KURIKULUM TPA
KKN TEMATIK POSDAYA UPI
DESA GAJAH MEKAR KECAMATAN KUTAWARINGIN
KURIKULUM TPA
DISUSUN OLEH :
KKN TEMATIK POSDAYA UPI
DESA GAJAH MEKAR KECAMATAN KUTAWARINGIN KABUPATEN
2009
0
KKN TEMATIK POSDAYA UPI
KABUPATEN BANDUNG
SUSUNAN PENGURUS KKN POSDAYA
DESA GAJAH MEKAR KECAMATAN KUTAWARINGIN
SEKRE
UUN
KEAMANAN
M.YUGA
KONSUMSI
YUNI Y.
SUSUNAN PENGURUS KKN POSDAYA
DESA GAJAH MEKAR KECAMATAN KUTAWARINGIN
KETUA
SANDI
BENDAHARA
KAMALAH
SEKRETARIS
UUN
DOKUMENTASI
SEPTI
PUBLIKASI
FRANDY
KEROHANIAN
IKA
KEBERSIHAN
YUNI A
1
SUSUNAN PENGURUS KKN POSDAYA
DESA GAJAH MEKAR KECAMATAN KUTAWARINGIN
ENDAHARA
KAMALAH
LOGISTK
MARTIN
DANA USAHA
RINI
A. PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang sangat menekankan umatnya untuk menuntut ilmu, tidak terkecuali tua muda, lakimaupun perempuan semua diisyaratkan untuk mencari ilmu. Dari kutipan hadits Nabi SAW “tuntutlah semenjak buaian sampai dengan liang lahat” dan “orang yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia berada di jalan Allah (Sabilillah) sampai ia pulang”, membuktikan keutamaan dalam menuntut ilmu.
Kedekatan Islam lainnya dengan dunia mengenal pendidikan dengan pengertian yang menyeluruh, dengan pengertian ia berputar sekitar pengembangan jasmani, akal, emosi, dan akhlak. Begitu juga ia mengenal pengertian bukan terbatas disekolah saja, tetapi meliputi segala yang mempengaruhi pelajardijalanan dan lain-lain. Juga ia mengenal mengenalnya.
Selain mengisyaratkan pentingnya menuntut ilmu, Islam sendiri juga menyerukan umatnya untuk selalu menjaga keseimbangan antara kehidupan di duniaumat-Nya untuk mencari ilmu dunia, Allah juga mewajibkan atadiakhirat kelak.
Mempelajari ilmu agama harus dimulai sejak dini, karena itu sangat penting bagi orang tua untuk memperkenalkan putra-putrinya dengan ilmu agama sejak kecil. Seiring dengan perkembangan anakketerbatasan waktu orang tua dalam membimbing anaknya untuk lebih tahu secara mendalam tentang agama terutama kemampuan anakdalam membaca Alpendidikan agama lainnya di luar rumah. Addimasyarakat, dirumah ibadah dan sekolah. Dirumah dilakukan oleh orang tua, dimasyarakat umumnya oleh tokohtokoh masyarakat, berupa majlisterutama dalam bentuk ibadah khas, seperti shalat, membaca Alshalawat dan lain-lain.
Islam adalah agama yang sangat menekankan umatnya untuk menuntut ilmu, tidak terkecuali tua muda, lakimaupun perempuan semua diisyaratkan untuk mencari ilmu. Dari kutipan hadits Nabi SAW “tuntutlah semenjak buaian sampai dengan liang lahat” dan “orang yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia berada di jalan Allah (Sabilillah) sampai ia pulang”, membuktikan keutamaan dalam menuntut ilmu.
