimosono.
Bnagunan ini dahulu dipakai sebagai kantor patih Danurejo
VIII, kemudian menjadi Biro Otdes. Bangunan ini berdenah
empat persegi panjang dengan tambahan penampil di depan -
nya, berdiding tembok, beratap genteng dengan atap berben-
tuk limasan, dan menghadap ke arah selatan. Bale Wore di -
lengkapi dengan kuncung dan pendapa kecil. Menurut Master
Plan bangunan ini akan direnovasi dan akan digunakan seba-
gai kantor Humes dan Protokal.
(12) ~ fVIangu
Sal~ Mangu adal~h bangunan yang terletak di tengah
alun-alun.Bangunan ini pernah digunakan sebagai Pengadilan
Urusan Tanah dan Biro Perusahaan sedang sekarang dipakai
sebagai tempat kegiatan PKK Dharma Wanita. Bangunan berde -
na" empat persegi panjang, beratap genteng dengan atap ber-
bentuk l~masan, berdidding tembok. Menur~t Master Plan Bale
Mangu tidak akan diborigkar namun direncanakan·untuk diguna-
kan sebagai Ruang Penempatan Sementara •
• (13) Bale PanQapit
Bale Pangapit adalah dua buah bangunan yang terletak
di sisi baret dan timur alun-alun. Bale Pangapit sebelah ba-
· rat digunakan sebagai pos penjagaan polisi sedang yang bera-
da disabelah timur digunakan sebagai Wisselbord. Kedua be
ngunan berdenah empat persegi panjang, beratap genteng de-
goan atap berbentuk limasan dan berdidding tembok. Menurut
Master Plan kedua bangunan ini tetap dipertahankan namun
l
' I ;I
I I
..
28
fungsi Bale Pangapit timur dirubah menjadi gardu penjagaan.
(14) Bale Harsono
Bale Harsono adalah bangunan yang dahulu digunakan
sebagai tempat rapat dan kemudian sebagai kantor Mada Han-
sip. Sekarang bangunan ini sudah dibongkar dan di atasnya
sedang dibangun gedung baru sebagai perluasan Bappeda dan
Operation Room. Bale Harsono terletak di sebelah utara kan-
tor Bappeda yang telah ada sekarang. Bagaimana bentuk Bale
Harsono sebelum dibongkar belum sempat didokumentasi, namun
yang jelas bangunan ini memiliki denah berbentuk empat per-
segi panjang.
(15) Sangumulyo Mangunsih
Sangumulyo Mangunsih adalah nama perangkat gamelan,
o'leh sebab i tu bangunan yang dipakai u~tuk menyimpannya
juga disebut demikian. Bangunan ini terletak. tepat di se .... belah selatan Bang~al, memiliki denah empat persegi pan
jang, beratap gent~ng, berdinding tembok dan menghadap ke
utara. Bangunan ini pernah dipakai sebagai kantor PMO dan
sekarang dipakai sebagai kantor 8ir6 Ortal~ Menurut Master ~
Plan Sangumulyo Mangunsih a~an dibongkar dan diganti ba
ngunan baru sebagai tempat penyimpanan gamelan.
(16) ~ Kertisono
Bale Kertisono terletak di sebelah timur Sangumulyo
Mangunsih. Bangunan ini dahulu digunakan sebagai tempat la-
tihan karawitan, dan sekarang digunakan sebagai kantor Bi-
ro Hukum. Seperti halnya Sangumulyo Mangunsih bangunan ini
akan dibongkar.
..
29
(17) Gedong Kalas•
Gedong Kalasa terletak di sebelah tenggara Bangsal.
Bangunan ini dahulu dipakai sebagai tempat menyimpan tikar
(gelaran), kemudian berubah fungsinya sebagai kantor Oinas
Sosial DIY dan akhirnya sekarang menjadi Direktorat Sospol.
Gedong Kalasa berdenah L, berdioding tembok, beratap gen -
teng dengan etap berbentuk limasan dan menghadap ~e baret.
Menurut ~aster Plan bangunan ini akan dibongkar, sebagian
dibiarkan menjadi halaman terbuka dan sebagian lagi dipakai
untuk tempat membangun gedung baru yang akan dipakai seba -
gai ruang penyimpanan -.,lat meja kursi.
(18) Gedong Cepoko
Gedong Cepoko dahulu merupakan pesanggrahan, keMudi
an digunakan sebagai Kantor Perumahan, Statistik dan Biro
Politik sedang sekarang dipakai sebagai kantor Direktorat
Saspol. Letak bangunan ini tepat berada di.sebalah timur
bangsal~ Bangunan berdenah empat perseg! panjang, berdinding
tembok, beratap genteng dengan bentuk atap limasan dan meng
hadap ke barat. Menurut Master Plan bangunan ini akan di
bongkar. ~.
( 19) Bogosasono
Bogosasono terletak di sebelah timur Dalem Ageng. Ba
ngunan ini dahulu digunakan sebagai Dapur Besar yang kemudi
an berubah fungsinya sebagai perumahan penghuni. Sekarang
Bogosasono telah hilang dan di tempat tersebut telah berdi-
. ri gedung baru. Sangat disayangkan bahwa dokumentasi bangun
an ini belum diperoleh sehingga bagaimana bentuk sesungguh
nya belum diketahui.
f ' J , !
'
30
(20) Gedogan
Gedogan atau kandanb kuda menurut informasi terle -
tak di sebelah timur Gedong Kalasa, namun bagaimana bentuk
sesungguhnya tidak diketahui. Di tempat yang diinformasikan
sebagai lokasi gedogan kini telah berdiri gedung baru sesu-
ai dengan Master Plan.
( 21) Gandok
Gandok terletak di sebelah timur laut Dalem Ageng.
Bangunan ini dahulu berfungsi sebagai tempat istirahat, ke
mudian sebagai perumahan penghuni dan akhirnya dibongkar.
Menurut informasi bangunan gandok dipindahken ke Langensari
dan dipakai untuk keperluan Pramuka. Di atas lokasi gandok
kini telah berdiri gedung baru sesuai dengan Master Plan.
( 2 2 ) Bale La ju r ·
Bale Lajur terletak di sebelah utara Pasiraman. Din-
ding utara bangunan ini menjadi satu dengan dinding keli -,.
ling kompleks Kepatihan sisi ut~ra. Sebelum dibongkar Bale
lajur digunakan sebagai perumahan penghuni. Bagaimana ben-
tuk bangunannya belu~ sempat didokumentasi, yang dapat di-
ketahui adalah denah bangunannya yang berbentuk empat per-
segi panjang. Menurut Master Plan bekas tanah Bale ~ajur
akan digunakan sebagai jalan (halaman).
(23) J 0 g 1 0
Joglo terletak di sudut baret laut kompleks Kepatih-
an. Bangunan ini dahulu digunakan sebagai kantor Urusan Ru-
mah Tangga, kemudian berubah fungsi menjedi rumah Kepala
Urusan Rumah Tangga dan sekara~g di samping dihuni, pendapa
joglo sering dipakai sebagai ruang rapat dan penataran.
t
t
l l
31
Susunan bangunan Joglo berciri tradisional Ja~a yai-
tu bangunan menghadap ke arah selatan; di ujung paling se -
latan terdapat kuncung kemudian di belakangnya berturut-tu-
rut terdapat pendapa berbentuk joglo, pringgitan berbentuk
limas~n, rumah induk berbentuk joglo dan rumah belakang ber
bentuk limasan. Kecuali kuncung dan pendapa yang merupakan
bangunan terbuka, bagian rumah lainnya merupakan bangunan
berdinding tembok. Menurut Master Plan bangunan ini akan di
bongkar dan lokasinya akan digunakan untuk mendirikan gedung
baru yang rencananya akan dipakai oleh selah satu Biro di
lingkungan Pemda DIY.
(24) Bale Madyo
Bale Madyo terletak di sebalah utara Masjid.Bangunan
ini pernah dipak.ai sebagai perumahan penghuni dan sekarang
diguanakan sebagai kantor Yadara. Menurut Master Plan bar -
ngUnan ini akan dibongkar dan dibiarkan menjadi halaman ter-
buka.
( 25) Panep en
Panepen terletak di sebelah barat Pacar Binatur, da
hulu bangunan ini berfungsi sebagai tempat tirakatan dan
sekarang diguaakan sebagai mushola. Panepen berdenah. bujur
sangkar, beratap genteng dengan atap berbentuk tajuk dan
berdinding tembok. Menurut Master Plan bangunan ini akan di-
bongkar.
( 26) Sonomiroso
Sonomiroso dahulu berfungsi sebagai tempat minuman,
kemudian berubah fungsinya menjadi Gudang Percetakan Kepa -
tihan dan sekarang menjadi kantor Dinas Tenaga Kerja. Ba -
I t
I '
32
ngunan berdenah empat persegi panjang, berdinding tembok,
beratap genteng dengan bentuk atap limesan. Menurut Master
Plan bangunan ini akan dibongkar dan lokasinya akan diguna-
kan sebagai tempat pendirian gedung baru.
(27) Gedono Jambe
Gedong Jambe t~rletak di sebelah barat Sonomiroso.
Ada yang mengatakan bahwa Gedong Jambe disebut pula dengan
nama Bale Kaindran. Bangunan ini pernah dipakai sebagai kan-
tor Percetakan Kepatihan dan sekarang digunakan sebagai kan-
tor Dinas Tenaga Kerja. Bangunan berdenah empat persegi ·pan-
jang, beratap genteng dan berdinding.tembok. Nenurut Master
Plan bangunan ini akan dibongkar dan lokasinya akan diguna-
kan sebagai tempat pendirian gedung barb.
(28) Kandang Kereta
Menurut informasi, Kandang Kereta terletak di sebe -
la"l'l selatan alun-alun .namun kini sudah tidak nampak lagi be
kas-bek~snya. Di lokasi tersebut sekara~g terdapat bangunan
baru yang digunakan sebagai kantor Dharma Wanita, Biro Bina
Produksi dan Biro Pembangunan Daerah. Menurut Master Plan
banguan ~ersebut direncanakan untuk kantor Oirektorat Agra-
ria.
(29) Bale Tanjung
Bale Tanjung terletak di sebelah barat alun-alun. Da-
hulu bangunan ini digunakan sebagai Kantor Jaksa Kepatihan,
kemudian berubah fungsinya menjadi Kantor Pajak dan sekarang
menjadi kantor Dipenda. Menurut Master plan bangunen ini
akan direnovasi .dan dipakai kantor Dharma Wanita,Korpri dan
kantin.
' ' '
. '
33
(30) Masjid
Masjid terletak di sebelah barat alun-alun. Halaman
masjid dengan alun-alun dipisahkan pagar tembok yang cukup .
tinggi. Di tengah pagar tembok terdapat sebuah regal. Anta-
ra regal dan serambi masjid dihubungkan_oleh sebuah door· -
loop. Bangunan masjid· terdiri atas dua bagian yaitu bangun-
an pokok yang ada di sebelah barat yang memiliki atap tum-I
pang, dan bagian serambi yang beratap limasan. Kecuali yang
berhubungan dengan serambi ketige sisi bangunan pokok dibe
ri dinding tembok, sedang serambinya"sendiri merupakan ba-
ngunan konstruksi tiang yang merupakan bangunan setengah
terbuka (keliling ruangan hanya diberi dinding tembok yang
pendek). Kalau tiang bagian dalam terbuat darw kayu maka ti
ang-tiang luar (penyangga emper) terbuat dari tembok.
Masjid yang memiliki atap tumpang yang bagian pun -
caknya dihiasi mustoko merupakan masjid bergaya tradisional
Ja-wa.
Menurut Master Plan masjid terma~uk bangunan yang ti-
dak dibongkar atau diperbarul:bentuknya.
(31) ~ Pidono
Bale Pidono dahulu merupakan penjara Darah D~lem yanQ
kemudian be~ubah fungsinya menjadi Kantor Agama dan akhirnya
sekarang menjadi Mawil Hansip. Menurut Master Plan bangunan
ini akan dibongkar dan lokasinya dibiarkan kosong tanpa ba-
ngunan.
(32) Wilosmprojo·
Wilosoprojo terletak di sudut tenggara kompleks Kepa
tihan dan berada di sebelah timur Bale Pidono. Dahulu ba
t .
l
34
ngunan ini digunakan sebagai rumah dinas Bupati Patih Kepa~
tihan, kemudian berubah fungsinya sebagai ~antor Dines P&K
DIY. Wilosoprojo merupakar salah satu contoh rumah tradisi-
anal Jawa yang lengkap. Ciri-ciri tradisional tersebut se-
bagai berikut: bangunan menghadap ke selatan; di bagian pa
ling depan terdapat kuncung beratap:limasan kemudian secara
bertur~t-turut di belakangnya terdapat pendapa berbentuk jo
"glo, pringgitan berbentuk limasan, dalem ageng berbentuk jo-
glo dan amah mburi berbentuk limasan; di samping kiri delem
Ageng terdapat gandok. Kuncung dan pendepa merupakan bangun-
an konstruksi tiang dan merupakan bangunan terbuka sedang
bagian bangunan lainnya berdinding tembok.
Menurut Master Plan bangunan Wilosoprojo akan dire -
novasi dengan beberapa modifikasi bentuk.
(33) Kantor Anggaran Q!!
... Kantor Anggaran DIY terletak di sebelah timur alun-
alun. Dahulu kant9r yang terdiri dari beberapa rumah ini
digunakan sebagai Kantor Urusan ~egawai den T,nah, kemudian
menjadi Kantor Ang.garan dan sekarang menjadi Biro Kepegawai-
an. Menurut Master Plan bangunan ini akan dibongkar dan di-J-~
ganti bangunan baru yang rencananya akan digunakan sebagai
ITWIL P~opin,i, Opstib dan perluasan ·kantor P&K.
- (34) Kantor Urusan Pegawai
Kantor Urusan Pegawai terletak di sebelah utara Ken-
tor Anggaran. Dahulu beberapa buah rumah di sini diperguna-
kan sebagai kantor Sekretariat, kemudian dirubah fungsinya
menjadi kantor Urusan Pegawai dan sekarang menjadi Biro Ke
pegawaian. Menurut Master Plan bangunan ini akan diro•aak
I t f .
1
l
35
dan di lokasi tersebut akan didirikan gedung baru yang ren-
cananya akan dipakai sebagai kantor Urusan Rumah Tangga,
Gudang da~ Kantin.
(35) Kantor Kas Daerah
Kantor Kas Daerah terletak di sebelah utara alun-
alun, tepatnya di sebelah barat Bale Woro. Dari dahulu sam-
pal saksrang bangunan ini tetap berfungsi sebagai Kas Dae -
rah. Menurut Master Plan, Kas daerah akan dibongkar dan di
tempat tersebut akan didirikan gedung baru yang rencananya
akan digunakan sebagai Kantor Humas dan Protokol.
(36) Dines Agraria
Dinas Agraria dahulu merupakan perumahan penghuni
biasa yang kemudian dijadikan kantor Dinas Agraria dan se-
karang berfungsi·sebagai kantor Direktorat Agraria. Letak
dines Agraria berada di sebelah barat alun-alun, tepatnya ..•
di sebelah selatan jalan masul< utama kompleks Kepatihan. Ba-..
ngunan di sini terdiri atas beb~rapa rumah y~ng semuanya
berdinding tembok, beratap genteng. Menurut Master Plan kan-
tor ini akan dibongkar dan diganti gedung baru yang rencana-..
nya dipakai -s'ebagai Direktorat Bospol, Bangdes dan Mawil
Hansip.
(37) Kantor Sensus, Operation ~
Kantor Sensus dan Operation Room menurut peta tahun
1972 masih merupakan bangunan berdenah empat persegi pan
jang. Kini di sebelah utaranya telah berdtri dua buah ge
dung baru yang semuanya digunakan sebagai kantor Bappeda.
Menurut Master Plan bangunan yang ada di selatan dan baret
ji~unakan sebagai kantor Bappeda sedang bangunan sayap ti-
i h •
1
36
mur akan digunakan sebagai kantor St2tistik Daerah.
(38) Dinas Kehewanan
6angunan.ini dahulu merupakan milik perseorangan yang
kemudian dirubah menjadi kantor Dinas Kehewanan dan seka -
rang dipakai sebagai kantor Dinas Pariwisata. Bangunan ini
terletak di sebelah barat Bappesa dan arahnya menghadep ke l
jalan Malioboro. Menurut Master Plan bangunan ini tidak akan
dirubah dan tetap akan dipakai sebagai kantor Dinas Pariwi-
sat a.
