Download - Laporan mikro.docx

Transcript

ISOLASI BAKTERI PADA KULIT

PENDAHULUANBeberapa lokasi pada tubuh kita termasuk pada kulit terdapat populasi flora normal. Di kulit umumnya dijumpai bakteri coccus gram positif, termasuk Staphylococcus epidermidis yang non patogen. Staphylococcus aureus merupakan flora normal pada membran mukosa nasal, tetapi dapat berpindah ke kulit sebagai flora transien. Staphylococcus aureus merupakan bakteri pathogen karena dapat menyebabkan beberapa macam infeksi kulit. Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui bakteri yang terdapat pada permukaan kulit.ALAT DAN BAHAN Ose bulat Nutrient broth Nutrient agar Lidi kapas sterilCARA KERJA1. Basahi lidi kapas steril dengan mencelupkan pada tabung berisi nutrient broth. Tiriskan pada bagian sisi tabung.2. Tentukan lokasi yang akan diperiksa (tangan, kaki, atau wajah), lakukan swab pada bagian kulit.3. Inokulasi pada petri pada kuadran I. Gunakan ose steril untuk menyebarkan inokulum pada kuadran II, III, dan IV.4. Inkubasi pada suhu 35o C, 24-48 jam.5. Perhatikan koloni yang tumbuh. Berdasarkan morfologi koloni, hitung jumlah tipe yang berbeda. 6. Lakukan pewarnaan Gram pada masing-masing tipe koloni yang berbeda. Apabila hasilnya menunjukkan bakteri kokus gram positif, lanjutkan dengan uji biokimia untuk identifikasi bakteri kokus (uji katalase).HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar: bakteri coccus gram negatifPada kultur di agar darah, terdapat 1 jenis koloni dengan 2 cara persebaran yaitu dengan cara membentuk bulatan dan membentuk garis panjang yang tidak beraturan, dengan jumlah 55 koloni berbentuk bulat dan 8 koloni yang membentuk garis tidak beraturan.Berdasarkan hasil yang didapat, terlihat bakteri coccus gram negatif pada preparat yang sudah diwarnai. Contoh bakteri coccus gram negatif adalah Neisseria meningitidis dan Neisseria gonorrheae.Mikroflora pada tubuh berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:1. Flora tetap/normal (resident flora/indigenous) adalah mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. Flora normal/tetap yang terdapat pada tubuh merupakan organisme komensal. Flora normal yang lainnya bersifat mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya.Contohnya:Streptococcus viridans, Pityrosporum ovale, Candida albicans.2. Flora sementara (transient flora) adalah mikroorganisme non-patogen atau potensial patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.

UJI EFEKTIVITAS HAND SANITIZER

PENDAHULUANBakteri dapat kita jumpai di tangan kita dalam jumlah banyak, baik golongan flora normal atau transien yang berasal dari lingkungan. Flora normal tidak berbahaya bagi tubuh kita, sedangkan golongan transien dapat menyebabkan penyakit. Salah satu cara yang sederhana dan efektif untuk mengurangi mikroorganisme transien penyebab penyakit adalah dengan mencuci tangan kita. Saat ini penggunaan hand sanitizer merupakan metode yang popular untuk membersihkan tangan. Produk-produk tersebut sangat popular karena dapat digunakan untuk membersihkan tangan ketika sabun, air, atau bahan pembersih lainnya tidak ditemukan. Bahan aktif yang terdapat pada produk hand sanitizer adalah etil alkohol 62%.Eksperimen kali ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas hand sanitizer utnuk menghilangkan bakteri dari tangan.ALAT DAN BAHAN Nutrient broth Nutrient agar Lidi kapas steril Hand sanitizerCARA KERJA1. Celupkan lidi kapas steril pada tabung berisi nutrient broth untuk membasahi lidi kapas. Tiriskan pada tepi tabung.2. Swab telapak tangan kiri, mulai pada ujung distal telunjuk, swab ke arah proksimal, putar lidi kapas, dan ulangi swab 2-3 kali. Inokulasi pada setengah bagian plate nutrient agar. Ulangi inokulasi pada daerah plate yang sama tetapi membentuk sudut 900. Putar lidi kapas dan pastikan bahwa seluruh bagian lidi kapas sudah diinokulasi pada plate.3. Ulangi tahap nomor 2 untuk jari manis, dan inokulasi pada setengah bagian plate lainnya.4. Ambil hand sanitizer, letakkan secukupnya pada telapak tangan kiri dan basuh bagian dalam telapak tangan dengan kedua tangan. Lakukan sampai cairan/gel tidak tampak dan tangan sudah kering.5. Ambil lidi kapas steril, celupkan pada tabung berisi nutrient broth. Swab telapak tangan kiri seperti pada langkah nomor 2. Lakukan pada jari tengah dan jari kelingking. Inokulasi masing-masing pada setengah bagian plate nutrient agar.6. Inkubasi pada suhu 35o C selama 48-72 jam.7. Amati hasil pertumbuhan koloni pada plate. Hitung jumlah total koloni pada kedua plate, bandingkan. Hitung prosentase bakteri yang dibunuh oleh hand sanitizer.

