Online Exit Exam Preparation” Strategi menghadapi Uji
Kompetensi di Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH KAJIAN
DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
2020
Oleh :
Maria Imaculata Ose S.Kep Ns, M.Kep
NDH : 21
PELATIHAN DASAR CALON PNS
GOLONGAN III ANGKATAN X
LAPORAN AKTUALISASI
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini mengatakan bahwa Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan X tahun 2020:
Nama : Maria Imaculata Ose S.Kep Ns, M.Kep
NDH : 21
NIP : 198510112019032014
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Instansi : Universitas Borneo Tarakan
Judul Rancangan Aktualisasi : “Online Exit Exam Preparation” Strategi menghadapi Uji
Kompetensi di Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Borneo Tarakan
Dinyatakan LAYAK untuk di ajukan dalam Seminar Laporan Aktualisasi pada Hari
Mentor
Sulidah S.Kep Ns, M.Kep
NIP 196902061999031003
Coach
Radiatun Humairah, S.Psi. M.Si.
NIP 197710122008042001
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI
Yang bertandatangan dibawah ini mengatakan bahwa Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan X tahun 2020:
Nama : Maria Imaculata Ose S.Kep Ns, M.Kep
NDH : 21
NIP : 198510112019032014
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Instansi : Universitas Borneo Tarakan
Judul Rancangan Aktualisasi : “Online Exit Exam Preparation” Strategi menghadapi Uji
Kompetensi di Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Borneo Tarakan
TELAH DISEMINARKAN dalam Seminar Laporan Rancangan Aktualisasi pada hari Rabu tanggal 05
Agustus bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN Samarinda.
Mentor
Sulidah S.Kep Ns, M.Kep
NIP 196902061999031003
Coach
Radiatun Humairah, S.Psi. M.Si.
NIP 197710122008042001
Penguji
Dr. Giri Saptoaji, SS., MA.
NIP 197103121996031001
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atasan limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan dan kegiatan dari rancangan
Aktualisasi ini. Laporan dan kegiatan dari rancangan ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat
dalam pelaksanaan Aktulisasi di Lingkungan Kerja Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
AngkatanX Tahun 2020 di Lembaga Administrasi Negara KDOD Samarinda. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Kepala Lembaga Administrasi Negara LAN KDOD Samarinda.
2. Bapak Prof. Dr. Drs. Adri Patton, M.Si selaku Rektor Borneo Tarakan
3. Bapak Dr. Rahmat Suparman, MA. Selaku penguji Rancangan Aktualisasi yang telah banyak
memberikan masukan yang membangun.
4. Bapak Dr. Giri Saptoaji, SS., MA Selaku penguji Laporan Hasil Aktualisasi yang telah banyak
memberikan masukan yang membangun
5. Bapak Sulidah, S.Kep,Ns., M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan selaku mentor
yang telah memberikan bimbingan, perhatian, dan motivasi
6. Ibu Radiatun Humairah, S.Psi, M.Si selaku coach yang dengan sabar dan penuh perhatian
memberikan bimbingan serta dukungan kepada penulis dalam penyusunan laporan
rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN.
7. Bapak Alfianur, S.Kep,Ns., M.Kep selaku ketua jurusan keperawatan yang telah mendukung
terlaksananya kegiatan Latsar ini
8. Ibu Fitriya Handayani selaku Sekretaris Jurusan keperawatan yang telah mendukung dan
memberikan masukan dalam kegiatan ini
9. Ibu Paridah S.Kep Ns, M.Kep selaku Ketua Program Study Diploma III Keperawatan yang
telah berikan dukungan.
10. Rekan-rekan dosen dan tenaga kependidikan Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Borneo Tarakan yang telah meluangkan waktu untuk berpartisipasi dan
membantu dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini.
11. Seluruh mahasiswa keperawatan yang telah berperan aktif demi terlaksananya kegiatan ini.
12. Segenap Widyaiswara dan MoT yang telah membagikan ilmunya yang berharga kepada para
peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
ii
13. Keluarga kecil Suami, Anak dan orang tua tercinta penulis yang turut memberikan doa,
semangat dan dukungan dalam melaksanakan semua rangkaian kegiatan pelatihan dasar
CPNS
14. Seluruh teman-teman pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan X Kementerian
Pendidikan dan kebudayaan 2020 yang telah bersama-sama melewati masa pelatihan dasar.
Terima kasih untuk rasa senang, kerja sama dan persahabatan yang terjalin selama kita
disini.
15. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas segala bantuan dan dukungan
yang diberikan selama ini.
Penulis meyakini dalam laporan rancangan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Tarakan, 04 Agustus 2020
Maria Imaculata, S.Kep,Ns., M.Kep NIP 198510112019032014
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................................... 1
1.1 Latarbelakang ……………………………………………………………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan Aktualisasi ………………………………………………………………………………………………………. 2
1.3 Manfaat Aktualisasi ……………………………………………………………………………………………………...3
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI ........................................................................................................................ 4
2.1Profil Organisasi ………………………………………………………………………………………………………….. 4
2.2 Jurusan Keperawatan ………………………………………………………………………………………………….. 6
2.3 Profil lulusan ………………………………………………………………………………………………………………. 8
BAB III LANDASAN TEORI ................................................................................................................................ 10
3.1 Nilai-Nilai Dasar ANEKA …………………………………………………………………………………………….. 10
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI …………………………………………………………………….. 18
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI .............................................................................................................. 21
4.1 Identifikasi Isu …………………………………………………………………………………………………………... 21
4.2 Penetapan Isu …………………………………………………………………………………………………………… 24
BAB V ROLE MODEL ........................................................................................................................................... 33
BAB VI PELAKSANAAN AKTUALISASI .......................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................................. 60
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
ASN memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat. ASN berkerja untuk kesejahteraan dan kepuasaan masyarakat melalui
pelayanan yang adil dan bermutu. Faktor yang bisa menjadi pendorong sekaligus
menghambat upaya untuk meningkatkan kinerja aparatul yang kreatif, inovatif, dan
komitmen terjadap mutu, antara lain perubahan pola pikir (mindset). Tugas seorang ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas
meliputi Pelaksana kebijakan publik, Pelayan publik dan Perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam melaksanakan tugas dan peran seorang ASN wajib menanamkan nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi. Peraturan
Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai
Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis Diklat yang strategis untuk
mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional seperti tersebut di atas adalah
Diklat Prajabatan. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi
PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk karakter PNS yang kuat,
yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat serta
berdaya saing. Saat ini pelatihan diklat prajabatan menjadi pelatihan dasar dengan beberapa
perubahan kurikulum yang mana merupakan hasil perbaikan dari evaluasi kegiatan
sebelumnya. Kurikulum pembentukan PNS yang terdiri dari agenda sikap perilaku dan
disiplin PNS; agenda nilai dasar PNS; agenda kedudukan dan peran PNS dalam NKRI; dan
agenda habituasi. Kurikulum lainnya ialah yaitu penguatan kompetensi teknis bidang tugas
yang terdiri dari kompetensi teknis umum/administrasi dan teknis substantif.
Seorang ASN dalam pelatihan dasar mendapatkan pengetahuan terkait bagaimana
mengidentifikasi Isu-isu kritikal strategis kontemporer yang diterjadi dilingkungan kerjanya
yang menjadi munculnya perubahan lingkungan stategis dan berdampak terhadap kinerja
birokrasi secara umum dan secara khusus berdampak pada pelaksanaan tugas jabatan
sebagai PNS pelayan Masyarakat. Isu yang telah di identifikasi seharusnya di susunlah sebuah
perencanaan untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan tersebut dengan tetap
menginternalisasi nilai-nilai ANEKA dan prinsip ASN berdasarkan UU ASN no 5 tahun 2014.
2
Salah bentuk penerapan nilai-nilai ANEKA tersebut ialah melalui kegiatan
aktualisasi yang harus diselesaikan kerjakan di instansi masing-masing. Kegiatan
aktualisasi ini sendiri merupakan bentuk kegiatan dimana kami harus mencari suatu ide
atau gagasan terhadap kegiatan atau tindakan yang dapat dilakukan untuk menjawab isu
dan permasalahan yang ada di unit bekerja. Melalui kegiatan aktualisasi ini, setiap Aparatur
Sipil Negara diharapkan dapat membangun gagasan kreatif, dan inovatif menjabarkan
tahapan kegiatan yang dilakukan, serta mempresentasikan hasil dari kegiatan yang
dilakukan di unit masing-masing. Sehingga pada akhirnya mampu memberikan manfaat
yang cukup signifikan bagi lingkungan kerja.
Saat ini isu yang menjadi tantangan dijurusan keperawatan adalah System Exit Exam
yang baru di berlakukan pada tahun 2020 untuk Program Pendidikan Kesehatan
berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 2 tahun 2020. System Exit
Exam yang dimaksud adalah suatu kebijakan dimana mahasiswa Kesehatan untuk lulus
dan diwisuda haruslah dinyata kompeten setelah mengikuti Uji kompetensi Nasional.
Melihat perubahan tersebut dan berdasarkan hasil data evaluasi Uji kompetensi Jurusan
keperawatan yang telah mencapai 85% pada tahun 2019, hal ini menjadi suatu kecemasan
bagi penyelenggara Pendidikan maupun bagai mahasiswa sendiri. Melihat gambaran isu
tersebut maka perlu untuk di susun suatu stategi dalam menghadapi uji kompetensi “exit
exam” pada mahasiswa jurusan keperawatan fakultas ilmu Kesehatan yaitu kegiatan
“Online Exit Exam Preparation” dalam rancangan aktulasiasi dengan menanamkan nilai-
nilai ANEKA, dan nilai-nilai organisasi (jurusan keperawatan) sehingga dapat menjawab
isu tersebut. Dalam kegiatan akutalisasinya akan dilaksanakan dengan berkoordinasi, dan
berkerjasama dengan dosen-dosen baik di jurusan keperawatan maupun di luar jurusan
keperawatan.
1.2 Tujuan Aktualisasi
• Bagi Institusi. Tujuan dari Aktualisasi ini adalah untuk menyelesaikan isu yang ada
jurusan keperawatan yaitu Belum optimalnya persiapan mahasiswa menghadapi Uji
kompetensi “ Exit Exam” Pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan.
Maka dengan ini penulis membuat rancangan akutalisasi “Online Exit Exam Preparation”
strategi menghadapi ujikompetensi pada mahasiswa jurusan keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan.
• Bagi seorang ASN. Tujuan aktualisasi ini adalah untuk memiliki karakter dan
menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA sebagai dasar profesi Aparatur Sipil Negara yaitu
3
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika, Komitmen mutu dan Anti Korupsi dan nilai-nilai
organisasi yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari saat bekerja di lingkup intansi.
Kelima nilai dasar ini diharapkan mampu membentuk seorang ASN dan dosen yang
professional sehingga mampu melaksanakan tugasnya dalam pengajaran, penelitian,
pengabdian dengan baik dalam pelayanan publik.
1.3 Manfaat Aktualisasi
• Bagi institusi Jurusan Keperawatan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
penyusunan Program “Online Exit Exam Preparation” dalam mempersiapkan mahasiswa
menghadapi uji kompetensi sehingga dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan
mencapai tujuan dan visi misi Jurusan keperawatan
• Bagi ASN manfaat dari kegiatan aktualisasi menjadi wadah untuk belajar secara langsung
dalam mengenal isu, Menyusun program, menyelesaikan isu dengan menanamkan dan
mencerminkan nilai-nilai ANEKA sehingga menjadi pembelajaran untuk mampu
menjalan tugas sebagai ASN dan Dosen yang professional.
