Download - Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Transcript
Page 1: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

KODE ETIK ARSITEKDAN

KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK

IKATAN ARSITEK INDONESIA

JAKARTA, 9 SEPTEMBER 2005

Page 2: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

KAIDAH DASAR

KAIDAH DASAR SATU

KAIDAH DASAR DUA

KAIDAH DASAR TIGA

KAIDAH DASAR EMPAT

KAIDAH DASAR LIMA

KEWAJIBAN UMUM

KEWAJIBAN TERHADAP MASYARAKAT

KEWAJIBAN KEPADA PENGGUNA JASA

KEWAJIBAN KEPADA PROFESI

KEWAJIBAN TERHADAP SEJAWAT

Page 3: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Kewajiban Umum

Standar Etika 1.1 – PENGABDIAN DIRISeorang Arsitek melakukan tugas profesinya sebagai bagian daripengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan mengutamakankepentingan negara dan bangsa.

Standar Etika 1.2 – PENGETAHUAN DAN KEAHLIANSeorang Arsitek senantiasa berupaya meningkatkan pengetahuan dankeahlian serta sikap profesionalnya sesuai dengan nilai-nilai moral maupunspiritual.

Kaidah Tata Laku 1.201Dalam berkarya, Arsitek wajib menampilkan kepakaran dan kecakapannyasecara taat azas.

Standar Etika 1.3 – STANDAR KEUNGGULANArsitek selalu berupaya secara terus menerus meningkatkan mutukaryanya, antara lain melalui pendidikan, penelitian, pengembangan danpenerapan arsitektur.

Page 4: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Standar Etika 1.4 – WARISAN ALAM, BUDAYA, DAN LINGKUNGANArsitek sebagai budayawan selalu berupaya mengangkat nilai-nilai budayamelalui karyanya, dan wajib menghargai dan membantu pelestariannya, sertaberupaya meningkatkan kualitas kehidupan lingkungannya dan tidak semata-mata hanya menggunakan pendekatan teknis-ekonomis tetapi juga menyertakanasas pembangunan berkelanjutan.

Kaidah Tata Laku 1.401Arsitek berkewajiban berperan aktif dalam pelestarian bangunan/arsitektur danatau kawasan bersejarah yang bernilai tinggi.

Kaidah Tata Laku 1.402Arsitek berkewajiban meneliti secara cermat sebelum melakukan rencanaperemajaan, pembongkaran bangunan / kawasan yang dinilai memiliki potensiyang untuk dilestarikan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik sebagianmaupun seluruhnya.

Kaidah Tata Laku 1.403Arsitek berkewajiban memberitahukan dan memberikan saran-sarannya kepadaPengurus IAI Cabang/Daerah untuk diteruskan kepada yang berwenang, apabilamengetahui ada rencana perombakan, peremajaan, pembongkaran bangunankawasan yang perlu dilestarikan di daerahnya.

Kaidah Tata Laku 1.404Seorang Arsitek mengusahakan penggunaan sumber daya secara efisien, meningkatkan mutu sumber daya manusia, mempertahankan dan memperkayakeanekaan hayati, serta kelestarian lingkungan, khususnya pembangunanberkelanjutan.

Page 5: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

• Standar Etika 1.5 – NILAI HAK ASASI MANUSIASeorang Arsitek wajib menjunjung tinggi hak-hak asasi manusiadalam setiap upaya menegakkan profesinya.

Kaidah Tata Laku 1.501Dalam menjalankan kegiatan profesionalnya, Arsitek bersikap tidakmembeda-bedakan seseorang/golongan atas dasar penilaian ras/suku, agama, kebangsaan, cacat atau orientasi gender.

• Standar Etika 1.6 – ARSITEKTUR, SENI, DAN INDUSTRI KONSTRUKSI

Arsitek bersikap terbuka dan sadar untuk memadukan arsitektur dengan seni-seni terkait dan selalu berusaha menumbuh-kemangkan ilmu dan pengetahuan dalam memajukan proses dan produk industri konstruksi.

Page 6: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Kewajiban terhadap MasyarakatStandar Etika 2.1 – TATA LAKU

Seorang Arsitek wajib menjunjung tinggi tatanan hukum dan peraturan terkait dalam menjalankan kegiatan profesinya.

