34
LAPORAN AKHIR MAHASISWA
KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
LOKASI : Desa Kubangkondang
DESA : Kubangkondang
KECAMATAN : Cisata
KABUPATEN : Pandeglang
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPM)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
“SULTAN MAULANA HASANUDDIN” BANTEN
TAHUN 2012
37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu adil dan bijaksana dalam
menentukan sikap serta bertindak kepada hamba-Nya tanpa ada diskriminasi dan intervensi
dari pihak manapun.sehingga pada perjalanannya kuliah kerja nyata kita pada minggu
pertama ini masih berjalan lancar, walaupun masih banyak hal yang harus dibenahi.
Limpahan solawat dan salam kepada sang revolusioner dunia dan reformer sejati nabi
Muhammad saw serta sahabat – sahabatnya.
Sejalan dengan tuntutan dan tantangan para wisudawan dan wisudawati di masa yang
akan datang dengan berbagai kemajuan teknologi dan perkembangan peradaban, maka
dibutuhkan kesiapan mental dan strategi khusus dalam pengembangan kemampuan diri dan
pemberdayaannya di masyarakat kelak.
Menyadari hal tersebut di atas, maka peran mahasiswa sangat butuhkan eksistensinya
sebagai insan yang memiliki potensi di masa yang akan datang untuk dapat menggali dan
mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM), sehingga diperoleh calon-calon
pengabdi masyarakat yang berkualitas sesuai dengan yang diharapkan di era globalisasi dunia,
dimana bangsa kita harus mengusai ilmu pengetahuan dan tenologi yang dilandasi dengan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sebagai mana diharapkan oleh bangsa dan
Negara. Atas dasar itu, maka sesuai dengan salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma
perguruan tinggi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat luas dengan berbagai
permasalahannya sehingga diharapkan setahap demi setahap dapat membantu masyarakat
untuk menuju masyarakat yang mandiri dan lebih dinamis serta sejahtera baik materil maupun
spiritualnya.
Sesuai dengan tujuan pengabdian kepada masyarakat, maka kami dari kelompok yang
berlokasi di Desa Kubangkondang Kec. Cisata Kab. pandeglang mencoba memberikan
sumbangan pemikiran di tengah-tengah kehidupan masyarakat secara nyata melalui kegiatan
Kulaih Kerja Nyata (KUKERTA), yang mana terdiri dari gabungan mahasiswa dari beberapa
fakultas yang ada di Institut agama Islam Negeri “SMH” Banten, memberikan dan
mengamalkan apa yang telah didapat di bangku perkuliahan selama 7 (tujuh) semester dengan
menjadikan hal tersebut sebagai insprirator dan motivator dalam proses tranformasi nilai-nilai
kepada masyarakat di Desa kubangkondang kec. Cisata untuk dijadikan bahan diskusi dengan
masyarakat di Kelurahan tersebut secara nyata dan langsung, agar masyarakat dapat
termotivasi untuk berperan secara aktif dalam pembangunan nasional di segala bidang
sehingga akan mempercepat proses perubahan menuju masyarakat yang mandiri dan dinamis.
Kuliah Kerja Nyata ini merupakan salah satu tugas mahasiswa guna menunjang
kelancaran dan keberhaasilan program mahasiswa di lingkungan IAIN “SMH” Banten yaitu
salah satu persyaratan dalam penyusunan skripsi dan memperoleh gelar sarjana sesuai dengan
keilmuannya masing-masing.
Berdasarkan hasil observasi dan pemetaan wilayah sebagai tahap pertama untuk
merencanakan program-program kegiatan dengan mengidintifikasi permasalahan yang ada
dan siapa yang harus diajak dan kerjasama, serta apa saja yang akan menghambat dalam
terealisasinya program yang sudah di rencanakan. Sebagai langkah awal kita dalam rangka
37
mengsinkronkan antara kebutuhan masyarakat dengan program-program yang kita
rencanakan adalah mengadakan pertemuan antara masyarakat dengan stake holder yang ada
mulai dari aparat desa, atau pemuda sampai dengan tokoh masyarakat dan ibu-ibu pengajian
sebagai ajang silaturrahim kita untuk menjalin keakraban.
Sebuah pendekatan yang diharapkan mapu melibatkan peserta KUKERTA bersama-
sama dengan masyarakat untuk terus menerus belajar dan bertindak secara stimulutan dalam
rangka menumbuhkan kesadaran kritis yang dapat melahirkan tindakan nyata untuk
melakukan perubahan social guna mewujudakan sebuah tatanan social yang emansipatoris.
Dengan begitu secara tidak langsung kita bisa berdialog dengan masyarakat guna mengetahui
permasalahn-permasalahan yang kemudian dijadikan referensi buat menyusun program.
Hasil yang didapatkan pada pertemuan itu terbagi menjadi tiga sector permasalahan.
Pertama, pendidikan yang menjadi prioritas, karena masyarakat yang terjadi sekarang ini
prihatin dengan minimnya tenaga pengajar untuk mengajar di madrasah-madrasah dan
pengajian anak-anak usia dini serta generasi muda yang melanjutkan sampai ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, masyarakat di desa ini khususnya anak-anak, banyak
yang tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah lanjutan. Hal ini terjadi, ada
disebabkan oleh kurangnya minat mereka untuk melanjutakan pendidikan da nada yang
disebabkan keterbatasan ekonomi keluarga sehingga ada sebagian orang tua yang meminta
anak-anaknya untuk membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Kedua, Dari sector kebersihan yang menjadi salah satu masalah yang sangat urgen di
Desa Kubangkondang, hal ini disebabkan karena banyaknya masyarakat sekitar yang kurang
tanggap akan masalah kebersihan ini. Hal tersebut terlihat pada realita sungai-sungai yang
menjadi pembuangan sampah bagi masyarkat sekitar.
Ketiga, sector ekonomi masyarakat, sector ini pun tidak kalah urgen dengan sector-
sector di atas utnuk menunjang terealisasinya kedua sector di atas.
Oleh Karena itu, sebagai langkah awal kami dan masyarkat mencoba menitikberatkan
pada sector pendidikan dan sector social terutama masalah kebersihan.
B. Tujuan
Tujuan dari Kuliah Kerja Nyata KUKERTA IAIN “SMH” Banten sebagai berikut:
1. Mengembangkan mahasiswa untuk berinteraksi secara aktif di kalangan masyarakat
dalam upaya membantu terciptanya kondisi masyarakat yang dinamis dan responsive
terhadap berbagai perubahan yang terjadi dilingkungannya.
2. Memberikan pemahaman dan pembelajaran bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan
kegunaan hasil pendidikannya dan menumbuhkan sikap dan tanggung jawab social
mereka sebagai calon sarjana terhadap masyarkat
3. Mengembangkan pengetahuan agama, sikap dan keterampilan mahasiswa melalui
penerapan ilmu-ilmu agama Islam, teknologi dan seni yang bernapaskan Islam secara
langsung di masyarakat serta melatih mahasiswa untuk kerjasama antar bidang
keaglian secara terpadu.
4. Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap permasalahan
pembangunan masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan, untuk kemudian di
carikan jalan pemecahannya secara terpadu, sehingga mahasiswa menjadi konseptor,
motivator dan dinamistor pembangunan.
37
C. Landasan
1. Undang-undang No. 2 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional
2. Undang – undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
4. Peraturan pemerintah No. 91 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
5. Keputusan Presiden RI No.91 Tahun 2004 tentang Perubahan Status STAIN “SMH”
Banten Serang menjadi IAIN “SMH” BANTEN
6. Keputusan Kementrian Agama RI 383 Tahun 1997 tentang Pelaksanaan Kurikulum
Nasional Program Sarjana (S1)
7. Kepurtusan Mentri Agama RI No. 5 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja
IAIN “SMH” Banten
8. Keputusan Kementrian Agama RI No. 43 Tahun 2008 tentang Status IAIN “SMH”
Banten
D. Visi dan Misi
Visi Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) adalah menjadi mitra pembangunan masyarakat
yang religius melalui integrasi pengalaman tri dharma perguruan tinggi.
