KONSEP DASAR, PERKEMBANGAN
DAN PERANAN
PENGINDERAAN JAUH
INFORMASI GEOSFERA :
- Informasi Lithosfera - Informasi Biosfera
- Informasi Pedosfera - Informasi Antroposfera
- Informasi Hidrosfera - Informasi Atmosfera
INFORMASI
GEOGRAFIS
Analisis
Klasifikasi
Evaluasi
Sintesis
INFORMASI
GEOGRAFIS
Pendekatan :
Keruangan
Kelingkungan
Kompleks Wilayah
Instrumen :
Kartografi
PJ
Pembuat
Kebijakan Penentu
Kebijakan Perencana
(Planner)
Perancang
(Designer)
Gmbr.
Kedudukan PJ,
Kartografi, SIG
Dlm Lingkup
Studi Geografi
Sumber Energi
Sumber Data Peta
1.Pengukuran Lapangan (terestrial).
2.Pengumpulan data Penginderaan Jauh
3.Kompilasi Peta
PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu geografi, tidak terlepas dari dukungan perkembangan teknologi yang sangat pesat saat kini, yaitu teknologi : Penginderaan Jauh / Remote Sensing dan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Kegiatan inventarisasi SDA, pengamatan dan pemetaan permukaan bumi, serta monitoring perubahan lingkungan menggunakan teknologi penginderaan jauh.
Perkembangan PJ sangat pesat, baik bidang aplikasinya maupun frekuensi pemanfaatannya
Mengapa Menggunakan PJ?
PJ memungkinkan perolehan data secara lebih CEPAT, lebih MURAH dibandingkan cara terestrial, dengan KETELITIAN yang dapat diterima.
SEBERAPA CEPAT ?
Tiap lembar foto udara format baku berskala
1:50.000 meliput daerah seluas 132 Km2 ,skala 1:100.000 meliput daerah seluas 529 Km2
Liputan tiap lembar citra satelit Landsat adalah 34.000 Km2
Liputan tiap lembar satelit NOAA adalah
9.600.000 Km2
SEBERAPA CEPAT ?
Masing-masing citra tersebut dapat direkam dlm waktu kurang 1 menit, dalam kondisi cuaca memungkinkan
Perekaman citra dapat dilakukan secara cepat (Resolusi temporal baik) :
Contoh Citra Landsat :16 hari, satelit NOAA : 12 jam
SEBERAPA MURAH ?
Biaya pemetaan dengan teknik PJ di AS berkisar antara 3 – 10% biaya pemetaan secara terestrial
Kisaran biaya pemetaan tergantung jenis peta, skala, liputan daerah
Utk pemetaan hutan dengan skala 1:20.000, perbandingan biaya per satuan luas adalah 100:37:10 untuk daerah seluas 25 Km2 : 100 Km2 : 500 Km2 (Hagget, 1972)
SEBERAPA TELITI ?
Ketelitian tergantung pada kemampuan intepreter, ketersediaan alat, jenis, skala, kualitas data PJ, kerumitan wujud yang diinterpretasi, kerincian hasil yang diinginkan)
Ketelitian interpretasi untuk permukiman
pada Citra SPOT sekitar 90%, pada foto udara skala besar sekitar 98%. Ketelitian interpretasi untuk penggunaan lahan pada citra Landsat :85%
Berdasar Keunggulan PJ (teliti, Cepat, murah) :
Penggunaan PJ sangat urgen : bagi negara yang wilayahnya luas, bagi daerah yang sulit dilakukan pemetaan terestrial, bagi daerah yang kekurangan data untuk perencanaan pembangunan
MENGAPA PJ SEMAKIN BANYAK DIGUNAKAN
Citra menggambarkan obyek, daerah, atau gejala di permukaan bumi dengan (a) ujud dan letak obyek yang mirip dengan ujud dan letaknya di permukaan bumi, (b) relatif lengkap, (c) meliput daerah yang luas, dan (d) permanen
Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran 3D (menyajikan model medan yang jelas, relief jelas karena adanya perbesaran vertikal, memungkinkan pengukuran tinggi, volume, lereng)
MENGAPA PJ SEMAKIN BANYAK DIGUNAKAN
Karakteristik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra, sehingga dapat dikenali obyeknya
Citra dapat dibuat secara cepat
Citra dapat dibuat dengan periode ulang
yang pendek
Merupakan satu-satunya cara pemetaan bencana
Contoh Citra
PRINSIP DASAR PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh adalah ilmu dan teknologi untuk
memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau
gejala di permukaan bumi dengan jalan menganalisis
data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa
kontak langsung terhadap obyek, daerah, atau gejala
yang dikaji “. (Lillesand & Kieffer, 1990)
Suatu ilmu (teknik/seni) untuk memperoleh informasi
permukaan bumi (objek, luasan, fenomena) dengan
menganalisa data melalui sensor tanpa kontak
langsung dengan target investigasi (Ritchie & Rango,
1996).
Top Related