Download - Lap supervisi bsc sman 2 smg

Transcript
Page 1: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Disusun Oleh :

HALAMAN PENGESAHAN

M. Fachrur RoziNIM 0102514060

Page 2: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Judul : Laporan Praktik Supervisi Pendidikan Semester Genap Th. 2014/2015

Jenjang Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Tahun Ajaran : 2014/2015

Kota : Semarang

Sekolah Binaan : SMA Negeri 2 Semarang

Nama Pengawas Praktikan : M. Fachrur Rozi

NIM : 0102514060

Prodi : S2 MP, Kons. Kepengawasan Sekolah

SMA Negeri 2 Semarang Praktikan,

M. Fachrur RoziNIM.0102514060

KATA PENGANTAR

Page 3: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang

senantiasa memberikan kemudahan, kelancaran beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang

tiada terhingga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad

SAW yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.

Alhamdulillah berkat kehendak dan ridha-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil

Praktik Supervisi pendidikan di SMA Negeri 2 Semarang dalam rangka memenuhi salah satu

tugas mata kuliah Teori dan Praktik Supervisi Pendidikan.

Dalam penyusunan laporan, penulis mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada dosen

pengampu mata kuliah, ibu Dr. Titi Prihatin, M.Pd dan Bapak Dr. Soedjono, M.Si serta

rekan-rekan yang telah membantu.

Harapannya semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semuanya terutama bagi penulis.

Begitu pula makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun.

Semarang, Juni 2015

BAB I

PENDAHULUAN

Page 4: Lap supervisi bsc sman 2 smg

A. Latar belakang

Pengawas sekolah dalam aktivitas dan keberhasilan usaha pendidikan tidak

diragukan lagi eksistensi dan peranannya yang dinaungi oleh sejumlah dasar hukum.

Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 dan PP No.19 Tahun 2005 adalah

landasan hukum yang terbaru yang menegaskan keberadaan pejabat fungsional itu. Selain

itu secara tegas dikatakan dalam Keputusan Menpan No.118 / 1996 sebagai

berikut :”Pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab,

dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan

pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis

pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan prasekolah, dasar, dan menengah.”

Landasan hukum kepengawasan, mengacu pada Permendiknas No 12 Tahun 2007

tentang Standar Pengawas Sekolah / Madrasah, berisi uraian kompetensi kepribadian,

kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi akademik, kompetensi evaluasi

pendidikan, kompetensi penelitian pengembangan dan kompetensi sosial, disamping

mengacu pula pada 8 standar pendidikan nasional (Permendiknas No. 19 tahun 2005) dan

beberapa permen yang mengikutinya:  Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi

Lulusan, Standar Pendidik dan Tendik, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan,

Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian. Landasan hukum tersebut dijadikan acuan

pelaksanaan kegiatan pengawasan sekolah.

Dalam pendidikan, pengawasan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam upaya

peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah. Sahertian (2000 : 19) menegaskan bahwa

pengawasan atau supervisi pendidikan tidak lain dari usaha memberikan layanan kepada

stakeholder pendidikan, terutama guru-guru, baik secara individu maupun secara kelompok

dalam usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran.

Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang standar proses mengamanatkan bahwa

setiap guru wajib melaksanakan: perencanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,

melakukan penilaian dan adanya pengawasan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan

pendidikan. Guru merupakan salah satu variabel yang sangat menentukan mutu pendidikan

di sekolah. Untuk itu pelaksanaan standar prosesi harus dikawal oleh pemangku kepentingan

yaitu pengawas sekolah. Karena hal ini merupakan teknis pendidikan yang mendasar.

Kinerja guru dan kepala sekolah mewarnai kualitas pendidikan dan berujung pada mutu

pendidikan di sekolah.

Guna menjamin mutu pendidikan (education quality), sekolah memerlukan kontrol

mutu (quality control). Karena itu, sebenarnya eksistensi pengawas sekolah sangat penting.

Pengawas sekolah adalah tenaga fungsional yang bertujuan membantu guru untuk

Page 5: Lap supervisi bsc sman 2 smg

mengembangkan keprofesionalannya sebagai pendidik. Aspek kemitraan menjadi unsur

utama untuk membina kompetensi guru dalam memanajemen pembelajaran. Antara

pengawas sekolah dan guru merupakan tim kerja (teamwork). Kinerja guru di kelas

seharusnya terbantu melalui kehadiran pengawas sekolah. Artinya, kehadiran pengawas

sekolah bukan memperkeruh iklim sekolah, tetapi sebagai mentor bagi manajemen sekolah.

Keberadaan pengawas sekolah merupakan salah satu pilar pendidikan nasional seperti diatur

dalam PMPN Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pengawas Sekolah/Madrasah.

Peran seorang pengawas pendidikan ada empat macam, yaitu sebagai koordinator

(coordinator), konsultan (consultant), pemimpin kelompok (group leader), dan penilai

(evaluator). Sehubungan dengan hal tersebut, sekolah memerlukan pengawas yang

bijaksana dalam mengimplementasikan peranannya tersebut untuk mensupervisi aspek

akademik dan aspek manajerial. Dalam hal ini, pengawas sekolah hendaknya memahami

bahwa tugasnya bukan mudah karena menuntut kompetensi yang kompleks, baik dari aspek

akademik maupun manajerial.

Substansi hakekat pengawasan yang dimaksud menunjuk pada segenap upaya bantuan

profesional kesejawatan pengawas satuan pendidikan kepada stakeholder pendidikan

terutama guru yang ditujukan pada perbaikan-perbaikan dan pembinaan aspek pembelajaran

Tugas pokok pengawas sekolah adalah menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan

di sekolah. Hasil dari pengawasan sekolah yang berupa pelaksanaan penilaian dan

pembinaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah itu harus senantiasa dituangkan dalam

bentuk laporan. Dari segi sekolah sebagai objek atau sasaran pembuatan laporan, pada

laporan ini berisi tentang laporan hasil pengawasan jenjang SMA/SMK yang menjadi

tanggung jawab pengawas sekolah.

Dalam laporan ini juga akan mengukur efektivitas manajemen sekolah dengan

menggunakan konsep Balanced Scorecard berdasarkan empat perspektif yaitu : perspektif

pelanggan, perspektif proses internal, perspektif pembelajaran karyawan dan

pertumbuhan serta perspektif keuangan. Penulis berharap laporan ini dapat memberikan

kontribusi kepada Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk memberikan pertimbangan dalam

membuat kebijakan yang lebih tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota

Semarang.

B. Fokus masalah

Sesuai latar belakang di atas, maka fokus permasalahan pada pengawasan ini adalah :

Page 6: Lap supervisi bsc sman 2 smg

1. Apakah guru sudah merencanakan persiapan pembelajaran terkait sesuai dengan

Kurikulum 2013 berupa:

a. Progran tahunan dan program semester?

b. Melakukan analisis SK, KI, KD ?

c. Meyususun Silabus dan RPP sesuai dengan Standar Proses?

d. Melakukan analisis KKM ?

e. Membuat buku absensi siswa?

f. Membuat buku penilaian hasil belajar siswa?

g. Membuat kisi-kisi soal UH, UTS, dan UAS?

h. Melakukan analisis Ulangan Harian?

i. Membuat program remedial dan pengayaan?

2. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek kepuasan

pelanggan ?

3. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek keuangan?

4. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek proses

internal apabila diukur melalui proses – proses peningkatan kualitas mutu bidang

pendukung staf, peningkatan infrastruktur, dan peningkatan teknologi pendidikan ?

5. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarangdilihat dari aspek

pembelajaran karyawan dan pertumbuhan, apabila diukur dengan menggunakan

peningkatan kompetensi/ketrampilan sumber daya manusia (human capital), arus

informasi (human capital), dan iklim organisasi ?

C. Tujuan dan sasaran pengawasan

1. Tujuan Pengawasan

a. Kemampuan guru dalam menyususn administasi perangkat persiapan pembelajaran

yang meliputi : Prota, Prosem, Analisis konteks ( SI, SKL, Standar Proses, Standar

Penilaian ), buku Nilai siswa, Analisis UH lengkap dengan progran remedial dasn

pengayaan, serta instrumen penilaian ( kisi-kisi, soal, kunci, dan pedoman skor ).

b. Kemampuan guru dalam menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) sesuai Standar Isi dan Standar Proses

c. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek kepuasan

pelanggan ?

d. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek

keuangan apabila diukur dengan menggunakan konsep anggaran berbasis kinerja ?

e. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek proses

internal apabila diukur melalui proses – proses peningkatan kualitas mutu bidang

pendukung staf, peningkatan infrastruktur, dan peningkatan teknologi pendidikan ?

Page 7: Lap supervisi bsc sman 2 smg

f. Menganalisis efektivitas manajemen SMAN 2 Semarang dilihat dari aspek

pembelajaran karyawan dan pertumbuhan, apabila diukur dengan mengguakan

peningkatan kompetensi/ketrampilan sumber daya manusia (human capital), arus

informasi (human capital), dan iklim organisasi ?

2. Sasaran Pengawasan

Secara garis besar sasaran kepengawasan mencakup input, proses, dan output.

a. Input meliputi segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk

berlangsungnya proses, seperti : sumber daya, perangkat lunak, dan harapan-harapan.

b. Proses merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain yang lebih baik.

Faktor-faktornya meliputi : peserta didik, guru, tenaga kependidikan, kurikulum, alat,

dan buku pelajaran, serta kondisi lingkungan sosial dan fisik sekolah.

c. Output meliputi kinerja guru, prestasi akademik dan prestasi non akademik.

Secara khusus sasaran kepengawasan meliputi :

1. Teknis Pendidikan

Untuk fokus masalah nomor a dan b, sasarannya adalah guru mata pelajaran dalam

merencanakan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran .

2. Administrasi pendidikan

Untuk fokus masalah pada nomor c,d,e dan nomor f sasaranya pada administrasi

pendidikan yang berupa bukti fisik .

D. Tugas Pokok /Ruang Lingkup Pengawasan

Sesuai tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah, ruang lingkup pengawasan adalah

mencakup dua aspek, yaitu aspek akademik dan manajerial meliputi : penilaian, pemantauan

dan pembinaan guru dan kepala sekolah pada jenjang SMA/SMK.

1. Aspek akademik menekankan pada kompetensi guru (pendidik) dalam meningkatkan

kemampuannya untuk menyusun perencanaan pembelajaran dan melaksanakan

pembelajaran serta evaluasi kegiatan belajar mengajar matematika .

2. Aspek manajerial lebih mengacu kepada pemenuhan dokumen administrasi satuan

pendidikan yang terkait langsung dengan kinerja kepala sekolah dan tendik lainya.

3. Unsur perencanaan pada aspek akademik meliputi upaya guru dalam mengkaji

Kurikulum 2013 dalam menyusun perangkat pembelajaran serta strategi penyusunan

silabus dan RPP.

4. Unsur pelaksanaan proses belajar mengajar menitikberatkan pada implementasi

pendekatan Scientific approach dan terciptanya suasana pembelajaran yang aktif,

inovatif, kreatif, efektif , menyenangkan, gembira dan bermutu.

Page 8: Lap supervisi bsc sman 2 smg

5. Sedangkan pada unsur evaluasi mengarah pada terlaksananya evaluasi yang mengunakan

standar penilaian yang benar dan ketuntasan belajar (authentic assesment).

6. Pengawasan pada aspek manajerial berupa bimbingan, pembinaan, dan monitoring

dokumen sekolah yang meliputi: dokumen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB),

pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan (SNP) serta penyusunan Kurikulum SMA

Negeri 2 Semarang.

Dari uraian di atas secara implisit sudah termuat tupoksi pengawas yang meliputi

penilaian, pemantauan dan pembinaan dengan rincian sebagai berikut:

1. Penilaian

Penilaian yang dimaksud yaitu:

a. Penilaian terhadap kinerja guru. Penilaian kinerja guru mencakup menilai guru

dalam merencanakan proses pembelajaran (membuat silabus dan RPP serta

pendukung lainya)

b. Menilai guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran .

Hal ini sesuai dengan isi pada Permendiknas Nomor 41 tahun 2007. Dalam penilaian

kinerja guru, pengawas sekolah menggunakan kemampuan yang dimiliki yaitu

kemampuan supervisi akademik.

2. Pemantauan

Tujuan pemantauan yang dilakukan pengawas sekolah adalah:

a. Untuk mengetahui ketercapaian program sekolah.

