Download - KTIRiset.pdf

Transcript
  • 1

    PENGARUH FILTER WARNA KUNING

    TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter warna kuning

    terhadap efesiensi Sel surya. Dalam penelitian ini menggunakan metode

    eksperimen untuk mendapatkan parameter-parameter yang dihasilkan oleh sel

    surya silikon dengan melakukan pengukuran intensitas cahaya. Data diambil

    dengan melakukan pengukuran Sel surya tanpa filter warna dengan filter warna

    kuning. Hasil penelitian sel surya tanpa filter diperoleh dihasikan daya maksimal

    1, 487 watt dengan effisiensi alat 14,4 %. Pada penelitian dengan filter warna

    kuning diperoleh daya maksimal (Pmax) sebesar 0.5289 Watt, dan effisiensi alat () sebesar 10,4%. Dengan demikian filter warna kuning mempengaruhi besarnya

    daya maksimal yang dihasilkan oleh Sel surya. Dari hasil penelitian diperoleh

    daya maksimum (Pmax) Sel surya tanpa filter lebih besar dibandingkan daya

    maksimum Sel surya dengan filter warna. Kemudian diperoleh besarnya efisiensi

    Sel surya tanpa warna lebih besar daripada efisiensi rata rata Sel surya dengan filter warna kuning.

    Key Words: daya, sel surya

    A. PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Sumber energi yang besar dan bersifat kontinyu tersedia adalah energi

    surya. Energi ini dalam bentuk energi elektromagnetik yang dipancarkan

    oleh matahari.

    Sementara pada saat ini energi surya belum dipakai sebagai sumber energi

    primer bahan bakar. Penelitian dan pengembangan besar-besaran sedang

    dijalankan untuk mencari sistem pembangkit listrik secara ekonomis untuk

    memanfaatkan energi surya sebagai sumber utama bahan bakar.

    Energi surya bersifat non-polutif dan tidak dapat habis. Berdasarkan

  • 2

    karakteristik gelombangnya energi ini sangat halus dan tetapi intensitasnya

    tidak konstan. Energi surya memiliki arus yang rendah, akibatnya dipakai

    sistem dan kolektor yang luas permukaanya besar untuk mengumpulkan

    dan mengkonsentrasikan energi tersebut. Sistem kolektor ini harganya cukup

    mahal. Hanya saja sistem ini tidak dapat menyimpan persediaan energi surya

    dalam waktu lama. Hal ini berarti diperlukan sistem penyimpanan energi atau

    konversi lain untuk menyimpan energi pada malam hari serta pada saat cuaca

    mendung.

    Energi surya dapat dikonversi secara langsung menjadi bentuk energi lain

    melalui tiga proses, yaitu: proses helochemical, proses helioelectrical, dan

    proses heliothermal. Reaksi heliochemical yang utama adalah proses fotosintesa.

    Proses ini merupakan sumber dari semua bahan bakar fosil. Proses

    helioelectrical yang utama adalah produksi listrik oleh sel-sel surya. Proses

    heliothermal adalah penyerapan radiasi matahari dari pengkonversian energi ini

    menjadi energi termal.

    Dalam laporan penelitian ini akan dikaji tentang analisa karakteristik sel

    surya yang diawali dengan latar belakang masalah, rumasan masalah, hipotesis

    penelitian dan tujuan penelitian. Pada bagian selanjutnya dibahas tentang dasar

    teori sel surya dan metodologi penelitian. Pada bagian akhir akan dibahas hasil

    penelitian.

    2. Rumusan Masalah

    Masalah dalam penelitian ini adalah:

    a. Mengidentifikasi daya maksimum sel surya.

    b. Bagaimana filter warna kuning mempengaruhi daya sel surya?

    3. Hipotesis

    Pengaruh filter warna terhadap penyerapan intensitas cahaya dan

    efesiensi sel surya.

  • 3

    4. Tujuan Penelitian

    Tujuan dalam penelitian ini adalah:

    a. Untuk mengetahui efesiensi sel surya dalam membangkitkan tenaga

    listrik.

    b. Untuk mengetahui pengaruh filter warna kuning terhadap daya solar sel.

