Download - Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

Transcript
Page 1: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini ditulis untuk memenuhi nilai tugas praktikum

bengkel Carpentry I tahun ajaran 2010/2011 Jurusan Teknik Sipil

POLITEKNIK NEGERI PADANG.

Laporan ini ditulis oleh :

Nama : KEVIN WARSAHID

No.Bp : 1001023058

Jurusan : Teknik Sipil

Kelas : 1 B Mandiri

Instruktur : Syaiful Amri

DISETUJUI OLEH

instruktur

SYAIFUL AMRI

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 2: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan kesehatan pada

penulis , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan Praktikum Kerja

Kayu ini sesuai dengan rencana semula yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa

tingkat I semester II jurusan Teknik Sipil Politeknik, sesuai dengan yang telah

dikerjakan dalam praktikum ini.

Dalam menyelesaikan laporan ini,penulis banyak berterimakasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam praktikum kerja batu ini,antara lain :

1. Bapak Syaiful Amri sebagai instruktur dalam praktikum kerja

kayu I.

2. Bapak teknisi yang telah memberikan bantuan mengawasi

praktikum yang sedang berlangsung.

3. Teman-teman yang telah memberikan bantuan baik moral

maupun spritual, sehingga pelaksanaan praktek ini berjalan hingga

lancar.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan-kesalahan dalam

pembuatan laporan Pratikum Kerja Kayu ini, dikarenakan keterbatasan

pengalaman di lapangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan

kritikan yang bersifat membangun agar laporan ini bisa menjadi lebih baik dari

sebelumnya.

Akhir kata penulis mengharapkan laporan ini berguna dan bermanfaat

bagi mahasiswa teknik sipil khususnya pada masyarakat luas umumnya.

Padang, 8 Mai 2011

Penulis

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 3: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

DAFTAR ISI

1. HALAMAN PENGESAHAN

2. KATA PENGANTAR

3. DAFTAR ISI

4. BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ruang Lingkup Praktek

Sistematika Laporan

5. BAB II

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

Pengenalan Alat

Pengenalan Bahan

6. BAB III

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan Kerja

Keselamatan Alat kerja

7. BAB IV (JOB I)

Latihan Dasar Mengetam dan Menggergaji Kayu

Tujuan

Dasar Teori

Peralatan dan Bahan

Keselamatan Kerja

Langkah Kerja

8. BAB V (JOB II)

Sambungan bibir miring berkait

Tujuan

Dasar Teori

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 4: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

Peralatan dan Bahan

Keselamatan Kerja

Langkah Kerja

9. BAB VI (JOB III)

Sambungan Pada Kuzen Pintu

Tujuan

Dasar Teori

Peralatan dan Bahan

Keselamatan Kerja

Langkah Kerja

10. BAB VII (JOB IV)

Sambungan Pada Kuda- kuda

Tujuan

Dasar Teori

Peralatan dan Bahan

Keselamatan Kerja

Langkah Kerja

11. BAB VIII (JOB V)

Sambungan Ekor Burung dan Sambungan Jari

Tujuan

Dasar Teori

Peralatan dan Bahan

Keselamatan Kerja

Langkah Kerja

13. BAB IX

Penutup

Kesimpulan

Saran

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 5: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerja kayu I ( carpentry) adalah suatu praktek dibengkel sipil semester II

di Politeknik Negeri Padang. Praktek kerja kayu I ini dilaksanakan selama dua

minggu,yaitu dari tanggal 18 April 2011 – 29 April 2011.

Secara umum tujuan dari praktek kerja bengkel adalah untuk

mempersiapkan mahasiswa yang terampil serta berdaya cipta tinggi yang mampu

untuk membuktikan secara langsung prinsip-prinsip teori dengan praktek .

Dalam praktek kerja kayu I (Carpentry) dibutuhkan suatu sikap yang

sabar, hati-hati serata teliti agar benda kerja sesuai dengan yang diharapkan.

