Kompetensi Auditor
Independensi Pemeriksan Dan Organisasi Auditor
Pelaksanaan Kemahiran Profesional secara Cermat Dan Seksama
Pengendalian Mutu
Kode Etik Auditor
tedi – last 09/18
STANDAR UMUM
1. KOMPETENSI AUDITOR
Auditor secara kolektif harus memiliki kecakapanprofesional yang memadai untuk melaksanakan tugaspemeriksaan
Kecakapan Profesional :
1. Memiliki Pengetahuan
2. Keahlian
3. Pengalaman
Untuk memelihara Dan Meningkatkan Kecakapan Profesional diperlukan :
Persyaratan Pendidikan Berkelanjutan.
...lanjutan : Kemampuan/Keahlian Pemeriksana
Pendidikan Berkelanjutan dapat berupa :
Pendidikan formal/profesi/sertifikasi
Pendidikan Dan Pelatihan
Pertemuan Ilmiah
Topik Pendidikan berkelanjutan :
1. Bidang audit :
Metodologi dan standar audit (termasuk teknik sampling,statistik, desain evaluasi), Prinsip/standar akuntansi, Penilaianpengendalian internal, Prinsip manajemen dan supervisi,Pemeriksaan atas Sistem Informasi, Analisis LaporanKeuangan, Manajemen keuangan dan teknik pengukuranspesifik (misal : appraisal, analsis statistik dll)
2. Bidang yang diaudit :
Administrasi Negara, Struktur Dan Kebijakan Pemerintah,Teknik Industri, Keuangan, Ilmu ekonomi, Ilmu sosial,Teknologi Informasi dll
...lanjutan : Kemampuan/Keahlian Pemeriksana
Persyaratan kemampuan/keahlian auditor (kolektif) :
1. Memiliki pengetahuan mengenai standar audit ;
memiliki latar belakang pendidikan, keahlian dan
pengalaman untuk menerapkan pengetahuan tersebut
pada pelaksanaan audit.
2. Memiliki pengetahuan umum mengenai lingkungan
entitas, program, dan kegiatan yang diaudit (auditan)
3. Memiliki keterampilan berkomunikasi (lisan dan tulisan)
4. Memiliki keterampilan yg memadai pada bidang audit
BPK dapat memanfaatkan tenaga ahli (konsultan) yang
tersertifikasi misal : aktuaris, ahli hukum, ahli statistika, ahli
konstruksi, ahli geologi, ahli lingkungan, ahli medis, dll
…
2. INDEPENDENSI AUDITOR
Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan audit, organisasi auditor dan individu
auditor, harus bebas dalam sikap mental (independent in fact) dan penampilan (independent in appearance) dari gangguan pribadi, ekstern, dan
organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya
Catatan :
Objektif merupakan cara berfikir dan sikap mental yang tidakmemihak, jujur secara intelektual, dan bebas dari benturankepentingan // bebas dari ambiguitas peranan dan konflikkepentingan
...lanjutan : Independensi
Gangguan pribadi auditor dapat :
1. Mempengaruhi auditor untuk membatasi lingkuppertanyaan atau pengungkapan, dan ;
2. Melemahkan temuan dalam segala bentuknya.
Faktor yang mempengaruhi gangguan pribadi auditor :
1. Memiliki hubungan pertalian darah (ke atas, ke bawah,semenda sampai derajat kedua) dengan auditan(manajemen atau pegawai atau program yg diperiksa)
2. Memiliki kepentingan keuangan baik langsung maupuntidak langsung dengan auditan
3. Pernah bekerja/memberikan jasa kepada auditan dalamkurun waktu 2 tahun terakhir
4. Memiliki hubungan kerjasama dengan auditan
5. Terlibat secara langsung atau tidak langsung dalamkegiatan objek audit (asistensi, jasa konsultasi,pengembangan sistem, penyusunan dan review laporan
…lanjutan : independensi
6. Adanya prasangka terhadap perorangan/kelompok/ organisasi
atau tujuan suatu program
7. Sebelumnya memiliki tanggungjawab dalam pengambilan
keputusan atau pengelolaan suatu entitas yang berdampak
terhadap pelaksanaan kegiatan atau program entitas yang sedang
berjalan, dan menjadi objek audit.
