Download - KOPERASI SIMPAN PINJAM

Transcript
Page 1: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Modul Produktif Perbankan SMK

Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Di susun oleh:

Umi Retna Puspitasari, S.Pd

SMK Miftahul Huda Rawalo Banyumas

Page 2: KOPERASI SIMPAN PINJAM

A. SEJARAH KOPERASI

Sejarah Koperasi Dunia

Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad 18 dan awal abad 19 di

Inggris. Lembaga ini sering disebut dengan "KOPERASI PRAINDUSTRI". Dari sejarah

perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri di Inggris tahun 1770 yang

menggantikan tenaga manusia dengan mesin-mesin industri yang berdampak pada semakin

besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis tahun 1789 yang awalnya ingin menumbangkan

kekuasaan raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru oleh kaum kapitalis.

Semboyan Liberte-Egalite-Fraternite (kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang semasa revolusi

didengung-dengungkan untuk mengobarkan semangat perjuang rakyat berubah tanpa sedikitpun

memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat. Manfaat Liberte (kebebasan) hanya

menjadi milik mereka yang memiliki kapital untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya.

Semangat Egalite dan Fraternite (persamaan dan persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan

masyarakat dengan strata sosial tinggi (pemilik modal;kapitalis).

Dalam keadaan serba kritis dan darurat dimana kesenjangan antara rakyat (buruh) dengan

pemilik modal semakin besar baik di Inggris maupun di Perancis itulah yang mendorong

munculnya cita-cita untuk membangun tatanan masyarakat yang lebih egaliter dimana kekayaan

dibagikan secara lebih merata, pembatasan terhadap kepemilikan pribadi dan pembatasan

terhadap persaingan yang tidak sehat serta perlunya kerjasama antar kelas sosial.

Perkembangan Koperasi Di Eropa

Perkembangan Koperasi di Inggris

Koperasi didirikan di kota Rochdale, Inggris pada tahun 1844. Koperasi ini di pandang

sukses. Koperasi yang dipelopori oleh 28 anggota tersebut dapat bertahan dan sukses karena

didasari oleh semangat kebersamaan dan kemauan untuk berusaha. Mereka duduk bersama dan

menyusun berbagai langkah yang akan dilakukan sebelum membentuk sebuah satuan usaha yang

mampu mempersatukan visi dan cita-cita mereka. Mereka mulai menyusun pedoman kerja dan

melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang mereka susun bersama. Walaupun pada awalnya

banyak mengalami hujatan, tetapi toko yang dikelola secara bersama-sama tersebut mampu

Page 3: KOPERASI SIMPAN PINJAM

berkembang secara bertahap. Rochdale Equitable Pioneer’s Cooperative Society, dengan prinsip-

prinsip koperasinya :

1. Keanggota yang bersifat terbuka.

2. Pengawasan secara demokratis.

3. Bunga yang terbatas atas modal anggota.

4. Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya pada koperasi.

5. Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan harus secara

tunai.

6. Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa, agama dan aliran politik.

7. Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang asli dan bukan yang rusak atau

palsu.

8. Pendidikan terhadap anggota secar berkesinambungan.

Dari pedoman koperasi di Rochdale inilah prinsip-prinsip pergerakan koperasi dibentuk.

Meskipun masih sangat sederhana tetapi apa yang dilakukan koperasi Rochdale dengan prinsip-

prinsipnya telah menjadi tonggak bagi gerakan koperasi di seluruh dunia. Prinsip-prinsip

koperasi Rochdale tersebut kemudian dibakukan oleh I.C.A dan disampaikan dalam konggres

I.C.A di Paris tahun 1937.

Perkembangan Koperasi di Prancis

Revolusi Perancis dan perkembangan industri telah menimbulkan kemiskinan dan

penderitaan bagi rakyat Perancis. Kelahiran koperasi yang didasari oleh adanya penindasan dan

kemiskinan yang terjadi pada masyarakat kalangan bawah (buruh) di dalam sistem kapitalisme

yang berkembang pesat saat itu, ternyata harus berhadapan pula dengan kelemahan dari dalam

koperasi sendiri. Kurangnya modal, kesadaran dan pengetahuan yang rendah dari anggota dan

pengurus menyebabkan koperasi sulit berkembang secara pesat. Di sisi lain, ideologi sosialisme

yang muncul sebagai reaksi dari kekurangan-kekurangan kapitalisme itu ternyata tidak mampu

berbuat banyak untuk merubah keadaan saat itu.