HASIL DAN PEMBAHASANHand sanitizer adalah bentuk alternatif dari mencuci tangan dengan sabun dan air. Komposisi aktif dari hand sanitizer yang beredar di pasaran adalah isopropanol, etanol, n-propanol, atau povidone iodin. Sedangkan bahan inaktifnya berupa asam poliakrilik untuk gel alkohol.

Di samping kandungan alkohol yang dapat membunuh kuman, adapula kandungan non alkohol yang mampu membunuh kuman, yaitu Benzalkonium Chloride (BAC). Kandungan alkohol dalam setiap kemasan hand sanitizer adalah 60%-85 %. Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan konsentrasi alkohol dalam produk-produk sanitizing adalah 60-95%.Sabunadalahsurfaktanyang digunakan denganairuntuk mencuci dan membersihkan. Sabun biasanya berbentukpadatantercetak yang disebutbatangkarena sejarah dan bentuk umumnya. Penggunaan sabuncairjuga telah telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalamsuspensimudah dibawa oleh air bersih.Banyak sabun merupakan campurangaramnatriumataukaliumdariasam lemakyang dapat diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80100C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akanterhidrolisisolehbasa, menghasilkangliseroldan sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari pembakaran tumbuhan, atau dariarangkayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan, seperti minyak zaitun.Pada Uji Efektivitas Hand Sanitizer, tujuan dilakukannya percobaan adalah untuk mengetahui efektivitas hand sanitizer untuk menghilangkan bakteri dari tangan..Gambar: kultur sebelum mencuci tangan

Kemungkinan kesalahan pada saat percobaan hari pertama adalah kurangnya penekanan pada saat melakukan swab sehingga bakteri di tangan probandus tidak melekat pada lidi kapas, kemungkinan kesalahan pada saat melakukan inokulasi hasil swab sehingga bakteri tidak berpindah dari lidi kapas ke nutrient agar, selain itu ada juga kemungkinan probandus beberapa saat sebelum dilakukan swab sudah mencuci tangannya terlebih dahulu tanpa sepengetahuan praktikan sehingga saat di kultur, koloni yang tumbuh hanya sedikit.Jumlah koloni total

Sebelum mencuci tanganSetelah mencuci tangan

6910

Prosentase pengurangan jumlah bakteri pada tangan:

Mencuci tangan dapat membasmi kuman penyebab penyakit sehingga mencegah penularan penyakit infeksi karena penularan penyakit dapat terjadi ketika orang yang terinfeksi tidak mencuci tangan dengan benar kemudian ia langsung menyentuh atau mengolah makanan dan makanan tersebut di konsumsi orang.Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan:1. Diare. Sekitar 30 penelitian terkait menemukan bahwa cuci tangan dengan sabun dapat menurunkan angka penderita diare hingga separuhnya.2. ISPA. Mencuci tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernapasan yang berkaitan denganpnemonia(radang paru-paru) pada anak-anak balita.3. Infeksicacing, infeksi mata dan penyakit kulit.4. Flu Singapura atau Hand Foot and Mouth Disease (HFMD), penyakit ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus ini saat tidak mencuci tangan dengan benar

UJI BIOKIMIA UNTUK MENGIDENTIFIKASI BAKTERI

PENDAHULUANMeskipun kultur dan teknik pewarnaan bakteri dapat memberikan informasi penting dalam pemeriksaan, namun kedua teknik tersebut tidak cukup untuk memberikan informasi yang lengkap dalam identifikasi bakteri. Hasil kultur dan pewarnaan harus dikombinasikan dengan hasil uji biokimia untuk mengidentifikasi bakteri secara tepat. Uji biokimia bertujuan untuk melihat kemampuan metabolik isolat bakteri. Setelah sejumlah uji biokimia dilakukan, kombinasi hasilnya akan memperlihatkan pola biokimia untuk suatu isolat, yang menunjukkan kekhasan satu dengan lainnya.Terdapat banyak uji biokimia digunakan di laboratorium mikrobiologi, yang sering digunakan antara lain:1. Uji katalase2. Uji koagulase3. Produksi H2S4. Produksi Indol5. Fermentasi laktosa dan gula-gula lainnya6. Uji Methyl Red7. Uji CitratePada praktikum ini, akan dilakukan uji katalase dan koagulase dari hasil kultur bakteri.ALAT DAN BAHAN Api Bunsen Ose bulat Tabung reaksi Pipet Aquades steril Gelas objek Reagen: Hidrogen peroksida (H2O2 3%) Latex Aglutinasi Kits Plasma darah

CARA KERJAUJI KATALASEMETODE 1Gunakan pipet Pasteur untuk meletakkan beberapa tetes H2O2 3% pada kultur miring di tabung. Perhatikan timbulnya gelembung-gelembung, jika ditemukan maka hasilnya positif.METODE 2Campurkan sedikit kultur bakteri dengan beberapa tetes aquades, kemudian tambahkan H2O2. Perhatikan timbulnya gelembung.UJI KOAGULASECampurkan 1 ose kultur ke dalam 0,5 ml plasma kelinci pada tabung reaksi. Inkubasi pada suhu 35o C selama 4 jam. Perhatikan apakah terdapat penggumpalan plasma.HASIL DAN PEMBAHASANUJI KATALASEMikroba memiliki sifat-sifat pertumbuhan, morfologi, dan sifat fisiologi yang dapat dipelajari dengan melakukan isolasi terlebih dahulu. Isolasi merupakan suatu metode untuk memisahkan mikroba tertentu dari populasi campuran sehingga memudahkan proses identifikasi. Salah satu teknik isolasi ialah isolasi pada cawan agar untuk jenis mikroba yang dapat membentuk koloni terpisah pada media padat, yaitu bakteri dan kapang.Karakterisasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengobservasi bakteri maupun kapang hasil isolasi (isolat). Kegiatan karakterisasi dapat dilakukan berdasarkan sifat sitologi (bentuk sel, gerak atau motilitas, sifat Gram dan endospora), sifat morfologi, dan sifat fisiologi. Uji sifat morfologi mencakup sifat-sifat koloni, seperti ukuran, bentuk, warna dan tepian, sedangkan uji sifat fisiologi diantaranya uji hidrolisis pati, hidrolisis lemak, hidrolisis protein dan uji katalase.Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri yang diuji. Kebanyakan bakteri memproduksi enzim katalase yang dapat memecah H2O2menjadi H2O dan O2. Enzim katalase diduga penting untuk pertumbuhan aerobik karena H2O2 yang dibentuk dengan pertolongan berbagai enzim pernafasan bersifat racun terhadap sel mikroba.

