DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI II DPR RI KE PROVINSI SUMATERA UTARA
DALAM RANGKA PERSIAPAN PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2014 – 2015
TANGGAL 29 JUNI – 1 JULI 2015
I
I
II
II
II
II
II
II
II
II
II
II
II
II
II
I
I
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, JUNI 2015
2
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI II DPR RI
KE PROVINSI SUMATERA UTARA DALAM RANGKA PERSIAPAN PELAKSANAAN PILKADA SERENTAK
MASA PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2014 – 2015 TANGGAL 29 JUNI – 1 JULI 2015
I. PENDAHULUAN
A. DASAR KUNJUNGAN KERJA
Kunjungan Kerja Pengawasan Spesifik ini adalah dalam rangka melaksanakan
salah satu tugas dan fungsi Dewan, yaitu fungsi Pengawasan. Secara khusus
Kunjungan Spesifik Komisi II DPR RI ke Provinsi Sumatera Utara ini adalah untuk
mengetahui proses pelaksanaan Pilkada Serentak di Provinsi Sumatera Utara,
antara lain seperti bagaimana persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak Provinsi
Sumatera Utara oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara maupun oleh KPU dan
Bawaslu Provinsi Sumatera Utara dan kesiapan aparat keamanan dalam
mengamankan Pilkada Serentak nanti. Kemudian kendala apa saja muncul
dalam pelaksanaan Pilkada Serentak Provinsi Sumatera Utara tersebut.
Kemudian ingin mengetahui bentuk-bentuk pelanggaran apa saja yang terjadi
dalam proses pelaksanaan Pilkada Serentak tersebut serta bagaimana kondisi
keamanan menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak. Dengan demikian maka
terkait hal ini Komisi II DPR RI memandang perlu untuk melakukan kunjungan
spesifik ke Provinsi Sumatera Utara.
Tim kunjungan Spesifik Komisi II DPR RI ke Provinsi Sumatera Utara berjumlah
20 orang anggota yang dipimpin oleh Yth. Rambe Kamarul Zaman/ Fraksi
Partai Golkar dan anggota Tim terdiri dari:
NO NAMA KETERANGAN
1 Ir. H.M. Lukman Edy., M.Si Wakil Ketua Komisi II DPR RI/F-PKB
2 Arteria Dahlan Anggota/F-PDIP
3 Tagore Abubakar Anggota/F-PDIP
4 H. Agung Widyantoro, S.H., M.Si Anggota/F-Golkar
3
5 Eni Maulana Saragih Anggota/F- Gokar
6 Ir. Endro Hermono MBA Anggota/F-Gerindra
7 Dr. H. Azikin Solthan, M.Si Anggota/F-Gerindra
8 H. Subarna, S.E., M.Si Anggota/F-Gerindra
9 Ir. Fandi Utomo Anggota/F-Demokrat
10 H. Zulkifli Anwar Anggota/F-Demokrat
11 EE. Mangindaan, SIP Anggota/F-Demokrat
12 H. Sukiman, S.Pd., MM Anggota/F-PAN
13 Amran, SE Anggota/F-PAN
14 Abdul Malik Haramain, M.Si Anggota/F-PKB
15 H. Hadi Mulyadi, S.Si., M.Si Anggota/F-PKS
16 H. Moh Arwani Thomafi Anggota/F-PPP
17 H. Syarif Abdullah Alkadrie, S.H., M.H Anggota/F-Nasdem
18 Frans Agung Mula Putra Anggota/F-Hanura
19 Dr. Rufinus Hotmaulana Hutauruk, S.H., MM., MH.
Anggota/F-Hanura
Tim Kunjungan Kerja Spesifik ini juga didampingi oleh satu Staf Ahli Komisi II
DPR RI, dua Staf Sekretariat Komisi II DPR RI dan satu staf TV Parlemen.
B. WAKTU KUNJUNGAN KERJA
Kunjungan Spesifik ini dilaksanakan pada tanggal 29 Juni s.d. 1 Juli 2015 dan
telah mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera
Utara beserta para pejabat di lingkungan pemerintah Provinsi Sumatera Utara
diiringi jajarannya serta KPU, Bawaslu Provinsi Sumatera Utara dan jajaran
Polda Sumatera Utara.
