Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 JanuariJuli 2017256
ISSNISSNL
2337668623383321
KOMPLIKASI DAN RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGANPERAWATAN ORTODONTI
Tuti AlawiyahFakultas kedokteran Gigi Univ.Prof.Dr.Moestopo (B) Jakarta
Email : [email protected]
ABSTRAK: Perawatan ortodonti merupakan salah satu bidang kedokteran gigi yang berperan penting dalam memperbaiki maloklusi,estetik wajah, fungsi serta stabilitas hasil perawatan yang baik. Keputusan untuk memulai perawatan akan di pengaruhi oleh manfaatpada pasien yang diseimbangi dengan resiko dari terapi alat dan prognosis untuk mencapai tujuan perawatan dengan berhasil. Sepertiperawatan gigi yang lain. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk (1) membahas tetntang komplikasi dan resiko dari terapi alat, (2)Prognosis pada perawatan ortodonti. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptifeksploratif. Dapat disimpulkan bahwa: (1) Alat Orthodontik terdiri dari 2 macam yaitu alat orthodontic lepasan dan alat orthodontikcekat. Alat orthodontic lepas adalah alat yang pemakaiannya bisa dilepas dan dipasang oleh pasien. Alat orthodontik cekat adalah alatyang dipasang secara cekat dengan pengelemena pada gigi pasien sehingga alat tidak bisa dilepas oleh pasien sampai perawatan selesai.(2) Perawatan orthodontik cekat dan lepasan juga memiliki resiko dan komplikasi. Resiko yang disebutkan di bawah ini adalah yangumum dialami oleh pengguna alat orthodontik. Resorbsi akar, kehilangan dukungan periodontal, kerusakan jaringan lunak, cedera pulpa,oral hygiene yang memburuk, karies, inflamasi gingival, Recurrent Apthous Stomatitis (SAR).
Kata kunci: perawatan ortodonti, alat ortodonti, komplikasi dan resiko perawatan
ABSTRACT: orthodontic care is one field of denstistry that plays an important role in improving the malocclusion, facial aesthetics,functionality and stability of good treatment result. The choice to begin treatment will be influenced by the benefit in patients with riskwhich is stabilized by risk of therapy and prognosis tool to achieve successful maintenance purposes. As with other dental care. Thepurpose of this paper is to (1) Discuss the complications and risks of therapy tool, (2) Prognosis in orthodontic treatment. Method usedin this paper is to study literature with descriptive exploratory approach. It can be concluded that: (1) Orthodontic Tool consists of twokinds of removable orthodontic appliance and fixed orthodontic appliance. Loose orthodontic appliance is a tool which use can beremoved and installed by the patient. Print orthodontic appliance is a device mounted in fixed by gluing on the patients's teeth so thatthe tool can not be removed by the patient until the treatment is completed. (2) Maintenance of fixed and removable orthodontics alsohave risks and complications. The risks mentioned below are commonly experienced by users of orthodontic appliance. Root resorption,periodontal support loss, soft tissue damage, injury pulp, deteriorating oral hygiene, caries, gingival inflammation, recurrent stomatitisapthous (SAR).
Keywords: orthodontic treatment, orthodontic appliances, complication and risk of treatment.
PENDAHULUANLatar belakang dari penulisan ini adalah bahwa
perawatan ortodonti merupakan salah satu bidangkedokteran gigi yang berperan penting dalammemperbaiki estetik wajah, fungsi serta stabilitashasil perawatan yang baik. Untuk mendapatkan hasilperawatan orthodonti yang memuaskan, diperlukanoral hygiene yang baik. Pemeliharaan kebersihanmulut bertujuan untuk menyingkirkan dan mencegahtimbulnya plak serta sisasisa makanan yang melekatpada gigi. Dokter gigi dan pasien memiliki peranandalam pemeliharaan oral hygiene selama perawatanortodonti dilakukan. Dokter gigi memberitahukanbagaimana cara penyikatan gigi, dental floss,penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride,dan penggunaan obat kumur yang dipakai untukmemelihara kebersihan mulut.