4
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI
2.1 Profil Organisasi
2.1.1 Fakultas Ilmu Kesehatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan, berdiri berdasarkan SK Nomor
162/E/O/2011 4 Agustus 2011 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja, merupakan unit
pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan)
Kementerian Kesehatan RI.
Tabel 1 Visi Misi Fakultas Ilmu Kesehatan
Vi s i M i s i
Menjadi pusat pengembangan tenaga
kesehatan profesional yang unggul guna
mendukung pembangunan kesehatan wilayah
perbatasan dan pesisir pada tahun 2020.
1. Menyelenggarakan pendidikan yang
menghasilkan tenaga kesehatan
profesional yang unggul
2. Mengembangkan penelitian yang
bermanfaat bagi pembangunan kesehatan
di wilayah perbatasan dan pesisir
3. Mengembangkan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
4. Melakukan kerjasama dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan
Pada penyelenggaraan pendidikan, memperhatikan Standar Nasional Pendidikan dan
memiliki organisasi yang sehat dengan ciri kinerja yang berkualitas dan terukur secara finansial
dengan suasana akademik yang baik dan kompetisi untuk memperoleh peluang masa depan dan
tanggap terhadap perubahan.
5
Tabel 2 Tugas dan Nilai-nilai Fakultas Ilmu Kesehatan
Tugas Nilai - Nilai
Menghasilkan tenaga kesehatan yang
mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang profesional kepada masyarakat
sehingga diharapkan dapat menjadi
sumber daya tenaga kesehatan yang handal
dan mampu bersaing di pasar kerja
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
2. Berwawasan akademik, mandiri, professional,
serta bertanggung- jawab
3. Bermutu, inovatif, dinamis dan efisien
4. Terbuka dan berwawasan kebangsaan serta
berwawasan global
(Sumber: Dokumentasi Renstra Fikes)
Struktur Organisasi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan saat ini terdiri dua disiplin ilmu atau
jurusan yaitu Jurusan Keperawatan dan Jurusan Kebidanan. Dengan program studi Diploma III
Keperawatan dan Kebidanan, dan program study baru di buka Program Pendidikan Sarjana
keperawatan, profesi ners dan program Pendidikan kebidanan dan telah mendapatkan izin dari
Kementerian Ristekdikti yang saat ini menjadi Kemendikbud.
(Gambar 1.1: Struktur Organisasi FIKES UBT)
6
2.2 Jurusan Keperawatan
Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan berdiri guna
memenuhi tuntutan masyarakat Kalimantan Utara terhadap pendidikan dibidang kesehatan
khususnya keperawatan serta membantu pemerintah dalam mensukseskan program pemerintah
dalam mencapai kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan menyiapkan tenaga
perawat profesional dan berkualitas sebagai pemula dalam bidang kesehatan. Awal mulanya
berdiri Jurusan keperawatan melalui jalan yang cukup panjang, diawali dari sebuah Sekolah
Perawat Kesehatan yang kemudian dikonversi menjadi AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH
KOTA TARAKAN (AKPER PEMKOT) yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dengan SK No.
HK.03.2.4.1.2677 tanggal 1 Juli 2001 dibawah naungan sebuah yayasan pendidikan di Kota
Tarakan yaitu Yayasan PINEKINDI. Dan pada tahun 2005 Akademi Keperawatan Pemerintah
Kota Tarakan (AKPER PEMKOT) bergabung bersama Universitas Borneo Tarakan berdasarkan
Surat Keputusan Mendiknas Nomor : 110/D/O/2005 tentang Penggabungan Akademi
Keperawatan Pemerintah Kota Tarakan ke dalam Universitas Borneo Tarakan, sejalan dengan itu
maka nama AKPER PEMKOT TARAKAN berubah menjadi Jurusan Keperawatan dengan surat
keputusan dari Kementerian Pendidikan Nasional Dirjen Dikti No. 162/E/O/2011, tentang
penetapan kembali program-program studi pada Universitas Borneo Tarakan dibawah kendali
Fakultas Ilmu kesehatan. Saat ini berdasarkan surat keputusan Pengurus Perkumpulan Lembaga
Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM PTKes) Nomor 0720/LAM-
PTKes/Akr/Dip/XI/2017 Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Universitas Borneo Tarakan
telah terakreditasi B.
Prodi D III Keperawatan UBT merupakan pendidikan vokasional yang menghasilkan perawat
Pelaksana dengan gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd. Kep), dengan beban studi sekurang-
kurangnya 108 SKS dan maksimal 120 SKS yang dijadwalkan untuk 6 semester sampai paling
lama 10 semester setelah pendidikan menengah (Permenristekdikti SNDIKTI NO.44/2015). Saat
ini Jurusan Keperawatan juga membuka program study keperawatan dan Pendidikan ners yang
akan baru diselenggarakan pembelajaran pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini.
7
Tabel 3 Visi Misi Jurusan Keperawatan
Vi s i M i s i
Visi Jurusan Keperawatan adalah menjadi
pusat pengembangan tenaga keperawatan
profesional yang unggul guna mendukung
pembangunan kesehatan wilayah perbatasan
dan pesisir pada tahun 2020.
1. Menyelenggarakan pendidikan yang
menghasilkan tenaga keperawatan
professional yang unggul
2. Mengembangkan penelitian yang
bermanfaat bagi pembangunan kesehatan
khususnya keperawatan di wilayah
perbatasan dan pesisir.
3. Mengembangkan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
4. Melakukan kerjasama dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang keperawatan
(Sumber : Dokumen kurikulum Jurusan Keperawatan)
Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan Diploma III Keperawatan Universitas Borneo Tarakan adalah untuk :
1. Menghasilkan tenaga perawat yang mampu memberikan pelayanan keperawatan yang
profesional kepada masyarakat;
2. Menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam bidang kesehatan
khususnya keperawatan yang bermanfaat bagi masyarakat perbatasan dan pesisir;
3. Menghasilkan solusi dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
4. Mewujudkan kerjasama dalam rangka pengembangan, penyebarlusan ilmu pengetahuan
dan tehnologi dalam bidang kesehatan khususnya keperawatan
Nilai-Nilai dalam penyelenggaran Jurusan Keperawatan
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukan sikap religious
2. Menjunjung tinggi nilai kemanusian dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral dan etika
3. Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik
8
4. Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
serta rasa tanggung jawab pada Negara dan bangsa
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinil orang lain
6. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara
dan kemajuan peradapan berdasarkan pancasila
7. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan
8. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
9. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan
10. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya secara
mandiri
11. Mampu bertanggung gugat terhadap praktik professional meliputi kemampuan
menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan professional sesuai dengan
lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya dan hukum/peraturan perundangan
12. Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya sesuai
dengan Kode Etik Perawat Indonesia
13. Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat klien,
menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan keperawatan
dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasian dan keamanan
informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan
lingkup tanggung jawabnya
2.3 Profil lulusan
Profil Lulusan Pendidikan Diploma III Keperawatan Universitas Borneo adalah
sebagai keperawatan pelaksana asuhan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok
khusus ditatanan klinik dan komunitas yang memiliki kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang meliputi aspek bio, psiko, sosio kultural, dan spiritual dalam
kondisi sehat, sakit serta kegawatdaruratan berdasarkan ilmu dan teknologi keperawatan
dalam memegang teguh kode etik perawat.
Pendidikan Keperawatan jenjang Diploma III Keperawatan Universitas Borneo dengan
tujuan menghasilkan Ahli Madya Keperawatan. Dalam kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKN) menyebutkan bahwa lulusan pendidikan Diploma III berada pada jenjang
kualifikasi 5 yakni:
9
1. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari
beragam pilihan yang sudah maupun yang belum baku dengan menganalisa data, serta
mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kualitas yang terukur.
2. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara mampu
memformulasikan masalh prosedural.
3. Mampu mengelolah kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara
komprenhensif.
4. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas
tercapainya hasil kerja kelompok.
Hal ini berarti bahwa lulusan Diploma III Keperawatan Universitas Borneo berperan
sebagai Perawat Terampil dalam menyelesaikan prosedural keperawatan perawat secara
mandiri dan berkelompok yang direncanakan sesuai dengan standar terhadap keputusan
dan tindakan asuhan keperawatan profesional, sesuai dengan lingkup praktik dan
hukum/peraturan perundangan.
Gambar 1.2 Struktur organisasi Jurusan keperawatan tahun 2020
10
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Nilai-nilai dasar dari Aparatul Negeri Sipil atau indikator profesi ASN yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme. Etika public, komitmen mutu dan Anti korupsi yang disingkat menjadi ANEKA.
Berikut adalah penjelasan umum dari setiap nilai-nilai dasar tersebut yaitu:
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kemampuan setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai
publik. Akuntabilitas merupakan hal penting dalam penyelenggaraan pemerintahan guna
menyediakan kontrol demokratis (peran demorkrasi), mencegah korupsi dan penyalahgunaan
kekuasaan (peran konstitusional), meningkatkan efisiensi dan efektivitas peran belajar).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik. (Lembaga Administrasi Negera, 2015a)
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
• Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara
kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi.
• Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS
dalam politik praktis;
• Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik;
• menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
Nilai-nilai dasar akuntabilitas
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. Pimpinan mempromosikan
lingkungan yang akuntabel dapat dilakukan dengan memberikan contoh pada orang lain
(lead by example), adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan pekerjaan sehingga
memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-
11
aspek yang dapat menggagalkan kinerja yang baik yaitu hambatan politis maupun
keterbatasan sumber daya, sehingga dengan adanya saran dan penilaian yang adil dan
bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.
b. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi sebagai berikut:
1. Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal dan
eksternal
2. Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
pengambilan keputusan
3. Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan
4. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan.
c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan
mematuhi semua hukum yang berlaku, undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan
yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan
keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban bagi
setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah
dibuat. Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas perorangan dan responsibilitas
institusi.
e. Responsibiltas Perseorangan
1. Adanya pengakuan terhadap tindakan yang telah diputuskan dan tindakan yang telah
dilakukan
2. Adanya pengakuan terhadap etika dalam pengambilan keputusan
3. Adanya keterlibatan konstituen yang tepat dalam keputusan
4. Responsibilitas Institusi
5. Adanya perlindungan terhadap publik dan sumber daya
6. Adanya pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan
12
7. Adanya penempatan PNS dan individu yang lebih baik sesuai dengan kompetensinya
8. Adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan fungsinya untuk
melindungi sumber daya organisasi
f. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan
harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi yang
mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
g. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan lahir dari
hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
h. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Setiap
individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk
meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga memerlukan adanya perubahan
kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu, adanya harapan dalam
mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber
daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
i. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan mempertahankan
akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan
tanggungjawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi
tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah
mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang
diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
13
j. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan,
prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja
yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme yang diaplikasikan oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) ialah
nasionalisme pancasila, yaitu pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai pancasila. Nasionalisme berperan
dalam pembinaan kharakter bangsa, pengawal pembagunan nasional (nation building) dan
pengerat integrasi nasional. Dalam Peraturan Kepala LAN No 11 tahun 2011 tentang Pedoman
penyelenggaraan Diklat Prajabatan bagai Calon PNS, dalam pembelajaran materi diklat, ada 4
kompetensi dasar yang harus diimliki oleh seorang PNS yaitu integritas, kebangsaan,
administrasi umum dan sikap perilaku. Dalam materi kebangsaan, PNS dituntut untuk memiliki
perilaku mencintai tanah air Indonesia, dan mengedepankan kepentingan nasional ditengah
tengah persaingan dan pergaulan global. Beberapa materi yang berkaitan dengan urgensi
persatuan dan kesatuan bangsa diantarnya yaitu; empat pilar kebangsaan, sejarah berdirinya
NKRI, sistem penyelenggaraan pemerintahan Negara, tata pemerintahan yang baik dan
Indonesia dalam persaingan global. Nilai-nilai dasar nasionalisme dapat diketahui pada 45 Butir
Pengamalan Pancasila. Ini merupakan nilai kebaikan yang patut kita amalkan dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Nilai-nilai nasionalisme yang harus dijadikan dasar aktualisasi dalam menjalankan tugas dan
fungsi ASN juga tertuang dalam pasal 10 UU No 5 tahun 2014, (Lembaga Administrasi Negera,
2015e) yaitu;
a. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik maka nilai-nilai dasar yaitu berorientasi pada
kepentingan public, berintegritas tinggi dan pelaksana kebijakan publik untuk memberikan
pelayanan yang berorientasi pada kepuasan publik.
b. Sebagai pelayan publik ASN, nilai-nilai dasar yang harus diperhatikan dalam menjalankan
fungsi dan tugas ASN yaitu: Professional, Melayani publik, Berintegritas tinggi, Berdasarkan
SPM (Standar Pelayanan Minimum), Memenuhi kepuasan pelanggan.
c. Sebagai perekat dan pemersatu bangsa, maka nilai-nilai dasar yang harus diperhatikan yaitu
Pemersatu bangsa dan menjaga kondisi damai.