Adapun misi Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) adalah:
1. Mencetak pengabdi masyarakat yang profesional dalam bidang sosial keagamaan serta
memiliki keshalehan sosial dan spiritual untuk mewujudkan masyarakat madani
2. Melakukan transformasi pengetahuan seni dan budaya melalui nilai-nilai ajaran Islam
3. Memberikan konstribusi terhadap proses pembangunan masyarakat dalam rangka
memperluas landasan spiritual moral dan etika pembangunan .
E. Sasaran dan Manfaat
Adapun sasaran dan manfaat kegiatan KUKERTA adalah sebagai berikut:
a). Bagi Masyarakat
1. Masyarakat memperoleh bantuan tenaga dan pemikiran untuk meningkatkan cara
berpikir, pengetahuan dan keterampilannya, sehingga dapat menumbuhkan potensi
sumberdaya dan selanjutnya berkembang secara mandiri.
2. Terbentuknya kemampuan dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan potensi
lokal, sehingga upaya kelanjutan pembangunan dalam bidang agama dapat terjamin
b). Bagi Pemerintah
1. Membantu mempercepat pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah antara lain
dalam meningkatkan sumberdaya manusia
2. Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal balik antara perguruan tinggi dan
pemerintah
c). Bagi Mahasiswa
1. Mendewasakan cara berfikir, bersikap dan bertindak serta meningkatkan daya
penalaran mahasiswa dalam melakukan pengkajian, perumusan dan pemecahan
masalah secara praktis dan terpadu
2. Melatih dan membiasakan mahasiswa menghadapi dan menyelesaikan masalah
37
melalui kerjasama antar bidang keahlian
3. Mendalami penghayatan dan pengetahuan mahasiswa terhadap berbagai masalah
dalam masyarkat yang sedang melaksanakan pembangunan khususnya di bidang
agama
4. Memperoleh pengalaman sebagai basis pembelajaran dalampengorganisasian
masyarakat
d). Bagi IAIN
1. Mendapatkan masukan bagi penyelenggaraan pendidikan/pengajaran, penelitian dan
pengabdian terhadap masyarakat
2. Meningkatkan partisipasi dan peranan IAIN dalam melaksanakan pembangunan
khususnya di bidang agama
3. Meningkatkan kerjasama IAIN dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan
instansi lain yang terkait
F. Waktu dan Tempat
Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) mahasiswa IAIN “SMH” Banten dilaksanakan pada
tanggal 28 Februari 2012 sampai dengan tanggal 08 April 2012 di Wilayah Desa
Kubangkondang Kec. Cisata Kab. Pandeglang Provinsi Banten.
BAB II
KONDISI OBJEKTIF LOKASI
DESA KUBANGKONDANG
A. SEJARAH DESA KUBANGKONDANG
Desa Kubangkondang merupakan bagian dari Kecamatan Cistata Kabupaten
Pandeglang, adapun untuk memperoleh data tentang sejarah desa Kubangkondang dari
terbentuknya Desa ini, kami mendatangi tokoh masyarakat sekitar, sesepuh desa
kubangkondang sebagai narasumber kami, namun dari sekian banyak narasumber, kami
tidak dapat memperoleh data yang valid.
Namun kami memperoleh sedikitnya sejarah tentang terbentuknya desa
Kubangkondang, berdasarkan hasil wawancara kami dengan tokoh masyarakat setempat
dan narasumber lain, nama desa Kubangkondang diaktualisasikan atas dasar wilayah yang
terdapat sebuah kubangan dan pohon kondang.
Pada zaman dahulu kala wilayah Desa Kubangkondang didominasi oleh rawa –
rawa, ada sebuah kubangan yang diatasnya dikeliliingi oleh pohon kondang,dimana
didalam kubangan tersebut selalu mengalir mata yang tidak pernah berhenti dan konon
sampai sekarangpun mata air itu masih mengalir, tepatnya yang sekarang telah berdiri
mesjid. Karena hal tersebutlah warga masyarakat sekitar menamai didaerahnya menjadi
Kubangkondang.
Untuk mengetahui kapan berdirinya Desa Kubangkondang sendiri kami tidak
menemui hasil yang valid, karena narasumber kamipun kurang mengetahuinya karena
mereka sendiri tahu dari leluhur mereka sendiri.
37
Dalam perjalanan sejarah Desa Kubangkondang, Masjid AT-TAQWA yang ada
dikampung mesjid merupakan salah satu bagian dari sejarah penting desa
Kubangkondang, karena mesjid tersebut merupakan mesjid tertua yaang ada di kecamatan
Cisata dan Menes khususnya Desa Kubangkondang. Mesjid tersebut berdiri sejak 1928
seiring dengan datangnya organisasi islam yaitu MUHAMADIYAH. Masjid tersbut
menjadi saksi perlawanan pahlawan pada zaman penjajahan Belanda maupun penjajahan
Jepang.
Hingga saat ini masjid sudah mengalami beberapa kali rehabilitasi entah itu
terkena serangan mortir pada zaman penjajahan maupun karena faktor usia. Dan sampai
saat ini juga masjid tersebut menjadi pusat kegiatan keagamaan Desa Kubangkondang.
B. KONDISI DEMOGRAFIS
1. Jumlah penduduk
a. Jumlah penduduk
- Laki-laki : 1.622 orang
- Perempuan : 1.530 orang
Jumlah : 3.152 orang
b. Jumlah penduduk / angkatan kerja
- TNI : 4 orang
- POLRI : 1 orang
- PNS : 57 orang
- Buruh : 887 orang
- Tani : 215 orang
- Wiraswasta : 103 orang
Jumlah : 1.267 orang
C. KONDISI PENDIDIKAN MASYARAKAT
No Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan
1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 51 orang 37 orang
2 Usia 3-6 tahun yang sudah masuk TK 45 orang 45 orang
3 Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 80 orang 80 orang
4 Usia 7-18 yang sedang sekolah 217 orang 296 orang
5 Usia 18-56 tahun yang tidak pernah sekolah 57 orang 61 orang
6
Usia 18-56 tahun pernah sekolah SD tetapi
tidak tamat 34 orang 34 orang
7 Tamat SD/sederajat 353 orang 343 orang
8 Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP 32 orang 42 orang
9 Jumlah usia 28-56 tahun tidak tamat SLTA 28 orang 28 orang
10 Tamat SMP/sederajat 251 orang 200 orang
11 Tamat SMA/sederajat 97 orang 106 orang
12 Tamat D-1/sederajat 2 orang 2 orang
13 Tamat D-2/sederajat 6 orang 1 orang
14 Tamat D-3/sederajat 2 orang 1 orang
37
15 Tamat S-1/sederajat 23 orang 4 orang
16 Tamat S-2/sederajat …orang ...orang
17 Tamat S-3/sederajat ...orang …orang
D. KONDISI EKONOMI DAN BUDAYA MASYARAKAT
1. Mata Pencaharian Pokok
a. TNI : 4 orang
b. POLRI : 1 orang
c. PNS : 57 orang
d. Buruh : 887 orang
e. Tani : 215 orang
f. Wiraswasta : 103 orang
Jumlah : 1.267 orang
2. Kelembagaan Ekonomi
a. Koperasi : 1 unit
b. Industri kerajinan : 2 unit
c. Industri makanan : 1 unit
E. KONDISI SOSIAL DAN KEAGAMAAN
a. Geografi
Wilayah desa kubangkondang membawahi 7 RW dan 25 RT dengan batas-batas
sebagai berikut :
a) Batas utara : Desa Kondang Jaya
b) Batas selatan : Desa Idaman (Pagelaran)
c) Batas Timur : Desa Cisereh
d) Batas Barat : Desa Bulagor (Patia)
b. Luas desa
Luas desa kubangkondang 458 Ha terdiri dari :
a) Pemukiman : 44 Ha
b) Sawah : 153 Ha
c) Perkebunan : 89,2 Ha
d) Lain-lain : 3 Ha
c. Ideologi dan Kepercayaan masyarakat desa kubangkondang :
a) Masyarakat desa kubangkondang mayoritas berideologi nasional yaitu: pancasila
dan hanya sebagian kecil saja yang belum menerima ideology nasional.