Pada perawatan ortodonti terutama ortodonticekat dapat memperburuk kebersihan mulut, sehinggakomplikasi dan resiko harus dihindarkan. Beberapakomplikasi dan resiko perawatan ortodonti yang
dapat terjadi akibat komponen yang terdiri dari bahanbonding, bracket, arch wire, dan ligation. Komplikasidan resiko tersebut terjadi pada mahkota, pulpa, akar,dan pada tulang alveolar, jaringan periodontal, sertakomplikasi pada TMJ. (http://www.vogueorthodonticcosmetic.co.id/service/17). Tujuan dari penulisan iniadalah untuk membahas tentang komplikasi danresiko pada perawatan ortodonti.
METODOLOGI PENELITIANMetode yang digunakan dalam penulisan ini
adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptifeksploratif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perawatan OrtodontikOrthodontik adalah cabang ilmu kedokteran gigi
yang membahas mengenai perkembangan wajah,dengan perkembangan gigi geligi dan oklusi. Dalamilmu kedokteran gigi terdapat beberapa hal yang
Tuti Alawiyah,256 261
Komplikasi dan Resiko yangBerhubungan denganPerawatan Ortodonti
Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 JanuariJuli 2017257
harus diperhatikan seperti prevention, interception,dan correction terhadap maloklusi dan segalaabnormalita lain pada region dentofacial.(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43129/4/Chapter%20II.pdf)
Secara umum ilmu orthodontik dapat dibagimenjadi 3, yaitu: a) Preventive Orthodonti, b)Interceptive Orthodonti, c) Corrective Orthodonti.Fase geligi sulung (usia 36 tahun) tujuannya untukmencegah terjadinya maloklusi. Preventiveorthodonti adalah tindakan pencegahan untukmenjaga atau mempertahankan keadaan yang masihbaik/normal, dimana belum ada tanda–tanda ataupungejala–gejala anomali, agar tercapai oklusi yangnormal di kemudian hari. Termasuk semua proseduruntuk mencegah keadaan yang kurangmenguntungkan atau hal–hal yang berpotensi untukmengubah keadaan yang normal, agar nantinya tidakterjadi maloklusi (http://www.vogueorthodonticcosmetic.co.id/service/17).a. Preventive orthodonti; meliputi pemeliharaan gigisusu dengan restorasi pada lesi karies yang dapatmengubah panjang lengkung rahang, mengamatierupsi gigi geligi, mengenali dan menghilangkan oralhabit yang dapat mengganggu perkembangan normalgigi dan rahang, melakukan ekstraksi gigi susu dangigi supernumerary yang dapat menghalangi erupsigigi tetap dan pemeliharaan ruang yang terbentukkarena adanya premature loss gigi susu untukmembuat gigi tetapnya erupsi dengan baik.b. Interceptive Orthodonti; Fase geligi pergantian(usia 612 tahun) tujuannya untuk menghindaribertambah parahnya maloklusi. Interceptiveorthodonti dilakukan ketika situasi abnormal ataumaloklusi telah terjadi. Beberapa prosedurinterceptive orthodonti dilakukan selama manifestasiawal maloklusi untuk mengurangi keparahanmaloklusi dan terkadang untuk menghilangkanpenyebabnya. Intercenteptive orthodonti didefinisikan sebagai tahapan dari ilmu dan seni ortodonti yangdigunakan untuk mengenali dan menghilangkankemungkinan malposisi dan ketidakteraturan padaperkembangan dentofacial complex (JossVassali I,Grebenstein C, dkk, 2010; 13:127141). Prosedurnyameliputi pencabutan gigi, pengkoreksian terhadapanterior crossbite yang berkembang, kontrol terhadaporal habit yang abnormal, pencabutan gigisupernumerary dan ankilosis dan penghilangantulang atau jaringan yang menghalangi gigi erupsi.Preventive orthodonti dilakukan sebelum terlihat
adanya maloklusi, sedangkan tujuan interceptiveorthodonti adalah menahan maloklusi yang telahberkembang atau sedang berkembang, dan untukmengembalikan oklusi normal (Grebenstein C. dkk,2010:127141).c. Corrective Orthodonti; Fase geligi permanenbertujuan untuk memperbaiki maloklusi yang sudahterjadi. Corrective orthodonti juga dilakukan setelahmanifestasi maloklusi. Meliputi beberapa prosedurteknikal untuk mengurangi atau memperbaikimaloklusi dan untuk menghilangkan maloklusi yangmungkin terjadi. Prosedur bedah correctiveremovable atau fixed mechanotherapy, alat fungsionalatau orthopedi, atau dalam beberapa kasus melakukanbedah orthognati (JossVassali I, Grebenstein C, dkk,2010; 13:127141).
