LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013
ii
KATA PENGANTAR
Pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam menunjang perekonomian Jawa Timur, hal ini dapat terlihat pada Data Dinamis Perekonomian Jawa Timur tahun 2014 yang menunjukkan bahwa sektor pertanian termasuk dalam 3 (tiga) sektor yang memberikan kontribusi terbesar tahun 2013 yaitu sebesar 14,91%. Sektor pertanian juga dihadapkan pada tantangan seiring perkembangan era globalisasi saat ini, sehingga pembangunan pertanian diharapkan dapat menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi, mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu arah kebijakan pembangunan pertanian melalui program dan kegiatan saat ini disesuaikan dengan Rencana Strategis Tahun 2009-2014 dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan pertanian di Jawa Timur.
Dalam rangka memenuhi akuntabilitas implementasi program dan kegiatan maka perlu dilakukan pengukuran kinerja terhadap pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2013 melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), untuk memberikan gambaran perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan serta capaian sasaran strategis yang dilaksanakan pada Tahun 2013 yang merupakan capaian kinerja tahun ke-empat pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk tanggung jawab dalam akuntabilitas, tranparansi dan pencapaian kinerja yang mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2013. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP ) yang tata cara penyusunannya diatur dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu pelaksana Pemerintah Daerah memiliki kewajiban menyampaikan laporan tentang pelaksanaan tugas pokoknya secara teratur, jelas, serta tepat waktu yang diukur atas dasar penilaian capaian terhadap target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2013.
iii
Kami berharap Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat menjadi bahan evaluasi dan perencanaan pelaksanaan Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura ke depan, serta peningkatan kinerja bagi seluruh staf Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan program dan kegiatannya. Namun sangat disadari bahwa di dalam penyusunan Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran terhadap laporan ini sangat diharapkan untuk perbaikan ke depan.
Surabaya, Maret 2014
KEPALA DINAS PERTANIAN
PROVINSI JAWA TIMUR
Dr. Ir. Wibowo Ekoputro, MMT
Pembina Utama Madya
NIP. 19561130 198302 1 003
iv
DAFTAR ISI
Halaman Pengantar ..................................................................................... ii Daftar Isi ...................................................................................... iv Daftar Tabel .................................................................................. vi Daftar Gambar ............................................................................... viii Daftar Lampiran ............................................................................. ix Ringkasan Eksekutif ....................................................................... x I. Pendahuluan .......................................................................... 1
1.1 ... Latar Belakang ............................................................... 1 1.2 ... Dasar Hukum Penyusunan LAKIP .................................... 3 1.3 ... Tujuan .......................................................................... 5 1.4 ... Kedudukan, Tugas, dan Fungsi ........................................ 5 1.5 ... Struktur Organisasi ......................................................... 6 1.6 ... Gambaran Umum Dinas Pertanian ................................... 7
1.6.1 Potensi Sumber Daya Manusia Pertanian ................ 7 1.6.2 Potensi Tanaman Pangan dan Holtikultura .............. 9
1.7 ... Ruang Lingkup ............................................................... 11 II. Perencanaan dan Perjanjian Kerja ........................................... 13
2.1 ... Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 2009-2014 ....................................... 16
2.1.1 Visi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ....................................... 17
2.1.2 Misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ....................................... 17
2.1.3 Tujuan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ........... 18 2.1.4 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
Utama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ........... ... 19 2.2 ... Penetapan Kinerja .............................................................. 23 2.3 ... Upaya Mencapai Tujuan dan Sasaran ................................... 27
2.3.1 Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Holtikultura yang Bersumber APBD ....................... 27 2.3.2 Program Pembangunan Tanaman Pangan dan
Holtikultura yang bersumber APBN ............................. 28
III. Akuntabilitas Kinerja ................................................................... 29 3.1 Pengukuran Kinerja Tahun 2013 .......................................... 29 3.2 Analisa Kinerja ................................................................... 32
v
3.2.1 Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya yang Baik dan Ramah Lingkungan (Aman Bagi Pekerja, Aman Terhadap Lingkungan, dan Aman Konsumsi) .............. 32
3.2.2 Peningkatan Luas Panen (ha), Produksi (ton), Produktivitas (ku/ha) Tanaman Pangan dan Holtikultura di Jawa Timur .................................. 35 3.2.3 Peningkatan Penyediaan Benih Tanaman Pangan dan
Holtikultura yang Bersertifikat dan Memenuhi Syarat Tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu dan harga) ..................................................................... 41
3.2.4 Peningkatan Kualitas Produk Tanaman Pangan dan Holtikultura yang Berdaya Guna Tinggi Untuk Mencukupi Pasar Domestik dan Ekspor .................... 42
3.3 Akuntabilitas Keuangan ....................................................... 44 3.4 Penghargaan yang Diterima Baik nasional Maupun Provinsi .... 46
IV. Penutup ..................................................................................... 51
4.1 Kesimpulan ....................................................................... 51 4.2 Saran ............................................................................... 54
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan --------------- 7 Tabel 2. Komposisi Pegawai Berdasarkan Kelompok Jabatan ---------------------- 8 Tabel 3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ---------------------- 8 Tabel 4. Matrix Hubungan antara Misi dan Tujuan ---------------------------------- 19 Tabel 5. Matriks Hubungan antara Tujuan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Sasaran Strategis --------------- 20 Tabel 6. Sasaran Luas Areal Tanaman Pangan dan Hortikultura
yang Menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Good Agriculture Practices (GAP) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 --------------------------------------------------------------- 21
Tabel 7. Sasaran Luas Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ------------------------------------------------ 22
Tabel 8. Sasaran Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 -------------------------------------- 22
Tabel 9. Sasaran Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 -------------------------------------- 22 Tabel 10. Sasaran Jumlah Produksi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
yang Bersertifikat Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ---------------- 22 Tabel 11. Sasaran Jumlah Produk Hortikultura yang Telah Menerapkan
GAP dan Bersertifikat Prima 3 di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ---------------------------------------------------------------- 23
Tabel 12. Penetapan Kinerja Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2013 ---------------------------- 24 Tabel 13. Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013 --- 30
vii
Tabel 14. Capaian Luas Areal Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), dan Good Agriculture Practices (GAP) Provinsi Jawa Timur ----------------------------------------------------- 32
Tabel 15. Capaian Kinerja Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur ------------------ 36 Tabel 16. Kontribusi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur terhadap Nasional
Tahun 2012-2013 ------------------------------------------------- 38 Tabel 17. Produksi Padi Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain dan Nasional
Tahun 2012-2013 ----------------------------------------------------------- 40 Tabel 18. Produksi Jagung Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain da Nasional
Tahun 2012-2013 ----------------------------------------------------------- 40 Tabel 19. Produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain da Nasional
Tahun 2012-2013 ----------------------------------------------------------- 41 Tabel 20. Capaian Jumlah Produksi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
Bersertifikat di Provinsi Jawa Timur ------------------------------------------- 42 Tabel 21. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Peningkatan Kualitas Produk Tanaman
Pangan dan Hortikultura Yang Berdaya Guna Tinggi Untuk Mencukupi Pasar Domestik dan Ekspor di Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 --------- 43
Tabel 22. Perkembangan Keuangan (Inputs) Tahun 2012 --------------------------- 45
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Grafik Keuangan APBN dan APBD Tahun 2013 ------------------------ 46
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. INDIKATOR KINERJA UTAMA Lampiran II. MATRIKS RENSTRA DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2019 – 2014 Lampiran III. PENETAPAN KINERJA 2013 Lampiran IV. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 Lampiran V. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2013 Lampiran VI. LAPORAN REALISASI PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
x
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
laporan yang memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2013, sekaligus merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun berikutnya. Penyusunan LAKIP mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 mengenai Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur melaporkan kinerja selama pelaksanaan kegiatan pada tahun 2013 yang mengacu pada Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2014 dengan Visi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yaitu: “Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah dan Kesejahteraan Petani “.
Visi tersebut dilaksanakan dalam bentuk Misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, meliputi : 1) Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang berkelanjutan dan efisien serta berwawasan lingkungan; 2) Mewujudkan keseimbangan agroekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan; 3) Mewujudkan peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri.
Untuk dapat mendukung pencapaian agenda pembangunan nasional dan tujuan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta untuk mengedepankan peran pembangunan pertanian yang mampu mengakomodasi berbagai perkembangan dan kepentingan dalam mengantisipasi berbagai tantangan masa depan, maka Tujuan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura ditetapkan sebagai berikut : 1) Mewujudkan sistem agribisnis tanaman
xi
pangan dan hortikultura unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal; 2) Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan; 3) Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani. Sedangkan Indikator Kinerja untuk tercapainya Tujuan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur terukur dari :
1) Tujuan 1 “Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal” : indikator kinerja tujuannya yaitu Luas areal pertanaman pangan dan hortikultura yang aman dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT);
2) Tujuan 2 “Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan” : indikator kinerja tujuannya, yaitu: a) pertumbuhan ekonomi subsektor tanaman bahan makanan; b) kontribusi nilai PDRB ADHB Subsektor tanaman bahan makanan terhadap PDRB ADHB Sektor Pertanian; c) Kontribusi nilai PDRB ADHB subsektor tanaman bahan makanan terhadap PDRB ADHB Jawa Timur.
3) Tujuan 3 “Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani” : indikator kinerja tujuannya, yaitu : Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor tanaman pangan; b) Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor hortikultura.
Setelah Tujuan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura diperlukan penetapan sasaran strategis untuk memberikan fokus pada penyusunan program, kegiatan, dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran, dimana setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaian (target) masing-masing. Indikator Kinerja Utama berdasarkan sasaran strategis yang termuat dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 sebagai komitmen untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2013. Dengan berakhirnya pelaksanaan program/kegiatan dilakukan Pengukuran Kinerja terhadap sasaran strategis dengan capaian pada tahun 2013 sebagai berikut :
1. Sasaran pertama, “Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan, dan aman konsumsi)”, yang dilaksanakan melalui kegiatan perluasan areal penanaman dengan penerapan teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada komoditi tanaman pangan tercapai seluas 5.905 ha atau 454,23% dari target yang ditetapkan seluas 1.300 ha, dan komoditi hortikultura tercapai seluas 605 ha atau
xii
16,37% dari target yang ditetapkan seluas 3.695 ha. Sasaran luas areal penanaman melalui penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) tahun 2013 dengan komoditi padi tercapai 52,65 % atau seluas 366.605 ha dari target yang ditetapkan seluas 696.296 ha, untuk komoditi jagung tercapai 17,44 % atau seluas 25.130 ha dari target yang ditetapkan seluas 144.060 ha, dan untuk komoditi kedelai tercapai 78,41 % atau seluas 72.805 ha dari target yang ditetapkan seluas 92.854 ha, jadi rata-rata dari prosentase capaian ketiga komoditi tersebut yaitu sebesar 49,5 %. Rendahnya capaian pada tahun 2013 yaitu rata-rata capaian yang masih dibawah 50 % yaitu sebesar 49,5 % terhadap target yang telah ditetapkan dalam Renstra 2009-2014 menunjukkan perlunya upaya peningkatan penerapan tekonologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) di tahun-tahun berikutnya mengingat melalui penerapan teknologi ini petani dapat menerapkan cara budidaya yang benar yang ramah lingkungan juga sekaligus dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman. Sedangkan luas areal penanaman yang menerapkan teknologi Good Agriculture Practices (GAP) untuk 2 komoditi, yaitu : buah-buahan tercapai 136,6 % atau seluas 22,5 ha dari target yang telah ditetapkan yaitu seluas 16,5 ha, sayuran tercapai 1.533,33 % atau seluas 11,5 ha dari target yang ditetapkan seluas 0,8 ha, jadi dari kedua komoditi tersebut didapat rata-rata prosentase capaian sebesar 834,84 % dari target yang telah ditetapkan. Prosentase capaian ini bisa dibilang cukup tinggi karena sudah diatas 100 % bahkan jauh melampaui dari target yang telah ditetapkan, mengingat penerapan teknologi Good Agriculture Practices (GAP) sangat penting bagi pengembangan hortikultura di Jawa Timur karena produktivitas komoditas hortikultura baik sayuran maupun buah-buahan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Artinya komoditi hortikultura memang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi jika dibanding dengan komoditi tanaman pangan, tapi mengingat karakteristik komoditi hortikultura yang mudah rusak (busuk) dan tidak tahan lama sehingga petani tidak optimal dalam melakukan usaha tani hortikultura. Dengan adanya SOP dan penerapan GAP diharapkan semakin meningkatkan jumlah kebun yang teregristasi sehingga dapat meningkatkan produksi, produktivitas sekaligus mutu produk hortikultura di Jawa Timur.
xiii
2. Sasaran Kedua “Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur”.
Luas panen untuk komoditi tanaman pangan dan hortikultura rata-rata mencapai 91,14 % yang termasuk tinggi jika dilihat permasalahan (isu strategis) pada sektor pertanian saat ini yaitu terjadinya konversi lahan dari pertanian ke non pertanian sebesar 160.378 ha. Terutama pada komoditi padi yang meningkat tajam dari Angka Tetap BPS Tahun 2012 yaitu seluas 61.302 ha, tercapai 107,17% atau 2.037.021 ha. Tetapi keadaan ini berbanding terbalik dengan 4 komoditi yang lain jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan yang mengalami penurunan luas panen pada tahun 2013 jika dibanding dengan tahun 2012, yaitu untuk jagung tercapai 1.199.544 ha terjadi penurunan seluas 32.979 ha; kedelai tercapai seluas 210.618 ha terjadi penurunan seluas 10.197 ha; sayuran tercapai seluas 163.469 ha terjadi penurunan seluas 6.650 ha; buah-buahan tercapai seluas 146.899.713 ha terjadi penurunan seluas 2.241.523 ha.
Pada indikator sasaran produktivitas dari komoditi tanaman pangan dan hortikultura tersebut didapatkan untuk prosentase capaian produktivitas yang cukup tinggi tapi belum tercapai 100 %. Untuk komoditi padi meskipun luas panen mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tapi mengalami angka penurunan sebesar 2,33 ku/ha jika dibandingkan dengan tahun 2012, demikian pula pada komoditi jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan yang masing-masing mengalami penurunan produktivitas sebesar 3,05 ku/ha, 0,75 ku/ha, 1,17 ku/ha, dan 10,93 ku/ha jika dibandingkan dengan produktivitas tahun 2012.
Pada indikator sasaran produksi dapat dilihat bahwa terjadi penurunan produksi pada komoditi padi, jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan. Untuk padi terjadi penurunan sebesar 149.365 ton pada tahun 2013 dibanding dengan tahun 2012. Hal ini sejalan dengan produktivitas pada tahun 2013 yang mengalami penurunan jika dibanding tahun 2012, tetapi berbalik dengan luas panen padi yang mengalami kenaikan pada tahun 2013. Komoditi kedelai juga mengalami penurunan sebesar 32.525 ton sama dengan produktivitas dan luas panen yang mengalami penurunan dibanding tahun 2012. Demikian pula untuk komoditi jagung yang mengalami penurunan produksi sebesar 534.342 ton. Untuk komoditi sayuran juga mengalami penurunan sebesar 47.974 ton pada tahun 2013 jika dibanding tahun 2012 yang sebanding dengan luas panen dan produktivitas yang juga mengalami penurunan.
xiv
Sedangkan untuk komoditi buah-buahan terjadi penurunan produksi sebesar 2.486.459 ton pada tahun 2013 dibanding tahun 2012. Demikian pula pada produktivitas dan luas panen yang mengalami penurunan pada tahun 2013 jika di banding data ATAP BPS tahun 2012.
3. Sasaran strategis ketiga “ Peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)” dengan melakukan kegiatan mengupayakan penyediaan jumlah benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat dengan capaian pada tahun 2013 komoditi padi sebanyak 59.484.99 ton atau 71,59 % dari target 83.094,19; Pada komoditi jagung tercapai sebesar 128,48% atau sebanyak 51.877,30 ton; Pada komoditi kedelai capaiannya terhitung rendah yaitu sebesar 27% atau sebesar 2.343,89 ton, terjadi penurunan sebesar 4.772 ton dari tahun 2012 ke tahun 2013. Sedangkan untuk komoditi hortikultura yaitu buah-buahan dan sayuran terjadi peningkatan dari tahun 2012 yaitu pada tahun 2013 tercapai 128,23% dan 170,88%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam penetapan sasaran luas areal tanam yang terus meningkat dari tahun ke tahun maka penyediaan benih juga seharusnya direncanakan mengalami trend yang meningkat pula karena keberpihakan pemerintah kepada petani untuk meningkatkan ketersediaan benih bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat ditingkat petani.
