ABSTRAK
Latar belakang : Berdasarkan studi kasus yang di wilayah kelurahan Bumiayu RW01 Kota
Malang pada bulan November 2012 didapatkan jumlah penduduk 933 jiwa. Dengan jumlah
balita yang memiliki kartu KSM 69 balita. Selama 3 bulan terakhir jumlah bayi dan balita
yang datang ke posyandu mengalami penurunan. Pada bulan September 108 bayi dan balita,
bulan Oktober 68 bayi dan balita, dan bulan November 64 bayi dan balita. Pada wilayah ini
juga ditemukan bayi dengan berat badan dibawah garis merah yaitu sebanyak 5 balita. Dari
latar belakang di atas maka dilakukan kegiatan dalam meningkatkan status gizi balita di
kelurahan Dinoyo RW 06, serta menurunkan angka Balita BGM di kelurahan Dinoyo RW 06.
Tujuan : Mengetahui penyebab dan cara mengatasi masalah balita BGM yang terjadi di wilayah kelurahan Dinoyo RW VI.
Metode : Dalam mengumpulkan data, kegiatan ini menggunakan metode pemantauan cepat (Rapid Appraisal Methods). Metode ini merupakan cara yang cepat dan murah untuk mengumpulkan informasi mengenai pandangan dan masukan dari populasi sasaran dan stakeholders lainnya mengenai core dan subsistem. Diantaranya Key Informant Interview, Community Group Interview, Focus Group Discussion, Direct Observation, Literatur review , data demografi dan epidimologi.
Hasil : hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa balita BGM di kelurahan Dinoyo RW 06 mencapai 5 balita, dan dari hasil kerja lapangan diketahui penyebab karena tingkat ekonomi dan tingkat pengetahuan orang tua rendah.
Kesimpulan : 5 balita BGM disebabkan karena kurang asupan nutrisi seimbang, tingkat ekonomi dan pengetahuan orang tua rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan penyuluhan nutrisi seimbang pada balita, demonstrasi makanan balita yang bernutrisi seimbang dan ekonomis serta penyuluhan dan demonstrasi DDST.
Kata kunci : Balita BGM, tingkat pengetahuan orang tua, tingkat pendidikan orang tua.
ABSTRACT
Background: Based on case studies in the village Dinoyo RW VI Malang district in December 2011 found a population of 933 inhabitants. With the number of toddlers who have a card KSM 69 toddlers. Over the last 3 months the number of infants and toddlers who come to the posyandu decreased. In October 45 infants and toddlers, November 38 month infants
and toddlers, and the month of December 36 infants. In this region are also found babies with weight below the red lines as many as five toddlers. From the above background it is carried out activities in improving the nutritional status of children in the village Dinoyo RW 06, and lower rates in villages Dinoyo Toddlers BGM RW 06.
Purpose: Knowing the causes and how to resolve problems that occur in the toddler BGM Dinoyo RW village area VI.
Methods: In gathering data, using the method of monitoring this activity quickly (Rapid Appraisal Methods). This method is quick and inexpensive way to gather information about the views and input from the target population and other stakeholders about the cores and subsystems. Among Key Informant Interview, Community Group Interview, Focus Group Discussion, Direct Observation, literature review, demographic data and epidimologi.
Results: The results of this activity suggests that the infants in sub Dinoyo BGM 06 RW reached 5 toddlers, and the results of field work due to unknown causes of economic levels and low levels of parental knowledge.Conclusion: 5 toddlers BGM due to lack of balanced nutrition, economics and knowledge level of parents is low. To overcome the problem of balanced nutrition counseling is done on infants, toddlers nutritious food demonstrations balanced and economical as well as extension and demonstration DDST.
Key words: Toddlers BGM, the knowledge level of parents, parents' education level.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Balita adalah seluruh laki – laki dan perempuan yang berumur 1-5 tahun. Secara
individu, pada usia balita terjadi proses pertumbuhan yang telah berlangsung stabil
(Tanuwijaya,2002). Untuk mendukung stabilitas kesehatan pada balita dapat diupayakan
antara lain dengan asupan gizi, lingkungan pengasuhan yang baik, lingkungan yang aman dan
nyaman, dan lain-lain. Dari dukungan tersebut, diharapkan pertumbuhan balita akan
maksimal.
Masa balita merupakan masa yang memerlukan perhatian khusus, karena pada masa
ini terdapat masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Masa ini juga termasuk
masa yang rawan terhadap penyakit, sehingga peran keluarga terutama ibu sangat dominan.
Untuk memonitor pertumbuhan balita secara cermat, maka dapat digunakan kartu menuju
sehat (KMS). KMS berisi pesan tentang penyuluhan penanggulangan diare, makanan bayi,
pemberian kapsul vitamin A dan imunusasi. Semua balita wajib memiliki KMS dan
membawa KMS tersebut setiap melakukan kunjungan posyandu. KMS berfungsi sebagai alat
bantu pemantauan gerak pertumbuhan (Arisman, 2007).
Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan
dicatat di KMS. Didalam KMS terdapat garis yang mengambarkan tentang perkembangan
berat badan balita. Balita dikatakan berat badannya naik apabila garis pertumbuhannya naik
mengikuti salah satu pita warna, atau garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna
diatasnya. Untuk balita dengan berat badan turun garis pertumbuhannya turun, atau garis
pertumbuhannya mendatar. Sedangkan untuk berat badan balita dibawah garis merah artinya
pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga
harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit. Menurut
Suhardjo, (1996) Klasifikasi keadaan berat badan balita di bawah garis merah yang paling
sederhana dan umum dipakai adalah ukuran berat menurut umur yang kemudian
dibandingkan terhadap ukuran baku, karena berat badan anak merupakan indikator yang baik
bagi penentuan status gizinya. Khususnya untuk mereka yang berumur di bawah 5 tahun,
dimana keadaan seperti ini disebabkan oleh faktor-faktor tertentu seperti tingkat pendidikan
ibu, tingkat ekonomi keluarga, latar belakang sosial budaya keluarga dilihat dari pantangan
makan, paritas, serta keadaan fisiologi, Sehingga faktor-faktor tersebut ikut menentukan
besarnya presentase balita dengan berat badan di bawah garis merah.
Berdasarkan studi kasus yang di wilayah kelurahan Bumiayu RW 01 terbagi atas 11
RT dengan Jumlah penduduk berjumlah 933 jiwa. Jumlah KK di 11 RT 750. Sedangkan
jumlah balita yang memiliki kartu KSM 167 balita. Selama 3 bulan terakhir jumlah bayi dan
balita yang ke posyandu bervariasi, bulan September 108 bayi dan balita, bulan Oktober 68
bayi dan balita, dan bulan November 64 bayi.
Dari data wawancara dan angket, didapatkan data sebagai berikut :
Hampir seluruh balita yang datang ke posyandu dikelurahan Bumiayu RW 01 mendapatkan
asi eksklusif dengan prosentase 81% (21 balita) balita mendapatkan ASI eksklusif kurang
dari 6 bulan sedangan sisanya 19% (5 balita) tidak mendapatkan ASI eksklusif karena
kesibukan ibu, sehingga balita sering dititipkan dirumah nenek.
Dari hasil wawancara ada 64% balita yang sudah mendapatkan makanan tambahan sebelum
menginjak umur 6 bulan. Ada 44% balita yang mendapat makanan tambahan yang tidak
sesuai dengan umur balita Contohnya buah, pisang, biscuit, roti, nasi tim, kacang ijo,bubur.
48% balita tidak disusui setelah umur 6 bulan, dan 64% balita masih tetap disusui setelah
umur 6 bulan. 100% balita sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Dan 8% balita belum
mendapatkan imunisasi lengkap
Dari hasil quisoner diperoleh data sebagai berikut :
24% ibu mengatakan riwayat kesehatan balitanya sangat baik, 76% ibu mengatakan
baik, dan 12% ibu mengatakan cukup baik.
Dari 100% balita, yang memiliki gangguan pernafasan haya 4% balita.
sebagai faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, 20% ibu mengatakan nutrisi,
36% ibu mengatakan lingkungan, dan 14 ibu mengatakan faktor lain.
Dari hasil observasi,diperoleh data sebagai berikut :.
80% balita yang datang ke posyandu tidak dengan ibunya melainkan dengan
neneknya.
Dari latar belakang di atas maka dilakukan kegiatan dalam meningkatkan status gizi
balita di kelurahan Bumiayu RW 01, serta mengajarkan ibu – ibu balita cara memerah ASI
eksklusif.
Rumusan Masalah
1. Apakah penyebab terjadinya kasus balita dengan BGM (Bawah Garis Merah) di wilayah
kelurahan Dinoyo RW VI?
2. Bagaimana cara mengurangi kasus BGM di wilayah kelurahan Dinoyo RW VI?
3. Bagaimana cara mendeteksi tumbuh kembang pada balita di wilayah kelurahan Dinoyo
RW VI?
Tujuan
1. Menggali permasalahan yang terdapat pada wilayah kelurahan Bumuayu RW 01.
2. Memberikan Informasi kepada warga tentang permasalahan yang terjadi di wilayah
kelurahan Bumuayu RW 01.
3. Memberikan solusi untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di wiayah kelurahan
Bumuayu RW 01.
Manfaat
1. Bagi Peneliti
Kegiatan ini bermanfaat untuk menambah wawasan tentang suatu permasalahan yang
nyata di lapangan serta mengaplikasikan cara pemecahan masalahnya.
2. Bagi Daerah Tempat Kegiatan
Sebagai bahan masukan untuk program pemberian ASI eksklusif untuk balita diwilayah
tersebut.
3. Bagi puskesmas
Sebagai bahan masukan untuk peningkatan program pelayanan kesehatan serta dapat
memberikan solusi tentang cara alternatif pemberian ASI eksklusif.
