8/16/2019 Lampiran spmkk 836
1/29
Lampiran
Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor : 836/Menkes/SK/VI/2005
Tangga : 2 !uni 2005
"#$%M&N "#N'#M(&N'&N M&N&!#M#N KIN#)!& *"MK+
"#)&,&T $&N (I$&N
(&( I
"#N$&-.L.&N
Pada hakekatnya pelayanan keperawatan dan kebidanan dalam sistem pelayanan
kesehatan merupakan proses pelayanan profesional yang diberikan oleh tenaga
perawat dan bidan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik
yang sehat maupun yang sakit, berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan dan
kebidanan yang ada.
Reformasi Pembangunan mengamanatkan perlu dilakukannya pembaharuan
melalui reformasi total kebijakan pembangunan dalam segala bidang. Reformasi
pembangunan bidang kesehatan telah dilaksanakan dengan ditetapkannya visi
pembangunan kesehatan di Indonesia yang baru, yaitu Indonesia Sehat 2!.
"alam rangka mewujudkan visi Indonesia Sehat 2! telah ditetapkanlah misi
pembangunan yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara
dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau,serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
#ntuk keberhasilan pembangunan kesehatan di era desentralisasi,
penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan harus berangkat dari masalah dan
potensi spesifik masing-masing daerah dan berlangsung se$ara profesional,
meliputi a% &onsolidasi manajemen sumber daya manusia, b% Penguatan aspek-
aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, semangat pengabdian, dan kode etik
profesi, $% Penguatan konsep profesionalisme kesehatan, dan d% 'liansi strategis
antara profesi kesehatan dengan profesi-profesi lain terkait. #ntuk menilaikeberhasilan tersebut ditetapkan standar pelayanan minimal (SP)% bidang
kesehatan di kabupaten*kota. "engan SP) ini diharapkan pelayanan kesehatan
yang paling mendasar dan esensial dapat dipenuhi pada tingkat yang paling
minimal se$ara nasional.
1
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
2/29
"alam rangka analisis situasi pelayanan keperawatan dan kebidanan yang terkait
dengan berbagai permasalahan dan perkembangan kesehatan sebagaimana
tersebut di atas, "irektorat Pelayanan &eperawatan "epkes bekerja sama dengan
+ mengadakan penelitian tentang pelayanan keperawatan dan kebidanan
yang dilakukan pada tahun 2 di Propinsi &alimantan imur, Sumatera #tara
dan Sulawesi #tara, /awa 0arat dan "&I, menunjukkan gambaran sebagai
berikut1 !%.,34 perawat dan bidan selama 5 tahun terakhir tidak pernah
mengikuti pelatihan, 2%.53,64 perawat dan bidan masih melakukan tugas-tugasnon keperawatan, 5% 7,74 perawat dan bidan tidak memiliki uraian tugas se$ara
tertulis dan 7% belum dikembangkan monitoring dan evaluasi kinerja perawat dan
bidan se$ara khusus.
0erdasarkan kondisi tersebut dan dalam rangka mengembangkan profesionalisme
perawat dan bidan, "irektorat Pelayanan &eperawatan bersama + dan #8)
pada tahun 2! mengembangkan suatu model peningkatan kinerja perawat dan
bidan di puskesmas dan rumah sakit yang kemudian dikenal sebagai
9Pengembangan )anajemen &inerja: (P)&%. )odel ini telah diterapkan di
&abupaten Sleman ("I;%, &abupaten )agelang, &abupaten Semarang dan&abupaten 8robogan (/awa engah%, dan &abupaten abanan (0ali%. "ari hasil
evaluasi yang dilakukan pada bulan /anuari
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
3/29
(&( II
"#N'#M(&N'&N M&N&!#M#N $&N KIN#)!& *"MK+
"#)&,&T $&N (I$&N
& "engertian 1asaah Tuuan 4an Sasaran
"engertian
Pengembangan )anajemen &inerja (P)&% perawat dan bidan adalah suatu
upaya peningkatan kemampuan manajerial dan kinerja perawat dan bidan
dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana*
institusi pelayanan kesehatan untuk men$apai pelayanan kesehatan yang
bermutu.
2 1asaah
P)& memfasilitasi ter$iptanya budaya kerja perawat dan bidan yang
mengarah kepada upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan dankebidanan yang didasarkan pada profesionalisme, IP>&, aspek legal,
berlandaskan etika untuk mendukung sistem pelayanan kesehatan se$ara
komprehensif.
3 Tuuan
Tuuan .mum:
)eningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan di
sarana*institusi pelayanan kesehatan.
Tuuan Khusus :
a. )eningkatnya pengetahuan dan keterampilan perawat dan bidan?
b. )eningkatnya kepatuhan penggunaan standar dalam melakukan
pelayanan keperawatan dan kebidanan?
$. )eningkatnya kemampuan manajerial pelayanan keperawatan dan
kebidanan?
d. )eningkatnya pelaksanaan monitoring kinerja perawat dan bidan
berdasarkan indikator kinerja yang disepakati?
e. )eningkatnya kegiatan diskusi refleksi kasus ("R&% keperawatan dan
kebidanan?
3
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
4/29
f. )eningkatnya mutu asuhan keperawatan dan kebidanan?
g. )eningkatnya kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan dan
kebidanan?
Sasaran
Sasaran kegiatan P)& adalah 1
a. Perawat dan bidan pelaksana, serta manajer lini pertama (first line
manager % yaitu1 kepala ruangan, wakil kepala ruangan di RS, perawat
dan bidan sebagai penanggung jawab program di Puskesmas, serta
pimpinan keperawatan*kebidanan di sarana pelayanan kesehatan
lainnya.
b. Pimpinan sarana kesehatan, "irektur, &epala 0idang*&epala Seksi,
&epala Instalasi dan supervisor (rumah sakit%, &epala Puskesmas, dan
&epala sarana pelayanan kesehatan lainnya.