II. HASIL KUNJUNGAN SPESIFIK
A. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang akan melaksanakan
pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah tingkat kabupaten/kota pada
tahun 2015, yang merupakan kebijakan nasional serta membutuhkan dukungan
bersama-sama semua pihak untuk dapat berjalan dengan baik dan sukses.
Seiring dengan itu pemerintah provinsi sumatera utara sebagai wakil pemerintah
pusat, telah melakukan langkah-langkah koordinasi serta fasilitasi untuk persiapan
pelaksanaan pemilukada, dan telah dilaksanakan beberapakali rapat pertemuan
dengan berbagai pihak terkait, baik dari kpu, bawaslu, pemerintah kabupaten/kota
dengan mengikutsertakan pihak keamanan yaitu kepolisian daerah sumatera
utara.
Provinsi sumatera utara memiliki 33 daerah kabupaten/kota. Adapun daerah
kabupaten/kota yang akan melaksanakan pemilukada serentak diprovinsi
sumatera utara sebanyak 23 daerah, terbagi menjadi 2 (dua) kategori, yakni :
4
1. Yang berakhir masa jabatannya tahun 2015 sebanyak 14 daerah; dan
2. Yang berakhir masa jabatannya sampai dengan semester satu tahun 2016
sebanyak 9 daerah.
Adapun daerah-daerah yang dimaksud antara lain :
1. Yang berakhir masa jabatannya tahun 2015 adalah :
No Kab / Kota Nama kdh / wkdh akhir masa jabatan
1 Kota Medan Drs. H. Dzulmi Eldin, M.Si 26-07-2015
2 Kabupaten Serdang Bedagai
Ir.H. Soekirman Syahrianto, sh
9-08-2015
3 Kabupaten Tapanuli Selatan
H. Syahrul M. Pasaribu Ir. H. Aldinz Rapolo Siregar
12-08-2015
4 Kabupaten Toba Samosir
Pandapotan Kasmin Simanjuntak Liberty Pasaribu, SH, M.Si
12-08-2015
5 Kota Binjai H. Muhammad Idaham, SH, M.Si Timbas Tarigan, A.md
13-08-2015
6 Kabupaten Labuhan Batu
Dr. H. Tigor Panusunan Siregar, Sp. Pd Suhari, s.ip
19-08-2015
7 Kabupaten Asahan
Drs. H. Taufan Gama, Map H. Surya, B.Sc
19-08-2015
8 Kabupaten Pakpak Bharat
Remigo Yolando Berutu, Mba Ir. H. Maju Ilyas Padang
25-08-2015
9 Kab. Humbang Hasundutan
Drs. Maddin Sihombing Drs. Marganti Manullang
26-08-2015
10 Kota Sibolga Drs. H. M. Syarfi Hutauruk Marudut Situmorang, AP, MSP
26-08-2015
11 Kota Pematang Siantar
Hulman Sitorus, SE Drs. Koni Ismail Siregar
28-09-2015
12 Kabupaten Samosir
Ir. Mangindar Simbolon Drs. Rapidin Simbolon
15-09-2015
13 Kabupaten Simalungun
Dr. J.R Saragih, SH., MM Hj. Nuriaty Damanik, SH
28-10-2015
14 Kabupaten Labuhanbatu Utara
H. Kharuddin Syah, SE alias H. Buyung H. Minan Pasaribu, SH, MM
15-11-2015
2. Yang berakhir masa jabatannya sampai dengan semester satu tahun 2016 adalah :
No Kab/Kota Nama kdh/wkdh akhir masa jabatan
1 Kota Tanjung Balai Drs. H. Thamrin Munthe, M.Hum
Rolel Harahap 7-02-2016
2
Kabupaten
Labuhanbatu
elatan
H. Wildan Aswan Tanjung, SH
Drs. H. Maslin Pulungan 11-2-2016
3 Kabupaten Karo Terkelin Brahmana, SH 25-3-2016
5
No Kab/Kota Nama kdh/wkdh akhir masa jabatan
4 Kabupaten Nias
Selatan
Idealisman Dakhi
Hukuasa Ndruru 12-4-2016
5 Kabupaten Nias
Utara
Edward Zega, B. Sc
Fangato Lase, SH
12-4-2016
6 Kabupaten Nias
Barat
Adrianus Aroziduhu Gulo, SH, MH
Hermit Hia, S.Ip 13-4-2016
7 Kota Gunung Sitoli Drs. Martinus Lase, M. Sp
Drs. Aroni Zendrato 13-4-2016
8 Kabupaten Nias Drs. Sokhiatulo Laoli, MM
Arosokhi Waruwu, SH, MH 09-06-2016
9 Kabupaten
Mandailing Natal Drs. H. Dahlan Hasan Nasution 28-06-2016
Terkait pembiayaan Pemilukada untuk kebutuhan Komisi Pemilihan Umum dan Panitia
Pengawas kabupaten/kota, seluruhnya telah menandatangani Naskah Perjanjian Hibah
Daerah atau (NPHD) dengan pemerintah daerah, sebagai dasar ketersediaan anggaran
pemilukada.