Berkat dorongan pelopor-pelopor merekaseperti Charles Forier, Louis Blanc, serta

Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat, para pengusaha kecil di

Perancis berhasil membangun Koperasi-koperasi yang bergerak dibidang produksi.

Page 4: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Charles Fourier (1772-1837) seorang sosialis Perancis menganjurkan berdirinya unit-unit

produksi “Falansteires” yang mengedepankan semangat kebersamaan baik kepemilikan kapital,

mengupayakan kebutuhan sendiri dan kepemilikan terhadap alat-alat produksi secara bersama-

sama. Louis Blanc (1811-1882) meskipun terpengaruh oleh cita-cita Charles Fourier tetapi Louis

Blanc mencoba lebih realistis dengan menyusun rencana yang lebih konkret. Louis Blanc

mengusulkan kepada pemerintah untuk mendirikan tempat-tempat kerja untuk kaum buruh

dalam bentuk Atelier Sosiaux (Atelier Sosial) dimana kaum buruh mengorganisir sendiri dengan

cara kooperatif dan diawasi oleh pemerintah. Selain mendapatkan upah kerja, kaum buruh juga

mendapat bagian dari laba usaha. Saint Simon (1760-1825) berpendapat bahwa masalah sosial

dapat diatasi jika masyarakat diatur menjadi “Assosiasi Produktif” yang dipimpin teknokrat dan

ahli-ahli industri.

Dewasa ini di Perancis terdapat Gabungan Koperasi Konsumsi Nasional Perancis

(Federation Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan jumlah Koperasi yang

tergabung sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya mencapai 3.460.000 orang, dan toko yang

dimiliki berjumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600 milyar franc/tahun.

Perkembangn Koperasi di Jerman.

             Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah mencapai kemajuan, muncul seorang

pelopor yang bernama F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum

petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam.

Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien dapat mendirikan Koperasi dengan

pedoman kerja sebagai berikut :

1. Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang.

2. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.

3. Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai kerjasama yang

erat.

4. Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa mendapatkan

upah.

5. Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat.

Page 5: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal dari

kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam yang

bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam Schulze adalah :

1. Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota

2. Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.

3. Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.

4. Pinjaman bersifat jangka pendek.

5. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.

Perkembangn Koperasi Di Denmark

Jumlah anggota Koperasi di Denmark meliputi sekitar 30% dari seluruh peduduk

Denmark. Hampir sepertiga penduduk pedesaan Denmark yang berusia antara 18 s/d 30 tahun

balajar di perguruantinggi.

Dalam perkembangannya, tidak hanya hasil-hasil pertanian yang didistribusikan melalui

Koperasi, melainkan meliputi pula barang-barang kebutuhan sector pertanian itu sendiri. Selain

itu, di Denmark juga berkembang Koperasi konsumsi. Koperasi-koperasi konsumsi ini kebanyak

didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah perkotaan.

Perkembangn Koperasi Di Swedia

Salah seorang pelopor Koperasi yang cukup terkemuka dari Swedia bernama Albin

Johansen. Salah satu tindakannya yang cukup spektakuler adalah menasionalisasikan perusahaan

penyaringan minyak bumi yang menurut pendapatnya, dapat dikelola dengan cara yang tidak

kalah efisiennya oleh Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan Koperasi di Swedia berhasil

mengalahkan kekuatan perusahaan besar.Pada tahun 1926 Koperasi berhasil menghancurkan

monopoli penjualan tepung terigu yang dimilikki perusahan swasta.

Pada akhir tahun 1949, jumlah Koperasi di Swedia tercatat sebanyak 674 buah dengan

sekitar 7.500 cabang dan jumlah anggota hampir satu juta keluarga. Rahasia keberhasilan

Koperasi-koperasi Swedia adalah berkat program pendidikan yang disusun secara teratur dan

pendidikan orang dewasa di Sekolah Tinggi Rakyat (Folk High School), serta lingkaran studi

dalam pendidikan luar sekolah. Koperasi Pusat Penjualan Swedia (Cooperative Forbundet),

Page 6: KOPERASI SIMPAN PINJAM

mensponsori program-program pendidikan yang meliputi 400 jenis kursus teknis yang diberikan

kepada karyawan dan pengurus Koperasi.