( Kerangka Konsep "MK pera7at 4an i4an
&erangka konsep perawat dan bidan akan dideskripsikan dalam alur
pendekatan sistem yaitu adanya input, proses, dan output sebagaimana pada
skema di bawah ini.
4
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
5/29
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
6/29
kepuasan kerja dan mendorong dikembangkannya sistem penghargaan yang
berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan keperawatan dan kebidanan
serta pelayanan kesehatan se$ara keseluruhan.
P)& yang diterapkan di rumah sakit, puskesmas, atau sarana pelayanan
kesehatan lain menjadi bagian dari sistem pelayanan kesehatan termasuk
:$lini$al governan$e: yang ada di sarana kesehatan dimaksud. Sistem :$lini$al
governan$e: menjamin setiap orang dalam organisasi bertanggung jawab
dalam memberikan pelayanan. P)& menjamin seluruh perawat dan bidan
mempunyai tanggung jawab yang jelas dan memahami akuntabilitas mereka
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. )elalui P)& akan
dapat diperoleh perubahan-perubahan internal dalam keperawatan dan
kebidanan serta perubahan eksternal pada organisasi. Perubahan dimaksud
antara lain Perawat dan 0idan se$ara terus menerus belajar untuk
meningkatkan pemahaman dan kemampuan pribadi? merubah model mental
dalam praktik keperawatan dan kebidanan melalui struktur yang sistimatis
dalam penerapan standar keperawatan dan kebidanan? pimpinan dan semua
staf menyusun visi bersama sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelayanankesehatan bagi masyarakat? pimpinan termotivasi untuk mengembangkan diri
dan timnya guna memperoleh tim kerja yang kuat dan solid.
"alam proses P)& mendorong terjadinya proses belajar se$ara terus menerus
dan peningkatan penggunaan standar dan monitoring, sehingga pada akhirnya
dapat diperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi untuk memper$epat
pen$apaian indikator SP) &abupaten*&ota serta menunjang Indonesia Sehat
2!
9 "MK "era7at 4an (i4an seagai agian integra 4ari "eaananKesehatan
#ntuk memudahkan pemahaman dalam penerapan P)&, pengintegrasian
konsep P)& dalam sistem pelayanan kesehatan di masing-masing institusi
rumah sakit dan puskesmas dibahas se$ara terpisah sebagaimana
digambarkan pada skema di bawah ini. "alam skema berikut menggambarkan
perlunya perawat dan bidan senior melakukan monitoring keseluruhan proses
manajemen termasuk memonitor indikator kun$i kinerja, memfasilitasi diskusi
kasus dan membantu staf untuk meningkatkan kinerja dalam rangka men$apai
mutu pelayanan sebagaimana yang diharapkan oleh institusi pelayanan
kesehatan
!. P)& #ntuk Perawat dan 0idan di Puskesmas
6
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
7/29
7
Pasien
(dalam
gedung)
Pelaanan
Kese!atan
PelaananNon
Kese!atan
Luar
"edung
Pelaanan
Medi#
Asu!an
#e era%atan
Asu!an
Keidanan
Pengemangan Mana'emen Kiner'a (PMK)
Pera%at dan idan
Uraian Tugas
Standarisasi
Indi#ator #iner'a
Monitoring dan
imingan
is#usi *e+le#si
Kasus
Penanganan
$enim$angan
"MK "era7at 4an (i4anSeagai Su;Sistem "eaanan Kesehatan 4i "uskesmas
,A
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
8/29
P)& perawat dan bidan yang diterapkan di puskesmas berdampak pada
meningkatnya kepatuhan dalam penggunaan standar dan uraian tugas.
Penerapan standar dalam setiap pemberian asuhan keperawatan dan
kebidanan diikuti dengan monitoring dan evaluasi berdasar pada indikator
kinerja klinik yang telah ditetapkan. Penerapan standar dan uraian tugas
se$ara konsekuen merupakan salah satu indikator mutu*@uality assuran$e
dalam pemberian pelayanan kesehatan di puskesmas. Auality assuran$e di
puskesmas menekankan peningkatan performa tenaga kesehatan
termasuk perawat dan bidan dan sejauhmana masalah pelayanan yang
ditemuan dapat diatasi se$ara holistik dan komprehensif dengan
menggunakan pendekatan peme$ahan masalah. "iskusi refleksi kasus
merupakan media strategis untuk mengidentifikasi masalah dan
menetapkan alternatif mangatasinya.
2. P)& perawat dan bidan di Rumah Sakit
#paya peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit telah
dilaksanakan se$ara terus menerus dengan pemantauan dan pengendalian
dari tim gugus kendali mutu rumah sakit. Penilaian akreditasi rumah sakit
sebagai bagian dari sistem peningkatan mutu dilaksanakan untuk
mengukur dan meme$ahkan masalah pada tingkat input dan proses,
sedangkan pada tingkat output digunakan instrumen mutu pelayanan
rumah sakit. P)& perawat dan bidan yang diterapkan di rumah sakit
menekankan pada pentingnya penggunaan standar dalam pemberian
asuhan keperawatan dan kebidanan. Penerapan standar dalam setiappemberian asuhan dimaksud diikuti dengan monitoring dan evaluasi
berdasar pada indikator kinerja klinik yang telah ditetapkan. Penerapan
standar, prosedur, dan uraian tugas se$ara konsekuen merupakan salah
satu indikator mutu dalam pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit menekankan peningkatan
performa tenaga kesehatan termasuk perawat dan bidan sehingga tenaga
ini akan mampu untuk mengidentifikasi masalah mutu se$ara tepat,
meren$anakan penyelesaiannya, dan mengatasi masalah pelayanan
se$ara holistik dan komprehensif. "iskusi refleksi kasus dalam P)& ini
merupakan media strategis untuk mengidentifikasi masalah danmenetapkan alternatif mengatasinya berdasar pada standar dan prosedur
pelayanan, sehingga mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan dapat
terjaga dan ditingkatkan se$ara terus menerus.
