Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang
BAB VI
PEMAHAMAN FITURE GSM
MENGGUNAKAN GSM TRAINER
5.1 Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran praktikum dengan pokok bahasan pemahaman
fiture GSM menggunakan GSM trainer, mahasiswa akan dapat:
1) Memahami perintah AT commanduntuk mengetahui informasi yang
tersimpan pada SIM card, perangkat mobile dan jaringan seluler
menggunakan modul GSM trainer,
2) Menganalisis hasil praktikum dan membandingkan dengan teori tentang
fiture layanan jaringan GSM.
3) Melakukan praktikum menggunakan modul GSM trainer dengan sintax AT
command :
AT + FDT :Sebagai perintah Prefiks transmisi data
AT + FDR :Sebagai perintah untuk memulai penerimaan data
AT + FET :Sebagai perintah untuk menyela transmisi dokumen
AT + FPTS :Sebagai perintah untuk pengalihan respon halaman
posting
Praktikum dengan pokok bahasan pemahaman fiture GSM menggunakan
GSM trainer adalah melakukan praktikum menggunakan modul GSM trainer
dengan sintax AT command kemudian menganalisis hasil praktikum dan
membandingkan dengan teori tentang fiture layanan jaringan GSM.
6.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pemahaman fiture GSM
menggunakan GSM trainer,sebagai berikut:
1) SIM card (kartu perdana beserta PIN dan PUK),
2) Personal computer,
3) Modul GSM trainer,
4) Syintax AT command.
6.3 Teori Dasar
6.3.1 AT Command
Sistem Komunikasi Bergerak78Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang
AT command berasal dari kata attention command. Attention berarti
peringatan atau perhatian dan command berarti perintah atau instruksi.
Pengertian AT command adalah perintah atau instruksi yang dikenakan pada
modem atau handset.AT command diperkenalkan oleh Dennis Hayes pada
tahun 1977 yang dikenal dengan “smart modem”.Modem bekerja pada baud rate
300 bps. Modem ini terdiri dari sederet instruksi yang mengatur komunikasi dan
fitur-fitur di dalamnya. Salah satu contoh sederhana penggunaan AT command
misalnya komunikasi dua buah komputer menggunakan port COM(port RS-232).
AT command mempunyai dua mode, yaitu mode data(data mode) dan mode
perintah(command mode).Untuk berpindah dari mode data menuju mode
perintah dipisahkan oleh tiga tanda plus dan jeda selama satu detik.Dalam
perkembangannya AT command banyak diterapkan pada mobile
handset(telepon selular). Instruksi dasar AT command digunakan hampir oleh
semua merk telepon selular. Namun demikian, ada beberapa instruksi yang
ditambahkan sendiri pada handset tersebut oleh vendor pembuatnya.
AT command adalah perintah yang dapat diberikan kepada handphone
atau GSM/CDMA untuk melakukan sesuatu hal, termasuk untuk mengirim dan
menerima SMS. Dengan memprogram pemberian perintah ini di dalam
komputer/mikrokontroler maka perangkat dapat melakukan pengiriman atau
penerimaan SMS secara otomatis untuk mencapai tujuan tertentu.
Komputer ataupun mikrokontroler dapat memberikan perintah AT-
command melalui hubungan kabel data serial ataupun bluetooth. Antara
perangkat handphone dan GSM/CDMA modem bisa memiliki AT command yang
berbeda, namun biasanya mirip antara satu perangkat dengan perangkat lain.
Untuk dapat mengetahui secara persis maka harus mendapatkan dokumentasi
teknis dari produsen pembuat handphone atau GSM/CDMA modem.
6.3.2 AT Command dan Hyper Terminal
AT command diakses melalui hyperterminal sangat mudah dilakukan. Hal
pertama yang harus dilakukan adalah memastikan komputer dan handset telah
terhubung melalui port COM(menggunakan kabel RS-232) atau melalui COM
virtual pada windows(biasanya menggunakan kabel USB sebagai port COM,
khusus penggunaan kabel USB pastikan bahwa driver kabel tesebut sudah
terinstal).
Prosedur pengoperasian AT command:
Sistem Komunikasi Bergerak79Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang
Start>Allprogram>Accessories>Communication>Hyper Terminal.
Isikan Name dan pilih Icon sesuka Anda, OK
Selanjutnya menu diatur konfigurasinya. Tekan tombol Disconnect. Buka
file>Properties>
Padaconnect using, pilih COM yang akan digunakan(sesuau dengan port
yangterhubung dengan handset) dan Click pada Configure. Gambar 6.4,
Gambar 6.5 dan Gambar 6.6 adalah tampilan setting AT command.
Gambar 6.4 Tampilan koneksi hyperterminal
Gambar 6.5 Tampilan konfigurasi hyperterminal
Port setting, sebagai berikut:
Bits per second : 9600 bps,
Data bits : 8,
Parity : None,
Stop bits : 1,
Sistem Komunikasi Bergerak80Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang
Flow control : None, kemudian klik OK
Gambar 6.6Port setting
Berikutnya kembali ke form dialog hyperterminal, tekan tombol Call dan
indikasi bahwa hyperterminalsiap digunakan adalah status Connected dan
tertulis 9600 8-N-1, yang ditunjukkan dalam Gambar 6.7.