Pemantauan tersebut adalah pemantauan 8 standar Nasional pendidikan dan

pemantauan penerimaan peserta didik .

b. Untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan 8 Standar Nasional pendidikan.

c. Transparansi penerimaan peserta didik

Pengawas sekolah menggunakan kemampuan supervisi managerial .

3. Pembinaan

Pembinaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah terhadap sekolah adalah pembinaan

sekolah yang mencakup teknik edukatif dan administratif edukatif .

BAB II

KERANGKA BERFIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH

Page 9: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Program

Penilaian

Pembinaan

PemantauanAnalisis Hasil

Evaluasi

Laporan

Tindak

A. Kerangka Berfikir

Siklus kerangka perpikir pengawasan dan pemecahan masalah yang ditemukan dalam

pelaksanaan pengawasan sekolah sebagai berikut.

a. Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi

oleh hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja

yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan,

dan pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaannya.

b. Pada tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis data hasil penilaian,

pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil pengawasan dari setiap

sekolah dan dari semua sekolah binaan.

c. Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang

menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas

proses dan hasil pendidikan di sekolah binaannya.

d. Sebagai tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan sekolah adalah menetapkan

tindak lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan

diperoleh berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan

dalam satu periode.

Gambar 1.1. Siklus Kerangka Pikir Pengawasan

B. PEMECAHAN MASALAH

Page 10: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Optimalisasi pencapaian satuan pendidikan dapat terwujud jika seluruh proses yang

mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporannya dapat

terlaksana secara intens, komprehensif dan terjadwal.

Sekolah dan Dinas pendidikan seyogyanya memiliki kemampuan dalam membuat

kebijakan dan program yang terarah dan tepat sasaran dengan memaksimalkan kekuatan

(strength) dan peluang (opportunity) yang dimiliki serta menanggulangi kelemahan dan

ancaman yang mungkin dapat menjadi faktor penghambat. Karena setiap satuan pendidikan

harus memiliki team work yang kompak, cerdas dan dinamis serta adanya partisipasi yang

tinggi dari seluruh warga sekolah. Setiap mereka wajib membekali diri dengan pengetahuan

dan keterampilan, baik akademik maupun managerial yang dapat mereka peroleh melalui

pendidikan dan latihan, workshop maupun pengkajian dari pustaka dan dokumentasi.

Kondisi di SMA Negeri 2 Semarang seluruh elemen sekolah pada dasarnya sudah

baik, dapat menjalankan tugas sesuai dengan kompetensi masing-masing. Meski demikian

dalam kenyataannya tidak semua warga sekolah memiliki kemampuan dan kesempatan

untuk kegiatan yang dimaksud. Dalam hal upaya pengembangan potensi diri melalui studi

pustaka harus terus ditingkatkan dan masih membutuhkan motivasi eksternal. Dari realita di

atas, maka peran pengawas satuan pendidikan dalam menilai dan membina warga sekolah

memiliki arti yang teramat urgen.

Pemberian pembinaan, bimbingan dan motivasi yang dilakukan secara intensif

berkesinambungan merupakan solusi logis pencapaian program dan acuan dalam upaya

mewujudkan target secara maksimal .

BAB III

Page 11: Lap supervisi bsc sman 2 smg

PENDEKATAN DAN METODE

A. PENDEKATAN

1. Kooperatif

Yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan bersama

(mutual benefit).

2. Kolaboratif

Yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian tugas dimana tiap

anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan melengkapi .

B. METODE

Dalam melaksanakan program kepengawasan yang telah dibuat, pengawas sekolah

menggunakan berbagai metode. Secara garis besar dapat penulis uraikan sebagai berikut:

1. Observasi langsung, yaitu pengawas secara langsung mengamati objek pengawasan.

Metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan supervise kunjungan

kelas untuk mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajar

2. Wawancara baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk

memperoleh data/informasi yang lebih akurat.

Metode tersebut digunakan untuk menggali data dari beberapa stakeholder sekolah

terhadap: Pemenuhan delapan standar nasional pendidikan SNP dan Penerimaan

Peserta Didik Baru (PPDB).

Dan data tersebut untuk cross check dengan data yang diperoleh dari pengisian

kuesioner tertutup .

3. Kunjungan kelas dilakukan pengawas khususnya untuk memperoleh gambaran nyata

tentang proses pembelajaran, baik melalui supervisi kelas maupun supervisi klinis.

4. Pemodelan dilakukan pengawas untuk memberikan gambaran nyata atau contoh

langsung. Model dapat diambil dari salah satu guru, kepala sekolah, tenaga

kependidikan lain, atau bahkan pengawas sekolahnya.

5. Dengar pendapat diperlukan bila menghadapi permasalahan tertentu di SMA Negeri 2

Semarang, dimaksudkan untuk memperoleh masukan yang lebih lengkap dan akurat

tentang permasalah yang sedang dibahas/dihadapi.

6. Pendidikan dan pelatihan atau BIMTEK dimaksudkan untuk membekali guru, kepala

sekolah atau tenaga kependidikan lainnya sesuai situasi dan kebutuhan.

7. Workshop diadakan sesuai kebutuhan SMA Negeri 2 Semarang, dimaksudkan untuk

meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM di SMA Negeri 2 Semarang.

Page 12: Lap supervisi bsc sman 2 smg

8. Sharing hampir serupa dengan dengar pendapat, hanya penekanannya lebih kepada

upaya untuk berbagi pengalaman dan pendapat, tidak harus ada kasus khusus di

sekolah. Sharing bisa dilakukan kapan saja dan dengan media yang lebih luas.

9. Studi dokumen dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata dan bukti fisik/

autentik tentang keterlaksanaan suatu kegiatan. Jadi studi dokumenter tidak sekedar

mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan

tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis

terhadap dokumen-dokumen tersebut. Metode tersebut digunakan untuk meneliti RPP

untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan standar proses .

Page 13: Lap supervisi bsc sman 2 smg

BAB IV

HASIL PENGAWASAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik Supervisi dilaksanakan tanggal 20 – 30 Mei 2015. Karena ini merupakan

rangkaian dari Mata Kuliah Teori dan Praktik Supervisi, maka sebelumnya tentu

teori mengenai supervisi kami dapatkan selama kurang lebih 8 kali tatap muka.

Kegiatan Praktik Supervisi dilaksanakan di SMA Negeri 2 Semarang yang berlokasi di

Jalan Sendangguwo Baru No 1 Semarang.

B. Tahapan Kegiatan

Selama Pelaksanaan Praktik Supervisi di SMA Negeri 2 Semarang, tahapan-

tahapan kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:

19 Mei 2015 : Survei lokasi dan observasi kondisi fisik SMA Negeri 2 Semarang.

20 – 30 Mei 2015 : Wawancara dan Praktik Supervisi dengan Kepala Sekolah, Wakil

Kepala Sekolah, Guru, BK, Laboran, Koordinator Perpustakaan dan

pihak lain di sekolah.

C. Sejarah Singkat SMA Negeri 2 Semarang

Awal berdirinya SMA Negeri di Kota Semarang adalah pada tanggal 1

Agustus 1950. SMA Negeri dibagi menjadi dua bagian yaitu SMA Negeri Bagian A dan

SMA Negeri Bagian B, kedua sekolah ini menempati gedung bekas HBS (Hogere

Burger School) yang berlokasi di Jalan Taman Menteri Soepeno 1

Semarang. Selanjutnya SMA Bagian A dipindah ke Jalan Pemuda 149 Semarang dan

saat ini dikenal dengan nama SMU Negeri 3 Semarang.

Pada tahun 1955 SMA Negeri Bagian B dipecah menjadi dua, yaitu SMA

Negeri I Bagian B dan SMA Negeri II Bagian B. SMA Negeri I bagian B,

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 3411/B.II tanggal 1 Djuli 1955, dengan kepala sekolah Bp. M.

Kartono (dokumen di SMU Negeri 1 Semarang). SMA Negeri II bagian B, berdasarkan

Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

3412/B.II tanggal 1 Djuli 1955, dengan kepala sekolah Bp. M. Abdoel Madjijd

(dokumen di SMU Negeri 2 Semarang). Pada tahun 1960-1961 terjadi perubahan nama

dan status dari SMA Bagian B yaitu SMA Negeri I Bagian B menjadi SMA Negeri

I dan SMA Negeri II Bagian B menjadi SMA Negeri II.

Pada tahun 1978, dengan adanya kebijakan pemerintah dalam hal ini

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bahwa satu gedung hanya

digunakan untuk kegiatan belajar mangajar satu sekolah maka setelah gedung baru yang

Page 14: Lap supervisi bsc sman 2 smg

berlokasi di Jalan Sendangguwo Baru selasai dibangun, SMA Negeri I-II Semarang

dipecah menjadi dua lokasi SMA Negeri. SMA Negeri I Semarang tetap menempati

gedung bekas HBS di Jalan Taman Menteri Soepeno 1

Semarang, sedangkan SMA Negeri II Semarang dipindahkan ke Jalan

Sendangguwo Baru 1 Semarang, menempati gedung baru.

Pada tahun 1982-1983 ada perubahan penomeran sekolah diseluruh

Indonesia, yang semula dengan indeks angka romawi diganti dengan angka arab

sehingga SMA Negeri II Semarang berubah menjadi SMA Negeri 2 Semarang.

D. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Sekolah:

Menjadi Sekolah bertaraf internasional yang unggul dalam prestasi dan budi

pekerti, berwawasan imtaq, iptek, nasionalisme, budaya daerah dan lingkungan

b. Misi Sekolah:

Untuk mencapai Visi tersebut sekolah menetapkan langkah-langkah atau

tindakan yang harus dilakukan sebagai berikut:

1) Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti

yang luhur.

2) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan

bahasa asing serta menguasai ilmu dan tehnologi secara profesional.

3) Meningkatkan potensi diri untuk meraih prestasi dalam bidang

akademis dan non-akademis secara nasional dan internasional melalui

pembelajaran berbasis siswa.

4) Menjunjung tinggi nilai budaya daerah dan nasionalisme.

5) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang berstandar

internasional serta lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan asri.

6) Meningkatkan kemandirian dan berperan aktif secara internasional dalam

perkembangan dunia dari perspektif ekonomi, sosiokultural, dan lingkungan

hidup.

7) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pendidikan dan kepedulian

terhadap masyarakat kurang mampu secara sosial ekonomi yang berprestasi.

E. Keadaan Fisik Sekolah

1. Luas tanah : 14.198 m2

2. Jumlah Ruang Kelas : 42

3. Ukuran Ruang Kelas : 72 m2

Page 15: Lap supervisi bsc sman 2 smg

4. Bangunan lain yang ada

a. Perpustakaan luasnya: 216 m2

b. Laboratorium biologi luasnya: 96 m2

c. Laboratorium kimia luasnya: 96 m2

d. Laboratorium fisika luasnya: 96 m2

e. Laboratorium komputer luasnya: 72 m2

f. Laboratorium bahasa luasnya: 72 m2

g. Ruang guru luasnya: 216 m2

h. Ruang pimpinan luasnya: 72 m2

i. Tempat beribadah luasnya: 64 m2

j. Tata usaha luasnya: 64 m2

5. Lapangan Olah Raga (jenis ukuran)

Terdapat 3 jenis lapangan olahraga dengan luas total adalah 648 m2. Adapun jenis

lapangannya yaitu lapangan voli, lapangan basket dan lapangan futsal.

F. Keadaan Lingkungan Sekolah

SMA Negeri 2 Semarang berlokasi di pinggir kota semarang, menghadap

kearah Timur. Secara administratif, sebelah selatan SMA Negeri 2 berbatasan

dengan pemukiman penduduk, sebelah barat berbatasan dengan SMP Negeri 9. Di

sebelah timur, SMA Negeri 2 berbatasan dengan Sheltered Workshop dan Lembaga

Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Tat Twam Asi Provinsi Jawa

Tengah, Milton Aryaton Futures dan PGRI Kota Semarang.

Kondisi lingkungan SMA Negeri 2 Semarang secara umum sudah baik. Hal

ini dapat dilihat dari berbagai macam aspek yaitu sebagai berikut:

1. Tingkat Kebersihan

Tingkat kebersihan di SMA Negeri 2 Semarang sudah baik. Didepan setiap kelas

sudah terdapat tempat sampah, sebagian besar tempat sampah sudah memisahkan

antara sampah organik dan anorganik. Selain itu, petugas kebersihan sekolah juga

selalu membersihkan setiap pagi dan siang setelah pulang sekolah sekolah, jumlah

petugas kebersihan juga sudah mencukupi sebanyak 8 orang. Kamar mandi siswa

sudah bersih dan bebas dari bau yang tidak sedap. Kamar mandi dipisahkan antara

kamar mandi putra dan putri. Jumlah kamar mandi juga telah mencukupi.

