BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan atau kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, adat-istiadat dan atau tugas pembantuan yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa sebagai satu bagian dari wilayah Indonesia yang penduduknya
paling dominan merupakan salah satu aset yang strategis dalam pengembangan
masyarakat untuk terus membangun dan dikembangkan sesuai dengan
potensinya. Pembangunan baik mental, spiritual maupun fisik material
merupakan tanggung jawab bersama seluruh Warga Negara Indonesia.
Sehingga, sistem sentralisasi dan desentralisasi yang dipadukan merupakan
langkah yang paling tepat. Di samping program umum dari pusat juga ada
kebijakan lokal sesuai dengan wilayah setempat. Dengan demikian,
pembangunan membutuhkan kerja keras dan pengabdian dari segenap
masyarakat, karena itu, usaha pembangunan menjadi tanggung jawab bersama
semua pihak termasuk lembaga perguruan tinggi beserta sivitas akademiknya.
Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan
pemandirian manusia secara sistematis agar siap menjalani kehidupan secara
bertanggungjawab. Menjalani kehidupan secara bertanggungjawab berarti
berani mengambil keputusan dan tindakan yang bijaksana dan berani
menanggung segala konsekuensi yang ditimbulkan. UNNES sebagai perguruan
tinggi membangun generasi muda dalam menyiapkan dirinya menjadi manusia
pembangunan dan mengkaji serta mengembangkan IPTEK yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, tetapi juga menjamin bahwa IPTEK yang relevan
dengan kebutuhan pembangunan itu benar-benar sampai kepada masyarakat
dan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Kompetensi mahasiswa tidak hanya dibentuk melalui kegiatan belajar
di kampus, tetapi juga di luar kampus, yaitu di lingkungan masyarakat. Untuk
mempraktikkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
sivitas akademik, maka diperlukan media yang mendukung. Kuliah Kerja
Nyata (KKN) merupakan sebuah media yang efektif dan edukatif. Mahasiswa
diterjunkan di tengah-tengah masyarakat. Mahasiswa akan dapat menangkap
dan menghayati denyut nadi kehidupan masyarakat dengan berbagai
permasalahan yang ada sehingga persoalan-persoalan, sumber-sumber daya
yang telah dan belum dimiliki, dan solusi-solusi yang diperlukan sesuai dengan
aspirasi.
KKN adalah suatu kegiatan intrakulikuler yang memadukan
pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberikan kepada mahasiswa
pengalaman belajar dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana
penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar
kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu.
KKN merupakan kegiatan yang berhubungan dengan berbagai disiplin
ilmu dan berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan. Dengan demikian,
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan interdisipliner dan lintas
sektoral. Kegiatan dan pengelolaan KKN dapat menjamin diperolehnya
pengalaman belajar melakukan kegiatan pembangunan masyarakat secara
konkret yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat di mana mereka
ditempatkan. Selain itu, kegiatan dan pengelolaan KKN diarahkan untuk
menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiris.
Tujuan pelaksanaan KKN adalah untuk membentuk sarjana penerus
pembangunan yang mampu menghayati dan belajar memecahkan
permasalahan masyarakat yang komplek secara pragmatis dan interdisipliner,
mendekatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian
dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan dan kebutuhan masyarakat,
membantu pemerintah dalam mempercepat laju pembangunan dan menyiapkan
kader-kader pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mengembangkan kerjasama antardisiplin ilmu dan antarlembaga.
Ada dua bentuk KKN yang diselenggarakan oleh UNNES yaitu KKN
lokasi dan KKN alternatif. KKN lokasi adalah kegiatan yang memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah
masyarakat di luar kampus baik perkotaan maupun pedesaan. Selain itu,
dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah-
masalah kesejahteraan secara interdisipliner dan lintas sektoral, sedangkan
KKN alternatif adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar kampus guna
memberikan pengalaman belajar kepada manusia dalam hal kewirausahaan,
penerapan teknologi, pelatihan dan pembinaan IPTEK dan seni yang dikuasai
pada sekelompok masyarakat tertentu.
KKN merupakan salah satu bentuk pengintegrasian kegiatan antara
masyarakat dengan pendidikan dan penelitian terutama oleh mahasiswa dengan
bimbingan perguruan tinggi dan pemerintah daerah dilaksanakan secara
interdisipliner dan intrakurikuler.
B. Keadaan Wilayah (Geografis) Desa Pungangan
KKN berada di desa Pungangan, Kecamatan Doro, Kabupaten
Pekalongan yang mempunyai jarak kurang lebih 27 km dari kota kabupaten.
Secara geografis desa Pungangan memiliki wilayah seluas 1.636 ha per m2
dengan batas :
1) Sebelah utara berbatasan dengan desa Rogoselo Kecamatan Doro.
2) Sebelah timur berbatasan dengan desa Sidoharjo Kecamatan Doro.
3) Sebelah selatan berbatasan dengan desa Tlagapakis Kecamatan
Patungkriyono.
4) Sebelah barat berbatasan dengan desa Bantarkulon Kecamatan
Lebakbarang.
Desa Pungangan terdiri dari empat dukuh, yaitu dukuh Kopeng,
Pungangan, Sinudug, dan Pliken. Sebagian besar wilayah di Pungangan
terdiri dari kebun seperti : kopi, durian, dan karet. Selain itu, di sekitar
Pungangan terdapat sungai yang menjadi sumber mata air warga desa.