Kaidah Tata Laku 2.101Dalam menjalankan kegiatan profesinya, Arsitek mematuhi hukum serta tunduk pada kode etik dan kaidah tata laku profesi, yang berlaku di Indonesia serta di negara tempat mereka bekerja. Seorang Arsitek tidak dibenarkan bertindak ceroboh dan mencemarkan integritas dan kepentingan profesi.

Kaidah Tata Laku 2.102Arsitek tidak akan menyampaikan maupun mempromosikan dirinya ataupun jasa profesionalnya secara menyesatkan, tidak benar atau menipu. Arsitek tidak dibenarkan untuk memasang iklan ataupun sarana promosi yang menyanjung atau memuji diri sendiri, apalagi yang bersifat menyesatkan dan mengambil bagian dari kegiatan publikasi dengan imbal jasa, yangmempromosikan/merekomendasikan bahan-bahan bangunan atau perlengkap-an/peralatan bangunan .

Page 7: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Kaidah Tata Laku 2.103Arsitek tidak dibenarkan terlibat dalam pekerjaan yang bersifat penipuan atau yang merugikan kepentingan pihak lain.

Kaidah Tata Laku 2.104Arsitek tidak dibenarkan menawarkan/menjanjikan dan atau memberikan uang atau pemberian lain kepada seseorang atau pihak-pihak tertentu yang bertujuan memperoleh proyek yang diminati.

Kaidah Tata Laku 2.105Apabila dalam proses pengerjaan proyeknya, Arsitek mengetahui bahwa keputusan yang diambil oleh Pengguna Jasa melanggar atau bertentangan dengan hukum ataupun kaidah yang berlaku, dan dapat mengancam keselamatan masyarakat umum, maka Arsitek wajib :

Mengingatkan dan menyarakankan Pengguna Jasa agar mempertimbangkan kembali keputusannya.Menolak pelaksanaan keputusan tersebut.Melaporkan perkara ini kepada pihak berwenang yang berfungsi sebagai Pengawas Bangunan atau petugas lain yang terkait untuk meninjau kembali, terkecuali Arsitek penerima tugas dapat memberikan jalan keluar pemecahan lain.

Page 8: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

• Standar Etika 2.2 – PELAYANAN UNTUK KEPENTINGAN MASYARAKAT UMUM

Arsitek selayaknya melibatkan diri dalam berbagai kegiatan masyarakat, sebagai bentuk pengabdian profesinya, terutama dalam membangun pemahaman masyarakat akan arsitektur, fungsi dan tanggung jawab Arsitek.

Page 9: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Kewajiban Kepada Pengguna Jasa

Standar Etika 3.1 – KOMPETENSITugas Arsitek harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, kecakapan, dan kepakaran.

Kaidah Tata Laku 3.101Arsitek harus melengkapi diri dengan Sertifikasi Profesi Arsitek sesuai dan selalu memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, pada setiap tahap pelaksanaan tugas perencanaan dan perancangan.

Kaidah Tata Laku 3.102Arsitek hanya akan menerima penunjukan akan suatu pekerjaan, jika ia mempunyai kualifikasi dan meyakini memiliki cukup kecakapan serta kepakaran, sumber pendanaan dan sumber daya ketrampilan teknis yang mampu mendukung pelaksanaan setiap bagian kewajiban dari penugasan.

Kaidah Tata Laku 3.103Arsitek harus selalu meningkatkan kecakapan dan kepakarannya dengan mengikuti program pengembangan profesi lanjutan yang diselenggarakan atau telah disetujui IAI.

Page 10: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Kaidah Tata Laku 3.104Dengan tetap menjaga kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap, Arsitek mempunyai kewajiban membaktikan seluruh kecakapan dan kepakarannya dengan penuh ketekunan dan kehati-hatian, mengikuti “Baku Minimum Penyajian” (Minimum Standard of Performance) yang direkomendasikan/ dipujikan IAI, dan berdasarkan ikatan hubungan kerja yang jelas meliputi antara lain:

1. Lingkup Penugasan2. Pembagian wewenang dan tanggung jawab, hak dan kewajiban3. Batas wewenang dan tanggung jawab, hak dan kewajiban4. Perhitungan imbalan jasa5. Tatacara penyelesaian penugasan .