2. Tingkat Kebisingan

SMA Negeri 2 Semarang terletak di jalan Sendangguwo Baru no.1. Tidak berada di

pinggir jalan raya dan lebih dekat pada daerah pemukiman penduduk, sehingga

tingkat kebisingan relatif rendah. Dikatakan demikian karena sekolah ini berada di

Page 16: Lap supervisi bsc sman 2 smg

lokasi yang jauh dari pusat keramaian, seperti pasar atau pusat hiburan. Selain itu,

jarak jalan raya utama dengan ruang kelas cukup jauh. Karena itu, siswa terhindar

dari polusi suara atau kebisingan saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Sekolah ini

pun jauh dari kawasan industri atau pabrik. Dengan demikian, SMA Negeri 2

Semarang terhindar dari polusi udara, polusi air, limbah beracun, dan potensi bahaya

kesehatan lainnya.

3. Sanitasi

a. Fentilasi Ruang

Pada umumnya setiap ruangan di SMA Negeri 2 Semarang menggunakan AC.

Namun, fentilasi di setiap ruangan cukup. Pada ruang-ruang kelas, AC hanya

digunakan pada waktu-waktu tertentu saja.

b. Saluran pembuangan

Saluran pembuangan air AC ditempatkan dibelakang gedung sekolah. Saluran

pembuangan air menggunakan pipa saluran bawah tanah yang berada di

depan gedung dan tertutup oleh jalan.

4. Jalan Penghubung dengan Sekolah

Jalan penghubung menuju ke sekolah tergolong cukup baik, mengingat letaknya

yang mudah dijangkau. Akses transportasi dapat dicapai dengan mudah karena

hanya berjarak 100 meter dari jalan utama kota (Jalan Majapahit). Sehingga mudah

transportasinya, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun sarana transportasi

umum karena sekolah ini dilewati jalur Trans-Semarang jurusan Mangkang-

Penggaron.

Pada umumnya siswa menggunakan sepeda motor, angkutan umum dan berjalan

kaki bagi yang rumahnya dekat dengan lokasi sekolah.

5. Masyarakat sekitar

Masyarakat sekitar sekolah mayoritas adalah pemukiman yang terdiri dari

pemukiman penduduk dan rumah kost. Mengingat siswanya yang tidak hanya

berasal dari dalam kota semarang saja. Masyarakat di lingkungan sekitar sekolah

beragam. Ada yang bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, dan lain

sebagainya. Begitu pula dengan orang tua siswa. Kondisi sosial dan ekonomi

masyarakat di lingkungan sekolah mayoritas menengah keatas terbukti banyak siswa

yang berangkat sekolah menggunakan kendaraan sendiri dan ada juga yang diantar

menggunakan mobil pribadinya.

Page 17: Lap supervisi bsc sman 2 smg

G. Fasilitas Sekolah

1. Perpustakaan :

Jumlah ruang perpustakaan = 2 ruang perpustakaan

Luas minimum = 1,5 x ruang kelas

= 1,5 x 80 m2

= 120 m2

Luas perpustakaan = 488 m2

2. Laboratorium :

Terdapat 6 jenis laboratorium yaitu laboratorium bahasa 1 buah, laboratoium audio

visual 1 buah, laboratorium komputer 3 buah, laboratorium fisika 1 buah,

laboratorium kimia 1 buah dan laboratorium biologi 1 buah.

3. Ruang BP :

Guna mengefektifkan pembimbingan dan konseling disediakan 3 ruang dengan luas

total 160 m2, yang terbagi atas 1 ruang tamu dan administrasi, serta 2 ruang

pelayanan konseling. Semua ruang dilengkapi dengan peralatan standar yang

dibutuhkan, misalnya meja-kursi tamu (1 set) , meja-kursi kerja (7 set), berbagai

instrumen konseling, buku-buku sumber, komputer (3 set), printer komputer (1

set), dan lain-lain.

4. Ruang Serbaguna :

Ruang serbaguna cukup luas dan bisa menampung cukup banyak siswa.

5. Ruang Tata Usaha :

Ruang tata usaha terletak bersebelahan dengan ruang kepala sekolah, dan

ruangannya bersih,rapi, dan nyaman.

6. Ruang UKS :

a. Jumlah = 1 ruang

b. Luas ruang konselling = 80 m2

7. Toilet :

SMA N 2 Semarang dilengkapi dengan toilet dalam jumlah dan kualitas yang

cukup. Toilet disediakan untuk guru dan siswa yang masing-masing dibedakan

untuk laki-laki dan perempuan. Tipa toilet dilengkapi dengan kloset jongkok, bak

air, gantungan baju, dan pengharum ruang. Untuk kebersihan toilet ditunjuk

Page 18: Lap supervisi bsc sman 2 smg

petugas khusus dengan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga (cleaning

service). Petugas membersihkan toilet minimal tiga kali sehari

8. Lain-lain :

Adapun ruang selain yang disebutkan diatas adalah aula, ruang kepala sekolah,

ruang sidang, ruang uks, toilet, kantin dan lain sebagainya.

H. Penggunaan Gedung Sekolah

Penggunaan gedung di SMA 2 Semarang tidak hanya digunakan untuk

KBM, misalnya:

1. UM Universitas,

2. Tes Kepegawaian

3. Lomba-lomba (Dinas Pendididkan dan Olimpiade Sains)

4. Resepsi/ acara umum, khusus untuk ruang aula.

I. Guru dan Siswa

Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)

No Nama Gelar NIP Jurusan/Prodi

1 Darmawan Setyabudi S.Pd 195807041986031015 Bimbingan dan Konselin2 Elisabeth Siti Mardiatun S.Pd 196011221987032007 Ekonomi3 Lestari Retno S. S.Pd 195906151986032008 Sejarah4 Marwito Rusdy S.Pd 195612211979031004 Bahasa Inggris5 Noor Fatma S.Pd, M.Si 196505152002122001 Geografi6 Rahaju Widjajati d, Dra, A.M 195903131986032012 Ekonomi7 Sadaria S.Ag 196510101994032011 Bahasa Inggris8 Sumarno (sr) S.Pd 196009301988031003 Pendidikan Seni Rupa9 Tatik Sugiharti S.Pd 195901011989032005 Pendidikan Kewarganeg

10 Affan Salaffudin S.Pd 197411222008011006 Sejarah Asia

Page 19: Lap supervisi bsc sman 2 smg

No Nama Gelar NIP Jurusan/Prodi

11 Ag. Esti Setyaningtyas .Pd, A.Ma.P 195608151983032004 Sejarah12 Agus Budhiyono d, M.Si, A.M 195804261983031012 Fisika13 Agus Tri Suparno14 Ahmad Muwaffiq15 Ajeng Dianasari S.Psi, M.Pd 197905042009032002 Bimbingan dan Konselin16 Anggit Wahyudin S.Pd, M.Pd - Muatan Lokal Bahasa Da17 Ari Nugrahini S.Pd 196109021986032006 Sejarah18 Astri Nurul Fiati S.Pd Sosiologi19 Azis Winarni S.Pd 198508102009032002 Bahasa Indonesia20 Bani Chajar M.Pd 197301141998021001 Fisika21 Dian Wulandari S.Pd 197804042008012018 Kimia22 Dwi Astuti S.Pd 197711222008012013 Matematika23 Dyah Listyorini S.Pd 196404031986012003 Geografi24 Emmy Indrawati Dra 195804231989032002 Kimia25 ENDAH WIJAYANTI A.Md Bahasa dan Sastra Bugis26 Endang Pamularsih Dra 196102071986032004 Bimbingan dan Konselin27 Fauziah Ratna Hapsari S.Pd, S.Pd, 197704142008012007 Bahasa Inggris28 Gunarti Krisnaningsih 196907031995122002 lainnya29 Herman Laurens Ulmasembun 19681016199702100130 Ida Yunara .Pd, A.Ma.P 196212121987032017 Bahasa Indonesia31 Isticharoh Dra 195805181986032005 Bimbingan dan Konselin32 Joko Purwanto33 Khoiri S.Ag, M.Ag 196509202003121001 Pendidikan Agama Islam34 Lina Riyanti S.Pd 196711171989012001 Matematika35 Linda Koes Puji Astuti S.T, S.Pd 197806242008012011 Teknik Pendidikan36 Linda Retnowati S.Pd 19790111 200701 2 Biologi37 Marina S.Ag, M.Ag 195808241982081001 Pendidikan Agama Krist38 Masrifah 19561217198601200139 Mat Ibnu S.Pd, M.Pd 197001122002121006 Bahasa Inggris40 Minhatni Agus Budisantoso Sudibyo S.Sn 195908171995121002 Seni Budaya41 Moch Ansori S.Pd, M.Si 196504251990031012 Biologi42 Moh Khoiri S.Pd 197505242008011010 Sejarah43 Muhamad Mabrur S.Kom 197508092010011009 Teknologi Informasi dan44 Muhamad Zaenuri 19660821200212100345 Murni Handayani .Pd, A.Ma.P 196308181986012007 Kimia46 Muwanto Suwarno, S.Pd 19601110198601100447 Muwanto Suwarno, S.Pd 19601110198601100448 Narfangurohim .Pd, A.Ma.P 197101012005011021 Pendidikan Jasmani dan49 Ndarutomo Romadona50 Nesti Noor Hayati S.Pd, M.Pd 197609122003122004 Bahasa Inggris51 Nor Khozin Drs 196203121987031018 Bimbingan dan Konselin52 Nur Badriyah 19610429198803200453 Nur Cholis .Pd, A.Ma.P 195708231985031008 Biologi54 Pragiwati Donna Iriani S.Pd 196104291986032006 Keterampilan55 Prantaningrih 195709051984032004

Page 20: Lap supervisi bsc sman 2 smg

56 Pujilestari 197604272010012008 lainnya57 Retno Suherni S.Pd, M.Si 107102072007012005 lainnya58 Ricky Fajar Hersano59 S u g i r i 19590623198703101060 S. Indartati S.Pd 195612101981032004 Bimbingan dan Konselin61 S. Zubaidah S.Pd 195911021986032004 Matematika62 Sahiri 19651103199512100163 Santosa Drs 196612111995021001 Matematika64 Sarwono S.Pd, M.Si 196108161987031011 Biologi65 Setyawati 19600830198603200266 Sihabudin Zuhri S.Sos, S.Pd, 196111241982031006 lainnya67 Soesana68 Sri Bayu Ratih Purbo M.Si 195706271981032007 Ekonomi69 Sri Handoyo S.Pd 19631103200811003 Kimia70 Sri Harniyati Endah Astuti71 Sri Hartatie d, M.Si, A.M 195907081983032010 Geografi72 Sriyono S.Pd 197102102005011012 Matematika73 Sudono S.Si, S.Pd 197110091994031004 lainnya74 Sularyo 19630124198511100175 Sumarno S.Pd, M.Pd 196607101995121004 Fisika76 Sumarno FS S.Pd, M.Si 196006041987031007 Fisika77 Syahri Pd, S.Pd, S.P 196603122008011005 Matematika78 Teguh Wibowo 19650913199512100179 Tri Budi Kusri Yanis S.Pd 195702121984032007 Bahasa Perancis80 Tri Handayani S.Pd 196904282005012009 Bahasa Indonesia81 Triadi Sucipto82 Triyas Erna Erawati 19760530201001200883 Tulus Suprikhati S.Pd 196204281986082001 Bimbingan dan Konselin84 Umi Chasanah S.Pd, M.Si 196811232008012004 Bahasa Indonesia85 Umi Khasanah S.Pd, S.Ag 197510272008012006 Matematika86 Umi Maftukhah S.Pd 197005282002122004 Bahasa Inggris87 Waino Saputro 19550701198703100388 Watini S.Pd, M.Si 197103012006042019 Bahasa Indonesia89 Winarni Pd, S.Pd, M. 196312061984052003 Pendidikan Jasmani dan90 Yayuk Sriwahyuningsih d, M.Si, A.M 196710051990032015 Matematika91 Yusti Asriwibawani

Jumlah PTKL P Total

41 50 91

Page 21: Lap supervisi bsc sman 2 smg

DATA PESERTA DIDIK

Jumlah Peserta DidikL P Total

529 907 1436

- SISWA MENURUT USIAUsia L P Total

< 15 TAHUN 1 2 315 - 20 TAHUN 525 904 1429> 20 TAHUN 3 1 4Totalg 529 907 1436- SISWA MENURUT AGAMA

Agama L P TotalIslam 496 846 1342Kristen 23 39 62Katholik 9 20 29Hindu 0 1 1Budha 1 1 2Konghucu 0 0 0Lainnya 0 0 0Total 529 907 1436

- SISWA MENURUT PENGHASILAN ORANG TUA (AYAH + IBU + WALI)Penghasilan L P Total

Tidak di isi 31 47 78Kurang dari Rp. 500,000 0 0 0Rp. 500,000 - Rp. 999,999 9 21 30Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 53 133 186Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 299 511 810Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000 131 191 322Lebih dari Rp. 20,000,000 6 4 10Total 529 907 1436

J. Interaksi Sosial

Dalam membina hubungan di lingkungan sekolah SMAN 2 Semarang

mempunyai semboyan 5 S yaitu; senyum, sapa, salam, dan sopan santun. Hal itu

tersebut bisa terlihat dalam:

a. Hubungan antar guru

Page | 21

Page 22: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Hubungan antar guru di SMAN 2 Semarang berjalan dengan baik. Hal

ini tercermin dari kerjasama antar guru dalam peningkatan kegiatan

belajar mengajar dan hubungan sosial.

b. Hubungan antar guru dengan siswa

Hubungan guru dengan siswa juga terlihat baik, tercermin dari

banyaknya komunikasi siswa di dalam dan di luar kelas.

c. Hubungan sekolah dengan masyarakat

Hubungan antara pihak sekolah dengan masyarakat sekitar cukup baik.