BAB II
METODE
Dalam mengumpulkan data, kegiatan ini menggunakan metode pemantauan cepat
(Rapid Appraisal Methods. Metode ini merupakan cara yang cepat dan murah untuk
mengumpulkan informasi mengenai pandangan dan masukan dari populasi sasaran dan
stakeholders lainnya mengenai core dan subsistem.
Metode pemantauan cepat meliputi : Wawancara Informan Kunci (Key Informant
Interview). Wawancara ini terdiri serangkaian pertanyaan terbuka yang dilakukan terhadap
Ketua Puskesmas Arjowinangon, Ketua RW 01 Kelurahan Bumiayu, Ketua Posyandu Mawar
Kuning I & II. Wawancara bersifat kualitatif, mendalam dan semi-terstruktur. Key informant
dilakukan pada hari Senin 14 November 2012 pukul 10.00 WIB.
Survey Kelompok Masyarakat (Community Group Interview). Wawancara difasilitasi
oleh serangkaian pertanyaan yang diajukan kepada semua anggota masyarakat dalam suatu
pertemuan terbuka. Pewawancara melakukan wawancara secara hati-hati berdasarkan
pedoman wawancara yang sudah disiapkan sebelumnya. Survey kelompok masyarakat
dilakukan 14 November 2012 pukul 13.00-14.30 WIB.
Diskusi Kelompok Fokus (Focus Group Discussion). Disikusi kelompok melibatkan
masyarakat yang telah dipilih berdasarkan kesamaan latarbelakang. Perserta diskusi bisa para
penerima pelayanan, kader posyandu , atau para ketua Rukun Tetangga. Fasilitator
menggunakan petunjuk diskusi, mencatat proses diskusi dan kemudian memberikan komentar
mengenai hasil pengamatannya. Dilakukan pada hari Minggu 11 Desember 2011 pada pukul
08.00 WIB.
Pengamatan Langsung (Direct Observation). Melakukan kunjungan lapangan atau
pengamatan langsung terhadap masyarakat setempat. Data yang dikumpulkan dapat berupa
informasi mengenai kondisi geografis, sosial-ekonomi, sumber-sumber yang tersedia,
kegiatan program yang sedang berlangsung, interaksi sosial, dan lain-lain. Dilakukan pada
hari Rabu 14 November 2012.
Literatur review Membantu mengidentifikasi issue Memberikan kesempatan untuk
belajar dari pengalaman orang lain, identifikasi strategi yang akan digunakan. Dilakukan pada
hari senin 05 Desember 2011 jam 09.00 WIB.
Dan melihat data demografi dan epidimologi. Dalam pengumpulan data juga
menggunakan metode partisipatoris. Metode partisipatoris merupakan proses pengumpulan
data yang melibatkan kerjasama aktif antara pengumpul data dan responden. Pertanyaan-
pertanyaan umumnya tidak dirancang secara baku, melainkan hanya garis-garis besarnya saja.
Topik-topik pertanyaan bahkan dapat muncul dan berkembang berdasarkan proses tanya-
jawab dengan responden.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
I. CORE (INTI)
1. RIWAYAT
Dari data wawancara dan angket, didapatkan data sebagai berikut :
Hampir seluruh balita yang datang ke posyandu dikelurahan Bumiayu RW
01 mendapatkan asi eksklusif dengan prosentase 19% (5 balita) balita
mendapatkan ASI eksklusif kurang dari 6 bulan, sedangan 81% (21 balita)
tidak mendapatkan ASI eksklusif karena kesibukan ibu, sehingga balita
sering dititipkan dirumah nenek.
Dari hasil wawancara ada 64% balita yang sudah mendapatkan makanan
tambahan sebelum menginjak umur 6 bulan.
Ada 44% balita yang mendapat makanan tambahan yang tidak sesuai
dengan umur balita Contohnya buah, pisang, biscuit, roti, nasi tim, kacang
ijo,dan bubur.
48% balita tidak disusui setelah umur 6 bulan, dan 64% balita masih tetap
disusui setelah umur 6 bulan.
100% balita sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Dan 8% balita belum
mendapatkan imunisasi lengkap
Dari hasil quisoner diperoleh data sebagai berikut :
24% ibu mengatakan riwayat kesehatan balitanya sangat baik, 76% ibu
mengatakan baik, dan 12% ibu mengatakan cukup baik.
Dari 100% balita, yang memiliki gangguan pernafasan haya 4% balita.
sebagai faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, 20% ibu mengatakan
nutrisi, 36% ibu mengatakan lingkungan, dan 14 ibu mengatakan faktor
lain.
Dari hasil observasi,diperoleh data sebagai berikut :.
80% balita yang datang ke posyandu tidak dengan ibunya melainkan
dengan neneknya.