4. Sasaran strategis keempat “Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor” dengan indikator kinerja utama yaitu jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan Good Agriculture Practices (GAP) dan telah bersertifikasi Prima 3 yang tercapai sebesar 135 % atau sebanyak 27 unit dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 20 unit, tetapi angka tersebut menunjukkan penurunan sebesar 5 unit dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2012 sebanyak 32 unit. Oleh karena itu untuk komoditi-komoditi tersebut masih harus dialokasikan untuk tahun berikutnya dan terus ditingkatkan, karena tujuan utama hasil dari penerapan GAP adalah meningkatnya produksi dan produktivitas hortikultura yang berkualitas dan aman konsumsi.
Berdasarkan sasaran strategis beserta indikator kinerja utamanya ditetapkan strategi pencapaian melalui kebijakan strategis yang diimplementasikan dalam program dan kegiatan yang bersumber dari anggaran APBD dan APBN tahun 2013 sebagai berikut :
xv
1. Dana APBD dengan total pagu sebesar Rp 171.764.381.000,00 dan realisasi sampai triwulan IV (akhir Desember 2013) sebesar Rp 153.684.325.968,00 atau 89,47%, yang terdiri dari : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; Program Peningkatan Disiplin Aparatur; Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; Program Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah; Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan); Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; Program Pengembangan Agribisnis; Program Pengembangan Kawasan Agropolitan; Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan.
2. Dana APBN (Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan) dengan total pagu sebesar Rp 257.143.080.000,00 dan realisasi samapi triwulan IV (akhir Desember 2013) sebesar Rp 241.794.609.290,00 atau 94,03%.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 1
I. PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang
Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis
dalam struktur pembangunan perekonomian nasional.Pembangunan pertanian merupakan salah satu bagian yang pada akhirnya harus dilaksanakan secara keseluruhan dan berkelanjutan karena menyangkut berbagai aspek seperti ekonomi, ekologi, lingkungan pengembangan wilayah dan banyaknya tenaga kerja yang terlibat serta menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian sehingga berdampak pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.Beberapa alasan yang mendasari pentingnya sektor pertaniandiantaranya : (1) potensi sumberdayanya yang besar dan beragam, (2) pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar, (3) besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini , dan (4) menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.Selain itu, pembangunan pada sektor pertanian selalu diidentikkan dengan ketersediaan pangan atau ketahanan pangan. Ketersediaan pangan juga menjadi salah satu indikator berhasil tidaknya program pembangunan pertanian, sehingga ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama pembangunan pada bidang pertanian, mengingat luas wilayah, keanekaragaman komoditas pangan dan sumberdaya manusia masih memungkinkan untuk berswasembada.
Dalam struktur perekonomian Jawa Timur, sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting, dapatdilihat dari kontribusi sektor pertanian yang dominan dan mengingat bahwa daya seraplapangan kerja sektor pertanian masih tinggi, maka sektor pertanian masih merupakan tulang punggung perekonomian di Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur mempunyai potensi sumberdaya alam yang relatif lebih baik dan juga teknologi pertanian relatif cukup maju untuk melakukan budidaya pertanian. Dengan demikian Provinsi Jawa Timur dapat berperan besar dalam memasok produk pertanian bagi kebutuhan nasional. Tetapi berbagai tantangan dan hambatan di sektor pertanian juga dihadapi diantaranya yaitu terjadinya konversi lahan pertanian, buruh tani semakin langka,dan juga masalah pemasaran hasil pertanian yang masih terkendala. Untuk menghadapi permasalahan di sektor pertanian tersebut di upayakan melalui program dan kegiatan pada sektor pertanian yang didapat melalui suatu proses perencanaan, dan juga dalam rangka pencapaian visi dan misi Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 2
Provinsi Jawa Timur, sertadalam perannya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Tahun 2005-2025 yang ditetapkan dengan Perda No. 1 tahun 2009 menyebutkan bahwa, VISI pembangunan Jawa Timur adalah: ”Jawa Timur sebagai pusat AGROBISNIS terkemuka, berdaya saing global dan berkelanjutan menuju Jawa Timur Makmur dan berakhlak”dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009-2014 yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 38 tahun 2009, sebagai dasar dari proses perencanaan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi pembangunan di Jawa Timur. Kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 sebagai awal proses perencanaan di SKPD, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan untuk pelaksanaan program dan kegiatan periode tahunan.
Dalam rangka mengetahui pencapaian kinerja dan untuk mewujudkan pertanggungjawaban daripelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara bidang pertanian, serta kewenangan pengelolaan sumberdaya berdasarkan perencanaan strategisdan untukmengetahui akuntabilitas kinerjamaka perlu dibuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi atas pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Laporan ini disusun sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana yang ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Lembaga Admisnistrasi Negara (LAN) No.239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan aturan tersebut dapat diketahui bahwa laporan akuntabilitas kinerja adalah laporankinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalammencapai tujuan/sasaran strategis instansi, yang diharapkan akan bermanfaat dalam memberikan masukan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 3
guna penyempurnaan penyusunan rencana kerja tahun mendatang dengan memperhatikan kekurangan yang ada. Disamping itu, LAKIP ini juga dimaksudkan sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur menuju terwujudnya good governance, wujud transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, dan sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi, serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan bagi stakeholder demi perbaikan kinerja. Sesuai dengan SK kepala LAN tersebut terdapat beberapa pedoman penyusunan LAKIP, diantaranya : 1) Penanggung Jawab Penyusunan LAKIP; 2) Prinsip-Prinsip LAKIP: laporan harus disusun secara jujur, obyektif, akurat dan transparan dengan memperhatikan : (a) Prinsip lingkup pertanggungjawaban, yaitu hal-hal yang dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab dan memuat baik mengenai kegagalan maupun keberhasilan; (b) Prinsip Prioritas: yaitu hal-hal yang penting dan relevan bagi pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban instansi yang diperlukan untuk upaya-upaya tindak lanjutnya; (c) Prinsip manfaat, yaitu laporan tersebut berguna bagi peningkatan pencapaian kinerja. Oleh karena itu, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai lembaga pemerintah pelaksana amanat serta tanggung jawab di sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura wajib membuat pertanggungjawaban kinerjanya melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2013. 1.2. Dasar Hukum Penyusunan LAKIP
Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (AKIP) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Keputusan Kepala LAN Nomor 589/1X/6/Y/99 tentang Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 4
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/1X/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah
Instruksi Presiden nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi
Surat Edaran Menteri PAN Nomor SE-31/M.PAN/XII/ 2004 tentang Penetapan Kinerja
KepMenPAN No. 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Peraturan Menteri Negara PAN Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/01/M.PAN/01/ 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 91 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian Dan Seksi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 5
1.3. Tujuan Secara umum, penyusunan LAKIP merupakan bentuk kewajiban Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam mempertanggungjawabkan kepada publik atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran serta rencana kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra, Rencana Kinerja Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2013.
Tujuan khusus penyusunan LAKIP adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, LAKIP juga dapat dijadikan sebagai feed back yang berharga dalam memperbaiki kinerja Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur di masa mendatang. 1.4. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Sejak ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur nomor : 09 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur pada tanggal 20 Agustus 2008 dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur tanggal 22 Agustus 2008 nomor tahun 2008 seri D, maka kedudukan, tugas dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur telah menyesuaikan dengan Peraturan Daerah tersebut sebagai berikut : 1. Kedudukan
Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang kepala dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah
2. Tugas Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian. 3. Fungsi
Didalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Pertanian, menyelenggarakan fungsi : a) perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian; b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian; c) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 6
1.5. Struktur Organisasi Susunan Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai
Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur nomor : 09 tahun 2008, terdiri atas : a. Kepala Dinas b. Sekretariat, yang membawahi : 1) Sub Bagian Tata Usaha; 2) Sub Bagian
Penyusunan Program; 3) Sub Bagian Keuangan c. Bidang Produksi Tanaman Pangan, membawahi : 1) Seksi Padi; 2) Seksi
Kacang-kacangan dan Umbi-umbian; 3) Seksi Serealia lainnya d. Bidang Produksi Hortikultura, membawahi : 1) Seksi Buah-buahan; 2) Seksi
Sayuran; 3) Seksi Tanaman Hias dan Biofarmaka e. Bidang Sarana Prasarana, membawahi : 1) Seksi Sarana Produksi; 2) Seksi
Pendayagunaan Lahan dan Air; 3) Seksi Pembiayaan dan Permodalan f. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, membawahi : 1) Seksi Pasca Panen
dan Pengolahan Hasil; 2) Seksi Pemasaran hasil; 3) Seksi Pengembangan Usaha
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang melaksanakan tugas-tugas teknis opersional di lapangan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008 (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 128 Seri E 1) tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011/D) 1. UPT Pengembangan Benih Padi 2. UPT Pengembangan Benih Palawija 3. UPT Pengembangan Benih Hortikultura 4. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura 5. UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura 6. UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian dan 7. UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, 8. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 7
1.6. Gambaran Umum Dinas Pertanian 1.6.1. Potensi Sumberdaya Manusia Pertanian
a. Jumlah dan Komposisi Pegawai Jumlah aparat Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013
sebanyak 1100 orang yang terdiri dari : - Laki-Laki : 896 orang - Perempuan : 204 orang
Sesuai jumlah tersebut untuk komposisi pegawai di Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dibedakan berdasarkan pangkat/golongan ruang, jabatan, dan pendidikan, seperti terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
No. Pangkat/Golongan Ruang Unit Kerja
Total Kantor Dinas
UPT
1. Pembina Utama Madya IV d 1 - 1 2. Pembina Utama Muda IV c - 1 1 3. Pembina Tingkat I IV b 6 18 24 4. Pembina IV a 14 56 70 5. Penata Tingkat I III d 27 104 131 6. Penata III c 20 224 244 7. Penata Muda Tingkat I III b 29 290 319 8. Penata Muda III a 4 74 78 9. Pengatur Tingkat I II d 1 19 20 10. Pengatur II c 6 25 31 11. Pengatur Muda Tingkat I II b 11 100 111 12. Pengatur Muda II a 10 39 49 13. Juru Tingkat I I d - 9 9 14. Juru I c - 2 2 15. Juru Muda Tingkat I I b - 7 7 16. Juru Muda I a - 3 3
Jumlah 1100
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 8
Tabel 2. Komposisi Pegawai Berdasarkan Kelompok Jabatan
No. Jabatan Unit Kerja Total Kantor Dinas UPT 1. Struktural Es. II 1 - 1 Es. III 5 8 13 Es. IV 13 16 29 2. Fungsional PPL 1 - 1 Perenc. 2 - 2 Wi - 6 6 PMHP - 10 10 PBT - 102 102 POPT - 468 468 3. Staf 107 361 468
Jumlah 1100 Tabel 3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Pendidikan Unit Kerja Total Kantor Dinas UPT
1. S-3 - - - 2. S-2 32 29 61 3. S-1 49 343 392 4. D-3 2 10 12 5. D-2 - 1 1 6. D-1 - 260 260 7. SMA 39 279 318 8. SMP 3 24 27 9. SD 4 25 29
Jumlah 1100 Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013 Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 yaitu sebanyak 1.100 orang mengalami penurunan dari jumlah pegawai pada tahun 2012 yaitu berjumlah 1.144 orang. Hal tersebut terjadi karena adanya pensiun pegawai di lingkup Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 9
1.6.2. Potensi Tanaman Pangan dan Hortikultura Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan komoditas
strategis yang sangat potensial untuk dikembangkan karena disamping merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi juga mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang sangat tinggi. Dengan keragaman agroklimat memungkinkan untuk dilakukan pengembangan komoditas tanaman pangan dan hortikultura terutama pada komoditas hortikultura yang mempunyai keragaman komoditas yang sangat besar sehingga menjadi permasalahan tersendiri dalam menentukan komoditas yang akan dikembangkan. Namun demikian, pemerintah telah menentukan sepuluh komoditas prioritas sebagai berikut : padi, jagung, kedelai, mangga, manggis, pisang, durian, jeruk, bawang merah, cabe merah, kentang, jahe dan anggrek serta beberapa sekaligus komoditas unggulan Jawa Timur seperti kacang tanah, pepaya, tomat, melati, krisan.Pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur diharapkan dapat mengoptimalkan potensi melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi usaha guna meningkatkan daya saing serta meningkatkan pendapatan petani. Untuk itu, perlu adanya strategi dan kebijakan sebagai kerangka pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur yang memadukan pertumbuhan dan pemerataan.Pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur diharapkan dapat mengoptimalkan potensi melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi usaha guna meningkatkan daya saing serta meningkatkan pendapatan petani. Untuk itu, perlu adanya strategi dan kebijakan sebagai kerangka pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur yang memadukan pertumbuhan dan pemerataan.
Selama ini, Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur sudah berlangsung bertahun-tahun dengan berbagai keberhasilan sebagai gambaran kinerja yang terlihat dari peningkatan produksi, peningkatan produktivitas, peningkatan mutu hasil pertanian, berkembangnya kegiatan agroindustri, berkembangnya sentra produksi komoditas pertanian. Di sisi lain, selain terukur peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga terukur tingkat kesejahteraan petani melalui Nilai Tukar Petani (NTP). Akan tetapi sektor pertanian saat ini juga menghadapi beberapa kendala-kendala yang meliputi : konversi lahan pertanian, keterbatasan sarana dan prasarana pertanian, in efisiensi usaha, serta terbatasnya kredit dan infrastruktur pertanian.
Upaya peningkatan produksi pangan tetap diupayakan di Provinsi Jawa Timur walaupun menghadapi beberapa kendala seperti yang tersebut diatas. jumlah penduduk di Provinsi Jawa Timur yaitu terjadi peningkatan sebanyak 265.841 jiwa
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 10
dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,696 % pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2012 (berdasarkan angka proyeksi BPS RI 2013). Selain itu,pertumbuhan produksi pertanian Jawa Timur masih berbasis pada ketersediaan lahan sedangkan yang terjadi tidak sesuai yang diharapkan yaitu jumlah lahan pertanian semakin berkurang yang pada saat ini seluas 4.443.247 ha telah terjadi penurunan sebesar 122.358 ha,sehingga pertumbuhan produktivitas cenderung melambat. Hal ini disebabkan oleh beberapa kegiatan ekonomi yang menyebabkan alih fungsi lahan pertanian masih terus berlangsung sehingga perkembangan luasan lahan pertanian setiap tahun berubah peruntukannya.Dari luasan lahan tersebut dapat memberikan kontribusi di sektor pertanian bagi pemenuhan kebutuhan pangan di Jawa Timur terhadap produksi nasional yaitu melalui produksi tanaman pangan (ASEM BPS tahun 2013) sebesar padi 17%, jagung 31%, kedelai 41%, kacang tanah 35%, kacang hijau 27%, ubi kayu 16%, ubi jalar 17%.
Peran sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur sampai pada akhir tahun 2013 menempati posisi ke tiga setelah industri pengolahan.Jumlah porsentase keseluruhan ke tiga sektor yang memberikan kontribusi terbesar tahun 2013 pada pertumbuhan ekonomi Jawa Timur adalah 72,85% yang mengalami penurunan dibanding pada tahun 2012 sebesar 72,98%. Dimana dari angka distribusi PDRB sampai dengan Trw IV (BPS Jatim,Pebruari 2014) menunjukkan bahwa sektor pertanian ditinjau menurut lapangan usaha yang diciptakan menyumbangkan sebesar 14,91%.
Sementara itu, dari triwulan akhir tahun 2013 sampai Trw I tahun 2014 dapat diketahui bahwa kondisi kesejahteraan masyarakat pedesaan menunjukkan adanya peningkatan, hal ini tercermin dari besarnya Nilai Tukar Petani yang diatas 100 yaitu sebesar 104,84% pada Trw I tahun 2014, mengalami penurunan dari akhir Trw. III tahun 2013 (105,18%) yaitu sebesar0,31%.Tetapi nilai-nilai tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan NTP tahun 2012 yang hanya sebesar 102,16%. Hal yang berpengaruh untuk perubahan NTP dari sub sektor pertanian tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 1,04% dan hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,75%. Penurunan nilai NTP juga diiringi penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian sebesar 1,33% (data BPS sampai akhir Mei 2013), jadi rata-rata penurunan per tahunnya adalah 2,111%. Hal ini seiring dengan tantangan dan kendala disektor pertanian saat ini yaitu salah satunya adalah adanya konversi lahan pertanian untuk pemukiman dan industri sehingga akan berdampak pada penurunan tenaga kerja di sektor pertanian dan akan beralih ke sektor lain. Sehingga pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura menghadapi tantangan untuk semakin mengoptimalkan potensi melalui peningkatan produktivitas dan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 11
efisiensi usaha guna meningkatkan daya saing serta peningkatan kesejahteraan petani.
1.7 Ruang Lingkup
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 berisi seluruh capaian kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selama tahun 2013 dengan tolak ukur yaitu Penetapan Kinerja (performance agreement) tahun 2013 dan tahun sebelumnya, serta Rencana Kerja Tahun 2013, yang kemudian dilakukan analisis capaian kinerja tahun 2013 dan disimpulkan.