Faktor pendukung

1. Peralatan yang lengkap

2. Tempat kerja yang nyaman

3. Teori dan keterangan instruktur teknisi

Faktor penghambat

1. Mahasiswa banyak yang kurang mahir dan kurang berpengalaman dalam

praktek

2. Adanya peralatan yang tidak layak pakai

3. Adanya kesuliatan dalam mencari bahan praktek

B. Ruang Lingkup Praktek

1. Latihan dasar menggergaji dan membentuk kayu

2. Sambungan bibir miring berkait

3. Sambungan Ekor Burung

4. Sambungan Pada Kuzen Pintu

5. Sambungan kuda – kuda

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 6: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

C. Sistematika Laporan

Laporan praktek kerja kayu I ini disusun berdasarkan urutan sebagai berikut:

1. Halaman pengesahan

2. Kata pengantar

3. Daftar Isi

4. BAB I Pendahuluan

5. BAB II Pengenalan Alat dan Bahan

6. BAB III Keselamatan Kerja

7. BAB IV Latihan dasar menggergaji dan membentuk kayu

8. BAB V Sambungan bibir miring berkait

9. BAB VI Sambungan ekor burung

10. BAB VII Sambungan pada kuzen pintu

11. BAB VIII Sambungan Pada kuda - kuda

12. BAB IX Penutup

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 7: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

BAB II

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

Pada saat ini perkakas dibuat dari kayu atau besi baja yang dibuat

sedemikian rupa sesuai dengan kegunaannya masing-masing. Peralatan yang

digunakan dalam praktek kerja kayu terbagi dua macam, yaitu peralatan manual /

perkakas dan peralatan mesin. Hanya saja pada waktu praktek kerja kayu

dilaksanakan dengan menggunakan peralatan manual/perkakas. Bahan yang

digunakan adalah kayu berukuran 6/12 yang setiap batang kayu berukuran 4

meter.

A. Pengenalan Alat

Meja kerja

Meja kerja adalah meja yang terbuat dari kayu dengan ukuran tertentu dan

dilengkapi dengan alat untuk penjepit di salah satu sisinya.

Gergaji

Gergaji terbagi atas beberapa macam, yaitu :

♣ Gergaji potong

Digunakan untuk menggergaji arah tegak lurus serat kayu.

♣ Gergaji belah

Digunakan untuk menggergaji arah sejajar serat kayu.

♣ Gergaji punggung

Mempunyai sebuah daun tipis persegi panjang dilengkapi dengan gigi

kecil, daunnya diperkakukan dengan sebuah lipatan baja yang kuat

sepanjang daun punggunya. Gergaji ini dipergunakan untuk menggergaji

teliti kesemua arah serat kayu.

Ketam

Ketam merupakan perkakas tangan yang digunakan untuk melicinkan,

menghaluskan, dan meratakan permukaan kayu.

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 8: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

Pahat

Pahat adalah suatu alat yang digunakan untuk memotong serat kayu,

membentuk kayu, ataupun untuk membuat lubang pada kayu. Pahat dibuat

sedemikian rupa bentuknya berdasarkan kegunaan masing-masing dalam

pekerjaan memotong, diantaranya

♣ Pahat Tusuk

Digunakan untuk menusuk kayu dengan sudut penajaman 30-35 mm

atau dua kali tebal pahat. Ukuran sisi lebarnya mulai dari 1/8 – 5/8.

♣ Pahat lubang tipis dan berpunggung.

Siku-Siku

Digunakan sebagai alat untuk mengukur kesikuan dari kayu yang

dibentuk. Siku-siku terdiri dari :

♣ Siku-siku silang 90

♣ Siku-siku putar

Mistar atau Meteran Lipat

Alat ini digunakan untuk mengukur panjang,lebar,tinggi, dan tebal kayu

yang akan dikerjakan.

Penusuk

Penusuk adalah alat yang digunakan untuk menggores atau membuat

tanda menurut tebal kayu yang digunakan.

Palu

Digunakan sebagai alat Bantu untuk menancapkan paku atau pasak pada

kayu. Palu terbagi dua macam, yaitu :

♣ Palu Besi

♣ Palu Kayu

Ragum

Ragum digunakan untuk menjepit kayu pada meja kerja sehingga mudah

di dalam melakukan pemotongan, pengetamgan, atau pemahatan kayu.

Kampak

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 9: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

Kampak digunakan untuk membelah kayu apabila kayu yang digunakan

terlalu lebar dan tidak memungkinkan untuk diketam.

Rol Ketam

Digunakan untuk mengukur kayu yang ukurannya cukup panjang.

Pensil

Pensil digunakan untuk menandai kayu setelah diukur dan sebelum

dilakukan pemotongan menurut ukurannya masing-masing.

Bor Tangan

Bor tangan dilakukan untuk melobangi kayu sebelum dipahat ataupun

membuat lubang baut pada kayu.

Alat-alat bantu lainnya

B. Pengenalan Bahan

1. Kayu

Kayu sebagai bahan bangunan harus dikenal dan diketahui ciri-ciri dan

sifatnya, antara lain yang penting sekali adalah mengenal sifat-sifat

mekanis. Faktor-faktor yang mengakibatkan berkurangnya kekuatan dan

sifat-sifat yang menjadikan penggunaan kayu ini berbeda sekali dari

bahan-bahan lain untuk konstruksi bangunan.