b) Agama penduduk desa kubangkondang 100 % beragama islam dan 75 %
berorganisasi Muhamadiyah.
c) Sarana ibadah di desa kubangkondang 6 masjid dan 4 mushola
F. POTENSI DESA
1. PONTENSI UMUM
37
1) Luas Wilayah Menurut Penggunaan
a. Luas pemukiman : 118 Ha/m2
b. Luas persawahan : 220 Ha/m2
c. Luas peerkebunan : 7 Ha/m2
d. Luas kuburan : 6 Ha/m2
e. Luas pekarangan : 47 Ha/m2
f. Perkantoran : 6 Ha/m2
g. Luas prasarana umum lainnya : 34 Ha/m2
Total luas : 458 Ha/m2
Tanah Sawah
a. Sawah irigasi ½ teknis : 44 Ha/m2
b. Sawah tadah hujan : 175 Ha/m2
Total luas : 220 Ha/m2
Tanah Kering
a. Tegal / ladang : 102 Ha/m2
b. Pemukiman : 25 Ha/m2
c. Pekarangan : 111 Ha/m2
Total luas : 238 Ha/m2
Tanah Fasilitas Umum
a. Tanah bengkok : 4 Ha/m2
b. Lapangan olahraga : 2,5 Ha/m2
c. Perkantoran pemerintah : 1,5 Ha/m2
d. Tempat pemakaman desa : 4 Ha/m2
e. Pertokoan : 2 Ha/m2
f. Jalan : 8 Ha/m2
Total luas : 21,10 Ha/m2
Tanah Hutan
Hutan produksi : 6 Ha/m2
2) Iklim
a. Jumlah bulan hujan : 6 bulan
b. Suhu rata-rata harian : 27°C
c. Tinggi tempat dari permukaan laut : 75 mdl
3) Jenis Dan Kesuburan Tanah
a. Tingkat kemiringan tanah : 45 derajat
b. Lahan terlantar : 1,5 ha/m2
Tingkat erosi tanah
Luas tanah yang tidak ada erosi : 458 ha/m2
4) Topografi
Desa / kelurahan dataran rendah : 458 ha/m2
37
5) Orbitasi
a. Jarak ke ibu kota kecamatan 5 Km
b. Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan
kendaraan bermotor ¼ jam
c. Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan dengan
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor 3/4 jam
d. Jarak ke ibu kota kabupaten/kota 36 jam
e. Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan
kendaraan bermotor 1 jam
f. Lama jarak tempuh ke ibu kota kabupaten dengan
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor 5 jam
g. Kendaraan umum ke ibu kota kabupaten / kota 3 unit
h. Jarak ke ibu kota provinsi 44,80 Km
i. Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan
kendaraan bermotor 2,5 jam
j. Lama jarak tempuh ke ibu kota provinsi dengan
berjalan kaki atau kendaraan non bermotor 11,5 jam
k. Kendaraan umum ke ibu kota Provinsi 3 unit
2. PERTANIAN
1) Tanaman Pangan
a. Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
a) Jumlah keluarga memilki tanah pertanian
b) Tidak memiliki
c) Memilki kurang 10 ha
: 325 keluarga
: 149 keluarga
: 201 keluarga
Jumlah total keluarga petani : 675 keluarga
b. Luas tanaman pangan menurut komoditas pada tahun ini
a) Jagung
b) Kacang panjang
c) Padi sawah
d) Ubi kayu
e) Cabe
f) Mentimun
g) Kacang turis
h) Umbi-umbian lain
2 ha
3,5 ha
220 ha
2,6 ha
1,4 ha
1,5 ha
15,6 ha
: 12,4 ton/ha
: 12,6 ton/ha
: 4 ton/ha
: 14,4 ton
: 20,34 ton/ha
: 22,57 ton/ha
: 1 ton/ha
: 17,4 ton/ha
37
c. Kepemilikan lahan tanaman buah-buahan
1. Kepemilikan lahan tanaman buah-buahan
a. Memilki kurang dari
10 ha
: 201 keluarga
2. Hasil tanaman dan luas tanaman buah-
buahan
a. Mangga
b. Rambutan
c. Manggis
d. Duku
e. Pisang
f. Melinjo
9,5 ha
8 ha
7 ha
4 ha
5 ha
6 ha
52,5 ton/ha
28 ton/ha
28,5 ton/ha
23 ton/ha
102 ton/ha
108
ton/ha
3. PERKEBUNAN
Luas dan hasil perkebunan menurut jenis komoditas
a. Kelapa
b. Mahoni
c. Albasiah
16,5 ha
0,5 ha
33,5 ha
28.000.000 kw/ha
500 phn
11,156 phn
4. KEHUTANAN
Hasi Hutan
Bambu : 3400phn/17000 m3/th
5. PETERNAKAN
1) Jenis populasi ternak
Jenis ternak Jumlah pemilik Perkiraan jumlah populasi
Kerbau
Ayam kampong
Bebek
Domba
Angsa
Kelinci
Anjing
Kucing
15 orang
200 orang
20 orang
10 orang
2 orang
2 orang
21 orang
53 orang
64 ekor
1166 ekor
534 ekor
60 ekor
4 ekor
27 ekor
60 ekor
2) Produksi peternakan
Telur 300 kg/th
3) Ketersediaan hijauan pakan ternak
Luas lahan gembalaan 12 ha
4) Ketersediaan lahan pemeliharaan ternak / padang penggebalaan
Milik masyarakat umum 12 ha
37
6. PERIKANAN
Jenis dan alat produksi budidaya ikan laut dan payau
a. Pancing 32 unit
b. Jala 10 unit
7. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA
A. Umur
UMUR JUMLAH
ORANG UMUR
JUMLAH
ORANG
< 1 tahun 47 30 47
1 42 31 48
2 48 32 42
3 52 33 40
4 50 34 45
5 42 35 52
6 52 36 53
7 56 37 41
8 48 38 46
9 59 39 47
10 46 40 48
11 48 41 49
12 46 42 54
13 49 43 58
14 58 44 38
15 48 45 40
16 44 46 45
17 63 47 46
18 59 48 47
19 58 49 40
20 53 50 43
21 48 51 44
22 47 52 48
23 49 53 46
24 46 54 39
25 48 55 52
26 50 56 49
27 54 57 50
28 47 58 48
29 48 lebih dari 58 296
B. Jumlah
37
Jumlah total : 3152 orang
Jumlah laki-laki : 1622 orang
Jumlah perempuan : 1530 orang
Jumlah kepala keluarga : 883 orang
C. Pendidikan
NO TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 51 orang 37 orang
2 Usia 3-6 tahun yang sudah masuk TK 45 orang 45 orang
3
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah
sekolah 80 orang 80 orang
4 Usia 7-18 yang sedang sekolah 217 orang 296 orang
5
Usia 18-56 tahun yang tidak pernah
sekolah 57 orang 61 orang
6
Usia 18-56 tahun pernah sekolah SD
tetapi tidak tamat 34 orang 34 orang
7 Tamat SD/sederajat 353 orang 343 orang
8
Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat
SLTP 32 orang 42 orang
9
Jumlah usia 28-56 tahun tidak tamat
SLTA 28 orang 28 orang
10 Tamat SMP/sederajat 251 orang 200 orang
11 Tamat SMA/sederajat 97 orang 106 orang
12 Tamat D-1/sederajat 2 orang 2 orang
13 Tamat D-2/sederajat 6 orang 1 orang
14 Tamat D-3/sederajat 2 orang 1 orang
15 Tamat S-1/sederajat 23 orang 4 orang
16 Tamat S-2/sederajat …orang ...orang
17 Tamat S-3/sederajat ...orang …orang
D. Mata Pencaharian Pokok
Petani : 401 orang
Buruh tani : 302 orang