Oleh karena itu terkait pembiayaan pelaksanaan pemilihan kepala daerah dan wakil
kepala daerah secara serentak tahun 2015, khususnya kabupaten/kota di provinsi
sumatera utara telah tersedia, sehingga harapan kita bersama pelaksanaan pemilihan
kepala daerah dan wakil kepala daerah secara serentak tahun 2015 dapat dilaksanakan
sesuai tahapan/jadwal yang telah ditetapkan oleh KPU.
Pertemuan dengan Kantor Wilayah Pertanahan Sumatera Utara (Terkait Kasus
Tanah Padang Lawas Utara)
Penyelesaian masalah eks Tanah Ulayat seluas ± 23.000 ha yang telah dikelola dan
dimanfaatkan oleh KPPS (Koperasi Perkebunan Kelapa Sawit) Bukit Harapan bagi
peningkatan kesejahteraan anggota masyarakat sejak tahun 1998 yang sekarang
dinyatakan “dirampas untuk negara” dalam hal ini Departemen Kehutanan RI
berdasarkan Putusan MA RI No. 2642/K/Pid/2006 tanggal 12 Februari 2007, hal mana
berbenturan dengan Putusan MA RI No. 134K/TUN/2007 tertanggal 19 Juni 2007 yang
nenyatakan bahwa Izin Pengelolaan atas Tanah Ulayat seluas ± 23.000 hektar oleh
KPPS Bukit Harapan di Kecamatan Samangambat Kabupaten Padang Lawas Utara
adalah sah dan berkekuatan hukum tetap, dikuatkan dengan Putusan Peninjauan
Kembali MA RI No. 06/PK/TUN/2008 pada tanggal 2 Mei 2008 tertanggal 2 Mei 2008.
Bahwa sehubungan dengan maksud Departemen Kehutanan RI yang ingin melakukan
perampasan lahan KPKS Bukit Harapan seluas ± 23.000 ha yang sebagian telah
dikonversi menjadi hak milik yaitu sebanyak 1.820 lembar Sertipikat Hak Milik (SHM)
6
atas anam 1.820 Kepala Keluarga Masyarakat Adat setempat beserta bangunan yang
ada diatasnya.
Bahwa masyarakat sangat menyayangkan tindakan serta langkah yang diambil
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kehutanan RI yang tidak menghormati Putusan
Pengadilan TUN yang telah memiliki kekuatan hukum tetap atas lahan tersebut meski
telah beberapa kali disomasi oleh Pengadilan TUN, justru sebaliknya bahwa dengan
arogansinya Menteri Kehutanan mengeluarkan Surat No. S.39/Menhut-IV/RHS/2010
tertanggal 18 Juni 2010 perihal Peringatan meninggalkan lokasi kepada Ir. Djonggi
Sitorus Ketua KPKS Bukit Harapan yang membuat Masyarakat Adat kec. Simangambat
merasa resah, tidak nyaman, bagaikan di negeri sendiri dijajah bangsa sendiri.
Tuntutan dari masyarakat agar permasalahan eks tanah ulayat seluas ± 23.000 ha yang
telah menjadi lahan Perkebunan Kelapa Sawit, bisa sepenuhnya kami nikmati dengan
tetap menguasai dan mengusahai lahan dimaksud tanpa tekanan dan intimidasi dari
pihak-pihak manapun.