14
3.1.3 Etika Publik
Etika lebih difahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Haryatmoko, (2001) dalam modul menyebutkan
Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral
dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi
peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan public. (Lembaga Administrasi Negera, 2015b)
Etika publik adalah refleksi atas standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggungjawab pelayanan publik. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah
lakubdalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur
tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
Berdasarkan Undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang meyangkut kebijakan Negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
15
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang
lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni
sebagai berikut: Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila; Setia dan
mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945;
Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak; Membuat keputusan berdasarkan
prinsip keahlian; Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif; Memelihara dan
menjunjung tinggi standar etika luhur; Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya
kepada publik; Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun; Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi; Menghargai
komunikasi, konsultasi, dan kerjasama; Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai; Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; Meningkatkan efektivitas sistem
pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
3.1.4 Komitmen Mutu
Mutu merupakan persepsi pengguna layanan terhadap kemampuan suatu organisasi
dalam menjawab kebutuhan dan harapan pelanggan. Mutu bersifat dinamis, sehingga setiap
organisasi dituntut untuk memperbaiki kinerjanya secara terus menerus. Berikut ada beberapa
metode sederhana yang paling banyak digunakan bagi setiap organisasi penyedia layanan baik
organisasi pemerintah maupun swasta untuk melakukan perbaikan secara terus menerus
(continous improvement) (Lembaga Administrasi Negera, 2015c) , yaitu:
a) Metode plan, do, check, action (PDCA)
Metode ini diperkenalkan Edward Deming tahun 1950 (Tague: 2004; 15) pada saat ia
memberikan kuliah di Jepang. Biasa dikenal juga dengan istilah lain yaitu plan do study act
(PDSA), metode ini digunakan untuk membantu organisasi dalam melakukan perbaikan
secara terus menerus. Metode ini terdiri empat langkah yaitu:
1) Plan atau perencanaan. Pada tahap ini dilakukan identifikasi berbagai permasalahan
yang dihadapi, penyebabnya dan solusinya;
16
2) Do (melaksanakan). Dalam tahap ini rencana aksi yang sudah disusun harus dijalankan
secara konsisten oleh semua orang. Tahap pelaksanaan ini perlu didukung dengan
dokumentasi yang baik sehingga memudahkan dalam melaksanakan tahap berikutnya
yaitu Check;
3) Check (pemeriksaan). Tahap ini dilakukan pemeriksaan apakah rencana aksi yang sudah
dilakukan telah berjalan dengan semestinya, apakah target dan ukuran keberhasilan yang
telah ditetapkan dapat dicapai? Jika belum tercapai apa saja yang menjadi kendala atau
sumber permasalahannya;
4) Act yaitu melakukan tindakan atau keputusan yang perlu diambil sebagai tindaklanjut
dari tahap check;
b) Diagram sebab dan akibat (cause and effect diagram).
Diagram sebab dan akibat adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai
faktor yang menjadi akar permasalahan yang dianggap menjadi kendala dalam mutu. Diagram
tersebut bisa berbentuk tulang ikan sehingga biasa disebut dengan fishbone diagram. Seperti
terlihat contoh di bawah, dengan fishbone diagram dapat diidentifikasi sumber permasalahan
yang berasal unsur manusia (men), lingkungan (environment), metoda kerja (methodes), bahan
kerja (materials), ukuran/ standard (measurement).
c) Diagram pohon
Diagram lainnya yang sering digunakan adalah pohon masalah. Cara penggunaannya hampir
sama dengan fishbone diagram
Komitmen mutu dalam pelayanan publik merupakan kemampuan seorang Aparatur Sipil
Negara dalam bekerja efektif dan efisien serta berpikir kreatif untuk melakukan inovasi- inovasi
yang tidak bertentangan dengan undang-undang guna meningkatkan kualitas pelayanan hingga
tercapainya kepuasan pelanggan. Aparatur Sipil Negara dituntut untuk memberikan layanan
bermutu secara berkelanjutan, dalam hal ini berarti tidak boleh berhenti ketika kebutuhan
masyarakat (customer) sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan
diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan masyarakat (customer).
Tugas fungsi ASN sebagai pelayan publik dituntut untuk selalu memberikan pelayanan
prima. Nilai-nilai dasar komitmen mutu yang berorintasi pada mutu kualitas pelayanan meliputi:
• Efektifitas yang menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan.
17
• Efesiensi yang menunjukkan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumberdaya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang keluar alur.
• Berorintasi mutu yang artinya kondisi dinamis berkaitan dengan, produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang sesuai.
• Inovasi yang muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi untuk beradaptasi
dengan perubahan yang ada di sekitarnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pentingnya layanan yang berorientasi mutu (yang
diwujudkan melalui pelayanan prima) dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pelayanan yang
diberikan aparatur harus merujuk pada standar yang ditetapkan pemerintah. Sasaran
strategis institusi penyelenggara pemerintahan adalah kepuasan masyarakat.
Nilai-nilai dasar sebagai indikator dalam menilai mutu pelayanan adalah:
1. Nyata terwujud (Tangible)
2. Keandalan (Reability)
3. Cepat tanggap (Responsiveness)
4. Kompetensi (Competence)
5. Kemudahan (Access)
6. Keramahan (Courtesy)
7. Komunikasi (Communication)
8. Kepercayaan (Credibility)
9. Keamanan (Security)
10. Pemahaman Pelanggan (Understanding the customer)
3.1.5 Anti Korupsi
Tindak pidana adalah suatu perbuatan yang diancam dengan pidana oleh undang-undang,
bertentangan dengan hukum, dilakukan dengan kesalahan oleh seseorang yang mampu
bertanggungjawab, sedangkan korupsi berasal dari bahasa latin yaitu coruptio dan corruptus yang
berarti kerusakan atau kebobrokan. Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung
adanya upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, singkatnya ialah sikap
menentang terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan yang tidak baik,
buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum. Menurut Undang-undang Nomor 31/1999 jo No. UU 20/2001,
18
terdapat 7 (tujuh) kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: kerugian keuangan Negara,
suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan
dalam pengadaan, gratifikasi.(Lembaga Administrasi Negera, 2015d)
Nilai-nilai dasar anti korupsi: jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani, dan adil. Jenis-jenis tindak korupsi yang umum terjadi dimasyarakat seperti
perbuatan merugikan Negara, perbuatan curang, suap, grativikasi, pemerasan dan benturan
kepentingan dalam pengadaan. Nilai-nilai dasar anti korupsi yang dapat ditanamkan dalam diri
seorang agar terhindar dari praktek korupsi yakni; sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja kera,
sederhana, mandiri, adil, berani dan peduli.
Tabel 4 Nilai – Nilai Dasar ANEKA KOMPONEN ANEKA NILAI- NILAI
Akuntabilitas Disiplin. Penuh semangat, Profesional, Tepat waktu, Transparan. Tanggung
jawab, Sesuai ketentuan, Kepemimpinan, Integritas, Keadilan, Kejelasan,
Konsitensi, Kepercayaan
Nasionalisme Cinta tanah air, Tidak diskriminatif, Musyawarah, Menggunakan bahasa
Indonesia yang benar, Rela berkorban, Kepentingan Bersama, Demokrasi,
Tenggang rasa, Membela kebenaran, Religi, Diskusi
Etika Publik Jujur, Cermat, Hormat, Taat perintah atasan, Sopan, Integritas tinggi,
Bertanggung jawab, Menjaga rahasia, Disiplin, Kode etik, Santun, Tekun
Komitmen Mutu Efektivitas, Efesiensi, Inovasi, Berorientasi mutu
Anti Korupsi Peduli, Mandiri, Jujur, Kerja keras, Tanggung jawab, Berani, Sederhana Adil
3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI 3.2.1 Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap belum
sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun
profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.
Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.
1) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia yang
19
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memnuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai apartur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota
dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai
politik, hai ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN,
serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugasyang dibebankan
kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN, khususnya di daerah
dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karir tertinggi.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian pegawai ASN
merupakan kesatuan. Kesatuan bagi pegawaiASN sangat penting, mengingat dengan adanya
desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra daerah yang hampir terjadi
dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi
tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
3.2.2 Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi dan bertugas
sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan. Untuk
itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan
publik
b. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan
20
kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.
ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan
bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas
persatuan dan kesatuan.
21
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
4.1 Identifikasi Isu
Proses mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti
kemampuan sumber daya manusia, biaya, tenaga, teknologi dan lain-lain. Untuk itu, dilakukan
penilaian prioritas masalah dari mendesak. Dalam menentukan prioritas masalah kami lakukan
dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Analisis yang digunakan dalam
mengidentifikasi isu adalah analisis USG. Analisis USG merupakan alat yang digunakan untuk
menyusun urutan prioritas yang penting, serius dan berkembang untuk diselesaikan. Isu yang
memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency,
seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan
penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah- masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa
dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
c. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan. Penggunaan metode
USG dalam penentuan prioritas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap
mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada di
masyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri.
22
Berikut adalah beberapa uraian isu yang diangkat pada Jurusan keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Borneo Tarakan (UBT)
1. Belum optimalnya persiapan mahasiswa menghadapi Uji kompetensi “Exit Exam” Pada
Mahasiswa Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Deskripsi Kasus : Jurusan Keperawatan merupakan rumpun cabangan ilmu Kesehatan. Yang
mana setiap profesi Kesehatan wajib untuk melaksanakan Uji kompetensi
untuk dapatkan pengakuan kompetensi. Hal ini sejalan dengan undang
undang keperawatan yang mana perawat wajib untuk mendapatkan STR
yang diperoleh setelah lulus uji kompetensi dan mendapatkan sertifikat
kompetensi. Berdasarkan data dari hasil capaian Uji kompetensi
keperawatan di Universitas Borneo Tarakan mendapatkan angka yang
penurunan dimana pada tahun 2018 angka kelulusan mahasiswa
keperawatan sebesar 98% dan pada tahun 2019. Disamping itu perubahan
aturan terbaru dari Permendikbud No 2 Tahun 2020 terkait dengan
mekanisme uji kompetensi menjadi salah satu syarat kelulusan mahasiswa
bidang Kesehatan di perguruan tinggi dengan program vokasi proporsi
penilaian indeks prestasi Kumulatif 60% dan Uji kompetensi 40% dengan
system exit exam.