Macammacam perawatan orthodontiAlat Orthodonti terdiri dari 2 macam yaitu alat
orthodonti lepasan dan alat orthodonti cekat.1. Alat Orthodonti Lepas
Alat orthodonti lepas adalah alat yangpemakaiannya bisa dilepas dan dipasang oleh pasien,alat ini mempunyai kemampuan perawatan yanglebih sederhana dibandingkan dengan alat cekat.Kegagalan perawatan sering terjadi karena pasientidak disiplin memakai sesuai dengan aturanpemakaiannya (Eley, B. M,Manson, J.D.dkk1993:91).
Alat orthodonti lepas bisa dipilih sebagai alatuntuk merawat gigi, apabila:
a. Kelainan gigi pasien tidak terlalu kompleks,hanya diakibatkan oleh letak gigi yangmenyimpag pada lengkung rahangnyasedangkan keadaan rahangnya masih normal
b. Umur pasien diatas 6 tahun dianggap sudahcukup mampu, memasang, melepas alatdalam mulut, merawat, membersihkan alatyang dipakai
c. Keterbatasan biaya untuk pemilihan perawatanalat ortho cekat (Carranza, F.A, Newman,M.G dkk, 2006 Ed ke10:369).
Alat orthodonti lepasan memiliki beberapamacam tipe,yaitu:
a. Alat orthodonti lepasan aktif, yaitu alatorhodonti yang digunakan untukmenggerakkan gigi geligi.
b. Alat orthodonti lepasan pasif, yaitu alatorthodonti yang digunakan untuk mempertahankan posisi gigi setelah perawatanselesai, atau mempertahankan ruangan setelahpencabutan awal.
Tuti Alawiyah,256 261
Komplikasi dan Resiko yangBerhubungan denganPerawatan Ortodonti
Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 JanuariJuli 2017258
2. Alat Orthodontik CekatAlat orthodontik cekat adalah alat yang dipasang
secara cekat dengan pengeleman pada gigi pasiensehingga alat tidak bisa dilepas oleh pasien sampaiperawatan selesai. Alat ini mempunyai kemampuanperawatan yang sangat tinggi, kemungkinankeberhasilan perawatan sangat besar dengan detailhasil perawatan yang lebih baik. Komponen alatorthodontik cekat terdiri dari bracket, band, archwire,elastics, o ring dan power chain
a. Bracket merupakan alat orthodontik cekat yangmelekat dan terpasang mati pada gigigeligi,dimana berfungsi untuk menghasilkantekanan yang terkontrol pada gigigeligi.
b. Band merupakan piranti alat orthodontik cekatyang terbuat dari baja antikarat tanpasambungan. Band ini dapat diregangkan padagigigeligi untuk membuatnya cekat dengansendirinya.
c. Archwire merupakan alat orthodontik cekatyang menyimpan energi dari perubahanbentuk dan suatu cadangan gaya yangkemudian dapat dipakai untuk menghasilkangerakan gigi.