Kaidah Tata Laku 3.105Arsitek tidak dibenarkan untuk mengubah atau mengganti lingkup ataupuntarget/program kerja suatu penugasan tanpa persetujuan Pengguna Jasa.

Kaidah Tata Laku 3.106Arsitek akan menerima imbalan jasa maupun bentuk imbalan lainnya hanyayang sesuai dengan kesepakatan tertera dalam perjanjian hubungan kerjaatau penugasan, dan tidak dibenarkan menerima ataupun meminta kepadapihak lain imbalan dalam bentuk apapun.

Page 11: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Standar Etika 3.2 – KERAHASIAANArsitek wajib mengemban kepercayaan yang telah diberikan olehPengguna Jasa pada dirinya.

Kaidah Tata Laku 3.201Arsitek akan menjaga kerahasiaan kepentingan Pengguna Jasa dan tidakdibenarkan memberitahukan informasi rahasia terkecuali dengan seijinPengguna Jasa atau yang telah memperoleh kewenangan hukum, misalnyadidasarkan atas keputusan pengadilan.

Standar Etika 3.3 – KEJUJURAN DAN KEBENARANArsitek wajib berlaku jujur dan menyampaikan profesionalnya sertasenantiasa memperbaharui setiap informasi tentang penugasan yang sedang dikerjakan kepada Pengguna Jasa.

Kaidah Tata Laku 3.301Arsitek tidak diperkenankan menawarkan atau mengarahkan suatupemberian kepada calon pengguna jasa atau pengguna jasa untukmemperoleh penunjukan pekerjaan.

Kaidah Tata Laku 3.302Arsitek tidak diperkenankan menyarankan pelanggaran hokum atau kodeetik dan kaidah tata laku profesi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Page 12: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Kaidah Tata Laku 3.201Arsitek akan menjaga kerahasiaan kepentingan Pengguna Jasa dantidak dibenarkan memberitahukan informasi rahasia terkecuali denganseijin Pengguna Jasa atau yang telah memperoleh kewenangan hukum, misalnya didasarkan atas keputusan pengadilan.

Kaidah Tata Laku 3.303Arsitek akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuanpenugasan.

Kaidah Tata Laku 3.304Arsitek berkewajiban untuk memberitahu Pengguna Jasa tentangkemajuan pelaksanaan tugasnya dan masalah-masalah yang berpotensimempeng-aruhi kualitas, biaya dan waktu.

Kaidah Tata Laku 3.305Dalam menerapkan standar keprofesian dan keahlian yang terkait, Arsitek akan mengedepankan pengetahuan dan kualitas tenaga ahlidaripada kepentingan lain, demi terbentuknya karya arsitektur, ilmu/rekayasa dan kegiatan konsultansi arsitektur.

Page 13: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Standar Etika 3.4 – PERBEDAAN KEPENTINGANArsitek wajib menghindari terjadinya pertentangan atau perbedaankepentingan dalam kegiatan profesinya dan senantiasa secara terbukamenyampaikan semua konflik.

Kaidah Tata Laku 3.401Arsitek berkewajiban menghindari pertentangan atau perbedaankepentingan dengan menolak suatu penugasan dan memberi penjelasansecara terbuka kepada Pengguna Jasa, semua pertentangan kepentinganyang diperkirakan atau yang tidak dapat dihindarkan akan merugikanPengguna Jasa, masyarakat dan lingkungan. Arsitek dapat mengadakankerjasama dalam bentuk asosiasi (partnership) dengan bidang jasa industrikonstruksi lain selama tidak terdapat pertentangan kepentingan.

Page 14: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Kewajiban Kepada Profesi

Standar Etika 4.1 – KEJUJURAN DAN KEADILANArsitek berkewajiban menjalankan profesinya dengan menjunjung tinggi nilaikejujuran dan keadilan.

Kaidah Tata Laku 4.101Arsitek yang mengetahui adanya kelalaian ataupun pelanggaran Kode Etikyang dilakukan oleh rekan arsitek lain yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kejujuran, kebenaran, ataupun kemampuan Arsitek, wajib menyam-paikan/melaporkannya kepada Dewan Kehormatan IAI.

