BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam dunia pariwisata ketersediaan makanan bisa di katakan mutlak
di perlukan, karena makanan merupakan bagian dari wisata yang sekarang
dikenal dengan sebutan wisata kuliner. Kuliner (makanan) dapat dijadikan
salah satu daya tarik untuk menarik wisatawan, terutama wisatawan asing
(wisatawan luar daerah dan mancanegara). Di masing-masing daerah pasti
memiliki makanan khas tersendiri, apalagi kalau daaerah tersebut
merupakan daerah pariwista, maka ekplorasi dari makanan khas daerah
tersebut perlu di lakukan untuk mendukung perluasan dan perkembangan
pariwisata daerah tersebut, yakni salah satunya melalui wisata kuliner.
Terkait dengan hal itu di NTB sendiri sekarang mulai di kembangkan
wisata kuliner makanan khas NTB, wisata kuliner ini berpusat di senggigi,
Pusat wisata kuliner akan dibangun di atas tanah sekitar 1 ha milik
Pemprov NTB dan dibiayai dengan dana program pengembangan
masyarakat atau Community Development (Coimdev) dari PT NNT dan
desain bangunan dibuat oleh Dinas PU. Pemprov Nusa Tenggara Barat
(NTB) akan membangun pusat wisata kuliner di kawasan wisata Senggigi,
Lombok dalam rangka menarik minat wisatawan berkunjung ke daerah ini
terutama mendukung program unggulan Visit Lombok Sumbawa (VLS)
2012.
Di kawasan wisata Senggigi akan dibuat Zonasi kuliner dan cluster
sebagai tempat menjual berbagai jenis kuliner khas NTB yang selama ini
cukup dikenal di tingkat nasional, seperti ayam bakar dan ayam goreng
khas Taliwang, sate bulayak dan berbagai jenis minuman dan makanan
ringan khas Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Kekhasan cita rasa dan
tampilan tentu merupakan daya tarik tersendiri yang mendorong kuliner
Lombok Sumbawa dapat diterima secara lebih luas, apalagi saat ini, ragam
masakan dapat dijual sebagai salah satu daya tarik wisata dalam bentuk
wisata kuliner.
1
Kuliner NTB harus bisa bersaing dengan kuliner-kuliner dari luar,
seperti Rumah Makan Padang, Sate Madura dan lainnya. Pengalaman di
berbagai negara menunjukkan pengembangan wisata kuliner selalu
ditentukan pada cita rasa makanan yang dijajakan di kawasani tu.
"Segencar apapun promosi dilakukan, atau sehebat apapun atraksi
sebagai daya dukung ditampilkan, jika tidak didukung faktor utama berupa
cita rasa makanan, pengembangan wisata kuliner tidak bisa berkembang”
Di dalam dunia kuliner daerah kita bisa di bilang cukup kaya akan
makanan-makanan yang memiliki cita rasa yang khas, baik itu dari segi
penampilan maupun rasanya. Berikut adalah jenis-jenis kuliner atau
makanan-makanan ciri khas NTB, yang memiliki cita rasa yang dapat di
unggulkan untuk di kembangkan di dunia pariwisata, makanan-makanan
ini dapat di jumpai di seputaran kota Mataram, seperti :
Sate Bulayak
Hampir sama seperti sate-sate yang lain, Sate bulayak ini juga terbuat dari
daging sapi atau ayam hanya saja yang membedakan adalah lontong dari
sate bulayak ini. Nama Bulayak ternyata di ambil dari lontong khas di kota
Mataram, yakni seperti lontong biasa hanya saja bentuknya lebih mungil
dan mengerucut.
Dibungkusnya pun tak menggunakan daun pisang,tetapi menggunakan
daun aren dengan lilitan berbentuk spiral, sehingga membukanya harus
dengan gerakan memutar.Yang unik dari sate ini terletak pada bumbunya.
