Download - Laporan MMD 2 New

Transcript
Page 1: Laporan MMD 2 New

LAPORAN HASIL ANGKET

DI WILAYAH RW I DESA JEPANG KECAMATAN MEJOBO – KUDUS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Komunitas

Disusun Oleh:

KELOMPOK V

1. Diah Ekowati

2. Endah Sri Lestaria

3. Pujiatun

4. Taid Judin

5. Ully Nofianti

6. Wahid Burhan

7. Yusniarti

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS

2013

Page 2: Laporan MMD 2 New

HASIL PENGKAJIAN DATA TERHADAP MASALAH

KESEHATAN DI WILAYAH RW 1 DESA JEPANG

KECAMATAN MEJOBO KABUPATEN KUDUS

A. PENGKAJIAN

Mahasiswa dari kelompok V Profesi Ners STIKES Cendekia Utama

Kudus telah membagikan angket pada tanggal 3 - 7 Januari 2013 kepada 286

kepala keluarga yang ada di RW 1. Namun setelah pengambilan angket

didapatkan angket yang kembali dikumpulkan sebanyak 125 kepala keluarga.

Adapun hasil pengkajian data terhadap kepala keluarga di RW I Desa

Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus antara lain:

1. PENGKAJIAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK

MASYARAKAT RW 1

a. Pengkajian Berdasarkan Jenis Kelamin

Diagram 1Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Di RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

laki - laki53%

perempuan47%

Berdasarkan data yang diambil pada tanggal 3 - 7 Januari 2013

didapatkan jumlah warga di RW 1 Desa Jepang berdasarkan jenis

kelamin adalah sebanyak 275 orang laki- laki dan 242 orang

perempuan.

Laki-laki : 275

Perempuan : 242

Page 3: Laporan MMD 2 New

b. Pengkajian Berdasarkan Usia

Diagram 5Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia

Di RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

bayi2%

balita4%

anak usia seko-lah

10%remaja

9%

dewasa38%

lansia36%

Berdasarkan data yang diambil pada tanggal 3 - 7 Januari 2013

didapatkan jumlah warga di RW 1 Desa Jepang berdasarkan Usia

adalah Bayi (umur 0 – 1 th) sebanyak 10 orang, Balita (umur 2 – 5 th)

sebanyak 23 orang, Anak Usia sekolah ( umur 6 – 12 th) sebanyak 51

orang, Remaja (usia 13 – 20 th) sebanyak 49 orang, Dewasa (usia 21 –

50 th) 198 orang, dan Lansia (usia diatas 50 th) sebanyak 186 orang.

Bayi (0-1 th) : 10

Balita (2-5 th) : 23

Anak usia sekolah (6-12 th) : 31

Remaja (13-19 th) : 49

Dewasa (20-59 th) : 230

Lansia (> 60 th) : 154

Page 4: Laporan MMD 2 New

c. Pengkajian Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Diagram 2Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Di RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

SD27%

SMP/ sederajat

19%SMA/ sederajat19%

Perguruan Tinggi

5%

Tidak Sekolah

30%

Berdasarkan data yang diambil pada tanggal 3 - 7 Januari 2013

didapatkan jumlah warga di RW 1 Desa Jepang berdasarkan tingkat

pendidikan adalah SD sebanyak 138 orang, SMP/ sederajat sebanyak

98 orang, SMA/ sederajat sebanyak 100 orang, perguruan tinggi

sebanyak 26 orang dan yang tidak sekolah sebanyak 155 orang.