Sistematika penyajian LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) berpedoman pada Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 TentangPedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah, sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan, selain menjelaskan secara ringkas tentang latar belakang
Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Tujuan, Landasan Hukum,Kedudukan Tugas dan Fungsi serta Struktur Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, juga menggambarkan keadaan sumberdaya manusia pertanian beserta potensi Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur;
Bab II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanan program, kegiatan dan anggaranmulai dari Rencana Strategis(Renstra), Tujuan Strategis dan Penetapan Kinerja beserta Upaya Mencapai Tujuan dan Sasaran;
Bab III. Akuntabilitas Kinerja,menjelaskan analisispencapaian kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timurberdasarkan pengukuran kinerja dikaitkan denganpertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2012 beserta prestasi yang diperoleh pada tahun tersebut;
Bab. IV. Penutup,menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 12
Lampiran-lampiran
Berisikan matrik, tabel, data dan informasi yang mendukung Laporan Pertanggungjawaban Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Lampiran ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu : Penetapan Kinerja Tahun 2013, Rencana Kinerja Tahunan, dan Pengukuran Kinerja yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari materi terdahulu
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 13
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Jawa Timur
yang mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) di Provinsi Jawa Timur harus dilakukan upaya peningkatan kualitas implementasi sistem akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang dimulai dari tahapan perencanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa perencanaan pembangunan daerah adalah satu kesatuan dalam sistem perencanaan nasional dengan tujuan untuk menjamin adanya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasan. Hal ini seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelaksanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran, sehingga membutuhkan perencanaan kebijakan yang lebih akurat dan akuntabel.
Sebagai amanat pelaksanaan peraturan seperti tersebut diatas Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada :
a. Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur 2009-2014
b. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 2009-2014
c. Penetapan Kinerja Tahun 2013
d. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013 Dokumen RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014 sesuai dengan
Peraturan Gubernur nomor 38 tahun 2009 memuat strategi pembangunan daerah, arah kebijakan keuangan daerah,kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan, disertai rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif. Visi, misi, dan program kepala daerah terpilih dijabarkan menjadi strategi pokok dan prioritas pembangunan, sasaran dan arah kebijakan, serta program-program dan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 14
kegiatan pokok yang akan dijalankan selama lima tahun mendatang.Untuk itu, pembangunan Jawa Timur 2009-2014 berangkat dari landasan visi: “Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”.Dan dalam rangka mewujudkan visi pembangunan Jawa Timur 2009-2014 tersebut, maka misi pembangunan Jawa Timur 2009-2014 adalah: “Mewujudkan Makmur bersama Wong Cilikmelalui APBD untuk Rakyat”. Misi tersebut bertujuan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Jawa Timur, bukan untuk segelintir orang tertentu. Kemakmuran Jawa Timur yang ingin diwujudkan adalah kemakmuran bersama, terutama wong cilik.
Untuk mewujudkan visi, dan menjalankan misi pembangunan daerah Jawa Timur 2009-2014 tersebut dilakukan melalui empat strategi pokok pembangunan: (1) Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat (people centered development), yang mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based development) dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri. (2) Keberpihakan kepada masyarakat miskin (pro-poor); (3) Pengarusutamaan gender; (4) Keseimbangan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, terutama, pengembangan agroindustri/ agrobisnis.Berdasarkan strategi pokoki pembangunan tersebut dan permasalahan pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disusun sembilan agenda utama pembangunan daerah Jawa Timur 2009-2014, sebagai berikut:1) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin. 2) Memperluas lapangan kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan, memberdayakan ekonomi rakyat, terutama wong cilik, dan meningkatkan kesejahteraan sosial rakyat.3) Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan agroindustri/agrobisnis, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama pertanian dan pedesaan.4) Memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatkan perbaikan pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang.5) Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, dan meningkatkan pelayanan publik.6) Meningkatkan kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial.7) Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatkan peran pemuda, serta mengembangkan dan memasyarakatkan olahraga.8) Meningkatkan keamanan dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia.9) Mewujudkan percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sosial ekonomi dampak lumpur panas Lapindo.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 15
Sembilan agenda utama pembangunan daerah Jawa Timur 2009-2014 tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam 18 prioritas pembangunan dan arah kebijakan umum pembangunan yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang, yaitu sebagai berikut :1) Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan; 2) Peningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan; 3) Perluasan Lapangan Kerja; 4) Peningkatan Efektivitas Penanggulangan Kemiskinan; 5) Peningkatan Kesejahteraan Sosial Rakyat; 6) Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agroindustri/Agrobisnis; 7) Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; 8) Peningkatan Investasi, Ekspor Non-Migas, dan Pariwisata; 9) Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur; 10) Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur. 11) Pemeliharaan Kualitas dan Fungsi Lingkungan Hidup, serta Perbaikan Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Penataan Ruang; 12) Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, dan Peningkatan Pelayanan Publik; 13) Peningkatan Kualitas Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial; 14) Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan di Semua Bidang, dan Terjaminnya Kesetaraan Gender; 15) Peningkatan Peran Pemuda dan Pengembangan Olahraga; 16) Penghormatan, Pengakuan dan Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia; 17) Peningkatan Keamanan dan Ketertiban, dan Penanggulangan Kriminalitas; 18) Percepatan Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sosial Ekonomi Dampak Lumpur Panas Lapindo
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ini pada tahap berikutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang berlaku untuk satu tahun anggaran, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana-rencana kerja dan pendanaannya Selain itu perencanaan kinerjajuga sebagai proses penyusunan rencana kinerja yang merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam Rencana kinerja ditetapkan rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.Target kinerja pada tingkat Rencana Strategis akan menjadi tolak ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam pencapaian visi misi seperti terlihat pada lampiran Perencanaan Kinerja.Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang : Sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan; Indikator Kinerja
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 16
Sasaran, dan rencana Capaiannya; Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya.
2.1 Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul, yang menghasilkan suatu rencana strategi instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya pada upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan analisis dan pencermatan lingkungan strategis yang dihadapi dalam pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura selama kurun waktu 2009-2014dan memberikan arah dukungan pelayanan organisasi yang berkualitas dalam rangka pembangunan pertanian pada periode tersebut. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang akan dilaksanakan selama periode 2009-2014.
Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 disusun dengan tujuan : 1) sebagai arahan strategis pelaksanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur sesuai visi dan misi untuk mencapai tujuan dan sasaran; 2) sebagai pedoman dalam menentukan prioritas dan pengembangan sumberdaya untuk mengoptimalkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi setiap unit kerja di lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur; 3) memudahkan monitoring dan evaluasi baik awal sampai akhir pelaksanaan program, untuk perbaikan pelaksanaan program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura mendatang.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 17
2.1.1 Visi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta melihat latar belakang dan
mencermati fenomena-fenomena yang ada, maka Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur mempunyai visi yang merupakan gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan dalam meningkatkan pembangunan yang berwawasan agribisnis, berkelanjutan, kemandirian serta mensejahterakan masyarakat petani khususnya di Jawa Timur, yaitu :
“ Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah dan Kesejahteraan Petani “
2.1.2 Misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi suatu instansi harus jelas sesuai dengan tugas dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki instansi pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau kemampuan penguasaan teknologi sesuai dengan strategi yang telah dipilih. Rumusan misi hendaknya mampu: (a) melingkupi semua pesan yang terdapat dalam visi; b) memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai; (c) memberikan petunjuk kelompok sasaran mana yang akan dilayani oleh instansi pemerintah; dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dari stakeholders.
Upaya untuk mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan misi yang jelas sesuai dengan mandat yang diterima dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : (1) kinerja program sebelumnya; (2) potensi Jawa Timur seperti sumber daya alam , sumber daya manusia dan tersedianya teknologi produksi; serta (3) dukungan pemerintah.Misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang berkelanjutan dan efisien serta berwawasan lingkungan.
2. Mewujudkan keseimbangan agroekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan.
3. Mewujudkan peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 18
2.1.3 Tujuan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Untuk dapat mendukung pencapaian agenda pembangunan nasional dan
tujuan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta untuk mengedepankan peran pembangunan pertanian yang mampu mengakomodasi berbagai perkembangan dan kepentingan dalam mengantisipasi berbagai tantangan masa depan, maka tujuan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura ditetapkan sebagai berikut :
1. Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal
2. Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan
3. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani.
Sedangkan Indikator Kinerja tercapainya Tujuan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur terukur dari : 1) Luas areal pertanaman pangan dan hortikultura yang aman dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT); 2) Pertumbuhan Ekonomi subsektor Tanaman Bahan Makanan; 3) Kontribusi Nilai PDRB ADHB Jawa Timur; 5) Distribusi prosentase PDRB ADHB menurut Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Bahan Makanan; 6) Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Tanaman Pangan dan 7) Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Hortikultura.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 19
Tabel 4. Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan No MISI TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN A Mewujudkan sistem
agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang berkelanjutan dan efisien serta berwawasan lingkungan
I Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri
1 Luas areal pertanaman pangan dan hortikultura yang aman dari serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
B Mewujudkan keseimbangan agroekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan
II Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan
1 Pertumbuhan Ekonomi subsektor Tanaman Bahan Makanan
2 Kontribusi Nilai PDRB ADHB Subsektor Tanaman Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Sektor Pertanian
3 Kontribusi Nilai PDRB ADHB Subsektor Tanaman Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Jawa Timur
C Mewujudkan peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri
III
Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani
1 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2010
2.1.4 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Sasaran startegis merupakan penjabaran dari tujuan yang telah
ditetapkan atau hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan pada 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian program dan kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja (Performance Plan). Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan program, kegiatan, dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran, dimana setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaian (target) masing-masing.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 20
Tabel 5. Matriks Hubungan antara Tujuan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Sasaran Strategis
TUJUAN SASARAN
Uraian Indikator Tujuan Uraian Indikator Kinerja Utama
1. Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal
1) Luas areal pertanaman pangan dan hortikultura yang aman dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan, dan aman dikonsumsi)
1) Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Good Agriculture Practices (GAP) (ha)
1. Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan
1) Pertumbuhan ekonomi subsektor Tan. Bahan Makanan
Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
1) - Luas Panen (ha) : padi, jagung, kedelai, sayuran, buah-buahan
2) Kontribusi Nilai PDRB ADHB Subsektor Tan. Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Jawa Timur
- Produktivitas (ku/ha) : padi, jagung, kedelai, sayuran, buah-buahan
- Produksi (ton) : padi, jagung, kedelai, sayuran, buah-buahan
3) Kontribusi Nilai PDRB ADHB Subsektor Tan. Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Sektor Pertanian
2) Prosentase Index Pertanaman Padi
Peningkatan jumlah petani yang menggunakan benih tanaman pangan (padi, jagung,kedelai) yang bersertifikat
Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan ( padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
1. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani
1) Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur
Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani
1) Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikat Prima 3
2) Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor - Tanaman Pangan - Hortikultura
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014 Memperhatikan potensi, peluang, prospek pengembangan dan teknologi yang tersedia sesuai Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 serta besarnya permintaan masyarakat untuk memenuhi berbagai permintaan, maka sasaran strategis beserta target dari indikator sasaran strategis sesuai dengan perencanaan strategis periode 2009-2014 Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur dapat dilihat sebagai berikut :
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 21
1) Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman dikonsumsi). Tabel 6. Sasaran Luas areal tanaman pangan dan hortikultura (hektar) yang
menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Good Agriculture Practices (GAP) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pengendalian Hama Terpadu (ha) 1. Tanaman Pangan 1.150 1.175 1.200 1.225 1.300 1.375 2. Hortikultura 360 615 810 3.045 3.695 3.750 Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 1. Padi 618,650 637,210 656,326 676,016 696,296 717,185 1. Jagung 127,995 131,835 135,790 139,864 144,060 148,381 2. Kedelai 82,500 84,975 87,524 90,150 92,854 95,640
Good Agriculture Practices (ha) 1. Buah-buahan 4.0 4.5 5.5 15.5 16.5 17.5 2. Sayuran 0.1 0.1 0.2 0.8 0.8 0.8
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014 2) Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman
pangan dan hortikultura di Jawa Timur
Tabel 7. Sasaran Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014
INDIKATOR
KINERJA UTAMA
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Luas Panen - Padi 1.751.387 1.791.178 1.827.002 1.863.542 1.900.812 1.938.829 - Jagung 1.152.713 1.236.515 1.261.245 1.286.470 1.312.200 1.338.444 - Kedelai 199.521 277.440 312.400 353.000 393.000 440.000 - Sayuran 127.302 139.599 140.254 140.914 141.577 142.243 - Buah-buahan 165.956.746 166.087.627 166.320.150 166.552.999 166.786.172 167.019.672 Produktivitas - Padi 63,69 63,73 64,47 65,22 66,02 66,84 - Jagung 44,44 46,73 51,31 54,07 57,26 63,10 - Kedelai 15,10 14,61 15,63 15,80 16,10 16,27 - Sayuran 105,00 112,42 117,04 121,85 126,86 132,08 - Buah-buahan 26,10 26,28 26,92 27,58 28,26 28,95 Produksi - Padi 10.800.000 11.415.000 11.777.924 12.154.544 12.548.283 12.959.141 - Jagung 5.238.257 5.777.834 6.471.174 6.956.512 7.513.033 8.445.992 - Kedelai 270.248 420.100 488.320 557.800 632.700 715.800 - Sayuran 1.336.609 1.589.395 1.641.587 1.717.100 1.796.086 1.878.706 - Buah-buahan 4.119.885 4.364.011 4.477.477 4.593.891 4.713.333 4.835.878
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 22
Tabel 8. Sasaran Prosentase Index Pertanaman Padi Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Prosentase Index Pertanaman Padi
60,00 61,50 63,00 64,50 66,00 67,50
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014 3) Peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan hortikultura yang
bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga);
Tabel 9. Sasaran Prosentase Petani Yang Menggunakan Benih Tanaman Pangan (Padi, Jagung, Kedelai) Yang Bersertifikat di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan ( padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
60,00 61,50 63,00 64,50 66,00 67,50
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014 4) Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya
guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor
Tabel 10. Sasaran Jumlah dan Prosentase Produk Tanaman Pangan Dan Hortikultura Yang Telah Menerapkan GAP dan Bersertifikat Prima 3
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikat Prima 3
2 2 3 10 20 22
Peningkatan produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikat Prima 3
0 0 50 233,34 100 10
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 23
Tabel 11. Sasaran Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014
INDIKATOR KINERJA UTAMA 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Tanaman Pangan 92,55 94,60 101,13 103,67 103,96 104,13 Hortikultura 106,46 110,60 111,03 111,56 111,92 112,12
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014 2.2 PENETAPAN KINERJA
Penetapan Kinerja adalah suatu dokumen yang berisikan Pernyataan Kinerja/Kesepakatan Kinerja/Perjanjian Kinerja untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki suatu instansi. Terkait dengan hal tersebut dan dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur menetapkan kinerja yang akan dicapai pada tahun 2013 dalam pelaksanaan program dan kegiatannya sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang mengacu pada Renstra 2009 - 2014 serta RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2009 - 2014. Pada tahun 2013, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur menetapkan 4 sasaran strategis dan 10 indikator kinerja, yaitu:
Tabel 12. Penetapan Kinerja Program Pembangunan Tanaman Pangan dan
Hortikultura Tahun 2013
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2013
PROGRAM/ KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
1 Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman dikunsumsi )
Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan: 1. Pengendalian Hama
Terpadu a. Tanaman Pangan b. Hortikultura
2. Pengelolaan Tanaman Terpadu a. Padi b. Jagung c. Kedelai
3. Good Agriculture Practices GAP) a. Buah-buahan b. Sayuran
1.300 3.695
696.296 144.060
92.854
16,5 0,8
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan) Pembinaan dan
Pengemb. Sarana dan Prasarana Petani
Pengemb. Jaringan Irigasi Usahatani, desa (JITUT, JIDES)
Pengemb. pupuk organik
Pengemb. usaha tani pertanian
Proteksi Tanaman Pangan dan hortikultura
Pengelolaan data statistik tan. pangan &
32.092.000.000
2 Peningkatan luas panen(ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tan. pangan dan hortikultura
Luas Panen (ha) : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran
1.900.812 1.312.200 393.000
141.577
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 24
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2013
PROGRAM/ KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
- Buah-buahan (rb ph/rmpn) Produktivitas (ku/ha): - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah (kg/phn/rmpn) Produksi (ton): - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan
166.786.172
66,02 57,26 16,10
126,86 28,26
12.548.283
7.513.033 632.700
1.796.086 4.713.333
hortikultura Pengembangan
teknologi pertanian Pengemb. Tan.