C. Demografi
Desa Pungangan berpenduduk 1002 jiwa yang terdiri dari perempuan
dan laki-laki dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 260 Kepala Keluarga
(KK) atau rata-rata 5 orang per keluarga, dengan komposisi penduduk
berdasarkan kelompok umur dan agama sebagai berikut:
Tabel 1. 1.Distribusi jumlah warga desa Pungangan
JUMLAH WARGA
Jumlah laiki-laki 497 orang
Jumlah perempuan 505 orang
Jumlah total 1002 orang
Jumlah kepala keluarga 260 KK
Kepadatan penduduk 7 per km
Tabel 1. 2 Distribusi warga desa Pungangan berdasarkan usia
Usia Laki-laki Perempuan
0-10 thn 80 110
11-20 thn 96 103
21-30 thn 103 95
31-40 thn 82 84
41-50 thn 54 48
51-69 thn 49 33
61-70 thn 19 20
Lebih dari 70 thn 14 12
Total 497 505
Tabel 1. 3 Distribusi sosial keagamaan penduduk berdasarkan agama
AGAMA/ALIRAN KEPERCAYAAN
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 497 505
Kristen 0 0
Katholik 0 0
Hindu 0 0
Budha 0 0
Khonghucu 0 0
Kepercayaan Kepada Tuhan YME 0 0Aliran Kepercayaan Lainnya 0 0Jumlah 497 505
D. Aspek Pendidikan Desa Pungangan
Desa Pungangan memiliki jumlah penduduk 1002 jiwa yang terdiri dari
497 laki-laki dan 505 perempuan. Tingkat pendidikan masyarakat desa
Pungangan yaitu tamat SD 47%, tamat SMP 41%, tamat SMA 10%, dan tidak
pernah sekolah 2%. Angka putus sekolah masih tinggi. Hal ini dikarenakan
masalah ekonomi dan pemikiran warga mengenai pemikiran pentingnya
pendidikan masih rendah. Selain itu, pendidikan di Desa Pungangan masih
terkendala dengan kondisi fisik sekolah dan sarana prasarana yang kurang
memadai, karena lokasi yang terbatas sehingga untuk pengembangannya
mengalami kesulitan.
E. Aspek Budaya Desa Pungangan
Masyarakat desa Pungangan mempunyai keramah-tamahan yang baik.
Selain itu, masyarakatnya masih menjunjung tinggi kekeluargaan. Hal ini
dibuktikan dengan sering berkumpulnya masyarakat, baik dari golongan
anak-anak, pemuda, maupun orang dewasa. Permainan tradisional masih
sangat melekat dibandingkan penggunaan ponsel. Selaian itu juga terdapat
wisata religi makam Ki Gede Penatas Angin di Dukuh Kopeng, makam Nyi
Ageng Suci Penglaris, makam Mbah Guru Wali, Baron Skeber, Watu Bale,
Watu Amben, dan Tugu Penekulan. Namun beberapa tempat wisata
keberadaanya masih belum diketahui khalayak banyak.
F. Aspek Religi Desa Pungangan
Desa Pungangan memiliki religius yang sangat tinggi. Terdapat
mushola di setiap dukuh dan masyarakatnya rajin sholat berjama’ah di
Mushola. Selain itu pelaksanaan TPQ dan Madin dilakukan secara rutin.
Pengajian dan tahlilan juga dilakukan secara rutin. Sebagian besar warga
sudah berpakaian tertutup ketika keluar rumah, selain itu Desa Pungangan
menjadi tempat ziarah wali.
G. Aspek Kesehatan Desa Pungangan
Desa Pungangan memiliki kesehatan yang sudah bagus dikarenakan
sudah terdapat Posyandu rutin setiap bulan di setiap dukuh secara rutin.
Selain itu Posyandu tidak hanya digunakan untuk balita dan ibu hamil, namun
juga ada dokter yang bisa dimanfaatkan untuk cek kesehatan bagi lansia.
Masyarakat desa Pungangan juga sudah banyak yang memiliki KIS (Kartu
Indonesia Sehat), serta di desa Pungangan sendiri sudah terdapat Poliklinik
untuk masyarakat desa yang ingin cek kesehatan. Namun, pemanfaatan
poliklinik belum maksimal karena kegiatan Posyandu masih dilakukan di
rumah warga. Selain itu kesadaran warga mengenai kebersihan terutama
terkait dengan jambanisasi masih rendah.
H. Aspek Ekonomi Desa Pungangan
Mata pencaharian penduduk desa Pungangan mayoritas adalah sebagai
petani durian, petani kopi, petani karet. Selain itu beberapa masyarakat juga
memproduksi kripik gadung. Namun, juga ada beberapa mata pencaharian
lain yang dimiliki oleh penduduk desa Pungangan, yaitu Pegawai Negeri Sipil
(PNS), pedagang keliling, peternak, pembantu rumah tangga, karyawan
perusahaan, pengusaha kecil dan menengah. Hasil pertanian dan perkebunan
dari desa Pungangan adalah durian, kopi dan karet. Hanya saja kopi di desa
Pungangan belum dikelola secara maksimal karena kopi masih dijual dalam
bentuk biji kepada pengepul. Sebagian besar masyarakatnya sudah memiliki
tempat tinggal yang bagus dan kendaraan yang memadai.
Berikut adalah daftar mata pencaharian penduduk Desa Pungangan.
