LAPORAN KINERJA INSTRANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Blora Tahun
2018 yang merupakan Laporan Kinerja dapat diselesaikan tepat pada
waktunya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara
substansi LkjIP Pemerintah Kabupaten Blora ini merupakan pelaporan kinerja yang
memberikan informasi tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan guna mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi Pemerintah
Kabupaten Blora. Disamping itu pula, penyusunan LkjIP ini dalam rangka
implementasi sistem akuntabilitas instansi pemerintah sebagai wujud komitmen kami
untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan dan akuntabel
dalam upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang berorientasi hasil. Kami
berharap LKjIP ini mampu memberikan gabaran keberhasilan pembangunan dan
sebagai parameter pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Blora Tahun 2018 ,
sekaligus bahan evaluasi untuk penyempurnaan target kinerja RPJMD Kabupaten Blora
Tahun 2016-2021.
Kami tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
bekerja keras dalam mewujudkan kinerja yang dilaporkan dalam LKjIP ini, khususnya
kepada Kementerian PAN dan RB Republik indonesia atas bimbingan dan
pembinaannya selama ini dengan baik, kami berkomitmen untuk bisa meningkatkan
predikat di masa-masa mendatang.
Sekian dan Terima Kasih
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
R I n g k a s a n E k s e k u t i f | 1
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Blora ini
merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan atas penggunaan anggaran dan sumber daya lainnya. Laporan
Kinerja ini juga menjadi media pertanggungjawaban kepada pemerintah dan
kepada publik secara transparan dan akuntabel sekaligus sarana evaluasi serta
alat kendali untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten
Blora di tahun berikutnya.
Data dan informasi capaian kinerja, keberhasilan / kegagalan, identifikasi
permasalahan dan solusi yang disajikan dalam laporan kinerja ini diharapkan
dapat menjadi bahan renungan dan sumber inspirasi untuk melakukan langkah-
langkah penyempurnaan dalam hal perencanaan, pengukuran, pelaporan dan
evaluasi kinerja yang semakin baik, terlebih lagi tahun 2018
Pemerintah Kabupaten Blora telah menetapkan RPJMD 2016 - 2021
sebagai dokumen perencanaan daerah sebagai acuan dalam pelaksanaan
program / kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis yang
ditetapkan.
Reformasi Birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan
penataan terhadap system penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efektif dan
efisien sehingga dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat,
terukur dan professional. Secara sederhana keberhasilan reformasi birokrasi
sesungguhnya bisa dibuktikan dengan mudah yaitu bagaimana dapat memberi
bukti kepada masyarakat akan adanya peningkatan kualitas pelayanan publik.
Reformasi birokrasi baru bisa dikatakan berhasil apabila terjadinya peningkatan
kualitas pelayanan publik sekaligus terciptnya pemerintahan yang efektif dan
efisien, pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, serta memiliki tingkat
akuntabilitas yang baik.
Untuk mempercepat program reformasi birokrasi di Kabupaten Blora
khususnya berkaitan dengan upaya mewujudkan sasaran reformasi birokrasi
peningkatan akuntabilitas instansi pemerintah, ada beberapa program inovasi
daerah yang telah dilaksanakan antara lain:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
R I n g k a s a n E k s e k u t i f | 2
1. e-Musrenbang dan e-Planing
Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang tepat
waktu, tepat sasaran dan transparan dan memberi ruang yang lebih luas
bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam proses perencanaan
pembangunan, Pemerintah Kabupaten Blora telah membangun system
perencanaan berbasis tehnologi informasi yaitu Sistem Informasi
Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD). Melalui program tersebut
kualitas perencanaan daerah diharapkan akan semakin meningkat dan
terarah untuk mewujudkan tujuan dan sasaran strategis pembangunan di
Kabupaten Blora.
2. e- FINANCE
Sistem Informasi keuangan/ e finance secara administrasi tertera pada
bentuk-bentuk formulir, buku – buku dan catatan – catatan akuntansi serta
laporan – laporan yang disajikan. Adapun fungsi-fungsi tersebut adalah :
a. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan –
catatan perusahaan.
b. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam
fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan
rekening seperti kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.
c. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak
lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.
Sistem Informasi Keuangan / e-finance dikembangkan dengan tujuan:
a. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar akurat, tepat waktu dan
dapat dipertanggung jawabkan yang mampu menghubungkan Perangkat
Daerah ke jenjang di atasnya.
b. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran penyusunan laporan
keuangan.
c. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan keuangan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
R I n g k a s a n E k s e k u t i f | 3
3. e-SAKIP
Pemanfataan tehnologi informasi diharapkan dapat membantu pemerintah
daerah dalam membangun system akuntabilitas kinerja yang semakin
berkualitas, mudah,cepat dan dapat diakses oleh masyarakat sebagai salah
satu wujud keterbukaan informasi publik. Pemerintah Kabupaten Blora sudah
membangun dan menerapkan pelaporan kinerja berbasis elektronik
(e-Sakip).
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLOTA TAHUN 2018
D a f t a r I s i | I
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar ......................................................................................... I
Daftar Isi ................................................................................................. II
Ringkasan Eksekutif .............................................................................. III
Daftar Tabel ............................................................................................ IV
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... I-1
1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. I-2
1.3 Struktur Organisasi .............................................................................. I-3
1.4 Isu Strategis ........................................................................................ I-5
1.5 Arah Kebijakan dan Program Unggulan Pembangunan Daerah ................ I-9
1.6 Ruang Lingkup ................................................................................... I-12
BAB II Perencanaan Kinerja
2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) .................. II-1
2.1.1 Visi ............................................................................................. II-2
2.1.2 Misi ............................................................................................ II-4
2.2 Indikator Kinerja Utama .................................................................... II-19
2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ........................................................... II-29
BAB III Akuntabilitas Kinerja
3.1 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama 2018 ............................. III-4
3.2 Analisis Capaian Kinerja .................................................................... III-11
3.3 Realisasi Anggaran .......................................................................... II-112
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan ........................................................................................ IV-1
4.2 Rekomendasi ..................................................................................... IV-2
Lampiran : Pernyataan Telah Review
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
D a f t a r T a b e l |-I-
DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabel 2.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Blora
Tahun 2016-2021 ............................... II-5
Tabel 2.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Blora
Tahun 2016-2021 ........................................... II-9
Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Kabupaten Blora Tahun 2017-
2021 .............................................................. II-20
Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 .................................. II-30
Tabel 3.1 Skala Peringkat Kinerja ...................... III-3
Tabel 3.2 Hasil Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama
Pemerintah Kabupaten Blota Tahun 2018 ........................ III-5
Tabel 3.3 Pengukuran Capaian Sasaran Terpenuhinya Jabatan
Sesuai Dengan Kompetensi yang Dibutuhkan dan ASN
yang Memiliki Etos Kerja Tinggi ................ III-12
Tabel 3.4 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
penerapan standar pelayanan dan kepuasan masyarakat
pada perangkat daerah yang memberikan pelayanan
publik, dan meningkatnya akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah ........ III-17
Tabel 3.5 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Indikator
Sasaran Meningkatnya Cakupan Pelayanan Administrasi
Kependudukan dan Catatan Sipil pada Tahun
2018...................................... III-21
Tabel 3.6 Rincian Penggunaan Anggaran untuk Pencapaian
Sasaran Kinerja Dinas Kependudukan dan Catata Sipil
Kabupaten Blora Tahun 2018........... III-24
Tabel 3.7 Perbandingan Anggaran dan Realisasi dalam Penggunaan
Anggaran pada Tahun 2017 dan 28 ............................ III-25
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
D a f t a r T a b e l |-II-
Tabel 3.8 Perbandingan Anggaran dan Realisasi dalam Penggunaan
Anggaran yang Menunjang Kinerja pada Tahun 2017 dan
2018 ......................... III-25
Tabel 3.9 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
Pendapatan Daerah dan Kualitas Pengolaan Keungan
Daerah ....... III-26
Tabel 4.0 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Blora ............. III-30
Tabel 4.1 Pengukuran Sasaran Meningkatnya Jumlah, Produktivitas
dan Profitabilitas Industri.....................................................III-32
Tabel 4.2 Data Industri di Kabupaten Blora Tahun 2018.......................III-32
Tabel 4.3 Pengukuran Sasaran Meningkatnya Kualitas Koperasi,
serta Kemandirian Usaha Mikro Kecil dan Menengah........... III-33
Tabel 4.4 Data Koperasi Sehat Kabupaten Blora Tahun 2018................III-34
Tabel 4.5 Data UMKM di Kabupaten Blora ................................. III-37
Tabel 4.6 Pengukuran Sasaran Meningkatnya Nilai Ekspor dan
Tertatanya Pasar Tradisional dan Pedagang Kaki Lima...........III-40
Tabel 4.7 Komoditi Ekspor Kabupaten Blora Tahun 2018 ... III-41
Tabel 4.8 Nama Pasar Tradisional di Kabupaten Blora (Milik
Pemerintah Kabupaten Blora) tahun 2018..............................III-42
Tabel 4.9 Pengukuran Capaian Sasaran Terpeliharanya Produksi
dan Produktivitas Pertanian dan Populasi Hewan Ternak.........III-49
Tabel 5.0 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Produksi dan
Produktivitas Perikanan Budidaya ............................. III-51
Tabel 5.1 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Akses
Distribusi dan Konsumsi Pangan Masyarakat..........................III-53
Tabel 5.2 Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan .............. III-53
Tabel 5.3 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Kesadaran
Pelaku Usaha dalam Pencegahan Pencemaran
Lingkungan Hidup.......................................... III-55
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
D a f t a r T a b e l |-III-
Tabel 5.4 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Jumlah
Investor Berskala Nasioanl (PMDN / PMA).............................III-57
Tabel 5.5 Pengukuran Capaian Sasaran Menurunkan Pengangguran......III-59
Tabel 5.6 Banyaknya Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja
Kabupaten Blora tahun 2018 ........ III-59
Tabel 5.7 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatkan
Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan
Kepastian Pendidikan ...................................... III-61
Tabel 5.8 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Derajat
Kesehatan Masyarakat dan Terkendalinya Jumlah
Penduduk ........ III-63
Tabel 5.9 Rincian Penggunaan Anggaran Dinas Pengendalian
Penduduk dan KB Tahun 2018 ........ III-74
Tabel 6.0 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya
Penanggapan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) ........ III-76
Tabel 6.1 Rincian Penggunaan Anggaran Program pada Sasaran
Meningkatnya Penanggapan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial ........ III-79
Tabel 6.2 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Ketersediaan
Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Desa, dan
Kualitas Pengelolaan Lembaga Ekonomi Pedesaan ........ III-81
Tabel 6.3 Anggaran Program / Kegiatan pada Sasaran
Meningkatnya Ketersediaan Dokumen Perencanaan dan
Penganggaran Desa, dan Kualitas Pengelolaan Lembaga
Ekonomi Pedesaan ........ III-84
Tabel 6.4 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Kesetaraan
dan Keadilan Gender serta Keberdayaan Masyarakat ........ III-85
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
D a f t a r T a b e l |-IV-
Tabel 6.5 Rincian Penggunaan Anggaran Program pada Sasaran
Meningkatnya Kesetaraan dan Keadilan Gender serta
Keberdayaan Masyarakat ........ III-87
Tabel 6.6 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas
Jalan dan Jembatan ........ III-88
Tabel 6.7 Tabel Kondisi Jalan di Kabupaten Blora ........ III-88
Tabel 6.8 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Nasioanl ........ III-89
Tabel 6.9 Tabel Kondisi Jembatan di Kabupaten Blora ........ III-90
Tabel 7.0 Realisasi Anggaran Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang pada Indikator Kinerja Persentase Jalan
Kondisi Baik dan Persentase Jembatan Kondisi Baik
Kabupaten Blora Tahun 2018 ........ III-71
Tabel 7.1 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Ketersediaan
dan Kualitas Saluran Irigasi ........ III-92
Tabel 7.2 Pencapaian Standar Minimal Nasional ........ III-93
Tabel 7.3 Realisasi Anggaran Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Blora Tahun 2018 ........ III-94
Tabel 7.4 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Pelayanan
Perhubungan Darat ........ III-95
Tabel 7.5 Realisasi Anggaran Capaian Kinerja Tahun 2018 pada
Indikator Kinerja Persentase Sarana dan Prasarana
Keselamatan dan Keamanan Tranportasi Darat dalam
Kondisi Baik ........ III-96
Tabel 7.6 Pengukuran Capaian Sasaran Berkurangnya Rumah Tidak
Layak Huni dan Kawasan Kumuh Perkotaan ........ III-97
Tabel 7.7 Rincian Penggunaan Anggaran dan Tingkat Realisasi
Anggaran dalam Program Pengembangan Perumahan
dan Program Lingkungan Sehat Perumahan /
Permukiman ........ III-99
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
D a f t a r T a b e l |-V-
Tabel 7.8 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas dan
Kuantitas Air Bersih dan Sanitasi ........ III-102
Tabel 7.9 Penggunaan Sumberdaya Anggaran dan Tingkat
Realisasi………………………………………………………………......... III-103
Tabel 8.0 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Konsistensi
antara Dokumen Perencanaan dan Dokumen
Penganggaran ........ III-104
Tabel 8.1 Jumlah Program dan Kegiatan dalam APBD dan
RKPD……………………………………………………………….. …........ III-105
Tabel 8.2 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Penegakan
Perda ........ III-107
Tabel 8.3 Rekapitulasi Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban Umum
di Kabupaten Blora Tahun 2018 ........ III-108
Tabel 8.4 Rekapitulasi Penegakan Perda di Kabupaten Blora Tahun
2018 ........ III-109
Tabel 8.5 Realisasi Anggaran ........ III-112
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -1-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Terselenggaranya pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa
(Good Governance and Clean Government ) merupakan prasyarat bagi setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan
serta cita-cita berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas
dan legitimasi agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggung jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sejalan dengan itu, dalam rangka pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor
IX/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme, sebagai tindak lanjut dari peraturan tersebut
telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah yang kemudian diperbarui dalam Peraturan
Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
Tersusunnya Laporan Kinerja Kabupaten Blora Tahun 2018
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini
merupakan bagian dari Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instasi
Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah Kepemerintahan yang baik
bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government) di Indonesia.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -2-
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten
Blora tahun 2018 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja
organisasi Pemerintah Kabupaten Blora dalam satu tahun anggaran yang
dikaitkan dengan proses pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan.
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Kabupaten Blora adalah sebagai sarana bagi Pemerintah Kabupaten Blora
dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholder
(Presiden, DPRD dan Masyarakat) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan
kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada
Pemerintah Kabupaten Blora. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas
kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) diharapkan dapat
bermanfaat dalam rangka:
1. Mendorong Pemerintah Kabupaten Blora untuk dapat melaksanakan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang
didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku,
kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat Blora;
2. Menjadikan Pemerintah Kabupaten Blora yang akuntabel, sehingga
dapat berperan secara efektif, efisien dan ekonomis serta responsif
terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan
kondusif;
3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang
berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah
Kabupaten Blora guna membantu pelayanan kepada masyarakat yang
lebih baik;
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Blora terhadap penyelenggara
Pemerintah Kabupaten Blora.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -3-
1.3 STRUKTUR ORGANISASI
Dengan ditetapkannya Organisasi Perangkat Daerah berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Sebagai
pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 maka struktur organisasi
pemerintah daerah didasarkan pada urusan wajib yang pelayanan dasar dan
tidak pelayanan dasar. Urusan pemerintahan kabupaten/kota yang bersifat
pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan
dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Untuk dapat melaksanakan
urusan tersebut dibentuk organisasi perangkat daerah yang diatur dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Blora. Dalam Peraturan Daerah
tersebut, Perangkat Daerah Kabupaten Blora terdiri dari :
1. Sekretariat Daerah Kabupaten Blora (3 Asisten, 9 Bagian);
2. Sekretariat DPRD Kabupaten Blora;
3. Inspektorat Daerah Kabupaten Blora;
4. 18 Dinas Daerah, terdiri dari :
a. Dinas Pendidikan Kabupaten Blora;
b. Dinas Kesehatan Kabupaten Blora;
c. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blora;
d. Dinas Perumahan, Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Blora;
e. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Blora;
f. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora;
g. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Blora;
h. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora;
i. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Blora;
j. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Blora;
k. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blora;
l. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora;
m. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Blora;
n. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Blora;
o. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Blora;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -4-
p. Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Blora;
q. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blora;
r. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora.
5. Badan Daerah terdiri dari:
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Blora;
b. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blora;
c. Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Blora.
6. 16 Kecamatan, terdiri dari:
a. Kecamatan Banjarejo;
b. Kecematan Blora;
c. Kecamatan Bogorejo;
d. Kecamatan Cepu;
e. Kecamatan Japah;
f. Kecamatan Jati;
g. Kecamatan Jepon;
h. Kecamatan Jiken;
i. Kecamatan Kedungtuban;
j. Kecamatan Kradenan;
k. Kecamatan Kunduran
l. Kecamatan Ngawen;
m. Kecamatan Randublatung;
n. Kecamatan Sambong;
o. Kecamatan Todanan;
p. Kecaatan Tunjungan.
7. 1 Lembaga Lain yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 8 Tahun
2014 tentang Pembentukan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Blora.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -5-
1.4 ISU STRATEGIS
Beberapa isu strategis yang perlu menjadi prioritas penanganan yaitu
sebagai berikut:
1. Kualitas Pelayanan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan Yang
Belum Optimal
Ini terlihat dari nilai SAKIP pemerintah Kabupaten Blora sebesar 57,17
(CC). LAKIP Perangkat Daerah yang bernilai “baik” baru 6dari 44 OPD.
Perangkat Daerah yang menyusun SOP, SPP dan IKM terkategori “baik”
baru mencapai 50%. Juga prosentase tanah milik pemkab yang
terinventarisir sampai dengan sekarang baru
2. Belum Optimalnya Investasi Ekonomi
Saat ini masih banyak indikator ekonomi yang belum memenuhi target,
seperti jumlah inverstor berskala nasional (PMDN/PMA), produksi kedelai
yang hanya 1.819 ton masih dibawah target sebesar 10.860 ton dan
jumlah obyek wisata unggulan baru tercapai 13 dari 22 obyek wisata.
Cakupan jumlah kelompok pengrajin yang dibina baru sejumlah 34 IKM
dari target sebesar 528 IKM
3. Belum Memadainya Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur
Kualitas dan kuantitas infrastruktur ini dapat dilihat dari proporsi panjang
jalan dalam kondisi baik pada tahun 2017 sebesar 46,4%, prosentase
jembatan dalam kabupaten dalam kondisi baik sebesar 76,8%. Capaian
prosentase pengurangan sampah di perkotaan baru pada kisaran 50%
dari target tahun 2017 sebesar 74,62%
4. Angka Kemiskinan yang Relatif Tinggi
Dalam kurun waktu tahun 2013-2017 terjadi penurunan presentase
penduduk miskin walaupun tidak signifikan. Pada tahun 2013 presentase
penduduk miskin masuk di angka 14,64%, dan turun menjadi 13,04%
pada tahun 2017. Jika dilihat dari jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Blora pada tahun 2013 sebanyak 123.800 jiwa, berkurang menjadi
111.880 jiwa pada tahun 2017. Namun demikian, pencapaian ini dalam
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -6-
skala provinsi masih di urutan 21 dari 35 kab/kota. Ini bisa terlihat dari
masuk kecilnya capaian penurunan rumah tidak layak huni sebesar 85
dari target capaian 2017 sebesar 700 RTLH tertangani. Demikian juga di
rendahnya cakupan masyarakat miskin yang mendapat pelayanan
kesehatan yang baru tercapai 22% dari target 100%.
5. Pemerataan dan Mutu Pendidikan Masih Rendah
Pemerataan Pendidikan terlihat dari rata-rata lama sekolah Kabupaten
Blora pada tahun 2017 tercatat 6.18, hal ini berarti masyarakat
Kabupaten Blora rata-rata menempuh Pendidikan selama 6 tahun saja.
Persentase lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terakreditasi
dengan target 37,11% baru tercapai 2,68%. Angka Putus Sekolah
SMP/MTs masih sangat tinggi dari target 0,2% capaian akhir 2017 masih
di kisaran 0,3%
6. Derajat Kesehatan Masyarakat Belum Optimal
Derajat kesehatan di Kabupaten Blora terlihat dari: kasus kematian ibu
tahun 2017 sebanyak 15 kasus, AKB sebesar 14,07 per 1.000 KH, dan
capaian AKBa sebesar 15,7 per 1000 KH dari target 14,7 per 1000 KH,
dan capaian Balita Gizi Kurang baru sebesar 3,86% dari target 2,8%.
7. Penyelenggaraan Pemilihan Umum
Pada tahun 2019 akan dilaksanakan Pemilihan Umum Legislatif dan
Presiden, merupakan ajang perta demokrasi yang perlu disukseskan
Bersama.
Adapun permasalahan pembangunan di Kabupaten Blora sesuai capaian
indikator Pembangunan Tahun 2017 terhadap capaian akhir RPJMD Tahun 2016-
2021 adalah sebagai berikut:
a. Urusan Pendidikan
• Masih rendahnya Lembaga PAUD yang terakreditasi
• Masih tingginya angka putus sekolah jenjang SMP/MTs
• Masih banyaknya anak lulusan SMP/MTs yang tidak mengikuti jenjang
kesetaraan SMA
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -7-
b. Urusan Kesehatan
• Masih adanya kasus kematian ibu, bayi dan anak.
• Masih adanya balita dengan status gizi kurang.
• Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan masyarakat.
• Miskin.
• Belum semua puskesmas terakreditasi versi baru.
• Kurangnya dokter umum di puskesmas.
• Masih tingginya angka kesakitan dan angka kematian DBD.
• Kurangnya pengetahuan dan kesadaran wanita terhadap diteksi dini
kanker.
• Masih adanya kasus gizi buruk, gizi kurang, anemia ibu hamil.
• Masih tingginya kasus kematian di Rumah Sakit.
• Kurangnya capaian Akreditasi Rummah Sakit Versi KARS di Rumah Sakit
Blora dan Cepu.
c. Urusan Perumahan dan Kawasan Permukiman
• masih adanya Kawasan kumuh perkotaan.
• Masih banyaknya RTLH.
• Kurang tersedianya informasi mengenai RDTR wilayah kabupaten/kota.
beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital.
d. Urusan Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat
• Masih rendahnya cakupan penegakan perda.
• Masih kurangnya jumlah tokoh masyarakat yang memahami peningkatan
toleransi kerukunan antar umat beragama, nilai sosial, dan solidaritas
nilai-nilai luhur budaya.
e. Urusan Tenaga Kerja
• Masih rendahnya persentase pencari kerja yang ditempatkan
f. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Masyarakat
• Masih adanya kasus kekerasan terhadap perempuan.
• Masih kurangnya jumlah kelompok anak, termasuk forum anak di
desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten.
• Masih kurangnya desa prima yang terbentuk.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -8-
g. Urusan Pangan
• Masih rendahnya pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
• Masih kurangnya penanganan desa rentan desa pangan.
h. Urusan Pertanahan
• Masih kuranganya ketersediaan tanah untuk keperluan pemerintah
daerah.
• Masih kurangnya dokumen rupa bumi yang tersusun.
i. Urusan Lingkungan Hidup
• Masih kurangnya pemantauan uji kualitas udara dan limbah cair.
j. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
• Masih kurangnya jumlah usaha ekonomi produktif perempuan yang
terlatih.
• Masih kurangnya posyantek aktif.
k. Urusan Pengendalian Penduduk dan KB
• Masih tingginya cakupan pasangan usia subur yang istrinya dibawah usia
20 tahun.
l. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
• Masih rendahnya prosentase koperasi aktif.
m. Urusan Penanaman Modal
• Masih rendahnya investor yang menanamkan modal.
• Masih kurangnya informasi mengenai peluang usaha sector / bidang
usaha unggulan.
• Masih kurangnya kegiatan promosi peluang penamaman modal provinsi.
• Masih kurangnya promosi peluang penanaman modal kabupaten.
n. Urusan Kearsipan
• Masih kurangnya jumlah arsip non tekstual yang terolah dengan baik.
• Masih kurangnya jumlah arsip / dokumen yang telah diduplikatkan.
o. Urusan Kebudayaan
• Masih rendahnya cakupan fasilitas seni.
p. Urusan Kelautan dan Perikanan
• Masih rendahnya produksi perikanan budidaya dan perikanan air
tangkap.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -9-
• Masih rendahnya tingkat cakupan bina kelompok pembudidayaan ikan.
q. Urusan Pariwisata
• Masih kurangnya jumlah obyek wisata unggulan.
r. Urusan Pertanian
• Masih rendahnya produksi kedelai dan tembakau.
s. Urusan Peternakan
• Masih kurangnya jumlah ternak yang terlayani pengobatan dan
pencegahan penyakit.
• Masih kurangnya jumlah lokasi yang dilakukan pemeriksaan daging dan
jumlah sarana dan prasarana teknologi peternakan.
t. Urusan Perindustrian
• Masih rendahnya cakupan jumlah kelompok pengrajin yang dibina.
u. Urusan Transmigrasi
• Masih kurangnya jumlah transmigrasi yang diberangkatkan.
v. Urusan Penunjang Lainnya
• Masih rendahnya persentase tanah milik Pemkab yang terinventarisasai.
• Masih rendahnya OPD dengan skor nilai pelayanan publik “baik”.
• Masih rendahnya OPD yang menyusun SOP, SPP, dan IKM “baik”.
1.5 ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM UNGGULAN PEMBANGUNAN
DAERAH
2. Arah Kebijakan Tahun 2018
Arah Kebijakan Tahun 2018 yang berdasarkan penjabaran dari RPJMD
Kabupaten Blora Tahun 2016-2021 pada tahun ketiga (2018) ditujukan
untuk “Meningkatkan kualitas pelayanaan publik khususnya kesehatan,
pendidikan dasar dan sosial dasar guna mewujudkan sumberdaya
manusia yang berkualitas, didukung infrastruktur yang memadai.”
3. Program Unggulan Pembangunan Daerah
Program pembangunan merupakan program prioritas sebagai fokus dan
penjabaran kebijakan umum yang langsung berhubungan dengan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -10-
pencapaian sasaran Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Blora Tahun
2016-2021, yang dijabarkan pada setiap misi sebagai berikut.
1. Mewujudkan pemerintah yang efektif bersih KKN, dan
demokratis melalui reformasi birokrasi dalam rangka
peningkatan pelayanan publik
Program unggulan pada misi ini sebagai berikut:
a. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui reformasi birokrasi.
b. Penguatan transparansi birokrasi dan peningkatan partisipasi publik.
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya
daerah yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, ramah
lingkungan dan berkesinambungan
Program unggulan pada misi ini sebagai berikut:
a. Peningkatan teknologi dan penyusunan regulasi untuk menunjang
ketersediaan input pertanian/peternakan yang berkualitas.
b. Penguatan kelembagaan dan kapasitas keahlian (Skill dan teknologi)
petani dan peternak.
c. Peningkatan produktivitas pertanian beserta pemasaran hasilnya
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani.
d. Pengembangan industri berbasis hasil produksi pertanian dan
peternakan.
e. Peningkatan perekonomian lokal melalui penguatan UKM dan pasar
Tradisional.
f. Peningkatan kerjasama strategis multi stakeholder dan perbaikan
regulasi kehutanan/tambang/migas.
g. Peningkatan konservasi lingkungan dan situs budaya sebagai asset
sosial-ekonomi untuk menunjang pengembangan karakter lokal dan
wisata daerah.
3. Meningkatkan iklim yang kondusif dan kerjasama dengan pihak-
pihak berkepentingan untuk penciptaan lapangan kerja dan
pengembangan usaha melalui inventasi yang tepat sasaran.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -11-
Program unggulan pada misi ini sebagai berikut:
a. Penciptaan pelayanan ijin investasi yang efektif dan efisien.
4. Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia melalui
peningkatan kualitas pelayanan di bidang pendidikan,
kesehatan, dan sosial dasar lainnya dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal.
Program unggulan pada misi ini sebagai berikut:
a. Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan yang bermutu.
b. Peningkatan kualitas tenaga pendidik (formal dan non formal) dan
pemerataan distribusi guru.
c. Peningkatan dan pemeraatan Sarana-Prasarana pendidikan.
d. Penguatan kelembagaan pendidikan keagamaan sebagai pilar
tumbuhnya mental-spritual masyarakat.
e. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kesehatan
gratis untuk semua jenis pelayanan di Pukesmas dan jenis pelayanan
sampai kelas 3 di badan rumah sakit Blora dan cepu.
f. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan dan
sarana/prasarana kesehatan.
g. Percepatan pengentasan kemiskinan melalui bantuan sosial.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
publik.
Program unggulan pada misi ini sebagai berikut:
a. Peningkatan pembangunan infrastruktur yang memadai (khususnya
untuk menunjang akses pendidikan, kesehatan, dan pengembangan
pertanian).
6. Mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah
yang berpihak pada masyarakat miskin (Pro Poor), Pro Job, Pro
Growth, Pro Environment dan Pro Gender.
Program unggulan pada misi ini sebagai berikut:
a. Penguatan dan pengentasan regulasi yang melindungi masyarakat
dari kerentanan moral, sosial dan pelemahan ekonomi.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -12-
b. Peningkatan kajian di bidang sosial, budaya dan ekonomi.
7. Mewujudkan penegakan supremasi hukum dan Hak Asasi
Manusia (HAM).
Program unggulan pada misi ini sebagai berikut:
a. penegakan peraturan daerah dalam menciptakan ketenteraman dan
ketertiban masyarakat.
1.6 Ruang Lingkup
Laporan Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai capaian kinerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Blora di Pertengahan Periode RPJMD Kabupaten
Blora Tahun 2016-2021. Dengan melihat keberhasilan dari Tujuan RPJMD serta
target kinerja yang telah
diperjanjikan dalam perjanjian kinerja Tahun 2018. Capaian kinerja (performance
results) tahun 2018 tersebut dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja
(performance agreement) tahun 2017 sebagai tolok ukur keberhasilan Kabupaten
Blora di akhir periode RPJMD Tahun 2016-2021. Analisis atas capaian kinerja
terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan identifikasikannya sejumlah
celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja dimasa datang.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah
Kabupaten Blora tahun 2018 berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
KInerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja, sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, menjelaskan tentang gambaran umum Pemerintah
Daerah Kabupaten Blora dengan penekanan kepada aspek
strategis, serta struktur organisasi;
Bab II : Perencanaan Kinerja, menjelaskan secara ringkas / ikhtisar
perjanjian kinerja di tahun 2018 dan indikator kinerja utama
dalam 5 (lima) tahun.
Bab III : Akuntabilitas Kinerja Tahun 2018,
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I | -13-
A. Sub ini menyajikan tujuan yang ingin dicapai sesuai yang telah
ditetapkan pada RPJMD 2016 – 2021 dan Indikator Kinerja
Utama 2017 – 2021 menyajikan capaian kinerja setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis tahunan dari Tahun 2016
– 2021 sesuai hasil pengukuran kinerja. Untuk setiap tujuan
yang ingin dicapai dan sasaran strategi yang terkandung
didalamnya dilakukan analisa capaian kinerja sesuai dengan
lampiran II pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014.
B. Realisasi Anggaran Sub bab ini diuraikan realisasi anggaran
yang digunakan dan yang telah digunakan selama 1 (satu)
tahun dan setiap tahunnya untuk mewujudkan kinerja
sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja
Bab IV : Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja
Pemerintah daerah Kabupaten Blora Tahun 2018 dan
menguraikan rekomendasi bagi perbaikan kinerja di masa
datang.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -1-
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Dalam rangka mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik, efektif
dan efesien serta akuntabel, Pemerintah Daerah Kabupaten Blora dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,
berpedoman pada dokumen perencanaan antara lain:
1. RPJMD 2016 – 2021 ;
2. Indikator Kinerja Utama 2017-2021
3. Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
2.1 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD)
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan
strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah
agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan
tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis,
instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi,
peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas
kinerjanya. Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilaksanakan
melalui pembangunan secara berkelanjutan, optimalisasi sumber daya dan
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan untuk
menggerakkan potensi pembangunan daerah sesuai dengan kewenangan dan
kewajiban dalam penyelenggaraan otonomi daerah dilakukan secara terencana
dan terukur. Pembangunan yang berdaya guna dan berhasil guna di mulai dari
perencanaan yang terpadu, baik perencanaan jangka panjang, jangka menengah
dan perencanaan tahunan.
Sebagai kerangka perencanaan jangka panjang dijabarkan dengan
perencanaan jangka menengah melalui penyusunan Rencana Pembangunan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -2-
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora Tahun 2016-2021 sesuai
Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora Tahun 2016-
2021. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Blora Tahun 2016 – 2021 merupakan Dokumen perencanaan strategis yang
disusun dan dirumuskan setiap 5 ( lima ) tahun yang merupakan perencanaan
jangka menengah yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program
dan Kegiatan Daerah. Dan secara sistematis mengedepankan isu – isu lokal yang
diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan
yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan
secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran
pembiayaan.
Penyusunan LKjIP Tahun 2018 ini, mengacu pada Peraturan Daerah
Kabupaten Blora Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora Tahun 2016-2021, Peraturan Bupati
Blora Nomor 28 Tahun 2018 tentang Indikator Kinerja Utama ( IKU ) 2017-2021
di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Blora, Perjanjian Kinerja Tahun
2018.