8
"asien
Pelaanan
Non
Kese!atan
Pelaanan
Kese!atan
Pelaanan
Medi#
Asu!an
#e era%atan
Asu!an
Keidanan
Pengemangan Mana'emen Kiner'a (PMK)
Pera%at dan idan
"KM dan
A#reditasi
Uraian Tugas
Standarisasi
Indi#ator
Kiner a
is#usi *e+le#si
Kasus
Monitoring dan
imingan
Penanganan
$enim$angan
"MK "era7at 4an (i4an
Seagai Su;Sistem "eaanan Kesehatan 4i )umah Sakit
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
9/29
$ K%M"%N#N "MK
"alam menerapkan P)& diperlukan pelatihan ketrampilan manajerial bagi
setiap manajer lini pertama perawat dan bidan dalam mengelola kinerja staf.
Pada pelatihan tersebut ditekankan pada penguasaan B komponen P)&.
&omponen dimaksud men$akup1 standar, uraian tugas, indikator kinerja,
sistem monitoring , dan diskusi refleksi kasus.
!. Standar
&omponen utama yang menjadi kun$i dalam P)& adalah Standar, yang
meliputi Standar Profesi, standar operasional prosedur (SP%, dan
pedoman-pedoman yang digunakan oleh perawat dan bidan di sarana
pelayanan kesehatan.
Standar keperawatan dan kebidanan bermanfaat sebagai a$uan dan dasar
bagi perawat dan bidan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
bermutu sehingga setiap tindakan dan kegiatan yang dilakukan berorientasi
pada budaya mutu. Selain hal tersebut standar dapat meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pekerjaan, dapat meningkatkan motivasi danpendayagunaan staf, dapat digunakan untuk mengukur mutu pelayanan
keperawatan dan kebidanan, serta melindungi masyarakat*klien dari
pelayanan yang tidak bermutu.
"alam implementasi P)&, perawat dan bidan dibimbing se$ara khusus
untuk menyusun dan mengembangkan SP yang nantinya akan digunakan
sebagai a$uan di sarana pelayanan kesehatan setempat.
2. #raian tugas
#raian tugas adalah seperangkat fungsi, tugas, dan tanggungjawab yang
dijabarkan dalam suatu pekerjaan yang dapat menunjukkan jenis dan
spesifikasi pekerjaan, sehingga dapat menunjukkan perbedaan antara set
pekerjaan yang satu dengan yang lainnya. #raian tugas merupakan dasar
utama untuk memahami dengan tepat tugas dan tanggung jawab serta
akuntabilitas setiap perawat dan bidan dalam melaksanakan peran dan
fungsinya. &ejelasan uraian tugas dimaksud dapat memandu setiap
perawat dan bidan untuk melaksanakan kegiatan sehingga pada akhirnya
dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di sarana pelayanan
kesehatan setempat. "engan adanya uraian tugas yang jelas bagi setiap jabatan klinis akan memudahkan manajer*pimpinan untuk menilai kinerja
staf se$ara obyektif dan dapat digunakan sebagai dasar upaya promosi staf
ke jenjang yang lebih tinggi.
9
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
10/29
Selama proses penerapan P)&, perawat dan bidan difasilitasi untuk
mengidentifikasi kembali seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. asil
identifikasi masing-masing perawat dan bidan dibahas dalam kelompok
untuk menghasilkan uraian tugas sesuai dengan posisi pekerjaan dan
standar yang telah disepakati. "engan melibatkan perawat dan bidan
dalam proses perumusan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang
jelas terhadap uraian tugas dari suatu pekerjaan dan akan memberi
keyakinan dan dorongan untuk menilai tingkat kemampuan diri (self evaluation% dan peningkatan motivasi kerja perawat dan bidan.
5. Indikator kinerja
Indikator kinerja perawat dan bidan adalah variabel untuk mengukur
prestasi suatu pelaksanaan kegiatan dalam waktu tertentu. Indikator yang
berfokus pada hasil asuhan keperawatan dan kebidanan kepada pasien
dan proses pelayanannya disebut indi$ator klinis. Indikator klinis adalah
ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk mengukur dan mengevaluasi
kualitas asuhan pasien yang berdampak terhadap pelayanan.
Indikator klinis P)& ini diidentifikasi, dirumuskan, disepakati, danditetapkan bersama diantara kelompok perawat dan bidan serta manajer
lini pertama keperawatan*kebidanan (first line manajer%, untuk mengukur
hasil kinerja klinis perawat dan bidan terhadap tindakan yang telah
dilakukan, sehingga variabel yang akan dimonitor dan dievaluasi menjadi
lebih jelas bagi kedua belah pihak.
5. "iskusi Refleksi &asus ( "R& %.
"iskusi refleksi kasus adalah suatu metoda dalam merefleksikan
pengalaman klinis perawat dan bidan dalam menerapkan standar dan
uraian tugas. Pengalaman klinis yang direfleksikan merupakan pengalamanaktual dan menarik baik hal-hal yang merupakan keberhasilan maupun
kegagalan dalam memberikan pelayanan keperawatan dan*atau kebidanan
termasuk untuk menemukan masalah dan menetapkan upaya
penyelesaiannya misal dengan adanya ren$ana untuk menyusun SP baru
"R& dilaksanakan se$ara terpisah antara profesi perawat dan bidan
minimal satu bulan sekali selama C menit dengan tujuan untuk
mengembangkan profesionalisme, membangkitkan motivasi belajar,
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, aktualisasi diri serta
menerapkan teknik asertif dalam berdiskusi tanpa menyalahkan dan
memojokkan antar peserta diskusi. indak lanjut "R& ini dapat berupa
kegiatan penyusunan SP-SP baru sesuai dengan masalah yang
ditemukan.