Bumbu dari sate ini terbuat dari kacang tanah yang di sangrai dan di
tumbuk,kemudian di rebus beserta santan. Sekilas rasanya seperti bumbu
Kari. Penasaran? Jika anda ingin mencoba, Kuliner ini banyak di jumpai di
jalan Udayana Mataram Taman Kota,Mataram.
Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung
Berkunjung ke Mataram, tidak sempurna jika anda melewatkan Ayam
Taliwang. Karena menu Ayam Taliwang merupakan salah satu pusaka
kuliner Indonesia yang banyak penggemarnya. Dan jika anda sedang
2
berlibur di Mataram sempatkanlah untuk mencicipi kuliner ini dari tempat
asalnya.Tempat yang biasa banyak di kunjungi untuk menikmati sajian ini
adalah Taliwang Irama, yang berlokasi di Jl.Ade Irma Suryani-Mataram.
Dan sebagai pelengkap sajian Ayam Taliwang, adalah Pelecing
Kangkung. Lalap sayuran matang yang terdiri dari kangkung, kacang
panjang dan tauge kukus atau rebus ditambah gorengan kacang tanah utuh,
disajikan dengan dua macam sambal. Yaitu sambal tomat serta sambal
urap kelapa. Pedasnya dua macam sambal ini jangan ditanya. cabe
Lombok terkenal pedasnya. "Apalagi yang dihasilkan dari cara berkebun
tradisional, Cabe yang ditanam tanpa pupuk, hasilnya lebih pedas!"
Kerupuk Kulit “Bunga Mawar”
Oleh-oleh merupakan sesuatu yang penting bagi seseorang yang sedang
melakukan perjalanan ke daerah lain, apalagi ke daerah yang jarang di
kunjungi seperti Mataram. Kerupuk Kulit bisa di jadikan alternatif sebagai
oleh-oleh. Terbuat dari kulit sapi atau kerbau,makanan ini memank cocok
di jadikan buah tangan.Anda bisa membeli dalam bentuk mentahan
ataupun yang sudah siap saji.Harga kerupuk ini, yang mentah untuk
ukuran 250 gram di patok harga Rp 30.000. Jika di goreng anda cukup
menunggu 4-5 menit,barulah kerupuk ini bisa di sajikan.Jika anda tertarik
untuk menjadikan Kerupuk Kulit ini sebagai oleh-oleh,tempat ini berlokasi
di Jl.Khairil Anwar No.4, Mataram
Semua makanan yang terdapat di atas merupakan sebagian dari kuliner
yang nantinya akan terdapat di pusat kawasan wisata kuliner senggigi
sebagai salah satu proyek yang sedang di jalankan oleh pemerintah,
sehingga nanti wisatawan–wisatawan asing yang berkunjung ke senggigi
dapat menemukan dan menikmati semua makanan khas NTB. Membangun
suatu proyek yang telah di rencanakan tak semudah membalikkan telapak
tangan, dari itu di sini penulis berinisiatif untuk mengkaji dan
mengevaluasi poyek ini, guna menilai apakah proyek ini benar-benar layak
untuk di lanjutkan atau tidak sesuai tinjauan aspek-aspek evaluasi proyek.
3
2. Permasalahan
Dari latar belakang di atas, dapat di simpulkan permasalahannya di sini
adalah:
pendirian sebuah proyek usaha tidak dapat di laksanakan tanpa
mempertimbangkan layaknya atau tidak proyek itu di bangun berdasarkan
penilaian melalui tinjauan evaluasi proyek, begitu juga dengan
pembangunan proyek pusat wisata kuliner milik pemerintah ini yang
menyajikan makanan-makanan khas NTB apakah telah memenuhi semua
persyaratan terkait dengan kelayakan pendirian sebuah proyek usaha yang
di tinajau dari aspek-aspek evaluasi proyek.
3. Tujuan
Tujuan yang ingin di capai dalam mengevaluasi proyek ini adalah :
Untuk mengetahui apakah proyek wisata kuliner khas NTB ini dapat
menjwab permasalahan di atas dan untuk mengetahui apakah proyek ini
layak atau tidak untuk di teruskan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Di bagian pendahuluan telah di paparkan seputar tentang dunia kuliner
khas NTB yang kemudian di kembangkan menjadi proyek pusat wisata
kuliner, yang khusus menyajikan makanan-makanan khas NTB.