Pangan Pendidikan
Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Pengemb. Tan. Pangan
Prosentase Index Pertanaman Padi
1,92
3 Peningkatan penyediaan benih tan. pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)
Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan ( padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
66,00 Program Peningkatan Produksi Pertanian Pembinaan dan
Pengembangan Hortikultura Pengembangan
Produksi Benih hortikultura Pengembangan
Produksi Benih Padi Pengembangan
produksi Benih Palawija Sertifikasi Bibit
Unggul Pertanian
34.813.000.000
4 Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor
Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikat Prima 3 Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor : - Tanaman Pangan - Hortikultura
20
103,96 111,92
Pengembangan Agribisnis Pengemb. sistem
agribisnis melalui Cooperatif Farming
Pengemb.Kualitas & mutu produk melalui Sistem Good Agricultural Practices (GAP)
Peningk.penanganan pasca panen & pengolahan hasil
Peningkatan Standar Mutu Produk
Peningk. Pemasaran Produk2 Komoditas
Pengemb Kerjasama antar Daerah
Optimalisasi UPT Daerah
61.032.000.000
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 25
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2013
PROGRAM/ KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
Pengemb. PUSPA Lebo-Sidoarjo
Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dlm rangka Pengemb Agribisnis Tan.Pangan dan Hortikultura
Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Penerapan GAP pd Hortikultura Peningkatan Kesejahteraan Petani Pelatihan petani dan
pelaku agribisnis Anti Poverty Program
(APP) Bidang Pertanian
Program Pengemb. Kawasan Agropolitan Fasilitasi Pengemb.
Kawasan Agropolitan Program Pemberdy Penyuluh Pertanian, Perkebunan, Peternakan Fasilitasi sarana
Prasarana Penyuluhan
26.193.000.000
200.000.000
2.205.000.000
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014 1.3 Upaya Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura mempunyai posisi yang strategis dan penting karena sebagai penghasil makanan pokok dimana sementara ini ketahanan pangan (food security) merupakan prasyarat utama bagi tercapainya ketahanan ekonomi maupun ketahanan politik bahkan ketahanan nasional (national security) secara keseluruhan. Oleh karena itu, program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur diarahkan untuk pencapaian tujuan pembangunan pertanian jangka panjang yaitu sektor agribisnis sebagai andalan pembangunan di Jawa Timur.
Dengan mengacu RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014 terutama pada 9 (sembilan) agenda pembangunan Jawa Timur dan memperhatikan target kinerja
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 26
agregat, maka salah satu prioritas RKPD Tahun 2013 adalah melalui Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agroindustri/Agrobisnis yang diimplementasikan ke dalam pelaksanaan Program/Kegiatan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura beserta kegiatan baik yang bersumber APBD maupun APBN.
2.3.1 Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Bersumber APBD
Berdasarkan DPPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Urusan Pemerintahan Pertanian (2013) pada Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2013, dengan program dan kegiatan baik bersifat rutin maupun pembangunan dengan rincian sebagai berikut : 1. Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur 5. Program Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan 6. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 7. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 8. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) 9. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 10. Program Pengembangan Agribisnis 11. Program Pengembangan Kawasan Agropolitan 12. Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan
Perikanan
2.3.2 Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Bersumber APBN
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan dekonsentrasi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat Kementerian Pertanian Republik Indonesia kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 pada Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang meliputi dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan sebagai berikut: a. Dana Dekonsentrasi
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 27
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian
4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian b. Dana Tugas Pembantuan
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan
3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian
4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 28
III. AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan secara transparan keberhasilan dan kegagalan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selaku pelaksana kebijakan Pemerintah harus melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian laporan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2013 yang dibuat berdasarkan ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan akuntabilitas tersebut memberikan gambaran mengenai tingkatan pencapaian kinerja, sasaran program dan kegiatan serta indikator makro baik keberhasilan-keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode tahun tertentu berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan.Dalam tahun 2013, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur telah menetapkan 4 (empat) sasaran yang akan dicapai sesuai dengan Rencana Strategis tahun 2009-2014 serta RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014, yang selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan pada 9 (sembilan) indikator kinerja utama yang ditetapkan dalam rangka pencapaian visi dan misi Provinsi Jawa Timur .
3.1 Pengukuran Kinerja Tahun 2013 Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan
untuk digunakan sebagai dasar menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur diukur berdasarkan tingkat pencapaian kinerja sasaran dan pelaksanaan program/kegiatanuntuk mengetahui sejauhmana capaian dari pelaksanaannya pada tahun yang bersangkutan. Gambaran kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dapat diketahui dari hasil
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 29
pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja yaitu dengan membandingkan antara target dengan capaian.
Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi, dan Tujuan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur Tahun 2009-2014 dan Sasaran Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis tersebut maka perlu dilakukan Pengukuran Kinerja terhadap Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja tahun 2013 yang telah ditetapkan, sebagai berikut :
Tabel 13. Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET 2013
REALISASI 2013
CAPAIAN 2013 (%)
1 2
Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman dikonsumsi)
Luas areal tanaman pangan dan hortikultura(hektar) yang menerapkan
Pengendalian Hama Terpadu - Tanaman Pangan 1.300 5.905 454,23 - Hortikultura 3.695 605 16,37 Pengelolaan Tanaman Terpadu - Padi 696.296 366.605 52,65 - Jagung 144.060 25.130 17,44 - Kedelai 92.854 72.805 78,41 Good Agriculture Practices - Buah-buahan 16,5 22,5 136,36 - Sayuran 0,8 11,5 1.533,33
Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
Luas Panen (ha) : - Padi 1.900.812 2.037.026 107,17 - Jagung 1.312.200 1.199.544 91,41 - Kedelai 393.000 210.618 53,59 - Sayuran 141.577 152.196 107,50 - Buah-buahan (rb phn,rmpn) 166.786.172 166.469.278 99,81 Produktivitas (ku/ha): - Padi 66,02 59,15 89,59 - Jagung 57,26 48,03 83,88 - Kedelai 16,10 15,64 97,14 - Sayuran 126,86 111,78 88,11 - Buah-buahan (kg/phn,rmpn) 28,26 15,98 56,55 Produksi (ton): - Padi 12.548.283 12.049.405 96,02 - Jagung 7.513.033 5.760.959 76,68 - Kedelai 632.700 329.461 52,07 - Sayuran 1.796.086 1.701.280 94,72 - Buah-buahan 4.713.333 2.629.697 55,79
Prosentase Index Pertanaman Padi 1,92 2,31 120,31 3 Peningkatan penyediaan
benih tan. pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan
Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan ( padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
66,00 85,00 128,79
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 30
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET 2013
REALISASI 2013
CAPAIAN 2013 (%)
memenuhi sesuai syarat 6 tepat
4 Peningkatan kualitas produk tan. pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor
Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikasi Prima 3
20
27
135
Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor : - Tanaman Pangan - Hortikultura
103,96 111,92
103,37 108,78
99,43 97,19
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013 3.2 Analisa Kinerja
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidaknya kinerja yang diharapkan. Kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan 4 (empat) sasaran dan 9 (sembilan) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 dapat diuraikan dalam Analisa Kinerja Sasaran berikut ini :
3.2.1 Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman konsumsi) Indikator keberhasilan yang diharapkan dari sasaran ini adalah Luas
areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Good Agriculture Practices (GAP) dengan komoditi pada Pengendalian Hama Terpadu (ha): tanaman pangan dan hortikultura, pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) dengan komoditi: padi, jagung, kedelai, pada Good Agriculture Practices (ha): buah-buahan dan sayuran. Adapun sasaran ini ditunjang oleh Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 31
Tabel 14. Capaian Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu, dan Good
Agriculture Practices (GAP) Provinsi Jawa Timur
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2013
REALISASI CAPAIAN
2013 (%) 2009 2010 2011 2012 2013
Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan
Pengendalian Hama Terpadu (PHT) :
- Tanaman Pangan 1.300 600 1.025 1.350 5.075 5.905 454,23 - Hortikultura 3.695 690 510 495 495 605 16,37
Rata-rata 235,65 Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha)
- Padi 696.296 618.650 365.750 244.900 305.500 366.605 52,65 - Jagung 144.060 127.995 14.850 43.200 29.850 25.130 17,44 - Kedelai 92.854 82.500 116.000 11.300 121.300 72.805 78,41
Rata-rata 49,5 Good Agriculture Practices (ha) :
- Buah-buahan 16,5 4 2,5 5,5 15 22,5 136,6 - Sayuran 0,8 1 1 2,25 7,5 11,5 1.533,33
Rata-rata 834,845
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013
Dari hasil pengukuran kinerja sebagaimana terlihat pada tabel diatas menunjukkan bahwa prosentase capaian untuk luas areal yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) komoditi tanaman pangan pada tahun 2013 tercapai 454,23 % atau tercapai seluas 5.905 ha dari target yang ditetapkan seluas 1300 ha, sedangkan untuk luas areal penanaman yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) komoditi hortikultura tercapai 16.37 % atau seluas 605 ha dari target yang ditetapkan yaitu seluas 3.695 ha, jadi rata-rata capaian dari kedua komoditi tersebut sebesar 235,65 %. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pengembangan usaha agribisnis tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur tahun 2013 yang dilaksanakan melalui penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman konsumsi) pada luas areal penanaman tanaman pangan capaian pada tahun 2013 sudah diatas 100 % yaitu sebesar 235,65 %, tetapi sebaliknya pada luas areal penanaman komoditi hortikultura baru tercapai 16,37 % sehingga perlu mendapat perhatian dalam perencanaan dan proses pelaksanaannya. Karena melalui
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 32
penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) ini dapat diketahui cara pendekatan atau cara pengendalian hama yang tepat (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan, dan aman konsumsi) yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem yang berwawasan lingkungan berkelanjutan atau dengan kata lain ramah lingkungan dalam penerapan teknologi pertanian yang sesuai kondisi lokal dan sesuai dengan kebutuhan petani yang spesifik.
Sasaran luas areal penanaman yang menerapkan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) tahun 2013 dengan komoditi padi tercapai 52,65 % atau seluas 366.605 ha dari target yang ditetapkan seluas 696.296 ha, untuk komoditi jagung tercapai 17,44 % atau seluas 25.130 ha dari target yang ditetapkan seluas 144.060 ha, dan untuk komoditi kedelai tercapai 78,41 % atau seluas 72.805 ha dari target yang telah ditetapkan seluas 92.854 ha, jadi rata-rata dari prosentase capaian ketiga komoditi tersebut yaitu sebesar 49,5 %. Rendahnya capaian pada tahun 2013 yaitu rata-rata capaian yang masih dibawah 50 % yaitu sebesar 49,5 % terhadap target yang telah ditetapkan dalam Renstra 2009-2014 menunjukkan perlunya upaya peningkatan penerapan tekonologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) di tahun-tahun berikutnya mengingat melalui penerapan teknologi ini petani dapat menerapkan cara budidaya yang benar yang ramah lingkungan juga sekaligus dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan. Selain itu melalui penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) ini diharapkan akan mampu mengelola sumberdaya yang tersedia (varietas, tanah, air, dan sarana produksi) secara terpadu dengan mengkaji bersama berdasarkan kondisi spesifik lokasi, sehingga mampu menghasilkan produktivitas tinggi untuk menunjang peningkatan produksi padi, jagung, kedelai secara berkelanjutan atau ramah lingkungan.
Sedangkan luas areal penanaman yang menerapkan teknologi Good Agriculture Practices (GAP) untuk 2 komoditi, yaitu : buah-buahan tercapai 136,6 % atau seluas 22,5 ha dari target yang telah ditetapkan yaitu seluas 16,5 ha, sayuran tercapai 1.533,33 % atau seluas 11,5 ha dari target yang ditetapkan seluas 0,8 ha, jadi dari kedua komoditi tersebut didapat rata-rata prosentase capaian sebesar 834,84 % dari target yang telah ditetapkan. Prosentase capaian ini bisa dibilang cukup tinggi karena sudah diatas 100 % bahkan jauh melampaui dari target yang telah ditetapkan, mengingat penerapan teknologi Good Agriculture Practices (GAP) sangat penting bagi pengembangan hortikultura di Jawa Timur karena produktivitas komoditas hortikultura baik sayuran maupun buah-buahan mengalami fluktuasi dari
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 33
tahun ke tahun. Artinya komoditi hortikultura memang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi jika dibanding dengan komoditi tanaman pangan, tapi mengingat karakteristik komoditi hortikultura yang mudah rusak (busuk) dan tidak tahan lama sehingga petani tidak optimal dalam melakukan usaha tani hortikultura. Dengan adanya SOP dan penerapan GAP diharapkan semakin meningkatkan jumlah kebun yang teregristasi sehingga dapat meningkatkan produksi, produktivitas sekaligus mutu produk hortikultura di Jawa Timur.
Sasaran strategis peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman konsumsi) dengan indikator kinerja adalah Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Good Agriculture Practices (GAP) dengan komoditi pada Pengendalian Hama Terpadu (ha): tanaman pangan dan hortikultura, pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) dengan komoditi: padi, jagung, kedelai, pada Good Agriculture Practices (ha): buah-buahan dan sayuran. pada dasarnya dapat mencapai target yang diharapkan karena melalui kegiatan ini diharapkan petani di Provinsi Jawa Timur dapat mandiri untuk merencanakan dan memanfaatkan penerapan teknologi usaha tani melalui penggunaan input produksi yang efisien sesuai dengan kondisi spesifik lokal seiring perkembangan teknologi saat ini dalam rangka peningkatan luas areal penanaman tanaman pangan dan hortikultura. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan atau ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman konsumsi) dalam pencapaian visi dan misi sektor pertanian di Provinsi Jawa Timur sesuai Rencana Strategis tahun 2009-2014.
3.2.2 Peningkatan luas Panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur Indikator keberhasilan yang diharapkan dari sasaran ini adalah : Luas
panen (ha); Produktivitas (ku/ha); Produksi (ton) dari komoditi padi, jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan. Sasaran ini didukung oleh Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 34
Tabel 15. Capaian Kinerja Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur
INDIKATOR
KINERJA TARGET
2013
REALISASI CAPAIAN 2013 (%) 2009 2010 2011 2012 2013
Luas Panen (ha) : ATAP-BPS ATAP-BPS ATAP-BPS ATAP-BPS ATAP-BPS
- Padi 1.900.812 1.904.830 1.963.983 1.926.796 1.975.719 2.037.021 107,17 - Jagung 1.312.200 1.295.070 1.257.721 1.204.063 1.232.523 1.199.544 91,41 - Kedelai 393.000 264.663 246.894 252.815 220.815 210.618 53,59 - Sayuran 141.577 161.844 158.460 166.921 170.119 163.469 115,46 - Buah-buahan 166.786.172 57.428.858 64.188.154 63.655.695 172.141.236 146.899.713 88,08 Produktivitas (ku/ha):
- Padi 66,02 59,11 59,29 54,89 61,74 59,14 89,99 - Jagung 57,26 40,67 44,42 45,21 51,08 48,03 83,88 - Kedelai 16,10 13,42 13,75 14,52 16,39 15,64 97,14 - Sayuran 126,86 83,48 82,60 89,03 94,67 93,50 73,70 - Buah-buahan (kg/phn 28,26 57,35 40,26 55,11 36,80 25,87 91,54 Produksi (ton): - Padi 12.548.283 11.259.085 11.643.773 10.576.543 12.198.707 12.049.342 96,02 - Jagung 7.513.033 5.266.720 5.587.318 5.443.705 6.295.301 5.760.959 76,68 - Kedelai 632.700 355.099 339.491 366.999 361.986 329.461 52,07 - Sayuran 1.796.086 1.351.002 1.308.818 1.486.063 1.576.429 1.528.449 85,10 - Buah-buahan 4.713.333 3.293.535 2.584.409 3.508.221 6.287.057 3.800.598 80,64 Prosentase Index Pertanaman Padi
1,92 1,86 1,87 1,89 1,90 1,92 120,31
Sumber : ATAP BPS, 2013
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa capaian luas panen untuk komoditi tanaman pangan dan hortikultura rata-rata mencapai 91,14 % yang termasuk tinggi jika dilihat permasalahan (isu strategis) pada sektor pertanian saat ini yaitu terjadinya konversi lahan dari pertanian ke non pertanian sebesar 160.378 ha. Terutama pada komoditi padi yang meningkat tajam dari Angka Tetap BPS Tahun 2012 yaitu terjadi peningkatan sebesar 61.302 ha dari 1.975.719 ha, yaitu pada tahun 2013 tercapai 107,17% atau 2.037.021 ha. Tetapi keadaan ini berbanding terbalik dengan 4 komoditi yang lain jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan yang mengalami penurunan luas panen pada tahun 2013 jika dibanding dengan tahun 2012 yaitu untuk jagung tercapai 1.199.544 ha terjadi penurunan seluas 32.979 ha; kedelai tercapai seluas 210.618 ha terjadi penurunan seluas 10.197 ha; sayuran tercapai seluas 163.469 ha terjadi penurunan seluas 6.650 ha; buah-buahan tercapai seluas 146.899.713 ha terjadi penurunan seluas 25.241.523 ha. Terjadinya peningkatan luas panen pada komoditi padi dan penurunan luas panan jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan tidak terlepas dari upaya penekanan terjadinya
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 35
konversi lahan melalui pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2013 pada komoditi tersebut.