Buruh/swasta : 368 orang
Pegawai negeri : 51 orang
Pedagang : 252 orang
Guru swasta : 18 orang
E. Agama
Islam : 3152 orang
Kristen : orang
Katholik : orang
Hindu : orang
37
F. Catatan Mental Dan Fisik
CACAT FISIK
Sumbing : 3 orang
G. Tenaga Kerja
1. Penduduk usia 15-55 tahun : 1947 orang
2. Penduduk usia 15-55 tahun ibu rumah tangga : 607 orang
3. Penduduk usia 15-55 tahun masih sekolah : 53 orang
Tenaga kerja (1)-(2)-(3) : 1287 orang
8. POTENSI KELEMBAGAAN
A. Lembaga Pemerintahan
- PEMERINTAH DESA
Jumlah aparat : 45
Pendidikan Kepela Desa : SLTA
Pendidikan Sekretaris Desa : SLTP
Juklah RW/dusun/taparu atau sebutan lain : 7
Jumlah RT atau sebutan lain : 22
- BADAN PERWAKILAN DESA
Jumlah anggota : 15
Pendidikan ketua BPD : SLTA
B. Lembaga Kemasyarakatan
- Organisasi Perempuan
Jumlah anggota : 30 orang
- Organisasi Karang Taruna : Pata Morgana
Jumlah anggota : 40 Orang
- Organisasi Profesi (misalnya:petani)
Jumlah anggota : orang
- LKMD atau sebutan lain
Jumlah pegurus :
- Kelompok Gotong Royong : Masyarakat
Jumlah anggota : 80 orang
C. Kelembagaan Politik
Nama partai politik : Golkar
Nama partai politik : PAN
37
Nama partai politik : PPP
Nama partai politik : PAN
Nama partai politik : PKS
D. Kelembagaan Ekonomi
- Koperasi : 1 Unit
Jumlah anggota : 40 Orang
- Industri Kerajinan : 1 Unit
Jumlah tenaga kerja : 30 Orang
- Industri Makanan : 1 Unit
Jumlah tenaga kerja : 32 Orang
- Warung Kelontong : 53 Unit
Jumlah tenaga kerja : 106 Orang
- Angkutan : 21 Unit
Jumlah tenaga kerja : 21 Orang
- Pedagang Pengumpul/Tengkulak : 3 Orang
E. Lembaga Pendidikan
TK : 2 Unit
Jumlah penduduk : 32 Orang
Jumlah guru : 5 Orang
SD/SEDERAJAT : 3 Unit
Jumlah murid : 620 Orang
Jumlah guru : 30 Orang
F. Kelembagaan Keamanan
Jumlah pos kamling : 8 Unit
Jumlah hansip/sejenisnya : 10 Orang
Bentuk partisipasimasyarakat dalam kamling : social
9. POTENSI PRASARANA DAN SARANA
A. Prasarana Dan Sarana Transportasi
1. Prasarana Transportasi darat
37
2. S
a
r
a
n
a
T
r
a
n
s
p
o
r
t
a
s
i
B. Prasarana Komunikasi
1. Telpon
Telpon umum : Tidak ada
Wartel : Tidak ada
Warnet : Tidak ada
2. Kantor pos
Kantor pos : Tidak
Kantor pos pembantu : Tidak
3. Radio/TV
TV umum : Tidak
Pemilik radio : Tidak
Jumlah TV : 302 Unit
Jumlah parabola : 6 Unit
C. Prasarana Air Bersih
Jumlah prasarana air berih
Sumurn Pompa : 5 Unit
Sumur gali : 203 Unit
Mata air : 13 Unit
Hidran umum : - Unit
Baik (km atau
Unit)
Rusak (km atau
Unit)
1.1. Jalan desa
Panjang jalan aspal
Panjang jalan makadam
Panjang jalan tanah
-
3
100 m
5 km
1500 km
-
1.2.Jalan antar desa/kecamatan
Panjang jalan aspal
Panjang jalan makadam
Panjang jalan tanah
-
-
-
-
-
-
1.3. Jembatan Desa
Jembatan beton
Jembatan besi
Jembatan kayu
Jumlah
5 buah
- buah
1 buah
Rusak
1 buah
- buah
- buah
1.4. Jembatan antar
desa/kecamatan
Jembatan beton
Jembatan besi
Jembatan kayu
Pangkalan Ojek
Jumlah
Jumlah
- buah
- buah
-buah
1
Rusak
- buah
- buah
-buah
-
37
PAH : - Unit
MCK : - Unit
D. Prasarana Pemerintahan
Balai desa : Ada
Kondisi : baik
Jumlah mesin tik : 2 buah
Jumlah meja : 3 buah
Jumlah kursi : 45 buah
Jumlah almari arsip : buah
Jumlah balai dusun : buah
Kantor BPD : tidak ada
E. Prasarana Peribadatan
Masjid : 6 unit
Mushola : 3 unit
Greja Kristen : - unit
Greja khatolik : - unit
Wihara : - unit
Pura : - unit
F. Prasarana Olah Raga
Sepak bola : 1 buah
Meja pingpong : 2 buah
Lap. Volley : 4 buah
G. Prasarana Dan Sarana Kesehatan
Posyandu : 3 unit
Bidan desa : 1 orang
H. Prasarana Pendidikan
NAMA JUMLAH RUSAK
SD/SEDERAJAT 3 2
TK 2 -
Lembaga Pendidikan
Agama
5 5
I. Prasarana Penerangan
Listrik PLN Keterangan : Semua Kampung
37
G. PERMASALAHAN DESA KUBANGKONDANG
Hambatan dan kendala selalu ada di dalam masyarakat sosial, termasuk desa
Kubangkondang, adapun Hambatan dan Kendala masyarakat yang dihadapi Masyarakat desa
kubangkondang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
N
O
HAMBATAN/KENDAL
A
KETERANGAN
1. Sector pekerjaan /
pertanian
- Kurangnya lapangan pekerjaan sehingga penduduk
asli pribumi merantau ke daerah lain untuk mencari
pekerjaan
- Petani hanya mengandalkan persawahan tadah hujan
sehingga pada saat kemarau mereka sulit dalam
menggarap sawahnya
- Kurangnya penampung hasil petanian dan
pekebunan sehingga mereka sulit untuk
mendapatkan hasil yang menguntungkan
2. Sektor Pendidikan
- Kurangn
ya kesadaran masyarakat terhadap pendidikan
umum
- Jauhnya
jarak tempuh antara pemukiman penduduk dengan
tempat pendidikan, misalnya: SMP/Sederajat,
SMA/Sderajat
- Minimny
a pendapatan rata-rata penduduk
- Kurangn
ya suport moril yang diberikan orang tua kepada
anak-anaknya
3. Sektor Kesehatan
- Minimny
a Tenaga Medis di desa kuabangkondang, Seperti:
Bidan, Mantri dan Dokter
- Kurangya
kesadaran masyarakat untuk berpola hidup sehat.
Seperti: check up rutin di posyandu bagi balita,
Membiasakan Diri membuang hajat di MCK yang
tersedia
- Kurangn
ya Air bersih
4. Sektor Keagamaan - Minimny
a Tenaga pengajar keagamaan yang selalu
37
memberikan ilmunya tehadap masyarakat sekitar
- Kurangya
kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dan
menjalani kegiatan-kegiatan keagamaan, khususnya
para pemuda
- Kurangn
ya suport moril yang diberikan oleh tokoh
masyarakat kepada warganya untuk selalu
berpartisipasi dan melakukan kegiatan-kegiaatan
keagamaan
5. Sektor Sosial
- Adanya
kesenjangan masyarakat dengan pemerintah desa
terkait program-rogram dan kegiatan serta
kebijalan-kebijakan yang dikeluarkan.