10
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
11/29
B. )onitoring
&egiatan monitoring meliputi pengumpulan data dan analisis terhadap
indikator kinerja yang telah disepakati yang dilaksanakan se$ara periodik
untuk memperoleh informasi sejauhmana kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dengan ren$ana. )onitoring bermanfaat untuk mengidentifikasi
adanya penyimpangan dan memper$epat pen$apaian target.
)onitoring perlu diren$anakan dan disepakati antara pimpinan, supervisor
terpilih dan pelaksana. )onitoring dilakukan terhapap indi$ator yang telah
ditetapkan guna mengetahui penyimpangan kinerja atau prestasi yang
di$apai, dengan demikian setiap perawat*bidan akan dapat menilai tingkat
prestasinya sendiri. asil monitoring yang dilaksanakan oleh supervisor
diinformasikan kepada staf. 0ila terjadi penyimpangan, supervisor bersama
pelaksana mendiskusikan masalah tersebut dan hasilnya dilaporkan
kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan dan tindak lanjut.
# "rinsip;prinsip "MK "era7at 4an (i4an
Prinsip-prinsip yang diterapkan dalam P)& Perawat dan 0idan men$akup1
!. &omitmen
&omitmen dapat diartikan sebagai janji atau tanggung jawab . al ini dapat
diartikan bahwa setiap orang*pihak*institusi yang berkomitmen terhadap
P)& berjanji untuk melaksanakan P)&. 'danya komitmen ini sangat
diperlukan mulai dari tingkat pimpinan*pengambil keputusan di
pemerintahan kabupaten*kota, dinas kesehatan kabupaten*kota, rumah
sakit, puskesmas, I0I, PP=I dan institusi lain yang terkait dengan
pelaksanaan P)&.
&omitmen ini merupakan salah satu komponen yang dapat menjamin
kesinambungan kegiatan.
2. &ualitas
Pelaksanaan P)& diarahkan untuk meningkatkan kualitas S")
keperawatan dan kebidanan meliputi kinerja dan hasil pelayanannya.
"engan meningkatnya kualitas tenaga perawat dan bidan diharapkan akan
ter$ermin dalam kinerja sehari-hari di tempat kerja. Peningkatan kinerja
perawat dan bidan akan mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan
menjadi lebih baik sehingga akan memperbaiki $itra pelayanan
keperawatan dan kebidanan di sarana pelayanan kesehatan.
11
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
12/29
5. &erja im
P)& tidak hanya ditujukan kepada perawat dan bidan tetapi juga
mendorong adanya kerjasama kelompok (team work % antar tenaga
kesehatan (perawat, bidan, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya%.
&erjasama tim merupakan salah satu penentu keberhasilan pelayanan
kesehatan.
7. Pembelajaran 0erkelanjutan
"i dalam penerapan P)& memberi kondisi terjadinya pembelajaran
berkelanjutan yang memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya, sehingga dapat mengikuti
perkembangan IP>&.
B. >fektif dan >fisien
"engan menerapkan P)& maka perawat dan bidan dapat bekerja se$ara
efektif dan efisien karena mereka bekerja sesuai dengan standard danuraian tugas serta diikuti dengan monitoring dan evaluasi yang dapat
meminimalkan kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan. 'danya kejelasan
tugas memungkinkan setiap orang bekerja pada area yang telah
ditetapkan.
12
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
13/29
(&( III
ST)&T#'I $&N "#L&KS&N&&N
1) Strategi
!. )embangun &omitmen
)embangun komitmen ditempatkan pada tempat yang pertama pada
strategi penerapan P)& Perawat dan 0idan, karena komitmen semua
pihak terkait*stakeholder sangat penting untuk langkah selanjutnya.
'pabila komitmen pada stakeholder dapat disepakati maka dapat
merupakan suatu langkah awal yang menentukan untuk keberhasilan
penerapan P)& Perawat dan 0idan.
#ntuk itu se$ara berkesinambungan perlu dilakukan komunikasi dan
kordinasi se$ara terus menerus tentang P)& Perawat dan 0idan
sehingga di$apai suatu pemahaman dan kesepakatan pada stakeholder.
2. )elibatkan Stakeholder
Setelah memperoleh komitmen, keterlibatan stakeholder diharapkan
dapat memberikan dukungan yang nyata baik moril maupun materil untuk
keberhasilan penerapan P)& Perawat dan 0idan.
5. )engelola Sumber "aya
"engan adanya komitmen yang kuat dari para stakeholder diharapkan
pengelolaan S"), sumber dana, dan fasilitas dapat ditingkatkan untuk
mengoptimalkan keberhasilan P)& perawat dan bidan
7. Profesionalisme
Pengelolaan P)& perlu dilaksanakan se$ara profesional didasarkan pada
evidence dan peren$anaan yang matang serta diimplementasikan se$ara
sungguh-sungguh berdasar pada pedoman pelaksanaan P)&, standar
profesi, SP keperawatan dan kebidanan, serta pedoman pelayanan
kesehatan lainnya.
B. "esentralisasi
"alam rangka otonomi daerah, P)& dapat dikembangkan sesuai dengan
kondisi daerah namun tetap berpedoman pada pedoman yang ditetapkan
dalam keputusan ini.
13
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
14/29
( "eaksanaan
"alam rangka pengembangan P)& perawat dan bidan, diperlukan peran serta
aktif dan komitmen dari berbagai pihak mulai dari tingkat Pusat, Propinsi,
&abupaten*&ota, rumah sakit, dan puskesmas. "isamping itu perlu adanya
kejelasan peran di setiap tingkat administrasi dimaksud dan tahapan
pelaksanaannya.
