TRADISI PENELITIAN KUALITATIF
Mk. Metode KualitatifPertemuan ke-4
Tujuan• Pemaparan berbagai tradisi ini memudahkan
mahasiswa mengidentifikasi pendekatan-pendekatan yang biasa dipakai untuk mengkerangkai penelitian kualitatif
• Tradisi tersebut mencakup action research, case studies, documentary analysis, ethnographic research, evaluation research, dan grounded theory studies
• Pembahasan pada keenam tradisi dikarenakan tradisi-tradisi inilah yang umum diterapkan oleh mahasiswa Strata 1.
• Penelitian kuantitatif: survey dengan pendekatan statistik mendominasi tradisi dalam penelitian kuantitatif
• Penelitian kualitatif :dalam penelitian kualitatif tidak terdapat satu pendekatan dominan. Karena fenomena sosial sangat beragam, maka ada beragam tradisi dimana masing-masing kompatibel untuk keperluan pengkerangkaan penelitian tertentu.
Tradisi Penelitian kuantitatif & Kualitatif
1. PENELITIAN TINDAKAN (Action Research )
• Penelitian yang ditujukan untuk mengidentifikasi berbagai masalah sosial untuk kemudian diambil sebuah tindak lanjut, sehingga tujuan utama dari penelitian ini adalah pemihakan dan perubahan (change)
untuk medeskripsikan, konsepsi, pengambilan keputusan secara kritis berdasarkan rekaman , pemantauan dan evaluasi terhadap tindakan dan hasil tindakan.
Karakteristik AR
• Peneliti terlibat langsung dalam proses dan situasi yang ditelitinya, sebagai upaya social improvement.
• Mengandung pesan advokasi • Bagian dari kritik terhadap elitisme metode
pendekatan dalam program community development.
• Butuh keahlian sosial & organisasional yang matang.
• Biasanya berbasis grup dengan distribusi tanggungjawab dan skill yang diperlukan
Siklus AR
• Merencanakan sebuah perubahan terhadap sesuatu hal (setelah proses pendiskusian dan konsultasi dengan semua pihak yang terlibat – tidak hanya mencakup para peneliti saja, tetapi juga pihak-pihak yang terkait dan akan merasakan dampak dari perubahan setelah action research dilakukan).
• Mengeksekusi penelitian, identifikasi data, problem, kebutuhan, hambatan dan dukungan yang mungkin muncul atas perubahan yang diinginkan/diprediksi sebagai dampak paska pelaksanaan action research
1
• Mengidentifikasi segala sesuatu yang terjadi setelah perubahan-perubahan awal muncul.
• Merefleksikan secara terus-menerus (melalui monitoring, check dan recheck, komunikasi berkelanjutan – bukan saja di antara para peneliti, akan tetapi dengan segenap pihak yang terlibat dan terkait).
• Merencanakan aksi lanjutan.
2
Kelebihan AR
• Lebih demokratis karena melibatkan para partisipan secara aktif – pendekatan kolaboratif.
• Memadukan keahlian sebagai praktisi dan peneliti sekaligus keahlian profesional dan personal (membangun hubungan emosional dengan sesama manusia) sehingga dapat melakukan pendekatan terhadap masalah penelitian secara komprehensif.
1
• Efek kehadiran peneliti yang menyatu secara mendalam terhadap proses penelitian, dapat mempengaruhi keberhasilan action research, bukan saja terkait dengan ketepatan desain, tetapi juga prosedur dan pelaksanaan metode penelitian.
• Dapat berguna sebagai alat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan problem-problem praktis.
• Dapat berkontribusi pada pembangunan dan perubahan dalam sebuah organisasi atau komunitas.
2
Kelemahan AR
• Kolaborasi tidak mudah – khususnya bagi pemula. • Kecuali sebagai insider, akses informasi dan hal-hal
lain terkait biasanya cukup susah.• Penelitian yang melibatkan banyak pihak dapat
menggiring pada masalah waktu penyelesaian – cenderung susah untuk on time.
• Kerjasama yang aktif cukup susah, karena terdapat tuntutan dan kepentingan yang saling berseberangan.
• Kemungkinan adanya masalah keberpihakan.
2. Studi kasus (case studies)
• Penelitian fokus kasus tertentu untuk memperoleh informasi secara lebih mendalam mengenai kompleksitas fenomena sosial, berbagai relasi, problem dan proses sosial
Tujuan studi kasus adalah memberikan gambaran secara detil tentang latar belakang, sifat², serta karakter yang khas dari kasus.
Karakteristik CS
• Sebuah kejadian dipilih sebagai kasus untuk dipelajari/diteliti, terutama karena kejadian tersebut dianggap menarik atau penting.
• Tugas terpenting dari peneliti adalah bagaimana meyakinkan audience bahwa kasus yang peneliti angkat memang menarik dan penting.
• Menggunakan kolaborasi metode penelitian: interview, observasi, dan kadang-kadang documentary research
Kelebihan CS• Sebuah kasus yang dipelajari dengan intensif dapat
mengungkap kajian mendalam, mengidentifikasi berbagai kompleksitas, hubungan-hubungan antar aspek terkait dan berbagai proses yang ada.
• Dengan case studies, kita dapat menerapkan berbagai metode pengumpulan data dan sumber data, baik kuantitif dan kualitatif maupun kualitatif ansih
• Cukup fleksibel, dalam hal waktu dan konteks. • Tidak terlalu artifisial (direka-reka) – dibandingkan dengan
misalnya metode eksperimen dan survey. • Dapat digunakan untuk berbagai kepentingan tujuan
penelitian dan berbagai tipe kasus yang berbeda.