Berkenaan dengan hal itu dalam bab pembahasan ini, proyek wisata
kuliner tersebut akan di evaluasi dan di nilai berdasarkan tinjauan tujuh
aspek dalam evaluasi proyek atau dalam melakukan studi kelayakan
terhadap sebuah proyek usaha. Penilaian melalui Tinjauan tujuh aspek
evaluasi proyek terhadap proyek pusat wisata kuliner milik pemerintah ini
adalah meliputi :
1. Aspek Teknis
Dalam aspek teknis ada 2 masalah pokok yang menjadi pertimbangan
utama yaitu:
a. Masalah penentuan posisi (lokasi) proyek usaha
Penentuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar
keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyrakat, dan dapat
dijalankan secara ekonomis efektif dan efisien. Oleh kaena itu, perlu
diputuskan bagaimana hendaknya posisi perusahaan di tentukan.
Keputusan meliputi, antara lain meliputi penentuan produk yang akan di
tawarkan ke pasar, termasuk menentukan kualitasnya
Perencanaan letak lokasi
Letak lokasi sebagai tempat proses produksi perlu dianalisis secara
teliti karena sangat berpengaruh terhadap banyak aspek seperti biaya,
dalam proyek wisata kuliner ini ada 2 kemungkinan pertama, wisatawan
datang ke lokasi usaha, seperti pasien mendatangi tempat praktek dokter.
Kedua, penyedia produk kuliner mendatangi wisatawan seperti mobil
pemadam kebakaran mendatangi lokasi kebakaran.
5
Dari hasil analisis elemen diatas, pada aspek teknis, akan di dapat suatu
pernyataan apakah rencana pengembangan proyek pusat wisata kuliner
yang berlokaksi di senggigi ini sudah dapat dianggap layak atau tidak
layak.. Jika rencana aspek teknis sudah dianggap layak, studi akan
dilanjutkan ke aspek lain. Jika tidak layak untuk dikembangkan maka
dapat dilakukan kajian ulang yang lebih realistis dan positif agar kajian
mungkin akan menjadi layak. Apabila memang sulit untuk dianggap layak,
sebaiknya rencana ini diakhiri saja.
Kalau di lihat dan analisis proyek ini mengambil lokasi di
senggigi dengan alasan kawasan senggigi merupakan kawasan pusat
wisata di NTB khususnya lombok. Jika di pikir-pikir secara logika
pengambilan lokasi proyek usaha ini memang realistis, karena dengan
adanya proyek wisata kuliner ini memungkinkan wisatawan-wisatawan
asing untuk lebih tertarik datang kesana dan membelanjakan
pendapatannya pada proyek wisata kuliner ini, keberadaan pusat wisata
kuliner ini akan mendukung pengembangan pariwisata NTB, karena
biasanya para wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah tidak hanya
mencari souvenir, tetapi juga mencari berbagai jenis makanan dan
minuman.
b. Masalah operasional
Biasanya timbul pada saat proses produksi sudah berjalan. Untuk
proses produksi yang menghasilkan jasa, keputusan pada masalah
operasional ini adalah rencana produksi, rencana persediaan bahan baku
(komputer, koneksi internet, kabel data, listrik, dll) penjadwalan kerja
proses produksi, pengawasan dan monitoring kualitas dan pengawasan
biaya produksi.