2. DEMOGRAFI
Dari hasil observasi, didapatkan data sebagai berikut :
a. Batas wilayah kelurahan Bumiayu RW 01 bagian utara berbatasan dengan
Buring, bagian barat berbatasan dengan Merjosono, bagian selatan
berbatasan dengan RW 02, dan bagian timur berbatasan dengan Buring.
b. RW 01 terbagi atas 11 RT dengan Jumlah penduduk di wilayah kelurahan
bumiayu RW 01 berjumlah 933 jiwa. Jumlah KK di 11 RT 750. Sedangkan
jumlah balita yang memiliki kartu KSM 167 balita. Selama 3 bulan terakhir
jumlah bayi dan balita yang ke posyandu bervariasi, bulan September 108
balita, bulan Oktober 68 balita, dan bulan November 64 balitai.
c. Posyandu dilakukan setiap bulan dengan rangkaian kegiatan penimbangan
berat badan, pengukuran tinggi badan.
3. ETNIS
Etnis orang tua balita dikelurahan Bumiayu RW 01 bervariasi, yakni etnis
Jawa dan Madura.
Karena letak wilayah kelurahan bumiayu termasuk dalam lingkup kota,
pengaruh budaya/etnis juga mempengaruhi pemberian nutrisi dan tumbuh
kembang balita.
4. NILAI DAN KEPERCAYAAN
Mayoritas agama orang tua balita dikelurahan Bumiayu RW 01 adalah
islam.
Dari hasil wawancara kepada ibu balita didapatkan data penyakit yang
sering dialami oleh balita diantaranya sebagai berikut : 88% balita sehat,
4% mengalami demam, 4% persen balita mengalami diare, dan 4%
mengalami gangguan system pernafasan.
Menurut ibu-ibu yang datang ke posyandu, ada beberapa yang mengatakan
anaknya memiliki pantangan-pantangan makanan yang harus dihindari
misalnya makanan laut (contoh : udang, kerang dan kepiting, es cream).
Karena makanan tersebut bisa membuat keadaan balita tidak baik, misalkan
gatal-gatal, bintik-bintik merah dan batuk-batuk.
Untuk kepercayaan terhadap sehat sakit, 86% ibu balita tidak menggunakan
pengobatan tradisional melainkan balita yang sakit langsung dibawa
kerumah sakit, puskesmas, ataupun bidan terdekat, 4% mengatakan pernah
membawa balita ke dukun.
Dari hasil wawancara dengan kader puskesmas, diperoleh data sebagai berikut :
Warga kelurahan Bumiayu memiliki nilai gotong royong dan kekeluargaan
yang cukup baik , hal ini dibuktikan dengan pemberian makanan tambahan
dari masyarakat setempat.
II. SUBSISTEM
a. LINGKUNGAN FISIK
Dari hasil pembagian angket yang diberikan pada ibu balita didapatkan data-data
sebagai berikut:
Semua ibu balita (100%) mengatakan rumah yang mereka huni sudah cukup
sehat sehingga aman dan bermanfaat bagi tumbuh kembang balita.
Cahaya disetiap rumah hampir semuanya mengatakan cukup.
Dari hasil observasi yang kami lakukan diperoleh
Lingkungan disekitar tempat tinggal ibu-ibu balita merupakan padat
penduduk. Namun setiap rumah memiliki ventilasi yang cukup.
Dari hasil observasi ada 16% rumah balita yang dekat dengan sungai, dan
biasa membuang sampah di sungai.
b. KESEHATAN DAN SOSIAL
84% responden kurang pengetahuan mengenai masalah kesehatan balita karena
kurangnya informasi yang didapat dan 26% mengatakan mengetahui.
Dilingkungan tempat tinggal ibu-ibu balita terdapat pelayanan kesehatan yang
mudah dijangkau misalnya bidan, Puskesmas, dan Posyandu.
100% ibu balita mengatakan mudah dalam menjangkau pelayanan kesehatan.
Layanan kesehatan yang sering dikunjungi adalah bidan karena menurut ibu-
ibu balita pelayanannya bagus dan cepat.
96% ibu-ibu balita mengatakan kinerja tenaga kesehatan sudah baik, namun
ada 4% yang mengatakan harus diperbaiki karena kurang baik dan kurang
tanggap terhadap masalah yang dialami balita.
64% Masyarakat tidak memilih pelayanan kesehatan dipuskesmas karena harus
mengantri lama, dalam memberikan pelayanan kesehatan kurang memuaskan
dan obat yang diberikan kurang efektif.
96% ibu balita melakukan pemeriksaan rutin di layanan kesehatan, namun ada
4% yang tdak melakukan pemeriksaan rutin dikarenakan kesibukan yang
dihadapi ibu balita.
