Download - Kristen Tauhid, Aliran Kristen di Indonesia yang Menolak Mempertuhankan Yesus, jan 2008

Transcript
Page 1: Kristen Tauhid, Aliran Kristen di Indonesia yang Menolak Mempertuhankan Yesus, jan 2008

KRISTEN TAUHID, ALIRAN KRISTEN DI INDONESIA

YANG MENOLAK MEMPERTUHANKAN YESUS

Oleh Satrio Arismunandar

Sangat menarik. Saya baru tahu dari sebuah diskusi di milis ppiindia, bahwa dari

sekian banyak aliran Kristiani di Indonesia, ternyata ada aliran yang menganut “ajaran

Tauhid” (baca: keesaan Tuhan), menolak konsep Trinitas, dan menolak kepercayaan

bahwa Yesus adalah Tuhan atau putra Allah. Aliran ini namanya Unitarian.

Menurut Lukas Kristanto, yang mengaku anggota aliran Unitarian di milis

ppiindia, aliran Unitarian adalah aliran yang menjunjungi tinggi basis keimanan

Abrahamik atau ajaran ketuhanan Abraham/Ibrahim. Abrahamik teguh memegang

prinsip keesaan Tuhan. Ajaran yang dibawa Musa, Isa (Yesus) dan Muhammad berawal

dari ajaran Abraham/Ibrahim. Di Indonesia, aliran unitarian dari kelompok Frank Donald

menamakan dirinya: Kristen Tauhid.

Dalam pandangan aliran Unitarian, Allah (Elohim, bahasa Ibrani) tidak mungkin

inkonsisten dalam menurunkan ajaran keimanan kepada umat-Nya di sepanjang sejarah

manusia. Kalau Abraham diajarkan tentang ke-Esaan Tuhan oleh Allah, seluruh

keturunan Abraham akan mengikuti sejarah pengajaran itu secara linier. Ajaran Allah

berkembang dinamis dan progresif secara linier, polanya tetap meskipun berkembang

terus. Jadi, konsistensi Tuhan yang jadi pegangan aliran ini. Pola Allah-nya Abraham

tidak mungkin unlinier.

Yang kedua, berdasarkan analisa kaum Unitarian, di dalam Injil sinoptik (Matius,

Markus, Lukas) dan Injil Apokaliptik (Yohanes), tidak ada satupun ayat yang merupakan

pernyataan langsung Yesus (eksplisit) yang menyatakan dirinya Tuhan. Sedangkan kata-

kata implisit selalu dihubungkan dengan teks Bapa dan Aku menjadi satu (terutama di

Injil Yohanes), seolah-olah ada kesatuan personaliti Allah dan Yesus, sehingga Yesus

dianggap Tuhan. Bagi aliran Unitarian, itu dianggap metafora yang berlebihan. Maka,

aliran ini sering dituduh sebagai pengembang ajaran Arius (Arianisme), yang dinyatakan

sesat dalam Konsili Nicea 325 oleh Kaisar Konstantin, padahal keputusan itu berbau

politis.

Ketiga, Yesus dianggap Tuhan baru muncul di abad ke-3, terutama ketika surat-

surat Paulus mulai beredar saat itu. Paulus (ajaran Paulian) dianggap sebagai basis

keimanan Kristen saat ini, yang mempertuhankan Yesus (deification) , terutama teori

Kenosis (Tuhan mengosongkan dirinya menjadi manusia), Filipi 2: 5-11. Menurut aliran

Unitarian, Allah (Elohim) itu absolut dan kekal, tidak mungkin masuk ke alam tidak

Page 2: Kristen Tauhid, Aliran Kristen di Indonesia yang Menolak Mempertuhankan Yesus, jan 2008

kekal (fana), apalagi menjadi manusia. Allah tidak antromorphisme (berwujud manusia).

Allah itu immaterial, bukan material.

Tuhan yang disembah penganut Unitarian

Dijelaskan oleh Lukas Kristanto, secara eksplisit dan implisit, tidak ada kata

Trinitas dalam Bible. Istilah ini hanya penafsiran dogmatis. Aliran Unitarian memandang

Trinitas prinsipnya tidak berbeda dengan ajaran-ajaran Tritheisme, semacam ajaran Mesir

kuno: Isis-Osiris- Horus, dan ajaran semacamnya, yang banyak muncul sebelum Kristen

itu lahir.

Di Perancis, ajaran Unitarian berkembang pesat, terutama ketika kegairahan para

arkeolog, theolog dan historian menyelidiki secara serius manuskrip-manuskrip kuno,

termasuk Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scroll). Pada gulungan yang ditemukan tahun

1947 ini, ternyata tidak ada indikasi ajaran Trinitas, penebusan dosa dan inkarnasi (Tuhan

menjadi manusia)

Lalu, siapa tuhan yang disembah kaum Unitarian? Yang disembah adalah Tuhan

Abraham yaitu Elohim (Allah). Aliran ini percaya, Yesus hanya sebagai nabi dan rabbi,

bukan Tuhan. Yesus hanyalah seorang nabi yang diutus untuk mengembalikan iman

Israel yang sudah terkontaminasi dengan paganisme dan mitos-mitos.

