LAPORAN KASUS
Pande Nym Anom DWPutu Lokita Pradnyana
Clareza Arief Wardhana
KorneaSelaput bening mata yang tembus cahaya
dan menutup bola mata sebelah depan
Penyusun lapisan kornea :Jaringan epitelMembran BowmanStromaMembran DescementEndothel
Ulkus KorneaPeradangan kornea yang diikuti kerusakan
lapisan kornea, kerusakan dimulai dari lapisan epitel
Terbentuknya ulkus pada kornea mungkin banyak ditemukan oleh adanya kolagenase oleh sel epitel baru dan sel radang
Ulkus terbentuk oleh karena adanya infiltrat yaitu proses respon imun yang menyebabkan akumulasi sel-sel atau cairan di bagian kornea
Faktor ResikoKelainan pada bulu mata (trikiasis) dan sistem air
mata (insufisiensi air mata, sumbatan saluran lakrimal)
Faktor eksternal, yaitu : luka pada kornea (erosio kornea), karena trauma, penggunaan lensa kontak, luka bakar pada daerah muka
Kelainan-kelainan kornea yang disebabkan oleh : edema kornea kronik, exposure-keratitis, keratitis neuroparalitik, keratitis superfisialis virus
Kelainan-kelainan sistemik, malnutrisi, alkoholisme, sindrom Stevens-Jhonson, sindrom defisiensi imun
Obat-obatan yang menurunkan mekaniseme imun
EtiologiBakteri : streptokokus pneumoniae
sedangkan bakteri lain menimbulkan ulkus kornea melalui faktor-faktor pencetus
Virus : herpes simplek, zooster, variolaJamur : golongan kandida, fusarium,
aspergilus, sefalosporiumReaksi hipersensifitas : Reaksi terhadap
stapilokokus (ulkus marginal), TBC (keratokonjungtivitis flikten), alergen tak diketahui (ulkus cincin)
PatofisiologiKornea adalah jaringan yang avaskuler, hal ini
menyebabkan pertahanan pada waktu peradangan tak dapat segera datang seperti pada jaringan lain yang mengandung banyak vaskularisasi
Dengan adanya defek atau trauma pada kornea, maka badan kornea, wandering cells, dan sel-sel lain yang terdapat pada stroma kornea segera bekerja sebagai makrofag, kemudian disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang terdapat di limbus dan tampak sebagai injeksi di perikornea
PatofisiologiProses selanjutnya adalah terjadi infiltrasi
dari sel-sel mononuklear, sel plasma, leukosit polimorfonuklear, yang mengakibatkan timbulnya infiltrat yang tampak sebagai bercak berwarna kelabu, keruh dengan batas tak jelas dan permukaan tidak licin. Kemudian dapat terjadi kerusakan epitel, infiltrasi, peradangan dan terjadilah ulkus kornea
KlasifikasiKlasifikasi ulkus kornea berdasarkan letaknya:a.Ulkus kornea sentral :
- Ulkus kornea oleh bakteri- Ulkus kornea oleh virus- Ulkus kornea oleh jamur
b.Ulkus kornea marginal :- Ulkus cincin- Ulkus kataral simplex- Ulkus Mooren
DiagnosisNyeriPeka terhadap cahaya (fotofobia) Peningkatan pembentukan air mataPada kornea akan tampak bintik nanah yang
berwarna kuning keputihanGangguan penglihatanMata merahMata terasa gatalKotoran mata
DiagnosisPenegakan diagnosis dari ulkus kornea juga
ditemukan tes fluoresin positif disekitar ulkus.
Kerokan pada ulkus dilanjutkan dengan kultur bakteri, pengecatan gram, atau KOH.
Slitlamp untuk melihat sel flare.
Diagnosis Banding
KeratitisEndoftalmitisSikatrik kornea
KomplikasiInfeksi di bagian kornea yang lebih dalam
(Endophtalmitis, Panophtalmitis) Perforasi kornea (pembentukan lubang),
Descemetocele
PenatalaksanaanSekret yang terbentuk dibersihkan 4 kali sehariDiberi pengobatan topikal sesuai kausa :
- bakteri : aminoglikosida (cefazolin atau gentamycin) kuinolon (ciprofloxacin 0,3%)
- virus: debridement secara mekanis antivirus topikal (vidarabine atau
idoyuridine) -- -- jamur : antijamur spektrum luas (natamycin, fluconazole,
amphotericin B, miconazole, atau ketoconazole)
Biasanya diberi lokal kecuali bila keadaan beratDilakukan pembedahan atau keratoplasti apabila dengan
pengobatan tidak sembuh
PrognosisDubia ad malamkomplikasi yang dapat terjadi berupa
perforasi kornea, endopthalmitis, panopthalmitis.