2.1.1 Visi
Sejalan dengan tuntutan pelayanan publik yang lebih baik, kabupaten
Blora menghadapi sejumlah permasalahan, tantangan dan atau ancaman yang
sangat komplek dengan berbagai dimensinya seperti : Infrastruktur, kesehatan,
pendidikan, penciptaan lapangan kerja, pelayanan perijinan, pembangunan
manusia, oleh karena itu untuk membangun Blora yang lebih baek dimasa
mendatang pada RPJMD Tahun 2016-2021 memberi prioritas pada upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut diatas, termasuk mengantisipasi perubahan
yang terjadi di masa yang akan datang. Dengan mempertimbangkan potensi,
kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada, maka visi yang ingin
dicapai dalam periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Blora adalah :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -3-
“Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera dan
Bermartabat”
Visi tersebut merupakan kelanjutan dari visi sebelumnya dengan
melanjutkan misi dan program yang belum tercapai secara optimal.
Berdasarkan visi tersebut, diharapkan seluruh elemen masyarakat Blora
(termasuk didalamnya unsur pemerintah daerah) lebih mengoptimalkan seluruh
kapasitas yang dimilikinya untuk mewujudkan masyarakat Blora yang sejahtera
dan bermartabat. Penjelasan Visi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat yang sejahtera, mengandung maksud bahwa seluruh
masyarakat Kabupaten Blora telah mampu memenuhi kebutuhan
dasarnya meliputi sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan
secara layak dan berkeadilan. Kondisi ini ditandai tingginya pendapatan
per Kapita penduduk, pemerataan pendidikan bagi masyarakat, tingginya
derajat kesehatan masyarakat, menurunnya jumlah penduduk miskin,
terciptanya iklim investasi, meningkatnya jumlah lapangan kerja di
berbagai sektor usaha, ketersediaan infrastruktur dasar dan terciptanya
kelestarian lingkungan hidup.
2. Bermartabat mengandung maksud bahwa masyarakat Blora memiliki
harga diri yang tercermin melalui akhlak mulia dan berbudaya. Berakhlak
mulia dalam arti memperoleh kemajuan pada dimensi mental-spiritual,
keagamaan dan kebudayaan yang ditandai dengan terbentuknya
masyarakat yang bermoral dan berkarakter, sebagai wujud
kesejahteraan masyarakat secara lahir dan batin. Berbudaya dalam arti
menjujung tinggi nilai-nilai kebudayaan termasuk didalamnya hukum
kearifan lokal sebagai cerminan harkat dan martabat manusia.
Berbudaya merupakan aktifitas terus-menerus dalam
menumbuhkembangkan kualitas yang ditandai dengan terwujudnya
budaya profesionalisme, daya saing, etos kerja dan menghormati hukum.
Kebudayaan sebagai sebuah bidang kehidupan menjadi elemen penting
menuju masyarakat yang sejahtera.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -4-
2.1.2 Misi
Sesuai dengan visi Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera
dan Bermartabat”, maka ditetapkan misi sebagai bentuk upaya untuk
mewujudkan visi, yaitu sebagai berikut:
1. Mewujudkan pemerintah yang efektif bersih KKN, dan demokratis,
melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka peningkatan pelayanan
publik.
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan
memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang ramah
lingkungan dan berkesinambungan.
3. Meningkatkan iklim kondusif dan kerjasama dengan pihak-pihak
berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan pengembangan
inventasi
4. Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan bidang
pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan masyarakat dan
lainnya serta memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan
lokal.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana publik.
6. Mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah yang
berpihak pada masyarakat miskin (Pro Poor), pro job, prow growth, pro
environment dan pro gender.
7. Mewujudkan penegakan supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia
(HAM).
Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Untuk merealisasikan
pelaksanaan visi dan misi Kabupaten Blora, perlu ditetapkan tujuan
pembangunan daerah Kabupaten Blora
yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Tujuan pembangunan
daerah ini ditetapkan untuk memberikan arah terhadap tujuan pembangunan
yang hendak dicapai. Disamping itu juga dalam rangka memberikan kepastian
operasional dan keterkaitan terhadap peran masing-masing misi yang telah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -5-
ditetapkan serta menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa
mendatang.
Sedangkan sasaran ( Obyektif ) yang merupakan penjabaran dari tujuan
adalah kondisi yang ingin dicapai setiap tahunnya dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun. Sebagaimana Visi dan Misi yang telah ditetapkan untuk keberhasilan
tersebut perlu ditetapkan tujuan Pemerintah Kabupaten Blora, yang ditempuh
melalui penetapan beberapa sasaran yang satu dengan lainnya saling terkait.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
Tabel 2.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD Blora Tahun 2016-
2021
No Misi Tujuan Sasaran
1
Mewujudkan pemerintah yang efektif bersih KKN, dan demokratis, melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka peningkatan pelayanan publik.
Meningkatkan Kapasitas, Kompetensi, etos kerja dan integritas Aparatur Sipil Negara
Terpenuhinya jabatan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, dan ASN yang memiliki etos kerja tinggi
Meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dan kualitas pelayanan publik
Meningkatnya penerapan standar pelayanan dan kepuasan masyarakat pada perangkat daerah yang memberikan pelayanan publik Meningkatnya cakupan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil
Meningkatnya kualitas pelayanan statistik, kearsipan, persandian, dan transmigrasi
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan berbasis TIK Meningkatnya kinerja DPRD dalam fungsi legislasi, pengawasan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -6-
No Misi Tujuan Sasaran
dan penganggaran.
Meningkatnya kapasitas fiskal daerah dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
Meningkatnya pendapatan daerah dan kualitas pengelolaan keuangan daerah
2 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan masyarakat.
Meningkatnya jumlah, produktivitas dan profitabilitas industri. Meningkatnya kualitas koperasi, serta kemandirian usaha mikro kecil dan menengah Meningkatnya nilai ekspor dan tertatanya pasar tradisional Meningkatnya kunjungan wisatawan di obyek wisata unggulan daerah
Meningkatkan produktivitas hasil pertanian, peternakan dan perikanan sebagai penunjang ketahanan pangan
Terpeliharanya produksi dan produktivitas pertanian dan populasi hewan ternak
Meningkatnya produksi dan produktvitas perikanan budidaya. Meningkatnya akses, distribusi dan konsumsi pangan masyarakat
Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup
Meningkatnya kesadaran pelaku usaha dalam pencegahan pencemaran lingkungan hidup. Meningkatnya kualitas dan kinerja pengelolaan persampahan
3 Meningkatkan iklim kondusif dan kerjasama dengan pihak-pihak berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan pengembangan
Meningkatkan minat dan realisasi investasi di Kabupaten Blora
Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan investasi
Menurunkan Meningkatnya
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -7-
No Misi Tujuan Sasaran
inventasi pengangguran
penempatan tenaga kerja
4 Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan masyarakat dan lainnya serta memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal.
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
Meningkatnya ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian pendidikan
Meningkatnya minat baca di perpustakaan daerah Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan terkendalinya jumlah penduduk
Meningkatkan perlindungan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender, serta keberdayaan masyarakat
Meningkatnya ketersediaan dokumen perencanaan dan penganggaran desa, dan kualias pengelolaan Lembaga Ekonomi Pedesaan
Meningkatnya perlindungan perempuan dan pemenuhan hak anak
Meningkatkan prestasi pemuda dan olahraga, serta apresiasi seni dan budaya daerah
Meningkatnya kegiatan pemuda dan olahraga Meningkatnya pelestarian keragaman dan kekayaan budaya daerah
5 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana publik.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -8-
No Misi Tujuan Sasaran
Meningkatnya ketersediaan dan kualitas saluran drainase dan irigasi
Tersedianya dokumen perencanaan tata ruang
Meningkatnya pelayanan perhubungan darat
Meningkatkan sarana dan prasarana dasar permukiman dan perumahan agar masyarakat hidup layak
Berkurangnya Rumah Tidak Layak Huni dan kawasan kumuh perkotaan. Meningkatnya kualitas dan kuantitas air bersih dan sanitasi
6 Mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah yang berpihak pada masyarakat miskin (Pro Poor), pro job, prow growth, pro environment dan pro gender
Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah
Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan pembangunan
7 Mewujudkan penegakan supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Meningkatkan Ketenteraman, ketertiban umum
Meningkatnya penegakan Perda
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -9-
Tabel 2.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Blora
Tahun 2016-2021
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1
Mewujudkan pemerintah yang efektif bersih KKN, dan demokratis, melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka peningkatan pelayanan publik.
Meningkatkan Kapasitas, Kompetensi, etos kerja dan integritas Aparatur Sipil Negara
Terpenuhinya jabatan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, dan ASN yang memiliki etos kerja tinggi
Meningkatkan kapasitas aparatur sipil negara melalui Diklat dan pelatihan, dan meningkatkan disiplin aparatur melalui pemberian sanksi yang tegas
Peningkatan kapasitas aparatur sipil negara diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan tenaga fungsional sesuai amanat UU ASN,dan penegakan disiplin aparatur.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik pada unit pelayanan pemerintah daerah
Meningkatnya penerapan standar pelayanan pada perangkat daerah yang memberikan pelayanan publik dan meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan public
Meningkatkan evaluasi dan penilaian kualitas pelayanan publik
Peningkatan pengukuran indeks kepuasan masyarakat, dan peningkatan inovasi pelayanan publik
Meningkatnya cakupan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil.
Meningkatkan pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil melalui penguatan kapasitas petugas, dan mendekatkan layanan kepada masyarakat.
Peningkatan pelayanan dan peningkatan pemahaman tentang pentingnya dokumen kependudukan dan catatan sipil
Meningkatnya kualitas pelayanan statistik,
Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam
Peningkatan penyediaan data statistik daerah; Peningkatan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -10-
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
kearsipan, persandian, dan transmigrasi
perbaikan kualitas pelayanan statistik kearsipan, persandian, dan transmigrasi
pengelolaan arsip daerah; Peningkatan pengamanan informasi dengan sandi; Peningkatan pelayanan pemberangkatan transmigrasi
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan berbasis TIK
Meningkatan kapasitas aparatur Perangkat Daerah dalam pengelolaan jaringan dan pemanfaatan aplikasi e-government lingkup Pemerintah daerah.
Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan sarana prasarana berbasis teknologi; dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan telekomunikasi.
Meningkatnya kinerja DPRD dalam fungsi legislasi, pengawasan dan penganggaran.
Meningkatkan fasilitasi peningkatan kapasitas Anggota DPRD dalam pelaksanaan fungsi DPRD.
Peningkatan fasilitasi pelaksanaaan tugas dan fungsi DPRD
Meningkatnya kapasitas fiskal daerah dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
Meningkatnya pendapatan daerah dan kualitas pengelolaan keuangan daerah
Menata sistem pemungutan pajak dan retribusi daerah, dan meningkatkan pembinaan pengelolaan keuangan seluruh SKPD, dan meningkatkan kapasitas pemeriksa dalam pembinaan dan
Peningkatan perbaikan manajemen pengelolaan keuangan dan asset daerah, dan Peningkatan pembinaan dan pemeriksaan pengawasan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -11-
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
pemeriksaan pelaksanaan pembangunan
2 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan masyarakat.
Meningkatnya jumlah, produktivitas dan profitabilitas industri.
Meningkatkan kapasitas dan pembinaan pelaku industri kecil dan menengah dalam hal produksi maupun pemasaran.
Pengembangan industri kecil menengah potensial; peningkatan kapasitas SDM pelaku industri; dan pengembangan industri pengolahan hasil pertanian berbasis IPTEK.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas koperasi, serta kemandirian usaha mikro kecil dan menengah
Meningkatkan pembinaan koperasi agar aktif dan sehat, dan memberdayakan UMKM agar memiliki kemandirian dan daya saing produk.
Peningkatan kualitas koperasi dan inovasi produk UMKM dalam mendorong daya saing.
Meningkatnya nilai ekspor dan tertatanya pasar tradisional dan Pedagang Kaki Lima.
Memanfaatkan rantai nilai dan jaringan regional untuk meningkatkan ekspor dan meningkatkan kelayakan bangunan pasar.
Peningkatan kerjasama perdagangan,pengelolaan pasar tradisional, dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL)
Meningkatnya kunjungan wisatawan di obyek wisata unggulan daerah
Mengembangkan dan melengkapi sarana dan prasarana obyek wisata unggulan daerah, dan menjalin kerjasama dalam promosi pariwisata.
Peningkatan promosi pariwisata di dalam maupun di luar daerah; Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana penunjang obyek wisata unggulan..
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -12-
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan produktivitas hasil pertanian, peternakan dan perikanan budidaya sebagai penunjang ketahanan pangan
Terpeliharanya produksi dan produktivitas pertanian dan populasi hewan ternak
Meningkatkan ketersediaan air dengan membangun sarana sumberdaya air, dan memberdayakan kelompok tani dalam pemanfaatan teknologi tepat guna dan pengembangan agrobisnis.
Peningkatan produksi dan kualitas produk pertanian (dalam arti luas) dengan orientasi bisnis pertanian dalam rangka menjamin ketahanan pangan.
Meningkatnya produksi dan produktvitas perikanan.
Memberdayakan kelompok budidaya perikanan dalam upaya peningkatan produksi perikanan
Pengembangan budidaya perikanan dengan media kolam terpal, dan peningkatan usaha pengolahan ikan.
Meningkatnya akses, distribusi dan konsumsi pangan masyarakat
Meningkatkan kerjasama dengan lembaga yang bergerak dalam bidang distribusi pangan untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan dan stabilitas harga pangan pokok.
Peningkatan akses, distribusi dan konsumsi pangan yang beragam, berimbang, bergizi dan aman.
Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup
Meningkatnya kesadaran pelaku usaha dalam pencegahan pencemaran lingkungan hidup.
Menguatkan sistem pemantauan kualitas lingkungan hidup, pengawasan dan penegakan hukum terhadap
Peningkatan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, Peningkatan sarana dan prasarana laboratorium
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -13-
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
usaha/kegiatan yang mencemari lingkungan.
lingkungan, Perluasan konservasi sumberdaya alam, dan Penerapan standar baku dalam pembangunan cerobong udara pada kegiatan industri.
Meningkatnya kualitas dan kinerja pengelolaan persampahan
Mengurangi produksi sampah dengan mendorong pengurangan penggunaan plastik, dan mengembangkan pengelolaan sampah 3R dengan membentuk bank sampah.
Peningkatan sarana prasarana dan SDM yang menangani kebersihan, pengangkutan, dan pengelolaan TPA, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.
3 Meningkatkan iklim kondusif dan kerjasama dengan pihak-pihak berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan pengembangan inventasi
Meningkatkan minat dan realisasi investasi di Kabupaten Blora
Meningkatnya nilai realisasi investasi dan kualitas pelayanan perijinan
Meningkatkan penyediaan infrastruktur, mempermudah pelayanan perijinan dan penciptaan iklim investasi yang kondusif.
Peningkatan investasi daerah yang mampu membuka peluang kerja, dan perbaikan kualitas pelayanan perijinan.
Menurunkan pengangguran
Meningkatnya penempatan tenaga kerja
Meningkatkan kualitas pelatihan/ magang bagi pencari kerja, dan mengembangkan program kemitraan antara pemerintah dengan dunia usaha/industri
Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas Pencari Kerja, penempatan kerja dan menciptakan Hubungan Industrial yang harmonis.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -14-
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
dalam penempatan kerja.
4 Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan masyarakat dan lainnya serta memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal.
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
Meningkatnya ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian pendidikan
Meningkatkan pemberian beasiswa bagi anak dari keluarga kurang mampu, meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan melalui diklat/pelatihan, meningkatkan
Peningkatan pelayanan pendidikan yang bermutu dengan dukungan tenaga pendidik yang profesional berbasis kompetensi, kurikulum yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi; dan Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan profesionalisme kemampuan tenaga pendidik, peningkatan kualitas sarana prasarana pendidikan, pengembangan pendidikan non formal.
Meningkatnya minat baca di perpustakaan daerah
Melengkapi fasilitas perpustakaan untuk meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke perpustakaan daerah
Peningkatan mutu pelayanan perpustakaan berbasis teknologi untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -15-
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatnya kesehatan masyarakat dan terkendalinya jumlah penduduk
Meningkatkan pemerataan, akses dan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan tenaga medis yang professional; peningkatan perbaikan gizi masyarakat; peningkatan usaha preventif dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit; peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat; peningkatan kualitas lingkungan sehat; Peningkatan pemeriksanaan pada Balita melalui deteksi tumbuh kembang anak; serta Peningkatan persalinan oleh tenaga kesehatan, pemeriksanaan ibu hamil dan peningkatan cakupan pelayanan pasca melahirkan.
Peningkatan upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat didukung dengan pemerataan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Meningkatkan
Meningkatnya penanganan
Meningkatkan pembudayaan
Peningkatan pembinaan dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -16-
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
perlindungan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
kesetiakawanan sosial dalam penyelenggaraan perlindungan sosial.
penyediaan bantuan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender, serta keberdayaan masyarakat
Meningkatnya perlindungan perempuan dan pemenuhan hak anak
Mempercepat implementasi pengarustamaan gender dan Kabupaten Layak Anak dengan melibatkan kelembagaan gender dan anak
Peningkatan kapasitas, koordinasi dalam penguatan kelembagaan gender dan anak; Peningkatan perencanaan dan penganggaran responsif gender
Meningkatnya ketersediaan dokumen perencanaan dan penganggaran desa, dan kualitas pengelolaan Lembaga Ekonomi Pedesaan
Meningkatkan kemampuan aparatur desa dalam pengelolaan dana desa; dan neningkatkan pelatihan dan pemberdayaan lembaga ekonomi perdesaan
Meningkatkan kapasitas aparatur desa, dan peningkatan usaha ekonomi produktif masyarakat desa/kelurahan
Meningkatkan prestasi pemuda dan serta apresiasi seni dan budaya daerah
Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga
Meningkatan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan, peningkatan upaya pembibitan dan pengembangan prestasi olahraga secara sistematik, berjenjang, dan
Peningkatan pembinaan organisasi pemuda, pelatihan kewirausahaan bagi pemuda; dan pelatihan atlet dan pelatih olahraga; serta pembangunan sarana dan prasarana olahraga.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -17-
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
berkelanjutan
Meningkatnya pelestarian keragaman dan kekayaan budaya daerah
Memberdayakan tokoh-tokoh dan lembaga-lembaga adat untuk melestarikan nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat, serta meningkatkan penyelenggaraan event budaya daerah
Peningkatan penyelenggaraan gelar seni daerah, dan Peningkatan pengelolaan benda, situs dan kawasan cagar budaya dan nilai budaya daerah.
5 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana publik.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan, drainase, irigasi, dan perhubungan serta implementasi rencana tata ruang
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
Memperbaiki kondisi jaringan infrastruktur transportasi jalan bagi peningkatkan kelancaran mobilitas barang dan manusia serta aksesibilitas wilayah
Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan; peningkatan pengelolaan sumber daya air;
Meningkatnya ketersediaan dan kualitas saluran drainase dan irigasi
Meningkatkan ketersediaan sarana drainase dan irigasi melalui pembangunan, rehabilitasi, dan pengelolaan sarana drainase dan irigasi
Peningkatan fungsi sarana dan prasarana drainase; Peningkatan kualitas bangunan embung dan waduk cadangan sumberdaya air.
Tersedianya dokumen perencanaan tata ruang
Meningkatkan ketersediaan dokumen rencana detail tata ruang wilayah, dan penataan kawasan perkotaan.
Peningkatan kualitas Perencanaan tata ruang, optimalisasi pemanfaatan ruang sesuai RTRW, dan Peningkatan kualitas pengendalian pemanfaatan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -18-
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
ruang.
Meningkatnya pelayanan perhubungan darat
Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana perhubungan darat, terutama halte angkutan umum, terminal tipe C; terminal cargo (pelataran parkir truk), aktivasi bandara Ngloram,dan peningkatan sarana dan prasarana keselamatan lalu lintas.
Peningkatan sarana dan prasarana perhubungan, dan perbaikan sistem manajemen transportasi.
Meningkatkan sarana dan prasarana dasar permukiman dan perumahan agar masyarakat hidup layak
Berkurangnya Rumah Tidak Layak Huni dan kawasan kumuh perkotaan.
Meningkatkan rehabilitasi rumah tidak layak huni, dan perbaikan lingkungan perumahan di kawasan kumuh perkotaan, Peningkatan kerjasama dengan swasta dalam penyediaan perumahan dan permukiman yang berwawasan lingkungan
Penurunan kawasan kumuh perkotaan melalui perbaikan kualitas lingkungan pemukiman
Meningkatnya kualitas dan kuantitas air bersih dan sanitasi
Meningkatkan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat
Peningkatan sarana air bersih dan sanitasi;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -19-
No Misi Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
6 Mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah yang berpihak pada masyarakat miskin (Pro Poor), pro job, prow growth, pro environment dan pro gender
Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah
Meningkatnya Pencapaian target indikator RPJMD
Meningkatkan kualitas implementasi perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja pembangunan
Peningkatan perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan daerah
7 Mewujudkan penegakan supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Meningkatkan Ketenteraman, ketertiban umum
Meningkatnya penegakan Perda
Meningkatkan penegakan Perda melalui pelaksanaan patroli dan operasi, serta antisipasi penanganan potensi gangungan keamanan dan ketertiban.
Peningkatan pendidikan politik, pembinaan terhadap Ormas, LSM dan OKP; dan penegakan peraturan K3.
Pemerintah Kabupaten Blora telah menetapkan Indikator Kinerja Utama
(IKU) sebagai ukuran keberhasilan dalam mencapai sasaran strategis organisasi.
Penetapan IKU telah mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor
10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)
Kabupaten Blora Tahun 2016-2021.
2.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -20-
Indikator Kinerja Utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja
yang ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) tahun 2016-
2021 yang memiliki focus stakeholder, sedangkan yang fokusnya pada
peningkatan kapasitas internal organisasi tidak dijadikan sebagai indikator Kinerja
Utama.
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Blora yang akan digunakan telah
ditetapkan dengan Peraturan Bupati Blora Nomor 28 Tahun 2018 Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blora, sebagai berikut :
Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Kabupaten Blora Tahun 2016-2021
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Alasan
A Misi 1. Mewujudkan pemerintah yang efektif bersih KKN, dan demokratis, melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka peningkatan pelayanan publik.
1
Meningkatkan
Kapasitas,
Kompetensi, etos
kerja dan
integritas
Aparatur Sipil
Negara
Terpenuhinya
jabatan sesuai
dengan kompe
tensi yang
dibutuhkan, dan
ASN yang
memiliki etos
kerja tinggi
Persentase PNS
yang sesuai
dengan
Kompetensi
Indikator ini dipilih untuk mengetahui tingkat kompetensi pejabat
Tingkat Maturitas
SPIP Target RPJMD
Tingkat
Kapabilitas APIP
2 Meningkatkan
kualitas pelayanan
publik dan
akuntabilitas
kinerja
pemerintah
daerah.
Meningkatnya
penerapan
standar
pelayanan dan
kepuasan
masyarakat pada
perangkat daerah
yang memberikan
pelayanan publik,
dan
meningkatnya
akuntabilitas
kinerja
pemerintah
daerah
Persentase
perangkat daerah
yang menyusun
SOP, SPP, dan
IKM Baik
Indikator ini dipilih
untuk melihat
penerapan SOP, SPP,
dan IKM pada unit-
unit pelayanan publik
di Kabupaten Blora
dalam rangka
perbaikan kualitas
pelayanan publik
Nilai Laporan
Hasil Evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Indikator ini dipilih
sesuaiamanat Prepres
29 tahun 2014
tentang SAKIP
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -21-
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Alasan
Pemerintah
Meningkatnya
cakupan
pelayanan
administrasi
kependudukan
dan catatan sipil
Rasio penduduk
berKTP
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
dan mengevaluasi
penduduk yang
sudah memiliki NIK.
Indikator ini
dibutuhkan untuk
mendorong agar
seluruh penduduk
memiliki Identitas
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan berbasis TIK
Prosentase Sistem Informasi Manajemen Pemda yang terimtegrasi
Indikator ini dipilih untuk mengetahui jumlah SIMDA yang sudah terintergrasi di Kabupaten Blora
3 Meningkatnya
kapasitas fiskal
daerah dan
akuntabilitas
pengelolaan
keuangan daerah
Meningkatnya
pendapatan
daerah dan
kualitas
pengelolaan
keuangan daerah
Persentase
peningkatan
Pendapatan Asli
Daerah per tahun
Indikator ini dipilih untuk mengetahui pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah per tahun.
Opini BPK
terhadap Laporan
Keuangan Daerah
Indikator ini dipilih untuk melihat kualitas Laporan Keuangan Daerah. Indikator ini penting untuk mendorong terjadinya tertib manajemen dan administrasi pengelolaan keuangan daerah.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -22-
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Alasan
B Misi 2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.
4 Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi,
Pendapatan
masyarakat dan
pemerataan
pendapatan
masyarakat.
Meningkatnya
pertumbuhan
ekonomi di
Kabupaten Blora
Pertumbuhan
Ekonomi
Indikator ini dipilih
untuk mengevalusi
pertumbuhan PDRB,
mengingat PDRB
sebagai salah satu
indikator ekonomi
yang akan sangat
membantu pengambil
kebijakan dalam
perencanaan dan
evaluasi
pembangunan.
Meningkatnya jumlah, produktivitas dan profitabilitas industri.
Prosentase Pertumbuhan Industri
Indikator ini dipilih
untuk melihat
seberapa besar
pertumbuhan
industri.
Meningkatnya kualitas koperasi, serta kemandirian usaha mikro kecil dan menengah
Persentase koperasi sehat
Indikator ini dipilih
untuk mengevaluasi
seberapa besar
persentase koperasi
simpan pinjam / unit
simpan pinjang yang
sehat.
Jumlah Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM)
Indikator ini dipilih
untuk mengevaluasi
perkembangan
Jumlah Usaha Mikro
Kecil dan Menengah
(UMKM).
Meningkatnya
nilai ekspor dan
tertatanya pasar
tradisional dan
Pedagang Kaki
Lima.
Nilai ekspor
produk-produk
asal Kabupaten
Blora
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
perkembangan nilai
ekspor produk-
produk asal
Kabupaten Blora
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -23-
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Alasan
Persentase pasar
tradisional yang
memenuhi syarat
kenyamanan dan
kesehatan
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
kualitas pasar
tradisional
5 Meningkatkan
produktivitas hasil
pertani-an,
peterna-kan dan
peri-kanan
sebagai
penunjang
ketahanan pangan
Terpeliharanya
produksi dan
produktivitas
pertanian dan
populasi hewan
ternak
Produksi Padi sawah
Indikator dipilih sebagai bahan evaluasi capaian peningkatan produksi padi sawah.
Produksi Jagung Indikator dipilih sebagai bahan evaluasi capaian peningkatan produksi jagung.
Meningkatnya
produksi dan
produktivitas
perikanan
budidaya
meningkat
Produksi
Perikanan
Indikator ini dilih
untuk mengevaluasi
capaian peningkatan
produksi perikanan.
Meningkatnya
akses, distribusi
dan konsumsi
pangan
masyarakat
Skor Pola Pangan
Harapan (PPH)
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
situasi pola konsumsi
pangan masyarakat
dari segi kuantitas
maupun kualitasnya
menuju pola pangan
yang beragam,
bergizi, seimbang dan
aman dengan skor
PPH
6 Meningkatkan
kelestarian
lingkungan hidup
Meningkatnya
kesadaran pelaku
usaha dalam
pencegahan
pencemaran
Standat IKLH
Kabupaten Blora
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
standar Indeks
Kualitas Lingkungan
Hidup (IKLH)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -24-
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Alasan
lingkungan hidup
C Misi 3. Meningkatkan iklim kondusif dan kerjasama dengan pihak-pihak berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan pengembangan inventasi
7 Meningkatkan
minat dan
realisasi investasi
di Kabupaten
Blora
Meningkatnya
nilai realisasi
investasi dan
kualitas
pelayanan
perijinan
Nilai investasi
berskala nasional
(PMDN/PMA)
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
seberapa besar nilai
investasi dari perusa-
haan (PMA/PMDN) di
Kabupaten Blora,
mengingat investasi
merupakan salah satu
unsur penting dalam
mendorong
pertumbuhan
ekonomi dan pencip-
taan lapangan kerja.
Terselenggaranya
pelayanan
perijinan dan
nonperijinan
bidang
penanaman
modal melalui
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu (PTSP) di
Bidang
Penanaman
Modal
Indikator ini dipilih
untuk mengevaluasi
pelayanan terpadu
satu pintu
8
Menurunkan
pengangguran
Sasaran
penempatan
tenaga kerja
Prosentase
pencari kerja
yang ditempatkan
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
banyaknya pencari
kerja yang
ditempatkan sesuai
dengan keterampilan
yang dipunyai
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -25-
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Alasan
D Misi 4. Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan masyarakat dan lainnya serta memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan kearifan lokal.
9 Meningkatkan
kualitas
sumberdaya
manusia
Meningkatnya
ketersediaan,
keterjangkauan,
kualitas,
kesetaraan, dan
kepastian
Pendidikan
Meningkatnya
ketersediaan,
Keterjangkauan,
Kualitas,
Kesetaraan dan
Kepastian
pendidikan
Angka kelulusan
(AL) SD / MI
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
tingkat kelulusan
pada jenjang SD/MI,
yang menjadi salah
satu indikator terkait
mutu pendidikan
Angka Kelulusan
(AL) SMP/MTs
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
tingkat kelulusan
pada jenjang
SMP/MTs, yang
menjadi salah satu
indikator terkait mutu
pendidikan.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan terkendalinya jumlah penduduk
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan terkendalinya jumlah penduduk
Indikator ini dipilih untuk melihat angka perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan terkendalinya jumlah penduduk
Indikator ini dipilih untuk mengevaluasi apakah pelaksana-an pelayanan kese-hatan memberikan pengaruh pada peningkatan kesehatan bayi.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -26-
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Alasan
Angka Kematian Balita
Indikator ini dipilih untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan pelayanan kesehatan memberikan penga-ruh pada peningkatan kesehatan balita.
Angka Kematian Ibu
Indikator ini dipilih untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan pelayanan kesehatan memberikan penga-ruh pada peningkatan kesehatan ibu.
Presentase Gizi Buruk
Indikator ini dipilih untuk mengevaluasi dan mengantisipasi terjadinya kasus gizi buruk pada balita di masyarakat.
Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB tidak terpenuhi (Unmet Need)
Indikator ini dipilih untuk melihat seberapa besar PUS yang ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi, ingin ber KB tetapi belum terlayani.
10 Meningkatkan
perlindungan
sosial bagi
Penyandang
Masalah
Meningkatnya
penanganan
terhadap
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS
Persentase
Penurunan
jumlah PMKS
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
besarnya penurunan
jumlah PMKS.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -27-
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Alasan
11 Meningkatkan
Kesetaraan dan
keadilan gender,
serta keberdayaan
masyarakat
Meningkatnya
ketersediaan
dokumen
perencanaan dan
penganggaran
desa, dan kualias
pengelolaan
Lembaga
Ekonomi
Pedesaan
Persentase desa yang memiliki RPJMDes dan APBDes berkualitas baik.
Indikator ini dipilih untuk mengetahui seberapa besar desa yang memiliki doku-men perencanaan dan penganggaran desa dengan kualitas baik.
Prosentase pertumbuhan BUMDes
Indikator ini dipilih untuk melihat perkembangan jumlah BUMDes.
Meningkatnya
kesetaraan dan
keadilan gender
serta
keberdayaan
masyarakat
Cakupan
Perempuan dan
anak korban
kekerasan yang
mendapatkan
penanganan
pengaduan
Indikator ini dipilih
untuk memberikan
perlindungan dan
pelayanan terpadu
dalam merespon
adua/laporan korban
kekerasan bagi
perempuan dan anak
E Misi 5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana publik.
12 Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
infrastruktur
Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
Persentase Jalan kondisi baik
Indikator ini dipilih untuk mengetahui banyaknya jalan kondisi baik.
Persentase Jembatan dalam kondisi baik
Indikator ini dipilih untuk mengetahui banyaknya jembat-an kondisi baik.
Meningkatnya ketersediaan dan kualitas saluran drainase dan irigasi
Panjang salurah drainase dalam kondisi baik
Indikator ini dipilih untuk mengetahui panjang salurah drainase dalam kondisi baik
Presentase
terbangunnya
sarana prasarana
jaringan irigasi
Indikator ini dipilih
untuk banyaknya
sarana prasarana
jaringan irigasi yang
terbangun
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -28-
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Alasan
Meningkatnya pelayanan perhubungan darat
Persentase prasarana perhubungan dalam kondisi baik
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
banyaknya prasara-
na perhubungan
dalam kondisi baik
13 Meningkatkan sarana dan prasarana dasar permukiman dan perumahan agar masyarakat hidup layak
Berkurangnya
Rumah Tidak
Layak Huni dan
kawasan kumuh
perkotaan
Cakupan ketersediaan rumah
Indikator ini dipilih untuk mengetahui Jumlah rumah tidak layak huni yang diharapkan semakin menurun.
Penurunan Luas kawasan kumuh di kawasan perkotaan
Indikator ini dipilih untuk mengetahui Luas kawasan kumuh di kawasan perkotaan.