d. Elastics dibuat dalam beberapa bentuk yangsesuai untuk penggunaan ortodonti, tersediadalam berbagai ukuran dan ketebalan. Gayayang diberikan oleh elastics menurun sangatcepat di dalam mulut sehingga harus selaludiganti pada saat kontrol perawatan. O ringadalah suatu pengikat elastis yang digunakanuntuk merekatkan archwire ke bracket yangtersedia dalam berbagai warna yang membuatbracket jadi lebih menarik. Power chainterbuat dari tipe elastis yang sama dengan oring elastis. Pada intinya, power chain sepertiikatan mata rantai dan ditempatkan pada gigigeligi, bentuknya seperti pita yangbersambung dari satu gigi ke gigi yang lain(Kassab MM, Cohen RE. 2003; 134:220225).
Gambar 1. Alat Ortodonti Cekat
Indikasi dan Kontraindikasi OrtodontiIndikasi perawatan ortodonti adalah (Marini MG,
Greghi SLA dkk 2004:250255):1. Gigigigi menyebabkan kerusakan jaringan lunak,contohnya dapat menyebabkan food impaction2. Gigi berjejal dan tidak teratur menyebabkan faktorpredisposisi dari penyakit periodontal/penyakit gigi3. Penampilan pribadi kurang baik akibat posisi gigi.4. Posisi gigi menghalangi proses bicara yang normal.
Untuk kontraindikasi dari orthodonsi adalah(Sunnati, Masulili SL. 2008:207212) :1. Prognosa dari hasil perawatan tersebut buruk sebabpasien kurang/tidak kooperatif2. Perawatan akan mengakibatkan perubahan bentukgigi.3. Perawatan akan mengganggu proses erupsi gigipermanen.
Komplikasi Dan Resiko Perawatan OrthodontikMaloklusi merupakan salah satu akhir dari
variasi normal dan bukan merupakan penyakit.Secara etik, tidak ada perawatan yang harus dimulaikecuali dapat menunjukkan keuntungan pada pasien.Keuntungan potensial harus dilihat dari kemungkinanresiko dan efek samping, meliputi kegagalan untukmencapai tujuan perawatan. Penilaian dari faktor inidisebut analisis resikomanfaat, seperti pada semuacabang kedokteran dan kedokteran gigi, perludipertimbangkan sebelum perawatan pada pasiendimulai. Keterbatasan finansial disertai denganpeningkatan biaya perawatan kesehatan telahmengakibatkan peningkatan pusat perhatianmengenai rasio biaya dan manfaat perawatan.
Keputusan untuk memulai perawatan akandipengaruhi oleh manfaat pada pasien yangdiseimbangi dengan resiko dari terapi alat danprognosis untuk mencapai tujuan perawatan denganberhasil. Seperti perawatan gigi yang lain, perawatanorthodonti cekat dan lepasan juga memiliki resikodan komplikasi. Resiko yang disebutkan di bawah iniyang umum dialami oleh pengguna alat orthodontik(Maravelakis H. 2001; 4: 3745.).
Resorbsi akarSaat ini diterima bahwa beberapa resorbsi akar
tidak dapat dielakkan sebagai akibat dari pergerakangigi. Umumnya, selama perawatan alat cekatkonvensional yang berlangsung 2 tahun sekitar 1 mmpanjang akar hilang (jumlah ini secara klinis tidaksignifikan). Hal ini berarti terjadi pada pasien secarameluas, seperti beberapa pasien tampak lebih peka
Tuti Alawiyah,256 261
Komplikasi dan Resiko yangBerhubungan denganPerawatan Ortodonti
Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 JanuariJuli 2017259
dan mengalami resorbsi akar (Sunnati, Masulili SL.K 2008: 207212).