    B. DASAR TEORI

    1. Pengertian

    Sel surya merupakan salah satu produk teknologi fotovoltaik yang

    dikembangkan pada bahan semikonduktor (silikon multikristal, monokristal dan

    amorf) yang mampu menyerap gelombang elektromagnetik dan mengkonversi

    energi cahaya (photon) menjadi energi listrik secara langsung. Prinsip kerja sel

    surya silikon adalah berdasarkan konsep semikonduktir p-n junction.

    Semikonduktor tipe-n didapat dengan mendoping silikon dengan unsur dari

    golongan V sehingga terdapat kelebihan elektron valensi dibanding atom sekitar.

    Pada sisi lain semikonduktor tipe-p didapat dengan doping oleh golongan

    III sehingga elektron valensinya defisit satu dibanding atom sekitar. Ketika dua

    tipe material tersebut mengalami kontak maka kelebihan elektron dari tipe-n

    berdifusi pada tipe-p. Sehingga area doping-n akan bermuatan positif sedangkan

    area doping-p akan bermuatan negatif. Medan elektrik yang terjadi antara

    keduanya mendorong electron kembali ke daerah-n dan hole ke daerah-p. Pada

    proses ini telah terbentuk p-n junction.

    Dengan menambahkan kontak logam pada area p dan n maka telah

    terbentuk dioda. Pada saat junction disinari, photon yang mempunyai energi yang

    sama atau lebih besar dari lebar pita energi material tersebut akan menyebabkan

    eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi dan akan meninggalkan hole

    pada pita valensi. Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam material sehingga

    menghasilkan pasangan elektron-hole. Apabila ditempatkan hambatan pada

    terminal sel surya, maka elektron dari area-n akan kembali ke area-p sehingga

  • 4

    menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir. Seperti terlihat dalam

    gambar 1. di bawah ini.

    Gambar 1. Physics of Photovoltaic Generation

    2. Prinsip Kerja Sel surya

    Prinsip kerja sel surya efek sel photovoltaik terjadi akibat lepasnya

    elektron yang disebabkan adanya cahaya yang mengenai logam. Logam-logam

    yang tergolong golongan 1 pada sistem periodik unsur-unsur seperti Lithium,

    Natrium, Kalium, dan Cessium sangat mudah melepaskan elektron valensinya.

    Selain karena reaksi redoks, elektron valensi logam-logam tersebut juga mudah

    lepas oleh adanya cahaya yang mengenai permukaan logam tersebut. Di antara

    logam-logam di atas cessium adalah logam yang paling mudah melepaskan

    elektronnya, sehingga lazim digunakan sebagai foto detektor.

    Tegangan yang dihasilan oleh sensor foto voltaik adalah sebanding

    dengan frekuensi gelombang cahaya (sesuai konstanta Plank E = h.f). Semakin

    ke arah warna cahaya biru, makin tinggi tegangan yang dihasilkan. Tingginya

    intensitas listrik akan berpengaruh terhadap arus listrik. Bila foto voltaik diberi

    beban maka arus listrik dapat dihasilkan tergantung dari intensitas cahaya yang

  • 5

    mengenai permukaan semikonduktor.

    Gambar 2. Photoelektrik

    3. Karakteristik Arus-Tegangan Sel Surya

    Dalam suatu rangkaian, ketika sel surya mendapat cahaya maka perangkat

    sel surya tersebut akan menghasilkan tegangan dan arus Kemampuan ini

    direpresentasikan dalam grafik arus-tegangan (I-V)

    Gambar 3. Grafik Karakteristik Arus-Tegangan (I-V) Sel Surya

    Nilai maximum Power Point (Vmpp dan Impp) adalah titik operasi dimana

    nilai maksimum pengeluaran (output) yang dihasilkan oleh sel surya saat kondisi

    bekerja. Dengan kata lain, Vmp dan Imp dapat diukur pada saat sel surya diberi

    beban. Open Circuit Voltage (Voc) adalah nilai tegangan maksimum yang dapat

  • 6

    dicapai pada saat tidak adanya arus (current). Short Circuit Current (Isc) adalah

    nilai maksimum output arus dari sel surya yang dapat dikeluarkan (output) dengan

    kondisi tidak ada resistansi atau short circuit.