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas air
bersih dan
sanitasi
Persentase penduduk yang mendapatkan air minum yang aman
Indikator ini dipilih untuk mengevaluasi seberapa besar pelaksanaan pembangunan pada pemenuhan cakupan layanan air minum di daerah perkotaan
Cakupan pelayanan sanitasi
Indikator ini dipilih untuk mengevaluasi seberapa besar cakupan rumah tangga bersanitasi di daerah perkotaan.
F Mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah yang berpihak pada masyarakat miskin (Pro Poor), pro job, prow growth, pro environment dan pro gender
14 Meningkatkan
kualitas
perencanaan dan
penganggaran
pembangunan
daerah
Meningkatnya
Pencapaian target
indikator RPJMD
Presentase
Capaian Indikator
Kinerja RPJMD
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
seberapa besar
capaian indikator
kinerja RPJMD.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -29-
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja
Alasan
G Mewujudkan penegakan supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
15
Meningkatkan
Ketenteraman
ketertiban umum
Meningkatnya
penegakan Perda
Tingkat
penyelesaian
pelanggaran K3 (
Ketertiban,Ketent
raman,Keindahan
) di Kabupaten
Cakupan
Penegakan Perda
Indikator ini dipilih
untuk mengetahui
besarnya
pelanggaran perda
dan perkada yang
terselesaikan.
Perjanjian Kinerja adalah lembar/ dokumen yang berisikan penugasan
daripimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
rendah untuk melaksanakan program / kegiatan yang disertai dengan indikator
kinerja yang merupakan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik IndonesiaNomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dikelolanya. Tujuan khusus perjanjian kinerja adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud
nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai
dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
2.3 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -30-
organisasi; menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur; dan sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Pemerintah Kabupaten Blora telah membuat perjanjian kinerja tahun
2018 mengacu pada perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) tahun 2016 – 2021. Oleh karena itu Indikator kinerja dan target
tahunan yang digunakan dalam perjanjian kinerja ini adalah indikator kinerja
utama Pemerintah Kabupaten Blora yang telah ditetapkan dan telah
diintegrasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
tahun 2016-2021. Perjanjian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Blora Tahun
2018 telah ditandatangani pada tanggal 2 Januari 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4
Perjanjian Kinerja Tahun 2018
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3
Prioritas Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan Yang Bermutu
1. Meningkatnya ketersediaan,
Keterjangkauan, Kualitas,
Kesetaraan dan Kepastian
pendidikan
Angka usia harapan lama
sekolah
12,25
tahun
Rata-rata lama sekolah 6,3 tahun
Angka Kelulusasn SD/MI 100%
Angka Kelulusan SMP/MTS 100%
Prioritas Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
2. Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat dan
terkendalinya jumlah penduduk
Usia Harapan Hidup 73,93
Tahun
Angka Kematian Bayi (AKB) 11,9/1000
kh
Angka Kematian Balita 14/1000kh
Kasus Kematian Ibu 14 kasus
Presentase Gizi Buruk 0,12 %
Status Akreditasi Pelayanan
BLUD RSUD
Madya
Presentase Peserta KB Aktif 71 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -31-
Prioritas Percepatan Pengentasan Kemiskinan
3. meningkatnya pemenuhan
Kebutuhan Dasar
Skor Pola Pangan Harapan 67%
Jumlah rumah tidak layak huni 67,947
unit
Presentase berkurangnya
permukiman kumuh di
perkotaan
0,71%
Tingkat Penangangguran
Terbuka
3,6%
Pertumbuhan Usaha Kecil dan
menengah (UMKM)
6.750 Unit
Persentase pasar tradisional
yang memenuhi
syaratkenyamanan dan
kesehatan
80 %
Nilai ekspor produk-produk asal
Kabupaten Blora
2.855.852
US$
Persentase penduduk yang
mendapatkan air minum yang
aman
63,53 %
Cakupan pelayanan sanitasi 93,94 %
4. Meningkatnya penanganan
terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Persentase PMKS skala
kabupaten yang memperoleh
Bantuan Sosial untuk
pemenuhan Kebutuhan Dasar
O,65%
Penanganan Penyandang
Masalah Sosial dasar
0,24%
5. Meningkatnya Perlindungan
perempuan dan pemenuhan
hak anak
Indeks Pembangunan Gender 83,10
Cakupan Perempuan & anak
korban kekerasan yang
mendapatkan penanganan
100%
Focal Point Aktif 60%
Prioritas Peningkatan Infrastruktur Perkotaan dan Perdesaan
6. Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jalan dan jembatan
Persentase Jalan kondisi baik 62%
Persentase Jembatan dalam
kondisi baik
78 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -32-
7. Meningkatnya ketersediaan
dan kualitas saluran drainase
dan irigasi
Panjang saluran drainase
dalam kondisi baik
216 km
Ketersediaan air irigasi untuk
pertanian
40%
Kondisi Irigasi baik 35,03%
Prosentase luasan Ruang
Terbuka Hijau ( RTH)di
kawasan Perkotaan
12 %
8. Meningkatnya pelayanan
perhubungan darat
Persentase prasarana
perhubungan dalam kondisi
baik
85 %
Prioritas Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
9. Terpenuhinya jabatan sesuai
dengan kompen tensi yang
dibutuhkan, dan ASN yang
memiliki etos kerja tinggi
Persentase PNS yang sesuai
dengan kompetensi
52,16 %
Tingkat Maturitas SPIP level 2
Tingkat Kapabilitas APIP level 2
10. Meningkatnya penerapan
standar pelayanan dan
kepuasan masyarakat pada
perangkat daerah yang
memberikan pelayanan publik,
dan meningkatnya
akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah
Persentase perangkat daerah
yang menerapkan SOP, SPP,
dan IKM dengan nilai “Baik”
60 %
Nilai Laporan Hasil Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
B
11. Meningkatnya cakupan
pelayanan administrasi
kependudukan dan catatan
sipil
Rasio penduduk memiliki NIK
97 %
12. Meningkatnya pengembangan
komunikasi, informasi dan
media massa
Prosentase Perangkat Daerah
yang memiliki website
46%
Jumlah Pengunjung
Perpustakaan
66.000
orang
Jenis Pelayanan yang terlayani
Sistem Informasi Pelayanan
Perijinan
75 Ijin
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I | -33-
13. Meningkatnya pendapatan
daerah dan kualitas
pengelolaan keuangan daerah
Opini BPK terhadap Laporan
Keuangan Daerah.
WTP
14. Meningkatnya penegakan
Perda
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (Ketertiban,
Ketentraman,Keindahan ) di
Kabupaten
85
Cakupan Penegakan Perda 76,34
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 1 -
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas
instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi instansi yang
bersangkutan.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu dilaksanakan
sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan Organisasi dalam pencapaian
visi dan misi serta tujuan organisasi, dimana hasil yang dicapai akan menjadi
media evaluasi yang efektif bagi upaya perbaikan kinerja Instansi Pemerintah,
hal itu sejalan dengan Agenda Penguatan Pengawasan yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) mewajibkan dilakukannya review atas pencapaian Kinerja
Utama Instansi Pemerintah yang titik beratnya pada penilaian efektivitas dan
efisiensi pencapaian kinerja.
Sebagaimana yang dituangkan dalam RPJMD Kabupaten Blora Tahun
2016-2021, bahwa Visi Pemerintah Kabupaten Blora adalah: “Terwujudnya
Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera dan Bermartabat”. Berdasarkan
visi tersebut, diharapkan seluruh elemen masyarakat Blora (termasuk didalamnya
unsur pemerintah daerah) lebih mengoptimalkan seluruh kapasitas yang
dimilikinya untuk mewujudkan masyarakat Blora yang sejahtera dan
bermartabat.
Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, maka dijabarkan lebih lanjut ke
dalam Misi sebagai implementasi dari masyarakat yang sejahtera dan
bermartabat. Untuk merealisasikan visi dan misi Kabupaten Blora, maka telah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 2 -
ditetapkan Tujuan dengan Indikator Tujuan serta penjabaran ke dalam sasaran
strategis dan indikator sasaran.
Pemerintah Kabupaten Blora selaku pengemban amanah masyarakat,
melaksanakan kewajiban akuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Blora yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang
diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut: 1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukan semakin tingginya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukan makin rendahnya kinerja, digunakan
rumus :
2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendahnya kinerja
atau semakin rendah realisasi menunjukan makin tingginya kinerja,
digunakan rumus :
atau
Realisasi
Capaian indikator kinerja = ------------------------------- x 100%
Target
Target – (Realisasi – Target)
Capaian indikator kinerja = -------------------------------------------------- x 100%
Target
(2 x Target) – Realisasi
Capaian indikator kinerja = ------------------------------------------ x 100%
Target
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 3 -
Skala penilaian terhadap kinerja pemerintah berpedoman pada
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
No Interval Nilai
Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja
Kode warna
1 ≥ 90,1 Sangat baik
2 75,1 ≤ 90 Baik
3 65,1 ≤ 75 Sedang
4 50,1 ≤ 65 Rendah
5 ≤ 50 Sangat Rendah
Pada tabel 3.1 diatas menjelaskan bahwa, kode warna yang tertera pada
tabel tersebut menunjukan keberhasilan dari capaian kinerja dengan
membandingkan target dan realisasi pada tahun yang bersangkutan dan
membandingkan realisasi pada tahun yang bersangkutan dengan target pada
RPJMD. Laporan Kinerja memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian
target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan
penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja
sasaran yang di tetapkan dalam dokumen RPJMD 2016-2021. Sehingga Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Blora yang disusun tahun 2018
melaporkan atas ketercapaian Tujuan serta penjabaran melalui alat ukur
Indikator Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran setiap tahunnya selama 5 (lima)
tahun dan kemudian dilakukan evaluasi. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi
kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang
lebih transparan mengenai sebab–sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja
yang diharapkan berdasarkan tujuan yang ditetapkan pada RPJMD 2016-2021.
Dimana Laporan Kinerja setiap tahun sebelumnya memberikan gambaran
penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 4 -
indikator kinerja kegiatan dan penilaian tingkat kinerja untuk kemudian dilakukan
evaluasi untuk mengetahui kegagalan dan keberhasilan setiap tahunnya.
3.1 PENGUKURAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2018
Pemerintah Kabupaten Blora secara umum telah berupaya untuk
melaksanakan pembangunan di berbagai bidang dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran RPJMD Tahun 2016 – 2021 yang ditetapkan berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Blora Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blora Tahun 2016 – 2021, Peraturan Bupati
Blora Nomor 28 Tahun 2018 tentang Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Blora Tahun 2017-2021. Pengukuran tingkat capaian
kinerja Pemerintah Kabupaten Blora tahun 2018 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018, membandingkan
antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018 dengan tahun lalu,
membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018 dengan target
capaian akhir RPJMD, membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar
nasional, analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan
kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan, analisis atas efisiensi
penggunaan sumber daya. Tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Blora
Tahun 2018 berdasarkan hasil pengukurannya dan target kinerja dalam 5 (lima)
tahun yang ingin dicapai dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 5 -
Tabel 3.2 Hasil pengukuran Capaian Indikator Kinerja utama
Pemerintah Kabupaten Blora Tahun 2018
No Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Capaian
2017
Capaian Akhir
RPJMD
TAHUN 2018 Capaian terhadap
Akhir RPJMD
%
Target Realisa
si Capaian
%
1
Meningkatkan Kapasitas, Kompetensi,
etos kerja dan integritas Aparatur Sipil Negara
Terpenuhinya
jabatan sesuai
dengan kompe
tensi yang
dibutuhkan, dan
ASN yang memiliki
etos kerja tinggi
1. Persentase
PNS yang
sesuai dengan
Kompetensi % 43,65 57,6 52,16 91,65 175 159
2. Tingkat
Maturitas
SPIP Nilai Level 3 Level 3 Level 2 Level 3 150 100
3. Tingkat
Kapabilitas
APIP Nilai Level 2 Level 3 Level 2 Level 3 150 100
2 Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah.
1. Meningkatnya
penerapan
standar
pelayanan dan
kepuasan
masyarakat
pada perangkat
daerah yang
memberikan
pelayanan
publik, dan
meningkatnya
akuntabilitas
kinerja
pemerintah
daerah
1. Persentase
perangkat
daerah yang
menyusun
SOP, SPP, dan
IKM Baik
% 50 90 60 65 108 72,22
2. Nilai Laporan
Hasil Evaluasi
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
Nilai CC
B
B
B
100 100
2. Meningkatnya
cakupan
pelayanan
administrasi
kependudukan
dan catatan sipil
Rasio penduduk
memiliki NIK
% 98,86 100 97 98,78 101 98
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 6 -
No Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Capaian
2017
Capaian Akhir
RPJMD
TAHUN 2018 Capaian terhadap
Akhir RPJMD
%
Target Realisa
si Capaian
%
3 Meningkatnya kapasitas fiskal daerah dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
Meningkatnya
pendapatan
daerah dan
kualitas
pengelolaan
keuangan daerah
1. Persentase
peningkatan
Pendapatan
Asli Daerah
per tahun
% 11,31 0,003 0,0033 82,5 29,3 0,0097
2. Opini BPK
terhadap
Laporan
Keuangan
Daerah
Status WTP WTP WTP WTP 100 100
4 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Pendapatan masyarakat dan pemerataan pendapatan masyarakat
1. Meningkatnya
pertumbuhan
ekonomi di
Kabupaten Blora
Pertumbuhan
Ekonomi % 5,84 5,4-5,7 5,0-5,2 5,9 113 103
2. Meningkatnya
jumlah,
produktivitas
dan
profitabilitas
industri.
Jumlah Industri Unit 11.801 11.850 11.785 11.998 101 101
3. Meningkatnya
kualitas
koperasi, serta
kemandirian
usaha mikro
kecil dan
menengah
1. Persentase
koperasi sehat % 43,72 32 28 44,23 157 138
2. Jumlah Usaha
Mikro Kecil
dan
Menengah
(UMKM)
Unit 6.729 6.825 6.750 6.760 100 99
4. Meningkatnya
nilai ekspor dan
tertatanya pasar
tradisional dan
Pedagang Kaki
Lima.
1. Nilai ekspor
produk-produk
asal
Kabupaten
Blora
$ US 2.932.9
52
2.942.6
79
2.855.8
52
3.856.6
73 135 131
2. Persentase
pasar
tradisional
yang
memenuhi
syarat
kenyamanan
dan kesehatan
% 43,75 70 40 56,25 140 80
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 7 -
No Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Capaian
2017
Capaian Akhir
RPJMD
TAHUN 2018 Capaian terhadap
Akhir RPJMD
%
Target Realisa
si Capaian
%
5 Meningkatkan produktivitas hasil pertani-an, peterna-kan dan peri-kanan sebagai penunjang ketahanan pangan
1. Terpeliharanya
produksi dan
produktivitas
pertanian dan
populasi hewan
ternak
1. Produksi Padi
sawah Ton
525.67
0
420.29
5
411.59
1 542.07
6 131 128
2. Produksi
Jagung Ton
348.37
0
276.70
5
268.56
8 392.05
7 145 141
2. Meningkatnya produksi dan produktvitas peri-kanan budidaya.
Produksi
perikanan Kg
348.50
0
890.45
0
850.41
5
895.89
6 105 100
3. Meningkatnya
akses, distribusi
dan konsumsi
pangan
masyarakat
Skor Pola
Pangan Harapan
(PPH) % 70,5 67,6 75,4 84,6 112 125
6 Meningkatkan kelestarian lingkungan
hidup
Meningkatnya
kesadaran pelaku
usaha dalam
pencegahan
pencemaran
lingkungan hidup.
Standart IKLH
Kabupaten Blora
% 64,48 69,39 65,37 73,86 114,15 106,44
7 Meningkatkan minat dan realisasi investasi di Kabupaten Blora
Meningkatnya
Jumlah Investor
Berskala Nasional
(PMDN / PMA)
Jumlah PMDN /
PMA
Unit 118 300 225 349 155 116
8
Menurunkan
pengangguran
Meningkatnya
penempatan
tenaga kerja
Prosentase
pencari kerja
yang
ditempatkan % 40 80 70 14,82 21,17 18,53
9 Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
1. Meningkatnya
ketersediaan,
Keterjangkauan,
Kualitas,
Kesetaraan dan
Kepastian
pendidikan
1. Angka
Kelulusan (AL)
SD/MI
% 100 100 100 100 100 100
2. Angka
Kelulusan (AL)
SMP/MTs % 99,98 100 100 100 100 100
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 8 -
No Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Capaian
2017
Capaian Akhir
RPJMD
TAHUN 2018 Capaian terhadap
Akhir RPJMD
%
Target Realisa
si Capaian
%
2. Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat dan
terkendalinya
jumlah
penduduk
1. Angka
Kematian Bayi
(AKB)
Per
1000
KH
14,07 10,9 11,9 13,25 88 78
2. Angka
Kematian
Balita
Per
1000
KH
15,7 11,7 14 14,63 95 74
3. Angka
Kematian Ibu
(kasus) Kasus 15 12 14 13 107 91
4. Presentase
Gizi Buruk % 0,1 0,09 0,12 0,1 116 89
5. Cakupan
Pasangan Usia
Subur yang
ingin ber-KB
tidak
terpenuhi
(Unmet Need)
% 7,01 9,5 10,14 9,8 103 96
10 Meningkatkan perlindungan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Meningkatnya
penanganan
terhadap
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Persentase
PMKS skala
Kab/Kota yang
memperoleh
bantuan sosial
untuk
pemenuhan
kebutuhan dasar
% 0,18 0,72 0,65 0,98 150 135
11 Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender serta keberdayaan masyarakat
1. Meningkatnya
ketersediaan
dokumen
perencanaan
dan
penganggaran
desa, dan
kualitas
pengelolaan
Lembaga
Ekonomi
Pedesaan
1. Persentase
desa yang
memiliki
RPJMDes dan
APBDes
berkualitas
baik
% 90 95 95 100 105 105
2. Jumlah
BUMDes
Unit 45 45 32 159 496 353
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 9 -
No Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Capaian
2017
Capaian Akhir
RPJMD
TAHUN 2018 Capaian terhadap
Akhir RPJMD
%
Target Realisa
si Capaian
%
2. Meningkatnya
kesetaraan dan
keadilan gender
serta
keberdayaan
masyarakat
Cakupan
perempuan dan
anak korban
kekerasan yang
mendapatkan
penanganan
pengaduan
% 100 100 100 100 100 100
12 Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur
1. Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas jalan
dan jembatan
1. Persentase
Jalan kondisi
baik % 46,4 61,62 52,95 56,37 106,46 91,47
2. Persentase
Jembatan
dalam kondisi
baik
% 76,8 82 78 86 110,26 104
2. Meningkatnya
ketersediaan
dan kualitas
saluran irigasi
Persentase
terbangunnya
sarana
prasarana
jaringan irigasi
% 31,5 50,03 35,03 38,18 108,99 76,31
3. Meningkatnya
pelayanan
perhubungan
darat
Persentase
sarana dan
prasarana
keselamatan
dan keamanan
transportasi
darat dalam
kondisi baik
% 85 98 92 75 81 76
13 Meningkatkan
sarana dan
prasarana
dasar
permukiman
dan
perumahan
agar
masyarakat
hidup layak
1. Berkurangnya
Rumah Tidak
Layak Huni dan
kawasan kumuh
perkotaan.
1. Jumlah
Rumah Tidak
Layak Huni
Unit 69.262 65.147 68.647 67.825 98 104
2. Presentase
berkurangnya
luas Kawasan
kumuh
perkotaan
% 8,09 0,55 0,71 0,59 83 107
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 10 -
No Tujuan Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Capaian
2017
Capaian Akhir
RPJMD
TAHUN 2018 Capaian terhadap
Akhir RPJMD
%
Target Realisa
si Capaian
%
2. Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas air
bersih dan
sanitasi
1. Persentase
penduduk
yang
mendapatkan
air minum
yang aman
% 88,83 73,55 63,53 91,3 143 124
2. Persentase
Penduduk
yang
Terlayani
dengan
Tangki Septik
/MCK
% 92,75 100 93,94 94 100 94
14 Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan daarah
Meningkatnya
Konsistensi antara
Dokumen
Perencanaan dan
Dokumen
Penganggaran
1. Presentase
Program
dalam APBD
yang sesuai
dengan RKPD
% 96,57 100 80 96,92 121,15 96.92
2. Presentase
Kegiatan
dalam APBD
yang sesuai
dengan RKPD
% 98,62 100 90 93,83 104,25 93,83
15 Meningkatkan Ketenteraman ketertiban umum
Meningkatnya
penegakan Perda
1. Tingkat
penyelesaian
pelanggaran
K3 (
Ketertiban,Ket
entraman,Kein
dahan ) di
Kabupaten
% 100 85 85 85 100 100
2. Cakupan
Penegakan
Perda
% 50/54
kasus 82,8 76,34 98,16 128 118
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 11 -
Tingkatan Capaian Berdasarkan Indikator Kinerja Utama
TINGKATAN CAPAIAN IKU
Berdasarkan pada gambar grafik diatas dapat disimpulkan, bahwa tingkat
capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Blora mencapai pada kategori sangat
baik
3.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Blora Tahun 2018 yang
disusun pada tahun 2019 harus menyajikan realisasi antara visi dan misi yang
dijabarkan melalui tujuan dan sasaran yang ingin dicaai setiap tahunnya dalam
kurun waktu 1 (satu) tahun, serta memberikan informasi atas keberhasilan
maupun kegagalan dari pencapaian sebuah tujuan, sasaran dan indikator yang
mendukungnya melalui data dan informasi yeng relevan dengan kebutuhan bagi
pembuat keputusan.
Agar dapat mengintepretasikan realisasi pelaksanaan program dan
kegiatan, diperlukan analisis terhadap hasil pengukuran pencapaian tujuan yang
dijabarkan dalam keberhasilan dari sasaran berdasarkan indikator kinerja yang
mendukung.
Analisis atas pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
tahun 2018, sesuai dengan perjanjian kinerja yang ditetapkan berupa Dokumen
Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Blora, Indikator Kinerja Utama (IKU)
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah tentang Prioritas dan Sasaran
Grafik Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama
Sangat Baik Baik Sedang Rendah Kurang
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 12 -
Pembangunan Daerah Tahun 2018, serta dalam rangka mewujudkan
Pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil.
Adapun analisis terhadap capaian dari masing-masing tujuan yang
penjabarannya melaluai alat ukur sasaran dan indikator kinerja sasaran dapat
dijelaskan sebagai berikut:
A. Tujuan pertama: Meningkatkan Kapasitas, Kompetensi, Etos Kerja dan
Integritas Aparatur Sipil Negara.
Sesuai dengan tujuan pertama yang ingin dicapai, yaitu Meningkatnya
Kapasitas, Kompetensi, Etos Kerja, dan Integritas Aparatur Sipil Negara dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun. Penilaian pada tingkat keberhasian tujuan tersebut,
diukur melalui 1 (satu) sasaran dan 3 (tiga) indikator kinerja yang diantaranya
melalui presentase pejabat yang sesuai dengan kompetensi, Tingkat Maturitas
SPIP dan dan Tingkat Kapabilitas APIP. Tujuan pertama tersebut didukung oleh 1
Sasaran, untuk lebih jelas rincian terhadap capaian sasaran dan indikator yang
mendukung secara rinci dapat dilihat pada penjelasan sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Terpenuhinya jabatan sesuai dengan kompetensi
yang dibutuhkan, dan ASN yang memiliki etos kerja tinggi
Tabel 3.3 Pengukuran Capaian Sasaran Terpenuhinya jabatan sesuai dengan kompetensi
yang dibutuhkan, dan ASN yang memiliki etos kerja tinggi
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Prosentase PNS yang sesuai dengan kompetensi
% 52,16 91,65 175
2 Tingkat Kapabilitas APIP Nilai Level 2 Level 3 150
3 Tingkat Maturitas SPIP Nilai Level 2 Level 3 150
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 13 -
1) Analisa Capaian Indikator: Prosentase PNS yang sesuai dengan
kompetensi
Dokumentasi Upacara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/ Janji Pejabat
Fungsional, Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas
Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blora
Pada indikator kinerja Persentase Pejabat Yang Sesuai Dengan
Kompetensi terealisasi sebesar 91,65% dari target 52,16% yang ditetapkan
dalam target pencapaian tahun 2018. Dengan persentase capaian kinerja sebesar
175% atau kategori capaian Sangat Baik. Hal tersebut jika dibandingkan
dengan target akhir pencapaian RPJMD, yaitu sebesar 57,6 % maka diperoleh
pencapaian sebesar 159% atau dengan kategori Sangat Baik. Hal itu diperoleh
dari perhitungan jumlah pejabat (struktural+fungsional) dibagi dengan jumlah
keseluruhan pejabat yang ada. Dengan adanya Indikator Kinerja Utama yang
baru, maka memungkinkan memasukan pejabat fungsional yang mana
jumlahnya sebesar 4800 orang yang dianggap telah memenuhi persyaratan /
kompetensinya, karena syarat awal untuk diangkat menjadi pejabat fungsional
yaitu harus sesuai dengan kompetensinya. Jika diukur melalui pejabat struktural
dari segi kesesuaian pangkat/golongan, jenjang pendidikan dan Diklat PIM, maka
angkanya hanya sekitar 40%>. Keberhasilan capaian kinerja tidak terlepas dari
penegakan peraturan disiplin aparatur melalui pemberian sanksi yang tegas,
penempatan pejabat struktural sesuai dengan kopetensi pejabat yang
bersangkutan serta penyelenggaraan uji kompetensi bagi Jabatan Pimpinan
Tinggi. Pejabat yang sesuai kompetensinya, didefinisikan dari kesesuaian diklat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 14 -
kepemimpinan dengan eselonering yang diduduki. Persentase pejabat yang
sesuai kompetensi masih di bawah target. Pada prinsipnya setiap tahun terdapat
pejabat struktural yang mengikuti diklat kepemimpinan, tetapi kesesuaian
kediklatan dengan eselonering menjadi berubah ketika terjadi promosi.
Terkait dengan peningkatan kuantitas aparatur, yaitu pada Tahun 2018,
Pemerintah Kabupaten Blora menyelenggarakan seleksi CPNS dari formasi umum
dengan jumlah formasi yang tersedia 508. Namun, jumlah yang mampu terisi
477.
Dari sisi peningkatan kualitas aparatur dilaksanakan dengan kediklatan
dan peningkatan pendidikan formal. Diklat terdiri dari Diklat Struktural dan Diklat
Teknis dan Fungsional. Diklat-diklat tersebut dilaksanakan sesuai dengan target,
yaitu 22 orang untuk Diklat PIM dan 190 orang untuk Diklat Teknis Fungsional.
Terkait peningkatan pendidikan formal, hingga Tahun 2018, Pemerintah
Kabupaten Blora membiayai pendidikan 2 orang calon dokter spesialis.
Dalam rangka pengisian jabatan, dilaksanakan melalui mekanisme yang
ada. Jumlah realisasi pengangkatan dalam jabatan administrasi dan fungsonal
melebihi target sehingga tingkat capaiannya diatas 100%.
Penggunaan sumber daya yang digunakan untuk mencapai Program
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur yang terdiri dari 4 (empat)
kegiatan, yakni sebesar Rp. 1.016.961.772 dari jumlah pagu anggaran Rp.
1.067.500.000 atau tingkat realisasi anggaran mencapai 95,26%
2) Analisa Capaian Indikator : Tingkat Kapabililas APIP
Pada indikator Jumlah Tingkat Kapabilitas APIP terealisasi Level 3 dari
target Level 2 yang ditetapkan dalam RPJMD . Dengan persentase capaian
kinerja sebesar 150% atau kategori capaian Sangat Baik.
Dalam rangka mewujudkan peran dan fungsi pengawasan intern yang
mampu melaksanakan peran yang memberikan kontribusi positif terhadap
peningkatan tata keloka Kabupaten Blora, telah dilakukan proses penjaminan
kualitas terhadap hasil penilaian mandiri kapabilitas Inspektorat Kabupaten Blora.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh keyakinan bahwa penilaian mandiri
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 15 -
tersebut telah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku sehingga hasil yang
diperoleh menggambarkan kapabilitas yang sebernarnya dan dapat dimanfaatkan
sebagai umpan balik dalam rangka merumuskan program peningkatan kapabilitas
Inspektorat Kabupaten Blora ke depan.
Penilaian terhadap Kapabilitas APIP terdiri dari 6 (Enam ) Elemen yaitu:
a) Elemen I (Peran dan Layanan)
b) Elemen II ( Pengelolaan SDM)
c) Elemen III (Praktik Profesional)
d) Elemen IV ( Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja)
e) Elemen V ( Budaya dan Hubungan Organisasi)
f) Elemen VI ( Struktur Tata Kelola)
Hasil penilaian yang terkait dengan Tingkat Kapabilitas APIP pada tahun
2017 yakni Level 3 dengan catatan dan pada Tahun 2018 mencapai Level 3
dengan catatan.
Penyebab terpenuhi capaian kinerja Tahun 2018, apabila dianalisis lebih
lanjut sesungguhnya disebabkan oleh adanya sarana dan prasarana yang
memadai dan adanya sumber Daya Manusia yang berkompeten dalam
melaksanakan sasaran tersebut.
Program yang mendukung indikator Jumlah Tingkat Kapabilitas APIP
yaitu Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur
pengawasan dengan pagu anggaran Rp. 50.000.000,- dengan realisasi Rp.
49.652.232,-, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat efisiensi dan
efektifitas anggaran dengan capaian kinerja yang dicapai.
Sasaran Meningkatnya kualitas SDM aparat pengawasan menggunakan
sumber dana sebesar Rp 180.387.218,- dari total pagu anggaran sejumlah
Rp 200.000.000,- ini berarti mencapai 90,19% dari anggaran. Hal ini sudah
sesuai dengan pencapaian target realisasi dari jumlah aparat yang diikutkan
dalam diklat peningkatan kualitas jumlah SDM dari target yang telah ditetapkan
sejumlah 45 orang telah diikutkan sejumlah 45 Orang. Ini berarti terdapat
penggunaan dana yang efektif. Untuk nilai kapabilitas APIP juga telah memenuhi
target level 3 jadi capaian kinerjanya 100%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 16 -
3) Analisa Capaian Indikator: Tingkat Maturitas SPIP
Pada tahun 2018, indikator sasaran Tingkat Maturitas SPIP terealisasi
pada Level 3 dari target Level 2 pada target capaian di tahun 2018 dan Level 3
yang ditetapkan dalam RPJMD. Dengan persentase capaian kinerja sebesar
150% atau kategori capaian Sangat Baik
Tingkat maturitas SPIP didasarkan pada Peraturan pemerintah Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pengertian SPIP
adalah Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara
terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan. Maturitas SPIP terdiri dari lima unsur
yaitu, Lingkungan Pengendalian, Penilaian Resiko, Kegiatan Pengendalian,
Informasi dan Komunikasi, dan Pemantauan Pengendalian Intern. Adapun tujuan
penilaian Maturitas SPIP yaitu untuk memberikan penjaminan atas penilaian
maturitas SPIP pada Kabupaten Blora oleh Tim Assesor Inspektorat Kabupaten
Blora telah sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan
Indikator Tingkat Maturitas SPIP pada tahun 2018 telah mencapai Level 3
Hal ini berarti telah mencapai 100 %. Anggaran sumber daya keuangan untuk
indikator ini adalah 20.000.000 namun realisasinya sebesar 13.500.000 atau
mencapai 67,5% sedangkan Tahun 2017 terdapat efisiensi dana sebesar 64,15%
hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya keuangan.
Dari keseluruhan Sasaran Strategis yang telah ditetapkan secara umum
telah mencapai target mulai dari tahun 2016, 2017 dan 2018. Keberhasilan dari
pencapaian sasaran tersebut tidak terlepas dari dilaksanakannya Program
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH dengan kegiatan antara lain:
a. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala;
b. Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan
Pemerintah Daerah;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 17 -
c. Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH;
d. Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan;
e. Kegiatan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan;
f. Kegiatan Evaluasi Pengawasan Pembangunan Daerah;
g. Kegiatan Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan
Penyusunan Peraturan Bupati tentang SPIP;
h. Kegiatan Sosialisasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
i. Kegiatan Pendataan dan Penataan Dokumen/Arsip terkait
Pengawasan Daerah;
j. Kegiatan Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan Yang Bersih.
B. Tujuan Kedua : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Dan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah.
Tujuan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik dan Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Daerah, dalam pencapaian tujuan tersebut didukung dengan 2 (dua)
sasaran dan 3 (tiga) indikator kinerja. Analisis capaian kinerja tersebut diulas
sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatnya penerapan standar pelayanan dan
kepuasan masyarakat pada perangkat daerah yang memberikan
pelayanan publik, dan meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah
daerah.
Tabel 3.4 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya penerapan standar
pelayanan dan kepuasan masyarakat pada perangkat daerah yang memberikan pelayanan publik, dan meningkatnya akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah.