8. Memiliki tanggungjawab untuk mengatur suatu entitas atau berada
dalam kapasitas yang dapat mempengaruhi keputusan entitas
yang menjadi auditan (misal : sebagai direktur, pejabat, staf ahli,
pengawas, tim monitoring dll)
9. Sebelumnya memiliki kewenangan untuk mengotorisasi transaksi
yang diusulkan oleh entitas yang menjadi auditan
10. Sebelumnya memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan fungsi
pencatatan/akuntansi secara resmi pada entitas yang menjadi
auditan
11. Memiliki kecenderungan untuk memihak karena adanya
kepentingan politik atau sosial (hubungan individual, kelompok,
organisasi atau tingkat pemerintahan tertentu)
...lanjutan : independensi
Gangguan eksternal bagi auditor mempengaruhi :
1. Ruang lingkup (pembatasan) audit.
2. Kemampuan auditor dalam menyatakan pendapat/simpulan secara objektif
Faktor yang mempengaruhi gangguan eksternal bagiauditor berupa campur tangan pihak ke-3 dalam hal :
1. Membatasi/mengubah ruang lingkup audit secaratidak semestinya
2. Pemilihan/penerapan prosedur/sampel audit
3. Pembatasan waktu yang tidak wajar untukpenyelesaian audit
4. Penugasan, penunjukan, dan promosi auditor
…lanjutan : independensi
5. Pembatasan (secara signifikan) sumber daya yang
disediakan bagi organisasi auditor
6. Wewenang pihak eksternal untuk menolak atau
mempengaruhi pertimbangan auditor terhadap isi
laporan pemeriksaan
7. Ancaman penggantian petugas auditor atas
ketidaksetujuan terhadap penerapan suatu prinsip
akuntansi, kriteria tertentu, atau isi laporan audit.
8. Pengaruh pihak eksternal yang membahayakan
kelangsungan auditor sebagai pegawai (selain
masalah kompetensi atau kebutuhan audit)
...lanjutan : independensi
Gangguan organisasi dapat dipengaruhi oleh :(1) kedudukan ; (2) fungsi, dan ; (3) strukturorganisasi auditor.
Guna menghindari ganguan organisasi tersebutadalah menempatkan organisasi auditor sebagailembaga tinggi negara (BPK), atau organisasiindependen (KAP), atau struktur yang terpisahsebagai Aparat Pengawas/Pemeriksa Fungsionalyang bertanggungjawab kepada manajemenpuncak suatu entitas pemerintahan (BPKP,Inspektorat, SPI)
…
3. MENGGUNAKAN KEMAHIRAN PROFESIONAL
SECARA CERMAT DAN SEKSAMA.
Dalam pelaksanaan audit serta penyusunan
laporan hasil audit, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya
secara cermat dan seksama
Catatan ;
Penerapan kemahiran profesional harus memperhatikan
prinsip pelayanan atas kepentingan publik, memelihara
integritas, serta mematuhi Standar Pemeriksaan.
...lanjutan : penggunaan kemahiran profesional
Penggunaan kemahiran profesional secara cermat dan seksama :
1. Diterapkan pada penentuan jenis audit, standar yang diterapkan,
ruang lingkup, metode, penentuan jenis dan jumlah bukti yg akan
dikumpulkan, memilih teknik pengujian dan prosedur audit, penilaian
dan pelaporan hasil audit.
2. Melaksanakan skeptisme (sikap yg mencakup pikiran yang selalu
mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis atas bukti
audit – aspek kecukupan, kompetensi, relevansi dan manfaat bukti).
3. Tidak menggunakan anggapan bahwa manajemen auditan tidak jujur
atau sebaliknya kejujuran manajemen auditan tidak diragukan.
4. Bila auditor tidak dapat mematuhi standar audit yang berlaku, maka
dalam kertas kerja auditnya harus diungkapkan alasan yang
mendasarinya, dan dampak terhadap hasil audit.
5. Memungkinkan auditor memperoleh keyakinan yang memadai (tidak
mutlak) bahwa salah saji material, atau ketidakakuratan yang
signifikan dapat terdeteksi.
…
4. PENGENDALIAN MUTU.
Setiap organisasi auditor yang melaksanakan auditberdasarkan Standar Audit harus memiliki sistem pengendalian mutu yang memadai, dan sistem
pengendalian mutu tersebut harus direview oleh pihak lain yang kompeten (pengendalian mutu
ekstern)
Catatan :
Sistem pengendalian mutu harus memberikan keyakinanbahwa organisasi auditor :
1. Telah menerapkan dan mematuhi Standar Audit
2. Telah menetapkan dan mematuhi kebijakan danprosedur audit yang memadai
...lanjutan : pengendalian mutu
Sistem Pengendalian Mutu Organisasi Auditor :
1. Review internal (pengendalian mutu internal) olehorganisasi auditor dalam periode 3 tahun sejaktanggal audit pertama berdasarkan SKPN
2. Review Eksternal (pengendalian mutu eksternal)oleh organisasi audit eksternal yang kompeten(misal : Sistem Pengendalian Mutu BPK RIdireview oleh Badan Pemeriksa Keuangan negaralain yang menjadi anggota organisasi pemeriksakeuangan sedunia (psl 33 UU no 15 Th 2006 ttgBPK RI). Review eksternal dilakukan paling tidaksekali dalam 5 tahun.
…lanjutan
Standar Umum Audit juga meliputi :
1. Auditor harus melaksanakan auditnya sesuai dengan prinsip-
prinsip etika sebagai elemen penting nilai akuntabilitas dan
harapan publik.