Tabel 1. 4 Daftar mata pencaharian pokok warga desa Pungangan
MATA PENCAHARIAN POKOK
Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
Petani 163 127
Buruh tani 25 35
Pegawai Negeri Sipil 4 3
Peternak 92 7
Pedagang keliling 8 5
Pembantu rumah tangga 6
Pengusaha kecil dan menengah 3
Dukun kampung terlatih 1
Karyawan perusahaan swasta 3
Total 298 orang 184 orang
I. Aspek Lingkungan Desa Pungangan
Lingkungan di desa Pungangan sangat sejuk dan asri karena terdapat di
daerah dataran tinggi namun kesadaran masyarakat untuk menjadi kebersihan
terutama kebersihan sungai masih kurang karena masih terdapat masyarakat
yang masih membuang sampah di sungai. Selain itu juga kesadaran
masyarakat terkait dengan jambanisasi masih sangat rendah.
J. Aspek Kehidupan Masyarakat Desa Pungangan
Masyarakat desa Pungangan mempunyai keramah-tamahan yang baik.
Selain itu, masyarakatnya masih menjunjung tinggi kekeluargaan. Hal ini
dibuktikan dengan sering berkumpulnya masyarakat, baik dari golongan
anak-anak, pemuda, maupun orang dewasa. Permainan tradisional masih
sangat melekat dibandingkan penggunaan ponsel. Sebagian besar
masyarakatnya bergantung dengan hasil alam.
BAB II
SOLUSI DAN LUARAN
A. Solusi yang diberikan
Berdasarkan survei lapangan Desa Pungangan, Kecamatan Doro,
Kabupaten Pekalongan, terdapat beberapa masalah yang perlu diselesaikan.
Beberapa masalah tersebut antara lain :
1. Kurangnya pengetahuan perangkat desa tentang IT/komputer.
Pada era yang modern ini penguasaan IT sangat dibutuhkan untuk
efektifitas pekerjaan akan tetapi masih banyak perangkat desa Pungangan
yang masih awam terhadap penggunaan program komputer sehingga kami
membuat program Plat K (Pelatihan Komputer) bagi perangkat desa.
2. Kurangnya pengetahuan perangkat desa tentang Bahasa Inggris.
Berdasarkan penuturan perangkat desa, Desa Pungangan pernah
dikunjungi tamu dari Korea, dan ketika masa kunjungan tersebut perangkat
desa mengaku mengalami kesulitan mengenai komunikasi dengan tamu
tersebut. Melalui program Plat B (Pelatihan Bahasa Inggris) diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan perangkat desa mengenai Bhasa Inggris.
3. Kurangnya perhatian orang tua terhadap kedisplinan belajar putra putrinya.
Peran orang tua dalam memotivasi belajar anak sangatlah penting
akan tetapi masih banyak pula orang tua yang kurang memberikan
motivasi belajar untuk anaknya sehingga dengan adanya KKN ini kami
membuat program bimbel untuk meambah semangat siswa dalam belajar.
4. Pembelajaran di SD Pungangan masih belum bervariasi.
Melalui program Kelas Kreatif diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, dan motivasi siswa dalam pembelajaran serta
menyegarkan kembali semangat siswa untuk belajar.
5. Kegiatan ibu-ibu PKK terbatas.
Di Desa Pungangan kegiatan PKK hanya sekedar kegiatan arisan
dan tidak diselingi dengan kegiatan lain. Hal ini dikarenakan masih
kurangnya kreativitas untuk menghidupkan kegiatan-kegiatan lain dalam
kegiatan PKK. Dengan Kepi (Kreativitas Kopi) dan Rabu Kreasi
diharapkan dapat meningkatkan kreativitas ibu-ibu PKK dan dapat
memberikan peluang usaha untuk ibu-ibu PKK.
6. Kurangnya penyediaan tenaga dalam pelaksanaan posyandu.
Di Desa Pungangan hanya terdapat satu bidan desa, sedangkan
bidan tersebut melaksanakan posyandu pada 4 pos sehingga kami
membuat program pendampingan prosyandu yang bertujuan untuk
membantu bidan desa melaksanakan posyandu secara efektif.
7. Kurangnya kegiatan mengenai kebersihan lingkungan
Kegiatan gotong-royong kebersihan belum terlaksana secara
maksimal dikarenakan kesuliatan untuk mengumpulkan warga. Melaui
program Kampung Asri diharapkan kegiatan kebersihan warga dapat lebih
rutin dilaksanakan.
8. Pengelolaan hasil kopi masih belum maksimal
Kopi yang merupakan salah satu hasil utama Desa Pungangan
belum dikelola secara maksimal. Kopi hanya dijual dalam bentuk kopi
berasan yang harganya jauh lebih murah dari kopi bubuk. Hal ini
mengakibatkan masyarakat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan
hasil yang lebih tinggi dari pertanian kopi padahal mesin untuk pengolahan
kopi sudah tersedia di desa namun belum dimanfaatkan. Melalui program
Kopung Berkembang diharapkan dapat meningkatkan nilai jual hasil kopi
Desa Pungangan dan dapat meningkatkan peluang usaha Desa Pungangan.
9. Kegiatan olahraga masyarakat Pungangan sudah vakum
Kegiatan senam dan olahraga sudah tidak lagi diagendakan di
desa Pungangan karena minat warga yang semakin turun. Melalui program
Minggu sehat diharapkan masyarakat dapat lebih semangat dalam menjaga
kebugaran tubuh melalui kegiatan senam rutin.
10. Penunjuk jalan menuju destinasi wisata religi Desa Pungangan masih
kurang.
Melaui program Plangisasi diharapkan dapat memudahkan akses para
peziarah menuju makam Ki Gede Penatas Angin
B. Luaran yang dihasilkan
Luaran yang dihasilkan yaitu
1. Perangkat desa menjadi lebih terampil menggunakan Mocrosoft Word,
Microsoft Excel, dan program komputer lainnya.