METODE 1

Gambar: uji katalase metode 1Pada hari pertama praktikum kegiatan yang dilakukan adalah melakukan penanaman bakteri pada agar darah yang tersedia lalu diinkubasi pada suhu 35o C selama 24 jam.Pada praktikum hari kedua, terdapat koloni-koloni pada agar darah yang sebelumnya sudah diinkubasi. Kemudian dilakukanlah uji katalase metode 1 yaitu dengan cara meneteskan H2O2 pada kultur yang terdapat di agar darah. Hasilnya timbul gelembung (seperti pada gambar yang diberi tanda panah).

METODE 2

Gambar: Uji katalase metode 2Dari kultur bakteri yang sama dengan bakteri yang dilakukan uji katalase metode 1, dilakukan juga uji katalase metode 2 yaitu dengan mencampurkan sedikit kultur bakteri dengan beberapa tetes aquades kemudian ditambahkan H2O2 . Seperti pada gambar di atas, tampak gelembung.Timbulnya gelembung pada uji katalase metode 1 dan metode 2 menunjukkan bahwa bakteri yang dikultur memiliki aktivitas katalase. Enzim katalase yang diproduksi bakteri memecah H2O2menjadi H2O dan O2. Enzim katalase diduga penting untuk pertumbuhan aerobik karena H2O2 yang dibentuk dengan pertolongan berbagai enzim pernafasan bersifat racun terhadap sel mikroba. Uji katalase penting untuk membedakan Streptococcus (katalase negatif) dengan Staphylococcus yang menghasilkan enzim katalase (katalasepositif).UJI KOAGULASEUji koagulase merupakan uji yang dapat mewakili bahwa bakteri tersebut adalahgenus Staphylococcustetapi karena mempunyai 3 spesies maka untuk mengetahui bakteri tersebutStaphylococcus aureusperlu dilakukan uji pertumbuhan mannitol dan glukosa dalam kondisi anaerob, dimana apabila bakteri tersebutStaphylococcus aureusakan menghasilkan reaksi positif.Staphylococcus aureus dan Staphylococcus intermedius adalah koagulasepositif, sedangkan Staphylococcus yang lain merupakan koagulase negatif. Dalam uji koagulase, suspensi Staphylococcus dicampur dengan plasma baik pada slide maupun di dalam tabung. Fibrinogen pada plasma diubah menjadi fibrin oleh koagulase.

TUGASNoJenis PemeriksaanTujuan PemeriksaanPrinsip KerjaHasil PemeriksaanInterpretasi hasil

1.UJI KATALASEMengetahui aktivitas katalase pada bakteri yang diujiBakteri memproduksi enzim katalase yang dapat memecah H2O2menjadi H2O dan O2Muncul gelembungStaphylococcus (katalasepositif)

2.UJI KOAGULASEMengetahui bakteri tersebutStaphylococcus aureusStaphylococcus aureus dan Staphylococcus intermedius adalah koagulasepositif--

No.Jenis PemeriksaanTujuan PemeriksaanPrinsip KerjaInterpretasi Hasil

1. Uji produksi H2SMengetahui produktivitas H2SH2Sakan bereaksidengan Fe2+ yang terdapat padamedia danmenghasilkan endapan hitamEndapan hitam

2.Uji produksi indolIdentifikasi cepatStaphylococcus aureustidak dapat memproduksi indolMedium Tryptone Brothberwarna kuning

3.Fermentasi laktosa dan gula-gula lainnyaMengetahui kemampuan bakteri untuk fermentasi Staphylococcusaureus mampumemfermentasi karbohidrat dalam keadaan aerob dananaerob

Warna menjadi kuning

4.Uji Methyl RedMengetahui konsentrasi asam bakteriStaphylococcus aureusmemiliki konsentrasi asam yang tinggiIndikator Methyl Red yang menghasilkan warna merah setelah inkubasi selama 5 hari