- Adanaya
kesenjangan antara pemuda kampung Yang satu
dengan pemuda kampug yang lainnya
- Kurangn
ya komunikasi antara warga yang satu dengan
warga yang lain
BAB III
ANALISIS MASALAH DAN RENCANA AKSI
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Teknik indentifikasi masalah yang kami lakukan dengan cara melakukan observasi
secara bersama-sama dengan seluruh anggota kelompok yang dibantu oleh sekretaris desa
beserta masyarakat dengan cara mengkaji dan meneliti keadaan wilayah yang ada di desa
kubangkondang kec. Cisata kab. Pendeglang. Hal tersebut memberikan pengetahuan awal
kepada kami unntuk membuat program dan menjalankan kegiatan yang akan kami
laksanakan bersama dengan masyarakat. Sosialisasi ke masing-masing kampung dengan
arahan dari masing-masing RT, sehingga kami betul-betul mengetahui wilayah-wilayah
yang termasuk kedalam lingkungan desa Kubangkondang kec. Cisata kab. Pandeglang.
Kondisi wilyah desa Kubangkondang yang terletak didaerah dataran tinggi yang
dikelilingi oleh perkebunan dan persawahan serta pemukiman. Desa kubangkondang
adalah salah satu daerah penghasil buah-buahan di daerah pandeglang.
Langkah-langkah yang diutamakan dalam rangka melaksanakan Kuliah Kerja
Nyata (KUKERTA) di desa kubangkondang kec. Cisata kab. pandeglang, antara lain:
a) Wawancara, yaitu mengadakan dialog kepada masyarakat untuk menggali informasi
dan data. Dalam teknik ini mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk
melakukan wawancara kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa, aparat pemerintahan
Desa, Tokoh Masyarakat, RT, RW dan tokoh pemuda serta warga setempat.
37
b) Mengadakan koordinasi dengan aparat desa kubangkondang serta aparat terkait demi
suksesnya kagiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA).
c) Melakukan Personal Approach (pendekatan pribadi) dan Public Approach
(pendekatan kolektif) dengan para tokoh masyarakat desa kubangkondang.
d) Inventarisir masalah, yang untuk selanjutnya dituangkan dalam program kerja
berdasarkan bidang garapan yang ditentukan, yaitu: Bidang keagamaan, bidang
pendidikan, pemuda dan olahraga serta bidang HUMAS.
e) Menentukan skala prioritas terhadap hasil inventarisasi masalah, agar program kerja
yang ditetapkan dapat direalisasikan secara efektif dan efisien.
f) Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata,
maka peserta KUKERTA menggunakan metode Transektor, agar memperlancar dan
mempermudah melaksanakan kegiatan program yang direncanakan.
B. METODE DAN TEKNIK YANG DIGUNAKAN
1. Membuat Alur Sejarah
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pembuatan alur sejarah ini antara lain:
1) Mendisusikan sejarah-sejarah yang ada di desa kubangkondang dengan
seseorang yang tahu benar tentang sejarah, kondisi dan kebutuhan masyarkat
desa kubangkondang, yakni Ust. Fauzan sebagai tokoh masyarakat dan bapak
ruyani sebagai sekretaris desa kubangkondang.
2) Memberikan penjelasan tentang tujuan pembahasan alur sejarah ini.
3) Memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada Narasumber tentang alur sejarah
desa kubangkondang
2. Melakukan Transektor
Transek (penelusuran desa) merupakan teknik untuk memfasilitasi kami dalam
melakukan pengamatan langsung terhadap lingkunagan dan keadaan sumber-sumber
daya yang ada dalam desa kubangkondang kec. Cisata kab. Pandeglang dengan
menelusuri wilayah desa sehingga kami dapat menguasai medan atau wilayah yang
menjadi objek kegiatan kami. Tujuan dari teknik ini adalah kami memperoleh
gambaran sumber daya alam masyarakat beserta masalah-masalah, perubahan-
perubahan, keadaan dan potensi-potensi yang ada di desa kubangkondang kec. Cisata
kab. Pandeglang.
Hasil dari pemetaan ini di gambarkan dalam diagram transek, dibawah ini:
34
Gambar Transektor
Topik/
Aspek
Tata Guna Lahan Pemukiman & Pekarangan Sawah Sungai & Irigasi Perkebunan
Tata Guna Lahan
Cukup subur, warna
coklat
Tanah kurang
subur
Batu pasir & tanah Tanah merah
Pasir tanah agak menurun
Jenis Vegulasi
Tanaman
Pisang, kelapa, melinjo,
palawija, rmbutan,
singkong, jeruk, dukuh.
Singkong, kelapa,
sengon, kacang
panjang, pisang.
Bambu, singkong, pisang,
dukuh, albasiah, mahoni.
Manfaat
Mendirikan bangunan
Sumber air (sumur)
Budidaya bibit albasiyah
Galengan ditanami
pohon kelapa
Hasil tanaman
untuk keperluan
rumah tangga dan
dijual
Air untuk irigasi
Air untuk kebutuhan rumah
tangga
Untuk penghijauwan
Pohon bambu di gunakan
untuk keprluan pribadi dan
di jual
37
Tindakan Yang
Dilakukan
Perbaikan jalan
Membuat pagar agar
dapat mengetahui batas
wilayah kepemilikan
tanah
Pengendalian hama
dengan racun kimia
Perbaikan
keseburun dengan
pupuk
Memberantas tikus
secara masal
Membuat saluran pipa untuk
kebutuhan rumah tangga dan
lahan
Bantuan pemerintah
Adanya tebang pilih pada
tanaman yang tertentu
Harapan
Memperbaiki jalan agar
lebih baik dengan cara
mengaspal
Produksi pertanian
meningkat
Air terus mengalir sehingga
dapat mencukupi kebutuhan
dilahan
Penghijauan untuk
mencegah erosi dan untuk
keperluan masyarakat
dimasa yang akan datang
Adanya tebang pilih
Potensi
Kurangnya kompak di
warga
Ada kemauan untuk
lebih maju
Lebih baik untuk
pertanian
Air cukup untuk pengairan Tanah cukup untuk
penghijauan
Kayu dan bamboo cukup
untuk bahan bangunan
37
Masalah
Jalan rusak dan
berlubang
Kurangnya kesejahtraan
masyarakat
Gorong – gorong tidak
berfungsi
Sebagian jalan masih
tanah
Membuat pagar untuk
daerah dataran tinggi
agar tidak terjadi longsor
Seringnya banjir
pada musim hujan
Curah hujan tinggi
Terserang hama
dan penyakit
Kurangnya dana
untuk membeli
pemberantas hama
Musim kemarau air kurang
Pecahnya saluran irigasi yang
terbuat dari bambu
Musim kemarau tanah
kering
34
3. Melakukan Pemetaan Wilayah
Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan pemetaan wilayah ini antara
lain:
1) Menyepakati topik peta serta wilayah yang akan digambar
2) Menyepakati simbol-simbol yang akan digunakan
3) Menggambar bersama warga batasan-batasan wilayah dan beberapa titik tertentu
4) Mendiskusikan lebih lanjut bersama masyarakat tentang keadaan, masalah-
masalah, sebabnya serta akibatnya.
5) Menyimpulkan hasil-hasil yang dibahas dalam diskusi bersama masyarakat.
Berikut ini adalah hasil pemtaan wilayah desa kubangkondang kec. Cisata kab.
Pandeglang :
37
4. Membuat Diagram Veun
Diagram Veun merupakan teknik yang bermanfaat untuk melihat hubungan
masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat di desa kubangkondang kec. Cisata
kab. pandeglang.