B. Komisi Pemilihan Umum Propinsi Sumatera Utara
Tugas, wewenang dan kewajiban KPU Provinsi dalam penyelenggaraan
pemilihan bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota.
a. Mengkoordinasikan dan memantau tahapan pemilihan Bupati/Wakil Bupati dan
Walikota/Wakil Walikota yang diselenggrakan oleh KPU Kab/Kota.
b. Melakukan supervisi, asistensi, pemantauan dan klarifikasi kepada KPU
Kab/Kota dalam setiap tahapan.
c. Menyampaikan laporan kegiatan setiap tahapan pemilihan Bupati/Wakil Bupati
dan Walikota/Wakil Walikota Kepada KPU.
d. Melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban lain dalam penyelenggaraan
pemilihan sesuai dengan Ketentuan UU.
e. Mengenakan sanksi administratif dan atau menonaktifkan sementara anggota
KPU Kab/Kota yang mengakibatkan terganggunya tahapan pemilihan
berdasarkan rekomendasi Bawaslu/Panwas Kab/Kota dan atau ketentuan UU.
(pasal 7 PKPU Nomor 3 Tahun 2015)
f. Penyelenggaraan Pemilihan Menjadi tanggungjawab bersama KPU, KPU
Provinsi dan KPU Kab/Kota.
( Pasal 8 ayat (1) UU No 8 Tahun 2015)
Anggaran Pemilihan di 23 Kab/Kota
Anggaran pemilihan di 23 Kab/Kota Se Sumatera Utara dengan Total Rp.
458.866.704.447
Ke 23 Kab/Kota Se sumatera Utara telah mencairkan anggaran Pemilihan di
Kab/Kota masing-masing
7
Pembentukan PPK dan PPS
Berdasarkan Jadwal pembentukan PPK dan PPS yang diatur pada PKPU Nomor
2 Tahun 2015 jadwal pembentukan mulai tanggal 19 April dan berakhir 18 Mei
2015.
Proses pembentukan PPK dan PPS diatur dalam PKPU Nomor 3 Tahun 2015 :
1. Pengumuman Pendaftaran
2. Pendaftaran
3. Penelitian Administrasi
4. Pengumuman Penelitian Administrasi
5. Ujian test tertulis
6. Pemeriksaan Hasil Ujian tertulis
7. Pengumuman Hasil Ujian tertulis
8. Tanggapan masyarakat
9. Wawancara
10. Pengumuman Hasil Wawancara
11. Pelantikan
Untuk menjamin proses pembentukan Badan Ad Hoc ini memiliki integritas, KPU
menentukan persyaratan sebagaimana diatur pada PKPU Nomor 3 Tahun 2015
antara lain :
1. Tidak menjadi anggota Partai Politik yang dinyatakan dengan surat pernyataan
yang sah atau sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun tidak lagi
menjadi anggota Partai Politik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari
pengurus Partai Politik yang bersangkutan.
2. Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih
3. Tidak pernah diberikan sanksi pemberhentian tetap oleh KPU, KPU Kab/Kota
atau DKPP.
4. Belum pernah menjabat 2 (dua) kali sebagai anggota PPK, PPS dan KPPS.
5. Mempunyai integritas, pribadi yang kuat, jujur dan adil
Pembentukan Badan Ad hoc PPK dan PPS
23 KPU Kab/Kota telah membentuk dan melantik PPK dan PPS di Kab/Kota
masing-masing.
Dalam melaksanakan tugasnya PPK dibantu sekretariat yang dipimpin oleh
sekretaris dari PNS yang memenuhi Syarat.
Staf Sekretariat PPK adalah bantuan dan fasilitas Pemerintah Daerah.
PPK melalui KPU Kab/Kota mengusulkan 3 (tiga) nama calon sekretaris PPK dan
4 (empat) calon staf sekretariat PPK Kepada Bupati/Walikota untuk selanjutnya
8
dipilih dan ditetapkan 1 (satu) nama sebagai sekretaris PPK dengan Keputusan
Bupati/Walikota.
Sekretaris dan Staf Sekretariat PPK ditetapkan dengan Keputusan
Bupati/Walikota.
Penyerahan Syarat Dukungan Calon Perseorangan
Penyerahan syarat dukungan paslon perseorangan dimulai dari tanggal 11 s/d 15
Juni 2015.
Analisa dukungan ganda 11 s/d 18 Juni 2015.
Penyerahan Syarat dukungan paslon ke PPS melalui PPK 19 s/d 22 Juni 2015.
Penelitan Administrasi dan Faktual Tingkat Desa/Kel 23 Juni s/d 6 Juli 2015.
Rekap tingkat Kecamatan 7 s/d 13 Juli 2015.
Rekap tingkat Kab/Kota 14 s/d 19 Juli 2015.
Pendaftaran Paslon (perseorangan dan Parpol/Gab Parpol) tagl 26 s/d 28 Juli
2015.