Juga aliran Unitarian tidak mempercayai Roh Kudus sebagai Tuhan. Bagi kaum

Unitarian, Trinitas itu rekayasa pemikiran manusia yang dipaksakan pada Konsili

Chalcedon tahun 451, yang benihnya ada sejak Konsili Nicea 325 dan Konstantinopel

381.

Dianggap sesat oleh PGI

Menurut Lukas Kristanto, aliran Unitarian saat ini sama nasibnya dengan Saksi

Yehowa, dan Gereja Mormon, yaitu dianggap sesat oleh PGI (institusi yang menganggap

mewakili gereja-gereja Kristen).

Soal legitimasi terhadap kaum Unitarian ini menjadi masalah, karena orang yang

berfaham Unitarian akan sulit mendirikan tempat ibadah. Mereka harus mendapatkan

rekomendasi dulu dari PGI. Sementara PGI menganggap Unitarian bukan denominasi

PGI dan bahkan dianggap sesat. Apalagi yang berhubungan dengan legalitas pernikahan

kaum Unitarian!

Tetapi kaum Unitarian tidak mempermasalahkannya , karena ini masalah esensi

iman (faith essence). Esensi iman tidak membutuhkan pengakuan birokratis (bureaucracy

recognition) , tidak pula membutuhkan pengakuan sosial (social recognition) , hanya

bersandar pada pengakuan historis (historical recognition).

Lukas Kristanto mengimbau untuk melihat asal istilah Kristen secara historis.

Kata Kristen berasal dari bahasa Yunani Khristianos (Inggris = Christian) , berakar dari

Page 3: Kristen Tauhid, Aliran Kristen di Indonesia yang Menolak Mempertuhankan Yesus, jan 2008

kata Khristos. Khristianos artinya pengikut atau murid Kristus. Makna implementatifnya

adalah semua orang yang mengikuti ajaran-ajaran Kristus.

Dalam Perjanjian Baru, kata ini pertama kali dipakai di Antiokhia (Kisah Rasul

11:26). Kata Kristen pada ayat ini bukan bersifat menamakan diri sendiri (self-naming)

oleh murid-murid pada saat itu, tetapi penamaan itu dilakukan pihak lain. Menurut Xavier

Leon-Dufour, guru besar theologi Lyon-Fourviere, penamaan itu diberikan oleh

pemerintah Roma. Sifat kalimat pada ayat tersebut berbentuk pasif (passive sentence),

yang berarti orang ketiga-lah yang memberi nama itu.

Masyarakat Kristen di Antiokhia pada saat itu belum mempunyai formasi theologi

yang jelas, belum ada doktrin Trinitas, Inkarnasi, Kenosis, penebusan dosa, dan lain-lain.

Kata Kristen masih terkait dengan murid-murid, yang setia menjalankan ajaran-ajaran

rabinik Yesus. Khususnya, ajaran-ajaran moral Kotbah Yesus di bukit (Matius 5-7), dan

ajaran keesaan Allah, karena sejak bangsa Yahudi berserakan (Yahudi diaspora), ajaran

sinkretisme bercampur dalam keimanan Yahudi.

Jadi secara etimologi dan secara biblikal, tidak ada ayat dalam Bible yang dengan

lugas mengatakan bahwa percaya pada Kristus yang disalib sebagai juru selamat disebut

Kristen. Itu hanya pengakuan gereja, yang dilembagakan dan akhirnya menjadi dogma.

Kaum Unitarian percaya Yesus mengajarkan keesaan Tuhan (Tuhan), dan kaum ini

menganggap dirinya Khristianos (Kristen), pengikut ajaran Yesus.

Posisi Bible bagi penganut Unitarian

Pertanyaannya kemudian, apakah kaum Unitarian masih mempercayai Bible

sebagai kitab suci, padahal kitab tersebut sudah mengalami distorsi (sebenarnya tidak saja

distorsi, namun juga interpolasi) ? Menurut Lukas Kristanto, jawabannya bisa ya, juga

bisa tidak. Jawaban ini tampak ambivalen, tetapi ambivalensi ini menyangkut

karakteristik Unitarian dalam memposisikan Bible sebagai kitab (suci).

Mengapa ambivalen? Unitarian percaya tidak seluruh isi Bible mengalami

distorsi-interpolasi. Ada bagian yang mendekati otentisitas sejarah, terutama yang

berkaitan dengan keesaan Tuhan (unity of God), baik di Perjanjian Lama (PL) maupun

Perjanjian Baru (PB).

Bible dalam bahasa Indonesia masih didominasi versi LAI (Lembaga Alkitab

Indonesia), tidak seperti yang English version, yang begitu banyak versinya: King James,

Moffatt’s The Bible, The Coptic Version, Scholar’s Version, New International Version

(NIV), Newcome, International Bible Translators, dan lain-lain.

Bahkan beberapa terjemahan dengan ekstrim menghilangkan ayat-ayat distorsi, seperti:

Revised Version-Improved and Corrected, The New Testament in an Improved Version,

International English Bible-Extreme, the American Bible Revision, dll. Sehingga tidak

ada preferensi lain bagi pembaca dalam bahasa Indonesia, kecuali bagi Unitarian bisa

berbahasa Inggris (karena banyak versi).