Struktur dari kayu :

Pada penampang melintang dari pohon akan terlihat bagian-bagiannya

sebagai berikut:

gambar

penampang lintang dari kayu

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

1 4

63

Page 10: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

Keterangan :

1. Kulit luar kering sebagai pelindung

2. Kulit dalam lunak, hidup, dan tipis berfungsi untuk pelindung bagian-

bagian dalam terhadap kemungkinan pengaruh dari luar yang bersifat

merusak seperti iklim, hama, dll dan sebagai jalan makanan dari daun

kebagian-bagian tanaman.

3. Kambium merupakan jaringan yang mempunyai lapisan tipis dan bening

melingkari kayu.

Fungsinya :

Arah keluar, kambium membentuk kulit baru,

menggantikan kulit lama yang telah rusak.

Arah kedalam, membentuk kayu yang baru.

4. Kayu Gubal (Sapwood) merupakan bagian yang masih muda yang terdiri

dari sel-sel yang masih hidup dan terletak disebelah dalam cambium.

Bagian ini mengangkut air dari dalam tana ke daun.

5. Kayu Teras atau Galih (Hearwood) terdiri dari sel-sel yang dibentuk

melalui perubahan-perubahan sel hidup pada lingkaran kayu gubal bagian

dalam. Terbentuknya kayu teras disebabkan oleh terhentinya fungsi

sebagai penyalur makanan dan proses-proses lain dalam kehidupan kayu.

6. Hati (putih) merupakan bagian yang terletak pada pusat lingkaran tahun.

Hati berasal dari kayu awal yaitu bagian kayu yang pertama kali dibentuk

oleh kambium.

7. Jari-Jari Teras (Rays) merupakan jari-jari yang diukur dari luar kedalam

berpusat pada sumbu.

Fungsinya : sebagai tempat saluran bahan makanan yang mudah diproses

di daun, guna pertumbuhan pohon.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan dan sifat-sifat kayu adalah :

- Struktur kayu

- Kepadatan kayu berhubungan dengan berat jenis dan kekuatan kayu

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 11: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

- Mata kayu dan retak-retak

- Kadar lengas

- Keawetan alam.

Daftar kelas kuat kayu :

Kelas Berat Jenis Kuat Kekuatan Lengkung

Absolut (Kg/cm)

Kekuatan Tekan

Absolut (Kg/cm)

I > 0.9 > 1100 > 650

II 0.9 – 0.6 1100 – 725 650 – 425

III 0.6 – 0.4 725 – 500 425 – 300

IV 0.4 – 0.3 500 – 360 300 – 215

V < 0.3 < 360 < 215

Sebagai bahan konstruksi kayu pada umumnya memiliki kebaikan dan keburukan,

diantaranya :

1. Keuntungan

a. Kayu mempunyai kekuatan tinggi

b. Kayu mudah dikerjakan

c. Kayu tahan terhadap pengaruh listrik dan kimia

d. Mudah didapat dalam waktu yang cepat

e. Harganya murah

2. Kerugian

a. Kayu mempunyai cacat alam

b. Kayu mudah mengalami penyusutan

c. Kayu mudah terbakar

d. Beberapa kayu bersifat kurang awet

e. Kurang homogen

Cacat kayu dan pengaruhnya

1. Cacat Mata Kayu

Mata kayu adalah lembaga atau bagian cabang yang berada dalam kayu.

Mata kayu dibedakan atas 3 macam, yaitu :

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 12: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

Mata kayu sehat adalah mata kayu yang tidak busuk, berpenampang

keras, tumbuh kokoh dan rapat pada kayu, berwarna sama/ lebih gelap

dibandingkan dengan warna kayu sekitar.

Mata kayu lepas adalah mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada

kayu , biasanya pada proses pengerjaan mata kayu ini akan lepas dan

tidak ada jejak busuk.

Mata kayu busuk adalah mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda

pembusukan pada bagian-bagian kayu disekitarnya.

Mata kayu mempunyai pengaruh yang kurang menguntungkan, antara lain:

a. Menyulitkan pengerjaan kayu karena kerasnya penampang mata kayu

(mata kayu sehat)

b. Mengurangi keindahan permukaan kayu

c. Menyebabkan lubang pada lembaran-lembaran kayu

d. Mengurangi sifat keteguhan kayu. Hal ini terjadi karena serat mata

kayu relatif tegak lurus serat batang pohon.