Kaidah Tata Laku 4.102Arsitek tidak dibenarkan menandatangani atau mensahkan gambar, spesifikasi, laporan ataupun dokumen kerja lainnya yang tidak berada dibawah tanggung jawab yang terkendali.

Kaidah Tata Laku 4.103Arsitek dalam kapasitas profesionalnya, tidak boleh secara sadar membuatpernyataan keliru atas fakta yang materiil.

Page 15: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Standar Etika 4.2 – CITRA DAN INTEGRITASArsitek berkewajiban meningkatkan citra dan integritas keprofesiannyamelalui tindakan-tindakan keteladanannya dan memastikan agar lingkungan profesinya serta karyawannya selalu menyesuaikanperilakunya dengan kode etik ini

Kaidah Tata Laku 4.201Arsitek tidak dibenarkan membuat pernyataan yang menyesatkan, keliruatau palsu mengenai kualifikasi keprofesian, pengalaman kerja ataupunpenampilan kerjanya, serta mampu menyampaikan secara akurat lingkupdan tanggung jawab yang terkait dengan pekerjaan yang diakui sebagaikaryanya.

Kaidah Tata Laku 4.202Arsitek wajib berusaha sewajarnya untuk menekankan agar pihak-pihak di bawah pengawasannya memahami serta menaati kaidah dan kode etik yang dianutnya.

Standar Etika 4.3 – PENGEMBANGAN DIRIArsitek harus senantiasa mengembangkan diri.

Page 16: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Kaidah Tata Laku 4.301Sebagai seorang profesional, arsitek harus terus menerus mengembang-kan kepakarannya, ketrampilan dan wawasan keprofesiannya.

Kaidah Tata Laku 4.302Arsitek dengan segala kesungguhan dan kemampuannya, berkewajibanuntuk berperan serta dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan, wawasan kearsitekturan, kebudayaan dan pendidikan.

Standar Etika 4.4 – KEMITRAANArsitek bermitra hanya dengan orang yang memiliki kompetensi yang memadai/sepadan dibidangnya.

Kaidah Tata Laku 4.401Arsitek tidak dibenarkan bermitra dengan seseorang yang sudah tidak terdaftar di assosiasi profesinya atau tidak memenuhi syarat sebagai anggota organisasi profesi arsitek yang diakui.

Page 17: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Kewajiban Terhadap Sejawat

Standar Etika 5.1 – SEMANGAT SEKEJAWATANAtas dasar semangat kesejawatan, arsitek wajib saling mengingatkan dengan cara silih asih, asuh dan asah.

Kaidah Tata Laku 5.101Arsitek tidak dibenarkan membeda-bedakan/diskriminatif kepada rekan sejawat atas dasar ras, agama, kekurangmampuan fisik, cacat badan, status pernikahan maupun gender.

Kaidah Tata Laku 5.102Arsitek berkewajiban membina sesama rekan dan memberikan peluangkepada arsitek muda untuk mengembangkan kecakapan profesinya.

Kaidah Tata Laku 5.103Arsitek hendaknya menyediakan suatu lingkungan kerja yang layak bagi mitra kerja dan karyawannya, memberikan kompensasi/imbalan yang wajar, serta memfasilitasi pengembangan kecakapan profesionalnya.

Page 18: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Kaidah Tata Laku 5.104Arsitek menyampaikan pengaduan pelanggaran Kode Etik IAI hanyakepada Dewan Kehormatan IAI dengan itikad baik dan bukan untukmerugikan/mencemarkan nama baik sesama rekan arsitek.

Standar Etika 5.2 – PENGAKUAN KESEJAWATANArsitek tidak dibenarkan akan berusaha menggusur arsitek lain darisuatu penunjukan pekerjaan.

Kaidah Tata Laku 5.201Arsitek apabila didekati dan ditawari oleh seorang pengguna jasa untukmelaksanakan suatu proyek atau jasa profesional yang diketahuinyamasih dalam penunjukan seorang arsitek lain, wajib memberi tahuarsitek yang bersangkutan.

Kaidah Tata Laku 5.202Arsitek tidak dibenarkan mengambil alih hak intelektual ataumemanfaatkan karya/kreasi atau idea dari arsitek lain tanpa ada ijinyang jelas dari arsitek pemilik gagasan tersebut.