Dari hasil Quesioner yang kita bagi , di dapatkan data sebagai berikut :
Jenis makanan tambahan yang sering diberikan pada balita selain makanan utama
adalah sebagai berikut :
o Nasi Tim = 31%
o Nasi Pisang = 35%
o Bubur = 15 %
o Nasi = 11%
o Bakso = 4%
o Nasi Sayur = 4%
Makanan diperoleh dari :
o Beli sendiri = 96%
o Posyandu = 4%
Dari hasil wawancara dengan pemimpin kader posyandu, diperoleh hasil sebagai
berikut :
8% balita di kelurahan Bumiayu RW 01 mengalami BGM
56% Masyarakat kurang antusias datang keposyandu dikarenakan ibu – balita
yang sibuk bekerja.
Layanan yang diberikan pihak posyandu, seperti penimbangan berat badan,
pengukuran tinggi badan dan pemberian makanan tambahan.
Menurut kader posyandu pelayanan yang diberikan cukup optimal.
c. POLITIK DAN PEMERINTAHAN
Dari hasil wawancara dengan ibu balita, diperoleh data sebagai berikut :
Kinerja dari petugas kesehatan dalam pemenuhan nutrisi balita di daerah
tempat tinggal warga,sudah optimal. Terbukti dengan pemberian makanan
tambahan yang memenuhi gizi seimbang balita.
d. EKONOMI
Dari hasil observasi dan wawancara dengan kader posyandu didapatkan bahwa
ada beberapa keluarga (orang tua balita) bekerja sebagi buruh dan karyawan.
e. TRANSPORTASI DAN KEAMANAN
Dari hasil wawancara didapatkan data sebagai berikut :
84% (22 orang) ibu balita menjawab sering jalan kaki, dan 16% (4 orang)
menggunakan kendaraan pribadi untuk menuju ke suatu tempat yang dituju.
Menurut ibu-ibu balita jarak antara rumah dengan pelayanan kesehatan
jaraknya berbeda-beda 65% mengatakan dekat, 31% mengatakan sedang, dan
4% mengatakan jauh.
Tempat pembuangan sampah di daerah tempat ibu balita tinggal hampir semua
sudah dikelola dengan baik.
f. KOMUNIKASI
Dari hasil pembagian angket kepada ibu balita , diperoleh data sebagai berikut :
88% ibu balita mendapatkan informasi tentang pelayanan kesehatan paling banyak
diperoleh dari masyarakat, misalkan kader posyandu, pak RT, dan masyarakat
sekitar. 12% mendapat informasi dari layanan kesehatan, misalnya petugas
puskesmas dan bidan.
g. PENDIDIKAN
Dari hasil pembagian angket diperoleh data sebagai berikut :
o Pendidikan ibu balita diperoleh data sebagai berikut :
o Perguruan Tinggi : 4% (1 orang)
o SMA : 27% (7 orang)
o SMP : 65% (17 orang)
o SD : 4% (1 orang)
o Hanya 4% dari 100% ibu – ibu balita yang mendapatkan pelatihan tertentu dalam
merawat anak, sisanya tidak mendapatkan pelatihan tertertentu.
h. REKREASI
Dari data wawancara didapatkan hasil sebagai berikut :
Menurut ibu-ibu balita 100% balita tertarik bermain bersama teman-teman
sebayanya.
86% balita sering bermain dirumah, namun ada 4% balita yang bermain di tempat
sekolah dan taman bermain.
Jenis permainan yang sering dimainkan oleh balita adalah lari-larian, bola,
mewarnai, masak-masakan, boneka,mobil-mobilan, puzzle, bernyanyi.
Dari hasil wawancara hanya 32% orang yang mengatakan sering meluangkan
waktu untuk bersama dengan balita dan 68% orang mengatakan tidak karena
kesibukan masing-masing.
Dari hasil wawancara diperoleh bahwa 46% ibu balita mengatakan sering rekreasi,
39% jarang rekreasi dan 11% tidak pernah rekreasi karena keterbatasan ekonomi.
Dari hasil wawancara 64% balita yang dating keposyandu tidak bersama dengan
ibunya.
COMMUNITY DIAGNOSIS
A. Kurang pengetahuan ibu tentang nutrisi pada balita pada di RW 01 Kelurahan
Bumiayu berhubungan dengan Pemberian ASI eksklusif dan pemenuhan kebutuhan
nutrisi balita.
Data Penunjang :
Dari hasil quisioner 81% (5 balita) tidak mendapatkan ASI eksklusif karena
kesibukan ibu.
Dari hasil wawancara dengan kader puskesmas terdapat 3 balita yang mengalami
BGM
Dari hasil wawancara dengan kader posyandu didapatkan bahwa ada beberapa
keluarga (orang tua balita) bekerja sebagai buruh.
64% balita yang sudah mendapatkan makanan tambahan sebelum menginjak umur
6 bulan.
Ada 44% balita yang mendapat makanan tambahan yang tidak sesuai dengan
umur balita Contohnya buah, pisang, biscuit, roti, nasi tim, kacang ijo,bubur.
48% balita tidak disusui setelah umur 6 bulan, dan 64% balita masih tetap disusui
setelah umur 6 bulan.
a. Dari hasil observasi ada beberapa keluarga (orang tua balita) bekerja sebagai
buruh.