Dari pihak humas sendiri mempunyai suatu paguyuban yang mewadahi

seluruh lapisan masyarakat.

d. Hubungan sekolah dengan instansi lain

Sekolah menjalin kerjasama dengan instansi lain, antara lain dengan

perusahaan-perusahaan yang ingin mempromosikan produk lewat

sekolah.

e. Hubungan kepala sekolah dengan guru

Kepala sekolah mempunyai tangung jawab untuk melakukan supervisi

terhadap kinerja guru, serta memberikan motivasi kepada guru untuk

meningkatkan kualitas sekolah.

f. Hubungan guru dengan staf tata usaha

Hubungan antar guru dengan staf tata usaha terlihat cukup baik.

Hal ini terlihat dari kerjasama antar guru dan staf tata usaha dalam

pembuatan surat menyurat yang berhubungan dengan kepentingan

sekolah dan kegiatan belajar mengajar.

g. Hubungan siswa dengan siswa

Hubungan antar siswa terlihat cukup baik. Hal ini terbukti dengan

banyaknya kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 2 Semarang yang diikuti

oleh siswa kelas X, XI, XII, meskipun kegiatan tersebut tidak bersifat

wajib.

h. Hubungan secara keseluruhan

Interaksi sosial antar semua personal SMAN 2 Semarang terlihat baik.

Hal ini sesuai dengan semboyan 5 S yaitu: senyum, salam, sapa, dan

sopan santun.

Page | 22

Page 23: Lap supervisi bsc sman 2 smg

K. Pengelolaan dan Administrasi

1. Struktur organisasi sekolah

2. Struktur organisasi kesiswaan, kegiatan intra dan ekstra kurikuler

3. Kalender akademik dan jadwal kegiatan pelajaran (terlampir)

4. Komite sekolah dan peranannya

Komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta

masyarakat dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan dan

efisiensi pengelolaan pendidikan di SMA Negeri 2 Semarang. Tujuannya

yaitu mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam

melahirkan kebijakan dan program pendidikan pada SMA 2 Semarang,

meningkatkan tanggung jawab dan peran aktif dari seluruh lapisan

masyarakat dalam penyelenggaran pendidikan pada SMA 2 Semarang,

menciptakan suasana dan kondisi yang transparan , akuntabel, dan

demokratis dalam penyelenggaran dan pelayanan pendidikan yang bermutu

di SMA 2 Semarang.

Susunan Kepengurusan Komite Sekolah

Ketua : DR. Djauhari, SH, M.Hum

Sekertaris : Ngadino, SH, MH dan Drs. Teguh Wibowo

Bendahara : Djoko Santoso, SH dan Drs. Sarwono,M.Si

Bidang Perencanaan Kebijaksanaan Pendidikan :

Madiono, S.Sos, MM dan Drs. Teguh Wibowo

Bidang Partisipasi Masyarakat :

Ir. Ahmad Fuad, MBA dan Bambang Kuhantiyo SH, MM

Bidang Evaluasi Pengawas dan Pengembangan Pendidikan :

Sujatmiko SH dan Dra. Langlang Handayani, M.App.Sc

Bidang Ketenagaan dan Sarana Pendidikan :

Ir. Nugroho Joko P MT dan Drs. Sumarno, M.Pd

Page | 23

Page 24: Lap supervisi bsc sman 2 smg

A. Deskripsi Kondisi Awal Objek Pengawasan

Pengawasan dilakukan di satuan pendidikan sesuai latar pendidikan mahasiswa

yang berlokasi di Kota Semarang. Adapun lokasi yang dipilih adalah SMA Negeri 2

Semarang yang dulunya merupakan sekolah RSBI dan telah menerapkan kurikulum

2013. Dengan kata lain SMA Negeri 2 Semarang adalah kategori unggulan dan telah

memenuhi Standar Nasional Pendidikan.

Dengan demikian kondisi awal tersebut akan ditelusuri kondisi awal dengan

keadaan sebenarnya sehingga nantinya hasil pengawasan ini akan digunakan sebagai

masukan bagi sekolah lain dan Dinas terkait mengenai langkah-langkah yang telah

dilakukan oleh SMA Negeri 2 Semarang guna memenuhi Standar Nasional

Pendidikan.

B. Deskripsi Hasil Pengawasan

1. Supervisi Akademik

Perencanaan Supervisi

Pada awal tahap perencanan, observer menyiapkan instrumen yang akan

digunakan pada pelaksanaan observasi yaitu berupa Instrumen Kunjungan

Kelas. Selanjutnya, observer mencoba untuk mengaplikasikan salah satu jenis

kunjungan kelas yang dalam hal ini menggunakan kunjungan kelas tanpa

diberitahu (unannounced visitation). Observer tidak berusaha

mengkomunikasikan dengan guru mata pelajaran yang akan diobservasi yang

dalam hal ini mata pelajaran matematika, apakah perangkat pembelajaran

lengkap, Menganalisis model penilaian dan lain – lain.

Pelaksanaan Observasi kunjungan Kelas

Praktik diawali dengan Supervisi Akademik yaitu kegiatan wawancara

dengan Wakil Kepala SMAN 2 Semarang Bidang Kurikulum yaitu Bapak Drs.

Santosa. Wawancara dilakukan guna menggali informasi mengenai kurikulum

dan kegiatan akademik serta meminta izin untuk melakukan kunjungan kelas.

Atas Rekomendasi beliau, maka dijadwalkan sebagai berikut :

Page | 24

Page 25: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Rabu, 20 Mei 2015

Nama Guru : Datu Handayani, S.Pd

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas : X IPA 6

Observer : M. Fachrur Rozi

NIM : 0102514060

Nama Guru : Dra. Setyawati

NIP : 196008301986032002

Mata Pelajaran : PKn

Kelas : X IPA 2

Observer : Arifuddin

NIM : 0102514075

Nama Guru : Linda Koes Puji Astuti, S.T., S.Pd.

NIP : 197806242008012011

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : XI IS 2

Observer : Lalu Japarudin

NIM : 0102514069

Nama Guru : Affan Salaffudin, S.Pd

NIP : 197411222008011006

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas : X IPA 9

Observer : Guntur Abdul Yunus

NIM : 01025140

Page | 25

Page 26: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Senin, 25 Mei 2015

Nama Guru : Bani Chajar, S.Pd., M.Pd

NIP : 197301141998021001

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas : XI IPA 10

Observer : Lisa Fitriyah

NIM : 01025140

Nama Guru : Dra. Tatik Sugiharti

Mata Pelajaran : PKn

Kelas : XI IPA 2

Observer : Arifuddin

NIM : 0102514075

Observer meminta ijin untuk ikut masuk ruangan kelas melakukan

supervisi kunjungan kelas. Agar dapat melihat keadaan yang sebenarnya, tanpa

dibuat-buat, maka observer tidak mengkomunikasikan terlebih dahulu tentang

apa yang harus disiapkan guru. Hal ini sekaligus bertujuan agar membiasakan

guru untuk selalu mempersiapkan diri sebaik-baiknya.

Pada kunjungan kelas tersebut observer mengamati apakah guru

membawa perlengkapan mengajar seperti silabus, RPP, bahan ajar, alat peraga

atau media dan penilaian sehingga pada akhirnya dapat membuat kesimpulan

tentang kegiatan proses pembelajarannya seperti apa, sudah sesuai yang

diharapkan atau masih diperlukan perbaikan melalui masukan dan saran.

Observer melakukan pengamatan langsung pelaksanaan pembelajaran

mulai dari kegiatan awal sampai pada kegiatan penutup. Obyek pengamatan

adalah aktivitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Aktivitas guru

dan siswa dicatat pada catatan kejadian dan mengisi instrumen observasi kelas

yang telah disiapkan oleh penulis. Catatan kejadian dijadikan sebagai bahan

diskusi sekaligus bahan evaluasi pada saat kegiatan refleksi pembelajaran. Untuk

memperoleh bukti tersebut supervisor mendokumentasikannya dalam bentuk

foto.Page | 26

Page 27: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Praktek pengawasan yang dilakukan di SMA Negeri 2 Semarang

mengacu pada pengawasan yang bersifat akademik dan manajerial.

Kepengawasan akademik yang dilakukan oleh penulis ditekankan pada aspek

pencapaian standar isi dan standar proses yang meliputi dokumen administrasi

perencanaan pembelajaran, silabus dan RPP serta supervisi kunjungan kelas.

Sementara kepengawasan manajerial penekanannya pada aspek kelengkapan

dokumen administrasi sebagai bukti fisik bahwa pengelolaan sekolah sudah

dilaksanakan dengan baik. Bukti fisik dokumen terutama pada Penerimaan

Peserta Didik Baru (PPDB), Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester (UTS)

dan Ulangan Akhir Semester (UAS) semeter ganjil 2014/2015, dan dokumen

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Waktu pelaksanaan pengawasan

mengacu pada Program Tahunan (PROTA) dan Program Semester (PROMES)

yang telah disusun sebelumnya.

Berikut disajikan dalam bentuk tabel/matrik diskripsi pembahasan. Hal

tersebut dimaksudkan agar mudah melihat permasalahan yang ada di SMA

Negeri 2 Semarang dan tindak lanjut apa yang dilakukan.

Kategori dan kualifikasi kinerja guru disajikan pada tabel berikut :

No Rentang Kategori Kualifikasi

1 (<56 ) Kurang D

2 (56-69) Cukup C

3 (70-84) Baik B

4 (85-100) Amat baik A

Hasil Penilaian Kinerja Guru yang dijadikan sampel dalam Pelaksanaan

Pembelajaran yaitu guru Ekonomi, Matematika, PKn, Fisika dan Kimia.

No. Aspek yang dinilai KeberadaanAda Perbaikan Tidak Ada(2) (1) (0)

I. PERSIAPAN / ADMINISTRASI KBM          1. Kaldik   2        2. Rincian Minggu Efektif 2        3. Program Tahunan 2        4. Program Semester 2        5. Silabus   2        6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2        7. Perangkat Penilaian 2    

Page | 27

Page 28: Lap supervisi bsc sman 2 smg

    8. Jurnal mengajar guru 2        9. Data Siswa 2        10. KKM   2      Jumlah 20      Jumlah Total 20

Penilaian 100Kesimpulan Sangat Baik

Kaldik

Rincian M

inggu Efektif

Program Tahunan

Program Semester

Silabus

RPP

Perangkat P

enilaian

Jurnal mengajar g

uru

Data Siswa

KKM0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

ADMINISTRASI KBM

Series1

Pelaksanaan Pembelajaran

A. Apersepsi dan Motivasi Belum Sesua

i

Sesuai sebagian

Sesuai

semua

1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.

√ pengalaman awal peserta didik pada materi sangat penting bagi keberhasilan pembelajaran

2 Mengajukan pertanyaan menantang.

√ perlu merumuskan pertanyaan yang menantang dan sesuai dengan suasana hati peserta didik

3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.

4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran.

Page | 28

Page 29: Lap supervisi bsc sman 2 smg

B. Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan

5 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik.

6 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi.

C. Kegiatan Inti Penguasaan Materi Pelajaran

7 Kemampuan menyesuiakan materi dengan tujuan pembelajaran.

8 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.

9 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.