Kaidah Tata Laku 5.203Arsitek dapat/boleh melanjutkan atau menggantikan pekerjaan sesamaarsitek setelah ada penyelesaian hubungan kerja antara Pengguna Jasadan arsitek yang digantikannya.

Kaidah Tata Laku 5.204Arsitek hendaknya membangun reputasi profesionalnya atas dasarpenilaian jasa, kinerjanya, dan mengakui serta menyatakanpenghargaan pada pihak lain atas hasil kinerja profesional mereka.

Page 19: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Standar Etika 5.3 – IMBALAN JASA SEPADANArsitek dihargai sesuai dengan lingkup cakupan jasa yang diberikannya/ diselesaikannya.

Kaidah Tata Laku 5.301Arsitek pada saat menawarkan jasanya sebagai konsultan mandiritidak akan menyebutkan imbalan jasa apabila tidak diminta.

Kaidah Tata Laku 5.302Arsitek saat menawarkan jasanya sebagai konsultan mandiri tidakakan mengubah usulan imbalan jasa yang telah diajukannya demimendapatkan keuntungan kompetitif, setelah melihat proposal imbalan jasa yang diusulkan oleh arsitek lain untuk jasa yang sama, agar Pengguna Jasa dan masyarakat terlindungi dari pengurangandan penambahan lingkup jasa yang tidak berada dibawah tanggungjawabnya.

Standar Etika 5.4 – PARTISIPASI DALAM SAYEMBARAArsitek dibenarkan berpartisipasi dalam suatu sayembaraperancangan arsitektur hanya apabila kaidahnya adil, jujur dansesuai format yang diakui IAI.

Page 20: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

Kaidah Tata Laku 5.401Arsitek tidak dibenarkan mengikuti suatu sayembara arsitektur yang telah dinyatakan oleh IAI sebagai tidak layak diikuti.

Kaidah Tata Laku 5.402Arsitek apabila ditunjuk sebagai penilai dalam suatu tender atausayembara harus bertindak sesuai dengan kapasitasnya.

Standar Etika 5.5 – PENILAIAN ATAS ARSITEK LAINStandar Etika 5.5 –Arsitek hendaknya tidak akan melecehkan karyaarsitek lain dengan tujuan untuk menguntungkan pihak tertentudengan cara tidak adil dalam forum terbuka atau media massa.

Kaidah Tata Laku 5.501Arsitek, bila ditunjuk untuk memberikan opini mengenai pekerjaanseorang Arsitek yang lain, akan memberitahu arsitek yang bersangkutan, kecuali bila hal tersebut jelas atau kemungkinanakan mempengaruhi hasil tindakan litigasi atau tindakan litigasiyang sedang berjalan.

Page 21: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

GOOD GOVERNANCEBAGI PROFESI ARSITEK IAI

Seorang profesional sejati adalah seorang yang siap untuk menerima danmenjalankan profesi beserta seluruh prinsip-prinsip etika dalam kegiatan sehari-hari.Penerimaan prinsip-prinsip ini menuntut seorang profesional untuk memeliharatata laku standar yang lebih tinggi daripada yang ditetapkan oleh hukum.Kaidah Kode Etik IAI dan Good Governance Arsitek anggota IAI merupakan halyang saling menunjang dan menjadi pedoman dalam menjalankan profesiArsitek anggota IAI di Indonesia.

Prinsip-prinsip Umum Tata Laku ProfesiSeorang profesional disamping harus memiliki komitmen beretika, atauberupaya secara pribadi bertindak sesuai etika, juga harus memiliki kepeduliandan kompetensi beretika. Kepedulian beretika ini adalah kemampuan seseoranguntuk membedakan tindakan yang salah dari yang benar, sedangkankompetensi beretika adalah kemampuan seorang profesional untukmenegakkan nilai-nilai moral dan mempertimbangkan secara seksama dampakdari berbagai tindakannya.