Pendidikan ibu balita diperoleh data sebagai berikut:
o Perguruan Tinggi : 4% (1 orang)
o SMA : 27% (7 orang)
o SMP : 65% (17 orang)
o SD : 4% (1 orang)
Hanya 4% dari 100% ibu – ibu balita yang mendapatkan pelatihan tertentu dalam
merawat anak, sisanya tidak mendapatkan pelatihan tertertentu.
B. Resiko gangguan pelekatan antara ibu dan anak di RW 01 Kelurahan Bumiayu
berhubungan dengan kurangnya waktu bersama anak.
Data Penunjang :
Dari hasil wawancara hanya 32% orang yang mengatakan sering meluangkan
waktu untuk bersama dengan balita dan 68% orang mengatakan tidak karena
kesibukan masing-masing.
Dari hasil wawancara diperoleh bahwa 46% ibu balita mengatakan sering rekreasi,
39% jarang rekreasi dan 11% tidak pernah rekreasi karena keterbatasan ekonomi
a. Dari hasil observasi 64% balita yang dating ke posyandu tidak bersama dengan
ibunya.melainkan dengan neneknya.
PRIORITAS MASALAH
Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Ada 2 masalah yaitu A, B,
Aspek Urgency : Mendesak atau tidak untuk diselesaikan.
A : B Lebih urgen A
Aspek Seriousness : Dampak masalah tersebut pada masyarakat.
A : B Lebih serius A
Aspek Growth : Berkembangnya masalah sehingga sulit di cegah
A : B Lebih berkembang A
Masalah Urgency Seriousness Growth TotalA 1 1 1 3B 0 0 0 0
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS :
Dari hasil quisioner 81% (21 balita) tidak
mendapatkan ASI eksklusif karena
kesibukan ibu.
Dari hasil wawancara dengan kader
puskesmas terdapat 3 balita yang mengalami
BGM
Dari hasil wawancara dengan kader
posyandu didapatkan bahwa ada beberapa
keluarga (orang tua balita) bekerja sebagai
buruh.
64% balita yang sudah mendapatkan
makanan tambahan sebelum menginjak
umur 6 bulan.
Ada 44% balita yang mendapat makanan
tambahan yang tidak sesuai dengan umur
balita Contohnya buah, pisang, biscuit, roti,
Pemberian ASI eksklusif dan pemenuhan kebutuhan nutrisi
balita.
Kurang pengetahuan ibu tentang nutrisi
pada balita pada di RW 01 Kelurahan
Bumiayu
nasi tim, kacang ijo,bubur.
48% balita tidak disusui setelah umur 6
bulan, dan 64% balita masih tetap disusui
setelah umur 6 bulan.
DO :
b. Dari hasil observasi ada beberapa keluarga
(orang tua balita) bekerja sebagai buruh.
Pendidikan ibu balita diperoleh data sebagai
berikut:
o Perguruan Tinggi :4% (1 orang)
o SMA : 27% (7 orang)
o SMP : 65% (17 orang)
o SD : 4% (1 orang)
Hanya 4% dari 100% ibu – ibu balita yang
mendapatkan pelatihan tertentu dalam
merawat anak, sisanya tidak mendapatkan
pelatihan tertertentu.
DS :
Dari hasil wawancara hanya 32% orang
yang mengatakan sering meluangkan waktu
untuk bersama dengan balita dan 68% orang
mengatakan tidak karena kesibukan masing-
masing.
Dari hasil wawancara diperoleh bahwa 46%
ibu balita mengatakan sering rekreasi, 39%
jarang rekreasi dan 11% tidak pernah
rekreasi karena keterbatasan ekonomi.
DO:
b. Dari hasil observasi 64% balita yang dating
keposyandu tidak bersama dengan
ibunya.melainkan dengan neneknya.
Kurangnya waktu bersama anak Gangguan pelekatan antara ibu dan
anak di RW 01 Kelurahan Bumiayu
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS :
1. Kurang pengetahuan ibu tentang nutrisi pada balita pada di RW 01 Kelurahan Bumiayu Berhubungan dengan Pemberian ASI eksklusif dan
pemenuhan kebutuhan nutrisi balita.
2. Gangguan pelekatan antara ibu dan anak di RW 01 Kelurahan Bumiayu berhubungan dengan kurangnya waktu bersama anak.
Intervensi Keperawatan Komunitas
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
1. Kurang pengetahuan ibu tentang nutrisi
pada balita pada di RW 01 Kelurahan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
komuntas diharapkan klien mampu
1. Berikan informasi (penyuluhan) tentang
BGM, nutrisi yang dibutuhkan balita
Bumiayu Berhubungan dengan Pemberian
ASI eksklusif dan pemenuhan kebutuhan
nutrisi balita.
menunjukkan :
Ibu mengerti dan paham tentang asupan
nutrisi yang tepat sesuai dengan umur
balita
Ibu balita mengerti dan paham untuk
mengetahui makanan dan minuman
yang bergizi bagi balita
Ibu mengetahui cara memerah ASI
eksklusif.