5.Uji CitratMengetahui prokduktivitas enzim sitrat permiaseEnzim sitrat permiase adalah enzim spesifik yang membawa sitrat ke dalam selTerjadi perubahan warna

IDENTIFIKASI BAKTERI COCCUS

TUGASHARI 11. Lakukanlah pewarnaan gram langsung dari specimen2. Lakukanlah kultur pada media yang telah disediakanHARI 21. Identifikasi karakteristik kultur2. Lakukanlah pewarnaan gram pada hasil kultur3. Lakukanlah pemeriksaan biokimia yang diperlukanLAPORANHasil pewarnaan gram langsung dari isolatBakteri gram coccus negatif

Hasil pewarnaan gram dari kulturBakteri gram coccus negatif

Uji katalasePositif

Uji koagulase-

JAMURAspergillus sp.

Kingdom: MyceteaeDivisi: AmastigomycotaKelas: AscomycetesOrdo: EurotialesFamili: EuroticeaeGenus: AspergillusSpesies: Aspergillusfumigatus Aspergillus flavus Aspergillus clavatus Aspergillus nidulans Aspergillus niger Aspergillus oryzae Aspergillus yermus Aspergillus wentiiAspergillus sp. adalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang dapat ditemukan dimanamana di alam ini. Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan terdapat pula pada tanah, debu organik, makanan dan merupakan kontaminan yang lazim ditemukan di rumah sakit dan Laboratorium.Aspergillusadalah jamur yang membentuk filamen-filamen panjang bercabang, dan dalam media biakan membentuk miselia dan konidiospora.Aspergillusberkembang biak dengan pembentukan hifa atau tunas dan menghasilkan konidiofora pembentuk spora. Sporanya tersebar bebas di udara terbuka sehingga inhalasinya tidak dapat dihindarkan dan masuk melalui saluran pernapasan ke dalam paru.Cici-ciriAspergillusadalah mempunyai hifa berseptat dan miselium bercabang, sedangkan hifa yang muncul diatas permukaan merupakan hifa fertil, koloninya berkelompok, konidiofora berseptat atau nonseptat yang muncul dari sel kaki, pada ujung hifa muncul sebuah gelembung, keluar dari gelembung ini muncul sterigma, pada sterigma muncul konidium-konidium yang tersusun berurutan mirip bentuk untaian mutiara, konidium-konidium ini berwarna (hitam, coklat, kuning tua, hijau) yang memberi warna tertentu pada jamur.

Penicillium sp.

Kingdom: FungiDivisi: AscomycotaOrdo: EurotialesFamili: TrichocomaceaeGenus: PenicilliumSpesies: Penicillium notatum Penicillium chrysogenum Penicillium camneberti Penicillium reguefort Penicillium itanicum Penicillium digitatum Penicillium ekspansum Penicillium islandicum dll.Penicillium sp.adalah genus fungi dari ordo Hypomycetes, filum Askomycota.Penicillium sp.memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang disebut konidium. Konidium berbeda dengan sporangim, karena tidak memiliki selubung pelindung seperti sporangium. Tangkai konidium disebut konidiofor, dan spora yang dihasilkannya disebut konidia. Konidium ini memiliki cabang-cabang yang disebut phialides sehingga tampak membentuk gerumbul. Lapisan dari phialides yang merupakan tempat pembentukan dan pematangan spora disebut sterigma. Penicillium banyak terdapat pada bahan bahan organic dan sebagai sapporofit , misalnya sebagai berikut:1. Penicillium notatumdanPenicillium chrysogenumpenghasil zat antibiotic.2. Penicillium camnebertidanPenicillium reguefort, dimafaatkan untuk meningkatkan kualitas keju.3. Penicillium itanicum, danPenicillium digitatumperusak buah jeruk.4. Penicillium ekspansum, menyebabkan buah apel membusuk ditempat penyimpanan.5. Penicillium islandicum, merusak beras sehingga berubah warna sehingga menjadi kuning.Jamur juga berguna dalam industri susu. Enzim katalase, protease, dan lactase yang berasal dari kedua jenis mikroba itu dapat mengurangi residu H2O2 dari susu (rangkaian dari sterilisasi susu dengan H2O2). Dengan adanya enzim itu, produk-produk seperti konsentrat susu segar, konsentrat whey (air dadih), dan es krim dapat tercipta. Enzim pektinase yang berasal dari jamur juga dapat dimanfaatkan dalam industri jus buah dalam kemasan. Dengan adanya enzim itu, jus buah kemasan dapat tercegah dari kekeruhan dan pengentalan.Selain dalam industri makanan, mikroba juga berperan dalam industri farmasi atau obat-obatan, seperti pembuatan antibiotik. Antibiotik penisilin yang berasal dari jamurPenicilium notatumyang ditemukan oleh Alexander Fleming telah membuka mata dunia tentang manfaat mikroba.Antibiotik diproduksi dengan cara bioproses. Mikroba yang terkandung akan diberikan kondisi optimum untuk produksi antibiotik dalam jumlah besar. Antibiotik yang tercipta mampu menyelamatkan berjuta-juta nyawa manusia dari serangan bakteri patogen. Namun, pemberian antibiotik harus hati-hati. Pasalnya, jika asupan antibiotik kurang tepat maka bakteri patogen justru akan menjadi lebih ganas.