!. Peran dan fungsi tingkat Pusat, Propinsi, &abupaten*&ota, rumah sakit, dan
puskesmas.
a. ingkat pusat ("epkes%
1) )erumuskan kebijakan peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan dan kebidanan?
2) )engembangkan standar dan pedoman, bahan-bahan dan
modul-modul P)&?
3) )enyiapkan sumber daya manusia professional yang dapat
berperan serta aktif dalam kegiatan P)&?
4) Pembinaan S") dalam rangka peningkatan kompetensi
perawat dan bidan?5) )elakukan sosialisasi P)& di semua tingkat administrasi
dan stakeholder serta sektor swasta?
6) )elakukan kerja sama dengan pihak terkait dan donors
agency;
) )elakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan serta tindak
lanjutnya?
b. ingkat propinsi
1) )elaksanakan sosialisasi kebijakan pelayanan keperawatan
dan kebidananan termasuk program peningkatan kinerja perawat
dan bidan (P)&%?
2) )embentuk kordinator keperawatan dan kordinator
kebidanan di tingkat "inas &esehatan Propinsi yang akan
meren$anakan peningkatan pelayanan keperawatan dan kebidanan
termasuk P)&?
3) )enyiapkan sumber daya manusia professional yang dapat
berperan serta aktif dalam kegiatan P)&?
4) Pembinaan S") dalam rangka peningkatan kompetensi
perawat dan bidan?
5) )elakukan kerja sama dengan pihak terkait dan donors
agency;
6) )enyelenggarakan pelatihan P)&?
14
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
15/29
) )elakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan serta tindak
lanjutnya?
$. ingkat &abupaten*&ota
1) )erumuskan kebijakan teknis dan operasional pengembangan
kinerja perawat dan bidan?
2) )elaksanakan sosialisasi kebijakan pelayanan keperawatan
dan kebidananan termasuk program peningkatan kinerja perawat
dan bidan?3) )embentuk kordinator keperawatan dan kordinator
kebidanan di tingkat "inas &esehatan &abupaten*&ota untuk
mengelola P)& dan pelayanan keperawatan dan kebidanan pada
umumnya?
4) )enyiapkan sumber daya manusia professional yang dapat
berperan serta aktif dalam kegiatan P)&?
5) )elakukan kerja sama dengan pihak terkait dan donors
agency;
6) )enyelenggarakan pelatihan P)&?
) Pembinaan S") dalam rangka peningkatan kompetensi
klinis perawat dan bidan?
!) )elakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan serta tindak
lanjutnya?
d. Rumah sakit*puskesmas (sarana pelayanan kesehatan lain%
1) )erumuskan upaya peningkatan kualitas pelayanan
keperawatan dan kebidanan dan peningkatan kinerja perawat dan
bidan?
2) )enetapkan kordinator perawat dan bidan serta tim P)&?3) )enerapkan P)&?
4) )emonitor dan mengevaluasi kinerja perawat dan bidan?
2. ahapan pelaksanaan pelatihan P)&
Pelaksanaan P)& pada suatu daerah (propinsi*kabupaten*kota% meliputi
beberapa tahapan, sebagai berikut 1
a. Persiapan
&egiatan persiapan ini meliputi1 sosialisasi di lingkungan "inas
&esehatan propinsi, pertemuan dengan $alon Pelatih Propinsi,
pertemuan di "inas &esehatan &abupaten* &ota yang akan
menerapkan P)&?
". Pelatihan Pelatih Propinsi
15
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
16/29
#ntuk terlaksananya kegiatan P)& perlu adanya tenaga pelatih di
tingkat propinsi, untuk itu dilakukan pelatihan bagi pelatih tingkat
propinsi (#rovincial $raining of $rainer %. Dalon latih adalah tenaga
perawat dan bidan yang berasal dari "inas &esehatan Propinsi, Institusi
pendidikan keperawatan*kebidanan, organisasi profesi (PP=I dan I0I%,
0alai Eatihan &esehatan (0apekes%, dengan persyaratan yang telah
ditentukan. Pelatih propinsi adalah orang yang mengikuti pelatihan di
tingkat propinsi (#rovincial $raining of $rainer *P% sampai tuntas,sehingga yang bersangkutan dapat memberikan pelatihan lebih lanjut di
&abupaten* &ota
c. Pelatihan Pelatih &abupaten*&ota
"i tingkat kabupaten*kota dilakukan pelatihan untuk pelatih kabupaten*
kota (%istrict $raining of $rainer *"%. Dalon latih adalah perawat dan
bidan dari "inas &esehatan &abupaten*&ota, Institusi pendidikan
keperawatan dan kebidanan, organisasi profesi (PP=I dan I0I%, dari
rumah sakit dengan persyaratan yang telah ditentukan. Pelatihkabupaten adalah orang yang mengikuti " sampai tuntas. Pelatih
kabupaten ini akan melakukan pelatihan lebih lanjut kepada perawat
dan bidan pelaksana di rumah sakit dan puskesmas.
d. Pengkajian di rumah sakit dan puskesmas (&ield 'ssessment)
#ntuk mengetahui sejauh mana materi latihan dan substansi yang
dilatihkan menunjang proses kerja di kemudian hari, perlu dilakukan
pengkajian situasi pekerjaan di rumah sakit dan puskesmas tempat
$alon-$alon latih bekerja. Sehingga pelatihan yang akan dilakukan dapatlebih diarahkan guna meningkatkan kemampuan $alon peserta latih,
dan materi pelatihan lebih bisa diarahkan sesuai kondisi $alon latih.
e. Pertemuan strategis di tingkat kabupaten (%istrict Strategic (eeting)
Pertemuan ini diarahkan untuk memperoleh dukungan dari pimpinan
"inas &esehatan &abupaten*&ota, pimpinan rumah sakit dan
puskesmas, pimpinan Pemerintah &abupaten*&ota, organisasi profesi
(PP=I dan I0I%, institusi pendidikan keperawatan dan kebidanan.