(39) Kantor Nitour
Kantor Nitour terletak di sebelah utara Dines Kehe
wanan dan ·seperti hailnya kantor Dinas Kehewenan bangunan
ini se~aratlg digunakan ole.h Dines Pariwisata. Menurut l'las
ter Plan ·bangunan ini akan dibongkar dan dijadikan halaman
terbuka • .....
( 40) U_pak
Upak yang terletak di sebelah timur kantor Nitour da-
hulu digunakan untuk menyimpan peralatan kantor. Bangunan
ini sekarang.sudah dibongkar dan di atasnya sedang dibangun
bangunan baru sebagai perluasan Bappeda dan Operation Room.
(41) Banounan-banounan ~
Selain apa yang sudah diuraikan di atas masih ada pe-
ninggalan lain berupa tembok-tembok lama beserta regol dan
gapura-gapuranya. Di samping itu ada tempat yang disebut Sa
wojajar yang terletak di sebelah ba~at laut Gadri dan Kebon-
an kompleks Joglo yaitu halaman di kompleks Joglo. Keduanya
sekarang telah tidak ada bangunannya, namun menurut kete
37
rangan di kedua tempat tersebut pernah berdiri beberapa bu-
ah bangunan. Bangunan yang adz di 5aw6jajar dahulu digu~a
kan sebagai tempat tinggal para putra Patin dan kemudian di
pakai oleh para sentono. Bangunan yang terdapat di Kebonan
kompleks Jagla dahulu. dipakai oleh patih Yudodir jo yai tu
patihnya patih Danurejo.
,, I ., '
! I t I
I
..
a. Kompleks Tamansari
Ko~pleks kekunaan Tamansa~i secara a~ainistratif
masuk Wilayah Rukun Kampuno Taaan, Keeamatan Kraton, Kota
Madya Yogyakarta. Letaknya tidak begitu su~it dicapai ae-
bab berdekatan dengan obyek wisata Kraton Yogyekarta.SaDe-
gai obyek ~isata, Kompleks Tamansari·saet ini dihuni oleh
penduduk yang sebagian besar hidup dari usaha· yang berhu-
bungan dengan pelayanan para wisatawan. Hampir di setiap
gang dan lorong-lorong kecil dapat dijuapei Art Shop dan
Art Gallery khususnya dalam seni cat ••tik(aatik painting).
Obyek sejarah dan wisata Tamansari sekarang telah ha~ir
terdesak oleh rumah-ruaah penduduk, sehing9a untuk dapat ·
melihat dan menikaati obyek tersebut, para wisatawan tar-
paksa harus menelusuri lorong-lorong diantara ru.ah- r·uJBah
penduduk. Dengan demikian ~a~isata111an aekaligus dapat aenik
mati dua obyek yang berbeda, yaitu obyek sejarah dan sang-
gar seni cat batik dengan berbagai corak daA keindahannya. ,.
1. ~ Tamansari !!n hubungannya denoan Kraton Yogya
karta
Nama Tamansari dapat diartikan suatu ta•an yang sa-
ngat indah dan mempesona. Tanah dan bangunan. Ta•ansalti ter
masuk milik Sultan Hamengku iuwono (kagungan Oal• Kraton
Yogyakarta). Tanah milik Sultan tersebu~ sek~rant diurus •-
leh Kantor KaweGanan Hageng Punokawan Wahana sarta Kriya.
Kantor ini kecuali mengurus tanah milik Sultan, ju!a ment
urus soal penduduk yan9 ngindung, ma1ersari dan soal-seal
bangunan.
.!
I 39
Sistem pemilikan t~nah dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Sistem noindung
Penduduk hanya mempunyai hak pakai terhedap sebi
dang tanah yang dimilikinya, iabab hak-milik tana~
tetap di Sultan. Penduduk seakan-akan menyewa(~
duh) kepada Sultan. Setiap tahun penduduk barus ... -
bayar sewa (tetenger) yang aurah seka1i ( per bulaa
kurang lebih sebanyak Rp. 10.- sampai Rp. 15,-).
b. Plagersari
Pengbuni masih ter•asuk kerabat Sultan, aereka aen
dapat sebidang tanah secera bebas dari pajak / sewa
tetapi mereka harus me1aksanakan tate cara •en tu-
gas dari Kraton.
Penduduk sebagai penggaduh tanah Sultan, bile •endi-
rikan rumah~.harus ~sesuai dengan peraturan yang dikeluerkan
oleh Sultan. lsi p_eratu.ran tarsellut an tara lain •enyebutkan
•• bahwa i jin ban gun an . ( bangunan teabok) hanya -.erbentuk !5,!
tangan atau mQnyetan , artinye tinggi taabok hanye lebih
kurang satu !Deter dari permukaan tanah; sadang bagian atas
dengan bahan gedag atau papan kayu. Sewaktu-waktu bile ta-
nah tersebq,t dip ergunakan Kraton, maka bangunan tersebut. ,
hanya diganti.. sepertiga dari harga seluruhny·a (sat~~anci !..!,
~ pangaos griyo namung saprotigan).
Tamansari dapat dipandang sebagai peninggalan per
tame berupa bangunan dari Sultan HaMengku Buwono I dan di
lengkapi dengan kolam. Bila ditinjau secara lues dan seca
ra tidak langsung, Segaran Ta•ansari aerupakan waduk yang
. dapat mengatur air un'tuk pertanian di CDusim kemarau dan
mengendalikan banjir di musim penghujan. Oleh karena itu,
..
f
'
I ' t
I l
40
Tamansari secara ~idak langsung merupakan ban,unan yant
mengandung arti sosial, budaya dan berperan kemanusia~n.
2. Fungsi Tamansari
Kompleks Tamansari 11erupakan taman ~' berada di
dalam benteng dan seolah-clah khusus diperuntukkan bagi
Sultan dan kerabatnya. ~eskipun demikian, rakyat merasakan
mendapat anugrah dan berkahnya karena air yang telah meng
alir melalui kompleks Tamansari dianggap dapat menyuburkan
tanah dan menolak hama tanaman. Dengan aemikian, Ta~ansari
dapat diartikan memiliki nilai si•aolis sebagai alat p•ng-
hubung lahir dan batin secara ti dak langswng antara Sultan
sebagai Raja •an pemi111pin dengan rakyatnya.
Bagi Sultan Ha•engku Buwono I dan kerabatnya
waktu itu, Tamansari merupakan tempat rekreasi dan
pada
juga
untuk pertahanan~ Hal ini tampak antara lain dengan adanya
segaran yang lengkap dengan perahunya. kolam pemandian de-··• ngan tempat ganti pakaian, kolall latihan berenang bagi a-. ~·
nak.;.anak, ada ruangan untuk •enari, memasak dan sebagainya.
Bahkan Taaansari dipergunakan juga •ebagai tenpat peristi-
rabatan Sultan Hamengku Buwono I. Tamansari dapatv dipan-. ~,
dang sebai monu11en untuk •engenang suaDer autentik keae-
saran Hamengku Buwono I. Sultan Ha•engku Buwcno I di sa.-
ping seeagai pendiri Kraton Yogyakarta, kebeaarannya anta
ra lain t~rcermin pada peninggalan Ta•ansari.
Kompleks Ta•ansari sekarang terletak di dalam ling
kungan Beteng. Yang disebut kota pada waktu i~u ialah Kra
ton dan sek elilingnya (istilahnya; kota dan pari tnya). Di
luar Beteng Kraton berdiri juga bangunan yang dikelilingi
l 1 f .
I
41
batang-batang kecil sebagai tempat tinggal para pengeran.
Tamansari terkenal sebagai temapt peristirahatan a-
tau tempat rekreasi raja besarta segenap isteri dan · kera
bat dekat Ktaton. Terletak di sebelah barat-da1e 'ko~leks
Kraton inti. Oari bagian selatan ~agangan raja dapat mena-
iki perahu menuju ke barat yaitu ke Taaansari. ~enurut ce-
rita, Tamansari dibangun oleh Pangeran Plangkubumi sebagai
tanda penghargaan atas jase isterinye (perma~suri) yang
telah banyak ikut menderita sewaktu ~angkubuai masih mela-
kukan peperangan Giyanti.
Sesuai Iangan fungsinya sebagai taman air, •aka un
tuk mengairi kompleks tersebut dahulu airnya berasal dari
sungai ~inongc. Sungai Winongo saaapi sekarang •asih ada
dan terletak di sebelah barat Tamansar.i. Air dari sungai
Winongo tersebut kelludian dialir~an ke segaran yang aeru
pakan tempat pengumpul dan pengatur air guns mengisi kolaa.
Dahulu selain bangunan-bangunan dan kola~a-kolam,koa-..• pleks Taaansari dilengkapi dan diperindah dengan kebun-ke-
. ~
bun. Tetapi sekarang sebagian besar dari kebun-kebun ter-
sebut sudah menj~di perumahan penduduk. Suatu hal yang sa
ngat menari~ ialah, bahwa penduduk di ko•pleks Tamansari ,
sangat menghargai peninggelan bersejarah tersebut. Mereka
tidak berani menerjangkan atau melewatkan teabok rumah me-
reka terhadap tembok Kompleks Tamansari, apalagi •enghan
curkannya. Hal ini terbukti sisa-sisa yang ada dan berhi.
pitan dengan tembok rumah penduduk, meakipun hanya tinggal
sepotong tembok saja.
Nama-nama kebun atau jenis-janis tanaman yang dahu-
lu ditanam di Kompleks Tamansari adalah sebagai berikut :
42
kebun mangga, kebun nanas, kebu~ bunga dan jambu klampok ,
kebun jambti, kebun gladen (karens disftu terdapat kolam
untuk latihan"berenang), kebun bunga-bungaan dan ~elapa ga
ding, kebun jambe (pinang), kebun cengkeh, kemukus, mrica,
pala, kebun sayuran, kebun sirih, kebun sayuran seberang ,
kebun pandan wangi dan kebun delima, kebun sukun. Make te
patlah nama Tamansari yang mempunyai ,fungsi sebagai tamp~t
rekreasi dan peristirahatan yang dihiasi dengan kebun -ke
bun yang beraneka tanaman dan bunga-bungaan.
Pada masa sekarang, Tamansari berperanan besar de
lam bidang pariwisata. Dalam hal kepariwisataan, Tamansari
sejak tahun 1974 dikelola oleh Tepas Keprajuritan Kraton
Ngayogyakarta. Oilihat dari daftar statistik pengunjung Ta
mansari, tampak kenaikan jumlah pengunjungnya dari tahun
ke tahun. Hal ini dikarenakan juga oleh letak Tamaosari
yang ber.dekatan dengan Kraton . Yogyakarta.
3. Tahun penairian bangunan Ta•anstri
Kompleks bangunan Tamansari •erupakan peninttalan •
sosial-budaya dar~ Pangeran ~angkuoumi (Sri Sultan Ha•en~
ku 8uwono I .yang memerintah seki tar tahun 1755-1792 lllasehi.
~asa pemerintahannye cukup la•a dan banyak meninggalkan
karya seni dan kebud,,aan yang cukup panting, antara bang
unan Kraton Y.ogyakarta dan bangunan Tamansari. Untuk •e
ngetahui. tahun pendirian Kompleks Tamansari, kira-kira ti
dak cukup hanya dengan mencari gambar ( sengkalan•e•et )
yang ada di Tamansari. Sebab di bangunan Taaansari ticlak
setiap bangunannya memuat angka tahun dan tanda-tanda seng
kalan. Oleh karena itu, haruslah dite•puh beberapa jalan
43
untuk rnemecahkannya, antara lain:
3.1 Dongenc cerite rakyat
Menurut dongeng, diceritakan bahwa pada •asa peme-
rintahan Sultan Hamengkubuwana II di "ancingan ada se-
orang tiban kleyang kabur kanginan (orang yang datang se~
ta marta dan tidak diketahui asalnya). Kerens orang tiban
tersebut mampunyai bshasa sendiri, make orang lain di se-,
ki. tarnya tide~ mengerti bahasa orang tiben terseaut. Bah-
ken ada sementara orang yang menyebutnya jin atau orang
hutan. Berita tentang adanya orang tiban itu sampai di
kraton dan didengar oleh Sultan. Sultan memanggil orang
tersebut untuk dijadikan ha•banya. Ia diberi pelejaran b~
hasa Jaws. Ketike ditanya mengenai asal usulnya ia menja
wab berasal dari negeri Portugis. Oi negerinya ia bekerja
sebagai tukang pembuat rumah. Sultan memberi tugas orang
tersebut membuat benteng kraton. Kerens tugas ter,ebut d~
kerjakan dengan baik, maka ia diberi pangkat dan nama De-
mang tegis. Tugas selanjutnya yang dibebankan kepadanya
disuruh. membangun kompleks T.amansari.
3.2 Pendapat para sarjana Baret • . ,
P. J.. \leth di dalam Java jili d III hala•an 631 •e-
ngatakan baht~~a Tamansari bukan hasil kar·ya orang Portu;is
atau Spanyol. Berdasarkan bentuk seni hias dan langgamnya
Tamansari adalah hasil karya orang Jat~~a. T.a•ansari didi-
rikan oleh Hamengku But~~ana II.
Y:. Groneman pernah menulis artikel tentang taman-
sari ( "t:t.et waterkasteel te Yogyakarta", T.B.G, XXX, 1885 ha-
laman 444-436). Dikatakan bahwa Tamansari dibangun atas
perintah Hamengku Bu"'ana I. Tugas pembangunan Tamansaridr
t •
f I
44
serahkan kepada Kyahi Tumenggung Mangundipu~, dibantu
olen lurah Oaweli'ngi (orang Sugis). Untuk pelaksanaannya,
Tumenggung Plangundipura due kali pergi ke Batavia. Maksud
nya mencari motif bangunan yang bergaya Eropa. Karana itu
gaya· bangunan Tamansari berlangga~ campuran antara gaya
bangunan Ja~e dan bang~nan Eropa. Tamansari dibuat pada
tahun Ehe 1684 Jawa = 1158 ~asehi.
3.3 Studi naskah dan literatur
Berdesar naskah yang disimpan di kraton Ngayogya -
karta, disebutkan bahwe yang melaksanaken pendirian ba
ngunan Tamansari ialah Pangeran Mangkubumi atau Hamengku
Buwana I. Data l ebih lanjut dari naskah i·tu a~enyebutkaR
sebagai b erikut: Raden Rangga Prawirosentiko (bupati trie
diun) diperintah oleh su·ltan me~~~buat seperangkat ga•elan
sekaten untuk mel engkapi gamelan .sekaten yang sudah a8a
dari hasil p embagian kraton 'logyakarta dan Surakarta. Se
l~njutnya ia disuruh membuat jempana atau tanda untuk ke
naikan putera atau puteri Sultan.
Pada tahun 1684 Ja~a=l758 Masehi, Raden Rangga Pr~
wirosentika disuruh meninjau pe.Ouatan batu bata penduduk ·• .,
yang akan dipergunakan bagi bangunan Tamansari. Dikatakan
bahwa Tamansari nantinya sebagai bangunan tempat hiburaA.
bagi Sultan dan keluarganya. Perintah pembangunan Tamansa.
ri ditandai dengan sengkalan memet dengan wujud: gambar 4
ekor naga yang sedang berbelitan. Gamber tersebut dapat
dibaca catur naga rasa tunggal tahun 1684 lawa atau 1758
Plasehi. Urusan pengawasan pembangunan dibebankan kepada
Raden Tumenggung Mangundipura di bawah pimpinan Raden Ar
ya Natakusuma (kelak menjadi K~njeng Gusti Pangeran Ar~a
'. t
I
45
Natakusuma atau Seri Pakualam I).
Bangunan yang mula-mula dibangun adalah junautart
(tempat tidur Sultan) dan urung-urung ya~g berpangkal di
dalam kraton, yang terkenal dengan nama gua Selumen. Pe-
kerjaan ini ditandai dengan sengkalan yang_berbunyi puji
ning brahmana ngobahke jungut = 168~ Jaws = 1761 Masehi.