2. Pecah dan Belah

Pada badan kayu bulat sering terlihat adanya serat-serat yang terpisah

memanjang. Berdasarkan ketentuan pengujian, lebar terpisahnya serat yang

< 2 mm dinamakan retak. Apabila < 6 mm dikatakan pecah dan kalau

lebarnya > 6 mm disebut belah.

3. Pecah Busur dan Pecah Gelang

Pecah busur adalah pecah yang mengikuti lingkaran tumbuh, bentuknya , ½

lingkaran. Pecah gelang adalah kelanjutan pecah busur yang kedua

ujungnya bertemu membentuk lingkaran penuh atau > ½ lingkaran. Hal ini

disebabkan ketidakseimbangan dalam penyusutan pada waktu kayu kering,

juga karena tegangan didalam kayu yang tiba-tiba terlepas pada waktu

penebangan. Pengaruh cacat kayu ini sama dengan pengaruh cacat belah

atau pecah.

4. Hati Rapuh

5. Arah Serat

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 13: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

6. Jamur penyerang Kayu

BAB III

KESELAMATAN KERJA

Pada setiap pekerjaan yang kita lakukan, kita harus memperhatikan faktor

keamanan, yang merupakan faktor paling penting karena menyangkut tentang

keselamatan diri kita dan keselamatan benda kerja serta peralatan kerja.

A. Keselamatan Kerja

1. Pakailah pakaian kerja yang tidak mengganggu pergerakan kita

2. Pakailah sepaku yang tahan terhadap benda keras

3. Patuhilah instruksi daru instruktur.

B. Keselamatan Peralatan Kerja

1. Pergunakanlah peralatan sesuai dengan fungsinya

2. Letakan peralatan sesuai dengan tempatnya setelah selesai

dipergunakan

3. Pergunakanlah peralatan-peralatan yang ada dengan cara yang benar

4. Simpan kembali peralatan yang dipakai apabila telah selesai

dipergunaka

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 14: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

BAB IV

LATIHAN DASAR MENGGERGAJI DAN MENGETAM

A. Tujuan

Adapun tujuan dari pratikum ini yaitu untuk memberi kemampuan dasar

kepada mahasiswa untuk dapat melakukan pekerjaan. Kemampuan dasar

pekerjaan kayu :

Menggunakan perkakas tangan (manual)

Melukis atau memberi tanda goresan pada benda kerja

Mengetan rata, lurus, dan siku

Memotong dan membelah kayu dengan menggunakan gergaji tangan.

B. Teori Dasar dan Petunjuk Umum

Kayu banyak dihasilkan di Indonesia baik macam maupun jumlahnya.

Batangnya dapat dibentuk menjadi berbagaimacam ukuran, berupa balok dan

lembaran tipis berupa papan.

Pada masa dahulu cadangan kayu sangat banyak, namun saat ini karena

pemakaian kayu yang sangat banyak mengakibatkan cadangan kayu itu sendiri

jadi semakin berkurang. Oleh karena itu, untuk dapat menghemat pemakaian

kayu maka cara yang dipergunakan untuk membentuk kayu harus melalui

tahapan-tahapan yang benar seperti mengukur, menandai, membentuk dengan

cara memotong dan mengetam, sehingga diperoleh permukaan dan bentuk

sesuai dengan yang dikehendaki.

Jenis-jenis kayu dapat dibentuk antara lain :

Kayu lunak : bakasa, benuang, gerunggang, jelutung, sengon laut,

meranti merah ringan, meranti putih dan kuning, balpale perupuk,

pulae, randu alas dan kering.

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 15: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

Kayu sedang : damar, melur, pinus, jati, damar laut, bungur, tembesu,

wangkai, waru, mahoni, kamper, meranti merah berat, merawan, bayur

durian, kemiri, mersawa dan ramin.

Kayu keras : eboni, sonokeling, rengas, merbau, kayu besi, rasamala,

ulin, bakau, puspa dan sangkai.

Untuk memperoleh kayu hasil potongan dan bentuk yang baik, maka

diperlukan berbagai faktor pendukung antara lain keterampilan yang baik,

peralatan dan perlengkapan yang memadai.

Sebelum tahap awal pengenalan pekerjaan kayu, maka pratikum ini

diumaksudkan sebagailatihan bagi mahasiswa untuk mengetam dan

menggergaji dengan bahan sebatang kayu ukuran 6/8 cm yang akan diketam

menjadi ukuran 5/7 cm.

Sebelum pekerjaan dimulai harus dilakukan pemeriksaan kayu tersebut dan

ketajaman perkakas yang akan digunakan.