Kedekatan Islam lainnya dengan dunia pendidikan seperti tergambarkan dari pernyataan berikut ini “Islam dengan pengertian yang menyeluruh, dengan pengertian ia berputar sekitar pengembangan
jasmani, akal, emosi, dan akhlak. Begitu juga ia mengenal pendidikan dalam pengertiannya yang utuh, pengertian bukan terbatas disekolah saja, tetapi meliputi segala yang mempengaruhi pelajar
lain. Juga ia mengenal pendidikan seumurnhidup, 13 abad sebelum
n pentingnya menuntut ilmu, Islam sendiri juga menyerukan umatnya untuk selalu menjaga keseimbangan antara kehidupan di dunia dengan kehidupan di akhirat. Oleh sebab itu disamping menyuruh kepada
Nya untuk mencari ilmu dunia, Allah juga mewajibkan atas mereka mempelajari ilmu agama untuk bekal
Mempelajari ilmu agama harus dimulai sejak dini, karena itu sangat penting bagi orang tua untuk putrinya dengan ilmu agama sejak kecil. Seiring dengan perkembangan anak
keterbatasan waktu orang tua dalam membimbing anaknya untuk lebih tahu secara mendalam tentang agama terutama kemampuan anakdalam membaca Al-Qur’an , maka penting bagi anak untuk mengenal lembaga
agama lainnya di luar rumah. Ada 4 tempat penyelenggaraan pendidikandimasyarakat, dirumah ibadah dan sekolah. Dirumah dilakukan oleh orang tua, dimasyarakat umumnya oleh tokohtokoh masyarakat, berupa majlis-majlis ta’lim dan kursus-kursus, dirumah ibadah diselengterutama dalam bentuk ibadah khas, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, latihan-latihan seperti witir, membaca
2
Islam adalah agama yang sangat menekankan umatnya untuk menuntut ilmu, tidak terkecuali tua muda, laki-laki maupun perempuan semua diisyaratkan untuk mencari ilmu. Dari kutipan hadits Nabi SAW “tuntutlah ilmu semenjak buaian sampai dengan liang lahat” dan “orang yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia berada di jalan
i tergambarkan dari pernyataan berikut ini “Islam dengan pengertian yang menyeluruh, dengan pengertian ia berputar sekitar pengembangan
dalam pengertiannya yang utuh, dengan pengertian bukan terbatas disekolah saja, tetapi meliputi segala yang mempengaruhi pelajar-pelajar dirumah,
seumurnhidup, 13 abad sebelum pendidikan modern
n pentingnya menuntut ilmu, Islam sendiri juga menyerukan umatnya untuk selalu menjaga dengan kehidupan di akhirat. Oleh sebab itu disamping menyuruh kepada
s mereka mempelajari ilmu agama untuk bekal
Mempelajari ilmu agama harus dimulai sejak dini, karena itu sangat penting bagi orang tua untuk putrinya dengan ilmu agama sejak kecil. Seiring dengan perkembangan anak serta
keterbatasan waktu orang tua dalam membimbing anaknya untuk lebih tahu secara mendalam tentang pendidikan Qur’an , maka penting bagi anak untuk mengenal lembaga
pendidikan agama, yaitu dirumah, dimasyarakat, dirumah ibadah dan sekolah. Dirumah dilakukan oleh orang tua, dimasyarakat umumnya oleh tokoh-
kursus, dirumah ibadah diselenggarakan dimesjid-mesjid latihan seperti witir, membaca
Seperti disebutkan diatas salah satu tempat penyelenggaraan dikenal dengan sebutan TPA( Taman ilmu agama khususnya kemampuan dalam membaca serta memahami isi Alpendek serta doa sehari-hari dan lain sebagainya.
Salah satu tujuan berdirinya lembagapentingnya pendidikan agama, apalagi ditengah kehidupan masyarakat kita yang semakin moderen dan canggih yang banyak membawa dampak negative terutama kepada anakadalah dilihat dari tujuan dan fungsi dibandingkan dengan fungsi pendidikanmemberdayakan atau berusaha menolong manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kurikulum pendidikan nasional yang hanya mengalokasikan waktu 2 jam pelajaran setiap minggunya untuk pelajaran agama juga menjadi alasan berdirinya lembagafakta dalam masyarakat mengidentifikasikan bahwa banyak orang islamembaca dan menulis Al-Qur’an.
Permasalahan besar ini tidak akan terselesaikan hanya dengan mendirikan lembagaseperti TPA. Diperlukan suatu metode yang tepat dalam proses pembelajarmembaca Al-Qur’an, karena sukses atau gagalnya sebuah pembelajaran sangat tergantung pada metode yang digunakan. Selain itu permasalahan juga terjadi pada kemampuan santri dalam hal penguasaan materi agama. Permasalahan mengenai program masyarakat menunjukkan bahwa hasil Qur’an dasar dan materi-materi keislaman lainnya.
Berbagai upaya terus dilakukan dalam proses dianggap kurang efektif menjadi metode pengajaran baru yang lebih efektif sesuai perkembangan zaman, karena lembaga pendidikan islam bukanlah lembaga yang bekdan tempat.
Seperti disebutkan diatas salah satu tempat penyelenggaraan pendidikan agama adalah di mesji( Taman Pendidikan Al-Qur’an), dimana anak akan diajarkan untuk lebih mendalami
ilmu agama khususnya kemampuan dalam membaca serta memahami isi Al-Qur’an, shalat, menghafal suratdan lain sebagainya.
Salah satu tujuan berdirinya lembaga-lembaga pendidikan agama seperti TPAagama, apalagi ditengah kehidupan masyarakat kita yang semakin moderen dan canggih yang
dampak negative terutama kepada anak-anak. Selain itu motivasi lain berdirinya lembaga ini adalah dilihat dari tujuan dan fungsi pendidikan agama itu sendiri yaitu lebih berat tanggung jawabnya bila
pendidikan pada umumnya. Sebab fungsi dan tujuan pendidikanmemberdayakan atau berusaha menolong manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
nasional yang hanya mengalokasikan waktu 2 jam pelajaran setiap minggunya untuk pelajaran agama juga menjadi alasan berdirinya lembaga-lembaga pendidikan agama separti fakta dalam masyarakat mengidentifikasikan bahwa banyak orang islam khususnya usia remaja yang belum bisa
Qur’an.