Bangunan inti dan beberapa gapura Tamansari dapat
dise1esaikan dengan cepat, yaitu pada nari Ahad Pon ta
ngga1 7 wu1an Sawal tahun 1691 Jawa = 1765 Masehi.Adapun,
paripurnanya pembangunan ditandai dengan sengkalan memet
berupa gambar: pepohonan yang sedang berbunge ~an seekor
burung sedang mengisap madu bunga teraebut. Gamber ini
dapat dibaca: 1ajering kembano sinesep peksi. yang dapat
diartikan tahun 1691 Jews atau 1765 Masehi.
Kelompok bangunan Tamansari merupakan koiRpleksyang
luas dan besar, k·arena i tu Raden Tumenggung Prawirasenti-
ka merasa tidak mampu menyelesaikan tu~asnya. Akhirnya ia
me1etakkan tugas tersebut hingga koMpleks T.amansari sele-
sai se1uruhnya.
3. 4 Date yang ada di bangunan Tamansari a
Di pipi tangga gapura Panggung terdapat ga•bar due
ekor naga. Pada pipi tangga bagian selatan gambar ularna-
ga tersebut menghadap ke utara, ekornya lurus ke selatan
Sedang pada pipi tangga bagian utara gambar ular nagamen~
hadap ke selatan, ekor lurus ke utara. Jalan masuk ada di
kedua ekor naga tersebut. Yang menjadi p e·rtanyaan ialah
apakah gambar itu merupakan sengkalan memet, mengingatga•
bar tersebut berada di tempat yang strategis dan sangat
menyolok. Sementara orang mengatakan bahwa gambar terse-
. .
·)
1 I
I I
~
'
46
but merupakan sengkalan yangv dapat dibaca "dwi naga rasa
tunggal" = 1682 Ja111a = 1756 l'lasehi. Mengingat kedua ekor-
nya tidak berlilitan, apabila gambar tersebut merupakan
sengkalan tentunya lebih baik dibaca:"d~i naga rasa wani"
= 1676 Jawa. Alternatif yang lain tentunya ada juga, mi-
salnya gambar kedua ekor ularnya itu hanya sekedar hiasan
saja, seperti hiasan makara pada bangunan candi •
Di Gapura Panggung maupun di Gapura Agung dan bah
kan di bangunan-ban.gunan yang lain terdapat gambar pohon
dengan bunganya serta burung yang sedang menghisap madu
bunga, yang boleh jadi lukisan tersebut dapat dianggap s•
bagai sengkalan memet ataupun sekedar hiasan saja. Oemiki-
anlah kecerdikan para seniman dengan karya seninya pada
zaman dahulu dalam menyatakan angka tahun yang tersaabun~
pada suatu bangunan atau karya seni lainnya • ..
4. Keadaan Bangunan Tamansari Saat Ini ,,
Peningga"lan kompl•ks ba.'."gunan Tamansari dapat di••
dakan menjadi delapan macam bangunan / peninggalan:
a. Peninggalan yang berupa rumah/gedung;
b. Bangunan yang berupa urung-urung;
c. Peninggalan yang berupa wrana (renteng);
d. Peninggalan yang berupa gapura, plengkung dan la-
wang (pintu);
e. Peninggalan yang berupa tembok ( dinding);
f. Peninggalan yang berupa kebun;
g. Peninggalan yang berupa segaran (kolam).
Adapun ko{)disi ~eninggalan-peninggalan tersebut da-
pat dibedakan menj adi tiga bagian:
47
a. Peninggalan-peninggalar yang masih ut.uh;
b. Peninggalan-peninggalan yang rusak, belum pernah lie-
ngalami · pemugaran;
c. Peninggalan-peninggalan yang telah hilang, artinya
sudah tidak tampak lagi di atas permukaan tanah.
Peninggalan-peninggalan yang masih utuh yaitu: GapuraAgun~
Pasiraman Umbul Binangun, Gedong Sekawan, Gapura Panggun~
Gedong Temanten, Gedong Pangunjukan, GerbanQ Kenari, Ponga
ngan Gerbang Pulo Panembung. Peninggalan-peninggalan yang
dalam kondisi rusak yai tu: Gerbang Taman Umbulsari,-komple~
Pasarean Ledoksari, Dapur, Pasiraman Umbulsari,Gerbang Pek-
siberi, Gerbang Carik, ~ongangan Peksiberi, Gerbang Sumur
Gumuling, Urung-urung, Sumur Gumuling, Pulo Penembung,Pulo
Kenanga, · Gedong Patehan, Plargi lnggil. Peninggalan-peningglli-
an yang telah hilang yaitu: Sumur Bandung, Gerbang Pagels~
an, Gedong Jagasatru, Gedong Pacaosan, Renteng, Baluw•r,G• ... dong Sarageni, Kolam Pakeluman, Gedong Lopak-lopak, Gedong ,
.Latihan Plenari, Kolam Latihan Berenang, Gedong Gandek, Ge
dong Penjagaan, Gumuk Pemandengan, Gerbang Seketeng,Gedong
Malang, Kolam Kebun, Gedong Dandos, Gedong Polawong,Gedong ....
Garjito, Pasiraman Garjitowati, Kori Butulan,Pasiraman No
goluntak, Pintu Air, Pekadaran, Tlogo l'iembleng, Gedong Pe
rahu, Segaran, Jembatan, Oapur, Regel Segaran, .Regel Plen~
kung, Penjagaan.
Peninggalan yang berupa dinding, ada sebagian yang
sudah rusak atau hilang. Namun demikian masih mudah diru -
nut karena sisa-sisanya masih tampak sepotong-potong atau-
pun tampak di permukaan tanah. Sebagian besar kebun yanga
da di kompleks Tamansari telah menjadi perumahan penduduk,
,
:
j
48
baik yang magersari maupun rakyat biasa. Demikian pula b~
kas s'egaran, sekarang telah penuh dengan rumahbpenduduk •
Kebesa~an Tamansari pada zamannya tidak hanya .da-
lam bidang sosial, seni dan arsitektur, tetapi juga dale•
.bidang teknik. Kemahiran dalam bidang teknik .tercermindan
m enyangkut dalam hal: air, urung-urung, gapura, p)engkung
pinty, pagar tembok, rumah/bangunan.
Dalam hal pengairan untuk keperluan Tamansari de
pat diperinci meliputi: pengadaan air, pengumpulan dan pe-
nyaluran air, penggunaan air dan pembuangan air. J1lenurut
cerita, dahulu di Tamansari banyak terdapat mata air.Mes
kipun tanah di kompleks Tamansari tinggi, apakah kebutuh-
an air cukup untuk mengisi segaran. Karena ternyata tidak
cukup, tentu saja harus mengalirkan air dari luar komplac
Untung kota Yogyakarta dilalui oleh dua sungai,yaitu su-
ngai Winongo dan sungai Code. Make kedua sungai inilah
yang memenuhi kebutuhan air di Tamansari~ Terut811la sungai
Winongolah yang mengairi kompleks Tamansari, sa•pai seka
rang sungai Winongo masih mengalir. Air dari sungai Wino-
ngo disalurkan melalui sebuah selokan yang bernama Kali ... .... Larangan. Kali tersebut berhulu di kampung Jlagran.
5. Rehabilitasi
Dalam hal rehabilitasi kompleks Tamansari dapat dr
bedakan menjadi empat kategori ialah:
1. Mempertegas kedudukan kompleks Tamansari di dalam
zone kekunoan;
2. Pemeliharaan;
3. Penelitian dan penggalian;
4_9
4. Pemugaran.
Kompleks Tamansari merupakan penunggalan budaye ya~
harus dilindungi. ~enurut l'lonumenten Ordonatie 1931, b~o~karl
hanye bangunannya saja yang harus dilindungi, tetapi ter
masuk pula tanah tempat bangunan tersebut be~diri dan lin~
kungannya, untuk dijadikan eagar budaya.
Kota Yogyakarta sebagai bekas pusat pemerintahan,b•
ik pada masa kerajaan, penjajahan maupun Republiklndonesia
mempunyai banyak peninggalan bangunan yang besar maupun k~
6il. Beberapa di antaranya adalah: kraton Yogxakarta .yang
didirikan oleh Pangeran ~angkubumi pada tahun 1682 Jawa;~
teng Vredeburg yang meskipun beteng ini merupakan- hasilka~
ya dan hanya untuk kepentingan penguasa Belanda, tetapi a
da kaitannya dengan sejarah, khususnya dengan kraton Yo
gyakarta, maka perlu dilindungi dan dilestarikan; IstanaP• .·
kualaman yang didi rikan oleh Pangeran Natakusuma L lebih
kurang tahun lBiai Masehi; Pesanggrahan Ambarukms yang ter
letak di sebelah timur kota Yogyakarta (sekarang termasuk
dalam Ambarukmo Palace Hotel); Ambar Ket2wang, bekasnyate~
letak di sebelah baret kota Yogyakarta yang merupakan te.-·• - ....
pat p eristirahatan Pangeran ~angkubumi se_telah ter jadi per-
janjian Giyanti tahun 1755 Masehi; Dalem Pangeran,yakni b•
berapa tempat tinggal para pangeran yang merupakan bangun-
an dengan gaya khusus. Tempat ini di~elilingi oleh dinding
atau beteng. Di dalam tembok benteng lengkap dengan per-
rumahan dan halamannya. Rumah para pangeran biasanya meru-
pakan rumah yang mempunyai bentuk tradisional. Bentuk tra
disional ini dapat dilihat, baik dari susunan baggunan,be~
tuk atap, keletakan ruangan, regol, cara melet~kkan pintu,
r
I 1 I
:l
I,
so
macam tumbuh-tumbuhan yang ditanam dan sebagainya.Di kota
Yogyakarta ban yak di temui rumah para pangeran, misalnya: Te-
jakusuman, Ngabean, Dipowinatan, Pujokusuman, ~angunjayan,
dan sebagainya. Sebetulnya masing-masing bangunan ini ma-
sih dimiliki oleh pemiliknya. Namun demikian karene benun-
an ini termasuk bangunan yang tua dan mewakili zamannya,m&
ka bangunan tersebut patut dilindungi juga. ~aksud daripe~
lindungan .adalah pel estarian (pengabadian).
Pemeliheraann kompleks Tamansari dapat dilakukandan
mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Pengapuran
- Pembersihan lumut, rumput, tumbuh-tumbuhan (perdu)
- Pemb ersi·han dari berbagai sampah dan reruntuhan
Pembersihan tulisan/corat-coret tangan jahil
Pengecetan
- Perbeikan k ecil-kedilan
Dalam hal p engapuran, sebenarnya di sini timbul be-._
berapa masalen, di antaranya apakeh warne kapur yang dipe~
gunakan pada deh4lu? sesuai dengen prinsip-prinsip pemuga~
an, d'usahakan pengapuran pun sesuai dengen esliny~.Sampai ,,
seat ini belum p erneh di temukan naskah yang memberi'takan
tentang warna tembok kompleks Tamansari. Warna tembok yang
sekarang edeleh putih. Kirenya tidak ada salahnya bile tem
bok bengunan kompleks Temansari dikapur berwarne putih,se-
perti perkireen umum seat ini.
Di beberape tempet pede. tembok Temanseri tampak ke
hijau-hijauan atau warne gelap adanya bayangan tumbuhen.K~
pleks yang pernah dipugar (bagian tengah) di beberap4 ba
ngunen telah kelihatan kehijau-hijauan karena lumut ateu
•
I j
l j
'
' I
51
tumbuhan. Apalegi di kompleks yang belum pernah dipugar Y•
itu uatara dan selatan. Bangunan Pule Kenanga; Pule Panem-
bung, Gerbang Carik, Gedung Oepur dan bahkan Pasarean Le
doksari dipenuhi oleh lumut, rumput maupun tumbuhan lainn~
Akar-akar tumbuha.n ikut juga menghancurkan dinding dan a
tap bangunan. Halmitu tampak jelas pada bangunan urung-u -
rung di kompleks Pule Kenanga. Untuk pengabadian bangunan '
tersebut perlu didokumentasikan, baik dengan cera difoto,
dibuat maketnya atau inventarisasi. Lebih eari itu diusa-
hakan kelestariannye dari bangunan tersebut dengan dip~li-
hera baik-baik.
Yogyakarta merupakan kota budaya. Karene itu di ko
ta ini banyak didapsti senggar seni tari, sanggar seni lu
kis, tempt;tt karya seni batik, seni ukir, natah •ayang, pa
hat dan sebagainya. lokasi dari sanggar-sanggar tersebut ,
berada di tengah kota Yogyakarta dan seki tarnya. Dari ke-
nyataan tersebut dl ata~ make memperkuat perlunya diadakan ,..
zone antik bagi tempet-tempat tersebut. Yang dimaksud zone
antik adalah soatu tempat yang dikendalikan atau ·diatur
perkembangannya, dengan maksud agar peninggalan-peninggal•
budaya tidak kalah atau terdesak oleh bangunan baru,apala-
gi kalau sampai dihancurkan.
Zone antik dapat diadakan secare meluas atau terba-
tas saja •. Keletakan zone antik di kota Yogyakarta dapat dJ..
tarik dari pesanggrahan Ambarukmo ke arah baret lewat pal
putih ( tugu) ke selatan lewat Kepetihatl Danurejan, . Beteng
Vredeburg, Gedung Agung, Kraton Yogyakarta, Tamansari ke
timur sampai ke istana Pakualaman. Dengan demikian secara
terbatas yang dimaksud zone antik hanya dikenakan pada
52
1 ingkungan temp at budaya tertentu. h.eb i jak sana an memperte-
gas zone antik dimaksudkan untuk melestarikan bangunan bu-
daya dan hal tersebut tidak menyalahi Monumenten Ordonan -
tie. Dengan kebijaksanaan demikian mak~ untuk ko~leks Ta-
mansari perlu segere ·direalisasik~n. Pali~g tidak segera
dikeluarkan peraturan yang mengatur pendirian bangunan ba-
ru di ko•pleks Tamansari untuk memperketat peraturan yang
sudah ada.
Sebagian lepa urung-urung tetah terkelupas karena •
kar tumbuh-tumbuhan. Oleh sebab i tu demi kelangsungan .be-
ngunan Tamansari maka lumut, rumput maupun tumbuhan harus
segera dibersihkan. Bangunan yang ditu•buhi lumut, rumput,
dan tumbuhan antara lain:
..•
- Bangunan di kompleks tengah. Karena bengunan ini su
dah pernah dipugar, maka yang tumbuh di bangunan h•
nyalah lumut dan ru~ut-rumput;
Pulo Kenanga, penuh dengan lumut, rumput dan tumb~ ..
tumbuhan;
- Pule Panembung, penuh dengan lumut, rumput dan tua-
buhan; . - Sumur -~umuling, penuh dengan lumut, rumput dan tum-
buhan;
- Pasarean Ledoksari, penuh dengan lumut dan .rumput;
- Dapur, penuh dengan lumut, rumput dan tumbuh-tumbu~
an;
- Gerbang ~arik, penuh dengan lumut, rumput dan tum -
buh- tumbuhan.
Masalah sampah pun merupakan masalah umum dan perlu
diatur dengan peraturan yang tegas. Hal ini ternyata meng•
i
l i
I i
53
nai juga terhadap warisan budaya Tamansari. Adanya sam-
pah di kompleks Tamansari dapat dibedakan dalam empat
hal yai tu:
1. Sampah yang dibawa oleh manusia secara tidak sa-
dar.
Para pengunjung yang membawa makanan etau gula-o~
la s~ringvmebuang bungkusnya seenaknya di segala tempat.