Sedangkan untuk indikator sasaran produktivitas dari komoditi tanaman pangan dan hortikultura tersebut didapatkan untuk prosentase capaian produktivitas yang cukup tinggi tapi belum tercapai 100 %. Untuk komoditi padi meskipun luas panen mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tapi mengalami angka penurunan produktivitas yaitu sebesar 2,33 ku/ha jika dibandingkan dengan tahun 2012, demikian pula pada komoditi kedelai, sayuran dan buah-buahan yang masing-masing mengalami penurunan produktivitas sebesar 0,75 ku/ha, 1,17 ku/ha, dan 10,93 ku/ha jika dibandingkan dengan produktivitas tahun 2012, dan juga pada komoditi jagung yang mengalami penurunan sebesar 3,05 ku/ha.
Untuk indikator sasaran produksi dapat dilihat bahwa terjadi penurunan produksi pada komoditi padi, jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan. Untuk padi terjadi penurunan sebesar 149.365 ton pada tahun 2013 dibanding dengan tahun 2012. Hal ini sejalan dengan produktivitas pada tahun 2013 yang mengalami penurunan jika dibanding tahun 2012, tetapi berbalik dengan luas panen padi yang mengalami kenaikan pada tahun 2013. Demikian pula pada komoditi jagung yang mengalami penurunan produksi sebesar 534.342 ton. Sedangkan untuk komoditi kedelai juga mengalami penurunan sebesar 32.525 ton sama dengan produktivitas dan luas panen yang mengalami penurunan dibanding tahun 2012. Untuk komoditi sayuran juga mengalami penurunan sebesar 47.974 ton pada tahun 2013 jika dibanding tahun 2012 yang sebanding dengan luas panen dan produktivitas yang juga mengalami penurunan. Sedangkan untuk komoditi buah-buahan terjadi penurunan produksi sebesar 2.486.459 ton pada tahun 2013 dibanding tahun 2012. Demikian pula pada produktivitas dan luas panen yang mengalami penurunan pada tahun 2013 jika di banding data ATAP BPS tahun 2012.
Dari hasil realisasi dan capaian pada sasaran strategis peningkatan luas Panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dari sasaran ini adalah : Luas panen (ha); Produktivitas (ku/ha); Produksi (ton) dari komoditi padi, jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan dapat diketahui bahwa sebagian besar terjadi penurunan dari ketiga indikator tersebut yaitu luas panen (ha), produktivitas (ku/ha), dan produksi (ton) pada komoditi tanaman pangan dan hortikultura yang disebabkan diantaranya terjadinya konversi lahan pertanian ke non pertanian, keragaman agroklimat, dan sumberdaya yang ada. Tetapi selain terjadi penurunan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 36
juga terjadi peningkatan pada beberapa beberapa indikator dan komoditi melalui pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2013.
Tabel 16. Kontribusi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur
terhadap Nasional Tahun 2012-2013
Komoditas Produksi Jawa Timur
(ton) Produksi Nasional (ton) (%) Jatim thd
Nasional 2012 2013 2012 2013 2012 2013
Padi (GKG) 12.198.707 12.049.342 69.056.126 71.279.709 17,66 16,90 Jagung (Pipilan) 6.295.301 5.760.959 19.387.022 18.509.188 32,47 31,12 Kedelai (Ose) 361.986 329.461 843.153 779.983 42,93 42,24 Sayuran 1.576.423 1.528.449 1.081.253 1.053.539 - 31,41 - 31,07 Buah-buahan 6.287.057 3.800.598 20.162.550 16.987.915 31,18 22,37
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, 2014 Keterangan : 1) ASEM 2013, 2) Luas Panen buah-buahan (rb pohon/rumpun), Produktivitas buah-buahan (kg per
pohon/rumpun), Produksi buah-buahan (ton)
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada skala nasional produksi Padi ATAP 2013 sebesar 71,28 juta ton. Dari angka tersebut sebesar 16,90 % merupakan kontribusi Provinsi Jawa Timur untuk angka produksi padi. Angka Tetap (ATAP) 2013 produksi Padi Provinsi Jawa Timur sebesar 12,05 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan dengan produksi Padi tahun 2012 (ATAP), terjadi penurunan produksi sebanyak 149,36 ribu ton (-1,22 %). Penurunan produksi padi ini disebabkan penurunan tingkat produktivitas sebesar 2,59 kuintal/hektar (-4,20 %). Penurunan produktivitas padi per subround pada tahun 2013 terjadi karena peningkatan luas serangan Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT). Pada Musim Penghujan (MP.2012/2013) luas serangan tikus meningkat 74 %; 89,39 % (MK 2013); 73,90 % (MP 2013/2014); Wereng Batang Coklat meningkat 58,95 % (MP 2012/2013); 895,22 % (MK 2013); 586,88% (MP 2013/2014); serta penyakit Tungro meningkat seluas 371,33% (MP 2012/2013); 230,97 % (MK 2013); -2,01 % (MP 2013/2014). Selain serangan OPT terjadi pula peningkatan luas areal Kekeringan pada MP 2012/2013 sebesar 91,62%; pada Musim Kemarau (MK. 2013) sempat turun drastis sebesar 93,14 %, sebelum akhirnya luas areal kekeringan meningkat kembali sebesar 313,34 %.
Untuk komoditas jagung angka produksi pada skala nasional ATAP 2013 sebesar 18,51 juta ton. Dari angka tersebut sebesar 31,12 % merupakan kontribusi produksi jagung untuk Provinsi Jawa Timur. Angka Tetap (ATAP) 2013 produksi Jagung Provinsi Jawa Timur sebesar 5,76 juta ton Pipilan Kering. Dibandingkan dengan produksi Jagung tahun 2012 (ATAP), terjadi penurunan produksi sebesar 534,34 ribu ton (-8,49 %). Penurunan produksi jagung ini disebabkan turunnya luas panen sebesar 32,98 ribu hektar (-2,68 %) dan tingkat produktivitas sebesar 3,05 kuintal/hektar (-5,97 %). Penurunan produktivitas jagung per sub
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37
round, menurut data Dinas Pertanian Provinsi memang pada tahun 2013 terjadi peningkatan luas serangan Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) jagung, baik pada Musim Penghujan (MP.2012/2013) maupun pada Musim Kemarau (MK. 2013) serta Musim Penghujan (MP 2013/2014). Selain itu, juga terjadi peningkatan jumlah curah hujan bulanan 80,68 % dan durasi hari hujan pun meningkat 28,57 %. Hal ini bisa dipahami karena Curah Hujan yang terjadi rata-rata 200 mm pada musim tanam jagung, sementara kondisi ideal untuk tanam jagung memerlukan curah hujan 100 mm-125 mm.
Untuk komoditas kedelai diketahui bahwa pada skala nasional produksi kedelai ATAP 2013 sebesar 779,983 ton. Dari angka tersebut sebesar 42,24 % merupakan kontribusi Provinsi Jawa Timur untuk angka produksi kedelai. Angka Tetap (ATAP) 2013 produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur sebesar 329,46 ribu ton Biji Kering. Dibandingkan dengan produksi Kedelai tahun 2012 (ATAP), terjadi penurunan produksi sebanyak 32,52 ribu ton (-8,99 %). Penurunan produksi kedelai ini disebabkan menurunnya luas panen sebesar 10,20 ribu hektar (-4,62 %) dan tingkat produktivitas sebesar 0,75 kuintal/hektar (-4,58 %).
Meningkatnya produksi pada subround I dan II, akan tetapi pada subround III terjadi penurunan produksi yang sangat tajam, sehingga produksi kedelai pada tahun 2013 mengalami penurunan. Dari realisasi pengukuran pada subround Januari-April diperoleh kenaikan produksi sebesar 5,50 ribu ton biji kering (9,27 %), dan pada subround Mei-Agustus produksinya kembali naik sebesar 3,56 ribu ton biji kering (3,36 %). Pada subround September-Desember produksi kedelai mengalami penurunan sebesar 41,59 ribu ton biji kering (-21,15 %), jika masing-masing dibandingkan dengan produksi kedelai pada subround yang sama tahun 2012 (year on year).
Tabel 17. Produksi Padi Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain
dan Nasional Tahun 2012-2013
Sumber : ATAP BPS Provinsi Jawa Timur, 2014
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 38
Tabel 18. Produksi Jagung Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain dan Nasional Tahun 2012-2013
Sumber : ATAP BPS Provinsi Jawa Timur, 2014
Tabel 19. Produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain dan
Nasional Tahun 2012-2013
Sumber : ATAP BPS Provinsi Jawa Timur, 2014
Dari tabel tersebut diketahui bahwa untuk produksi padi Provinsi Jawa
Timur berada pada peringkat kedua setelah Provinsi Jawa Barat dengan total produksi 12.049.342 dengan kontribusi terhadap nasional sebesar 16,90 %. Tetapi untuk produksi jagung dan kedelai Provinsi Jawa timur berada di peringkat pertama dengan produksi sebesar 5.760.959 ton dan 329.461 ton, dan kontribusi terhadap nasional sebesar 31,13 % dan 42,23 %.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 39
3.2.3 Peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)
Benih merupakan salah satu sarana produksi yang mempunyai peran strategis untuk meningkatkan produksi dan produktivitas selain penggunaan pupuk, oleh karena itu benih harus terus berkembang dan dapat tersedia secara 6 (enam) tepat yaitu : tepat varietas, mutu, jumlah, waktu, lokasi dan harga bagi petani dan pengguna lainnya. Saat ini, di Jawa Timur, sekitar 70 persen petani telah menggunakan benih bersertifikat terutama petani tanaman pangan. Selain berperan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas, ketersediaan benih bermutu juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani penangkar.
Indikator keberhasilan yang diharapkan pada sasaran strategis ini adalah jumlah produksi benih tanaman pangan dan hortikultura bersertifikat (ton) dengan komoditi padi, jagung, kedelai, buah-buahan, dan sayuran. Sasaran ini didukung oleh Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.
Tabel 20. Capaian Jumlah produksi benih tanaman pangan dan hortikultura
bersertifikat di Provinsi Jawa Timur
INDIKATOR KINERJA TARGET
2013 REALISASI CAPAIAN
2013 (%)2009 2010 2011 2012 2013 Prosentase petani yang menggunakan benih tanamanpangan ( padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
1,92 1,86 1,87 1,89 1,90 1,92 120,31
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013 Dari hasil capaian terhadap sasaran dalam penyediaan benih bersertifikat untuk komoditas hortikultura sudah diatas 100% demikian juga pada komoditas jagung, namun berbalik dengan capaian pada komoditas padi dan kedelai yang capaiannya masih dibawah 100 %. Untuk komoditas padi, tingkat pertumbuhannya masih berfluktuatif dan terjadi penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu sebesar 13.693 ton. Pada komoditas kedelai capaiannya terhitung rendah yaitu sebesar 2,47 7%, terjadi penurunan sebesar 4.772 ton dari tahun 2012 ke tahun 2013. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam penetapan sasaran luas areal tanam yang terus meningkat dari tahun ke tahun maka penyediaan benih juga seharusnya direncanakan mengalami trend yang meningkat pula karena keberpihakan pemerintah kepada petani untuk meningkatkan ketersediaan benih bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat ditingkat petani.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 40
3.2.4 Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor
Indikator kinerja yang diukur dari sasaran ini adalah jumlah produk hortikultura yang telah menerapkan GAP dan bersertifikat Prima 3 dari komoditi hortikultura. Dalam rangka peningkatan kualitas produk hortikultura yang berdaya saing tinggi sehingga dapat bersaing ditingkat global dan untuk mencukupi kebutuhan pasar domestik dan ekspor sekaligus untuk meningkatkan pendapatan petani maka dilakukan penerapan teknologi yang maju yang ramah lingkungan untuk menghasilkan produk bermutu dan aman konsumsi, yaitu melalui penerapan GAP (Good Agriculture Practices) atau budidaya pertanian yang baik dan benar. Penerapan GAP harus diiringi dengan adanya penyusunan dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya masing-masing komoditas. Keberadaan SOP budidaya tersebut merupakan persyaratan dasar dalam penerapan GAP untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan aman konsumsi. Bagi kebun dan lahan usaha yang telah menerapkan GAP akan dilakukan observasi dan penilaian oleh Dinas Pertanian Provinsi yang menangani pengembangan komoditas hortikultura. Observasi dan penilaian terutama ditekankan pada titk-tik kendali yang telah ditetapkan dalam pedoman GAP, bagi yang telah memenuhi syarat dan memenuhi ketentuan di titik-titik kendali GAP, akan diterbitkan dan diberikan nomor registrasi GAP. Bagi kebun buah atau lahan usaha sayuran yang telah dapat nomor registrasi akan dapat masuk tahap berikutnya yaitu tahap sertifikasi yang akan dilakukan oleh otoritas kompeten dan telah terakreditasi yang ditunjuk. Dengan demikian, melalui penerapan GAP buah dan sayuran ini akan menghantarkan petani dengan produknya untuk siap disertiifikasi sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan pasar. Walaupun demikian, dengan adanya atau diterbitkannya nomor registrasi kebun/lahan usaha sebenarnya sudah cukup menjadi jaminan bahwa kegiatan budidaya (termasuk penanganan panen, pasca panen, penanganan lingkungan, keselamatan pekerja) telah dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Tabel 21. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Peningkatan Kualitas Produk Tanaman
Pangan Dan Hortikultura Yang Berdaya Guna Tinggi Untuk Mencukupi Pasar Domestik Dan Ekspor di Provinsi Jawa Timur Tahun 2013
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2013
REALISASI CAPAIAN 2013 (%) 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah produk tan. pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan bersertifikat Prima 3
20
6
3
3
32
27
135 Nilai Tukar Petani (NTP) - Tanaman Pangan 103,96 92,56 94,60 101,13 102,34 103,37 99,43 - Hortikultura 111,92 106,46 110,60 111,03 109,93 108,78 97,19
Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 41
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja didapatkan realisasi 135 % atau sebanyak 27 unit dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 20 unit, tetapi angka tersebut menunjukkan penurunan sebesar 5 unit dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2012 sebanyak 32 unit. Oleh karena itu untuk komoditi-komoditi tersebut masih harus dialokasikan untuk tahun berikutnya dan terus ditingkatkan, karena tujuan utama hasil dari penerapan GAP adalah meningkatnya produksi dan produktivitas hortikultura yang berkualitas dan aman konsumsi. 3.3 Akuntabilitas Keuangan
Pada Tahun Anggaran 2013, alokasi APBD Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 2013 sebesar Rp 246.785.670.625 (dua ratus empat puluh enam milyar tujuh ratus delapan puluh lima juta enam ratus tujuh puluh ribu enam ratus dua puluh lima rupiah), terdiri dari : 1. Belanja Tidak Langsung (Pegawai) : Rp. 75.021.289.625,00 2. Belanja Langsung : Rp. 171.764.381.000,00
- Belanja Pegawai : Rp. 14.187.831.500,00 - Belanja Barang dan Jasa : Rp. 152.914.639.500,00 - Belanja Modal : Rp. 4.661.910.000,00
Sedangkan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 sampai dengan akhir bulan Desember 2013 (akhir TW IV) yaitu sebesar : Rp 227.218.492.349,00 (dua ratus dua puluh tujuh milyar dua ratus delapan belas juta empat ratus sembilan puluh dua ribu tiga ratus empat puluh sembilan rupiah) atau 92,07 % dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1. Belanja Tidak Langsung : Rp. 73.534.166.380,00 2. Belanja Langsung : Rp. 153.684.325.969,00
- Belanja Pegawai : Rp. 13.702.428.625,00 - Belanja Barang dan Jasa : Rp. 135.995.664.368,00 - Belanja Modal : Rp. 3.986.232.976,00
Perkembangan Anggaran bersumber APBN MURNI yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 terdiri dari Dana Tugas Pembantuan dan Dana Dekonsentrasi.
Dana Tugas Pembantuan : 1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan dengan alokasi
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 42
anggaran sebesar Rp 7.475.012.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp 7.475.012.000,00 (100 %);
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 3.891.500.000,00, dan telah realisasi sampai akhir Desember sebesar Rp 3.891.500.000,00 (100%);
3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10.595.000.000,00, dan telah realisasi sebesar Rp 10.595.000.000,00 (100%);
4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian dengan alokasi anggaran Rp 178.597.080.000,00 dan telah realisasi sebesar Rp 178.597.080.000,00 (100%).
Dana Dekonsentrasi : 1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk
Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 23.770.068.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 23.770.068.000,00 (100%);
2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10.640.890.000,00 dan telah realisasi sebesar Rp 10.640.890.000,00 (100%);
3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp 3.408.800.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 3.408.800.000,00 (100%);
4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp 4.172.650.000,00 dan dengan realisasi sampai akhir Desember 2013 sebesar Rp 4.172.650.000,00 (100%).