2. Pengetahuan mengenai Bahasa Inggris perangkat desa lebih meningkat.
3. Motivasi dan semangat belajar siswa SDN Pungangan meningkat.
4. Kegiatan posyandu terlaksana dengan lancar.
5. Masker Kopi Pungangan
Masker Kopi Pungangan merupakan produk masker dengan bahan
dasarakopi. Dihasilkan dari kegiatan Kepi (Kreativitas Kopi). Produk ini
akan dipasarkan di Ekspo Kecamatan Doro.
6. Kopi Lendot Khas Pungangan
Kopi Lendot Khas Pungangan merupakan produk kopi bubuk yang
dihasilkan dari kegiatan Kopung Berkembang. Produk ini merupakan
produk kopi bubuk pertama yang dihasilkan desa Pungangan. Produk ini
akan mulai diperkenalkan di melalui Ekspo Kecamatan Doro dan melalui
kegiatan kumpul warga.
7. Plang Penunjuk Jalan
Plang penunjuk jalan terdiri dari tiga plang dari jalan masuk dukuh
Kopeng sampai pada tikungan tsebelum ke arah Makam Ki Gede Penatas
Angin. Terbuat dari besi.
8. Bunga Kain Perca
Bunga kain perca meruakan kerajinan hasil dari kegiatan Rabu Kreasi oleh
ibu-ibu PKK. Bunga ini berbahan dasar kain perca yang dibuat dengan
sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah vas bunga yang dapat
memiliki nilai jual.
9. Kebun Jeruk
Kebun jeruk terletak di sekitar taman PAUD Pungangan merupakan hasil
dari kegiatan Konservasi Pungangan yang dilakukakan oleh mahasiswa
KKN dan warga desa Pungangan.
BAB III
PROGRAM KERJA
A. Uraian Tematik Program Kerja
Pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Lokasi UNNES
tahun 2018 Desa Pungangan, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan ada
empat bidang. Empat bidang tersebut di antaranya yaitu bidang pendidikan,
bidang ekonomi, bidang kesehatan, serta bidang infrastruktur dan lingkungan.
Di dalam inti empat bidang tersebut, juga masih ada beberapa poin kegiatan di
setiap bidangnya.
1. Bidang pendidikan
Kegiatan di bidang pendidikan yang dilaksanakan oleh tim KKN UNNES
Desa Pungangan, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan terdiri dari 5
sub bidang, yaitu :
a. TPQ
Kegiatan TPQ berupa pengajaran dengan inovasi pembelajaran
TPQ oleh mahasiswa KKN. Tujuan TPQ adalah untuk meningkatkan
minat anak-anak dalam belajar baca tulis AlQur’an serta memberikan
variasi dalam pembelajaran dan pengetahuan. Dilaksanakan tiga kali
dalam satu minggu. Sasarannya adalah seluruh siswa TPQ di dukuh
Kopeng dan Pungangan.
b. Bimbingan Belajar
Kegiatan bimbingan belajar dilakukan untuk anak SD dan SMP di
desa Pungangan. Kegiatan bimbingan belajar dilakukan oleh mahasiswa
KKN sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tujuan bimbingan
belajar adalah mendampingi anak-anak desa Pungangan Dilakukan
setelah maghrib, setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Sasarannya adalah
seluruh siswa SD, SMP, SMA dukuh Kopeng.
c. Kelas Kreatif
Kelas kreatif merupakan kegiatan di luar pembelajaran berupa
pelatihan kerajianan, seni musik, tari, dance, dan motivasi. Tujuan kelas
kreatif adalah untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan
motivasi siswa dalam pembelajaran serta menyegarkan kembali
semangat siswa untuk belajar. Dilaksanakan dua kali selama KKN pada
hari Kamis. Sasarannya adalah seluruh siswa kelas 1-6 SDN
Pungangan.
d. Plat K (Pelatihan Komputer)
Pelatihan komputer berupa pelatihan komputer dasar sepertihalnya,
Microsoft Word, Excel, serta materi yang disesuaikan dengan
kebutuhan perangkat desa. Tujuan Plat K adalah memberikan
pengetahuan dan bekal kepada perangkat desa Pungangan mengenai
ilmu komputer dan pengoperasiannya sehingga dapat meningkatkan
keterampilan perangkat desa terutama dalam hal administrasi.
Dilakukan setiap hari Senin dan Selasa selama tiga minggu. Sasarannya
adalah perangkat desa Pungangan.
e. Plat B (Pelatihan Bahasa Inggris)
Pelatihan Bahasa inggris berupa pelatihan bahasa Inggris
keseharian. Tujuan Plat K adalah meningkatkan kemampuan berbahasa
Inggris perangkat desa Pungangan sehingga dapat mengoperasikan
komputer dengan baik dan ketika terdapat kunjungan dari mahasiswa
luar negeri seperti Korea misalnya, perangkat desa dapat sedikit
memahami komunikasi yang terjadi. Dilaksanakan satu minggu sekali
pada hari Rabu.
2. Bidang Ekonomi
Kegiatan di bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh tim KKN
UNNES Desa Pungangan, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan terdiri
dari 3 sub bidang, yaitu :
a. Kepi (Kreativitas Kopi)
Kepi (Kreativitas Kopi) berupa kegiatan pelatihan pembuatan
masker kopi sebagai produk dari desa Pungangan. Tujuan Kepi
(Kreativitas Kopi) adalah untuk memberikan wawasan mengenai
kreativias dari kopi sehingga dapat memberikan peluang usaha bagi
ibu-ibu PKK desa Pungangan. Dilaksanakan satu kali untuk setiap
dukuh pada hari Kamis. Sasarannya adalah ibu-ibu PKK dukuh
Kopeng, Pungangan, Sinudug, dan Pliken.
b. Kopung Berkembang (Pengembangan Kopi Pungangan)
Kopung berkembang merupakan program kerja utama yang
bertujuan untuk meningkatkan nilai jual kopi di desa Pungangan.