Hal ini sering dijumpai di bagian teneah kompleks Taman
sari yai tu di kolam Umbulbina ngun misalnya. Untuk meng-
hindari hal semacem ini tentu saja para pengunjung dibe-
ri kesadaran dan disediaken tempat untuk membuang sampab
atau bungkus makanan;
2. Sampah yang dibawa manusia secara sadar.
Karena padatnya pemukiman di kompleks Ta11ansari ,
maka volume sampeh yang tersebar di kompleks semakin be~
tambah banyek. Plereka membua.ng sampah di tempat-te~~pat ... yang mereka anggap kosong dan bahkan ada yang membuangn~
,. sampah i tu di ba.ngunan juga di,. ujung urung-urung. Oiujunl)
urung-urung dekat Pulo K~nanga misalnya,· penuh dengansa•
pah penduduk. Bahk.ian ruangan/bilik Pule Paneaabung dija-
dikan tempat pembuengan sampah oleh. penduduk. Bagitu pu-
la Pagongan Manukberi juga dijadikan tempat pembuangan
sampah oleh penduduk. Lebih dari itu ada beberapa sisa
bangunan yang digunakan sebagai te~~~pat tinggal secara li
ar (tidak resmi). Akibatnya, para pengunjugg obyek keku-
noan Tamansari takut untuk mendekatinya/mengunjunginya •
Padahal sebenarnya dari Pongangan Planuk Beri orang dapat
memandang bebas ke arah utara. Hal ini disebabkan Ponga
ngan Manuk Beri letaknya lebih tinggi daripeda tempat di
r
I
·~
I ~ t\ ., •
54
s~kitarnya. Di ujung barat laut Pulo Kenanga juga dijadi-
kan tempat pembuangan sampah oleh penouduk sekitarnya.Pa-
dahal sampah tersebut merupakan pupuk bagi tumbuhan perdu
yang tumbuh di tempat-tempat terseb.ut, sehingga tanah da-
p~t subur. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa hala~
an dan bangunan-bangunan di kompleks Tamansari bagi·an uta-
ra maupun selatan banyak dijumpai sampah, baik sampah bu-. angan dari dapur atau daun-daun yang gugur maupun reruntun.
an bangunan.
3. Sampahb dari pepohonan.
Di kompleks Tamansari banyak tumbuh pepohonan,baik
yang dipelihara penduduk maupun yang tumbuh liar.Akibatn~
daun-daun yang gugur banyak mengotori bangunan, sahingga
sudah selayaknyalah pepohonan yang tumbuh liar dibinase-
kan saja.
4. Pecahan batu reruntuhan bangunan. ... Oleh kerena ada beberapa banguna·n yang tidak terpe-
.. lihara,- maka banyak pula yang sedikit demi sedikit menga-
lami keruntuhan. Reruntuhan bangunan ini mengakibatkan k~
tornya bangunan dan lingkungannya. Runtuhan-runtuhan tere i,
sebut ditumbuhi tumbuhan dan menambah kotor bangunan i tu
sendiri.
Pembersihan tulisan dan coretan tangan jahil juga
perlu dilakukan. Beberapa coretan dan tulisan yang dibuat
ol eh sebagian pen.gunjung dan tangan-tangan jahil menambah
cela dari kompleks Tmansari secara keseluruhan. Berbagaima-
cam cat dan warne banyak dijumpai di setiap bangunan di
komp.leks Tamansari. Lebih-lebih di tempat yang sering di
kunjuogi oleh pengunjung. Misalnya gedung bertingkatdi p~
55
mand~an Umbulbiangun, gedung utara Umbulbinangun, Sumur
Gumuling, langit-langit urung-urung, Pulo Kenanga dan la-
i n-lainnya.
Dalam rehabilitasi yang akan dilakukan, meliputip~
la pengecatan bangunan. Dalam hal ~arna cat yang diguna-
kan memang sulit ditentukan. Hal ini perlu diadakan pene-
litian yan.g seksama sehingga benar-benar dapat terjaminke
aslian catnya. Di samping itu dianggap perlu juga diada-
kan perbaikan kecil-kecilan. Maksdunya adalah menambah
bagian-bagian kecil yang rusak, akibat akar tumbuh-tumbuh-
an atau tangan-tangan jahi1 manusia, yang dengan sengaja
ingin merusak ~angunan.
Banyak bangunan yang saat ini telah hilang a tau
tidak tampak lagi di permukaan. Hal ini bisa disebabkank~
rena masih tertimbun tanah atau memang bena~~benar telah
hilang atau rusak total. Untuk mengetahui secara past~ m• ..• ka perlu diadakan penelitian secara mendal811 yaitu dengan ... mengadakan penggalian-penggalian di tempat-tempat yang d~
anggap dahulunya.ada bangunannya. Dari hasil penelitian /
penggalian tersebut paling tidak dapat diharapkan ditemu
kannya bekas-bekes (fondasi) dari bangunan-bangunan ters~
but.
Di kompleks Tamansari di samping dijumpai bangunan
bangunan yang menjulang di atas tanah, ada beberapa ba-
ngunan y'ang berada di bawah t~nah. Misalnya urung-urung ,
kolam-kolam, sumur, ataupun ~intuair. Dari hasil penggali·
an-penggalian diharapkan dapat menemukan data tersebut.
s. Pemugaran .
Bahan bangunan kompleks Tamansari terdiri dari ba-
(
. 1,
56
tt.: b.ata, kapur, b atu andesi t dan k ayu. IY1enu rut ceri ta .se-
bagai bahan perekat dipergunakan air nira (legen). Batu
digunakan sebagai fondasi, sedang labur untuk tembok, dan
bata serta labur untuk atap. Kayu digunakan untuk pintu -
pintu dan jendela-jendela. Karena sebagian besar ~aterial
bangunannya adalah batu beta, make dalam pemugaran nanti
nya agak dijumpai kesulitan terlebih bile bangunan itu
seluruhnya telah runtuh. Kesulitan tersebut disebabkan t~
dak adanya bekas atau gambaran bangunan seluruhnya (bentuk
asiinya). Dale~ pemugaran bangunan kuno dipegang suatu·pr
prinsip untuk mempertahankan bentuk aslinya. Aleh sebab ~
tu dalam hal pemugaran lebih baik diprioritaskan terhadap
bangunan yang sekarang mengalami kerusakan dan dikhawati~
kan. akan mengalami k eruntuhan.
Adapun banguiDlb-bangunan yang termasuk l<asus perlu
~egera ditangani antara lain: kompleka Pasarean Ledoksari,
Dapur, Gerbang Carik, Pongangan Peksi ,Beri, Sumur Gumuli"'
Urung-urung, Gerbang Sumur Gumuling, Pulo Panembung dan
Pule Kenanga.
Bangunan-bangunan tersebut di atas yang perlu di-
prioritaskan dalam pemugaran. Sebab kalau tidak segera d~
tangani akan kehilangan bentuk aslinya. Kerusakan yang d~
sebabkan. oleh burung,. tumbuhan dan pelapukan bangunan itu
sendiri merupakan proses yang sangat cepat. Sebagai con-
toh atap sayap timur Gerbang Carik beberapa tahun yang 18"
lu mengalami keruntuhan. Untung atap sayap.sisi barat ma-
sih banyak bagian yang utuh meskipu~ telah lapuk,sehingga
dapat dipakai sebagai contoh biladiadakan p eaaugaran sa-
yap sisi timur.
57
Bangunan-bangunan yang perlu diprioritaskan terse-
but masing-masing mempunyai situasi dan kondisi yang ber-
beda. ~·,as ing-masi~g mempunyai lingkungan sendi ri dan keru
sakan-kerusakan sendiri. Berikut ini beberapa masalah dan
lingkungan dari bangunan tersebut di atas.
Kompleks Pasarean Ledoksari. Lingkungan: Pasarean
Ledoksari merupakan kompleks yang diliagkungi oleh pager
tembbk yangctinggi. Dahulu bngunan itu berfungsi sebagai
tempat tidur raja apabila sedang berrekreasi di Tamansari
~as.arakat di sekitar tempat tersebut memganggap tempat
tersebut sebagai tempat yang angker {keramat). Pasareanl•
doksari t~rdiri atas tiga buah bangunan, yaitu bangunan
inti yang berada di tengah dan diapit oleh bangunan sayap
yang berada di kanan kiri. Oi kompleks ini bangunan rumah ·'
p enduduk b elum mendesak d·an masuk ke dalam koilpl eks; Keru-
' sakan bangunan: pada kompleks bangunan ini kerusakan be-... lum begitu parah, tetapi proses kelapukan dan gejala ke-
1'
hancurannya tampak jelas. Pada .beberapa bagian spesi mu-
lai lepas dan akar tumbuh-tumbuhan sudah mulai masuk ke
dalam.tembo~. Kerusakan pada bangunan inti meliputi pintu
dan jendelanya kusen-kusennya telah hilang, begitu pula
daun pintunya telah hilang. Tempat tidurnya telah rusakpu
la terutama pada tiang-tiangnya dan tempat gantungan ke -
lambu. Beberapa bagiandinding tembok, saluran air yang am
di belakang sudah rusak. Kerusakan pada bangunan sayap •e
liputi pintu dan jendela kusen-kusennya telah hilang. Be
gitu pula daun pintunya. Tempat tidurnya juga mengala~ik~
rusakan di beberapa bagian. Juga beberapa bagian lantai
telah rusak. Pintu gerbang yang terletak di bagian depan
n~da beberapa sisi telah rusak dan perlu dipugar.
i~ j
; I
'
58
Kemunokinan dipugar: mengingat kondisi, situasi dan keru-,
sakan yang terdapat di kompleks Pasarear. Ledoksari, ber -
dasarkan. pagamatan yang telah dilakukan maka disimpulkan
bahwa kompleks bangunan itu masih dapat dipugar. Hal ini
mengingat fungsi bangunan itu sebagai tempat tidur (Per -
istirahatan) Sultan di kala berkunjung ke Jamansari. Be-
gitu )uga dapat dipakai sebagai per~3ndingan dengan tempa
tinggal (tempat tidur) yang ada di kraton Yogyakarta sek~
rang.
Dapur. ~ingkungan: bangunan yang berfungsi sebagai
dapur ini terletak di bagian baret kompleks Paserean Le-
doksari. Di sebelah baret dan selatan dari bangunan ini
banyak didirikan rumah penduduk. Bankanbbangunan dapur~ni
juga dipergunakan sebagai tempat penimbunan sampah. Demi
kjan pula bermacam-macam tumbuhan liar maupun yang dita
nam penduduk memenuhi bagian dalam dari bangunan dapurinL ... Kerusakanltanounan: dindin.g tembok yang .masih berdiri pe-
nuh ditumbuhi lumut. Di beberapa sisi batu bata dan spes~
nya telah lepas. Bagian atap tinggal sebagian kecil saja,
itu pun telah mendekati keruntuhannya. Kusen pintu dan .,
jendela telah hilang begitu pula daun pintunya. Sedangkaa
bagian lantainya, seluruh spesinya telah rusek karena te-
lah ditumbuhi tanaman, baik yang liar maupun yang ditana•
oleh penduduk. Kemungkinan dipugar: sungguh pun sayap ti
mur sudah runtuh, tetapi · ukuran dan bentuk bangunan masih
tampak jelas. Oleh sebab itu masih ada kemungkinan untuk
dipugar.
Pongangan Peksi Beri. ~ingkungan: Pongangan Peksi
Beri benar-benar telah terd.sak oleh rumah-rumah penduduk
( I ll
) I
59
Masyarakat menggunakan Pongangan Peksi Beri sebagai tempat
pembuangtan s~mpah. Sementara itu ruangan-ruangan dipakai
sebagai tempat tinggal liar ol~h tuna wisma; Kerusakan ~8R
agugaa: bordes selatan same sekali telah rusak, hanya ma
sih tertinggal beberapa jenjang saja. Sedangkan bordes ut&
ra masih utuh, hanya beberapa bagian perlu dipugar. Spesi
banyak yang telah mengelupas; Kemungkinan dipugar: mengi -
ngat kerusakan Pongangan Peksi Beri tidak terlalu par• m•
ka untuk dipugar masih banyak. Ke.suli tann yang dihadapi a
dalah banyaknya rumah penduduk di sekitarnya, sehingga · ap•
bila untuk mengangkut material ke bangunan ini akan mane -
mui k esu1i tan.
Gerbang Carik. Lingkungan: bangunan itu dahulu dig~
nakan sebagai pintu gerbang dan temp at carik ( juru tulia),
sekretaris melaksan~aan tugas sehari-hari. Tetapi sekarang
dipergunakan sebagai jalan umum oleh penduduk. Oahulu ger-... bang tersebut berdenah seperti salib. Sayap timur gerbang ,.
itii telah runtuh. Halaman sekitarcbangunan telah penuh ba-
ngunan rumah penquduk; Kerusakan bangunan: sayap timur ba
.ru saja runtuh seluruhnya. Trap-trap gerbang di bagian te-
ngahnya sudah mulai aus. Lapisan spesi dinding mulai meng~
lupas. Kusen dan daun pintu sudah hilang. Lantai seluruhn~
telah rusak. Sayap sisi barat sudah retak pada beberapa b&
gian; Kemungkidan dipugar: meskipun sayapmtimur telah run
tuh, namun ukuran dan bentuknya masih tampak jelas.Karena-
nya k emungkinan untuk dipugar mesih bisa •.
<. Sumur. Gumuling 1 Urung-urung dan Gerbang_ Sumur Gumu-.,..
~· Linokungan: bangun·an sumur Gumuling merupakan ban gun
an yang berbentuk lingkaran. Di tengah-tengah terdapat su-
d .
60
mur yang lebar. Oi atas sumuran terdapat jembatan yang me-
ouju ke lantai bangunan Qi sebelah timurnya. Dahulu sumur
Gumuling ini terletak di tengah-tengah segaran yang penuh
air. Orang dapat mencapai Sumur Gumuling melalui U·rung-u
rung. Pintu Urung-urung terletak di sisi barat. Urung-uru~
tersebut menghubungkan Sumur Gumuling dengan Pule Kenanga.
Sumur {;umuling tertutup ol eh pagarctembok yang tinggi. Jen
dela~jendela terletak jauh di atas permukaan tanah. Untuk
mencapai Sumur Gumuling orang harus melewati Urung-urunq
yang panjang; Kerusakan bangunan: kerusakan di seki tar Su
mur Gumuling pada umumnyas disebabkan oleh tu8buh-tumbuhan
pelapukan dan cuaca yang lembab. Pintu gerbang Urun9-urung
dan bordesnya yang terletak di sisi barat telah hilang sa
ma sekali. Demikian pula bordes yang menempel di Pule Kena-
nga. Spesi atap Urung-urung mengelupas dikarenakan oleh
akar tumbuh-tumbuhan yang mencoba memecahkan' dinding atap ... Urung-urung. Ventilasi t:irung-u:r:ung seb~gian sudah rusak, se
hingga apabila turun hujan air masuk ke dalam Urung-urung.
Pada dinding bangunan yang melingkari dinding Sumur Gumu -
ling, spesi atapnya mengelupas dan hal ini disebabkan anta
ra 1ain oleh akar-akar tumbuhan dan karena pelapukan.Pintu
jendela serta daun pintu dan jendelanya. serta kusennya te
lah hilang semuanya. ·Lantainya banyak bagian ·yang mengelu-
pas sehingga tampak batu beta saja. Sumur Gumuling sebagi-
an besarc telah tertimbun tanah sehingga yang tampak hanya
sumur yang dangkal saja. Jembatan yang melintang di etas
sumur telah mengkha~atirkan. Keempat pipi tangganya telah
hancur; Kemungkinan dipugar: bentuk keseluruhan masih dap•
dikenali, sehingga kemungkinan untuk dipugar masih sangat
61
besa:;:.
Pulo Panembung.Lingkungan: letaknya dahulu di te
ngah segaran dan dapat dicapai melalui Urung-urung. Seka-
rang karena pintu yang mencapai Pulo Pehembung ditutup 11a.
ka orang apabila akan ke Pulo Panembung harus ••le~ati r~
mah (emper rumah) penduduk. Dengan padatnya ru•ah-rumah
penduduk ini mengakibatkan Pulo Panembung seolah terpisah . '
dengan bangunan yang lain. Dahulu Pulo Panembung digunak•
sebagai tempat bersamadi raja, tetapi sekarang sangat ir~
nis sekali karena berfungsi sebagai tempat pembuangan sa•
pah. Sekarang Pule Panembung dalam keadaan rusak dan me-
nunggu pemugaran; Kerusakan bangunan: pintu dan jendelan~
telah rusak berat dan bila pengunjung ingin ~elihat Pulo
Panembung harus menaiki tangga dan berdiri di ambang jen-
dela. Sebagian besar dindingnya telah rusak dan spesinya
pecah. Atapnya tinggal sebagian dan ditumbuhi tu.Cuhan s~
- . mak-semak. Ruangan:"1dalam penuh dengan sampeh dan di kala
" musim hujan sangat berbau tidak enak. Lantai bawah tidak
diketahui aslinya karena penuh dengan samp~h. Lantai tin~
kat pertama terbuat dari kayu dan se~uanya telah hilang , ·•
• • J>, •
t~nggalmbekasnya. Lanta~ tingkat kedua juga dengan bahan
kayu dan tinggal bek~s-bekasnya saja. Tangga dibuat dari
susunan batu bate yang sampai sekarang masih tampak meski
pun pada beberapa be gian lbasah mengalami k erusakan; Kemung
kinan dipuoar: kerusakan bagian atap yang disebabkan ol•
akar-akar perlu mendapat perhatian ~an segera .diadakan pe
mugaran. Apabila ~dak segera dipugar, kemungkinan dalam
beberapa tahun lagi akan runtuh seluruhnya. Kesulitanyang
mungkin timbul bile diadakan pemugaran adalah masalah pe-
62
nempatan material dan pengangkutannya karena rumah-rumah
penduduk telah padat sekali.