Dari jadwal penyerahan syarat dukungan paslon perseorangan di 23 Kab/Kota.
11 Kab/Kota tidak ada menerima syarat dukungan paslon perseorangan (Medan,
Asahan, Binjai, Sibolga, Samosir, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Nias
Utara, Nias Selatan, Nias Barat, dan Gunung Sitoli).
12 Kab/Kota yang menerima syarat dukungan paslon perseorangan:
1. Labuhan Batu Utara ; 2 Paslon
2. Pakpak Bharat : 2 Paslon
3. Labuhan Batu : 2 Paslon
4. Serdang Bedagai : 2 Paslon
5. Humbang Hasundutan : 2 Paslon
6. Tanjung Balai : 1 Paslon
7. Toba Samosir : 1 Paslon
8. Nias : 1 Paslon
9. Labuhan Batu Selatan : 1 Paslon
10. Karo : 3 Paslon
11. Simalungun : 2 Paslon
12. Pematang Siantar : 7 Paslon
Total Paslon Perseorangan : 26 Paslon
Sosialiasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih:
Melakukan sosialisasi tahapan, program dan jadwal pemilihan melalui website
KPU Kab/Kota sebagai pintu informasi bagi masyarakat oleh 23 KPU Kab/Kota se
Sumatera Utara.
Melakukan kegiatan sosialisasi melalui media media kreasi dan kearifan lokal yang
ada di masing-masing KPU Kab/Kota.
9
Kesiapan Untuk Menjamin Pemungutan dan Penghitungan Suara Berjalan
Jujur, Adil dan Demokratis.
1. Melakukan Bimbingan Teknis/Supervisi kepada KPU Kab/Kota, PPK, PPS dan
KPPS sesuai dengan PKPU Nomor 10 Tahun 2015.
2. Rapat Koordinasi dengan Bawaslu/Panwas Kab/Kota
3. Melibatkan partisipasi masyarakat (kelompok disabilitas, kelompok marjinal,
pemilih pemula, tokoh agama/adat/masyarakat/perempuan)
Antisipasi terhadap konflik:
1. Melakukan Bimbingan Teknis/Supervisi kepada KPU Kab/Kota, PPK, PPS dan
KPPS sesuai dengan PKPU Nomor 10 Tahun 2015.
2. Rapat Koordinasi dengan Bawaslu/Panwas Kab/Kota
3. Melibatkan partisipasi masyarakat (kelompok disabilitas, kelompok marjinal,
pemilih pemula, tokoh agama/adat/masyarakat/perempuan)
4. Melakukan pengawasan internal terhadap penyelenggara pemilihan secara
berjenjang.
5. Melakukan penyelesaian berbagai permasalahan secara internal sesuai dengan
tingkatan dengan mengacu kepada PKPU Nomor 25 Tahun 2013 Tentang
Penyelesaian Pelanggaran Administrasi Pemilihan Umum.
6. Melakukan koordinasi dengan Pihak Bawaslu/Panwas Kab/Kota, Kepolisian dan
pemangku kepentingan
7. Melakukan pemetaan potensi konflik.
Pemutakhiran Data Pemilih
Pemutakhiran Data Pemilih adalah kegiatan untuk memperbaharui data pemilih berdasarkan DP4 dan Daftar Pemilih Pemilu Terakhir dengan cara melakukan verifikasi faktual data pemilih dan selanjutnya digunakan sebagai bahan penyusunan DPS yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten/Kota dengan dibantu oleh PPK dan PPS.
Ruang Lingkup Pemutakhiran Data Pemilih
PKPU No.4 Tahun 2015
- Tugas dan Wewenang KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota
- DP4
- DPS, DPT
- Daftar Pemilih Tetap Tambahan (DPTb-1)
- Daftar Pemilih Tambahan (DPTb-2)
- Daftar Pemilih Pindahan (DPPh)
- Sidalih
- Supervisi, Monitoring dan Pencermatan
10
Tahapan Persiapan
1. Pada bulan Mei 2015, KPU Kabupaten/Kota menunjuk dua orang Operator
Sidalih
2. Pada awal Juni 2015, KPU RI mengundang KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota untuk mengikuti Bimtek Aplikasi Pemutakhiran data pemilih di
Jakarta.