    Secara teoritis besarnya daya yang dihasilkan:

    SCOCth IVP (1)

    sedangkan daya keluaran maksimumnya:

    mpmpmpp IVP (2)

    Hambatan dalam Sel surya dapat dihitung dari:

    SCOC IVr / (3)

    4. Faktor Pengisian (fill factor) dan Efisiensi Sel Surya

    Faktor pengisian sel surya merupakan perbandingan antara daya keluaran

    maksimum terhadap daya teoritisnya atau dapat dinyatakan sebagai berikut :

    SCOC

    mpmp

    th

    mpp

    IV

    IV

    P

    Pff (4)

    Kualitas dari sel surya biasanya dinyatakan dengan nilai fill factor (ff) yang

    menunjukkan besarnya kemampuan sel surya menyerap cahaya yang diterimanya.

    Dengan menggunakan fill faktor maka maksimum daya dari sel surya didapat dari

    persamaan:

    ffIVP SCOCMAX (5)

    Sehingga efisiensi sel surya yang didefinisikan sebagai daya yang dihasilkan dari

    sel (PMAX ) dibagi dengan daya dari cahaya yang datang (PCAHAYA ) :

    %100CAHAYA

    MAX

    P

    P (6)

  • 7

    Efesiensi ideal sel surya yang ada di pasaran memiliki efisiensi sekitar 12-15%.

    C. METODE

    Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Eksperimen dilakukan

    dalam mendapatkan parameter-parameter yang dihasilkan oleh sel surya silikon.

    Dengan membuat rangkaian pengukuran arus dan tegangan keluaran pada sel

    surya seperti terlihat dalam gambar 1.

    Gambar 4: Rangkaian Eksperimen

    Eksperimen dilakukan dengan melakukan pengukuran Intensitas cahaya

    awal, tegangan yang terukur tanpa resistor (Voc) dan mengganti R (hambatan)

    dengan kabel penghubung (short circuit) untuk mengukur arus yang terukur (Isc).

    Pengukuran selanjutnya dilakukan dengan mengganti resistor R dengan

    resistor-resistor seperti pada gambar 5.

    Gambar 5: Jenis-jenis resistor

  • 8

    Dari hasil pengukuran arus dan tegangan yang melalui pada resistor-

    resistor pada tabel maka akan diperoleh pasangan nilai V I. Untuk

    membandingkan intensitas cahaya selama dalam pengukuran maka sebelum

    mengakhiri eksperimen maka dilakukan pengukuran intensitas cahaya akhir.

    Kualitas dari sel surya dapat diketahui dengan menentukan nilai fill factor

    (ff) yang menunjukkan besarnya kemampuan sel surya menyerap cahaya yang

    diterimanya dengan menggunakan persamaan (5). Sehingga dari persamaan (5)

    dapat menentukan efesiensi sel surya. Untuk menentukan nilai efesiensi (Pers. 6)

    maka terlebih dahulu dilakukan pengukuran arus dan tegangan yang melalui

    resistor-resistior pada tabel 1 dengan memberikan filter warna hijau, biru dan

    merah pada modul surya.

    Untuk mendapatkan data yang akurat maka eksperimen dilakukan dengan

    selang waktu satu jam dan menggunakan sel solar tanpa filter serta filter warna

    merah, kuning dan biru. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar 6. berikut di bawah

    ini.

    Gambar 6. Penyerapan Intensitas Cahaya Oleh Filter Warna

  • 9

    D. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Dari penelitian Sel surya diperoleh hasil berupa grafik, seperti yang

    ditunjukkan pada gambar berikut:

    Gambar 7. Grafik hubungan antara Arus dan Tegangan pada Sel surya

    mendatar Tanpa Filter

    Berdasarkan gambar 7 di atas, menunjukkan grafik hubungan antara arus

    dan tegangan pada sel surya tanpa filter hasilnya mendekati keadaan ideal pada sel

    surya. Sedangkan pada bagian awal terdapat kondisi yang tidak ideal sebagaimana

    terlihat dalam grafik. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan intensitas

    cahaya matahari yang tidak stabil yang disebabkan adanya awan yang menutup

    sinar yang mengenai Sel surya dapat dilihat dalam tabel.1., sebagaimana

    terlampir.