C. Peralatan dan Bahan

a. Peralatan

Gergaji potong dan gergaji belah

Gaergaji punggung

Ketam pendek

Ketam panjang

Palu biasa

Siku dan siku verstek

Meteran dan penggaris

Pensil atau kraspen

Perusut

Klem dan ragum

Palu kayu

b. Bahan

Kayu kamper ukuran 55 x 6/8 cm

D. Keselamatan Kerja

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 16: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

1. Simpanlah alat-alat pada bangku kerja dengan baik dan teratur apabila

belum diperlakukan.

2. Pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerjanya dengan teratur.

3. Kosentrasi atau pusatkanlah perhatian/pikiran pada pekerjaan.

4. Patuhi peraturan bengkel.

5. Ikuti petunjuk-petunjuk instruktur.

E. Langkah Kerja

1. Persiapan

- Pilihlah bahan/kayu yang baik (lurus, tidak berlubang)

- Sediakan peralatan yang diperlukan seperti daftar peralatan yang

diatas

- Siapkan meja kerja dan bangku kerja.

2. Proses pengerjaan

- Tentukan ukuran kayu yang hendak digunakan, tandai dengan pensil

sesuai ukuran

- Lakukan pemotongan diatas pemotongan atau jepitlah bagian kayu

terpanjang dengan klem pada meja kerja

- Pengetaman :

Kita pilih muka yang lebar yaitu muka 1 sebagai pedoman awal.

~ Mengetam muka lebar I

~ Mengetam sisi tebal I (siku dengan muka I)

~ Menarik garis dengan perusut untuk menentukan lebar benda kerja

~ Mengetam muka lebar II sampai ½ garis perusut.

~ Melukis bagian-bagian yang akan digergaji

~ Memotong halus kelebihan kayu menjadi ukuran 53,7 cm

- Penggergajian :

~ Menggergaji belah dengan menggunakan gergaji belah

~ Menggergaji belah dengan menggunakan gergaji punggung

~ Menggergaji potong sampai batas lukisan

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 17: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

BAB V

SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT

A. Tujuan

Pratikum ini memberi kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat melakukan

aplikasi kemampuan dasar pekerjaan kayu:

1. Menggunakan perkakas tangan (manual) yang diperluakan.

2. Membuat bentuk kontruksi sambuangan bibir miring berkait.

3. Memahami prinsip dan fungsi sambungan yang akan dibuat.

B. Teori Dasar dan Petunjuk Umum

Kayu sebai bahan banguanan sudah lama dikenal dan digunakan, seperti untuk

pembuatan konstruksi bangunan dan perabotan rumah tangga. Namun untuk

pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kayu yang cukup panjang, ukuran yang

adadi[pasaran tidak tersedia. Untuk itu perlu disambung sehingga panjang yang

diinginkan terpenuhi.

Banyak bentuk dan jenis sambungan yang dapat dibuat, tetapi hal yang

terpenting perlu dipahami adalah bahwa sambungan tersebut dapat berfungsi

sesuai yang direncanakan. Salah satu bentuk sambungan yang sering dibuat untuk

menyambung suatu balok adalah jenis sambungan bibir miring berkait.

Sambungan ini diperguakan jiak suatu balok (gelagar) menerus yang terletak pada

tiga tumpuan atau lebih akan disambung dimana akan bekerja momen lentur.

Sambungan harus diletakan pada jarak 1/6 L (L=leber bentang) dari tumpuan,

Karena pada jarak tersebut momen lentur =C untuk beban merata.

Panjang sambuangan adalah sebesar 2,5 s/d 3 h, diamana h adalah tinggi

balok. Sambungan ini diperkuat dengan dua buash paku ø 1/2 ". Sambungan ini

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 18: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I misalnya digunakan pada penyambungan balok bubungan / nok, balok gording,

balok lantai (ioist)

C. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

Gergaji tangan pemotong dan pembelah

Gergaji punggung

Ketam pendek kasar atau halus

Ketam panjang

Palu besi dan kayu

Pahat tusuk

Siku dan siku verstek

Pensil atau krespen

Perasut

Klem dan ragum

2. Bahan

Kayu jenis usuk ukuran 5 x 7 cm panjang disesuaikan.

D. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada bngku kerja atau lemari peralatan dengan baik dan

teratur apabila belum diperlukan.

2. Guanakan pakaian kerja selengkapnya.

3. pelajari dahulu gambar keraja dan ikuti langkah kerja dengan teratur

4. kosentrasi atau pusatkan pikiran / perhatian pada pekerjaan.