Berikut ini adalah hubungan masyarakat dengan berbagai lembaga yang terdapat
di desa kubangkondang kec. Cisata kab. Pandeglang:
DIAGRAM VENN
Masyarakat Desa
Kubangkondang
BPD Pemerintah
Desa
Kades
Guru/Usta
d
PKBM
GAPOKTAN
Keluarga Tani
Puskesmas Posyandu/ Bidan
Desa
Kelompok
Pengrajin
37
5. Membuat Trend and Change
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan Trend and Change ini antara
lain:
1) Melakukan persiapan
2) Mendiskusikan bersama masyarakat perubahan-perubahan penting yang terjadi di desa
tersebut serta sebab-sebabnya
3) Menyepakati simbol-simbol yang akan dipakai
4) Menyimpulkan bersama masyarakat persoalan-persoalan
BAGAN PERUBAHAN DAN KECENDERUNGAN
(TREND AND CHANGE)
6. Melakukan Analisis Pohon Masalah
- Dilihat dari analisis di atas bagaimana sudut pandang, kurangnya pekerjaan
masyarakat kubangkondang secara global.
- Dilihat dari segi ekonomi belum begitu maju, sehingga lebih memilih merantau untuk
mencari pekerjaan.
- Minimnya panen padi dikarenakan tani tadah hujan
PENDIDIKAN
Jarak Tempuh Jauh
Faktor Ekonomi Rendah
Dulu
Mindset
“ Tidak Pentingnya
Pendidikan Khususnya Bagi
Wanita”
Midset
“Pendidikan itu Penting
Bertambahnya Fasilitas
Pendidikan
Ekonomi Memadai
Sekarang
37
7. Membuat Kalender Musiman
Kalender musiman dipergunakan untuk mengetahui kegiatan utama, masalah dan
kesempatan dalam siklus tahunan yang dituangkan dalam bentuk diagram. Hasilnya, yang
digambarkan dala suatu kalender dengan bentuk matriks, merupakan informasi penting
sebagai dasar pengembangan rencana program.
Analisis Pohon Masalah
Kesejahtraan Kurang Pendapatan Rendah
Produksi Padi Rendah
Terendam Banjir Pengairan Tidak Optimal
Modal Kurang
Terserang Hama/ Penyakit
Dataran Tinggi Tadah Hujan
Curah Hujan Tinggi Faktor Iklim
Dataran Rendah
34
KALENDER MUSIMAN
BULAN BULAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
Tanam
Padi
>>>>>>>
>>>>>>>
>>>>
Musim Hujan
………………………
…………….........
Panen padi
fffffffffffff
fffffffffffff
ffffffff
Panen melinjo
Wwwwwwwwwwww
wwwwwwwwwwww
wwwwwwww
Musim Kemarau
77777777777777777
77777777777777777
7777777777
Tanam
padi
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>
>>
Musim Hujan
………………………
…………………
Panen
padi
fffffffffff
fffffffffff
ffffff
Panen
durian
qqqqqqq
qqqqqqq
qqqqqq
Panen
manggis
kkkkkkkk
kkkkkkkk
kkkkkk
Panen
dukuh
Oooooooo
oooooooo
oooooooo
oooooooo
o
Palawija, timun,
jagung, kacang-
kacangan, melon
mmmmmmmmmm
mmmmmmmmmm
mmmmmmmm
Fasilitator : Bpk. Toyib
Ibu Babay Partisipan: Bpk. Suhana
Bpk. Bahtiyar Bpk. Maman
Bkp. Bakri Ibu. Minah
Catatan keterangan:
Tanam Padi : >>>>>>>> Panen Durian : qqqqqqqq
37
Musim Hujan : ................
Panen padi : fffffffffffff
Panen Melinjo : wwwwww
Musim Kemarau : 777777777
Panen Manggis : kkkkkkkkk
Panen Dukuh : oooooooo
Palawija, timun, jagung,
kacang-kacangan, melon : mmmmmm
34
8. Membuat Diagram Alur
Diagram alur menggambarkan arus dan hubungan pemasaran kerajinan
tangan yang ada didesa kubangkondang. Diagram ini digunakan untuk
menganalisa alur pemasaran.
DIAGRAM ALUR PEMASARAN
Pasar Kota
Emping
Batu Bata
Ayaman Bambu
Tetangga/ Warga
Hasil Kebun
dan Tani
34
C. ANALISIS MASALAH
Kondisi masyarakat desa kubangkondang yang masih tradisional hal ini terlihat ketika
kami menginventarisasi masalah untuk dijadikan program kerja dalam kegiatan kuliah
kerja nyata (KUKERTA). Pada hakekatnya kondisi masyarakat bisa dirubah dengan
memberikan simulasi dan pengetahuan yang sesuai dengan permasalahan sehingga dapat
merubah asumsi mereka suatu permasalahan tertentu sehingga timbulah kesadaran dari
masyarakat tersebut.
D. MATRIK RANKING
NO NAMA MASALAH SOLUSI MASALAH
1 Kurangnya lapangan kerja
di desa kubangkondang
Mengembangkan potensi yang ada di
desa kubangkondang seperti dalam sector
pertanian, dan kerajinan anyaman
sehingga masyarakat bisa mendapatkan
penghasilan dari hasil pertanian dan
kerajinan anyaman tersebut.
2
Kurangnya minat dalam
mengenyam pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi
- Memberikan pemahaman terhadap
masyarakat tentang pentingnya
pendidikan dalam kehidupan,
- Membuat kelompok belajar di sela-
sela waktu kegiatan masyarakat,
seperti kursus.
3
Kurangnya Tim Medis dan
fasilitas kesehatan, seperti
puskesmas, bidan, mantri,
dll
- Memberikan pengarahan dan
pemahaman terhadap masyarakat
bahwa hidup bersih adalah langkah
awal agar terhindar dari serangan
penyakit.
- Merekomendasikan kepada
masyarakat agar tidak ragu dan tidak
segan untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan ketika pusling (puskesmas
keliling) hadir di desa
Kubangkondang.
4 Kurangnya interaksi social
kemasyarakatan
Mempererat silaturahim dengan
mengadakan kegiatan-kegiatan,
antara lain :
- Mengadakan pengajian rutin
- Mengadakan kerja bakti
- Mengadakan perlombaan-perlombaan
dala bidang olahraga, seni, kerajinan,
dan keagamaan.
7
5
Banyaknya faham /
mazhab di desa
kubangkondang seperti
MD, NU, LDII, NII dan
Ahmadiyah
Mengadakana pengajian sekaligus
memberikan pemahaman bahwasannya
kehidupan bermasyarakat harus tetap
terjaga dengan harmonis walaupun
terdapat perbedaan mahzab karena yang
paling terpenting adalah Tuhan kita Allah
dan Rasul kita Muhammad SAW
E. PERENCANAAN AKSI
Setelah melihat kondisi keadaan masyarakat setempat, sehingga muncul dalam benak
kami untuk membuat suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta
pencerahan bagi masyarakat umumnya dan khususnya bagi anak-anak. Dalam program
aksi kuliah kerja nyata (KUKERTA) kami menerapkan bebrapa program selama kami
berada di lingkunagan masyarakat yang sifatnya rutinitas dan berkelanjutan sehingga
mengena kepada masyarakat. Program yang kami susun adalah sebagai berikut :
1. BIDANG KEAGAMAAN
NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT
1 Perlombaan Keagamaan Minggu Ke-3
Halaman Kantor
Desa
2 Pengajian Rutin Ba’da Magrib
Posko dan
Musholah
2. BIDANG PENDIDIKAN
NO NAMA KEGIATAN WAKTU TEMPAT
1 Kursus Bahasa Terjadwal Posko Kukerta dan
PKBM
2 Tenaga pengajar Terjadwal
1. SDN.
Kubangkondang 1
2. SDN.
Kubangkondang 2
3. SDN.
Kubangkondang 3
4. Madrasah Diniyah
8
Muhammadiyah
5. Pusat kegiatan
belajar masyarakat
(PKBM)
- Paket A
- Paket B
- Paket C
3. BIDANG PEMUDA/I DAN OLAHRAGA
NO NAMA KEGIATAN WAKTU TEMPAT
1 Perlombaan Olahraga Minggu Ke-3 Conditional
2 Senam pagi Rutin hari Minggu Lapangan
3 Pembuatan kerajinan
Tangan Minggu Ke-2 Posko KUKERTA
4. BIDANG HUMAS
NO NAMA KEGIATAN WAKTU TEMPAT
1 Penyuluhan (Pertanian dan
Wirausaha) Minggu Ke-4
Auditorium kantor
desa
2 Baksos (Bakti Sosial) Rutin
Perminggu
- Kantor desa
- Masjid dan
Mushola
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
A. TAHAP PRA PELAKSANAAN
1. Penyusunan Program KUKERTA
Setelah observasi, penelusuran wilayah/transektor atau pemetaan wilayah, maka
diperoleh beberapa informasi dan pohon masalah dari masyarakat Desa Kubangkondang Kec.