10 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)

Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

11 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

12 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.

13 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.

14 Menguasai kelas. √

15 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.

16 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect).

Page | 29

Page 30: Lap supervisi bsc sman 2 smg

17 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.

Penerapan Pendekatan scientific

18 Memberikan pertanyaan mengapa dan Menganalisis.

19 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.

20 Memancing peserta didik untuk bertanya.

21 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.

22 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.

23 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar (proses berfikir yang logis dan sistematis).

24 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran

25 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran.

26 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran.

27 Menghasilkan pesan yang menarik.

28 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran.

29 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.

Page | 30

Page 31: Lap supervisi bsc sman 2 smg

D. Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran

30 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.

31 Merespon positif partisipasi peserta didik.

32 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.

33 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.

34 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam belajar.

E. Melaksanakan Penilaian Autentik

35 Menilai sikap dalam pembelajaran

36 Menilai pengetahuan dalam proses pembelajaran

37 Menilai pengetahuan dalam proses pembelajaran

F. Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran

38 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

39 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.

F. Penutup pembelajaran

40 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik.

41 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.

42 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.

Page | 31

Page 32: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Jumlah 0 4 117 Nilai 97,6

0.0020.0040.0060.0080.00

100.00

Pelaksanaan Pembelajaran

Series1

Dari supervisi akademik yang dilaksanakan menggunakan instrumen di atas,

maka SMA Negeri 2 Semarang dalam Persiapan/ Administrasi KBM memiliki

rata-rata yaitu 100 %, sedangkan dalam Pelaksanaan Pembelajaran memiliki nilai

rata-rata 97,6 %.

2. Hasil Analisis Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang menggunakan

Konsep Balance Scorecard

Pemantauan

Seperti halnya pelaksanaan supervisi akademik yang menggunakan

isntrumen, maka supervisi manajerial yang dilakukan oleh pengamat juga

menggunakan instrumen Balance Scorecard. Hasil analisis Efektivitas

Manajemen di SMAN 2 Semarang menggunakan Konsep Balance

Scorecard secara keseluruhan memiliki nilai rata-rata 90 %. Adapun hasilnya

sebagai berikut:

Page | 32

Page 33: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Tabel Rekapitulasi Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang

menggunakan Konsep Balance Scorecard

No Standar Presentase Kategori

1 Perspektif Kepuasan Pelanggan 90% Sangat Baik 2 Perspektif Keuangan 80% Baik 3 Perspektif Proses Internal 90% Sangat Baik 4 Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan78% Baik

Jumlah kinerja Rerata Kinerja 85% Sangat Baik

Rekapitulasi Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang menggunakan

Konsep Balance Scorecard

Page | 33

Perspekti

f Kepuasa

n Pelanggan

Perspekti

f Keuangan

Perspekti

f Prose

s Internal

Perspekti

f Pembelajaran dan Pertu

mbuhan0%

10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Kinerja

Max

Kinerja Max

Persentase

Page 34: Lap supervisi bsc sman 2 smg

C. Pembahasan Hasil

1. Deskripsi Hasil Supervisi Akademik

Data hasil penilaian menunjukkan bawa guru telah mempersiapkan

perencanaan pembelajaran dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari keberadaan

dokumen administrasi yang dimiliki oleh guru yang bersangkutan telah sesuai

dengan standar. Demikian juga dengan hasil perolehan baik dalam pemenuhan

prosedur proses mengajar sudah menghasilkan nilai proses yang tinggi. Hal ini

terungkap dari wawancara dengan siswa pada kelas yang bersangkutan. Hampir

seluruh aspek yang dinilai terlihat keberadaannya. Dengan menggunakan kriteria

kriteria yang telah ditentukan seperti yang terurai di bawah ini.

Ketercapaian : 85 % - 100 % = Sangat Baik70% - 84% = Baik55% - 69 % = CukupDi bawah 55% = Kurang

Dengan menggunakan kriteria itu, maka unjuk kerja mengajar atau kinerja

proses yang dilaksanakan masuk dalam kategori sangat baik.

Catatan lain yang dapat dihimpun dalam supervisi ini, bahwa pembelajaran

masih belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi walaupun guru

tetap memfasilitasi siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran menggunakan

kurikulum 2013. Disamping itu agenda guru yang merupakan rangkuman batasan

kegiatan guru sewaktu mengajar tidak lengkap. Perangkat penilaian yang disusun

oleh guru masih memerlukan perbaikan karena dari soal yang disusun tidak

dicantumkan kisi-kisi soal yang merupakan salah satu perangkat tes.

Pada pelaksanaan supervisi ini observer juga menyampaikan apresiasi

yang tinggi terhadap keberhasilan guru dalam unjuk kerja terbaik dalam beberapa

indikator berikut.

No Indikator 1. Memotivasi peserta didik2. Melakukan kegiatan apersepsi3. Melaksanakan pembelajaran sesuai skenario rencana pembelajaran

4. Mengarahkan belajar siswa sesuai dengan prinsip belajar yang mendidik

Page | 34

Page 35: Lap supervisi bsc sman 2 smg

5. Menunjukkan penguasaan struktur, konsep, dan aplikasi materi.

6. Memfalititasi pengembangan potensi seluruh siswa menguasai materi.

7. Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan hierarki belajar

8. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang direncanakan

10. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

12. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

13. Mengidentifikasi pencpaian target kompetensi sesuai indikator pembelajaran

14. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

15. Menghargai pencapaian belajar yang terbaik.

16. Melaksanakan tindak lanjut atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan

2. Analisis Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang menggunakan Konsep

Balance Scorecard

1. Perspektif Kepuasan Pelanggan

Dimensi Dapat diraba ( tangibles ) :Tampilan fasilitas fisik, peralatan dan

media komunikasi.

1 2 3 4 5Letak geografis SekolahJika melebihi standarJika memenuhi standarJika sedikir di bawah standarjika jauh di bawah standarJika tidak belum memilikiRasio ruang kelas terhadap rombelSkor 5 jika > 1 : 1 rombelSkor 4 jika 1 : 1 rombelSkor 3 jika 1 : 1 - 1,5 rombelSkor 2 jika 1 : > 1,5 rombelSkor 1 jika tidak memiliki

SkorNo. Indikator Pemenuhan Standar

2

1

Keterangan

Page | 35

Page 36: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Rata-rata luas ruang kelasSkor 5 jika > 2 m2 persiswaSkor 4 jika = 2 m2 per siswaSkor 3 jika 1,75 m2

Skor 2 jika 1,5 m2

Skor 1 jika < 1,5 m2

Keadaan Ruang KelasSkor 5 jika sangat bersihSkor 4 jika bersihSkor 3 jika cukup bersihSkor 2 jika kurang bersihSkor 1 jika tidak terawatPencahayaan ruanganSkor 5 jika sangat baikSkor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak ada peneranganSirkulasi udara di kelasSkor 5 jika ada jendela kiri-kananSkor 4 jika ada jendela sebelahSkor 3 jika ada ventilasSkor 2 jika ventilasi kurangSkor 1 jika tidak ada ventilasiJumlah mebekair (meja,kursi) ruang kelas terhadap jumlah siswa dan guruSkor 5 jika sangat sesuaiSkor 4 jika sesuaiSkor 3 jika cukup sesuaiSkor 2 jika kurang sesuaiSkor 1 jika tidak sesuaiLuas ruang lab FisikaSkor 5 jika > 2,4 m2 per siswaSkor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswaSkor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2m2 per siswaKondisi ruangan lab FisikaSkor 5 jika sangat baikSkor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak ada penerangan

3

4

5

6

7

8

9

Page | 36

Page 37: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik fisikaSkor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhiSkor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhiFrekuensi pendayagunaan Lab Fisika dalam 1 semesterSkor 5 jika ≥ 5 kaliSkor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikumPerlengkapan Lab Fisika yang harus dimiliki :1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaranSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 6 - 7 unsur adaSkor 3 jika 4 - 5 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiAdministrasi dan Pendayagunaan Laboratorium Fisika :1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan LabSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiLuas ruang lab KimiaSkor 5 jika > 2,4 m2 per siswaSkor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswaSkor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2m2 per siswaKondisi ruang lab KimiaSkor 5 jika sangat baikSkor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik

12

13

14

15

10

11

Page | 37

Page 38: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik KimiaSkor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhiSkor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhiFrekuensi pendayagunaan Lab Kimia dalam 1 semesterSkor 5 jika ≥ 5 kaliSkor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikumPerlengkapan Lab Kimia yang harus dimiliki : 1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaran; 9. Pakaian Lab;Skor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 7 - 8 unsur adaSkor 3 jika 4 - 6 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiAdministrasi dan Pendayagunaan Laboratorium Kimia : 1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan LabSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiLuas ruang lab BiologiSkor 5 jika > 2,4 m2 per siswaSkor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswaSkor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2 m2 per siswa

18

19

20

16

17

Page | 38

Page 39: Lap supervisi bsc sman 2 smg

21 Kondisi ruang lab Biologi

Skor 5 jika sangat baik

√Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik

22 Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik Biologi

Skor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhi

√Skor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhi

23 Frekuensi pendayagunaan Lab Biologi dalam 1 semester

Skor 5 jika ≥ 5 kali

√Skor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikum

24 Perlengkapan Lab Biologi yang harus dimiliki :

1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaran; 9. Jas Lab; Skor 5 jika semua unsur ada

√Skor 4 jika 7 - 8 unsur adaSkor 3 jika 4 - 6 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

25 Administrasi dan Pendayagunaan Laboratorium Biologi :

1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan Lab Skor 5 jika semua unsur ada

√Skor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

26 Luas ruang lab Bahasa tidak memilki jurusan bahasa

Skor 5 jika > 2,4 m2 per siswa

Skor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswa

Page | 39

Page 40: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Skor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2m2 per siswa

27 Kondisi ruang lab Bahasa tidak

memilki jurusan bahasa

Skor 5 jika sangat baik

Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik

27 Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik Bahasa

tidak memilki jurusan bahasa

Skor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhi

Skor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhi

29 Frekuensi pendayagunaan Lab Bahasa dalam 1 semester

tidak memilki jurusan bahasa

Skor 5 jika ≥ 5 kali

Skor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikum

30 Perlengkapan Lab Bahasa yang harus dimiliki :

tidak memilki jurusan bahasa

1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaran; Skor 5 jika semua unsur ada

Skor 4 jika 6 - 7 unsur adaSkor 3 jika 4 - 5 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

31 Administrasi dan Pendayagunaan Laboratorium Bahasa :

tidak memilki jurusan bahasa

1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan Lab Skor 5 jika semua unsur ada

Skor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

32 Luas ruang lab Komputer Skor 5 jika > 2,4 m2 per siswa √

Page | 40

Page 41: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Skor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswaSkor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2m2 per siswa

33 Kondisi ruang lab Komputer

Skor 5 jika sangat baik

√Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik

34 Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik Komputer

Skor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhi

√Skor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhi

35 Frekuensi pendayagunaan Lab Komputer dalam 1 semester

Skor 5 jika ≥ 5 kali

√Skor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikum

36 Perlengkapan Lab Komputer yang harus dimiliki :

1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaran; Skor 5 jika semua unsur ada

√Skor 4 jika 6 - 7 unsur adaSkor 3 jika 4 - 5 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

36 Administrasi dan Pendayagunaan Laboratorium Komputer :

1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan Lab Skor 5 jika semua unsur ada

√Skor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

Page | 41

Page 42: Lap supervisi bsc sman 2 smg

38 Luas ruang lab IPS

tidak memiliki lab

IPS

Skor 5 jika > 2,4 m2 per siswa

Skor 4 jika = 2,4 m2 per siswaSkor 3 jika = 2,25 m2 per siswaSkor 2 jika = 2 m2 per siswaSkor 1 jika < 2m2 per siswa

39 Kondisi ruang lab IPS

tidak memiliki lab

IPS

Skor 5 jika sangat baik

Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik

40 Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik IPS

tidak memiliki lab

IPS

Skor 5 jika 90% - 100% topik praktek terpenuhi

Skor 4 jika 80% - 89% topik terpenuhiSkor 3 jika 70% - 79% topik praktek terpenuhiSkor 2 jika 60% - 69% topik praktek terpenuhiSkor 1 jika < 60% topik praktek terpenuhi

41 Frekuensi pendayagunaan Lab IPS dalam 1 semester

tidak memiliki lab

IPS

Skor 5 jika ≥ 5 kali

Skor 4 jika 3-4 kaliSkor 3 jika 2 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak pernah praktikum