5. Ikuti petunjuk instruktur.

6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya masing-masing

E. Langkah Kerja

1. Persiapan

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 19: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

b. Pilihlah bahan atau kayu yang baik (lurus, tidak belubang) sesuai ukuran

c. Sediakan peralatan yang diperlukan (peralatan yang akan dipakai dalam

daftar)

d. Siapkan meja kerja atau bangku kerja.

2. Proses Pengerjaan

a. Tentukan ukuran kayu yang hendak digunakan (5/7 cm) panjang 50 cm,

tandai dengan pensil sesuai dengan ukuran

b. Lakukan pemotongan sesuai dengan ukuran, kemudian ketam bahan tersebut

hingga lurus, siku dan rata untuk ukuran 4,5 x 6,5 cm.

c. Setelah itu dipotong menjadi dua bagian sama panjang kemudian beri tanda

masing-masing, misal tanda A dan B

d. Melukis bagian-bagian yang akan digergaji :

tentukan panjang sambungan sesuai gambar kerja.

Bagi atas lima bagian dari lebar kayu tersebut.

Buat garis miring sesuai dengan gambar.

Beri tanda silang untuk bagian kayu yang terbuang

e. Memotong bagian-bagian batas sambungan untuk melepas kayu yang

terbuang.

f. Lepaskan bagian kayu yang akan dibuang itu dengan pahat.

g. Sambungkan kayu A dan B.

h. Periksa hasil kerja pada instruktur.

Catatan:

Apabila terjadi kurang sempurna pada hasil sambungan, periksa kembali

atau lakukan koreksi atas pekerjaan. Kemudian sambungkan lagi dan lakukan

pekerjaan tersebut sampai sambungan benar dan baik.

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 20: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

BAB VIII

SAMBUNGAN EKOR BURUNG

DAN

SAMBUNGAN JARI

A. Tujuan

Pada akhir pratikum diharapkan mahasiswa akan dapat ;

1. Terampil mengngunakan alat perkakas yang yang diperlukan dengan

teknik yang benar.

2. Dapat mengetam dengan lurus dan siku.

3. Mengetahui langkah-langkah penyambungan papan

4. Mengetahui kegunaan sambungan ini.

B. Dasar Teori

Disuatu kontruksi rumah bayak macam-macam bahan yang diperguanakan

untuk mendapatkan dekorasdi yang indah dan tidak memerlukan biaya mahal.

Sambungan papan banyak digunakan pada salah satu bagian dari rumah,

Perkantoran dan lain sebagainya. Kegunaan kita menyambung papan agar terlihat

indah dan dekoratif apalagi ditambahkan pernis sebagai penghalus dan pelicin

kayu yang disambung. Sambngan kayu arah melebar dipakai antara lain untuk

loteng pada salah satu bagian rumah, pelapis didnding, dan lain-lain

1. Sambungan dengan sekrup

Sambungan jenis ini alat penyambungnya berupa sekrup, yangh

dipasang pada lobang yang telah disiapkan

2. Sambungan lidah dan alur

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 21: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

Sambungan lidah dan alur dibuat untuk menyambung papan arah

melebar, disini salah satu sisi papan dilubangi dengan ukuran tertentu

dan salah satunya lagi dibuat seperti lidah, kemudian disatukan.

3. Sambungan alur dan lidah lep

Sambungan jenis ini hampir sama dengn sambungan lidah dan alur,

sama-sam memakai lidah dan lubang, tetapi disini lidahnya dibuat

terpisah dan kedua sisi kayu dilubangi dengan ukuran tertentu kemudian

diberi lidah tambahan.

Dari ketiga sambungan diatas mempunyai kegunaan yang sama

tergantung dengan orang yang akan menyambungnya, mana yang lebih

bagus menurutnya

.

C. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

Gergaji tangan pemotong atau pembelah

Gergaji punggung

Ketam pendek halus atau kasar

Palu besi dan palu kayu

Pahat tusuk

Obeng

Siku dan siku verstek

Meteran dan penggaris

Pensil dan krespen

Perusut

Klem dan ragum

2. Bahan

Kayu ukuran 5/7 cm

D. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada bngku kerja atau lemari peralatan dengan baik

dan teratur apabila belum diperlukan.

2. Guanakan pakaian kerja selengkapnya.

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 22: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

3. Pelajari terlebih dahulu gambar yang ada

4. Ikuti langkah kerja dengan teratur

5. kosentrasi atau pusatkan pikiran / perhatian pada pekerjaan.

6. Ikuti petunjuk instruktur.

7. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya masing-masing

E. Langkah Kerja

1. Sediakan papan yang akan digunakan sesuai dengan ukuran yang

telah ditentukan.