Kopung berkembang berupa kegiatan sosialisasi untuk mengubah
pemikiran warga mengenai penjualan kopi dalam bentuk kopi siap
minum, dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan penggunaan mesin kopi
yang sudah ada untuk menghasilkan produk kopi khas Pungangan,
kegiatan pengemasan produk, serta diakhiri dengan kegiatan sosialisasi
untuk keberlanjutan rencana warga mengenai mesin kopi maupun
produksi kopi Pungangan. Sasarannya kelompok tani Pungangan dan
seluruh warga Pungangan.
c. Rabu Kreasi
Rabu kreasi merupakan kegiatan pelatihan kerajinan berupa
kerajinan bunga dari kain perca. Tujuan rabu kreasi adalah
meningkatkan keterampilan ibu-ibu di desa Pungangan, mengajak
warga untuk memanfaatkan barang bekas menjadi sebuah kerajinan
yang bernilai jual sehingga dapat meningkatkan peluang usaha.
Dilaksanakan satu kali di hari Rabu untuk setiap dukuh. Sasarannya
adalah ibu-ibu PKK di dukuh Kopeng, Pungangan, Sinudug, dan
Pliken.
3. Bidang Kesehatan
Kegiatan di bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh tim KKN
UNNES Desa Pungangan, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan terdiri
dari 2 sub bidang, yaitu :
a. Pendampingan Posyandu
Kegiatan pendampingan posyandu berupa partisipasi mahasiswa
KKN dalam kegiatan posyandu, sepertihalnya bagian pencatatandan
penyediaan konsumsi serta membantu dalam hal penyuluhan kesehatan.
Tujuan pendampingan posyandu adalah meningkatkan keefektivan
kegiatan posyandu. Dilaksanakan satu bulan sekali untuk setiap dukuh.
Sasarannya adalah seluruh masyarakat Desa Pungangan.
b. Minggu Sehat
Minggu sehat berupa kegiatan senam, olahraga, dan jalan sehat
bersama warga Pungangan. Tujuan kegiatan minggu sehat adalah
menyemarakkan semangat olahraga dan menjaga kesehatan bagi seluruh
warga Pungangan. Dilaksanakan setiap hari minggu di dukuh Kopeng.
4. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
Kegiatan di bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh tim KKN
UNNES Desa Pungangan, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan terdiri
dari 2 sub bidang, yaitu :
a. Kampung Asri
Kampung asri berupa kegiatan kerja bakti warga yang rutin
dilakukan setiap minggu setelah kegiatan minggu sehat. Tujuan
kampung asri adalah menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, dan
bebas dari sampah. Sasarannya adalah seluruh warga di dukuh Kopeng.
b. Konservasi Pungangan
Konservasi pungangan berupa kegiatan penanaman pohon yang
dilakukan di desa Pungangan. Tujuan konservasi pungangan adalah
mengajak warga untuk meningkatkan keaKegiatan penanaman pohon
dilakukan di sekitar rumah warga dan di lahan sekitar PAUD
Pungangan. Sasarannya adalah warga desa Pungangan dan mahasiswa
KKN.
Berikut adalah tabel program kerja KKN UNNES Desa Pungangan 2018.
Tabel 3. 1 Tabel program kerja KKN UNNES Desa Pungangan 2018
Kod
eNama Program Pelaksana Lokasi
Waktu Pelaksanaan
Luaran
Rencana Dana
Sasaran1 2 3 4 5 6 7 Asal
Dana
Jumlah
(Rp)
1 Pendampingan
Posyandu
Dellavita
Supriyatin
Sinutug
-
Seluruh
kalangan
masyarakat
Pungangan
Kopeng
Pungangan
Pliken
2 TPQ Novia
Purbaengsih
Kopeng- Siswa TPQ
Pungangan
3 Bimbingan
Belajar
Arina Ulfa
Dwipa H.
Kopeng
-
Anak SD, SMP,
SMA dukuh
Kopeng
4 Kelas Kreatif Krisnawati SDN
Pungangan
Hiasan
Kelas
Siswa kelas 1-6
SDN Pungangan
5 Minggu Sehat Beny
Agung S.
Kopeng-
Masyarakat
Kopeng
6 Kampung Asri Alviyatun
Ni’mah
Kopeng-
Masyarakat
Kopeng
7 Rabu Kreasi Alviyatun
Ni’mah
Kopeng
Bunga hias
kain perca
Ibu PKK desa
Pungangan
Pliken
Sinutug
Pungangan
8 Konservasi
Pungangan
Desati
Risqianan
Sekitar
Kopeng Kebun
jeruk
Mahasiswa
KKN dan
masyarakat
Pungangan
PAUD
Pungangan
9 Plat K
(Pelatihan
Komputer)
Kusnul
Hidayati
Balai Desa
Pungangan -Perangkat desa
Pungangan
10 Plat B
(Pelatihan
Bahasa Inggris)
Desti
Risqiana
Balai Desa
Pungangan -Perangkat desa
Pungangan
11 Kepi
(Kreativitas
Kopi)
Rahmadika
F.P.
