Download - Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Transcript
Page 1: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

ANTIADRENERGIK

Ahadiya Rosalina

Yanti M Parhusip

Fachrunnisa Nindya A

Hendrica Helma Tyasanti

Dina Sulastiyo Murti

Elan Aisyafuri

Akbar Rozaaq Mugni

Argandita Fairuz

windi arinda yusipasari

Page 2: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Pendahuluan

Obat – obat yang menghambat

efek neuro-transmitter adrenergik

Penghambat adrenergik atau

simpatolitik

Page 3: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Mekanisme Kerja

☻Berinteraksi dengan reseptor khas.

☻Menghambat enzim yang terlibat pada proses biosintesis

norepinefrin.

☻Mencegah pelepasan norepinefrin dari tempat penyimpanan

pada ujung syaraf simpatetik

☻Mempengaruhi tempat penyimpanan katekolamin

Page 4: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Anti Adrenergik

Adrenergik

bloker

Adrenergik bloker

Bloker yang

memblok bloker

Transmiter Katekolamin

Palsu

Senyawa Pemblok

Syaraf Adrenergik

Antagonis Dopamin

Page 5: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

1 Senyawa Pemblok -adrenergik

Digunakan untuk :

◦ Sindrom Raynard,

◦ akrosianosis,

◦ akrosianosis,

◦ flebitis,

◦ flosbite,

◦ flebotrombosis.

Mekanisme kerja golongan pemblok α-

adrenergik melalui tiga cara, yaitu:

• Antagonis kompetitif terhadap biogenik amin,

seperti norepinefrin, pada reseptor α-

adrenergik .

contoh : alkaloida indoletilamin, turunan

imidazol, turunan benzodioksan dan turunan

kuinazolin

• Antagonis nonkompetitif terhadap kuinazolin

contoh : beta haloetilamin

• Relaksasi secara langsung otot polos arteriola

contoh : Turunan kuinazolin

Page 6: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

senyawa pemblok

α-adrenergik

turunan

indoletilamin turunan

imidazolin

turunan

benzodioksan

turunan beta-

haloalkilaminturunan

hidrafzinoftalazin

turunan

kuinazolin

turunan lain-lain

Page 7: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Turunan Alkaloida Indoletilamin

◦ Alkaloida ergot didapat dari tanaman Claviceps purpurea dan

mempunyai berbagai efek farmakologis

Page 8: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B
Page 9: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Kelompok ergotamin dan ergotoksin (campuran ergokristin, ergokriptin danergokornin) mempunyai aktivitas pemblok α-adrenergik cakupan yang lebih

banyak digunakan sebagai antimigrain karena efek vasokonstriksinya.

Ergotamin tartat, merupakan obat pilihan untuk pengobatan serangan akut

migrain.

Dosis oral : 1-2 mg, pada awal serangan, diikuti 1-2 mg tiap 0,5 jam.

Cafergot adalah kombinasi kafein dan ergotamin tartrat yang efektif sebagai

antimigrain.

Dihidroergotamin adalah senyawa hasil hidrogenasi pada ikatan rangkap C9-C10 dari ergotamin. Lebih aktif sebagai α- antagonis dibanding senyawa

induknya, tetapi efek vasokonstriksinya lebih rendah. Dihidroergotamin tidak

memiliki efek ototoksik dan menimbulkan toksisitas yang lebih rendah dibanding

ergotamin.

Dihidroergotamin digunakan untuk pengobatan hipertensi ortostatik karena

mempunyai efek konstriksi selektif terhadap buluh kapasitansi dan dapat

meningkatkan tonus vena sehingga terjadi distribusi kembali darah. Selain itu

juga digunakan untuk pencegahan dan terapi migrai.

Dosis oral : 2,5 mg 2 dd.

Page 10: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Ergot mesilat adalah campuran dengan jumlah yang sama daridihidroergotamin, dihidroergokristin dan dihidroergokriptin mesilat. Ergoloid

bekerja sebagai antagonis resepto α-adrenergik di otak dan agonis reseptor

dopaminergik dan serotoninergik. Ergoloid mesilat tidak menunjukkan efek

uterotonik dan vasokonstriksi yang bermakna, terutama digunakan untuk

pengobatan vaskulopati spastik perifer.

Dosis : 1,5 mg 3 dd.

Ergometrin dan metilergometrin tidak menunjukkanaktivitas pemblok α-adrenergik dan lebih digunakan

sebagai oksitosik, yaitu untuk merangsang kontraksi

uterus.

Metilergometrin maleat, mempunyai aktivitas dua kali lebih besar dibanding ergometrin.

Dosis oksitosik : oral 0,125 mg 3 dd, iv 0,1-0,2 mg.

metilergometrin

Page 11: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Nisergolin adalah turunan semisintetik alkaloida

ergot yang mempunyai efek vasodilatasi pusat

dan perifer.

Nisergolin

Page 12: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Turunan Imidazolin

Turunan ini memiliki efek α1 dan α2-antagonis yang digunakan untuk terapi hipertensidan membantu diagnosis pada feokromositoma.