2. Ketam dengan menggunakan ketam tangan ( manual) sampai

bersih,lurus dan siku.

3. Potong papan menjadi dua sama panjang.

4. Gambar pola pada papan sesuai ukuran yang ditentukan.

5. Tandai bagian yang akan dibuang.

6. Gergaji sesuai dengan pola yang telah dibuat.

7. Cocokan atau pasangkan kedua papan tersebut.

8. Setelah selesai periksa pada instruktur.

.

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 23: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

BAB VI

SAMBUNGAN PADA KOZEN PINTU

A. Tujuan

Pada akhir pratikum diharapkan mahasiswa akan dapat ;

Terampil mengngunakan alat perkakas

yang yang diperlukan dengan teknik yang benar

Dapat hubungan pada kozen pintu (tiang

dan ambang atas).

Dapat menerangkan prinsip hubungan dan

bentuk-bentuk pintu, serta bagian-bagian hubungan dan fungsinya.

B. Teori Dasar dan Petunjuk Umum

Kozen pintu terdiri dari balok tegak dan datar , yang bentuk tegak

dinamakan tiangn dan yangn datar dinamakan ambang, ambang terdiri dari

ambang atas dan ambang bawah. Ukuran kayu yang digunakan sebaiknya

diperhitungkan atau disesuaikan dengan tebal balok dan lebar pintu. Ukuran yang

lazim digunakan adalah 6 x 12 cm atau 7 x 14 cm. Untuk pemasangan pintu

duiperlukan sponing, yang lebarnya 1,5 cm dan dalamnya sama dengan tebal

pintu ditambah 3 mm. Untuk mencegah agar tidak bercelah dan agar

kedudukannya kozen kokoh tidak bergeser terhadap tembok, kedua tiang pada sisi

luar dipahat alur kapur, berbentuk mulut ikan lebar 5 atau 6 cm, dengan dalamnya

1,5 smpai 2 cm. ini dibuat mulai 5 cm dibawah ambang atas

Hubungan tiang dengan ambang atas dibuat pen sebesar 1/3 lebar kayu.

Untuk mendapatkan hubungan yang kokoh, dibuat lobang tertutup jadi ambng

atas diperpanjang 8 sampai 10 cm, ini dinamakan dengan telinga kozen. Ujung

ambang tersebut ditarik 1 cm dan berbentuk trapesium serta ditakik beralur

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 24: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I menyilang . Untuk memperkokoh hubungan dapat dikunci dengan pasak kayu

atau paku. Pada pratikuk in mahasiswa diinstruksikan untuk membuat hubungan

kozen dalam skala ukuran kecil, seperti pada gambar kerja.

Untuk prosedur pratikum, mahasiwa diharapkan sudah dapat menggunakan

peralatan sebagai mana mestinya, serta dapat bekerja dengan mengutamakan

keselamatan kerja dan dapat menerapkan langkah-langkah kerja yang efektif dan

efisien.

C. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

Gergaji tangan pemotong atau pembelah

Gergaji punggung

Ketam pendek halus atau kasar

Palu besi dan palu kayu

Pahat tusuk

Obeng

Siku dan siku verstek

Meteran dan penggaris

Pensil dan krespen

Perusut

Klem dan ragum

2. Bahan

Kayyu ukuran 5/7 cm

D. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada bngku kerja atau lemari peralatan dengan baik

dan teratur apabila belum diperlukan.

2. Guanakan pakaian kerja selengkapnya.

3. pelajari dahulu gambar keraja dan ikuti langkah kerja dengan teratur .

4. kosentrasi atau pusatkan pikiran / perhatian pada pekerjaan.

5. Ikuti petunjuk instruktur.

6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya masing-masing

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 25: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

E. Langkah Kerja

1. Sediakan kayu ukuran 5/7 – 50 cm

2. Ketam hingga rata dan siku dengan ukuran 4,5 / 6,5 – 50 cm.

3. Potong menjadi bagian yang sama panjang, lalu potong sisa kayu

sehingga menjadi ukran masing-masing 25 cm.

4. Lukislah masing-masing bagian tersebut.

5. Ambil satu bagian kayu lalu buatlah pada salah satu sudut lukisan

sponing berukuran lebar 2 cm dan dalamnya 1 cm.

6. Bagi panjang kayu menjadi tiga bagian.

7. Lukislah bagian telinga, ujungnya berbentuk trapesium.

8. Lukislah bagian yang kedua, mula-mula lebar kayu bagian ini, di bagi

menjadi tiga bagian yang sama besar dan bagian tengahnya dibuat

arsiran yang nantinya dijadikan sebagai lubang pen.