Kopeng Masker
Kopi
Pungangan
Ibu PKK desa
PunganganPliken
Sinutug
Pungangan
12 Kopung
Berkembang
Ilham
Nurdin
Sosialisasi
(Balai Desa)
Kopi
Lendot
Khas
Pungangan
Kelompok Tani
desa Pungangan
dan masyarakat
Persiapan
Mesin
(Rumah
Mesin Kopi)
Pelatihan
(Rumah
Mesin Kopi)
Pengemasan
(Rumah
Mesin Kopi)
13 Plangisasi Beny
Agung S.
Kopeng Plang
penunjuk
jalan arah
Makam Ki
Gede
Penatas
Pemuda Dukuh
Kopeng
Angin
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. Program Unggulan
Program unggulan dari KKN Desa Pungangan adalah Kopung
Berkembang, yaitu pengembangan kopi pungangan yang menghasilkan produk
“KOPUNG (Kopi Khas Pungangan)”.
Gambar 1. Kopung Berkembang
Tempat pelaksanaan : Rumah mesin kopi desa Pungangan
Persiapan : Rapat dengan perangkat desa, survei rumah mesin
kopi dan harga perbaikan alat, survei harga kopi.
Waktu pelaksanaan
dan Uraian Kegiatan :
(1) Sosialisasi (10 Oktober 2018)
(2) Persiapan mesin (18,19,20,21 Oktober 2018)
(3) Pelatihan pembuatan produk (22 Oktober 2018)
(4) Pengemasan (22 Oktober 2018)
Peserta : Kelompok tani desa Pungangan dan warga
Kendala : a. Tempat pelatihan tidak mendukung.
b. Biaya terbatas.
c. Beberapa mesin tidak dapat berfungsi.
d. Tidak pada masa panen kopi, sehingga biji kopi
yang diperoleh bukan biji pilihan.
Evaluasi : Pemilihan dan kebersihan tempat dan mesin perlu
lebih diperhatikan.
Keberlanjutan
Program :
Kegiatan ini akan dikembalikan kepada warga desa
Pungangan, khususnya kelompok tani untuk memulai
produksi pada saat panen kopi. Langkah awal
keberlanjutan program ini dengan memasarkan
produk “Kopi Lendot Khas Pungangan” pada saat
Expo Kecamatan Doro dengan tujuan
memeperkenalkan kopi khas dari Pungangan kepada
masyarakat sekitar.
B. Program Pendukung
Program pendukung yang dilaksanakan terdiri dari 11 program, yaitu
Pendampingan Posyandu, TPQ, Bimbingan Belajar, Kelas Kreatif, Minggu Sehat,
Kampung Asri, Rabu Kreasi, Plat K, Plat B, Kepi, dan Plangisasi. Berikut adalah
uraian dari masing-masing program pendukung.
1. Pendampingan Posyandu
Gambar 2.Posyandu
Tempat pelaksanaan : Dukuh Sinutug, Kopeng, Pungangan, dan Pliken
Persiapan : Survei posyandu, berkunjung ke pengurus posyandu,
dan persiapan makanan untuk posyandu.
Waktu pelaksanaan : (1) Pliken : 4 Oktober 2018
(2) Sinutug : 5 November 2018
(3) Kopeng : 6 November 2018
(4) Pungangan : 7 November 2018
(5) Pliken : 8 November 2018
Uraian Kegiatan : a. Imunisasi
b. Pemeriksaan Ibu Hamil
c. Pemeriksaan kesehatan/ Cek kesehatan rutin
Peserta : Seluruh kalangan masyarakat desa Pungangan
Kendala : Tidak digunakannya poliklinik desa yang seharusnya
menjadi tempat posyandu Desa Pungangan.
Evaluasi : Bidan desa perlu diwakili dengan bidan lain ketika
berhalangan hadir.
Keberlanjutan
Program :
Adanya kegiatan posyandu ini tetap diadakan meski
mahasiswa KKN selesai melaksanakan program kerja
di DesaPungangan. Karena kegiatan posyandu sudah
menjadi rutinitas.
2. TPQ
Gambar 3. TPQ
Tempat pelaksanaan : Dukuh Kopeng dan Pungangan.
Persiapan : Musyawarah dengan guru TPQ mengenai waktu
mengajar.
Waktu pelaksanaan : (6) Kopeng : 10, 14, 15, 17, 21, 22, 24, 28, 29, 31
Oktober
4,5,7 November 2018
(7) Pungangan : 11, 14, 15, 18, 21, 22, 25, 28, 29
Oktober, 1 4, 5, 8 November 2018
Uraian Kegiatan : a. Menyimak jilid.
b. Baca tulis Al-Qur’an.
c. Do’a shalat dan do’a sehari – hari.
d. Surah – surah pendek.
Peserta : Siswa TPQ dukuh Kopeng dan Pungangan
Kendala : (1) Kelas TPQ kurang memadai.
(2) Fasilitas kelas TPQ kurang memadai (kitab, papan
tulis, alat tulis).
(3) Kekurangan tenaga pendidik.
Evaluasi : Pembagian jadwal mengajar TPQ kurang konsisten.
Keberlanjutan
Program :
Tindak lanjut kegiatan TPQ dikembalikan kepada guru
dan orang tua siswa. Mereka dapat memberikan
pengajaran TPQ kepada putra-putri mereka kapan saja
untuk lebih baik lagi dalam hal pembacaan Al-Qur’an.
3. Bimbingan Belajar
Gambar 4. Bimbingan Belajar
Tempat pelaksanaan : Posko KKN
Persiapan : Pembagian tugas bimbel sesuai kelas dan persiapan
alat dan media mengajar.
Waktu pelaksanaan : 1, 2, 3, 8, 10, 12, 15, 17, 19, 22, 24, 26, 29, 31
Oktober, 2, 5, 7, 9 November 2018
Uraian Kegiatan : Membantu bimbingan anak- anak dalam belajar dan
mendampingi anak-anak dalam mengerjakan PR.