Permasalahan besar ini tidak akan terselesaikan hanya dengan mendirikan lembaga. Diperlukan suatu metode yang tepat dalam proses pembelajarannya, terutama dalam hal pelajaran
Qur’an, karena sukses atau gagalnya sebuah pembelajaran sangat tergantung pada metode yang digunakan. Selain itu permasalahan juga terjadi pada kemampuan santri dalam hal penguasaan materi agama.
mengenai program pendidikan Al-Qur’an pasca TPQ dipandang perlu mengingat fakta dalam masyarakat menunjukkan bahwa hasil pendidikan TPQ masih banyak kekurangan dalam penguasaan materi ilmu Al
materi keislaman lainnya.
gai upaya terus dilakukan dalam proses pendidikan agama, mengetahui metodedianggap kurang efektif menjadi metode pengajaran baru yang lebih efektif sesuai perkembangan zaman, karena
islam bukanlah lembaga yang beku, tetapi fleksibel, berkembang dan menutut kehendak waktu
3
agama adalah di mesjid atau yang kini Qur’an), dimana anak akan diajarkan untuk lebih mendalami
Qur’an, shalat, menghafal surat-surat
TPA/TPQ ini membuktikan betapa agama, apalagi ditengah kehidupan masyarakat kita yang semakin moderen dan canggih yang
anak. Selain itu motivasi lain berdirinya lembaga ini agama itu sendiri yaitu lebih berat tanggung jawabnya bila
pendidikan islam adalah untuk memberdayakan atau berusaha menolong manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
nasional yang hanya mengalokasikan waktu 2 jam pelajaran setiap minggunya untuk agama separti TPA/TPQ. Selain itu,
m khususnya usia remaja yang belum bisa
Permasalahan besar ini tidak akan terselesaikan hanya dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan islam annya, terutama dalam hal pelajaran
Qur’an, karena sukses atau gagalnya sebuah pembelajaran sangat tergantung pada metode yang digunakan. Selain itu permasalahan juga terjadi pada kemampuan santri dalam hal penguasaan materi agama.
pasca TPQ dipandang perlu mengingat fakta dalam TPQ masih banyak kekurangan dalam penguasaan materi ilmu Al-
agama, mengetahui metode-metode pengajaran yang dianggap kurang efektif menjadi metode pengajaran baru yang lebih efektif sesuai perkembangan zaman, karena
u, tetapi fleksibel, berkembang dan menutut kehendak waktu
Dalam dunia pendidikan islam sendiri dikenal sebuah metode pembelajaran AlMetode ini sudah lama diterapkan di santri untuk lebih cepat dalam belajar membaca Alyang tersebar di Indonesia pada umumnya serta di Aceh khususnya yang masih menerapkan metode tradisional dalam mengajari santrinya membaca Altelah ada dan mengantinya dengan metode baru yang lebih efektif dan efisietercapainya tujuan dari pendidika
B. HAKEKAT PENDIDIKAN
Istilah “Pendidikan” merupakan kata yang tidak asing lagi untuk hampir setiap orang. Namun demikian, istilah ini lebih sering diartikan secara berbeda dari masa ke masa, termasuk oleh ahli yang berbeda pula. Orang lain mungkin menerjemahkannya sebagai sejumlahpemahaman dan pengetahuan baru yang lebih baik. Atau mungkin pula diterjemahkan secara sederhana sebagaipertumbuhan dan perkembangan.
John Dewey, seorang pendidik yang m
sebagai “rekonstruksi aneka pengalaman dan peristiwa yangsesuatu yang baru menjadi lebih memberi makna pada pengalamanpendidikan seseorang terdiri dari segala sesuatu yang iaadalah melakukan atau mengerjakan. Seseorang belajar dengan cara melakukan. Pendidikan dapat terjadi diperpustakaan, kelas, tempat bermain, lapangan olahraga, di perjalanan, atau di rumah.pengertian pendidikan ke dalam istilah peneducation). Ia mengatakan bahwa
islam sendiri dikenal sebuah metode pembelajaran AlMetode ini sudah lama diterapkan di TPA-TPA di Indonesia dan dianggap paling efektif karena memudahkan para santri untuk lebih cepat dalam belajar membaca Al-Qur’an. Namun tidak bisa kita pungkiri dari sekian banyak yang tersebar di Indonesia pada umumnya serta di Aceh khususnya yang masih menerapkan metode tradisional
m mengajari santrinya membaca Al-Qur’an. Dalam hal ini di perlukan sebuah perubahan terhadap metode yang telah ada dan mengantinya dengan metode baru yang lebih efektif dan efisien, yang nantinya dapat membantu tercapainya tujuan dari pendidikan TPA itu sendiri.
HAKEKAT PENDIDIKAN
Istilah “Pendidikan” merupakan kata yang tidak asing lagi untuk hampir setiap orang. Namun demikian, istilah ini lebih sering diartikan secara berbeda dari masa ke masa, termasuk oleh ahli yang berbeda pula. Orang lain
menerjemahkannya sebagai sejumlah pengalaman yang memungkinkan seseorang mendapatkan baru yang lebih baik. Atau mungkin pula diterjemahkan secara sederhana sebagai
pertumbuhan dan perkembangan.