9. buatlah lukisan sponing dengan ukurn lebarnya 2 cm serta dalamnya 1

cm.

10. Pada ujung bagian atas buat lukisan pen dengan ukuran 1/3 lebar kayu.

11. Arsirlah bagian kayu yang terbuang.

12. Lakukan pemahatan, pemotongan pembuangan, bagian kayu yang telah

diarsir.

13. Periksalah hasil pekerjaan pada instruktur.

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 26: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

BAB VII

HUBUNGAN BALOK TARIK DENGAN

TIANG KUDA – KUDA

a. Tujuan

Pada akhir pratikum diharapkan mahasiswa akan dapat ;

Terampil menggunakan alat perkakas yang

diperlukan dengan teknik yang benar

Membuat hubungan balok tarik dengan

tiang gantung dan batang sokong

Menerangkan fungsi serta syarat hubungan

balok tarik dan balok tiang gantung dan batang sokong.

b. Teori Dasar dan Petunjuk Umum

Pada pekerjaan kali ini mahasiswa diinstruksikan untuk membuat

hubungan balok dengan tiang kuda – kuda dan balok sokong. Untuk

prosedur pengerjaan mahasiswa dapat menggunakan peralatan sebagai

mana mestinya, serta dapat bekerja dengan mengutamakan keselamatan

kerja dan menerapkan kerja efektif dan efisien.

c. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

Gergaji tangan pemotong atau pembelah

Gergaji punggung

Ketam pendek halus atau kasar

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 27: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

Palu besi dan palu kayu

Pahat tusuk

Obeng

Siku dan siku verstek

Meteran dan penggaris

Pensil dan krespen

Perusut

Klem dan ragum

2. Bahan

Kayu ukuran 5/7 cm

d. Keselamatan Kerja

1. Simpanlah alat-alat pada bngku kerja atau lemari peralatan dengan

baik dan teratur apabila belum diperlukan.

2. Gunakan pakaian kerja selengkapnya.

3. pelajari dahulu gambar kerja dan ikuti langkah kerja dengan teratur

.

4. kosentrasi atau pusatkan pikiran / perhatian pada pekerjaan.

5. Ikuti petunjuk instruktur.

6. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya masing-masing

e. Langkah Kerja

i. Sediakan kayu ukuran 5/7 – 50 cm

ii. Ketam hingga rata dan siku dengan ukuran 4,5 / 6,5 –

50 cm.

iii. Memotong ukuran bersih sesuai gambar

iv. Melukis hubungan dan sambungan

v. Membentuk hubungan dan sambungan

vi. Merakit hubungan dan sambungan

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 28: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I

BAB IX

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari hasil praktek kerja kayu yang telah dilakukan di Bengkel Politeknik

Negeri Padang Universitas Andalas selama dua minggu berturut-turut, dan

telah menyelesaikan beberapa job yang telah diberikan, maka penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut :

Praktek kerja kayu I dikerjakan dengan menggunakan alat-alat atau

perkakas ntangan (lat manual) dan belum mempergunakan mesin.

Dalam pembyuatan kontruksi kayu pada masing- masing job dituntut

ketelitian kepada setiap mahasiswa yang bekerja sehingga mempoeroleh

hasil-hasil yang baik dan sempurna dengan gambar kerja dan intruksi yang

diberikan.

Pada saat melaksanakan praktek hendaknya memperhatikan keselamatan

kerja terutama dalam pemakaiaan alat dan perkaaks agar tidak terjadi

kecelakaan dalam praktek.

Pelajaran praktek kerja kayu I ini adalah sebgai pengetahuan dasar dalam

pembuatan kontruksi untuk diterapkan dilapangan nantinya.

SARAN

Dalam melaksanakan praktek Carpentry I ini masih banyak terdapat

kendala antara lain salah satunya keterlambatan dalam menyelesaikan bnda kerja,

hasil yang kuyarang bagus dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena keterbatasan

perkakas dan peralatan kerja. Oleh karena itu kami mohon agar dlam praktek,

semua peralatan yang dipergunakan harus layak pakai dan peralatan tolong

dilengkapi dari alat yang paling kecil ukurannya sampai alat yang paling besar

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308

Page 29: Laporan Kayu I 18 April - 29 April 2011

B e n g k e l S i p i l Politeknik Negeri Padang CaRpeNtRy I ukurannnya, sehingga kendala tersebut dapat diselesaikan dan apa yang

dikerjakan sesuai dengan yang diinginkan.

KEVIN WARSAHID IB MANDIRI 100102308