Masalah proses produksi dan operasi
Penentuan ide produk dan seleksi ide produk yang akan dipasarkan di
ciptakan atas dasar masukan dari berbagai aspek, seperti aspek pasar dan
pemasaran, teknis dan keuangan. Aspek teknis berguna untuk mengetahui
apakah perusahaan mampu untuk membuat produk tersebut dengan segala
sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dari aspek keuangan, adalah
6
menilai apakah produk tersebut jika dihasilkan akan mendatangkan
keuntungan yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Perlu adanya sampel
makanan. Sebelum di jual atau dipasarkan misalnya ayam kampung untuk
produk ayam taliwang dan kangkung untuk pelecing, setelah dibuat
contohnya perlu diuji dulu untuk mengetahui apakah usaha ini sudah layak
di implementasikan atau belum dan diuji lagi dan seterusnya sehingga
sesuai harapan sehingga akhirnya tercipta kuliner khas daerah yang
bermutu yang bisa di implementasikan. Untuk mencoba menilai apakah
produk sudah siap diproduksi yang akan di tawarkan ke pasar memiliki
masa depan yang baik.
Namun untuk produk-produk kuliner yang di tawarkan ini sudah pernah
teruji sebelumnya, karena makanan-makanan khas daerah NTB ini dari
jauh hari sebelumnya sudah mulai eksis, dan termasuk kuliner yang sangat
di gemari di NTB, karena kuliner ini sudah ada jauh sebelumnya sehingga
para tenaga yang bekerja di sana sudah piawai/terampil dalam
memproduksi kuliner tersebut. Kemudian terkait dengan kapasitas
produksi di sesuaikan dengan jumlah permintaan dari konsumen
(wisatawan).
2. Aspek Organisasi dan Manajemen
Sedangkan dari aspek organisasi dan manajemen, kita perlu memiliki
gambaran yang jelas mengenai kapasitas terpasang serta kapasitas normal
proyek usaha, kemungkinan pengembangan kapasitas produksi, teknologi
serta resiko ketinggalan zaman dari teknologi, bahan baku dan sumbernya
serta risiko habisnya bahan baku, kualitas serta kuantitas ketersediaan
tenaga kerja, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan operasional
perusahaan.
Demikian juga pemahaman akan bisnis sangatlah penting, paling tidak
kita mengetahui sudah berada pada tahap mana produk perusahaan jika
dipandang dari bisnis life cyclenya. Karena dasar penilaian adalah
proyeksi dan prediksi kondisi proyek usaha di masa yang akan datang,
maka kajian mengenai peluang dan ancaman yang berasal dari aspek
makro harus pula mendapat perhatian khusus dalam proses valuation ini.
7
Manajemen dalam pembangunan proyek bisnis maupun manajemen
dalam implementasi rutin bisnis adalah sama saja dengan manajemen
lainnya. Yang berfungsi sebagai aktivitas-aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Pada sisi tingakatan
manajemen, perencanaan bila di golongkan ke dalam tingkatan manajemen
akan terbagi dua, yaitu perencanaan strategis dan perencanaan fungsional.
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
-Perencanaan strategis
Perencanaan ini merupakan bagian dari manajemen strategis, terfokus
pada bagaimana manajemen puncak yang dalam proyek ini adalah
pemerintah menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi
perusahaan/proyek usaha untuk mencapai tujuan proyek usaha dalam
jangka panjang.
-Perencanaan Fungsional
Merupakan bagian dari strategi operasional yang lebih mengarah pada
bidang fungsional perusahaan. Perencanaan ini juga berfungsi untuk
memperjelas makna suatu strategi utama dengan identifikasi rincian yang
sifatnya spesifik. Penyusunan suatu perencanaan jangka pendek dan
penerapannya dalam bentuk program kerja perlu memperhatikan
anggarannya.
3. aspek kuangan (finansial)
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek
adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang di harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan
pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal awal, kemampuan
proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah
ditentukan dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus.
Kebutuhan dana dan sumber daya Untuk merealisasikan proyek wisata di
butuhkan dana untuk investasi. Setelah jumlah dana yang dibutuhkan
diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah dalam bentuk apa dana
8
tersebut didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah sumber dana yang
mempunyai biaya paling rendah dan tidak menimbulkan masalah bagi
perusahaan.