Sumber isu :Realita yang ada dan aturan terbaru dari Permendikbud No 2 Tahun 2020
system exit exam
Analisis Dampak :Pemberlakuan ini memberi dampak yang cukup besar bagi perguruan
tinggi, dapat berdampak pada jumlah mahasiswa yang dapat lulus. Melihat
fenomena isu yang terjadi perlunya strategi dalam mempersiapkan
mahasiswa untuk mengikuti uji kompetensi sehingga dapat meluluskan
mahasiswa karena akan berdampak pada kelulusan program akademik.
2. Belum optimalnya proses belajar mengajar di masa pandemic menuju new normal
Deskripsi kasus :Kegiatan proses belajar mengajar saat ini di jurusan keperawatan Fakultas
Ilmu kesehatan Universitas Borneo Tarakan belum dapat berlangsung
secara tatap muka sehubungan dengan pademik Covid-19. Merujuk dari
edaran Rektor Universitas Borneo Tarakan No.672/UN51/KP/2020
perihal Pelaksananaan system bekerja dari rumah atau working for home
(WFH) dan belajar dari rumah atau perkulihan daring. Jurusan
Keperawatan Universitas Borneo Tarakan saat ini merupakan Pendidikan
23
vokasi DIII. Yang mana kurikulum Pendidikan meliputi 40 % SKS adalah
teori dan 60% SKS adalah Praktikum.
Sumber Isu Realita Yang Ada Dan Hasil Survey dari Data Aspirasi Mahasiswa Selama
Proses Perkuliahan Online Semester Genap 2019/2020 Badan Perwakilan
Mahasiswa Periode 2019/2020 Universitas Borneo Tarakan
Analisis Dampak Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh jurusan keperawatan
terkait dengan Proses belajar mengajar melalui daring tidak efektif karena
menemui beberapa kendala yaitu faktor jangkauan internet terutama pada
mahasiswa yang ditinggal di wilayah pendalaman, Kapasitas kouta yang
besar dengan menggunakan beberapa metting online seperti Zoom
metting dan Google meeting. Selain itu masalah ketidak kestabilan dari
sinyal internet sehingga terputus-putusnya proses perkuliahan
mempengaruhi keefektifan dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Masih sedikitnya penelitian dan publikasi dosen di jurusan keperawatan Universitas
Borneo Tarakan
Deskripsi kasus Penelitian dan publikasi menjadi salah satu tugas pokok seorang dosen dari
Tridarma perguruaan tinggi. Saat ini untuk penelitian dan publikasi dosen
keperawatan borneo masih belum optimal. Beberapa upaya yang terlakukan
untuk meningkatkan minat dosen dalam penelitian dan publikasi
menunjukan ada peningkatan namun belum signifikan. Berdasarkan data
dari evaluasi jurusan keperawatan tahun 2019 dari jumlah dosen 14 orang
hanya 3 orang dosen yang masuk dalam dua tim penelitian yang melakukan
penelitian sumber pendanaan DIPA UBT, dan hanya 7 artikel publikasi
dengan rincian 3 artikel internasional terindeks, 4 artikel terindek sinta dan
4 artikel terindek non sinta dan 2 artikel prosiding nasional. Artikel-artikel
tersebut yang merupakan kolaborasi Bersama para dosen dalam setahun.
Sumber Kasus Realita yang ada dan hasil pendataan dari jurusan keperawatan
Analisis Dampak Gambaran ini menunjukan bahwa masih rendahnya penelitian dan publikasi
dosen dan tidak semua dosen melakukan penelitian dan aktif dalan
publikasi, berdasarkan hasil analisis lapangan menemukan kendala
penelitian terkait dengan pendanaan, selain itu kurang minat dosen dalam
menyusun proposal untuk hibah bersaing.
24
4.2 Penetapan Isu
Identifikasi Kasus
Cara memakai USG adalah dengan menentukan nilai tingkat urgensi, keseriusan dan
perkembangan masalah pada masing-masing masalah pokok dan memberikan skala nilai 1-5.
Analisis yang digunakan untuk menentukan isu prioritas: Analisis Urgency, Seriousness, and
Growth (USG) Berikut tabel USG yang menjelaskan proses penetapan isu.
Tabel . 5 Analisis USG
No Identifikasi Isu U S G Total
Nilai
Rangking
1 Belum optimalnya persiapan menghadapi
lulusan Uji kompetensi mahasiswa
jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu
Keperawatan
5 5 4 14 1
2 Belum optimalnya proses belajar
mengajar di masa pandemic menuju new
normal
4 4 4 12 2
3 Masih sedikitnya penelitian dan publikasi
dosen di jurusan keperawatan
Universitas Borneo Tarakan
3 4 3 10 3
Keterangan: 1: Sangat Kecil 2: Kecil 3: Sedang
4: Besar 5: Sangat Besar
Core Isue : Belum optimalnya persiapan Menghadapi Uji kompetensi “ Exit Exam” Pada Mahasiswa
Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Rancangan Kegiatan:
“Online Exit Exam Preparation” Strategis menghadapi Uji Kompetensi di Jurusan
Keperawatan Fikes UBT
25
Uraian Kegiatan
1. Melakukan Koordinasi, Pembentukan bimbingan Focus Grup Discusion Uji Kompetensi
2. Melakukan Bimbingan Uji Kompetensi via daring
3. Melaksanakan kegiatan webinar pengantar Ukom dan penguatan psikologis dan motivasi mahasiswa semester akhir Jurusan Keperawatan
4. Melakukan penyusunan Bahan soal Uji kompetensi lokal
5. Menyelenggarakan Try out Lokal Uji Kompetensi berbasis daring dijurusan Keperawatan dan evaluasi pelaksanaan
26
Tabel 6 Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Universitas Borneo Tarakan, Fakultas Ilmu Kesehatan Jurusan Keperawatan
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya persiapan menghadapi lulusan Uji kompetensi mahasiswa jurusan Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan
2. Belum optimalnya proses belajar mengajar di masa pandemic menuju new normal
3. Masih sedikitnya penelitian dan publikasi dosen di jurusan keperawatan Universitas Borneo Tarakan
Isu yang diangkat : Belum optimalnya persiapan menghadapi Uji kompetensi mahasiswa Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Borneo Tarakan
Gagasan Pemicu : “Online Exit Exam Preparation” Strategis menghadapi Uji Kompetensi di Jurusan Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Hasil Keterkaitan Substansi
Mata pelatihan
Kontribusi
Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Penguatan Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan
Koordinasi,
Pembentukan
bimbingan Focus
Grup Discusion Uji
Kompetensi
1.1 Pertemuan
dengan ketua
jurusan
membicarakan
agenda
akutalisasi
1.2 Pertemuan
dengan dosen-
dosen pengajar
MK melakukan
sosialisasi dan
diskusi agenda
kegiatan.
1.3 Mengidentifikasi
Mahasiswa yang
Surat
persetujuan
yang ditanda
tangani ketua
jurusan dan
Foto,
dokumentasi,
Akuntabilitas :
Kejelasan, dalam
melakukan perlunya
perencaanaan yang jelas
dan dapat di ketahui
oleh pihak pimpinan
maupun rekan sejawat
dijurusan keperawatan
Nasionalisme :
Musyawarah, Bersama
membahas dalam
mengidentifikasi
kelayakan mahasiswa
yang akan mengikuti uji
kompetensi
Koordinasi dan
mengidentifikasi
evaluasi akademik
mahasiswa
mendukung
mempersiapkan
mahasiswa mencapai
kompetensi. Kegiatan
ini mendukung Misi
Jurusan keperawatan
No1
Menyelenggarakan
pendidikan yang
menghasilkan tenaga
keperawatan
Nilai-Nilai
organisasi yang
terdapat dalam
kegiatan ini
adalah
Berkontribusi
dalam
peningkatan
mutu kehidupan
masyarakat,
berbangsa,
bernegara dan
kemajuan
peradapan
berdasarkan
Pancasila dan
27
akan mengikuti
ujian
1.4 Melakukan Pre-
test pada
mahasiswa
melalui google
form
1.5 Membagi
kelompok
mahasiswa
berdasarkan
kelompok
(Kelompok Siap,
cukup siap dan
belum siap)
Etika Publik : Sopan,
(melakukan komunikasi
awal sebagai
penghargaan dan
hormat kepada atasan
dan rekan)
Komitmen Mutu :
efektivitas dan efesien
(dengan koordinasi di
harapkan
mengidentifikasi secara
tepat dan cepat
Anti korupsi : Berani
(Koordinasi di lakukan
dengan langsung
dengan memaparkan
program kegiatan
professional yang
unggul
Menginternalisasi
nilai, norma dan
etika akademik
2 Melakukan
Bimbingan Uji
Kompetensi via
daring
2.1 Membagi
kelompok khusus
bimbingan dan
membuat google
classroom dan
Grup Whatapps
2.2 Pelaksanaan
bimbingan ukom
dan penguatan
motivasi kepada
mahasiswa
Dokumen
Nilai
Mahasiswa
dan
kelompok
bimbingan,
Foto
Kegiatan
Akuntabilitas :
Kepercayaan (memiliki
keyakinan kemampuan
dalam proses
bimbingan)
Nasionalisme: Rela
berkorban (melakukan
bimbingan dengan
memberikan perhatian
lebih kepada mahasiswa
yang membutuhkan)
Etika publik: Tekun
(pelaksanaan
bimbingan kepada
Bimbingan dan
Pembentukan FGD
Uji kompetensi
menjadi wadah kecil
untuk
mengefektifkan
proses belajar.
Kegiatan ini
mendukung Misi
Jurusan keperawatan
No 1
Menyelenggarakan
pendidikan yang
menghasilkan tenaga
Nilai-nilai
organisasi dalam
kegiatan ini
adalah
Bekerjasama dan
memiliki
kepekaan social
serta kepedulian
terhadap
masyarakat dan
lingkungan dan
Berkontribusi
dalam
peningkatan
28
mahasiswa dilakukan
secara terjadwal untuk
mendapatkan hasil yang
baik)
Komitmen Mutu:
Inovasi (Penggunaan
Media berbasis internet
menjadi pilihan karena
proses bimbingan tidak
dapat dilakukan secara
tatap muka di masa
pandemic covid-19
Anti korupsi : Peduli
(memperhatikan secara
khusus mahasiswa yang
memiliki kerentangan
(nilai yang tidak
mencapai standar)
keperawatan
professional yang
unggul
mutu kehidupan
masyarakat,
berbangsa,
bernegara dan
kemajuan
peradapan
berdasarkan
pancasila
3 Melaksanakan
kegiatan webinar
pengantar Ukom
dan penguatan
psikologis dan
motivasi
mahasiswa
semester akhir
Jurusan
Keperawatan
3.1 Melakukan
koordinasi dengan
narasumber
3.2 Menyusun rencana
kegiatan webinar
3.3 Melaksanakan
kegiatan webinar
pengantar Ukom
dan penguatan
psikologis dan
motivasi
mahasiswa
Foto dan
Dokumentasi,
flayer
Akuntabilitas:
professional:
pemilihan narasumber
akan sesuai kompetensi
yang dimiliki seseuai
dengan tema, yang
memiliki latarbelakang
pendidikan psikologi
dan yang konsentrasi
dan pihak yang terkait
dengan penyelenggara
Ukom
Kegiatan webinar
memiliki tujuan
penguatan psikologis
dan motivasi
mahasiswa berfokus
pada kesiapan
mahasiswa
menghadapi ujian
Kompetensi.