  • 10

    Gambar 8. Grafik hubungan antar Tegangan dan Arus pada Sel surya

    dengan Filter Kuning

    Dari gambar 8 di atas, tentang grafik hubungan antara tegangan dan arus

    pada Sel surya dengan filter Kuning, menunjukkan bahwa hasilnya mendekati

    keadaan ideal pada Sel surya. Sedangkan pada bagian akhir dari grafik terdapat

    kondisi yang tidak ideal, karena Voc < Vmax. Hal tersebut terjadi karena adanya

    perubahan intensitas cahaya matahari yang tidak stabil yang disebabkan adanya

    awan yang menutup sinar yang mengenai sel surya dapat dilihat dalam tabel 4.

    sebagaimana terlampir.

    Dari data-data hasil percobaan diperoleh daya yang dihasilkan (Pth), Daya

    keluaran maksimum (Pmpp ), faktor pengisian () Daya maksimum (P max ) dan

    Efisiensi Sel surya untuk setiap perlakuan sebagaimana terlihat dalam tabel 1.

    berikut ini.

    Tabel 1. Hasil perhitungan Daya yang dihasilkan (Pth), Daya keluaran maksimum

    (Pmpp ), faktor pengisian () Daya maksimum (P max ) dan Efisiensi Sel

    surya

    No. Sel surya Pth Pmpp Pmax

    1 Tanpa Filter 2,2836 500,926 0,65 1,487 14,4%

    2. Filter Kuning 0,7011 528,992 0,7545 0,5289 10,4%

  • 11

    Dari penelitian sel surya tanpa filter diperoleh dihasikan daya maksimal 1,

    487 watt dengan effisiensi alat 14,4 % mendekati ideal. Hasil ini didapat dengan

    kondisi cuaca yang berubah ubah.

    Pada Sel surya tanpa filter warna diperoleh daya maksimal (Pmax) yang

    lebih besar dibandingkan Sel surya dengan filter warna Kuning. Demikian juga

    effisiensi diperoleh efisiensi Sel surya tanpa filter lebih besar dibandingkan

    dengan filter warna Kuning. Hal ini dapat dilihat dari hasil efisiensi Sel surya

    tanpa filter lebih besar dari efisiensi rata-rata Sel surya dengan filter warna

    kuning.

    Pada penelitian Sel surya dengan filter warna yang berbeda diperoleh daya

    maksimum filter Pkuning. Demikian juga efisiensi Sel surya pada filter warna

    diperoleh kuning. Hal ini terjadi karena perbedaan intensitas cahaya ketika

    penelitian.

    E. KESIMPULAN

    Pada penelitian sel surya tanpa filter diperoleh daya maksimal 1, 487 watt

    dengan effisiensi alat 14,4 %, sedangkan daya maksimal (Pmax) sebesar 0.3616

    Watt. Pada penelitian dengan filter warna kuning diperoleh daya maksimal (Pmax)

    sebesar 0.5289 Watt, dan effisiensi alat () sebesar 10,4%.

    Berdasarkan data-data di atas, dari penelitian dapat disimpulkan bahwa

    daya maksimum (Pmax) sel surya tanpa filter lebih besar dibandingkan daya

    maksimum Sel surya dengan filter warna kuning. Sedangkan daya maksimum

    dengan filter warna diperoleh Pmax kuning. Kemudian diperoleh besarnya efisiensi

    Sel surya tanpa warna lebih besar daripada efisiensi rata rata Sel surya dengan

    filter warna kuning. Demikian juga efisiensi Sel surya dengan filter warna

    diperoleh hasil kuning. Hal ini terjadi karena perubahan intensitas cahaya ketika

    penelitian.

  • 12

    F. REKOMENDASI

    1. Agar diperoleh data yang valid perlu dilakukan penelitian dengan kondisi

    intensitas cahaya yang maksimum dan kontinyu dan warna selain dari

    warna kuning.

    2. Hendaknya alat digunakan memiliki ketelitian yang tepat karena

    berpengaruh terhadap hasil penelitian.

    3. Mengingat pentingnya sel surya sebagai sumber energi alternatif, maka

    perlu dikembangkan pemanfaatannya secara luas.

    G. DAFTAR PUSTAKA

    Ihsanto. Eko (2012). Tranduser, Pusat Pengembangan Bahan Ajar, Universitas

    Mercu Buana

    Jack. AB (2012). Cara Membuat Panel Surya http://kesatriasejati.blogspot.com/2012/01/.

    html

    Miftahul, M.N. 2013. Analisis Karakter Sel surya. Makalah tidak dipublikasikan,

    ITB. Bandung.