Apabila sembuh maka akan menyebabkan terbentuknya sikatriks kornea yang juga akan mengganggu penglihatan penderita
Identitas PasienNama : Ida Ayu Ketut TamanUmur : 54 TahunAlamat : Br. Tibu Sambi, Yeh
Embang Kangin Mendoyo Jenis Kelamin : PerempuanPekerjaan : PetaniAgama : HinduSuku Bangsa : Bali
AnamnesisKeluhan utamaMata kiri nyeri dan merah
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Poli Mata RSUP Sanglah
mengeluh nyeri pada mata kiri sejak 3 hari yang lalu namun pasien masih dapat membuka matanya. Nyeri pada mata dirasakan menetap hingga saat ini. Awalnya, 5 hari yang lalu pasien mengatakan mata pasien terkena serpihan padi saat bekerja di sawah dan karena keluhan gatal pasien menggosok – gosok matanya. Selain itu pasien mengeluh mata merah yang menetap hingga saat ini. Selain keluhan diatas pasien juga mengeluhkan mata berair yang dirasakan terus – menerus hingga saat ini, silau juga dirasakan pada siang hari
Pasien juga mengeluhkan pandangan kabur. Pandangan kabur ini dirasakan sejak 2 hari yang lalu. 2 hari yang lalu pasien merasakan matanya tampak bercak putih keabu – abuan. Pasien sempat menggunakan obat tetes mata Cendo Xytrol yang diberikan oleh dokter umum, namun keluhan tersebut tidak berkurang
Riwayat Penyakit Dahulu dan PengobatanPasien tidak pernah mengalami hal ini
sebelumnya. Riwayat alergi (+), penggunaan kacamata dan penyakit sistemik seperti hipertensi dan diabetes mellitus disangkal oleh pasien. Pasien tidak pernah minum obat dalam jangka waktu yang lama
Riwayat KeluargaTidak ada keluarga yang mengalami keluhan
yang serupa dengan pasien. Riwayat SosialPasien sehari – hari merupakan seorang
petani. Pendidikan terakhir pasien adalah sekolah dasar
Pemeriksaan Fisik UmumKeadaan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : ComposmentisTekanan darah : 110/70 mmHgNadi : 88 x/menitLaju pernafasan : 20 x/menitTemperatur : 36,7 °CBerat badan : 45 kgTinggi badan : 154 cm
Pemeriksaan Fisik KhususOkuli Dekstra (OD) Okuli Sinistra (OS)
Visus
Pin Hole
Refraksi
6/12
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
1/60
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Supra cilia
Madarosis
Sikatriks
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Palpebra superior
Edema
Hiperemi
Enteropion
Ekteropion
Benjolan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada (+)
Ada (+)
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Pemeriksaan Fisik KhususPungtum lakrimalis
Sumbatan
Hiperemis
Benjolan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Konjungtiva palpebra superior
Sekret Mata
Hiperemi
Folikel
Papil
Sikatriks
Benjolan
Lain-lain
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada (+) Berair
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Pemeriksaan Fisik KhususKonjungtiva bulbi
Kemosis
Hiperemi
-Konjungtiva
-Silier
Perdarahan di bawah konjungtiva
Pterigium
Pingueculae
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
CVI (+)
PCVI (+)
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Sklera
Arkus Senilis
Lain - lain
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Pemeriksaan Fisik KhususKornea
Sikatriks
Infiltrat
Ulkus
Keratik presifitat
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada (+)
Ada (+)
Tidak ada
Bilik Mata Depan
Kedalaman
Hypema
Hipopion
Normal
Tidak ada
Tidak ada
Normal
Tidak ada
Ada (+)
Pemeriksaan Fisik KhususIris / Pupil
Bentuk
Refleks cahaya langsung
Refleks cahaya konsensual
Bulat, regular
(+)
(+)
Bulat, regular
Sulit dievaluasi
Sulit dievaluasi
Lensa
Subluksasi
Dislokasi
Tes bayangan iris
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan OD OS
Pergerakan bola mata
Tes konfrontasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tonometri Schiotz 17,3 mmHg Tidak dilakukan
Refleks Fundus (+) Sulit dievaluasi
ResumePasien perempuan, 54 tahun, mengeluh mata kiri
nyeri sejak 5 hari yang lalu disertai dengan mata merah, berair, dan silau terutama pada siang hari.