f. Pelatihan perawat dan bidan (tahap !%
Pelatihan tahap pertama dilakukan di dalam kelas, dengan $alon latih
adalah perawat dan bidan pelaksana, atau perawat dan bidan yang
berkedudukan sebagai manager lini pertama, seperti kepala seksi,
16
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
17/29
kepala ruangan atau wakil kepala ruangan di rumah sakit, perawat dan
bidan senior di puskesmas. im pelatih adalah dari tingkat propinsi dan
kabupaten*kota dengan fasilitator dari pelatih nasional.
g. Eokakarya di rumah sakit dan puskesmas (&ield orksho*)
Eokakarya dilakukan diantara pelatihan tahap satu dan dua. Eokakarya
lebih diarahkan untuk memperoleh dukungan dari pimpinan institusi
sarana kesehatan (RS dan puskesmas% dan stake holder yang ada di
RS dan puskesmas.
h. Pelatihan perawat dan bidan (tahap 2%
Pelatihan tahap dua adalah kelanjutan pelatihan tahap pertama dengan
peserta yang sama pada tahap pertama dengan penekanan pada aspek
manajerial
i. Pelatihan SupervisiDalon peserta latih supervisor adalah berasal dari peserta pelatihan
tahap satu dan dua yang memiliki kemampuan*kompetensi sebagai
supervisor. Pelatihan dilakukan untuk lebih memantapkan peranannya
sebagai supervisor dan pembimbing klinis perawat dan bidan.
+. 0imbingan (,oaching) dan )onitoring
0imbingan dilakukan oleh im pelatih ke rumah sakit dan puskesmas
dalam upaya menindak lanjuti kegiatan pas$a pelatihan, sehingga
peserta pelatihan dapat lebih mengoptimalkan hasil pelatihan di tempat
kerja.
k. Pertemuan strategis di tingkat propinsi (#rovincial Strategic meeting)
Pertemuan ini dilakukan untuk mengevaluasi proses kegiatan yang telah
dilakukan, dan dibahas dalam pertemuan ini adalah tindaklanjut yang
akan dilakukan oleh tingkat propinsi pas$a pelatihan, serta
meren$anakan untuk menerapkan kegiatan P)& ke kabupaten*kota lain
yang ada di propinsi tersebut dan menjaga kelangsungannya. Peserta
pertemuan adalah unsur Pemerintahan Propinsi, Institusi Pendidikan
keperawatan dan kebidanan, organisasi profesi, pimpinan "inas
&esehatan propinsi, pimpinan rumah sakit dan pimpinan "inas
&esehatan &abupaten*&ota yang telah menerapkan P)&
17
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
18/29
l. Pelaporan.
Pelaporan seluruh hasil kegiatan berdasarkan dokumentasi proses
kegiatan, dan juga sebagai dasar untuk melakukan monitoring,
pembinaan dan evaluasi.
5. ahap pemantapan P)& di sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit dan
puskesmas%
#ntuk menjaga kelangsungan dan kualitas penerapan P)& di rumah sakit
dan puskesmas pas$a pelatihan P)&, perlu dilaksanakan pemantapan di
masing-masing institusi baik oleh pelaksana keperawatan*kebidanan itu
sendiri maupun oleh pimpinan institusi dan pimpinan wilayah. Pemantapan
P)& di rumah sakit dan puskesmas meliputi pelaksanaan P)& pas$a
pelatihan, supervisi, dan monitoring dan evaluasi.
a. Pelaksanaan komponen P)& oleh perawat dan bidan
Setelah melalui proses pelatihan P)& baik di kelas dan di lapangan(rumah sakit*puskesmas% dilanjutkan dengan penerapan nyata di
institusi masing-masing. Perawat dan bidan diharapkan untuk selalu
menggunakan standar*SP dalam melaksanakan tugas disamping
melaksanakan uraian tugas yang telah dimiliki oleh masing-masing
personel. Perawat dan bidan kordinator melaksanakan fungsi monitoring
dan evaluasi terhadap pelayanan keperawatan dan kebidanan berdasar
pada indikator kinerja yang telah dimiliki dengan menggunakan
instrumen penilaian kinerja. "iskusi refleksi kasus dilaksanakan se$ara
rutin setiap satu bulan sekali untuk membahas permasalahan dan
temuan aktual serta keberhasilan yang telah di$apai. "okumentasi hasil
pelayanan keperawatan dan kebidanan perlu ditingkatkan
pelaksanaannya sehingga dapat dimiliki pertanggung jawaban legal dan
sebagai bahan untuk peren$anaan pelayanan keperawatan dan
kebidanan.
b. Supervisi dan bimbingan
#ntuk menjaga sustainabilitas P)& dalam penerapannya di rumah sakit
dan puskesmas diperlukan supervisi yang terarah dan teren$ana.
Supervisi ini dilaksanakan se$ara berjenjang dan berlanjut di setiap
tingkatan. &ordinator perawat dan bidan melaksanakan supervisi klinik
kepada perawat dan bidan pelaksana dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan. )elalui supervisi ini diharapkan terjadi peningkatan kinerja
18
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
19/29
setelah dilakukan bimbingan klinis terhadap adanya penyimpangan-
penyimpangan penerapan SP maupun uraian tugas.
0imbingan manajerial dilaksanakan oleh pimpinan keperawatan atau
pimpinan institusi terhadap proses peren$anaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan dan kebidanan. 0imbingan dari "inas
&esehatan &abupaten*&ota perlu dilaksanankan se$ara teren$ana dan
berkesinambungan untuk meningkatkan proses kinerja administratif
penerapan P)& perawat dan bidan
$. )onitoring dan evaluasi
)onitoring dan evaluasi P)& ditujukan untuk menilai sejauh mana
pen$apaian indikator kinerja pelayanan keperawatan dan kebidanan.