Peserta : Siswa SD, SMP, SMA dukuh Kopeng
Kendala : a. Bimbingan belajar kurang kondusif
b. Anak- anak kurang mandiri dalam
mengerjakan PR
Evaluasi : Melaksanakan bimbel sesuai waktu yang dijadwalkan.
Keberlanjutan
Program :
Kegiatan mendampingi belajar ini tindak lanjutnya
akan dikembalikan kepada guru-guru dan orangtua
untuk saling bekerja sama memberikan bimbingan
belajar kepada anak-anak.
4. Kelas Kreatif
Gambar 5. Kelas Kreatif
Tempat pelaksanaan : SDN Pungangan
Persiapan : Sosialisasi dan perijinan ke sekolah, persiapan alat dan
bahan.
Waktu pelaksanaan : 18 Oktober 2018 dan 1 November 2018
Uraian Kegiatan : a. Pelajaran seperti biasa
b. Menari bersama
c. Membuat kerajinan dengan kertas origami
d. Bernyanyi dan Senam
e. Berdoa dan pulang
Peserta : Siswa kelas 1-6 SDN Pungangan
Kendala : (1) Kelas kreatif kurang kondusif .
(2) Ruangnya juga kurang memadai untuk melakukan
pembelajaran .
(3) Kurangnya tenaga pendidik .
Evaluasi : Alat dan bahan lebih diperbanyak sehingga dapat
menyeluruh.
Keberlanjutan
Program :
Kegiatan kelas kreatif selanjutnya akan dikembalikan
kepada guru SDN Pungangan untuk memberikan
motivasi serta selingan kegiatan di luar pembelajaran
dalam rangka meningkatkan semangat serta kreativitas
siswa.
5. Minggu Sehat
Gambar 6. Minggu Sehat
Tempat pelaksanaan : Lapangan dukuh Pungangan
Persiapan : Peminjaman sound ke ibu PKK
Waktu pelaksanaan : 14, 21, 28 Oktober, 4 November 2018
Uraian Kegiatan : Senam pagi
Peserta : Warga Pungangan
Kendala : Partisipasi warga kurang menyeluruh.
Evaluasi : Persiapan lebih pagi.
Keberlanjutan
Program :
Keberlanjutan kegiatan senam setiap minggu
dikembalikan kepada warga, dengan memberikan
instrumen senam kepada warga.
6. Kampung Asri
Gambar 7. Kampung Asri
Tempat pelaksanaan : Dukuh Kopeng
Persiapan : Pengumpulan warga serta persiapan peralatan
kebersihan.
Waktu pelaksanaan : 21 Oktober 2018, 27 Oktober 2018, 3 November 2018
Uraian Kegiatan : Kerja bakti lingkungan Kopeng, pembuatan tempat
pembuangan umum.
Peserta : Warga Dukuh Kopeng
Kendala : Pembuatan TPU dibatalkan dikarenakan terkendala
dengan tidak adanya lahan yang dapat digunakan
untuk membuat lubang TPU.
Partisipasi warga kurang menyelutuh.
Evaluasi : Lebih digiatkan setiap minggu untuk kegiatan kerja
bakti serta lebih mengajak warga untuk mengikuti
kegiatan kerja bakti.
Keberlanjutan
Program :
Pembiasaan kerja bakti warga setiap Hari Minggu
diserahkan kepada warga Dukuh Kopeng.
7. Rabu Kreasi
Gambar 8. Rabu Kreasi
Tempat pelaksanaan : Dukuh Kopeng, Pungangan, Sinudug, Pliken.
Persiapan : Sosialisasi waktu dan tempat kegiatan, persiapan
bahan vas bunga.
Waktu pelaksanaan : 17 Oktober 2018 (Kopeng)
24 Oktober 2018 (Pliken)
31 Oktober 2018 (Sinudug)
1 November 2018 (Pungangan)
Uraian Kegiatan : Membuat kerajinan bunga dari kain perca.
Peserta : Ibu-ibu PKK Desa Pungangan
Kendala : Membutuhkan waktu yang lama sehingga tahap
pemotongan dilakukan oleh mahasiswa KKN.
Pelatihan hanya dengan pemberian satu sampel
pemotongan saja dan dilanjutkan tahap berikutnya.
Selain itu, intensitas kain perca belum seimbang
dengan banyaknya warga yang mengikuti pelatihan.
Evaluasi : Waktu dan ketersediaan bahan lebih diperhatikan agar
semua tahap pembuatan dapat tersampaikan.
Keberlanjutan
Program :
Tindak lanjut dari kegiatan ini dikembalikan kepada
ibu-ibu di Desa Punganagan agar mengelola sisa kain
dari konveksi yang ada sehingga keterampilan yang
telah diberikan oleh mahasiswa KKN ke depan dapat
semakin berkembang dan dapat dijadikan sebagai
sumber pendapatan.
8. Plat K (Pelatihan Komputer)
Gambar 9. Plat K
Tempat pelaksanaan : Balai Desa Pungangan
Persiapan : Sosialisasi waktu pelaksanaan, persiapan alat untuk
pelatihan.
Waktu pelaksanaan : 8, 9, 15, 16, 22, 23 Oktober 2018
Uraian Kegiatan : a. Pengenalan tool-tool microsoft word
b. Pelatihan kop surat
c. Pengenalan tool-tool microsoft excel
d. Pelatihan dasar microsoft excel
Peserta : Perangkat Desa Pungangan
Kendala : Alhamdulillah tidak ada kendala.