John Dewey, seorang pendidik yang mempunyai andil besar dalam dunia pendidikan,sebagai “rekonstruksi aneka pengalaman dan peristiwa yang dialami dalam kehidupan individu sehingga segala
terarah dan bermakna.” Definisi ini mengandung arti bahwa seseorang berpikir danmemberi makna pada pengalaman-pengalaman yang dilaluinya. Lebih jauh definisi tersebut mengandung arti bahwa pendidikan seseorang terdiri dari segala sesuatu yang ia lakukan dari mulai lahir sampai ia mati. Kata kuncinya
mengerjakan. Seseorang belajar dengan cara melakukan. Pendidikan dapat terjadi diperpustakaan, kelas, tempat bermain, lapangan olahraga, di perjalanan, atau di rumah.pengertian pendidikan ke dalam istilah pendidikan liberal (liberal education) dan pendidikan umum (
. Ia mengatakan bahwa pendidikan liberal lebih berorientasi pada bidang studi dan menekankan
4
islam sendiri dikenal sebuah metode pembelajaran Al-Qur’an yaitu “metode iqra”. ing efektif karena memudahkan para
Qur’an. Namun tidak bisa kita pungkiri dari sekian banyak TPA yang tersebar di Indonesia pada umumnya serta di Aceh khususnya yang masih menerapkan metode tradisional
Dalam hal ini di perlukan sebuah perubahan terhadap metode yang , yang nantinya dapat membantu
Istilah “Pendidikan” merupakan kata yang tidak asing lagi untuk hampir setiap orang. Namun demikian, istilah ini lebih sering diartikan secara berbeda dari masa ke masa, termasuk oleh ahli yang berbeda pula. Orang lain
pengalaman yang memungkinkan seseorang mendapatkan baru yang lebih baik. Atau mungkin pula diterjemahkan secara sederhana sebagai
empunyai andil besar dalam dunia pendidikan, mendefinisikan pendidikan dialami dalam kehidupan individu sehingga segala
arti bahwa seseorang berpikir dan tersebut mengandung arti bahwa
lakukan dari mulai lahir sampai ia mati. Kata kuncinya mengerjakan. Seseorang belajar dengan cara melakukan. Pendidikan dapat terjadi di
perpustakaan, kelas, tempat bermain, lapangan olahraga, di perjalanan, atau di rumah. Morse (1964) membedakan dan pendidikan umum (general
pendidikan liberal lebih berorientasi pada bidang studi dan menekankan
penguasaan materinya (subject centeredmendalam dan bahkan jika mungkin sampai tuntas. Pemikiran pendidikan sepertidalam konteks pendidikan jasmani sekarang ini, danoleh karena itu, pengertian pendidikan seperti ini dipandang bersifat tradisional.
Sementara itu, pendidikan modern lebih bersifat memperhatikan “pelakunya” dari padamaterinya. Tujuan utamanya adalah mencapai perkembangan individumemperhatikan perkembangan perilaku intelektuacentered). Pendidikan pada jamanKebanyakan sekolah sekarang ini menganut filsafat modern. Setiap individu memilikiPembelajaran secara individual pada dasarnya merupakansiswa yang mempunyai kelambanan dalam perkembangannya, mengalami gangguan emosional, dan siswa yangmemiliki cacat fisik atau mental. Setiap siswa diberi kebebasan untuk memilih materidiinginkannya dan memperoleh pelatihan dari bidang kejuruan yangpada jaman sekarang ini lebih menekankan padamemperhatikan perolehan akademisnya akan tetapi juga kemampuan bicara, koordinasi, dan keterampilan sosialnya.Para guru mencoba membantu setiap individu untuk belajar memecahkan masalahmaupun fisikal yang dihadapi oleh setiap siswa.
subject centered). Tujuan utamanya adalah penguasaan materi mendalam dan bahkan jika mungkin sampai tuntas. Pemikiran pendidikan seperti ini sudah tidak bisa lagi diterapkan dalam konteks pendidikan jasmani sekarang ini, danoleh karena itu, pengertian pendidikan seperti ini dipandang
Sementara itu, pendidikan modern lebih bersifat memperhatikan “pelakunya” dari padamaterinya. Tujuan utamanya adalah mencapai perkembangan individu secara menyeluruh sambil tetap memperhatikan perkembangan perilaku intelektual dan sosial individu sebagai produk dari belajarnya (
). Pendidikan pada jaman sekarang lebih banyak menekankan pada pengembangan individu secara total.Kebanyakan sekolah sekarang ini menganut filsafat modern. Setiap individu memiliki
embelajaran secara individual pada dasarnya merupakan pembelajaran untuk semua siswa, termasuk program untuk kelambanan dalam perkembangannya, mengalami gangguan emosional, dan siswa yangau mental. Setiap siswa diberi kebebasan untuk memilih materi
diinginkannya dan memperoleh pelatihan dari bidang kejuruan yang berbeda-beda.pada jaman sekarang ini lebih menekankan pada pengembangan individu secara utuh. Pengajar tidak hanya
akademisnya akan tetapi juga kemampuan bicara, koordinasi, dan keterampilan sosialnya.Para guru mencoba membantu setiap individu untuk belajar memecahkan masalah
yang dihadapi oleh setiap siswa.