Perkembangan Koperasi Di Amerika Serikat.

Keadaan sosial ekonomi Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-19 hampir sama

dengan Inggris. Menurut catatan, jumlah Koperasi yang tumbuh antara tahun 1863-1939,

berjumlah 2600 buah. Sekitar 57% dari Koperasi-koperai ini mengalami kegagalan.

Perkembangan yang menarik terjadi setelah tahun 1908. Sebuah komisi untuk kehidupan

pedesaan yang diangkat oleh Presiden Theodore Rosevelt pada tahun 1908 mengemukakan

dalam laporannya bahwa salah satu kebutuhan utama masyarakat pedesaan ialah kerjasama yang

efektif diantara para petani untuk mempersatukan usahanya pada tingkat yang sesuai

kepentingan bersama.

Menurut catatan, dalam periode 1909-1921, sekitar 52% dari seluruh pekumpulan Koperasi

pertanian yang ada telah bekerja secara efektif. Dalam perkembangannya, ada banyak jenis

Koperasi yang berkembang di Amerika Serikat. Di daerah pedesaan antara lain dikenal adanya

Koperasi Asuransi Bersama, Koperasi Llistrik dan Telepon, Koperasi Pengawetan Makanan,

Koperasi Simpan-Pinjam dan Koperasi Penyediaan Benih. Sedangkan Koperasi-koperasi di

perkotaan seringkali menyelenggarakan toko-toko eceran. Koperasi kredit dan Koperasi

Perumahan juga banyak ditemukan dikota-kota, di Amerika Serikat juga berkembang Koperasi

Rumah Sakit dan Koperasi Kesehatan.

Koperasi pertama yang berdiri di Amerika Serikat adalah The Philadelphia

Contributionship From Lose By Fire. Semacam asuransi kebakaran. Berikutnya berdiri koperasi

pengairan yang mengurus irigasi pertanian.Dan pada tahun 1880 berdiri koperasi-koperasi

pertanian yang besar (History and Performance of Inkopkar 1995). Sementara itu, di Amerika

Serikat, selama bertahun-tahun juga telah berkembang perkumpulan simpan pinjam yang dikenal

dengan nama Credit Union, berkat anjuran Alphonso Desjardin (1854- 1921).

            Sebelumnya masyarakat pernah mencoba mendirikan perkumpulan serupa, seperti yang

pernah didirikan oleh kaum pekerja pada tahun 1892 yang bernama The Boston Globe. Namun

kurang mendapat sambutan masyarakat karena dinilai terlalu mengejar keuntungan, sehingga

tidak mencerminkan suatu bentuk kerja sama dan tolong menolong.Alphonso, memulai usaha

simpan pinjam dengan mendirikan semacam "Bank Rakyat" pada tahun 1900 di Levis Queebec,

Page 7: KOPERASI SIMPAN PINJAM

dengan menggerakkan kegiatan menabung di kalangan petani maupun buruh dan selanjutnya

meminjamkan kepada sesama anggota yang memerlukan. Perkembangan yang pesat usaha

simpan pinjam melalui "bank rakyat " mendorong Alphonso berpikir akan perlunya landasan

hukum bagi usaha tersebut.Atas usaha keras Alphonso bersama temannya Edward A Filene

(1860-1913), pada tahun 1909, lahirlah undang-undang pertama tentang koperasi Simpan pinjam

di Massachussets. Dalam perkembangannya, undang-undang tentang koperasi simpan pinjam itu

juga mulai melebar ke New Hampshire.Koperasi simpan pinjam tersebut selanjutnya menjadi

model atau teladan bagi seluruh koperasi simpan pinjam di Amerika Serikat, bahkan sampai ke

Kanada.

             Sampai tahun 1915, jumlah koperasi simpan pinjam atau credit union telah bertambah

menjadi 11 unit dan tiga tahun kemudian meningkat menjadi 42 unit.Dan sampai tahun 1934

telah bertambah menjadi sekitar 2.400 unit yang tersebar di 38 negara bagian.Pada tahun

tersebut, Presiden Roosevelt menandatangani Federal Credit Union Act.Dan pada tahun itu pula

terbentuk Federal Credit Union yang menamakan diri sebagai National Credit Union

Association, yang berkedudukan di Madison, Wiscounsin.