Kegiatan ini
mendukung Misi
Jurusan keperawatan
Nilai-nilai
organisasi dalam
kegiatan ini
adalah
bekerjasama dan
memiliki
kepekaan social
serta kepedulian
terhadap
masyarakat dan
lingkungan
29
Nasionalisme:
Kepentingan Bersama
(dilaksanakan untuk
meningkat menambah
pengetahuan dan
motivasi mahasiswa)
Etika Publik: Cermat
(pelaksanaan webinar
dilakukan dengan teliti
dari persiapan,
pendataan dan evaluasi
pelaksanaan)
Komitmen Mutu:
Inovasi (melalui Media
Internet pelaksanaan
seminar dilakukan)
Anti Korupsi :
Tanggung Jawab
(memantau dan
memastikan
pelaksaanaan webinar
dapat berjalan dengan
baik).
No1
Menyelenggarakan
pendidikan yang
menghasilkan tenaga
keperawatan
professional yang
unggul
4 Melakukan
penyusunan Bahan
soal Uji
kompetensi lokal
4.1 Melakukan review
item development
soal yang ada dan
kegiatan validasi
soal bersama
Team Koordinator
MK
Kumpulan
Soal dan Foto
Kegiatan,
Akutabilitas: tanggung
jawab (team yang
terlibat dalam penyusun
soal Uji kompetensi
adalah Team dosen
Jurusan keperawatan
dan pengampuh Mata
Kuliah)
Kegiatan penyusunan
bahan soal uji
kompetensi menjadi
rangkaian kegiatan
persiapan Try Out
lokal yang dapat
digunakan sebagai
Latihan. Kegiatan
Nilai-nilai
organisasi dalam
kegiatan ini
adalah
Bekerjasama dan
memiliki
kepekaan social
serta kepedulian
30
4.2 Menginput soal
Ukom dalam Bank
Soal Ukom Lokal
(jurusan)
Nasionalisme:
Menggunakan bahasa
Indonesia yang benar
(soal uji kompetensi
disusun dengan
menggunakan bahasa
Indonesia yang benar)
Etika Publik: Menjaga
Kerahasiaan (dalam
proses ini seluruh team
menjaga keaman soal
agar tidak bocor
sebelum digunakan)
Komitmen Mutu:
Berorientasi pada
mutu, (soalnya yang di
buat dilakukan review
untuk menjaga kualitas
soal yang layak
mengikuti kaidah bagan
soal Uji kompetensi).
Anti korupsi:
Tanggung Jawab (soal
yang validasi dan di
simpan menyesuaikan
berdasarkan standar
dari kompetensi
mahasiswa Pendidikan
vokasi keperawatan
mendukung Misi
Jurusan keperawatan
No1
Menyelenggarakan
pendidikan yang
menghasilkan tenaga
keperawatan
professional yang
unggul
terhadap
masyarakat dan
lingkungan
31
5 Menyelenggarakan
Try out Lokal Uji
Kompetensi
berbasis daring
dijurusan
Keperawatan dan
evaluasi
pelaksanaan
5.1 Melakukan
pelaksanaan Uji
Kompetensi
secara online
dengan
menggunakan
google form
5.2 Mengumpulkan
data dari hasil
Try out lokal Uji
kompetensi
5.3 Melakukan
analisis dampak
5.4 Melaporkan hasil
pada ketua
jurusan dan
teman sejawat di
jurusan
Keperawatan
Foto
Kegiatan dan
dokumentasi
google form
(akses google
form)
Dokumen
Nilai
Mahasiswa
dan, laporan
hasil analisis
Akuntabilitas:
Keadilan dan tanggung
jawab
(pelaksanaan Ujian di
lakukan kepada
mahasiswa semester
akhir tanpa diskriminas
dan bertanggung jawab
melaksanakan peran
dan tugas)
Nasionalisme:
Kepentingan Bersama
(pelaksanaan Try out Uji
kompetensi dilakukan
membantu mahasiswa
untuk melatih dan
mempersiapkan diri,
dan membantu jurusan
untuk mengidentifikasi
mahasiswa yang perlu
pembimbingan khusus)
Etika publik: Cermat
(Pelaksanaan ujian di
persiapkan dengan
cermat dan teliti mulai
dari jumlah soal, jumlah
peserta mahasiswa)
Komitmen Mutu:
Efektif dan efisien:
pelaksanaan TO dengan
menggunakan media
Penyelenggaran Try
Out lokal Uji
kompetensi menjadi
suatu moment untuk
mendeteksi awal
kesiapan mahasiswa
dan menjadikan
bahan pertimbangan
untuk Langkah
menghasilkan
lulusan yang
kompeten. Kegiatan
ini mendukung Misi
Jurusan keperawatan
No1
Menyelenggarakan
pendidikan yang
menghasilkan tenaga
keperawatan
professional yang
unggul
Nilai-nilai
organisasi dalam
kegiatan ini
adalah
Berkontribusi
dalam
peningkatan
mutu kehidupan
masyarakat,
berbangsa,
bernegara dan
kemajuan
peradapan
berdasarkan
pancasila
32
internet google form
dalam situasi pandemic
saat ini)
Anti Korupsi: Jujur
(mengerjakan soal
dengan kejujuran dan
kepercayaan diri)
Tabel 7 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Juli Minggu
ke I Minggu
ke 2 Minggu
ke 3 Minggu
ke 4 Awal
Agustus 1 Melakukan Koordinasi, Pembentukan bimbingan Focus Grup
Discusion Uji Kompetensi
2 Melakukan Bimbingan Uji Kompetensi via daring
3 Melaksanakan kegiatan webinar pengantar Ukom dan penguatan psikologis dan motivasi mahasiswa semester akhir Jurusan Keperawatan
4 Melakukan penyusunan Bahan soal Uji kompetensi lokal
5 Menyelenggarakan Try out Lokal Uji Kompetensi berbasis daring dijurusan Keperawatan dan evaluasi pelaksanaan
33
BAB V ROLE MODEL
Riwayat Penelitian
2015 Hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan status imunisasi dasar pada bayi. 2015 Fammily performance as a drug-taking assistance. 2016 Knowledge and attitude community related leprosy and discrimination treatment to leppers: case study in Tarakan. 2016 Pembuatan film tipis pyroelektrik BaxSr1- xTiO3 untuk sensor suhu. 2017 Tindakan pencegahan dekubitus pada lansia imobilisasi 2018 Analisis motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di daerah pesisir wilayah kerja Puskesmas Pantai Amal Kota Tarakan 2019 Analisis hubungan tingkat kesejahteraan terhadap motivasi dan kepuasan kerja perawat dan bidan di wilayah perbatasan
Role model adalah seseorang yang pantas untuk kita jadikan
teladan karena banyaknya prestasi yang ia dapat serta perilaku
baik yang tentunya mencerminkan sikap positif untuk orang
banyak. Role Model yang menjadi panutan saya sebagai dosen
Keperawatan adalah Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Borneo Tarakan, Bapak Sulidah S.Kep Ns, M.Kep.
Beliau telah menjadi seorang PNS selama 21 tahun tepatnya
pengangkatan beliau sebagai PNS 1999.
Sebagai seorang PNS dan berperan sebagai pemimpin beliau
telah mengajarkan dan membimbing, selain itu beliau telah
banyak memberikan inspirasi dan memotivasi dan menjadi
panutan. Beliau memiliki karaktek sebagai seorang bapak yang
membantu dalam menghadapi masalah dan beliau sangat
memahami dan membantu menyelesaikan secara bijak dan
netral dalam masalah yang dihadapi sebagai dosen muda dan
berikan kesempatan untuk belajar untuk maju kedepan. Dalam
Melaksanakan tugas keseharian beliau mencerminkan perilaku
displin dengan tepat waktu baik dalam kehadiran jam kerja
maupun agenda kegiatan rapat maupun pertemuan yang
menunjukan beliau sangat menghargai waktu. Selain itu dalam
kegiatan Tridarma beliau menunjukan dan memberi contoh
untuk aktif baik dalam penelitian, publikasi maupun tridarma
perguruan tinggi. Hal ini yang menjadi contoh ketelandanan
saua dalam melaksanakan tugas sebagai PNS. Saran beliau
adalah agar saya tetap percaya diri dalam melaksanakan
tridarma sebagai seorang dosen dan PNS.
Nama : Sulidah S.Kep Ns, M.Kep
Pekerjaan : Dosen Tetap
Jabatan Fungsional : Lektor
Jabatan Sturuktural : Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Borneo Tarakan
Pangkat/Ggl : Penata Tingkat I/ III-D
NIDN : 1106026901
Riwayat Pengabdian Masyarakat dan Publikasi Ilmiah 2008, Survey pengaduan dan kepuasan pelanggan pada institusi Puskesmas, Kelurahan, dan PDAM di Kota Tarakan. 2015, Survey pola pangan harapan Provinsi Kalimantan Utara 2016, Survey kesehatan nasional dan penyakit tidak menular 2017, Riset tenaga kesehatan Indonesia (Risnakes 2017) 2017, Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Terkait Kusta dan Perlakuan Diskriminasi Pada Penderita Kusta : Study kasus di Kota Tarakan 2017Pengaruh tindakan pencegahan terhadap kejadian dekubitus pada lansia imobilisasi 2016Pemberdayaan survivor TB dalam program DOTS. 2018Pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif terhadap Kualitas Tidur Lansia. Analisis motivasi ibu hamil dalam mengikuti kelas ibu hamil di daerah pesisir wilayah kerja Puskesmas Pantai Amal Kota Tarakan.
34
BAB VI PELAKSANAAN AKTUALISASI
Gagasan Pemecahan Isu
Uji kompetensi dianggap menjadi salah satu langkah yang strategis dalam menyiapkan
tenaga keperawatan yang mampu bersaing di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Uji
kompentensi merupakan evaluasi akhir dari suatu proses pembelajaran pada salah satu kompetensi,
dari pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi. Proses Evaluasi ini perlu menggambarkan suatu
pengukuran terhadap ranah yang yang telah ditetapkan pada kurikulum. Ranah dimaksud adalah
ranah yang mengandung Kognitif, Afektif, Psikomotor, sehinga hasil pengukuran mengandung arti
bahwa mahasiswa telah kompeten pada suatu kompetensi. (Arini et al., 2016)
Dampak perubahan dari terbitnya aturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 2 Tahun
2020 terkait pelaksanaan Uji Kompetensi sebagai persyarat untuk lulus menjadi tantangan bagi
jurusan keperawatan. Kondisi belum optimalnya proses bimbingan persiapan Ukom menjadi
masalah yang dapat berdampak pada mutu lulusan dan penilaian akreditasi pada Jurusan
Keperawatan.
Program Online Exit Exam Preparation” Strategis menghadapi Uji Kompetensi di Jurusan
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan sebagai gagasan dalam pemecahan Isu Yang di pilih. Program
ini menciptakan keterlibatan dua arah baik dari dosen dan mahasiswa secara aktif. Mahasiswa di
berikan bekal persiapan baik dari segi Knowledge dan Segi Penguatan Psikologis maupun motivasi
mahasiswa dalam mempersiapan menghadapi Uji kompetensi.