Resesi GingivaResesi gingiva merupakan terlihatnya akar pada
gigi yang disebabkan oleh hilangnya gingiva atauretraksi margin gingiva dari mahkota gigi. Resesigingiva telah diketahui terjadi sebagai efek sampingselama perawatan ortodontik atau setelah perawatanortodontik atau setelah selesai perawatan dan seringterjadi pada saat pergerakan kearah bukal (MahamaKhan Irfanulla, Neela Kumar Praveen.. Vol 2. 2012:13).
Gambar 2. Resesi Gingiva
Kerusakan jaringan periodontalSebagai hasil dari berkurangnya akses
pembersihan, peningkatan inflamasi gingiva umumterlihat setelah pemasangan alat cekat. Ini secaranormal berkurang atau mereda setelah dilepasnyaalat, tetapi beberapa migrasi apikal dari perlekatanperiodontal dan dukungan tulang alveolar biasanyaselama 2 tahun perawatan ortodontik. Padakebanyakan pasien hal ini minimal, tetapi jikakebersihan mulut buruk, terutama pada individu yangpeka terhadap penyakit periodontal, kehilangan yanglebih banyak dapat terjadi (Marini MG, Greghi SLA,dkk 2004:250255).
Alat lepasan terjadi ketika plak kariogenikterjadi dalam kaitannya dengan diet gula tinggi.Adanya alat cekat menjadi predisposisi terhadapakumulasi plak karena pembersigan gigi di sekitarkomponen alat lebih sulit. Demineralisasi selamaperawatan dengan alat cekat merupakan resiko nyata.Walaupun terdapat bukri untuk menunjukkan bahwalesi berkurang setelah pelepasan alat, pasien masihdapat ditinggalkan dengan ‘goresan’ permanen padaemail.
Gambar 3. Kerusakan Jaringan Periodontal
Oral Hygiene yang MemburukSalah satu kerugian alat orthodontik cekat adalah
sulit dibersihkan. Bagianbagian alat orthodonticcekat yang menempel di gigi pasien seringmenyulitkan pasien dalam membersihkan ronggamulut. Pasien telah menyikat gigi tetapi masihterdapat sisa makanan yang tertinggal atau terselip diattachment ataupun wire. Oral hygiene menjadi lebihsulit untuk dijaga, debris melekat pada sekitarattachment dan penghilangannya menjadi lebih sulitdicapai (Carranza, F.A, Newman, M.G. 2006. Ed. ke10:369).
Penggunaan alat orthodontik cekat akanmenyebabkan perubahan lingkungan rongga mulut.Alat orthodontik cekat akan mengakibatkanakumulasi plak yang dapat meningkatkan jumlah darimikroba dan perubahan komposisi dari mikrobial.Mikroba yang ada dalam plak di antaranya adalahStreptococcus mutans dan Lactobacillus. Perubahanlingkungan rongga mulut yang lain yaitu perubahankapasitas buffer, keasaman pH, dan laju aliran salivayang berdampak pada kondisi kesehatan ronggamulut (Carranza, F.A, Newman, M.G. 2006. Ed. ke10: 369).
Gambar 4. Oral Hygiene yang Buruk
Tuti Alawiyah,256 261
Komplikasi dan Resiko yangBerhubungan denganPerawatan Ortodonti
Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 JanuariJuli 2017260
KariesPeningkatan resiko karies selama perawatan
terjadi oleh karena beberapa faktor, yaitu lesi awalsulit untuk dijangkau, penurunan kadar pH,peningkatan volume dental plak, dan peningkatanjumlah bakteri penyebab karies. Pengguna alatorthodontik cekat juga akan mengalami peningkatanlaju aliran saliva. Lingkungan rongga mulut yangdemikian menguntungkan bagi mikroorganisme yaituS. Mutans sehingga meningkatkan resiko karies.
Karies umumnya terjadi pada permukaan gigidan menjadi komplikasi utama pada perawatanorthodontik, berdampak 2% hingga 96% dari seluruhpengguna alat orthodonti cekat. Gigi insisiv lateralatas, kaninus atas, dan premolar bawah merupakangigi yang umumnya mengalami karies. Namundemikian, gigi lain juga ikut terlibat dan gigi anteriorlebih sering menunjukkan demineralisasi (Dilsiz A,Aydin T. 2010; 3033).