Mampu menerapkan di kehidupan
sehari-hari dalam pemenuhan ASI
eksklusif dan nutrisi balita.
.
sesuai dengan umur kepada ibu – ibu
balita.
2. Berikan informasi ibu tentang makanan
dan minuman yang bernutrisi sesuai
dengan pertumbuhan balita.
3. Ajarkan keluarga tentang cara memerah
ASI eksklusif dan cara menyimpannya.
4. Berikan informasi sesuai dengan
pemahaman ibu
5. Sediakan waktu bagi ibu untuk
menanyakan beberapa pertanyaan dan
mendiskusikan permasalahan.
2. Gangguan pelekatan antara ibu dan anak di
RW 01 Kelurahan Bumiayu berhubungan
dengan kurangnya waktu bersama anak.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
komuntas diharapkan klien mampu
menunjukkan :
Ibu balita mampu mengetahui
perkembangan anak melalu cara DDTK
Ibu balita mampu meluangkan waktu
untuk balita sehingga dapat mendukung
tumbuh kembang balita.
1. Berikan informasi (penyuluhan) tentang
pentingnya kedekatan ibu dengan anak
terhadap tumbuh kembang balita
2. Diskusikan pada orang tua tentang
tumbang anak.
1
Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas
No
DX
Keperawat
an
Tujuan
umum
Tujuan
Khusus
Strategi
intervensi
Rencana
kegiatan
Evaluasi
Sumber Tempat PJKriteria Standar
1 Kurang
pengetahua
n ibu
tentang
nutrisi pada
balita pada
di RW 01
Kelurahan
Bumiayu
Berhubunga
n dengan
Pemberian
ASI
eksklusif
Untuk
mensosialis
asikan
tentang
kebutuhan
nutrisi
seimbang
pada balita
dan
pemberian
ASI
eksklusif.
a.Untuk
memberika
n informasi
tentang
makanan
seimbang
sesuai
umur balita
b.Untuk
Mengajarka
n ibu cara
memerah
ASI
eksklusif
a. Melakuka
n
sosialisasi
masalah
nutrisi
balita
b. Mengajark
an Ibu
cara
memerah
ASI.
c. Mengajark
an ibu cara
mrnyimpa
a. Berikan
informasi
(penyuluha
n) tentang
nutrisi yang
dibutuhkan
balita
sesuai
dengan
umur
b. Mengajarka
n Ibu cara
memerah
ASI.
a.Ibu paham
dan
mengerti
tentang
konsep
nutrisi
seimbang
untuk
balita.
b. Ibu
balita
mengerti
dan paham
cara
a.Ibu paham
serta
menerapkan
dalam
kehidupan
sehari-hari
b. Inform
asi sesuai
dengan
keadaan di
kelurahan
Bumiayu
RW 01
1. Ke
y
informant
2. Da
ta
puskesm
as &
posyand
u
3. Da
ta
demogra
fi
4. Su
Posyandu
mawar
kuning 01
Gustan
2
dan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
balita.
DO:
oDari hasil
quisioner
81% (21
balita)
tidak
mendapat
kan ASI
eksklusif
karena
kesibukan
ibu.
o3 balita
mengalam
i BGM
dan
mengajarka
n cara
penyimpan
annya
c.Untuk
menggali
informasi
dari
masyarakat
tentang
masalah
nutrisi
balita
n ASI
hasil
perahan.
d. Musyawar
ah dengan
masyaraka
t untuk
mendapatk
an
informasi
tentang
pandangan
nutrisi
balita
c. Mengajarka
n ibu cara
mrnyimpan
ASI hasil
perahan.
d. Berikan
informasi
sesuai
dengan
pemahaman
ibu
e. Sediakan
waktu bagi
ibu untuk
menanyaka
n beberapa
pertanyaan
dan
mendiskusi
kan
memerah
ASI
eksklusif
dan
mengetahu
i cara
menyimpa
nnya.
rvey
3
oBeberapa
orang tua
balita
kurang
pengetahu
an
mengenai
kebutuhan
nutrisi
balita.
o Sebagian
balita
mendapat
makanan
tambahan
yang tidak
sesuai
dengan
umur.
o Sebagian
permasalah
an
4
balita
tidak
mendapat
ASI
setelah
umur 6
bulan.
o Pendidika
n ibu
balita
rendah
dengan
hasil 65%
Tamat
SMP, dan
tidak
pernah
mendapat
pelatihan
tentang
5
kesehatan
balita.