5
). Tujuan utamanya adalah penguasaan materi pembelajaran secara ini sudah tidak bisa lagi diterapkan
dalam konteks pendidikan jasmani sekarang ini, danoleh karena itu, pengertian pendidikan seperti ini dipandang
Sementara itu, pendidikan modern lebih bersifat memperhatikan “pelakunya” dari pada bidang studi atau secara menyeluruh sambil tetap
sosial individu sebagai produk dari belajarnya (child sekarang lebih banyak menekankan pada pengembangan individu secara total.
Kebanyakan sekolah sekarang ini menganut filsafat modern. Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. pembelajaran untuk semua siswa, termasuk program untuk
kelambanan dalam perkembangannya, mengalami gangguan emosional, dan siswa yang au mental. Setiap siswa diberi kebebasan untuk memilih materi pembelajaran yang
beda. Dengan kata lain pendidikan ecara utuh. Pengajar tidak hanya
akademisnya akan tetapi juga kemampuan bicara, koordinasi, dan keterampilan sosialnya.Para guru mencoba membantu setiap individu untuk belajar memecahkan masalah-masalah baik emosional
C. KURIKULUM TPA
TUJUAN
KURIKULER
TUJUAN
INTRUKSIONAL
KHUSUS
BAHAN PENGAJARAN
POKOK BAHASAN
Santri memahami dan menghayati Al-Quran sebagai Kitab Suci dan menjadikan kebiasaan serta kegemaran membaca Al-Quran, baik secara tadarus maupun tartil dengan cara yang fasih menurut kaidah ilmu tajwid dan dapat berwudhu, adzan serta melaksanakan sholat dengan baik dan benar
1. Santri mampu mengenal dan membaca huruf hijaiyah sesuai makhraj (tepat)
2. Santri mampu menulis huruf tunggal dalam Al-Quran (huruf hijaiyah)
3. Santri mampu menghapal 4 doa harian 2 bacaan sholat dan 2 surat pendek
1.1 Pengenalan huruf-huruf tunggal pada huruf hijaiyah satu persatu 1.2 Pengenalan huruf-huruf tunggal dalam Al-Quran 1.3 - Doa sebelum belajar
- Doa untuk orang tua- Doa masuk dan
keluar mesjid- Senandung doa Al
Quran - Doa sebelum dan
sesudah wudhu- Takbiratul ihram
dan doa Iftitah- Surat Fatihah- Surat Al= Ikhlas
BAHAN PENGAJARAN PROGRAM METODE
SARANA
SUMBERPOKOK BAHASAN URAIAN BULAN PEKAN
tunggal pada huruf hijaiyah
tunggal dalam
Doa sebelum
Doa untuk orang tua Doa masuk dan keluar mesjid Senandung doa Al-
Doa sebelum dan sesudah wudhu Takbiratul ihram
oa Iftitah Surat Fatihah Surat Al= Ikhlas
- Latihan membaca huruf tunggal
- Latihan
menulis huruf tunggal
- Latihan
menyimak dan melafadzkan
I (Pertama)
4 Bulan Ke-1 Ke-1 Ke-2 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-4 Ke-4
- Latihan tanya jawab, demonstrasi, penugasan dengan cara bermain
- Klasikal
(menghafal bersama) dan privat
Buku Iqra Jilid 1 dan peraga Materi hafalan santri TK/ TPA
6
SARANA
SUMBER PENILAIAN KETERANGAN
Buku Iqra Jilid 1
Materi hafalan santri TK/ TPA
Tes tulis Tes perbuatan Tugas observasi Tes Tertulis
Pada metode dan penilaian terdapat beberapa bentuk metode dan penilaian, maka dapat memilih yang cocok (sesuai) untuk diterapkan
TUJUAN
KURIKULER
TUJUAN INTRUKSIONAL
KHUSUS
BAHAN PENGAJARAN
POKOK BAHASAN
1. Santri mampu membedakan bacaan panjang dan pendek 2. Santri diharapkan mampu menulis huruf sambung. 3. Santri mampu hafal 5 do’a harian, 3 surah pendek, dan 1 4. bacaan shalat.