Pulo Kenanoa. Lingkungan: pada mesa sekarang ant~
ra segaran dan Pulo Kenanga tidak tampak .adanya perbeda•
sebab baik di sekitarcsegaran atau Pulo Kenanga banyak
rumah penduduk. Bangunan lama hanya tampak di sela-sela
rumah'penduduk. Pencemaran lingkungan Pule Kenanga tidak
hanya berbeda dengan tempat-tempat lainnya; Kerusakan b&
ngunan: komplltks Pulo Kenanga terdiri dari beberapa ba-
ngunan baik yang besar maupun kecil. Bangunan intinya me.
bujur dari baret ije. timur dan bertingkat dua. Banguan i~
ti dala~ keadaan rusak berat den hanya tinggal dinding ,
dan se bagian atap saja. Pintu dan kusen, jendelanya te
lah hilang semuanya. Sebagian dindiQ,g teleh runtuh dan
sp~sinya banyak yang mengelupas. Lantai bawah·spesinya ~
t~lah mengelupas semuanya. Lantai satu sayap baret dan ~
mur terbuat dari kayu dan telah hi~anQ semua. Sedang lan-
tai yang tengah terbuat dari batu beta yang letaknya le-
bih tinggi dari lantai kayu terseout. Lanaai bata terse-
but dalam keadaan rusak dan di tumbuhi oleh tumbuh-tumbut;.
an perdu. Jenjang tangga terbuat dari batu bate semua ,
dan dalam keadaan rusak beret. Hanya bangunan bagian te-
mgah saja yang masih mempunyai atap, sedang bangunan di
kanan kirinya tinggal sedikit atapnya. Bangunan samping
utara selatan Pule Kenanga telah rusak beret, bangunan
samping selatan telah runtuh sama sekali. Oahulu di kom-
pleks Pulo Kenanga terdapat gerbang yang sisa-sisanya m•
sih tampak. Gapura di sisi utara dan selatan mas•h dapat
dirunut bekasnya;~emungkinan dipugar: sungguh pun kondi-
H
I
63
si Pula Kenanga da~am keadaan rusak berat namun kemungkin
an dipugar masih ada. Bahan pemugaran masih dapet mengguna-
kan sisa-sisa bangunan yang masih ada, serta melihat foto-
foto dokumentasi serta buku-buku sebelum perang dunia kedua.
Karena kondisi keruntuhan semakin mendekat maka perlu sege-
ra diadakan pemugaran. ·Hanya saja kesulitan yang dihadapi
nantinya adalah pengangkutan serta penempatan material yang
sulit karena padatnya rumah-rumah penduduk di sekitar Pulo
Kenanga •
...
64 C. BANG.UNAN BEKAS KEDIAPiAN JENDR~L SOEOIRPlAN
Gedung ini sebenarnya teriDasuk bangunan lema atent-
ingat, aahwa gedung ini diDangun pada tahun 1890, Letak
nya berada di daerah Bintaran yang meaang dibangun oleh
pemerintah Belanda sebagai hasil peleburan tata kota ~•t
yakarta ke arah timur. Sebagaimena telah digambarkan oleh
8erb~gai pete yang menyangkut tentano perluasan wilayah
kota Y.ogyakarta yang dilakukan oleh pemerintah Balanda,
ternyate daerah Bintaran pada awalnye dipergunakan oleh
masyaraket golongan Eropa •
. Berbagai catatan yang ada menyebutkan, IDahwa pada
masa, dahulu golonga·n aangsa Eropa merupakan golongan yant
memiliki status lebih tinggi dibandingkan dengan golongan
lain. Golongan Eropa itu terdiri etas bangsa ielanea,bangr
sa Perancis dan b~ngsa Jer•an yang mempunyai posisi .pe
kerjaan cukup terhor•at pada •asa itu. Salah seorang dari ... sekeloaapok orang-orang Jerman berdiam di daerah Bintaran
yang ~ecara singkat r~mah tinggalnya akan kite bicarakan
di bawah ini sebagai bekas teapat kedia•an Jendral Soe-
dirman. . •. .1•,
l. SEJA~AH SINGKAT
Rumah ini dibangun pada tahun 1890, didia•i oleh
tuan Wijaschenk yangbbekerja sebagai pe~abat keuangan di
Puropakualaman. Lues tanah beserta bangunan secara kese-
luruhan adalah seluas 3335 ~eter persegi. ~enurut surat
akte tertanggal 21 Desember 1939, gedung tersebut diwa
riskan kepada·janda Rejik Wijaschenk dan kedua putranya.
Bangunan gedung terdiri etas banQunan kecil di ~ebelah ki-
·ri dan kanan sedangkan di jenC}ahnya terletak bangunen in-
ss duk. Untuk menghubungkan bangunan-bangunan itu enter be-
ngunan induk dan bangunan kecil di samping kiri dan kanan
tersebut, dibuat sebuah gang. Gedung induk terdiri etas
teras, selanjutnya ruang tamu dan ruang tengah serta d
pat kamar tidur yang. saling berhadapan yang· dibatasi oleh
ruang tengah serta beranda belakang. Masino-masing bangun-
an kecil yang terletak di samping sebelah kiri dan kanan
bangunan induk yang metaanjang ke baret dan timur •emiliki
kamar dua buah dan di depan bangunan kecil sebelah kiri
dan kanan itu terdapat ta•an.
Gedung ini ditempati oleh dinasti Wijaschenk hint
ga kedatangan Jepang. Seaenjak kekuasaan beralih ka ta-
ngan p~erintahan ailiter Jepang, gedung teapat tin f) gal
Wijaschenk ini segera aikosonokan dan berfungsi ~~se8aga1
rumah kosong yang dipergunakan khusus untuk keperluan pri-
badi para opsir Jepang~
... Setelah ~roklamasi Keaerdekaan selaaa tiga ~ &ulan
gedung ini dite~pati oleh ko~i T~ul pari Batalyon Su
hC!rto. Jendral Sudirman mendialli gedung tersebut. sebagai
tempat tinggal be~iau sejak tanggal 18 Agustus l94S,sete
lah dilantik. sebagai Panglima Besar. B.eliaY '-erdia• Iii ge-·'·
dung ini hingga tanggal 19 Desem9er 1948 •. Pada waktu clash
II oleh Belanda gedung ini dipakai sebagai aarkas !!£ Dri
gade l•
Setelah penyerahan kedaulatan gedung ini dipakai
sebagai kantor · Ko•ando lllili ter a tau KOT.O Yogyakartil sa~·a
gai asrama resimen infanteri penderita cacaG. Sejak tan~
gal 17 Juni 1968 Qedung ini diperounakan sebagai l"luseua
Angkatan Darat di bawah naungan Dines Sejarah Angkatan Oa-
_____ L--.------~-············
1 ~~ •• 'I! .. I
...
66
.rat. Semenjak itu gedung ini •erupakan tempat penyimpanan
benda-benda berharga dari elmarhum Jendral Sudirman.
2. ~6GEDUNG BAG! GENERASI ~UOA
~enilik sejarah singkat etas gedung ini make aeca
ra nyate ada due hal yang layak dapet dinyatakan, . bahwa
pada dasarnya gedung ini akan menjadi begitu berarti Dagi
generasi ·muda Indonesia. Arti yang pertama bersifat ins-
piratif, yakni memberikan gambaran kejiwaan begi generasi
muda dal·am rangka pembangunan proses perke•~angan kota
Yogyakarta dengan gedung-gedung yang dianggap meailiki ni
lai historis yang ma•pu aambe~ikan dorongan inapiratif be
gi terlanjutnya perjuangan sebuah bangsa dengan kesadaran
yang seutuhnya.
Arti yang kedua terbadap gedung ini bagi generasi
muda adalah bersifat rekreatif, yakni dengan diletakannya
arti gedung ini sebagai auseum mengajak kepada .. generasi
auda Indonesia untuk · •enghayati n_ilai-nilai · ·"per juangan
bangsa khususnya etas tokoh diri Jendral Sudirman. Mengi-
ngat, bahwa di da~am geoung ini pernah dipergunakan Qleh
selah seoran~ pimpinan nasional Indonesia menyusun stre-. ~·l
tegi pertempuran melawan agresi Kolonial Belanda yant ber-
usaha mengkoyak makna proklamasi 17 Agustus 1945.
Oari kedua arti tersebut di atas baik yang bersi
fat inspiratif maupun rekreatif sebenarnya gedung ini la
yak untuk selalu dijaga keutuhan bangunennya mengingat , bahwa dengan aemelihara gedung yang dianggap bersejarah
ini minimal akan terbangkit kesadaren etas perjuengan se
buah bangse pada umumnya individu manusia Indonesia seper
ti yang tercermin dalam diri Sudirman pada khususnya.
I I
67
I:Bt:UHC)h.t·: DI KCTAGEDE
l. Loke.si dan Lingkungan
Dalam perkembangan administratif yang terak?ir, vd-
1c::.yan Kotagede dimasukkan cia1am wi1ayah Kotamadya ·Yogyakar
ta, dengan 1uas d.a.erah 14.896, 1415 ha. Daerah tersebut ter
letal~ 6 km di sebelah tenggara Kotamadya Yogyakarta, yai tu
pada d.ataran yang lc>.ndai ke ara.h sele tan dengan sudut ke-
miringan yang sanga t ke cil. Secara morfologis l':ilayah ini
masih termasuk daerah yang dipengaruhi kegiatan gunung Me
rapi yang masih aktif. Pada mu1anya daerah Kotagede terba
gi menjadi 2 (dua) ~~1ayah, yaitu:
1. Bagian dari Kesunanan Surakarta
bekas v:ilcyah Surakarta me1iputi tanah pekarangan
dan lc.han pertanian yang menca.kup:
1.1 daerah kelutahan Jagalan, yaitu.yang terletak ... di sebela.h selatan jalan yang menuju ke Yogya-
karta, membujur dari pasar ke sebelah tarat
sampai sungai Gajah Uwong.
1.2 ciaerah kelurahan Singosaren, yaitu di sebelah .. se1atan. pasar.
2. 3agian dari Kesultanan Yogyakarta
bekas wilayah Yogyakarta meliputi tanah pekarangan
can 1ahan pertanian yang terle~ak di luar batas ko-
ta. Vii1a.yah ini berada di sebelah utara sejajar de-
ngan jalan yang menuju ke Vlonosari.
Ko ta.gede dinubangkan dengan Yogyakarta oelalui dua
jalur jalc::.n raya yang sangat penting begi perhubungan Ko-
tagede. Dua jalur jalan raya tersebut masing-masing ada-
,j
"
':
68
l~~= yang pertama dari pasar KotaGe~e menuju ke arab barat
r.:slewati sungai Gajah Uwong, dan oer"t.emu dengan jalan dari
Y o{;yakarta yang menuj·._: ke arah I!nogi.ri. .J alan yang kedua
odalnh tiari pasar Kotagede menuju ke arab utara dan berte-
mu dengan jalan dari Yogyakarta y;;ng menuju ke arab Wono-
sari. J alan yang pertame. merupakan beka.s wilayah Surakarta
yang terletak di sebelah selatan jalan, dengan daerah Ke-
mantren Kotagede di sebelah utara jalan. Kedua jalur ja::..an
yang menghubungkan Kotagede dengan Yogyakarta merupakan u-
~at nadi bagi hubungan perekonomian Kotagede der.gan Yogya-
karta maupun daerah-daerah lainnya.
Wilayah Kotagede sangat padat penduduknya. Sebagian
besar penduduk bermatapencaharian sebagai pedagang besar
maupun kecil, dan sebagai pengrajin, baik dalam kerajinan
emas, per~k; tembaga, maupun batik. Ranya seoagian kecil
yang mempunyai matapencaharian bertani, karena lahan per-
tanian di wilayah Kotagede relatif sem~it.
·Kotagede menjadi terkenai karena disamping merupa-
kan bekas kraton _iv!ataram pada jaman Senopat.i, juga terda-
pat ~w.kam SeJ;lOpa.ti beserta keturunan ·dan kerabatnya di wi-
layah tersebut. Pusat peninggalan sejarah yang terdapat di
Kotagede saat ini ad~ah masjid, kompleks m~:am, bekas kra
ton, dan bal uwarti. Kompleks masjid dan mal.tam Ko tagede ter
le-:.ak di kampung Kauman, RK (Rukun Kampung) Alun-alun. be-
kas kraton Kotagede terletak di kampung Dalem, RKP.lun-alun,
seciangkan bekas baluwarti Kota~de terletak di P.K Kerr.oang
-::. .... asen.
2. Later Belakang Sejarah
69
Sumcer sejarah mengenai periode kerajaan Jajang doo
awal kersjaan Mataram Islam sebagian besar berupa Laskah-
naskah naoad, Serat, ataupun tradisi lisan yang diwarisk~
secara turun.temurun. Di dalem salah satu su:nber tersebut
di atas, yaitu kitab Babad 'l'anah Jav:i, disebutkan bahwa
pusat kerajaan Mataram Islam yang pertama adalah.Kotagede
sekarang'. Sejak kapan nama 'Kotagede digunakan untuk me-
nyebut kota itu tidak begitu jelas. Kadang-kadang oleh
penduciuk setempat kota ini disebut juga dengan nama Pasar
gede.
Awal pendirian kerajaan Mataram Islam dimulai pada
saat Sultan Pajang, yaitu Sultan Adiwijaya, menyerahkan
wilay ah l"ia tar am kepacia Ki Ageng Pemanahan. Ki Ageng Pema-
nahan selanjutnya dikenal sebagai Ki Ageng Mataram, yait~
sebagai cikal bakal dinasti Hataram. Pemberian wilayah Ma-
taram kepada Y..i Ageng, Hataram ada1ah sebagai hadiah atas
kemenangannya dalam mengatasi pertikaian~ke1uarga antara ' .
Su1 tan _Paj ang dengan Adipe.ti Jipang, yai tu Arya Penangsa1'9.
Sete1ah wi1ayah Hataram di-oerikan kepada Ki Ageng Hataram
maka ia dan pe~ikutnya mulai mer~~~ah hutan di tanah Ma-
taram. 'Ianah Hataram di dalam tradisi sering disebut se
bagai alas Hentaok. Sejak itulah 'Kotagede ya.ng didirikan·
sebc;.gai pusat pemerintahan Mataram berkembang terus, ter-
utama pada masa pemerintahan pengganti Ki Age'!}-g Eataram
yar.s oergelar Panembahan Senopati. Pan~mbahan . Senopati
menggantikan ayahnya dan memerintah sejak tahun 1584 sam
pai tahun 1601 Masehi. Pada saat Panembah~n Senopati mu
lai mengembangkan kekuasaan, ia mendirikan tembok kota
d&n perbentengan, d2n peda akhirnya ia dapat merebut ke-
'I ~
' " I . '!
70
;:ua .sa an ::i2. ri k e sul t2 nan Paj an g.
Kotageci.e digunz.kan sebagai ibu kuta dan sekaligus
pUsCJ.t kerajaan Mataram Islam sam:pai pad.a :nasa pemerintar.~
an Sultan Agu)j.g. Sultan Agung adalah cucu dan pengganti
kedua C.ari Panembahan .Senopati, yang memerintah sejak ta-
hun 1613 sampai tahun 1646 Masehi. Pada masa pemerintahan-
nya, ia merencane.kan untuk memindahkan i bu kota it.erajaan
Hataram Islam ke Ke.rta. Akan tetapi rencana tersebut baru
terlaksan~. pada rna sa pemerintahan putranya, yai tu: Sal tan
Amangkura t Agung (I) • Sultan Amangkura t Agung (I) yang me
merintah dari tahun 1646 sampai tahun 1677 Masehi memin
dahkan ibu kota lz;:erajaap dari Kotagede ke Kerta. Pada ma-
sa-masa selanjutnya, ibukota berpindah lagi ke Pleret dan
Ka:ttasur·a.