2. Auditor harus merancang audit yang dapat memberikan
keyakinan memadai guna mendeteksi ketidakpatuhan terhadap
ketentuan hukum, regulasi, dan ketentuan lainnya yang
berpengaruh langsung dan material terhadap informasi yang
diaudit ; meidentifikasi risiko fraud, dan abuse.
3. Auditor harus membangun komunikasi yang efisien dan efektif
di seluruh proses audit.
4. Auditor harus menyusun dokumentasi audit yang memadai
secara tepat waktu pada seluruh tahapan auditnya, dan
memberikan pemahaman yang jelas berkenaan dengan
prosedur audit yang dilakukan, pertimbangan profesional, bukti
yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat.
KODE ETIK AUDITOREtika adalah suatu sikap dan perilaku yang
menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang
secara sadar untuk menaati ketentuan dan norma
yang berlaku dalam suatu organisasi.
Kode etik auditor norma-norma yang harus dipatuhi
oleh setiap auditor selama menjalankan tugasnya
untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan
kredibilitas institusi/organisasi audit, yang meliputi :
1. Independensi
2. Integritas
3. Profesionalisme
… kode etik
INDEPENDENSI
Sikap dan tindakan dalam melaksanakan audit untuk tidak memihak
kepada siapapun dan tidak dipengaruhi oleh siapapun :
1. Auditor harus objektif dan bebas dari benturan kepentingan (conflict
of interest) dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya.
2. Auditor bertanggung jawab untuk terus-menerus mempertahankan
independensi dalam pemikiran (independence of mind) dan
independensi dalam penampilan (independence in appearance).
Catatan :
Objektivitas :
a) Tidak turut campur/berpartisipasi dalam aktivitas yang
merusak/mengganggu pertimbangan profesional yang diberikan,
termasuk aktivitas yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
b) Tidak akan menerima sesuatu apapun yang dapat
merusak/mengganggu atau dianggap akan merusak/mengganggu
pertimbangan profesional yang diberikan.
c) Akan mengungkapkan semua fakta yang material untuk
menghindari distorsi pelaporan aktivitas yang direview.
…kode etik
INTEGRITAS.
Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang
utuh, dimilikinya sifat jujur, kerja keras, serta kompetensi yang
memadai.
Nilai etika :
a) Melaksanakan pekerjaan audit dengan jujur, penuh
ketelitian/tekun serta bertanggungjawab.
b) Mematuhi hukum serta diharapkan membuat
pengungkapan berdasarkan hukum dan profesi.
c) Tidak akan dengan sengaja/sadar menjadi bagian dari
kelompok yang melakukan aktivitas ilegal, atau melanggar
aturan yang akan mendiskreditkan profesi atau organisasi.
d) Mendukung dan memberikan kontribusi kepada
pencapaian tujuan legal dan etis organisasi.
…kode etik
PROFESIONALISME.
Profesionalisme adalah kemampuan, keahlian, dan komitmen profesi
dalam menjalankan tugas disertai prinsip kehati-hatian (due care),
ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman kepada standar dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sikap profesional auditor :
1. Bersikap skeptisisme profesional (professional skepticism) selama
proses pemeriksaan. Skeptisisme professional Auditor tidak
menganggap bahwa pihak yang bertanggung jawab adalah tidak
jujur, tetapi juga tidak menganggap bahwa kejujuran pihak yang
bertanggung jawab tidak dipertanyakan lagi.
2. Mengedepankan prinsip pertimbangan profesional (professional
judgment). Pertimbangan profesional pertimbangan yang dibuat
oleh auditor yang terlatih, memiliki pengetahuan, dan pengalaman
sehingga mempunyai kompetensi yang diperlukan untuk membuat
pertimbangan yang wajar. Pertimbangan profesional merupakan
penerapan pengetahuan kolektif, keterampilan, dan pengalaman.
…
Nilai etika :
a) Menggunakan pengetahuan, keahlian, dan
pengalaman dalam melaksanakan perkerjaan audit
b) Melaksanakan pekerjaan audit berdasarkan standar
profesional yang berlaku.
c) Menyempurnakan/meningkatkan secara terus
menerus kecakapan, serta kualitas pelayanan.
d) Berhati-hati dalam menggunakan dan memproteksi
informasi yang diperoleh dalam menjalankan
tugasnya.
e) Tidak menggunakan informasi bagi keuntungan pihak
tertentu, atau cara tertentu yang bertentangan dengan
hukum atau merugikan pencapaian tujuan legal dan
etis organisasi.
Standar Umum menyediakan kerangka dasar untuk dapat menerapkan
standar pelaksanaan dan standar pelaporan secara efektif
tedi.share
Disclaimer :
Sumber referensi dapat dilihat pada tautan
http.//tedirustendi32.wordpress.com/… pada laman yg terkait
Top Related