42 Perlengkapan Lab IPS yang harus dimiliki :

tidak memiliki lab

IPS

1. Meja demonstrasi; 2. Mebelair untuk praktek; 3. Alat & Bahan; 4. Almari untuk penyimpanan; 5. Listrik & Ventilasi; 6. Sumber air; 7. Kotak P3K & Isinya; 8. Alat pemadam kebakaran; Skor 5 jika semua unsur ada

Skor 4 jika 6 - 7 unsur adaSkor 3 jika 4 - 5 unsur adaSkor 2 jika 1 - 3 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

43 Administrasi dan Pendayagunaan Laboratorium IPS :

tidak memiliki lab

IPS

1. Program Kerja Lab; 2. Tata Tertib & Jadwal Penggunaan Lab; 3. Buku Inventaris Alat & Bahan Lab; 4. Catatan/buku harian/jurnal penggunaan; 5. Struktur Organisasi Lab; 6. Pembagian tugas laboran; 7. Rekapitulasi Pendayagunaan Lab Skor 5 jika semua unsur ada

Skor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur ada

Page | 42

Page 43: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Skor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

44 Luas ruang perpustakaan

Skor 5 jika > 96 m2

√Skor 4 jika 80 - 95 m2

Skor 3 jika 64 - 79 m2

Skor 2 jika 50 - 64 m2

Skor 1 jika < 50 m2

45 Kondisi Umum :

1. Ruangan memuat ≥ 40 pengunjung ; 2. Ruangan bersih, nyaman, penerangan & ventilasi baik; 3. Layanan dibuka minimal sepanjang hari belajar; 4. Kerapihan pengaturan perabot (almari, rak, meja/kursi baca, meja sirkulasi, dsb); 5. Perpustakaan berbasis ICT Skor 5 jika semua unsur ada

Skor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

47 Pengelolaan Perpustakaan ;

1. Struktur Organisasi Perpustakaan; 2. Pembagian tugas sesuai struktur; 3. Program Kerja Perpustakaan; 4. Petugas Perpustakaan yang berkualitas; 5. Tata Tertib Perpustakaan & pelaksanaannya; 6. Klasifikasi/Pengelompokan Buku; 7. Laporan Berkala; 8. Diagran+B496 Skor 5 jika semua unsur ada

√Skor 4 jika 5 - 7 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

47 Koleksi Perpustakaan :

1. Jumlah buku min. 1000 eksemplar; 2. Variasi jenis buku (fiksi, nonfiksi, referensi, koran, majalah); 3. Hasil Karya Siswa terpilih (kliping, karya Tulis, dsb); 4. Hasil Karya Guru terpilih (bahan ajar, modul, Karya Tulis, PTK, dsb); 5. Buku-buku terawat dengan baik Skor 5 jika semua unsur ada

Skor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

48 Administrasi Perpustakaan :

Page | 43

Page 44: Lap supervisi bsc sman 2 smg

1. Buku Induk Perpustakaan diisi dengan tertib; 2. buku Pengunjung & Catatan Peminjaman diisi dengan baik; 3. Katalog & kartu Buku; 4.Grafik Pengunjung & Peminjam Skor 5 jika semua unsur ada

Skor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

49 Pemberdayaan Perpustakaan :

1. Slogan Gemar Membaca di Perpustakaan; 2. Kegiatan Klasikal di Perpustakaan; 3. jadwal Kunjungan Perpustakaan; 4. Pengunjung Perpustakaan per hari ≥ 5% siswa; 5. Penambahan buku (eksemplar) tahun lalu ≥ 2% Skor 5 jika semua unsur ada

Skor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

50 Rasio buku bacaan terhadap siswa

Skor 5 jika 3 : 1

√ Skor 4 jika 2 : 1Skor 3 jika 1 : 1Skor 2 jika < 1 : 1Skor 1 jika tidak ada buku bacaan

51 Rasio buku paket terhadap siswa (setiap mata pelajaran)

Skor 5 jika > 1 : 1

√Skor 4 jika 1 : 1Skor 3 jika 1 : 2Skor 2 jika 1 : > 2Skor 1 jika tidak ada buku paket

52 Rasio buku referensi terhadap siswa (setiap mata pelajaran)

Skor 5 jika 3 : 1

Skor 4 jika 2 : 1Skor 3 jika 1 : 1Skor 2 jika 1 : > 1Skor 1 jika tidak ada buku referensi

53 Kondisi buku (penataan buku dalam almari perpustakaan)

Skor 5 jika sangat baik

Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baik

Page | 44

Page 45: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Skor 1 jika tidak baik54 Frekuensi kunjungan siswa ke perpustakaan setiap

hari

Skor 5 jika ≥ 50 siswa

Skor 4 jika 30 - 49 siswaSkor 3 jika 10 - 29 siswaSkor 2 jika < 10 siswaSkor 1 jika tidak ada

55 Luas ruang kepala sekolah

Skor 5 jika > 21 m2

√Skor 4 jika 16 - 20 m2

Skor 3 jika 12 - 15 m2

Skor 2 jika < 12 m2

Skor 1 jika tidak ada56 Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan,

dll)

Skor 5 jika sangat layak

√Skor 4 jika layakSkor 3 jika cukup layakSkor 2 jika kurang layakSkor 1 jika tidak layak

57 Luas ruang guru sesuai dengan tipe sekolah

Skor 5 jika 91 m2

√Skor 4 jika 70 - 90 m2

Skor 3 jika 42 - 69 m2

Skor 2 jika < 42 m2

Skor 1 jika tidak layak58 Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan,

dll) ruang guru

Skor 5 jika sangat layak

√Skor 4 jika layakSkor 3 jika cukup layakSkor 2 jika kurang layakSkor 1 jika tidak layak

59 Kelengkapan fasilitas mebelair

Skor 5 jika sangat lengkap

√Skor 4 jika lengkapSkor 3 jika cukup lengkapSkor 2 jika kurang lengkapSkor 1 jika tidak lengkap

60 Kondisi ruang keterampilan / kesenian

Skor 5 jika sangat baik

√Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baik

Page | 45

Page 46: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Skor 1 jika tidak baik61 Luas ruang tata usaha

Skor 5 jika 42 m2 (6 x 70) m2

√Skor 4 jika 36 - 41 m2

Skor 3 jika 30 - 35 m2

Skor 2 jika < 30 m2

Skor 1 jika tidak layak62 Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan,

dll) ruang Tata Usaha

Skor 5 jika sangat layak

√Skor 4 jika layakSkor 3 jika cukup layakSkor 2 jika kurang layakSkor 1 jika tidak layak

63 Rasio kamar kecil siswa dengan rombongan belajar

Skor 5 jika 1 : < 3 rombel

√Skor 4 jika 1 : 3 rombelSkor 3 jika 1 : 4 rombelSkor 2 jika 1 : > 4 rombelSkor 1 jika tidak ada

64 Jumlah kamar kecil untuk guru, karyawan & Kepala Sekolah

Skor 5 jika > 6

Skor 4 jika 5 - 6 Skor 3 jika 3 - 4 Skor 2 jika < 3Skor 1 jika tidak ada

65 Kesan umum kelayakan (kebersihan, kerapihan, dll) kamar kecil

Skor 5 jika sangat layak

√Skor 4 jika layakSkor 3 jika cukup layakSkor 2 jika kurang layakSkor 1 jika tidak layak

66 Kesan umum tentang 7K (Kedisiplinan, Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan)

Skor 5 jika mencapai 6 - 7 K

√Skor 4 jika mencapai 4 - 5 KSkor 3 jika mencapai 2 - 3 KSkor 2 jika mencapai 1 KSkor 1 jika tidak ada

67 Luas lapangan olah raga

Skor 5 jika > 2000 m2

Skor 4 jika 1600 - 2000 m2

Page | 46

Page 47: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Skor 3 jika 1200 - 1599 m2

Skor 2 jika < 1200 m2

Skor 1 jika tidak ada67 Lapangan Upacara (untuk sekolah standar nasional

1600 m2)

Skor 5 jika sangat layak

√Skor 4 jika layakSkor 3 jika cukup layakSkor 2 jika kurang layakSkor 1 jika tidak layak

69 Kondisi fasilitas air bersih

Skor 5 jika sangat baik

√Skor 4 jika baikSkor 3 jika cukup baikSkor 2 jika kurang baikSkor 1 jika tidak baik

70 Fasilitas Teknologi (telpon, komputer, internet, fax, scan, dll)

Skor 5 jika sangat lengkap

√Skor 4 jika lengkapSkor 3 jika cukup lengkapSkor 2 jika kurang lengkapSkor 1 jika tidak lengkap

71 Kelengkapan alat peraga / media pembelajaran (OHP, wall chart, clip chart, benda model, laptop, LCD, VCD, tape, TV, dll) Skor 5 jika sangat lengkap

Skor 4 jika lengkap Skor 3 jika cukup lengkap Skor 2 jika kurang lengkap Skor 1 jika tidak lengkap

71 Evaluasi tingkat kesesuaian sarana-prasarana belajar dengan kebutuhan target standar kompetensi lulusan.

Skor 5 jika sangat lengkap

Skor 4 jika lengkapSkor 3 jika cukup lengkapSkor 2 jika kurang lengkapSkor 1 jika tidak lengkap

Perolehan Nilai Skor 0 0 0 4424

0 Total Perolehan Skor 284 Presentase Kinerja 97,00% KETERANGAN : Skor Maksimal = Jumlah komponen x 5 Presentase kinerja = (Total Perolehan Skor / Skor Maksimal) x 100% 97%

Page | 47

Page 48: Lap supervisi bsc sman 2 smg

1 2 3 4 5KesiswaanMelaksanakan: (1) Orientasi Peserta didik baru, (2) BK, (3) ekstrakurikuler, (4) pembinaan prestasi, (5) pelacakan alumniSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 2 unsur adaSkor 1 jika 1 unsur adaBudaya dan lingkunganTatib dan kode etik sekolah: (1) disosialisasikan, (2) dilaksanakan, (3) dimonitor dan dievaluasi, (4) ditindaklanjuti

No. Indikator Pemenuhan StandarSkor

Keterangan

1

2

=

Dimensi Handal ( realibility ) : Kehandalan yakni kemampuan untuk

melakukan/melaksanakan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat waktu, akurat dan

terpercaya.

1 Menyusun program tahunan dan semester

skor 5 jika 100% guru membuat program

√skor 3 jika 80% - 99% guru membuat programskor 3 jika 65% - 79% guru membuat programskor 2 jika 51% - 64% guru membuat programskor 1 jika < 51% guru membuat program

2 Memiliki silabus

skor 5 jika 100% guru memiliki silabus

√skor 3 jika 80% - 99% guru memiliki silabusskor 3 jika 65% - 79% guru memiliki silabusskor 2 jika 51% - 64% guru memiliki silabusskor 1 jika < 51% guru memiliki silabus

3 Mengembangkan program penilaian

skor 5 jika 100% guru membuat program

√skor 3 jika 80% - 99% guru membuat programskor 3 jika 65% - 79% guru membuat programskor 2 jika 51% - 64% guru membuat programskor 1 jika < 51% guru membuat program

4 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

skor 5 jika 100% guru membuat RPP

√skor 3 jika 80% - 99% guru membuat RPPskor 3 jika 65% - 79% guru membuat RPPskor 2 jika 51% - 64% guru membuat RPPskor 1 jika < 51% guru membuat RPP

Dimensi Ketanggapan (responsiveness) :

Ketanggapan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat, serta

tanggap dari guru dan karyawan.

Page | 48

Page 49: Lap supervisi bsc sman 2 smg

1 2 3 4 5KesiswaanMelaksanakan: (1) Orientasi Peserta didik baru, (2) BK, (3) ekstrakurikuler, (4) pembinaan prestasi, (5) pelacakan alumniSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 2 unsur adaSkor 1 jika 1 unsur adaBudaya dan lingkunganTatib dan kode etik sekolah: (1) disosialisasikan, (2) dilaksanakan, (3) dimonitor dan dievaluasi, (4) ditindaklanjuti

No. Indikator Pemenuhan StandarSkor

Keterangan

1

2

2. Perspektif Keuangan

Penyelenggaraan pengelolaan keuangan yang dilaksanakan oleh SMAN 2

Semarang, sangatlah sulit diukur karena merupakan organisasi sektor publik

yang orientasinya bukan semata – mata mencari keuntungan (profit).