Dari keempat ibukota kerajaan Mataram Islam terse-
~ut di atas, hanya Kotagede yang dapat dikatakan merupak~
conto~ dari sebuah kota lama yang masih bercorak Jawa.Ke-
langsungan Kotagede sebagai kota yang bercorak lema di
mungkinka.n .kareria. kota ini telah diterima sebPgai kota
tempat kela.hiran kerajaan Hataram Islam, di mana dimakam-
kan pendiri dinasti Matararn Islam dan raja pertam~ dari
dinRsti tersebut.
3. Peninggalan-nening6alan Sejarah di Kotagede
Di Kotagede masih banyak dijumpai peninggalan yang
berosal atau 8erhubungan dengan fungsi kota itu dahulu
sebagai· pusat pemerintahan k~rajaan Mataram Islam pada
a.wal mas& pendiriannya. Peninggalan-peninggalan tersebut
yang sekarang merupc;.kan ciri Kotagede sebagai kota dengan
polc:
7l
kota ciar. kehiciupan trec~isic nal . te:-diri C.ari:
Lepas d.ari perkembangar:. adn:.iriistratif wila-
:;,rat Kotc::gede, di kompleks i~i pernbagian adrninis -
tratif dari dua kraton ( Surakarta dan Yogyal·:arta)
masih teta.p dipertahankan. Kompleks ini meliputi
areal seluas ±. 2 ha dan sampa.i saat ip.i dikelola
oleh kedua pihak kraton yang berwenang.
Secara garis besar, di dala.L:l komp;Leks ini
terdapat tiga bangunan uta~a, yaitu:
1.1 oangunan masjid
1.2 Bangunan makam
1.3 Bangunan sendang
Kompleks masjid., makam, dan send~ng terletak di
sebelah barat -oekas alun-alun Kotagede, yang se-
kara~g telah merupakan pemukiman penduduk yang __ sa
ngat padat. Di sebelah selatan alun-alun tersebut
merupakan lokasi bekas kraton Kotagede.Keseluruh
an kompleks masjid, makam, san sendang tersebut
di atas berada dalam lingku~gan tembok ya~g ter
buat dari batu putih dan bata.
1.1 Bangunan ma.sjid
t-iasjid merupakan bangunan terdepan di da-
lam kompleks ini. Di sebelab timur halaman masjid
terdapat sebuah halaman yang merupakan halaman de-
pan kompleks. Hala~an depan ini berukuran 58mx46m
don m~mbentang ci.ari carat ke timur. Di tengah ha
le,man ini terci.apat jalan yang menuju gapura masuk
sisi timur halaman masjid. Saat ini pada kiri dan
..
72
:·:<Jnar" ,:jale.n ini dihuni olet penduduk :q:gers?-ri yang beker-
j<.:: sebc..gai abdi dc:lem juru kunci di kompleks ini. ·?err:ukirn-
an di sebelah utc:.ra jctlan d.ii1Uni oleh pc.ra abdi dalem da-
ri pihak kraton SurakP.rta, sedangkan di sebelat selatan
jalan dihuni oleh para abdi dalem dari pihak krtson Yor;ya-
karta. Pada bagian timur hala:nan terdapat dua t:ueh be.ngun
an terbuka yang letaknya berhedap-hedapen. ·Kedua bangunan
ini. dikenal dengan nama bangsal -oaseban. · Paseban terse but
merupakan bangunan be.ru yang mune;kin didirikan atas casar
konsepsi lama. Di sudut barat daya halaman terdapat se-
buah poho~ beringin yang disebut wringin sepuh dan ber-
asal dari masa pemerintahan Panembahan Senopati.Pohon ini
beracia di tengah-tengah reruntuhan fonde.si .oangunan ber-
bahan batu putih.
Halaman depan dan h&laman masjid dipisahk~n oleh
--tembok oata setinggi ! 2, 5 m dan dihubungkan o"leh sebuah
gapura padurakse. yang lengkap dengtn kelirnya. Gapura dan
tembok ini merupakan hasil pemuga.ran total terhadap bangl.11•
an terdahulu, yang. dilakukan oleh pihclt kra.ton Surakarta.
Eata yang d1gunakan dalarr. pemugaran tersebut oerukuran le
bih kecil dari ukuran ba ta asliny a. .r'\.n.tefiks ( simbar )yang
terdapat pada bingkai tengah, maupun hiasan lainnya meru
pak.an cetakan yang dibuat dengcn bahan semen.· Ambang pin
tu dan langi t-langi t pintu ga.pura dibuat da:-i be ton ber
tulang. Ambang pintu yang semula, sudah tidak digunakan
l.;,gi. Ambcmg terse but terbuat dari batu anciesi t dan mempu·
nyai pola hias bur:.ga di ba~;ian atas, yz..ng sekarang dile
takkan di belakang·kelir gapur~ tersebut.
Fade sisi utara ilalaman masjid terdapat juga gapu-
..
73
ril padu~uksn ygng menghubungkan h~laman masjid_dengan ka~
:;:r,;.r~g, Kudusa.n. Gapura pada terr.bok sis~ utara ir ... i dikelola
:pin a~: f..ra ton Yog:ra.~arta •. Bagian puncak d.c:n s;ya:p gE.pura
tersebut masih utuh. Gapura ini ticial~ Iterr:pun:•ai kelir.
Bangunan iJ;iduk masjid memiliki atap bert.in~at ya~
disangga oleh empat sokoguru. Di dalam masjid terdapet se
buah mimbar yang terbuat dari kayu. himbar ini masih asli
dan dalam kendaan baik. Serambi mc;.sjid. berdenah em~at per-
segi panjang dengan 8 buah tiang di bagian tengah dan 14
buah tiang di bagian pinggir. Pada serambi masjid ini pe~
dapat sebuah bedug yang dinama.kan Kyai Dondong.Hasjid ini
pernah t"erbakar pada tahun 1919 dan selanjutnya dipugar
pada tahun 1923. Angka tahun pemugaran terdapat pada kun
cung ser"ambi. Bahan yang dip~ai untuk bangunan induk mas
jid adalah batu put• yang dipotong dengan u~uran bata.Ba
&ian depan dan d.alam ditutup dengan lepa, sedangkan bagi
an luar <ian belal~ang tanpa lepa. .
Di sebelah utara dan selatan bangunan masjici tercia-
pat ciua buah ba~unan terbuka yang din_amakan·bangsal ~
tulan. Di axltara kedua bangsal n.;sentulen tersebut, yaitu .. di depan ·o<.mgunan masjid, terdapat sebuah tugu buatan ba-
ru untuk tempat meletakkan jam. Pada sudut tenggara halam
an masjid, yakni pada sisi selatan tembok keliling, terd•
pat sebuah gapura paduraksa dengan'kelirnia. Gapura itu
merupa~an pintu masuk menuju kompleks makam.
1.2 oangunan makam
Kompleks ·makam ini terletak di belakang bangunan
masjid. Kompleks makam terba.gi atas tiga halama..11 yang ma
sing-mssing dipisahkan oleh tembok bata dan dihubungkan
..
74
cie.bgan gapura. Pada.hc;.laman pert.r:..~a terdapat bangunan-ba-
ngun~n serupa dengan bangsal-bangsal yang telah d~sebutkan
di atas. Saat ini bangsal tersebut digunakan sebagai tern
pat penda.ftara.n bagi para peziarah. Facia. ·c.inding-dinding
tembok sisi utara, selatan, dan timur terdapat bingkai te
nga!1 dengan simbar dari batu kapur dengan hiasan tumbuh -
' tumbuhan dan binatang. Simbar-simbar tersebut.sebagian be-
sarmasih dalam keadaan :1ang baik <ian ti<iak banyak yang di
ganti baru.
Pada halaman kedua yang te~letak di se~elhh bar at
halaman pertama, terdapat enam buah bangunan;J:Oangsal,yaitu
dua buah di sebelah utara, dan dua buah di sebelah selatan
Di sudut barat daya halaman ini, yaitu pada tembok keli;
ling sisi selatan, terdapat sebuah gapure.paduraksa yang
merupakan jalan ke sendang Seliran. Pada sisi barat tembok
keliling terde.pe.t juga sebuc.h gapura paduraksa yang meru
pakan ~intu masuk ke halaman ketiga, ye.itu halaman utama ,.
kompleks. makam. Pada bagian da.lam ga.pura ticiak terdapo.t ke-
lir gapura. Gapu~~ ini dikelola oleh pihak kraton Yogyaka~
ta dan p~rnan dipugar. Bagian puncak, sayap, dan juga sim
bar-sim"bar padc:; dinding gapura· dapat dikatakan masih baik.
Gapura paduraksa :.ni berdaun uintu yang terbuat dari kayu
dengan pole. hias bunga.
Halar::.:m ketige, ~' akni halamar:. u tama dari kompleks
makam ini, juga dikelilingi tembok berbahan batu putih.Ha
laman ini bercienah s.egi empat dan lebih luas C.ari dua ha
la.man sebelumnya. Sebagian tembok sisi timur halaman ini
sekaligus merupa1-:a.n dinding barat ·oa.ngunan induk masjid,
can mihrab masjici masjid menjorok ke halaman utama komple~
..
75
m_: k.am. Di tengsh halaman ketiga ini terd.apat bangunanma-
!-:am Yang menghadap ke arah sele t.:J.n. facia bcgian de pan, ki-
ri, ~?n kanan bAngunan makam tersebut dikeli~ingi oleh
r.l8kam-m<=:>i~arn yang terbuRa maupun yang bercungkup kecil-ke-
cil. Bangunan rncka~ tersebut terdiri atas tis& bagian,ba-
. gian de pan di se but ba.ngsal Pra bay Rksa, bagian· t erigah ::SaJ1-I
sal Wi ta.na, dan bat:ian belakang bangsal Tajug.
Bangunan makam tersebut di atas juga dikelola olen
kedua kraton. Prabayaksa dikelola oleh pihak kraton Sura
karta, sedangkan Wi tane. dan Tajug dikelola oleh pihak kill
ton Yogyakarta. Prabayaksa di dalam pemugarannya mengam
bil gaya Eropa, sed&ngkan Witana dan Tajug masih berco-
rak Jawa, yang mungkin didasarkan atas konsepsi lbma.Me-
nurut keterangan juru kunci, bangunan Tajug tersebut du-
lunya merupak2n langgar.
... Prab.cyaksa merupakan bangunan oerdiiiding tembok
dengan denah empat persegi, dan cii s:i!'si bara.t terdap?t ..
semacam penampil. Di dale.m b,:mgsal Prabayaksa ini terde.~
pat 72 makam, di· antaranya me:kam Sultan _Seda Krapyak, .Sul·
tan Sepuh, 'Fangeran Adipa ti Pakualam I, dan Ki Ageng Jvla
ngir. Khusus mer.genai makam Ki .Ageng Mangir, sebagian ber.
ada di dalarn bangunan dc.n sebagian .lainnya berada di lu
ar bangunan. Bangsal Vii tana berdenah empat persegi pan
jang dan di dalamnya terdapat 15 makam, antare. lain ma-
karn-makam Ki Ageng Pamana.han, Ny-i Ageng Pamanahan, dan
Ki Ageng Juru :t-iartani. Di dalam bangsal Tajug hanya ter
dnpat 3 buoh mal-:am yang kemungkinkan bersifat mitis. Ma
kam-m&.ka.rn tersebut adalah makam Nyai Ageng Enis (ibu Ki
Ageng Famar.ahan), makam ?a!1.geran Ja-yE,prana, dan makam ·
.f I
. I ;
. !
' j I ~
I
76
D.:; tuk ?alemoang (gun Ki Ag_eng PamF.Jia:· . .:;!:) • Sel uruh nisa:1
y2ng tercCJpat di bangsal Prabe..yekse., V."it&na, dan Tajug,te
lai1 digan ti dengan nisan-nisan baru yang di buc.. t dari mar
~er. Nisan-nisan yang lama yang dibuat dari batu andesit '
tida!:-~ digunekan lagi den dikumpulkan di sud.ut "carat laut
halaman ketiga ini·yang diseout Peleburan.
Di sebelah timur cungkup utama tadi, terdapat cung
kup lain yang berasal dari periode yang ·lebih muda. Cung
kup tersebut berisi makam para keturunan Pangeran Adipati
Paku Alam I. Di sampin~ itu masih dijumpai pula cungkup -
cungkup berukuran kecil dan makam - makam lain yang tidak
bercungkup.
Di sudut timur laut halaman utama ini, yaitu pada
·sisi utara tembok keliling, terlihat adanya tembok tambah-
an berbahan bata. Tembok tambahan ini tampaknya
~ibuat untuk menutup pintu penghubung yang dahulu
ada. Hal ini terlihat dari sambungan Antara bata
pernah
dengan
batu putihnya. Menu~tradisi, tembok bata tersebut meru
pakan tam bah an bfrru un tuk menu tup l ubang yang sengaj a di
buat paca tembok keliling itu sebagai jalan ·masuk bagi je
nasah Ki Ageng 1'1angir. Selaku musuh Panembahan Senope.ti ,
yang sekaligus merupakan menantunya, jenasah Ki Ageng Ma
ngir l!!ianggap tidak berhak memasuki kompleks pemakaman
melewati pintu yang sebenarnya.
1.3 Bangunan sendang
Kompleks bcngunan sendang yang disebut sendang Se
liran terletak di sebelah selatan kompleks _makam. Untuk .·
memasuki kompleks sendang ini hc::rus .melalui sebuah gerbc::~
peduraksa yang terdapat di sisi selatan tembok keliling
I .j
I
~ I' :j '
',, '!
77 h~lcrnan kedua kompleks makam. Gapur~ pedureksa ini telah
:r:engslami pemuc;c:.ran yaq; ciilakuk;;.r:. ·ole!: pihak ~:raton Sura.
k&rta. Dalam pemuga.rc::,n tersebut telar. dipugar tangga tur~
di bagicn dale.m yang terl;)'llat dari bata. Fade. gapura ini,
bagian puncak, baik sayap,kiri maupun kanan telah tica~
ada. Ambang dan langit-langit pintu ·dibu.at dari cetakar:
beton, sedangkan daun pintu telah tidak dijumpai lagi.
Permukaan tanah di halame.n sendang ini lebih rendan
d?ripade. permukaan tsnah di kompleks masjid dan makam. Di
dal.amnya terdapat dua buah sendang, yang dinamakan sen -
dang Seliran Kakung dan sendang Seliran Putri. Sendang s~
liran Kakung berada di sebelah utara, sedangkan sendang
Seliran Putri terletak di sebelah selatan. Keduanya dipi
sahkan oleh sebuah.tembok pemisah dan dihubungkE\n dengan
sebuah gapura yang mempunyai kelir. Sebenarnya sendang t~.
sebut merunakan sumber air yang melebar dan di sekeliling-... - .
nya diberi temb~k penahan sehingga me~bentuk kolam.Di se
belah utara dan timur kedua sefidang tersebut dijumpai se-
macam l~pik yang_terbuat dari batu andesit. Kedua · benda
tersebut ma~ih dikerama~kan • .:t,
Halaman tempat kedua sendang tersebut nerukuranl6x
25 m persegi dan membujur dengan arah timur-barat. ' Rumah
pemandian seridang Seliran Kakung berukuran 13 x 21 m, dan
membujur dengan arah utara-selatan. Tempe.t mcmdi sendang
Seliran putri berukuran 21 x 15 m dan membujur dengan ar~
timur-barat. Sela.ir: kedua sends.ng tersebut, di sebelah ba
ratnya, yaitu di luar tembok keliling halaman ketiga kom
pleks makam, dijumpai sebuah sendang yang dinamal·:::an sen -
dang Kemuning. Di sendang ini menurut tradisi terdapat k~
78
ra-kura putih yang dianggap keramat. Saat ini, air· y&ng
keluar dari senciang tersebut dipergunakan oleh penduduk
sekitar untuk keperluan sehari-hari.