Bila pada tahun 1890, terbit Sherman Antitrust Act, yang dikenal sangat merugikan

koperasi, terutama koperasi pertanian Amerika Serikat.Maka pada tahun 1922 pemerintah

mengeluarkan Caper Volstead Act, yang intinya menguatkan hak petani untuk bersatu dan

memasarkan hasil pertaniannya secara berkoperasi tanpa melanggar Undang-undang

Antitrust.Pemerintah Amerika dinilai sangat mendorong dan melindungi koperasi. Di Amerika

Serikat, ternyata undang-undang perkoperasian diundangkan lebih dulu di negara-negara

bagiannya, daripada di tingkat Federal. Negara bagian yang

pertama mengeluarkan Undang-Undang Koperasi adalah Michigan, berupa The Michigan Act

1865.Kemudian disusul oleh Massachusset (1866), Wisconsin, pada tahun 1887. Undang-undang

Pemerintah Federal yang dinilai mendukung koperasi di Amerika Serikat antara lain adalah

Federal lntrermediate Credit Act, tahun 1923 yang memberi dukungan bagi pendirian 12

lntermediate Banks, yang memberikan pinjaman kepada Production Credit Association (PCA),

yaitu suatu organisasi koperasi yang dimiliki petani. Di samping itu juga terbit Farm Credit Act,

tahun 1933, yang telah mendorong lahirnya 12 Bank Koperasi Regional dan sebuah Bank SentraI

Koperasi. Dalam perkembangan selanjutnya, di Amerika Serikat tumbuh pula koperasi yang

bergerak di bidang agribisnis, seperti koperasi anggur, koperasi sunkist, koperasi advocado,

Page 8: KOPERASI SIMPAN PINJAM

koperasi almond, koperasi buah kiwi, koperasi kapas, koperasi penyediaan benih, koperasi

peternakan, koperasi yang bergerak di bidang Iistrik

pedesaan, koperasi jasa telpon, koperasi jasa kesehatan, koperasi jasa perdagangan, koperasi jasa

asuransi, koperasi di kaIangan mahasiswa dan sebagainya. Bahkan melalui National

Cooperatives Business Association/NCBA koperasi di Amerika telah banyak menjalin kerja

sama usaha dengan koperasi di Indonesia. Dan yang sangat mengesankan, justru di lingkungan

masyarakat yang demikian kapitalistiknya kehidupan berkoperasi masyarakatnya benar-benar

mencerminkan suatu kehidupan berkoperasi yang bertumpu pada hakekat, etika, nilai-nilai,

sendi-sendi dasar dan prinsip-prinsip koperasi yang murni. Bahkan ada informasi yang

mengatakan, bahwa beberapa koperasi tertentu ternyata mampu masuk ke dalam peringkat papan

atas sebagai salah satu perusahaan yang besar, maju dan sehat di Amerika Serikat.

Perkembangan Koperasi Di Asia.

Perkembangan Koperasi Di Jepang. 

Koperasi pertama kali berdiri di Negara ini pada tahun 1900 (33 tahun sesudah

pembaharuan oleh Kaisar Meiji), atau bersamaan waktunya dengan pelaksanaan Undang-undang

Koperasi Industri Kerajinan. Cikal bakal kelahiran Koperasi di Jepang mulai muncul ketika

perekonomian uang mulai dikenal oleh masyarakat pedalaman.

Gerakan Koperasi pertanian mengalami kemajuan yang sangat pesat sejak tahun 1930-an,

khususnya ketika penduduk Jepanng menghadapi krisis ekonomi yang melanda dunia dalam

periode 1933. Di Jepang ada dua bentuk Koperasi pertania. Yang pertama disebut Koperasi

Pertanian Umum. Koperasi ini bekerja atas dasar serba usaha, misalnya menyelenggarakan usaha

pemasaran hasil pertanian, menyediakan kredit untuk usaha perasuransian, pemberian bimbingan

dan penyuluhan pertanian bagi usaha tani. Bentuk Koperasi yang lain disebut Koperasi Khusus.