Pengukuran kinerja keuangan sekolah tidak mengadopsi sistem keuangan

perusahaan ; growth, sustain dan harvest. Tetapi pengukuran perspektif

keuangan meliputi ;biaya produk/layanan, pendapatan tambahan, dan sistem

kuangan. Ketiga variabel pada perspektif keuangan dapat diukur berdasarkan

data – data sekunder dari anggaran berbasis kinerja yang meliputi (1) rencana

kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS), (2) buku kas penerimaan dan

pengeluaran, dan (3) laporan pertanggung jawaban keuangan.

Selain menggunakan data sekunder peneliti juga melakukan wawancara

mendalam dengan kepala sekolah atau yang mewakilinya (bendahara) guna

mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Setelah data

terkumpul langkah selanjutnya penulis melakukan teknik pembobotan yaitu

teknik yang digunakan untuk memberikan nilai untuk sejumlah indikator atau

atribut, selanjutnya diadakan tabulasi data untuk dilakukan analisis dan

intrepetasi.

Page | 49

Page 50: Lap supervisi bsc sman 2 smg

1 2 3 4 5Efisiensi, efektifitas APBS 1 tahun terakhir :1. Pelaksanaan sesuai program; 2. Dilaporkan kpd stakeholder; 3. Pelaksanaan & Pelaporan yang tepat waktu; 4. Evaluasi Program dan Tindak LanjutSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiPenggalian sumber dana berasal dari :1. Pemerintah; 2. Orangtua siswa; 3. Alumni; 4. DU/DI; 5. Donatur lain yang tidak mengikatSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiPerencanaan anggaran biaya :1. Melibatkan warga sekolah (Guru, TAS, OSIS); 2. Melibatkan komite sekolah; 3. Rasional & Rinci; 4. Sesuai dengan kebutuhan/kegiatan; 5. Mencantumkan semua seumber danaSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

2

3

SkorNo. Komponen Standar Keterangan

1

Teknik pembobotan terhadap atribut atau indikator pada variabel perspektif

keuangan dilakukan dengan menggunakan pendapat dari kepala sekolah, wakil

kepala sekolah, kepala urusan tata usaha, bendahara dan guru.

INSTRUMEN ANALISIS PERSPEKTIF KEUANGAN

SEKOLAH : SMA N 2 SemarangALAMAT : Jl. Sendangguwo Baru No. 1KEPALA SEKOLAH : Drs. Waino S, S.Pd, M.PdHARI/TANGGAl : Jumat, 29 Mei 2015

Page | 50

Pengelolaan Administrasi keuangan dibuktikan dengan :1. Adanya arsip APBS yang disahkan minimal 2 tahun terakhir; 2. Administrasi keuangan rutin dibuat tepat waktu; 3. Ada admnistrasi keuangan sekolah; 4. Ada administrasi keuangan blockgrant; 5. SPJ, Pajak lengkap & sahSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiUsaha penciptaan dana dan pendayagunaan potensi sekolah:1. Koperasi Guru; 2. Koperasi Siswa; 3. Kantin; 4. Toko SekolahSkor 5 jika semua unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 2 unsur adaSkor 1 jika 1 unsur adaSkor 0 jika tidak memilikiPresentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar isi

4

5

6

Page 51: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 51

Pengelolaan Administrasi keuangan dibuktikan dengan :1. Adanya arsip APBS yang disahkan minimal 2 tahun terakhir; 2. Administrasi keuangan rutin dibuat tepat waktu; 3. Ada admnistrasi keuangan sekolah; 4. Ada administrasi keuangan blockgrant; 5. SPJ, Pajak lengkap & sahSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiUsaha penciptaan dana dan pendayagunaan potensi sekolah:1. Koperasi Guru; 2. Koperasi Siswa; 3. Kantin; 4. Toko SekolahSkor 5 jika semua unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 2 unsur adaSkor 1 jika 1 unsur adaSkor 0 jika tidak memilikiPresentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar isi

4

5

6

Page 52: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Presentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar kelulusanSkor 5 jika sangat memadaiSkor 4 jika memadaiSkor 3 jika cukup memadaiSkor 2 jika kurang memadaiSkor 1 jika tidak memadaiPresentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar pengelolaanSkor 5 jika sangat memadaiSkor 4 jika memadaiSkor 3 jika cukup memadaiSkor 2 jika kurang memadaiSkor 1 jika tidak memadaiPresentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar pembiayaanSkor 5 jika sangat memadaiSkor 4 jika memadaiSkor 3 jika cukup memadaiSkor 2 jika kurang memadaiSkor 1 jika tidak memadaiPresentasi penyerapan anggaran dalam APBS untuk pencapaian standar penilaianSkor 5 jika sangat memadaiSkor 4 jika memadaiSkor 3 jika cukup memadaiSkor 2 jika kurang memadaiSkor 1 jika tidak memadaiAdministrasi Keuangan :1. Buku Induk Keungan/Tabelaris; 2. Buku Pembantu Keuangan; 3. Catatan Penerimaan Keuangan; 4. SPJ/Bukti Pengeluaran; 5. Laporan Keuangan Secara BerkalaSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiPertanggungjawaban administratif sekolah dalam menggunakan dana :1. Laporan ke Dinas; 2. Laporan ke Sudin; 3. Laporan ke Pengawas Paket; 4. ArsipSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

15

10

11

13

14

12

Page | 52

Page 53: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Laporan pertanggungjawaban keuangan disampaikan kepada : √1. Dinas Dikmenti; 2. Sudin Dikmenti; 3. Komite Sekolah; 4. Orangtua; 5. Guru; 6. OSISSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 5 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiMelakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu di bidang ekonomiSkor 5 jika 100% melakukan subsidi terhadap siswa miskinSkor 4 jika 80%-99% melakukan subsidi terhadap siswa miskinSkor 3 jika 65%-79% melakukan subsidi terhadap siswa miskinSkor 2 jika 51%-64% melakukan subsidi terhadap siswa miskinSkor 1 jika < 51% melakukan subsidi terhadap siswa miskin

Perolehan Nilai SkorTotal Perolehan SkorPresentase Kinerja

KETERANGAN :Skor Maksimal = Jumlah komponen x 5Presentase kinerja = (Total Perolehan Skor / Skor Maksimal) x 100% = 80%

16

17

6880,00%

3. Perspektif Proses Internal

Sasaran yang hendak dicapai pada proses internal adalah membangun

keunggulan sekolah. Proses – proses inti dalam membangun keungulan

organisasi meliputi (1) kualitas, dan (2) inovasi. Pengukuran Indikator

kualitas ini dijadikan sebagai bagian dari pengukuran yang ada, karena

kemampuan sekolah untuk menciptakan produk/layanan yang berkualitas, ini

merupakan suatu keharusan untuk dapat memberikan kepuasan pada

pelanggan. Dalam hal ini penulis akan meneliti bagaimana kemampuan

sekolah dalam memberikan kualitas pelayanan kepada pelanggannya.

Pengukuran Dimensi Inovasi dapat diturunkan lagi menjadi dua dimensi

pengukuran yang meliputi : peningkatan infrastruktur sekolah dan peningkatan

teknologi pendidikan

Page | 53

Page 54: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Instrumen Dimensi Kualitas (Peningkatan Proses Layanan)

1 2 3 4 5C PENGAWASAN DAN EVALUASI

Program pengawasan sekolah: (1)didasarkan pada SNP, (2) disosialisasikan ke seluruh PTK, (3) meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut, (4) memuat pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pengawasanSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiPelaksanaan program pengawasan: (1) komite sekolah memantau pengelolaan sekolah, (2) kepala sekolah dan pengawas melakukan supervisi pengelolaan akademik, (3) PTK melaporkan hasil evaluasi kepada pihak yang berkepentingan sekurang-kurangnya sekali pada akhir semester, (4) penerima laporan menindaklanjuti laporan hasil evaluasi, (5) ada dokumentasi pelaksanaan program pengawasan.Skor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 2 unsur adaSkor 1 jika 1 unsur adaEvaluasi diri: (1) menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan, (2) evaluasi proses pembelajaran sekurang-kurangnya 1 kali per semester, (3) evaluasi program kerja tahunan sekurang-kurangnya 1 kali pertahun, (4) didasarkan pada data dan informasi yang sahih. Skor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memilikiEvaluasi dan pengembangan kurikulum: (1) mengadaptasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir, (2) merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta perubahan sistem pendidikan, maupun perubahan sosial, (3) sejalan dengan perubahan tingkat mata pelajaran, (4) melibatkan semua stakeholder pendidikanSkor 5 jika semua unsur adaSkor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

4

No Indikator Pemenuhan StandarSkor

Keterangan

1

2

3

Page | 54

Page 55: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Instrumen Dimensi Inovasi (Peningkatan Penilaian Pendidikan)

No. Komponen Standar

SkorKeterangan

1 2 3 4 51 Guru melaksanakan penilaian sikap, pengetahuan

dan keterampilan secara autentik

Skor 5 jika > 80%

Skor 4 jika 70% - 79% Skor 3 jika 60% - 69% Skor 2 jika < 60% Skor 1 jika tidak ada

2 Guru menyusun melaksanakan penilaian input, proses dan hasil.

Skor 5 jika > 80%

Skor 4 jika 70% - 79% Skor 3 jika 60% - 69% Skor 2 jika < 60% Skor 1 jika tidak ada

3 Guru melaksanakan penilaian berbasis portofolio. Skor 5 jika > 80%

Skor 4 jika 70% - 79% Skor 3 jika 60% - 69% Skor 2 jika < 60% Skor 1 jika tidak ada

4 Guru memfasilitasi penilaian diri siswa setiap kali sebelum ulangan harian.

Skor 5 jika > 80%

Skor 4 jika 70% - 79% Skor 3 jika 60% - 69% Skor 2 jika < 60% Skor 1 jika tidak ada

5 Persentasi keberadaan administrasi hasil penilaian pembelajaran (mapel) dalam 1 semester untuk semua guru.

Skor 5 jika > 80%

√Skor 4 jika 70% - 79%Skor 3 jika 60% - 69%Skor 2 jika < 60%Skor 1 jika tidak ada

6 Kemampuan guru dalam mengembangkan sistem penilaian :

Ulangan Harian, tengah semester, akhir semester dan US

Page | 55

Page 56: Lap supervisi bsc sman 2 smg

1. Sebaran materi; 2. Kisi-Kisi; 3. Kartu Soal; 4. Naskah Soal; 5. Telaah; 6. Kunci Jawaban; 7. Pedoman Pen-skor-an Skor 5 jika semua unsur ada

√Skor 4 jika 5 - 6 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

7 Guru mengembangkan KKM untuk semua mata pelajaran

Skor 5 jika > 80%

√Skor 4 jika 70% - 79%Skor 3 jika 60% - 69%Skor 2 jika < 60%Skor 1 jika tidak ada

8 Intensitas pelaksanaan penilaian sesuai dengan pokok bahasan/KD (melihat dokumen untuk semua guru)

Skor 5 jika sangat tinggi

√Skor 4 jika tinggiSkor 3 jika sedangSkor 2 jika kurang tinggiSkor 1 jika tidak tinggi

9 Variasi penggunaan model penilaian :

1. Test tertulis; 2. Essay; 3. Portopolio; 4. Penugasan; 5. Pengamatan Skor 5 jika semua unsur ada

√Skor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

10 Guru melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam mengembangkan instrumen penilaian (MGMP) untuk semua mata pelajaran :

1. Ada MGMP Sekolah; 2. Ada MGMP Sanggar; 3. Ada MGMP Kab/Kota; 4. Ada MGMP Propinsi Skor 5 jika semua unsur ada

√Skor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

11 Frekuensi pembahasan pengembangan instrumen penilaian setiap semester per mata pelajaran (minimal 5 mapel)

Skor 5 jika > 4 kali

Skor 4 jika 4 kali

Page | 56

Page 57: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Skor 3 jika 2 - 3 kaliSkor 2 jika < 2 kaliSkor 1 jika tidak ada

12 Persiapan sistem penilaian :

1. analisis KKM setiap mata pelajaran; 2. Rancangan sistem penilaian; 3. Ada program remedial; 4. Ada program pengayaan Skor 5 jika semua unsur ada

√Skor 4 jika 3 unsur adaSkor 3 jika 2 unsur adaSkor 2 jika 1 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

13 Pelaksanaan sistem penilaian :

1. Ulangan Harian; 2. Ulangan Tengah Semester; 3. Ulangan Akhir Semester; 4. Tugas Terstruktur; 5. Tugas Mandiri Skor 5 jika semua unsur ada

√Skor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

14 Pelaporan sistem penilaian :

1. Kumpulan soal ulangan harian; 2. Kumpulan soal ulangan tengah semester; 3. Kumpulan soal akhir semester; 4. Kumpulan nilai (leger); 5. Kumpulan soal remedial; 6. Kumpulan soal pengayaan Skor 5 jika semua unsur ada

√Skor 4 jika 5 unsur adaSkor 3 jika 3 - 4 unsur adaSkor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

15 Kriteria kenaikan kelas & kelulusan melibatkan : 1. Kepala Sekolah; 2. Wakil Kepala Sekolah; 3. Dewan Guru; 4. Komite Sekolah; 5. OSIS Skor 5 jika semua unsur ada

Skor 4 jika 4 unsur ada Skor 3 jika 3 unsur ada Skor 2 jika 1 - 2 unsur ada Skor 1 jika tidak memiliki

16 Sekolah melakukan evaluasi kinerja guru dalam melaksanakan sistem penilaian

1. tes tulis dengan satu lembar jawab ; 2. produk ; 3. unjuk kerja ; 4. proyek ; 5. porto folio Skor 5 jika semua unsur ada

Skor 4 jika 4 unsur adaSkor 3 jika 3 unsur ada

Page | 57

Page 58: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Skor 2 jika 1 - 2 unsur adaSkor 1 jika tidak memiliki

Perolehan Nilai Skor 0 0 0 8 50 Total Perolehan Skor 58 Presentase Kinerja 96,00% KETERANGAN : Skor Maksimal = Jumlah komponen x 5 Presentase kinerja = (Total Perolehan Skor / Skor Maksimal) x 100% = 96%

4. Perspektif Pembelajaran Karyawan dan Pertumbuhan.

Seperti telah digambarkan dalam model analisis diatas, untuk mengukur

perspektif pembelajaran karyawan dan pertumbuhan yaitu ada tiga dimensi (1)

sumber daya manusia (human capital), (2) arus informasi (information capital)

dan (3) iklim organisasi.