Uraian Kegiatan
Melakukan Koordinasi, Pembentukan bimbingan Focus Grup Discusion Uji Kompetensi
Melakukan Bimbingan Uji Kompetensi via daring Melaksanakan kegiatan webinar pengantar Ukom dan penguatan psikologis dan motivasi mahasiswa semester akhir Jurusan Keperawatan Melakukan penyusunan Bahan soal Uji kompetensi lokal
Menyelenggarakan Try out Lokal Uji Kompetensi berbasis daring dijurusan Keperawatan dan evaluasi pelaksanaan
35
Pertemuan dengan ketua jurusan membicarakan agenda akutalisasi. (Pelaksanaan tanggal
29 Juni 2020 )
Koordinasi menjadi Langkah awal dari kegiatan ini. Koordinasi dilakukan dengan menyampaikan
kegiatan dan menjelaskan kepada Bapak Alfianur S.Kep Ns, M.Kep selaku ketua Jurusan Keperawatan
program yang telah disusun. Selain itu dalam koordinasi ini meminta dukungan dan serta masukan
agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. Hasil dari Koordinasi ini mendapatkan dukungan dan
respone positif kegiatan yang telah di rencanakan.
Kegiatan I
Melakukan Koordinasi, Pembentukan bimbingan Focus Grup Discusion Uji Kompetensi
Pelaksanaan : 24 Juni -05 Juli 2020
Nilai ANEKA Akuntabilitas : Kejelasan, dalam melakukan perlunya perencaanaan yang jelas dan dapat di ketahui oleh pihak pimpinan maupun rekan sejawat dijurusan keperawatan Nasionalisme : Musyawarah, Bersama membahas dalam mengidentifikasi kelayakan mahasiswa yang akan mengikuti uji kompetensi Etika Publik : Sopan, (melakukan komunikasi awal sebagai penghargaan dan hormat kepada atasan dan rekan) Komitmen Mutu : efektivitas dan efesien (dengan koordinasi di harapkan mengidentifikasi secara tepat dan cepat Anti korupsi : Berani (Koordinasi di lakukan dengan langsung dengan memaparkan program kegiatan
Kegiatan pertama dalam aktualisasi adalah melakukan
koordinasi, pembentukan
bimbingan focus discussion uji
kompetensi yang terdiri dari
beberapa tahap kegiatan yaitu :
pertemuan dengan ketua jurusan
membicarakan agenda
akutalisasi, pertemuan dengan
dosen-dosen pengajar MK
melakukan sosialisasi dan
diskusi agenda kegiatan,
mengidentifikasi mahasiswa.
yang mengikuti ujian, melakukan
pre-test pada mahasiswa melalui
google form. Uaraian Tahapan
kegiatan terdiri dari :
Gambar. Koordinasi dengan ketua Jurusan
Keperawatan dan Surat Persetujuan
36
1. Pertemuan dengan dosen-dosen pengajar MK melakukan sosialisasi dan diskusi
agenda kegiatan.
Sosialisasi dalam kegiatan ini mentrannformasikan kepada dosen dosen lain di Jurusan
Keperawatan agar dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini secara aktif terutama pada
proses bimbingan Uji kompetensi. Dalam diskusinya ini
2. Mengidentifikasi Mahasiswa yang akan mengikuti ujian
Persyaratan Mahasiswa untuk mengikuti Uji Kompetensi adalah mahasiswa yang telah di
memprogram sesuai Matakuliah dan sedang Menyusun Laporan Tugas Akhir. Dari Hasil di
identifikasi di dapat jumlah mahasiswa yang dapat mengikuti uji Kompetensi diperkirakan
sebanyak 54 mahasiswa.
Gambar pertemuan dengan dosen jurusan keperawatan
Gambar identifikasi mahasiswa peserta ukom
37
3. Melakukan Pre-test pada mahasiswa melalui google form
Pretest yang dilaksanakan dengan menggunakan media google form. Soal yang digunakan
merupakan soal yang telah dibuat dan dikumpulkan oleh dosen-dosen pengampu yang mana
soal tersebut telah memiliki standar dan kaidah penyusun soal uji kompetensi meliputi
memiliki kasus/ vignette, pertanyaan dan pilihan jawaban. Soal yang terkumpul dalam sebanak
180 soal. Alamat google form dishare melalui what apps grup bimbingan uji kompetensi
(https://docs.google.com/forms/d/1dpNda9fDOjzh4zcOPmZLN93rV-
GJt9kpdOKkqOZcr1g/edit#responses)
Gambar . Pre-test uji kompetensi
Membagi kelompok mahasiswa berdasarkan kelompok (Kelompok siap, cukup siap dan belum
siap)
Gambar presentasi kesiapan mahasiswa
48%
26% 26%
SIAP CUKUP SIAP BELUM SIAP
Tingkat Kelulusan
38
Berdasarkan hasil dari pretest dengan menggunakan soal-soal uji kompetensi dengan 180
soal yang terdiri dari keperawatan gawatdarurat, keperawatan keluarga, keperawatan anak,
keperawatan manajemen, keperawatan maternitas, keperawatan gerontic dan keperawatan
medical bedah. Waktu yang diberikan untuk mejawab soal adalah 180 menit.
Metode analisis yang di gunakan dalam melihat kesiapan mahasiswa sebagai berikut :
Analisis hasil ujian di bagi menjadi tiga kelompok berdasarkan hasil dengan batas presentasi
kelulusan yang menjadi standar kelulusan uji kompetensi nasional dengan nilai presentasi 47.
Hasil pengelompokan berdasarkan Nilai
• Kelompok 1 (Siap)
kelompok satu dengan rentang di nilai 47 -59, nilai kelompok standar menunjukan
kesiapan mahasiswa yang telah siap mengikuti uji kompetensi
NO NAMA
NIM
PRESENTASI NILAI
1 Ragil Magdalena W. 1630702014 56
2 Nur adriana 1630702029 51
3 Shinta Kumala Dewi 1730702001 53
4 Siti anis masfuatin 1730702004 54
5 Aslina 1730702005 50
6 Sri Fatululah 1730702007 56
7 Yeni Nurlita 1730702008 53
8 Dewi 1730702009 48
9 Selvia Syamsiah Sari 1730702011 57
10 Dina istiani 1740702015 50
11 Nurhaya 1740702017 47
12 Riska 1740702020 59
13 Mariana Sulvika 1740702021 52
14 Evi jumiati 1740702023 51
15 Risky Wati 1740702025 47
16 Atika suri 1740702028 52
17 prengki Incau 1740702029 47
18 Riski ulandari 1740702038 47
19 Hendra malik 1740702040 47
20 Novaria T.P 1740702046 47
21 Mela Agreta 1740702049 47
22 Muhammad Akbar Maulana 1740702054 53
23 Muhammad Maldini 1740702056 55
24 Maria Cristina 1740702057 48
25 Okta Kristina 1740702061 49
26 mawar rianti 1740702063 48
39
• Kelompok 2 (Cukup Siap)
Kelompok kedua adalah kelompok hampir siap dengan rentang nilai 40-46. Kelompok
kedua ini menunjukan mahasiswa yang memiliki potensi yang siap namun perlunya
peningkatan usaha agar dapat lulus.
NO NAMA NIM
PRESENTASI NILAI
1 Tria Hajariyanti 1630702016 46 2 Tilly verawati 1630702025 43 3 Isaniah 1630702040 42 4 Agustina Sriyanti 1630702048 44 5 Aswan 1630702056 43 6 Aprilia Datu Samban 1630702061 40 7 Jasni 1730702010 44 8 Suci inayanti 1730702012 43 9 Wahyuni 1730702014 43
10 Mira Astuti 1740702027 45 11 Desi Fatmawati 1740702032 43 12 Aprilia Christiani Dewi 1740702039 45 13 Novia Kusuma Lestari 1740702043 45 14 Eva Triayuni Rahayu 1740702050 42 15 Riati 1740702055 43 16 Ida Hayani 1740702064 45 17 Budianto 41
• Kelompok 3 (Belum siap)
Kelompok ke tiga dengan rentang nilai di bawah 40 menunjukan mahasiswa yang perlu
diwaspadai dan membutuhkan perhatian secara mendalam dibandingkan dengan
kelompok kedua maupun dengan kelompok pertama.
NAMA NIM NILAI HASIL
1 Mardiah Lestari 1630702004 23
2 Suci agisti 1630702015 30
3 MERSILENA 1630702020 36
4 Arlinda fitriyanti 1630702021 36
5 Ricky faranky 1630702043 22
6 Gituen Donna James 1630702050 27
7 Ari kurniawan 1630702055 18
8 Dea Ananda 1730702002 24
9 Arni Amelia 1740702024 25
10 Irpandi 1740702031 35
11 Muh. Naufal Aqil 1740702035 31
12 Nur patasari 1740702037 39
13 Edo saputra 1740702052 30
14 nur azizah 1740702053 37
15 Edi talib 1740702059 34
16 Lenni 1740702062 35
40
Gambaran Kelulusan Pre-Test
Dari gambar di atas menunjukan bahwa 52 % persen mahasiswa tidak lulus jika dalam Pre-test
dengan menggunakan soal Uji kompetensi tersebut. Sedangan 48 % mahasiswa yang lulus
dengan mencapai nilai standar dari nilai uji kompetensi. Dapat disimpulkan bahwa lebih
banyak mahasiswa yang tidak lulus Pre-test uji kompetensi.
Lulus ; 26
tidak lulus; 28
Lulus
tidak lulus
25 25,5 26 26,5 27 27,5 28 28,5
Lulus tidak lulus
41
Melihat analisis dari hasil pre-test maka pentingnya di lakukan pembimbingan dan pendampingan
secara serius. Kegiatan pembimbingan merupakan kegiatan kedua dari program ini. Kegiatan ini
melalui tahapan kegiatan membagi kelompok khusus bimbingan, membuat grup whatapps, dan
melakukan bimbingan Uji kompetensi.
Tahapan Kegiatan
1. Membagi kelompok khusus bimbingan dan membuat google classroom dan Grup
Whatapps
kegiatan pembimbingan dalam persiapan uji kompetensi perlu dilakukan dengan melibatkan
dan Kerjasama dengan dosen- dosen pengampu matakuliah yang mana matakuliah tersebut
merupakan bagian yang ada dalam uji kompetensi. Setelah sosialisasi program aktualisasi di kegiatan
pertama dan meminta izin serta kesediaan dosen-dosen untuk terlibat dan membantu dalam proses
bimbingan maka untuk mempermudah kelancaran komunikasi maka dibuatlah grup What App.
Dalam grup ini membahas waktu dan agenda kegiatan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik, dan menjaga etika serta sopan santun dalam berkomunikasi, serta kejelasan dalam kegiatan ini.
Kegiatan II
Melakukan Bimbingan Uji Kompetensi via daring
Pelaksanaan : 04 Juli -15 Juli 2020
Nilai Aneka dari Kegiatan 2
Akuntabilitas : Kepercayaan (memiliki keyakinan kemampuan dalam proses bimbingan)
Nasionalisme: Rela berkorban (melakukan bimbingan dengan memberikan perhatian lebih
kepada mahasiswa yang membutuhkan)
Etika publik: Tekun (pelaksanaan bimbingan kepada mahasiswa dilakukan secara terjadwal
untuk mendapatkan hasil yang baik)
Komitmen Mutu: Inovasi (Penggunaan Media berbasis internet menjadi pilihan karena
proses bimbingan tidak dapat dilakukan secara tatap muka di masa pandemic covid-19
Anti korupsi : Peduli (memperhatikan secara khusus mahasiswa yang memiliki kerentangan
(nilai yang tidak mencapai standar)
42
Grup whatapp kelompok mahasiswa menjadi wadah komunikasi dan penyampaian informasi
tekait dengan kegiatan ini. Selain itu grup Bimbingan Uji kompetensi di menjadi tempat untuk
menyampaikan dan memberikan motivasi dengan mengirimkan beberapa kalimat, link, maupun
video-video yang memiliki makna untuk meningkatkan semangat juang mahasiswa.