Gambar 6.7 Status connected
Sistem Komunikasi Bergerak81Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang
6.3.3 AT + FDT
Perintah ini merupakan prefiks transmisi data.
Pada command AT + FDT respons yang mungkin terjadi adalah ok
6.3.4 AT + FDR
Perintah ini digunakan untuk memulai penerimaan data.
Pada command AT + FDR respons yang mungkin terjadi adalah ok
6.3.5 AT + FET
Perintah ini menyela halaman dan transmisi dokumen setelah + FDT perintah. Itu
menunjukkan bahwa halaman saat selesai, dan apakah atau tidak ada tambahan
halaman yang akan dikirim.
Pada command AT + FET respons yang mungkin terjadi adalah ok
Perintah AT + FET = <ppm>
Nilai yang ditetapkan:
<ppm> 0 halaman lain berikutnya, dokumen yang sama
1 Dokumen lain berikutnya
2 halaman Tidak ada lagi atau dokumen
3 Halaman lain parsial berikutnya
4 halaman lain, prosedur mengganggu
5 Dokumen lain, prosedur mengganggu
Sistem Komunikasi Bergerak82Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang
6 Semua dilakukan, prosedur mengganggu
Keterangan: Stasiun terpencil harus merespon dengan:
+ FPTS, <ppr>.
6.3.6 AT + FPTS
Perintah ini menetapkan pengalihan respon halaman posting .
Pada command AT + FPTS respons yang mungkin terjadi adalah ok
Nilai yang ditetapkan:
<ppr> 1 Halaman baik
2 Halaman buruk: melatih ulang diminta
3 Halaman baik: melatih ulang diminta
4 Page buruk: interupsi yang diminta
5 Page yang baik: interupsi yang diminta
6.4 Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum adalah sebagai berikut:
SIMcarddipasang pada modul GSM trainer,
Modul GSM trainerdipasang pada komputer,
Program hyperterminaldiaktifkan dengan langkah-langkah:
Start – program – accessories – communications – hyperterminal,
Pada jendela connect to pilih com1, kemudian diisi nilai berikut:
Speed 9600 bps,
8 bits data,
No parity,
1 stop bits,
Flow control none.
6.5 Problem
1) Mahasiswa melakukan praktikum menggunakan GSM trainer untuk
mengamati respon AT command yang dimasukkan ke PC.
Sistem Komunikasi Bergerak83Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang
2) Menganalisis hasil praktikum dan membandingkan dengan teori tentang
fiture layanan jaringan GSM dan menjelaskan masing-masing fungsi AT
command.
3) Setiap mahasiswa memperoleh tugas praktikum dengan topik AT
command yang berbeda.
6.6 Solusi
6.7 Tabel Praktikum
Pengamatan praktikum menggunakan Tabel 6.1, yang terdiri syntax AT
command dan respon yang dijawab oleh perangkat.
Tabel 6.1 Pengamatan praktikum
Syntax AT Command Respon Hasil AT Command
AT+FDT ERROR
AT+FDR ERROR
AT+FET ERROR
AT+FPTS ERROR
Sistem Komunikasi Bergerak84Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang
6.8 Hasil dan Pembahasan
AT + FDT =?
ERROR
Perintah syntax ini terjadi kesalahan (error) karena perintah ini
digunakan untuk prefiks transmisi data , ketika kita mencoba syntax
tersebut tidak ada transmisi data yang terjadi sehingga respon yang
di terima adalah ERROR
AT+FDR=?
ERROR
Perintah syntax ini terjadi kesalahan (error) karena perintah ini
digunakan untuk memulai penerimaan data, tetapi pada saat
praktikum tidak ada data yang diterima, sehingga respon yang di
terima ERROR.
AT + FET=?
ERROR
Perintah syntax ini terjadi kesalahan (error) karena perintah ini
digunakan untuk untuk menyela transmisi dokumen, Karena pada
saat praktikum tidak ada data yang dikirim. Sehingga tidak terjadi
ERROR.
AT + FPTS=?
ERROR
Perintah ini ERROR karena tidak pengalihan untuk respon halaman
posting
6.9 Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
AT + FDT :Sebagai perintah Prefiks transmisi data
AT + FDR :Sebagai perintah untuk memulai penerimaan data
AT + FET :Sebagai perintah untuk menyela transmisi dokumen
AT + FPTS :Sebagai perintah untuk pengalihan respon halaman
posting
Sistem Komunikasi Bergerak85Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPoliteknik Negeri Malang
Bila pada respon dari AT command yang kita ketikkan terdapat ERROR
itu bisa berarti karena perangkat/ handset atau modem tidak dapat support
perintah AT Command yang kita maksud. Bisa karena kita salah
memasukkan syntax atau bisa juga layanan yang kita inginka tidak tersedia
pada saat itu. ERROR pada saat itu juga bisa terjadi karena parameter yang
diberikan tidak sesuai, bisa disebabkan pulsa tidak mencukupi atau karena
hal lain.
6.10 Referensi
ST 2133
Aisah, ST. MT., 2010 “Buku Ajar Praktikum Sistem Komunikasi
Bergerak” BAB 8 . Politeknik Negeri Malang .
Sistem Komunikasi Bergerak86Program Studi Jaringan Telekomunikasi Digital
Top Related