Pelaksanaan program/kegiatan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 yang bersumber dari Dana APBD dan APBN sebagai berikut :
Tabel 22. Perkembangan Keuangan (Inputs) Tahun 2012
No. Jenis APBD APBN Jumlah 1 Anggaran Rp 246.785.670.625 Rp 257,143,080,000 Rp 503,928,750,625 2 Realisasi Rp 227,218,492,349 Rp 241,794,609,290 Rp 395,478,935,258
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 43
Gambar 1.
Grafik Keuangan APBN dan APBD Tahun 2013
3.4 Penghargaan yang diterima baik Nasional maupun Provinsi Beberapa penghargaan atas prestasi bidang pertanian (Tanaman Pangan
dan Hortikultura) yang diterima sepanjang tahun 2013 sebagai berikut : A. Penghargaan yang diterima :
1) Sertifikat dari Worldwide Quality Certificate of Registration
ISO 9001:2008 Assurance (WQA)
: URC UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur menerapkan Sistem Manajemen yang memenuhi persyaratan ISO 9001 : 2008
2) Penghargaan Abdi Bakti Tani Kategori Pelayanan
Publik Berprestasi Utama : UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil
Pertanian sebagai Pelayanan Publik Berprestasi
B. Penerima Penghargan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2013 (sesuai
Lampiran Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Nomor : 4908/Kpts/KP. 4 50/11/2013 Tanggal : 21 November 2013)
1. Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan Mantri Tani
Suprayitno, SP, M.MA, Mantri Tani, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 44
2. Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan Pengembangan Produksi
1. Kelompok Tani Budi Margo Mulyo II, Ketua Rohmad, KecamatanAmbulu, Kabupaten Jember , Provinsi Jawa Timur;
2. Gapoktan Tani Makmur Sentosa, Desa Oro-Oro Ombo Wetan,Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur;
Rekapitulasi Pemenang Lomba Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 1. Lomba Agribisnis Padi Pemenang I : Kelompok Tani Ngudi Makmur I, Desa Kiping, Kecamatan Gondang,
Kabupaten Tulung Agung Pemenang II : Kelompok Tani Tempur Sari, Desa Tambak Boyo, Kecamatan
Mantingan, Kabupaten Ngawi Pemenang III : Kelompok Tani Suka Tani 2, Desa Mangli, Kecamatan Pujer,
Kabupaten Bondowoso
2. Lomba Agribisnis Jagung Pemenang I : Kelompok Tani Mekarsari, Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo,
Kabupaten Banyuwangi Pemenang II : Kelompok Tani Si Gadis, Desa Bulay, Kecamatan Galis,
Kabupaten Pamekasan Pemenang III : Kelompok Tani Tirta Guna, Desa Bercak, Kecamatan Cerme,
Kabupaten Bondowoso 3. Lomba Agribisnis Kedelai Pemenang I : Kelompok Tani Sumber Sari, Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding
Kabupaten Sumenep Pemenang II : Kelompok Tani Guyub Rukun, Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari
Kabupaten Trenggalek Pemenang III : Kelompok Tani Tani Mulyo, Desa Juwono, Kecamatan Kertosono,
Kabupaten Nganjuk 4. Lomba Agribisnis Sayuran Pemenang I : Kelompok Tani Sri Lestari Desa Pasirian Kecamatan Pasirian Kabupaten
Lumajang Pemenang II : Kelompok Tani Ngadi Mulyo Desa Rowomarto Kecamatan Patianrowo
Kabupaten Nganjuk Pemenang III : Kelompok Tani Jaya Abadi Desa Pohsangit Kidul Kecamatan
Kademangan Kabupaten Probolinggo
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 45
5. Lomba Agribisnis Buah Pemenang I : Kelompok Tani Sri Rejeki, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo,
Kabupaten Lumajang Pemenang II : Kelompok Tani Among Tani, Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo,
Kabupaten Trenggalek Pemenang III : Kelompok Tani Langgeng Mulyo, Desa Ngancar, Kecamatan
Ngancar, Kabupaten Kediri 6. Lomba Agribisnis Tanaman Hias Pemenang I : Kelompok Tani Krisan Mulyo Joyo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu
Kota Batu Pemenang II : Kelompok Tani Sekar Tanjung, Desa Tanjung, Kecamatan Burneh
Kabupaten Bangkalan Pemenang III : Kelompok Tani Onchi Orchid’s, Desa Sumberejo, Kecamatan
Sanankulon, Kabupaten Blitar 7. Lomba Agribisnis Biofarmaka Pemenang I : Kelompok Tani Suka Maju II, Desa Sukosari Kidul,
Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso Pemenang II : Kelompok Tani Sumber Jaya Desa Tanggaran
Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek Pemenang III : Kelompok Tani Sumber Baru, Desa Ngino,
Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri 8. Lomba Petani Teladan Pemenang I : Buharto, Kabupaten Bondowoso Pemenang II : Dwi Rifianto, SH, MMA, Kabupaten Ponorogo Pemenang III : Ir. Sanyoto, Kabupaten Banyuwangi 9. Lomba Penyuluh Teladan Pemenang I : Eko Budi Santoso, SP, MMA, Kabupaten Probolinggo Pemenang II : Sukarnadi, S.Sos, SP, MMA, Kabupaten Mojokerto Pemenang III : Budi Wahyunadi, SP, Kabupaten Tulungagung 10. Lomba Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL – TBPP) Pemenang I : Purwati, STP, Kabupaten Tulungagung Pemenang II : Saudah, SP, Kabupaten Bangkalan Pemenang III : Mapita, Kabupaten Mojokerto 11. Lomba Penyuluh Swadaya Teladan Pemenang I : Sumidi, SP, Kabupaten Blitar Pemenang II : Ahmad Syaikhu, SP, Kabupaten Nganjuk Pemenang III : Rohmad Juahir, Kabupaten Pasuruan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 46
12. Lomba Balai Penyuluh Kecamatan (BPK) Pemenang I : BPK Srengat, Kabupaten Blitar Pemenang II : BPK Pronojiwo, Kabupaten Lumajang Pemenang III : BPK Sumber Waringin, Kabupaten Bondowoso 13. Lomba Mantri Tani Teladan Pemenang I : Maryadi, SP, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan Pemenang II : Ir. Imam Suryadi, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung Pemenang III : Ambar Widyastuti, SP, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi 14. Lomba Pelaku Usaha Pasca Panen Pemenang I : Gapoktan “Al – Hidayah”, Desa Mrawan, Kecamatan Tapen,
Kabupaten Bondowoso Pemenang II : Gapoktan “Ladang Subur” Desa Blukon, Kecamatan Lumajang
Kabupaten Lumajang 15. Lomba Lembaga Mandiri Yang Mengakar Di Masyarakat (LM3) Pemenang I : Al – Falah Payudan, Desa Karang Sokon, Kecamatan Guluk – Guluk Kabupaten Sumenep Pemenang II : Yayasan “Ar – Rahman”, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Pemenang III : PA. Muhammadiah, Desa Senduro, Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang 16. Lomba UP3HP / Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Pemenang I : LKM Gading, Desa Ngraseh, Kecamatan Dander,
Kabupaten Bojonegoro Pemenang II : Melati, Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban,
Kabupaten Tulungagung Pemenang III : Sekar Putih, Desa Gapura Barat, Kecamatan Gapura,
Kabupaten Sumenep 17. Lomba Eksportir Pemenang I : PT. Mitra Tani Dua Tujuh, Kabupaten Jember Pemenang II : CV. Agri Berkah Lestari, Kota Malang Pemenang III : CV. Mekarsari, Kabupaten Sidoarjo 18. Lomba Petugas Informasi Pertanian (Pip) Pemenang I : Ir. Edy Purwo Santoso, Kabupaten Tulungagung Pemenang II : Sri Mulyani, Kabupaten Mojokerto Pemenang III : Taufiq Mansur, SP Diperta Prov. Jatim 19. Lomba Gapoktan PUAP Pemenang I : Rukun Santoso, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru
Kabupaten Banyuwangi
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 47
Pemenang II : Mulya Jaya, Desa Sekar Putih, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk Pemenang III : Rukun Tani, Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar 20. Lomba Unit Pengelola – Farmers Managed Extension Activities (UP – FMA) Pemenang I : UP – FMA Mulyosari, Kabupaten Tulungagung Pemenang II : UP – FMA Kebobang, Kabupaten Malang Pemenang III : UP – FMA Sembungrejo, Kabupaten Tuban
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 48
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2013, sekaligus merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun berikutnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur digunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2013 sesuai dengan Rencana Strategis 2009-2014 dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis. Dari hasil capaian indikator kinerja tahun 2013 tersebut dapat diketahui bahwa pada dasarnya pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sudah cukup baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan, walaupun terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan tersebut.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai dengan Rencana Strategis 2009-2014 pencapaian kinerjanya diarahkan pada 1 visi, 3 misi, 3 tujuan, 4 sasaran strategis dan 8 indikator kinerja utama, dan 12 (dua belas) Program Utama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang bersumber dari dana APBD yang telah ditetapkan sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja tahun 2013, yang dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Capaian Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian melalui sasaran
Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan, dan aman konsumsi) rata-rata tercapai 373,33 %. Dimana kegiatan ini bertujuan untuk penerapan teknologi budidaya usaha tani yang ramah lingkungan pada peningkatan luas areal penanaman tanaman pangan dan hortikultura untuk pengembangan usaha agribisnis.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 49
2. Capaian Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian melalui sasaran strategis peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur dengan komoditi utama tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan hortikultura (buah-buahan dan sayuran), dengan rata-rata capaian luas panen sebesar 91,14 %, capaian produksi sebesar 78,10 ton, capaian produktivitas sebesar 87,25 %. Yang artinya dari capaian tersebut sudah baik karena diatas rata-rata tapi belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 100% dikarenakan oleh beberapa hal yaitu adanya puso dan cuaca yang sangat berpengaruh.
3. Capaian Kinerja Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan melalui sasaran strategis peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga) yaitu melalui kegiatan tersedianya jumlah benih tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan hortikultura (buah-buahan dan sayuran) dengan rata-rata capaian tahun 2013 mencapai 105 %, dimana capaian tersebut sudah melebihi dari target yang ditetapkan dan artinya melalui program ini pemerintah melalui Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dapat meningkatkan ketersediaan benih tanaman pangan dan hortikultura bagi 38 kabupaten/kota.
4. Capaian Kinerja Program Pengembangan Agribisnis melalui sasaran strategis peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya saing tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor dengan kegiatan jumlah produk hortikultura yang telah menerapkan GAP dan bersertifikat Prima 3 yang rata-rata tercapai 135 %.
5. Capaian Program Peningkatan Kesejahteraan Petani yang dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis dan APP bidang pertanian, dimana pengukurannya dapat dilihat pada peningkatan kondisi kesejahteraan petani yang tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang sudah berada diatas 100 pada tahun 2013 sebesar 104,85 atau meningkat sebesar 2,69 dari tahun 2012.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 50
6. Capaian kinerja Program Pengembangan Kawasan Agropolitan melalui kegiatan fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan, yaitu adanya pembinaan dalam rangka berkembangnya usaha agribisnis tanaman pangan dan hortikultura di 25 kabupaten di kawasan Agropolitan Provinsi Jawa Timur.
7. Capaian kinerja Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan melalui kegiatan Fasilitasi sarana prasarana penyuluhan yang dapat dilihat dari terwujudnya peningkatan produktivitas komoditas unggulan di Provinsi Jawa Timur serta dalam rangka meningkatkan mutu produk pertanian untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing produk unggulan yang ditunjang dari sumber daya manusia yang unggul dan sarana prasarana yang terpenuhi di kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Anggaran yang bersumber dari APBD untuk capaian program dan kegiatan pada Tahun Anggaran 2013 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam upaya mencapai sasaran strategis, yaitu sebesar Rp 246.785.670.625 (dua ratus empat puluh enam milyar tujuh ratus delapan puluh lima juta enam ratus tujuh puluh ribu enam ratus dua puluh lima rupiah), terdiri dari : 1) Belanja Tidak Langsung (Pegawai)sebesar Rp. 75.021.289.625,00; 2) Belanja Langsung : Rp. 171.764.381.000,00, yang terdiri dari (a) Belanja Pegawai: Rp.14.187.831.500,00, (b) Belanja Barang dan Jasa : Rp. 152.914.639.500,00, (c) Belanja Modal : Rp. 4.661.910.000,00.
Sedangkan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 sampai dengan akhir bulan Desember 2013 (akhir TW IV) yaitu sebesar : Rp 227.218.492.349,00 (dua ratus dua puluh tujuh milyar dua ratus delapan belas juta empat ratus sembilan puluh dua ribu tiga ratus empat puluh sembilan rupiah) atau 92,07 % dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1) Belanja Tidak Langsung: Rp. 73.534.166.380,00 atau sebesar 98 %; 2) Belanja Langsung:Rp. 153.684.325.969,00 atau sebesar 89%, terdiri dari : (a) Belanja Pegawai: Rp. 13.702.428.625,00 atau sebesar 97%, (b) Belanja Barang dan Jasa: Rp. 135.995.664.368,00 atau sebesar 89%, (c) Belanja Modalatau sebesar 86%: Rp. 3.986.232.976,00.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 51
4.2 SARAN Hasil pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2013 tidak
semuanya dapat mencapai target yang telah ditetapkan karena adanya beberapa kendala dan hambatan. Tetapi berbagai upaya perbaikan tetap dilakukan secara optimal oleh berbagai pihak terutama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai leading sector pertanian di Provinsi Jawa Timur.
Selain daripada itu, agar selalu dapat mempertahankan dan memperbaiki kinerja yang telah dicapai, diharapkan adanya kerjasama antara berbagai pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi di Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timurdiantaranya perlu dilakukan : 1. Perbaikan perencanaan program dan kegiatan dan estimasi penggunaan
anggaran yang mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Timur, Renstra, dan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2014.
2. Peningkatan pelaksanaan koordinasi teknis baik internal maupun dengan instansi terkait atau lintas sektoral dalam hal perencanaan, pengendalian dan pengawasan kegiatan. Dengan koordinasi tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi penyelesaian kegiatan tepat pada waktunya.
3. Penambahan sarana dan prasarana pelaksanaan program dan kegiatan guna menunjang operasional kegiatan.
4. Perlu diusahakan penanganan program secara terpadu, sehingga dapat menghasilkan urutan prioritas penanganan pekerjaan berdasarkan prioritas kegiatan.
5. Diperlukan adanya peningkatan dalam sistem pengumpulan data sehingga setiap hasil / outcome dari kegiatan atau program yang dilaksanakan dapat terlihat dan tergambarkan dalam setiap laporan hasil kegiatan/program yang akhirnya tercantum dalam laporan pertanggungjawaban kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 52
6. Perlu dilakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan secara kontinyu untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya.