Koperasi ini hanya menyelenggarakan satu jenis usaha seperti Koperasi buah, Koperasi daging

ternak, Koperasi bunga-bungaan dan sebagainya. Pada umumnya Koperasi-koperasi pertanian di

Jepang menyelenggarakan bentuk usaha Koperasi yang pertama.

Perlu ditambahkan, Koperasi-koperasi yang menyelenggarakan kegiatan serba usaha juga

tergabung dalam sebuah Koperasi Induk yang bernama Gabungan Perkumpulan Koperasi

Pertanian Nasional (Zenkoku Nogyo Kyodokumiai Chuokai). Titik berat kegiatan Koperasi

Gabungan atau ZEN-Noh ini adalah penyaluran sarana produksi dan pemasaran hasil pertanian.

Page 9: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Selain itu di Jepang juga terdapat Induk Koperasi Asuransi Bersama, Induk Koperasi Perbankan

untuk pertanian-kehutanan dan pusat asosiasi penerbitan

Perkembangan Koperasi Di Korea

Perkembangan Koperasi di Korea, khususnya Koperasi pedesaan, dimulai pada awal abad

ke-20. Di Korea ada dua organisasi pedesaan yang melayani kebutuhan kredit petani, yakni Bank

Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian.

Pada tahun 1961dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Koperasi pertanian yang baru,

Bank Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian digabungkan menjadi satu dengan nama

Gabungan Koperasi Pertanian Nasional (National Agricultural Cooperative Federation),

disingkat NACF. Gabungan ini bekerja atas dasar prinsip-prinsip Koperasi yang modern dan

melakukan kerjanya atas dasar serba usaha (Multipurpose). NACF bertugas mengembangkan

sector pertanian, meningkatkan peran ekonomi dan sosial petani, serta menyelenggarakan usaha-

usaha peningkatan budaya rakyat.

Perkembangn Koperasi Di negara lainnya

THAILAND

Sejarah perkembangan koperasi di Thailand

Pembentukan departemen pada tahun 1915, mengawali kelahiran koperasi pertama di

Thailand. Departemen promosi koperasi di Thailand memiliki visi untuk memprmosikan dan

mengmbangkan kelompok promosi & kelompok petani menuju ketahanan &  kemandirian.

Departemen koperasi memberikan bimbingan dari sisi administrasi, kelembagaan, dan efisiensi

dari kelompok petani tersebut.

INDIA

Sejarah perkembangan koperasi di India

India medirikan koperasi kredit ala Raffesian pada tahun 1907 dan menyusun UU yang

kemudian diperbaharui pada tahun 1912. UU koperasi India di adopsi oleh Negara Amerika,

Afrika& Asia termasuk indoesia. Pada awal pertumbuhan koperasi di india yang menjadi adalan

adalah koperasi perkreditan peternakan sapi perah, pabrik gula dan bank koperasi

Page 10: KOPERASI SIMPAN PINJAM

TIMUR LESTE

Sejarahperkembangankoperasi di TimurLeste

Pertumbuhan koperasi di TimurLeste mengadopsi model koperasi wanitaSetia Budi Wanita

(SBW) JawaTimur, terutama dalam hal manajemen tanggung renteng. Koperasi di TimurLeste

merupakan salah satu pilar ekonomi Negara selain sector pulik&swasta. Jumlah koperasi di

TimurLestesebanyak 84 unit. Kegiatannya berimbang antara koperasi simpan pinjamdan

koperasiserbausaha. Sampaipadatahun 2017, pemerintah menargetkan koperasi tumbuh menjadi

300 koperasi.

FILIPINA

Sejarahperkembangankoperasi di Filipina

Lahirnyakoperasi di Filipina dipicu olehl ahirnya kebijakan reformasi Agraria. Koperasi yang

berhasil di Filipina adalahFederasiKoperasi Mindanao (FEDCO), yang memiliki sekitar 20

anggota koperasi& 3600 petani perorangan. Koperasi ini mengelola hampir 5000 hektar lahan

dengan komoditi pisang. MIDECO adalah salah satu koperasi yang pendiriannya didukung oleh

LSM pada tahun 1986.

MALAYSIA

Sejarah perkembangan koperasi di Malaysia

Gerakakoperasi di Malaysia diperkenalkan pada tahun 1909 oleh pemerintah colonial.