• memiliki aktivitas antihipertensi, stimulasi otot polos GI,aktivitas kolinergik, stimulasi sekresi gastric, danpelepasan histamin.

• Sediaan fentolamin adalah berupa garam yaknifentolamin mesilat dimana kelarutan dalam air tinggidan stabilitas baik biasanya digunakan dalam bentuk

sediaan injeksi.

Fentolamin

Tolazolin • turunan dari imidazoline yang memiliki struktur hampirmirip dengan imidazolin seperti naphazoline danxylomethazoline namun tidak memiliki substituen lipofilikyang dibutuhkan untuk aktivitas agonis. T

• memiliki efek α-antagonisrelatif lemah, efek antagonisseperti histamin dan asetilkolin dapat menunjangaktivitas vasodilator perifer.

Page 13: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Turunan β-Haloalkilamin

Mekanisme kerja turunan β-Haloalkilamin adalah sebagai antagonis non kompetitifnorepinefrin. Turunan ini dapat memblok secara selektif respon rangsangan ototpolos dan miokardium. Turunan ini digunakan untuk terapi penyakit vaskuler periferfenkromositoma

Adanya gugus X yang mudah lepasmengakibatkan terjadinya siklisasi membentukionimonium reaktif (ion aziridinium) yangdapat mengalkilasi gugus nukleofil reseptor

seperti anion fosfat atau karboksilatmakromolekul yang diantaranya merupakanreseptor α-adrenergik, membentuk ikatankovalen yang stabil bersifat reversiblemeskipun secara lambat.

Toksisitas dan efek samping turunan ini dapatdikorelasikan dengan kemampuannyaberaksi dengan gugus nukleofil pada molekulpenting secara biologis dan bukan denganreseptor α

Page 14: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

• Keefektifan turunan β-Haloalkilamin

tergantung pada struktur R1.

• Gugus yang dikaitkan pada nitrogen

sangat penting dalam distribusi dan

pengikatan obat ke reseptor.

• Dibenamin pada strukturnya gugus R1-

nya adalah benzil.

• Fenoksibenzamin, dimana salah satu

gugus benzil diganti dengan gugus 1-

metil-2fenoksietil.

• Senyawa ini bekerja lebih lama

dibandingkan yang lain, namun

sering timbul efek samping seperti

hipotensi postural dan takikardi

Page 15: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Turunan Hidrazinoftalazin

Mekanisme turunan hidrazinoftalazin adalah menimbulkan relaksasi

secara langsung pada otot polos arteriola, sehingga terjadi vasodilatasi

pembuluh arteri perifer

heterosiklik compound

◦ Digunakan terutama sebagai antihipertensi.

Contoh : Hidralazin HCl, dihidralazin sulfat, dan minoksidil

Page 16: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Turunan Kuinazolin

Mekanisme kerja turunan kuinazolin disebabkan oleh sifat antagonis kompetitif

terhadap katekolamin atau norepinefrin, suatu α1 adrenoreseptor yang khas dan sifat

memblok rangsangan α1 reseptor. Norepinefrin yang dilepaskan kemudian

berinteraksi dengan α2 reseptor.

Turunan ini digunakan sebagai antihipertensi.

Contoh : doksazosin mesilat, prazosin HCl, bunazosin HCl dan terazosin.

Page 17: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Turunan Lain-lain

◦ klorpromazin HCl, mianserin dan zolertin

Gambar Struktur Mianserin

Page 18: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

2 Senyawa Pemblok Β-Andrenergik

Beta blocker

adalah

senyawa yang

dapat memblok

beta adrenergik

Golongan ini dapatdibagi menjadi 2 kelompok yaituariletanolamin danariloksipropanolamin

Page 19: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Turunan ariletanolamin

Page 20: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Modifikasi :

◦ senyawa N, disubstitusi tidak aktif sebagai β-blocker

◦ adanya gugus α-metil menurunkan aktivitas β blocker

◦ Aktivitas dipertahankan bila gugus fenetil, hidroksifenetil, atau

metoksifenetil ditambahkan pada gugus amin

◦ Panjang rantai substituen pada amin mungkin diperluas sampai

total 4 atom C tanpa ujung fenil

◦ Penambahan atom C rantai cincil naftil dengan gugus lain akan

menurunkan aktivitas

◦ Perubahan dari posisi α-naftil ke β-naftil akan mempertahankan

aktivitas

Page 21: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Turunan Ariloksipropanolamin

◦ Naftiloksipropanolamin (β-blocker) yang aktifitasnya 10-20 kali lebih besar

dari pronetalol dan tidak menimbulkan efek karsinogenik.

◦ Contoh : Propanolol.

HSA

Page 22: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

◦ Masalah yang ada pada propanolol adalah kelarutan dalam lemak yang

tinggi sehingga dapat menembus jaringan saraf dan menimbulkan

depresi jantung. Maka dilakukan modifikasi pada cincin fenil

disubstitusikan dengan gugus yang bersifat polar, seperti asetamida.