Cisata Kab. Pandeglang yang dilakukan oleh peserta KUKERTA, untuk itu dirumuskan dan
direncanakan pembuatan program yang akan dilaksanakan selama kegiatan KUKERTA
berlangsung. Penyusunan perencanaan program KUKERTA ini melibatkan warga setempat
yang tahu dan merasakan secara mendalam masalah yang ada, sehingga program-program
yang direncanakan tersebut diharapakan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan
perspektif dan kebutuhan masyarakat. Adapun yang terlibat dalam penyusunan program
tersebut yaitu; Peserta KUKERTA, Sekretaris Desa, RT, RW, Tokoh Masyarakat, Staf Desa
9
dan Para pemuda dengan melakukan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dan
penyusunanya.
Penyusunan program kegiatan KUKERTA didasarkan pada Siklus Kerja Logis seperti
berikut:
Tujuan Kegunaan
Tujuan
Kegunaan
Kegiatan
Keluaran Kegiatan
2. Jenis Program KUKERTA
No. Jenis
Kegiatan
Tujuan/
Target
Indikator
Hasil Proses
1
Silaturrahim
dan
Konsolidasi
Menjalin
keakraban dan
mengetahui
kondisi riil
masyarakat
Terjalinnya
keakraban
yang
harmonis
antara warga
dan
masyarakat
Mengetahui
permasalahan
dan potensi-
potensi yang
ada di
masyarakat
Melakukan
berbagai
kegiatan diskusi
kecil
Musyawarah
bersama
2 Pengajian
Anak-anak
Penanaman
pendidikan dan
pengetahuan
agama
Perilaku
sopan santun
Akhlak yang
baik
Pengajian
al_Qur’an
Pendidikan dan
Pembelajaran
Aqidah Akhlak
Teknik iqra
KKL
IDENTIFIKASI
EVALUASI RANCANAGAN/
PENAKSIRAN
IMPLEMENTASI dan MoNITORING
10
3 Pengajian
Bapak dan Ibu
Pemantapan
pengetahuan
agama serta
penanaman
kesadaran
menggali ilmu
keagamaan
Perilaku
sopan santun
Akhlak yang
baik
Pengajian
tentang tauhid
Pendidikan dan
Pembelajaran
ibadah
4 Pengadaan
Al_Qur'an
Memfasilitasi
warga untuk
dapat membaca
al_Qur’an di
Masjid/mushola/
majlis ta’lim
Tersedianya
al_Qur’an
Antusiasme
warga
membaca
al_Qur’an
Pengajian
al_Qur’an
Pendidikan dan
Pembelajaran
Tajwid
5.
Gotong
Royong
memperbaiki
Sarana
Olahraga
Memfasilitasi
masyarakat yang
yang minat
berolahraga
Tersedianya
fasilitas
olahraga
Antusias
masyarakat
terhadap
olahraga
Gotong royong
bersama
masyarakat
6.
Baksos
mengecat dan
memperbaiki
kantor balai
desa
Agar terciptanya
kantor yang
nyaman serta
bersih dan enak
buat ngantor
para aparat Desa
Antusias para
aparat desa
terhadap
baksos yang
dilaksanakan
Gotong royong
bersama aparat
desa
7. Baksos Jum’at
bersih
Terciptanya
lingkungan yng
bersih dan
nyaman
Lingkunagan
Bersih,
nyaman dan
enak di
pandang
Gotong royong
bersama aparat
desa, RT, dan
masyarakat
8.
Penyuluhan
Pertanian
Tema
“meningkatkan
sector
Pertanian dan
Pemasarannya”
Memberikan
pengetahuan
tentang tata cara
bertani dan
berwirausaha
dari hasil
pertanian
tersebut
Memberikan
pengetahuan
dasar tetang
tani
Menambah
kesadaran
masyarakat
tentang
bertani
Proses
Memberikan
materi dari dinas
pertanian dan
peternakan
Tanya jawab
9. Perlombaan
keagamaan
Mempererat tali
silaturrahmi
Perlomabaan
fashion show
Para peserta yang
dilibatkan adalah
11
diantara
masyarakat
Hafalan surat
pendek
Pidato
anak-anak dari
usia 15 th – 10 th
10.
Kusus bahsa
inggris di
PKBM
Memberikan
wawasan
terhadap
pentingnya
bahasa asing
dijaman
modernisasi
Paham bahasa
inggris
Bisa berbica
dengan
bahasa
inggris
Para siswa
diajarkan kosa
kata bahasa
inggris
11. Tenaga
Pengajar
Memberikan dan
menyalurkan
ilmu
pengetahuan
telah telah
didapat oleh
peserta kukerta
selama belajar
Siswa dapat
memahami
pelajaran
yang telah
disampaikan
oleh para
peserta
kukerta
SDN
Kubangkondang
1
SDN
kubangkondang 2
SDN
kubangkondang 3
Madrasah
Diniyah
Muhammadiyah
Pusat kegiatan
belajar
masyarakat
Paket A
Paket B
Paket C
12
Bimbingan
pembuatan
kerajinan
Tangan
Memberikan
bimbingan
khususnya
kepada ibu-ibu
tentang
pembuatan
kerjinan tangan
Bisa
membuat bros
Gantungan
kunsi
Pandu
Dll
Antusias para ibu-
ibu dalam
membuat
kerajiana tangan
B. PELAKSANAAN PROGRAM
Dalam rangka melaksanakan program kerja di lokasi Kuliah Kerja Nyata
(KUKERTA) di Desa Kuabangkondang Kec. Cisata Kab. Pandeglang, kami mengacu pada
hasil observasi dan inventarisasi masalah di lapagan. Adapun rincian kegiatan disesuaikan
dengan bidang garapan yang telah ditentukan, yaitu sebagai berikut:
1) Bidang Keagamaan/Kerohanian
Menghidupkan kembali pengajian anak-anak, remaja, ibu-ibu dan bapak-bapak di
masyarakat
12
Mempereratkan tali silaturrahmi antar sesama masyarakat kubangkondang
Perlombaan Keagamaan
2) Bidang Pendidikan
Merintis kusus bahasa inggris di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
Membantu tenaga pengajar
- SDN Kubangkondang 1
- SDN Kubangkondang 2
- SDN Kubangkondang 3
- Madrasah Diniyah Muhammadiyah
- Pusat kegiatan belajar masyarakat
Paket A
Paket B
Paket C
3) Bidang Pemuda/i dan olahraga
Memperbaiki sarana olahraga
Memberikan alat-alat olahraga
Perlomabaan Voley ball
4) Bidang HUMAS
Penyuluhan pertanian bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan
Baksos (bhakti sosial)
Melaksanakan Jum’at Bersih (JUMSIH) dan bekerjasama dengan pihak terkait.
C. EVALUASI DAN REFLEKSI KEGIATAN AKSI KUKERTA
Evaluasi merupakan tahap akhir kegiatan yaitu me-review (meninjau ulang) hasil-
hasil kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) yang telah dilaksanakan pada minggu
pertama sampai akhir pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) di minggu ke tujuh.
Dengan maksud untuk mengetahui program-program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA)
yang berhasil dan gagal dilaksanakan.