Page 4: Kristen Tauhid, Aliran Kristen di Indonesia yang Menolak Mempertuhankan Yesus, jan 2008

Selain terjemahan dalam bahasa Inggris dan Indonesia, penganut Unitarian juga

merujuk pada Codex Sinaiticus (manuskrip Injil tertua yang ditemukan Tischendroff di

Gunung Sinai tahun 1859) dan Codex Vaticanus (ditemukan Cyril Luker, Patriarch

Konstantinopel, tahun 1621). Beberapa kitab apokripa yang tidak diterima kehadirannya

oleh gereja-gereja Trinitarian justru menjadi rujukan penganut Unitarian juga.

Lukas Kristanto menyatakan, Unitarian berusaha menggali sejauh mungkin

keabsahan sejarah melalui penelitian-penelitian manuskrip kuno, untuk mencari dengan

optimis bahwa apa yang disebut dengan the Lost Christianity akan dapat ditemukan.

Apalagi sejak ditemukannya Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scroll) di gua Qumran tahun

1947, semakin menambah gairah, ya gulungan yang sekitar 20 abad lamanya menghilang

toh ditemukan juga.

Mungkin timbul pertanyaan, mengapa aliran Unitarian tidak membikin kitab suci

saja? Sehingga ada holy-scripture yang menjadi identitas sebuah agama? Di sinilah

uniknya Unitarian. Mereka punya prinsip bahwa kebenaran yang menghilang dari

otentisitas Bible justru akan muncul dari self-conciousness kaum Unitarian, dengan

melakukan intuitive understanding, juga dari spiritual experience dan refleksi kesadaran

ketuhanan.

Ajaran Katolik memiliki theologi natural, yang berpendapat otoritas kebenaran

tidak saja pada Alkitab tetapi juga di luar Alkitab (dengan asumsi karya Tuhan bisa

terjadi di luar Alkitab), yaitu dengan mengakui otoritas Paus dalam menyampaikan fatwa

sebagai kebenaran ilahi (Paus dianggap wakil Allah).

Maka Unitarian menggunakan theologi enlightenment (pencerahan) yang bersifat

individual. Maka prinsip Unitarian yang berbunyi: “Everyone has the rights to seek truth

and meaning for themselves. The best setting for this is a community that welcomes you

who are, complete with your beliefs, doubts and questions” jelas mengarahkan kaum

Unitarian untuk memperoleh kebenaran yang intuitif, reflektif dan experience. ***

Notes:

Tulisan ini merupakan rangkuman saya –Satrio Arismunandar-- dari sejumlah posting Lukas Kristanto (e-mail: [email protected]), penganut Unitarian, yang menjawab pertanyaan sejumlah anggota milis di milis ppiindia. Saya sedapat mungkin tidak mengubah gaya bahasa Lukas Kristanto, tetapi hanya memperbaiki/menyunting dari segi tata bahasa, seperti: huruf besar, koma, memotong kalimat yang terlalu panjang, dsb.

Bisa dibilang, sekitar 95 % tulisan ini masih sesuai aslinya. Saya bukan ahli agama, juga bukan penganut Kristen ataupun Unitarian, sehingga tidak berani menambah opini atau materi apapun di sini. Satu-satunya opini saya hanya muncul di alinea pertama.

Page 5: Kristen Tauhid, Aliran Kristen di Indonesia yang Menolak Mempertuhankan Yesus, jan 2008

Saya pribadi merangkum tulisan Lukas Kristanto, semata-mata karena tertarik pada keunikan ajaran Kristen Tauhid, yang tidak mengakui ketuhanan Yesus, dan hanya memposisikan Yesus hanya sebagai Nabi (manusia biasa). Juga aliran ini menganut konsep keesaan Tuhan. Jadi, amat mirip dengan Islam, yang memposisikan Isa Almasih dan Muhammad SAW sebagai Nabi dan manusia biasa. ***

Jakarta, 4 Januari 2008

Biodata Penulis:

* Satrio Arismunandar adalah anggota-pendiri Aliansi Jurnalis Independen atau AJI (1994), Sekjen AJI

(1995-97), anggota-pendiri Yayasan Jurnalis Independen (2000), dan menjadi DPP Serikat Buruh Sejahtera

Indonesia (SBSI) 1993-95. Pernah menjadi jurnalis Harian Pelita (1986-88), Kompas (1988-1995), Majalah

D&R (1997-2000), Harian Media Indonesia (2000-Maret 2001), Produser Eksekutif Divisi News Trans TV

(Februari 2002-Juli 2012), dan Redaktur Senior Majalah Aktual – www.aktual.co (sejak Juli 2013).

Alumnus Program S2 Pengkajian Ketahanan Nasional UI ini sempat jadi pengurus pusat AIPI (Asosiasi

Ilmu Politik Indonesia) 2002-2011.

Kontak Satrio Arismunandar:

E-mail: [email protected]; [email protected]

Blog pribadi: http://satrioarismunandar6.blogspot.com

Mobile: 081286299061