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Nilai Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP)
Nilai B B 100%
2 Prosentase perangkat daerah yang menyusun SOP dan SPP dan IKM “baik”
% 60 % 65% 100%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 18 -
1) Analisa Capaian Indikator: Nilai Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Sistem
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP)
Pada sasaran “Meningkatnya Penerapan Standar Pelayanan dan
Kepuasan Masyarakat pada Perangkat Daerah yang Memberikan Pelayanan
Publik, dan Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah” dengan
indikator sasaran Nilai Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Sistem Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah (SAKIP). Berdasarkan tabel diatas, target capaian nilai SAKIP pada
tahun 2018 yang berdasarkan pada RPJMD 2016-2021 yaitu B. Sementara, nilai
Laporan Hasil Evaluasi (LHE) SAKIP Kabupaten Blora pada tahun 2018 yaitu
memperoleh nilai B dengan nilai 61,22. Oleh karena itu, target pencapaian pada
indikator Nilai Laporan Hasil Evaluasi (LHE) SAKIP pada tahun 2018 telah
mencapai 100%, atau dengan kategori SANGAT BAIK. Hal tersebut juga sama
apabila dibandingkan dengan target capaian pada RPJMD 2016-2021 yang target
capaiannya nilai target B, maka realisasinya telah mencapai 100% atau dengan
kategori SANGAT BAIK. Keberhasilan pencapaian target tidak terlepas dari kerja
sama yang baik dan niat dalam pertanggungjawaban hasil (outcome) terhadap
penggunaan anggaran. Meski demikian, Kabupaten Blora akan terus berupaya
keras dalam meningkatkan nilai LHE SAKIP ke depannya, walaupun didalam
RPJMD Kabupaten Blora, nilai SAKIP mentargetkan pada predikat B.
Pada tahun 2017, nilai LHE SAKIP Kabupaten Blora mencapai predikat CC
dengan nilai 57,17. Hal itu telah terjadi peningkatan sebesar 7% pada tahun
2018, yang mana nilai LHE SAKIP Kabupaten Blora memperoleh predikat B
dengan nilai 61,22.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 19 -
Gambar Perolehan Peringkat Kab / Kota terhadap capaian nilai LHE SAKIP Tahun 2018
Tingkat Povinisi Jawa Tengah oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Daerah
dan Refomasi Birokrasi
Sebagaimana gambar di atas yang menjelaskan bawah, terdapat sekitar
36 kabupaten / kota di tingkat Provinsi Jawa Tengah yang telah dievaluasi oleh
Kemenpan RB terkait keseluruhan dokomen-dokumen yang menujang nilai
SAKIP. Dari 36 kabupaten/kota tersebut, Kabupaten Blora berada pada peringkat
21, dibawah Kabupaten Jepara dan diatas Kabupaten Purworejo. Kabupaten /
kota di tingkat Provinsi Jawa Tengah yang memperoleh Predikat B, yakni
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 20 -
sebanyak 16 kabupaten / kota, dan Kabupaten Blora membawahi sekitar 7
kabupaten yang memiliki predikat B dan membawahi sekitar 8 kabupaten yang
memiliki predikat CC. Ada sekitar 15 Kabupaten / kota yang memperoleh nilai BB
dengan rentang nilai antara 70,43-70,95 dan hanya ada 1 yang memperoleh nilai
A, yaitu Pemprov Jawa Tengah dengan perolehan nilai sebesar 80,18.
Setelah dilakukan evaluasi terkait hasil LHE SAKIP Tahun 2018 yang telah
diterima, maka perlu sekiranya untuk melakukan suatu perbaikan demi
tercapainya nilai LHE SAKIP yang lebih baik di masa yang akan datang. Perbaikan
yang akan dilakukan, yaitu dengan cara mengurangi jumlah kegiatan atau
program yang dianggap kurang perlu / kurang relevan, atau dengan cara
menggabungkan 1 (satu) kegiatan / program dengan kegiatan / program lainnya
yg dianggap memiliki hubungan dalam pencapaian suatu sasaran. Hal itu
dilakukan mengingat perlu adanya efisiensi anggaran yang digunakan untuk
membiayai suatu kegiatan. Dengan demikian, pencapaian atau realisasi dari hasil
yang diperoleh dalam suatu kegiatan akan terasa lebih efektif, sehingga
anggaran yang digunakan dalam membiayai kegiatan / program akan lebig
efisien.
Program yang mendukung indikator Nilai Laporan Hasil Evaluasi (LHE)
Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) antara lain: Program
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD dengan pagu anggaran sebesar
225.000.000, dengan realisasi penggunaan anggaran sebesar 220.764.664 atau
tingkat realisasi anggaran sebesar 98,12%.
2) Analisa Capaian Indikator: Prosentase perangkat daerah yang
menyusun SOP dan SPP dan IKM “baik”
Pada indikator sasaran “Prosentase Perangkat Daerah yang Menyusun
SOP dan SPP dan IKM “Baik” di tahun 2018 telah terealisasi sebesar 65% dari
target pada tahun 2018 sebesar 60%, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
RPJMD . Dengan persentase capaian kinerja sebesar 108% di tahun 2018 atau
kategori capaian Sangat Baik. Namun presentase capaian kinerja terhadap
target capaian akhir pada RPJMD sebesar 72,22% atau dengan kategori capaian
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 21 -
Cukup. Hal itu dikarenakan, target capaian akhir pada RPJMD sebesar 90%.
Tercapainya target kinerja tersebut di tahun 2018 sangat dipengaruhi oleh
komitmen pimpinan dalam penyediaan data dukung atau perangkat aturan dalam
pelayanan publik, dan telah dilakukan inovasi dalam pemberian pelayanan dalam
masyarakat. Terdapat beberapa faktor dominan yang mempengaruhi kualitas
pelayanan publik, diantaranya: (1) Motivasi Kerja Birokrasi dan aparatur; (2)
Kemampuan aparatur; (3) pengawasan/kontrol sosial; (4) Perilaku
birokrasi/aparatur; (5) Komunikasi, disposisi dan struktur birokrasi serta iklim
komunikasi organisasi dan aliran informasi; dan (6) Restrukturisasi organisasi.
Masing-masing faktor mempengaruhi kualitas pelayanan publik.
Program yang mendukung indikator Prosentase perangkat daerah yang
menyusun SOP dan SPP dan IKM “baik” antara lain: Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Program Ketatalaksanaan Perangkat
Daerah dengan pagu anggaran Rp. 215.000.000,- dan terealisasi Rp.
131.800.000,- sehingga tingkat capaian realisasi anggaran tersebut sebesar
61,3%
b. Sasaran Kedua: Meningkatnya Cakupan Pelayanan Administrasi
Kependudukan dan Catatan Sipil
Tabel 3.5 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran pada Indikator Sasaran Meningkatnya
Cakupan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil pada Tahun 2018
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Rasio penduduk yang memiliki NIK
% 97 98,78 101
1) Analisa Capaian Indikator : Rasio Penduduk yang Memiliki NIK
Pada indikator sasaran “Rasio Penduduk yang Memiliki NIK” di tahun
2018 telah terealisasi sebesar 98,78% dari target pada tahun 2018 sebesar 97%,
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Dengan persentase capaian
kinerja sebesar 101% di tahun 2018 atau kategori capaian Sangat Baik.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 22 -
Presentase target akhir capaian yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar 100%,
sehingga tingkat capaian realisasi di tahun 2018 terhadap target akhir capaian
dalam RPJMD sebesar 98, atau dengan kategori Sangat Baik.
Persentase penduduk ber KTP terealisasi 98,78 %, dihitung dari jumlah
wajib KTP tahun 2018 sebanyak 700.806 orang dan yang sudah melakukan
perekaman dan tercetak KTPnya sebanyak 692.227 orang. Untuk capaian kinerja
sudah memenuhi target (101,84%), karena indikator kinerja terealisasi 98,78%,
sedangkan target yang ditetapkan 97%.
Pada tahun 2017, persentase penduduk ber KTP terealisasi 92,74%,
dihitung dari jumlah wajib KTP di tahun 2017 sebanyak 684.582 orang dan yang
sudah melakukan perekaman sebanyak 634.897 orang. Untuk realisasi tahun
2018 dibanding tahun 2017 ada kenaikan (6,04%), yaitu dari (92,74%) pada
tahun 2017 menjadi (98,78%) pada tahun 2018. Dan untuk capaian kinerja naik
(6,23%) dari (95,61%) pada tahun 2017 menjadi (101,84%) pada tahun 2018,
meskipun untuk target kinerja pada tahun 2018 naik.
Perbandingan tingkat capaian / realisasi tahun 2018 dengan renstra OPD
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Blora, yakni persentase
penduduk berKTP tahun 2018 terealisasi 98,78% target renstra tercapai 98,78%
dari target 100% (akan memenuhi target renstra).
Ada beberapa faktor penyebab keberhasilan capaian indikator tersebut,
diantaranya:
1. Dilaksanakannya sosialisasi kepada masyarakat lewat berbagai media;
2. Pelayanan jemput bola / pelayanan keliling, perekaman KTP di sekolah-
sekolah.
Solusi yang telah dilakukan untuk mengurangi ketidakberhasilan antara
lain :
1. pengadaan peralatan cetak KTP Elekotronik untuk semua kecamatan,
sehingga peralatan cetak yang ada di dinas dimaksimalkan untuk
pencetakan KIA.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 23 -
Gambar mobil Pelayanan Jemput Bola / Pelayanan Keliling yang bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat Kabupaten Blora dalam malakukan pembuatan segala jenis
dokumen yang berkaitan dengan administrasi kependudukan
Gambar kegiatan pelaksanaan Sosialisasi Kebijakan Administrasi Kependudukan Kabupaten Blora Tahun 2018 yang bekerjasama dengan Dindukcapil dan PDNA
Keberhasilan dalam pencapaian kinerja ditunjang oleh beberapa kegiatan
antara lain :
- Sosialisasi kebijakan kependudukan
- Peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk
- Kegiatan peningkatan pelayanan pencatatatan sipil
- Kegiatan pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK)
Terpadu
Dalam rangka efisiensi penggunaan sumber daya yang dikarenakan
jumlah personil yang terbatas dan penyerapan anggaran yang kurang dari 100%,
maka terjadi efisensi penggunaan sumberdaya dalam pelaksanaan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 24 -
program/kegiatan untuk meningkatkan capaian indikator kinerja. Dalam
mendukung pelaksanaan program / kegiatan pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Blora pada tahun anggaran 2018, didukung dengan
anggaran sebesar Rp. 6.338.000.860,- (enam milyar tiga ratus tiga puluh delapan
juta delapan ratus enam puluh rupiah), yang terdiri :
- APBD Kabupaten : Rp. 4.453.488.860,-
- DAK Nonfisik : Rp. 1.884.512.000,-
Penggunaan anggaran untuk pencapaian sasaran kinerja dalam
mendukung program penataan administrasi kependudukan adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.6 Rincian Penggunaan Anggaran untuk Pencapaian Sasaran Kinerja Dinas
Kependudukan dan Catata Sipil Kabupaten Blora Tahun 2018
Sasaran Program Anggaran
(RP) Realisasi
(RP) %
Realisasi
Meningkatnya
cakupan
kepemikinan
dokumen
kependudukan
dan
pencatatan
sipil
Program
penataan
administrasi
kependudukan
:
- APBD
- DAK
1.504.010.000,-
1.884.512.000,-
1.449.999.450,-
1.826.307.065,-
96,41 %
96,91 %
3.388.422.000,- 3.276.306.515,- 96,69%
Dilihat dari sisi penyerapan anggaran apabila dibandingkan antara tahun
2018 dan tahun 2017, maka pada tahun 2018 terjadi penurunan penyerapan
anggaran sebesar (0,82%). Pada tahun 2018 penyerapan anggaran sebesar
(95,74%,) dan pada tahun 2017 penyerapan anggaran sebesar (96,56%),
sebagaimana pada tabel dibawah ini :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 25 -
Tabel 3.7 Perbandingan Anggaran dan Realisasi dalam Penggunaan Anggaran
pada Tahun 2017 dan 2018 No Tahun Anggaran (RP) Realisasi (Rp) Prosentase
1. 2017 5.003.292.000,- 4.831.301.252,- 96,56%
APBD 3.279.190.000,- 3.181.554.337,- 97,02%
DAK 1.724.102.000,- 1.649.746.915,- 95,68%
2. 2018 6.388.000.860,- 6.116.028.170,- 95,74%
APBD 4.453.488.860,- 4.289.721.105,- 96,32%
DAK 1.884.512.000,- 1.826.307.065,- 96,91%
Untuk anggaran yang menunjang kinerja pada tahun 2018 dibandingkan
tahun 2017 seperti table dibawah ini:
Tabel 3.8 Perbandingan Anggaran dan Realisasi dalam Penggunaan Anggaran yang
Menunjang Kinerja pada Tahun 2017 dan 2018 No Tahun Anggaran (RP) Realisasi (Rp) Prosentase
1. 2017 3.123.706.000,- 3.029.264.157,- 96,98%
APBD 1.399.604.000,- 1.379.517.242,- 98,56%
DAK 1.724.102.000,- 1.649.746.915,- 95,68%
2. 2018 3.388.422.000,- 3.276.306.515,- 96,69%
APBD 1.504.010.000,- 1.449.999.450,- 96,41%
DAK 1.884.512.000,- 1.826.307.065,- 96,91%
Dilihat dari sisi penyerapan anggaran tahun 2018 apabila dibandingkan
tahun 2017, maka untuk penyerapan anggaran yang menunjang kinerja terjadi
penurunan sebesar (0,29%). Pada tahun 2018 sebesar (96,69%), dan pada
tahun 2017 sebesar (96,98%). Apabila dikaitkan dengan penyerapan anggaran
yang kurang dari 100%, maka menunjukkan adanya efesiensi penggunaan
sumber dana yang dikeluarkan untuk pencapaian sasaran tersebut.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 26 -
C. Tujuan Ketiga: Meningkatnya Kapasitas Fiskal Daerah dan Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan Daerah
Tujuan ketiga yakni, Meningkatnya Kapasitas Fiskal Daerah dan
Akuntabilitas Penglolaan Keuangan Daerah. Untuk mencapai pada capaian tujuan
tersebut, maka didukung oleh 1 (satu) sasaran dan 2 (dua) indikator kinerja.
Analisis capaian kinerja tersebut diulas sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatnya Pendapatan Daerah dan Kualitas
Pengelolaan Keuangan Daerah
Tabel 3.9 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pendapatan Daerah
dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Persentase peningkatan Pendapatan Asli Daerah per Tahun
% 0,0033 82,5 29,3
2 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
Status WTP WTP 100
1) Analisa Capaian Indikator: Persentase Peningkatan Pendapatan Asli
Daerah per Tahun
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sasaran Meningkatnya
Pendapatan Daerah dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah dengan indikator
kinerja Persentase Peningkatan PAD per Tahun, pada tahun 2018 BPPKAD
Kabupaten Blora menargetkan sebesar 0,0033% dan realisasi yang diperoleh
tercapai 82,5% dengan capaian sekitar 29,3% atau kategori capaian Sangat
Rendah.
Capaian kinerja pada Sasaran tersebut Tahun 2018 apabila dibandingkan
dengan tahun 2017, sesungguhnya mengalami kenaikan. Untuk di tahun 2017
hanya tercapai 7%, sedangkan tahun 2018 tercapai 29,3%. Jika dilihat dari
kenaikan yang drastic, dikarenakan pada tahun 2017 dana BOS dimasukan
kedalam PAD.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 27 -
Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018 apabila dibandingkan
dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan
strategis BPPKAD Kabupaten Blora tercapai 0,0097% dari target yang ditetapkan
sebesar 0,003%.
Penurunan capaian kinerja tahun 2018, apabila dilihat lebih lanjut
sesungguhnya disebabkan adanya kurang optimalnya OPD penghasil retribusi
daerah, sehingga mengakibatkan realisasi PAD menurun. Dalam hal ini, OPD
diberikan motivasi agar selalu mengembangkan ide kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan pendapatan daerah melalui penggalian potensi pendapatan,
intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah.
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian saran ini adalah
sebesar Rp. 2.136.286.564,- atau 82,5% dari total pagu sebesar Rp.
2.588.945.000,-. Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya
sebesar 17,5% dari pagu yang ditentukan.
Keberhasilan pencapaian sasaran ini sesungguhnya tidak terlepas dari
dilaksanakannya Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah, dengan kegiatan antara lain:
- Pengadaan sarana dan prasarana dan kegiatan pendukung pemungutan
pajak daerah;
- Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah;
- Pendataan / pendaftaran Objek Pajak;
- Penilaian, penetapan dan penyampaian Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang (SPPT);
- Penagihan Pajak Daerah;
- Pendataan, pendaftaran, mutasi, pemecahan, pembetulan dan
pembatalan PBB P2;
- Verifikasi / Penelitian Biaya Perolehan Hak atas Tanah Bangunan
(BPHTB);
- Rapat koordinasi dan monitoring Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan
dan Pedesaan (PBB P2);
- Rapat koordinasi dan konsultasi Dana Transfer dan lain-lain pendapatan
dan penyusunan Laporan Anggaran Transfer;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 28 -
- Validasi, penetapan dan penyampaian pajak daerah;
- Monitoring Pajak Daerah, Penyusunan Laporan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
2) Analisa Capaian Indikator: Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan
Daerah.
Berdasarkan pada tabel 3.9, dapat diketahui bahwa Sasaran
Meningkatnya Pendapatan Daerah dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah
dengan indikator kinerja Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah, pada
tahun 2018 BPPKAD Kabupaten Blora menargetkan memperoleh WTP dan
realisasi yang diperoleh tercapai 100 % dengan capaian sebesar 100 % atau
dengan kategori capaian Sangat Baik dalam capaian kinerja pada sasaran
tersebut di tahun 2018 apabila dibandingkan dengan tahun 2017, yang hasilnya
sama yaitu 100 %.
Untuk realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018 apabila dibandingkan
dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan
strategis BPPKAD Kabupaten Blora tercapai yaitu memperoleh WTP.
Peningkatan capaian kinerja tahun 2018, menandakan bahwa kinerja
BPPKAD Kabupaten Blora berhasil mempertahankan opini WTP sehingga sasaran
dapat tercapai.
Berbagai upaya yang dilakukan agar terwujudnya pengelolaan keuangan
yang transparan dan akuntabel, diantaranya:
- Mensosialisasikan berbagai Regulasi terkait dengan Pengelolaan
Keuangan Daerah;
- Menyelenggarakan perencanaan dan pengendalian anggaran yang
transparan dan dapat dipertanggungjawabkan;
- Mengaplikasikan software pengelolaan keuangan yang terintegrasi di
semua OPD;
- Melaksanakan sosialisasi tata cara Pengelolaan Barang Daerah;
- Meningkatkan SDM Pengelolaan Keuangan khususnya petugas akuntansi
mengenai ilmu akuntansi yang berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintahan;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 29 -
- Meningkatkan koordinasi diantara Pengelola Keuangan dan Aset di OPD,
yaitu Bendahara, Petugas Akuntansi dan Pengurus Barang, untuk dapat
menyajikan Laporan Keuangan yang akuntabel.
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran ini adalah
sebesar Rp. 2.060.000.000,-. Hal ini berarti, terdapat efisiensi penggunaan
sumber daya sebesar 17,7 % dari pagu yang ditentukan.
Dalam sasaran tersebut, terdapat beberapa kegiatan yang meliputi:
- Penyusunan standar satuan harga;
- Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD;
- Penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran
APBD;
- Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang perubahan APBD;
- Penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran
perubahan APBD;
- Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD;
- Penyusunan rancangan peraturan kepala daerah tentang penjabaran
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
- Bimbingan teknis implementasi paket regulasi tentang pengelolaan
keuangan daerah;
- Penerbitan SP2D, cetak daftar gaji, dan penerbitan SKPP;
- Pemeliharaan aplikasi SIP APBD;
- Pemeliharaan sistem informasi keuangan daerah;
- Pemeliharaan sistem aplikasi gaji;
- Validasi dan konsolidasi laporan keuangan OPD;
- Penatausahaan dokumen penerbitan SP2D, SKPP, dan Daftar Gaji;
- Penyusunan Laporan Keuangan Daerah berbasis Akrual;
- Pelaksanaan Elektronik Audit;
- Peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan daerah.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 30 -
D. Tujuan Keempat: Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan
Masyarakat dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat.
Tujuan keempat yakni, Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi,
Pendapatan Masyarakat dan Pemerataan Pendapatan Masyarakat. Untuk
mencapai capaian pada tujuan tersebut, maka didukung oleh 4 (empat) sasaran
dan 6 (enam) indikator kinerja. Analisis capaian kinerja tersebut diulas sebagai
berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Blora
Tabel 4.0 Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan
Ekonomi di Kabupaten Blora
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Pertumbuhan Ekonomi
% 5,0-5,2 5,9 113
1) Analisa Capaian Indikator: Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sasaran Meningkatnya
Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Blora dengan indikator kinerja Pertumbuhan
Ekonomi terjadi suatu keberhasilan capaian pada tahun 2018. Tingkat capaian /
realisasi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blora pada tahun 2018 sebesar 5,9%
dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2018, yakni sebesar 5,0-5,2%. Oleh
karena itu, tingkat capaian realisasi / kinerja pada tahun 2018 sebesar 113%
atau dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut juga serupa apabila
dibandingkan dengan target capaian pada RPJMD yang mana target tersebut
sebesar 5,4-5,7%, maka akan diperoleh tingkat capaian sebesar 103 % atau
dengan kategori Sangat Baik.
Pada tahun 2017 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blora tercatat
sebesar 5,84 persen. Pertumbuhan tersebut mengalami perlambatan yang cukup
signifikan jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016
yang sebesar 23.53%. Walaupun mengalami penurunan yang cukup tajam,
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 31 -
namun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blora masih lebih tinggi dari pada rata-
rata pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang hanya sebesar 5.19 persen.
Kinerja sektor ekonomi pembentuk PDRB pada tahun 2017 mengalami
pergerakan yang cukup variatif namun secara global nilainya masih lebih tinggi
dibanding dengan tahun 2016. Sektor ekonomi tertinggi sekaligus konstributor
terbesar terhadap pembentukan PDRB ADHB Kabupaten Blora adalah sektor
Pertambangan dan Penggalian, pada tahun 2016 sebesar Rp4.660.168,62 juta
meningkat menjadi Rp5.257.663,56 juta di tahun 2017, terjadi peningkatan
sebesar 0.81 persen dengan nilai kontribusi sebesar 24,12 persen dari total PDRB
Kabupaten pada tahun 2017. Hal ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Blora karena pertumbuhan dan konstribusinya yang besar terhadap
pembentukan PDRB. Sedangkan sektor yang memberikan konstribusi sangat
sedikit terhadap pembentukan PDRB adalah Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang serta Pengadaan Listrik dan Gas yang hanya
berkonstribusi sebesar 0.04% dan 0.06% dari total PDRB.
Berdasarkan fluktuasi harga-harga selama tahun 2017, kondisi inflasi di
Kabupaten Blora cukup terkendali yaitu 2,98 persen, naik 0,84 persen
dibandingkan tahun 2016 yang hanya sebesar 2,14 persen. Walaupun mengalami
kenaikan, namun inflasi di Kabupaten Blora tergolong sangat rendah, masih
berada dibawah rata-rata provinsi (3,71%) dan nasional (3,61%) serta
menduduki peringkat ke 3 terendah se Jawa Tengah setelah Kabupaten Wonogiri
dan Kabupaten Jepara. Terkendalinya inflasi Kabupaten Blora selama tahun 2017
merupakan bentuk keberhasilan Pemerintah Kabupaten Blora dalam menjaga
stabilitas harga barang dan jasa.
Dalam sektor investasi, jumlah investor yang menanamkan modalnya di
Kabupaten Blora mengalami penurunan yang sangat signifikan, dari 829 Investor
pada tahun 2017 menjadi 349 investor pada tahun 2018. Hal ini secara otomatis
berdampak pada nilai investasi, dimana investasi pada tahun 2018 mengalami
penurunan sebesar 48,98 persen dibandingkan dengan nilai investasi pada tahun
2017.
Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi adalah besarnya belanja
modal yang dianggarkan dan direalisasikan oleh pemerintah daerah. Pada tahun
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 32 -
2018 diperkirakan nilai belanja modal pemerintah Kabupaten Blora sebesar
Rp.496.574.060.715,. meningkat sebesar 17,98 persen dibandingkan nilai belanja
modal dalam APBD tahun 2017 dengan nilai Rp.420.864.556.022,-
b. Sasaran Kedua: Meningkatnya jumlah, produktivitas dan profitabilitas
industri
Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran Meningkatnya jumlah,
produktivitas dan provitabilitas industri maka dilakukan pengukuran kinerja
melalui indikator kinerja sasaran sebagai berikut:
Tabel 4.1 Pengukuran Sasaran Meningkatnya Jumlah, Produktifitas dan Profitabilitas
Industri
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Jumlah Industri Unit 11.785 11.998 101
1) Analisa Capaian Indikator: Jumlah Industri
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sasaran Meningkatnya Jumlah,
Produktifitas dan Profitabilitas pada indikator kinerja yaitu Jumlah Industri, pada
Tahun 2018 Jumlah industri pada Tahun 2018 dengan target 11.785 unit dapat
tercapai sebanyak 11.998 unit dengan persentase capaian 101,81% atau
kategori capaian sangat baik.
Tabel 4.2 Data Industri di Kabupaten Blora Tahun 2018
No. Jenis Usaha Jumlah
1. Industri Rumah Tangga 10.699 unit
2. Industri Kecil 1.265 unit
3. Industri Sedang Besar 34 unit
Jumlah 11.998 unit
Untuk realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2018 apabila dibandingkan
dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan
strategis Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Blora telah melampaui
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 33 -
target dengan capaian kinerja sebesar 101,25%, dari target akhir renstra yang
ditetapkan (2021).
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran
Meningkatnya Jumlah, Produktivitas, dan Profitabilitas adalah sebesar Rp
393.249.500,- atau 95,81% dari total pagu sebesar Rp 410.444.000,-, Hal ini
berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya keuangan sebesar 4,19% dari
Pagu yang ditentukan.
c. Sasaran Ketiga: Meningkatnya Kualitas Koperasi, serta Kemandirian
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Dalam menunjang capaian sasaran Meningkatnya Kualitas Koperasi, serta
Kemandirian Usaha Mikro Kecil dan Menengah, maka diperlukan beberapa
indikator kinerja dalam mengukur tingkat keberhasilan dalam sasaran tersebut.
Beberapa indikator tersebut diantaranya:
Tabel 4.3 Pengukuran Sasaran Meningkatnya Kualitas Koperasi, serta Kemandirian Usaha
Mikro Kecil dan Menengah
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Persentase Koperasi Sehat
% 28 44,23 157
2 Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Unit 6750 6760 100
1) Analisa Capaian Indikator: Persensatase Koperasi Sehat
Persentase koperasi sehat, pada Tahun 2018 Dinas Perdagangan,
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Blora menargetkan persentase
koperasi sehat sebesar 28% dan realisasi yang diperoleh melampaui target
sebesar 44,23% dimana pesentase sehat di Kabupaten Blora tahun 2018 dapat
tercapai sebanyak 157,96% atau kategori capaian sangat baik.
Banyaknya koperasi sehat di Kabupaten Blora dapat dilihat pada data
koperasi sehat di Kabupaten Blora Tahun 2018 berikut ini :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 34 -
Tabel 4.4 Data Koperasi Sehat Kabupaten Blora Tahun 2018
NO NAMA ALAMAT
1 KSPPS CITRA AMANAH Laterkap Rt.01/01 Ds.Kentong Cepu
2 KSP AMANAH SEHATI ABADAI Jl.Blora -Cepu No.20 A Km.07.Jepon
3 KSP MITRA UISAHA Jl.Blora - Randublatung Km.03 Blora
4 KSPPS ASSALAM ARTHA DAYA Komplek pasar Ds. Karang Bogorejo
5 KSPS BMT MINA ICA Jl.Pemuda No.117 Wonorejo Cepu
6 KSP YURISMA MAHARDIKA Kel.Kunduran Kec. Kunduran Blora
7 KOPONTREN NURUL HUDA AL HIKMAH
Jl,Raya Ngawen Km.10,5 Sarimulyo Ngawen
8 KSPPS AL BAROKAH Jl.Maluku,no.29 Ds.Jetis ,Blora
9 KSPPS MAKMUR BERSAMA Ds.PojokWatu,kec.Sambong.Blora
10 KSPPS AL ROUDLOH Jl.Todanan-Tegalrejo Km.6 Manggir Todanan
11 KSU BINA ARTHA BERSAMA Jatirogo Ds.,Bogorejo.Kab.Blora
12 KPRI DWI EKSA JEPON Jl.Damaran.1/19, Jepoin,Blora
13 KPRI DWIJA MUSTIKA BOGOREJO
Jl.Raya Jepon - Jatirogo Km.09 ,Bogorejo
14 KPRI DWIJA UTOMO JAPAH Jl.raya Ngawen -Japah Km.6 Japah
15 KPRI KARYA BHAKTI Jlk.Raya Tunjungan Ds.Temurejo
16 KPRI KARYA SEJAHTERA Jl.Kol.Sunandar No.22 (0296) 531057 Blora
17 PRIMKOP KARTIKA C-10 BLORA Jl. Dr.Sutomo Ds,Tempelan ,Blora
18 KOPEGTEL CEPU Jl. Ronggolawe No.47 Cepu.
19 KPRI IKHLAS Jl. Dr.Sutomo 48.(0296) 531097 Blora
20 PRIMKOPOL RESORT BLORA Jl. Seso - Sayuran No.5-6 Barat Polres Blora
21 KPRI SETIA SEJAHTERA BLORA Jl. Halmahera no.29 Jetis. Blora
22 KPRI SPU TODANAN Jl.Todanan -Blora Km.0,5 Todanan
23 KPRI TUWUH Jl.A.Yani no.42 Ds,Tempelan Blora
24 KPRI DWI SANTOSO Jl.Raya Cepu - Blora No.17 Kec.Sambong Kab.Blora
25 KOPENDIK ABADI Jl.KH.S.Dahlan N0.9 Ds,Kauman .Blora
26 PRIMKOPKAR PERHUTANI KPH BLORA
Jl.Dr.Sutomo no.56 Tempelan Blora
27 KOPKAR TIRTA AMERTA Jl.Rembang Km.3,7 Karangjati ,Blora
28 KOPTAMA MAKMUR JIKEN Ds.Jiken Kec.Jiken, kab.Blora
29 KOWAPI BLORA Jl.Jen.Sudirman 149 a.Bangkle
30 KPRI BINA SEJAHTERA Jl.Sambong - Blora ds.Sambong
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 35 -
NO NAMA ALAMAT
31 KPRI DWIJA MULYA Jl.Mngawen-Blora Ds.Ngawen
32 KPRI KLAMULYAN BLORA Ds.Kamolan Kec.Blora. Kab,Blora
33 KPRI KARYA MUSTIKA Jl.Tentara Pelajar No.21 Ds,Tempelan
34 KPRI SANTOSO CEPU Jl.RSU No.50 Ds.Cepu Kec.Cepu
35 KPRI SEDYO RUKUN CEPU SMPN 2 Cepu
36 KSP KARTINI Jl.Halmahera no.27.Jetis Blora
37 KOP. MITRA TANI MANDIRI Ds.bajo Kc.Kedungtuban Blora
38 KPRI PADMA WIDYA Jl.Rembang Km.4 Karangjati Blora
39 KSP KEMBAR JAYA Dk.Jambe 06/06 Banjaerejo Blora
40 KSPPS AL MA'RUF Cepu
41 KUD WARGO TANI MAKMUR Jiken
42 KUD TANI JAYA Banjarejo
43 KUD MARGO MULYO JEPON Jepon
44 KPRI DWI MAMUR MANDIRI Menden
45 PIPKJ Batokan
46 KOPTAMA MARGO UTOMO Banjarejo
47 KSP AGUNG LESTARI Ngawen
48 KSP ARTHA DAYA MAKMUR Blora
49 KSPPS BEST Ngawen
50 ARTHA JAYA MANDIRI Jepon
51 KSP JOYO LESTARI Cepu
52 KSU ARTHA AJI Ngawen
53 KSP SUMBER REJEKI Blora
54 KSU SURYA MUSTIKA Blora
55 KSU SYIRKAH MUAMANAH Pelem Blora
56 KSP SURYA MANDIRI Sumber
57 KSU MITRA TAMA Blora
58 KSU PANDAWA Blora
59 KSU KINASIH Ngawen/Rowobungkul
60 KOPKAR EKA KARYA WAHANA Cepu
61 KPRI DWIJA SEJAHTERA Randublatung
62 KPRI DWIJA SANTOSO Kedungtuban
63 KOPKAR BHAKTI USAHA Kedungtuban
64 KPRI BINA USAHA Blora
65 KPRI ANGGORO MULYO Randublatung
66 KOPTERA Blora
67 KPRI MITRA KARYA Cepu
68 KPRI GATRA SMP I Kedungtuban
69 PRIMKOVERI Blora
70 PRIMKOPABRI Blora
71 PRIMKOPKAR PERHUTANI BLORA
Blora
72 KPRI SEHAT Blora
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 36 -
NO NAMA ALAMAT
73 KPRI SERBA USAHA MIGAS Cepu
74 KPRI EKO SANTOSO Cepu
75 KPRI KARYA HUTAMA Ngawen
76 KPRI NGUDI MULYO Kunduran
77 KPRI WARGO TUNGGAL Blora
78 KPRI KELUARGA RSU Blora
79 KOPKAR PEGADAIAN Blora
80 KOPKAR MANUNGGAL BKK Jepon
81 KPRI MARGO UTOMO Blora
82 KSPPS HARUM Todanan
83 KSU ARLIN'S SERU Blora
84 KSP BINA KARYA SEJAHTERA Blora
85 KSU KALIWANGAN Blora
86 PKPRI Blora
87 KPRI BAHAGIA Randublatung
88 KPRI MARGA JAYA Doplang
89 PRIMKOPKAR PERHUTANI BLORA
Jl.Cepu Blok III/28 Randublatug
90 KPRI SEMAR SMKN 1 Blora
91 KPRI DHARMA YUKTI Pengadilan Negeri Blora
92 KPRI DWIJA KARYA SEJAHTERA SMP I Jepon
93 KPRI SUBUR Dinas Pertanian
94 KPRI SWA USAHA SMEA N Blora
95 KPRI HEMAT SEJAHTERA SMP N I Tunjungan
96 KOPWAN MITRA Rumah Dinas Bupati Blora
97 KPRI GUYUB RUKUN SMA N I Tunjungan
98 KSP BLORA ARTHA MANDIRI Jl.Gatot Subroto Km.3
99 KSP CITRA SEJAHTERA Jl.Ronggolawe 102 Cepu
100 KPPDK RUTAN Blora
101 KPRI BUMI BHAKTI ADIGUNA Blora
102 KOPKAR PERHUTANI CEPU Cepu
103 KSU DADI MAKMUR Japah
104 RUKUN MANUNGGAL Cepu
105 KOPWAN NGUPADI BAROKAH UTAMI
Tunjungan
106 KPTR MUSTIKA MANIS Tamanrejo.Tunjungan Blora
107 KSP PERINTIS Jl.Randublatung- Blora.Km.07.Kutukan
108 KSP UED KUNDURAN Jl.Kunduran- Blora
109 KSU ARTHA GRAHA Wado Kedungtuban
110 KSU KOSUMA Cepu
111 KSU ARTHA AJI Ngawen
112 KSPPS UMSA Ngawen
113 ARTHA JAYA MANDIRI Jepon
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 37 -
NO NAMA ALAMAT
114 KSP JOYO LESTARI Cepu
115 KSU ARTHA AJI Ngawen JUMLAH KSP/USP SEHAT : 115 JUMLAH KSP/USP AKTIF : 260
2) Analisa Capaian Indikator: Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM)
Berdasarkan pada tabel 4.3,
Jumlah Usaha Mikro Kecil dan
Menengah, pada Tahun 2018 dengan
target 6.750 unit dapat tercapai
sebanyak 6.760 unit dengan
prosentase capaian 100,15 % atau
kategori capaian sangat baik.