Evaluasi : Penambahan waktu pelatihan.
Keberlanjutan
Program :
Tindak lanjut dari kegiatan pelatihan IT ini
dikembalikan kepada para perangkat desa sendiri. Tim
KKN akan memberikan sebuah modul mengetai materi
yang sering digunakan di Ms.Word sehingga melalui
kesadaran diri sendiri dapat mempraktikan kegiatan
pelatihan IT tersebut
9. Plat B (Pelatihan Bahasa Inggris)
Gambar 10. Plat B
Tempat pelaksanaan : Balai Desa Pungangan
Persiapan : Sosialisasi waktu pelaksanaan, persiapan peralatan
pelatihan.
Waktu pelaksanaan : 10, 17, 24 Oktober 2018
Uraian Kegiatan : Melatih bahasa Inggris yang berkaitan dengan arti
kata. Terutama kosakata yang digunakan sehari-hari
dan kosakata yang digunakan dalam bahasa
pengoperasian laptop.
Peserta : Perangkat Desa Pungang
Kendala : (1) Kurangnya rasa partisipatif perangkat desa.
(2) Minimnya daya ingat untuk menghafal arti kata.
Evaluasi : Penambahan waktu pelatihan.
Keberlanjutan
program :
Tindak lanjut dari kegiatan pelatihan ini dikembalikan
kepada para perangkat desa sendiri. Tim KKN akan
memberikan sebuah modul sehingga melalui
kesadaran diri sendiri dapat mempelajari modul
tersebut
10. Kepi ( Kreativitas Kopi)
Gambar 11.Kepi
Tempat pelaksanaan : Dukuh Kopeng, Pungangan, Sinutug, dan Pliken.
Persiapan : Sosialisasi waktu, jenis kegiatan, dan tempat serta
persiapan alat dan bahan.
Waktu pelaksanaan : 18 Oktober 2018 (Kopeng)
24 Oktober 2018 (Pliken)
31 Oktober 2018 (Sinutug)
1 November 2018 (Pungangan)
Uraian Kegiatan : Pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat dengan
membuat produk inovasi kopi yakni masker kopi
mulai dari pengolahan, pengemasan, hingga
pemasaran.
Peserta : Ibu-ibu PKK Desa Pungangan
Kendala : Warga kurang berpartisipasi.
Evaluasi : Warga lebih dibuat aktif selama kegiatan.
Keberlanjutan
Program :
Tindak lanjut dari program ini, produknya akan
dipasarkan di Expo Kecamatan Doro dan untuk
keberlanjutannya diserahkan kepada ibu-ibu PKK
untuk melanjutkan sebagai sebuah peluang usaha.
11. Plangisasi
Gambar 12. Plangisasi
Tempat pelaksanaan : Dukuh Kopeng
Persiapan : Survei tempat pemasangan plang dan tempat tujuan
plang, persiapan alat dan bahan.
Waktu pelaksanaan : 30 Oktober 2018 ( Musyawarah)
2 November 2018 ( Pengecatan )
6 November 2018 (Pemasangan plang)
Uraian Kegiatan : a. Musyawarah tempat dan tulisan plang bersama
karang taruna.
b. Pembuatan plang bersama karang taruna.
c. Pemasangan plang.
Peserta : Mahasiswa KKN, warga Kopeng, karang taruna
Kendala : Banyak palng yang dibuat belum memadai untuk
mencantumkan seluruh wisata di Desa Pungangan,
sehingga hanya sebagian wisata religi yang paling
menonjol yang diberi peta.
Evaluasi : Dananya kurang sehingga penambahan plang tidak
dapat dilakukan.
Keberlanjutan
Program :
Tindak lanjut plangisasi ini diserahkan sepenuhnya
kepada Panitia Wisata Religi Desa Pungangan serta
kelompok Karang Taruna untuk melengkapi seluruh
petunjuk plang.
C. Program Konservasi
Program konservasi yang dilaksanakan yaitu konservasi lingkungan
dengan nama program “Konservasi Pungangan”. Konservasi Pungangan berupa
kegiatan Penanaman pohon yang dilaksanakan oleh tim KKN Desa Pungangan,
Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan secara mandiri di kawasan Desa
Pungangan.
Gambar 13. Konservasi Pungangan
Tempat pelaksanaan : Ditanam di sekitar lahan PAUD Pungangan dan di
sekitar pekarangan warga Dukuh Kopeng.
Persiapan : Pembelian tanaman, persiapan tempat penanaman.
Waktu pelaksanaan : Minggu, 21 Oktober 2018
Uraian Kegiatan : Penanaman 9 pohon jeruk
Peserta : Mahasiswa KKN dan masyarakat
Kendala : Kurangnya lahan sehingga penanaman pohon disebar
di sekitar rumah dan PAUD
Evaluasi : Lokasi penanaman kurang strategis
Keberlanjutan
Program :
9 pohon jeruk ini diserahkan kepada warga untuk
dirawat dan dapat dibudidayakan.
Berikut adalah tabel rincian jenis dan jumlah pohon yang ditanam.
Tabel 4.1 Rincian jenis dan jumlah pohon
Jenis Pohon Jumlah Lokasi Penanaman Sumber Pohon Estimasi
Pohon Dana (Rp)
Jeruk jus 5 Ditanam di sekitar
lahan PAUD
Pungangan dan di
sekitar pekarangan
warga Dukuh
Kopeng. Pembelian
sendiri
60.000
Jeruk sambal 4 Ditanam di sekitar
lahan PAUD
Pungangan dan di
sekitar pekarangan
warga Dukuh
Kopeng.
105.000
Top Related