Penciptaan RIDA (OtoritaPengembangan Pedesaan&Industri) pada tahun 1990 membantu

menfalisitasi melalui pegembanganpedesaan yang terintegrasi. Gerakan koperasi yang terkenal di

Malaysia adalah gerakan koperasi pengembangan perumahan

Sejarah koperasi di Indonesia

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya

merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat

kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan

sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang

penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan

Page 11: KOPERASI SIMPAN PINJAM

dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya

sendiri dan manusia sesamanya.

Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R. Aria Wiria

Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia

terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena

terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih

tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut

selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De

Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan

mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan

dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin

menderita karena tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut menjadi

koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbung desa yang menganjurkan

para petani menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan

pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu

menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain.

Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi

Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –bank Desa , rumah

gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semua itu adalah

badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.

Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:

Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan

penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.

Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.

Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan

politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang

membahayakan pemerintah jajahan itu.

Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai memasyarakat, Pemerintah

Hindia Belanda mengeluarkan peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama,

diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun 1915, lalu pada tahun 1927

dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan

Page 12: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Koperasi bagi golongan Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan

Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun

1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat,

sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra. Diskriminasi pun

diberlakukan pada tataran kehidupan berkoperasi 

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi

gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan

Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe

Cooperatieve.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan

kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai

Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha

koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu

mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah

drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat

Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia

mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan

sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat

Indonesia (SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung sebagai ibukota provinsi

sedang diduduki oleh tentara Belanda).

B. PENGERTIAN KOPERASI

Penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa bangunan usaha yang sesuai dengan kepribadian

bangsa indonesia adalah koperasi. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan

berdasarkan asas kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara

anggota dan para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat

serta membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi

bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa

terkecuali.

Page 13: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Berikut ini adalah landasan koperasi Indonesia yang melandasi aktifitas koperasi di Indonesia.

· Landasan Idiil ( pancasila )

· Landasan Mental ( Setia kawan dan kesadaran diri sendiri )

· Landasan Struktural dan gerak ( UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 )

Koperasi adalah juga gerakan yang terorganisasi yang didorong oleh cita – cita rakyat

mencapai masyarakat yang maju, adil dan makmur seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945

khususnya pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa :

“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Dan

“bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi”. Karena dorongan cita – cita

rakyat itu, undang – undang tentang perkoperasian No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa

koperasi selain badan usaha juga adalah gerakan ekonomi rakyat.

Undang – undang No. 25 tahun 1992, memberikan definisi “Koperasi adalah badan usaha

yang beranggotakan orang – orang atau badan hukum koperasi yang melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan”.

Berdasarkan batasan koperasi, koperasi Indonesia mengandung 5 unsur sebagai berikut :

1) Koperasi adalah badan usaha ( Business Enterprise )

2) Koperasi adalah kumpulan orang – orang dan atau badan – badan hokum koperasi

3) Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip – prinsip

koperasi”

4) Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”.

5) Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”

Page 14: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Arti Lambang Koperasi

Gambar 1. Logo Koperasi Indonesia

Logo Sekuntum Bunga Teratai bertuliskan KOPERASI INDONESIAArti Gambar dan

Penjelasan Lambang Koperasi Baru:

1. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan

perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia, mengandung makna

bahwa Koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif,

inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada

keunggulan dan teknologi.

2. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk gambar 4 (empat) sudut pandang

melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud Koperasi Indonesia:

Sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi

Sebagai dasar perekonomian masional yang bersifat kerakyatan

Sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan

demokrasi

Selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.

3. Lambang Koperasi Indonesia dalam bentuk Teks Koperasi Indonesia memberi kesan

dinamis modern, menyiratkan kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan

jaman yang bercermin pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi

Page 15: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat,

baik didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan

para anggotanya;

4. Lambang Koperasi Indonesia yang berwarna Pastel memberi kesan kalem sekaligus

berwibawa, selain Koperasi Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel

melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta

mempunyai kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan

percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya

5. Lambang Koperasi Indonesia dapat digunakan pada papan nama kantor, pataka, umbul-

umbul, atribut yang terdiri dari pin, tanda pengenal pegawai dan emblem untuk seluruh

kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh Gerakan Koperasi di Seluruh Indonesia.

6. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang memuat :

Tulisan : Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;

Gambar : 4 (empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah

lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan

seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi

secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia.

A. TUJUAN KOPERASI

Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur material dan spiritual

berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945.

Dalam BAB II Pasal 3 Undang – undang RI No. 25 Tahun 1992, menyatakan bahwa koperasi

bertujuan untuk:

“Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut

membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,

adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945”.

Menurut Bang Hatta, tujuan koperasi bukanlah mencari laba yang sebesar-besarnya,

melainkan melayani kebutuhan bersama dan wadah partisipasi pelaku ekonomi skala kecil.

Selanjutnya fungsi koperasi tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang

perkoperasian, yaitu:

Page 16: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian

nasional dengan koperasi sebagai gurunya. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan

perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

B. PRINSIP – PRINSIP KOPERASI

Menurut Undang – undang No. 25 Tahun 1992

Prinsip – prinsip menurut undang – undang No. 25 tahun 1992 Pasal 5 dan yang berlaku saat ini

di Indonesia disebutkan prinsip koperasi adalah sebagai berikut :

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis

3) Pembagian Sisa Hasil Usaha ( SHU ) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya

jasa usaha masing – masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi)

4) Pemberian balas jasa terhadap modal terbatas

5) Kemandirian

6) Pendidikan perkoperasian

7) Kerjasama antar koperasi

Sedangkan menurut UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah:

Rapat Anggota

Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Seorang anggota

berhak menghadiri rapat anggota dan memberikan suara dalam rapat anggota serta

mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus baaik di luar maupun di dalam rapat

anggota. Anggota juga harus ikut serta mengadakan pengawasan atas jalannya organisasi

dan usaha koperasi.

Anggota secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat anggota dengan

menetapkan:

Anggaran dasar

Page 17: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Kebijaksanaan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi

Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas

Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya

Pembagian SHU

Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

C. PENGERTIAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

Koperasi  simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang

bertugas memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang

bagi masyarakat.

Sumber dana koperasi simpan pinjam

Sumber dana koperasi simpan pinjam, di proleh dari simpanan sukarela anggotanya dan

berbagai lembaga pemerintah, maupun lembaga swasta yang mengalami kelebihan dana.

Secara umum, sumber dana koperasi berasal dari :

anggota sendiri berupa simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela

Prinsip-prinsip koperasi simpan pinjam

Usaha koperasi yang dikelolah oleh para anggota dengan membentuk pengurus koperasi

melalui Rapat Anggota, dilaksanankan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi.

Di antaranya :

1. keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka.

2. pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.

3. pembagian laba (sisa hasil usaha) dilakukan secara adil dan sebanding dengan besar jasa

para anggota.

4. Kemandirian. 

5. Pendidikan perkoperasian.

6. Kerjasama antar koperasi.

Peranan koperasi simpan pinjam

Yaitu ikut mengembangkan perekonomian masyarakat terutama bagi para anggotanya

antara lain:

1. Membantu keperluan kredit para anggota dengan syarat-syarat yang ringan.

Page 18: KOPERASI SIMPAN PINJAM

2. Mendidik para anggotanya supaya giat menabung secara teratur sehingga membentuk

modal sendiri.

3. Menambah pengetahuan tentang perkoperasian.

4. Menjauhkan anggotanya dari cengkeraman rentenir.

Manfaat koperasi simpan pinjam :

1. Manfaat simpan pinjam bagi anggota :

2. Anggota dapat memperoleh pinjaman dengan mudah dan tidak berbelit-belit

3. Proses bunganya adil kaaena disepakati dalam rapat anggota

4. Tidak ada ayarat meminjam memakai jaminan.

Koperasi simpan pinjam. didirikan untuk memberi kesempatan kepada anggotanya

memperoleh pinjaman dengan mudah dan bunga ringan. Koperasi simpan pinjam berusaha

untuk, “mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka

memerlukan sejumlah uang…dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian

pinjaman uang dengan bunga yang serendah-rendahnya“.

Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian

menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya. Menurut Widiyanti dan Sunindhia,

koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya hidup berhemat dan juga

menambah pengetahuan anggotanya terhadap perkoperasian.