2.3 Pelaksanaan bimbingan ukom dan penguatan motivasi kepada mahasiswa
Pelaksanakan bimbingan di rangkai menjadi delapan pertemuan bimbingan dari masing
masing setiap dosen pembimbing dari matakuliah. Bimbingan ini dilakukan sesuai dengan jadwal
yang telah di berikan, dan dalam kegiatan ini mahasiswa maupun dosen displin mengikuti jadwal
yang telah disepakati. Materi dalam proses bimbingan setiap matakuliah membahas soal-soal
dan belajar untuk mengenal soal . Apakah yang ditekankan dalam tips menjawab soal soal : Soal
uji kompetensi dikerjakan dalam waktu 1 menit, Kecepatan membaca minimal 300 kata/menit.
Menggunakan 4 teknik membaca cepat
• Skimming mengambil intisari/ ide pokok dan melacak informasi yang ingindi ketahui secara
mendalam
• Scanning, memindahkan bagian yang penting, leed in, data focus, kata kunci
• Selecting , baca pilih, hanya memilih data sesuai dengan kebutuhan
• Skipping, mengabaikan bagian bagian yang tidak penting
Gambar Whatapp grup dosen
pembimbing UKOM
Gambar Whatapp grup mahasiswa
bimbingan UKOM
43
Berlatih membaca buku referensi dan soal vignette akan membuat kita terbiasa menjawab.
Selain itu dalam proses bimbingan dosen dosen selalu mengisi dan memberikan semangat dan
motivasi-motivasi yang mendukung dan menguatkan mahasiswa serta sering sering cerita
perjuangan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Jadwal Bimbingan Uji Kompetensi
Bimbingan Uji kompetensi ini dilakukan secara bersamaan dengan team pengampu
matakuliah, bimbingan dilaksanakan dengan menggunakan media zoom metting dan menggunakan
telegram. Mata kuliah yang diberikan sesuai dengan topik besar soal uji kompetensi yaitu :
keperawatan gadar, keperawatan keluarga keperawatan anak, keperawatan manajemen,
keperawatan gerontic, KMB, Keperawatan maternitas dan keperawatan jiwa. Dalam bimbingan ini
lebih banyak membahas materi dan contoh-soal yang kemungkinkan memiliki kesamaan ciri soal uji
kompetensi. Dalam bimbingan ini Sebagian besar dengan pendekatan case study yang mana
menggambarkan soal kasus dan dilakukan pembahasan soal berdasarkan pendekatan problem
solving. Dan disertai dengan sesi diskusi tanya jawab antara pembimbing dan mahasiswa. Proses
pembimbingan ini mahasiswa dapat mengenal soal-soal uji kompetensi dan memahami bagaimana
kedalaman materi.
NO HARI MATAKULIAH DOSEN PENGAJAR
1 SABTU, 04 Juli 2020 10.00-11.00
Keperawatan Gadar Maria Imaculata Ose
2 SENIN, 06 juli 2020 10.00-11.00
Keperawatan Keluarga Fitriya Handayani
3 RABU, 08 Juli 2020 10.00-11.00
Keperawatan Anak Fitriya Handayani
4 KAMIS, 09 Juli 2020 10.00-11.00
Keperawatan Manajemen Nurman Hidaya
5 JUMAT, 10 Juli 2020 10.00-11.00
Keperawatan Gerontik Dewi Wijayanti
6 SENIN, 13 Juli 2020 10.00-11.00
Kmb Paridah
7 SELASA, 14 Juli 2020 10.00-11.00
Keperawatan Maternitas Dewy Haryanti Parman
8 RABU, 15 Juli 2020 10.00-11.00
Keperawatan Jiwa Dony Tri Wahyudi
44
Bimbingan Keperawatan gadar. Dosen Pembimbing : Maria Imaculata Ose, S.Kep Ns, M.Kep
Bimbingan MK Keperawatan Keluarga. Pelaksanaan Tanggal 06 Juli 2020 pukul 10.00-11.00.
Dosen Pembimbing : Fitriya Handayani S.Kep Ns, M.Kep. Bimbingan ini melalui Telegram dan
Pemberiaan motivasi disesi bimbingan
Gambar bimbingan MK .gadar dan Penguatan motivasi disertai
dengan materi video motivasi dari Merry Riana topik
45
Bimbingan Ukom Keperawatan Anak. Dosen Pembimbing : Fitriya Handayani S.Kep Ns, M.
Bimbingan Manajemen Keperawatan. (Narasumber : Nurman Hidaya) Pelaksanaan 09 Juli 2020
Pukul 10.00-11.00. Dosen Pembimbing : Nurman Hidaya S.Kep Ns, M.Kep
46
Bimbingan Matakuliah gerontic melalui zoom metting . Pelaksanaaan 10 Juli 2020 Pukul 10.00-
11.00. Dosen Pembimbin : Dewi Wijayanti S.Kep Ns, M.Kep
Bimbingan Matakuliah Keperawatan KMB. Pelaksanaan 13 Juli 2020 Pukul 10.00-11.00. dosen
Pembimbing : Paridah S,Kep Ns, M.Kep
47
Bimbingan Keperawatan Maternitas. Pelaksaanaan 14 Juli 2020 Pukul 10.00-11.00. Dosen
Pembimbing : Dewy Haryanti Parman S.Kep Ns, M.Kep Sp.Kep MB
Bimbingam Keperawatan Jiwa. Dosen Pembimbing : Donny Triwahyudi S.Kep Ns, M.Kes.
Pelaksanaan 15 Juli 2020 Pukul 10.00-11.00
48
Melakukan koordinasi dengan narasumber
Kegiatan III
Melaksanakan kegiatan webinar pengantar Ukom dan penguatan psikologis dan motivasi
mahasiswa semester akhir Jurusan Keperawatan
Pelaksanaan : 04 Juli -07 Juli 2020
Akuntabilitas: professional : pemilihan narasumber akan sesuai
kompetensi yang dimiliki seseuai dengan tema, yang memiliki
latarbelakang pendidikan psikologi dan yang konsentrasi dan
pihak yang terkait dengan penyelenggara Ukom
Nasionalisme: Kepentingan Bersama (dilaksanakan untuk
meningkat menambah pengetahuan dan motivasi mahasiswa)
Etika Publik : Cermat (pelaksanaan webinar dilakukan dengan
teliti dari persiapan, pendataan dan evaluasi pelaksanaan)
Komitmen Mutu : Inovasi (melalui Media Internet pelaksanaan
seminar dilakukan)
Anti Korupsi : Tanggung Jawab (memantau dan memastikan
pelaksaanaan webinar dapat berjalan dengan baik)
Kegiatan ini meliputi tahapan
melakukan koordinasi dengan
narasumber, Menyusun rencana
kegiatan webinar dan kegiatan
puncak adalah melaksanakan
kegiatan webinar pengantar ukom
dan penguatan psikologis dan
motivasi mahasiswa.
49
Menyusun rencana kegiatan webinar
Gambar Flayer (poster kegiatan dan pendaftaran webinar)
Melaksanakan kegiatan webinar pengantar Ukom dan penguatan psikologis dan motivasi
mahasiswa.
Pelaksanaan kegiataan webinar di lakukan pada hari selesa, tanggal 7 Juli 2020 yang mana
dilakukan dengan melalui zoom metting. Adapun susunan acara ini di bagi menjadi registrasi,
Pembukaan, Doa dan Sesi penyampaian materi pertama selama 30 menit dengan judul
penghantar dan tips tips menghadapi UKOM dan di lanjutkan penyampaian materi kedua dengan
judul penguatan psikologis dan motivasi dalam menghadapi UKOM selama 30 selanjutnya sesi
tanya jawab selama 30 menit, dan penutup serta foto Bersama.
Materi Pertama : Pengantar dan tips-tips Menghadapi Ujikompetensi. Narasumber :
Alfianur S.Kep Ns, M.Kep
Narasumber : Alfianur S.Kep Ns, M.Kep
50
Dalam Materi pertama mahasiswa di sampai bahwa uji kompetensi menjadi prasyarat
kelulusan sehubungan dengan edaran No 2 tahun 2020 dari Kementerian Pendidikan dan
Budaya. Materi yang disampaikan bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa dari kerangka soal
uji kompetensi mencakup badan soal, pertanyaan dan Vigneet, selain itu mahasiswa juga di
sampaikan yang menjadi kisi kisi dari kerangka soal ukom sehingga menjadi lebih terbiasa. Kisi-
kisi soal uji kompetensi meliputi domain etik/legal, askep, professional, domain kognitif kritis,
prosedur, afek sedangkan system tubuh meliputi cardio, respirasi, dan lain-lain. Domain
kebutuhan dasar : rasa nyaman, oksigen, cairan dan nutrisi. Jenis upaya Kesehatan meliputi
promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative. Proses keperawatan meliputi pengkajian,
diagnose, intervensi, implementasi dan evaluasi serta keilmuan keperawatan Anak, dewasa,
gerontik dll
Materi Kedua Penguatan Psikologis dan Motivasi Mahasiswa dalam persiapan Uji
kompetensi
Narasumber : Angga Siftulafila Helly Rindi, S.Psi., M.Psi,. Psikolog .
Narasumber Materi kedua
Pada materi kedua adalah terkait dengan motivasi dan dukungan psikologis dalam
menghadapi ujian memiliki tujuan menyiapkan mental mahasiswa. Materi yang disampaikan
adalah bagaimana mahasiswa dapat mampu menyiapkan diri dalam proses belajar dengan
51
mengenal ketepatan dalam proses belajar, baik melalui visual, dan audio. Di harapkan selesai
proses mengenal diri dalam belajar diharapkan mahasiswa dapat belajar secara tepat dan efektif.
Peserta zoom metting
52
Kegiatan 4
Melakukan penyusunan Bahan soal Uji kompetensi lokal
Pelaksanaan : 04 Juli -15 Juli 2020
Nilai ANEKA : Kegiatan 4
Akutabilitas: tanggung jawab (team yang
terlibat dalam penyusun soal Uji kompetensi
adalah Team dosen Jurusan keperawatan dan
pengampuh Mata Kuliah)
Nasionalisme: Menggunakan bahasa
Indonesia yang benar (soal uji kompetensi
disusun dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang benar)
Etika Publik: Menjaga Kerahasiaan (dalam
proses ini seluruh team menjaga keaman soal
agar tidak bocor sebelum digunakan)
Komitmen Mutu: Berorientasi pada mutu,
(soalnya yang di buat dilakukan review untuk
menjaga kualitas soal yang layak mengikuti
kaidah bagan soal Uji kompetensi).
Anti korupsi: Tanggung Jawab (soal yang
validasi dan di simpan menyesuaikan
berdasarkan standar dari kompetensi
mahasiswa Pendidikan vokasi keperawatan)
Menghasilkan soal uji komptensi yang
baik serta dapat di gunakan untuk menjadi soal
Latihan maka perlunya menyiapkan dan menjaga
soal tersebut dengan kualitas yang baik. Untuk
proses penyusun bahan soal maka tahap-tahapan
yang dilakukan adalah melakukan review item
development soal yang ada dan kegiatan validasi
dilakukan dengan team koordinator matakuliah
mana menunjukan capaian nilai yang kecil dari
hasil pre-test mahasiswa, soal tersebut di validasi
dan di revisi Kembali dengan melihat kesesuaian
berpedoman blue print dan kurikulum
mahasiswa diploma keperawatan, bahasa, tingkat
kesulitan, tinjauan lengap dan sesuai agar
mendapatkan soal yang baik. Soal yang baik dan
telah di proses review dan di revisi maka akan di
Input kedalam bank soal dalam google form yang
mana nanti soal tersebut siap untuk digunakan
dalam kegiatan Try Out Uji Kompetensi Lokal.