2 Resiko
gangguan
pelekatan
antara ibu
dan anak di
kelurahan
Bumiayu
RW 01
berhubunga
n dengan :
o 16 ibu
menganta
kan tidak
sering
meluangk
an waktu
bersama
balita
Untuk
mensosialis
asikan
tentang
tumbuh
kembang
balita dan
pemberian
ASI
eksklusif.
a.Untuk
memberikan
informasi
tentang
makanan
tumbuh
kembang
balita
b. Mem
berikan
informasi
tentang tes
DDTK
untuk
mengetahui
tumbuh
kembang
a. Melakuka
n
sosialisasi
tentang
tumbuh
kembang
balita
b. Mendemo
nstrasikan
cara tes
DDTK
untuk
mengetahu
i tumbuh
kembang
balita
c. Musyawar
ah dengan
a. Ajarkan
orang tua
tentang
perkemban
gan anak
dengan
mengajarka
n DDTK
b. Jelaskan
pentingnya
kebersamaa
n orang tua
dan anak
terhadap
tumbuh
kembang
balita
a. Ibu
paham
dan
mengerti
tentang
konsep
tumbuh
kembang
balita
b. Ibu balita
mengerti
dan
paham
cara
melakuka
n DDTK
menurut
tumbuh
a.Ibu paham
serta
menerapkan
dalam
kehidupan
sehari-hari
b. Inform
asi sesuai
dengan
keadaan di
kelurahan
Bumiayu RW
01
a. Key
inform
ant
b. Data
puskes
mas
c. Data
demog
rafi
d. Survey
Posyandu
mawar
kuning 01
Hanif
6
karena
kesibuka
n bekerja.
o Cukup
banyak
balita
yang
datang ke
posyandu
tidak
dengan
ibunya.
balita
c.Untuk
menggali
informasi
dari
masyarakat
tentang
tumbuh
kembang
balita
masyaraka
t untuk
mendapatk
an
informasi
tentang
tumbuh
kembang
balita
c. Diskusikan
pada orang
tua tentang
tumbang
anak
kembang
balita
Rencana Kerja (POA) Asuhan Keperawatan Komunitas
No Masalah TujuanRencana
KegiatanSasaran Tempat Waktu Dana PJ
1 Kurang
pengetahuan ibu
tentang Pemberian
a. Untuk
memberikan
informasi
a. Berikan
informasi
(penyuluhan)
Ibu-ibu balita di
kelurahan
Bumiayu RW
Posyandu
Mawar
Kuning 2
Hari : Rabu
Tanggal : 12
Desember
Rp.,- Gustan
7
ASI eksklusif dan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
balita di Kelurahan
Bumiayu RW 01
berhubungan
dengan :
o Dari hasil
quisioner 81%
(21 balita) tidak
mendapatkan
ASI eksklusif
karena kesibukan
ibu.
o 3balita
mengalami
BGM.
o Beberapa orang
tua balita kurang
pengetahuan
tentang hasil
survey masalah
nutrisi balita
b.Untuk
Mengajarkan
ibu cara
memerah ASI
eksklusif dan
mengajarkan
cara
penyimpananny
a.
c. Untuk
menggali
informasi dari
masyarakat
tentang masalah
nutrisi balita
tentang nutrisi
yang
dibutuhkan
balita sesuai
dengan umur
b. Ajarkan Ibu
cara memerah
ASI.
c. Ajarkan ibu
cara
mrnyimpan
ASI hasil
perahan.
d. Ajrkan ibu
cara membuat
kudapan yang
bergizi
seimbang pada
balita sesuai
01 2012
Pukul : 10.00-
selesai
8
mengenai
kebutuhan nutrisi
balita.
o Sebagian balita
mendapat
makanan
tambahan yang
tidak sesuai
dengan umur.
o Sebagian balita
tidak mendapat
ASI setelah umur
6 bulan.
o Pendidikan ibu
balita rendah
dengan hasil
65% Tamat
SMP, dan tidak
pernah mendapat
pelatihan tentang
umur balita
e. Berikan
informasi
sesuai dengan
pemahaman
ibu
f. Sediakan
waktu bagi ibu
untuk
menanyakan
beberapa
pertanyaan dan
mendiskusikan
permasalahan.
9
kesehatan balita.
2 Resiko gangguan
pelekatan antara
ibu dan anak di
kelurahan
Bumiayu RW 01
berhubungan
dengan :
o 16 ibu
mengantakan
tidak sering
meluangkan
waktu bersama
balita karena
kesibukan
bekerja.
o Cukup banyak
balita yang
datang ke
posyandu tidak
a. Untuk
memberikan
informasi
tentang hasil
survey masalah
tumbuh
kembang balita
b.Untuk menggali
informasi dari
masyarakat
tentang masalah
tumbuh
kembang balita
a. Ajarkan orang
tua tentang
perkembangan
anak dengan
mengajarkan
DDTK
b. Jelaskan
pentingnya
kebersamaan
orang tua dan
anak terhadap
tumbuh
kembang balita
c. Diskusikan
pada orang tua
tentang
tumbang anak
Ibu-ibu balita di
kelurahan
Bumiayu
RW01
Posyandu
Mawar
Kuning 2
Hari : Rabu
Tanggal : 19
Desember
2012
Pukul : 10.00-
selesai
Rp ,- Hanif
10
dengan ibunya..
1
TERIMA KASIH
Top Related