SD : 138

SMP/ Sederajat : 98

SMA/ Sederajat : 100

PT : 26

Tidak Sekolah : 150

Page 5: Laporan MMD 2 New

d. Pengkajian Berdasarkan Pekerjaan

Diagram 3Distribusi Frekuensi Berdasarkan PekerjaanDi RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

buruh19% petani

0%swasta

8%

wiraswasta

7%PNS3%

tidak bekerja63%

Berdasarkan data yang diambil pada tanggal 3 - 7 Januari 2013

didapatkan jumlah warga di RW 1 Desa Jepang berdasarkan pekerjaan

adalah buruh sebanyak 98 orang, petani 1 orang, swasta sebanyak 42

orang, wiraswasta sebanyak 35 orang, PNS sebanyak 15 orang, dan

yang tidak bekerja/ belum bekerja sebanyak 326 orang.

e. Pengkajian Berdasarkan Agama

Diagram 4Distribusi Frekuensi Berdasarkan AgamaDi RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

islam 100%

Buruh : 98

Swasta : 42

Wiraswasta : 35

Petani : 1

PNS : 15

Tidak bekerja : 326

Islam : 517

Non muslim : 0

Page 6: Laporan MMD 2 New

Berdasarkan data yang diambil pada tanggal 3 - 7 Januari 2013

didapatkan jumlah warga di RW 1 Desa Jepang berdasarkan Agama

adalah Islam sebanyak 517 orang dan Non Muslim tidak ada.

2. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN BERDASARKAN

TINGKATAN USIA DI RW 1 DESA JEPANG

a. Bayi (usia 0 – 1 tahun)

Diagram 5Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masalah Bayi

Di RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

posyandu60%bidan

20%

tidak pe-

meriksaan20%

Di RW 1 Desa Jepang terdapat bayi sebanyak 10 orang.

Berdasarkan hasil wawancara dan data dari angket didapatkan keluarga

yang membawa bayinya ke posyandu sebanyak 6 orang, yang dibawa

ke bidan sebanyak 2 orang, serta yang tidak melakukan pemeriksaan

rutin terhadap bayinya sebanyak 2 orang.

Untuk data imunisasi didapatkan dari hasil wawancara ibu bayi

mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi saat bayinya

dibawa keposyandu ataupun bidan.

Diagram 6

Posyandu : 6 orang

Bidan : 2 0rang

Tidak pemeriksaan : 2 orang

Page 7: Laporan MMD 2 New

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemberian ASIDi RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

ASI eksklusif48%Non ASI eksklusif

52%

Berdasarkan hasil wawancara dan angket didapatkan data bahwa

sebanyak 3 ibu memberikan ASI eksklusif, dan sebanyak 7 ibu

memberikan ASI tetapi diselingi makanan tambahan dan susu formula.

Hal itu dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang ASI eksklusif dan

orang tua menganggap jika bayinya menangis dianggap lapar sehingga

diberi makanan tambahan seperti bubur dan pisang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan desa didapatkan data

bahwa di RW 1 belum ada posyandu untuk balita. Selama ini warga di

RW 1 mengikuti posyandu yang ada di RW II dan VII. Dari hasil

wawancara didapat 80% (8 orang) ibu setuju diadakan posyandu di

RW1 dan 20% (2 orang) ikut saja.

ASI eksklusif : 3 orang

Non ASI eksklusif : 7 orang

Page 8: Laporan MMD 2 New

b. Balita (usia 2 – 5 tahun)

Diagram 7Distribusi Frekuensi Berdasarkan masalah Balita

Di RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

Posyandu39%

Bidan17%

Tidak Pe-meriksaan

43%

Di RW 1 Desa Jepang terdapat balita sebanyak 23 orang.

Berdasarkan hasil wawancara dan data dari angket didapatkan keluarga

yang membawa balitanya ke posyandu sebanyak 9 orang, yang dibawa

ke bidan sebanyak 4 orang, serta yang tidak melakukan pemeriksaan

rutin terhadap balitanya sebanyak 10 orang.

Untuk data imunisasi didapatkan dari hasil wawancara ibu balita

mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi saat anaknya

dibawa keposyandu ataupun bidan.

Berdasarkan hasil wawancara dan angket didapatkan data bahwa

balita sebanyak 23 orang mendapatkan makanan tambahan seperti nasi,

sayuran, susu, daging, ikan, tahu, tempe dan telur.