Dalam rangka mengevaluasi program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA),
cenderung menimbulkan kontradiksi dan persepsi yang berbeda. Hal ini disebabkan
relativitas kemampuan tiap-tiap individu dalam menilai suatu permasalahan dan sangat
tergantung pula pada perspektif masing-masing. Pada dasarnya, kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KUKERTA) menghasilkan dampak positif yang cukup dirasakan oleh masyarakat
setempat kendati segala sesuatunya masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini bisa dibuktikan
dari antusias masyarakat untuk berpartisipasi mengikuti segala bentuk kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KUKERTA) yang telah dilaksanakan, baik secara formal maupun nonformal
dan secara personal maupun universal. Terutama kegiatan yang bersifat kegotong
royongan dan keagamaan.
Akan tetapi kami sadar sepenuhnya, bahwa semua program kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KUKERTA) yang telah terlaksana belum bisa dijadikan barometer sebuah
13
keberhasilan dan kesuksesan. Dan dengan segenap harapan, segala kekurangan yang ada
dapat menjadi tolak ukur untuk meraih keberhasilan di masa yang akan datang.
Dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) banyak peluang
atau penunjang yang melancarkan realisasi program tapi di sisi lain tidak sedikit pula
hambatan yang dialami sehingga program yang dijalankan kurang optimal terutama pada saat
melaksanakan program-program yang diutamakan.
Dan dari beberapa program-program prioritas yang telah direncanakan oleh
mahasiswa peserta KUKERTA secara universal terdapat faktor penunjang dan faktor
penghambat, berikut penjabarannya:
1). Faktor Penunjang
Beberapa hal yang menunjang lancarnya program peserta Kuliah Kerja Nyata
(KUKERTA) selama berada di lokasi antara lain:
Sikap masyarakat desa kuabangkondang yang Responship, sehingga dengan ikhlas
menerima kehadiran peserta Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) untuk menjalankan
program-program yang telah dicanangkan, terutama mereka menjadikan kami bagian
dari keluarga mereka.
Sikap aparat Desa, Tokoh masyarakat dan ketua pemuda yang kooperatif sehingga
memudahkan kami untuk memperoleh data dan informasi serta melaksanakan program
kerja berdasarkan bidang garapan yang telah di tentukan.
Adanya lembaga pendidikan (formal dan non formal) dan sarana lainnya yang cukup
mendukung guna merealisasikan program kerja.
Dukungan dan antusias para pemuda dan anak-anak setempat terhadap kegiatan-
kegiatan yang kami laksanakan selama lokasi Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA)
2). Faktor Penghambat
Selain pendukung sebagaimana telah kami kemukakan diatas, terdapat pula beberapa
factor penghambat lancarnya pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA), yaitu
sebagai berikut:
Letak kampung yang satu dengan yang lain cukup berjauhan, ditambah lagi kondisi
jalan yang tidak memungkinkan, sehingga terkadang menghambat kami untuk
merealisasikan program kerja secara maksimal.
Para RT/RW dan tokoh masyarakat yang hanya dapat ditemui pada malam hari,
karena setiap harinya sibuk dengan aktivitas masing-masing, sehingga cukup
menghambat kami untuk menginventarisir masalah dan mensosialisasikan program
kerja yang Akan dilaksanakan.
Kesibukan masyarakat yang cukup padat, sehingga terkadang kami merasa kesulitan
untuk merealisasikan program kerja yang berorientasi langsung dengan masyarakat
baik secara personil maupun kolektif.
14
BAB V
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan kegiatan selama kurang lebih 42 hari menurut kalender
yang telah dijadwalkan oleh Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) “Sultan Maulana Hasanuddin” Banten, maka kami dapat
mengimplementasikan beberapa hal yang terdapat selama mengadakan kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KUKERTA) di Desa Kubangkondang Kec. Cisata Kab. Pandeglang sebagai
berikut :
1. Masyarakat merupakan element penting dalam kehidupan bersama dalam satu desa,
sehingga banyak pertimbangan yang harus dilakukan dalam berbagai aspek sehingga
banyak pengetahuan yang bnyak kita dapatkan
2. Masyarakat mengetahui dengan kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan adalah oleh
mereka dan untuk mereka.
3. Lingkungan masyarakat sangatlah berbeda dengan lingkungan kampus dimana
lingkungan masyarakat lebih mudah diajak untuk bersama melaksanakan suatu
kegiatan.
4. Kami sadar dan mengetahui bahwa keadaan serta lingkungan kehidupan masyarakat
sangatlah berarti serta banyak mengandung pengetahuan dan inovasi baru dalam
membangun motivasi
5. Kami dapat mengetahui peranan serta kehidupan dalam menentukan kebijakan untuk
untuk membuat inovasi yang terbaru dalam masyarakat.
Sedangkan hikmah yang dapat kami ambil dari yang kecil sampai terbesar yakni kami
lebih mengetahui keberagaman pendapat serta pemikiran yang terdapat dalam masyarakat,
tidak mudah untuk dicarikan jalan keluar sehingga banyak butuh pendekatan sampai dengan
merekan mengetahui betapa pentingnya kehidupan secara bersama dengan dilandasi
kebersamaan dan pemecahan masalah secara bersama dalam suatu forum yakni musyawarah.
B. REKOMENDASI
Beberapa rekomendasi yang akan disampaikan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata
(KUKERTA) sebagai penutup dan akhir laporan ini, antara lain:
1. Mahasiswa
Kepada teman-teman kelompok yang ada di desa kubangkondang agar lebih
bersemangat dan memperhatikan tugas dan tanggungjawab sebagai peserta
KUKERTA.
2. Masyarakat
Kepada masyarakat agar lebih sering mencari pengetahuan-pengetahuan baik dari
dalam atau luar lingkungan, serta senantiasa menjaga kebersamaam, kekeluargaan
dan keharmonisan bermasyarakat.
3. IAIN “SMH” Banten
15
- Kepada LPM IAIN “SMH” Banten agar lebih aktif dan cermat dalam mementau
dan me monitoring kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta
KUKERTA, serta memberikan kemudahan dalam berbagai hal yang akan
memberikan kepuasan bagi semua pihak yang tercatat dalam kegiatan yang
dilakukan demi terciptanya kegiatan KUKERTA yang sesui dengan tujuan
KUKERTA tersebut.
- Kepada Dosen Pembimbing agar lebih sering me monitoring dan memotivasi
kami sehingga kami dapat dengan semangat melakukan kegiatan-kegiatan yang
kami rencanakan, serta mengevaluasi kegiatan yang kami yang kami laksanakan,
karena evaluasi merupakan harapan bagi kami yang akan membawa kearah yang
lebih baik lagi.
4. Pemerintah daerah
- Pemerintah Profinsi Banten, agar menetapkan skala prioritas dalam rangka
menetapkan kebijakan, terutama yang berkaitan dengan masalah pembangunan
daerah. Dengan kata lain, kebijakan yang ditetapkan hendaknya lebih bernuansa
kerakyatan dan secara langsung dapat oleh masyarakat.
- Pemerintah Kab. Pandeglang agar memperhatikan perkembangan daerah yang
masih tertinggal secara intensif, juga mensosialisasikan berbagai program yang
menjadi kebijakan pemerintah daerah. Agar masyarakat mendapatkan informasi
mengenai kebijakan tersebut.
- Pemerintah Kecamatan Cisata dan Pemerintah Desa Kubangkondang, agar lebih
respon dan meningkatkan dukungan terhadap pelaksanaan program Kuliah Kerja
Nyata (KUKERTA) Dengan demikian program yang dilaksanakan akan
membuahkan hasil yang maksimal.
Akhirnya kami sebagai peserta KUKERTA mengharapkan kepada seluruh pihak agar
di dalam menjalankan segala aktivitas sehari-hari, ditengah-tengah kesibukan dan disegala
urusan duniawi, awalilah hal itu dengan niat yang ikhlas dan bermusyawarahlah apabila hal
itu demi kepentingan bersama, evaluasilah hal itu agar kedepannya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Semoga allah bersama dan memberkati kita semua. Amiin.
Top Related