Dalam penyusunan LAKIP ini masih banyak menemui kendala dan masih terdapat kekurangan, namun demikian diharapkan LAKIP ini dapat memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timursesuai Rencana Strategis Tahun 2009-2014 dalam upaya mendukung tercapainya Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
LAMPIRAN - 1
Instansi : DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
Visi : "Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berbasisSumberdaya Lokal untuk Meningkatkan kemandirian Pangan, Nilai Tambah dan kesejahteraan petani ”
Misi : 1.Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang berkelanjutan dan efisien serta berwawasanlingkungan
2. Mewujudkan keseimbangan agroekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi danproduktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan
3. Mewujudkan peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri
Tugas : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian
Fungsi : 1.Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNGJAWAB
1 Peningkatan penerapan Luas areal tanaman pangan dan Luas areal tanaman pangan dan Dinas Pertanian Dinas Pertanianteknologi budidaya yang baik hortikultura yang menerapkan hortikultura yang menerapkan Provinsi Jawa Timur Provinsi Jawa Timurdan ramah lingkungan (aman Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengendalian Hama Terpadu (PHT), bagi pekerja, aman terhadap Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) danlingkungan dan aman dan Good Agriculture Practices (GAP) Good Agriculture Practices (GAP) (hektar)dikonsumsi) - Pengendalian Hama Terpadu (ha)
1. Tanaman Pangan2. Hortikultura
- Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha)1. Padi2. Jagung3. Kedelai
- Good Agricultural Practices (ha)1. Buah-buahan2. Sayuran
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TUJUAN/SASARAN/OUTCOME INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA PENANGGUNGJAWABTUJUAN/SASARAN/OUTCOME INDIKATOR KINERJA UTAMA
2 Peningkatan luas panen 1) Luas panen (ha), Produktivitas Luas areal penanaman yang dipanen (ha) : - BPS Dinas Pertanian(ha), produksi (ton), (ku/ha), dan produksi (ton) - Padi - Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timurproduktivitas (ku/ha) komoditas tanaman pangan (padi, - Jagung Provinsi Jawa Timurtanaman pangan dan jagung, kedelai) dan hortikultura - Kedelaihortikultura di Jawa Timur (Sayuran dan Buah-buahan) - Sayuran
- Buah-buahan (ribu pohon/rumpun)Jumlah produksi tanaman yang - BPS Dinas Pertaniandipanen per hektar (ku/ha) : - Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur- Padi Provinsi Jawa Timur- Jagung- Kedelai- Sayuran- Buah-buahan (kg/phn)Jumlah produksi tanaman (ton) - BPS Dinas Pertanianpada areal yang dipanen : - Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur- Padi Provinsi Jawa Timur- Jagung- Kedelai- Sayuran- Buah-buahan
2) Prosentase Index Pertanaman Prosentase luas areal tanam dalam setahun Dinas Pertanian Dinas PertanianPadi dibagi dengan luas areal baku sawah Provinsi Jawa Timur Provinsi Jawa Timur
3 Peningkatan penyediaan benih Prosentase petani yang menggunakan Prosentase petani yang menggunakan UPT PSBTPH Dinas Pertaniantanaman pangan dan benih tanaman pangan ( padi, jagung, benih tanaman pangan ( padi, jagung, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timurhortikultura yang bersertifikat kedelai) yang bersertifikat kedelai) yang bersertifikat Provinsi Jawa Timurdan memenuhi sesuai syarat 6tepat (tepat jenis, jumlah, mutu,lokasi, waktu, harga)
4 Peningkatan kualitas produk 1) Jumlah produk tanaman pangan dan Jumlah produk tanaman pangan dan Dinas Pertanian Dinas Pertaniantanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat hortikultura yang telah menerapkan Provinsi Jawa Timur Provinsi Jawa Timurhortikultura yang GAP dan telah bersertifkat prima 3berdaya guna tinggi untuk 2) Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Prosentase rasio antara indeks harga yang BPS Dinas Pertanianmencukupi pasar diterima petani (IT) dengan indeks harga yang Provinsi Jawa Timur
dibayar petani (IB) Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ( sesuai arahan Tim Kemenpan pada Evaluasi SAKIP Tahun 2013,tanggal 20 September 2014)
VISI : "Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berbasis
Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan kemandirian Pangan, Nilai Tambah dan kesejahteraan petani ”MISI : 1. Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang berkelanjutan dan efisien serta berwawasan lingkungan
2. Mewujudkan keseimbangan agroekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi danproduktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan
3. Mewujudkan peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri TUJUAN : 1. Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal
2. Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan3. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani
TUGAS : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanianFUNGSI : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Tujuan 1 (M1) : Mewujudkan sistem agribisnis tanamanpangan dan hortikultura unggulberkelanjutan yang berbasis sumberdayalokal
Indikator Kinerja : Luas areal pertanaman pangan dan Satuan 2014 2009 2010 2011 2012 2013Tujuan hortikultura yang aman dari serangan ha 2.016.382 ####### 1.862.825 1.900.082 1.938.084 1.976.844
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
TAHUN DASAR
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014 KEBIJAKAN
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 13 PERTANIAN1. Peningkatan penerapan Luas areal tanaman pangan dan Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang Optimalisasi Program Peningkatan Dinas
teknologi budidaya yang hortikultura yang menerapkan menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) , sumberdaya Ketahanan Pangan Pertanian Pertanianbaik dan ramah lingkungan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Good alam yang 1 Antisipasi bencana alam dan Provinsi(aman bagi pekerja, aman Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Agriculture Practices (GAP) (hektar) berkelanjutan gangguan iklim terhadap Jatimterhadap lingkungan dan dan Good Agriculture Practices - Pengendalian Hama Terpadu (ha) produktivitas dan produksiaman dikonsumsi) (GAP) 1. Tanaman Pangan 1.150 1.175 1.200 1.225 1.300 1.375 tan. pangan dan hortikultura
2. Hortikultura 360 615 810 3.045 3.695 3.750 2 Pembinaan dan- Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) Pengembangan Sarana 1. Padi 618.650 637.210 656.326 676.016 696.296 717.185 dan Prasarana Petani 2. Jagung 127.995 131.835 135.790 139.864 144.060 148.381 3 Pengembangan Jaringan Irigasi 3. Kedelai 82.500 84.975 87.524 90.150 92.854 95.640 Usahatani, desa (JITUT, JIDES)- Good Agriculture Practices (ha) 4 Pengembangan pupuk organik
1. Buah-buahan 4,0 4,5 5,5 15,5 16,5 17,5 5 Proteksi Tanaman Pangan 2. Sayuran 0,1 0,1 0,2 0,8 0,8 0,8 dan hortikultura
6 Pengemb. Teknologi Pertanian7 Pengembangan Tanaman
Pangan
3 12
NOSASARAN STRATEGIS DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA
PERHITUNGAN
TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN
LAMPIRAN - 2
SUMBER DATA /
PENJABINDIKATOR KINERJA
UTAMA
MATRIK RENSTRA DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2009 - 2014
PROGRAM/KEGIATAN
Tujuan 2 (M2) : Meningkatkan dan memantapkanswasembada berkelanjutan Satuan 2014 2009 2010 2011 2012 2013
Indikator Kinerja : 1) Pertumbuhan Ekonomi subsektor % 3,00 3,72 3,00 3,00 3,00 3,00 Tujuan Tanaman Bahan Makanan
2) Kontribusi Nilai PDRB ADHB Subsektor % 55,93 52,47 53,16 53,85 54,54 55,24 Tan. Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Sektor Pertanian3) Kontribusi Nilai PDRB ADHB Subsektor % 8,60 8,60 8,37 8,49 8,49 8,49 Tan. Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Jawa Timur4) Distribusi prosentase PDRB ADHB % 10,52 8,60 8,37 8,80 9,66 10,09 menurut Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Bahan Makanan
TAHUN DASAR
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014KEBIJAKA
N1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 13
2. Peningkatan luas 1) Luas panen (ha), Produktivitas Luas areal penanaman yang dipanen Peningkatan Program Peningkatan BPSpanen (ha), produksi (ku/ha), dan produksi (ton) (ha) : produktivitas Ketahanan Pangan(ton), produktivitas komoditas tanaman - Padi 1.751.387 1.791.178 1.827.002 1.863.542 1.900.812 1.938.829 dan kualitas Pertanian(ku/ha) tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) - Jagung 1.152.713 1.236.515 1.261.245 1.286.470 1.312.200 1.338.444 hasil tanaman 1 Antisipasi bencana alam danpangan dan dan hortikultura (Sayuran - Kedelai 199.521 277.440 312.400 353.000 393.000 440.000 pangan dan gangguan iklim terhadaphortikultura di Jawa dan Buah-buahan) - Sayuran 127.302 139.599 140.254 140.914 141.577 142.243 hortikultura produktivitas dan produksiTimur - Buah-buahan 165.956.746 166.087.627 166.320.150 166.552.999 166.786.172 167.019.672 tanaman pangan dan hortikultura
Jumlah produksi tanaman yang dipanen 2 Pembinaan danper hektar (kuintal per hektar) : Pengembangan Sarana- Padi 63,69 63,73 64,47 65,22 66,02 66,84 dan Prasarana Petani- Jagung 44,44 46,73 51,31 54,07 57,26 63,10 3 Pengembangan Jaringan- Kedelai 15,10 14,61 15,63 15,80 16,10 16,27 Irigasi Usahatani, desa- Sayuran 105,00 112,42 117,04 121,85 126,86 132,08 (JITUT, JIDES)
- Buah-buahan (kg/phn) 26,10 26,28 26,92 27,58 28,26 28,95 4 Pengembangan pupuk organik
SUMBER DATA /
PENJABINDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM/KEGIATAN
3 12
NOSASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN
TAHUN DASAR
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014KEBIJAKA
N1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 13
SUMBER DATA /
PENJABINDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM/KEGIATAN
3 12
NOSASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN
Jumlah produksi (ton) tanaman pada 5 Pengembangan Usahataniareal yang dipanen Pertanian- Padi 10.800.000 11.415.000 11.777.924 12.154.544 12.548.283 12.959.141 6 Identifikasi, Monitoring,- Jagung 5.238.257 5.777.834 6.471.174 6.956.512 7.513.033 8.445.992 dan penyebaran informasi- Kedelai 270.248 420.100 488.320 557.800 632.700 715.800 program pertanian- Sayuran 1.336.609 1.589.395 1.641.587 1.717.100 1.796.086 1.878.706 7 Proteksi tanaman pangan- Buah-buahan 4.119.885 4.364.011 4.477.477 4.593.891 4.713.333 4.835.878 dan hortikultura
8 Pengelolaan data statistik2) Prosentase Index Pertanaman Prosentase luas areal tanam dalam 1,86 1,87 1,89 1,90 1,92 1,93 tanaman pangan dan
Padi setahun dibagi dengan luas areal hortikulturabaku sawah 9 Pengembangan teknologi
pertanian10 Pengembangan tan. pangan11 Pendidikan Kemasyarakatan
Produktif dalam rangkaPengembangan Tanaman Pangan
3. Peningkatan penyediaan Prosentase petani yang menggunakan Prosentase petani yang menggunakan 60,00 61,50 63,00 64,50 66,00 67,50 Program Peningkatan Produksi Dinasbenih tanaman pangan benih tanaman pangan ( padi, jagung, benih tanaman pangan ( padi, jagung, Pertanian/ Perkebunan Pertaniandan hortikultura yang kedelai) yang bersertifikat kedelai) yang bersertifikat 1 Pembinaan dan Provinsibersertifikat dan memenuhi Pengembangan hortikultura Jatimsesuai syarat 6 tepat (tepat 2 Pengembangan Produksijenis, jumlah, mutu, lokasi, benih hortikulturawaktu, harga) 3 Pengemb. Produksi benih padi
4 Pengemb. produksi benihpalawija
5 Sertifikasi bibit unggul pertanian
Tujuan 3 (M3) : Meningkatkan nilai tambah produk pertaniantanaman pangan dan hortikultura,pendapatan dan kesejahteraan petani
Satuan 2014 2009 2010 2011 2012 2013 2014Indikator Kinerja : Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur % 104,10 92,55 #### #### #### 103,96 104,13 Tujuan
#### #### #### 111,92 112,12
TAHUN DASAR
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014 KEBIJAKAN
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 134. Peningkatan kualitas 1) Jumlah produk tanaman pangan dan Jumlah produk tanaman pangan dan Peningkatan Pengembangan Dinas
produk tanaman pangan hortikultura yang bersertifikat hortikultura yang telah menerapkan Pendapatan Agribisnis Pertanian
dan hortikultura yang GAP dan telah bersertifkat prima 3 2 2 3 10 20 22 Petani 1. Pengembangan sistem Provinsi
berdaya guna tinggi agribisnis melalui Cooperatif Jatim
untuk mencukupi pasar Farming
domestik dan ekspor 2. Pengembangan kualitas
dan mutu produk melalui2) Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Prosentase rasio antara indeks harga yang Sistem Good Agricultural
H- Tanaman Pangan diterima petani (IT) dengan indeks harga yang 92,55 94,60 101,13 103,67 103,96 ##### Practices (GAP)- Hortikultura dibayar petani (IB) 106,46 110,60 111,03 111,56 111,92 ##### 3. Peningkatan penanganan
pasca-panen danBantuan Langsung pengolahan hasilBenih Unggul di 4. Peningkatan Standar
lokasi SLPTT Tersalurnya bantuan benih di Mutu Produk
- Padi (ton) 4.327,50 4.457,33 ###### ##### ###### ##### 5. Peningkatan Pemasaran- Jagung (ton) 1.920,00 1.977,60 ###### ##### ###### ##### Produk-produk Komoditas- Kedelai (ton) 3.300,00 3.399,00 ###### ##### ###### ##### 6. Pengembangan
Kerjasama antar Daerah
Bantuan Langsung Jumlah bantuan pupuk yang 112.800 116.184 ###### ##### ###### ##### 7. Optimalisasi UPT Daerah
Pupuk di lokasi tersalur di areal pertanaman 8. Pengembangan PUSPA
SLPTT (ha) tanaman pangan (ha) Lebo-Sidoarjo
SUMBER DATA /
PENJABINDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM/KEGIATAN
3 12
NOSASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN
TAHUN DASAR
URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014 KEBIJAKAN
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 13
SUMBER DATA /
PENJABINDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM/KEGIATAN
3 12
NOSASARAN STRATEGIS
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
TARGET TAHUNAN STRATEGI PENCAPAIAN
9. Pendidikan Kemasyarakatan
Fasilitasi Alsintan Jumlah bantuan alsintan Produktif dalam rangka
- Hand tracktor (unit) yang tersalur 10 10 25 50 110 120 Pengemb. Agribisnis Tanaman
- Pompa Air 25 30 40 50 70 80 Pangan dan Hortikultura
- Rice Milling Unit 5 10 15 30 30 30 10. Pendidikan Kemasyarakatan
- Terpal 50 50 50 3.250 520 600 Produktif dalam rangka
- Packing House 1 1 2 10 15 25 Penerapan GAP pada
- Power Threser 10 10 50 250 260 300 Hortikultura
Peningkatan
Kesejahteraan Petani
1 Pelatihan petani dan
pelaku agribisnis.