Posyandu : 9 orang

Bidan : 4 orang

Tidak pemeriksaan : 10 orang

Page 9: Laporan MMD 2 New

Diagram 8Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masalah kesehatan Balita

Di RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

Diare18%

Batuk/pilek35%

Demam43%

4%

Adapun data tentang masalah kesehatan yang dialami balita antara

lain: diare sebanyak 5 orang, batuk pilek sebanyak 10 orang, panas/

demam sebanyak 12 orang. Sebagian besar orang tua balita mengatakan

bahwa jika balitanya mengalami diare dan panas maka balita mereka

akan bertambah kepandaiannya atau akan tumbuh gigi. Saat balita

mereka mengalami diare, orang tua mereka tidak bisa melakukan

pertolongan pertama seperti pembuatan larutan gula garam/ oralit.

Orang tua mereka membawa balita mereka ke dokter/ fasilitas

kesehatan lainnya apabila diare anak mereka bertambah parah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan desa didapatkan data

bahwa di RW 1 belum ada posyandu untuk balita. Selama ini warga di

RW 1 mengikuti posyandu yang ada di RW II dan VII. Dari hasil

wawancara ibu yang memiliki balita sebanyak 16 orang setuju bila

diadakan posyandu balita di RW1, 5 orang ikut mayoritas dan 2 orang

kurang setuju karena sudah mengikuti posyandu ditempat lain.

Diare : 5 orang

Batuk/pilek : 10 orang

Demam : 12 orang

Page 10: Laporan MMD 2 New

c. Anak Usia Sekolah ( 6 – 12 tahun)

Di RW 1 Desa Jepang terdapat anak usia sekolah sebanyak 51 orang.

Diagram 9Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masalah Kesehatan Anak

Usia SekolahDi RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

Di-are

13%

Batuk/pilek31%

Typus20%

Sakit Gigi36%

Berdasarkan hasil wawancara dan angket didapatkan data tentang

masalah kesehatan yang dialami anak usia sekolah antara lain: diare

sebanyak 15 orang, batuk pilek sebanyak 19 orang, typus/ demam

sebanyak 12 orang, dan sakit gigi sebanyak 22 orang.

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan di SD N 2 Jepang kelas 1

didapatkan data bahwa dari 32 siswa: mengalami diare sebanyak 11

orang, batuk pilek sebanyak 15 dan masalah gangguan gigi dan mulut

sebanyak 22 orang. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa sebagian

besar siswa yang mengalami gangguan gigi dan mulut dikarenakan suka

makan permen dan coklat serta jarang gosok gigi.

d. Remaja ( 13 – 19 tahun)

Di RW 1 Desa Jepang terdapat remaja sebanyak 49 orang. Dari

hasil angket didapatkan terdapat 17 remaja yang merokok, walaupun

merokok tapi mereka tidak mengkonsumsi narkoba. Berdasarkan hasil

angket didapatkan data bahwa penyebab para remaja merokok

Diare : 15 orang

Batuk/pilek : 19 orang

Typus : 12 orang

Sakit Gigi : 22 orang

Page 11: Laporan MMD 2 New

dikarenakan faktor lingkungan misalnya ajakan teman, kurang perhatian

dari orang tua, in gin mencoba-coba dan faktor stres.

Di Desa Jepang terdapat kegiatan remaja seperti IPNU/IPPNU

sebagai wadah penyaluran aspirasi remaja. Dari hasil wawancara yang

dilakukan terhadap beberapa remaja tentang kesehatan reprodusik

remaja, didapatkan bahwa mereka mengatakan kurang begitu mengerti

karena kurangnya sumber informasi tentang kesehatan reproduksi.

e. Dewasa ( 20 – 59 tahun)

Diagram 10Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masalah Kesehatan Dewasa

Di RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

Hipertensi34%

Di-abetes2%

Nyeri sendi53%

maag11%

Di RW 1 Desa Jepang terdapat kelompok usia Dewasa sebanyak

230 orang. Dari hasil wawancara dan angket didapatkan data tentang

masalah kesehatan yang dialami antara lain: hipertensi sebanyak 21

orang, diabetes sebanyak 1 orang, nyeri sendi/ rematik sebanyak 33

orang, maag/ gastritis sebanyak 7 orang dan diare/ gastroenteritis

sebanyak 18 orang. Apabila mereka sakit, mereka berobat ke pelayanan

kesehatan akan tetapi mereka tidak mengatahui upaya pencegahan dan

perawatannya.