53
Melakukan review item development soal yang ada dan kegiatan validasi soal bersama
Team Koordinator MK
Menginput soal Ukom dalam Bank Soal Ukom Lokal (jurusan) dengan menggunakan google
form https://forms.gle/LBzdz3ktiPo486Fe7
54
55
Inti dari kegiatan terakhir dalam program ini adalah Evaluasi Hasil Program tersebut. Adapun
tahapan dalam kegiatan ini diawali dengan pelaksanaan uji kompetensi secara online dengan
menggunakan google form, mengumpulkan data dari hasil Try Out Uji Kompetensi, selanjutkan
melakuan analisis dampak, dan selesai mendapatkan hasil dan kesimpulan maka melaporkan hasil
pada ketua jurusan, dosen-dosen di jurusan keperawatan.
Melakukan pelaksanaan Uji Kompetensi secara online dengan menggunakan google form
Kegiatan V Menyelenggarakan Try out Lokal Uji Kompetensi berbasis daring dijurusan Keperawatan dan evaluasi pelaksanaan
Pelaksanaan : 04 Juli -15 Juli 2020
NILAI ANEKA kegiatan 5
Akuntabilitas: Keadilan dan tanggung jawab
(pelaksanaan Ujian di lakukan kepada mahasiswa semester akhir tanpa
diskriminas dan bertanggung jawab melaksanakan peran dan tugas)
Nasionalisme: Kepentingan Bersama (pelaksanaan Try out Uji
kompetensi dilakukan membantu mahasiswa untuk melatih dan
mempersiapkan diri, dan membantu jurusan untuk mengidentifikasi
mahasiswa yang perlu pembimbingan khusus)
Etika publik: Cermat (Pelaksanaan ujian di persiapkan dengan cermat dan
teliti mulai dari jumlah soal, jumlah peserta mahasiswa)
Komitmen Mutu: Efektif dan efisien: pelaksanaan TO dengan
menggunakan media internet google form dalam situasi pandemic saat ini)
Anti Korupsi: mahasiswa Jujur (mengerjakan soal dengan kejujuran dan
kepercayaan diri)
Pelaksanaan Uji kompetensi dilakukan pada tanggal 18 Juli
2020 dan dimulai pada pukul 09.00 dan berakhir sampai
dengan 12.00 (180 menit) sebanyak 180 soal yang terdiri 8
Matakuliah keperawatan gawat darurat, keperawatan
medical bedah, keperawatan jiwa, keperawatan maternitas,
keperawatan gerontik, perawatan medical bedah dan
keperawatan manajement. Jumlah mahasiswa yang
mengikuti Uji kompetensi sebanyak 59 namun saat di
validasi yang mengikuti sebanyak 54 hal ini disebabkan 4
mahasiswa yang terekam 2 kali submit jawaban. Soal yang
digunakan dalam uji kompetensi ini adalah soal yang telah di
validasi dan di review kembali oleh dosen team untuk
menjaga kualitas mutu soal yang baik.
56
Mengumpulkan data dari hasil TO local Uji kompetensi
Gambaran Kesiapan berdasarkan hasil presentasi Jumlah benar nilai soal
Gambaran Kelulusan setelah di lakukan rangkaian kegiatan
0%
20%
40%
60%
80%
Siap Cukup Siap Belum siap
Kesiapan Mahasiswa
Kesiapan
Lulus63%
Tidak Lulus 37%
Lulus
Tidak Lulus
Berdasarkan hasil dari Try Out Lokal
menunjukan nilai paling rendah 25
adalah nilai capaian yang paling tinggi
adalah 150 dengan nilai median 89
dan nilai rata rata 89.
Dari gambaran kesiapan mahasiswa dari kelompok
berdasarkan kelompok siap menunjukan
peningkatan 63%, kelompok cukup siap sebanyak
21% dan kelompok belum siap menjadi 16%.
Dari gambar ini terlihat capaian jumlah
mahasiswa yang lulus sebanyak 63% dan
mahasiswa yang tidak lulus di sebanyak 37% dari
setelah mengikuti kegiatan program ini
57
Melakukan analisis dampak
Perbandingan capaian Nilai
dalam program ini
48
63
26
21
26
16
0 20 40 60 80
SEBELUM KEGIATAN
SESUDAH KEGIATAN
Cukup Siap Belum siap Siap
45
7
2
80%
12%
2%
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Meningkat
Menurun
Tetap
DAMPAK PADA NILAI
Presentasi Jumlah (n)
Berdasarkan hasil diatas antara dilihat bahwa ada
perbedaan yang meliputi sebelum kegiatan hasil pre-
test menunjukan jumlah mahasiswa keperawatan yang
siap menghadapi uji kompetensi sebanyak 48% dan
menjadi 63% setelah kegiatan Rangkaian bimbingan Uji
kompetensi. Kelompok mahasiswa yang belum siap
sebelum bimbingan sebanyak 26% dan menurun
menjadi 21%. Dari Kelompok yang belum siap dari 26%
mahasiswa menjadi menurun menjadi 16%. Dari hasil
tersebut dan berdasarkan trend pada nilai jawaban uji
kompetensi di dapatkan kesimpulan bahwa terjadi
trend mengarah positive atau perbaik yang di tunjukan
pada gambar dampak nilai, yang mana menunjukan
bahwa 80% terjadi peningkatan jumlah soal yang benar
baik di kelompok katerogi siap, cukup sip maupun yang
belum siap. Sedangkan hasil lain menunjukan bahwa
ada 12% mengalami penurunan dari capaian dan 2%
menunjukan tetap atau konsisten dari capai yang
artinya tidak mengalami perubahan.
Gambaran perbandingan Kelulusan
58
Melaporkan hasil pada ketua jurusan dan teman sejawat di jurusan Keperawatan
Laporan evaluasi hasil dilakukan setelah menyelesaikan kegiatan dan telah melakukan analisis dari
hasil kegiatan. Hasil evaluasi di sampaikan di jurusan keperawatan yang di hadiri oleh kepada
jurusan, dan dosen pengampu mata kuliah. Setelah menyampaikan hasil dari uji kompetensi, dan
hasil analisis, juga di diskusi kembali serta di susun rencana untuk kegiatan ini terus di lanjutkan
sampai dengan pelaksanaan uji kompetensi Nasional tahun 2020.
KESIMPULAN KEGIATAN
Berdasarkan hasil evaluasi, maka disimpulkan hasil kegiatan meliputi : Dapat melihat
gambaran kesiapan mahasiswa secara jelas, Kecendurangan Lulus dan tidak lulus dan Masih ada
capaian mahasiswa dibawah standar yang cukup banyak. Dari kegiataan ini menunjukan ada
peningkatan dan dampak Positif pada capaian Nilai mahasiswa setelah mengikuti rangkaian kegiatan
selain itu dalam kegiatan ini telah terbentuknya Grup Komunikasi mahasiswa dan dosen untuk
Bimbingan Uji kompetensi. Hambatan yang ditemukan kegiatan ini meliputi : Waktu pelaksanaannya
yang termasuk singkat, tidak mampuan untuk memastikan mahasiswa mengikuti dengan baik
sehubungan dengan pelaksanaan melalui daring (factor teknis), bimbingan yang berfokus Latihan
soal dan belum pada review materi berdasarkan blue print tidak dapat dilakukan sehubungan
dengan keterbatasan waktu, selain itu pelaksanaan bimbingan dilakukan masih dengan kelompok
besar dan Ada 6 Mahasiswa yang tidak Aktif sampai Akhir kegiatan tersebut. Hasil Survey yang
dilakukan dengan mengunakan google form menunjukan mahasiswa Sebagian besar merasa
kegiatan ini sangat bermanfaat dan membantu mahasiswa dalam memahami dan mengenal soal
ujikompetensi (hasil terlampir).
Gambar Presentasi Hasil kegiatan dijurusan keperawatan
59
Rekomendasi
Melihat dari kebatasan yang di temukan dalam program ini maka adapun rekomendasi yang di
berikan untuk jurusan keperawatan meliputi :
1. Pelaksanaan Kegiatan di persiapkan dengan matang oleh Program study Diploma III dengan
waktu yang cukup minimal dua bulan, yang mana dibagi satu bulan bimbingan berfokus
pada materi berdasarkan blue print Ukom, dan satu bulan bimbingan dengan pembahasan
soal soal ujikompetensi,
2. Bimbingan di lakukan dengan membuat kelompok kecil agar dapat meningkatkan
pemantauan mahasiswa secara focus terutama mahasiswa yang memiliki kecenderungan
belum siap menghadapi Uji kompetensi,
3. Kegiatan Motivasi dan penguatan psikologis tetap di pertahankan untuk meningkatkan
kepercayaan diri dan semangat juang mahasiswa,
4. Grup Komunikasi tetap dipertahankan dan menjadi wadah dalam pemberian infomasi terkait
dengan Uji kompetensi
5. Mewajibkan kegiatan ini kepada seluruh mahasiswa semester Akhir
60
DAFTAR PUSTAKA
Arini, T., Aristina, T., & Rachmawati, N. (2016). PERSEPSI ALUMNI TENTANG PELAKSANAAN UJI
KOMPETENSI SEMESTER DI AKADEMIK KEPEAWATAN YOGYAKARTA. 4(1), 22–26.
Dokument Kurikulum Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan. 2015
Dokument Renstra Fakultas Ilmu Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan. 2015
Lembaga Administrasi Negera, R. I. (2015a). Akuntabilitas Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. In Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negera, R. I. (2015b). Etika Publik Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III.
Lembaga Administrasi Negera, R. I. (2015c). Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III.
Lembaga Administrasi Negera, R. I. (2015d). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
I/II dan III “Anti Korupsi.” In Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negera, R. I. (2015e). Nasionalisme Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III.
61
LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR KONSULTASI COACH
PELATIHAN DASAR CPNS
Nama : Maria Imaculata Ose S.Kep Ns, M.Kep
NDH : 21
Jabatan : Dosen Asisten Ahli
Instansi : Universitas Borneo Tarakan
No Hari/ Tanggal Uraian Konsultasi Media
1 Selasa, 23 Juni 2020 Kerangka Rancangan Aktualisasi What Apps
2 Rabu, 24 Juni 2020 Kelengkapan Nilai – Nilai Aneka dalam setiap Kegiatan
What Apps
3 Kamis, 25 Juni 2020 Revisi kelengkapan rancangan aktualisasi What Apps
4 Jumat, 26 Juni 2020 Pengantian judul, menjadi Online Exit Exam Preparation” Strategis menghadapi Uji Kompetensi di Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
What Apps
5 1 juli 2020 Konsultasi Narasumber untuk kegiatan webinar What Apps
6 9 Juli 2020 Konsultasi Kegiatan I yang telah di lakukan dan kegiatan II yang sedang berlangsung
What Apps
7 27 Juli 2020 Konsultasi kegiatan telah selesai dilakukan dan evaluasi kegiatan
What Apps
8 29 Juli 2020 Konsultasi Video Laporan What Apps
9 31 Juli 2020 Konsultasi Laporan Hasil What Apps
10 04 Agustus 2020 Konsultasi Persiapan Seminar Akhir What Apps
62
Lampiran ke 2
Hasil Testimoni dan Survey kegiatan kepada mahasiswa
63
64
Tabulasi dan analisis Data Sebelum program (pretest) dan Sesudah program (postest)
Top Related