Tabel 4.5 Data UMKM di Kabupaten Blora
No. Jenis Usaha Jumlah
1. Usaha Menengah 27 unit
2. Usaha Kecil 218 unit
3. Usaha Mikro 6.515 unit
Jumlah 6.760 unit
Capaian kinerja pada Sasaran Strategis Meningkatnya kualitas koperasi,
serta kemandirian usaha mikro kecil dan menengah, rata-rata capaian kinerja
Tahun 2018 apabila dibandingkan dengan Tahun 2017, sesungguhnya
mengalami penurunan, untuk tahun 2018 tercapai 129,05% sedangkan
tahun 2017 tercapai 134,11%.
Untuk realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2018 apabila dibandingkan
dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan
strategis Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten
Blora telah melampaui target dengan capaian kinerja sebesar 117,61%, dari
target akhir renstra yang ditetapkan (2021).
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 38 -
Penurunan capaian kinerja Tahun 2018, apabila dianalisis lebih lanjut
sesungguhnya disebabkan adanya kebijakan tentang efisiensi penggunaan
sumber dana dalam mewujudkan peningkatan pembinaan dan pemberdayaan /
pelatihan bagi pengurus koperasi dengan prioritas kepada koperasi yang tidak
aktif dan tidak sehat sehingga mampu berperan dalam peningkatan kualitas
manajemen kelembagaan koperasi. Dalam hal ini pengurus koperasi diberikan
motivasi agar selalu mengembangkan usaha koperasi yang dimilikinya dan
diberikan pembinaan dalam pengelolaan penatausahaan keuangan koperasi agar
bisa selalu aktif dalam hal ini bisa melaksanakan RAT setiap tahunnya demikian
pula untuk koperasi simpan pinjam bisa menunjukkan bahwa koperasinya
termasuk kategori koperasi sehat.
Capaian Kinerja Tahun 2018 pada sasaran tersebut menandakan bahwa
kinerja Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten
Blora cukup berhasil dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan/ kemandirian
masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan sehingga sasaran dalam
meningkatkan perkembangan jumlah UMKM di Kabupaten Blora yang telah
tercapai dengan efisiensi anggaran tertentu.
Berikut ini adalah langkah praktis yang harus dilakukan untuk
mempercepat pertumbuhan dan perkembangan UMKM:
➢ Pemerintah melalui tenaga pendampingan UMKM berusaha
mempermudah akses UMKM terhadap permodalan. Bantuan permodalan
ini biasanya diberikan lembaga keuangan terhadap UMKM yang sudah
memenuhi persyaratan. Sehingga pendamping UMKM bertugas untuk
menjadikan UMKM tersebut layak dalam mengakses bantuan modal.
➢ Pemerintah memperluas jaringan pemasaran produk-produk UMKM.
Dalam pemasaran produk UMKM, pelaku UMKM harus mengetahui
keinginan konsumen, untuk itu harus dilakukan evaluasi produk dengan
melakukan inovasi untuk mendapatkan produk terbaik. UMKM akan sulit
berkembang jika tidak mengetahui caranya memasarkan suatu produk.
Revitalisasi desa, revitalisasi pasar, dan jaringan pertukaran yang telah
dilakukan pemerintah dengan program berbasis pemberdayaan akan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 39 -
membantu meningkatkan jaringan pemasaran lokal menuju regional dan
bahkan global di tingkat internasional.
➢ Pemerintah meningkatkan kulitas sumber daya manusia sebagai
pengusaha (UMKM) yang kreatif, penuh inisiatif dan mandiri. Pemerintah
dapat menumbuhkan dan menciptakan jiwa entrepreneur, berjiwa
kewirausahaan masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan.
➢ Pemerintah menyediakan sarana dan prasarana usaha bagi UMKM yang
memadai.
➢ Terciptanya iklim usaha untuk UMKM yang kondusif melalui berbagai
regulasi dan kebijakan-kebijakan ekonomi yang seharusnya berpihak
pada rakyat kecil.
➢ Para pendamping UMKM mengarahkan dan mampu mendorong pelaku
UMKM menggunakan teknologi tepat guna demi kemajuan usahanya,
misalnya pemanfaatan internet dapat dimanfaatkan untuk memperluas
jaringan usaha sebagai sarana promosi produknya.
Penggunaan sumber dana keuangan untuk pencapaian Sasaran 1
adalah sebesar Rp 748.462.000,- atau 92,80% dari total pagu sebesar Rp
806.529.000,-, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber dana
sebesar 7,18% dari Pagu yang ditentukan.
Keberhasilan pencapaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Koperasi, serta
Kemandirian Usaha Mikro Kecil dan Menengah sesungguhnya tidak terlepas dari
program dan kegiatan yang telah dilaksanakan Dinas Perdagangan, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah pada tahun 2018 antara lain adalah :
➢ Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dengan kegiatan :
1) Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi
➢ Program DBH Cukai Hasil Tembakau Bidang Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dengan kegiatan :
1) Penyebaran model-model pola pengembangan koperasi (DBHCHT)
➢ Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil dan Menengah dengan kegiatan:
1) Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi usaha mikro, kecil dan
menengah.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 40 -
2) Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan.
3) Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi / KUD.
➢ Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil dan Menengah yang kondusif
dengan kegiatan:
1) Sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil menengah.
2) Fasilitasi pengembangan usaha kecil dan menengah.
➢ Program Pengembangan Sistem Pendukung bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah dengan kegiatan:
1) Sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan.
2) Pengembangan klaster bisnis.
3) Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah.
d. Sasaran Keempat: Meningkatnya Nilai Ekspor dan Tertatanya Pasar
Tradisional dan Pedagang Kaki Lima
Dalam menunjang capaian sasaran Meningkatnya Nilai Ekspor dan
Tertatanya Pasar Tradisional dan Pedagang Kaki Lima, maka diperlukan beberapa
indikator kinerja dalam mengukur tingkat keberhasilan dalam sasaran tersebut.
Beberapa indikator tersebut diantaranya:
Tabel 4.6 Pengukuran Sasaran Meningkatnnya Nilai Ekspor dan Tertatanya Pasar Tradisinal
dan Pedagang Kaki Lima
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Nilai ekspor produk-produk asal Kabupaten Blora
$US 2.855.852 3.856.673 135
2
Persentase Pasar Tradisional Yang Memenuhi Syarat Kenyamanan dan Kesehatan
% 40 56,25 140
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 41 -
1) Analisa Capaian Indikator: Nilai Ekspor Produk-Produk Asal
Kabupaten Blora
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Nilai ekspor produk-
produk asal Kabupaten Blora, pada Tahun 2018 Dinas Perdagangan, Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Blora menargetkan nilai ekspor sebesar
US$ 2.855.852 dan realisasi yang diperoleh hanya dapat tercapai US$ 3.856.673
dengan prosentase capaian 135% atau kategori capaian sangat baik.
Tabel 4.7 Komoditi Ekspor Kabupaten Blora Tahun 2018
2) Analisa Capaian Indikator: Persentase Pasar Tradisional Yang
Memenuhi Syarat Kenyamanan dan Kesehatan
Berdasarkan pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa, Persentase pasar
tradisional yang memenuhi syarat kenyamanan dan kesehatan dengan target 40
% dapat tercapai melampaui target sebesar 56,25 % dengan prosentase capaian
140% atau kategori capaian sangat baik.
Pasar tradisional yang memenuhi syarat kenyamanan dan kesehatan
pada tahun 2018 sebanyak 9 pasar tradisional/ rakyat dari jumlah pasar
keseluruhan sebanyak 16 pasar tradisional/rakyat yang dikelola Pemerintah
Kabupaten Blora antara lain Pasar Randublatung, Pasar Wulung, Pasar Cepu
Induk, Pasar Cepu Plasa, Pasar Jepon, Pasar Rakyat Sido Makmur, Pasar
Kunduran, Pasar Todanan, dan Pasar Ngawen.
No. Barang Nilai Ekspor (ribu) Kuantitas Negara Tujuan Ekspor
1. Kayu olahan 3.112.538 6.135 Pcs USA
2. Mebeler 21.014.602 20.777 Pcs
UK, Netherland, Belgium, Israel, Singapore, Spain, Sweden, Germany, USA,
Czech Rep., Australia
3. Gembol Jati 100.000 100 Pcs Texas
4. Arang Briket 28.634.337 1.745.093 Kg Turki, Lebanon, Brazil, USA, Iran, India, Dubai,
Kanada, Rusia
5 White Melon (Timun
Jepang) 1.131.949 217.683 Kg Jepang
Jumlah (Rp) 53.993.427
Jumlah (US$) 3.856.673
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 42 -
Tabel 4.8 Nama Pasar Tradisional di Kabupaten Blora (Milik Pemerintah Kabupaten Blora)
Tahun 2018
Kecamatan Nama Pasar
Keterangan
Memenuhi
syarat kenyamana
n dan kesehatan (Tergolong
baik)
Tidak memenuhi
syarat kenyamana
n dan
kesehatan (Tergolong tidak baik)
1. Jati Doplang V
2. Randublatung
Randublatung V
3. Randublatung
Wulung V
4. Cepu Cepu Induk V
5. Cepu Cepu Plaza V
6. Cepu Mulyorejo V
7. Cepu Sidoarjo/Pasar Beras
V
7. Banjarejo Banjarejo V
8. Jepon Jepon V
10. Blora Rajawali V
11. Blora Kaliwangan V
12. Blora Hewan Blora V
13. Blora Sido Makmur ( Gabus )
V
14. Kunduran Kunduran V
15. Todanan Todanan V
16. Ngawen Ngawen V
Pasar sehat adalah kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman, dan sehat
yang terwujud melalui kerjasama seluruh stakeholder terkait dalam menyediakan
bahan pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat (Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 519/MENKES/ SK/VI/2008 tahun 2008
mengenai Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat). Kriteria Pasar Sehat : sesuai
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 519/MENKES/SK/VI/2008 Tahun 2008
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 43 -
mengatur 6 (enam) aspek kriteria lingkungan pasar yang dianggap sehat, yaitu
lokasi, bangunan, sarana pendukung higiene dan sanitasi, Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS), keamanan dan fasilitas pendukung lainnya sarana ibadah,
tempat penjualan unggas hidup dan pos pelayanan kesehatan.
Berikut ini gambar pasar tradisional / pasar rakyat di Kabupaten Blora
yang telah memenuhi syarat kenyamanan dan kesehatan :
Gambar 1. Pasar Rakyat Jepon
Gambar 2. Pasar Rakyat Ngawen
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 44 -
Gambar 3. Pasar Rakyat Kunduran
Gambar 4. Pasar Rakyat Randublatung
Gambar 5. Pasar Plaza Cepu
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 45 -
Gambar 6. Pasar Rakyat Sido Makmur (Gabus)
Gambar 7. Pasar Rakyat Wulung
Gambar 8. Pasar Rakyat Todanan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 46 -
Gambar 9. Pasar Rakyat Cepu
Capaian kinerja pada
Sasaran Meningkatnya Nilai
Ekspor dan Tertatanya Pasar
Tradisional dan Pedagang Kaki
Lima, capaian kinerja pada
Tahun 2018 apabila
dibandingkan dengan Tahun
2017, sesungguhnya mengalami
penurunan, untuk tahun 2018 tercapai 137,84% sedangkan tahun 2017
tercapai 144,42%.
Untuk realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2018 apabila dibandingkan
dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan
strategis Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten
Blora dapat tercapai 99,96% telah mendekati target akhir renstra (Tahun 2021).
Penurunan capaian kinerja Tahun 2018, apabila dianalisis lebih lanjut
sesungguhnya disebabkan adanya kebijakan tentang efisiensi penggunaan
sumber dana dalam mewujudkan kinerja Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Kabupaten Blora dalam meningkatkan nilai ekspor dan
tertatanya pasar tradisional. Akan tetapi masih dirasa kurang dalam mencukupi
permintaan pasar internasional akan produk lokal, kurang tersedianya Informasi
pasar barang dan Jasa di Kabupaten Blora sehingga menutup kemungkinan
kecilnya buyer/investor yang datang dikarenakan rendahnya akses perajin ke
Gambar Dokumentasi Peresmian Pasar Tradisional dan Kunjungan Kerja Menteri perdagangan di
Wilayah Kabupaten Blora
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 47 -
perbankan dan teknologi informasi. Dampak negatif globalisasi dan liberalisasi
perdagangan dunia yang semakin kompetitif sehingga produk lokal kurang bisa
bersaing di pasar global termasuk dalam hal pemenuhan selera pasar masih
rendah. Selain itu membanjirnya produk impor terutama Cina dikarenakan
diberlakukannya ACFTA (Asean China Trade Agreement) sejak awal Tahun 2010
yang mengancam eksistensi produk lokal.
Adapun alternatif solusi yang dilakukan adalah melalui :
- Meningkatkan kualitas produk yang mempunyai keunggulan koperatif
dan kompetitif.
- Penjualan produk unggulan Kabupaten Blora ke tingkat nasional dan
internasional melalui pameran, promosi, boaklet dan penyediaan
informasi pemasaran online berbasis web potensi/produk unggulan daerah
Kabupaten Blora.
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran tersebut
adalah, sebesar Rp 29.972.877.900,- atau 96,45% dari total pagu sebesar Rp
30.971.901.000,- Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya
keuangan sebesar 3,64% dari Pagu yang ditentukan.
Keberhasilan pencapaian sasaran ini sesungguhnya tidak terlepas dari
beberapa Program antara lain:
➢ Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dengan kegiatan:
1. Pengembangan informasi peluang pasar perdagangan luar negeri.
2. Membangun jejaring dengan eksportir.
➢ Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
dengan kegiatan:
1. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa
2. Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah
3. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
➢ Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan
Kegiatan :
1. Pengembangan pasar dan distribusi barang/ produk
2. Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan.
3. Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 48 -
4. Sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri
5. Rehabilitasi/Pemeliharaan pasar daerah.
6. Pembangunan pasar rakyat.
7. Pembangunan ruko/kios.
➢ Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan dengan
kegiatan:
1. Pembinaan organisasi PKL dan Asongan.
2. Penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kaki lima dan asongan.
➢ Program Bidang Perdagangan Bersumber dari Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Provinsi, serta Dana Pendampingnya dengan kegiatan:
1. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa (DBHCHT)
2. Pembangunan dan pengembanagan sarana distribusi perdagangan
(DAK)
➢ Program Peningkatan Pengelolaan Pasar Tradisional dengan Kegiatan :
1. Memfasilitasi Akses Data dan Informasi Pasar.
2. Intensifikasi dan Efisiensi Pungutan Retribusi Pasar.
3. Pembinaan bagi pengelola dan pedagang pasar tradisional.
4. Pengelolaan kebersihan pasar tradisional.
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
E. Tujuan Kelima: Meningkatnya Produktivitas Hasil Pertanian, Peternakan
dan Perikanan sebagai Penunjang Ketahanan Pangan
Dalam menunjang ketercapaian realisasi pada Tujuan Kelima, yakni
Meningkatnya Produktivitas Hasil Pertanian, Peternakan dan Perikanan sebagai
Penunjang Ketahanan Pangan, maka didukung oleh 3 (tiga) sasaran dan 4
(empat) indikator kinerja. Analisis capaian pada sasaran pertama selanjutnya
akan diulas sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Terpeliharanya produksi dan produktivitas pertanian
dan populasi hewan ternak
Dalam mendukung pelaksanaan pada sasaran pertama, yakni
Terpeliharanya Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Populasi Hewan Ternak,
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 49 -
maka perlu adanya beberapa indikator kinerja yang berkaitan dengan sasaran
tersebut, diantaranya:
Tabel 4.9 Pengukuran Capaian Sasaran Terpeliharanya Produksi dan Produktivitas
Pertanian dan Populasi Hewan Ternak
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Produksi Padi Sawah Ton 411.591 524.076 131
2 Produksi Jagung Ton 268.568 392.057 145
1) Analisa Capaian Indikator: Produksi Padi Sawah
Berdasarkan pada data yang
diperoleh dari Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan Kabupaten Blora,
yang menjadi produksi pertanian
tanaman pangan utama terdiri dari 4
komoditas unggulan, yang diantaranya
padi sawah, jagung, kedelai dan ubi
kayu. Namun di dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Blora
tahun 2018, hanya 2 indikator kinerja yang dijadikan sampel (berdasarkan
Indikator Kinerja Utama Kabupaten Blora tahun 2017-2021) yaitu Produksi Padi
Sawah dan Produksi Jagung.
Komoditas padi sawah
mengalami kenaikan produksi sebanyak
542.076 ton dari target capaian pada
tahun 2018 yaitu sebesar 411.591 ton
pada tahun 2018. Tingkat capaian
realisasi dari target yang telah
ditetapkan pada tahun 2018 yakni
sebesar 131,70 %. Pencapaian tersebut
lebih tinggi dari hasil tahun sebelumnya, yaitu sebesar 128,61%. Untuk
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 50 -
komoditas Padi ladang juga mengalami surplus sampai dengan prosentase
dibanding tahun sebelumnya sebesar 153,46 % menjadi 257,61 %. Berdasarkan
data tersebut produksi padi ladang memang mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya serta prosentase tersebut tingkat capaian dari target
produksi dari renstra lebih dari 100%.
2) Analisa Capaian Indikator: Produksi Jagung
Demikian juga dengan produksi komoditas jagung juga mengalami
kenaikan produksi dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar 14,46% menjadi
145,47% yaitu 634.935 ton dari target 268.568 ton
➢ Faktor yang mempengaruhi kenaikan produksi dan produktifitas
komoditas tanaman pangan utama :
- Curah hujan yang mencukupi sehingga kebutuhan air terpenuhi.
- Tersedianya sarana dan prasarana (infrastruktur) penunjang
pertanian;
- Ketersediaan saprotan (sarana produksi pertanian);
- Peran Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam memberikan
dukungan untuk petani dengan memberikan bantuan hibah barang
maupun keuangan kepada petani sehingga terpenuhinya kebutuhan
akan sarpras dan saprodi;
- Terkendalinya OPT (organisme penggangu tanaman) dan
maksimalnya peran petani yang didampingi penyuluh dan petugas
pengamat hama (POPT).
➢ Masalah/kendala yang ditemui di lapangan, antara lain :
- Belum meratanya bantuan sarana dan prasarana pendukung
pertanian khususnya penyediaan sumber sumber air.
- Pemanfaatan teknologi informasi akibat kurangnya pengetahuan
petani tentang pemanfaatan berbagai media pendukung penyuluhan,
- Kurangnya regenerasi petani.
- DPI (Dampak Perubahan Iklim) telah menjadi ancaman yang serius
terhadap penurunan produktivitas tanaman pertanian. Sejak
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 51 -
beberapa tahun terakhir ini DPI telah merubah pola tanam dan
panen tanaman pertanian. Petani harus menyesuaikan
penamamannya utamanya jenis tanaman agar tidak mengalami
kerugian yang banyak.
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran strategis
meningkatnya produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan
peternakan utama yang terdapat pada program dan kegiatan di Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan adalah sebesar Rp. 10.239.858.000,00 atau 34,95 %
dari total pagu sebesar 29.297.706.000,00 (pagu perubahan anggaran 2018).
Dari total pagu tersebut anggaran program dan kegiatan yang mendukung
kegiatan peningkatan produksi pada sasaran strategis 1 sampai dengan akhir
tahun anggaran terserap Rp. 9.763.877.289 (95,35%)
b. Sasaran Kedua: Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perikanan
Budidaya
Dalam mendukung keberhasilan capaian pada sasaran kedua, yakni
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perikanan Budidaya, maka perlu adanya
beberapa indikator kinerja yang berkaitan pada sasaran tersebut diantaranya:
Tabel 5.0 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perikanan
Budidaya
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Produksi Perikanan Kg 850.415 895.869 105
1) Analisa Capaian Indikator: Produksi Perikanan
Pada tahun 2018, tingkat capaian Indikator Produksi Perikanan memiliki
tingkat capaian sebesar 105% dari target capaian yang telah ditetapkan pada
tahun 2018. Itu artinya tingkat realisasi / capaian indikator pada tahun 2018
melebihi target capaian pada tahun 2018 atau dengan kategori sangat baik,
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 52 -
yakni sebesar 895.869 Kg dari besaran target yang telah ditetapkan pada tahun
2018 yaitu sebesar 850.415 Kg.
Sasaran strategis yang telah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra)
2017 – 2021 ada sebanyak 5 (lima) sasaran, yang mana salah satu sasarannya
ialah Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Perikanan Budidaya. Untuk
mencapai sasaran tersebut pada tahun 2018 melalui 16 (enam belas) program,
yang salah satunya ialah Program Jumlah Produksi Perikanan Budidaya (Kg)
dengan dukungan anggaran Belanja langsung APBD Kabupaten setelah
perubahan sebesar Rp 11.842.071.240,00 dan terealisasi sebesar Rp
11.119.535.179,00,- atau 93,90%.
Salah satu prestasi yang dimiliki oleh Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Blora pada tahun 2018 ialah Tercapainya Indikator Kinerja Utama
(IKU) yang paling strategis yaitu dari target Produksi Peternakan dan Perikanan
berupa populasi sapi potong telah tercapai 247.429 ekor atau 103,97%, populasi
kambing telah tercapai 140.259 ekor atau 101,82% dan produksi perikanan
budidaya sebanyak 895.869 kg atau 105,34%.
Akan tetapi terdapat beberapa kendala, yang salah satu kendalanya yang
berkaitan dengan Produksi Perikanan adalah, terkendalanya upaya dalam
pengembangan beberapa komoditi peternakan dan perikanan terhadap
kurangnya minat petani untuk mau membudidayakan sehingga berpengaruh
terhadap jumlah rumah tangga peternakan dan perikanan, hal ini dikarenakan
adanya keraguan petani terhadap jaminan pemasaran dan harga jual yang belum
pasti. Upaya dalam pemecahan permasalahan tersebut yaitu pada tahun 2018
dilaksanakan kegiatan pengembangan peternakan dan perikanan sesuai potensi
daerah wilayah kecamatan, penguatan kelembagaan di kelompok dan pembinaan
SDM dan pelaku usaha peternakan dan perikanan.
c. Sasaran Ketiga: Meningkatnya Akses, Distribusi dan Konsumi Pangan
Masyarakat
Dalam mendukung pelaksanaan pada Sasaran Ketiga, yakni
Meningkatnya Akses, Distribusi dan Konsumsi Pangan Masyarakat, maka
diperlukan indikator kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Indikator
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 53 -
Kinerja Utama Kabupaten Blora 2017-2021, yaitu Skor Pola Pangan Harapan
(PPH).
Tabel 5.1 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Akses, Distribusi dan Konsumsi
Pangan Masyarakat
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
% 75,4 84,6 `112
Tabel 5.2
Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
1) Analisa Capaian Indikator: Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Capaian kinerja Indikator
Pola Pangan Harapan (PPH)
pada tahun 2018 telah tercapai
walaupun belum mencapai skor
maksimal, hal tersebut
disebabkan karena dipengaruhi
beberapa faktor antara lain:
perekonomian wilayah, daya beli dan akses pangan masyarakat. Skor yang masih
minimal terjadi pada jenis bahan pangan antara lain : umbi-umbian, pangan
hewani, kacang-kacangan dan gula.
No Kelompok Pangan Kkal/Kap % % AKE Bobot Skor
Aktual
Skor
AKE
Skor
Maks
Skor PPH
1. Padi-padian 1.118,9 58,9 55,9 0,5 29,5 28,0 25,0 25,0
2. Umbi-umbian 41,5 2,2 2,1 0,5 1,1 1,0 2,5 1,0
3. Pangan Hewani 126,2 6,6 6,3 2,0 13,3 12,6 24,0 12,6
4. Minyak dan Lemak 215,7 11,4 10,8 0,5 5,7 5,4 5,0 5,0
5. Buah/biji berminyak 38,6 2,0 1,9 0,5 1,0 1,0 1,0 1,0
6. Kacang-kacangan 140,4 7,4 7,0 2,0 14,8 14,0 10,0 10,0
7. Gula 70,3 3,7 3,5 0,5 1,9 1,8 2,5 1,8
8. Sayur dan buah 113,1 6,0 5,7 5,0 29,8 28,3 30 28,3
9. Lain-lain 34,2 1,8 1,7 25,0 45,0 42,8 0 0
Jumlah 1.898,79 100 94,9 142,0 134,8 100 84,6
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 54 -
Kendala dan hambatannya antara lain:
- Adanya tradisi di suatu tempat yang berpengaruh pada pilihan jenis
pangan yang dikonsumsi
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pola konsumsi yang
berimbang
- Keterbasan SDM untuk survey dan olah data.
Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi kendala
tersebut antara lain:
- Meningkatkan kampanye dan sosialisasi konsumsi pangan yang
bergizi, beragam, seimbang, dan aman (B2SA) serta peningkatan
optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan.
- Fasilitasi diklat dan pelatihan bagi petugas survey dan olah data.
Pencapaian target kinerja melibatkan semua bidang di Badan Ketahanan
Pangan dan Pelaksana Penyuluhan, terutama Bidang Penganekaragaman
Konsumsi dan Keamanan Pangan. Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan
dengan cara:
- Melakukan sosialisasi dan promosi tentang konsumsi pangan lokal
melalui beberapa media (surat edaran, baliho, pameran, dll)
- Membentuk tim survey dan analisis Pola Pangan Harapan, serta
pelatihan yang memadai.
Target sebesar 88 terealisasi sebesar 86,5 atau capaian kinerja sebesar
98,29%. Skor PPH ini menunjukkan tingkat keberagaman konsumsi pangan dan
gizi masyarakat berdasarkan hasil survey. Program dan kegiatan yang
dilaksanakan secara umum telah sesuai dan menunjukkan akuntabilitas kinerja
yang baik. Untuk peningkatan capaian kinerja, kedepan perlu dilakukan kegiatan-
kegiatan yang bisa mengarah kepada peningkatan konsumsi pangan yang
bergizi, beragam, seimbang dan aman serta melalui optimalisasi lahan
pekarangan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 55 -
F. Tujuan Keenam: Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup
Dalam menunjang ketercapaian realisasi pada Tujuan Keenam, yakni
Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup, maka didukung oleh 1 (satu)
sasaran dan 1 (satu) indikator kinerja. Analisis capaian pada sasaran pertama
selanjutnya akan diulas sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatkan Kesadaran Pelaku Usaha dalam
Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup
Dalam melihat keberhasilan pada sasaran pertama, yakni Meningkatkan
Kesadaran Pelaku Usaha dalam Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup,
maka perlu diukur melalui indikator kinerja yang berkaitan dengan sasaran
tersebut, yaitu:
Tabel 5.3 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatkan Kesadaran Pelaku Usaha dalam
Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Standar IKLH Kabupaten Blora: 1) Indeks Kualitas Air
2) Indeks Kualitas Udara
3) Indeks Kualitas Tutupan
Lahan
%
1) 52,88
2) 67,65
3) 75,60
1) 62
2) 90,63
3) 68,96
1) 117,25
2) 133,97
3) 91,22
Standar IKLH Kabupaten Blora % 65,37 73,86 114,15
1) Analisa Capaian Indikator: Standar IKLH Kabupaten Blora
IKLH (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup) merupakan suatu salah satu
Indikator Kinerja Utama Daerah yang mana dalam hasil perhitungannya diperoleh
dari beberapa komponen, yang terdiri dari IKA (Indeks Kualitas Air), IKU (Indeks
Kualitas Udara), IKTL (Indeks Kualitas Tutupan Lahan). Berdasarkan pada tabel
5.3, capaian Sasaran Strategis Meningkatkan Kesadaran Pelaku Usaha Dalam
Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup dengan indikator kinerja Standar
IKLH Kabupaten Blora jika dibandingkan dengan target realisasi di tahun 2018
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 56 -
sebesar 114,15 % atau dengan kategori sangat baik. Hal tersebut berdasarkan
capaian kinerja pada 3 indikator kinerja di tahun 2018, diantaranya:
1. Indeks Kualitas Air, capaiannya 117,25 %;
2. Indeks Kualitas Udara, capaiannya 133,97 %;
3. Indeks Kualitas Tutupan Lahan, capaiannya 91,22 %;
Dari ketiga indikator tersebut, ada 1 (satu) indikator yang masih belum
tercapai antara lain :
1. Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL)
Indeks Kualitas Tutupan Lahan dari target 75,60 realisasi 68,96 atau
capaiannya 91,22, hal ini disebabkan oleh masih luasnya lahan bekas
pertambangan minerba yang belum dilakukan konservasi atau
penghijauan. Namun demikian luas hutan di wilayah Kabupaten Blora
yang mencapai 49,66 % dari luas wilayah Kabupaten Blora sangat
penting dalam pemenuhan Indeks Kualitas Tutupan Lahan di Kabupaten
Blora.
Untuk mencapai sasaran strategis tersebut dilakukan melalui program
dan kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
a. Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan
Hidup;
b. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan;
2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
a. Kegiatan Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-
Sumber Air;
b. Kegiatan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati;
Alokasi anggaran untuk mencapai sasaran tersebut bersumber dari APBD
sebesar Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.120.999.500,- sehingga terdapat
efisiensi sebesar Rp. 4.000.500,- Apabila dibandingkan dengan capaian 2 (dua)
tahun sebelumnya maka terdapat peningkatan, mulai Tahun 2016 sebesar 71,28
%, Tahun 2017 sebesar 77,31 % dan Tahun 2018 sebesar 106,86 %. Sedangkan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 57 -
apabila dibandingkan dengan capian target akhir perencanaan sudah tercapai
101,76 %. Apabila dibandingkan dengan target nasional sebesar 66,5 – 68,5
pada Tahun 2019, maka sudah terpenuhi. Pada Tahun 2017 nilai IKLH Nasional
sebesar 65,73 dengan IKU sebesar 81,61, IKA sebesar 60,38 dan IKTL sebesar
57,83. Pada Tahun 2017 IKLH Nasional sebesar 66,46 dengan IKU sebesar
87,03, IKA sebesar 58,68 dan IKTL sebesar 56,88.
G. Tujuan Ketujuh: Meningkatkan Minat dan Realisasi Investasi di
Kabupaten Blora
Dalam menunjang ketercapaian realisasi pada Tujuan Ketujuh, yakni
Meningkatkan Minat dan Realisasi Investasi di Kabupaten Blora, maka didukung
oleh 1 (satu) sasaran dan 1 (satu) indikator kinerja. Analisis capaian pada
sasaran tersebut selanjutnya akan diulas sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatnya Jumlah Investor Berskala Nasional
(PMDN / PMA)
Dalam melihat keberhasilan pada sasaran tersebut, yakni Meningkatnya
Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN / PMA), maka perlu diukur melalui
indikator kinerja yang berkaitan dengan sasaran tersebut, yaitu:
Tabel 5.4 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Jumlah Investor Berskala Nasional
(PMDN / PMA)
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Jumlah PMDN / PMA Perusahaan 225 349 155
1) Analisa Capaian Indikator: Jumlah PMDN / PMA
Untuk mencapai target sasaran tersebut, dilakukan beberapa kegiatan
sebagai berikut :
➢ Kegiatan pengembangan potensi unggulan daerah, dengan capaian telah
terwujudnya 1 (satu) dokumen investasi berupa film potensi unggulan
Kabupaten Blora yang memuat 3 (tiga) potensi unggulan wisata yaitu
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 58 -
Waduk Greneng, wisata Sayuran, dan Waduk Keruk Randublatung.