Microsporum canis

Kingdom: FungiDivisi: AscomycotaKelas: EurotiomycetesOrdo: OnygenalesFamili: ArthrodermataceaeGenus: MicrosporumSpesies: Microsporum canisMicrosporum canistermasuk ke dalam organisme fungidermatoifit zoofilikyaitu organisme fungi yang menyerang kulit (terutama kulit kepala dan rambut) dan merupakan fungi yang umumnya hidup dan tumbuh pada hewan (kucing dan anjing). Penyebarannya meluas di seluruh dunia. Microsporum canis ini merupakan fungi yang memiliki hifa yang bersepta, dan maksokonidia serta mikrokonidia sebagai alat reproduksinya.Organisme fungi ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia khususnya pada anak-anak. Penyakit yang ditimbulkannya merupakan penyakit kulit yang menyerang kulit kepala yang lebih dikenal dengan nama tinea capitis. Tinea capitis ini umumnya menyerang anak-anak terutama anak laki-laki. Gejala umum dari penyakit ini adalah pengeringan kulit kepala sehingga menyebabkan kulit kepala menjadi bersisik, Selain itu, penyakit ini dapat menyebabkan luka pada kulit kepala dan mengakibatkan kebotakan pada bagian kulit kepala yang terinfeksi. Pengobatannya dapat dilakukan secara oral, dan juga secara topicalReproduksiAseksualDalam reproduksi aseksual, Microsporum canis menggunakan konidia yang disebut jugamitospora. Konidia ini memiliki satu nukleus dan dapat disebarkan oleh angin, air, dan hewan. Konidia ini dibentuk oleh konidiospora. Cara perkembangbiakan ini paling dominan dan berlangsung secara cepat.SeksualDalam reproduksi seksual,Microsporum canis menggunakan askus yang sering disebut askospora. Alat perkembangbiakan inilah yang membedakan dengan yang lain. Askus adalah pembuluh yang berbentuk tabung/saluran yang mengandung meiosporangium yang merupakan spora seksual yang diproduksi secara meiosis. Yang terjadi pada reproduksi seksual ini adalah bertemunya hifa yang terdiri dari antheridium dan arkegonium. Setelah keduanya bertemu maka akan terjadi pertukaran materi genetik yang diberikan oleh antheridium dan arkegonium masing-masing separuhnya. Peristiwa ini disebut dikariofase.MorfologiMicrosporum canismemiliki konidia yang besar, berdinding kasar, multiseluler, berbentuk kumparan, dan terbentuk pada ujung-ujung hifa.Conidiayang seperti ini disebutmakrokonidia. Spesies ini membentuk banyak makrokonidia yang terdiri dari 8-15 sel, berdinding tebal dan sering kalu mempunyai ujung-ujung yang melengkung atau kail berduri. Pigmen kuning-jingga biasanya terbentuk pada sisi berlawanan dari koloni.Penyakit yang ditimbulkanMicrosporum canis adalah kadas.Penyebab umum infeksi pada kulit dan rambut manusia. Selain itu menyebabkan tinea kapitis pada anak-anak. Cendawan ini menyebar secara radial pada lapisan kulit mari berkeratin dengan pembentukan cabang hifa dan kadang-kadang artrospora. Peradangan jaringan hidup di bawahnya sangat ringan dan hanya terlihat sedikit bagian yang bersisik kering. Biasanya terjadi iritasi, eritema (merah-merah menyebar pada kulit), edema (akumulasi berlebihan zat alir serum di dalam jaringan), dan terbentuk gelembung pada bagian tepi yang menjalar; lingkaran berwarna merah jambu ini menimbulkan nama ringworm (kadas).Lokasi lesi di daerah rambut kepala. Gambaran kliniknya adalah daerah botak bulat dengan rambut pendek-pendek atau potongan rambut dalam folikel rambut.Penyakit kurap/kurap/Ringworm (tinea) adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh beberapa jamur yang berbeda dan bisanya dikelompokkan berdasarkan lokasinya pada tubuh.Meskipun namanya, infeksi ringworm tidak berhubungan dengan cacing. Nama tersebut timbul karena tambalan kulit berbentuk gelang yang diciptakan oleh infeksi tersebut.Disebut juga kadas/kurap di kaki, merupakan suatu infeksi jamur yang biasanya muncul pada cuaca panas/hangat. Biasanya disebabkan olehMicrosporum canis, yaitu jamur yang bisa tumbuh di daerah yang lembab dan hangat, diantara jari-jari kaki. Jamur bisa menyebabkan terbentuknya sisik-sisik yang sangat halus tanpa gejala lainnya atau sisik-sisik yang lebih kadar disertai ruam yang terasa gatal, kasar dan menimbulkan nyeri di sela-sela jari kaki dan di tepian kaki. Juga bisa terbentuk lepuhan yang berisi cairan.Jamur bisa menyebabkan kaki menjadi retak-retak sehingga terjadi infeksi bakteri, terutama pada penderita usia lanjut dan penderita gannguan aliran darah ke kaki.