1.1. Pengenalan tanda panjang 2.1. Pengenalan bentuk huruf - huruf sambung 3.1. Do’a kafaratul majlis 2. Do’a kelancaran bicara 3. Do’a meminta rahmat 4. Do’a akan & bangun tidur 5. Do’a berpakaian6. Surah An-Naas 7. Surah Al-Falaq 8. Surah An-Nashr9. Bacaan ruku’ & sujud
BAHAN PENGAJARAN PROGRAM METODE SARANA
SUMBERPOKOK BAHASAN URAIAN BULAN PEKAN Pengenalan tanda
3.1. Do’a kafaratul
2. Do’a kelancaran
berpakaian
Nashr 9. Bacaan ruku’ &
- Latihan membaca - Latihan menulis - Latihan menyimak - dan melafadz- kan
II (Kedua)
4 Pekan 4 Pekan Ke – 1 Ke – 2 Ke – 2 Ke – 3 Ke-1 & Ke-3 Ke – 3 Ke – 4 Ke – 4 Ke – 4
-Latihan tanya jawab, demonstra-si, penu- gasan dengan cara ber-main -Klasikal (menghafal bersama) dan - privat
Buku Iqra’ jilid 2 dan alat peragaMateri hafalan santri TKA / TPA
7
SARANA SUMBER
PENILAIAN KETERANGAN
Buku Iqra’ jilid 2 alat peraga
santri TKA / TPA
Tes tulis, Tes perbuatan, Tugas observasi, dan Tes tertulis.
Pada metode dan penilaian terdapat beberapa bentuk metode dan penilaian, maka dapat memilih yang cocok (sesuai) untuk d-terapkan.
TUJUAN
KURIKULER
TUJUAN
INTRUKSIONAL
KHUSUS
BAHAN PENGAJARAN
POKOK BAHASAN
Santri memahami dan menghayati Al-Qur’an sebagai kitab suci dan menjadkan kebiasaan serta kegemaran membaca Al-Qur’an baik secara tadarrus maupun tartil dengan cara yang fasih serta mampu berdo’a dan beramal shaleh.
1. Santri mampu mengenal tandatanda baca serta membacanya dengan fasih 2. Santri mampu hafal 3 do’a, 4 surah, dan 2 bacaan shalat.
1.1. Pengenalan tanda tanda baca Kasroh, Dhomah, dan tanda panjang. 1. 1. Do’a keluar rumah2. Do’a minta di tunjukan kebenaran 3. Do’a mensyukuri nikmat4. Surah Al-Kautsar5. Surah Al-Ma’un6. Surah Al-Lahab7. Surah Al-Kafirun8. Bacaan I’tidal 9. Bacaan duduk
BAHAN PENGAJARAN PROGRAM METODE
SARANA
SUMBERPOKOK BAHASAN URAIAN BULAN PEKAN
1.1. Pengenalan tanda – tanda baca Kasroh, Dhomah, dan tanda
1. 1. Do’a keluar rumah 2. Do’a minta di tunjukan
3. Do’a mensyukuri nikmat Kautsar Ma’un Lahab Kafirun
- Latihan membaca
- Latihan menyimak dan melafadzkan
III (Ketiga)
4 Pekan Ke – 1 Ke – 1 Ke – 2 Ke – 2 Ke–2& Ke-3 Ke – 3 Ke – 4 Ke – 4 Ke – 4
~ Latihan Tanya jawab, demonstrasi, penugasan dengan cara - Bermain ~ Klasikal (menghafal bersama) dan privat
Buku Iqra’ jilid 3 dan alat peraga Materi hafalan santri TKA / TPA
8
SARANA
SUMBER PENILAIAN KETERANGAN
Buku Iqra’ jilid 3
santri TKA / TPA
Tes tulis, Tes perbuatan, Tugas observasi, dan Tes tertulis..
Pada metode dan penilaian terdapat beberapa bentuk metode dan penilaian, maka dapat memilih yang cocok (sesuai) untuk diterapkan.
TUJUAN
KURIKULER
TUJUAN
INTRUKSIONAL
KHUSUS
BAHAN PENGAJARAN
POKOK BAHASAN
1. Santri mampu mengenal tanda Tanwin, Nun dan Sukun, Qalqalah serta membacanya dengan fasih. 2. Santri mampu hafal 3 do’a, 3 surah pendek, dan 2 bacaan shalat.
1.1. Pengenalan tanwin2.Pengenalan Nun3. Pengenalan Qolqolah4.Pengenalan perbedaan Hamzah mati, ‘Ain mati, Kaf mati, dan Qaf mati 2.1. Do’a kebaikan dunia & akhirat 2.Do’a Masuk & keluar WC 3.Do’a akan & sesudah makan 4.Bacaan Tasyahud5.Bacaan Sshalawat6.Surah Al-Quraisy7.Surah Al-Fiil
- 8.Surah AlHumazah
BAHAN PENGAJARAN PROGRAM METODE
SARANA
SUMBERPOKOK BAHASAN URAIAN BULAN PEKAN
1.1. Pengenalan tanwin 2.Pengenalan Nun 3. Pengenalan Qolqolah 4.Pengenalan perbedaan
Hamzah mati, ‘Ain mati, Kaf mati, dan Qaf
2.1. Do’a kebaikan dunia &
2.Do’a Masuk & keluar
3.Do’a akan & sesudah
4.Bacaan Tasyahud 5.Bacaan Sshalawat
Quraisy
8.Surah Al-
- Latihan mebaca - Latihan menyimak - dan
melafadzkan
IV (Keempat)
4 Pekan Ke – 1 Ke – 1 Ke – 2 Ke – 2 Ke–2& Ke-3 Ke – 4 Ke – 4 Ke – 4)
-Latihan Tanya jawab, demonstrasi, penugasan dengan cara bermain -Klasikal (menghafal beersama) dan - Privat
~Buku Iqra’ jilid 4 dan alat peraga Materi hafalan santri TKA / TPA
9
SARANA
SUMBER PENILAIAN KETERANGAN
~Buku Iqra’ jilid 4
santri TKA / TPA
Tes tulis, Tes perbuatan, Tugas observasi, dan Tes tetulis.