#ntuk ditingkat operasional, monitoring evaluasi dilaksanakan oleh
kordinator perawat dan bidan terhadap perawat dan bidan pelaksana
dengan mengunakan instrumen monitoring evaluasi serta perlu
diren$anakan se$ara matang. Pimpinan keperawatan*kebidanan yang
lebih tingi atau pimpinan tertinggi institusi melaksanakan monitoring dan
evaluasi terhadap jajaran manajerial di bawahnya untuk memantau dan
menilai sejauh mana indikator administratif dan klinis telah ter$apai.
19
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
20/29
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
21/29
d. +aktu Pelaksanaan
Frekuensi pemantauan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun.
2. ingkat &abupaten*&ota
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas, oleh karenanya
menjadi tugas dinas kesehatan kabupaten*kota untuk melakukan
pembinaan pemantauan dan penilaian terhadap Puskesmas dalam
pelaksanaan P)&.
a. ujuan1
1) )emastikan bahwa pelaksanaan tugas sesuai dengan yang
diren$anakan?
2) )emastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai dengan
standar yang telah disepakati*ditetapkan?
3) )engetahui kemajuan, permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaan P)&?
4) )engetahui inovasi dalam pelaksanaan P)&?
5) )emberikan masukan dan saran upaya peme$ahan masalah?
b. Ruang lingkup
'spek*ruang lingkup dalam melaksanakan pemantauan dan penilaianmeliputi hal sebagai berikut 1
1) Pelayanan terhadap klien?
2) )anajemen program?
3) Pelaksanaan kegiatan yang tertuang dalam peren$anaan?
4) Pengembangan program?
5) Inovasi dalam pelaksanaan?
$. eknik
Pemantauan dan penilaian dapat dilaksanakan melalui berbagai $ara
antara lain1
1) Pengamatan langsung?
21
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
22/29
2) Pertemuan umpan balik?
3) Pengamatan dokumen ($atatan medik, $atatan keperawatan, notulen
pertemuan, dll%?
d. +aktu Pelaksanaan
Pelaksanaan pemantauan sekurang-kurangnya sekali dalam tiga bulan,
dikoordinasikan dan disepakati antara &abupaten*&ota dan Puskesmas,
serta disesuaikan dengan kemampuan, situasi dan kondisi masing-
masing daerah.
5. Puskesmas
Puskesmas telah dilengkapi dengan perangkat manajemen yang terdiri dari
peren$anaan, penggerakan pelaksanaan serta pengawasan, pengendalian
dan pertanggungjawaban. &epala Puskesmas bertanggungjawab untuk
mengkoordinasikan penanggungjawab program dalam pelaksanaan P)&
dan mengintegrasikan P)& dalam manajemen Puskesmas untuk menjaga
kesinambungannya.
a. ujuan
1) )emastikan pelayanan sesuai dengan standar*pedoman?
2) )engetahui hambtan dan permasalahan yang dihadapi oleh
petugas?
3) )elakukan upaya perbaikan dan peningkatan?
b. eknik
Pemantauan dilaksanakan melalui1
1) Pengamatan langsung?
2) Pengamatan dokumen?
3) "iskusi kelompok terarah?
4) Survey pengguna jasa?
$. +aktu pelaksanaan
Pemantauan dan penilaian dilaksanakan se$ara berkala, sekurangnya
sekali dalam sebulan.
22
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
23/29
7. Rumah Sakit.
Rumah sakit telah dilengkapi dengan perangkat manajemen yang terdiri
dari peren$anaan, peggerakan, pelaksanaan, pengawasan dan
pertanggungjawaban .
"irektur Rumah Sakit bertanggung jawab untuk membentuk im P)&
dengan menetapkan seorang koordinator yang bertanggungjawab untuk
mengkoordinasikan penanggungjawab setiap ruangan dalam pelaksanaan
P)& dan mengintegrasikan P)& dalam manajemen rumah sakit untuk
tetap menjaga kesinambungan
a. ujuan
!% )emastikan pelayanan dilaksanakan sesuai
standar*SP yang telah ditetapkan?
2% )engetahui adanya hambatan dan permasalahan yang
dihadapi oleh perawat dan bidan?
5% )elakukan upaya perbaikan dan meningkatkan mutu
pelayanan &eperawatan dan &ebidanan?
b. eknik
Pemantauan dilaksanakan melalui 1
1) Pengamatan langsung?
2) Pengamatan dokumen?
3) "iskusi kelompok terarah?
4) Survei pengguna jasa?