Hipertensi : 21 orang

Diabetes : 1 orang

Nyeri sendi : 33 orang

Maag : 7 orang

Diare ; 18 orang

Page 12: Laporan MMD 2 New

f. Lansia ( diatas 60 tahun)

Diagram 11Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masalah Kesehatan Lansia

Di RW 1 Desa Jepang Kudus Tahun 2013

Hipertensi60%

nyeri sendi27%

maag11%

diare3%

Di RW 1 Desa Jepang terdapat Lansia sebanyak 154 orang.

Dari hasil wawancara dan angket didapatkan data tentang masalah

kesehatan yang dialami antara lain: hipertensi sebanyak 27 orang, nyeri

sendi/ rematik sebanyak 12 orang, maag/ gastritis sebanyak 5 orang dan

diare/ gastroenteritis sebanyak 9 orang. Dari hasil wawancara saat

ditawari akan diadakan posyandu lansia sebagian besar warga

menyetujui.

g. Bumil

Dari hasil angket didapatkan 5 orang ibu hamil. Saat diwawancarai

tentang pemeriksaan kehamilan (ANC) mengatakan sudah pernah

melakukan pemeriksaan kehamilannya dibidan desa. Mereka juga

mengatakan sudah pernah mendapatkan imunisasi TT selama hamil.

Keluhan yang sering dirasakan oleh ibu hamil antara lain mual, muntah,

pusing, lemas.

Hipertensi : 27 orang

Nyeri sendi : 12 orang

Maag : 5 orang

Diare : 9 orang

Page 13: Laporan MMD 2 New

3. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

Dari hasil observasi di lingkungan RW 1 didapatkan data bahwa

lingkungan di RW 1 masih banyak terdapat sampah yang ditumpuk

disamping rumah / lahan kosong akan tetapi ada beberapa rumah yang

sudah memiliki tempat pembuangan sampah dari galian tanah dan bila

sudah penuh dibakar. Selain itu banyak pekarangan kosong yang

ditumbuhi rumput liar. Dibeberapa rumah terdapat kaleng bekas/ tempat

genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Saat musim hujan lingkungan di RW 1 menjadi becek dan lembab.

Hanya ada selokan kecil di tepi jalan raya yang kondisinya banyak sampah

dan rerumputan. Dari hasil angket didapatkan sebagian besar vektor yang

banyak ditemukan disekitar rumah antara lain yaitu nyamuk, tikus dan

lalat. Selain itu untuk tempat penampungan air sebagian besar kondisinya

terbuka dan warga kebanyakan menguras tempat penampungan air 1

minggu sekali. Pada minggu kemarin pihak puskesmas sudah melakukan

fogging di Desa Jepang untuk mengantisipasi timbulnya kejadian DB.

Berdasarkan data dari puskesmas didapatkan data bahwa wilayah

RW 1 Desa Jepang merupakan wilayah endemis DB. Pada tahun 2010

terdapat 23 orang di desa Jepang yang mengalami DB dan yang meninggal

1 orang. Tahun 2011 terdapat 3 orang yang mengalami DB. Kemudian di

tahun 2012 bulan desember terdapat 1 orang yang terkena DB di RT 1

RW 1 Desa Jepang. Dari data tersebut menunjukkan bahwa terjadi

penurunan angka kejadian DB dari tahun ke tahun namun hal itu perlu

diwaspadai karena pada akhir tahun 2012 terjadi kejadian DB. Dari hasil

wawancara sebagian besar warga mengatakan belum pernah mendapatkan

penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanggulangan DB.