Microsporum gypseum

Kingdom: Fungi Divisi: Ascomycota Kelas: Eurotiomycetes Ordo: Onygenales Famili: Arthrodermataceae Genus: Microsporum Spesies: Microsporum gypseum Microsporum gypseum merupakan cendawan keratophilik geofilik. Kelembapan, pH, dan kontaminasi faeces menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Mikroorganisme ini memiliki dinding sel yang mengandung kitin bersifat heterotrof, menyerap nutrient melalui dinding selnya, dan mengekskresikan enzim-enzim ekstraseluker ke lingkungannya. Jamur Microsporum gypseum dapat ditularkan secara langsung baik melalui epitel kulit, rambut yang mengandung jamur, ataupun dari tanah. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur ini antara lain adalah tinea capitis, tinea favosa, dan tinea unguinum. Tinea capitis merupakan salah satu akibat dari infeksi dermatofita yang mengenai kulit kepala dan rambut. Tinea favosa merupakan salah satu bentuk infeksi kronik dari Microsporum gypseum yang infeksinya dapat dimulai semenjak kanak-kanak dan jika tidak dapat ditangani dengan baik maka penderita akan menjadi carier selama hidupnya. Adapun tinea unguinum adalah kerusakan pada dasar kuku yang dimulai dari tepi kuku. Pada kuku yang terinfeksi maka akan tampak ukuran kukunya mengecil, memiliki batas yang lebih tegas dibandingkan dengan kuku yang sehat, dan ada bercak-bercak kuning atau putih yang tersebar pada basis kuku.