2. Bekas kraton
, Di bagian tengah daerah yang dulu dilingkungi tem
bok keliling Kotagede, terdapet nama daer~h Xedaton. Cer~
t~ yang beredar secara turun temurun di sekitar tempat i~
mengatakan ba.hwa daerah tersebut dahulu merupakan kratc;>n
atau tempat kediaman penguasa kerajaan Mataram islam.Yang
tersisa dari kompleks kedaton Kotagede saat ini hanyalah
tembok keliling saja• I'ienurut keterangan pen.ciuduk setempat
makam Astarengga ini terletak di sebelah tenggara komple~
rnasjid den rnal-~am, dan berasal dari periode yang le-oih mu-
da. - 'Iembok keliling kompleks Y..ra ton oleh mc9syaraka t di-
namakan tembok cepuri. Sebagia~. besar tembok eepuri itu
sudah tidak utuh, dan di beberapa. ba.gian telah rata de
ngan tanah. Bahan. yang digunakan untuk tembok keliling a~ ' ...
lahbatu putih yang dibentlik seperti bc.lok batu. Ukuran Yalp
digunakan berkisar an tara. 38 em x 16 em x 7, 5 em
48 em x 28 em x 9 em.
sampai
Di sebelah tenggara terdapat bagian tembok kelili~
yang masih agak utuh, yakni yang dinamakan bokong Semar
oleh penduduk setempat. Bokong Sema.r tersebut merupakan
bagian dari sudut tembok keliling yang berbentuk meleng -
.kung. Di begian itu·ketebalan tembok sekitar 230 em dengm
tinggi + 350 em.
Di luar tembok keliling, yaitu pada. sisi timur, se-
1 ~ 'i l
If
~ ·~
' \ I I
79
l0tcm, cion barat, terlihat adanya bel.o;.as-bekc:.s par~t per
tahanan atau jeg:ang. Jaganr-: terseout diperltirakan mempu
nyai lebar sekitar 30 - 40 m dengar. keda:laman antara 1 -
3 m. Saat ini ier;ang terse.but banyak dimanfaatkan pendu
duk untuk keoun atau untuk tempat mendirikan bangunan r~
mah. Ha~ya di sisi barat saja yang masih terlihat penggu-
naan .iagang tersebut sebagai parit.
Denah tembok keliling yang mengelilingi bekas kr~
ton ini berbentuk seperti belah ketupat. Luas areal jang
dikelilingi tembok tersebut !_ 6,5 ba. Sebagian besar are
al tersebut dipadati dengan rumah-rumah penduduk. Di te
ngah-tengah areal ~ersebut terdepat dua pohon beringin
yang konon berasal dari masa Panembahan Senopati. Kedua
beringin i tu masih dikeramatkan sampai sekarang. Di. bawct\
kedua pohon beringin tersebut terdapat sebuah- bangunan
~ang berfungsi sepagai eungkup pelindung beberapa benda
bsnda yang juga dikeramatkan oleh masyarakat. 3enda-ben-
da kerama t yang terdapat di dalam eungkup tersebu t adalah:
1. sebuah 'flatu gilang
Yarig disebut watu gilang di sini atialah batu an
desit berbentuk persegi panjang dengan ukuran140
em x 119 em x 12,5 em. Batu ini dianggap sebab~i
bekas singgasana Panembahan Senopati. Henurut tm
disi, dieeritakan bahwa Pariembahan Senopati per
nab menggunakan batu tersebut sebagai alat untuk
membunuh Ki Ageng Mangir. Caranya adalah dengan
membenturkpn kepnle. Ki Ageng Mangir yang sedang
mengha dap Pa .. nembahan Senopati ke batu _i tu. Aki b~
benturan itu, batu tersebut peeah sebagian sepe~
....
80
ti ye:~ng terlihat saat ini. Di permukaan \Vatu gi-
leng tersebut terdapat eoretan huruf-huruf Latin
yang dituliskan de~am bahasa Latin, Perancis,Be-
landa, dan Italia.
2. tiga buah watu eanteng
Merupakan batu kalsit berbentuk bulat tanpa tan
da-tanda bekas pengerjaan. Ketiga batu kal~i t ber
\'tarna kuning i tu me:npunyoi ukuran yang berlainan.
Diameter masing-masing adalah 31 em, 28 em, dan
15 em. Watu eanteng ini dianggap sebagai alat
permainan yang merupakan permainan kegemaran 3a-
·den Rangga, salah seorang putra Panembahan Seno-
pati.
3. sebuah lapik
Terbuat dari batu andesit dengan ukur&n 67 em x
82 em, don tinggi 51 em. Die;unakan sebagai tem -
pat unt~k meletakkan ketiga batu eanteng terseb~ .. di atas.
4. sebuah .t~mpe.yan
Te~buat dari batu andesit dengan ukuran: diame -J.
ter 57 em dan tinggi 50 em. Menurut cerita pend~
duk setempe.t, tempayan i tu· digunakan oleh P;;mem
bahe.n Senopati sebagai tempat air ,·:udhu.'
Pada tembok keliling bekas kraton Kotagede ini t~
dak dijumpai sipa-sisa pintu gerbang (gapura). Hanya pa-
da sisi utara terdapat lubang yang menurut tradisi dina
makan Babrhan Raden Rangga. Menurut cerita, lubang ters~
but terjadi keti~a Raden Rangga lari dari kraton, kerena
m~lu ie tidak melewati pintu gerbang, tetapi menabrak
81 ~en~e~~ kr~ton ~e·nl·.~ •. ~_r.p ·oe.~JI1~~n0r, L··o--- ~ b t 1 h _ - --· ~c::~ -· -- ' <-'--C: .. e:::-'se u o e .L
menil~~ keadaannya, tampakny~ lubanc~ tersebut d~lunys b~
.K~r_, rrleJ.~u~_.,c"'.~~;':)n s·e"ou·_,n' c-~~urn -·~· "' - --~- co o'-··~ c ••
3;, 3eka.s ·ac:.l uv:arti
, Di be be rc;pc; loko si di sekelil::.:r.[ Ko ta gede
dapat dilihat adanya sisa ban~una~ ba1u~arti I te~bc~ ke-
1i1ing kota. Dari sisa-sisa yan£ masit tampak, dike~ah~i
bc:.hvia kete bc,1cn tembok ke1i1ing te:::-'se but berkisar an tara
120 em scmpai 150 em. Ea!1an yang digunakan adaloh bc:tu pu-
tih dan bc.ta. Ukuron b.sta yang digunakan rata-rata 30 emx
16 em x 8 em, seda.ngkan batu putih yang digunal-:an dibentu
seperti oata C.<:.n beru~;:uran antara 30 em x 16 em x 7 em s~
pai ere x 22 em x 12 em.
Dari sisa-sisa tembok ke1il1ng yang masih terlihat .. I
yang pa C.s. umumny c: rata denga.n permukaan tanah setempa t, C:.i-
ket.:;.hui oahwa dc::.1a.m pemasangannya digunakan bahan perekat
( spesi). Ea1 ini ter1ihe.t dari ad any a jarak a tau kerenggang-
en pnd~ tiap batu putih maupun bate. antara yang satu de-
ngan yang l.:;.innya. Selain itu tampak bahwa tembok keli1i~
itu du1unya tidak menggunakan 1epa.
Di beberapa tempc:t, tembok ke1iling tersebu:. tid.~~
tampcL lagi o1eh adanya aktivitas pertanian ~aupuL k&re~a
}:ebut'J.han masyarakat e.kan bahan-bahan bangunaL. Pace: tern-
pnt-temp2t itu, misa1n~di pinggiran sawah atau te£n1aL,
bnnyak dijumpai tumpukan batu putih mnupun b£ta ·yang tam-
paknya ber.:;.sal dar~ tembok ke1iling yang pernct berdir~ ~
L.empc;t itu.
. .
82
ti:r~r
bo}: kelilin::- 'J:.'prr'oot.- lrc.lJ..lJ.'n::- "!On::-- -+-e--...··-·• ~~ ..... • - o• ........ .. .. ..:~....... ~ o J, ..... .....: "" • ~...-c..'-' ·-v-- ten be!·: ":a;:
ta itu telah ra~a dengan ner~ukaa~ ~anah di cc~~t~ ..... -v~ - - - ~--- .:.;;~,._ "'"'v ....... f
dan penduduk mer;.gsunz.kannye un tuk ja:an karen e. 2.lasan- ;.las-
an P,raktis, misc::_lnyci tidak perlu merr.perkeras jalan.
Pada sisi timur t.embo~ K1 cl~lJ.·n~ +e~~c~·u~ ... _.....___ • E ·""' - u .... "-' ""'' ;yaitu
di tepi selatan jalan reye yang menghubungkan Kotagede de-
tumpukc.n remuk:m bata dalam jumlah
besar. Eerdasarke..n keterangan penduduk, tu:n:puJ:an remukan
oat&. it-..: berasal dari gnpura (regol Jw) yang ·dulU:nye ber-
~~ri di kedua tepi jalan raya tersebut.
Selair. be}~as- bekas tembok keliling Kote.gecie, terli-
hat pula a~anya bekas-bekas parit (iagang), yaitu di ba&~
an utara, timur, dan selatan tembok keliling. 3ekas-bekas .. iagang tersebut berukure.n lebar antara 30 :• sampai 40 :•
dan scat ini banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
Di beber.::pc tempat bekas jeh:ang tc::.di digunakan setagai. :e-
p.:;.t mendiri~on bangunc:tn sekolan. Jageng tersebut lebih re~-
dah sekitar 1-2 meter deri pada permukaan tanah di sekit~-
nya. helihat keletakannya, dapat diperl-:.irakcn ba.hwa dc;_hu.:...
lu irrang tersebut memperoleh air dari sungai Gajah Uwong
yang terletak di sebelah ba.rat lingkungan ·:::ekas ter..bok i:~e-
liling Kotagede •
BAS III
KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
83
A. Kompleks Kepatihan
l. Kesimpulan
Berda·sarkan uraian latar belakang sejarah dan peme
rian bangunan-bangunan di lingkungan kompleks Kepatihan da
pat ditarik beberapa butir kesimpwlan sebagai berikut:
a. ~ Banaunan
(l) Meskipun kompleks Kepatihan kemungkinan besar telab
dipakai sejak masa patih Danurejo I namun sampai sa
at ini belum ditemukan bukti yang nyata mengenai ba
ngunan mana saja yang berasal dari masa itu.
(2) Di lantai bangsal terdapat angka tahun 1919. Sampai
saat ini belum terdapat kepastian apakah angka ta
hun tersebut dipakai sebagai peringatan pembangunan
, .. bangsal atau tahun dilakukannya pemugaran bangunan
yang telah ada sebelumnya. Meskipun kepastian belum
diperoleh namun angka tahun tersebut memberi petun
juk, bahwa usia bangsal telah lebih dari 50 th se
hingga ~udah termasuk memenuhi syarat untuk digo -
longkan sebagai monumen.
(3) Belum diketahui apakah aagka tahun 1919 tersebut
hanya digunakan untuk memperingati pendirian/pemu -
garan Bangsalnya saja atau termasuk. bangunan lainnya?
b. Gaya Bangunan
Oitinjau dari segi arkeologis dan arsitektonis ba
ngunan-bangunan yang dianggap mempunyai nilai bagi ilmu pe-
. .
. .
84
ngetahuan yaitu: Kelompok Bangsal, kelompok joglo, masjid,
kelompbk P&K, gapura dan fegol,
(1) Kelompok bangsal Kepatihan yang terdiri dari;·: ~on
cung, Bangsal, Peringgitan, .Dalem Ageng, Gedong Wi
lis d~n Gadri (sebenarnya termasuk Pasiraman, Gan
dok, Bogosasono yang telah dibongkar) merupakan se
buah contoh susunan rumah tradisional Ja~a yang leng
Kap. Bagian Bangsalnya sendiri secara secara utuh
memberikan contoh suatu bentuk arsitektur Jawa yang
mengesankan baik ditinjau dari bentuk bangunan mau -
pun hiasannia, sedang bangunan yang lain seperti Da
lem Ageng dan Gedong Wilis dapat dipakai sebagai con
toh bentuk perpaduan gaya seni bangunan Jawa dengan
Eropa. ~enurut Master Plan bangunan-bangunan ini ti
dak akan dibongka~.
(2) Kelompok Joglo yang dahulu merupakan ·bekas tempat
tinggal Kepala Rumah Tangga Kepatihan juga mempunyai
ciri susunan dan bentuk rumah tr~disional Jawa yang
lengkap, meskipun dalam ukuran yang lebih kecil dan
dalam bentuk yang lebih sederhana dibandingkan kelom
pok bangunan Bangsal Kepatihan. Menurut Master Plan
bangunan ini akan dibongkar •
(3) Masjid di kom~leks'Kepatihan masih memiliki ciri-ciri
masjid tradional Jawa yaitu beratap tumpang dengan
mustoko di puncaknya, Menurut Master Plan bangunan
ini tidak akan dibongkar.
(4) Kelompok bangunan kantor P&K yang dahulu merupakan
rumah dinas Bupati Patih Kepatihan juga memiliki ci
ri susunan dan bentuk rumah tradisional Jawa yang
..
85
lengkap. Menurut Master Plan bangunan ini akan di~e-
novasi dengan beberapa modifikasi.
(5) .Di lingkungan kompleks Kepatihan terdapat beberapa
buah regol dan gapura yang jika hanya dinilai ber-
dasarkan bentuknya saja sulit diketahui masa-pem-
bangunannya. Namun dapat dirasakan bahwa bentuk re-
gal dan gapura-gapura yang sekarang ada dapat membe-
ri kesan suasana tradisianal yang khas.
(6) Bahgunan lama di luar apa yang sudah diuraikan di
atas secara arkeologis san arsitektonis dipandang
kurang memiliki nilai a~au karakter yang memadai.
Dalam hal ini nampaknya pandangan team pene~i ti se
jarah-arkealagis tidak jauh berbeda dengan penilai-
an penyusun Master Plan. Terbukti bahwa kecuali Jo-
glo, semua bangunan yang dianggap memiliki nilai
oleh team sejarah-arkeolagi dalam Master Plan tidak
akan dibangkar· kecuali ada yang harus· dimadifikasi
agar. memenuhi cita estetis yang seimbang.
2. Saran-saran
(1) Sebelum bangunan lama dibongkar, baik yang memiliki
nilai historis~arkeologis-arsitektonis atau tidak,
semuanya agar didakumentasikan dahulu secara teliti.
Dokumen ter"sebut akan sangat berguna bagi kepenting-
an ilmu pengetahuan_dan bagi generasi mendetan~. ~I
(2) Agar suasana tradi6nal (khas Yogyakarta) tetap da -
pat dirasakan maka bentuk gapura dan regal harap te
tap disesuaikan dengan ciri khas yang lajim diguna -
..
86
kan di Yogyakarti. kalau ~al ini diperhatikan maka
meskipun bangunan di lingkungan kompleks Kepatihan
sebagian besar baru namun suasana tradisional .yang
mencerminkan Yogyakarta sebagai kota budaya dan ber
sejarah tetap akan dimiliki.
(3) Untuk menjamin kelestarian bangunan bersejarah di
kompleks Kepatihan, khususnya masjid dan keloapok
B~ngaal Kepatihan agar segera diusahakan ketetapan
resmi dafi pemerintah yang. menyatakan, bahwa bangun
an-bangunan tersebut adalah monumen.
· B. Tamansari
1. Kesimpulan
a. ~ B!n Funasi
Berdasarkan data· historis aapat diperkirakan, bahwa
bangunan-bangunan yang ada di kompleks Tamansari didirikan
pada.masa pemerintaha~ Sultan Hamengku Buwono I kurang le
bih pada pertengaha.n abed 18 1'1. Perki.raan-r masa bangunan 1-,.
ni didukung oleh data arkeologis dan atsitektdnis. Bukti
arkeologis terutama·se~ali dapat ditunjukkan pede langgam
seni hiasnya, ~dang data arsitektonis dapat ditunjukkan
pada gaya bangunan pada umumnya.
Hiasan-hiasan yang melekat pada bangunan-bangunan
kompleks Tamansari nampaknya tidak hanya bersifat dekora
tif, tetapi sebagian memiliki nilai-nilai simbo~is-arkeo
logis. Bahkan ada hiasan . yang dapat ditafsirkan sebagai
" " sengkalan memet yang menunjukkan angka tahun pendirian-n . n
nya, antara lain berbunyi Dwi naga rasa wani • Hiasan
sengkalan ini marupakan data arkeologis yang sangat
..
87
panting untuk mambantu dan pandukung data hiat6ris di de
lam menentukan umur suatu bangunan.