Untuk mencapai tujuannya, koperasi simpan pinjam harus melaksanakan aturan mengenai

peran pengurus, pengawas, manajer dan yang paling penting, rapat anggota. Pengurus berfungsi

sebagai pusat pengambil keputusan tinggi, pemberi nasehat dan penjaga berkesinambungannya

organisasi dan sebagai orang yang dapat dipercaya. Menurut UU no.25 tahun 1992, pasal 39,

pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan

koperasi dan menulis laporan koperasi, dan berwewenang meneliti catatan yang ada pada

koperasi, mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dan seterusnya. Yang ketiga,

manajernya koperasi simpan pinjam, seperti manajer di organisasi apapun, harus memiliki

ketrampilan eksekutif, kepimpinan, jangkauan pandangan jauh ke depan dan mememukan

kompromi dan pandangan berbeda. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan, rapat anggota harus

mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Hal ini ditetapkan dalam pasal 22

sampai pasal 27 UU no.25 tahun 1992. 

Page 19: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Koperasi Simpan Pinjam Menurut Peraturan Pemerintah

Kegiatan usaha simpan pinjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana

dan menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota

koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan

atau anggotanya.

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam.

Unit Simpan Pinjam adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam,

sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan.

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi

lain dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi

berjangka.

Simpanan Berjangka adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan sekali

dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara

penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan.

Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan

berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang

disepakati antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan

Buku Tabungan Koperasi.

Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka

waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan.

Kegiatan peminjaman koperai simpan pinjam

            Dalam kegiatan peminjaman  koperasi simpan pinjam mengutamakan pemberian

pinjaman kepada para anggotanya dengan bunga yang relatif murah sekitar 12% setahun.

Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sama jumlah tertentu mengingat banyaknya anggota

koperasi, sedangkan dana yang teredia terbatas. Jika memangpara anggota ta memerlukan lagi

dan dana masih lebi, maka tida tertutup kemungkinan koperasi memberikan  pinjaaman kepada

bukan anggota koperasi

Page 20: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Sumber keuntungan koperasi

Keuntungan koperasi simpan pinjam adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam.

Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi. Dapan

disimpulkan keuntungan koperasi adalah:

1. Biaya yang dibebankan ke peminjam

2. Biaya administrasi setiap kali transaksi

3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi

Tujuan Koperasi Simpan Pinjam koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk mendidik

anggotanya hidup berhemat dan juga menambah pengetahuan anggotanya terhadap

perkoperasian. Untuk mencapai tujuannya, koperasi simpan pinjam harus melaksanakan aturan

mengenai peran pengurus, pengawas, manajer dan yang paling penting, rapat anggota. Pengurus

berfungsi sebagai pusat pengambil keputusan tinggi, pemberi nasehat dan penjaga

berkesinambungannya organisasi dan sebagai orang yang dapat dipercaya.

Menurut UU no.25 tahun 1992, pasal 39, pengawas bertugas melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan menulis laporan koperasi, dan

berwewenang meneliti catatan yang ada pada koperasi, mendapatkan segala keterangan yang

diperlukan dan seterusnya.

Untuk manajer koperasi simpan pinjam juga seperti manajer di organisasi apapun, harus

memiliki ketrampilan eksekutif, kepimpinan, jangkauan pandangan jauh ke depan dan

mememukan kompromi dan pandangan berbeda. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan, rapat

anggota harus mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Hal ini ditetapkan

dalam pasal 22 sampai pasal 27 UU no.25 tahun 1992.

Prinsip utama Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam memiliki tiga 3 prinsip utama

1. Swadaya

Pengertian Koperasi Swadaya adalah memiliki prinsip bahwa tabungan hanya diperoleh

dari anggotanya.

2. Setia kawan

Page 21: KOPERASI SIMPAN PINJAM

Pengertian Koperasi Setia Kawan adalah memiliki prinsip bahwa pinjaman hanya

diberikan kepada anggota.

3. Pendidikan dan Penyadaran

Pengertian Koperasi Pendidikan dan Penyadaran adalah memiliki prinsip membangun

watak adalah yang utama, jadi hanya yang berwatak baik yang dapat diberi pinjaman.