Pada metode dan penilaian terdapat beberapa bentuk metode dan penilaian, maka dapat memilih yang cocok (sesuai) untuk diterapkan.
TUJUAN
KURIKULER
TUJUAN INTRUKSIONAL
KHUSUS
BAHAN PENGAJARAN
POKOK BAHASAN
Santri memahami dan menghayati Al-Quran sebagai kitab suci dan menjadkan kebiasaan serta kegemaran membaca Al-Qur’an baik secara tadarrus maupun tartil dengan cara yang fasih menurut kaidah ilmu tajwid dan dapat melaksanakan wudhu, adzan serta shalat dengan baik dan benar. Begitu juga mampu berdo’a dan beramal shaleh.
1. Santri mampu membaca dan mengetahui tanda-tanda waqof, bacaan panjang 5-6 harokat, bacaan dengung, Alif Qomariyah dan Alif Syamsiyah. 2. Santri mampu hafal 2 doa, 1 bacaan sholat, dan 3 surah pendek
1.1. Pengenalan tanda waqaf 2. Pengenalan tanda panjang 5 – 6 harakat (Mad Far’i) 3. Pengenalan bacaan dengung 4. Pengenalan Alif lam Qamariyah dan Alif lam Syamsiyah2.1. Doa akan & sesudah tidur 2. Do’a naik kendaraan3. Bacaan do’a sebelum salam dalam shalat4.Surah Al-Ashr 5.Surah At-Takatsur6.Surah Al-Qoriah
BAHAN PENGAJARAN PROGRAM METODE SARANA
SUMBERPOKOK BAHASAN URAIAN BULAN PEKAN
1.1. Pengenalan tanda
2. Pengenalan tanda 6 harakat
3. Pengenalan bacaan
4. Pengenalan Alif lam Qamariyah dan Alif lam Syamsiyah
2.1. Doa akan & sesudah
2. Do’a naik kendaraan Bacaan do’a sebelum salam dalam shalat
Takatsur Qoriah
- Latihan membaca -Latihan menyimak dan melafadz-kan
V (Kelima)
4 Pekan Ke – 1 Ke – 2 Ke – 3 Ke – 3 Ke – 4 Ke – 4
- Latihan Tanya jawab, demons- trasi, penugasan dengan cara bermain - Klasikal (menghafal bersama) dan - Privat
Buku Iqra’ jilid 5 dan alat peraga Materi hafalansantri TK/TPA
10
SARANA SUMBER
PENILAIAN KETERANGAN
Buku Iqra’ jilid 5
Materi hafalan santri TK/TPA
Tes tulis, Tes perbuatan, Tugas observasi, dan Tes tetulis.
Pada metode dan penilaian terdapat beberapa bentuk metode dan penilaian, maka dapat memilih yang cocok (sesuai) untuk diterapkan.
TUJUAN
KURIKULER
TUJUAN INTRUKSIONAL
KHUSUS
BAHAN PENGAJARAN
POKOK BAHASAN
1. Santri mampu mengenal bacaan-bacaan pendek gharib & bacaan awal-awal surah 2. Santri mampu hafal 4 do’a, Dzikir ba’da shalat, dan 3 surah pendek.
1.1. Pengenalan bacaan pendek khusus2.Pengenalan cara membaca awal surah 2.1. Doa mendengar adzan 2. Do’a setelah adzan3. Do’a ketika sakit4. Do’a menjenguk orang sakit 5. Dzikir ba’da sholat6. Surah Al-‘Adiyat7. Surah Al-Zalzalah8. Surah Al-Qadr
BAHAN PENGAJARAN PROGRAM METODE SARANA
SUMBERPOKOK BAHASAN URAIAN BULAN PEKAN
1.1. Pengenalan bacaan pendek khusus
2.Pengenalan cara membaca awal surah
2.1. Doa mendengar
2. Do’a setelah adzan 3. Do’a ketika sakit 4. Do’a menjenguk
5. Dzikir ba’da sholat ‘Adiyat Zalzalah Qadr
-Latihan membaca
- Latihan menyimak dan melafadz-kan
V/ VI (Kelima/Ke
enam)
4 Pekan Ke – 1 Ke – 1 Ke – 2 Ke – 2 Ke – 3 Ke – 3 Ke – 4 Ke – 4
-Latihan tanya jawab, demonstrasi, penugasan dengan cara bermain
-Klasikal (menghafal bersama) dan Privat
Buku Iqra’ jilid 5 & 6 dan alat peraga Materi hafalansantri TK/TPA
11
SARANA SUMBER
PENILAIAN KETERANGAN
Buku Iqra’ jilid 5
Materi hafalan santri TK/TPA
Tes tulis, Tes perbuatan, Tugas observasi, Tes tetulis. dan Tes praktek
Pada metode dan penilaian terdapat beberapa bentuk metode dan penilaian, maka dapat memilih yang cocok (sesuai) untuk diterapkan.