3. KPU Kabupaten/Kota melakukan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis tentang
Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih kepada PPK dan PPS sampai
akhir bulan Juni 2015, dengan mengundang KPU Provinsi Sumatera Utara
sebagai Narasumber pada kegiatan tersebut.
Penerimaan DP4 dari Kemendagri
- Penyerahan DP4 dari Kemendagri ke KPU RI pada tanggal 3 Juni 2015.
- Melihat hasil analisa dan sinkronisasi data DP4 dengan DPT Pilpres 2014.
- Analisa dan sinkronisasi DP4 dilakukan oleh KPU RI.
- KPU Provinsi dan KPU Kabbupaten/Kota Menerima hasil analisa DP4 dari KPU
RI dan Hasil Sinkronisasi DP4 dengan DPT Pemilu Terakhir tanggal 20 – 23 Juni
2015 dengan cara distribusi data melalui aplikasi Sidalih.
C. Bawaslu Propinsi Sumatera Utara
Bagaimana kesiapan Bawaslu Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota dalam hal
ketersediaan dana Pilkada (apakah Bawaslu Provinsi/Panwaslu Kabupaten/Kota
sudah menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah) dan apakah sudah
mencukupi ?
a. Memberikan kewenangan Kepada Panitia Pengawas Pemilu Legislatif dan
Pemilu Presiden melalui SK Pendelegasian Tugas untuk mengajukan
anggaran Pilkada Tahun 2014/2015 tanggal 22 Agustus 2014.
b. Bawaslu Provinsi Sumatera Utara telah melakukan pertemuan dengan Bupati
dan Walikota di 23 Kabupaten/Kota yang akan melaksanakan Pilkada dari
Januari-April 2015.
c. 23 Panwas Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara yang akan
melaksanakan Pemilihan telah mengajukan anggaran pengawasan Pilkada
ke Pemerintah Daerah Untuk ditampung di APBD.
d. 23 Panwas Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara telah menadatangani
Naskah Perjanjian Hibah Daerah.
e. Bawaslu Prov. Sumatera Utara mengeluarkan surat edaran pada tanggal 4
Juni 2015 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
11
191/PMK/.05/2011 kepada Panwas Kab/Kota agar mengirimkan NPHD, RAB
serta Nomor Rekening Panwas Kabupaten/Kota
f. Bawaslu Provinsi Sumut telah menerbitkan SK Pengangkatan PPK Dan BPP
bagi Kab/Kota untuk pengelolahan dana hibah langsung sesuai dengan surat
Menteri Keuangan Nomor S-423/MK.05/2015 tanggal 08 Juni 2015
g. Anggaran yang ditampung dalam APBD Tahun 2015 untuk Pengawasan
Pilkada belum mencukupi standart kebutuhan riil minimum pengawasan
pilkada.
Kesiapan Bawaslu Provinsi dan Panwas Kab/Kota dalam proses pengawasan Pilkada
a. Bawaslu Provinsi telah membentuk 23 Panwas Kabupaten/Kota, Panwas
Kecamatan dan PPL
b. Bawaslu ProvinSi telah melakansanakan pembekalan dan bimtek kepada
Panwas Kab/Kota, Panwas Kecamatan dan PPL
c. Bawaslu Provinsi telah membuat pemetaan indeks Kerawanan Pemilu terhadap
23 Kab/Kota yang akan melaksanakan Pilkada
d. Panwas Kab/Kota telah melakasanakan pengawasan penyerahan berkas dan
verifikasi faktual calon perseorangan
Proses pembentukan organik Bawaslu Provinsi/Panwas Kabupaten/Kota(apakah sudah
menjamin proses ini melahirkan petugas yang memiliki integritas dan terbebas dari
dinasti petahana)
a. Proses rekrutmen Panwas Kab/Kota dilakukan secara terbuka dan disesuaikan
dengan per-UU-an serta pedoman pembentukan Panwas yang ditetapkan
Bawaslu RI
b. Membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan dan tanggapan
terhadap proses seleksi tersebut untuk menciptakan petugas yang memiliki
integritas dan bebas dari konflik kepentingan
c. Meminta dukungan untuk penyedian tenaga secretariat sebanyak 6 orang
kepada Bupati dan Walikota dengan nomor surat 000/3002/Bawaslu-SU/IV/2015
s.d 000/3002/Bawaslu-SU/IV/2015 tanggal 30 April 2015
d. Bawaslu Provinsi Sumatera Utara membuat surat edaran kepada Panwas
kabupaten/Kota tentang Tata Cara Pengajuan Kepala Sekretariat Panwas
Kabupaten/Kota
Dalam meningkatkan Pengawasan partisifatif Bawaslu Provinsi Sumatera Utara
menjalin kerjasama dengan
1. Organisasi Masyarakat Sipil (OMS)
2. Universitas dan Perguruan Tinggi dengan program Bawaslu Goes To Campus
3. Media Massa
12
Kerjasama dengan Polri dan kejasaan dibentuk Sentra Gakkumdu, Gakkumdu yang
telah disipkan dalam menjalankan kerjasama tersebut :
a. Panwas Kabupaten/ Kota telah melakukan kordinasi dengan Kepolisian dan
Kejaksaan dalam rangka pembentukan Sentra Gakkumdu Pilkada kemudian
dituangkan dalam bentuk MOU
b. MOU Sentra Gakkumdu untuk Pilkada belum dapat dibentuk menunggu
perubahan MOU yang dilakukan Bawaslu RI, POLRI dan Kejaksaan Agung RI.