$. +aktu Pelaksanaan
Pemantauan dilaksanakan se$ara berkala sekurang-kurangnya sekali
dalam tiga bulan disesuaikan dengan kemampuan, situasi, dan kondisi
masing
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
24/29
IN$IK&T%) "#N#)&"&N "MK
$I TIN'K&T ")%"INSI K&(."&T#N/K%T&
$&N S&)&N& "#L&
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
25/29
im Pelatih
tingkat propinsi
im monitoring
ersedia danauntuk
penerapan,
pelatihan tim
dan monitoring
"itetapkan
penanggung
jawab kegiatan
(S& "inkes%
"itetapkan tim
pelatih (S&
"inkes%
0imbingan dan
supervisi
)elakukan roll
out ke
kabupaten* kota
dan bidan yang
dilatih
Kaupaten/
kota
&ebijakan &ab*
&ota yang
mendukung
P)& perawat
dan bidan
"ukungan daristake holder
Pelatih
&abupaten*kota
im monitoring
ersedia dana
untuk
penerapan,
pelatihan tim
dan monitoring
"itetapkan
penanggung
jawab dan
Sosialisasi ke
RS*Puskesmas
Penerapan dan
roll out P)&
)onitoring dan
evaluasi sesuai
jadwal
0imbingan dan
supervisi se$ara
periodik
)eningkat jumlah
rumah sakit dan
puskesmas yang
menerapkan P)&
)eningkatnya
jumlah perawatdan bidan yang
telah ikut
pelatihan P)&
perawat dan
bidan
25
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
26/29
$oordinator
Perawat dan
bidan tingkat
&ab*&ota (S&
"inkes%
"itetapkan
tim pelatih (S&
"inkes%
Peren$ana
an roll out
)umah
sakit
&ebijakan
RS yang
mendukung
P)& perawat
dan bidan
"ukungandari stake holder
'da
seorang
koordinator yang
bertanggung
jawab dalam
penerapan P)&
(mengumpulkan
data, evaluasi,dan pelaporan
ke "inkes%
ersedia dana
untuk
penerapan,
pelatihan dan
monitoring
Peren$anaan
roll out keruangan lain
/adwal monev
Semua ruangan
'da
kegiatan
sosialisasi dan
roll out ke
ruangan
perawatan lain )enyusun
SP
)enyusun
uraian tugas dan
indikator kinerja
klinis perawat
dan bidan
)enyusun jadwal
kegiatan
'da kegiatan
"R& (RD"%
se$ara teratur
tiap bulan sekali
'danya
pendokumentasi
an
'danya pelatihan(in-servi$e
training%
)onitoring
0ertambahnya
ruangan yg
menerapkan P)&
)eningkatnya
jumlah perawat
dan bidan yangikut pelatihan
'danya uraian
tugas tertulis
setiap perawat
dan bidan yg
disahkan
pimpinan
Setiap
pelayanan
keperawatan dan
kebidanan ada
SP yang
disahkan oleh
pimpinan
erlaksananya
"R& se$ara rutin
(dokumen%
'danya kegiatan
peningkatan
keterampilan
klinis perawat dan
26
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
27/29
mempunyai
standar,
mengembang-
kan uraian
tugas, indikator
kinerja dan
"iskusi refleksi
kasus ("R&%
dilakukan sesuai
jadwal
bidan
)eningkatnya
kinerja klinis
perawat dan
bidan1
o )enur
unnya angkadekubitus
o )enur
unnya angka
plebitis
"uskesmas "ukungan dari
&epala
Puskesmas
&epala
Puskesmas
bertanggung
jawab dalam
penerapan P)&
(mengumpulkan
data, evaluasi,
dan pelaporan
ke "inkes
ersedia dana
untuk
penerapan,
pelatihan dan
monitoring
'da ren$ana roll
out ke Posyandu
dan polindes
Supervisor
melakukan
pengumpulan
hasil monitoring
sesuai jadwal
dan melakukan
)enyusun SP
)enyusun uraian
tugas dan
indikator kinerja
klinis perawat
dan bidan
)enyusun jadwal
kegiatan
'da kegiatan
"R& se$ara
teratur tiap bulan
sekali
'danyapendokumentasi
an
'danya pelatihan
(in-servi$e
training%
)onitoring
dilakukan sesuai
jadwal
/umlah perawat
dan bidan yang
ikut pelatihan
'danya uraian
tugas tertulis
setiap perawat
dan bidan yg
disahkan
pimpinan
Setiap pelayanan
keperawatan dan
kebidanan ada
SP yang
disahkan oleh
pimpinan
erlaksananya
"R& se$ara rutin
(dokumen%
'danya kegiatan
peningkatan
keterampilan
klinis perawat dan
bidan
)eningkatnya
individu, keluarga
yang memperoleh
27
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
28/29
penanganan
penyimpangan
Perawat dan
bidan
mengetahui
standar profesi
dan SP yang
digunakan
dalam
pelayanan klinik,
memiliki uraian
tugas, indikator
kinerja dan
pelaksanaan
"R&.
penkes
)eningkatnya
kepatuhan
perawat dan
bidan dalam
melakukan
pelayanan
berdasarkan SP
)eningkatnya
$akupan1
o Individu*
keluarga risti
yang dikunjungi
(home visit%
oerdeteksi risti
ibu dan bayi
o&etepatan dan
ke$epatan
Rujukan bumil
risti dan ibu
gawat darurat
ke RS (sesuai
SP%
28
8/16/2019 Lampiran spmkk 836
29/29
(&( V
"#N.T."
Sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan, Pengembangan )anajemen
&inerja (P)&% bagi Perawat dan 0idan di sarana pelayanan kesehatan,
merupakan suatu proses yang panjang dan kompleks. &eberhasilan pelaksanaan
P)& sangat bergantung pada prakarsa, inovasi dan kesungguhan pelaksana
terkait dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya masing-masing dan
faktor lain seperti ketersediaan peralatan, pedoman, dan standar operasional.
&esamaan pengertian, efektifitas kerjasama atau kemitraan serta sinergi antarapelaksana bidang kesehatan di tingkat Pusat, Propinsi dan &abupaten*&ota serta
pemerintah daerah menjadi sangat berarti dalam men$apai tujuan Pengembangan
)anajemen &inerja bagi Perawat dan 0idan di sarana pelayanan kesehatan.
Pada akhirnya perlu dipahami, bahwa semua pihak terkait perlu menggalang
komitmen dan bertanggung jawab dalam kelangsungan Pengembangan
)anajemen &inerja bagi Perawat dan 0idan ini.
)enjadi harapan bersama bahwa &ebijakan Pengembangan )anajemen &inerja
bagi Perawat dan 0idan tersebut dapat diterapkan di seluruh sarana pelayanankesehatan khususnya rumah sakit dan puskesmas Indonesia, sehingga dapat
memper$epat pen$apaian indikator standar pelayanan minimal &abupaten*&ota
dan pen$apaian pelayanan kesehatan yang bermutu yang akhirnya akan terwujud
Indonesia Sehat 2!.
M#NT#)I K#S#-&T&N
$r 4r SITI 1&$IL&- S."&)I Sp !" *K+
Top Related