Realisasi anggaran 99,9 % atau sebesar Rp. 78.190.000,- (tujuh puluh
delapan juta seratus sembilan puluh ribu enam ratus rupiah). Pencapaian
kinerja sebesar 100%. Kategori capaian kinerja yaitu Baik.
➢ Peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang penanaman modal
dengan instansi pemerintah dan dunia usaha, dengan capaian kinerja
telah telah dilaksanakannya publikasi dan pemasangan iklan di baliho
sebanyak 9 titik, di media cetak sebanyak 10 kali, koordinasi
penyelesaian masalah penanaman modal sebanyak 8 kali, serta matching
UMB dan UMK sebanyak 2 kali, serta penyelenggaraan pembinaan PM
berupaklinik LKPM. Realisasi anggaran 96,6% atau sebesar Rp.
93.701.000,- (sembilan puluh tiga juta tujuh ratus satu ribu rupiah).
Persentase pencapaian sebesar 100%. Kategori capaian kinerja Baik.
➢ Penyelenggaraan pameran investasi, telah dilaksanakannya pameran
promosi investasi sebanyak 5 kali, yaitu pameran yang berskala nasional
di Jogjakarta, pameran regional yaitu CJIBF (Centrall Java Investment
Bussiness Fair) di Jakarta dan pameran produk unggulan di Bandung.
Serta 2 kali pameran tingkat kabupaten. Realisasi anggaran 91,4% atau
sebesar Rp. 177.364.294,- (seratus tujuh puluh tujuh juta tiga ratus
enam puluh empat ribu dua ratus sembilan puluh empat rupiah).
Persentase pencapaian kinerja sebesar 150%. Kategori capaian kinerja
Sangat Baik.
➢ Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan PM dengan capaian kinerja telah tersusunnya 349 laporan
LKPM dengan capaian nilai investasi sebesar 4,2 Triliyun, tenaga kerja
4427 (WNI) pengawasan perusahaan sebanyak 45 PMDN dan 8 PMA.
Realisasi anggaran 99,4% atau sebesar Rp. 94.055.000 (sembilan puluh
empat juta lima puluh lima ribu rupiah). Jumlah PMDN 829 perusahaan,
sedangkan PMA tidak ada. Pencapaian kinerja sebesar 155%. Kategori
capaian kinerja Sangat Baik.
➢ Memfasilitasi dan koordinasi kerjasama dibidang investasi, telah
terlaksananya coffe morning kepeminatan usaha sebanyak 7 kali, serta
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 59 -
pemasangan baliho / banner tentang penanaman modal di 6 titik,
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 147.048.600,- (seratus empat
puluh tujuh juta empat puluh delapan ribu enam ratus rupiah).
Persentase capaian sebesar 120%. Kategori capaian kinerja Sangat
Baik.
H. Tujuan Kedelepan: Menurunkan Pengguran
Dalam menunjang ketercapaian realisasi pada Tujuan Kedelapan, yakni
Menurunkan Pengangguran, maka didukung oleh 1 (satu) sasaran dan 1 (satu)
indikator kinerja. Analisis capaian pada sasaran tersebut selanjutnya akan diulas
sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja
Dalam melihat keberhasilan pada sasaran diatas, yakni Meningkatnya
Penempatan Tenaga Kerja, maka perlu diukur melalui indikator kinerja yang
berkaitan dengan sasaran tersebut, yaitu:
Tabel 5.5 Pengukuran Capaian Sasaran Menurunkan Pengangguran
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Prosentase Pencari Kerja yang Ditempatkan
% 70 14,82 21,17
1) Analisa Capaian Indikator: Prosentase Pencari Kerja yang
Ditempatkan
Persentase Pencari kerja yang ditempatkan pada Tahun 2018 dengan
target 70% dapat tercapai sebesar 14,82% dengan persentase capaian 21,17%
atau kategori capaian kurang.
Tabel 5.6 Banyaknya Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja
Kabupaten Blora, Tahun 2018 No Rincian Jumlah Penawaran Jumlah Permintaan
1 SD 21 10
2 SMTP 504 60
3 SMTA 3.665 85
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 60 -
4 Sarmud/DI/DII 181 459
5 Sarjana 520 111
Jumlah 4.891 725
Persentase Pencari kerja
yang ditempatkan
14,82 %
Untuk realisasi kinerja sampai dengan Tahun 2018 apabila dibandingkan
dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam perencanaan
strategis Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Blora mendapat
capaian kinerja sebesar 18,53%, dari target akhir renstra yang ditetapkan
(2021).
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran tersebut
adalah sebesar Rp 894.762.309,- atau 93,89% dari total pagu sebesar Rp
952.999.400,-, Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya
keuangan sebesar 6,11% dari Pagu yang ditentukan.
I. Tujuan Kesembilan: Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia
Dalam menunjang ketercapaian realisasi pada Tujuan Kesembilan, yakni
Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia, maka didukung oleh 2 (dua)
sasaran dan 8 (delapan) indikator kinerja. Analisis capaian pada sasaran tersebut
selanjutnya akan diulas sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatnya Ketersediaan, Keterjangkauan,
Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian Pendidikan
Dalam melihat keberhasilan pada sasaran diatas, yakni Meningkatnya
Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian Pendidikan,
maka perlu diukur melalui beberapa indikator kinerja yang berkaitan dengan
sasaran tersebut, diantaranya:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 61 -
Tabel 5.7 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan,
Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian Pendidikan
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 100 100 100
2 Angka Kelulusan (AL) SMP/Mts % 100 100 100
Ada banyak indikator kinerja dalam mengukur capaian kinerja pada
meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan dasar. Namun disini hanya
membahas 2 (dua) indikator kinerja saja, sesuai yang terdapat pada Indikator
Kinerja Utama Daerah kabupaten Blora 2017-2021
1) Analisa Capaian Indikator: Angka Kelulusan (AL) SD/MI
Persentase Kelulusan SD/MI. Pada tahun 2018 realisasi angka kelulusan
jenjang SD/MI sesuai dengan target yang ditentukan sebesar 100% atau dengan
kategori capaian baik.
2) Analisa Capaian Indikator: Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Persentase Kelulusan SMP/MTs. Pada tahun 2018 realisasi angka
kelulusan jenjang SMP/MTs juga telah mencapai 100% dari target yang
ditentukan atau dengan kategori capaian baik.
Indikator Kinerja Angka kelulusan menunjukkan peningkatan dari tahun
ke tahun mengindikasikan bahwa program pembangunan pendidikan yang telah
direncanakan dan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Blora telah
berjalan dengan optimal.
Namun demikian guna mendukung Sasaran Strategi tersebut, telah
dilaksanakan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun sebesar
Rp. 27.669.962.000,- atau 16,47% dari total anggaran Rp. 168.016.966.902,-.
Dalam mencapai hasil pada Sasaran diatas, tentunya didukung melalui
Program dan Kegiatan di Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, diantaranya adalah :
➢ Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dengan
kegiatan:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 62 -
1. Penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS) jenjang SD/MI/SDLB,
SMP/MTs, pesantren salafiah dan satuan pendidikan non islam setara
SD/SMP.
2. Pemberian Beasiswa Siswa dari Keluarga Kurang Mampu.
Berikut ini gambar siswa SMPIT-SMAIT Insan Mandiri Cibubur Bekasi asal
Kabupaten Blora yang mendapatkan bantuan beasiswa dari keluarga kurang
mampu :
Gambar Penerima Beasiswa Asal Kabupaten Blora
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 63 -
b. Sasaran Kedua: Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat dan
Terkendalinya Jumlah Penduduk
Dalam melihat keberhasilan pada sasaran diatas, yakni Meningkatnya
Derajat Kesehatan Masyarakat dan Terkendalinya Jumlah Penduduk, maka perlu
diukur melalui beberapa indikator kinerja yang berkaitan dengan sasaran
tersebut, diantaranya:
Tabel 5.8 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat dan
Terkendalinya Jumlah Penduduk
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 KH 11,9 13,25 88
2 Angka Kematian Balita Per 1000 KH 14 14,63 95
3 Angka Kematian Ibu (kasus) Kasus 14 13 107
4 Presentase Gizi Buruk % 0,12 0,1 116
5 Cakupan Pasangan Usia Subur yang Ingin ber KB Tidak Terpenuhi (Unmet Need)
% 10,14 9,8 103
Angka kematian bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI) dan persentase
gizi buruk/stunting merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan
derajat kesehatan masyarakat. Semakin tinggi AKI dan AKB serta adanya gizi
buruk di suatu wilayah menandakan masih rendahnya derajat kesehatan.
1) Analisa Capaian Indikator: Angka Kematian Bayi (AKB)
Capaian indikator Angka Kematian Bayi terealisasi 13,25/1000 KH dari
target 11,9/1000 KH pada tahun 2018 yang telah ditetapkan dalam RPJMD.
Dengan persentase capaian kinerja sebesar 88% atau kategori capaian Baik.
Tingkat capaian ini apabila dibandingkan dengan target capaian akhir RPJMD
yang sebesar 10,9/1000 KH, maka tingkat capaian / realisasi tersebut sebesar
78% atau dengan kategori capaian baik.
Jumlah absolut kematian bayi pada tahun 2018 ini mengalami penurunan
yaitu sebanyak 20 kasus dari tahun 2017 ( 168 kasus ). Penyebab tertinggi
kematian bayi adalah BBLR. Hal ini disebabkan oleh masih perlunya peningkatan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 64 -
pengetahuan ibu tentang kesehatan ibu hamil dan bayi yang dilahirkan. Untuk itu
direncanakan kelas ibu bayi / balita guna meningkatkan pengetahuan ibu bayi.
Gambar Grafik Jumlah Kematian Bayi
Gambar Grafik Penyebab Kematian Bayi
Berdasarkan gambar grafik diatas, penyebab kematian bayi terbesar
yaitu BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Hal itu disebabkan bayi tidak tumbuh
dengan baik saat berada dalam kandungan atau dikarenakan ibu kakurangan
nutrisi pada saat kondisi hamil. Penyebab kedua yaitu Kelainan Kongenital atau
kelainan bawaan. Hal itu disebabkan faktor genetic, faktor non genetik, atau
sang ibu mengkonsumsi alcohol, obat-obatan tertentu pada saat masa
kehamilan, dsb. Penyebab selanjutnya disusul Asfiksia, Ikretus, dst.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 65 -
135
140
145
150
155
160
165
170
175
2015 2016 2017 2018
169172
168
148
JUM
LAH
KA
SUS
Axis Title
Grafik Jumlah Kasus Kematian Bayi 2015-2018
12,6
12,8
13
13,2
13,4
13,6
13,8
14
14,2
2015 2016 2017 2018
14,07
13,86
14,07
13,12
PER
10
00
KH
Angka Kematian Bayi(AKB) Per 1000 KH
Gambar Grafik Kematian Bayi dari Tahun 2015-2018 Berdasarkan Jumlah Kasus dan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 KH
Berdasarkan kedua gambar grafik tersebut dapat diketahui bahwa,
jumlah kasus dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Tahun 2018 mengalami
penurunan yang cukup signifikan dengan jumlah kasus sebanyak 148 dan Angka
Kematian Bayi (AKB) sebesar 13,12 / 1000 KH, apabila dibandingkan pada tahun
2017 yang sebanyak 168 kasus dan 14,07 / 1000 KH. Angka tersebut tentunya
sudah memenuhi target nasional yang sebesar 23 / 1000 KH.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 66 -
204202
187
174
155
160
165
170
175
180
185
190
195
200
205
210
2015 2016 2017 2018
KA
SUS
Jumlah Kasus Kematian Balita
2) Analisa Indikator Capaian: Angka Kematian Balita
Capaian indikator Angka Kematian Balita pada tahun 2018 terealisasi
sebesar 14,63/1000 KH dari target pada tahun 2018 sebesar 14/1000KH yang
telah ditetapkan dalam RPJMD. Dengan persentase capaian kinerja sebesar 95%
atau kategori capaian sangat baik. Hal tersebut terjadi penurunan Angka
Kematian Balita apabila dibandingan dengan di tahun 2017 yang sebesar
15,7/1000 KH. Tingkat capaian / realisasi pada tahun 2018 dengan target
capaian akhir pada RPJMD yang sebesar 11,7/1000 KH adalah 74% atau dengan
kategori sedang.
Gambar Grafik Jumlah Kematian Anak Balita
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 67 -
1716,8
15,7
14,63
13
13,5
14
14,5
15
15,5
16
16,5
17
17,5
2015 2016 2017 2018
PER
10
00
KH
Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 KH
Gambar Grafik Angka Kematian Balita pada Tahun 2015-2018 Berdasarkan Jumlah Kasus dan Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 KH
Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan kematian balita 0 – 5 tahun /
1000 KH dalam kurun waktu 1(satu) tahun. Dari kedua gambar grafik diatas
dapat diketahui, bahwa jumlah kasus Angka Kematian Bayi di Kabupaten Blora
dalam kurun waktu 4 tahun mengalami penurunan, Pada Tahun 2015 kasus
AKABA 17.0 (204) kematian, tahun 2016 AKABA sebesar 16.8(202) kematian,
tahun 2017 menurun menjadi 15.7 (187) kematian, dan pada tahun 2018
menurun menjadi 14,63 (174) kematian.
Gambar Grafik Penyebab Kematian Balita
Dari gambar diatas diketahui, bahwa Penyebab terbanyak pada kematian
balita adalah penyakit lain-lain seperti infeksi otak, hidrosepalus, kelaianan
jantung bawaan, atresia ani, aspirasi, Febris dan deman tipoid. Demam Berdarah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 68 -
juga menjadi penyebab kematian anak balita terbanyak kedua. Deman Berdarah
dapat terjadi diakibatkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes
Aegypti dan Aedes Albopictus. Penyebab terjadinya kematian balita terbanyak
ketiga, yaitu Ispa dan disusul Campak, Malaria dan Diare.
3) Analisa Capaian Indikator: Angka Kematian Ibu
Capaian indikator
Angka Kematian Ibu (AKI)
terealisasi pada tahun 2018,
yakni sebanyak 13 Kasus dari
target yang ditetapkan pada
tahun 2018 yang sebanyak 14
Kasus, dengan persentase
capaian kinerja tahun 2018
sebesar 95% atau kategori
capaian Sangat Baik. Angka tersebut terjadi penurunan dibandingkan dengan
tahun 2017, yang mana jumlah kasus Angka Kematian Ibu sebanyak 15 Kasus.
Tingkat capaian / realisasi jumlah kasus Angka Kematian Ibu apabila
dibandingkan dengan target capaian akhir pada RPJMD yang sebanyak 12 Kasus,
adalah sebesar 91% atau dengan kategori capaian sangat baik.
Angka Kematian Ibu dalam difinisi Operasional Angka Kematian Ibu
adalah kematian yang terjadi saat hamil, bersalin, atau dalam 42 hari pasca
persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung
terhadap kehamilan, kecuali kecelakaan. Kematian ibu biasanya terjadi karena
banyak faktor penyebab baik dari sasaran ibu, petugas & sistim pelayanannya.
Penyebab dari faktor sasaran ibu hamil dimaksud adalah kurangnya kesadaran
akan pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil sehingga banyak kasus – kasus
ibu dengan komplikasi obstetri yang terlambat ditangani akibat dari
keterlambatan pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sehingga bagi
kasus yang berat tidak bisa di selamatkan walaupun berbagai upaya sudah
dilakukan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 69 -
0
5
10
15
20
25
2016 2017 2018
22
1513
KA
SUS
Jumlah Kasus Kematian Ibu 2016-2018
0
50
100
150
200
2016 2017 2018
185,53
125,66 115,25
Pe
r K
H 1
00
.00
0
Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) 2016-2018
Kejadian tersebut di latarbelakangi oleh status sosial ekonomi dan
pendidikan sehingga berpengaruh pada pengambilan keputusan yang tidak
mendukung kesehatan ibu. Sedangkan faktor petugas adalah masih adanya
petugas kesehatan di tingkat dasar yang kurang terampil dan kompeten dalam
menangani persalinan dan komplikasinya sesuai kewenangan yang diberikan,
untuk itu perlu adanya pelatihan- pelatihan yang berbasis peningkatan ilmu dan
ketrampilan klinik guna peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
di Kabupaten Blora.
Sistem pelayanan juga berperan penting dalam kejadian kematian ibu,
mengingat banyak pihak pelayanan kesehatan yang terkait seperti Puskesmas,
BPS, RB, Rumah Sakit dll. Dimana kuantitas tenaga ahli di fasilitas rujukan juga
masih belum maksimal terutama tenaga dokter umum dan dokter specialis,
sehingga berdampak pada kurangnya kualitas pelayanan kesehatan terutama
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Gambar Grafik Penurunan Jumlah Kematian Ibu Tahun 2016-2018 Berdasarkan Jumlah Kasus dan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 70 -
Jumlah Kematian Ibu tahun 2018 sebanyak 13 kasus, menurun 2 kasus
dari tahun sebelumnya yaitu 15 kasus pada tahun 2017. Dan menurun sebanyak
9 kasus dari tahun 2016 yang sebanyak 22 kasus. Angka tersebut juga terus
menurun dari tahun ketahun, apabila menggunakan satuan AKI (Angka Kematian
Ibu) per 100.000 KH. Pada tahun 2018 diperoleh Angka Kematian Bayi (AKI),
sebanyak 115,25/100.000 KH. Angka tersebut menurun apabila dibandingkan
dengan jumlah pada tahun 2017 sebanyak 125,66/100.000 KH dan tahun 2016
sebanyak 185,53/100.000 KH. Hal ini disebabkan adanya program dan kegiatan
yang dilaksanakan oleh perangkat daerah dalam menurunkan angka kematian
ibu antara lain kegiatan pendampingan ibu hamil resiko tinggi, pemeriksaaan ibu
hamil sejak dini oleh petugas kesehatan, dan penanganan kasus persalinan
beresiko tinggi di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu pada
akhir RPJMD, diharapkan tingkat capaian Angka Kematian Ibu (AKI) terus
menurun dan memenuhi target yang telah ditetapkan, yakni menurun sejumlah
12 kasus.
Gambar Grafik Penyebab Kamatian Ibu
Salah satu faktor terjadinya kasus kematian ibu pada tahun ini adalah
kepatuhan petugas terhadap protap masih kurang, masih banyak petugas ( bidan
/ dokter puskesmas) belum berani memberikan MgSO4 pada kasus – kasus
Preeklamsia, sedangkan protap penanganan preeklamsia sudah tersosialisasi di
semua wilayah Puskesmas di Kabupaten Blora. Belum terlaksananya sistem
rujukan maternal secara optimal sangat berpengaruh terhadap kejadian suatu
kasus kematian maternal, mengingat kesiapan Rumah Sakit dalam menerima
6
5
1
3
Penyakit penyerta
Penyebab Kematian Ibu
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 71 -
suatu rujukan merupakan salah satu kunci dalamupaya penyelamatan ibu hamil,
bersalin dan ibu nifas yang memerlukan pertolongan segera.
Banyaknya kasus penyerta pada kematian ibu menunjukkan bahwa
screning ibu hamil yang telah dilakukan belum sepenuhnya berhasil, pelaksanaan
ANC terpadu sangat di butuhkan baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit
disangat dibutuhkan agar penyakit penyerta bisa ditekan. Faktor mobilitas
penduduk dalam hal ini adalah sasaran ibu hamil yang semula sudah tinggal di
wilayah suami namun ingin melahirkan dikampung halaman, sehingga karena
riwayat kesehatan kehamilan tidak terdeteksi oleh petugas setempat maka
penanganan dasar dan rujukan tidak bisa maksimal.
4) Analisa Capaian Indikator: Presentase Gizi Buruk
Capaian indikator prosentase gizi buruk terealisasi 0,1 dari target tahun
2018 sebesar 0,12 sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD . Dengan
persentase capaian kinerja sebesar 116 % atau kategori capaian Sangat Baik.
Capaian tersebut sama halnya dengan capaian yang diperoleh pada tahun 2017,
yang juga sebesar 0,1. Tingkat realisasi pada tahun 2018 dengan target capaian
akhir RPJMD yang sebesar 0,09, yaitu sebesar 89% atau dengan kategori
capaian baik.
Permasalahan gizi yang menjadi prioritas Kabupaten Blora adalah
permasalahan balita pendek (stunting) yang dapat menghambat pertumbuhan
dan perkembangan kecerdasan balita. Pada Tahun 2018 jumlah kasus balita
stunting usia bawah 2 tahun sebanyak 1.154 kasus atau 2,4 persen, untuk itu
penanganannya perlu dilakukan oleh lintas sektor dan lintas program. Namun
angka tersebut telah menurun dari tahun ke tahun, yang mana Jumlah Balita
Stunting pada tahun 2017 sebanyak 2.414 kasus dan tahun 2016 sebenyak 4.345
kasus. Itu artinya Pemerintah Kabupaten Blora, telah serius dalam menangani
permasalahan / kasus tersebut. Namun demikian, perlu dilakukan tindakan yang
lebih serius dan strategis, dengan harapan agar jumlah balita stunting
kedepannya dapat terus berkurang dari tahun ke tahun.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 72 -
Kejadian balita gizi buruk di tahun 2018 memang sudah mengalami
penurunan yang cukup signifikan, namun bukan berarti tidak lagi menjadi
permasalahan, justru perlu untuk diwaspadai agar tidak mengalami peningkatan
kembali, mengingat juga prevalensi gizi buruk menjadi indikator penting dalam
pencapaian target SDG’s.
Upaya – upaya yang telah dilakukan dalam menangani kasus balita gizi
sangat kurus (buruk) yaitu penatalaksanaan/perawatan pada kasus gizi buruk
yang ditemukan baik rawat jalan maupun rawat inap, Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Pemulihan baik dalam bentuk Formula 100 (F100) maupun
makanan lokal selama 90 hari, penyuluhan dan konseling pada keluarga balita
gizi buruk, pendampingan/home visit pada keluarga balita gizi sangat kurus
(buruk), pelaksanaan Center Klinik Gizi (CKG), pelaksanaan Kelas Balita.
Hambatan-hambatan dalam penanganan kasus balita gizi sangat kurus
(buruk) dipengaruhi dari respon atau tingkat kooperatif keluarga dalam
penanganan, adanya penyakit penyerta pada kasus gizi buruk, pendidikan,
pengetahuan dan sosial ekonomi dari orang tua yang berpengaruh pada pola
asuh, serta lingkungan sekitar rumah yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan.
5) Analisa Capaian Indikator: Cakupan Pasangan Usia Subur yang Ingin
ber-KB Tidak Terpenuhi (Unmet Need)
Capaian kinerja untuk sasaran Kabupaten Blora yaitu Meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat dan terkendalinya jumlah penduduk, dengan
indikator kinerja, Cakupan pasangan usia subur yang ingin ber KB tidak terpenuhi
(unmetneed) tercapai 103 % atau dengan kategori capaian sangat baik dari
target yang ditetapkan pada tahun 2018. Target yang ditetapkan untuk indikator
ini adalah 10,14 %, capaian kinerja yang diperoleh adalah 9,80 %. Sementara,
tingkat capaian realisasi pada tahun 2018 terhadap target realisasi pada akhir
RPJMD yang sebesar 9,5%, yaitu mencapai 96% atau dengan kategori sangat
baik. Ini berarti semakin kecil nilai yang diperoleh, sasaran yang ingin dicapai
semakin besar yaitu terpenuhinya pasangan usia subur yang ingin ber KB. Hal ini
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 73 -
bisa diambil kesimpulan bahwa batas maksimal prosentase PUS yang ingin ber
KB namun tidak bisa dipenuhi masih dibawah target maksimal sehingga secara
penghitungan telah mencapai target.
Adapun program dan kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran
yaitu Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan terkendalinya jumlah
penduduk terdapat 7 program, diantaranya yaitu :
1. Program Keluarga Berencana mempunyai kegiatan :
a. Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi Bagi Keluarga Miskin
b. Pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi)
c. Promosi Pelayanan KHIBA
d. Pembinaan Keluarga Berencana
e. Kegiatan DAK Bidang Keluarga Berencana
f. Pelayanan konseling KB
g. Bantuan Operasional KeluargaBerencana (BOKB)
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja mempunyai kegiatan :
a. Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)
b. Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat
c. Orientasi program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja
d. Orientasi program KKBPK (Kependudukan Keuarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga) di tingkat lini lapangan
e. Fasilitasi forum pelayanan kesehatan reproduksi bagi kelompok
remaja dan kelompok sebaya
f. Penyuluhan penanggulangan Narkoba dan PMS di sekolah
3. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR
Yang Mandiri mempunyai kegiatan :
a. Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB
b. Fasilitasi Forum Komunikasi bagi Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP)
4. Program PengembanganPusat Pelayanan Dan Informasi Dan Konseling
KRR kegiatan :
a. Fasilitasi forum pelayanan Kesehatan reproduksi bagi kelompok
Remaja dan kelompok sebaya.
5. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS, Termasuk HIV,
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 74 -
AIDS.
a. Penyuluhan penanggulangan narkoba dan PMS di Sekolah.
6. Program Pengembangan Model Operasional BKB –Posyandu – PADU
a. Pengkajian pengembangan model opesaional BKB-Posyandu-PADU
7. Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan
Pembinaan Tumbuh Kembang Anak.
a. Pengumpulan bahan-bahan informasi tentang pengasuhan dan
pembentukan tumbuh kembang anak.
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya adalah sebagai berikut,
Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian kinerja sasaran
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan terkendalinya jumlah penduduk
dengan pencapaian anggaran sebesar 98% dari total anggaran Tahun 2018.
Indikator kinerja yang digunakan adalah meningkatkan peserta KB Baru untuk
menurunkan Unmet Need, Meningkatkan Total Fertility Rate (TFR) serta
menurunkan angka Droup Out. Anggaran yang digunakan untuk pencapaian
sasaran tersebut adalah sebesar Rp 9.698.924.361,- atau 98% dari total pagu
sebesar Rp 10.077.777.000,-. Hal ini berarti sumber daya yang ada dipergunakan
secara maksimal guna pencapaian kinerja sasaran Dinas Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana Kabupaten Blora. Adapun rincian penggunaan anggaran
pembangunan sebagai berikut :
Tabel 5.9 Rincian Penggunaan Anggaran Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Tahun
2018
No. PROGRAM/KEGIATAN SUMBER DANA
Jumlah
Anggaran ( Rp )
1 PROGRAM KELUARGA BERENCANA
1 Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin
APBD 486.600.000
2 Pelayanan KIE APBD 70.000.000
3 Promosi Pelayanan KHIBA APBD 75.200.000
4 Pembinaan Keluarga Berencana APBD 98.000.000
5 Kegiatan DAK Bidang Keluarga Berencana DAK Fisik 765.000.000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | - 75 -
6 Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia
Pengelola Program KKBPK APBD 84.000.000
2 PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
1 Advokasi dan KIE tentang kesehatan Reproduksi
Remaja APBD 105.000.000
2 Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat APBD 910.000.000
3 Orientasi program penyiapan kehidupan
berkeluarga bagi remaja APBD 45.000.000
4 Orientasi Program KKBPK di tingkat Lini Lapangan APBD 100.000.000
3 PROGRAM PELAYANAN KONTRASEPSI
1 Pelayanan Konseling KB APBD 201.340.000
4
PROGRAM PEMBINAAN PERAN SERTA
MASYARAKAT DALAM PELAYANAN KB/KR YANG MANDIRI
1 Fasilitasi pembentukan kelompok peduli masyarakat Peduli KB
APBD 95.760.000
2 Fasilitasi Forum Komunikasi bagi Institusi
Masyarakat Pedesaan (IMP) APBD 130.000.000
3 Fasilitasi Pembinaan Kesertaan KB APBD 37.600.000
4 Fasilitasi bagi Mitra Kerja dalam Pengendalian Penduduk
APBD 94.500.000
5 PROGRAM PENGEMBANGAN PUSAT PELAYANAN DAN INFORMASI DAN
KONSELING KRR
1 Fasilitasi forum pelayanan kesehatan reproduksi
bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya APBD 117.500.000
6
PROGRAM PENINGKATAN
PENANGGULANGAN NARKOBA PMS, TERMASUK HIV,AIDS
1 Penyuluhan Penanggulangan narkoba dan PMS
disekolah APBD 65.800.000
7
PROGRAM PENGEMBANGAN BAHAN
INFORMASI TENTANG PENGASUHAN DAN
PEMBINAAN TUMBUH KEMBANG ANAK
1
Pengumpulan bahan-bahan informasi tentang
pengasuhan dan pembentukan tumbuh kembang anak
APBD 22.000.000
8 PROGRAM PENGEMBANGAN MODEL OPERASIONAL BKB - POSYANDU-PADU
1 Pengkajian Pengembangan model operasional BKB Posyandu-PADU
APBD 27.000.000
9
PROGRAM BIDANG KELUARGA BERENCANA BERSUMBER DARI PEMERINTAH PUSAT DAN
PEMERINTAH PROVINSI, SERTA DANA
PENDAMPINGNYA
1 Bantuan Operasional Keluarga Berencana DAK Non Fisik 5.052.277.000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 76
J. Tujuan Kesepuluh: Meningkatkan Perlindungan Sosial Bagi
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Dalam menunjang ketercapaian realisasi pada Tujuan Kesepuluh, yakni
Meningkatkan Perlindungan Sosial Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS), maka didukung oleh 1 (satu) sasaran dan 1 (satu) indikator
kinerja. Analisis capaian pada sasaran tersebut selanjutnya akan diulas sebagai
berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatnya Penanggapan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Untuk melihat keberhasilan pada sasaran tersebut, yakni Meningkatkan
Penanggapan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), maka
perlu menggunakan indikator kinerja yang berkaitan dengan sasaran tersebut,
yaitu:
Tabel 6.0 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Penanggapan terhadap Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Persentase PMKS Kab/Kota yang Memperoleh Bantuan Sosial untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar
% 0,65 0,98 150
1) Analisa Capaian Indikator: Persentase PMKS Kab/Kota yang
Memperoleh Bantuan Sosial untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Berdasarkan pada tabel 6.0, dapat diketahui bahwa Sasaran
Meningkatnya Penanggapan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS) dengan menggunakan 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Persentase PMKS
skala Kab/Kota yanag memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan
dasar, pada Tahun 2018 Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Blora menargetkan persentase sebesar 0,65% dan
realisasi yang diperoleh melampaui target sebesar 0,98% dimana capaian
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 77
pesentase PMKS skala Kab/Kota yang memperoleh bantuan sosial untuk
pemenuhan kebutuhan dasar di Kabupaten Blora tahun 2018 dapat tercapai
sebanyak >100% atau kategori capaian sangat baik.
Tahun 2018 jumlah PMKS se kabupaten Blora sebesar 141.711 orang.
Terjadi penurunan sebesar 1 % dari jumlah PMKS Tahun 2017 yaitu 142.949
orang. Capaian kinerja untuk sasaran Meningkatnya Pelayanan PMKS di
Kabupaten Blora, dengan indikator kinerja Prosentase PMKS skala Kab/Kota yang
memperoleh bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan dasar tercapai >100%
dari target yang ditetapkan. Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah
0,65 % , capaian kinerja yang diperoleh adalah 0,98 %. Capaian ini diperoleh
dengan sumber dana dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Blora.
1. Bantuan dari Pusat (APBN) diberikan melalui pelaksanaan Program
Keluarga Harapan (PKH) dengan total penerima sebanyak 38.520
Keluarga Penerima Manfaat (KPM,) Total nilai bantuan sebesar Rp.
70.297.586.250,- dan bantuan KUBE untuk 70 kelompok berupa ternak
kambing.
2. APBD Provinsi memberikan bantuan berupa : bantuan KUBE untuk lansia
sebanyak 40 orang dan bantuan KUBE untuk 30 kelompok berupa ternak
kambing.
3. APBD Kabupaten memberikan Bantuan Sosial untuk 367 orang lansia dan
difabel, 60 orang pelatihan tata boga, 20 buah kursi roda, 2 alat bantu
jalan dan 11 pengiriman pelatihan ke panti pelayanan sosial.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2017, pada Tahun
2018 ini mengalami peningkatan. Untuk Tahun 2017, indikator sasaran
Meningkatnya Pelayanan PMKS di Kabupaten Blora tercapai 18 %. Tahun 2018
ini indikator sasaran tersebut tercapai 0,98 %. Ini menunjukkan meningkatnya
kinerja dari berbagai elemen baik dari pemerintah maupun pihak swasta yang
semakin perduli terhadap permasalahan sosial dan bekerjasama dalam
menyelesaikan permasalahan sosial di masyarakat.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 78
Kendala-kendala yang muncul dalam pencapaian sasaran ini adalah :
1. Belum adanya perda tentang pelayanan kesejahteraan sosial sebagai
pedoman pelayanan sosial di Kabupaten Blora
2. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang ada. Sampai dengan tahun
2018 Jumlah TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) sebagai
Petugas Kesejahteraan Sosial di Kecamatan hanya 16 orang, 1 orang
petugas menangani 1 kecamatan. Dilihat dari jumlah desa yang harus
didampingi, tugas TKSK sebagai pendamping masyarakat dalam
menghadapi permasalahan sosial sangatlah berat karena 1 orang harus
mendampingi 18-19 desa dan kelurahan. Hal ini tidak sebanding dengan
Honor atau dalam hal ini tali asih yang mereka terima di setiap bulannya.