Oilihat dari aegi arsitektonisnya, bangwnan-bangunan
di kompleks Tamansari •enunjukkan bangunan batu yang beru
mur tua. Bangunan-bangunan yang ada menunjukkan gaya c..
puran antara gaya Jawa yang tradlsional dan gaya Eropa. Hal
lni d<.pat dimengarti, mengingat konatruksi bangunan bat.u /
bate pado mulanya memang raendepat p oogaruh dar! Eropa, a as- r
kipun tidak dapat d11ngkar1, bahwa perencana dan _,elaksana
pembangunannya adalah ·a rang Jawa. Itulah aaa»aa:.nya naanoapa un
sur-unsur tradisionlll y.·~ng melekat pada bangunan-bangunan
di kompleks Tamansari sangat menonjol.
Dengen memikian jelas, bahwa dari dnta blstoris, ar-
keologis dan araitektonis, bangunan-bangunan di kompl8ks
Tamansari berasal dari mesa yang cukup tua dan dapat dihu
bungkan dengan masa pemerintahan Sultan Hamengku iuwono I.
Dengan demikian maka dapat diketahui, bahwa adenya hubungan . ~ ~
fungsi Tamansari den~_an Kreton di raana SUltJln Hall&n\lku 8~
wono I bertempat tinggal. Tamansari ·marupokan bangunan (pe
ningQalen) yang merup,_~an pelengkap Kraton Yogyakarta; yanQ
berfungsi sebaga~ tempat rekreasi Raja dan kemungkinan juga ,.,
sabagai tempa.t pertehenan dan fungsi-fungai lain. Sabagai
tampat rekreaai, kompleks Tamansari terdiri dari kolam, ta
man d3n bangunan-bangunan p~langkap lainnya, termaauk aa
luran-saluran air yang dipakai untuk mengnlirkan air darl
dan ke kolam. Kebiasaan membuat taman separti ini sudc.h ae
jak l~~.m;:J dibuat oleh raja-raja aebaluna kerajaan · Mataru Is
lam, misalny~ kerajaen Sri~ijaya di Sume~ra dan kerajaan
f•1ajapai11t di Ja~a Timur.
88
b. Konpisi
Saperti telah disebutkan, behwe kompleks Taman .. ri
terdiri dari beberapa mucam stuuktur ynni;; ontara lain bcru
pa b ngunon :r•.Jmeh, kolaa~, QJpuro, s~ luran ail' dan taabok
keliling. Oari aekian banyek jenis penino9alan ada sebagian
yang roesih agak utuh, ada yang sudoh rusak dan bahkan ada
yang sudnh t-.:1lanQ. sama sekc.li. Kerusakan yang meni11pa psda
peninggalan-p~ninggalan Tamansari dapat dlbedakan
beberapa macsm:
(1) Kerusakan y_::.ng disababkan oleh foktor makanik aeper-. .
ti mi ~nlnya1 Ql?,"l;w, bo.njir . dan kugietan alam lalnnya.
C?.) Kerus~kan yon~ disebabkan oleh fe1k~or ke•ik,misalnya
p E:tnyaruh asem-asam, yaram-garaman dll.
{3) .Kerusakan yan~ disobabkan oleh fuktor fisik •isalnya
f ektor ii~lim, ternper.atur, kel embaban curah hujan dll.
(4) Kerusckan y<:nt· discbat.>kan old• fel<tor biologik, mi-
salnya tumbuh-tumbuhon, Jamur dan termaauk m~nusia.
nemp,.nya
yung perlu mendapatkAn perhatian ~~ling serius adaleh fak
tor manus! a, 5epertL ~d~l<c:ttakan, b<JhWA dewasa ini di sekiter
da:·, ri:L th:Jlam k0f9pleks TanansaJ:i sudah dihuni 1ponduduk yang
cukup padat. Karen•• kurnnq.nya pengnt.=dtnn r1ail ·kGs~daran, ti-
dak jat·ana rF ra penduduk. tersebut di dnlzm mendiril<an ba-
ngurvJn-bai1~ 1unon pen';thunien kur'""'A memperhatikan kelastarian
kompleks Ta~nnsari secaro utuh.
8enD<:.:n ffi(;!lih·Jt l<eny:;taan-l<enyatae.n tersebut di atae,
dan r.18ngiw:,c. t n cnt J.n r,;r•y :;; nl J. ;_d -nil <.1i ltl otori $t ark cologis
89
dan arsl tektonis pada kompleka T~manseri, Dli!ka untuk •eng
hinder! hal-h~·.l yuny tid31< kita ihginkan ar-.p.at diusulken ••-
ran-saran:
(1) Karcnn kompleks Ta:nenaar1 marupakan obyak penlng .. lan
·sejarah yang dl dalamnya banyak mengandung nilai- nl
lai Ul'i,eologis dan arsitoktonis yan~ tinggi, riJaka d1-
usuli<r.~n agar kouf.Jl eks teraabut . dapat dipt~.rtuhani<an
ei(siatensinya. Ssbvgai uasar berpijak un;uk :llamperta-
twnl~annya, rll"kC' tHtr.i..•J uiusulkan agar kolll,Jlel·Ui Tcman-
" tt sari ditetapkon ~Qbagai monu•en yang dllindungi o-
leh undang-undang atau kekuutan huku• yang berlllku • " ,,
~lcn~enai jc.1ngkauan wilayah monumeu yany paling lds-
al adC:llah seluruh daerah-daerah yang terttaetJk dala•
!<ompleks Tamansarl. aeperti yang terlihat p14da 1811-
· pirnn gc:;mb{lt· dcnC>.I1 kompleks TaL.ansL.ri. fJamun dawiki&n
mer:gin£;<Jt kuadaan komf,Jleks sek1.:ran~ ini sudroil sede-
mikian majs:.1uk purmasalahannye, m~1ka untuk mangatasi .... l1al-lv . .ll y~·n~J l:.iddk mun~l<in dilnksar~~kan, dc~pilt diu -
sulkan untuk diLAtus.i. pada .,angunan-bangunen T~-tman -
sarinya seper:ti terlih t pada gar.::.Jar.
(2) frlenglnga~ pertumlluilan jumlah pund:.Jduknya, perlu ae -....
gura diparlakukan penataan dan pen~atur~n di dalag
pendirian bangunan-bunyunan b?ru yan~ eda di ~e~a•
kumplH.ks famansari dengen maksud un l:uk manghindari
iil~lkin tert.: 'S;;Jknya poaisi peninggalan s·ejarah arkeo-
lngiSliYDe
(3) M•ntingut pula, bahwa kondisi bangun~n.suddh sangat
tua r} .n ropuh, mal<a p~rlu di;)ir<irkan juQv usaha-uaa
ha oclnnjutny< yan~ berupa usaha pMugaran.
'·
I j
..
90
(4) Mengingat, bahwa baayak peninggalan-peninggalan ar-
keoloois yang audah hilang, maka diraaa perlu un\uk
:.ICm\:,ic.~dal<an pen ali tien terhadc.p situs terAebut. Haail
pcnoli·.;iun ini i:li<<~n svngnt bFJrguna un~'Uk rllelengl<api
kekurLngan d;ita hiatoris yang ada, yang 'dipnkai untuk
c. oongunan 8c!-:.".:a ~~E;L!:_!~r .. man Jendral Sudirntan
1. K auiliipulon
Ban~unnn cuk JU i·•~·•;.L.,iiabn jandral Sudirmlln morupnkan
salah sL ·.:;u t:ontoh bun,Junnn 3ejorah ysng mompunye1 c'orak ba..;.
ngunen Er'Jpa. Coral< bcngunan yang Eropis ini dapat dilihat
dari b .:mtul<. sorta susumm atap, tata ruang dan koatponan-kom-
ponen b&ngunan lainnyn. ~eadaan semacam ini memang sangat di-
munr;:kinkan, meng;~ngat. bahwa ~Ja.ngunan tarsuut didirikan oleh
oranJ Beland.J ;:wda -;ahun l!J~O; d<;n 1Jad<: mulrmya sebagai tam-
pat iij.nggal o:;;-ang uelanda.
baru I<'. mudir1n._ setclah P:roklamasi Kt~~erdekaan R.I. sa
luma lcbih l<~:r;·nr.:; !;ign tahun, bangunan tc:raebut menjadl t•pc.t t.iniJQal Jend:r.ol SL1dirrr.:1n. Mangingnt kel:•daan ini, make
jeL:s bangunsn ~rsabut mempunyei nilai historia yang sangat
panting. Oleh kotena pentlngnya nllai histaris d~n hcrois
yang meleK:t p ~0.b~ngunen teraebut, maka masuk akallah bile
banuunan tors£;but scjr.d< 17 Juni 1968 dipergunakan sebagai
temp.::.t museum Lngkatan Oarat.
a. Meski~n ur:.ngunan kekae k.ediaman Jendral Sudlrr.wn terse
but m~r.1punyed. co·rt:k EropH, tetapi karen<' nilai yan~J t&rkon
dun,: r:5. J,,lar,,tlpCI rt·pnt mambnrikan inspirasi F:kan sifat ·ke- ·
..
91
pahlawanan J endral Sudirman diuaulkan ngnr b:;.ngunan terse -
but agar tetap dipertahankan.
b. Meakipun bnngunan teraebut •eaih tarpe11hara·aa•pa1 saat
ini dan t r~wat bail< oleh pengBlolanya, nemun demikian m
masih sangat diperlukan adanya keputusan dari pemarintah II It
untuk me manumen kan oangunan tersebut. Ketentuen te~ae-
but diperlul<,<;n sebc.:gai pegangan dun perlindungan terhadap
segalu ~emungkinan yanQ akan terjadi.
o. Kota~ede
1. Kgsimgulan
a. Umur dan P eranan KotagedJ!
Peninggalan histarie-arkeologia dl Kotagada terutema
ditunjukkan adanya peninggvlan~peninggalen bekaa Kreton "•-
taram Islam dan dilengkapi dengan mckam-makal'l kuno, •••Jid
dan Oalu1,11arti, Ssp erti dike·c.ahui si t.us Kotagede lara a dapat
dihub"".,nlJkan dengan Panembahan S.nopati beserta keturunan -.., . .
keturunannya. Ketara'!.f::ian ini diperoleh darl. sumbar-~umber
historis bai•< yang berupa naskah-neskeh babacJ, aerat otau
pun cerita-cerita raky~t (tradisi lisen).
5ebagai pw.sat Kerajasn Islam, peranan Kl'ltagede dapat ... diketahui dari. Babad Tanah Ja111i, yany antara lain meny.ebut-
kan, bahwa kerajaon Islam yang pertama adalah Kotageda. Kl'a-
ton i\ota:Jede didirikan oleh Pamambahan Senopcti yang 11e11erin-
tah p:::.da tahun 1584 - lGOl "'• dan berfungsi sebngai puaat ke-
rl;jaan ~ilataram Islam sampai pada masa pemerintahe.n Sultan A
gung, cucu lJanembah"an Sen.:pati.
i)ipil.Li11YH Kotagede sebagoi puset kerajden, tldak ••
j,: d:;,·,g..:n ala san sebagai pusat kegi~ tan pemerintahan, tetap1
. .
juoa sahcgai tr:mpnt pertahanan (pcrbentengan) terhadep· k ....
kuasaan kasul t<Jnan P~jang. Bukt1-bukt1 arkeolugis yang me
nunj~kkan, bshwa Kota~ede sebagai tampat pert~hannn 1 antcra
lain dapat dilihat dari sisa-sisa b~ng~nan yang berupa tern
be;< keliling. Bukti arkeologis pendukung luinnya mesih me
merlukan penelitian lebih lanjut. llukti-bui<ti arkeologls
yc.;.ng dapat. rlipako.i petunjuk, bahwa Kotagede dulu merupakan
pus0t k~~iatan pemerintahan antara lain dapat dil~hnt darl
p'eninggalan b;:.ngunan-bengunan palengl<flp br!rup;:,, masjid~ ma
kam, Baluwarti d<'•n sendang. Peninggalan-penggalan tersebut
dupat dipakai Sl':bagai indikotor k .. rena berdasa-rkan kenyata
an suatu komplel<a kerajaan biasenye dilen•Jknpi dang:.:n jenla
jenis bEngunen tersebut. Pen1nggalan-pening;alan teraebut
mempuny;1i hubLmr .. ;~-:'.11 fun~,;si dengan bangunan krt>tonnya sendlri
sebauai pusnt pemerin'te;1an dan tempat tinggal. Pusat kraton-
ny;;, sendiri namfloktty,l sud.•h musnah, namun dem.lkian penellti
an-fu.nelitian arkeologis yang· intensif ~erhadap situs ini t
kemung!<innn aken dapat menyungkap misteri __ yang ada •
·"'
b. Kondisi Situs
T•H~111 diaebutl<a·n, bahwa sebagien besar peninggolan ·~
pen in ggalan bersejarah di kompleks Kotagede sudah IIUSnah,
Pening;gulun-peninggal<.~n y~ng masih ada antaranya berupa •tia
,jid, makam dan balu\t.larti. Kecuali peninggal:3nbaluwartinya,
masjid d.:,n makam Kotagede masih dalam keadaen balk. Hal 1n1
disebabkan knrena kedua jonis pcninggalan tersobut st .. pai
saat in.L m~sih difung~iknn sohinc..;9a masih t1:rawat. Untuk pe
. nin·.·~~alan b.MlU\JJ.3rtir.ya memeng $Udah mengala;rd l<erusllkan yang
pArah, n;:.mur1 demildan f:';18b '-.le dlec:lakan pencl i tion al<.tm dapat
dilih~t ke~dnan aslinya.
..
93
Yaw: i:!enjt:di '""s::lah· ialah, bahwa di selitar lokasi-
l'Jk:-si l:crsobtJt s•at ini sur.idi pi.:::nui: dihuni penduduk, se
hinyga keselilmatan dan kelesturian oLyek-ouyek torseiJut sc•-
lalu dol£Jm kendaan terancam. Apabllla ancaman kcmusnaiu.n ter
sebut ter jodi, m ka ki tc. akan kehilang,< n suatu peninugalan
yael~ bct.ul-betul r.~r::mpuny< i nilai-nilsi nistoris-arkealoc;is
p<:~kai con toi1 Lol 1 t.uk melihat bentuk dar. strul< tur kota kuno
mas::: ''&atarar:l I slam flwc.ll, lne.l<e p cr lLJ dil...:l<ul<an usaha-usa-
terhodap oLyek l:J;' n~-;unannya maupunt tortwd:p lingl<ungnnnya.
a-
L<:u l.il 'H"lJn}'n dnta historis-arkeoloyis yang uda.
u. P e:.·lu ::.:il c-i<uko:.n p nilol!. tian 1 abih 1· .n jut baik c!uri bi dang
a::-!<ucl•--·'J .s u; upu;; histnrisnya, untu'~ r.1:.:;1a rnemperoleh ..
..
OAFTAR KEPUSTAKAAN
1. Carey, P. B. R (ed) ,!.1:!.2 Archive g! Yogxakarta, Oxford Univar-.18~0 sity Press, Oxford, Vol I, hal 1 - 69.
2. Holt, Claire
1972
3. Grone:Hnu.n, Y
lBBS
{ed) Culture and Polit1e! An Indonea1n, Cornall Univers~ty Press, Lomdon, hal l - 69. .
" " Het ·u~aterkaateel Te Vogyal<erta , .TBC XXX, hal 444 - 486.
4. Poerwokoeaoemo, K. P. H. s, Sebu&h Tin auan Tentang Pepatih Dal~t
1963 Proyek evano og!, Vogyakarta,-hal ~-19.
s. Veth, P. J.
1907
. '
Java, Geografisch Higor1~f!!•Har,lam da Esrven r:-Bohn, ·G. KelP l • 1 a 617 - 625.
·Batavia.
..
Keteran~m f.g,ig_
Foto r~o. 1
Foto No. 2
Foto No. 3
Foto No. 4
Fate Nu. · 5
Foto No. 6
Foto ~a. 7
: Bagian ddpan bang~al Keptihan dilihat dari
tengQara
s GadlJn'J Wills ( dibelakang regol) d11ihat da-
ri selatan
: ~esjid Kepatihan dilihat dari tenggara
: Mes-jid Kepatihan dilihat dari b_arot. day.a
: Pula panembung dan urun~urung dilihat dari
atas pula Ken.anga
: P :.1siraman Umbul Ginangun di dalam kompl aka
T<Jmansari
: watu gilc.tng di Kotagede yang menurut ceri ta
rakyet dahulu dipekai oleh Panembanan Seno
pati untuk membunuh Ki ~geng ~angir
f ..
n .~
··r
"
.. f
Top Related