Pasien mengaku awalnya mata kiri pasien terkena serpihan padi pada saat bekerja disawah, dan pasien sempat mengosok matanya 2 hari yang lalu, mata pasien terasa lebih kabur dari sebelumnya dan tampak bercak putih keabu – abuan.
Pemeriksaan LokalOD Pemeriksaan OS6/12 Visus 1/60
Normal Palpebra Edema(+) Tenang Konjungtiva Hiperemi (+),
CVI (+), PCVI (+) Normal Sklera Normal Jernih Kornea Edema, kekeruhan sentral, ulkus (+)
bulat batas tegas, ukuran 1,5 x 2,5 mm
Pemeriksaan Lokal Normal BMD Hipopion (+)
<1/3 camera okuli anterior Bulat, regular Iris Sulit dievaluasiRefleks pupil (+) Pupil Sulit dievaluasi Jernih Lensa Sulit dievaluasi
(+) Refleks Fundus Sulit dievaluasiTidak dilakukan Tes Fluoresin Positif, ulkus bulat sentral, ukuran 1,5 mm x 2,5 mm, batas tegas Normal Tes sensibilitas Normal
Diagnosis BandingOS Ulkus Kornea ec susp bakteriOS Ulkus Kornea ec susp jamurOS Ulkus Kornea ec susp viral Diagnosis KerjaOS Ulkus kornea ec susp bakteri komplikasi
hypopion
Usulan PemeriksaanSlitlampPengecatan gram / KOH / giemsa
Terapi KIE bed rest, jaga higiene mata, nutrisi
cukupFloxa tetes mata 6 kali 1 tetes per hari Atrophin 1% tetes mata 3 x 1 tetes / hariVitamin C. 1 x 500mgAnalgetik Asam mefenamat 3 x 500 mg
PrognosisDubius ad malam
Teori Kasus-Keluhan utama penderita yaitu mata kiri nyeri mata kiri nyeri sejak 3 hari yang lalu
- Berair, dan silau terutama pada siang hari
- Disertai dengan mata merah
- Ulkus kornea menyebabkan nyeri karena kornea memiliki banyak serabut nyeri
- Peka terhadap cahaya (fotofobia) dikarenakan kontraksi iris karena peradangan dimana terjadi dilatasi pembuluh iris yang merupakan refleks akibat dari iritasi ujung saraf kornea dan peningkatan pembentukan air mata
- Selain itu adanya mata merah dan berair dikarenakan proses inflamasi yang menyebabkan pelebaran pembuluh darah
Teori Kasus- Gangguan visus, hiperemi pada palpebra, gambaran hipopion pada bilik mata depan dan tampak berair
- Edema pada kelopak disebabkan adanya peningkatan permeabilitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah berupa PCVI dan CVI dikarenakan adanya reaksi peradangan
-Adanya infiltrasi sel-sel radang pada kornea dan gambaran ulkus
-
- Visus OD 1/60, hiperemi (+), hipopion (+) dan sekret mata tampak berair
- OD edema (+) pada palpebra superior, tampak hiperemi konjungtiva dan silier
- OD ulkus (+) bulat batas tegas, ukuran 1,5 x 2,5 mm
Teori Kasus- Antibiotik lokal spektrum luas
- Pemberian midriatikum untuk mengurangi nyeri yang ditimbulkan oleh spasme dari otot siliari
- Pemberian vitamin C untuk mempercepat pertumbuhan sel – sel epitel
- Pemberian analgetik
- Floxa tetes mata 6 kali 1 tetes per hari
- Atrophin tetes mata 3 kali 1 tetes per hari
- Vitamin C 1 x 500mg
- Asam mefenamat 3 x 500 mg
Teori Kasus- Prognosis buruk karena komplikasi yang dapat terjadi (perforasi kornea, endopthalmitis, panopthalmitis). Apabila sembuh akan terbentuk sikatriks kornea yang juga akan mengganggu penglihatan penderita.
- Dubia ad malam