3. Kurangnya dukungan anggaran untuk pelaksanaan verifikasi dan validasi
data terpadu kemiskinan dalam hal ini Data Terpadu Program
Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM). Sesuai dengan amanat Menteri
Sosial Republik Indonesia dalam Surat Edaran Nomor 01 Tahun 2017
menyebutkan dalam pasal 8 ayat 4 bahwa untuk pelaksanaan verifikasi
dan validasi data terpadu dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya 2
(dua) kali dalam satu tahun.
Berikut ini gambar kegiatan Bidang Sosial yang telah dilaksanakan di
Kabupaten Blora:
Gambar Kegiatan Pengiriman Pelatihan di Panti Pelayanan Sosial
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 79
Pendampingan terhadap calon penerima manfaat kursi roda bagi penyandang
disabilitas
Kegiatan penyerahan paket sembako
Penggunaan anggaran untuk membiayai Program pada Sasaran
Meningkatnya Penanggapan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), dirinci sebagaimana pada tabel dibawah ini:
Tabel 6.1 Rincian Penggunaan Aggaran Program pada Sasaran Meningkatnya Penanggapan
terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Sasaran Program Anggaran Realisasi %
Meningkatnya Penanggapan terhadap Penyandang
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
42.556.000 40.126.000 94%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 80
Sasaran Program Anggaran Realisasi %
Masalah Kesejahteraan Sosial
Komunitas Adat Terpencil (Kat) Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (Pmks) Lainnya
2. Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
880.924.000 838.498.200 95%
3. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Trauma
170.000.000 135.569.000 80%
4. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
381.320.000 377.261.500 99%
1.474.800.000 1.391.454.700 94%
K. Tujuan Kesebelas: Meningkatnya Kesetaraan dan Keadilan Gender serta
Keberdayaan Masyarakat
Dalam menunjang ketercapaian realisasi pada Tujuan Kesebelas, yakni
Meningkatnya Kesetaraan dan Keadilan Gender serta Keberdayaan Masyarakat,
maka didukung oleh 2 (dua) sasaran dan 3 (tiga) indikator kinerja. Analisis
capaian pada masing-masing sasaran tersebut selanjutnya akan diulas sebagai
berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatnya Ketersediaan Dokumen Perencanaan
dan Penganggaran Desa, dan Kualitas Pengelolaan Lembaga Ekonomi
Pedesaan
Untuk melihat keberhasilan pada sasaran tersebut, yakni Meningkatnya
Ketersediaan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Desa, dan Kualitas
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 81
Pengelolaan Lembaga Ekonomi Pedesaan, maka perlu menggunakan beberapa
indikator kinerja yang berkaitan dengan sasaran tersebut, yaitu:
Tabel 6.2 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Ketersediaan Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Desa, dan Kualitas Pengelolaan Lembaga Ekonomi Pedesaan
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Persentase desa yang memiliki RPJMDes dan APBDes berkualitas Baik
% 95 100 105
2 Jumlah BUMDes Unit 32 159 496
1) Analisa Capaian Indikator: Persentase Desa yang Memiliki RPJMDes
dan APBDes berkualitas Naik
Indikator sasaran persentase desa yang memiliki RPJMDes dan APBDes
yang berkualitas baik mencapai 100% atau baik. Tahun 2018, semua desa sudah
memiliki / menyusun RPJMDes dan APBDes sehingga capaian yang dihasilkan
adalah 100%. Seluruh desa mulai tahun 2015, secara serentak sudah menyusun
RPJMDes dan APBDes dan mulai mengelola pemerintahan desa secara mandiri.
Walaupun masih terdapat kekurangan namun segala kesulitan dapat teratasi.
Berkaitan dengan pemerintahan desa, permasalahan masih ditemui
berkaitan dengan :
1. Tingkat ketergantungan masyarakat yang tinggi terhadap bantuan dari
pemerintah, sehingga menghambat kemajuan pembangunan. Ini berarti
bahwa kemandirian masyarakat desa belum terwujud. Masih perlu
pendampingan dari pemerintah kepada masyarakat setempat/lokal.
Pendampingan yang dimaksud adalah pendampingan yang tidak hanya
sekedar bantuan saja dan masyarakat hanya menerima, namun lebih
pada bantuan yang disesuakan dengan potensi, keadaan dan
permasalahan yang ada di desa dan sifatnya menumpuhkan partisipasi
masyarakt untuk secara aktif berperan dalam pembangunan desanya.
2. Rendahnya peran serta masyarakat dalam kegiatan pembangunan
pedesaan mulai dari kegiatan perencanaan hingga pada evaluasi
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 82
pelaksanaan pembangunan desa itu sendiri juga masih dirasakan. Yang
dimaksud disini adalah peran serta masyarakat setempat untuk
mengetahui potensi lokal dan segala kebutuhan serta permasalahan yang
terjadi di desa hanya warga desa sendirilah yang paling tahu sehingga
dalam merencanakan pembangunan akan lebih tepat sasaran.
Pengawasan pembangunan juga sangat perlu dilaksanakan sebagai
penyeimbang dan monitoring agar kegiatan berjalan sesuai dengan yang
telah direncanakan.
3. Keterbatasan kemampuan SDM perangkat desa dalam penyelenggaraan
pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan oleh pemerintah desa
belum mengarah pada pelayanan cepat dan memuaskan bagi
masyarakat. Seringkali pengurusan administrasi di desa mengalami
hambatan karena ketiadaan perangkat desa, sehingga memerlukan
waktu yang lama dalam proses pengurusannya. Selain itu kapasitas
perangkat desa untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya juga
masih kurang memadai utamanya dalam hal pengadministrasian . Oleh
karena itu perlu adanya pelatihan dalam rangka peningkatan kualitas
pelayanan publik di kantor desa.
2) Analisa Capaian Indikator: Jumlah BUMDes
Indikator sasaran jumlah BUMDes yang ada di Kabupaten Blora di Tahun
2018 adalah sejumlah 159 BUMDes. Jumlah 159 BUMDes yang terbetuk ini
adalah melebihi taget yang telah ditentukan di tahun 2018, karena untuk tahun
2018 target yang telah ditentukan adalah 32 BUMDes. Mengingat kegiatan
BUMDes ini baru dilaksanakan di Tahun Anggaran 2017 sehingga jumlah 159
BUMDes ini merupakan peningkatan yang sangat baik dan diharapkan tahun-
tahun mendatang selama masa periode renstra jumlah BUMDes akan semakin
meningkat sehingga semua desa akan mendirikannya dengan harapan juga
diiringi dengan peningkatan perekonomian di desa. Banyaknya peningkatan
jumlah BUMDes yang terbentuk didorong pada tuntutan masyarakat yang
mempunyai keinginan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 83
Belum semua desa membentuk BUMDes dikarenakan belum adanya perda yang
secara khusus tentang BUMDes dan minimnya anggaran yang tersedia untuk
pembentukan BUMDes tersebut. Sangat diperlukan dukungan Pemerintah
Kabupaten Blora dalam hal ini sehingga ekonomi masyarakat pedesaan
diharapkan bisa lebih meningkat dengan adanya BUMDes.
Terkait jumlah BUMDes ada beberapa masalah yang muncul dari
indikator ini adalah :
1. Ketersediaan modal untuk mengembangkan usaha.
2. Kesulitan dalam hal pemasaran hasil ketrampilan
3. Belum ada koperasi atau BUMdes yang bisa mengakomodir
kebutuhan para pelaku usaha di desa.
Dalam hal ini masih perlu bantuan /pendampingan dari pemerintah
hingga pelaku ekonomi desa bisa mandiri dengan membuka wawasan untuk
bekerjasama dengan pihak swasta berupa CSR atau dengan melalui koperasi
atau BUMDes.
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya keuangan untuk
pencapaian 5 Indikator Sasaran, yang terdiri dari:
1. Persentase Desa yang Memiliki RPJMDes dan APBDes yang Berkualitas
Baik;
2. Jumlah BUMDes
3. Jumlah Posyantek Aktif
4. Jumlah Desa Berdikari
5. Prosentase Pelaksanaan TMMD, Bantuan Keuangan, BBGRM, DD, ADD,
BHPR yang Terlaksana Dengan Baik
Yang mana didalam LkjIP ini hanya 2 (dua) indikator saja yang dibahas,
yaitu Persentase Desa yang Memiliki RPJMDes dan APBDes yang Berkualitas Baik
dan Jumlah BUMDes (sesuai dengan Indikator Kinerja Utama Dearah Kabupaten
Blora 2017-2021) Sebesar Rp. 2.115.184.450,- atau 96% dari total pagu
pendukung program/kegiatan sebesar Rp. 2.183.254.000,-. Hal ini berarti
sumber daya yang ada dipergunakan secara maksimal guna pencapaian kinerja
sasaran.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 84
Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
sasaran sesungguhnya tidak terlepas dari dilaksanakannya program dan
kegiatan sebagai berikut :
Tabel 6.3 Anggaran Program / Kegiatan pada Sasaran Meningkatnya Ketersediaan
Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Desa, dan Kualitas Pengelolaan Lembaga Ekonomi Pedesaan
PROGRAM KEGIATAN ANGGARAN
PROGRAM PENINGKATAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT PERDESAAN
Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan
275.960.000
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat
269.200.000
Penyelenggaraan diseminasi informasi bagi masyarakat desa
1.306.202.000
Sosialisasi Teknologi Tepat Guna dan Posyantek
94.237.000
Penguatan Pos Pelayanan Teknologi
82.835.000
PROGRAM PENGEMBANGAN LEMBAGA EKONOMI PEDESAAN
Pelatihan Ketrampilan Manajemen Badan Usaha Milik Desa
253.400.000
PROGRAM PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN DESA
Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa
835.150.000
Pemberian Stimulan Pembangunan Desa
206.565.000
Pemberian KPMD 2.580.000
Rintisan Desa Berdikari 27.125.000
b. Sasaran Kedua: Meningkatnya Kesetaraan dan Keadilan Gender serta
Keberdayaan Masyarakat
Untuk melihat keberhasilan capaian pada sasaran tersebut, yakni
Meningkatnya Kesetaraan dan Keadilan Gender serta Keberdayaan Masyarakat,
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 85
maka perlu diukur dengan menggunakan indikator kinerja yang berkaitan dengan
sasaran tersebut, yaitu:
Tabel 6.4 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Kesetaraan dan Keadilan Gender
serta Keberdayaan Masyarakat
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang mendapatkan Penanganan Pengaduan
% 100 100 100
1) Analisa Capaian Indikator: Cakupan Perempuan dan Anak Korban
Kekerasan yang Mendapatkan Penanganan Pengaduan
Berdasarkan pada tabel 6.4, dapat diketahui bahwa indikator kinerja
Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan
Penanganan Pengaduan pada Tahun 2018 Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora menargetkan persentase
sebesar 100% dan realisasi yang diperoleh sesuai target sebesar 100 % kategori
capaian sangat baik.
Pencapaian sasaran meningkatnya pelayanan kasus kekerasan terhadap
perempuan dan anak diukur melalui indikator Cakupan perempuan dan anak
korban kekerasan yan mendapatkan penanganan pengaduan untuk tahun 2018
tercapai 100 persen. Untuk beberapa tahun terakhir cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan mencapai
100 %. Tahun 2014 terdapat 10 kasus yang dilaporkan pada P2TP2A Kabupaten
Blora (5 kasus pelecehan seksual dan 5 kasus KDRT). Tahun 2015 terdapat 17
kasus yang tercatat pada P2TP2A Kabupaten Blora (12 kasus kekerasan seksual
dan 5 kasus KDRT). Tahun 2016 terdapat 14 kasus yang dilaporkan pada P2TP2A
Kabupaten Blora (10 kasus kekerasan seksual dan 4 kasus KDRT). Tahun 2017
terdapat 13 kasus yang terlaporkan dan kesemuanya mendapatkan layanan
kesehatan, psikologi dan rohani. Tahun 2018 terdapat 14 kasus yang dilaporkan
pada P2TP2A Kabupaten Blora . ( 11 kasus kekerasan seksual dan 3 KDRT)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 86
Tahun 2017 telah terbentuk 4 P2TP2A di Kabupaten Blora terdiri dari 1
P2TP2A di Tingkat Kabupaten dan 3 P2TP2A di Kecamatan : Randublatung,
Ngawen dan Banjarejo. Dengan dibentuknya P2TP2A di Kecamatan diharapkan
lebih dekat dengan masyarakat dan mampu menyelesaikan setiap permasalahan
KDRT yang terjadi di masyarakat secara lebih cepat dan lebih dekat.
Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan indikator sasaran ini
adalah bahwa banyak kasus yang terjadi dilapangan yang tidak terlaporkan
karena beberapa faktor diantaranya adalah keengganan untuk mengumbar “aib”
sehingga kadangkala penangan atau bantuan yang diberikan terlambat. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, telah dibentuk P2TP2A di 3 kecamatan sehingga
lebih dekat ke masyarakat. Bilamana masyarakat membutuhkan pelaynan
pengaduan atau konseling bisa langsung tertangani / terfasilitasi.
Berikut ini gambar kegiatan Bidang Perlindungan Anak yang telah
dilaksanakan di Kabupaten Blora:
Gambar Penghargaan Kabupaten Layak Anak tahun 2018
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 87
Fasilitasi Inisiasi Pengembangan Desa/Kelurahan Layak Anak Tahun 2018
Penggunaan anggaran untuk membiayai Program pada Sasaran
Meningkatnya Kesetaraan dan Keadilan Gender serta Keberdayaan Masyarakat,
dirinci sebagaimana pada tabel dibawah ini:
Tabel 6.5 Rincian Penggunaan Anggaran Program pada Sasaran Meningkatnya Kesetaraan
dan Keadilan Gender serta Keberdayaan Masyarakat
Sasaran Program Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
Meningkatnya
Kesetaraan dan
Keadilan Gender
serta Keberdayaan
Masyarakat
1. Program
Peningkatan
Kualitas Hidup
Dan
Perlindungan
Perempuan
117.300.000 116.445.000 99%
2. Program
Peningkatan
Peran Serta Dan
Kesetaraan
Gender Dalam
Pembangunan
182.600.000 181.625.000 99%
299.900.000 298.070.000 99%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 88
L. Tujuan Keduabelas: Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur
Dalam mengukur ketercapaian realisasi pada Tujuan Keduabelas, yakni
Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur, maka didukung oleh 3 (tiga)
sasaran dan 4 (empat) indikator kinerja. Analisis capaian pada masing-masing
sasaran tersebut selanjutnya akan diulas sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Jalan dan
Jembatan.
Dalam melihat keberhasilan pada sasaran tersebut, yakni Meningkatnya
Kualitas dan Kuantitas Jalan dan Jembatan, maka diperlukan beberapa indikator
kinerja yang berkaitan dengan sasaran tersebut, yaitu:
Tabel 6.6 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Jalan dan
Jembatan
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Persentase Jalan Kondisi Baik
% 52,95 56,37 106,46
2 Persentase Jembatan dalam Kondisi Baik
% 78 86 110,26
1) Analisa Capaian Indikator: Persentase Jalan Kondisi Baik
Berdasarkan data pada tabel diatas, Persentase Jalan Kondisi Baik
didapatkan realisasi 56,37% dari target 52,95% sehingga capaian pada tahun
2018 adalah 106,46% dengan capaian sangat baik. Data Panjang Jalan
kabupaten Blora dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Tabel 6.7 Tabel kondisi jalan di Kabupaten Blora
KONDISI JALAN DI KABUPATEN/KOTA
Tahun Satuan
2014 2015 2016 2017 2018
Panjang Jalan Kabupaten Blora
794,690 794,690 1210,840 1210,840 1210,840 Km
1. Kondisi Mantap 469,661 520,521 606,160 606,160 682,640 Km
2. Kondisi Baik 343,535 407,575 458,460 458,460 527,35 Km
3. Kondisi Sedang 126,126 112,946 147,700 147,700 155,29 Km
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 89
4. Kondisi Rusak Ringan 259,291 213,228 333,430 333,430 304,1 Km
5. Kondisi Rusak Berat 65,738 60,941 271,250 271,250 224,1 Km
Catatan: pada renstra DPUPR Kabupaten Blora pada indikator Prosentase
jalan kondisi baik yang dimaksud adalah kemantapan jalan sehingga pada
indikator ini adalah merupakan akumulasi dari jalan kondisi baik dan jalan kondisi
sedang.
Indikator Kinerja Presentase Jalan Kondisi Baik memiliki Indikator Kinerja
Tujuan Yaitu Kecepatan Kendaraan Rata – Rata 40 Km/ Jam. Tujuan ini tercapai
dengan diadakannya survey kondisi jalan pada tahun 2018. Pada pelaksanaan
survey digunakan kecepatan 40 Km/jam untuk menghasilkan data – data kondisi
jalan.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Blora, indikator kinerja dari Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Blora sebagian merupakan Standar Pelayanan
Minimal Nasional yang merupakan Indikator Strategis Program.
Capaian tersebut ditampilkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 6.8 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Nasional
No. Indikator SPM/Standar IKK Realisasi
Catatan Analisis
2016 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Persentase jalan Mantap
60% - 66% 50.06% 56,37%
Akumulasi dari % jalan Kondisi baik dengan % jalan kondisi sedang. terjadi penambahan panjang jalan pada tahun 2016 dari 794,69 km menjadi 1210,84 km dan berada dikawasan hutan hasil kerjasama
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 90
dengan Perhutani hal ini menjadikan kemantapan jalan secara keseluruhan menurun.
Secara umum capaian dari Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang
Kabupaten Blora adalah sudah baik. Akan tetapi jika mengacu pada dokumen
RPJMD dimana Prosentase panjang jalan kondisi baik pada tahun 2021 adalah
sebesar 65 % tentunya diperlukan usaha yang cukup keras untuk mencapai
terget tersebut. Usaha yang dimaksud adalah berupa perencanaan jalan yang
baik dalam hal ini jenis konstruksi yang tepat untuk mengatasi kondisi tanah di
Kabupatern Blora yang cenderung labil serta dukungan anggaran yang
mencukupi.
Kekurangan anggaran insfrastruktur di kabupaten Blora menjadi salah
satu kendala untuk memenuhi target dari RPJMD sehingga diperlukan usaha
untuk mendapatkan tambahan anggaran baik itu dari pemerintah pusat dalam
wujud Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Provinsi (BANPROV).
2) Analisa Capaian Indikator: Persentase Jembatan Dalam Kondisi Baik
Berdasarkan pada tabel 6.6, Persentase Panjang jembatan dalam kondisi
baik didapatkan realisasi 86% dari target 78% sehingga capaian pada tahun
2018 adalah 110,26% sehingga menghasilkan capaian sangat baik.
Tabel 6.9 Tabel kondisi jembatan di Kabupaten Blora
KONDISI JEMBATAN DI KABUPATEN/KOTA Tahun
Satuan
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah Jembatan Kabupaten/Kota** 158 158 158 158 158 Unit
1. Jumlah Jembatan Kondisi Baik 23 22 32 32 33 Unit
2. Jumlah Jembatan Kondisi Sedang 109 116 106 106 106 Unit
3. Jumlah Jembatan Kondisi Rusak Ringan
23 17 16 16 16 Unit
4. Jumlah Jembatan Kondisi Rusak Berat 3 3 4 4 3 Unit
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 91
Catatan: pada renstra DPUPR Kabupaten Blora pada indikator Prosentase
jembatan kondisi baik yang dimaksud adalah kemantapan jembatan sehingga
pada indikator ini adalah merupakan akumulasi dari jalan kondisi baik dan jalan
kondisi sedang. Panjang jembatan di kabupaten Blora adalah 2499,3 meter
Indikator Kinerja Presentase Jembatan Dalam Kondisi Baik memiliki
Indikator Kinerja Tujuan Berkurangnya Waktu Tempuh rata – rata 10 Menit.
Dalam pelaksanaan survey kondisi jalan maka dengan adanya jembatan dalam
kondisi baik mengurangi waktu tempuh minimal 10 menit dimana jika jembatan
kondisi rusak kendaraan melewati dengan sangat perlahan sehingga untuk
melewati jembatan dari ujung ke pangkal jembatan yang lain memerlukan waktu
tempuh lebih dari 10 menit. Dan waktu tempuh menjadi lebih lama lagi jika
jembatan itu terputus kendaraan diharuskan memutar untuk mencari jalan lain.
Alokasi anggaran untuk mencapai sasaran strategis kinerja dari Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blora adalah dari total
anggaran Rp. 249.138.627.989,-, dikurangi angaran rutin Rp. 3.436.350.000,-
didapatkan anggaran sebesar Rp. 245.662.277.989,- Terkhusus pada
penggunaan anggaran yang terkait dengan kedua indikator kinerja diatas, yakni
Persentase Jalan Kondisi Baik dan Persentase Jembatan dalam Kondisi Baik
sebagaimana yang telah dianilisa pada sebelemunya apabila diperinci dalam
mendukung pencapaian sasaran adalah sebagai berikut:
Tabel 7.0 Realisasi Anggaran Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada
Indikator Kinerja Persentase Jalan Kondisi Baik dan Persentase Jembatan Kondisi Baik Kabupaten Blora Tahun 2018
NO SASARAN
STRATEGIS PROGRAM ANGGARAN REALISASI %
1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
75.835.000.000
68.798.516.691
90,72%
PROGRAM REHABILITASI/PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
13.546.000.000
12.607.276.200
93,07%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 92
NO SASARAN
STRATEGIS PROGRAM ANGGARAN REALISASI %
PROGRAM TANGGAP DARURAT JALAN DAN JEMBATAN
800.000.000 755.329.000 94,42
%
PROGRAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI/DATA BASE JALAN DAN JEMBATAN
200.000.000 179.245.000 89,62
%
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA KEBINAMARGAAN
3.095.650.000
2.531.333.130 81,77
%
PROGRAM BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG BERSUMBER DARI PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH PROVINSI SERTA DANA PENDAMPINGNYA
111.388.627.989
106.104.554.818
95,26%
b. Sasaran Kedua: Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Saluran
Irigasi
Dalam Mengukur keberhasilan pada sasaran tersebut, yakni
Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Irigasi, maka diperlukan beberapa
indikator kinerja yang berkaitan dengan sasaran tersebut, yaitu:
Tabel 7.1 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Ketersediaan
dan Kualitas Saluran Irigasi
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Presentase Terbangunnya Sarana dan Prasarana Jaringan Irigasi
% 35,03 38,18 108,99
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 93
1) Analisa Capaian Indikator: Presentase Terbangunnya Sarana dan
Prasarana Jaringan Irigasi
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, Sasaran Meningkatnya
Ketersediaan dan Kualitas Saluran Irigasi dengan Indikator Kinerja Persentase
Terbangunnya Sarana dan
Prasarana Jaringan Irigasi
didapatkan realisasi 38,18%
dari target 35,03% sehingga
capaian pada tahun 2018
adalah 108,99% sehingga
menghasilkan sangat baik.
Indikator Kinerja Presentase Terbangunnya Sarana dan Prasarana
Jaringan Irigasi memiliki indikator Tujuan Luas Sawah Yang Teraliri air irigasi 244
Ha. Capaian dari prosentase Terbangunnya Sarana dan Prasarana Jaringan
Irigasi pada tahun 2018 adalah sebesar 38,18% dan pada tahun 2017 sebesar
31,5% sehingga terjadi kenaikan prosentase sebesar 6,68%. Luas Sawah
beririgasi teknis atau areal terdampak irigasi adalah 13.351 Ha. Sehingga
didapatkan nilai bertambahnya luas sawah yang teraliri air irigasi 891,84 ha.
Dimana dengan hasil ini maka indikator tujuan tercapai sebesar 365%.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Blora, indikator kinerja dari Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Blora sebagian merupakan Standar Pelayanan
Minimal Nasional yang merupakan Indikator Strategis Program. Capaian tersebut
ditampilkan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 7.2 Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Nasional
No. Indikator SPM/Standar IKK Realisasi Catatan
Analisis 2016 2017 2018
1
Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada
70% - 25,03% 30% 31,5%
Terkendala oleh Curah Hujan dan Sumber mata Air.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 94
Ketersediaan air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem yang sudah
ada baru tercapai 31% dimana pada akhir RPJMD adalah sebesar 50,03% hal ini
dikarenakan Kabupaten Blora merupakan daerah yang tidak banyak memiliki
sumber mata air baku. Sehingga ketersediaan air yang ada adalah menunggu
curah hujan sehingga insfrastruktur yang ada adalah untuk menampung air
hujan dan dapat digunakan pada masa tanam.
Penggunaan angaran program dalam pencapaian realisasi pada indikator
kinerja Presentase Terbangunnya Sarana dan Prasarana Saluran Irigasi, Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Blora pada tahun 2018
menggunakan anggaran sebesar, sebagaimana tabel dibawah ini:
Tabel 7.3 Realisasi Anggaran Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Blora Tahun 2018
NO
SASARAN STRATEGIS
PROGRAM ANGGARAN REALISASI %
1 Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Saluran Irigasi
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI, RAWA DAN JARINGAN PENGAIRAN LAINNYA
6.936.000.000
6.533.979.000
94,20%
PROGRAM PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN DAN KONSERVASI SUNGAI, DANAU DAN SUMBER DAYA AIR LAINNYA
1.842.000.000
1.298.004.500
70,47%
PROGRAM PENGENDALIAN BANJIR
7.205.000.000
6.517.946.000
90,46%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 95
NO
SASARAN STRATEGIS
PROGRAM ANGGARAN REALISASI %
PROGRAM BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG BERSUMBER DARI PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH PROVINSI SERTA DANA PENDAMPINGNYA
24.139.000.000
23.288.274.000
96,48%
c. Sasaran Ketiga: Meningkatnya Pelayanan Perhubungan Darat
Dalam Mengukur keberhasilan pada sasaran tersebut, yakni
Meningkatnya Pelayanan Perhubungan Darat, maka diperlukan beberapa
indikator kinerja yang berkaitan dengan sasaran tersebut, yaitu:
Tabel 7.4 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Pelayanan Perhubungan Darat
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Presentase Sarana dan Prasarana Keselamatan dan Keamanan Transportasi Darat Dalam Kondisi Baik
% 92 75 81
1) Analisa Capaian Indikator: Presentase Sarana dan Prasarana
Keselamatan dan Keamanan Transportasi Darat dalam Kondisi Baik
Pada sasaran strategi Meningkatnya Pelayanan Perhubungan Darat
dengan indikator kinerja Presentase Sarana dan Prasarana Keselamatan dan
Keamanan Transportasi Darat dalam Kondisi Baik terdapat penurunan dari akhir
tahun 2017 sebesar 85% menjadi 75% pada akhir 2018. Sehingga terget tahun
2018 yaitu 92% tidak terpenuhi.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 96
Terkait dengan penggunaan anggaran Dinas Perumahan, Pemukiman
dan Perhubungan, pada tahun 2018 sebesar Rp. 89.899.031.150,- dan telah
terealisasi sebesar Rp. 86.717.205.176,- atau 96,46%. Sedangkan pada tahun
2017, anggaran belanja sebesar Rp.81.022.489.000,- dan telah terealisasi
sebesar Rp. 77.876.940.325,- atau 96,12%. Dari uraian tersebut nampak bahwa
dari alokasi anggaran belanja pada tahun 2018 penyerapannya lebih dari 90%,
yaitu 96,46. Sedangkan pada tahun 2017, anggaran belanja terealisasi sebesar
96,12% sehingga mengalami peningkatan sebesar 0,34% pada tahun 2018.
Penggunaan anggaran dan tingkat realisasi penyerapan anggaran pada
tahun 2018 untuk membiayai program berdasarkan pada indikator kinerja diatas,
yakni Presentase Sarana dan Prasarana Keselamatan dan Keamanan Transportasi
Darat dalam Kondisi Baik, disajikan melalui tabel dibawah ini:
Tabel 7.5 Realisasi Anggaran Capaian Kinerja Tahun 2018 pada Indikator Kinerja
Presentase Sarana dan Prasarana Keselamatan dan Keamanan Transportasi Darat dalam Kondisi Baik
No Uraian Anggaran 2018 (Rp)
Realisasi (Rp)
%
A Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
1 Penyusunan kebijakan, norma, standar dan prosedur bidang perhubungan
240.000.000 136.530.000 56,89
2 Koordinasi dalam pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
20.000.000 0.00 0,00
3 Sosialisasi kebijakan di bidang perhubungan
18.800.000 10.300.000 54,79
4 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 37.400.000 33.686.000 90,07
B Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
1 Rehabilitasi / pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor
226.800.000 219.302.500 96,69
2 Rehabilitasi / pemeliharaan rambu lalu lintas
166.200.000 129.067.200 77,66
C Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
1 Uji kelayakan sarana transportasi guna keselamatan penumpang
250.000.000 248.275.000 99,31
2 Pengendalian disiplin pengoperasian angkutan umum di jalan raya
96.600.000 79.094.438 81,88
3 Pengumpulan dan analisis database pelayanan jasa angkutan
42.900.000 42.871.000 99,83
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 97
4 Sosialisasi / penyuluhan ketertiban lalu lintas dan angkutan
18.800.000 18.800.000 100
5 Pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudi/awak kendaraan angkutan umum teladan
20.000.000 19.958.000 99,79
6 Penciptaan disiplin dan pemeliharaan kebersihan di lingkungan terminal
15.000.000 15.000.000 100
7 Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan
10.000.000 8.890.000 88,90
8 Analisis database pelayanan parkir 15.000.000 14.360.000 95,73
9 Posko lebaran, natal dan tahun baru 138.500.000 133.857.500 96,65
D Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
1 Pengadaan rambu-rambu lalu lintas 324.300.000 320.417.000 98,80
2 Pengadaan marka jalan 282.000.000 262.000.000 92,91
E Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasaian Kendaraan Bermotoe
1 Pelaksanaan Uji Petik 23.500.000 5.225.000 22,23
M. Tujuan Ketigabelas: Meningkatnya Sarana dan Prasarana Dasar
Pemukiman dan Perumahan agar Masyarakat Hidup Layak
Dalam mengukur ketercapaian realisasi pada Tujuan Ketigabelas, yakni
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Dasar Pemukiman dan Perumahan agar
Masyarakat Hidup Layak, maka didukung oleh 2 (dua) sasaran dan 4 (empat)
indikator kinerja. Analisis capaian pada masing-masing sasaran tersebut
selanjutnya akan diulas sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Berkurangnya Rumah Tidak Layak Huni dan
Kawasan Kumuh Perkotaan
Dalam melihat keberhasilan pada sasaran tersebut, yakni Berkurangnya
Rumah Tidak Layak Huni dan Kawasan Kumuh Perkotaan, maka diperlukan
beberapa indikator kinerja yang berkaitan dengan sasaran tersebut, yaitu:
Tabel 7.6 Pengukuran Capaian Sasaran Berkurangnya Rumah Tidak Layak Huni dan
Kawasan Kumuh Perkotaan
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Jumlah Rumah Tidak Layak Huni yang Berkurang Unit 68.647 67.825 98
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 98
2 Penurunan Luas Kawasan Kumuh di Kawasan Perkotaan
% 0,71 0,59 83
1) Analisa Capaian Indikator: Jumlah Rumah Tidak Layak Huni yang
Berkurang
Berdasarkan indikator kinerja yang pertama pada tabel diatas, yakni
Jumlah Rumah Tidak Layak Huni yang Berkurang mencapai realisasi pada tahun
2018 sebanyak 67.825 unit dari target yang ditetapkan pada tahun 2018
sebanyak 68.647 unit dengan tingkat capaian pada tahun 2018 sebesar 98%
atau dengan kategori sangat baik. Apabila dibandingkan dengan realisasi di
tahun 2017, Jumlah Rumah Tidak Layak Huni yang Berkurang pada tahun
tersebut sebanyak 69.262 unit sehingga mengalami penurunan pada tahun 2018
yang sebanyak 67.825. Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan target capaian
pada RPJMD yang sebanyak 65.147 unit, realisasi pada tahun 2018 mengalami
tingkat capaian yang melebihi target yang telah ditetapkan pada RPJMD yakni
sebesar 104% atau dengan kategori sangat baik.
2) Analisa Capaian Indikator: Presentase Berkurangnya Luas Kawasan
Kumuh Perkotaan
Pada sasaran strategis, Berkurangnya Rumah Tidak Layak Huni dan
Kawasan Kumuh Perkotaan dengan Indikator Kinerja Presentase Berkurangnya
Luas Kawasan Kumuh Perkotaan, capaian target dengan realisasi capaian dari
target RPJMD yakni sebesar 0,71% tercapai pada tahun 2018 sebesar 0,59%,
dengan luasan yang di akhir tahun 2017 sebesar 65 Ha di akhir tahun tinggal 25
Ha.