DASAR HUKUM
- Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu;
- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan
Walikota;
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan
Dana Kegiatan Pemilihan Gubernur Dan Wakil gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
Serta Walikota dan Wakil Walikota.
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2015
ANGGARAN
- Pengajuan Anggaran Panwas tidak dapat disesuaikan dengan permendagri 51/
2015
- Masa tugas Pengawas tidak sesuai dengan UU 8/2015
- Semua Anggaran Panwas Kab/Kota tidak dapat teralokasi di APBD
- Anggaran Pengawasan belum memenuhi standard minimum kebutuhan
pengawasan Pemilihan di lapangan
DUKUNGAN PERSONIL
- UU 15/2011 pasal 126 ayat 1 mewajibkan pemerintah daerah untuk memberikan
bantuan dan fasilitas bagi penyelenggaran Pemilu
- Penempatan personil untuk sekretariat Panwas Kabupaten/Kota dan Panwas
Kecamatan yang sesuai
Dalam Rangka Persiapan Pengawasan
- Pembentukan Organik : Panwas Kabupaten, Panwascam, PPL dan Dukungan
Personil Sekretariat
- Pembekalan Panwas Kabupaten, Panwascam
- Bimtek Pengawasan Untuk Panwas Kabupaten dan Panwas kecamatan
- Beberapa Kabupaten telah melakukan Pembekalan kepada PPL
13
Kesimpulan:
1. Demi mensukseskan Pilkada Serentak ini diperlukan persiapan matang baik dari
aspek penyelenggaraan Pilkada Serentak, maupun dari aspek upaya penciptaan
situasi dan kondisi yang kondusif, dalam hal ini Provinsi Sumatera Utara terlibat dan
ikut bertanggungjawab terhadap kelancaran dan kesuksesan proses demokrasi
tersebut. Dari aspek penyelenggaraan Pilkada, Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara terus berkordinasi dan konsolidasi dengan pihak terkait, seperti KPU Provinsi
Sumatera Utara dan Bawaslu Provinsi Sumatera Utara, maupun aparat keamanan
untuk mempersiapkan secara cermat hal-hal yang terkait dengan tugas dan
fungsinya masing-masing.
2. Untuk lebih meningkatkan kemampuan pengawasan seluruh jajaran dalam rangka
pelaksanaan Pilkada Serentak, Komisi Pemilihan Umum Propinsi Sumatera Utara
melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban KPU Provinsi dalam
penyelenggaraan pemilihan bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota sesuai
dengan PKPU No. 7 Tahun 2015.
3. Panwas Kabupaten/ Kota telah melakukan kordinasi dengan Kepolisian dan
Kejaksaan dalam rangka pembentukan Sentra Gakkumdu Pilkada kemudian
dituangkan dalam bentuk MOU, namun kendala yang dihadapi adalah MOU Sentra
Gakkumdu untuk Pilkada belum dapat dibentuk menunggu perubahan MOU yang
dilakukan Bawaslu RI, POLRI dan Kejaksaan Agung RI.
Demikian laporan hasil Kunjungan Spesifik Pilkada Serentak ke Provinsi Sumatera
Utara oleh Komisi II DPR RI.
Jakarta, Juli 2015 Ketua Tim Kunjungan Spesifik Komisi II DPR RI
ttd Ir. H.M. Lukman Edy., M.Si
14
Top Related