2. Anti Poverty Program
(APP) Bidang Pertanian
Program Pengembangan
Kawasan Agropolitan
1. Fasilitasi PengembanganKawasan Agropolitan
Program PemberdayaanPenyuluh Pertanian,Perkebunan, Peternakan1. Fasilitasi sarana
Prasarana Penyuluhan
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ( sesuai arahan Tim Kemenpan pada Evaluasi SAKIP Tahun 2013,tanggal 20 September 2014)
LAMPIRAN - 3
Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMURTahun Anggaran : 2013
ANGGARAN (Rp)
3 51 Peningkatan penerapan teknologi Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang
budidaya yang baik dan ramah menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT),lingkungan (aman bagi pekerja, Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Goodaman terhadap lingkungan dan Agriculture Practices (GAP)aman dikonsumsi) - Penjelasan / Formulasi Penghitungan :
Program Peningkatan Ketahanan 32.092.000.000,00 Pangan Pertanian1. Pembinaan dan Pengembangan Sarana
dan Prasarana Petani- Pengendalian Hama Terpadu (ha) 2. Pengembangan Jaringan Irigasi 1. Tanaman Pangan 1.300 Usahatani, desa (JITUT, JIDES) 2. Hortikultura 3.695 3. Pengembangan pupuk organik- Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 4. Pengembangan usaha tani pertanian 1. Padi 696.296 5. Identifikasi, Monitoring, dan penyebaran 2. Jagung 144.060 informasi program pertanian 3. Kedelai 92.854 6. Proteksi Tanaman Pangan dan hortikultura- Good Agriculture Practices (ha) 7. Pengemb. Teknologi Pertanian 1. Buah-buahan 16,5 8. Pengelolaan data statistik tanaman 2. Sayuran 0,8 pangan dan hortikultura
9. Pengembangan Tanaman Pangan10. Pendidikan Kemasyarakatan dalam rangka mendukung
Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura11. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam
rangka Pengembangan Tanaman Pangan
2 Peningkatan luas panen 1. Luas panen (ha), Produktivitas (ha), produksi (ton), (ku/ha), dan produksi (ton)produktivitas (ku/ha) komoditas tanamantanaman pangan dan pangan (padi, jagung, kedelai) hortikultura di Jawa Timur dan hortikultura (Sayuran dan Buah-buahan)
SASARAN STRATEGIS
Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Good
41 2
Luas areal tanaman pangan dan hortikulturayang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu,
Agriculture Practices (hektar) :
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
3 5
SASARAN STRATEGIS
41 2
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
- Penjelasan / Formulasi Penghitungan :Luas areal penanaman yangdipanen (ha) :- Padi 1.900.812 - Jagung 1.312.200 - Kedelai 393.000 - Sayuran 141.577 - Buah-buahan (ribu pohon/rumpun) 166.786.172 Jumlah produksi tanaman yangdipanen per hektar (ku/ha) :- Padi 66,02 - Jagung 57,26 - Kedelai 16,10 - Sayuran 126,86 - Buah-buahan (kg per pohon/rumpun) 28,26 Jumlah produksi tanaman (ton) pada areal yang dipanen :- Padi 12.548.283 - Jagung 7.513.033 - Kedelai 632.700 - Sayuran 1.796.086 - Buah-buahan 4.713.333
2. Prosentase Index Pertanaman Padi 1,92
3 Peningkatan penyediaan benih Prosentase petani yang menggunakan benih 66,00 Program Peningkatan Produksi Pertanian 34.813.000.000,00 tanaman pangan dan hortikultura tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) yang 1. Pembinaan dan Pengembanganyang bersertifikat dan memenuhi bersertifikat Hortikulturasesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, 2. Pengembangan Produksi Benih hortikulturajumlah, mutu, lokasi, waktu, 3. Pengembangan Produksi Benih Padiharga) 4. Pengembangan produksi Benih Palawija
5. Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian6. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian DAK7. Pendampingan Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pertanian DAK8. Pembinaan Irigasi Pertanian dan Adaptasi Perubahan
Iklim (Water Resource and Irrigation Sector Management Program) WISMP II
ANGGARAN (Rp)
3 5
SASARAN STRATEGIS
41 2
INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN
4 Peningkatan kualitas 1. Jumlah produk tanaman panganproduk tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan hortikultura yang - Penjelasan / Formulasi Penghitungan :berdaya guna tinggi Jumlah produk tanaman pangan Pengembangan Agribisnis 61.032.000.000,00 untuk mencukupi pasar dan hortikultura yang telah menerapkan 1. Pengembangan sistem agribisnis melaluidomestik dan ekspor GAP dan telah bersertifikat Prima 3 20 Cooperatif Farming
2. Pengembangan kualitas dan mutu produk melalui2. Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor Sistem Good Agricultural Practices (GAP)- Tanaman Pangan 103,96 3. Peningkatan penanganan pasca-panen- Hortikultura 111,92 dan pengolahan hasil
4. Peningkatan Standar Mutu Produk5. Peningkatan Pemasaran Produk-produk Komoditas6. Pengembangan Kerjasama antar Daerah
Bantuan Langsung Pupuk di lokasi 7. Pengembangan PUSPA Lebo-Sidoarjo- Rice Milling Unit- Terpal Peningkatan Kesejahteraan Petani 26.193.000.000,00 - Packing House 1. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis- Power Threser 2. Anti Poverty Program (APP) Bidang Pertanian
3. Jalinkesra RTSM
Program Pengembangan Kawasan Agropolitan 200.000.000,00 1. Fasilitasi Pengembangan Kawasan
Agropolitan
Program Pemberdayaan Penyuluh 2.205.000.000,00 Pertanian, Perkebunan, Peternakan1. Fasilitasi sarana Prasarana Penyuluhan
Jumlah Anggaran Rp. 503.928.750.625,00 - Rp. 15.229.381.000,00
- Rp. 156.535.000.000,00
- APBD, Belanja Tidak Langsung ( Gaji, dan tunjangan pegawai) Rp. 75.021.289.625,00 - Rp. 257.143.080.000,00
APBD ex rutin (Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Disiplin Aparatur, Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah)
APBD (Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Peningkatan Ketahanan Pangan, Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, Pengembangan Agribisnis, Pengembangan Kawasan Agropolitan, Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan)
APBN, Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan
LAMPIRAN - 4
DINAS PERTANIAN PROPINSI JAWA TIMURTAHUN 2013
31 Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang
dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT),terhadap lingkungan dan aman dikonsumsi) Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Good Agriculture
Practices (GAP)- Penjelasan / Formulasi Penghitungan :
- Pengendalian Hama Terpadu (ha) 1. Tanaman Pangan 1.300 2. Hortikultura 3.695 - Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 1. Padi 696.296 2. Jagung 144.060 3. Kedelai 92.854 - Good Agriculture Practices (ha) 1. Buah-buahan 16,5 2. Sayuran 0,8
2 Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), 1. Luas panen (ha), Produktivitas (ku/ha), dan produksiproduktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan (ton) komoditas tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) hortikultura di Jawa Timur dan hortikultura (Sayuran dan Buah-buahan)
- Penjelasan / Formulasi Penghitungan :Luas areal penanaman yang dipanen (ha) :- Padi 1.900.812 - Jagung 1.312.200 - Kedelai 393.000 - Sayuran 141.577 - Buah-buahan (rb pohon/rumpun) 166.786.172
Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yangmenerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), PengelolaanTanaman Terpadu (PTT) dan Good Agriculture Practices(GAP) (hektar)
RENCANA KINERJA TAHUNAN
INDIKATOR KINERJA TARGET 2013SASARAN STRATEGIS
1 2
3
INDIKATOR KINERJA TARGET 2013SASARAN STRATEGIS
1 2Jumlah produksi tanaman yang dipanen per hektar (ku/ha) :- Padi 66,02 - Jagung 57,26 - Kedelai 16,10 - Sayuran 126,86 - Buah-buahan (kg per pohon/rumpun) 28,26 Jumlah produksi tanaman (ton) pada areal yang dipanen :- Padi 12.548.283 - Jagung 7.513.033 - Kedelai 632.700 - Sayuran 1.796.086 - Buah-buahan 4.713.333
2. Prosentase Index Pertanaman Padi 1,92
3 Peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan 66,00hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 (padi, jagung, kedelai) yang bersertifikattepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)
4 Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan 1. Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yanghortikultura yang berdaya guna tinggi untuk bersertifikat mencukupi pasar domestik dan ekspor - Penjelasan / Formulasi Penghitungan :
Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telahmenerapkan GAP dan telah bersertifikat Prima 3
2. Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor- Tanaman Pangan 103,96 - Hortikultura 111,92
LAMPIRAN - 5
2009 2010 2011 2012 2013
1 Peningkatan penerapan teknologi Luas areal tanaman pangan dan budidaya yang baik dan ramah hortikultura yang menerapkanlingkungan (aman bagi pekerja, Pengendalian Hama Terpadu (PHT),aman terhadap lingkungan dan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) aman dikonsumsi) dan Good Agriculture Practices (GAP)
- Penjelasan / Formulasi Penghitungan :
- Pengendalian Hama Terpadu (ha) 1. Tanaman Pangan 1.300 600 1.025 1.350 5.075 5.905 454,23 2. Hortikultura 3.695 690 510 495 495 605 16,37 - Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 1. Padi 696.296 618.650 365.750 244.900 305.500 366.605 52,65 2. Jagung 144.060 127.995 14.850 43.200 29.850 25.130 17,44 3. Kedelai 92.854 82.500 116.000 11.300 121.300 72.805 78,41 - Good Agriculture Practices (ha) 1. Buah-buahan 16,5 4 2,5 5,5 15,0 22,5 136,36 2. Sayuran 0,8 1 1,0 2,3 7,5 11,5 1.533,33
2 Peningkatan luas panen (ha), Luas panen (ha), Produktivitas (ku/ha),produksi (ton), produktivitas dan produksi (ton) komoditas tanaman(ku/ha) tanaman pangan dan pangan (padi, jagung, kedelai) danhortikultura di Jawa Timur hortikultura (Sayuran dan Buah-buahan)
- Penjelasan / Formulasi Penghitungan :Luas areal penanaman yangdipanen (ha) :- Padi 1.900.812 1.904.830 1.963.983 1.926.796 1.975.719 2.037.021 107,17 - Jagung 1.312.200 1.295.070 1.257.721 1.204.063 1.232.523 1.199.544 91,41 - Kedelai 393.000 264.663 246.894 252.815 220.815 210.618 53,59 - Sayuran 141.577 161.844 158.460 166.921 170.119 163.469 115,46 - Buah-buahan (rb pohon/rumpun) 166.786.172 57.428.858 64.188.154 63.655.695 172.141.236 146.899.713 88,08
TARGET 2013 CAPAIAN 2013 (%)
Tanaman Terpadu dan Good Agriculture (hektar)
PENGUKURAN KINERJA INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2013
menerapkan Pengendalian Hama Terpadu, Luas areal tanaman pangan dan hortikultura
REALISASI SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
2009 2010 2011 2012 2013TARGET 2013 CAPAIAN 2013 (%)
REALISASI SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
Jumlah produksi tanaman yangdipanen per hektar (ku/ha) :- Padi 66,02 59,11 59,29 54,89 61,74 59,41 89,99 - Jagung 57,26 40,67 44,42 45,21 51,08 48,03 83,88 - Kedelai 16,10 13,42 13,75 14,52 16,39 15,64 97,14 - Sayuran 126,86 83,48 82,60 89,03 94,67 93,50 73,70 - Buah-buahan (kg per pohon/rumpun) 28,26 57,35 40,26 55,11 36,80 25,87 91,54 Jumlah produksi tanaman (ton) pada areal yang dipanen :- Padi 12.548.283 11.259.085 11.643.773 10.576.543 12.198.707 12.049.342 96,02 - Jagung 7.513.033 5.266.720 5.587.318 5.443.705 6.295.301 5.760.959 76,68 - Kedelai 632.700 355.099 339.491 366.999 361.986 329.461 52,07 - Sayuran 1.796.086 1.351.002 1.308.818 1.486.063 1.576.429 1.528.449 85,10 - Buah-buahan 4.713.333 3.293.535 2.584.409 3.508.221 6.287.057 3.800.598 80,64
2. Prosentase Index Pertanaman Padi 1,92 1,96 1,98 2,10 2,20 2,31 120,31
3 Peningkatan penyediaan benih Prosentase petani yang menggunakan 66,00 69,50 73,50 77,00 80,00 85,00 128,79 tan.pangan dan hortikultura yang benih tanaman pangan (padi, jagung,bersertifikat dan memenuhi sesuai kedelai) yang bersertifikatsyarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah,mutu, lokasi, waktu, harga)
4 Peningkatan kualitas produk tanaman 1. Jumlah produk tanaman pangan danpangan dan hortikultura yang berdaya dan hortikultura yang bersertifikat guna tinggi untuk mencukupi pasar - Penjelasan / Formulasi Penghitungan :domestik dan ekspor Jumlah produk tanaman pangan dan
hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah 20 6 3 3 32 27 135,00 bersertifikasi Prima 3
2. Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor- Tanaman Pangan 103,96 92,56 94,60 101,13 102,34 103,37 99,43 - Hortikultura 111,92 106,46 110,60 111,03 109,93 108,78 97,19
Rerata 153,78
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ( sesuai arahan Tim Kemenpan pada Evaluasi SAKIP Tahun 2013,tanggal 20 September 2014)
LAMPIRAN - 6
SEMESTER I SEMESTER I KETERANGANSEMESTER II SEMESTER II
1 2 5 6 7 8 9 10 11 121 Peningkatan penerapan Dinas Dinas
teknologi budidaya yang Pertanian Pertanianbaik dan ramah lingkungan Provinsi Provinsi(aman bagi pekerja, aman Jawa Timur Jawa Timurterhadap lingkungan dan - Pengendalian Hama Terpadu (ha)aman dikonsumsi) 1. Tanaman Pangan S-1 800 1.300 905 5.905 113 454,23
S-2 500 4.950 990 2. Hortikultura S-1 1.215 3.695 555 605 46 16,37
S-2 2.330 50 2- Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 1. Padi S-1 245.100 696.296 142.105 366.605 58 52,65
S-2 451.196 224.500 50 2. Jagung S-1 100.000 144.060 10.130 25.130 10 17,44
S-2 44.060 15.000 34 3. Kedelai S-1 32.800 92.854 22.145 72.805 68 78,41
S-2 60.054 50.660 84- Good Agriculture Practices (ha) 1. Buah-buahan S-1 10,0 16,5 10 22,5 100 136,36
S-2 6,5 12,5 192 2. Sayuran S-1 0,6 0,8 5,5 11,5 917 1.437,50
S-2 0,2 6 3.000
2 Peningkatan luas panen Luas panen (ha), BPS Dinas (ha), produksi (ton), Produktivitas (ku/ha), dan Data Statistik Pertanianproduktivitas (ku/ha) produksi (ton) komoditas Dinas Pertanian Provinsitanaman pangan dan tanaman pangan (padi, Provinsi Jawa Timurhortikultura di Jawa Timur jagung, kedelai) dan Jawa Timur
hortikultura (Sayuran danBuah-buahan)Luas areal penanaman yangdipanen (ha) :- Padi SR-1 986.479 1.900.812 1.023.474 2.037.021 103,75 107,17
SR-2 593.934 690.934 116,33 SR-3 320.399 322.613 100,69
- Jagung SR-1 678.390 1.302.200 608.390 1.199.544 89,68 92,12 SR-2 316.499 296.499 93,68 SR-3 307.311 294.655 95,88
- Kedelai SR-1 125.670 393.000 45.030 210.618 35,83 53,59 SR-2 122.051 77.001 63,09 SR-3 145.279 88.587 60,98
- Sayuran S-1 73.630 141.577 68.141 152.196 92,55 107,50 S-2 67.947 72.782 107,12
- Buah-buahan (ribu S-1 75.053.777 166.786.172 79.740.469 166.469.278 106,24 99,81 pohon/rumpun) S-2 91.732.395 86.728.809 94,55
PENANGGUNG JAWABJUMLAHSEMESTER II
% CAPAIAN
Pengelolaan Tanaman Terpadu dan menerapkan Pengendalian Hama
TARGET *)
JUMLAH SUMBER DATA
Luas areal tanaman pangan dan
REALISASI **)
Agriculture Practices (hektar)
SEMESTER I JUMLAH
3 4
LAPORAN REALISASI PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
SEMESTER I SEMESTER I KETERANGANSEMESTER II SEMESTER II
PENANGGUNG JAWABJUMLAHSEMESTER II
% CAPAIANTARGET *)
JUMLAH SUMBER DATAREALISASI **)
SEMESTER I JUMLAHNo. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
Jumlah produksi tanaman yangdipanen per hektar (ku/ha) : BPS Dinas - Padi SR-1 62,24 198,04 59,79 59,15 96,06 29,87 Data Statistik Pertanian
SR-2 68,79 56,24 81,76 Dinas Pertanian ProvinsiSR-3 67,01 63,37 94,57 Provinsi Jawa Timur
- Jagung SR-1 47,25 171,77 41,96 48,03 88,80 27,96 Jawa TimurSR-2 54,06 47,06 87,05 SR-3 70,46 61,52 87,31
- Kedelai SR-1 14,40 48,26 14,40 15,64 100,00 32,41 SR-2 15,63 14,23 91,04 SR-3 18,23 17,50 96,00
- Sayuran S-1 126,85 126,87 111,78 111,78 88,12 88,11 S-2 126,89 111,79 88,10
- Buah-buahan (kg per S-1 29,02 28,90 27,59 15,98 95,06 55,30 pohon/rumpun) S-2 28,78 4,38 15,22
Jumlah produksi tanaman (ton) pada areal yang dipanen :- Padi SR-1 6.319.484 12.548.283 6.119.226 12.049.405 96,83 96,02 BPS Dinas Pertanian
SR-2 3.986.986 3.885.886 97,46 Data Statistik Provinsi JawaSR-3 2.241.813 2.044.293 91,19 Dinas Pertanian Timur
- Jagung SR-1 3.360.402 7.513.033 2.552.804 5.760.959 75,97 76,68 ProvinsiSR-2 1.945.424 1.395.324 71,72 Jawa TimurSR-3 2.207.207 1.812.831 82,13
- Kedelai SR-1 135.264 632.700 64.843 329.461 47,94 52,07 SR-2 234.572 109.572 46,71 SR-3 262.864 155.046 58,98
- Sayuran S-1 933.952 1.796.086 884632 1.701.280 94,72 94,72 S-2 862.134 816648 94,72
- Buah-buahan S-1 2.121.000 4.713.333 1.870.957 2.629.697 88,21 55,79 S-2 2.592.333 758.740 29,27
2. Prosentase Index Pertanaman SR-1 1,52 1,92 2,00 2,31 131,58 120,31 Padi SR-2 0,40 0,31 77,50
3 Peningkatan penyediaan Prosentase petani yang S-1 36,00 66,00 25,00 85,00 69,44 128,79 UPT PSBTPH Dinas benih tanaman pangan dan menggunakan benih tanaman S-2 30,00 60,00 200,00 Dinas Pertanian Pertanianhortikultura yang pangan (padi, jagung, kedelai) Provinsi Provinsibersertifikat dan memenuhi yang bersertifikat Jawa Timur Jawa Timursesuai syarat 6 tepat (tepatjenis, jumlah, mutu, lokasi,waktu, harga)
4 Peningkatan kualitas produk Jumlah produk tanaman pangan dan S-1 10 20 10 27 100 135,00 Dinas Dinas tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan S-2 10 17 170 Pertanian Pertanianhortikultura yang berdaya GAP dan telah bersertifikat Prima 3 Provinsi Provinsiguna tinggi untuk mencukupi Jawa Timur Jawa Timurpasar domestik dan ekspor 2. Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor
- Tanaman Pangan S-1 100,00 103,96 3 103,37 3 99,43 Dinas Dinas S-2 3,96 100,37 2.535 Pertanian Pertanian
- Hortikultura S-1 100,00 111,92 8 108,78 8,00 97,19 Provinsi ProvinsiS-2 12 100,78 845 Jawa Timur Jawa Timur
Catatan : Semester (S), Sub Round (SR)*) Target sesuai RENSTRA KEPALA DINAS PERTANIAN**) Realisasi sesuai dana yang tersedia di DPA-DIPASumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ( sesuai arahan Tim Kemenpan pada Evaluasi SAKIP Tahun 2013,tanggal 20 September 2014) PROVINSI JAWA TIMUR
Top Related