Kelemahan CS• Sulitnya generalisasi – dibandingkan misalnya dengan survey
dan eksperimen. • Karena case studies mencoba untuk menangkap situasi
secara natural (alami), kehadiran peneliti dapat menjadi problematik.
• Fleksibiltas, dalam hal waktu dan konteks, dapat berarti perlunya berbagai persiapan yang besar dan detil – mengantisipasi berbagai kemungkinan dan perubahan yang terjadi selama proses penelitian.
• Kadang-kadang ia dilihat sebagai soft option – bagi mahasiswa yang lemah dan agak malas untuk mendesain penelitian yang lebih baku (semisal survey dan eksperimen).
3. Analisis dokumen (documentary analysis)
• Penelitian dengan menganalisis berbagai dokumen tertulis dan tidak tertulis secara mendalam untuk mengetahui makna dibalik makna dari dokumen tersebut
Karakteristik AD
• Dokumen – catatan tertulis, fotograf, film, dan dokumen tak tertulis lainnya.
• Meski bisa menjadi satu-satunya sumber, biasanya, dokumen hanya sebagai data suplemen.
• Signifikansi dokumen terletak pada: trustworthiness!
• Butuh konklusi rasional dan analisis obyektif, bukan sekedar pemikiran emosional atau polemik.
4. Penelitian etnografik (ethnographic research)
Penelitian untuk mengetahui deskripsi detil dari sebuah fenomena dengan pendekatan antropologi sosial
Karakteristik Et-R
• Akar: antropologi sosial.• Berusaha memahami kehidupan dan kebiasaan
masyarakat yang hidup dalam budaya tertentu. • Kata kunci: involvement! (observasi
partisipatoris).• Catatan dan diari – merekam tiap detil
peristiwa.• Interview, biasanya informal.
Kelebihan Et-R
• Waktu dan resources yang diperlukan lebih fleksibel. • Observasi langsung lebih melapangkan ruang
inovasi pengumpulan data.• Bagus untuk memahami perspektif masyarakat
dengan budaya tertentu.• Lebih kaya data karena peneliti masuk dalam
proses, interaksi dan relasi yang dalam.• Menjadi sangat menarik krn menggali hal-hal
berbeda, yang umumnya belum pernah kita alami.
Kelemahan Et-R• Bagi peneliti pemula, kadang sulit dan membingungkan
– berbaurnya peran sebagai partisipan dan observer.• Butuh pengalaman matang karena kita sering dituntut
untuk memahami hal-hal di luar kebiasaan kita. • Pergeseran ethnography, dari deskriptif menuju
penjelasan teoritis bukanlah hal mudah.• Memerlukan kewaspadaan terhadap isu etika.• Akses ke dalam masyarakat bisa sangat sulit.• Generalizability sering dipertanyakan, sebagaimana
case studies.
5. Penelitian evaluasi (evaluation research)• Penelitian yang ditujukan untuk
mengevaluasi implementasi sebuah kebijakan untuk mengetahui berhasil/ tidaknya termasuk faktor-faktor yang mempengaruhinya
Karakteristik Ev-R
• Biasanya digunakan untuk kepentingan public service dan private business.
• Survey pasar, konsumen, dan masyarakat sebagai penerima pelayanan publik.
• Didasarkan pada tuntutan accountability dan value for money.
• Bisa kualitatif, tetapi bisa juga mixed antara kualitatif dan kuantitatif
Kelebihan Ev-R• Bermanfaat
sebagai alat untuk menopang accountability
• Dapat meningkatkan services dan fungsi organisasi
Kelemahan Ev-R• Isu didalamnya bisa
sangat sensitif, sehingga peneliti pemula mesti benar-benar siap.
• Berbenturan dengan isu etika
• Akses bisa menjadi sulit.
6. Grounded theory studies
Penelitian yang ditujukan untuk membangun teori baru dari beragam fenomena yang terjadi di masyarakat tanpa secara spesifik mendasarkan diri pada bangunan teori besar (grand theory).
Tujuan GR: Teoritisasi data, adalah sebuah metode penyusunan teori yang berorientasi tindakan/interaksi karena itu cocok digunakan untuk penelitian terhadap perilaku
Karakteristik GR
• Sebagai reaksi terhadap ‘grand theory’.• Diskonfirmasi terhadap formulasi teoritis.• Menekankan – teori mesti didasarkan pada
pengalaman empiris (grounded). • Open-ended starting point – pertanyaan
penelitian yang disusun di awal bisa bersifat tentatif.
• Data diolah melalui kodifikasi, untuk dilanjutkan pada teorisasi.
Kelebihan GR
• Menyediakan kebebasan membangun teori baru
• Design penelitiannya sangat fleksibel
• Mengatur secara detil coding dan analysis data
Kelemahan GR
• Teorisasi dari data di lapangan, menegasikan fakta bahwa peneliti bisa saja memiliki pengalaman dan bacaan sebelumnya, yang bisa saja berbeda
• Paradigma kualitatif mengasumsikan bahwa di dalam kehidupan sosial selalu ditemukan regulasi-regulasi yang relatif sudah terpola
(GR) Pola-pola regulasi yang ditemukan melalui penelitian itulah yang dirumuskan menjadi teori
Catatan
Top Related