Dana tersebut adalah aktiva tetap berwujud seperti:
Tanah Bangunan Peraltan yang di butuhkan
Aktiva tetap tak berwujud:
Hak Paten Lisensi Biaya-biaya pendahuluan Biaya-biaya sebelum proses produksi
Selain untuk aktiva tetap, dana juga dibutuhkan untuk modal kerja, setelah
dana yang di perlukan diketahui, selanjutnya di tentukan dalam bentuk apa
dana tersebut di dapat, melalui sumber dana antara lain:
1. Modal pemilik proyek usaha
2. Dana investasi yang di peroleh dari investor
3. Dana kredit yang diterima dari bank
4. Sewa guna (leasing) dari lembaga non-bank
-Urutan Prioritas
Apabila dijumpai beberapa proyek yang feasible atau layak untuk
dilaksanakan, padahal hanya akan melaksanakan satu atau sebagian saja
dari usulan-usulan itu karena keterbatasan sumber daya manusia dan
dana, maka dapat dilakukan pengurutan prioritas (ranking) untuk
menentukan usulan proyek yang paling layak.
Dari hasil analisis terhadap elemen-elemen aspek keuangan nanti akan
berupa suatu pernyataan apakah rencana bisnis dianggap layak atau tidak
layak.
-Kajian mengenai biaya modal (Cost of Capital).
9
Cost of Capital bertujuan untuk menentukan berapa besar biaya riil dari
masing-masing sumber dana yang akan di pakai dalam berinvestasi. Untuk
menghitung keseluruhan dana yang di pakai, rincian analisis biaya dari
sumber pembelanjaan ditentukan oleh:
Biaya utang
Biaya modal sendiri
Biaya laba yang ditahan
Dana pada kas akan dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan
investasi sedangkan operasional cash flow merupakan rencana pendanaan
keluar-masuk arus kas jika proyek sudah di operasionalkan.
4. Aspek komersial (pemasaran)
Dari aspek pasar dan pemasarannya kita perlu tahu persis, segmen
pasar yang dituju oleh perusahaan, kita juga perlu tahu persis siapa-siapa
pelanggan perusahaan serta kemungkinan risiko akibat ketergantungan
perusahaan pada beberapa pelanggan saja, risiko menurunnya daya beli
konsumen yang dituju, kemungkinan pengembangan pasar di masa yang
akan datang, hambatan-hambatan pemasaran produk serta faktor-faktor
pemasaran lainnya.
Jangan hanya menawarkan harga murah, jika tidak menjual produk.
Dalam beberapa kasus, kita mungkin memasang harga tinggi pada produk
yang ditawarkan. hal ini terjadi karena kita tidak memposisikan diri untuk
mempersembahkan produk yang bernilai tambah kepada konsumen kita.
Dengan kata lain, berikan selalu nilai tambah pada produk yang kita
tawarkan.
Kontinuitas penyediaan input
Ketersediaan input bagi output proyek wiata kuliner ini dapat di bilang
terjamin ketersediaannya, karena proyek wisata kuliner ini outputnya
adalah berupa makanan-makanan khas NTB, jika kuliner yang di pasarkan
ini merupakan kuliner khas NTB, maka sudah barang tentu ketersediaan
inputnya telah terjamin di NTB. Di katakan kuliner khas NTB berarti
kebutuhan akan inputnya untuk produksi kuliner ini memakai input yang
10
telah tersedia di lombok dan terjamian keberlansungannya. seperti
misalnya kangkung, ayam kapung, beras, daun pisang, dan kulit sapi.