Page 22: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

KAIDAH-KAIDAH SPESIFIK KAIDAH PROFESI

Melayani sesama – seorang profesional adalah orang yang sudahberketetapan hati untuk melayani orang lain sepanjang hidupnyamelalui pengamalan segenap wawasan, kepakaran dan kecakapanprofesionalnya. Mereka turut menjaga kelangsungan hidup, hak milikmaupun kesejahteraan masyarakat umum. Dalam melayanimasyarakat, seorang profesional harus bersedia berkorban danmengutamakan tanggungjawab profesionalitasnya diatas kepentinganatau keuntungan pribadi.

1. Integritas dan ObyektifitasUntuk menjaga dan memperluas kepercayaan masyarakat umum, seorang Arsitek berkewajiban memperlihatkan tanggung jawabnyadengan menghasilkan karya-karya yang memiliki integritas, semangatke-Indonesiaan dan nilai-nilai spiritual. Dalam menampilkan setiapkaryanya, Arsitek juga berkewajiban untuk setiap saat menjagaobyektifitas, menahan diri untuk tidak terlibat dalam hal-hal yang mungkin akan menyebabkan kepedulian dan kompetensi beretikanyadiragukan. Seorang Arsitek juga harus menghindari perbuatan yang mungkin menyebabkan pihak lain menjadi salah paham atau merasadipecundangi

Page 23: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

2. Kemampuan ProfesionalMenyajikan suatu hasil karya, memerlukan tingkatan kompetensi tertentu, seperti : pengetahuan, keahlian teknis, sikap, dan juga pengalaman. Karenanya seorang profesional sepatutnya hanya menangani pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan profesionalnya. Sejalan dengan hal ini, seorang profesional wajib mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknik-teknik baru di bidangnya, meningkatkan dan mengasah keterampilan dan tingkatkompetensinya, dan berperan serta dalam suatu program pendidikan yang berkesinambungan sepanjang hayatnya

3. Solidaritas dan Kemampuan BekerjasamaSetiap profesional berkewajiban untuk mendukung organisasi/asosiasiprofesionalnya. Setiap angota berkewajiban mengutamakan kepentinganbersama dari profesi, diatas kepentingan atau ambisi perorangan. Melaluisolidaritas, kerjasama, dan organisasi profesi yang padu, setiap anggota jugaberkewajiban mencermati praktek-praktek etika dan senantiasa mengupayakanpengembangan profesi serta memperbesar/ mendalami tanggungjawab sosialterhadap masyarakat umum.

4. Tanggung Jawab sebagai Bagian dari Masyarakat dan Warga NegaraSeorang profesional harus selalu menunaikan tugas profesinya bagi kepentingan bersama masyarakat luas. Karenanya seorang profesional berkewajiban melayani klien/Pengguna Jasa dan masyarakat umum dengan pertimbangan profesi dan rasa tanggungjawabnya kepada masyarakat. Sebagai warga negara Indonesia yang bertanggung jawab, seorang profesional berkewajiban memberikan sumbangsihnya kepada bangsa dan negara.

Page 24: Kode Etik Arsitek Dan Kaidah Tata Laku

5. Daya Saing GlobalSetiap profesional harus senantiasa siap menghadapi tantangan yang semakindinamis akibat globalisasi. Dia seyogyanya berupaya untuk mencapai bakuankelas dunia dan mempertahankan tingkat kualitas praktek profesinya sejalandengan tingkat-tingkat kualitas praktek kelas dunia yang terbaik.

6. Kesamaan Hak Tiap-tiap ProfesiSeorang profesional berkewajiban memperlakukan koleganya dengan hormat dan selalu berupaya melakukan kesepakatan kerjasama yang adil.

Keanekaragaman latar belakang sosial-budaya Indonesia merupakan kekayaan yang harus dihormati dan dijaga. Namun keanekaragaman tingkat kapasitas dan kepentingan profesi arsitek yang masih adahendaknya dihadapi dengan semangat silih asah, asih dan asuh yang merupakan kekuatan moral dan budaya yang dapat mengurangi atau menghilangkan berbagai kesenjangan profesional itu.

Tidak ada satupun kelompok profesi yang lebih penting, superior atau diatas lainnya. Dalam melayani masyarakat, seluruh profesi harusmampu tampil bersama dengan kekhasannya masing-masing. Dalampandangan keprofesian, semua profesi sama dan karenanya setiaporang harus memperlakukan profesional lainnya dengan hormat danadil.