Gambar 5. Karies Gigi
Inflamasi GingivaAlat orthodontik cekat akan mengakibatkan
akumulasi plak yang dapat meningkatkan jumlah darimikroba dan perubahan komposisi dari mikrobial.Retensi plak ini akan beresiko untuk terjadinya lesiwhite spot maka meningkatkan kerentanan terhadapkaries dan infeksi periodontal. Bakteri plak pada gigimerupakan etiologi utama yang menyebabkangingivitis yang merupakan tahap awal terjadinyakerusakan pada jaringan periodontal. Hiperplasigingiva dan resesi gingiva adalah hal yang umumterjadi pada perawatan orthodontik cekat (KassabMM, Cohen RE. 2003; 134:220225).
Recurrent Apthous Stomatitis (SAR)Penggunaan alat ortodontik cekat merupakan
salah satu faktor yang dapat memicu terjadinya SAR.Perawatan ortodonti cekat banyak menggunakan
komponenkomponen yang dapat menimbulkantrauma atau iritasi pada jaringan mulut. Hal ini bisaterjadi akibat pemasangan komponen ortodontikcekat yang kurang baik, seperti pada penggunaankawat yang terlalu panjang atau komponen lain yangmenyebabkan terjadinya trauma, misalnya archwire,ligature wire, loop dan sebagainya. SAR yang terjadipada penderita yang menggunakan alat ortodonsicekat timbul kemungkinan karena disebabkan olehtrauma, faktor emosi atau psikis. Penderita kadangmengalami stress berulang setiap selesai pengaktivasian alat orthodontinya karena bracket yangtertekan terus menerus pada mukosa bibirmenimbulkan peradangan atau pendarahan dibawahepitel yang menyebabkan lesi eksofilik tanpa fibrosis(Eley, B. M, Manson, J.D. 1993:91).
Gambar 7. Recurrent Apthous Stomatitis (SAR)
Gangguan sendi temporomandibularSetelah perawatan ortodontik gangguan
temporonmandibuilar biasanya dari disfungsicraniomandibular, otot dan gangguan gigi. Dengan
Gambar 6. Inflamasi Gingiva
Tuti Alawiyah,256 261
Komplikasi dan Resiko yangBerhubungan denganPerawatan Ortodonti
Jurnal Ilmiah WIDYA Volume 4 Nomor 1 JanuariJuli 2017261
pengetahuan penelitian saat ini, tidak jelas dijelaskanrelasi antara perubahan temporomandibular danintervensi ortodonti, kondisi yang optimal untukpencegahan efek samping ini diciptakan. Yang lainpecaya bahwa, karena premature kontak oklusalselama terapi, ada risiko yang lebih besar untukkomplikasi ini muncul (Bourzgui dkk, 2010; GebeileChauty dkk, 2010).
Reaksi alergiReaksi alergi dapat terjadi terkait dengan alergen
terkenal seperti nikel, kobalt, kromium, lateks danpolimer yang paling sering adalah dermatis kontakdari wajah dan leher, tetapi lesi dapat muncul jugapada mukosa mulut dan gingiva, dan bahkan bisasistemik terjadi reaksi sistemik.
Alergi nikel adalah yang paling sering terjadi dinegaranegara industri, mewujudkan biasanya sebagaireaksi hipersensitivitas tipe IV. Perangkat ortodontikmengandung sekitar 8% nikel dan paduan nikeltitanium dekat 70% nikel. Tandatanda alergi dapatbervariasi dari ruam kecil di kulit atau mukosa,dermatitis generalista. Dalam kasus keparahan yangtinggi manifestasi dapat menyebabkan penghentianperawatan ortodontik (Leite, Bell, 2004:240243).