Pangsa pasar baru output
Orang yang memulai bisnis dengan sebuah pengembangan produk baru
kemudian mencari pasarnya akan mengalami kesulitan dalam menjalankan
bisnisnya. Kebanyakan yang pertama kali dicari oleh pengusaha sukses
adalah pasar baru kemudian mengembangkan produk yang secara konstan
dicari dan dibeli oleh konsumennya. Segmen Pasar baru yang di layani
oleh usaha kuliner ini adalah para wisatawan yang berada di wilayah
kawasan wisata sengigi, di katakan pasar baru mungkin tidak terlalu baru
di karenakan kuliner ini sudah berkembang sebelumnya, dan tentunya
sudah pernah ada wisatawan asing yang mencoba kuliner khas NTB ini,
tetapi karena sekarang mempunyai lokasi yang baru untuk menjajakan
kuliner-kuliner khas NTB, maka langkah selanjutnya adalah tinggal
mengembangkan produknya agar mampu menghasilkan nilai tambah yang
lebih tinggi baik dari segi kualitas maupun harga. Oleh sebab itu perlu di
lakukan produsen mensesuaikan penciptaaan output dengan selera
konsumen dalam hal ini adalah wisatawan.
Mempertahankan pasar yang sudah ada
Jika kita mengalami kesulitan dalam mengggambarkan siapa prospek
proyek ini yang sebenarnya, maka kita akan menghadapi cobaan berat
dalam menjual produk proyek ini. Dari itu selain mencoba masuk ke pasar
yang baru, pasar yang lama atau yang sudah ada juga harus tetap di
pertahankan untuk mengantisifasi adanya kemungkinan produk kuliner
tersebut tidak laku di pasar yang baru. Dalam hal ini penduduk lokal atau
wisatawan lokal yang sudah menjadi pasar lama produk kuliner tersebut
jangan sampai di biarkan lari dari permintaan, oleh sebab itu mereka juga
perlu tetap di layani.
11
Metode pemasaran
Sebuah iklan mungkin bisa bekerja 10 kali lebih efektif dengan iklan lain
yang hampir mirip untuk produk yang sama. Untuk itu, manajemen proyek
harus selalu melakukan test untuk tajuk iklan, penawaran, jaminan, dan
metoda meningkatkan permintaan lainnya. Penjual yang paling sukses
tidak selalu yang paling pintar. Mereka adalah yang selalu melakukan test
untuk memperoleh metoda yang paling baik tanpa pernah menyerah. Dari
hasil test yang di lakukan metode pemasaran (promosi) yang paling baik
untuk mengundang konsumen kuliner tersebut adalah promosi melalui
iklan di internet, majalah, koran, dan siaran kuliner melalui televisi.
5. Aspek Sosial Ekonomi
Aspek ekonomi yang di nilai adalah berkaitan dengan dampak yang
diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut :
a. Dari sisi budaya
Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan
masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat. Dari segi budaya kebiasaan
masyarakat senggigi adalah bersenang-senang menikmati indahnya alam
dan fasilitas wisata yang ada di sana, jadi dengan adanya proyek ini akan
lebih membuat mereka dapat menikmati indah dunia pariwisata yang ada
di sana. Hal lain dari segi budaya adalah dapat menciptakan rasa bangga
bagi masyarakat NTB, karena makanan khasnya warisan para leluhur
dapat di kenal di kalangan wisatawan baik wisatawan mancanegara
maupun interlokal.
b. Dari sudut ekonomi
Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income per capita
panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita
penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat
atau UMR. Tujuan proyek ini di bangun adalah dengan harapan untuk
lebih meningkatkan pendapatan dari masyarakat secara umum dan
masyarakat setempat secara khusus. Penjual-penjual/pedagang kaki lima
yang tadinya menjual hanya di tempat biasa atau di pinggir jalan dengan
12
harga yang relatif lebih murah, maka dengan adanya proyek ini mereka
dapat mematok harga yang lebih tinggi karena tempatnya adalah kawasan
wisata, sehingga pendapatan mereka menjadi lebih tinggi.