Instrumen Perspektif Pembelajaran Karyawan dan Pertumbuhan

No. Indikator Pemenuhan Standar

Skor Keterangan1 2 3 4 5

1 Rasio jumlah guru terhadap rombongan belajar

Skor 5 jika ≥ 2,3 : 1 rombel

√Skor 4 jika 1,6 - 2,2 : 1 rombelSkor 3 jika 1,5 : 1 rombelSkor 2 jika 1 : 1 rombelSkor 1 jika < 1 rombel

2 Tingkat kelayakan (Kualifikasi) pendidikan guru

Skor 5 jika S3 = 25%

Skor 4 jika S2 = 50%Skor 3 jika S1 = 100%Skor 2 jika S1 < 100%Skor 1 jika masih ada D3

3 Kesesuaian bidang keahlian dengan mata pelajaran yang diajarkan

Skor 5 jika 100% sesuai

Skor 4 jika 85% - 99% sesuaiSkor 3 jika 80% - 84% sesuaiSkor 2 jika 75% - 79% sesuaiSkor 1 jika < 70% sesuai

4 Rasio tenaga perpustakaan terhadap jumlah siswa

Skor 5 jika 1 : < 240-319

Skor 4 jika 1 : 320 -359Skor 3 jika 1 : 360Skor 2 jika 1 : > 360Skor 1 jika tidak ada

5 Rasio tenaga laboran Fisika terhadap rombongan Page | 58

Page 59: Lap supervisi bsc sman 2 smg

belajarSkor 5 jika 1 : < 9 rombel

Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada

6 Rasio tenaga laboran Biologi terhadapa rombongan belajar

Skor 5 jika 1 : < 9 rombel

Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada

7 Rasio tenaga laboran Kimia terhadap rombongan belajar

Skor 5 jika 1 : < 9 rombel

Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada

8 Rasio tenaga laboran IPS terhadap rombongan belajar

Skor 5 jika 1 : < 9 rombel

Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada

9 Rasio tenaga teknisi Komputer terhadap rombongan belajar

Skor 5 jika 1 : < 9 rombel

Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada

10 Rasio tenaga laboran Bahasa terhadap rombongan belajar

Skor 5 jika 1 : < 9 rombel

Skor 4 jika 1 : 9 rombelSkor 3 jika 1 : 9 - 12 rombelSkor 2 jika 1 : > 12 rombelSkor 1 jika tidak ada

11 Rasio jumlah tenaga Tata Usaha terhadap rombongan belajar

Skor 5 jika 1/2 jumlah RB +1

Skor 4 jika 1/2 jumlah RBSkor 3 jika 1/2 jumlah RB -1Skor 2 jika < 1/2 jumlah RB -1Skor 1 jika tidak ada

Page | 59

Page 60: Lap supervisi bsc sman 2 smg

12 Tingkat pendidikan Kepala Sekolah Skor 5 jika S3 Skor 4 jika S2 √ Skor 3 jika S1 Skor 2 jika < S1 Skor 1 jika D3

13Memiliki peta pemenuhan standar kecukupan jumlah Skor 5 jika amat sangat baik Skor 4 jika sangat baik √ Skor 3 jika baik Skor 2 jika cukup baik Skor 1 jika kurang baik

14

Guru memiliki peta karakteristik peserta didik ( gaya belajar, potensi, kesulitan belajar, bekal ajar awal)

Skor 5 jika 100% guru memiliki peta

Skor 4 jika 80%-99% guru memiliki petaSkor 3 jika 65%-79%guru memiliki petaSkor 2 jika 51%-64%guru memiliki petaSkor 1 jika < 51%guru memiliki peta

15

Guru yang mengikuti diklat dalam 1 tahun terakhir Skor 5 jika 100% guru mengikuti diklat Skor 4 jika 80%-99% guru mengikuti diklat √ Skor 3 jika 65%-79%guru mengikuti diklat Skor 2 jika 51%-64%guru mengikuti diklat Skor 1 jika < 51%guru mengikuti diklat

16

Guru yang telah menulis karya ilmiah (PTK, Makalah, buku pelajaran, Karya inovatif, alat peraga) dalam 1 tahun terakhir Skor 5 jika 100% guru memiliki KTI Skor 4 jika 80%-99% guru memiliki KTI √ Skor 3 jika 65%-79%guru memiliki KTI Skor 2 jika 51%-64%guru memiliki KTI Skor 1 jika < 51%guru memiliki KTI

Guru yang aktif dalam kegiatan KKG/MGMP Skor 5 jika 100% guru aktif mengikuti Skor 4 jika 80%-99% guru aktif mengikuti √ Skor 3 jika 65%-79% guru aktif mengikuti Skor 2 jika 51%-64% guru aktif mengikuti

Skor 1 jika < 51% guru aktif mengikuti guru memiliki sertifikat

17Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik (guru profesional di bidangnya)

Skor 5 jika 100% guru memiliki sertifikat √Page | 60

Page 61: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Skor 4 jika 80%-99% guru memiliki sertifikatSkor 3 jika 65%-79%guru memiliki sertifikatSkor 2 jika 51%-64%guru memiliki sertifikatSkor 1 jika < 51%guru memiliki sertifikat

Perolehan Nilai Skor Total Perolehan Skor 62 Presentase Kinerja 78,00% KETERANGAN : Skor Maksimal = Jumlah komponen x 5

Presentase kinerja = (Total Perolehan Skor / Skor Maksimal) x 100% =

78%

Dari hasil analisis tersebut telah dipaparkan di atas dan bisa kita lihat

efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang .

Berarti bahwa sekolah dalam hal ini telah melakukan hal yang sangat baik

dalam upaya pemenuhan delapan standar nasional pendidikan. Dari delapan standar

nasional pendidikan standar penilaian menurut pengamat perlu mendapatkan

perhatian khusus karena memperoleh kriteria baik dengan perolehan nilai 90 %. Hal

ini terungkat melalui studi dokumen dan wawancara serta pengamatan guru.

Berikut ini akan dibahas mengenai permasalahan atau kendala yang dihadapi

sekolah sekaligus memberi alternatif untuk pemecahan masalah /tindak lanjut

menggunakan konsep Balance Scorecard.

Komponen Nilai PermasalahanAlternatif pemecahan masalah /tindak lanjut

Perspektif Kepuasan Pelanggan

Baik - Rasio alat praktek yang masih kurang

- Perlu adanya penambahan alat praktek secara bertahap

Perspektif Keuangan

Baik - Alokasi anggaran sekolah yang masih kurang dalam pencapaian standar

- Koordinasi dengan instansi terkait (Dinas dan Pemkot)

Page | 61

Page 62: Lap supervisi bsc sman 2 smg

sarprasPerspektif Proses Internal

Sangat Baik

- Masih ada beberapa guru yang belum menyusun kisi-kisi soal

- Masih ada beberapa guru yang system penilaiannya belum mengunakan model penilaian yang disesuiakan dengan perkembangan teknologi

- Perlu diadakan workshop sistem penilaian

Pembelajaran Karyawan dan Pertumbuhan

Cukup Baik

- Kualifikasi tenaga pendidikan masih ada yang belum sarjana (D.3)

- Jumlah tenaga pustakawan yang kurang

- Tidak memiliki tenaga laboran

- Memberikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk meningkatan kualifikasi pendidikan ke jenjang sarjana

- Mengusulkan pengangkatan tenaga pustakawan dan laboran ke dinas terkait atau mengangkat tenaga pustakawan dan laboran secara bertahap sesuai dengan kemampuan financial sekolah

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa

tupoksi pengawas sekolah melakukan penilaian, pembinaan dan pemantauan yang

dilaksanakan secara intens dan berkesinambungan melalui pendekatan dan berbagai Page | 62

Page 63: Lap supervisi bsc sman 2 smg

metode yang sesuai dapat meningkatkan hasil kepengawasan baik akademik maupun

manajerial.

Peningkatan hasil pengawasan tersebut dapat dilihat dicapainya :

1. Nilai kinerja guru SMA

a. Guru dalam mempersiapkan pembelajaran dari 6 orang guru memperoleh

nilai rata-rata 100 % (Amat Baik).

b. Guru dalam penampilan pelaksanaan pembelajaran dari 6 guru yang

memperoleh nilai Amat Baik meskipun belum sempurna yaitu 97, 6 %.

2. Analisis Rekapitulasi Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang

menggunakan Konsep Balance Scorecard

Tabel Rekapitulasi Efektivitas Manajemen di SMAN 2 Semarang menggunakan

Konsep Balance Scorecard

No Standar Presentase Kategori

1 Perspektif Kepuasan Pelanggan 90% Sangat Baik 2 Perspektif Keuangan 80% Baik 3 Perspektif Proses Internal 90% Sangat Baik 4 Perspektif Pembelajaran dan

Pertumbuhan78% Baik

Jumlah kinerja Rerata Kinerja 85% Sangat Baik

3. Hasil supervisi manajerial yang dilakukan menunjukkan bahwa kinerja yang

dilakukan oleh SMA Negeri 2 Semarang dalam upaya pemenuhan SNP adalah

sangat baik.

B. Rekomendasi

Bagi pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten/Kota :

1. Untuk Peningkatan kinerja guru :

a. Untuk meningkatkan kinerja guru, pemangku kepentingan tingkat Kabupaten

perlu membuat kebijakan tentang pemenuhan standar sarana dan prasarana.

Page | 63

Page 64: Lap supervisi bsc sman 2 smg

b. Sosialisasi Permendiknas No. 81a tahun 2014 tentang standar proses terus

dilakukan selama penyusunan RPP belum mengacu ke sana .

c. Adanya pelatihan bagi guru sesuai dengan kompetensi guru.

2. Untuk Pemenuhan 8 (Delapan) Standar Nasional Pendidikan :

a. Dinas pendidikan dalam upaya pemberian grant/bentuk bantuan apapun ke

sekolah agar melibatkan pengawas sekolah. Karena Pengawas sekolah yang

lebih mengetahui kondisi sebenarnya di sekolah.

b. Hal ini sangat penting karena banyak sekolah yang semestinya wajib

mendapat bantuan ternyata bantuan itu diberikan ke sekolah mestinya tidak

perlu .

LAMPIRAN

Page | 64

Page 65: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 65

Page 66: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Dokumentasi Pelaksanaan Praktik SupervisiPage | 66

Page 67: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 67

Page 68: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 68

Page 69: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 69

Page 70: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 70

Page 71: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 71

Page 72: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 72

Page 73: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 73

Page 74: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 74

Page 75: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 75

Page 76: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 76

Page 77: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 77

Page 78: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 78

Page 79: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 79

Page 80: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 80

Page 81: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 81

Page 82: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 82

Page 83: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 83

Page 84: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 84

Page 85: Lap supervisi bsc sman 2 smg

Page | 85

Page 86: Lap supervisi bsc sman 2 smg