TUJUAN KURIKULER
TUJUAN INTRUKSIONAL
KHUSUS
BAHAN PENGAJARAN
POKOK BAHASAN
Santri memahami dan menghayati Al-Quran sebagai kitab suci dan menjadkan kebiasaan serta kegemaran membaca Al-Qur’an baik secara tadarrus maupun tartil dengan cara yang fasih menurut kaidah ilmu tajwid dan dapat melaksanakan wudhu, adzan serta shalat dengan baik dan benar. Begitu jugamampu berdo’a dan beramal shaleh.
1. Santri mampu tadarrus Al- Qur’an serta mampu membaca dan mengetahui tanda Mu’anaqah, Saktah, Imalah, Isymam, dan Tashil 2. Santri mampu hafal 5 surah pendek, 9 ayat pilihan, dan pemantapan hafalan doa dan bacaan shalat.
1.1. Tadarrus Al2. Pengenalan waqaf mu’anaqah 3. Pengenalan saktah4. pengenalan isymam5. Pengenalan tashil2.1. Pemantapan Do’a2. Pemantapan bacaan Shalat 3. Surah Al-Bayyinah4. Surah Al-‘Alaq5. Surah Al-Insyirah6. Surah At-Tiin 7. Surah Al-‘Adiyat8. Q.S. 2 : 284 –9. Q.S. 3 : 133 –10. Q.S. 16 : 65 11. Q.S. 23 : 1 –12. Q.S. 48 : 28 13. Q.S. 55 : 1 –14. Q.S. 62 : 9 –15. Ayat Kursi 3.1. Praktek Wudhu & Tayamum 2. Praktek Adzan & Iqamah 3. Praktek Shalat (Fardhu & Sunnah )
BAHAN PENGAJARAN PROGRAM METODE SARANA
SUMBERPOKOK BAHASAN URAIAN BULAN PEKAN
1.1. Tadarrus Al-Qur’an 2. Pengenalan waqaf
3. Pengenalan saktah 4. pengenalan isymam 5. Pengenalan tashil 2.1. Pemantapan Do’a 2. Pemantapan bacaan
Bayyinah ‘Alaq Insyirah
‘Adiyat
– 286 – 136
10. Q.S. 16 : 65 – 69 – 11
12. Q.S. 48 : 28 – 29 – 16 – 11
3.1. Praktek Wudhu &
2. Praktek Adzan &
3. Praktek Shalat (Fardhu & Sunnah )
~ Latihan membaca dan menyimak (Juz 1-30 ) ~ Menyimak, melafadz- kan serta meman- tapkan dan kemudian menyem- purnakan target hafalan
~ Latihan praktek ibadah yang benar disertai dengan adanya bimbingan khusus.
VII - XII (Ketujuh – Kedua
belas)
36 pekan (6 bulan) Ke-1- Ke-4 Ke-5-Ke10 Ke-11 - Ke-12 Ke-13 - Ke15 Ke-11 -Ke-12 Ke – 16 Ke – 17 Ke – 18 Ke-19 -Ke-20 Ke-21- Ke-22 Ke-23 -Ke-24 Ke-25 -Ke-26 Ke-27 -Ke-28 Ke-29 -Ke-30 Ke-31 -Ke-32 Ke-33- Ke-34 Ke-35 ~ Ke-36 Ke-5 sampai Ke-10
~ Privat, Tadarrus bit Tartil (Murattal), Mende- ngarkan bacaan atau menuntun / mencontoh bacaan ~ Klasikal (menghafal bersama) ~ Privat
Al-Qur’an, Bukutajwid praktis, AlWaqfu wal Ibtida’, dan alat peraga.Materi hafalansantri TKA/TPA
12
SARANA SUMBER
PENILAIAN KETERANGAN
Qur’an, Buku tajwid praktis, Al
dan alat peraga. Materi hafalan santri TKA/TPA
Tes tulis, Tes perbuatan, Tugas observasi, Tes tetulis. dan tes praktek
Pada metode dan penilaian terdapat beberapa bentuk metode dan penilaian, maka dapat memilih yang cocok (sesuai) untuk di-terapkan.
Pimpinan TPA Nurul Huda, Ustd. Husein
LEMBAR PENGESAHAN
Nurul Huda, KKN Posdaya UPI,
. Husein Sandi Novian
Kepala Desa
Gajah Mekar,
Hj. Oya Ursianah
13
Ketua KKN Posdaya UPI,
Sandi Novian