Trichophyton rubrum

Kingdom: FungiDivisi: AscomycotaKelas: EuascomycetesOrdo: OnygenalesFamili: ArthrodermataceaeGenus: TrichophytonSpecies:Trichophyton rubrumJamur sangat erat hubungannya dengan manusia. Sedemikian eratnya sehingga manusia tak terlepas dari jamur. Jamur bisa hidup dan tumbuh di mana saja, baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri. Indonesia sebagai negara tropis menjadi lahan subur tumbuhnya jamur khususnya jamurTrichophyton rubrum. Oleh sebab itu, penyakit- penyakit akibat jamur ini seringkali menjangkiti masyarakat.Trichophyton rubrummenyerang jaringan kulit dan menyebabkan beberapa infeksi kulit antara lain: Tinea pedis (athletes foot) yang berlokasi diantara jari- jari kaki, infeksi ini banyak terdapat pada orang yang kerap memakai sepatu, (orang Jawa menyebutnya rangen), Tinea cruris (jock itch) yang berlokasi di lipatan paha, Tinea barbae yang berlokasi di rambut janggut, dan Tinea unguium yang berlokasi di kuku tangan mapun kaki.Pada jamur ini, mikrokonidia adalah bentuk spora yang paling banyak. Mikrokonidia berdinding halus, berbentuk tetesan air mata sepanjang sisi- sisi hifa, pada beberapa strain terdapat banyak mikrokonidia bentuk ini. Koloni sering menghasilkan warna merah pada sisi yang sebaliknya.Beberapa strain dariT. rubrumtelah dibedakan yaitu:T. rubrumberbulu halus danT. rubrumtipe granuler.T. rubrumberbulu halus mempunyai karakteristik yaitu produksi mikrokonidia yang jumlahnya sedikit, halus, tipis, kecil, dan tidak mempunyai makrokonidia. Sedangkan karakteristikT. rubrumtipe granuler yaitu produksi mikrokonidia dan makrokonidia yang jumlahnya sangat banyak. Mikrokonidia berbentuk clavate dan pyriform, makrokonidia berdinding tipis, dan berbentuk seperti cerutu.T. rubrumberbulu halus adalah strain jamur yang paling banyak menginfeksi manusia. Strain ini dapat menyebabkan infeksi kronis pada kulit. SedangkanT. rubrumtipe granuler menyebabkan penyakit Tinea corporis.Faktor-faktor pencetus infeksi jamur antara lain: lembab dan panas dari lingkungan, friksi atau truma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk, keseimbangan flora normal tubuh terganggu karena pemakaian antibiotic atau hormonal dalam jangka panjang, penyakit tertentu misalnya HIV/ AIDS dan diabetes, kehamilan dan menstruasi (kedua kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh sehingga rentan terhadap jamur).Pencegahan agar terhindar dari infeksi jamur adalah selalu memperhatikan kebersihan diri dan menjaga kekebalan tubuh. Sedangkan pengobatan terdiri dari pembuangan tuntas struktur epitel yang terinfeksi dan mati serta pemberian zat kimia antijamur secara topikal. Antijamur yang digunakan disesuaikan dengan jenis jamur yang menginfeksinya dan lamanya pengobatan tergantung pada tingkat infeksi yang terjadi.

Trichophyton mentagrophytes

Kingdom: FungiDivisi: AscomycotaKelas: OnygenalesFamili: ArthrodermataceaeGenus: TrichophytonSpesies: Trichophyton mentagrophytesTrichophytonadalah suatudermatofitayang hidup di tanah, binatang atau manusia. Berdasarkan tempat tinggal terdiri atasanthropophilic,zoophilic, dangeophilic. Trichophyton adalah satu penyebab infeksi pada rambut, kulit terutamaKutu air(Tinea pedis), dan infeksi pada kuku manusia.Trichophyton merupakan salah satu parasit di antaradermatofit.