Penggunaan sumber daya anggaran dan tingkat realisasi anggaran dalam
membiayai program yang berkaitan dengan kedua indikator diatas, yakni Jumlah
Rumah Tidak Layak Huni yang Berkurang dan Presentase Berkurangnya Luas
Kawasan Kumuh Perkotaan, yang terdiri dari Program Pengembangan
Perumahan dan Program Lingkungan Sehat Perumahan / Permukiman, yaitu
sebagaimana yang telah disajikan melalui tabel dibawah ini:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 99
Tabel 7.7 Rincian Penggunaan Anggaran dan Tingkat Realisasi Anggaran
dalam Program Pengembangan Perumahan dan Program Lingkungan Sehat Perumahan / Permukiman
No Uraian Anggaran 2018
(Rp) Realisasi
(Rp) %
G
Program Pengembangan Perumahan
1
Operasional Rusunawa 16.000.000 15.979.000 99,87
H
Program Lingkungan Sehat Perumahan
1
Peningkatan Jalan Lingkungan (Paving) RT 01 RW 02 Kel. Ngawen, Kec. Ngawen
188.000.000 183.023.000 97,35
2
Peningkatan Jalan Lingkungan (Paving) Jalan Jatikusumo RT 03 RW 05 Kelurahan Wulung Kec. Randublatung
188.000.000 185.565.000 98,70
3
Peningkatan Jalan Lingkungan (Paving) RT 6,7, 8, RW 9 Kelurahan Cepu, Kec. Cepu
188.000.000 184.359.000 98,06
4
Peningkatan Jalan Lingkungan (Paving) RT 1, 2, 3, 4, 5 RW 9 Kelurahan Cepu, Kec. Cepu
500.000.000 487.070.000 97,41
5
Pembangunan Talud RW 05 Kel. Jepon, Kec. Jepon
188.000.000 182.159.000 96,89
6
Peningkatan Jalan Lingkungan RW 01 Kel. Jepon, Kec. Jepon
188.000.000 169.693.000 90,26
7
Peningkatan Jalan Lingkungan RT 01 RW 04 Kulonkali, Kel. Ngawen, Kec. Ngawen
188.000.000 182.841.000 97,26
8
Peningkatan Jalan Lingkungan (Aspal) RT 04 RW 01 Kel. Tegalgunung
94.000.000 89.839.000 95,57
9
Peningkatan Jalan Lingkungan (Paving) Jalan Mangga Lorong 1 RT 08 RT 09 RW II Kel. Mlangsen
94.000.000 92.770.000 98,69
10
Pavingisasi Jl. Gelatik 8 RT.05 RW. 5 Perumnas Karangjati Kec. Blora
100.000.000 87.160.000 87,16
11
Pavingisasi Dk. Sawahan Rt. 02 Rw. 04 Kel. Randublatung Kec. Randublatung
100.000.000 96.988.000 96,99
12
Pavingisasi Jaling Dk. Beran Rt. 02 Rw. 03 Kel. Randublatung Kec. Randublatung
111.000.000 93.560.000 84,29
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 100
13
Peningkatan Jaling Karang pace Rt. 09 Kel. Randublatung Kec. Randublatung (lanjutan )
150.000.000 144.730.000 96,49
14
Pavingisasi lanjutan RT 07 RW 05 Kel. Jepon Kec. Jepon
125.000.000 122.087.000 97,67
15
Pavingisasi RT.01, 02, 03 / RW.03 Dk. Dukuhan Kel. Sonorejo Kec. Blora
200.000.000 184.992.000 92,50
16
Pembangunan jalan/talud makam Dk. Sono, Kel. Sonorejo, Kec. Blora
50.000.000 45.875.000 91,75
17
Pavingisasi jaling megal Kel. Balun Kec. Cepu
200.000.000 196.207.000 98,10
18
Peningkatan jalan RT.01 RW.03 Dk. Undaan Kel. Sonorejo Kec. Blora
50.000.000 49.251.000 98,50
19
Pembangunan jaling Dk. Taman etan Kel. Wulung Kec. Randublatung
200.000.000 198.775.000 99,39
20
Pavingisasi jaling RT.02/RW.05 Kel. Ngelo, Kec. Cepu
150.000.000 145.943.000 97,30
21
Peningkatan jaling \"Griya Mustika Sejahtera\" RT.03/RW.06 Kel. Karangboyo, Kec. Cepu
200.000.000 193.111.000 96,56
22
Peningkatan jaling Sitimulyo lorong 4 RW II Kec. Cepu
100.000.000 90.962.000 90,96
23
Pavingisasi jalan Pelem - Kidangan Kec. Jepon
800.000.000 783.457.000 97,93
24
Pembangunan drainase RT.08 RW.05 Kel. Jepon Kec. Jepon
200.000.000 186.202.000 93,10
25
Pavingisasi jalan RT.2 RW.1 Kel. Bangkle Kec. Blora
50.000.000 48.838.000 97,68
26
Peningkatan jembatan Balun Sawahan Lr. 2 RT. 3 RW. 11 Kel. Balun Kec. Cepu
200.000.000 193.146.000 96,57
27
Pavingisasi jaling Dk. Sawahan Kel. Tempelan Kec. Blora
300.000.000 289.654.000 96,55
28
Pavingisasi jaling Dk. Kajangan Ds. Sonorejo Kec. Blora
2.945.000 2.945.000 100,00
29
Peningkatan jaling jl. A. Yani Lr. 1,2 dan 3 Kavling belakang GOR Mustika Blora Kel. Karangjati
200.000.000 195.198.000 97,60
30
Peningkatan jalan Mentul Indah RW.04 Kel. Karangboyo (Lanjutan)
250.000.000 247.796.000 99,12
31
Peningkatan jaling depan Kelurahan Karangboyo
200.000.000 195.643.000 97,82
32
Pembangunan drainase Kampung Baru RW.03 Kel. Karangboyo (Lanjutan)
162.000.000 151.229.000 93,35
33
Peningkatan jalan PKU - Megalrejo RW.13 - RW.14 Kel.
150.000.000 148.169.000 98,78
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 101
Balun
34
Pavingisasi RT.01/RW.03 Kel. Kunduran Kec. Kunduran (Lanjutan)
500.000.000 484.231.000 96,85
35
Pemeliharaan jalan paving RT.03 RW.03 Kel. Karangboyo
75.000.000 68.721.000 91,63
36
Pavingisasi dan drainase RW.09 Kel. Cepu
201.400.000 189.127.000 93,91
37
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Randublatung
189.000.000 178.785.000 94,60
38
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Cepu
160.000.000 154.279.000 96,42
39
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Karangboyo
538.000.000 516.001.000 95,91
40
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Jepon
200.000.000 194.264.000 97,13
41
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Beran
931.000.000 811.242.000 87,14
42
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Bangkle
1.083.500.000 980.887.000 90,53
43
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Kedungjenar
200.000.000 193.580.000 96,79
44
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Mlangsen
70.000.000 67.662.000 96,66
45
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Tambahrejo
700.000.000 652.312.000 93,19
46
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Kauman
196.000.000 192.209.000 98,07
47
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Sonorejo
196.005.000 189.749.000 96,81
48
Pembangunan Jalan Lingkungan / Drainase / Talud Kel. Tempelan
625.000.000 569.849.000 91,18
b. Sasaran Kedua: Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Air Bersih dan
Sanitasi
Dalam melihat keberhasilan pada sasaran tersebut, yakni Meningkatnya
Kualitas dan Kuantitas Air Bersih dan Sanitasi, maka diperlukan beberapa
indikator kinerja yang berkaitan dengan sasaran tersebut, diantaranya:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 102
Tabel 7.8 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Air Bersih dan
Sanitasi
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Persentase Penduduk yang Mendapatkan Air Minum yang Aman
% 63,53 91,3 143
2 Persentase Penduduk yang Terlayani dengan Tangki Septik / MCK
% 93,94 94 100
1) Analisa Capaian Indikator: Persentase Penduduk yang Mendapatkan
Air Minum yang Aman
Pada sasaran strategis, Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Air Bersih
dan Sanitasi dengan indikator kinerja Persentase Penduduk yang Mendapatkan
Air Minym yang Aman dari target RPJMD tahun 2018 sebesar 63,53 realisasi
capaian di akhir tahun 2018 sebesar 91,3 % dengan tingkat capaian pada tahun
2018 sebesar 143% atau dengan kategori sangat baik. apabila dibandingkan
dengan realisai pencapaian pada tahun 2017, tentu mengalami peningkatan yang
mana pada tahun tersebut adalah sebesar 88,53. Tingkat capaian / realisasi dari
target akhir RPJMD yang sebesar 73,55, ialah 124% atau dengan kategori
sangat baik.
2) Analisa Capaian Indikator :
Pada sasaran strategis, Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Air Bersih
dan Sanitasi dengan indikator Prosentase penduduk yang terlayani dengan tangki
septik/MCK, target RPJMD tahun 2018 sebesar 93,94 % dan realisasi capaian di
akhir tahun 2018 sebesar 94 % sehingga tingkat capaian pada tahun 2018
sebesar 100% atau dengan kategori capaian sangat baik. Apabila dibandingkan
dengan realisasi pada tahun 2017 yang mana pada tahun tersebut memperoleh
capaian sebesar 92,75%, maka di tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar
1,34%. Target capaian pada akhir RPJMD yaitu sebesar 100%, sehingga tingkat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 103
capaian / realisasi pada tahun 2018 dengan target akhir RPJMD yakni sebesar
94% atau dengan kategori sangat baik.
Penggunaan sumberdaya anggaran dan tingkat realisasi anggaran untuk
membiayai kegiatan terkait dengan indikator kinerja Presentase Penduduk yang
Mendapatkan Air Minum yang aman dan Presentase Penduduk yang Terlayani
dengan Tangki Septik / MCK, disajikan melalui tabel berikut:
Tabel 7.9 Penggunaan Sumberdaya Anggaran dan Tingkat Realisasi
No Uraian Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) %
1 Penyediaan Dana Operasional (BOP) dan Pendampingan PAMSIMAS
140.000.000 127.186.886 90,85
2 Sanitasi Kel. Kauman Kec. Blora 331.700.000 331.700.000 100,00
3 Sanitasi Kel. Beran Kec. Blora 331.900.000 331.900.000 100,00
4 Sanitasi Kel. Bangkle Kec. Blora 331.700.000 331.700.000 100,00
5 Biaya Penunjang Kegiatan Sanitasi
87.300.000 84.000.000 96,22
6 PAB Kelurahan Punggursugih Kec. Ngawen
374.000.000 369.171.000 98,71
7 PAB Kelurahan Kunduran Kec. Kunduran
374.000.000 369.084.000 98,69
8 PAB Kelurahan Wulung Kec. Randublatung
374.000.000 369.084.000 98,69
9 PAB Kelurahan Tambakromo Kec. Cepu
374.500.000 367.300.000 98,08
10 PAB Kelurahan Balun Kec. Cepu 374.000.000 368.945.000 98,65
11 PAB Kelurahan Ngelo Kec. Cepu 374.000.000 366.812.000 98,08
12 PAB Kelurahan Ngroto Kec. Cepu
374.000.000 368.874.000 98,63
13 PAB Kelurahan Karangboyo Kec. Cepu
374.000.000 369.160.000 98,71
14 Sanitasi Kel. Ngawen Kec. Ngawen
331.700.000 331.700.000 100,00
15 Sanitasi Kel. Kunduran Kec. Kunduran
331.700.000 331.700.000 100,00
16 Pembangunan PAB Kel. Tambahrejo kec. Blora
388.500.000 384.951.000 99,09
17 Pembangunan PAB Kel. Bangkle Kec. Blora
388.500.000 383.658.000 98,75
18 Pembangunan PAB Kel. Beran Kec. Blora
388.700.000 383.933.000 98,77
19 Pembangunan PAB Kel. Sonorejo Kec. Blora
388.500.000 383.614.000 98,74
20 Biaya Penunjang 239.300.000 221.481.700 92,55
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 104
N. Tujuan Keempatbelas: Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan
Penganggaran Pembangunan Daerah
Dalam mengukur ketercapaian realisasi pada Tujuan Keempatbelas,
yakni Meningkatnya Kualitas Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan
Daerah, maka didukung oleh 1 (satu) sasaran dan 2 (dua) indikator kinerja.
Analisis capaian pada sasaran tersebut selanjutnya akan diulas sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatnya Konsistensi antara Dokumen
Perencanaan dan Dokumen Penganggaran
Dalam melihat keberhasilan pada sasaran tersebut, yakni Meningkatnya
Konsistensi antara Dokumen Perencanaan dan Dokumen Penganggaran, maka
diperlukan indikator kinerja yang berkaitan dengan sasaran tersebut, yaitu:
Tabel 8.0
Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Konsistensi antara Dokumen Perencanaan dan Dokumen Penganggaran
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Persentase Program dalam APBD yang sesuai dengan RKPD
% 80 96,92 121,15
2 Persentase Kegiatan dalam APBD yang sesuai dengan RKPD
% 90 93,83 104,25
1) Analisa Capaian Indikator: Presentase Program dan Kegiatan dalam
APBD yang sesuai dengan RKPD
RKPD Kabupaten Blora Tahun 2018 disahkan dalam bentuk Peraturan
Bupati Nomor 26 Tahun 2017 pada tanggal : 31 Mei 2017, dimana di dalamnya
terdapat 10 Prioritas Pembangunan Kabupaten Blora dengan kebijakan antara
lain :
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan yang bermutu
2. Penguatan kelembagaan pendidikan keagamaan sebagai pilar tumbuhnya
mental-spritual masyarakat;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 105
3. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kesehatan gratis
untuk semua jenis pelayanan di Pukesmas dan jenis pelayanan sampai
kelas 3 di badan rumah sakit Blora dan cepu;
4. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan dan
sarana/prasarana kesehatan;
5. Percepatan pengentasan kemiskinan melalui bantuan sosial;
6. Peningkatan infrastruktur perkotaan dan perdesaan;
7. Peningkatan kualitas pelayanan publik
APBD Kabupaten Blora disahkan sebagai Perda nomor 25 Tahun 2017
tentang APBD Kabupaten Blora Tahun 2018 (lembaran daerah tahun 2017 nomer
25). Jumlah Program dan Kegiatan dalam APBD dan RKPD disajikan melalui table
dibawah ini:
Tabel 8.1 Jumlah Program dan Kegiatan dalam APBD dan RKPD
No Jumlah Program dan Kegiatan APBD RKPD
1 Program 189 195
2 Kegiatan 1004 1070
Gambar Kesesuaian Program antara RKPD dengan APBD
6 189
RKPD APBD
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 106
Dari 195 program dalam RKPD, sebanyak 189 yang dapat diakomodir
dalam APBD Kabupaten Blora Tahun 2018 atau sebanyak 96,92 persen melebihi
dari target sebanyak 80 persen, sehingga capaian kinerja dengan indikator
kesesuaian program dalam RKPD yang diakomodir dalam APBD sebanyak 121,15
persen, atau dengan kategori sangat baik.
Gambar Kesesuaian Kegiatan antara RKPD dengan APBD
Dari 1070 kegiatan dalam RKPD, sebanyak 1.004 kegiatan yang dapat
diakomodir dalam APBD Kabupaten Blora Tahun 2018 atau sebanyak 93,83
persen melebihi target sebanyak 90 persen, sehingga capaian kinerja dengan
indikator kesesuaian program dalam RKPD yang diakomodir dalam APBD
sebanyak 104.25 persen, atau dengan kategori sangat baik.
Penyebab ketidaksesuaian jumlah program dan kegiatan pada RKPD
terhadap jumlah pada APBD:
a. Jumlah Program pada RKPD terhadap APBD
• Kegiatan yang dananya bersumber dari Pemerintah Provinsi dan
Pusat baru muncul setelah penetapan RKPD
• Belum diintegrasikan antara e-planning dan e-budgeting
b. Jumlah Kegiatan pada RKPD terhadap APBD
• Kegiatan yang dananya bersumber dari Pemerintah Provinsi dan
Pusat baru muncul setelah penetapan RKPD
66 1004
RKPD APBD
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 107
Hambatan / Masalah :
➢ Adanya perubahan SOTK dan perubahan kewenangan daerah
➢ Dokumen RPJMD, RKPD dan Renstra OPD belum bersinergi
Cara Mengatasi Hambatan / Masalah Tahun 2018 dilaksanakan:
➢ Penyesuaian Renstra dengan RPJMD
➢ Integrasi e-planing dengan e-budgeting
O. Tujuan Kelimabelas: Meningkatnya Ketentraman Ketertiban Umum
Dalam mengukur ketercapaian realisasi pada Tujuan Kelimabelas, yakni
Meningkatnya Ketentraman Ketertiban Umum, maka didukung oleh 1 (satu)
sasaran dan 2 (dua) indikator kinerja. Analisis capaian pada sasaran tersebut
selanjutnya akan diulas sebagai berikut:
a. Sasaran Pertama: Meningkatnya Penegakan Perda
Dalam melihat keberhasilan pada sasaran tersebut, yakni Meningkatnya
Penegakan Perda, maka diperlukan indikator kinerja yang berkaitan dengan
sasaran tersebut, yaitu:
Tabel 8.2 Pengukuran Capaian Sasaran Meningkatnya Penegakan Perda
Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018 Capaian Kinerja Tahun
2018 % Target Realisasi
1 Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman, Keindahan)
% 85 85 100
2 Cakupan Penegakan Perda % 76,34 98,16 128
1) Analisa Capaian Indikator: Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3
(Ketertiban, Ketentraman, Keindahan) di Kabupaten
Indikator Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban,
Ketentraman, Keindahan) pada tahun 2018 Satpol PP Kabupaten Blora
menetapkan target presentase tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (Ketertiban,
Ketentraman, Keindahan) sebesar 85%. Realisasi kinerja pada tahun 2018
sebesar 85%, sehingga persentase capaian indikator kinerja Tingkat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 108
Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) sebesar
100% atau dengan kategori sangat baik.
Rekapitulasi penyelesaian pelenggaran ketertiban umum di Kabupaten
Blora tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8.3 Rekapitulasi Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban Umum di Kabupaten Blora
Tahun 2018
No Jenis Penertiban Jumlah
1 Penertiban Lapak PKL 1.898
2 Penertiban PGOT 134
3 Penertiban Pelajar Bolos 87
4 Penertiban Anak Jalanan 202
5 Penertiban Banner / Baliho 1.180
Berikut ini adalah gambar pelaksanaan penertiban anak jalanan, lapak
PKL, pelajar bolos dan banner / baliho oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Blora.
Gambar Pelaksanaan Penertiban Pelanggaran Ketertiban Umum
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 109
2) Analisa Capaian Indikator: Cakupan Penegakan Perda
Indikator capaian penegakan perda, pada tahun 2018 Satpol PP
Kabupaten Blora menetapkan target persentase cakupan penegakan perda
sebesar 76,34%. Sedangkan realisasi kinerja pada tahun 2018 sebesar 98,16.
Sehingga persentase capaian indikator kinerja Cakupan Penegakan Perda sebesar
128,58% atau kategori capaian sangat baik.
Cakupan penegakan perda di Kabupaten Blora tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 8.4 Rekapitulasi Penegakan Perda
Di Kabupaten Blora Tahun 2018
No Perda Non
Yustisi Yustisi
1 Perda Kab. Blora No. 1 Tahun 2017 tentang Katertiban Umum
2.322 kali
-
2 Perda Kab. Blora No. 8 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Perda Kab. Blora No. 7 Tahun 2015 tentnag Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkhol
21 kali -
3 Perda Kab. Blora No. 5 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan
29 kali 7 kali
4 Perda Kab. Blora No. 2 Tahun 2015 tentang Izin Penyenggaraan Reklame
1.180 kali
-
5 Perda Kab. Blora No. 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Retribusi
15 kali -
6 Perda Kab. Blora No. 2 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
17 kali 1
Berikut ini adalah gambar pelaksanaan penegakan Perda berupa operasi
pita cukai palsu / rokok polos, karaoke, minuman beralkohol oleh anggota Satpol
PP Kabupaten Blora.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 110
Gambar Pelaksanaan Penegakan Perda
Capaian kinerja pada Sasaran Meningkatnya Penegakan Perda, apabila
dibandingkan dengan tahun 2017 rata-rata capaian kinerja tahun 2018
mengalami peningkatan. Realisasi kinerja pada tahun 2017 sebesar 99,65%,
sedangkan tahun 2018 sebesar 109,52%. Sehingga realisasi capaian kinerja
tahun 2018 pada sasaran Meningkatnya Penegakan Perda termasuk dalam
kategori sangat baik.
Untuk realisasi kinerja sasaran sampai dengan tahun 2018 apabila
dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan dalam
perencanaan strategis Satpol PP Kabupaten Blora mencapai target capaian
kinerja sebesar 106,18% dari target akhir renstra yang ditetapkan (2021).
Peningkatan kinerja tahun 2018, apabila dianalisis lebih lanjut
disebabkan karena adanya patrolo rutin yang dilakukan oleh satuan Satpol PP
Kabupaten Blora. Apabila diketahui terdapat pelanggaran ketertiban umum,
anggota Satpol PP akan langsung melakukan tindakan sehingga pelanggaran
dapat langsung terselesaikan. Peningkatan kinerja juga dikarenakan karena
adanya operasi secara berkala yang dilakukan oleh anggota Satpol PP terhadap
pelanggaran Perda. Meskipun tanpa adanya pengaduan / laporan dari
masyarakat, operasi tetap dilakukan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya
gangguan ketentraman dan ketertiban.
Tercapainya kinerja tahun 2018 pada sasaran tersebut menunjukan
bahwa kinerja Satpol PP Kabupaten Blora dikatakan berhasil dalam meningkatkan
penegakan Perda di Kabupaten Blora melalui pelaksanaan patroli rutin dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 111
operasi penegakan Perda sehingga tecipta ketertiban dan ketentraman
masyarakat.
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran
Meningkatnya Penegakan Perda adalah sebesar Rp. 3.025.494.400,- atau
99,05% dari total pagu sebesar Rp. 3.054.440.000,-. Hal ini berarti terdapat
efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 0,95% dari pagu yang ditentukan.
Keberhasilan pencapaian sasaran tidak terlepas dari program dan
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Satpol PP Kabupaten Blora Tahun 2018,
adalah sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyaman Lingkungan, dengan
kegiatan:
a. Penyiapan tenaga kerja pengendali keamanan dan kenyamanan
lingkungan;
b. Pelatihan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan;
c. Pengendalian kebisingan dan gangguan dari kegiatan masyarakat;
d. Pengendalian keamanan lingkungan;
e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
f. Pengendalian keamanan Pilkada;
g. Penegakan, Penindakan Pelanggaran Perda;
h. Pelatihan SAR Linmas.
2. Program Pemeliharaan Kamtramtribmas dan Pencegahan Tindak
Kriminal, dengan kegiatan:
a. Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong
praja;
b. Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam teknik
pencegahan kejahatan;
c. Kerjasama pengembangan kemampuan aparat polisi pamong praja
dengan TNI/POLRI dan Kejaksaan;
d. Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan
Siskamswakarsa di daerah;
e. Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 112
f. Pemberantasan pita cukai palsu dan rokok polos;
g. Peningkatan kerjasama dengan aparat lain dalam pencegahan
pelanggaran Perda.
3. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat),
dengan kegiatan:
a. Penyuluhan pencegahan peredaran / penggunaan minuman keras
dan narkoba;
b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
3.3 REALISASI ANGGARAN
Anggaran dan realisasi anggaran yang dialokasikan untuk membiayai
program/ kegiatan dalam pencapaian indikator kinerja utama Kabupaten Blora
sebagai berikut:
Tabel 8.5 Realisasi Anggaran
NO Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target (Rp)
Realisasi (Rp)
Realisasi (%)
Efisiesi (Rp)
%
1 Terpenuhinya jabatan sesuai
dengan kompe tensi
yang
dibutuhkan, dan ASN yang
memiliki etos kerja tinggi
Persentase pejabat yang sesuai
dengan kompetensi
1.067.500.000
1.016.961.722
95,26 50.538.228 4,73
Tingkat Maturitas
SPIP
20.000.000 13.500.000 67,5 6.500.000 32,5
Tingkat Kapabilitas
APIP
50.000.000 49.652.232 99,30 347.768 0,7
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 113
NO Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Realisasi
(%)
Efisiesi
(Rp) %
2 Meningkatnya penerapan
standar pelayanan dan
kepuasan masyarakat
pada
perangkat daerah yang
memberikan
Persentase perangkat daerah
yang menyusun SOP, SPP, dan IKM
Baik
215.000.000 131.800.000 61,3 83.200.000 38,7
pelayanan
publik, dan
meningkatnya akuntabilitas
kinerja pemerintah
daerah
Nilai Laporan Hasil
Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
225.000.000 220.764.664 98,12 4.235.336 1,88
Meningkatnya
cakupan pelayanan
administrasi
kependudukan dan catatan
sipil
Rasio Penduduk
Memiliki NIK
3.388.422.00
0
3.276.306.51
5
96,69 112.115.48
5
3,3
3 Meningkatnya
pendapatan daerah dan
kualitas pengelolaan
keuangan daerah
Persentase
peningkatan Pendapatan Asli
Daerah per tahun
2.588.945.00
0
2.136.286.56
4
82,5 452.658.43
6
17,5
Opini BPK
terhadap Laporan Keuangan Daerah
2.503.037.66
7
2.060.000.00
0
82,3 443.037.66
7
17,7
4 Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi di
Kabupaten Blora
Pertumbuhan Ekonomi
- - - - -
Meningkatnya jumlah,
produktivitas
dan profitabilitas
industri.
Jumlah Industri 410.444.000 393.294.500 95,81 17.194.500 4,19
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 114
NO Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Realisasi
(%)
Efisiesi
(Rp) %
Meningkatnya kualitas
koperasi, serta kemandirian
usaha mikro kecil dan
menengah
Persentase koperasi sehat
806.529.000 748.462.000 92,80 58.067.000 7,18 Jumlah usaha
mikro kecil dan menengah
(UMKM)
Meningkatnya nilai ekspor
dan tertatanya pasar
tradisional dan pedagang kaki
lima
Nilai ekspor produk-produk
asal kabupaten blora
30.971.901.000
29.972.877.900
96,45 999.023.100
3,64 Presentase pasar
tradisional yang memenuhi syarat
kenyamanan dan kesehatan
5 Terpeliharany
a produksi dan
produktivitas
pertanian dan populasi
hewan ternak
Produksi Padi
Sawah
10.239.858.0
00
9.763.877.28
9 95,35
475.980.71
1 4,65 Produksi Jagung
Meningkatnya
produksi dan
produktivitas perikanan
budidaya
Produksi Perikanan
11.842.071.2
40
11.119.535.1
79 93,90
722.536.06
1 6,1
Meningkatnya
akses,
distribusi dan konsumsi
pangan masyarakat
Skor pola pangan
harapan (PPH)
6 Meningkatnya
Kesadaran perilaku usaha
dalam pencegahan
pencemaran
lingkungan hidup
Standart IKLH
Kabupaten Blora
125.000.000 120.999.500 96,79 4.000.500 3,21
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 115
NO Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Realisasi
(%)
Efisiesi
(Rp) %
7 Meningkatnya jumlah
investor berskala
nasional (PMDN/PMA)
Jumlah PMDN / PMA
463.942.806 443.310.294 95,56 20.632.512 4,44
8 Meningkatnya penempatan
tanaga kerja
Prosentase pencari kerja yang
ditempatkan
952.999.400 894.762.309 93,89 58.237.091 6,11
9 Meningkatnya
ketersediaan,
Keterjangkauan, Kualitas,
Kesetaraan dan Kepastian
pendidikan
Angka kelulusan
(AL) SD/MI
27.669.962.000
27.538.545.390
99,53 131.416.610
0,47 Angka Kelulusan
(AL) SMP/MTs
Meningkatnya
derajat kesehatan
masyarakat
dan terkendalinya
jumlah penduduk
Angka Kematian
Bayi (AKB)
352.791.000 339.340.720 96,19 13.450.280 3,81
Angka Kematian
Balita
349.323.000 339.553.000 97,20 9.770.000 2,80
Angka Kematian
Ibu (kasus)
352.791.000 339.340.720 96,19 13.450.280 3,81
Presentase Gizi
Buruk
788.293.000 746.409.064 94,69 41.883.936 5,31
Cakupan Pasangan
Usia Subur yang
ingin ber-KB tidak
terpenuhi (Unmet
Need)
10.077.777.0
00
9.698.924.36
1
96,25 378.852.63
9
3,75
10 Meningkatnya
penanganan
terhadap
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Persentase PMKS
skala Kab/Kota
yang memperoleh
bantuan sosial
untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
1.474.800.000
1.391.454.700
94 83.345.300 6
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 116
NO Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Realisasi
(%)
Efisiesi
(Rp) %
11 Meningkatnya ketersediaan
dokumen perencanaan
dan penganggaran
desa, dan
kualitas pengelolaan
Lembaga Ekonomi
Pedesaan
Persentase desa
yang memiliki
RPJMDes dan
APBDes
berkualitas baik 2.183.254.00
0
2.115.184.45
0 96 68.069.550 4 Jumlah BUMDes
Meningkatnya kesetaraan
dan keadilan gender serta
keberdayaan masyarakat
Cakupan
perempuan dan
anak korban
kekerasan yang
mendapatkan
penanganan
pengaduan
299.900.000 298.070.000 99 1.830.000 1
12 Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas jalan dan jembatan
Persentase Jalan
kondisi baik
800.000.000 755.329.000 94,42 44.671.000 5,58 Persentase
Jembatan dalam
kondisi baik
Meningkatnya
ketersediaan
dan kualitas saluran
drainase dan irigasi
Persentase
terbangunnya
sarana prasarana
jaringan irigasi
40.122.000.0
00
37.638.203.5
00
93,8 2.483.796.5
00
6,2
Meningkatnya pelayanan
perhubungan darat
Persentase sarana
dan prasarana
keselamatan dan
keamanan
transportasi darat
dalam kondisi baik
1.945.800.000
1.717.591.638
88,27 228.208.362
11,73
13 Berkurangnya Rumah Tidak
Layak Huni
dan kawasan kumuh
perkotaan.
Jumlah Rumah
Tidak Layak Huni
yang berkurang 11.947.850.000
11.308.114.000
94,64 639.736.00
0 5,36 Presentase
berkurangnya luas Kawasan kumuh
perkotaan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I I I | 117
NO Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Target
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Realisasi
(%)
Efisiesi
(Rp) %
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas air bersih dan
sanitasi
Persentase
penduduk yang
mendapatkan air
minum yang aman 6.672.000.000
6.575.954.586
98,57 96.045.414 1,43 Persentase
Penduduk yang
Terlayani dengan Tangki Septik /
MCK
14 Meningkatnya Konsistensi
antara Dokumen
Perencanaan dan Dokumen
Penganggaran
Presentase Program dalam
APBD yang sesuai dengan RKPD
- - - - -
Presentase
Kegiatan dalam APBD yang sesuai
dengan RKPD
- - - - -
15 Meningkatnya
penegakan
Perda
Tingkat
penyelesaian
pelanggaran K3 (
Ketertiban,Ketentr
aman,Keindahan )
di Kabupaten
3.054.440.000
3.025.494.400
99,05 28.945.600 0,95
Cakupan Penegakan Perda
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I V | -1-
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari uraian dan analisis serta evaluasi pencapaian sasaran dengan 44
indikator kinerja, tersirat secara jelas bahwa Pemerintah Kabupaten Blora telah
berusaha mewujudkan capaian kinerja sesuai perjanjian kinerja yang telah
ditetapkan dan bertekad untuk membangun sebuah sistem pertanggungjawaban
kinerja yang lebih akuntabel melalui SAKIP. Hal tersebut tampak jelas dari upaya
memperbaiki dengan mulai diimplementasikannya sistem perencanaan,
keuangan, kepegawaian secara elektronik, dan pada tahun 2017 telah
diimplementasikan sistem pelaporan kinerja berbasis elektronik (e-sakip) sebagai
tindak lanjut rekomendasi Tim Evaluasi LKjIP Tahun 2018.
Secara umum pencapaian kinerja diawal periode RPJMD 2016-2021
sudah menunjukan kemajuan yang sangat baik, dari 15 (lima belas) tujuan, 26
(dua puluh enam) sasaran, 44 (empat puluh empat) Indikator kinerja. Hal ini
dapat dilihat dari capaian kinerja masing-masing indiikator dengan ringkasan
sebagai berikut: 39 (tiga puluh sembilan) indikator kinerja dengan kategori
capaian sangat baik, 3 (tiga) indikator kinerja dengan kategori capaian Baik,
serta 2 (dua) indikator kinerja dengan kategori capaian sangat rendah.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2018
B A B I V | -2-
4.2 REKOMENDASI
Upaya perbaikan yang dilaksnakaan Pemerintah kabupaten Blora untuk
peningkatan Akuntabilitas kinerja sebagai berikut:
1. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Blora melalui asistensi pendampingan penyusunan SAKIP dan
Workshop Penyusunan Laporan Kinerja yang diikuti oleh seluruh pejabat
struktural eselon III (Sekretaris Dinas) dan pejabat struktural eselon IV
(Kasubbag Program)
2. Melakukan review dan perbaikan penetapan indikator kinerja tujuan
(outcome) dan sasaran (outcome dan output) sesuai kriteria indikator
kinerja yang baik dengan ditetapkan dalam peraturan bupati.
3. Memanfaatkan dokumen Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Perjanjian
Kinerja yang sudah ditetapkan sebagai alat untuk menilai, mengendalikan
dan menata kinerja SKPD yang ditetapkan dalam dokumen RKPD, sehingga
lebih focus pada pencapaian indikator program yang berorientasi pada
hasil.
4. Menempatkan e-Sakip dalam sistem pengumpulan data kinerja yang
terintegrasi dari perencanaan, pengukuran dan pelaporan berbasis IT
secara berkelanjutan.
Top Related