    Sugiyono, A. (2000). Prospek Penggunaan Teknologi Bersih untuk Pembangkit

    Listrik dengan Bahan Bakar Batubara di Indonesia, Jurnal

    Teknologi Lingkungan, Vol.1, No.1, hal. 90-95,

    Timotious. C (2009). Perancangan dan Pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga

    Surya, UPI, Bandung

  • 13

    Lampiran : Lampiran Penelitian

    Tabel.1. Sel surya mendatar

    No Jam R() I V Intensitas 1 14.00 1000 13,2 13,2 450

    2 14.00 680 19,6 13,04 455

    3 14.00 470 28 12,93 475

    4 14.00 390 33,2 12,87 470

    5 14.00 330 39,2 12,78 464

    6 14.00 270 47,2 12,56 456

    7 14.00 180 69,8 12,42 456

    8 14.00 150 82,2 11,95 461

    9 14.00 100 112 11,51 453

    10 14.00 82 136,3 10,77 462

    11 14.00 68 155,3 9,66 465

    12 14.00 56 157,6 8,37 472

    13 14.00 47 169,1 5,76 472

    14 14.00 33 168 4,96 476

    15 14.00 27 166 3,81 463

    16 14.00 22 160 5,64 445

    17 14.00 20 162 3,07 449

    18 14.00 18 162 2,77 448

    19 14.00 15 159 2,2 440

    20 14.00 12 159,1 1,99 438

    21 14.00 10 167 1,66 461

    22 14.00 8,2 168 1,42 462

    23 14.00 6,8 167 1,21 462

  • 14

    24 14.00 5,6 165,9 1,04 457

    25 14.00 4,7 163 0,91 448

    26 14.00 3,9 154 0,78 437

    27 14.00 3,3 154 0,69 427

    28 14.00 2,7 153 0,5 425

    29 14.00 1,5 147 0,44 418

    30 14.00 1,2 144 0,26 405

    31 14.00 0,1 - - 386

    Waktu Pengamatan pukul 14.00

    Voc = 13,26 volt Isc I = 0 Intensitas = 188 W/m2

    Isc = 173 mA V = 0

    = 0,143961

    Tabel 2. Sel surya dengan Filter Warna Kuning

    No Jam R() I V Intensitas P=IxV

    (0) (12,3)

    1 14.00 1000 12,2 12,14 208 148,108

    2 14.00

    680 18,1 12,12 208 219,372

    3 14.00

    470 25,5 11,81 208 301,155

    4 14.00

    390 29,9 11,68 208 349,232

    5 14.00

    330 35 11,49 209 402,15

    6 14.00

    270 41,2 11,19 209 461,028

    7 14.00

    180 54,2 9,76 209 528,992

    8 14.00

    150 56,4 8,53 209 481,092

    9 14.00

    100 57 6,07 209 345,99

    10 14.00

    82 57 4,81 209 274,17

    11 14.00

    68 56,2 3,9 208 219,18

    12 14.00

    56 55,3 3,06 192 169,218

  • 15

    13 14.00

    47 55,1 2,72 200 149,872

    14 14.00

    33 54,4 1,86 197 101,184

    15 14.00

    27 54,1 1,52 185 82,232

    16 14.00

    22 53 1,26 193 66,78

    17 14.00

    20 52,9 1,19 197 62,951

    18 14.00

    18 54,4 1,03 198 56,032

    19 14.00

    15 54,1 0,94 197 50,854

    20 14.00

    12 53,9 0,75 198 40,425

    21 14.00

    10 54,3 0,63 197 34,209

    22 14.00

    8,2 53 0,52 196 27,56

    23 14.00

    6,8 52,8 0,44 194 23,232

    24 14.00

    5,6 52,7 0,38 193 20,026

    25 14.00

    4,7 52,4 0,3 192 15,72

    26 14.00

    3,9 52,1 0,28 191 14,588

    27 14.00

    3,3 48,5 0,24 191 11,64

    28 14.00

    2,7 48,2 0,21 189 10,122

    29 14.00

    1,5 47,9 0,15 177 7,185

    30 14.00

    1,2 47,7 0,14 175 6,678

    31 14.00

    0,1 47,6 0,08 174 3,808

    Waktu Pengamatan pukul 14.00

    Voc = 12,36 Isc I = 0 Intensitas = 188

    Isc = 57

    V = 0