Selain itu juga sumbangannya terhadap pembangunan adalah dapat
meningkatkan perumbuhan sektor pariwisata yang ada di kawasan
senggigi dan merangsang tumbuhnya sektor lain yang berkaitan dengan
kuliner, seperti input dari hasil-hasil pertanian, dan hasilnya petani dapat di
untungkan karena produknya ada yang meminta. Itu dapat di lakukan
dengan adanya kerjasama antara produsen kuliner ataupun pemilik proyek
dengan para petani yang menghasilkan input bagi kuliner tersebut. Jadi
dengan di bangunnya proyek ini nantinya akan menimbulkan efek
pengganda (multipier effect) untuk tumbuhnya sektor-sektor lain.
c. Dan dari segi sosial
dari segi sosial dapat menjadikan wilayah kawasan senggigi menjadi lebih ramai
untuk di kunjungi baik oleh para pedagang yang di targekan menempati proyek
ini maupun para wisatawan. Konflik sosial juga tidak akan terjadi seperti
misalnya penggusuran pedagang kaki lima oleh pol pp, Kareana mereka sudah
menenpati tempat yang strategis.
6. Aspek Hukum
Terkait aspek legal yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk
:
a. Perijinan :
Izin lokasi :
Izin usaha :
• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat
• NPWP (nomor pokok wajib pajak)
• Surat tanda daftar perusahaan
• Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
• Surat tanda rekanan dari pemda setempat
13
• SIUP setempat
• Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan
Terkait dengan segala bentuk perizinan di atas, pada proyek ini tidak
ada masalah di sebabkan proyek ini merupkan proyek pemerintah. Jadi
pemerintah pasti sudah mempertimbangkan dan mengurus segala sesuatu
yang berkaitan dengan perizinan. dan tidak mungkin proyek ini di bangun
jika bertentangan dengan hukum.
7. Aspek Lingkungan
Pertimbangan pada aspek lingkungan seperti;
Dampak terhadap lingkungan Fisik
Adanya proyek ini dapat berdampak positif bagi keindahan lingkungan
karena para pedagang kakilima tidak berjualan di sembarang tempat
seperti di pinggir-pinggir jalan yang dapat mengganggu/mengotori
keindahan kota maupun obyek wisata."
Dampak terhadap kenyamanan masyarakat
Dampak terhadap kenyamanan masyarakat adalah tentu masyarakat dapat
di buat semakin nyaman, karena tidak lagi melihat pemandangan yang
kumuh di pinggir-pinggir jalan dan tidak lagi dapat mengganggu
keamanan dan kenyamanan penguna jalan.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang di lakukan di bab 2 tentang kelayakan suatu
usaha di tinjau dari aspek-aspek evaluasi proyek menghasilkan antara lain:
Dari aspek teknis menghasilkan bahwa pemilihan lokasi proyek
tersebut adalah strategis karena berada di kawasan pariwisata dan
terkait operasional kuliner yang mengisi proyek ini telah teruji
sebelumnya.
Aspek organisasi menhasilkan bahwa proyek ini telah tersruktur
dengan baik di mana pemerintah merupakan perencana manajemen dan
selaku penanggung jawab sementara pedagang adalah perencan
operasional.
Aspek finansial menunjukkan bahwa sumber-sumber dana yang di
butuhkan sudah jelas asalnya, yakni dari pemerintah selaku pemilik
proyek dan dari modal pedagang sendiri.
Aspek pemasaran (komersial), pada aspek ini menunjukkan bahwa
ketersediaan bahan bakunya terjamin dan pangsa pasar jelas dan
potensial, metode pemasarannya melalui iklan.
Aspek ekonomi, dari aspek ekonomi proyek ini dapat merangsang
tumbuhnya pembangunan sektor-sektor lain atau mempunyai efek
pengganda (multiplier Effect)
Aspek hukum yang terkait dengan perizinan pada proyek ini telah
mempunyai izin dan tidak melanggar hukum. dan
Tinjauan dari aspek lingkungan menghasilkan bahwa proyek ini tidak
berdampak buruk pada fisik lingkungan dan dapat menambah
kenyamanan masyarakat pengguna jalan, karena tidak adanya PKL.
Berdasarkan hasil tinjauan tersebut maka dapat di simpulkan bahwa
proyek pusat wisata kuliner yang belokasi di senggigi ini telah memenuhi
syarat-syarat kelayakan sebuah proyek usaha dan dapat di katakan layak
untuk di implementasikan.
15
16
17
Top Related