PENUTUP
KesimpulanAlat Orthodontik terdiri dari 2 macam yaitu alat
orthodontik lepasan dan alat orthodontic cekat. Alatorthodontik lepas adalah alat yang pemakaiannya bisadilepas dan dipasang oleh pasien. Alat orthodontikcetak adalah alat yang dipasang secara cekat denganpengeleman pada gigi pasien sehingga alat tidak bisadilepas oleh pasien sampai perawatan selesai. Sepertiperawatan gigi yang lain, perawatan orthodonsi cekatdan lepasan juga memiliki resiko dan komplikasi.Resiko yang disebutkan di bawah ini adalah yangumum dialami oleh pengguna alat orthodontik.Resorbsi akar, kehilangan dukungan periodontal,kerusakan jaringan lunak, cedera pulpa, oral hygieneyang memburuk, karies, inflamasi gingival, RecurrentApthous Stomatitis (SAR).
SaranSaranUntuk mendapatkan perawatan ortodonti yang
memuaskan diperlukan oral hygiene yang baik.Dokter gigi dan pasien memiliki peranan dalampemeliharaan oral hygiene selama perawatandilakukan. Dokter gigi memberitahukan bagaimanacara penyikatan gigi, dental floss, penggunaan pastagigi yang mengandung fluoride, dan penggunaan obatkumur yang dipakai untuk memelihara kebersihanmulut. Perawatan ortodonti diperlukan ketrampilankarena banyak menggunakan komponenkomponenyang dapat menimbulkan trauma atau iritasi padajaringan mulut, hal ini bisa terjadi akibat pemasangankomponen ortodonti yang kurang baik
DAFTAR PUSTAKABourzgui F., Sebbar, M.,Nadour, A & Hamza, M. Prevalence of
temporomandibular dysfunction in orthodontic treatment.International Ortodontics, Vol.8, No.2, pp. 386398,ISSN17617227. 2010
Carranza, F.A. dan Newman, M.G. Clinical Features ofGingivitis. Dalam Carranza’sClinical Periodontology.Newman, Takkei, Klokkevold, Carranza (editor). Ed. ke10.Saunders. Philadelphia. 2006.
Dilsiz A, Aydin T. Gingival Recession Associated withOrthodontic Treatment and Root Coverage. J Clin Exp Dent2010
Eley, B. M. dan Manson, J.D.. Riwayat Alami PenyakitPeriodontal. Dalam Buku Ajar Periodonti. Penerjemah:Anastasia, S. Kentjana, S (Editor). Ed. Ke2. Hipokrates.Jakarta. 1993.
JossVassali I, Grebenstein C, Topouzelis N, Sculean A, KatsarosC. Orthodontic therapy and gingival recession: a systematicreview. Orthod Craniofac Res 2010
Kassab MM, Cohen RE. The etiology and prevalence of gingivalrecession, J Am DentAssoc 2003
Leite, L.P. & Bell R.A Adverse Hypersensitivity Reactions inOrthodontics. Seminar in Orthodontics, Vol.10, No. 4, ISSN10738746. 2004
Mahama Khan Irfanulla, Neela Kumar Praveen. White SpotLesions: An Iatrogenik Damage after OrthodonticTreatment. Its Prevention and ManagementAn Overview.Dentistry An open Journal. Vol 2. 2012.
Maravelakis H. Gingival recession: Etiology and risk evaluationfor development during orthodontic treatment. HellenicOrthodontic Review 2001
Marini MG, Greghi SLA, Passanezi E, Sant’Ana ACP. GingivalRecession: prevalence, extension and severity in adults. JAppl Oral Sci 2004
Sunnati, Masulili SL. Penutupan Akar Gigi Akibat ResesiGingiva Dengan Graf Jaringan Ikat Subepitel. Maj Ked Gi2008
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/43129/4/Chapter%20II.pdf
http://www.vogueorthodonticcosmetic.co.id/service/17
Top Related