◦ Contoh : Praktolol.

propanolol

Page 23: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

◦ Tetapi senyawa tersebut masih menimbulkan efek samping yang tidak dikehendaki.

Sehingga dilakukan modifikasi.

◦ Senyawa antagonis-β1 selektif memiliki karakteristik utama yaitu substituen terletak pada

posisi para.

◦ Contoh : Metoprolol.

◦ Senyawa β2 selektif biasanya mengandung gugus hidroksil aromatik diganti dengan

substituen lain.

◦ Contoh : Butoksamin.

Page 24: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

β-blocker

◦ Obat jantung selektif (β1-blocker)

◦ Contoh : obat yang digunakan untuk mencegah migrain

Page 25: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

β-blocker

◦ Obat jantung non-selektif (β2-blocker)

◦ Contoh : obat yang digunakan untuk terapi glaukoma

Page 26: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Senyawa lainDimethylbromophenethylamine struktur mirip propanolol

• 2 methyl groups

• a bromine atom

• a phenyl group (another name for a benzene ring)

• nitrogen amine part

Page 27: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B
Page 28: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

3 Beta bloker pemblok reseptor alpha

Beberapa Beta bloker dapat memblokade alpha adrenergik

meskipun lemah dengan diikuti efek spasmolitik dan vasodilator.

Primidolol Adimolol Labetalol

Cervedilol

Page 29: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Contoh

labetalol

Page 30: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Labetalol

◦ substitusi amina 1-methyl-3-phenylpropyl yang memiliki ukuran lebih besar dibanding

golongan t-butil mengakibatkan efek yang dominan sebagai antagonis adrenergik.

◦ Struktur labetolol bersifat polar yang diakibatkan substitusi golongan isopropil dalam

struktur standar beta bloker dangan golongan aralkil, termasuk golongan

carboxamide pada posisi meta dan penambahan gugus hidoxyl pada posisi para

◦ Memiliki 2 karbon kiral yang menyebabkan memiliki 4 stereoisomer.

◦ Dua diantaranya tidak aktif pada bentuk (S,S)- and (R,S)-,

◦ Isomer ketiga (S,R)-isomer merupakan alpha bloker yang kuat.

◦ Isomer keempat (R,R)-isomer atau sering disebut dilevalol merupakan gabungan beta bloker

non selektif dan selektif alpha bloker.

Page 31: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Contoh lain

carvedilol

Page 32: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Carvedilol

Page 33: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

4 Transmitter katekolamin palsu

Alpha metildopa

antagonis alpha adrenergik tak langsung yang bersifat psikoaktif yang berguna sebagai

agen simpatolitik atau antihipertensi. Dengan efek poten terhadap reseptor alpha 2

adrenergic, alpha metildopa memblokade reseptor tersebut secara sentral sehingga

menurunkan aliran simpatetik dan mengurangi tekanan darah

Page 34: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Sintesis alpha metildopa

Page 35: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

5 Senyawa Pemblok Saraf Adrenergik

Memblok aktivitas adrenergik yang dimediasi norepinefrin pada

adrenoreseptor dalam pembuluh darah pada penghubung postsinap

Memiliki struktur yang berhubungan dengan amin-amin simpatmimetik tetapi

terdapat gugus amidin atau N kuartener di ujungnya

Contoh obat:

Bretilium, debrisokuin, guanetidin, dan guanfasin

Page 36: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Guantidin

◦ Uptake bretilium tidak dipengaruhi oleh reserpin

◦ NE dan E menghambat uptake guanetidin pada dosis rendah, tidak

pada bretilium

◦ Pemberian pretreatmen dengan dosis besar guanetidin antagonisterhadap uptake guanetidin dosis kecil bretilium tidak

Page 37: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

6 Antagonis Dopamin

Bekerja dengan

memblok

reseptor

dopamin (D1

atau D2)

Page 38: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

LE300

(7-methyl-6,7,8,9,14,15-hexahydro-5 H-benz[d]indolo[2,3-

g]azecine)

Reseptor D1

Page 39: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Penghapusan satu cincin atomatis memiliki efek sama denganpenggantian gugus fenil aktivitas penghambatan hampir benar-

benar hilang

Page 40: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

◦ Penggantian indole dengan thiophene atau N-metilpirol

mengurangi aktivitas penghambatan

Page 41: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Penggantian indole dengan benzen meningkatkan aktivitas

penghambatan

Page 42: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Reseptor D2

◦ Contoh obat: klorpromazin HCl, domperidon, haloperidol,

pimozid, sulpirid

Page 43: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Chlorptomazin jika dimodifikasi menjadi prochlorperazin memiliki

aktivitas blokade yang bertambah

Chlorpromazine

Page 44: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Chlorpromazin dimodifikasi menjadi trimeprazine menurunkan

aktivitas akibat gugus metil

Page 45: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Hasil modifikasi chlorpromazine tersebut memiliki aktivitas yang layak

tetapi tidak sebaik chlorpromazin

Page 46: Kimia Medisinal Antiadrenergic 4B

Terimakasih